Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Berlangganan<br />
& Keluhan<br />
Pelanggan<br />
Hubungi:<br />
0852 0855 3166/0823 7449 4987<br />
WWW.KUPASTUNTAS.CO<br />
Email<br />
redaksi@kupastuntas.co<br />
Rp4000 |<br />
RABU, <strong>27</strong> APRIL <strong>2016</strong><br />
• Pemkot Minta Perusahaan Hentikan Reklamasi<br />
Polda Segera<br />
Periksa Walikota<br />
untuk dimintai keterangannya. Jika<br />
tidak ada kendala, rencananya<br />
pemeriksaan tersebut akan berlangsung<br />
besok (hari ini) atau lusa.<br />
“Rencananya sih besok. Lihat saja<br />
besok,” katanya.<br />
Untuk mendalaminya, lanjut<br />
Taufik, pihaknya tidak hanya memeriksa<br />
Herman HN, melainkan<br />
mantan walikota sebelum dijabat<br />
Herman.<br />
“Mantan walikota Bandar Lampung<br />
sebelum beliau (Herman) akan<br />
kami panggil juga untuk dimintai<br />
keterangannya. Tapi pemeriksaannya,<br />
setelah kami periksa dulu<br />
Pak Herman,” terangnya.<br />
Dikatakan Taufik, reklamasi pesisir<br />
Lampung masih dalam pendataan.<br />
Jika ada pelanggaran, tegasnya,<br />
akan ditindak sesuai undangundang<br />
yang berlaku.<br />
Sementara itu, Pemerintah Kota<br />
(Pemkot) Bandar Lampung meng-<br />
klaim sudah memberikan surat<br />
teguran kepada perusahaan yang<br />
melakukan reklamasi di pesisir<br />
Bandar Lampung.<br />
Surat teguran tersebut berisi<br />
permintaan agar perusahaan tidak<br />
lagi melakukan aktivitas reklamasi<br />
di wilayah tersebut.<br />
Asisten I Pemerintah Kota (Pemkot)<br />
Bandar Lampung, Dedi Amrullah,<br />
menyatakan pihaknya sudah<br />
memberikan teguran kepada perusahaan<br />
reklamasi untuk segera<br />
dihentikan. "Ya kami sudah berikan<br />
teguran agar tidak lagi melakukan<br />
aktivitas reklamasi," kata Dedi.<br />
Dedi sendiri mengakui tidak<br />
mengetahui secara pasti adanya<br />
pengerukan bukit untuk reklamasi.<br />
Namun dia memastikan hal tersebut<br />
dilarang. "Ya ada pelarangannya<br />
lah, tidak boleh ada pengerukan<br />
Kepolisian Daerah (Polda)<br />
Lampung berencana<br />
“Masih kami dalami soal reklamasi<br />
Bandar Lampung<br />
empat orang saksi dari pihak TWL.<br />
(Kupas Tutntas)<br />
memanggil Walikota<br />
itu. Kita baru periksa empat orang<br />
saksi dari pihak TWL,” kata Taufik,<br />
Bandar Lampung, Herman<br />
MELALUI Kasubdit IV Tipiter Selasa (26/4).<br />
HN, terkait reklamasi<br />
Direktorat Kriminal Khusus Polda Rencananya, kata Taufik, pihaknya<br />
akan memanggil Walikota<br />
pesisir pantai Kota Bandar<br />
Lampung. ini pihaknya sudah memeriksa Bandar Lampung, Herman HN<br />
>> Baca Polda Hal<br />
Lampung, AKBP Taufik, hingga saat<br />
10<br />
PANEN RAYA - BUPATI Lampung Timur, Chusnunia<br />
Chalim melakukan panen raya Padi Hibrida PP3<br />
Pioneer, di Desa Wonokarto Kecamatan Sekampung,<br />
Lampung Timur, Selasa (26/4).<br />
Foto : Ist<br />
• 558 PNS Misterius<br />
Karena Database<br />
Pemda Lemah<br />
Bandar Lampung<br />
(Kupas Tuntas)<br />
CARUT marut data kepegawaian menjadi salah<br />
satu sebab munculnya 558 PNS fiktif. Ini menjadi bukti<br />
pemerintah daerah (Pemda) masih lemah dalam database<br />
pegawai.<br />
Pengamat kebijakan publik Universitas Lampung<br />
(Unila), Dedi Hermawan, melihat fenomena ratusan<br />
PNS misterius di seluruh kabupaten/kota se-Lampung<br />
itu dikarenakan sistem database pemerintah daerah<br />
yang masih lemah.<br />
“Ya, memang, konsekuensi database yang lemah<br />
>> Baca Karena Hal 10<br />
Panglima Ingatkan Bahaya Proxy War<br />
Bandar Lampung<br />
(Kupas Tuntas)<br />
PANGLIMA TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo<br />
memprediksi <strong>27</strong> tahun mendatang<br />
(2043), dunia akan menghadapi<br />
krisis energi, pangan dan air bersih. Ini<br />
dikarenakan populasi penduduk yang<br />
sudah semakin banyak.<br />
Bahkan saat ini, kata Gatot, bumi<br />
sudah melebihi kapasitas. Akibatnya,<br />
bumi sekarat. Setiap hari ada 40 ribu anak<br />
meninggal dunia karena kurang pangan<br />
dan gizi buruk.<br />
“Itu untuk tingkat dunia, untuk pertahunnya<br />
ada 15 juta anak yang meninggal.<br />
Hal ini karena kapasitas bumi<br />
sudah over yang diperkirakan hanya<br />
untuk 4 miliar, sementara saat ini sudah<br />
lebih 7 miliar,” katanya saat memberikan<br />
materi kuliah umum di GSG Universitas<br />
Lampung (Unila), Selasa (26/4).<br />
Nantinya, kata dia, hanya sejumlah<br />
negara yang tetap memiliki cadangan<br />
pangan, yakni negara yang berada di<br />
garis khatulistiwa (tropis), salah satunya<br />
Indonesia. Hal ini dikarenakan di wilayah<br />
khatulistiwa masih tetap bisa bercocok<br />
tanam untuk memenuhi kebutuhan<br />
cadangan pangan.<br />
Namun hal ini justru akan menjadi<br />
ancaman serius bagi negara Indonesia.<br />
Sebab, negara-negara lain yang butuh bahan<br />
pangan akan berusaha menguasai Indone-<br />
>> Baca Panglima Hal 10<br />
Foto : ist<br />
TULIS PESAN - PANGLIMA TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo menulis pesan kepada segenap prajurit Korem 043<br />
Garuda Hitam di dalam sebuah bingkai disaksikan Danrem 043 Gatam, Kolonel Inf. Joko P. Putranto dan Gubernur<br />
Lampung, M Ridho Ficardo, Selasa (26/4).<br />
Menteri Agraria:<br />
Pembebasan Lahan<br />
Tol JTTS Rampung<br />
Bandar Lampung<br />
(Kupas Tuntas)<br />
PEMBEBASAN lahan<br />
Jalan Tol Trans<br />
Sumatera (JTTS) terus<br />
dikebut. Demikian disampaikan<br />
Menteri<br />
Agraria dan Tata Ruang<br />
(ATR)/ Kepala BPN<br />
Pusat, Ferry Mursidan<br />
Baldan, usai memberi Ferry Mursidan Baldan<br />
materi dalam acara seminar nasional ‘Membangun<br />
Indonesia dari Pinggiran’ yang diselenggarakan<br />
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)<br />
Universitas Lampung (Unila), Selasa (26/4).<br />
Ferry menjelaskan, secara teknis pembebasan<br />
lahan sudah selesai. Sebab, saat ini tinggal<br />
melakukan pembayaran ganti ruginya saja.<br />
>> Baca Menteri Hal 10<br />
Kaki Langit<br />
120 TKI Lamtim Positif HIV<br />
masih perkampungan dan masyarakatnya<br />
yang santun, justru terdeteksi<br />
virus seperti itu," terangnya.<br />
Sebanyak 120 tenaga kerja<br />
Indonesia (TKI) asal<br />
Lampung Timur diduga<br />
terinfeksi virus HIV. Hal ini<br />
terungkap dalam hearing<br />
Komisi IV DPRD Lamtim<br />
dengan Dinas Kesehatan<br />
setempat, Selasa (26/4).<br />
Lampung Timur<br />
(Kupas Tuntas)<br />
KABID P2PL Diskes Lamtim, Sri<br />
Edy Haspriyono, mengatakan ratusan<br />
TKI yang terinfeksi HIV itu tersebar di<br />
11 kecamatan di Kabupaten Lampung<br />
Timur. Dari jumlah itu, lanjut Sri Edy, 36<br />
diantaranya meninggal dunia dan 11<br />
lainnya telah pergi meninggalkan<br />
Kabupaten Lampung Timur.<br />
“Sisanya masih sulit dideteksi<br />
keberadaannya, kami khawatir para<br />
ODHA (orang dengan HIV/AIDS) ini<br />
akan menularkan ke orang lain sehingga<br />
jumlahnya akan terus bertambah,”<br />
kata Sri Edy.<br />
Sementara itu, Ketua Komisi IV<br />
DPRD Lamtim, Akmal<br />
Fatoni mengaku prihatin<br />
dengan tingginya kasus<br />
HIV di Lampung Timur,<br />
terlebih lagi para penderita<br />
virus ini diduga adalah<br />
TKI.<br />
"Dugaan<br />
sementara saat ini penyebaran virus<br />
HIV mengarah ke para TKI yang<br />
pulang ke Kabupaten Lamtim ini,"jelasnya.<br />
Untuk menekan semakin tingginya<br />
kasus HIV/AIDS di Lampung<br />
Timur, lanjutnya, DPRD Lamtim akan<br />
mengusulkan pembuatan rancangan<br />
peraturan daerah inisiatif yang akan<br />
mengatur persyaratan untuk<br />
menikah, yang salah<br />
satunya untuk melakukan<br />
tes kesehatan terlebih<br />
dahulu, sehingga penyebaran<br />
virus HIV<br />
dapat terdeteksi lebih<br />
awal.<br />
"Ini merupakan<br />
masalah yang<br />
sangat serius<br />
mengingat kabupaten<br />
Lamtim<br />
yang daerahnya<br />
Untuk itu, terang Akmal lagi, selain<br />
memperketat persyaratan pernikahan,<br />
perlu dilakukan pengawasan<br />
ketat untuk penyebaran virus HIV,<br />
serta Diskes Lamtim diminta untuk<br />
melakukan verifikasi pendataan ulang.<br />
"Dengan semua langkah yang<br />
nantinya akan kita ambil, saya berharap<br />
dapat lebih menekan penyebaran<br />
virus HIV tersebut di kabupaten<br />
Lamtim,"pungkasnya (Aris)
2 Rabu, <strong>27</strong> <strong>April</strong> <strong>2016</strong><br />
BANDAR LAMPUNG<br />
Dewan: Bentuk Tim Audit RS Kota Baru<br />
Pemerintah Provinsi (Pemprov)<br />
Lampung dan Badan<br />
Pemeriksa Keuangan<br />
(BPK) diminta membentuk<br />
tim audit investigasi terkait<br />
wacana untuk melanjutkan<br />
pembangunan Rumah Sakit<br />
(RS) Bandar Negara<br />
Husada, Kota Baru,<br />
Lampung Selatan.<br />
Bandar Lampung<br />
(Kupas Tuntas)<br />
HAL itu disampaikan anggota<br />
Komisi II DPRD Provinsi Lampung,<br />
Mingrum Gumay, Selasa<br />
(26/4). Menurutnya, tim audit<br />
investigasi dapat berperan untuk<br />
melihat kelayakan pembangunan<br />
RS Bandar Negara Husada yang<br />
akan mulai digunakan tahun 2017<br />
mendatang.<br />
Audit investigasi, lanjut Mingrum,<br />
harus dilakukan terhadap<br />
seluruh proyek yang ada di kompleks<br />
olahraga tersebut. “Menurut<br />
saya, otoritas negara bisa<br />
melakukan audit fisik atas proyek<br />
itu. Tentu dilihat juga apakah layak<br />
atau tidak untuk dilanjutkan. Toh<br />
kita ketahui, rumah sakit tersebut<br />
sudah dianggarkan pembangunannya<br />
pada 2015, dan sampai<br />
sekarang belum dapat digunakan,”<br />
ujarnya saat di wawancarai<br />
di ruang kerjanya.<br />
Audit, imbuhnya, dibutuhkan<br />
untuk memastikan apakah proyek<br />
itu dilaksanakan sesuai dengan<br />
spesifikasi atau tidak. Sebab,<br />
tiap bangunan yang akan<br />
dilanjutkan pengerjaannya perlu<br />
dilihat apakah layak atau tidak<br />
peruntukannya.<br />
Sebelumnya, akademisi Universitas<br />
Lampung (Unila) Yusdianto,<br />
melihat pemilihan konsultan<br />
pengawas RS Bandar Negara<br />
Husada patut dicurigai sebagai<br />
langkah pemborosan anggaran.<br />
Sebab, semestinya setiap<br />
pekerjaan konstruksi hanya<br />
boleh memiliki satu konsultan<br />
pengawasan.<br />
“Jika itu merupakan pekerjaan<br />
sebelumnya, itu tidak diperkenankan.<br />
Tapi jika konsultan itu untuk<br />
pekerjaan yang sama namun<br />
dengan lokasi yang berbeda, itu<br />
tidak masalah,” kata Yusdianto,<br />
Senin (25/4).<br />
Dirinya menyarankan, pihak<br />
terkait harus melakukan penelusuran<br />
RS Bandar Negara Husada.<br />
Karena jika fakta di lapangan<br />
ternyata pekerjaan tersebut<br />
hanya berada di satu lokasi,<br />
hal tersebut disinyalir merupakan<br />
kesalahan. “Maka perlu<br />
ditelusuri terlebih dahulu, apakah<br />
lokasi pekerjaannya sama atau<br />
tidak. Jika lokasinya sama, itu<br />
tidak diperbolehkan. Karena setahu<br />
saya, setiap pekerjaan ya satu<br />
konsultan,” terangnya.<br />
Sebagaimana diketahui, Pemprov<br />
Lampung akan kembali<br />
melanjutkan pembangunan Rumah<br />
Sakit Bandar Negara Husada<br />
di Kota Baru, Lampung Selatan.<br />
Hal itu terlihat dari berjalannya<br />
proses pemilihan konsultan pengawas<br />
yang akan memasuki<br />
tahap penandatanganan kontrak.<br />
Dalam portal pengadaan resmi<br />
Pemerintah Provinsi (Pemprov)<br />
Lampung dijelaskan, pagu<br />
untuk konsultan pengawassebesar<br />
Rp475 juta dari APBD <strong>2016</strong><br />
yang dimenangkan CV. Carika<br />
Artasa Consultant, yang beralamat<br />
di Jalan Sukardi Hamdani,<br />
Palapa X No. 28 Bandar Lampung.<br />
Kadinkes Provinsi Lampung<br />
Reihana, melalui Humas Dinkes<br />
Lampung Asih Hendrastuti menuturkan,<br />
selain akan ada 100 kamar<br />
inap, ada pula kalibrasi alat<br />
kesehatan di RS tersebut. “Ini<br />
hanya inap kelas III saja. Apalagi<br />
sejauh ini di RSUAM masih kekurangan<br />
tempat, dan dianggap<br />
masih belum cukup untuk menampung<br />
pasien,” ujarnya.<br />
Asih menambahkan, kedepan<br />
akan disiapkan SDM yang berkualitas,<br />
meliputi dua dokter spesialis<br />
penyakit dalam, empat<br />
dokter spesialis lainnya, sembilan<br />
dokter umum, dan dua dokter<br />
gigi. (Bong)<br />
Panglima TNI<br />
Kunjungi<br />
Brigif-3 Marinir<br />
FOTO BERSAMA - PANGLIMA TNI<br />
Jendral Gatot Nurmantyo berfoto<br />
bersama dengan seluruh anggota<br />
Brigif -3 Marinir dan prajurit TNI<br />
wilayah Lampung, di Lapangan<br />
Mako Brigif -3 Marinir Piabung,<br />
Padang Cermin, Kabupaten<br />
Pesawaran, Selasa (26/4).<br />
Foto : ISt<br />
Pelanggaran Perda Didominasi Penambang Ilegal<br />
Bandar Lampung<br />
(Kupas Tuntas)<br />
SELAMA bulan <strong>April</strong> <strong>2016</strong>,<br />
terdapat enam pelanggaran<br />
peraturan daerah (Perda) yang<br />
semuanya dilakukan pelaku penambang<br />
ilegal.<br />
Kasat Pol PP Provinsi Lampung,<br />
Achmad Saefulloh, menyatakan<br />
berdasarkan pemberkasan<br />
hasil penyidikan yang dilakukan<br />
oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil<br />
(PPNS) hingga bulan <strong>April</strong> tahun<br />
<strong>2016</strong>, terdapat enam pelanggaran<br />
Perda yang semuanya dilakukan<br />
pelaku penambang ilegal.<br />
“Masih akan terus kita lihat<br />
berkas dari satuan kerja (satker)<br />
dan kabupaten/ kota lainnya.<br />
Artinya, mana yang ranahnya<br />
provinsi dan kabupaten/ kota<br />
harus dibedakan, karena mereka<br />
punya PPNS sendiri. Sejauh ini<br />
Bandar Lampung<br />
(Kupas Tuntas)<br />
GUBERNUR Lampung M.<br />
Ridho Ficardo secara langsung<br />
meminta kepada Panglima TNI<br />
Jenderal Gatot Nurmantyo<br />
agar Bandara Gatot Subroto di<br />
Way Kanan dapat diubah<br />
menjadi bandara komersial.<br />
"Hal tersebut berguna<br />
untuk menambah pintu<br />
kedatangan ke Provinsi<br />
Lampung yang tentunya akan<br />
mempengaruhi peningkatan<br />
kunjungan wisata dan<br />
investasi,” ujar Gubernur di<br />
GSG Unila, Selasa (26/4).<br />
Orang nomor satu di<br />
Lampung itu menjelaskan,<br />
Provinsi Lampung memiliki<br />
keunggulan strategis komparatif<br />
yang terus dipacu dan<br />
dimaksimalkan menjadi<br />
keunggulan kompetitif. Namun,<br />
keunggulan strategis juga<br />
memiliki tantangan keamanan<br />
yang lebih kompleks.<br />
"Untuk itu, kami memohon<br />
dukungan keamanan dari<br />
Panglima TNI, terutama di tiga<br />
bukaan laut yang dimiliki<br />
Lampung, yakni di barat, timur,<br />
dan selatan. Tidak mungkin<br />
pembangunan bisa terlaksana<br />
tanpa rasa aman dan situasi<br />
yang kondusif," bebernya.<br />
Diharapkannya, pembangunan<br />
dapat ditingkatkan dan<br />
baru enam yang kita lakukan<br />
pemberkasan. Semua berkaitan<br />
dengan tambang ilegal,” kata<br />
Achmad usai menggelar rapat<br />
pemberkasan hasil penyidikan<br />
oleh PPNS Penegak Perda, di Hotel<br />
Emersia Bandar Lampung,<br />
Senin (25/4).<br />
Menurut dia, keenam kasus<br />
tersebut yaitu 2 tambang pasir ilegal<br />
di Lampung Timur, sisanya<br />
berada di Tulangbawang dan di<br />
Bandar Lampung.<br />
Achmad mengungkapkan,<br />
satker bisa melaporkan adanya<br />
dugaan pelanggaran Perda kepada<br />
Pol PP yang bertindak sebagai<br />
penegak Perda, berdasarkan<br />
Peraturan Pemerintah (PP) No.6/<br />
2010 tentang Satuan Polisi Pamong<br />
Praja.<br />
“Sementara ini kita masih<br />
menunggu laporan dari bagian<br />
perizinan dan pertambangan,<br />
atau berkaitan dengan pemasukan<br />
seperti Dispenda. Tapi sampai<br />
sekarang belum ada laporan<br />
pelanggaran tersebut, jadi belum<br />
kita lakukan pemberkasan untuk<br />
yang lain. Sekarang masih soal<br />
ilegal mining dulu,” imbuhnya.<br />
Tidak menutup kemungkinan,<br />
lanjut Achmad, pelanggaran<br />
Perda yang dilakukan tambang<br />
ilegal ini akan dilimpahkan<br />
ke pihak kepolisian yang berarti<br />
masuk ranah pidana. Yang<br />
jelas, kata dia, tim operasi<br />
gabungan akan dibuat internal<br />
terlebih dahulu.<br />
“Kalau berdasarkan rekomendasi<br />
koordinator pengawas (korwas)<br />
Polda Lampung ternyata<br />
masuk pidana, kita limpahkan secara<br />
hukum. Tetapi kalau masih<br />
pelanggaran Perda, ada yang<br />
bisa kita tegur, kita berikan solusi<br />
atau pencabutan izin. Karena<br />
mungkin mereka tidak tahu cara<br />
mengurus perizinan dan ketentu-<br />
dibenahi sehingga bisa<br />
melakukan penerbangan<br />
reguler. Hal ini diyakini dengan<br />
terbukanya akses-akses<br />
tranportasi di Provinsi Lampung<br />
yang akan mempermudah<br />
dan meningkatkan<br />
kedatangan para wisatawan<br />
dan investasi yang membawa<br />
annya,” jelas Achmad.<br />
Lebih jauh Achmad mengatakan,<br />
jumlah pelanggaran Perda<br />
akhir-akhir ini terhitung meningkat,<br />
sedangkan personel PPNS<br />
masih kurang. Misalnya tahun<br />
2015, Pemprov Lampung melalui<br />
Satpol PP telah melakukan penegakkan<br />
dua Perda di Lampung<br />
Barat dan pengamanan aset.<br />
“Kita sudah tegakkan Perda di<br />
Lampung Barat, soal adanya<br />
penggunaan aset tanah Pemprov<br />
Lampung yang dijadikan sebagai<br />
tempat berdirinya bangunan liar,<br />
dan dikhawatirkan merupakan<br />
lokasi prostitusi,” bebernya.<br />
Sementara mengenai jumlah<br />
personel PPNS sendiri, pihaknya<br />
mengaku kekurangan personel<br />
yang saat ini hanya ada 6 orang<br />
di Satpol PP. “Jumlahnya jelas<br />
belum mencukupi. Untungnya di<br />
tiap satker ada 2-3 personel,” tutupnya.<br />
(Bong)<br />
Gubernur Minta Bandara Gatot Subroto Dikomersialkan<br />
M. Ridho Ficardo<br />
kesejahteraan bagi masyarakat<br />
di Provinsi Lampung.<br />
Sebelumnya, Kepala Dinas<br />
Perhubungan Provinsi<br />
Lampung, Idrus Efendi,<br />
mengatakan wacana untuk<br />
