27.04.2016 Views

Edisi 27 April 2016

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Berlangganan<br />

& Keluhan<br />

Pelanggan<br />

Hubungi:<br />

0852 0855 3166/0823 7449 4987<br />

WWW.KUPASTUNTAS.CO<br />

Email<br />

redaksi@kupastuntas.co<br />

Rp4000 |<br />

RABU, <strong>27</strong> APRIL <strong>2016</strong><br />

• Pemkot Minta Perusahaan Hentikan Reklamasi<br />

Polda Segera<br />

Periksa Walikota<br />

untuk dimintai keterangannya. Jika<br />

tidak ada kendala, rencananya<br />

pemeriksaan tersebut akan berlangsung<br />

besok (hari ini) atau lusa.<br />

“Rencananya sih besok. Lihat saja<br />

besok,” katanya.<br />

Untuk mendalaminya, lanjut<br />

Taufik, pihaknya tidak hanya memeriksa<br />

Herman HN, melainkan<br />

mantan walikota sebelum dijabat<br />

Herman.<br />

“Mantan walikota Bandar Lampung<br />

sebelum beliau (Herman) akan<br />

kami panggil juga untuk dimintai<br />

keterangannya. Tapi pemeriksaannya,<br />

setelah kami periksa dulu<br />

Pak Herman,” terangnya.<br />

Dikatakan Taufik, reklamasi pesisir<br />

Lampung masih dalam pendataan.<br />

Jika ada pelanggaran, tegasnya,<br />

akan ditindak sesuai undangundang<br />

yang berlaku.<br />

Sementara itu, Pemerintah Kota<br />

(Pemkot) Bandar Lampung meng-<br />

klaim sudah memberikan surat<br />

teguran kepada perusahaan yang<br />

melakukan reklamasi di pesisir<br />

Bandar Lampung.<br />

Surat teguran tersebut berisi<br />

permintaan agar perusahaan tidak<br />

lagi melakukan aktivitas reklamasi<br />

di wilayah tersebut.<br />

Asisten I Pemerintah Kota (Pemkot)<br />

Bandar Lampung, Dedi Amrullah,<br />

menyatakan pihaknya sudah<br />

memberikan teguran kepada perusahaan<br />

reklamasi untuk segera<br />

dihentikan. "Ya kami sudah berikan<br />

teguran agar tidak lagi melakukan<br />

aktivitas reklamasi," kata Dedi.<br />

Dedi sendiri mengakui tidak<br />

mengetahui secara pasti adanya<br />

pengerukan bukit untuk reklamasi.<br />

Namun dia memastikan hal tersebut<br />

dilarang. "Ya ada pelarangannya<br />

lah, tidak boleh ada pengerukan<br />

Kepolisian Daerah (Polda)<br />

Lampung berencana<br />

“Masih kami dalami soal reklamasi<br />

Bandar Lampung<br />

empat orang saksi dari pihak TWL.<br />

(Kupas Tutntas)<br />

memanggil Walikota<br />

itu. Kita baru periksa empat orang<br />

saksi dari pihak TWL,” kata Taufik,<br />

Bandar Lampung, Herman<br />

MELALUI Kasubdit IV Tipiter Selasa (26/4).<br />

HN, terkait reklamasi<br />

Direktorat Kriminal Khusus Polda Rencananya, kata Taufik, pihaknya<br />

akan memanggil Walikota<br />

pesisir pantai Kota Bandar<br />

Lampung. ini pihaknya sudah memeriksa Bandar Lampung, Herman HN<br />

>> Baca Polda Hal<br />

Lampung, AKBP Taufik, hingga saat<br />

10<br />

PANEN RAYA - BUPATI Lampung Timur, Chusnunia<br />

Chalim melakukan panen raya Padi Hibrida PP3<br />

Pioneer, di Desa Wonokarto Kecamatan Sekampung,<br />

Lampung Timur, Selasa (26/4).<br />

Foto : Ist<br />

• 558 PNS Misterius<br />

Karena Database<br />

Pemda Lemah<br />

Bandar Lampung<br />

(Kupas Tuntas)<br />

CARUT marut data kepegawaian menjadi salah<br />

satu sebab munculnya 558 PNS fiktif. Ini menjadi bukti<br />

pemerintah daerah (Pemda) masih lemah dalam database<br />

pegawai.<br />

Pengamat kebijakan publik Universitas Lampung<br />

(Unila), Dedi Hermawan, melihat fenomena ratusan<br />

PNS misterius di seluruh kabupaten/kota se-Lampung<br />

itu dikarenakan sistem database pemerintah daerah<br />

yang masih lemah.<br />

“Ya, memang, konsekuensi database yang lemah<br />

>> Baca Karena Hal 10<br />

Panglima Ingatkan Bahaya Proxy War<br />

Bandar Lampung<br />

(Kupas Tuntas)<br />

PANGLIMA TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo<br />

memprediksi <strong>27</strong> tahun mendatang<br />

(2043), dunia akan menghadapi<br />

krisis energi, pangan dan air bersih. Ini<br />

dikarenakan populasi penduduk yang<br />

sudah semakin banyak.<br />

Bahkan saat ini, kata Gatot, bumi<br />

sudah melebihi kapasitas. Akibatnya,<br />

bumi sekarat. Setiap hari ada 40 ribu anak<br />

meninggal dunia karena kurang pangan<br />

dan gizi buruk.<br />

“Itu untuk tingkat dunia, untuk pertahunnya<br />

ada 15 juta anak yang meninggal.<br />

Hal ini karena kapasitas bumi<br />

sudah over yang diperkirakan hanya<br />

untuk 4 miliar, sementara saat ini sudah<br />

lebih 7 miliar,” katanya saat memberikan<br />

materi kuliah umum di GSG Universitas<br />

Lampung (Unila), Selasa (26/4).<br />

Nantinya, kata dia, hanya sejumlah<br />

negara yang tetap memiliki cadangan<br />

pangan, yakni negara yang berada di<br />

garis khatulistiwa (tropis), salah satunya<br />

Indonesia. Hal ini dikarenakan di wilayah<br />

khatulistiwa masih tetap bisa bercocok<br />

tanam untuk memenuhi kebutuhan<br />

cadangan pangan.<br />

Namun hal ini justru akan menjadi<br />

ancaman serius bagi negara Indonesia.<br />

Sebab, negara-negara lain yang butuh bahan<br />

pangan akan berusaha menguasai Indone-<br />

>> Baca Panglima Hal 10<br />

Foto : ist<br />

TULIS PESAN - PANGLIMA TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo menulis pesan kepada segenap prajurit Korem 043<br />

Garuda Hitam di dalam sebuah bingkai disaksikan Danrem 043 Gatam, Kolonel Inf. Joko P. Putranto dan Gubernur<br />

Lampung, M Ridho Ficardo, Selasa (26/4).<br />

Menteri Agraria:<br />

Pembebasan Lahan<br />

Tol JTTS Rampung<br />

Bandar Lampung<br />

(Kupas Tuntas)<br />

PEMBEBASAN lahan<br />

Jalan Tol Trans<br />

Sumatera (JTTS) terus<br />

dikebut. Demikian disampaikan<br />

Menteri<br />

Agraria dan Tata Ruang<br />

(ATR)/ Kepala BPN<br />

Pusat, Ferry Mursidan<br />

Baldan, usai memberi Ferry Mursidan Baldan<br />

materi dalam acara seminar nasional ‘Membangun<br />

Indonesia dari Pinggiran’ yang diselenggarakan<br />

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)<br />

Universitas Lampung (Unila), Selasa (26/4).<br />

Ferry menjelaskan, secara teknis pembebasan<br />

lahan sudah selesai. Sebab, saat ini tinggal<br />

melakukan pembayaran ganti ruginya saja.<br />

>> Baca Menteri Hal 10<br />

Kaki Langit<br />

120 TKI Lamtim Positif HIV<br />

masih perkampungan dan masyarakatnya<br />

yang santun, justru terdeteksi<br />

virus seperti itu," terangnya.<br />

Sebanyak 120 tenaga kerja<br />

Indonesia (TKI) asal<br />

Lampung Timur diduga<br />

terinfeksi virus HIV. Hal ini<br />

terungkap dalam hearing<br />

Komisi IV DPRD Lamtim<br />

dengan Dinas Kesehatan<br />

setempat, Selasa (26/4).<br />

Lampung Timur<br />

(Kupas Tuntas)<br />

KABID P2PL Diskes Lamtim, Sri<br />

Edy Haspriyono, mengatakan ratusan<br />

TKI yang terinfeksi HIV itu tersebar di<br />

11 kecamatan di Kabupaten Lampung<br />

Timur. Dari jumlah itu, lanjut Sri Edy, 36<br />

diantaranya meninggal dunia dan 11<br />

lainnya telah pergi meninggalkan<br />

Kabupaten Lampung Timur.<br />

“Sisanya masih sulit dideteksi<br />

keberadaannya, kami khawatir para<br />

ODHA (orang dengan HIV/AIDS) ini<br />

akan menularkan ke orang lain sehingga<br />

jumlahnya akan terus bertambah,”<br />

kata Sri Edy.<br />

Sementara itu, Ketua Komisi IV<br />

DPRD Lamtim, Akmal<br />

Fatoni mengaku prihatin<br />

dengan tingginya kasus<br />

HIV di Lampung Timur,<br />

terlebih lagi para penderita<br />

virus ini diduga adalah<br />

TKI.<br />

"Dugaan<br />

sementara saat ini penyebaran virus<br />

HIV mengarah ke para TKI yang<br />

pulang ke Kabupaten Lamtim ini,"jelasnya.<br />

Untuk menekan semakin tingginya<br />

kasus HIV/AIDS di Lampung<br />

Timur, lanjutnya, DPRD Lamtim akan<br />

mengusulkan pembuatan rancangan<br />

peraturan daerah inisiatif yang akan<br />

mengatur persyaratan untuk<br />

menikah, yang salah<br />

satunya untuk melakukan<br />

tes kesehatan terlebih<br />

dahulu, sehingga penyebaran<br />

virus HIV<br />

dapat terdeteksi lebih<br />

awal.<br />

"Ini merupakan<br />

masalah yang<br />

sangat serius<br />

mengingat kabupaten<br />

Lamtim<br />

yang daerahnya<br />

Untuk itu, terang Akmal lagi, selain<br />

memperketat persyaratan pernikahan,<br />

perlu dilakukan pengawasan<br />

ketat untuk penyebaran virus HIV,<br />

serta Diskes Lamtim diminta untuk<br />

melakukan verifikasi pendataan ulang.<br />

"Dengan semua langkah yang<br />

nantinya akan kita ambil, saya berharap<br />

dapat lebih menekan penyebaran<br />

virus HIV tersebut di kabupaten<br />

Lamtim,"pungkasnya (Aris)