mengkomersialkan Bandara<br />
Gatot Subroto sudah dikoordinasikan<br />
dengan berbagai<br />
pihak, dan tinggal selangkah<br />
lagi akan mendapatkan izin<br />
dari Kemenhub dan KSAD TNI.<br />
Rencana ini, kata Idrus,<br />
juga sudah mendapat dukungan<br />
dari kabupaten sekitar<br />
dan beberapa kabupaten dari<br />
Sumatera Selatan. Antara lain<br />
Lampung Barat, Pesisir Barat,<br />
Martapura, Ogan Komering<br />
Ilir (OKI), dan Baturaja. (Bong)<br />
Bandar Lampung<br />
(Kupas Tuntas)<br />
PANGLIMA TNI, Jendral Gatot<br />
Nurmantyo, bertatap muka dengan<br />
seluruh anggota Brigif-3 Marinir dan<br />
prajurit TNI wilayah Lampung, di<br />
Lapangan Mako Brigif-3 Marinir<br />
Piabung, Padang Cermin, Kabupaten<br />
Pesawaran, Selasa (26/4).<br />
Pada kunjungan kerja tersebut,<br />
Gatot Nurmantyo didampingi<br />
Asintel Panglima TNI Mayjen TNI<br />
(Mar) A. Faridz Washington, Aspers<br />
Panglima TNI Marsda TNI Bambang<br />
Samoedro, Kapuspen TNI<br />
Mayjen TNI Tatang Sulaiman, Aslog<br />
Panglima TNI Marsda Nugroho,<br />
Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo,<br />
Kasdam II/ Sriwijaya Brigjen<br />
TNI Komarudin Simanjuntak S.I.P,<br />
dan Danrem 043/ Gatam Kolonel Inf<br />
Joko Putranto. Rombongan langsung<br />
disambut Komandan Brigif-3<br />
Marinir Kolonel Marinir Werijon beserta<br />
Perwira Staf Brigif-3 Marinir.<br />
Dalam arahannya, Gatot menyampaikan<br />
kepada seluruh prajurit<br />
Brigif-3 Marinir dan prajurit TNI di<br />
Lampung, bahwa tingkat kriminalitas<br />
di Lampung sudah mulai berkurang,<br />
terbukti dengan adanya kesadaran<br />
masyarakat yang bersedia menyerahkan<br />
senjata kepada aparat<br />
keamanan. “Hal itu membuktikan jika<br />
masyarakat sudah merasa aman,”<br />
ujarnya.<br />
Kedatangan Panglima TNI ke Brigif-3<br />
Marinir ini sekaligus bertujuan<br />
untuk menepati janji ketika beliau<br />
menjabat Dankodiklat TNI AD.<br />
Beliau pula yang mempunyai ide<br />
pemindahan Yonif-7 Marinir ke<br />
daerah Batumenyan, dan berpesan<br />
agar prajurit Brigif-3 Marinir menjadi<br />
petarung sejati di manapun<br />
berada.<br />
Pada kesempatan itu, Gatot juga<br />
berkesempatan melakukan tour facility<br />
menuju Marines Eco Park (MEP)<br />
untuk menyaksikan keterampilan<br />
para prajurit Brigif-3 Marinir berupa<br />
renang laut mengunakan PDL, halang<br />
rintang laut, dan dayung perahu<br />
naga. (Rls)
BANDAR LAMPUNG 3<br />
Rabu, <strong>27</strong> <strong>April</strong> <strong>2016</strong><br />
• Polemik Gugatan Bambu Kuning<br />
APSI-PT Gunung Pesagih Sama-sama Ngotot<br />
Direktur Utama :<br />
Donald Harris Sihotang.<br />
Direktur:<br />
Rospita Uli Sitorus<br />
Pemimpin Perusahaan:<br />
Donald Harris Sihotang.<br />
Pemimpin Redaksi/<br />
Penanggungjawab :<br />
Donald Harris Sihotang.<br />
Pemimpin Perusahaan:<br />
Suhaili<br />
Redaktur Pelaksana :.<br />
Safwanto.<br />
Redaktur :<br />
Suhaili, S. Sanjaya, Tampan P,<br />
Rizky Polii.<br />
Asred: Herwanda Pratama,<br />
Oscar, Meza Swastika.<br />
Liputan Bandar Lampung :<br />
Oscar, Herwanda Pratama, Bong<br />
Bongan, Tampan P,<br />
Metro :<br />
Johansyah (Ka.Biro)<br />
Lampung Tengah:<br />
Sutowo, Yoga Pratama.<br />
Lampung Timur :<br />
K. Naenggolan (Kabiro),Aris<br />
Lampung Selatan :<br />
Sodugaon Sinaga (Ka.Biro),<br />
Desi Habibi, Dirsah Dwi<br />
Natalia<br />
Pesawaran :<br />
Zainal Hidayat (Ka.Biro),<br />
Erlian, Reza Utama<br />
Tanggamus :<br />
Sunaryo, S.Pd (Ka.Biro), Yusuf.<br />
Pringsewu :<br />
Tutor Manalu.<br />
Lampung Barat : Dafri Danuarsa.<br />
Lampung Utara : Jhon (Ka.Biro).<br />
Mesuji : Fiter (Ka.Biro).<br />
Tulang Bawang :<br />
Erwin (Ka. Biro), Edwin.<br />
Tulang Bawang Barat :<br />
Kadarsyah (Ka. Biro), Ari Irawan.<br />
Way Kanan :<br />
Fito Aliesetiady (Ka. Biro), Indro<br />
Wibowo.<br />
Koordinator Dokumentasi: -<br />
Pracetak : Triadi (Kepala),<br />
Tri Firdaus , Widya Firmadana,<br />
Damar Singgih Wicaksono,<br />
M Imam Syafii<br />
Korektor :-<br />
Sekretaris Redaksi :<br />
Manager Keuangan : I Gusti Putu<br />
Andi Wiranata.<br />
Staf Keuangan : Linda Rosmala Dewi<br />
Perwakilan Jakarta : Erwin Kurai.<br />
Manager Marketing dan Iklan:<br />
Amin Nainggolan.<br />
Staf Marketing : Anna<br />
Customer Service :-<br />
Redaktur Online : Meza Swastika.<br />
Staf Online : Handoko, Dara, Iip.<br />
Bagian Umum: -<br />
Pemasaran : Gunawan (Kepala),<br />
Marozi, Armiji, Hendra, Andika,<br />
Sigit Darmaji, Dodi, Amroni.<br />
Polemik antara<br />
pedagang Pasar<br />
Bambu Kuning dan<br />
pihak pengelola, PT<br />
Gunung Pesagih, kian<br />
memanas. Kali ini,<br />
Asosiasi Pengacara<br />
Syariah Indonesia<br />
(APSI) Lampung yang<br />
mewakili pedagang,<br />
sedang<br />
mengumpulkan bukti.<br />
Bandar Lampung<br />
(Kupas Tuntas)<br />
KETUA Advokasi APSI<br />
Lampung, Fedhli Faisal, menjelaskan<br />
bukti tersebut berupa<br />
surat jual beli dan kuitansi dari<br />
pedagang saat renovasi Pasar<br />
Bambu Kuning dari pengembang,<br />
PT Sanjaya Mas.<br />
"Saat ini kami sedang mengumpulkan<br />
tanda bukti setoran<br />
dan surat pembayaran,"<br />
ujar Fedhli, Selasa (26/4).<br />
Dirinya menambahkan, setelah<br />
mengumpulkan bukti<br />
setoran, maka pihaknya segera<br />
menggugat pengembang<br />
Pasar Bambu Kuning ke pengadilan.<br />
"Kami segera laporkan ke<br />
penegak hukum," ucapnya.<br />
Dirinya pun membantah,<br />
pernyataan pengembang<br />
yang mengatakan pedagang<br />
yang menggugat adalah Pedagang<br />
Kaki Lima (PKL),<br />
bukan yang menempati kios.<br />
Sementara itu, Direktur PT<br />
Gunung Pesagih, Budi Laksono,<br />
tetap dengan pernyataannya<br />
kalau pedagang yang<br />
menggugat tersebut adalah<br />
bukan pedagang lantai satu.<br />
"Pedagang yang mana,<br />
pedagang lantai satu saat ini<br />
sudah diberikan AC semua, jadi<br />
tidak ada masalah," kata dia.<br />
Terkait dengan gugatan<br />
pedagang, dirinya pun mengikuti<br />
sesuai prosedur yang<br />
ada. "Kita persilakan saja<br />
kalau ada yang mengajukan<br />
gugatan. Kita ikutin alurnya<br />
saja," tandasnya. (Wanda)<br />
RAPAT PANSUS - PANSUS<br />
DPRD Bandar Lampung<br />
bersama Dishub Bandar<br />
Lampung melakukan hearing<br />
Pansus Laporan dan Kerja<br />
Pertanggung Jawaban (LKPJ)<br />
Walikota DPRD Kota Bandar<br />
Lampung di ruang lobi DPRD<br />
Bandar Lampung, Selasa (26/4).<br />
Foto : Wanda/Kupas Tuntas<br />
Wartawan Kupas Tuntas disertai tanda pengenal dan<br />
dilarang meminta atau menerima imbalan dalam<br />
bentuk apapun yang berkaitan dengan tugas jurnalisnya.<br />
Alamat Redaksi : Jl. Turi Raya Gang Printis Kecamatan Tanjung Senang<br />
Bandarlampung. Telp. 0721 - 773331 Fax 0721-773028,<br />
E-MAIL:redaksi_kupastuntas@yahoo.co.id,<br />
ktedisi@yahoo.co.id, Website : www.kupastuntas.co<br />
Rekening Bank : Bank Lampung. Cabang Utama. No. Rek.<br />
3800304097944. Bank Mandiri 114-00-0666470-3, Bank BCA 0200-883-<br />
608, Atas Nama : Donald Harris Sihotang. Penerbit : PT Yobel<br />
Irene Media Percetakan: PT Masa Kini Mandiri<br />
Isi Diluar Tanggung Jawab Percetakan<br />
Lucu, Randis Dishub<br />
Belum Bayar Pajak 3 Tahun<br />
Bandar Lampung<br />
(Kupas Tuntas)<br />
ALIH-ALIH mendesak<br />
masyarakat rajin membayar<br />
pajak, Pemerintah<br />
Kota Bandar Lampung justru<br />
dihadapkan pada kenyataan<br />
kendaraan operasional<br />
di salah satu dinasnya<br />
menunggak pajak<br />
hingga 3 tahun.<br />
Fakta tersebut terungkap<br />
dalam rapat Panitia Khusus<br />
(Pansus) Laporan dan Kerja<br />
Pertanggungjawaban (LKPj)<br />
Walikota Bandar Lampung<br />
dengan Dinas Perhubungan<br />
(Dishub) yang digelar di lobi<br />
DPRD Bandar Lampung,<br />
Selasa (26/4).<br />
Pasalnya, ada enam<br />
unit kendaraan dinas (randis)<br />
milik Dishub yang<br />
belum bayar pajak selama<br />
tiga tahun. Dishub sendiri<br />
mengklaim kendaraan dinas<br />
yang menunggak pajak<br />
ada lima, dengan rincian<br />
tiga unit roda empat<br />
dan dua unit roda dua.<br />
“Kendaraan operasional<br />
Dishub ini minim, dan<br />
banyak yang tidak layak.<br />
Untuk mobil operasional<br />
saja ada dua, dan semuanya<br />
pajaknya belum dibayar,"<br />
ujar Kepala Dishub<br />
Kota Bandar Lampung, I<br />
Kadek Sumartha, dalam<br />
rapat dengan pansus LKPj.<br />
Sementara itu, Ketua<br />
Pansus LKPj Walikota,<br />
Barlian Mansyur meminta<br />
Dishub untuk membayar<br />
pajak, karena selaku dinas<br />
di bidang lalu lintas harus<br />
menjadi contoh yang baik<br />
dalam membayar pajak.<br />
"Malulah tidak membayar<br />
pajak, apalagi Dishub<br />
ini punya pengelolaan<br />
retribusi pajak. Masa<br />
pajak mobil dinasnya mati,"<br />
kata Barlian.<br />
Berlian menyatakan,<br />
ke depan pihaknya akan<br />
mendukung Dishub untuk<br />
menambah anggaran<br />
randis operasional.<br />
“Pajak ini harus dibayar,<br />
karena apa kata dunia<br />
kalau Dishub aja gak bayar<br />
pajak kendaraan,”<br />
kata Barlian. (Wanda)<br />
Pemkot akan Bangun Flyover Kemiling<br />
• Warga Minta Ganti Rugi Rp3 Juta/ Meter<br />
Bandar Lampung<br />
(Kupas Tuntas)<br />
Bandar Lampung<br />
(Kupas Tuntas)<br />
PEMERINTAH Kota<br />
(Pemkot) Bandar Lampung<br />
bersikap tegas terhadap Koperasi<br />
Mitra Mikro Mina (M3).<br />
Koperasi yang berada di Kampung<br />
Ujung Bom, Gudang<br />
Lelang, Bumi Waras, akan digusur<br />
Kamis (28/4).<br />
Keputusan tersebut diambil<br />
berdasarkan kesimpulan<br />
dari rapat koordinasi tim penertiban<br />
yang diketuai Asisten<br />
I Bidang Pemerintahan, Dedi<br />
Amrullah.<br />
“Rumusan dari hasil kesimpulan<br />
rapat tim, telah memutuskan<br />
untuk membongkar<br />
Koperasi Mitra Mikro<br />
Mina, Kamis (28/4),” ungkap<br />
Dedi Amrullah, Selasa (26/4).<br />
Menurut dia, ketegasan<br />
dari kesimpulan rapat diambil<br />
karena pengurus koperasi<br />
tersebut dinilai tidak memiliki<br />
itikad baik untuk mengurus<br />
perizinan.<br />
Selain itu, keberadaan koperasi<br />
tersebut juga memicu<br />
konflik antarnelayan. Karena<br />
ada dua koperasi di tempat<br />
yang sama, yang bergerak di<br />
bidang pelelangan ikan.<br />
“Kalau mau benar, harus<br />
samakan persepsi, jangan ada<br />
tandingan. Kita tidak mau ada<br />
keributan,” imbuhnya.<br />
Dedi menegaskan, Pemkot<br />
telah menutup peluang buat<br />
Koperasi M3. Karena menurutnya,<br />
pihak koperasi tidak<br />
ada itikad baik untuk memenuhi<br />
kewajibannya.<br />
BELUM lagi jalan layang<br />
(Flyover) Gajah Mada-Antasari<br />
dikerjakan, Pemerintah<br />
Kota (Pemkot) Bandar Lampung<br />
sudah mulai mempersiapkan<br />
pembangunan Flyover<br />
Kemiling. Pembangunan<br />
Flyover Kemiling yang akan<br />
menghubungkan Jalan Pramuka<br />
dan Jalan Teuku Cik<br />
Ditiro, sudah masuk dalam<br />
tahap pembebasan lahan.<br />
Ketua tim pembebasan<br />
lahan Pemkot Bandar Lampung,<br />
Dedy Amarullah, mengatakan<br />
saat ini pihaknya<br />
masih melakukan negosiasi<br />
kepada warga yang terkena<br />
dampak pembangunan flyover<br />
keenam di Bandar Lampung<br />
ini.<br />
Menurutnya, warga yang<br />
terkena pembebasan lahan<br />
meminta ganti rugi sebesar<br />
Rp3 juta per meter. Sedangkan<br />
Nilai Jual Objek Pajak<br />
(NJOP) di wilayah tersebut<br />
masih sebesar Rp590 ribu.<br />
"Dalam hal pembebasan<br />
lahan ini, Pemkot tidak menyediakan<br />
sejumlah anggaran.<br />
Karena, anggaran yang<br />
disediakan nantinya berdasarkan<br />
harga negosiasi dengan<br />
warga," ujar Dedy, Selasa<br />
(26/4).<br />
Dedy mengaku luas lahan<br />
yang akan dibebaskan tidak<br />
terlalu banyak, hanya sekitar<br />
200 hingga 300 meter.<br />
“Jadi yang dibebaskan dari<br />
belakang PDAM, atau lampu<br />
merah Jalan Cik Ditiro sampai<br />
dengan Jalan Pramuka.<br />
Khusus di Jalan Cik Ditiro,<br />
kemungkinan tidak banyak<br />
yang terkena dampak. Paling<br />
hanya terkena imbasnya saja,<br />
sekitar setengah sampai satu<br />
meter saja,” bebernya.<br />
Sementara itu, Walikota<br />
Bandar Lampung Herman<br />
HN<br />
memastikan<br />
pembangu-<br />
nan flyover yang menghubungkan<br />
Jalan Pramuka-Jalan<br />
Cik Ditiro di Kecamatan<br />
Kemiling ini akan dilakukan<br />
secara multi years atau bertahap.<br />
Langkah ini ditempuh,<br />
sambung dia, adalah untuk<br />
menyeimbangkan kemampuan<br />
keuangan daerah dengan<br />
pengeluaran.<br />
Terlebih, saat ini Pemkot<br />
sedang kekurangan dana di<br />
kas daerah, seiring dengan<br />
pemotongan anggaran dari<br />
pusat. Faktor Pendapatan<br />
Asli Daerah (PAD) yang tidak<br />
mencapai target pada tahun<br />
lalu, juga turut berperan.<br />
“Iya, pembangunan Flyover<br />
Kemiling akan kita<br />
lakukan secara multi years.<br />
Itu instruksi langsung<br />
dari saya. Langkah ini<br />
ditempuh supaya pembangunan<br />
yang direncanakan<br />
di tahun 2015, tetap<br />
dapat direalisasikan, namun<br />
menyesuaikan dengan<br />
keuangan Pemda saat<br />
ini,” tandasnya. (Wanda)<br />
Besok, Koperasi Mitra Mikro Mina Digusur<br />
“Tidak ada itikad baik<br />
mereka, kalau mau datang<br />
dulu ke kita. Yang pasti kita<br />
juga tidak mau ada konflik di<br />
lapangan, sebagai dampak<br />
pendirian koperasi tersebut,”<br />
tandasnya.<br />
Sementara itu, Walikota<br />
Bandar Lampung Herman<br />
HN menegaskan akan membongkar<br />
koperasi di Kampung<br />
Ujung Bom itu.<br />
"Mana yang tidak ada izin<br />
harus kita gusur. Dan juga di<br />
sana ada pasar double jadi<br />
tidak dibolehkan," kata Herman<br />
HN.<br />
Menurutnya, pasar yang<br />
dibangun oleh pemerintah<br />
adalah pasar yang resmi dan<br />
dapat digunakan. "Pasar<br />
yang didirikan perorangan<br />
tidak boleh. Karena yang bangun<br />
pemerintah harus ada<br />
izin serta ada mekanismenya<br />
dan aturannya," tambahnya.<br />
Sebelumnya, ratusan nelayan<br />
Kampung Ujung Bom,<br />
Gudang Lelang menolak rencana<br />
Pemkot Bandar Lampung<br />
menggusur Koperasi<br />
Mitra Mikro Mina. Penggusuran<br />
tersebut dikarenakan<br />
bangunan yang baru saja<br />
dipergunakan sejak 2 bulan<br />
lalu itu tak memiliki Izin<br />
Mendirikan Bangunan (IMB).<br />
Salah satu perwakilan nelayan,<br />
Adimun (50), membenarkan<br />
kabar rencana penggusuran<br />
yang akan dilakukan<br />
Dinas Tata Kota (Distako) dan<br />
Badan Polisi Pamong Praja<br />
(Banpol PP). Pihaknya juga<br />
telah menerima surat teguran<br />
sebanyak 3 kali. (Wanda)
4<br />
Rabu,<br />
<strong>27</strong> <strong>April</strong> <strong>2016</strong><br />
HUKUM & KRIMINAL<br />
DENGAR DAKWAAN<br />
- BAHTIAR, terdakwa<br />
jual beli tanah<br />
reklamasi yang disertai<br />
surat palsu, tampak<br />
tenang mendengarkan<br />
pembacaan surat<br />
dakwaan di Pengadilan<br />
Negeri Kelas aIA<br />
Tanjungkarang, Selasa<br />
(26/4).<br />
Foto : Oscar/Kupas<br />
Tuntas<br />
Jual Tanah, Kakek 73 Tahun Dibui<br />
Bahtiar (73), warga Kampung Slirit,<br />
Kelurahan Panjang Utara, Bandar<br />
Lampung, terpaksa duduk di kursi<br />
pesakitan Pengadilan Negeri Kelas IA<br />
Tanjungkarang, karena menjual tanah.<br />
Bandar Lampung<br />
(Kupas Tuntas)<br />
TERNYATA, tanah<br />
yang dijual oleh terdakwa<br />
merupakan tanah<br />
reklamasi. Atas perbuatannya<br />
itu, ia didakwa<br />
oleh Jaksa Penuntut<br />
Umum (JPU) Sabi’in atas<br />
dugaan jual beli tanah<br />
reklamasi yang disertai<br />
surat palsu. Perbuatannya<br />
itu menimbulkan<br />
kerugian pada korban<br />
mencapai Rp15 miliar.<br />
“Perbuatan terdakwa<br />
Bahtiar sebagaimana<br />
diatur dan diancam pidana<br />
dalam pasal 385 ke-<br />
5 KUHP, dengan ancaman<br />
hukuman maksimal<br />
empat tahun penjara,”<br />
kata JPU Sabi’in,<br />
Selasa (26/4).<br />
Dalam dakwaannya,<br />
JPU Sabi’in menjelaskan,<br />
perbuatan terdakwa<br />
berawal sejak tahun<br />
1990 sampai 2014 yang<br />
memiliki tanah reklamasi<br />
seluas 9.344 M2 di<br />
Jalan Yos Sudarso, Kelurahan<br />
Way Lunik, Kecamatan<br />
Panjang, Bandar<br />
Lampung. Tanah<br />
tersebut dijual kepada<br />
Sonny Zainhard Utama<br />
seharga Rp1,2 miliar di<br />
tahun 2014.<br />
Dalam jual beli itu,<br />
istri terdakwa, Suwarna,<br />
dan anaknya, Yusman,<br />
menjadi saksi dalam<br />
transaksi antara terdakwa<br />
Bahtiar dan Sonny.<br />
"Terdakwa menjual<br />
tanah tersebut kepada<br />
Sonny Zainhard, sedangkan<br />
tanah tersebut<br />
adalah milik Andreas<br />
Yodeswa, anak pemilik<br />
PT Sekar Kanaka Langgeng,<br />
Yongky," jelasnya.<br />
Mengetahui hal itu,<br />
Andreas melaporkannya<br />
ke Ditreskrimum<br />
Polda Lampung, sehingga<br />
penyidik pun melakukan<br />
pemeriksaan terhadap<br />
keaslian dokumen<br />
dalam jual beli tanah<br />
itu.<br />
Berdasarkan pemeriksaan<br />
di Pusat Laboratorium<br />
Forensik Bareskrim<br />
Polri, diketahui surat<br />
pernyataan penguasaan<br />
fisik dan surat keterangan<br />
kepemilikan<br />
atas nama Bahtiar yang<br />
ditandatangani Dadang<br />
Suhanda (Ketua RT setempat),<br />
Nandik Gunawan,<br />
dan M. Zaidi (Lurah)<br />
adalah palsu.<br />
"Tanda tangan Zaidi<br />
yang dipersoalkan<br />
dalam surat keterangan<br />
kepemilikan tanah<br />
merupakan tanda<br />
Polisi Kesulitan Lacak Pembegal Sadis<br />
tangan berbeda. Tanda<br />
tangan Dadang Suhanda<br />
juga dipersoalkan<br />
dalam surat penguasaan<br />
fisik tanah<br />
dan kepemilikan tanah<br />
tidak dapat diperiksa<br />
karena tanda tangan<br />
pembanding tidak<br />
konstan," terangnya.<br />
Selain itu, tanda tangan<br />
Nandik Gunawan<br />
juga dipersoalkan dalam<br />
surat penguasaan fisik<br />
tanah dan surat kepemilikan<br />
tanah pun merupakan<br />
tanda tangan<br />
yang berbeda alias palsu.<br />
Atas perbuatan terdakwa<br />
Bahtiar, Andreas<br />
mengalami kerugian dengan<br />
taksiran mencapai<br />
Rp15 miliar. (Oscar)<br />
Diduga Pemasok Sabu,<br />
Warga Pesawaran Ditangkap<br />
Pesawaran<br />
(Kupas Tuntas)<br />
GUSTIAWAN (25),<br />
warga Desa Halangan<br />
Ratu, Kecamatan<br />
Negerikaton,<br />
Kabupaten Pesawaran,<br />
ditangkap<br />
aparat Polsek Gedongtataan<br />
karena<br />
diduga menjadi<br />
pemasok narkoba<br />
jenis sabu-sabu.<br />
Bersama tersangka,<br />
turut diamankan<br />
barang bukti empat<br />
plastik kecil berisikan<br />
sabu, satu plastik<br />
bening kosong, uang<br />
tunai senilai Rp200<br />
ribu, dan satu unit<br />
handphone yang<br />
digunakan pelaku<br />
untuk menjalankan<br />
transaksi narkoba.<br />
Kapolsek Gedongtataan,<br />
Kompol<br />
Hermansyah Gumay<br />
mengatakan, pelaku<br />
merupakan target<br />
operasi (TO) yang<br />
gerak-geriknya telah<br />
diawasi petugas<br />
hampir beberapa<br />
minggu, setelah<br />
mendapat informasi<br />
dari warga.<br />
“Tersangka kami<br />
tangkap di rumahnya<br />
pada hari Sabtu (23/<br />
4) sekitar pukul 01.00<br />
Wib,” kata Gumay,<br />
Selasa (26/4).<br />
Hingga saat ini,<br />
lanjutnya, pihaknya<br />
masih memeriksa<br />
tersangka secara<br />
intensif untuk mengungkap<br />
jaringan<br />
atau bandar besarnya.<br />
Dugaan<br />
sementara, kata dia,<br />
tersangka merupakan<br />
pemasok barang<br />
haram tersebut ke<br />
Kecamatan Negerikaton,<br />
Kabupaten<br />
Pesawaran.<br />
“Hasil pemeriksaan<br />
sementara,<br />
tersangka hendak<br />
menjual kembali<br />
sabu tersebut dalam<br />
paket kecil, karena<br />
pasca penggerebekan,<br />
ditemukan<br />
plastik klip<br />
kecil,” terangnya.<br />
Tersangka, kata<br />
dia, masih bungkam<br />
terkait dari mana<br />
barang haram<br />
tersebut didapatnya.<br />
Guna pengembangan<br />
lebih lanjut,<br />
tambahnya,<br />
tersangka saat ini<br />
masih ditahan di sel<br />
tahanan Mapolsek<br />
Gedongtataan.<br />
“Tersangka akan<br />
kami jerat dengan<br />
pasal 112 UU RI<br />
No.35/ 2009 tentang<br />
Narkotika, dengan<br />
ancaman minimal<br />
empat tahun penjara.<br />
Ia menegaskan,<br />
akan terus<br />
melakukan<br />
penindakan terhadap<br />
tindak pidana<br />
penyalahgunaan<br />
narkoba di wilayah<br />
hukumnya. “Sesuai<br />
dengan status<br />
darurat narkoba<br />
yang ditetapkan<br />
Presiden Joko<br />
Widodo, kita akan<br />
terus dukung dan<br />
berperan aktif dalam<br />
penindakan<br />
penyalahgunaan<br />
narkoba,”<br />
pungkasnya. (Reza)<br />
Tanggamus<br />
(Kupas Tuntas)<br />
AKSI brutal begal di<br />
Pekon Karangsari, Kecamatan<br />
Airnaningan,<br />
Kabupaten Tanggamus,<br />
cukup mengerikan.<br />
Mereka tak segan<br />
melukai korban<br />
untuk menjarah harta<br />
bendanya. Bahkan,<br />
ulah begal yang melakukan<br />
aksi di jalan<br />
raya Pekon Karangsari,<br />
beberapa hari<br />
lalu, memakan korban.<br />
Seorang pedagang<br />
sayuran bernama Sukilah<br />
(45), yang diduga<br />
menjadi korban pembegalan,<br />
tewas dalam<br />
perjalanan dari rumahnya<br />
menuju Pasar<br />
Talangpadang, Senin<br />
(25/4) subuh. Sepeda<br />
motor Honda Revo<br />
yang dikendarai korban,<br />
raib dibawa pelaku<br />
begal.<br />
Dengan kejadian<br />
itu, hingga Selasa (26/<br />
4), pihak kepolisian<br />
belum menemukan titik<br />
terang pelaku begal<br />
tersebut, meski sudah<br />
melakukan olah tempat<br />
kejadian perkara<br />
(TKP). Hal itu dikarenakan<br />
minimnya petunjuk<br />
di sekitar TKP<br />
maupun saksi.<br />
"Laporan sudah<br />
masuk ke Polsek Pulaupanggung.<br />
Pastinya<br />
kalau sampai siang ini<br />
(kemarin), belum ada<br />
prediksi berapa pelaku.<br />
Kami akan back up<br />
(membantu) guna<br />
mencari jejak pelaku,"<br />
kata KBO Reskrim Polres<br />
Tanggamus, Ipda<br />
Insan Husaini, Selasa<br />
(26/4).<br />
Sementara itu, Kasat<br />
Intelkam Polres<br />
Tanggamus, AKP Oskar<br />
Eka Putra mengaku<br />
sudah memerintahkan<br />
anggotanya untuk<br />
menyebar dan mencari<br />
informasi. Namun,<br />
laporan dari anggota<br />
belum ada yang bisa<br />
memberikan petunjuk<br />
berarti.<br />
“Pak Kapolres sudah<br />
memerintahkan<br />
seluruh jajaran Polsek<br />
di Tanggamus dan<br />
Pringsewu untuk lebih<br />
meningkatkan intensitas<br />
patroli secara<br />
random ketika jam rawan,”<br />
kata Oskar.<br />
Terpisah, Kapolsek<br />
Pulaupanggung AKP A.<br />
Roni mengatakan, pihaknya<br />
bersama Polres<br />
setempat masih<br />
melakukan penyelidikan<br />
terhadap aksi<br />
begal tersebut. "Masih<br />
kami lidik. Karena minimnya<br />
saksi-saksi di<br />
TKP, membuat kami<br />
sedikit kesulitan mengungkap<br />
identitas pelaku.<br />
Mudah-mudahan<br />
dalam waktu dekat ini<br />
segera terungkap,”<br />
harapnya.<br />
Diketahui, kawanan<br />
begal beraksi di jalan<br />
raya Pekon Karangsari,<br />
Senin (25/4) sekitar<br />
pukul 04.00 Wib.<br />
Selain merampas sepeda<br />
motor milik Sukilah,<br />
pelaku juga dengan<br />
sadis menghabisi<br />
nyawa korban.<br />
Camat Airnaningan,<br />
Muhaimin Sastranegara<br />
mengatakan, sebelum<br />
dibegal, korban<br />
yang merupakan pedagang<br />
sayuran sedang<br />
dalam perjalanan<br />
dari rumahnya menuju<br />
Pasar Talangpadang.<br />
“Jarak rumah korban<br />
dengan lokasi<br />
pembegalan sebenarnya<br />
tidak jauh, hanya<br />
3 kilometer. Korban<br />
memang sehari-harinya<br />
berkendara saat<br />
subuh, untuk mengambil<br />
sayuran di pasar dan<br />
dijual di rumahnya,” kata<br />
Muhaimin. (Yusuf)<br />
Foto : Oscar/Kupas Tuntas<br />
BERI KETERANGAN - PANGLIMA TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memberikan keterangan saat<br />
mengunjungi markas Korem 043 Garuda Hitam, Selasa (26/4) siang.<br />
Dua Terdakwa Narkoba Dituntut Berbeda<br />
Bandar Lampung<br />
(Kupas Tuntas)<br />
JAKSA Penuntut<br />
Umum (JPU) menuntut<br />
dua terdakwa kasus<br />
narkoba, Nazarudin<br />
dan Muhammad secara<br />
berbeda. Terdakwa<br />
Nazarudin dituntut dengan<br />
hukuman 17 tahun<br />
penjara.<br />
Selain pidana penjara,<br />
warga Sungkai Utara,<br />
Lampung Utara ini<br />
diwajibkan membayar<br />
denda Rp1 miliar dengan<br />
subsider enam bulan<br />
kurungan. Tuntutan<br />
itu dibacakan JPU Alfriady<br />
Effendi saat sidang<br />
tuntutan di Pengadilan<br />
Negeri Kelas<br />
IA Tanjungkarang, Selasa<br />
(26/4).<br />
“Nazarudin melanggar<br />
pasal 114 ayat 2 UU<br />
RI No.35/ 2009 tentang<br />
Narkotika. Dia terbukti<br />
menjual narkoba kepada<br />
terdakwa Muhammad,”<br />
kata JPU Effendi.<br />
Sedangkan terdakwa<br />
Muhammad, lanjutnya,<br />
dituntut 12 tahun penjara.<br />
Warga Sukarame,<br />
Bandar Lampung ini,<br />
dinyatakan terbukti melanggar<br />
pasal 111 UU RI<br />
No.35/ 2009 tentang Narkotika.<br />
“Mereka (kedua<br />
terdakwa), terbukti menyimpan<br />
atau memiliki<br />
narkotika jenis sabusabu<br />
melebihi 5 gram,”<br />
jelasnya.<br />
Dikatakan JPU, kedua<br />
terdakwa tersebut masih<br />
akan menjalani sidang<br />
lanjutan pada Selasa (3/<br />
5) mendatang, dengan<br />
agenda pembacaan putusan.<br />
Terungkap dalam sidang,<br />
kedua terdakwa<br />
ditangkap Direktorat<br />
Reserse Narkoba Polda<br />
Lampung pada 23 Oktober<br />
2015 lalu di Jalan<br />
Soekarno Hatta, Kalibalok,<br />
Bandar Lampung.<br />
Awalnya, polisi menangkap<br />
Nazarudin dan Fadli<br />
(berkas terpisah).<br />
Ketika digeledah, dari<br />
tangan Fadli ditemukan<br />
narkoba jenis sabu seberat<br />
100 gram, yang<br />
diakuinya dibeli dari Nazarudin.<br />
Polisi kemudian<br />
melakukan pengembangan<br />
ke rumah Nazarudin<br />
di Jalur Dua Korpri,<br />
Sukarame. Di rumahnya,<br />
polisi mendapati<br />
Muhammad. Saat digeledah,<br />
ditemukan sabu<br />
seberat 1 kilogram.<br />
Muhammad beserta<br />
Nazarudin dan Fadli,<br />
akhirnya dibawa ke kantor<br />
Direktorat Narkoba<br />
Polda Lampung beserta<br />
barang buktinya. Dari<br />
pengakuan Muhammad,<br />
barang haram tersebut<br />
milik Nazarudin<br />
yang didapatnya dari LK<br />
(DPO). (Oscar)
WARTA DAERAH 5<br />
Rabu, <strong>27</strong> <strong>April</strong> <strong>2016</strong><br />
WAKIL INDONESIA - DUA<br />
pelajar asal Lampung Tengah,<br />
Dion dan Andre siswa SMAN 1<br />
Terbanggibesar, akan mewakili<br />
Indonesia untuk berkompetisi<br />
di kejuaraan internasional<br />
sepak bola remaja tingkat Asia.<br />
Tampak Bupati Lampung<br />
Tengah, Mustafa memberikan<br />
motivasi pada keduanya, Selasa<br />
(26/4).<br />
Foto: Ist<br />
• Pemotongan DAK<br />
Zainudin Koordinasi dengan Kementerian Keuangan<br />
Bupati Lampung Selatan, Zainudin Hasan,<br />
melakukan koordinasi dengan Kementerian<br />
Keuangan terkait pemotongan DAK fisik sebesar<br />
10 persen sesuai dengan surat edaran (SE)<br />
Nomor SE-10/MK.07/<strong>2016</strong> tertanggal 8 <strong>April</strong><br />
<strong>2016</strong>, dengan limit waktu sampai tanggal 29 <strong>April</strong><br />
<strong>2016</strong> pukul 17.00 Wib.<br />
Lampung Selatan<br />
(Kupas Tuntas)<br />
”KITA juga bingung, karena<br />
program pusat ini banyak<br />
yang mendadak-mendadak.<br />
Kalau yang sudah<br />
dikucurkan dan dibayarkan,<br />
kita akan lihat kembali. Yang<br />
jelas, saya sudah katakan;<br />
Dana Desa<br />
Pesawaran tak<br />
Kunjung Turun<br />
PESAWARAN - HING-<br />
GA saat ini, Pemerintah<br />
Kabupaten Pesawaran masih<br />
menunggu pencairan<br />
dana desa yang tak kunjung<br />
dicairkan pemerintah<br />
pusat. Kepala BPMD Pesawaran,<br />
Rusli, mengaku<br />
tidak mengetahui secara<br />
pasti penyebab belum turunnya<br />
dana desa tersebut.<br />
"Kita juga masih menunggu,<br />
karena memang<br />
belum ditransfer dari pusat,"<br />
ungkapnya, Selasa<br />
(26/4).<br />
Padahal, lanjutnya,<br />
seluruh tahapan dan<br />
proses terkait pencairan<br />
dana desa sudah dilakukan,<br />
tapi tetap juga<br />
belum ada kepastian.<br />
”Itu terjadi di seluruh<br />
daerah," ucapnya. Tahun<br />
ini Pesawaran akan<br />
mendapatkan dana desa<br />
sebesar Rp93 miliar atau<br />
meningkat dua kali lipat<br />
dari tahun sebelumnya.<br />
"Tahun lalu setiap desa<br />
rata-rata mendapatkan<br />
Rp300 juta, tahun ini masing-masing<br />
desa mendapatkan<br />
anggaran mulai<br />
Rp600 juta hingga Rp800<br />
juta," ujarnya. Bahkan, kata<br />
dia, pada tahun ini ada<br />
beberapa desa yang<br />
mendapatkan dana desa<br />
hingga Rp1 miliar. (Reza)<br />
yang sudah ada kontraknya,<br />
maka Kemenkeu harus<br />
mencarikan solusinya,” ujar<br />
Zainudin.<br />
Selain itu, Zainudin mengaku<br />
terpaksa melakukan<br />
improvisasi dalam pengelolaan<br />
anggaran DAK. “Bukan<br />
mengganggu, tapi target<br />
kita berkurang dan terpaksa<br />
harus berimprovi-<br />
Lampung Tengah<br />
(Kupas Tuntas)<br />
KOMISI III DPRD Lampung<br />
Tengah (Lamteng) akan<br />
membawa sampel batubara<br />
yang diambil di areal perusahaan<br />
PT GGPC untuk diuji<br />
kelayakannya dan dampaknya<br />
terhadap lingkungan. Hal<br />
itu disampaikan Ketua Komisi<br />
III Roni Ahwandi, usai memantau<br />
langsung di areal<br />
tempat ditemukannya limbah<br />
batubara untuk pengerasan jalan<br />
di PT GGPC, Selasa (26/4).<br />
"Kita akan lakukan uji<br />
sampel untuk mengetahui<br />
dampak dari bahan itu jika<br />
digunakan di jalan," ujar Roni.<br />
Sebelumnya, Komisi III<br />
sasi,” tukasnya.<br />
Sementara itu, Plt. Kepala<br />
Badan Pengelola Keuangan<br />
dan Aset Daerah (BPKAD)<br />
Lamsel, Edy Firnandi menilai<br />
pemotongan itu jelas membawa<br />
dampak pada program<br />
kegiatan yang sudah terencana<br />
sebelumnya.<br />
“Ya, ada dampaknya.<br />
Jadi seluruh program kegiatan<br />
yang ada di SKPD<br />
penerima DAK seperti Dinas<br />
PU, Dinas Kesehatan,<br />
Dinas Pendidikan, BLHD,<br />
Dinas Pertanian, Dinas Kelautan<br />
dan Perikanan, Badan<br />
PP dan KB, Dinas Perhubungan,<br />
Dinas Kehutanan<br />
dan RSUD Bob Bazar,<br />
terpaksa harus dialihkan<br />
telah melakukan pertemuan<br />
dengan perwakilan PT GGPC<br />
untuk membahas temuan<br />
Wakil Ketua DPRD Natalis<br />
Sinaga, yang mengetahui<br />
adanya batubara untuk pengerasan<br />
jalan.<br />
Padahal, batubara tergolong<br />
dalam limbah bahan<br />
bakar berbahaya dan beracun<br />
(B3) sesuai dengan penjelasan<br />
Dinas Lingkungan<br />
Hidup Lamteng saat pertemuan<br />
tersebut.<br />
Di sisi lain, PT GGPC mengaku<br />
hanya memanfaatkan<br />
batubara tersebut untuk menambal<br />
lubang jalan di sejumlah<br />
ruas jalan karena<br />
kerap menyebabkan kecelakaan<br />
karyawan dan petugas.<br />
Sejauh ini, manajemen PT<br />
LANTIK BMKT - SEKRETARIS Kabupaten Lampung<br />
Utara Samsir memberikan ucapan selamat kepada<br />
Pengurus BKMT Desa Mulang Maya Kecamatan<br />
Kotabumi Selatan yang baru dilantik di Halaman<br />
Ponpes Darul Huda Desa Mulang Maya, Senin (25/4).<br />
Foto: Jons/Kupas Tuntas<br />
DPRD Lamteng Uji Sampel Limbah Batubara<br />
GGPC menyebut tindakan itu<br />
hanya uji coba.<br />
Tak hanya itu, belakangan<br />
PT GGPC membantah bahwa<br />
material yang digunakan<br />
untuk memperbaiki jalan<br />
bukan ampas batubara melainkan<br />
pasir silika sisa pembakaran<br />
dari batubara yang<br />
sudah tak beracun. "Niat kami<br />
awalnya hanya untuk membantu<br />
agar jalan tidak lagi<br />
berlubang,” terang perwakilan<br />
manajemen PT GGPC.<br />
Namun, berdasarkan hasil<br />
pantauan di lapangan, DPRD<br />
Lamteng menemukan perbedaan<br />
antara keterangan<br />
dari pihak PT GGPC, sebab<br />
volume batubara yang digunakan<br />
justru melebihi ketentuan.<br />
(Towo)<br />
Lampung Utara<br />
(Kupas Tuntas)<br />
PROGRAM pembuatan<br />
Kartu Identitas Anak (KIA)<br />
yang sempat dicanangkan<br />
Pemkab Lampung Utara (Lampura),<br />
dianggap tak efektif.<br />
Pasalnya, hingga kini jumlah<br />
kepemilikan KIA di Lampura<br />
tak lebih dari 4,5 persen.<br />
Kepala Disdukcapil Lampura,<br />
Azhar Ujang Salim<br />
membenarkan jika pembuatan<br />
KIA di Lampura hingga<br />
kini belum dilaksanakan.<br />
Dia berdalih, belum adanya<br />
petunjuk dari pusat,<br />
membuat program ini tak<br />
bisa berjalan efektif. Menurutnya,<br />
program ini masih<br />
dijadikan sebagai bahan percontohan<br />
di Pulau Jawa. "Belum<br />
bisa dilaksanakan karena<br />
kebutuhan KIA belum<br />
mendesak. Selain itu, belum<br />
kegiatannya,” ujar Edy,<br />
Selasa (26/4).<br />
Ia menjelaskan, dalam<br />
SE yang ditandatangani<br />
Menteri Keuangan RI Bambang<br />
P.S Brodjonegoro itu,<br />
juga menegaskan Kemenkeu<br />
akan melakukan pemotongan<br />
DAK fisik tahun <strong>2016</strong><br />
langsung jika daerah tidak<br />
segera mengajukan usulan<br />
anggaran SKPD yang akan<br />
dikurangi.<br />
“Mau tidak mau laporan ini<br />
harus segera dikirimkan.<br />
Kalau tidak, mereka yang<br />
akan memotong. Makanya<br />
kemarin kita sudah membahas<br />
masalah ini kepada<br />
satker terkait, dan untuk<br />
pemotongan itu kami serahkan<br />
ke masing-masing<br />
satker. Karena mereka yang<br />
tahu secara teknis program<br />
kegiatan yang berjalan,”<br />
lanjut Edy.<br />
Dari hasil pembahasan<br />
bersama satker terkait, Edy<br />
menyebut langkah yang<br />
akan diterapkan untuk pemotongan<br />
itu, yakni program<br />
kegiatan di Dinas PU yang<br />
sudah kontrak akan dilakukan<br />
revisi. Sementara kegiatan<br />
yang belum melakukan kontrak<br />
akan dikurangi volumenya.<br />
Sedangkan untuk<br />
pembangunan infrastruktur<br />
akan dialihkan untuk pekerjaan<br />
lain.<br />
“Misalnya, Dinas Pertanian<br />
membuat paket pembuatan<br />
10 buah embung.<br />
Nah, dengan pemotongan ini,<br />
dibuatkan 9 embung saja.<br />
Yang satunya nanti dialihkan<br />
ke APBD Perubahan. Sebenarnya<br />
cukup disayangkan,<br />
karena dengan begini,<br />
dampaknya kepada kekecewaan<br />
masyarakat. Tapi ini<br />
sudah kita bahas untuk solusinya,”<br />
tukasnya.<br />
Untuk diketahui, anggaran<br />
DAK Kabupaten Lampung<br />
Selatan pada tahun <strong>2016</strong> ini<br />
mencapai Rp170,1 miliar.<br />
Dimana Dinas Pekerjaan<br />
Umum menerima DAK sebesar<br />
Rp157 miliar, Dinas<br />
Kesehatan Rp5,3 miliar, dan<br />
Dinas Pendidikan Rp1,8 miliar.<br />
(Dirsah/Edu)<br />
Program KIA di<br />
Lampura tak Efektif<br />
ada petunjuk dari pusat serta<br />
anggarannya pun belum dikucurkan,"<br />
kilahnya, Selasa (26/4).<br />
Pernyataan Azhar ini bertolak<br />
belakang dengan pernyataannya<br />
beberapa waktu<br />
lalu yang menyebut bahwa<br />
Pemerintah Kabupaten Lampung<br />
Utara segera meluncurkan<br />
program pembuatan KIA.<br />
Bahkan, Ujang sempat optimis<br />
tahun 2018 mendatang,<br />
setidaknya 85 persen anak di<br />
Lampura telah memiliki KIA.<br />
Seperti diketahui, penerbitan<br />
KIA mengacu pada Permendagri<br />
Nomor 2 Tahun <strong>2016</strong><br />
tentang Kartu Identitas Anak.<br />
Penerbitan KIA bertujuan<br />
untuk meningkatkan pendataan,<br />
perlindungan, dan pelayanan<br />
publik. Untuk mendapatkan<br />
KIA, seorang anak<br />
harus melampirkan fotokopi<br />
akta kelahiran, Kartu Keluarga<br />
asli orangtua, dan KTP asli<br />
orangtua. (Jons)<br />
Foto: Dirsah/Kupas Tuntas<br />
SERAHKAN HADIAH - KETUA PKK Lamsel, Jasmine Zainudin menyerahkan<br />
hadiah kepada pemenang lomba hari Kartini yang disaksikan Bupati Zainudin<br />
Hasan, Selasa (26/4).