2 Rabu, <strong>27</strong> <strong>April</strong> <strong>2016</strong><br />

BANDAR LAMPUNG<br />

Dewan: Bentuk Tim Audit RS Kota Baru<br />

Pemerintah Provinsi (Pemprov)<br />

Lampung dan Badan<br />

Pemeriksa Keuangan<br />

(BPK) diminta membentuk<br />

tim audit investigasi terkait<br />

wacana untuk melanjutkan<br />

pembangunan Rumah Sakit<br />

(RS) Bandar Negara<br />

Husada, Kota Baru,<br />

Lampung Selatan.<br />

Bandar Lampung<br />

(Kupas Tuntas)<br />

HAL itu disampaikan anggota<br />

Komisi II DPRD Provinsi Lampung,<br />

Mingrum Gumay, Selasa<br />

(26/4). Menurutnya, tim audit<br />

investigasi dapat berperan untuk<br />

melihat kelayakan pembangunan<br />

RS Bandar Negara Husada yang<br />

akan mulai digunakan tahun 2017<br />

mendatang.<br />

Audit investigasi, lanjut Mingrum,<br />

harus dilakukan terhadap<br />

seluruh proyek yang ada di kompleks<br />

olahraga tersebut. “Menurut<br />

saya, otoritas negara bisa<br />

melakukan audit fisik atas proyek<br />

itu. Tentu dilihat juga apakah layak<br />

atau tidak untuk dilanjutkan. Toh<br />

kita ketahui, rumah sakit tersebut<br />

sudah dianggarkan pembangunannya<br />

pada 2015, dan sampai<br />

sekarang belum dapat digunakan,”<br />

ujarnya saat di wawancarai<br />

di ruang kerjanya.<br />

Audit, imbuhnya, dibutuhkan<br />

untuk memastikan apakah proyek<br />

itu dilaksanakan sesuai dengan<br />

spesifikasi atau tidak. Sebab,<br />

tiap bangunan yang akan<br />

dilanjutkan pengerjaannya perlu<br />

dilihat apakah layak atau tidak<br />

peruntukannya.<br />

Sebelumnya, akademisi Universitas<br />

Lampung (Unila) Yusdianto,<br />

melihat pemilihan konsultan<br />

pengawas RS Bandar Negara<br />

Husada patut dicurigai sebagai<br />

langkah pemborosan anggaran.<br />

Sebab, semestinya setiap<br />

pekerjaan konstruksi hanya<br />

boleh memiliki satu konsultan<br />

pengawasan.<br />

“Jika itu merupakan pekerjaan<br />

sebelumnya, itu tidak diperkenankan.<br />

Tapi jika konsultan itu untuk<br />

pekerjaan yang sama namun<br />

dengan lokasi yang berbeda, itu<br />

tidak masalah,” kata Yusdianto,<br />

Senin (25/4).<br />

Dirinya menyarankan, pihak<br />

terkait harus melakukan penelusuran<br />

RS Bandar Negara Husada.<br />

Karena jika fakta di lapangan<br />

ternyata pekerjaan tersebut<br />

hanya berada di satu lokasi,<br />

hal tersebut disinyalir merupakan<br />

kesalahan. “Maka perlu<br />

ditelusuri terlebih dahulu, apakah<br />

lokasi pekerjaannya sama atau<br />

tidak. Jika lokasinya sama, itu<br />

tidak diperbolehkan. Karena setahu<br />

saya, setiap pekerjaan ya satu<br />

konsultan,” terangnya.<br />

Sebagaimana diketahui, Pemprov<br />

Lampung akan kembali<br />

melanjutkan pembangunan Rumah<br />

Sakit Bandar Negara Husada<br />

di Kota Baru, Lampung Selatan.<br />

Hal itu terlihat dari berjalannya<br />

proses pemilihan konsultan pengawas<br />

yang akan memasuki<br />

tahap penandatanganan kontrak.<br />

Dalam portal pengadaan resmi<br />

Pemerintah Provinsi (Pemprov)<br />

Lampung dijelaskan, pagu<br />

untuk konsultan pengawassebesar<br />

Rp475 juta dari APBD <strong>2016</strong><br />

yang dimenangkan CV. Carika<br />

Artasa Consultant, yang beralamat<br />

di Jalan Sukardi Hamdani,<br />

Palapa X No. 28 Bandar Lampung.<br />

Kadinkes Provinsi Lampung<br />

Reihana, melalui Humas Dinkes<br />

Lampung Asih Hendrastuti menuturkan,<br />

selain akan ada 100 kamar<br />

inap, ada pula kalibrasi alat<br />

kesehatan di RS tersebut. “Ini<br />

hanya inap kelas III saja. Apalagi<br />

sejauh ini di RSUAM masih kekurangan<br />

tempat, dan dianggap<br />

masih belum cukup untuk menampung<br />

pasien,” ujarnya.<br />

Asih menambahkan, kedepan<br />

akan disiapkan SDM yang berkualitas,<br />

meliputi dua dokter spesialis<br />

penyakit dalam, empat<br />

dokter spesialis lainnya, sembilan<br />

dokter umum, dan dua dokter<br />

gigi. (Bong)<br />

Panglima TNI<br />

Kunjungi<br />

Brigif-3 Marinir<br />

FOTO BERSAMA - PANGLIMA TNI<br />

Jendral Gatot Nurmantyo berfoto<br />

bersama dengan seluruh anggota<br />

Brigif -3 Marinir dan prajurit TNI<br />

wilayah Lampung, di Lapangan<br />

Mako Brigif -3 Marinir Piabung,<br />

Padang Cermin, Kabupaten<br />

Pesawaran, Selasa (26/4).<br />

Foto : ISt<br />

Pelanggaran Perda Didominasi Penambang Ilegal<br />

Bandar Lampung<br />

(Kupas Tuntas)<br />

SELAMA bulan <strong>April</strong> <strong>2016</strong>,<br />

terdapat enam pelanggaran<br />

peraturan daerah (Perda) yang<br />

semuanya dilakukan pelaku penambang<br />

ilegal.<br />

Kasat Pol PP Provinsi Lampung,<br />

Achmad Saefulloh, menyatakan<br />

berdasarkan pemberkasan<br />

hasil penyidikan yang dilakukan<br />

oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil<br />

(PPNS) hingga bulan <strong>April</strong> tahun<br />

<strong>2016</strong>, terdapat enam pelanggaran<br />

Perda yang semuanya dilakukan<br />

pelaku penambang ilegal.<br />

“Masih akan terus kita lihat<br />

berkas dari satuan kerja (satker)<br />

dan kabupaten/ kota lainnya.<br />

Artinya, mana yang ranahnya<br />

provinsi dan kabupaten/ kota<br />

harus dibedakan, karena mereka<br />

punya PPNS sendiri. Sejauh ini<br />

Bandar Lampung<br />

(Kupas Tuntas)<br />

GUBERNUR Lampung M.<br />

Ridho Ficardo secara langsung<br />

meminta kepada Panglima TNI<br />

Jenderal Gatot Nurmantyo<br />

agar Bandara Gatot Subroto di<br />

Way Kanan dapat diubah<br />

menjadi bandara komersial.<br />

"Hal tersebut berguna<br />

untuk menambah pintu<br />

kedatangan ke Provinsi<br />

Lampung yang tentunya akan<br />

mempengaruhi peningkatan<br />

kunjungan wisata dan<br />

investasi,” ujar Gubernur di<br />

GSG Unila, Selasa (26/4).<br />

Orang nomor satu di<br />

Lampung itu menjelaskan,<br />

Provinsi Lampung memiliki<br />

keunggulan strategis komparatif<br />

yang terus dipacu dan<br />

dimaksimalkan menjadi<br />

keunggulan kompetitif. Namun,<br />

keunggulan strategis juga<br />

memiliki tantangan keamanan<br />

yang lebih kompleks.<br />

"Untuk itu, kami memohon<br />

dukungan keamanan dari<br />

Panglima TNI, terutama di tiga<br />

bukaan laut yang dimiliki<br />

Lampung, yakni di barat, timur,<br />

dan selatan. Tidak mungkin<br />

pembangunan bisa terlaksana<br />

tanpa rasa aman dan situasi<br />

yang kondusif," bebernya.<br />

Diharapkannya, pembangunan<br />

dapat ditingkatkan dan<br />

baru enam yang kita lakukan<br />

pemberkasan. Semua berkaitan<br />

dengan tambang ilegal,” kata<br />

Achmad usai menggelar rapat<br />

pemberkasan hasil penyidikan<br />

oleh PPNS Penegak Perda, di Hotel<br />

Emersia Bandar Lampung,<br />

Senin (25/4).<br />

Menurut dia, keenam kasus<br />

tersebut yaitu 2 tambang pasir ilegal<br />

di Lampung Timur, sisanya<br />

berada di Tulangbawang dan di<br />

Bandar Lampung.<br />

Achmad mengungkapkan,<br />

satker bisa melaporkan adanya<br />

dugaan pelanggaran Perda kepada<br />

Pol PP yang bertindak sebagai<br />

penegak Perda, berdasarkan<br />

Peraturan Pemerintah (PP) No.6/<br />

2010 tentang Satuan Polisi Pamong<br />

Praja.<br />

“Sementara ini kita masih<br />

menunggu laporan dari bagian<br />

perizinan dan pertambangan,<br />

atau berkaitan dengan pemasukan<br />

seperti Dispenda. Tapi sampai<br />

sekarang belum ada laporan<br />

pelanggaran tersebut, jadi belum<br />

kita lakukan pemberkasan untuk<br />

yang lain. Sekarang masih soal<br />

ilegal mining dulu,” imbuhnya.<br />

Tidak menutup kemungkinan,<br />

lanjut Achmad, pelanggaran<br />

Perda yang dilakukan tambang<br />

ilegal ini akan dilimpahkan<br />

ke pihak kepolisian yang berarti<br />

masuk ranah pidana. Yang<br />

jelas, kata dia, tim operasi<br />

gabungan akan dibuat internal<br />

terlebih dahulu.<br />

“Kalau berdasarkan rekomendasi<br />

koordinator pengawas (korwas)<br />

Polda Lampung ternyata<br />

masuk pidana, kita limpahkan secara<br />

hukum. Tetapi kalau masih<br />

pelanggaran Perda, ada yang<br />

bisa kita tegur, kita berikan solusi<br />

atau pencabutan izin. Karena<br />

mungkin mereka tidak tahu cara<br />

mengurus perizinan dan ketentu-<br />

dibenahi sehingga bisa<br />

melakukan penerbangan<br />

reguler. Hal ini diyakini dengan<br />

terbukanya akses-akses<br />

tranportasi di Provinsi Lampung<br />

yang akan mempermudah<br />

dan meningkatkan<br />

kedatangan para wisatawan<br />

dan investasi yang membawa<br />

annya,” jelas Achmad.<br />

Lebih jauh Achmad mengatakan,<br />

jumlah pelanggaran Perda<br />

akhir-akhir ini terhitung meningkat,<br />

sedangkan personel PPNS<br />

masih kurang. Misalnya tahun<br />

2015, Pemprov Lampung melalui<br />

Satpol PP telah melakukan penegakkan<br />

dua Perda di Lampung<br />

Barat dan pengamanan aset.<br />

“Kita sudah tegakkan Perda di<br />

Lampung Barat, soal adanya<br />

penggunaan aset tanah Pemprov<br />

Lampung yang dijadikan sebagai<br />

tempat berdirinya bangunan liar,<br />

dan dikhawatirkan merupakan<br />

lokasi prostitusi,” bebernya.<br />

Sementara mengenai jumlah<br />

personel PPNS sendiri, pihaknya<br />

mengaku kekurangan personel<br />

yang saat ini hanya ada 6 orang<br />

di Satpol PP. “Jumlahnya jelas<br />

belum mencukupi. Untungnya di<br />

tiap satker ada 2-3 personel,” tutupnya.<br />

(Bong)<br />

Gubernur Minta Bandara Gatot Subroto Dikomersialkan<br />

M. Ridho Ficardo<br />

kesejahteraan bagi masyarakat<br />

di Provinsi Lampung.<br />

Sebelumnya, Kepala Dinas<br />

Perhubungan Provinsi<br />

Lampung, Idrus Efendi,<br />

mengatakan wacana untuk<br />

mengkomersialkan Bandara<br />

Gatot Subroto sudah dikoordinasikan<br />

dengan berbagai<br />

pihak, dan tinggal selangkah<br />

lagi akan mendapatkan izin<br />

dari Kemenhub dan KSAD TNI.<br />

Rencana ini, kata Idrus,<br />

juga sudah mendapat dukungan<br />

dari kabupaten sekitar<br />

dan beberapa kabupaten dari<br />

Sumatera Selatan. Antara lain<br />

Lampung Barat, Pesisir Barat,<br />

Martapura, Ogan Komering<br />

Ilir (OKI), dan Baturaja. (Bong)<br />

Bandar Lampung<br />

(Kupas Tuntas)<br />

PANGLIMA TNI, Jendral Gatot<br />

Nurmantyo, bertatap muka dengan<br />

seluruh anggota Brigif-3 Marinir dan<br />

prajurit TNI wilayah Lampung, di<br />

Lapangan Mako Brigif-3 Marinir<br />

Piabung, Padang Cermin, Kabupaten<br />

Pesawaran, Selasa (26/4).<br />

Pada kunjungan kerja tersebut,<br />

Gatot Nurmantyo didampingi<br />

Asintel Panglima TNI Mayjen TNI<br />

(Mar) A. Faridz Washington, Aspers<br />

Panglima TNI Marsda TNI Bambang<br />

Samoedro, Kapuspen TNI<br />

Mayjen TNI Tatang Sulaiman, Aslog<br />

Panglima TNI Marsda Nugroho,<br />

Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo,<br />

Kasdam II/ Sriwijaya Brigjen<br />

TNI Komarudin Simanjuntak S.I.P,<br />

dan Danrem 043/ Gatam Kolonel Inf<br />

Joko Putranto. Rombongan langsung<br />

disambut Komandan Brigif-3<br />

Marinir Kolonel Marinir Werijon beserta<br />

Perwira Staf Brigif-3 Marinir.<br />

Dalam arahannya, Gatot menyampaikan<br />

kepada seluruh prajurit<br />

Brigif-3 Marinir dan prajurit TNI di<br />

Lampung, bahwa tingkat kriminalitas<br />

di Lampung sudah mulai berkurang,<br />

terbukti dengan adanya kesadaran<br />

masyarakat yang bersedia menyerahkan<br />

senjata kepada aparat<br />

keamanan. “Hal itu membuktikan jika<br />

masyarakat sudah merasa aman,”<br />

ujarnya.<br />

Kedatangan Panglima TNI ke Brigif-3<br />

Marinir ini sekaligus bertujuan<br />

untuk menepati janji ketika beliau<br />

menjabat Dankodiklat TNI AD.<br />

Beliau pula yang mempunyai ide<br />

pemindahan Yonif-7 Marinir ke<br />

daerah Batumenyan, dan berpesan<br />

agar prajurit Brigif-3 Marinir menjadi<br />

petarung sejati di manapun<br />

berada.<br />

Pada kesempatan itu, Gatot juga<br />

berkesempatan melakukan tour facility<br />

menuju Marines Eco Park (MEP)<br />

untuk menyaksikan keterampilan<br />

para prajurit Brigif-3 Marinir berupa<br />

renang laut mengunakan PDL, halang<br />

rintang laut, dan dayung perahu<br />

naga. (Rls)