6<br />
Rabu,<br />
<strong>27</strong> <strong>April</strong> <strong>2016</strong><br />
WARTA DAERAH<br />
Pungli Pasar Dayamurni<br />
Melanggar Hukum<br />
Tulangbawang Barat<br />
(Kupas Tuntas)<br />
PEMKAB dan DPRD Tulangbawang<br />
Barat menilai<br />
indikasi pungutan liar dalam<br />
retribusi Pasar Agung<br />
Dayamurni, di Kelurahan<br />
Dayamurni bisa mengarah<br />
ke tindakan pidana.<br />
Asisten II Bidang Perekonomian<br />
dan Pembangunan<br />
Pemkab Tubaba,<br />
Abdul Sani menilai, penguasaan<br />
Pasar Agung<br />
Dayamurni sudah jelas<br />
melanggar hukum. Pasalnya,<br />
dalam Perda Tulangbawang<br />
Nomor 08/2005<br />
tentang Pembentukan Kelurahan<br />
Dayamurni dan<br />
Mulyoasri menyebutkan,<br />
semua aset milik Kampung<br />
Dayamurni secara otomatis<br />
menjadi aset Pemkab<br />
Tubaba.<br />
"Pengelolaan sepenuhnya<br />
oleh Diskoperindag<br />
dan UMK Tubaba, baik itu<br />
penataan, pemberdayaan,<br />
maupun pemanfaatannya.<br />
Jadi, istilah-istilah pasar<br />
desa itu sudah tidak ada<br />
lagi," terang Abdul Sani,<br />
Selasa (26/4).<br />
Menurutnya, Pemkab<br />
Tubaba telah memberikan<br />
kewenangan kepada Diskoperindag<br />
dan UMK untuk<br />
menertibkan pengelolaan<br />
pasar tersebut. "Tak bisa<br />
lagi dikuasai secara pribadi.<br />
Penarikan retribusi<br />
pasar itu kewenangan Diskoperindag,"<br />
tambahnya.<br />
Demikian halnya retribusi<br />
Pasar Dayamurni, harus<br />
masuk ke PAD Tubaba.<br />
Sebab, tegasnya lagi, kedua<br />
pasar tersebut mutlak<br />
milik Pemda Tubaba.<br />
"Saya tidak tahu retribusi<br />
pasar itu masuk ke<br />
mana. Yang jelas harus<br />
masuk ke kas daerah, karena<br />
itu kan aset Pemda,"<br />
ujarnya.<br />
Terkait retribusi yang diduga<br />
dikuasai oleh oknum,<br />
Sani meminta oknum tersebut<br />
bertanggung jawab.<br />
"Jangan sampai oknum tidak<br />
taat aturan dan tidak<br />
mematuhi aturan. Pasar<br />
Agung Dayamurni harus<br />
berkontribusi terhadap<br />
pembangunan. Diskoperindag<br />
harus eksekusi ini,<br />
jangan ada pembiaran!"<br />
Sementara itu, Wakil<br />
Ketua II DPRD Tubaba,<br />
Ponco Nugroho mengaku<br />
pihaknya telah memfasilitasi<br />
untuk pengelolaan<br />
Pasar Agung Dayamurni<br />
agar segera diambil alih<br />
oleh Pemda Tubaba supaya<br />
tidak terjadi kerugian.<br />
"Yang saya tahu, pengelolaan<br />
pasar itu sudah harus<br />
diambil alih oleh Pemda<br />
melalui Diskoperindag,<br />
karena beberapa waktu<br />
yang lalu kami pernah turun<br />
ke lapangan menindaklanjuti<br />
adanya dua pengurusan<br />
pasar yang berada<br />
dalam satu wilayah,<br />
yaitu Kelurahan Dayamurni,"<br />
ungkapnya via ponsel.<br />
Saat itu, terang Ponco,<br />
telah dibuatkan kesepakatan<br />
antara warga dengan<br />
Pemda Tubaba mengenai<br />
pengambilalihan pengelolaan<br />
Pasar Agung Dayamurni<br />
itu. "Maka muncullah<br />
kesepakatan yaitu<br />
kedua pasar itu benar milik<br />
Pemda dan pengelolaannya<br />
sepenuhnya oleh Pemda.<br />
Tidak ada lagi yang<br />
namanya pasar desa. Kesepakatan<br />
tersebut secara<br />
tertulis dipegang oleh Diskoperindag.<br />
Waktu itu tinggal<br />
tanda tangan lagi. Tapi<br />
apakah sudah ditanda tangani<br />
atau belum, saya<br />
tidak tahu. Saya rasa sudah<br />
ditindaklanjuti oleh<br />
Diskoperindag," bebernya.<br />
Ponco meminta agar<br />
persoalan tersebut dibawa<br />
ke ranah hukum apabila<br />
sampai saat ini pengelolaan<br />
pasar itu masih dilakukan<br />
secara pribadi.<br />
"Kalau masih ada penguasaan<br />
secara pribadi, maka<br />
oknum itu harus bertanggung<br />
jawab di mata<br />
hukum," tegasnya. (Irawan)<br />
Foto: Dirsah/Kupas Tuntas<br />
FOTO BERSAMA - KETUA PKK Lamsel, Jashmine Zainudin foto bersama dengan murid sekolah dasar yang melakukan pawai bersama di Kalianda, Selasa (26/4).<br />
LPA Temui Jaksa Penuntut Umum<br />
• Pelaku KDRT tak Ditahan<br />
Lembaga Perlindungan<br />
Anak (LPA) Kabupaten<br />
Tulangbawang Barat<br />
menemui jaksa<br />
penuntut umum (JPU)<br />
Kejari Menggala,<br />
menyusul adanya<br />
indikasi pelaku<br />
kekerasan dalam<br />
rumah tangga (KDRT),<br />
Agus Sanjaya (22),<br />
yang tidak ditahan oleh<br />
Polsek Tulangbawang<br />
Tengah.<br />
Tulangbawang Barat<br />
(Kupas Tuntas)<br />
"KASUS ini menjadi perhatian<br />
serius LPA, apalagi<br />
di Tulangbawang Tengah ini<br />
kasus KDRT menduduki<br />
rangking tertinggi," kata<br />
Elia Sunarto, Selasa (26/4).<br />
Hasilnya, lanjut Elia, jaksa<br />
sepakat akan meminta<br />
berkas kasus penganiayaan<br />
anak di bawah umur<br />
dan KDRT dengan tersangka<br />
Agus Sanjaya, untuk<br />
diperbaiki penyidik Polsek<br />
Tulangbawang Tengah.<br />
"Berdasarkan temuan kami<br />
di lapangan, BAP yang dibuat<br />
kepolisian belum<br />
menggambarkan fakta<br />
yang ada," terangnya.<br />
Elia mengungkapkan, Kasi<br />
Pidum Kejaksaan Negeri<br />
Menggala, Taufik Effendi<br />
telah menyetujui kesepakatan<br />
tersebut. "Kami sudah<br />
berkomunikasi, karena<br />
kalau tidak dilakukan penahanan,<br />
jaksa yang susah,"<br />
ujarnya.<br />
Pertemuan ini dilakukan,<br />
setelah sebelumnya Polsek<br />
Tulangbawang Tengah tidak<br />
melakukan penahanan terhadap<br />
Agus, meski telah<br />
dilaporkan oleh ibu mer-<br />
tuanya pada Senin (28/3)<br />
lalu. "Berdasarkan temuan<br />
itu, kami memberi masukan<br />
kepada kejaksaan," ungkap<br />
Elia Sunarto.<br />
Sebelumnya, Rosidah,<br />
ibu korban, menceritakan<br />
penderitaan yang dialami<br />
kedua putrinya, SR (istri<br />
pelaku) dan SM (adik kandung<br />
korban) yang masih<br />
pelajar SLTA.<br />
Menurut Rosidah, menantunya<br />
ini dikenal suka<br />
menganiaya istrinya sejak<br />
menikah dengan tersangka.<br />
"Anak saya pernah disiram<br />
air panas, hingga kini bekas<br />
luka melepuh di sekujur<br />
tubuh masih membekas.<br />
Lengannya juga pernah<br />
sobek akibat dipukul dengan<br />
gagang pisau," kata<br />
Rosidah sambil menunjukkan<br />
bekas luka di tubuh<br />
anaknya.<br />
Puncaknya, Minggu (<strong>27</strong>/<br />
3) lalu sekitar pukul 10.30<br />
Wib, Rosidah dijemput seorang<br />
anak kecil yang diketahui<br />
masih tetangga<br />
korban. "Nyaik sekarang<br />
pulang, karena tante SM<br />
sudah tergeletak di lantai.<br />
Rumah Nyaik juga hancur,<br />
pintu dan jendelanya rusak,"<br />
terang Rosidah.<br />
Ketika sampai di rumah,<br />
betapa terkejutnya Rosidah<br />
yang mendapati anaknya<br />
SM sudah tergeletak di<br />
lantai dengan luka memar<br />
di seluruh wajah karena<br />
dipukul oleh Agus.<br />
Akibat kejadian itu, dua<br />
orang putrinya yang jadi<br />
korban sempat kesulitan<br />
bernafas karena diduga<br />
ada tulang rusuknya yang<br />
patah akibat diinjak tersangka.<br />
"Saya tidak mau berdamai.<br />
Saya akan tuntut<br />
Polsek, kenapa pelaku bisa<br />
dibebaskan begitu saja,"<br />
paparnya. (Irawan)<br />
Banleg Evaluasi Perda Retribusi<br />
Foto: Ist<br />
TINJAU LAHAN - BUPATI Mesuji, Khamami meninjau lahan persawahan yang menjadi proyek percontohan areal<br />
persawahan efisien di Mesuji, Selasa (26/4).<br />
PT Charoen Pokphand tak Perhatikan Warga<br />
Pesawaran<br />
(Kupas Tuntas)<br />
BADAN Legislasi (Banleg)<br />
DPRD Kabupaten Pesawaran<br />
akan melakukan evaluasi<br />
terkait sejumlah Perda<br />
yang dianggap bisa menghambat<br />
laju investasi. Hal ini<br />
diungkapkan Ketua Banleg<br />
DPRD Pesawaran, Umroni.<br />
"Ya, kita masih mau lihat<br />
subtansinya dulu, dimana<br />
letak yang dianggap menghambat<br />
investasi daerah,"<br />
ujarnya, Selasa (26/4).<br />
Banleg juga tengah berkoordinasi<br />
dengan Pemkab<br />
Pesawaran terkait hal ini.<br />
"Kita sudah komunikasi dengan<br />
Bagian Hukum, tinggal<br />
koordinasi waktunya saja,<br />
“<br />
Ya, kita masih<br />
mau lihat<br />
subtansinya<br />
dulu, dimana<br />
letak yang dianggap<br />
menghambat<br />
investasi<br />
daerah<br />
”<br />
untuk membahas hal ini,"<br />
katanya.<br />
Sementara itu, Kabag<br />
Hukum Pemkab Pesawaran,<br />
Susi Fatmaningtyas menuturkan,<br />
pihaknya sudah<br />
mendapatkan surat resmi<br />
dari Pemerintah Provinsi<br />
Lampung. "Instruksinya sudah<br />
ada, tinggal tindaklanjutnya<br />
saja," tuturnya.<br />
Meski demikian, ia mengaku<br />
belum mengetahui<br />
secara pasti substansi dari<br />
Perda yang dianggap menghambat<br />
investasi.<br />
"Itu yang belum kita tahu,<br />
makanya kita mau bahas<br />
dulu dengan Banleg," tambahnya.<br />
Sebelumnya, Perda Nomor<br />
3 Tahun 2012 tentang<br />
Retribusi Perizinan, diusulkan<br />
Biro Hukum Provinsi<br />
Lampung untuk dikaji, menyusul<br />
adanya instruksi<br />
Mendagri tentang pembatalan<br />
atau pencabutan Perda<br />
yang dinilai menghambat<br />
investasi. (Reza)<br />
Lampung Selatan<br />
(Kupas Tuntas)<br />
PT Charoen Pokphand<br />
Jaya Farm GP Lampung yang<br />
ada di Desa Sukamaju, Kecamatan<br />
Sidomulyo, diduga<br />
belum menyalurkan bantuan<br />
Corporate Social Responsibility<br />
(CSR) secara maksimal<br />
kepada masyarakat setempat.<br />
Apalagi, perusahaan<br />
ayam petelur ini telah berdiri<br />
sejak tahun 2013 silam.<br />
Leman (40), warga setempat<br />
mengatakan, hingga kini<br />
perusahaan baru satu kali<br />
menyalurkan CSR kepada<br />
warga, yakni berupa bantuan<br />
uang tunai sebesar Rp10 juta.<br />
"Pemberiannya secara dua<br />
tahap. Itu pun untuk satu tahun,"<br />
ujarnya, Selasa (26/4).<br />
Hal senada dikatakan Endri<br />
(35), warga lain. Menurutnya,<br />
selain mengeluhkan soal<br />
CSR, warga juga mengeluhkan<br />
rusaknya jalan akibat<br />
aktivitas kendaraan milik<br />
perusahaan.<br />
"Kondisi jalannya sangat<br />
memprihatinkan. Kami berharap<br />
pemerintah dapat<br />
tanggap mengenai hal ini,"<br />
imbuhnya.<br />
Sekdes Sukamaju, Sulaiman<br />
ketika dikonfirmasi<br />
membenarkan keluhan-keluhan<br />
tersebut. Dikatakan, jalan<br />
sepanjang dua kilometer itu<br />
awalnya berupa lapen yang<br />
dibangun tahun 2011 silam.<br />
"Awalnya jalan mulus. Saya<br />
tahu betul. Tapi sekarang<br />
rusak," tuturnya.<br />
Permasalahan ini, sambungnya,<br />
sudah pernah disampaikan<br />
kepada salah<br />
satu anggota DPRD Lampung<br />
Selatan, namun tidak pernah<br />
mendapat respon yang serius.<br />
Pantauan Kupas Tuntas,<br />
jalan lapen tersebut telah<br />
mengelupas dan berlubang,<br />
sehingga kerap digenangi air<br />
saat musim hujan.<br />
Dihubungi secara terpisah,<br />
Personalia & General<br />
Affair PT Charoen Pokphand,<br />
Andhi Yusrian membantah<br />
tuduhan itu. Menurutnya,<br />
sejauh ini perusahaan telah<br />
memberikan CSR untuk masyarakat.<br />
"Tidak benar itu.<br />
CSR sudah kami berikan<br />
sesuai ketentuan, bahkan<br />
nominalnya lumayan besar,"<br />
ungkapnya. (Habibi/Edu)<br />
Foto: Edwin/Kupas Tuntas<br />
SERAHKAN HADIAH - KETUA Tim PKK Tulangbawang, Ny.Hanan Razak menyerahkan piala kepada para<br />
pemenang lomba hari Kartini, Selasa (26/4).