BANDAR LAMPUNG 3<br />

Rabu, <strong>27</strong> <strong>April</strong> <strong>2016</strong><br />

• Polemik Gugatan Bambu Kuning<br />

APSI-PT Gunung Pesagih Sama-sama Ngotot<br />

Direktur Utama :<br />

Donald Harris Sihotang.<br />

Direktur:<br />

Rospita Uli Sitorus<br />

Pemimpin Perusahaan:<br />

Donald Harris Sihotang.<br />

Pemimpin Redaksi/<br />

Penanggungjawab :<br />

Donald Harris Sihotang.<br />

Pemimpin Perusahaan:<br />

Suhaili<br />

Redaktur Pelaksana :.<br />

Safwanto.<br />

Redaktur :<br />

Suhaili, S. Sanjaya, Tampan P,<br />

Rizky Polii.<br />

Asred: Herwanda Pratama,<br />

Oscar, Meza Swastika.<br />

Liputan Bandar Lampung :<br />

Oscar, Herwanda Pratama, Bong<br />

Bongan, Tampan P,<br />

Metro :<br />

Johansyah (Ka.Biro)<br />

Lampung Tengah:<br />

Sutowo, Yoga Pratama.<br />

Lampung Timur :<br />

K. Naenggolan (Kabiro),Aris<br />

Lampung Selatan :<br />

Sodugaon Sinaga (Ka.Biro),<br />

Desi Habibi, Dirsah Dwi<br />

Natalia<br />

Pesawaran :<br />

Zainal Hidayat (Ka.Biro),<br />

Erlian, Reza Utama<br />

Tanggamus :<br />

Sunaryo, S.Pd (Ka.Biro), Yusuf.<br />

Pringsewu :<br />

Tutor Manalu.<br />

Lampung Barat : Dafri Danuarsa.<br />

Lampung Utara : Jhon (Ka.Biro).<br />

Mesuji : Fiter (Ka.Biro).<br />

Tulang Bawang :<br />

Erwin (Ka. Biro), Edwin.<br />

Tulang Bawang Barat :<br />

Kadarsyah (Ka. Biro), Ari Irawan.<br />

Way Kanan :<br />

Fito Aliesetiady (Ka. Biro), Indro<br />

Wibowo.<br />

Koordinator Dokumentasi: -<br />

Pracetak : Triadi (Kepala),<br />

Tri Firdaus , Widya Firmadana,<br />

Damar Singgih Wicaksono,<br />

M Imam Syafii<br />

Korektor :-<br />

Sekretaris Redaksi :<br />

Manager Keuangan : I Gusti Putu<br />

Andi Wiranata.<br />

Staf Keuangan : Linda Rosmala Dewi<br />

Perwakilan Jakarta : Erwin Kurai.<br />

Manager Marketing dan Iklan:<br />

Amin Nainggolan.<br />

Staf Marketing : Anna<br />

Customer Service :-<br />

Redaktur Online : Meza Swastika.<br />

Staf Online : Handoko, Dara, Iip.<br />

Bagian Umum: -<br />

Pemasaran : Gunawan (Kepala),<br />

Marozi, Armiji, Hendra, Andika,<br />

Sigit Darmaji, Dodi, Amroni.<br />

Polemik antara<br />

pedagang Pasar<br />

Bambu Kuning dan<br />

pihak pengelola, PT<br />

Gunung Pesagih, kian<br />

memanas. Kali ini,<br />

Asosiasi Pengacara<br />

Syariah Indonesia<br />

(APSI) Lampung yang<br />

mewakili pedagang,<br />

sedang<br />

mengumpulkan bukti.<br />

Bandar Lampung<br />

(Kupas Tuntas)<br />

KETUA Advokasi APSI<br />

Lampung, Fedhli Faisal, menjelaskan<br />

bukti tersebut berupa<br />

surat jual beli dan kuitansi dari<br />

pedagang saat renovasi Pasar<br />

Bambu Kuning dari pengembang,<br />

PT Sanjaya Mas.<br />

"Saat ini kami sedang mengumpulkan<br />

tanda bukti setoran<br />

dan surat pembayaran,"<br />

ujar Fedhli, Selasa (26/4).<br />

Dirinya menambahkan, setelah<br />

mengumpulkan bukti<br />

setoran, maka pihaknya segera<br />

menggugat pengembang<br />

Pasar Bambu Kuning ke pengadilan.<br />

"Kami segera laporkan ke<br />

penegak hukum," ucapnya.<br />

Dirinya pun membantah,<br />

pernyataan pengembang<br />

yang mengatakan pedagang<br />

yang menggugat adalah Pedagang<br />

Kaki Lima (PKL),<br />

bukan yang menempati kios.<br />

Sementara itu, Direktur PT<br />

Gunung Pesagih, Budi Laksono,<br />

tetap dengan pernyataannya<br />

kalau pedagang yang<br />

menggugat tersebut adalah<br />

bukan pedagang lantai satu.<br />

"Pedagang yang mana,<br />

pedagang lantai satu saat ini<br />

sudah diberikan AC semua, jadi<br />

tidak ada masalah," kata dia.<br />

Terkait dengan gugatan<br />

pedagang, dirinya pun mengikuti<br />

sesuai prosedur yang<br />

ada. "Kita persilakan saja<br />

kalau ada yang mengajukan<br />

gugatan. Kita ikutin alurnya<br />

saja," tandasnya. (Wanda)<br />

RAPAT PANSUS - PANSUS<br />

DPRD Bandar Lampung<br />

bersama Dishub Bandar<br />

Lampung melakukan hearing<br />

Pansus Laporan dan Kerja<br />

Pertanggung Jawaban (LKPJ)<br />

Walikota DPRD Kota Bandar<br />

Lampung di ruang lobi DPRD<br />

Bandar Lampung, Selasa (26/4).<br />

Foto : Wanda/Kupas Tuntas<br />

Wartawan Kupas Tuntas disertai tanda pengenal dan<br />

dilarang meminta atau menerima imbalan dalam<br />

bentuk apapun yang berkaitan dengan tugas jurnalisnya.<br />

Alamat Redaksi : Jl. Turi Raya Gang Printis Kecamatan Tanjung Senang<br />

Bandarlampung. Telp. 0721 - 773331 Fax 0721-773028,<br />

E-MAIL:redaksi_kupastuntas@yahoo.co.id,<br />

ktedisi@yahoo.co.id, Website : www.kupastuntas.co<br />

Rekening Bank : Bank Lampung. Cabang Utama. No. Rek.<br />

3800304097944. Bank Mandiri 114-00-0666470-3, Bank BCA 0200-883-<br />

608, Atas Nama : Donald Harris Sihotang. Penerbit : PT Yobel<br />

Irene Media Percetakan: PT Masa Kini Mandiri<br />

Isi Diluar Tanggung Jawab Percetakan<br />

Lucu, Randis Dishub<br />

Belum Bayar Pajak 3 Tahun<br />

Bandar Lampung<br />

(Kupas Tuntas)<br />

ALIH-ALIH mendesak<br />

masyarakat rajin membayar<br />

pajak, Pemerintah<br />

Kota Bandar Lampung justru<br />

dihadapkan pada kenyataan<br />

kendaraan operasional<br />

di salah satu dinasnya<br />

menunggak pajak<br />

hingga 3 tahun.<br />

Fakta tersebut terungkap<br />

dalam rapat Panitia Khusus<br />

(Pansus) Laporan dan Kerja<br />

Pertanggungjawaban (LKPj)<br />

Walikota Bandar Lampung<br />

dengan Dinas Perhubungan<br />

(Dishub) yang digelar di lobi<br />

DPRD Bandar Lampung,<br />

Selasa (26/4).<br />

Pasalnya, ada enam<br />

unit kendaraan dinas (randis)<br />

milik Dishub yang<br />

belum bayar pajak selama<br />

tiga tahun. Dishub sendiri<br />

mengklaim kendaraan dinas<br />

yang menunggak pajak<br />

ada lima, dengan rincian<br />

tiga unit roda empat<br />

dan dua unit roda dua.<br />

“Kendaraan operasional<br />

Dishub ini minim, dan<br />

banyak yang tidak layak.<br />

Untuk mobil operasional<br />

saja ada dua, dan semuanya<br />

pajaknya belum dibayar,"<br />

ujar Kepala Dishub<br />

Kota Bandar Lampung, I<br />

Kadek Sumartha, dalam<br />

rapat dengan pansus LKPj.<br />

Sementara itu, Ketua<br />

Pansus LKPj Walikota,<br />

Barlian Mansyur meminta<br />

Dishub untuk membayar<br />

pajak, karena selaku dinas<br />

di bidang lalu lintas harus<br />

menjadi contoh yang baik<br />

dalam membayar pajak.<br />

"Malulah tidak membayar<br />

pajak, apalagi Dishub<br />

ini punya pengelolaan<br />

retribusi pajak. Masa<br />

pajak mobil dinasnya mati,"<br />

kata Barlian.<br />

Berlian menyatakan,<br />

ke depan pihaknya akan<br />

mendukung Dishub untuk<br />

menambah anggaran<br />

randis operasional.<br />

“Pajak ini harus dibayar,<br />

karena apa kata dunia<br />

kalau Dishub aja gak bayar<br />

pajak kendaraan,”<br />

kata Barlian. (Wanda)<br />

Pemkot akan Bangun Flyover Kemiling<br />

• Warga Minta Ganti Rugi Rp3 Juta/ Meter<br />

Bandar Lampung<br />

(Kupas Tuntas)<br />

Bandar Lampung<br />

(Kupas Tuntas)<br />

PEMERINTAH Kota<br />

(Pemkot) Bandar Lampung<br />

bersikap tegas terhadap Koperasi<br />

Mitra Mikro Mina (M3).<br />

Koperasi yang berada di Kampung<br />

Ujung Bom, Gudang<br />

Lelang, Bumi Waras, akan digusur<br />

Kamis (28/4).<br />

Keputusan tersebut diambil<br />

berdasarkan kesimpulan<br />

dari rapat koordinasi tim penertiban<br />

yang diketuai Asisten<br />

I Bidang Pemerintahan, Dedi<br />

Amrullah.<br />

“Rumusan dari hasil kesimpulan<br />

rapat tim, telah memutuskan<br />

untuk membongkar<br />

Koperasi Mitra Mikro<br />

Mina, Kamis (28/4),” ungkap<br />

Dedi Amrullah, Selasa (26/4).<br />

Menurut dia, ketegasan<br />

dari kesimpulan rapat diambil<br />

karena pengurus koperasi<br />

tersebut dinilai tidak memiliki<br />

itikad baik untuk mengurus<br />

perizinan.<br />

Selain itu, keberadaan koperasi<br />

tersebut juga memicu<br />

konflik antarnelayan. Karena<br />

ada dua koperasi di tempat<br />

yang sama, yang bergerak di<br />

bidang pelelangan ikan.<br />

“Kalau mau benar, harus<br />

samakan persepsi, jangan ada<br />

tandingan. Kita tidak mau ada<br />

keributan,” imbuhnya.<br />

Dedi menegaskan, Pemkot<br />

telah menutup peluang buat<br />

Koperasi M3. Karena menurutnya,<br />

pihak koperasi tidak<br />

ada itikad baik untuk memenuhi<br />

kewajibannya.<br />

BELUM lagi jalan layang<br />

(Flyover) Gajah Mada-Antasari<br />

dikerjakan, Pemerintah<br />

Kota (Pemkot) Bandar Lampung<br />

sudah mulai mempersiapkan<br />

pembangunan Flyover<br />

Kemiling. Pembangunan<br />

Flyover Kemiling yang akan<br />

menghubungkan Jalan Pramuka<br />

dan Jalan Teuku Cik<br />

Ditiro, sudah masuk dalam<br />

tahap pembebasan lahan.<br />

Ketua tim pembebasan<br />

lahan Pemkot Bandar Lampung,<br />

Dedy Amarullah, mengatakan<br />

saat ini pihaknya<br />

masih melakukan negosiasi<br />

kepada warga yang terkena<br />

dampak pembangunan flyover<br />

keenam di Bandar Lampung<br />

ini.<br />

Menurutnya, warga yang<br />

terkena pembebasan lahan<br />

meminta ganti rugi sebesar<br />

Rp3 juta per meter. Sedangkan<br />

Nilai Jual Objek Pajak<br />

(NJOP) di wilayah tersebut<br />

masih sebesar Rp590 ribu.<br />

"Dalam hal pembebasan<br />

lahan ini, Pemkot tidak menyediakan<br />

sejumlah anggaran.<br />

Karena, anggaran yang<br />

disediakan nantinya berdasarkan<br />

harga negosiasi dengan<br />

warga," ujar Dedy, Selasa<br />

(26/4).<br />

Dedy mengaku luas lahan<br />

yang akan dibebaskan tidak<br />

terlalu banyak, hanya sekitar<br />

200 hingga 300 meter.<br />

“Jadi yang dibebaskan dari<br />

belakang PDAM, atau lampu<br />

merah Jalan Cik Ditiro sampai<br />

dengan Jalan Pramuka.<br />

Khusus di Jalan Cik Ditiro,<br />

kemungkinan tidak banyak<br />

yang terkena dampak. Paling<br />

hanya terkena imbasnya saja,<br />

sekitar setengah sampai satu<br />

meter saja,” bebernya.<br />

Sementara itu, Walikota<br />

Bandar Lampung Herman<br />

HN<br />

memastikan<br />

pembangu-<br />

nan flyover yang menghubungkan<br />

Jalan Pramuka-Jalan<br />

Cik Ditiro di Kecamatan<br />

Kemiling ini akan dilakukan<br />

secara multi years atau bertahap.<br />

Langkah ini ditempuh,<br />

sambung dia, adalah untuk<br />

menyeimbangkan kemampuan<br />

keuangan daerah dengan<br />

pengeluaran.<br />

Terlebih, saat ini Pemkot<br />

sedang kekurangan dana di<br />

kas daerah, seiring dengan<br />

pemotongan anggaran dari<br />

pusat. Faktor Pendapatan<br />

Asli Daerah (PAD) yang tidak<br />

mencapai target pada tahun<br />

lalu, juga turut berperan.<br />

“Iya, pembangunan Flyover<br />

Kemiling akan kita<br />

lakukan secara multi years.<br />

Itu instruksi langsung<br />

dari saya. Langkah ini<br />

ditempuh supaya pembangunan<br />

yang direncanakan<br />

di tahun 2015, tetap<br />

dapat direalisasikan, namun<br />

menyesuaikan dengan<br />

keuangan Pemda saat<br />

ini,” tandasnya. (Wanda)<br />

Besok, Koperasi Mitra Mikro Mina Digusur<br />

“Tidak ada itikad baik<br />

mereka, kalau mau datang<br />

dulu ke kita. Yang pasti kita<br />

juga tidak mau ada konflik di<br />

lapangan, sebagai dampak<br />

pendirian koperasi tersebut,”<br />

tandasnya.<br />

Sementara itu, Walikota<br />

Bandar Lampung Herman<br />

HN menegaskan akan membongkar<br />

koperasi di Kampung<br />

Ujung Bom itu.<br />

"Mana yang tidak ada izin<br />

harus kita gusur. Dan juga di<br />

sana ada pasar double jadi<br />

tidak dibolehkan," kata Herman<br />

HN.<br />

Menurutnya, pasar yang<br />

dibangun oleh pemerintah<br />

adalah pasar yang resmi dan<br />

dapat digunakan. "Pasar<br />

yang didirikan perorangan<br />

tidak boleh. Karena yang bangun<br />

pemerintah harus ada<br />

izin serta ada mekanismenya<br />

dan aturannya," tambahnya.<br />

Sebelumnya, ratusan nelayan<br />

Kampung Ujung Bom,<br />

Gudang Lelang menolak rencana<br />

Pemkot Bandar Lampung<br />

menggusur Koperasi<br />

Mitra Mikro Mina. Penggusuran<br />

tersebut dikarenakan<br />

bangunan yang baru saja<br />

dipergunakan sejak 2 bulan<br />

lalu itu tak memiliki Izin<br />

Mendirikan Bangunan (IMB).<br />

Salah satu perwakilan nelayan,<br />

Adimun (50), membenarkan<br />

kabar rencana penggusuran<br />

yang akan dilakukan<br />

Dinas Tata Kota (Distako) dan<br />

Badan Polisi Pamong Praja<br />

(Banpol PP). Pihaknya juga<br />

telah menerima surat teguran<br />

sebanyak 3 kali. (Wanda)


4<br />

Rabu,<br />

<strong>27</strong> <strong>April</strong> <strong>2016</strong><br />

HUKUM & KRIMINAL<br />

DENGAR DAKWAAN<br />

- BAHTIAR, terdakwa<br />

jual beli tanah<br />

reklamasi yang disertai<br />

surat palsu, tampak<br />

tenang mendengarkan<br />

pembacaan surat<br />

dakwaan di Pengadilan<br />

Negeri Kelas aIA<br />

Tanjungkarang, Selasa<br />

(26/4).<br />

Foto : Oscar/Kupas<br />

Tuntas<br />

Jual Tanah, Kakek 73 Tahun Dibui<br />

Bahtiar (73), warga Kampung Slirit,<br />

Kelurahan Panjang Utara, Bandar<br />

Lampung, terpaksa duduk di kursi<br />

pesakitan Pengadilan Negeri Kelas IA<br />

Tanjungkarang, karena menjual tanah.<br />

Bandar Lampung<br />

(Kupas Tuntas)<br />

TERNYATA, tanah<br />

yang dijual oleh terdakwa<br />

merupakan tanah<br />

reklamasi. Atas perbuatannya<br />

itu, ia didakwa<br />

oleh Jaksa Penuntut<br />

Umum (JPU) Sabi’in atas<br />

dugaan jual beli tanah<br />

reklamasi yang disertai<br />

surat palsu. Perbuatannya<br />

itu menimbulkan<br />

kerugian pada korban<br />

mencapai Rp15 miliar.<br />

“Perbuatan terdakwa<br />

Bahtiar sebagaimana<br />

diatur dan diancam pidana<br />

dalam pasal 385 ke-<br />

5 KUHP, dengan ancaman<br />

hukuman maksimal<br />

empat tahun penjara,”<br />

kata JPU Sabi’in,<br />

Selasa (26/4).<br />

Dalam dakwaannya,<br />

JPU Sabi’in menjelaskan,<br />

perbuatan terdakwa<br />

berawal sejak tahun<br />

1990 sampai 2014 yang<br />

memiliki tanah reklamasi<br />

seluas 9.344 M2 di<br />

Jalan Yos Sudarso, Kelurahan<br />

Way Lunik, Kecamatan<br />

Panjang, Bandar<br />

Lampung. Tanah<br />

tersebut dijual kepada<br />

Sonny Zainhard Utama<br />

seharga Rp1,2 miliar di<br />

tahun 2014.<br />

Dalam jual beli itu,<br />

istri terdakwa, Suwarna,<br />

dan anaknya, Yusman,<br />

menjadi saksi dalam<br />

transaksi antara terdakwa<br />

Bahtiar dan Sonny.<br />

"Terdakwa menjual<br />

tanah tersebut kepada<br />

Sonny Zainhard, sedangkan<br />

tanah tersebut<br />

adalah milik Andreas<br />

Yodeswa, anak pemilik<br />

PT Sekar Kanaka Langgeng,<br />

Yongky," jelasnya.<br />

Mengetahui hal itu,<br />

Andreas melaporkannya<br />

ke Ditreskrimum<br />

Polda Lampung, sehingga<br />

penyidik pun melakukan<br />

pemeriksaan terhadap<br />

keaslian dokumen<br />

dalam jual beli tanah<br />

itu.<br />

Berdasarkan pemeriksaan<br />

di Pusat Laboratorium<br />

Forensik Bareskrim<br />

Polri, diketahui surat<br />

pernyataan penguasaan<br />

fisik dan surat keterangan<br />

kepemilikan<br />

atas nama Bahtiar yang<br />

ditandatangani Dadang<br />

Suhanda (Ketua RT setempat),<br />

Nandik Gunawan,<br />

dan M. Zaidi (Lurah)<br />

adalah palsu.<br />

"Tanda tangan Zaidi<br />

yang dipersoalkan<br />

dalam surat keterangan<br />

kepemilikan tanah<br />

merupakan tanda<br />

Polisi Kesulitan Lacak Pembegal Sadis<br />

tangan berbeda. Tanda<br />

tangan Dadang Suhanda<br />

juga dipersoalkan<br />

dalam surat penguasaan<br />

fisik tanah<br />

dan kepemilikan tanah<br />

tidak dapat diperiksa<br />

karena tanda tangan<br />

pembanding tidak<br />

konstan," terangnya.<br />

Selain itu, tanda tangan<br />

Nandik Gunawan<br />

juga dipersoalkan dalam<br />

surat penguasaan fisik<br />

tanah dan surat kepemilikan<br />

tanah pun merupakan<br />

tanda tangan<br />

yang berbeda alias palsu.<br />

Atas perbuatan terdakwa<br />

Bahtiar, Andreas<br />

mengalami kerugian dengan<br />

taksiran mencapai<br />

Rp15 miliar. (Oscar)<br />

Diduga Pemasok Sabu,<br />

Warga Pesawaran Ditangkap<br />

Pesawaran<br />

(Kupas Tuntas)<br />

GUSTIAWAN (25),<br />

warga Desa Halangan<br />

Ratu, Kecamatan<br />

Negerikaton,<br />

Kabupaten Pesawaran,<br />

ditangkap<br />

aparat Polsek Gedongtataan<br />

karena<br />

diduga menjadi<br />

pemasok narkoba<br />

jenis sabu-sabu.<br />

Bersama tersangka,<br />

turut diamankan<br />

barang bukti empat<br />

plastik kecil berisikan<br />

sabu, satu plastik<br />

bening kosong, uang<br />

tunai senilai Rp200<br />

ribu, dan satu unit<br />

handphone yang<br />

digunakan pelaku<br />

untuk menjalankan<br />

transaksi narkoba.<br />

Kapolsek Gedongtataan,<br />

Kompol<br />

Hermansyah Gumay<br />

mengatakan, pelaku<br />

merupakan target<br />

operasi (TO) yang<br />

gerak-geriknya telah<br />

diawasi petugas<br />

hampir beberapa<br />

minggu, setelah<br />

mendapat informasi<br />

dari warga.<br />

“Tersangka kami<br />

tangkap di rumahnya<br />

pada hari Sabtu (23/<br />

4) sekitar pukul 01.00<br />

Wib,” kata Gumay,<br />

Selasa (26/4).<br />

Hingga saat ini,<br />

lanjutnya, pihaknya<br />

masih memeriksa<br />

tersangka secara<br />

intensif untuk mengungkap<br />

jaringan<br />

atau bandar besarnya.<br />

Dugaan<br />

sementara, kata dia,<br />

tersangka merupakan<br />

pemasok barang<br />

haram tersebut ke<br />

Kecamatan Negerikaton,<br />

Kabupaten<br />

Pesawaran.<br />

“Hasil pemeriksaan<br />

sementara,<br />

tersangka hendak<br />

menjual kembali<br />

sabu tersebut dalam<br />

paket kecil, karena<br />

pasca penggerebekan,<br />

ditemukan<br />

plastik klip<br />

kecil,” terangnya.<br />

Tersangka, kata<br />

dia, masih bungkam<br />

terkait dari mana<br />

barang haram<br />

tersebut didapatnya.<br />

Guna pengembangan<br />

lebih lanjut,<br />

tambahnya,<br />

tersangka saat ini<br />

masih ditahan di sel<br />

tahanan Mapolsek<br />

Gedongtataan.<br />

“Tersangka akan<br />

kami jerat dengan<br />

pasal 112 UU RI<br />

No.35/ 2009 tentang<br />

Narkotika, dengan<br />

ancaman minimal<br />

empat tahun penjara.<br />

Ia menegaskan,<br />

akan terus<br />

melakukan<br />

penindakan terhadap<br />

tindak pidana<br />

penyalahgunaan<br />

narkoba di wilayah<br />

hukumnya. “Sesuai<br />

dengan status<br />

darurat narkoba<br />

yang ditetapkan<br />

Presiden Joko<br />

Widodo, kita akan<br />

terus dukung dan<br />

berperan aktif dalam<br />

penindakan<br />

penyalahgunaan<br />

narkoba,”<br />

pungkasnya. (Reza)<br />

Tanggamus<br />

(Kupas Tuntas)<br />

AKSI brutal begal di<br />

Pekon Karangsari, Kecamatan<br />

Airnaningan,<br />

Kabupaten Tanggamus,<br />

cukup mengerikan.<br />

Mereka tak segan<br />

melukai korban<br />

untuk menjarah harta<br />

bendanya. Bahkan,<br />

ulah begal yang melakukan<br />

aksi di jalan<br />

raya Pekon Karangsari,<br />

beberapa hari<br />

lalu, memakan korban.<br />

Seorang pedagang<br />

sayuran bernama Sukilah<br />

(45), yang diduga<br />

menjadi korban pembegalan,<br />

tewas dalam<br />

perjalanan dari rumahnya<br />

menuju Pasar<br />

Talangpadang, Senin<br />

(25/4) subuh. Sepeda<br />

motor Honda Revo<br />

yang dikendarai korban,<br />

raib dibawa pelaku<br />

begal.<br />

Dengan kejadian<br />

itu, hingga Selasa (26/<br />

4), pihak kepolisian<br />

belum menemukan titik<br />

terang pelaku begal<br />

tersebut, meski sudah<br />

melakukan olah tempat<br />

kejadian perkara<br />

(TKP). Hal itu dikarenakan<br />

minimnya petunjuk<br />

di sekitar TKP<br />

maupun saksi.<br />

"Laporan sudah<br />

masuk ke Polsek Pulaupanggung.<br />

Pastinya<br />

kalau sampai siang ini<br />

(kemarin), belum ada<br />

prediksi berapa pelaku.<br />

Kami akan back up<br />

(membantu) guna<br />

mencari jejak pelaku,"<br />

kata KBO Reskrim Polres<br />

Tanggamus, Ipda<br />

Insan Husaini, Selasa<br />

(26/4).<br />

Sementara itu, Kasat<br />

Intelkam Polres<br />

Tanggamus, AKP Oskar<br />

Eka Putra mengaku<br />

sudah memerintahkan<br />

anggotanya untuk<br />

menyebar dan mencari<br />

informasi. Namun,<br />

laporan dari anggota<br />

belum ada yang bisa<br />

memberikan petunjuk<br />

berarti.<br />

“Pak Kapolres sudah<br />

memerintahkan<br />

seluruh jajaran Polsek<br />

di Tanggamus dan<br />

Pringsewu untuk lebih<br />

meningkatkan intensitas<br />

patroli secara<br />

random ketika jam rawan,”<br />

kata Oskar.<br />

Terpisah, Kapolsek<br />

Pulaupanggung AKP A.<br />

Roni mengatakan, pihaknya<br />

bersama Polres<br />

setempat masih<br />

melakukan penyelidikan<br />

terhadap aksi<br />

begal tersebut. "Masih<br />

kami lidik. Karena minimnya<br />

saksi-saksi di<br />

TKP, membuat kami<br />

sedikit kesulitan mengungkap<br />

identitas pelaku.<br />

Mudah-mudahan<br />

dalam waktu dekat ini<br />

segera terungkap,”<br />

harapnya.<br />

Diketahui, kawanan<br />

begal beraksi di jalan<br />

raya Pekon Karangsari,<br />

Senin (25/4) sekitar<br />

pukul 04.00 Wib.<br />

Selain merampas sepeda<br />

motor milik Sukilah,<br />

pelaku juga dengan<br />

sadis menghabisi<br />

nyawa korban.<br />

Camat Airnaningan,<br />

Muhaimin Sastranegara<br />

mengatakan, sebelum<br />

dibegal, korban<br />

yang merupakan pedagang<br />

sayuran sedang<br />

dalam perjalanan<br />

dari rumahnya menuju<br />

Pasar Talangpadang.<br />

“Jarak rumah korban<br />

dengan lokasi<br />

pembegalan sebenarnya<br />

tidak jauh, hanya<br />

3 kilometer. Korban<br />

memang sehari-harinya<br />

berkendara saat<br />

subuh, untuk mengambil<br />

sayuran di pasar dan<br />

dijual di rumahnya,” kata<br />

Muhaimin. (Yusuf)<br />

Foto : Oscar/Kupas Tuntas<br />

BERI KETERANGAN - PANGLIMA TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memberikan keterangan saat<br />

mengunjungi markas Korem 043 Garuda Hitam, Selasa (26/4) siang.<br />

Dua Terdakwa Narkoba Dituntut Berbeda<br />

Bandar Lampung<br />

(Kupas Tuntas)<br />

JAKSA Penuntut<br />

Umum (JPU) menuntut<br />

dua terdakwa kasus<br />

narkoba, Nazarudin<br />

dan Muhammad secara<br />

berbeda. Terdakwa<br />

Nazarudin dituntut dengan<br />

hukuman 17 tahun<br />

penjara.<br />

Selain pidana penjara,<br />

warga Sungkai Utara,<br />

Lampung Utara ini<br />

diwajibkan membayar<br />

denda Rp1 miliar dengan<br />

subsider enam bulan<br />

kurungan. Tuntutan<br />

itu dibacakan JPU Alfriady<br />

Effendi saat sidang<br />

tuntutan di Pengadilan<br />

Negeri Kelas<br />

IA Tanjungkarang, Selasa<br />

(26/4).<br />

“Nazarudin melanggar<br />

pasal 114 ayat 2 UU<br />

RI No.35/ 2009 tentang<br />

Narkotika. Dia terbukti<br />

menjual narkoba kepada<br />

terdakwa Muhammad,”<br />

kata JPU Effendi.<br />

Sedangkan terdakwa<br />

Muhammad, lanjutnya,<br />

dituntut 12 tahun penjara.<br />

Warga Sukarame,<br />

Bandar Lampung ini,<br />

dinyatakan terbukti melanggar<br />

pasal 111 UU RI<br />

No.35/ 2009 tentang Narkotika.<br />

“Mereka (kedua<br />

terdakwa), terbukti menyimpan<br />

atau memiliki<br />

narkotika jenis sabusabu<br />

melebihi 5 gram,”<br />

jelasnya.<br />

Dikatakan JPU, kedua<br />

terdakwa tersebut masih<br />

akan menjalani sidang<br />

lanjutan pada Selasa (3/<br />

5) mendatang, dengan<br />

agenda pembacaan putusan.<br />

Terungkap dalam sidang,<br />

kedua terdakwa<br />

ditangkap Direktorat<br />

Reserse Narkoba Polda<br />

Lampung pada 23 Oktober<br />

2015 lalu di Jalan<br />

Soekarno Hatta, Kalibalok,<br />

Bandar Lampung.<br />

Awalnya, polisi menangkap<br />

Nazarudin dan Fadli<br />

(berkas terpisah).<br />

Ketika digeledah, dari<br />

tangan Fadli ditemukan<br />

narkoba jenis sabu seberat<br />

100 gram, yang<br />

diakuinya dibeli dari Nazarudin.<br />

Polisi kemudian<br />

melakukan pengembangan<br />

ke rumah Nazarudin<br />

di Jalur Dua Korpri,<br />

Sukarame. Di rumahnya,<br />

polisi mendapati<br />

Muhammad. Saat digeledah,<br />

ditemukan sabu<br />

seberat 1 kilogram.<br />

Muhammad beserta<br />

Nazarudin dan Fadli,<br />

akhirnya dibawa ke kantor<br />

Direktorat Narkoba<br />

Polda Lampung beserta<br />

barang buktinya. Dari<br />

pengakuan Muhammad,<br />

barang haram tersebut<br />

milik Nazarudin<br />

yang didapatnya dari LK<br />

(DPO). (Oscar)