WARTA DAERAH 7<br />
Rabu, <strong>27</strong> <strong>April</strong> <strong>2016</strong><br />
Semarak Peringatan Kartini di Berbagai Daerah<br />
Lampung Timur<br />
(Kupas Tuntas)<br />
PERINGATAN Hari Kartini<br />
ke-137 di sejumlah daerah<br />
berlangsung semarak. Di<br />
Kabupaten Lampung Timur<br />
misalnya, puluhan ibu rumah<br />
tangga yang sudah berusia<br />
lanjut menggelar lomba fashion<br />
show baju kebaya khas<br />
Lampung, di Gedung Pusiban,<br />
Selasa (26/4).<br />
Harga<br />
Sembako di<br />
Lampura Naik<br />
Ketua TP PKK Lamtim,<br />
Putri Ernawati Zaiful Bukhori,<br />
menjelaskan lomba ini digelar<br />
bukan hanya untuk<br />
memperingati Hari Kartini<br />
saja. "Tapi juga ajang bagi<br />
para ibu yang telah berusia<br />
lanjut," katanya. Ia ingin<br />
anggota GOW meski usianya<br />
sudah di atas 40 atau 50<br />
tahun, tetap memiliki semangat<br />
dan percaya diri untuk<br />
tampil cantik dengan busana<br />
kebaya khas Lampung.<br />
Sementara itu, di Kabupaten<br />
Lampung Selatan, peringatan<br />
Hari Kartini dan Hari<br />
Pendidikan Nasional juga<br />
diwarnai dengan ribuan siswa<br />
dan siswi dari TK dan<br />
PAUD se-Kecamatan Kalianda,<br />
yang mengikuti karnaval<br />
dengan menggunakan<br />
pakaian adat.<br />
Kegiatan ini menjadi kegiatan<br />
perdana Jasmine S.<br />
Zainudin sebagai Bunda PA-<br />
UD Lampung Selatan, dalam<br />
puncak peringatan Hari Kartini<br />
yang dilaksanakan di<br />
Lapangan Korpri. Jasmine<br />
mengatakan, dengan melibatkan<br />
anak-anak, sama halnya<br />
dengan memberikan<br />
pengalaman terhadap anak<br />
akan keberagaman budaya,<br />
serta adat dan istiadat bangsa<br />
kepada anak usia dini.<br />
“Dengan ini, akan tertanam<br />
dalam batin anak tentang<br />
nilai-nilai bangsa, sekaligus<br />
menjadi media promosi<br />
dan pembelajaran kepada<br />
anak usia dini,” ujarnya.<br />
Sementara itu, menurut<br />
keterangan ketua pelaksanaan<br />
kegiatan pawai karnaval<br />
anak TK dan PAUD dari Pusat<br />
Kerja Gugus (PKG) PAUD Terpadu<br />
Kecamatan Kalianda,<br />
Erna Yulis, kegiatan itu diikuti<br />
oleh 1.839 perserta yang terdiri<br />
dari 234 guru dan 1.650 siswa.<br />
Sementara itu, Sekretaris<br />
Kabupaten Tulangbawang,<br />
Sobri menilai pentingnya peran<br />
perempuan dalam pembangunan.<br />
Hal ini disampaikannya<br />
saat peringatan Hari Kartini<br />
di Gedung Serba Guna<br />
(GSG) setempat, Selasa (26/4).<br />
"Saya mengajak dan mengimbau<br />
masyarakat, khususnya<br />
para wanita dengan semangat<br />
Kartini untuk bersama-sama<br />
kita berperan aktif untuk meningkatkan<br />
kesejahteraan<br />
masyarakat, khususnya masyarakat<br />
Tulangbawang,” kata<br />
Sobri. (Aris/Dirsah/Edu/Edwin)<br />
LAMPUNG UTARA - SE-<br />
JAK sepekan terakhir, harga sejumlah<br />
kebutuhan pokok di Lampung<br />
Utara (Lampura) mulai mengalami<br />
kenaikan. Beberapa kebutuhan yang<br />
bergerak naik itu diantaranya telur<br />
dan bawang. Akibatnya, para pedagang<br />
mengaku mengalami kesulitan<br />
untuk mendapatkan pasokan<br />
bahan pokok yang diambil dari luar<br />
Lampura itu.<br />
Yuli, pedagang di Pasar Kotabumi<br />
mengatakan, saat ini harga<br />
telur mengalami kenaikan hingga<br />
Rp2 ribu, dari harga sebelumnya<br />
Rp18 ribu menjadi Rp20 ribu/ Kg.<br />
"Barangnya agak susah. Kadang<br />
lancar, kadang tidak. Ini saja kami<br />
dapat dari Lampung Tengah,"<br />
ujarnya, Selasa (26/4).<br />
Triono, pedagang lainnya mengatakan,<br />
saat ini harga bawang<br />
merah juga ikut naik hingga Rp5<br />
ribu, dari harga sebelumnya Rp35<br />
ribu menjadi Rp40 ribu/ Kg. (Jons)<br />
FASHION SHOW -<br />
PENGURUS PKK<br />
Lamtim terlihat<br />
memeragakan busana<br />
khas daerah dalam<br />
lomba fashion show<br />
untuk memperingati<br />
hari Kartini di aula<br />
Pemkab Lamtim,<br />
Selasa (26/4).<br />
Foto: Aris/Kupas<br />
Tuntas<br />
Gubernur Ajak 6 Kabupaten ke Bali<br />
Upaya mengembangkan potensi wisata<br />
Lampung terus digiatkan. Bahkan, hari ini, Rabu<br />
(<strong>27</strong>/4), Gubernur Lampung Ridho Ficardo akan<br />
mengajak sejumlah pejabat di enam kabupaten<br />
bertolak ke Pulau Dewata Bali untuk menghadiri<br />
'Lampung Tourism Business Meeting dan<br />
Pameran Pariwisata Provinsi Lampung <strong>2016</strong>,'<br />
yang akan dilaksanakan di Harris Hotel & Residence,<br />
Kuta Bali, Kamis (28/4).<br />
Pringsewu<br />
(Kupas Tuntas)<br />
KASUBAG Humas dan<br />
Protokol Sekretariat Pemda<br />
Pringsewu Lekat Atorip, mengatakan<br />
pejabat yang berangkat<br />
ke Bali yakni bupati,<br />
sekda, asisten, staf ahli dan<br />
beberapa satker terkait.<br />
"Yang berangkat sekitar 50<br />
orang, termasuk peserta<br />
(pemeran) pentas seni dan<br />
budaya," kata Lekat, seusai<br />
mengikuti rapat persiapan<br />
pemberangkatan, Selasa (26/4).<br />
Dijelaskannya, yang mendapat<br />
undangan resmi dari<br />
gubernur, hanya 6 kabupaten/kota,<br />
salah satunya Kabupaten<br />
Pringsewu dan di-<br />
percayakan untuk mengisi<br />
Tari Kreasi Muli Agung,<br />
membawakan lagu lagu daerah<br />
Lampung serta memamerkan<br />
masakan kuliner<br />
khas Lampung berbahan<br />
dasar bambu (rebung).<br />
Selain itu, Pringsewu juga<br />
akan memamerkan hasil kerajinan<br />
tangan khas Lampung<br />
seperti kain percak.<br />
"Selain itu ada diskusi terbuka<br />
yang dihadiri oleh Kementerian<br />
Pariwisata," tandasnya.<br />
Sayangnya, Kepala Dinas<br />
Pariwisata dan Kreatif, Choiria<br />
Pandarita, belum bisa<br />
dimintai komentarnya menyangkut<br />
keberangkatan ini.<br />
Meski ponselnya aktif, ia tidak<br />
mengangkat. (Manalu/Bong)<br />
Banjir tak Pengaruhi Produktivitas Pertanian<br />
SERAHKAN<br />
BANTUAN-<br />
PETUGAS BPBD<br />
Way Kanan<br />
menyerahkan<br />
bantuan kepada<br />
sejumlah korban<br />
banjir di dua<br />
kampung di<br />
Kecamatan<br />
Negarabatin, Selasa<br />
(26/4).<br />
Foto: Indro/Kupas<br />
Tuntas<br />
Pringsewu<br />
(Kupas Tuntas)<br />
MUSIBAH banjir yang terjadi<br />
di sejumlah daerah termasuk<br />
di Kabupaten Pringsewu,<br />
hingga kini tidak berdampak<br />
signifikan terhadap<br />
produktivitas pertanian<br />
setempat.<br />
Sekretaris Dinas Pertanian<br />
dan Kehutanan Pringsewu,<br />
Jatiwan mengatakan, berdasarkan<br />
data dari total luas<br />
13.528 hektar lahan pertanian<br />
di Pringsewu, yang terdampak<br />
banjir hanya sekitar 2<br />
persen. "Areal yang terkena<br />
banjir terjadi di Kecamatan<br />
Ambarawa, Gadingrejo, Pagelaran,<br />
dan Pringsewu,"<br />
tandasnya.<br />
Sementara itu, Badan Penanggulangan<br />
Bencana Daerah<br />
(BPBD) Kabupaten Way<br />
Kanan mendata sedikitnya<br />
100 hektar lebih tanaman<br />
padi dan jagung milik petani<br />
Kampung Srimenanti dan<br />
Tanjungmas dinyatakan<br />
puso.<br />
Kepala BPBD Way Kanan<br />
Alimin menerangkan, selain<br />
tanaman kacang hijau dan<br />
kedelai, tanaman padi dan<br />
jagung merupakan tanaman<br />
terbanyak yang terkena banjir.<br />
“Ada sekitar 100 hektar<br />
tanaman padi dan jagung<br />
milik petani di Kampung Srimenanti<br />
dan Tanjungmas<br />
yang mengalami puso,” ujar<br />
Alimin di ruang kerjanya, Selasa<br />
(26/4). (Manalu/Indro)<br />
Kursi Roda Lusuh Muntasir Demi Jalan yang Mulus<br />
Terik matahari yang menyengat siang itu seperti tak<br />
dihiraukan Muntasir. Peluh yang terus mengucur dari<br />
dahi dan badannya membias memenuhi kemeja<br />
lusuhnya. Tapi, Muntasir terus menggerakkan kursi<br />
rodanya memadatkan tanah di ruas-ruas jalan Dusun<br />
Sukamarga, Desa Penengahan, Kecamatan<br />
Gedongtataan yang berlubang.<br />
Pesawaran<br />
(Kupas Tuntas)<br />
SESEKALI ia menyeru<br />
kepada warga lainnya untuk<br />
kembali menambah<br />
timbunan tanah, dan tanpa<br />
ragu ikut mengangkat tanah.<br />
Dengan kondisi tubuh<br />
yang tidak sempurna, Muntasir<br />
seolah lupa dan tak<br />
menghiraukan kekurangannya<br />
itu. Ia turut larut<br />
membantu bersama-sama<br />
warga Dusun Sukamarga<br />
lainnya memperbaiki jalan<br />
milik provinsi yang rusak.<br />
Dengan kursi roda yang<br />
merupakan teman kesehariannya<br />
itu, ia rela menahan<br />
terik matahari untuk<br />
mengatur arus kendaraan,<br />
membantu warga menutup<br />
lubang yang menganga di<br />
jalan yang menjadi akses<br />
satu-satunya menuju ke<br />
komplek perkantoran Pemkab<br />
Pesawaran.<br />
Dengan wajah tersenyum<br />
sambil menyodorkan<br />
wadah uang setiap kali<br />
pengendara melintas melalui<br />
jalan yang sedang<br />
diperbaiki warga, Muntasir<br />
mengatakan kerusakan jalan<br />
ini sudah cukup lama.<br />
Sejak Kabupaten Pesawaran<br />
hingga berganti bupati<br />
yang baru, jalan ini<br />
tidak pernah tersentuh<br />
perbaikan. Bahkan, ada<br />
ruas jalan yang lubangnya<br />
cukup dalam dan bisa membahayakan<br />
pengguna jalan.<br />
"Dua hari yang lalu ada<br />
pengendara kecelakaan.<br />
Makanya kami bersama<br />
warga membantu menutup<br />
lubang secara swadaya,"<br />
kata Muntasir.<br />
Dia menyebutkan, seharusnya<br />
ruas jalan menuju<br />
Pemkab Pesawaran ini<br />
segera diperbaiki, sehingga<br />
tidak menghambat para<br />
pengguna jalan. Tapi kenyataannya<br />
hingga kini<br />
pemerintah tidak pernah<br />
memberikan perbaikan.<br />
"Kenapa tidak diperbaiki?<br />
Inikan akses menuju<br />
kantor Pemkab Pesawaran?"<br />
tanyanya.<br />
Dia berharap pemerintah<br />
segera memperbaiki<br />
Foto : Erlian/Kupas Tuntas<br />
MUNTASIR DAN KURSI RODA - DENGAN kondisi tubuh tidak sempurna, Muntasir turut membantu warga Dusun<br />
Sukamarga, Desa Penengahan, Gedongtataan, memperbaiki jalan milik provinsi yang rusak. Foto dibidik, Selasa (26/4).<br />
jalan ini, sehingga pengguna<br />
jalan merasa nyaman<br />
saat melintas. Dan juga<br />
bisa meminimalisir terjadinya<br />
kecelakaan. "Kalau<br />
kecelakaan sudah sering.<br />
Apalagi habis hujan. Lubang<br />
di jalan tidak terlihat<br />
karena ada airnya. Kalau<br />
saya malu, akses jalan<br />
menuju kantor Pemkab jalannya<br />
bolong-bolong. Saya<br />
berharap pemerintah<br />
segera memperbaiki jalan<br />
ini," katanya. (Erlian)
8 PENDIDIKAN<br />
Rabu, <strong>27</strong> <strong>April</strong> <strong>2016</strong><br />
MTsN 2 Raih Juara Umum<br />
Foto : Tampan/Kupas Tuntas<br />
DISEGEL - GEDUNG UKM SBI di lingkungan Kampus IAIN Raden Intan disegel oleh pihak kampus,<br />
Selasa (26/4). Penyegelan ini dikawal 150 anggota Polisi.<br />
Demo IAIN Rusuh Lagi<br />
• Dinilai Anarkis, UKM SBI Dibekukan<br />
Lampung Utara<br />
(Kupas Tuntas)<br />
MADRASAH Tsanawiyah<br />
Negeri 2 Lampung Utara<br />
berhasil meraih juara<br />
umum dalam lomba pramuka<br />
tingkat penggalang<br />
pada Gebyar Racana STAI<br />
Ibnurusyd yang ketiga.<br />
Lomba diadakan di Kampus<br />
STAI Ibnurusyd Kotabumi<br />
Lampung Utara pada<br />
23 sampai 24 <strong>April</strong> diikuti<br />
oleh hampir seluruh sekolah<br />
umum maupun Madrasah<br />
se Kabupaten Lampung<br />
Utara.<br />
Siswa-siswi MTsN 2 Lampung<br />
Utara meraih juara<br />
pertama Dai, Juara kedua<br />
ketangkasan pramuka (L-<br />
KP), Juara kedua pidato<br />
bahasa Inggris, dan juara<br />
kedua kaligrafi. Siswa yang<br />
berhasil mengharumkan<br />
nama Madrasah tersebut<br />
mendapat reward pada saat<br />
upacara bendera.<br />
“Bukan hanya siswanya<br />
saja yang kami berikan reward,<br />
namun guru pembinanya<br />
juga,” ujar Kepala<br />
MTsN 2 Lampura, Akari<br />
Saipullah, kemarin.<br />
Ia menambahkan, untuk<br />
mendorong siswa berlomba-lomba<br />
menjadi yang<br />
terbaik dalam setiap lomba,<br />
baik dalam bidang akademik<br />
maupun nonakademik Madrasah,<br />
pihaknya selalu<br />
menyiapkan penghargaan.<br />
Ditambahkan pembina<br />
Pramuka MTsN 2, Fajar<br />
Sabriyanto, mengatakan<br />
siswa-siswi antusias dan<br />
semangat mengikuti lomba<br />
ini, karena support dari<br />
pihak Madrasah.<br />
“Support ini lah yang<br />
membuat kami bisa meraih<br />
juara,” ujarnya.<br />
Sementara itu Waka bidang<br />
Kesiswaan, Mahyudin,<br />
mengaku tidak menyangka<br />
siswa-siswi binaannya ini<br />
akan membawa pulang juara<br />
umum pada lomba tersebut,<br />
melihat persaingan<br />
yang cukup ketat. (Rls)<br />
Lagi-lagi aksi unjuk rasa di Kampus IAIN Raden<br />
Intan berakhir ricuh. Selasa (26/4), ratusan massa<br />
dari UKM Seni Budaya Islam (SBI) kembali<br />
melakukan aksi demo di depan gedung Rektorat.<br />
Ini merupakan aksi lanjutan yang dilakukan oleh<br />
UKM SBI dimana sebelumnya telah memblokir<br />
jalan di area kampus.<br />
Bandar Lampung<br />
(Kupas Tuntas)<br />
KERICUHAN terjadi setelah<br />
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan,<br />
Syaifudin Anwar,<br />
mengatakan UKM ini resmi<br />
dibekukan dan gedung<br />
tempat mereka beraktivitas<br />
disegel. Mendengar itu, massa<br />
kemudian mengamuk. Sempat<br />
terjadi kejar-kejaran antara<br />
petugas keamanan dengan<br />
para mahasiswa, saat petugas<br />
berusaha mengosongkan barang-barang<br />
milik UKM SBI.<br />
Para pendemo kemudian<br />
memilih bertahan di gedung<br />
UKM markas mereka dan menolak<br />
meninggalkan lokasi. Agar<br />
Bandar Lampung<br />
(Kupas Tuntas)<br />
DINAS Pendidikan dan Kebudayaan<br />
(Disdikbud) Provinsi<br />
Lampung telah menerima<br />
naskah soal untuk ujian nasional<br />
(UN) jenjang pendidikan<br />
SMP/MTS dan sederajat, Sabtu<br />
(23/4) lalu.<br />
Sama halnya seperti naskah<br />
soal UN jenjang pendidikan<br />
SMA beberapa waktu<br />
lalu, naskah soal UN SMP juga<br />
disimpan di Aula Dit Sabhara<br />
Polda Lampung, yang terletak<br />
aksi tidak semakin merebak,<br />
penyegelan dan pengosongan<br />
gedung ini juga dikerahkan<br />
sebanyak 150 personel Sabhara<br />
Polresta Bandar Lampung, Polsek<br />
Sukarame dan intel.<br />
Keadaan di gedung SBI juga<br />
sempat memanas ketika sejumlah<br />
petugas dari kepolisian<br />
dan pegawai rektorat meminta<br />
agar mahasiswa mengosongkan<br />
gedung. Tetapi ratusan<br />
massa yang masih bertahan,<br />
tetap menolak.<br />
“Kami berorganisasi dilindungi<br />
undang-undang. Jadi<br />
tolong kami dihargai,” ujar<br />
Pupung, korlap aksi.<br />
Setelah beberapa kali dilakukan<br />
mediasi oleh Kasat Sabhara,<br />
Kompol Jatmiko, Kasat<br />
di depan gedung Disdikbud<br />
Lampung dengan penjagaan<br />
ketat.<br />
“Soal dan lembar jawaban<br />
sudah kita terima Sabtu lalu.<br />
Jadi hanya menunggu jadwal<br />
distribusi ke tiap daerah.<br />
Sekarang sudah disimpan di<br />
aula Sabhara Polda Lampung,”<br />
kata Sekretaris Disdikbud<br />
Lampung Fauziah,<br />
saat dijumpai di ruang kerjanya,<br />
Selasa (26/4).<br />
Ia mengatakan, sebanyak<br />
2.800 dus soal UN untuk<br />
jenjang pendidikan SMP,<br />
paket B, dan SMPLB ter-<br />
Intel, Kompol Andi dan Kapolsek<br />
Sukarame, Kompol Hari<br />
Sutrisno, massa akhirnya setuju.<br />
Tetapi mereka menolak untuk<br />
diusir secara paksa, melainkan<br />
dengan keluar sendiri. Pihak<br />
rektorat pun memberi batas<br />
waktu hingga pukul 16.00 WIB.<br />
“Kami disini hanya mengamankan<br />
agar saat penyegelan<br />
tidak sampai terjadi keributan.<br />
Apa yang akan dilakukan oleh<br />
pihak rektorat, itu kewenangan<br />
mereka,” kata Kompol Andi.<br />
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan,<br />
Syaifudin Anwar<br />
mengatakan, dibekukannya<br />
UKM SBI merupakan hasil<br />
rapat pimpinan dengan semua<br />
Dekan dari tiap jurusan. Hal ini<br />
ditetapkan berdasarkan kajian<br />
eksistensi SBI selama ini,<br />
ternyata kerap menimbulkan<br />
kisruh di dalam kampus.<br />
“Jadi ini bukan keputusan<br />
person, melainkan hasil rapat.<br />
Kita amati UKM ini sangat sulit<br />
dibina dan selalu buat masalah.<br />
Padahal Rektor ingin membangun<br />
citra baik IAIN untuk<br />
bisa mewujudkan UIN,” kata<br />
Syaifudin.<br />
Terlebih, kata dia, SBI juga<br />
kerap menyudutkan pihak rektorat<br />
dengan menebar ancaman.<br />
Seperti ancaman memboikot<br />
wisuda yang akan digelar<br />
besok, Kamis (28/4).<br />
“Dengan demikian aktivitas<br />
UKM ini kita berhentikan hingga<br />
batas waktu yang belum ditentukan,”<br />
ujarnya.<br />
Terkait dugaan pungli yang<br />
disampaikan massa aksi, ia<br />
mengaku hal itu fitnah. Sebab,<br />
pihak rektorat tidak pernah<br />
mematok besaran sumbangan.<br />
Menurutnya, jika ada<br />
mahasiswa yang tidak sanggup<br />
membayar bisa mengisi formulir<br />
tidak mampu.<br />
“Itu hanya kisaran saja. Kalau<br />
nggak nyumbang ada formulirnya<br />
juga, jadi tidak ada paksaan.<br />
Kalau mereka memang<br />
ada temuan silahkan sampaikan<br />
dengan baik pasti kami terima.<br />
Tetapi jangan dengan cara<br />
anarkis dan tutur kata yang tidak<br />
sopan,” pungkasnya. (Tampan)<br />
Minggu Depan, Naskah Soal UN SMP Didistribusi<br />
sebut, akan didistribusikan<br />
pada Rabu (4/5) mendatang,<br />
sekitar pukul 6.00 WIB. Distribusi<br />
naskah soal UN SMP<br />
ini juga akan diprioritas<br />
wilayah terjauh.<br />
“Sama seperti sebelumnya,<br />
kita prioritaskan ke<br />
kabupaten terjauh dulu, armadanya<br />
juga sudah kita<br />
siapkan,” katanya.<br />
Adapun, UN SMP akan<br />
dilaksanakan pada tanggal 9<br />
Mei hingga 12 Mei mendatang.<br />
Selain mendistribusikan naskah<br />
soal UN SMP, pada tanggal<br />
yang sama sekitar pukul<br />
16.00 WIB pihaknya juga akan<br />
segera menyerahkan DKHUN<br />
(daftar kolektif hasil ujian<br />
nasional) jenjang pendidikan<br />
SMA, ke masing-masing kabupaten/kota.<br />
Ia mengatakan,<br />
Disdikbud Lampung akan mengambil<br />
hasil UN SMA, pada<br />
Selasa (3/5).<br />
“Tanggal 3 Mei, Disdikbud<br />
akan ambil dulu hasil UN SMA.<br />
Itu rencananya kita olah dulu,<br />
Insya Allah kalau bisa cepat<br />
selesai, rencananya Rabu (4/<br />
5) sore baru kita bagikan lagi<br />
DKHUN-nya ke-15 kabupaten/<br />
kota,” tutupnya. (Tampan)<br />
Menaker : Pendidikan Formal Mismatch dengan Industri<br />
Jakarta<br />
(Kupas Tuntas)<br />
MENTERI Ketenagakerjaan,<br />
Hanif Dakiri, menuturkan<br />
negeri ini sudah kehabisan<br />
energi untuk pendidikan<br />
formal, yang tidak sesuai atau<br />
mismatch dengan kebutuhan<br />
industri kerja.<br />
Berdasarkan data Kemenaker,<br />
pada 2015, dari 122,38 juta<br />
angkatan kerja, hampir separuh<br />
50,8 juta adalah lulusan SD ke<br />
bawah, sementara lulusan SMP<br />