WARTA DAERAH 5<br />

Rabu, <strong>27</strong> <strong>April</strong> <strong>2016</strong><br />

WAKIL INDONESIA - DUA<br />

pelajar asal Lampung Tengah,<br />

Dion dan Andre siswa SMAN 1<br />

Terbanggibesar, akan mewakili<br />

Indonesia untuk berkompetisi<br />

di kejuaraan internasional<br />

sepak bola remaja tingkat Asia.<br />

Tampak Bupati Lampung<br />

Tengah, Mustafa memberikan<br />

motivasi pada keduanya, Selasa<br />

(26/4).<br />

Foto: Ist<br />

• Pemotongan DAK<br />

Zainudin Koordinasi dengan Kementerian Keuangan<br />

Bupati Lampung Selatan, Zainudin Hasan,<br />

melakukan koordinasi dengan Kementerian<br />

Keuangan terkait pemotongan DAK fisik sebesar<br />

10 persen sesuai dengan surat edaran (SE)<br />

Nomor SE-10/MK.07/<strong>2016</strong> tertanggal 8 <strong>April</strong><br />

<strong>2016</strong>, dengan limit waktu sampai tanggal 29 <strong>April</strong><br />

<strong>2016</strong> pukul 17.00 Wib.<br />

Lampung Selatan<br />

(Kupas Tuntas)<br />

”KITA juga bingung, karena<br />

program pusat ini banyak<br />

yang mendadak-mendadak.<br />

Kalau yang sudah<br />

dikucurkan dan dibayarkan,<br />

kita akan lihat kembali. Yang<br />

jelas, saya sudah katakan;<br />

Dana Desa<br />

Pesawaran tak<br />

Kunjung Turun<br />

PESAWARAN - HING-<br />

GA saat ini, Pemerintah<br />

Kabupaten Pesawaran masih<br />

menunggu pencairan<br />

dana desa yang tak kunjung<br />

dicairkan pemerintah<br />

pusat. Kepala BPMD Pesawaran,<br />

Rusli, mengaku<br />

tidak mengetahui secara<br />

pasti penyebab belum turunnya<br />

dana desa tersebut.<br />

"Kita juga masih menunggu,<br />

karena memang<br />

belum ditransfer dari pusat,"<br />

ungkapnya, Selasa<br />

(26/4).<br />

Padahal, lanjutnya,<br />

seluruh tahapan dan<br />

proses terkait pencairan<br />

dana desa sudah dilakukan,<br />

tapi tetap juga<br />

belum ada kepastian.<br />

”Itu terjadi di seluruh<br />

daerah," ucapnya. Tahun<br />

ini Pesawaran akan<br />

mendapatkan dana desa<br />

sebesar Rp93 miliar atau<br />

meningkat dua kali lipat<br />

dari tahun sebelumnya.<br />

"Tahun lalu setiap desa<br />

rata-rata mendapatkan<br />

Rp300 juta, tahun ini masing-masing<br />

desa mendapatkan<br />

anggaran mulai<br />

Rp600 juta hingga Rp800<br />

juta," ujarnya. Bahkan, kata<br />

dia, pada tahun ini ada<br />

beberapa desa yang<br />

mendapatkan dana desa<br />

hingga Rp1 miliar. (Reza)<br />

yang sudah ada kontraknya,<br />

maka Kemenkeu harus<br />

mencarikan solusinya,” ujar<br />

Zainudin.<br />

Selain itu, Zainudin mengaku<br />

terpaksa melakukan<br />

improvisasi dalam pengelolaan<br />

anggaran DAK. “Bukan<br />

mengganggu, tapi target<br />

kita berkurang dan terpaksa<br />

harus berimprovi-<br />

Lampung Tengah<br />

(Kupas Tuntas)<br />

KOMISI III DPRD Lampung<br />

Tengah (Lamteng) akan<br />

membawa sampel batubara<br />

yang diambil di areal perusahaan<br />

PT GGPC untuk diuji<br />

kelayakannya dan dampaknya<br />

terhadap lingkungan. Hal<br />

itu disampaikan Ketua Komisi<br />

III Roni Ahwandi, usai memantau<br />

langsung di areal<br />

tempat ditemukannya limbah<br />

batubara untuk pengerasan jalan<br />

di PT GGPC, Selasa (26/4).<br />

"Kita akan lakukan uji<br />

sampel untuk mengetahui<br />

dampak dari bahan itu jika<br />

digunakan di jalan," ujar Roni.<br />

Sebelumnya, Komisi III<br />

sasi,” tukasnya.<br />

Sementara itu, Plt. Kepala<br />

Badan Pengelola Keuangan<br />

dan Aset Daerah (BPKAD)<br />

Lamsel, Edy Firnandi menilai<br />

pemotongan itu jelas membawa<br />

dampak pada program<br />

kegiatan yang sudah terencana<br />

sebelumnya.<br />

“Ya, ada dampaknya.<br />

Jadi seluruh program kegiatan<br />

yang ada di SKPD<br />

penerima DAK seperti Dinas<br />

PU, Dinas Kesehatan,<br />

Dinas Pendidikan, BLHD,<br />

Dinas Pertanian, Dinas Kelautan<br />

dan Perikanan, Badan<br />

PP dan KB, Dinas Perhubungan,<br />

Dinas Kehutanan<br />

dan RSUD Bob Bazar,<br />

terpaksa harus dialihkan<br />

telah melakukan pertemuan<br />

dengan perwakilan PT GGPC<br />

untuk membahas temuan<br />

Wakil Ketua DPRD Natalis<br />

Sinaga, yang mengetahui<br />

adanya batubara untuk pengerasan<br />

jalan.<br />

Padahal, batubara tergolong<br />

dalam limbah bahan<br />

bakar berbahaya dan beracun<br />

(B3) sesuai dengan penjelasan<br />

Dinas Lingkungan<br />

Hidup Lamteng saat pertemuan<br />

tersebut.<br />

Di sisi lain, PT GGPC mengaku<br />

hanya memanfaatkan<br />

batubara tersebut untuk menambal<br />

lubang jalan di sejumlah<br />

ruas jalan karena<br />

kerap menyebabkan kecelakaan<br />

karyawan dan petugas.<br />

Sejauh ini, manajemen PT<br />

LANTIK BMKT - SEKRETARIS Kabupaten Lampung<br />

Utara Samsir memberikan ucapan selamat kepada<br />

Pengurus BKMT Desa Mulang Maya Kecamatan<br />

Kotabumi Selatan yang baru dilantik di Halaman<br />

Ponpes Darul Huda Desa Mulang Maya, Senin (25/4).<br />

Foto: Jons/Kupas Tuntas<br />

DPRD Lamteng Uji Sampel Limbah Batubara<br />

GGPC menyebut tindakan itu<br />

hanya uji coba.<br />

Tak hanya itu, belakangan<br />

PT GGPC membantah bahwa<br />

material yang digunakan<br />

untuk memperbaiki jalan<br />

bukan ampas batubara melainkan<br />

pasir silika sisa pembakaran<br />

dari batubara yang<br />

sudah tak beracun. "Niat kami<br />

awalnya hanya untuk membantu<br />

agar jalan tidak lagi<br />

berlubang,” terang perwakilan<br />

manajemen PT GGPC.<br />

Namun, berdasarkan hasil<br />

pantauan di lapangan, DPRD<br />

Lamteng menemukan perbedaan<br />

antara keterangan<br />

dari pihak PT GGPC, sebab<br />

volume batubara yang digunakan<br />

justru melebihi ketentuan.<br />

(Towo)<br />

Lampung Utara<br />

(Kupas Tuntas)<br />

PROGRAM pembuatan<br />

Kartu Identitas Anak (KIA)<br />

yang sempat dicanangkan<br />

Pemkab Lampung Utara (Lampura),<br />

dianggap tak efektif.<br />

Pasalnya, hingga kini jumlah<br />

kepemilikan KIA di Lampura<br />

tak lebih dari 4,5 persen.<br />

Kepala Disdukcapil Lampura,<br />

Azhar Ujang Salim<br />

membenarkan jika pembuatan<br />

KIA di Lampura hingga<br />

kini belum dilaksanakan.<br />

Dia berdalih, belum adanya<br />

petunjuk dari pusat,<br />

membuat program ini tak<br />

bisa berjalan efektif. Menurutnya,<br />

program ini masih<br />

dijadikan sebagai bahan percontohan<br />

di Pulau Jawa. "Belum<br />

bisa dilaksanakan karena<br />

kebutuhan KIA belum<br />

mendesak. Selain itu, belum<br />

kegiatannya,” ujar Edy,<br />

Selasa (26/4).<br />

Ia menjelaskan, dalam<br />

SE yang ditandatangani<br />

Menteri Keuangan RI Bambang<br />

P.S Brodjonegoro itu,<br />

juga menegaskan Kemenkeu<br />

akan melakukan pemotongan<br />

DAK fisik tahun <strong>2016</strong><br />

langsung jika daerah tidak<br />

segera mengajukan usulan<br />

anggaran SKPD yang akan<br />

dikurangi.<br />

“Mau tidak mau laporan ini<br />

harus segera dikirimkan.<br />

Kalau tidak, mereka yang<br />

akan memotong. Makanya<br />

kemarin kita sudah membahas<br />

masalah ini kepada<br />

satker terkait, dan untuk<br />

pemotongan itu kami serahkan<br />

ke masing-masing<br />

satker. Karena mereka yang<br />

tahu secara teknis program<br />

kegiatan yang berjalan,”<br />

lanjut Edy.<br />

Dari hasil pembahasan<br />

bersama satker terkait, Edy<br />

menyebut langkah yang<br />

akan diterapkan untuk pemotongan<br />

itu, yakni program<br />

kegiatan di Dinas PU yang<br />

sudah kontrak akan dilakukan<br />

revisi. Sementara kegiatan<br />

yang belum melakukan kontrak<br />

akan dikurangi volumenya.<br />

Sedangkan untuk<br />

pembangunan infrastruktur<br />

akan dialihkan untuk pekerjaan<br />

lain.<br />

“Misalnya, Dinas Pertanian<br />

membuat paket pembuatan<br />

10 buah embung.<br />

Nah, dengan pemotongan ini,<br />

dibuatkan 9 embung saja.<br />

Yang satunya nanti dialihkan<br />

ke APBD Perubahan. Sebenarnya<br />

cukup disayangkan,<br />

karena dengan begini,<br />

dampaknya kepada kekecewaan<br />

masyarakat. Tapi ini<br />

sudah kita bahas untuk solusinya,”<br />

tukasnya.<br />

Untuk diketahui, anggaran<br />

DAK Kabupaten Lampung<br />

Selatan pada tahun <strong>2016</strong> ini<br />

mencapai Rp170,1 miliar.<br />

Dimana Dinas Pekerjaan<br />

Umum menerima DAK sebesar<br />

Rp157 miliar, Dinas<br />

Kesehatan Rp5,3 miliar, dan<br />

Dinas Pendidikan Rp1,8 miliar.<br />

(Dirsah/Edu)<br />

Program KIA di<br />

Lampura tak Efektif<br />

ada petunjuk dari pusat serta<br />

anggarannya pun belum dikucurkan,"<br />

kilahnya, Selasa (26/4).<br />

Pernyataan Azhar ini bertolak<br />

belakang dengan pernyataannya<br />

beberapa waktu<br />

lalu yang menyebut bahwa<br />

Pemerintah Kabupaten Lampung<br />

Utara segera meluncurkan<br />

program pembuatan KIA.<br />

Bahkan, Ujang sempat optimis<br />

tahun 2018 mendatang,<br />

setidaknya 85 persen anak di<br />

Lampura telah memiliki KIA.<br />

Seperti diketahui, penerbitan<br />

KIA mengacu pada Permendagri<br />

Nomor 2 Tahun <strong>2016</strong><br />

tentang Kartu Identitas Anak.<br />

Penerbitan KIA bertujuan<br />

untuk meningkatkan pendataan,<br />

perlindungan, dan pelayanan<br />

publik. Untuk mendapatkan<br />

KIA, seorang anak<br />

harus melampirkan fotokopi<br />

akta kelahiran, Kartu Keluarga<br />

asli orangtua, dan KTP asli<br />

orangtua. (Jons)<br />

Foto: Dirsah/Kupas Tuntas<br />

SERAHKAN HADIAH - KETUA PKK Lamsel, Jasmine Zainudin menyerahkan<br />

hadiah kepada pemenang lomba hari Kartini yang disaksikan Bupati Zainudin<br />

Hasan, Selasa (26/4).


6<br />

Rabu,<br />

<strong>27</strong> <strong>April</strong> <strong>2016</strong><br />

WARTA DAERAH<br />

Pungli Pasar Dayamurni<br />

Melanggar Hukum<br />

Tulangbawang Barat<br />

(Kupas Tuntas)<br />

PEMKAB dan DPRD Tulangbawang<br />

Barat menilai<br />

indikasi pungutan liar dalam<br />

retribusi Pasar Agung<br />

Dayamurni, di Kelurahan<br />

Dayamurni bisa mengarah<br />

ke tindakan pidana.<br />

Asisten II Bidang Perekonomian<br />

dan Pembangunan<br />

Pemkab Tubaba,<br />

Abdul Sani menilai, penguasaan<br />

Pasar Agung<br />

Dayamurni sudah jelas<br />

melanggar hukum. Pasalnya,<br />

dalam Perda Tulangbawang<br />

Nomor 08/2005<br />

tentang Pembentukan Kelurahan<br />

Dayamurni dan<br />

Mulyoasri menyebutkan,<br />

semua aset milik Kampung<br />

Dayamurni secara otomatis<br />

menjadi aset Pemkab<br />

Tubaba.<br />

"Pengelolaan sepenuhnya<br />

oleh Diskoperindag<br />

dan UMK Tubaba, baik itu<br />

penataan, pemberdayaan,<br />

maupun pemanfaatannya.<br />

Jadi, istilah-istilah pasar<br />

desa itu sudah tidak ada<br />

lagi," terang Abdul Sani,<br />

Selasa (26/4).<br />

Menurutnya, Pemkab<br />

Tubaba telah memberikan<br />

kewenangan kepada Diskoperindag<br />

dan UMK untuk<br />

menertibkan pengelolaan<br />

pasar tersebut. "Tak bisa<br />

lagi dikuasai secara pribadi.<br />

Penarikan retribusi<br />

pasar itu kewenangan Diskoperindag,"<br />

tambahnya.<br />

Demikian halnya retribusi<br />

Pasar Dayamurni, harus<br />

masuk ke PAD Tubaba.<br />

Sebab, tegasnya lagi, kedua<br />

pasar tersebut mutlak<br />

milik Pemda Tubaba.<br />

"Saya tidak tahu retribusi<br />

pasar itu masuk ke<br />

mana. Yang jelas harus<br />

masuk ke kas daerah, karena<br />

itu kan aset Pemda,"<br />

ujarnya.<br />

Terkait retribusi yang diduga<br />

dikuasai oleh oknum,<br />

Sani meminta oknum tersebut<br />

bertanggung jawab.<br />

"Jangan sampai oknum tidak<br />

taat aturan dan tidak<br />

mematuhi aturan. Pasar<br />

Agung Dayamurni harus<br />

berkontribusi terhadap<br />

pembangunan. Diskoperindag<br />

harus eksekusi ini,<br />

jangan ada pembiaran!"<br />

Sementara itu, Wakil<br />

Ketua II DPRD Tubaba,<br />

Ponco Nugroho mengaku<br />

pihaknya telah memfasilitasi<br />

untuk pengelolaan<br />

Pasar Agung Dayamurni<br />

agar segera diambil alih<br />

oleh Pemda Tubaba supaya<br />

tidak terjadi kerugian.<br />

"Yang saya tahu, pengelolaan<br />

pasar itu sudah harus<br />

diambil alih oleh Pemda<br />

melalui Diskoperindag,<br />

karena beberapa waktu<br />

yang lalu kami pernah turun<br />

ke lapangan menindaklanjuti<br />

adanya dua pengurusan<br />

pasar yang berada<br />

dalam satu wilayah,<br />

yaitu Kelurahan Dayamurni,"<br />

ungkapnya via ponsel.<br />

Saat itu, terang Ponco,<br />

telah dibuatkan kesepakatan<br />

antara warga dengan<br />

Pemda Tubaba mengenai<br />

pengambilalihan pengelolaan<br />

Pasar Agung Dayamurni<br />

itu. "Maka muncullah<br />

kesepakatan yaitu<br />

kedua pasar itu benar milik<br />

Pemda dan pengelolaannya<br />

sepenuhnya oleh Pemda.<br />

Tidak ada lagi yang<br />

namanya pasar desa. Kesepakatan<br />

tersebut secara<br />

tertulis dipegang oleh Diskoperindag.<br />

Waktu itu tinggal<br />

tanda tangan lagi. Tapi<br />

apakah sudah ditanda tangani<br />

atau belum, saya<br />

tidak tahu. Saya rasa sudah<br />

ditindaklanjuti oleh<br />

Diskoperindag," bebernya.<br />

Ponco meminta agar<br />

persoalan tersebut dibawa<br />

ke ranah hukum apabila<br />

sampai saat ini pengelolaan<br />

pasar itu masih dilakukan<br />

secara pribadi.<br />

"Kalau masih ada penguasaan<br />

secara pribadi, maka<br />

oknum itu harus bertanggung<br />

jawab di mata<br />

hukum," tegasnya. (Irawan)<br />

Foto: Dirsah/Kupas Tuntas<br />

FOTO BERSAMA - KETUA PKK Lamsel, Jashmine Zainudin foto bersama dengan murid sekolah dasar yang melakukan pawai bersama di Kalianda, Selasa (26/4).<br />

LPA Temui Jaksa Penuntut Umum<br />

• Pelaku KDRT tak Ditahan<br />

Lembaga Perlindungan<br />

Anak (LPA) Kabupaten<br />

Tulangbawang Barat<br />

menemui jaksa<br />

penuntut umum (JPU)<br />

Kejari Menggala,<br />

menyusul adanya<br />

indikasi pelaku<br />

kekerasan dalam<br />

rumah tangga (KDRT),<br />

Agus Sanjaya (22),<br />

yang tidak ditahan oleh<br />

Polsek Tulangbawang<br />

Tengah.<br />

Tulangbawang Barat<br />

(Kupas Tuntas)<br />

"KASUS ini menjadi perhatian<br />

serius LPA, apalagi<br />

di Tulangbawang Tengah ini<br />

kasus KDRT menduduki<br />

rangking tertinggi," kata<br />

Elia Sunarto, Selasa (26/4).<br />

Hasilnya, lanjut Elia, jaksa<br />

sepakat akan meminta<br />

berkas kasus penganiayaan<br />

anak di bawah umur<br />

dan KDRT dengan tersangka<br />

Agus Sanjaya, untuk<br />

diperbaiki penyidik Polsek<br />

Tulangbawang Tengah.<br />

"Berdasarkan temuan kami<br />

di lapangan, BAP yang dibuat<br />

kepolisian belum<br />

menggambarkan fakta<br />

yang ada," terangnya.<br />

Elia mengungkapkan, Kasi<br />

Pidum Kejaksaan Negeri<br />

Menggala, Taufik Effendi<br />

telah menyetujui kesepakatan<br />

tersebut. "Kami sudah<br />

berkomunikasi, karena<br />

kalau tidak dilakukan penahanan,<br />

jaksa yang susah,"<br />

ujarnya.<br />

Pertemuan ini dilakukan,<br />

setelah sebelumnya Polsek<br />

Tulangbawang Tengah tidak<br />

melakukan penahanan terhadap<br />

Agus, meski telah<br />

dilaporkan oleh ibu mer-<br />

tuanya pada Senin (28/3)<br />

lalu. "Berdasarkan temuan<br />

itu, kami memberi masukan<br />

kepada kejaksaan," ungkap<br />

Elia Sunarto.<br />

Sebelumnya, Rosidah,<br />

ibu korban, menceritakan<br />

penderitaan yang dialami<br />

kedua putrinya, SR (istri<br />

pelaku) dan SM (adik kandung<br />

korban) yang masih<br />

pelajar SLTA.<br />

Menurut Rosidah, menantunya<br />

ini dikenal suka<br />

menganiaya istrinya sejak<br />

menikah dengan tersangka.<br />

"Anak saya pernah disiram<br />

air panas, hingga kini bekas<br />

luka melepuh di sekujur<br />

tubuh masih membekas.<br />

Lengannya juga pernah<br />

sobek akibat dipukul dengan<br />

gagang pisau," kata<br />

Rosidah sambil menunjukkan<br />

bekas luka di tubuh<br />

anaknya.<br />

Puncaknya, Minggu (<strong>27</strong>/<br />

3) lalu sekitar pukul 10.30<br />

Wib, Rosidah dijemput seorang<br />

anak kecil yang diketahui<br />

masih tetangga<br />

korban. "Nyaik sekarang<br />

pulang, karena tante SM<br />

sudah tergeletak di lantai.<br />

Rumah Nyaik juga hancur,<br />

pintu dan jendelanya rusak,"<br />

terang Rosidah.<br />

Ketika sampai di rumah,<br />

betapa terkejutnya Rosidah<br />

yang mendapati anaknya<br />

SM sudah tergeletak di<br />

lantai dengan luka memar<br />

di seluruh wajah karena<br />

dipukul oleh Agus.<br />

Akibat kejadian itu, dua<br />

orang putrinya yang jadi<br />

korban sempat kesulitan<br />

bernafas karena diduga<br />

ada tulang rusuknya yang<br />

patah akibat diinjak tersangka.<br />

"Saya tidak mau berdamai.<br />

Saya akan tuntut<br />

Polsek, kenapa pelaku bisa<br />

dibebaskan begitu saja,"<br />

paparnya. (Irawan)<br />

Banleg Evaluasi Perda Retribusi<br />

Foto: Ist<br />

TINJAU LAHAN - BUPATI Mesuji, Khamami meninjau lahan persawahan yang menjadi proyek percontohan areal<br />

persawahan efisien di Mesuji, Selasa (26/4).<br />

PT Charoen Pokphand tak Perhatikan Warga<br />

Pesawaran<br />

(Kupas Tuntas)<br />

BADAN Legislasi (Banleg)<br />

DPRD Kabupaten Pesawaran<br />

akan melakukan evaluasi<br />

terkait sejumlah Perda<br />

yang dianggap bisa menghambat<br />

laju investasi. Hal ini<br />

diungkapkan Ketua Banleg<br />

DPRD Pesawaran, Umroni.<br />

"Ya, kita masih mau lihat<br />

subtansinya dulu, dimana<br />

letak yang dianggap menghambat<br />

investasi daerah,"<br />

ujarnya, Selasa (26/4).<br />

Banleg juga tengah berkoordinasi<br />

dengan Pemkab<br />

Pesawaran terkait hal ini.<br />

"Kita sudah komunikasi dengan<br />

Bagian Hukum, tinggal<br />

koordinasi waktunya saja,<br />

“<br />

Ya, kita masih<br />

mau lihat<br />

subtansinya<br />

dulu, dimana<br />

letak yang dianggap<br />

menghambat<br />

investasi<br />

daerah<br />

”<br />

untuk membahas hal ini,"<br />

katanya.<br />

Sementara itu, Kabag<br />

Hukum Pemkab Pesawaran,<br />

Susi Fatmaningtyas menuturkan,<br />

pihaknya sudah<br />

mendapatkan surat resmi<br />

dari Pemerintah Provinsi<br />

Lampung. "Instruksinya sudah<br />

ada, tinggal tindaklanjutnya<br />

saja," tuturnya.<br />

Meski demikian, ia mengaku<br />

belum mengetahui<br />

secara pasti substansi dari<br />

Perda yang dianggap menghambat<br />

investasi.<br />

"Itu yang belum kita tahu,<br />

makanya kita mau bahas<br />

dulu dengan Banleg," tambahnya.<br />

Sebelumnya, Perda Nomor<br />

3 Tahun 2012 tentang<br />

Retribusi Perizinan, diusulkan<br />

Biro Hukum Provinsi<br />

Lampung untuk dikaji, menyusul<br />

adanya instruksi<br />

Mendagri tentang pembatalan<br />

atau pencabutan Perda<br />

yang dinilai menghambat<br />

investasi. (Reza)<br />

Lampung Selatan<br />

(Kupas Tuntas)<br />

PT Charoen Pokphand<br />

Jaya Farm GP Lampung yang<br />

ada di Desa Sukamaju, Kecamatan<br />

Sidomulyo, diduga<br />

belum menyalurkan bantuan<br />

Corporate Social Responsibility<br />

(CSR) secara maksimal<br />

kepada masyarakat setempat.<br />

Apalagi, perusahaan<br />

ayam petelur ini telah berdiri<br />

sejak tahun 2013 silam.<br />

Leman (40), warga setempat<br />

mengatakan, hingga kini<br />

perusahaan baru satu kali<br />

menyalurkan CSR kepada<br />

warga, yakni berupa bantuan<br />

uang tunai sebesar Rp10 juta.<br />

"Pemberiannya secara dua<br />

tahap. Itu pun untuk satu tahun,"<br />

ujarnya, Selasa (26/4).<br />

Hal senada dikatakan Endri<br />

(35), warga lain. Menurutnya,<br />

selain mengeluhkan soal<br />

CSR, warga juga mengeluhkan<br />

rusaknya jalan akibat<br />

aktivitas kendaraan milik<br />

perusahaan.<br />

"Kondisi jalannya sangat<br />

memprihatinkan. Kami berharap<br />

pemerintah dapat<br />

tanggap mengenai hal ini,"<br />

imbuhnya.<br />

Sekdes Sukamaju, Sulaiman<br />

ketika dikonfirmasi<br />

membenarkan keluhan-keluhan<br />

tersebut. Dikatakan, jalan<br />

sepanjang dua kilometer itu<br />

awalnya berupa lapen yang<br />

dibangun tahun 2011 silam.<br />

"Awalnya jalan mulus. Saya<br />

tahu betul. Tapi sekarang<br />

rusak," tuturnya.<br />

Permasalahan ini, sambungnya,<br />

sudah pernah disampaikan<br />

kepada salah<br />

satu anggota DPRD Lampung<br />

Selatan, namun tidak pernah<br />

mendapat respon yang serius.<br />

Pantauan Kupas Tuntas,<br />

jalan lapen tersebut telah<br />

mengelupas dan berlubang,<br />

sehingga kerap digenangi air<br />

saat musim hujan.<br />

Dihubungi secara terpisah,<br />

Personalia & General<br />

Affair PT Charoen Pokphand,<br />

Andhi Yusrian membantah<br />

tuduhan itu. Menurutnya,<br />

sejauh ini perusahaan telah<br />

memberikan CSR untuk masyarakat.<br />

"Tidak benar itu.<br />

CSR sudah kami berikan<br />

sesuai ketentuan, bahkan<br />

nominalnya lumayan besar,"<br />

ungkapnya. (Habibi/Edu)<br />

Foto: Edwin/Kupas Tuntas<br />

SERAHKAN HADIAH - KETUA Tim PKK Tulangbawang, Ny.Hanan Razak menyerahkan piala kepada para<br />

pemenang lomba hari Kartini, Selasa (26/4).