adalah 20,7 juta dan lulusan SMA<br />
sebanyak 19,8 juta.<br />
Hanif mengatakan, dengan<br />
data tersebut, negara<br />
ini tidak bisa bicara soal<br />
politeknik, universitas, atau<br />
beasiswa negara yang diberikan<br />
untuk pendidikan.<br />
Pasalnya, para calon tenaga<br />
kerja tidak bisa mengakses<br />
pendidikan tinggi<br />
tersebut.<br />
“<br />
Lewat kerjasama ini<br />
kita harapkan yang<br />
akan terjadi adalah<br />
lompatan besar<br />
bagi percepatan<br />
peningkatan tenaga<br />
kerja berikut<br />
sertifikasi<br />
profesinya"<br />
"Kita terjebak dalam satu<br />
jenis tertentu (penghasil calon<br />
tenaga kerja). Kita tidak bisa<br />
menghabiskan energi untuk<br />
pendidikan formal yang tidak<br />
nyambung dengan industri,"<br />
ujar Hanif di Kemenaker,<br />
Jakarta, Selasa (26/4).<br />
Oleh karena itu, guna menciptakan<br />
tenaga kerja yang<br />
memiliki keterampilan atau<br />
skill yang bisa disesuaikan<br />
dengan kebutuhan industri,<br />
Kementerian Ketenagakerjaan<br />
(Kemenaker) bersama<br />
dengan Kamar Dagang dan<br />
Industri menjalin kerjasama<br />
terkait percepatan peningkatkan<br />
kompetensi tenaga<br />
kerja Indonesia.<br />
"Lewat kerjasama ini kita<br />
harapkan yang akan terjadi<br />
adalah lompatan besar bagi<br />
percepatan peningkatan tenaga<br />
kerja berikut sertifikasi<br />
profesinya," terangnya.<br />
Hanif menambahkan, Indonesia<br />
membutuhkan tenaga<br />
kerja yang memiliki keterampilan<br />
atau skill untuk bisa<br />
bersaing mendapatkan pekerjaan<br />
era globalisasi saat ini.<br />
Presiden Joko Widodo (Jokowi)<br />
juga pernah berkata,<br />
negara yang bisa memenangkan<br />
persaingan adalah<br />
negara yang tenaga kerjanya<br />
memiliki skill. Intinya, jika<br />
bicara era kompetensi, kunci<br />
suksesnya ada di skill.<br />
"Pembuktian ada di sertifikasi<br />
profesi. Di mana para<br />
calon tenaga kerja akan mengikuti<br />
pelatihan untuk meningkatkan<br />
kompetensinya<br />
yang akhirnya akan menerima<br />
sertifikasi profesi tersebut,"<br />
ucapnya. (Okz)<br />
Gaji Guru Honorer<br />
Tanggungjawab Pemda<br />
JAKARTA - MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan<br />
(Mendikbud), Anies Baswedan,? menegaskan pertumbuhan jumlah<br />
guru honorer dibandingkan guru PNS dan siswa harus menjadi<br />
perhatian serius untuk ditangani. Di mana guru honorer mengalami<br />
lonjakan dari 84 ribu menjadi 812 ribu atau naik 860 persen.<br />
Anies mengatakan, membeludaknya jumlah guru honorer di<br />
Indonesia lantaran tidak adanya aturan tegas. Selama ini, setiap<br />
kepala daerah, kepala sekola?h, dan kepala dinas semaunya<br />
mengangkat guru honorer. Alhasil, jumlah guru honorer mengalami<br />
lonjakan dari 84 ribu menjadi 812 ribu atau naik 860 persen.?<br />
"Jika persoalan pengangkatan guru honorer tidak diatur dengan<br />
tegas akan terus menjadi masalah berkepanjangan. Karena<br />
pengangkatan honorer ada di tingkat operasional (kepsek dan kadis).<br />
Belum lagi kepentingan kepala daerah dalam suksesi pilkada," kata<br />
Anies di Senayan, Selasa (26/4).<br />
Dia menambahkan, urusan kepegawaian guru bukan kewenangan<br />
Kemendikbud sehingga harus menjadi perhatian bersama.<br />
Sebab, sesuai UU Otda guru merupakan pegawai daerah dan bukan<br />
pusat. Kemendikbud yang memiliki potret komposisi guru tersebut<br />
harus menyampaikan ke publik agar menjadi catatan bersama.<br />
"Bagian kami adalah membantu mereka yang ada dalam sistem<br />
dengan insentif ekstra dan dengan pembelajaran ekstra. Daripada<br />
ngotot minta di-PNS-kan, lebih baik kepada daerah?nya<br />
menaikkan gaji guru honorernya. Saya yakin, kalau gaji dan<br />
tunjangan guru honorer ditingkatkan, tidak ada lagi kisruh seperti<br />
sekarang ini," tandasnya.<br />
Dia menambahkan, pihaknya tidak ingin membuat perbedaan<br />
antara guru PNS dan honorer. Mereka sama-sama di ruang kelas,<br />
hanya status kepegawaiannya saja yang berbeda.<br />
"Pemerintah memandang sama guru PNS dan honorer. Hanya<br />
saja, saat ini guru PNS gajinya memang timpang dibanding guru<br />
honorer. Itu sebabnya, Kemendikbud akan meningkatkan jumlah<br />
guru honorer yang akan menerima tunjangan guru non PNS dan<br />
meningkatkan pelatihan bagi guru honorer," tutur Anies. (Jp)<br />
SMA Perintis Tekuk SMK BPK Penabur<br />
BANDAR LAMPUNG - TIM basket putra SMA Perintis 2<br />
Bandar Lampung menaklukkan tim basket putra SMK BKP Penabur<br />
Bandar Lampung pada hari ketiga Darmajaya Basketball Competition<br />
yang digelar Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Darmajaya<br />
Basketball Association (DBA), Selasa (26/4).<br />
Berlangsung di lapangan basket Institut Informatika dan Bisnis<br />
(IBI) Darmajaya, pertandingan antara SMA Perintis 2 dan SMK<br />
BKP Penabur berjalan seru. Susul-menyusul perolehan angka terjadi<br />
sejak awal pertandingan.<br />
Tim SMK BKP Penabur tampil cukup lincah lewat dribeldribel<br />
para pemainnya. Namun, tim SMA Perintis 2 tidak mau<br />
menyerah begitu saja. Tempo permainan cepat yang diperagakan<br />
tim SMA Perintis 2 tidak bisa diimbangi SMK BKP Penabur.<br />
Akhirnya, tim SMA Perintis 2 menang dengan skor 32-24 atas<br />
tim SMK BKP Penabur.<br />
Pertandingan lainnya di kelompok putri, SMA YP Unila Bandar<br />
Lampung juga berhasil lolos ke babak selanjutnya setelah<br />
menaklukkan MA Diniyyah Putri Pesawaran dengan skor 14-07.<br />
Ketua Pelaksana, Saera Pahlawan, mengungkapkan juara bertahan<br />
putra SMA Negeri 14 Bandar Lampung kembali berkompetisi pada<br />
even ini, Namun mereka telah kandas saat berhadapan dengan SMA<br />
Negeri 1 Kota Agung Tanggamus, Senin lalu (25/4).<br />
“Kompetisi tak sekadar menang atau kalah, yang terpenting<br />
peserta mampu menunjukkan kemampuan terbaik. Selain menjaring<br />
bibit unggul pebasket Lampung, kompetisi ini juga untuk melatih<br />
jiwa sportivitas peserta, memupuk rasa persaudaraan antar pelajar<br />
se-Provinsi Lampung,” harapnya. (Tampan)<br />
BERTANDING - TIM<br />
basket putra SMA<br />
Perintis 2 Bandar<br />
Lampung (putih) saat<br />
berhadapan dengan tim<br />
basket putra SMK BKP<br />
Penabur Bandar<br />
Lampung pada<br />
DarmajayaBasketball<br />
Competition yang<br />
digelar Unit Kegiatan<br />
Mahasiswa (UKM)<br />
DarmajayaBasketball<br />
Association (DBA),<br />
kemarin (26/04).<br />
Foto : Ist
IKLAN 9<br />
Rabu, <strong>27</strong> <strong>April</strong> <strong>2016</strong><br />
PERCETAKAN<br />
PANEL<br />
HOTEL<br />
KOST-KOSAN<br />
RUMAH KONTRAKAN<br />
KONVEKSI<br />
OBAT<br />
PERCETAKAN PRAMESWARI<br />
terima cetak banner, spanduk<br />
foto, cepat bisa ditunggu. Cetak<br />
undangan gratis banner foto.<br />
Gedung baru di Pajaresuk-Pring<br />
sewu. Hub : (0721) 2170, 0813<br />
69016767<br />
PERCETAKAN MEDIA TAN<br />
JUNG KARANG Jl.Duku No.4<br />
Pasir Gintung. Telp: 0721-256 169<br />
Kalender Rp1.000/lembar minimal<br />
1.000 lmr, Kartu Nama Rp 50/ Lmr<br />
Minimal 5.000 Lmr, Stiker Rp 200/<br />
Lmr Minimal 2.500 Lmr,<br />
Undangan, Brosur, Buku, dll. "CP<br />
MAHMUDI" 0721-7553961, 0815<br />
4054469, 0812 79482321<br />
LOWONGAN<br />
DICARI : pria, Acounting/<br />
pembukuan dikomputer, bisa auditbersedia<br />
bekerja pada malam hari,<br />
hubungi iwan : 081379<strong>27</strong>2995<br />
SUMUR BOR<br />
SUKIR BOR terima service/ pem<br />
buatan sumur bor harga nego,<br />
Hub. Mang Sukir (0821 81071091)<br />
CV IDE KREASINDO, mene rima<br />
pekerjaan panel , ACP, Furniture<br />
Interior, dll. Jl. Kelurahan RT.02 LK<br />
II Gunung Mastur Kel. Per wata,<br />
Teluk Be tung Timur, Bandarlam<br />
pung. Hp. 081<strong>27</strong>2031115<br />
SANGGAR BUNGA<br />
SANGGAR BUNGA LAM PUNG<br />
FLORIST. Terima pesanan ucapan<br />
seluruh sumatera, bunga papan<br />
medan/sewa bunga meja, dll. Pst :<br />
Bandar Lampung, Kalianda, Pringsewu,<br />
Gedung Tataan. Alamat Jl.<br />
Imam Bonjol no. 114 Lebak Budi. No.<br />
085<strong>27</strong>9714488<br />
FURNITURE<br />
CV. RAFI JAYA FURNITURE,<br />
spesialis kitchen set menyediakan<br />
pembuatan kamar set, ruang<br />
tamu, atau ruang keluarga, butik<br />
dll. harga mulai dari 1,2 jt<br />
permeter Hub : 082179176076<br />
atau 081<strong>27</strong>2166609.<br />
MUSIK<br />
SINARTA Musik perni kahan, Saur<br />
matua, Orgen Tunggal, Pesta<br />
Bonataon, Dalam dan Luar Kota.<br />
Hubungin segera : 085216105475.<br />
Drs. Edison E. Sinurat.<br />
ADI MUSIK Jl/bl tkr tmbh : i5(4)<br />
i4(5) i3(6) PA50 (7) PA80, PA500,<br />
PSR900, KN1400, 2400,2600, WK<br />
1800, CTK 811, X50, BETA3, Blazer,<br />
Cora, CS800, DOD, CS1200, PY8CH,<br />
PV16CH Hub : 268983 atau 0813<br />
69139529.<br />
HOTEL LUSY Jln. Diponegoro<br />
No.186 Bandarlampung 100-200<br />
Ribu. Free Wifi. Hub : 0721-<br />
471020<br />
HOTEL GRIYA GATSU 63. 250 rb /<br />
malam dan juga terima kost bulanan.<br />
AC/Non AC. Jl Gatot Subroto No.63<br />
Pahoman. Depan RM Mbok Wito .<br />
Tlp 0721 5600134<br />
KOPERASI<br />
KOPERASI SIMPAN PINJAM<br />
MAK MUR MANDIRI. Anda<br />
seorang Karya wan PT butuh uang<br />
mendadak? segera hubungi kami<br />
!! Syarat Lengkap Langsung<br />
Cair...!!! 1. SK Karyawan (Tetap/<br />
Kontrak) 2. Kartu jamsostek +<br />
Saldo Jamsostek 3. Buku<br />
Tabungan Gaji + ATM 4. Ijazah<br />
Terakhir + Slip Gaji 5. Foto Copy<br />
KTP dan KK. Jl. Soe karno Hatta<br />
No. 52 D Suka bumi Indah, Ban<br />
darlampung. Telp : 0721-709216/<br />
081398800360<br />
KOPERASI SIMPAN PINJAM<br />
MAK MUR MANDIRI. Anda<br />
seorang Karya wan PT butuh uang<br />
mendadak? segera hubungi kami<br />
!! Syarat Lengkap Langsung<br />
Cair...!!! 1. SK Karyawan (Tetap/<br />
Kontrak) 2. Kartu jamsostek +<br />
Saldo Jamsostek 3. Buku Tabungan<br />
Gaji + ATM 4. Ijazah Terakhir + Slip<br />
Gaji 5. Foto Copy KTP dan KK.<br />
Jl.Laksamana Hayati No.21 Teluk<br />
Betung Bandar Lampung (samping<br />
Bank Tripanca) Telp:072147 6220/<br />
HP:081375730872<br />
KOST-KOSTAN hrian/minggu/<br />
Bln, Fas: AC, TV, Kmr mandi<br />
didalam, Parkir Luas & Aman.<br />
Hub. 0853 8456 5777. Jln. P.Antasari<br />
No. 171 B.Lampung, Hrg Mulai<br />
100rb/ Hari.<br />
TERIMA KOST-KOSTAN PUTRA<br />
PUTRI lokasi perum Korpri 5jt/<br />
tahun dan disewakan rumah 2<br />
lantai 3 kt. lokasi pramuka<br />
Rajabasa 20jt/th. Hubungi 0813 6908<br />
8174 / 0822 8013 4567.<br />
MAKANAN<br />
JAYA BAKERY menyediakan aneka<br />
roti isi, roti tawar, cake, pastry,<br />
dengan harga terjangkau mulai dari<br />
Rp. 4.500,- semen tara untuk snack<br />
box Rp. 6.000,- Tersedia juga<br />
brownies, black forest, dll. Mene<br />
rima pesanan untuk acara ulang<br />
tahun, dll. Toko tersebar di Jalan<br />
Kimaja, Jalan Teuku Umar, Natar,<br />
Panjang, Bandar Jaya, dll. No Telp :<br />
081<strong>27</strong>2042166/08218<strong>27</strong>98188<br />
RUMAH MAKAN OM BASIT<br />
menyediakan khas : seperti ikan<br />
bakar tongkol, ikan bakar kembung,<br />
ikan bakar gurame dan mas, juga<br />
menu khusus seperti ikan bakar<br />
baronang, simba dan kakap merah,<br />
serta aneka minuman. Alamat Jl.<br />
Raden Intan Kel. Ranggai Tri<br />
Tunggal Kec. Rangai, Lamsel CP.<br />
085<strong>27</strong>9695260<br />
DIKONTRAKKAN Perum Palem Asri<br />
Way Kandis 1, 2, 3 Kemiling, Labuhan<br />
Dalam, Kedamaian, Tir-tayasa, Kali<br />
anda, Metro, Natar. Hub No Telp Kantor<br />
(0721)486313/ Bapak Boy : 08526922<strong>27</strong>97/<br />
Bapak Ari : 085208466595<br />
PENGISIAN RACUN API<br />
CV CAHAYA ABADI, men jual brbgai<br />
apar+ pengisian ulang. Jl. Yos Sudarso<br />
No.138C (Dpn Budi Wahana Motor)<br />
Hub. 0851 0752 0099/0812 7800 1238<br />
PERLENGKAPAN LAB<br />
"ANIMO CHEMICAL & LAB": men<br />
jual bahan kimia industri dan labora<br />
torium, serta menj ual perlengkapan<br />
safety. hrga terjangkau jln pemuda<br />
126 depan chandra. Hub: 081<strong>27</strong>289997<br />
SEWA MOBIL<br />
MENYEDIAKAN Jasa sewa mobil +<br />
sopir rute Tanah Abang dan seluruh<br />
wilayah Jakarta. Harga flexible,<br />
Hubungi : 087770788319<br />
KOLAM<br />
CV. LAMPUNG POOL kolam renang<br />
special pembuatan kolam renang atau<br />
waterboom, www. lampungpool<br />
.multi ply.com Hub: 0813 69144878,<br />
Pin BB 21810105.<br />
PENJAHIT BINTANG VIRGO<br />
Meneri ma Pesanan: Seragam<br />
Kantor , Seragam Karyawan, JasSfri<br />
Bla zer, Dll.Jl. Hayam Wuruk No. 106,<br />
Keb. Jeruk, Tj. Karang Ti mur, Bandar<br />
lampung Tlp. 081369199918.<br />
PIJAT TRADISIONAL<br />
MB AYU, Pengobatan tradisional<br />
Mases, Turun Berok, Ambeyen, Urat<br />
Belikat, Lemah Syahwat, dll. Alamat<br />
: Jln. Nusa Indah Raya samping<br />
masjid tawakal no. <strong>27</strong> Sukarame<br />
Waydadi. Hub. 0813 6752 6598<br />
TANAH<br />
TANAH 3 HA (Tanah Bukit), 150<br />
m dr Jln Ry Hanura DS. Sk Jaya<br />
Hanura (dkt TPI) Rp 450 Jt. Hp<br />
081<strong>27</strong>212000<br />
JUAL BELI MOBIL<br />
JUAL beli berbagai macam mobil<br />
second, dijamin berkualitas!!!<br />
Langsung datang saja ke “Mora jaya<br />
Motor” atau Hub: 0813 7993 3788.<br />
JUAL BELI BARANG BEKAS<br />
JUAL beli barang bekas, kardus,<br />
koran, plastik,logam, dll. EO Wisata<br />
Paket Kiluan. SMS (0821 8104 9676)<br />
KUNIR PUTIH DAN BENALU<br />
TEH terbukti khasiatnya , efektif<br />
dapat melayukan, menghancur kan<br />
dan me- nyembuhkan : kanker,<br />
tumor, benjolan payudara, kista,<br />
miom, rahim, tiroid, uci2, lipoma,<br />
getah bening dan lain2. banyak<br />
bukti sem-buh tanpa operasi,<br />
diproduksi oleh CV. Tugu Bintang<br />
Sakti Yogyakarta HP. 0813 9266 4200,<br />
Lampung Hubungi. Pak Nyoman<br />
081<strong>27</strong>2863555<br />
SEWA TEMPAT ACARA<br />
BAGAS RAYA LAMPUNG<br />
menyewa- kan tempat untuk acara :<br />
a.Pesta pernikahan Adat/Nasional,<br />
b. Resepsi pernikahan, c.Perayaan<br />
Ulang Tahun/Khitanan, d. Seminar/<br />
Reuni/Loka Karya, e. Perayaan Hari<br />
Raya, f. Dan acara – acara lainnya.<br />
Jl. Soekarno Hatta Way Dadi,<br />
Sukarame Bandar Lampung, tlp<br />
0721 782223, 3541919. Fax 0721 785229.<br />
Untuk info lengkap hub. Nita 0821<br />
7916 5253.<br />
KURSUS<br />
KURSUS tertulis Alkitab Gratis,<br />
berminat?, silahkan sms ke 0853 5752<br />
3502 atau 0813 3199 5731. Pin. 57CA267F.<br />
"Untuk kalangan sendiri"
10 Rabu, <strong>27</strong> <strong>April</strong> <strong>2016</strong><br />
SAMBUNGAN<br />
50 Persen Usulan Rekrutmen PNS tak Memenuhi Syarat<br />
Jakarta<br />
(Kupas Tuntas)<br />
TAHUN ini hampir 600<br />
instansi pusat dan daerah<br />
mengajukan kebutuhan<br />
pegawai baru. Hanya<br />
saja, dari usulan kebutuhan<br />
yang diajukan<br />
lewat e-formasi, setengahnya<br />
tidak memenuhi<br />
syarat.<br />
"Kami terpaksa menolak<br />
usulan tambahan<br />
formasi yang disampaikan<br />
instansi pusat dan<br />
daerah. Sebab, 50? persen<br />
usulannya bukan menempati<br />
jabatan prioritas<br />
(yang mendukung program<br />
Nawacita)," kata<br />
Deputi SDM Aparatur<br />
Kementerian Pendayagunaan<br />
Aparatur<br />
Negara dan Reformasi<br />
Birokrasi (KemenPAN-RB)<br />
Setiawan Wangsaatmadja<br />
di Jakarta, Selasa (26/4).<br />
Dia mengaku heran<br />
melihat usulan tambahan<br />
formasi yang diajukan<br />
didominasi tenaga<br />
administrasi. Padahal,<br />
KemenPAN-RB sudah<br />
melakukan sosialisasi ke<br />
daerah-daerah terkait<br />
pengadaan CPNS <strong>2016</strong>.<br />
"Kami sudah menginformasikan,<br />
jabatanjabatan<br />
mana yang dibuka<br />
dalam rekrutmen tahun ini.<br />
Tapi kok masih saja<br />
mengajukan jabatan di luar<br />
program utama," ujarnya.<br />
Setiawan menegaskan,<br />
bila instansi ingin merekrut<br />
pegawai baru,<br />
usulan formasinya harus<br />
sesuai dengan 108 jabatan<br />
yang ditentukan pusat.<br />
Yaitu program wajib<br />
yang meliputi kesehatan,<br />
pendidikan (guru dan<br />
dosen), dan penanggulangan<br />
kemiskinan.<br />
Kedua, program<br />
prioritas yaitu pembangunan<br />
infrastruktur,<br />
pembangunan poros<br />
maritim, pembangunan<br />
ketahanan energi dan<br />
pembangunan ketahanan<br />
pangan. Adapun ketiga,<br />
tenaga penegak hukum<br />
dan terakhir SDM untuk<br />
program dukungan<br />
reformasi birokrasi.<br />
"SDM yang mendukung<br />
Nawacita itu paling<br />
penting. Konsep SDM mulai<br />
sekarang harus diperketat<br />
supaya arahnya betul,<br />
Bukan berarti kami<br />
mengunci formasi jabatan<br />
prioritas. Tapi ini yang<br />
kami lakukan dalam dua<br />
tahun ini,” pungkasnya. (jp)<br />
Menteri...<br />
Dari Hal 1<br />
“Untuk pembebasan lahan<br />
itu sudah lebih cepat dari pada<br />
pengerjaan proyeknya. Pembebasan<br />
lahan sudah selesai,<br />
yang belum kan pembayarannya<br />
saja. Dan pembayaran<br />
pun bukan di kami. Jadi kalau<br />
dibilang pembebasan lahan<br />
belum selesai, sebenarnya ya<br />
sudah selesai,” ujarnya.<br />
Menurut Ferry, mengenai<br />
pembebasan lahan untuk<br />
pembangunan jalan tol mulai<br />
dari Lampung sampai ke Sumatera<br />
Selatan, tidak ada<br />
permasalahan yang berarti.<br />
“Karena kan ditempuh dengan<br />
cara persuasif sejak awal.<br />
Prosesnya sesuai dengan<br />
jadwal,” tuturnya.<br />
Apa yang disampaikan<br />
Ferry jelas berbeda dengan<br />
pernyataan Kepala BPN Lampung<br />
Iing Sarkim, beberapa<br />
waktu lalu. Menurut Iing, pembebasan<br />
lahan baru bisa rampung<br />
hingga 100 persen pada<br />
Juli <strong>2016</strong>. Molornya tahapan<br />
Karena ...<br />
Dari Hal 1<br />
dan tidak berbasis teknologi<br />
informatika (TI) tersebut,<br />
menyebabkan ada sekian banyak<br />
PNS yang tidak bisa<br />
mendaftar PUPNS. Mau tidak<br />
mau memang harus dilakukan<br />
pendataan secara manual.<br />
Karena secara sistem<br />
databasenya lemah,” kata<br />
Dedi saat dihubungi, Selasa<br />
(26/4)<br />
Jika sistem data menjadi<br />
lemah, kata Dedi, maka pada<br />
akhirnya pemerintah harus<br />
pro aktif untuk membuat pertemuan<br />
khusus yang lintas<br />
kabupaten/kota.<br />
“Atau BKD provinsi turun<br />
langsung ke kabupaten/kota<br />
untuk mengecek secara langsung<br />
agar bisa diketahui<br />
berapa jumlah PNS yang<br />
belum terdaftar dalam PU-<br />
PNS,” sarannya.<br />
Dedi juga meminta adanya<br />
penelusuran terkait gaji ratusan<br />
PNS tersebut.<br />
“Kalau ternyata selama ini<br />
gajinya lancar setiap bulan,<br />
berarti ada orangnya. Kalaupun<br />
ternyata orangnya sudah<br />
tidak ada dan ternyata<br />
gaji tetap terkirim terus,<br />
berarti ada yang menerimanya.<br />