WARTA DAERAH 7<br />

Rabu, <strong>27</strong> <strong>April</strong> <strong>2016</strong><br />

Semarak Peringatan Kartini di Berbagai Daerah<br />

Lampung Timur<br />

(Kupas Tuntas)<br />

PERINGATAN Hari Kartini<br />

ke-137 di sejumlah daerah<br />

berlangsung semarak. Di<br />

Kabupaten Lampung Timur<br />

misalnya, puluhan ibu rumah<br />

tangga yang sudah berusia<br />

lanjut menggelar lomba fashion<br />

show baju kebaya khas<br />

Lampung, di Gedung Pusiban,<br />

Selasa (26/4).<br />

Harga<br />

Sembako di<br />

Lampura Naik<br />

Ketua TP PKK Lamtim,<br />

Putri Ernawati Zaiful Bukhori,<br />

menjelaskan lomba ini digelar<br />

bukan hanya untuk<br />

memperingati Hari Kartini<br />

saja. "Tapi juga ajang bagi<br />

para ibu yang telah berusia<br />

lanjut," katanya. Ia ingin<br />

anggota GOW meski usianya<br />

sudah di atas 40 atau 50<br />

tahun, tetap memiliki semangat<br />

dan percaya diri untuk<br />

tampil cantik dengan busana<br />

kebaya khas Lampung.<br />

Sementara itu, di Kabupaten<br />

Lampung Selatan, peringatan<br />

Hari Kartini dan Hari<br />

Pendidikan Nasional juga<br />

diwarnai dengan ribuan siswa<br />

dan siswi dari TK dan<br />

PAUD se-Kecamatan Kalianda,<br />

yang mengikuti karnaval<br />

dengan menggunakan<br />

pakaian adat.<br />

Kegiatan ini menjadi kegiatan<br />

perdana Jasmine S.<br />

Zainudin sebagai Bunda PA-<br />

UD Lampung Selatan, dalam<br />

puncak peringatan Hari Kartini<br />

yang dilaksanakan di<br />

Lapangan Korpri. Jasmine<br />

mengatakan, dengan melibatkan<br />

anak-anak, sama halnya<br />

dengan memberikan<br />

pengalaman terhadap anak<br />

akan keberagaman budaya,<br />

serta adat dan istiadat bangsa<br />

kepada anak usia dini.<br />

“Dengan ini, akan tertanam<br />

dalam batin anak tentang<br />

nilai-nilai bangsa, sekaligus<br />

menjadi media promosi<br />

dan pembelajaran kepada<br />

anak usia dini,” ujarnya.<br />

Sementara itu, menurut<br />

keterangan ketua pelaksanaan<br />

kegiatan pawai karnaval<br />

anak TK dan PAUD dari Pusat<br />

Kerja Gugus (PKG) PAUD Terpadu<br />

Kecamatan Kalianda,<br />

Erna Yulis, kegiatan itu diikuti<br />

oleh 1.839 perserta yang terdiri<br />

dari 234 guru dan 1.650 siswa.<br />

Sementara itu, Sekretaris<br />

Kabupaten Tulangbawang,<br />

Sobri menilai pentingnya peran<br />

perempuan dalam pembangunan.<br />

Hal ini disampaikannya<br />

saat peringatan Hari Kartini<br />

di Gedung Serba Guna<br />

(GSG) setempat, Selasa (26/4).<br />

"Saya mengajak dan mengimbau<br />

masyarakat, khususnya<br />

para wanita dengan semangat<br />

Kartini untuk bersama-sama<br />

kita berperan aktif untuk meningkatkan<br />

kesejahteraan<br />

masyarakat, khususnya masyarakat<br />

Tulangbawang,” kata<br />

Sobri. (Aris/Dirsah/Edu/Edwin)<br />

LAMPUNG UTARA - SE-<br />

JAK sepekan terakhir, harga sejumlah<br />

kebutuhan pokok di Lampung<br />

Utara (Lampura) mulai mengalami<br />

kenaikan. Beberapa kebutuhan yang<br />

bergerak naik itu diantaranya telur<br />

dan bawang. Akibatnya, para pedagang<br />

mengaku mengalami kesulitan<br />

untuk mendapatkan pasokan<br />

bahan pokok yang diambil dari luar<br />

Lampura itu.<br />

Yuli, pedagang di Pasar Kotabumi<br />

mengatakan, saat ini harga<br />

telur mengalami kenaikan hingga<br />

Rp2 ribu, dari harga sebelumnya<br />

Rp18 ribu menjadi Rp20 ribu/ Kg.<br />

"Barangnya agak susah. Kadang<br />

lancar, kadang tidak. Ini saja kami<br />

dapat dari Lampung Tengah,"<br />

ujarnya, Selasa (26/4).<br />

Triono, pedagang lainnya mengatakan,<br />

saat ini harga bawang<br />

merah juga ikut naik hingga Rp5<br />

ribu, dari harga sebelumnya Rp35<br />

ribu menjadi Rp40 ribu/ Kg. (Jons)<br />

FASHION SHOW -<br />

PENGURUS PKK<br />

Lamtim terlihat<br />

memeragakan busana<br />

khas daerah dalam<br />

lomba fashion show<br />

untuk memperingati<br />

hari Kartini di aula<br />

Pemkab Lamtim,<br />

Selasa (26/4).<br />

Foto: Aris/Kupas<br />

Tuntas<br />

Gubernur Ajak 6 Kabupaten ke Bali<br />

Upaya mengembangkan potensi wisata<br />

Lampung terus digiatkan. Bahkan, hari ini, Rabu<br />

(<strong>27</strong>/4), Gubernur Lampung Ridho Ficardo akan<br />

mengajak sejumlah pejabat di enam kabupaten<br />

bertolak ke Pulau Dewata Bali untuk menghadiri<br />

'Lampung Tourism Business Meeting dan<br />

Pameran Pariwisata Provinsi Lampung <strong>2016</strong>,'<br />

yang akan dilaksanakan di Harris Hotel & Residence,<br />

Kuta Bali, Kamis (28/4).<br />

Pringsewu<br />

(Kupas Tuntas)<br />

KASUBAG Humas dan<br />

Protokol Sekretariat Pemda<br />

Pringsewu Lekat Atorip, mengatakan<br />

pejabat yang berangkat<br />

ke Bali yakni bupati,<br />

sekda, asisten, staf ahli dan<br />

beberapa satker terkait.<br />

"Yang berangkat sekitar 50<br />

orang, termasuk peserta<br />

(pemeran) pentas seni dan<br />

budaya," kata Lekat, seusai<br />

mengikuti rapat persiapan<br />

pemberangkatan, Selasa (26/4).<br />

Dijelaskannya, yang mendapat<br />

undangan resmi dari<br />

gubernur, hanya 6 kabupaten/kota,<br />

salah satunya Kabupaten<br />

Pringsewu dan di-<br />

percayakan untuk mengisi<br />

Tari Kreasi Muli Agung,<br />

membawakan lagu lagu daerah<br />

Lampung serta memamerkan<br />

masakan kuliner<br />

khas Lampung berbahan<br />

dasar bambu (rebung).<br />

Selain itu, Pringsewu juga<br />

akan memamerkan hasil kerajinan<br />

tangan khas Lampung<br />

seperti kain percak.<br />

"Selain itu ada diskusi terbuka<br />

yang dihadiri oleh Kementerian<br />

Pariwisata," tandasnya.<br />

Sayangnya, Kepala Dinas<br />

Pariwisata dan Kreatif, Choiria<br />

Pandarita, belum bisa<br />

dimintai komentarnya menyangkut<br />

keberangkatan ini.<br />

Meski ponselnya aktif, ia tidak<br />

mengangkat. (Manalu/Bong)<br />

Banjir tak Pengaruhi Produktivitas Pertanian<br />

SERAHKAN<br />

BANTUAN-<br />

PETUGAS BPBD<br />

Way Kanan<br />

menyerahkan<br />

bantuan kepada<br />

sejumlah korban<br />

banjir di dua<br />

kampung di<br />

Kecamatan<br />

Negarabatin, Selasa<br />

(26/4).<br />

Foto: Indro/Kupas<br />

Tuntas<br />

Pringsewu<br />

(Kupas Tuntas)<br />

MUSIBAH banjir yang terjadi<br />

di sejumlah daerah termasuk<br />

di Kabupaten Pringsewu,<br />

hingga kini tidak berdampak<br />

signifikan terhadap<br />

produktivitas pertanian<br />

setempat.<br />

Sekretaris Dinas Pertanian<br />

dan Kehutanan Pringsewu,<br />

Jatiwan mengatakan, berdasarkan<br />

data dari total luas<br />

13.528 hektar lahan pertanian<br />

di Pringsewu, yang terdampak<br />

banjir hanya sekitar 2<br />

persen. "Areal yang terkena<br />

banjir terjadi di Kecamatan<br />

Ambarawa, Gadingrejo, Pagelaran,<br />

dan Pringsewu,"<br />

tandasnya.<br />

Sementara itu, Badan Penanggulangan<br />

Bencana Daerah<br />

(BPBD) Kabupaten Way<br />

Kanan mendata sedikitnya<br />

100 hektar lebih tanaman<br />

padi dan jagung milik petani<br />

Kampung Srimenanti dan<br />

Tanjungmas dinyatakan<br />

puso.<br />

Kepala BPBD Way Kanan<br />

Alimin menerangkan, selain<br />

tanaman kacang hijau dan<br />

kedelai, tanaman padi dan<br />

jagung merupakan tanaman<br />

terbanyak yang terkena banjir.<br />

“Ada sekitar 100 hektar<br />

tanaman padi dan jagung<br />

milik petani di Kampung Srimenanti<br />

dan Tanjungmas<br />

yang mengalami puso,” ujar<br />

Alimin di ruang kerjanya, Selasa<br />

(26/4). (Manalu/Indro)<br />

Kursi Roda Lusuh Muntasir Demi Jalan yang Mulus<br />

Terik matahari yang menyengat siang itu seperti tak<br />

dihiraukan Muntasir. Peluh yang terus mengucur dari<br />

dahi dan badannya membias memenuhi kemeja<br />

lusuhnya. Tapi, Muntasir terus menggerakkan kursi<br />

rodanya memadatkan tanah di ruas-ruas jalan Dusun<br />

Sukamarga, Desa Penengahan, Kecamatan<br />

Gedongtataan yang berlubang.<br />

Pesawaran<br />

(Kupas Tuntas)<br />

SESEKALI ia menyeru<br />

kepada warga lainnya untuk<br />

kembali menambah<br />

timbunan tanah, dan tanpa<br />

ragu ikut mengangkat tanah.<br />

Dengan kondisi tubuh<br />

yang tidak sempurna, Muntasir<br />

seolah lupa dan tak<br />

menghiraukan kekurangannya<br />

itu. Ia turut larut<br />

membantu bersama-sama<br />

warga Dusun Sukamarga<br />

lainnya memperbaiki jalan<br />

milik provinsi yang rusak.<br />

Dengan kursi roda yang<br />

merupakan teman kesehariannya<br />

itu, ia rela menahan<br />

terik matahari untuk<br />

mengatur arus kendaraan,<br />

membantu warga menutup<br />

lubang yang menganga di<br />

jalan yang menjadi akses<br />

satu-satunya menuju ke<br />

komplek perkantoran Pemkab<br />

Pesawaran.<br />

Dengan wajah tersenyum<br />

sambil menyodorkan<br />

wadah uang setiap kali<br />

pengendara melintas melalui<br />

jalan yang sedang<br />

diperbaiki warga, Muntasir<br />

mengatakan kerusakan jalan<br />

ini sudah cukup lama.<br />

Sejak Kabupaten Pesawaran<br />

hingga berganti bupati<br />

yang baru, jalan ini<br />

tidak pernah tersentuh<br />

perbaikan. Bahkan, ada<br />

ruas jalan yang lubangnya<br />

cukup dalam dan bisa membahayakan<br />

pengguna jalan.<br />

"Dua hari yang lalu ada<br />

pengendara kecelakaan.<br />

Makanya kami bersama<br />

warga membantu menutup<br />

lubang secara swadaya,"<br />

kata Muntasir.<br />

Dia menyebutkan, seharusnya<br />

ruas jalan menuju<br />

Pemkab Pesawaran ini<br />

segera diperbaiki, sehingga<br />

tidak menghambat para<br />

pengguna jalan. Tapi kenyataannya<br />

hingga kini<br />

pemerintah tidak pernah<br />

memberikan perbaikan.<br />

"Kenapa tidak diperbaiki?<br />

Inikan akses menuju<br />

kantor Pemkab Pesawaran?"<br />

tanyanya.<br />

Dia berharap pemerintah<br />

segera memperbaiki<br />

Foto : Erlian/Kupas Tuntas<br />

MUNTASIR DAN KURSI RODA - DENGAN kondisi tubuh tidak sempurna, Muntasir turut membantu warga Dusun<br />