Ini yang harus segera<br />
ditelusuri,” tukasnya.<br />
Sementara itu, Kepala<br />
BKD Zaini Nurman menyatakan,<br />
masalah PNS misterius<br />
yang berada di daerah<br />
merupakan kewengan dari<br />
pemda setempat. “Karena<br />
kan sesuai otonomi itu dikabupaten/kota.<br />
Tidak ke kami,”<br />
ucap dia.<br />
Terpisah, Badan Kepegawaian<br />
Daerah (BKD) Bandar<br />
Lampung menyatakan ada<br />
misskomunikasi antara BKD<br />
Bandar Lampung dengan<br />
BKN terkait adanya delapan<br />
(8) Pegawai Negara Sipil<br />
(PNS) Bandar Lampung yang<br />
tidak terdaftar pada BKN.<br />
Kepala BKD Bandar Lampung,<br />
M. Umar, menyatakan<br />
8 PNS yang tidak terdaftar di<br />
BKN memang sudah tidak<br />
terdaftar lagi sebagai PNS di<br />
Bandar Lampung. Hanya<br />
saja, terjadi miss komunikasi<br />
dengan pihak BKN.<br />
“Jadi ini hanya terjadi salah<br />
paham saja, karena ke-8<br />
PNS yang tidak terdaftar<br />
tersebut saat ini sudah ada<br />
yang pensiun tapi masih<br />
dimasukan datanya oleh B-<br />
KN. Tapi ada juga PNS yang<br />
sedang dalam proses pengajuan<br />
pensiun dini,” kata Umar.<br />
Kata Umar, sejak pendataan<br />
PUPNS lalu, mengajukan<br />
pensiun dini ini memang<br />
sudah tidak didata lagi.<br />
“Memang sudah nggak kita<br />
data lagi, makanya nggak<br />
terdaftar di BKN, kalau proses<br />
pensiun dininya sedang<br />
kita lakukan. Nanti BKD Bandar<br />
Lampung langsung ke<br />
BKN, dan kebanyakan yang<br />
pensiun dini ini dari Dinas<br />
Kesehatan yakni dokter dan<br />
ada juga yang berprofesi<br />
sebagai guru,” ungkapnya.<br />
Umar memastikan untuk<br />
PNS yang telah pensiun sudah<br />
tidak menerima gaji dari<br />
Pemerintah Kota (Pemkot)<br />
Bandar Lampung. Sedangkan<br />
untuk PNS yang sedang mengajukan<br />
proses pensiun<br />
dini, transfer gajinya baru<br />
akan dihentikan saat menerima<br />
SK pensiun dari Walikota.<br />
”Kalau yang pensiun nggak<br />
nerima gaji lagi, tapi yang<br />
masih proses pensiun dini<br />
masih menerima gaji sampai<br />
SK Walikota tentang penghentian<br />
atau pensiun dini<br />
keluar,” katanya.<br />
Diketahui, BKD Provinsi<br />
Lampung menemukan ada<br />
558 pegawai negeri sipil (PNS)<br />
yang berasal dari 12 Kabupaten/kota<br />
Provinsi Lampung<br />
belum terdaftar pada<br />
Badan Kepegawaian Nasional<br />
(BKN).<br />
Kepala BKD Lampung,<br />
Zaini Nurman mengatakan,<br />
data tersebut berdasarkan<br />
penelusuran pihaknya ke<br />
BKD Kabupaten/Kota. Namun,<br />
pihaknya tidak mau<br />
mengatakan bahwa PNS tersebut<br />
merupakan data fiktif.<br />
“Belum berani bilang (fiktif),<br />
bisa saja mereka belum<br />
daftar ulang (E-PUPNS) isi<br />
datanya. Karena pensiun<br />
atau dalam proses pindah ke<br />
tempat lain misalnya. Jadi<br />
dari data 57ribu itu 558 PNS<br />
diantaranya dari Lampung.<br />
Tapi kami akan minta terus ke<br />
BKD kabupaten/kota untuk<br />
pembebasan lahan tersebut,<br />
dikarenakan masih ada tanah<br />
warga yang belum diukur.<br />
"Semula kami targetkan<br />
selesai Mei. Ternyata ada<br />
faktor-faktor yang menjadi<br />
penghambat. Misal, pemilik<br />
tidak ada di tempat. Kami tidak<br />
berani ngukur tanah kalau<br />
tidak ada pemiliknya. Nanti<br />
dikomplain. Sampai Mei nanti,<br />
kami perkirakan bisa selesai 40<br />
persen," jelas Iing.<br />
Iing menambahkan, saat ini<br />
pembebasan lahan di Lampung<br />
Selatan sudah memasuki<br />
tahap inventarisasi satuan<br />
tugas (satgas) B. "Jadi satgas<br />
B itu petugas yang menginventarisasi<br />
berkaitan dengan<br />
data yuridis maupun apa yang<br />
ada di atas tanah itu. Tanamannya,<br />
rumah, atau apa<br />
saja," papar Iing.<br />
Di lain pihak, Asisten II<br />
Bidang Ekonomi dan Pembangunan<br />
Adeham memaklumi<br />
adanya pergeseran target<br />
pembebasan lahan tol.<br />
Menurut Adeham, seluruh<br />
jajarannya sudah fokus dan<br />
maksimal dalam bekerja.<br />
“Memang ada yang belum<br />
bebas, dan target bebas pada<br />
Mei nanti agaknya sulit tercapai.<br />
Tapi wajar juga kalau<br />
lihat kondisi lapangan. Karena<br />
hambatan-hambatan yang<br />
terjadi di lapangan tidak bisa<br />
diprediksi,” ungkapnya.<br />
Di sisi lain, Ferry juga mengaku<br />
akan melakukan transformasi<br />
di tubuh BPN, khususnya<br />
soal proses permohonan<br />
sertifikasi tanah yang<br />
bisa dipantau secara online.<br />
"Setelah datang ke loket, masyarakat<br />
memperoleh tanda<br />
terima dan ada barcode serta<br />
pinnya. Nah, pin ini yang bisa<br />
akses data kami. Jadi masyarakat<br />
bisa langsung memantau<br />
via online, sudah sampai<br />
mana proses penerbitan sertifikat<br />
tanahnya," bebernya.<br />
(Bong)<br />
menelusurinya,” kata Zaini.<br />
Terpisah, Kepala BKD<br />
Lampung Tengah (Lamteng),<br />
Yunijar, juga membantah ada<br />
181 pegawai misterius. Menurutnya,<br />
hanya terjadi kesalahan<br />
data antara pemerintah<br />
daerah dan pemerintah pusat<br />
sehingga memunculkan data<br />
yang tidak sama.<br />
“Kita sudah cek. Yang benar,<br />
181 orang itu bukan<br />
misterius. Mereka terdaftar<br />
resmi namun ada yang sudah<br />
pensiun, mutasi, belum registrasi<br />
ke pusat, diberhentikan<br />
dengan hormat, dan beberapa<br />
sebab lainnya,” kata<br />
Yunijar, kemarin.<br />
Menrutnya, jumlah keseluruhan<br />
pegawai di BKN Lamteng<br />
mencapai 13.777 orang,<br />
sementara yang teregistrasi<br />
masih berjumlah 13.596 orang.<br />
Mereka yang hilang<br />
diantaranya, 16 orang karena<br />
diberhentikan, 1 masuk penjara,<br />
1 orang dalam status<br />
DPO, 1 orang hilang, 1 orang<br />
mengajukan proses registrasi,<br />
5 orang sukses registrasi,<br />
2 mengundurkan diri, 19<br />
orang meninggal dunia dan<br />
22 orang mutasi kerja. Ada<br />
juga yang terdata NIP ganda<br />
sebanyak 2 orang, 77 orang<br />
pensiun dini, dan 16 orang<br />
dalam proses hukum, 2 orang<br />
di BKN.<br />
“Berdasarkan data tersebut,<br />
181 orang ini yang<br />
buat data BKN ganjil. Dan<br />
kita juga tidak mungkin<br />
menggaji pegawai bermasalah,<br />
apalagi sudah pensiun,”<br />
pungkasnya.<br />
Diketahui, Berdasarkan<br />
data dari BKD Lampung sampai<br />
dengan 31 Maret <strong>2016</strong>, total<br />
ada 558 PNS yang diduga<br />
fiktif karena belum melakukan<br />
Pendaftaran Ulang<br />
PNS (PUPNS) versi BKN.<br />
PNS dari 12 Kabupaten/<br />
kota tersebut yakni Lampung<br />
Tengah 181 PNS, Lampung<br />
Timur 173 PNS, Way Kanan<br />
74 PNS, Lampung Utara 38<br />
PNS, Tanggamus 34 PNS,<br />
Pesawaran 13 PNS, Mesuji 13<br />
PNS, Tulang Bawang Barat 10<br />
PNS, Bandar Lampung 8 PNS,<br />
Pesisir Barat 7 PNS, Tulang<br />
Bawang 6 PNS, dan Lampung<br />
Selatan 1 PNS. (Bong/Wanda/Towo)<br />
Polda ...<br />
Dari Hal 1<br />
bukit untuk reklamasi pantai,"<br />
tandasnya.<br />
Sementara itu, anggota<br />
Komisi III DPRD Bandar<br />
Lampung, Yuhadi, mendesak<br />
Walikota Bandar Lampung<br />
Herman HN agar memberhentikan<br />
segala jenis reklamasi<br />
yang ada di Bandar<br />
Lampung.<br />
"Kami tau Pak Walikota itu<br />
tegas untuk hal-hal yang<br />
merugikan Bandar Lampung.<br />
Jadi hentikanlah segala<br />
reklamasi yang ada<br />
disini,"ujar Yuhadi.<br />
Dirinya menjelaksan, reklamasi<br />
yang saat ini sedang<br />
di kerjakan membutuhkan<br />
material yang besar sebab<br />
reklamasi tersebut luas. Seperti<br />
contoh reklamasi WTL<br />
yang didekat gunung kunyit<br />
yang memerlukan luas sebanyak<br />
56 hektare.<br />
"Kalau luasnya saja segitu,<br />
enggak mungkin nimbun<br />
reklamasi pakai pasir laut,<br />
pastinya pakai material bukit,"<br />
tandasnya.<br />
Sementara anggota DPRD<br />
Provinsi Lampung Mingrum<br />
Gumay mendorong Wahana<br />
Lingkungan Hidup (Walhi)<br />
dan Mitra Bantala untuk melakukan<br />
class action kepada<br />
perusaan yang telah merusak<br />
lingkungan.<br />
Dikatakan Mingrum, Walhi<br />
harus melakukan advokasi<br />
gugatan class action. Hal ini<br />
dilakukan supaya ada efek<br />
jera agar masalah pengerukan<br />
tidak kembali terulang.<br />
Kata Sekretaris DPD PDIP<br />
ini, selain perusaan juga,<br />
instansi yang memberikan<br />
izin juga harus ditindak tegas.<br />
“Tentu mereka (Walhi<br />
dan Mitra Bantala) harus<br />
sia dengan cara apapun. Dan<br />
ancaman itu saat ini sudah<br />
benar-benar nyata.<br />
Pihak luar, (meski tidak<br />
disebutkan secara spesifik)<br />
saat ini sudah melakukan<br />
perang terhadap Indonesia,<br />
yakni melalui Proxy War, atau<br />
perang yang melemahkan<br />
Indonesia dari dalam melalui<br />
pihak ketiga. Yakni dengan<br />
membeli dan menguasai media<br />
massa untuk melakukan<br />
pembentukan opini dan menciptakan<br />
rekayasa sosial,<br />
sehingga terjadi kegaduhan<br />
di masyarakat.<br />
“Misalnya dengan beritaberita<br />
kriminal yang disajikan<br />
setiap setiap setengah jam,<br />
itu tanpa kita sadari sudah<br />
membentuk masyarakat jadi<br />
beringas. Karena itu yang<br />
dilihat setiap saat, begitu juga<br />
dengan iklan-iklan. Nah, ini<br />
banyak masyarakat yang<br />
belum sadar,” katanya.<br />
Selain itu dengan mengadu<br />
domba antara TNI-Polri lewat<br />
berbagai cara dan mengganggu<br />
stabilitas negara.<br />
Kemudian investasi besarbesaran<br />
ke Indonesia dan<br />
mengeksploitasi sumber daya<br />
alam dan menjadikan Indonesia<br />
pasar induk untuk<br />
menjual barang.<br />
“Mereka juga memberikan<br />
kita bantuan dan kerjasama,<br />
agar nantinya Indonesia<br />
berhutang. Pihak asing<br />
juga menghancurkan generasi<br />
dengan narkoba, judi<br />
online dan seks bebas,” tambahnya.<br />
Untuk itu, ia meminta agar<br />
mahasiswa bisa menangkal<br />
proxy war tersebut, dengan<br />
memanfaatkan modal demografi<br />
dan geografi.<br />
Geografi yakni dengan<br />
memaksimalkan hasil alam,<br />
baik dari sektor darat (agraris<br />
dan energi) juga laut (permukaan<br />
laut, dasar laut dan<br />
pantai).<br />
“Sementara Demografi<br />
yakni menjaga kearifan lokal<br />
dan budaya bangsa dan memegang<br />
teguh nilai Pancasila<br />
sebagai dasar negara,” tutupnya.<br />
Rektor Unila, Hasriadi Mat<br />
Akin dalam sambutannya<br />
mengatakan Unila sebagai<br />
wadah untuk membentuk<br />
sumber daya manusia siap<br />
menjadi garda terdepan mengawal<br />
kesatuan NKRI yang<br />
saat ini sudah terjun dalam<br />
globalisasi. Dengan ilmu pengetahuan<br />
dan kemampuan<br />
mahasiswa yang terus diasah,<br />
merupakan modal dasar<br />
negara dalam melanjutkan<br />
pembangunan.<br />
“Saat ini, Unila memiliki<br />
sekitar 35 ribu mahasiswa. Ini<br />
merupakan modal dasar<br />
yang akan menggantikan kita<br />
dalam regenerasi. Mereka<br />
lah yang nantinya menggantikan<br />
posisi kita dalam memimpin<br />
negeri ini,” ujarnya.<br />
Menurutnya, kedatangan<br />
Panglima TNI ke Unila merupakan<br />
sebuah keuntungan,<br />
karena para mahasiswa bisa<br />
mengerti bagaimana generasi<br />
muda ini akan diarahkan,<br />
terlebih Unila merupakan<br />
kampus dimana semua suku<br />
di Indonesia menuntut ilmu.<br />
“Unila terdiri dari semua<br />
etnik, dari Sabang sampai<br />
Merauke. Kita berharap kuliah<br />
umum ini jadi mereka di<br />
masa depan,” tutupnya.<br />
Sementara Gubernur<br />
Lampung, M. Ridho Ficardo<br />
dalam kesempatan ini meminta<br />
Panglima TNI agar<br />
lebih memperkuat keamanan<br />
dan perlindungan di wilayah<br />
perairan Lampung,<br />
khususnya di Selat Sunda.<br />
Hal ini karena masih seringnya<br />
terjadi pencurian ikan di<br />
wilayah laut Lampung dan<br />
penrusakan biota laut, dengan<br />
menggunakan bom.<br />
“Kami minta TNI dapat<br />
memperkuat keamanan di<br />
lingkungan laut. Selain<br />
untuk memberantas pencuri<br />
ikan, juga karena Lampung<br />
tengah menggagas pariwisata<br />
berbasis kelautan,”<br />
kata Gubernur.<br />
melakukan investigasi. Atau<br />
legal standing atas nama<br />
rakyat,” kata Mingrum saat<br />
ditemui di ruang kerjanya,<br />
Selasa (26/4).<br />
Pasalnya, tujuan gugatan<br />
dilakukan untuk pembelajaran<br />
bagi perusaan.“Apalagi<br />
reklamasi itu dibuat dengan<br />
menggunakan batu. Bukan<br />
pasir jadi ini sangat disayangkan,”<br />
ucapnya lagi.<br />
Pihaknya juga mengapresiasi<br />
langkah cepat yang<br />
dilakukan oleh Polda Lampung.<br />
Bahkan ia juga sedang<br />
pernah melakukan komunikasi<br />
agar hal ini ada tindakan<br />
tegas.<br />
“Ya, jika memang kalau<br />
tidak ada izin harus ada<br />
tindakan hukum. Jadi harus<br />
ada sanksi hukum tegas,<br />
terhadap siapapun,” tegasnya.<br />
(Bong/wanda/oscar)<br />
Panglima ...<br />
Dari Hal 1<br />
Kebersamaan TNI, Polri<br />
dan Pemda<br />
Sementara itu, dalam lawatan<br />
ke Makorem, Panglima<br />
TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo<br />
menilai Provinsi<br />
Lampung saat ini semakin<br />
aman dan kondusif. Hal itu<br />
tidak terlepas dari kebersamaan<br />
antara TNI, Polri,<br />
dan Pemerintah Daerah.<br />
"Lampung sebelumnya<br />
saya lihat di TV banyak masalah,<br />
tapi sejak Kapolda,<br />
Danrem baru jadi aman.<br />
Tentu ini karena kebersamaan,"<br />
kata Panglima TNI<br />
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo<br />
dalam sambutannya<br />
saat kunjungan ke Makorem<br />
043/Gatam Lampung.<br />
Jenderal bintang empat ini<br />
menilai, kebersamaan antara<br />
TNI, Polri, dan Pemerintah<br />
Daerah di Lampung bisa<br />
menjadi contoh di provinsi<br />
lain. Agar tercipta situasi<br />
yang aman dan kondusif<br />
serta masyarakat yang lebih<br />
sejahtera. "Kenapa saya<br />
sampaikan seperti ini, Lampung<br />
merupakan sandaran<br />
ibukota," kata dia.<br />
Sebagai contoh, lanjutnya,<br />
hasil senjata api rakitan yang<br />
dikumpulkan oleh jajaran<br />
Korem 043/Gatam, ini karena<br />
kebersamaan.<br />
"Melawan senjata canggih<br />
milik Belanda, Indonesia<br />
menggunakan alat tradisional,<br />
bambu runcing,<br />
dan sebagainya. Ini menunjukkan<br />
kita merdeka<br />
karena kebersamaan. Saya<br />
ingatkan, tidak ada institusi<br />
yang hebat, kebersamaan<br />
bangsa Indonesia, itu yang<br />
hebat. Pesan saya lanjutkan<br />
kebersamaan di Lampung,"<br />
ungkap dia.<br />
Menurutnya, penyelesaian<br />
konflik yang terjadi tidak<br />
tuntas sehingga terjadi konflik<br />
yang berkepanjangan.<br />
Hal itu karena penyelesaian<br />
masalahnya tidak sampai<br />
ke akar-akarnya. Aparatur<br />
negara hanya berupaya<br />
meredam konflik yang terjadi<br />
namun tidak menyelesaikannya.<br />
Sehingga dalam penanganan<br />
konflik harus sampai<br />
ke akarnya menggunakan<br />
antropologi budaya.<br />
Hal itu berkesinambungan<br />
dengan program Kapolda<br />
Lampung Brigjen Ike Edwin.<br />
Dalam menyelesaikan konflik<br />
di Lampung, Ike menggunakan<br />
kearifan lokal untuk<br />
menyelesaikan sampai<br />
ke akarnya.<br />
"Konflik sosial yang berkelanjutan<br />
karena aparatur<br />
negara, TNI, Polri serta Pemda<br />
selalu mengatakan dua<br />
kampung berkelahi, lalu salaman<br />
selesai, kan gitu, itu<br />
belum selesai, harus diselesaikan<br />
dengan antropologi<br />
budaya, sampai ke akar akarnya,"<br />
kata dia. (Tampan/Oscar)
POLITIK Rabu, <strong>27</strong> <strong>April</strong> <strong>2016</strong><br />
11<br />
Awas, Rekrutmen Panwaslu Rawan Titipan<br />
Proses penyeleksian anggota Panitia Pengawas<br />
Pemilu (Panwaslu) kabupaten/kota se-Lampung<br />
memasuki tahapan verifikasi. Sebelumnya,<br />
Timsel Bawaslu telah melakukan perekrutan<br />
calon Panwaslu untuk lima kabupaten yang<br />
dimulai tanggal 18 hingga 22 <strong>April</strong> lalu.<br />
Bandar Lampung<br />
(Kupas Tuntas)<br />
PRAKTISI hukum yang<br />
juga merupakan mantan Timsel<br />
Bawaslu 2012, Wahyu Sasongko,<br />
berharap penyeleksian<br />
ini dilakukan secara ketat<br />
dan perlu dilakukan uji publik.<br />
Sebab, bukan rahasia lagi jika<br />
proses pemilihan ini masih<br />
rawan titipan dari oknum-<br />
oknum yang berkepentingan.<br />
Terutama mengenai perebutan<br />
kursi di pemilihan kepala<br />
daerah di lima kabupaten/kota<br />
yang direncanakan<br />
berlangsung tahun depan.<br />
“Harus benar-benar matang.<br />
Jangan sampai ada kader-kader<br />
partai yang masuk<br />
menjadi anggota Panwaslu<br />
kabupaten/kota. Sehingga dikhawatirkan<br />
akan berpengaruh<br />
pada independensinya<br />
terhadap hasil pengawasan di<br />
lapangan,” ungkap dosen<br />
hukum Unila ini, Selasa (26/4).<br />
Kata Wahyu, potensi titip<br />
menitip memang sering terjadi.<br />
Yang perlu diwaspadai<br />
adalah jangan sampai terjadi<br />
ada anggota partai yang<br />
terselubung masuk pada proses<br />
perekrutan menjadi anggota<br />
pengawas Pemilu.<br />
“Karena ini sangat berbahaya<br />
bagi proses demokrasi<br />
yang selama ini sudah dibangun.<br />
Maka itu, penelitian<br />
berkas dan proses seleksi<br />
yang lain harus benar-benar<br />
maksimal,” katanya.<br />
Wahyu mengingatkan<br />
proses seleksi dilakukan<br />
secara jujur, adil dan tidak<br />
ada keberpihakan kepada<br />
salah seorang peserta. Dengan<br />
begitu diharapkan proses<br />
seleksi Panwaslu benarbenar<br />
dapat menghasilkan<br />
komisioner yang berkualitas.<br />
“Jadi jangan sampai ada<br />
Panwaslu yang bermain mata<br />
dengan salah satu calon<br />
pada saat Pilkada. Sehingga<br />
proses demokrasi benar-benar<br />
menghasilkan pemimpin<br />
yang berkualitas,” ungkapnya.<br />
ia berharap Timsel yang<br />
saat ini sedang menjabat<br />
dapat menjalankan tugasnya<br />
dengan profesional dan yakin<br />
memiliki kredibilitas.<br />
Terpisah, Sekretaris Timsel<br />
Panwaslu Lampung, Iwan<br />
Satriawan, memastikan pro-<br />
Rincian Pendaftar Panwas 5 Kabupaten<br />
• Kab. Pringsewu<br />
• Kab. Lampung Barat<br />
• Kab. Mesuji<br />
• Kab. Tulangbawang Barat<br />
• Kab. Tulang Bawang<br />
Total<br />
ses seleksi Panwaslu berjalan<br />
maksimal kendati waktu yang<br />
diberikan sangat terbatas.<br />
Terkait adanya titip menitip<br />
calon Panwaslu, ia mengatakan<br />
akan mensiasati dengan<br />
melakukan tes tertulis,<br />
wawancara dan uji publik.<br />
: 18 Pendaftar<br />
: 28 Pendaftar<br />
: 10 Pendaftar<br />
: 12 Pendaftar<br />
: 23 Pendaftar<br />
: 91 pendaftar<br />
“Jika ia mampu dan berintegritas<br />
baik maka orang<br />
tersebut yang akan kita pilih.<br />
Mohon kerjasamanya dan beri<br />
kami kepercayaan untuk melakukan<br />
rekrutmen Panwaslu ini,”<br />
kata Iwan melalui pesan Black-<br />
Berry Messengger (BBM). (Wardi)<br />
• Pilkada Mesuji<br />
Khamamik-Sapli<br />
Ditarget 85 Persen<br />
Bandar Lampung<br />
(Kupas Tuntas)<br />
Foto : ist<br />
PKS SEMINAR RUMAH KELUARGA - RANGKAIAN agenda Tasyakuran Milad PKS ke 18, di akhiri dengan<br />
Seminar Rumah Keluarga Indonesia dengan Tema Mengelola Konflik dalam Rumah Tangga.<br />
Putra Bakal Gandeng Marzani Lawan Petahana<br />
Bandar Lampung<br />
(Kupas Tuntas)<br />
DOMINASI petahana di<br />
Pilkada Tulangbawang Barat<br />
(Tubaba) memang dirasa sulit<br />
untuk ditandingi. Tapi politik<br />
tetaplah politik, masih saja<br />
ada kemungkinan peta perolehan<br />
suara akan bergeser.<br />
Setidaknya begitu yang<br />
dirasa salah satu kandidat<br />
penantang serius Pilkada 2017,<br />
Putra Jaya Umar. Meski petahana<br />
sudah ‘mengatrol’ sejumlah<br />
partai politik namun celah<br />
masih mungkin dimasuki.<br />
Sejauh ini Putra Jaya Umar<br />
terus bergerak dan secara<br />
diam-diam telah melakukan<br />
komunikasi dengan partai<br />
politik. Misalnya dengan Ketua<br />
Dewan Penasehat DPC<br />
Hanura Tubaba Marzani.<br />
"Memang kita sudah ada<br />
komunikasi dengan beliau,<br />
tapi belum intens. Kita lihat<br />
saja nanti bagaimana perkembangannya,"<br />
ujar Putra,<br />
Senin (25/4).<br />
Pada prinsipnya, Ketua<br />
DPC Partai Gerindra Kabupaten<br />
Tubaba itu mengatakan,<br />
akan tetap tunduk dan patuh<br />
pada perintah partainya.<br />
"Yang pasti saya tidak bisa<br />
melawan kebijakan partai. Tapi<br />
apabila kebijakan partai mengizinkan<br />
saya untuk maju,<br />
maka saya akan coba lakukan<br />
komunikasi intens dengan Pak<br />
Marzani," ungkapnya.<br />
Dikatakan Putra, saat ini<br />
dirinya juga terus melakukan<br />
sosialisasi pergerakan ke masyarakat<br />
yang lebih komprehensif.<br />
Untuk tim pemenangnya,<br />
dirinya tetap memakai tim<br />
yang dulu pernah mendukungnya,<br />
selain dari tim partai.<br />
"Saya dengan tim yang dulu<br />
masih solid dan nanti juga ada<br />
dukungan dari partai. Maka kita<br />
akan lakukan peregerakan yang<br />
lebih komprehensif," tuturnya.<br />
Dengan jumlah empat kursi<br />
Gerindra di Tubaba, menurutnya<br />
masih belum mencukupi<br />
kuota pencalonan 20<br />
persen. Untuk itu, dirinya akan<br />
terus melakukan komunikasi<br />
dengan partai politik lain.<br />
"Dengan PAN, kita sudah<br />
mengembalikan berkas. Dan<br />
nanti kita coba komunikasi<br />
dengan Parpol lainnya,"<br />
tandasnya. (Wardi)<br />
SEJAK direkomendasikan<br />
oleh Partai NasDem, pasangan<br />
Khamamik dan H.Sapli<br />
terus mematangkan strategi<br />
dalam menghadapi Pilkada<br />
2017 mendatang.<br />
Ketua tim pemenangan<br />
Khamamik dan H.Sapli, Budi<br />
Yuhanda, menyambut baik<br />
rekomendasi yang diberikan<br />
kepada pasangan Khamamik<br />
dan H.Sapli.<br />
"Kita sudah mengusulkan<br />
tim yang diberinama KAMI<br />
sebagai bagian dari tim pemenangan.<br />
Saat ini KAMI<br />
sudah bergerak melakukan<br />
sosialisasi tentang program keberhasilan<br />
Kabupaten Mesuji,<br />
tinggal pendeklarasiannya<br />
saja," kata Korwil Mesuji Partai<br />
NasDem ini, Selasa (26/4)<br />
Ia menambahkan, pihaknya<br />
akan mengerahkan seluruh<br />
kekuatan di 105 desa dan<br />
menjaring berbagai elemen<br />
masyarakat, baik OKP, Ormas,<br />
dan relawan.<br />
"Kita sudah siapkan 10 orang<br />
perdesa untuk membantu<br />
mensosialisasikan keberhasilan<br />
dan memenangkan<br />
Pak Khamamik," katanya.<br />
Budi menjelaskan, saat ini<br />
timnya sudah membagikan<br />
Khamamik<br />
berbagai alat sosialisasi, baik<br />
itu kalender, kaos dan topi<br />
untuk disebarkan.<br />
"Kalender sudah kita sebarkan.<br />
Untuk kaos dan topi<br />
masih diproses. Dalam waktu<br />
dekat sudah bisa didistribusikan,"<br />
katanya.<br />
Budi mengklaim, pendukung<br />
NasDem di Mesuji mencapai<br />
35.000 suara dan bahkan<br />
mendapatkan 90 persen<br />
dukungan suara dalam Pileg<br />
lalu. “Sedangkan Tim KAMI<br />
menargetkan 85% untuk kemenangan<br />
pasangan Khamamik<br />
dan H.Sapli,” katanya.<br />
Adapun program unggulan<br />
yang nantinya akan disosialisasikan,<br />
yaitu infrastruktur, air<br />
bersih, listrik, dan pertanian.<br />
Terkait dengan dukungan<br />
Parpol, pihaknya mengatakan<br />
telah melakukan komunikasi<br />
secara intens dengan semua<br />
partai, "Golkar, Gerindra, PAN,<br />
PKS dan semua partai kita<br />
bangun komunikasi secara<br />
intens," tandasnya. (Wardi)<br />
Calon Kada Tanggamus<br />
Harus Punya Visi Lingkungan<br />
TANGGAMUS - SEJUMLAH aktivis lingkungan berharap<br />
kandidat calon bupati Kabupaten Tanggamus lebih memiliki visi<br />
pelestarian lingkungan khususnya terhadap kawasan konservasi Teluk<br />
Kiluan yang kondisinya kian memprihantinkan. Disisi lain, lemahnya<br />
pengetahuan kepala daerah terhadap model pengelolaan kawasan<br />
ekowisata Teluk Kiluan juga membuat kawasan ini kian terhambat<br />
pengembangannya.<br />
Riko Stefanus penggagas ekowisata Teluk Kiluan, menilai<br />
pentingnya calon pemimpin Kabupaten Tanggamus yang memiliki<br />
visi dan mengerti tentang pengembangan kawasan ekowisata Teluk<br />
Kiluan dan pelestarian lingkungan.<br />
"Ini penting agar, tak salah dalam pengembangannya nanti. Di<br />
beberapa daerah, bupatinya bahkan memegang peranan penting dalam<br />
pelestarian lingkungan, dan selayaknya Kabupaten Tanggamus juga<br />
memiliki calon pemimpin yang punya visi tentang lingkungan," tegas<br />
Riko Stefanus. (Yusuf)<br />
KAMPANYE DI MEDSOS -<br />
DR Ulinoha, Kandidat yang<br />
mencalonkan diri melalui<br />
Partai Demokrat dan PDI<br />
Perjuangan tersebut terus<br />
menggelar kampanye terbatas<br />
melalui akun facebook-nya.<br />
Hampir setiap hari ia<br />
mengajak publik untuk selalu<br />
mengikuti pesan-pesan yang<br />
disampaikan. Ini salah satu<br />
gambar dalam fb-nya<br />
PAN Masih Verifikasi Berkas Calon<br />
Partai Amanat Nasional<br />
(PAN) masih terus<br />
melakukan verifikasi<br />
pada seluruh berkas<br />
calon yang mendaftar<br />
Pilkada 2017.<br />
Bandar Lampung<br />
(Kupas Tuntas)<br />
KETUA Tim Pilkada Wilayah<br />
PAN Lampung, A Iswan H.<br />
Cahya, mengatakan saat ini<br />
sedang melakukan verifikasi<br />
berkas para calon yang mendaftarkan<br />
diri ke partainya. "Kita<br />
sedang verifikasi berkas para<br />
calon di DPD PAN lima kabupaten<br />
untuk disampaikan ke<br />
DPW," katanya, Selasa (26/4)<br />
Ia juga melanjutkan, setelah<br />
verifikasi, DPD akan menyerahkan<br />
nama-nama hasil<br />
rekomendasi tersebut ke DP-<br />
W, Jumat (29/4) mendatang.<br />
"Setelah diajukan ke DPP,<br />
kemudian akan dilakukan survei,"<br />
katanya.<br />
Ia menambahkan hasil<br />
survei tersebut akan menjadi<br />
dasar untuk menetapkan bakal<br />
calon yang akan direkomendasikan<br />
partainya dengan<br />
biaya survei sepenuhnya ditanggung<br />
oleh DPP PAN.<br />
"Sesui dengan ketetapan<br />
Rakernas ke-1 PAN No. 3 Tahun<br />
2015 tentang peraturan partai<br />
pemenangan pemilihan kepala<br />
daerah. Soal lembaga<br />
surveinya belum bisa disebutkan,<br />
karena kita tidak mau ada<br />
intervensi terhadap lembaga<br />
survei itu," tuturnya.<br />
Selain itu, DPP juga membentuk<br />
lembaga survei internal<br />
atau menunjuk lembaga<br />
survei independen untuk mengukur<br />
elektabilitas bakal<br />
calon. Hasilnya, akan dilaporkan<br />
ke DPP melalui tim Pilkada.<br />
"Nantinya lembaga survei<br />
dapat menambahkan sebanyak-banyaknya<br />
3 (tiga) nama<br />
bakal calon tambahan sebagai<br />
pembanding yang bukan berasal<br />
dari kader PAN," katanya.<br />
Berperluang Sama<br />
Sementara itu, 19 bakal kandidat<br />
calon bupati dan wakil bupati<br />
yang mendaftar di DPD PAN<br />
Pringsewu memiliki peluang<br />
yang sama. Hal ini disampaikan<br />
Ketua penjaringan calon DPD<br />
PAN Pringsewu, Eko Andriono.<br />
Saat ini, ke-19 nama itu<br />
masih digodok di DPW PAN<br />
Lampung sebelum diserahkan<br />
ke DPP PAN.<br />
“Semua memiliki peluang.<br />
Tapi, tergantung dari elektabilitas<br />
dan popularitas kandidatnya,"<br />
ujarnya.<br />
Eko juga menjelaskan, usai<br />
digodok oleh DPW namanama<br />
bakal calon itu akan<br />
mengerucut menjadi beberapa<br />
bakal calon saja untuk diplenokan<br />
di DPW dan baru diserahkan<br />
ke pusat. Lebih lanjut<br />
Eko menambahkan, adapun<br />
ke-19 kandidat yang berpeluang<br />
diantaranya, untuk bakal<br />
calon bupati ada 6 seperti<br />
Ardian Saputra, Edi Agus Yanto,<br />
Siti Rahma, DR. Ery Setyanegara,<br />
M. Reza Berawi dan<br />
Ririn Kuswantari.<br />
"Kemudian untuk wakil bupatinya,<br />
ada 13 kandidat seperti H.<br />
Bernas Yuniarta, Roy Imam<br />
Nurrachman, Bendahara DPC<br />
PDI-P Pringsewu, Hi. Irwan Saputra,<br />
Bahagia Saputra, Maulana M<br />
Lahudin, Dahlan Anwar, Tri<br />
Prawoto, Donal Andreas , F. Heri<br />
Dian, Asa Attorida El-Hakim, Stiyono,<br />
Mailan Bastari dan Hi.Hartono,"<br />
pungkasnya. (Wardi/Manalu)
Berlangganan<br />
& Keluhan<br />
Pelanggan<br />
Hubungi:<br />
0852 0855 3166/0823 7449 4987<br />
WWW.KUPASTUNTAS.CO<br />
Email<br />
redaksi@kupastuntas.co<br />
Rp4000 |<br />
RABU, <strong>27</strong> APRIL <strong>2016</strong><br />
Dispenda Optimis Target Pajak Tercapai<br />
Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Provinsi<br />
Lampung optimis target pajak kendaraan bermotor<br />
(PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor<br />
(BBN-KB) tahun <strong>2016</strong> dapat tercapai.<br />
Bandar Lampung<br />
(Kupas Tuntas)<br />
DIKETAHUI, tahun ini<br />
Dispenda Provinsi Lampung<br />
menargetkan pendapatan<br />
dari PKB sebesar Rp609<br />
miliar dan BBN-KB sebesar<br />
Rp688 miliar.<br />
Kabid Pajak Dispenda Provinsi<br />
Lampung, Evi Rahmalia,<br />
mengatakan realisasi PKB<br />
dan BBN-KB dari 2 Januari<br />
sampai 23 <strong>April</strong> <strong>2016</strong> yaitu,<br />
PKB Rp173,180,716,553 (28,44%)<br />
dan BBN-KB sebesar Rp176,-<br />
269,851,916 (25,62%).<br />
“Sampai dengan 23 <strong>April</strong><br />
capaian kita jika dipersentasekan<br />
yakni 28,44% untuk<br />
PKB dan 25,62% untuk BBN-<br />
KB. Hingga akhir tahun nanti<br />
kita optimis bisa mencapai<br />
target yang telah ditetapkan<br />
yaitu Rp609 miliar (PKB) dan<br />
Rp688 miliar (BBN-KB),” jelasnya,<br />
Selasa (26/4).<br />
Dikatakannya, walaupun<br />
target tahun ini hanya mengalami<br />
kenaikan sekitar 5%<br />
dari tahun lalu (2015), namun<br />
ia dan jajarannya akan bekerja<br />
keras melakukan segala<br />
upaya agar target bisa<br />
tercapai. “Memang tidak<br />
mudah mencapai target itu,<br />
tapi kita akan terus berusaha<br />
dengan segala upaya,” tuturnya.<br />
Ia menyebutkan, terdapat<br />
delapan (8) UPTD Wilayah<br />
sebagai perpanjangan Dispenda<br />
Lampung tempat pembayaran<br />
PKB dan BBN-KB.<br />
Jika dilihat dari trennya,<br />
lanjut Evi, pada triwulan I<br />
tahun 2015 dan triwulan I<br />
tahun <strong>2016</strong> pajak BBN-KB<br />
mengalami penurunan.<br />
“Pada triwulan I 2015<br />
mengalami penurunan Rp-<br />
15.582.516.862 dari tahun<br />
sebelumnya. Dan triwulan I<br />
<strong>2016</strong> juga mengalami penurunan<br />
sebesar Rp-8.874.-<br />
001.321 dibandingkan tahun<br />
2015,” jelasnya.<br />
Kemudian, sambung dia,<br />
untuk realisasi PKB triwulan<br />
1 tahun 2015 mengalami peningkatan<br />
sebesar Rp10.-<br />
520.389.169 dari triwulan I<br />
2014. “Triwulan I <strong>2016</strong> juga<br />
mengalami kenaikan sebesar<br />
Rp2.474.058.172 dari tahun<br />
2015,” ujarnya.<br />
Pihaknya juga, kata Evi,<br />
telah berupaya membenahi<br />
sistem IT yang ada sehingga<br />
proses pembayaran pajak<br />
dapat berlangsung cepat,<br />
aman dan nyaman. “IT-nya<br />
sudah kita benahi, mudahmudahan<br />
tidak ada kebocoran<br />
pajak lagi karena semuanya<br />
sudah tersistem<br />
secara komputerisasi,” tandasnya.<br />
Evi memastikan, pada tahun<br />
ini, tidak ada pemutihan<br />
pembayaran pajak, baik untuk<br />
kendaraan roda dua (motor)<br />
maupun kendaraan roda<br />
empat (mobil). “Saya pastikan<br />
pemutihan nggak ada<br />
dan tidak akan pernah ada,”<br />
tegasnya. (Suhaili)<br />
Tiga Produk Unggulan<br />
MNC Sky Vision<br />
Bandar Lampung<br />
(Kupas Tunata)<br />
PT MNC Sky Vision<br />
memiliki tiga produk<br />
unggulan, yakni Indovision,<br />
Oke Vision dan<br />
Top Televisi.<br />
Branch Manager MNC<br />
Sky Vision Area Lampung,<br />
Muhamad Sulhan, mengatakan<br />
dari tiga produk unggulan<br />
tersebut, saat ini<br />
Indovision menjadi favorit<br />
masyarakat Lampung.<br />
“Sebab Indovision memiliki<br />
fitur chanel televisi<br />
yang lengkap,” kata dia,<br />
Selasa (26/4).<br />
Selain itu, harga berlangganan<br />
Indovision juga<br />
relatif terjangkau. Yakni,<br />
Rp50.000 untuk biaya pemasangan<br />
dan angsuran<br />
Rp169.000/ bulan. “Ada 50<br />
chanel televisi lokal dan<br />
luar. Oke Vision Rp139.000/<br />
bulan dan Top Televisi Rp-<br />
99.000/bulan. Biaya pasangnya<br />
sama yaitu Rp50<br />
ribu,” jelasnya.<br />
Masing-masing produk<br />
tersebut, imbuh dia, Indovision,<br />
Oke Vision dan<br />
Top Televisi, mempunyai<br />
keunggulan gambar tayangan<br />
lebih jelas, tahan<br />
terhadap semua cuaca<br />
dan garansi selama berlangganan<br />
asal kerusakan<br />
tidak disebabkan kelalaian<br />
pemakai.<br />
“Keunggulan lainnya jaringan<br />
Indovision ada di<br />
seluruh Indonesia. Jadi,<br />
apabila pelanggan reguler<br />
pindah ke provinsi lain<br />
akan di pasang baru, tinggal<br />
laporan saja ke kami,”<br />
paparnya.<br />
Tawaran lain, bagi pelanggan<br />
yang tidak ingin<br />
berlangganan secara reguler<br />
(setiap bulan) maka<br />
dapat memanfaatkan program<br />
Jual Putus Soccer<br />
Chanel.<br />
Dalam program ini, pelanggan<br />
cukup membayar<br />
Rp1 juta sudah termasuk<br />
biaya pasang,<br />
hardware, MNC Channels,<br />
Soccer Channel selama<br />
setahun.<br />
“Dan dapat menyaksikan<br />
lebih dari 400 pertandingan<br />
bola secara live<br />
dan gratis 12 TV Nasional<br />
selama peralatan masih<br />
aktif,” tukasnya.<br />
Bagi masyarakat yang<br />
tertarik bisa menghubungi<br />
kantor sales office di Kotabumi<br />
atau kantor Cabang<br />
Lampung di Jalan<br />
Gajah Mada nomor 58 C-D<br />
Bandar Lampung. (Amin)<br />
Foto : Indro/Kupas Tuntas<br />
SUNATAN MASSAL - BUPATI Way Kanan Raden Adipati Surya menghadiri acara Sunatan Massal dalam rangka HUT Kabupaten Way Kanan ke-17 di Islamic Center Way<br />
Kanan, Selasa (26/4).<br />
Unila Sukses Jadi Tuan Rumah<br />
Kuliah Umum Panglima TNI<br />
Universitas Lampung<br />
(Unila) sukses<br />
menggelar kuliah<br />
umum yang dibawakan<br />
oleh Panglima TNI,<br />
Jenderal Gatot<br />
Nurmantyo di GSG<br />
Unila, Selasa (26/4).<br />
Bandar Lampung<br />
(Kupas Tuntas)<br />
KEGIATAN ini dihadiri sekitar<br />
6.000 mahasiswa dari berbagai<br />
Perguruan tinggi di Lampung.<br />
Selain itu juga hadir Gubernur<br />
Lampung, M. Ridho Ficardo,<br />
Forkopimda dan kepala daerah dari<br />
kabupaten/kota. Kuliah umum<br />
dipandu Warek III Unila, Karomani.<br />
Rektor Unila, Hasriadi Mat<br />
Akin, dalam sambutannya mengatakan<br />
Unila sebagai wadah untuk<br />
membentuk Sumber Daya Manusia<br />
(SDM), siap menjadi garda terdepan<br />
mengawal kesatuan NKRI. Terlebih<br />
saat ini sudah masuk dalam era<br />
globalisasi. Dengan ilmu pengetahuan<br />
dan kemampuan mahasiswa<br />
yang terus diasah, merupakan modal<br />
dasar negara dalam melanjutkan<br />
pembangunan dan regenerasi.<br />
“Saat ini, Unila memiliki sekitar<br />
35 ribu mahasiswa. Ini merupakan<br />
modal dasar yang akan menggantikan<br />
kita dalam regenerasi.<br />
Mereka lah yang nantinya menggantikan<br />
posisi kita dalam memimpin<br />
negeri ini,” ujar Hasriadi.<br />
Menurutnya, kedatangan Panglima<br />
TNI ke Unila merupakan sebuah<br />
keuntungan, karena para mahasiswa<br />
bisa mengerti bagaimana generasi<br />
muda ini akan diarahkan, terlebih Unila<br />
merupakan kampus yang mahasiswanya<br />
terdiri dari semua suku di Indonesia.<br />
“Unila terdiri dari semua entik,<br />
dari Sabang sampai Merauke. Kita<br />
berharap kuliah umum ini jadi mereka<br />
di masa depan,” tutupnya.<br />
Jenderal Gatot Nurmantyo, dalam<br />
kuliah umum, mengajak mahasiswa<br />
untuk siap menghadapi tantangan dimasa<br />
yang akan datang. Dimana nantinya, akan<br />
banyak negara yang mencoba menggoyahkan<br />
kesatuan NKRI untuk<br />
menguasai Sumber Daya Alamnya.<br />
“Negara-negara lain yang butuh<br />
bahan pangan akan berusaha menguasai<br />
Indonesia dengan cara apapun.<br />
Dan ancaman itu saat ini sudah benarbenar<br />
nyata. Saat ini pihak asing sudah<br />
melakukan Proxy War, atau perang<br />
yang melemahkan Indonesia dari<br />
dalam melalui pihak ketiga,” katanya.<br />
Untuk itu, ia meminta agar<br />
mahasiswa bisa menangkal proxy war<br />
tersebut, dengan memanfaatkan<br />
modal demografi dan geografi.<br />
“Geografi yakni memaksimalkan<br />
hasil alam, sementara demografi menjaga<br />
kearifan lokal dan budaya bangsa dan<br />
memegang teguh nilai Pancasila sebagai<br />
dasar negara,” tutupnya.<br />
Sementara Gubernur Lampung,<br />
M. Ridho Ficardo mengapresiasi<br />
Unila yang telah berhasil mencetak<br />
SDM yang berkualitas. Bahkan<br />
menjadi universitas terbesar di<br />
Lampung. Ridho berjanji akan terus<br />
mendukung Unila agar kedepan bisa<br />
lebih maju lagi.<br />
“Kita sudah siapkan lahan di<br />
kawasan Kota Baru Lampung Selatan<br />
seluas kurang lebih 250 hektare. Ini<br />
kita harapkan bisa dimanfaatkan<br />
dengan baik untuk kemajuan kita<br />
bersama. Dengan SDM yang mumpuni,<br />
maka regenerasi dan pembangunan<br />
di Lampung akan terwujud,”<br />
pungkasnya. (Adv)<br />
BUKA KULIAH UMUM - REKTOR Unila, Hasriadi Mat Akin, Jenderal Gatot Nurmantyo, Gubernur Lampung, M Ridho Ficardo dan<br />
Warek III Unila, Karomani saat membuka acara Kuliah Umum di GSG Unila, Selasa (26/4).<br />
DISKUSI - JENDERAL Gatot Nurmantyo saat berdiskusi dengan<br />
para mahasiswa.<br />
SAMBUTAN -<br />
REKTOR Unila,<br />
Hasriadi Mat Akin<br />
memberi kata<br />
sambutan dalam acara<br />
Kuliah Umum.<br />
SERAHKAN CINDERAMATA - REKTOR Unila, Hasriadi Mat Akin<br />
menyerahkan cindera mata kepada Jenderal Gatot Nurmantyo.