Sukamarga, Desa Penengahan, Gedongtataan, memperbaiki jalan milik provinsi yang rusak. Foto dibidik, Selasa (26/4).<br />

jalan ini, sehingga pengguna<br />

jalan merasa nyaman<br />

saat melintas. Dan juga<br />

bisa meminimalisir terjadinya<br />

kecelakaan. "Kalau<br />

kecelakaan sudah sering.<br />

Apalagi habis hujan. Lubang<br />

di jalan tidak terlihat<br />

karena ada airnya. Kalau<br />

saya malu, akses jalan<br />

menuju kantor Pemkab jalannya<br />

bolong-bolong. Saya<br />

berharap pemerintah<br />

segera memperbaiki jalan<br />

ini," katanya. (Erlian)


8 PENDIDIKAN<br />

Rabu, <strong>27</strong> <strong>April</strong> <strong>2016</strong><br />

MTsN 2 Raih Juara Umum<br />

Foto : Tampan/Kupas Tuntas<br />

DISEGEL - GEDUNG UKM SBI di lingkungan Kampus IAIN Raden Intan disegel oleh pihak kampus,<br />

Selasa (26/4). Penyegelan ini dikawal 150 anggota Polisi.<br />

Demo IAIN Rusuh Lagi<br />

• Dinilai Anarkis, UKM SBI Dibekukan<br />

Lampung Utara<br />

(Kupas Tuntas)<br />

MADRASAH Tsanawiyah<br />

Negeri 2 Lampung Utara<br />

berhasil meraih juara<br />

umum dalam lomba pramuka<br />

tingkat penggalang<br />

pada Gebyar Racana STAI<br />

Ibnurusyd yang ketiga.<br />

Lomba diadakan di Kampus<br />

STAI Ibnurusyd Kotabumi<br />

Lampung Utara pada<br />

23 sampai 24 <strong>April</strong> diikuti<br />

oleh hampir seluruh sekolah<br />

umum maupun Madrasah<br />

se Kabupaten Lampung<br />

Utara.<br />

Siswa-siswi MTsN 2 Lampung<br />

Utara meraih juara<br />

pertama Dai, Juara kedua<br />

ketangkasan pramuka (L-<br />

KP), Juara kedua pidato<br />

bahasa Inggris, dan juara<br />

kedua kaligrafi. Siswa yang<br />

berhasil mengharumkan<br />

nama Madrasah tersebut<br />

mendapat reward pada saat<br />

upacara bendera.<br />

“Bukan hanya siswanya<br />

saja yang kami berikan reward,<br />

namun guru pembinanya<br />

juga,” ujar Kepala<br />

MTsN 2 Lampura, Akari<br />

Saipullah, kemarin.<br />

Ia menambahkan, untuk<br />

mendorong siswa berlomba-lomba<br />

menjadi yang<br />

terbaik dalam setiap lomba,<br />

baik dalam bidang akademik<br />

maupun nonakademik Madrasah,<br />

pihaknya selalu<br />

menyiapkan penghargaan.<br />

Ditambahkan pembina<br />

Pramuka MTsN 2, Fajar<br />

Sabriyanto, mengatakan<br />

siswa-siswi antusias dan<br />

semangat mengikuti lomba<br />

ini, karena support dari<br />

pihak Madrasah.<br />

“Support ini lah yang<br />

membuat kami bisa meraih<br />

juara,” ujarnya.<br />

Sementara itu Waka bidang<br />

Kesiswaan, Mahyudin,<br />

mengaku tidak menyangka<br />

siswa-siswi binaannya ini<br />

akan membawa pulang juara<br />

umum pada lomba tersebut,<br />

melihat persaingan<br />

yang cukup ketat. (Rls)<br />

Lagi-lagi aksi unjuk rasa di Kampus IAIN Raden<br />

Intan berakhir ricuh. Selasa (26/4), ratusan massa<br />

dari UKM Seni Budaya Islam (SBI) kembali<br />

melakukan aksi demo di depan gedung Rektorat.<br />

Ini merupakan aksi lanjutan yang dilakukan oleh<br />

UKM SBI dimana sebelumnya telah memblokir<br />

jalan di area kampus.<br />

Bandar Lampung<br />

(Kupas Tuntas)<br />

KERICUHAN terjadi setelah<br />

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan,<br />

Syaifudin Anwar,<br />

mengatakan UKM ini resmi<br />

dibekukan dan gedung<br />

tempat mereka beraktivitas<br />

disegel. Mendengar itu, massa<br />

kemudian mengamuk. Sempat<br />

terjadi kejar-kejaran antara<br />

petugas keamanan dengan<br />

para mahasiswa, saat petugas<br />

berusaha mengosongkan barang-barang<br />

milik UKM SBI.<br />

Para pendemo kemudian<br />

memilih bertahan di gedung<br />

UKM markas mereka dan menolak<br />

meninggalkan lokasi. Agar<br />

Bandar Lampung<br />

(Kupas Tuntas)<br />

DINAS Pendidikan dan Kebudayaan<br />

(Disdikbud) Provinsi<br />

Lampung telah menerima<br />

naskah soal untuk ujian nasional<br />

(UN) jenjang pendidikan<br />

SMP/MTS dan sederajat, Sabtu<br />

(23/4) lalu.<br />

Sama halnya seperti naskah<br />

soal UN jenjang pendidikan<br />

SMA beberapa waktu<br />

lalu, naskah soal UN SMP juga<br />

disimpan di Aula Dit Sabhara<br />

Polda Lampung, yang terletak<br />

aksi tidak semakin merebak,<br />

penyegelan dan pengosongan<br />

gedung ini juga dikerahkan<br />

sebanyak 150 personel Sabhara<br />

Polresta Bandar Lampung, Polsek<br />

Sukarame dan intel.<br />

Keadaan di gedung SBI juga<br />

sempat memanas ketika sejumlah<br />

petugas dari kepolisian<br />

dan pegawai rektorat meminta<br />

agar mahasiswa mengosongkan<br />

gedung. Tetapi ratusan<br />

massa yang masih bertahan,<br />

tetap menolak.<br />

“Kami berorganisasi dilindungi<br />

undang-undang. Jadi<br />

tolong kami dihargai,” ujar<br />

Pupung, korlap aksi.<br />

Setelah beberapa kali dilakukan<br />

mediasi oleh Kasat Sabhara,<br />

Kompol Jatmiko, Kasat<br />

di depan gedung Disdikbud<br />

Lampung dengan penjagaan<br />

ketat.<br />

“Soal dan lembar jawaban<br />

sudah kita terima Sabtu lalu.<br />

Jadi hanya menunggu jadwal<br />

distribusi ke tiap daerah.<br />

Sekarang sudah disimpan di<br />

aula Sabhara Polda Lampung,”<br />

kata Sekretaris Disdikbud<br />

Lampung Fauziah,<br />

saat dijumpai di ruang kerjanya,<br />

Selasa (26/4).<br />

Ia mengatakan, sebanyak<br />

2.800 dus soal UN untuk<br />

jenjang pendidikan SMP,<br />

paket B, dan SMPLB ter-<br />

Intel, Kompol Andi dan Kapolsek<br />

Sukarame, Kompol Hari<br />

Sutrisno, massa akhirnya setuju.<br />

Tetapi mereka menolak untuk<br />

diusir secara paksa, melainkan<br />

dengan keluar sendiri. Pihak<br />

rektorat pun memberi batas<br />

waktu hingga pukul 16.00 WIB.<br />

“Kami disini hanya mengamankan<br />

agar saat penyegelan<br />

tidak sampai terjadi keributan.<br />

Apa yang akan dilakukan oleh<br />

pihak rektorat, itu kewenangan<br />

mereka,” kata Kompol Andi.<br />

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan,<br />

Syaifudin Anwar<br />

mengatakan, dibekukannya<br />

UKM SBI merupakan hasil<br />

rapat pimpinan dengan semua<br />

Dekan dari tiap jurusan. Hal ini<br />

ditetapkan berdasarkan kajian<br />

eksistensi SBI selama ini,<br />

ternyata kerap menimbulkan<br />

kisruh di dalam kampus.<br />

“Jadi ini bukan keputusan<br />

person, melainkan hasil rapat.<br />

Kita amati UKM ini sangat sulit<br />

dibina dan selalu buat masalah.<br />

Padahal Rektor ingin membangun<br />

citra baik IAIN untuk<br />

bisa mewujudkan UIN,” kata<br />

Syaifudin.<br />

Terlebih, kata dia, SBI juga<br />

kerap menyudutkan pihak rektorat<br />

dengan menebar ancaman.<br />

Seperti ancaman memboikot<br />

wisuda yang akan digelar<br />

besok, Kamis (28/4).<br />

“Dengan demikian aktivitas<br />

UKM ini kita berhentikan hingga<br />

batas waktu yang belum ditentukan,”<br />

ujarnya.<br />

Terkait dugaan pungli yang<br />

disampaikan massa aksi, ia<br />

mengaku hal itu fitnah. Sebab,<br />

pihak rektorat tidak pernah<br />

mematok besaran sumbangan.<br />

Menurutnya, jika ada<br />

mahasiswa yang tidak sanggup<br />

membayar bisa mengisi formulir<br />

tidak mampu.<br />

“Itu hanya kisaran saja. Kalau<br />

nggak nyumbang ada formulirnya<br />

juga, jadi tidak ada paksaan.<br />

Kalau mereka memang<br />

ada temuan silahkan sampaikan<br />

dengan baik pasti kami terima.<br />

Tetapi jangan dengan cara<br />

anarkis dan tutur kata yang tidak<br />

sopan,” pungkasnya. (Tampan)<br />

Minggu Depan, Naskah Soal UN SMP Didistribusi<br />

sebut, akan didistribusikan<br />

pada Rabu (4/5) mendatang,<br />

sekitar pukul 6.00 WIB. Distribusi<br />

naskah soal UN SMP<br />

ini juga akan diprioritas<br />

wilayah terjauh.<br />

“Sama seperti sebelumnya,<br />

kita prioritaskan ke<br />

kabupaten terjauh dulu, armadanya<br />

juga sudah kita<br />

siapkan,” katanya.<br />

Adapun, UN SMP akan<br />

dilaksanakan pada tanggal 9<br />

Mei hingga 12 Mei mendatang.<br />

Selain mendistribusikan naskah<br />

soal UN SMP, pada tanggal<br />

yang sama sekitar pukul<br />

16.00 WIB pihaknya juga akan<br />

segera menyerahkan DKHUN<br />

(daftar kolektif hasil ujian<br />

nasional) jenjang pendidikan<br />

SMA, ke masing-masing kabupaten/kota.<br />

Ia mengatakan,<br />

Disdikbud Lampung akan mengambil<br />

hasil UN SMA, pada<br />

Selasa (3/5).<br />

“Tanggal 3 Mei, Disdikbud<br />

akan ambil dulu hasil UN SMA.<br />

Itu rencananya kita olah dulu,<br />

Insya Allah kalau bisa cepat<br />

selesai, rencananya Rabu (4/<br />

5) sore baru kita bagikan lagi<br />

DKHUN-nya ke-15 kabupaten/<br />

kota,” tutupnya. (Tampan)<br />

Menaker : Pendidikan Formal Mismatch dengan Industri<br />

Jakarta<br />

(Kupas Tuntas)<br />

MENTERI Ketenagakerjaan,<br />

Hanif Dakiri, menuturkan<br />

negeri ini sudah kehabisan<br />

energi untuk pendidikan<br />

formal, yang tidak sesuai atau<br />

mismatch dengan kebutuhan<br />

industri kerja.<br />

Berdasarkan data Kemenaker,<br />

pada 2015, dari 122,38 juta<br />

angkatan kerja, hampir separuh<br />

50,8 juta adalah lulusan SD ke<br />

bawah, sementara lulusan SMP<br />

adalah 20,7 juta dan lulusan SMA<br />

sebanyak 19,8 juta.<br />

Hanif mengatakan, dengan<br />

data tersebut, negara<br />

ini tidak bisa bicara soal<br />

politeknik, universitas, atau<br />

beasiswa negara yang diberikan<br />

untuk pendidikan.<br />

Pasalnya, para calon tenaga<br />

kerja tidak bisa mengakses<br />

pendidikan tinggi<br />

tersebut.<br />

“<br />

Lewat kerjasama ini<br />

kita harapkan yang<br />

akan terjadi adalah<br />

lompatan besar<br />

bagi percepatan<br />

peningkatan tenaga<br />

kerja berikut<br />

sertifikasi<br />

profesinya"<br />

"Kita terjebak dalam satu<br />

jenis tertentu (penghasil calon<br />

tenaga kerja). Kita tidak bisa<br />

menghabiskan energi untuk<br />

pendidikan formal yang tidak<br />

nyambung dengan industri,"<br />

ujar Hanif di Kemenaker,<br />

Jakarta, Selasa (26/4).<br />

Oleh karena itu, guna menciptakan<br />

tenaga kerja yang<br />

memiliki keterampilan atau<br />

skill yang bisa disesuaikan<br />

dengan kebutuhan industri,<br />

Kementerian Ketenagakerjaan<br />

(Kemenaker) bersama<br />

dengan Kamar Dagang dan<br />

Industri menjalin kerjasama<br />

terkait percepatan peningkatkan<br />

kompetensi tenaga<br />

kerja Indonesia.<br />

"Lewat kerjasama ini kita<br />

harapkan yang akan terjadi<br />

adalah lompatan besar bagi<br />

percepatan peningkatan tenaga<br />

kerja berikut sertifikasi<br />

profesinya," terangnya.<br />

Hanif menambahkan, Indonesia<br />

membutuhkan tenaga<br />

kerja yang memiliki keterampilan<br />

atau skill untuk bisa<br />

bersaing mendapatkan pekerjaan<br />

era globalisasi saat ini.<br />

Presiden Joko Widodo (Jokowi)<br />

juga pernah berkata,<br />

negara yang bisa memenangkan<br />

persaingan adalah<br />

negara yang tenaga kerjanya<br />

memiliki skill. Intinya, jika<br />

bicara era kompetensi, kunci<br />

suksesnya ada di skill.<br />

"Pembuktian ada di sertifikasi<br />

profesi. Di mana para<br />

calon tenaga kerja akan mengikuti<br />

pelatihan untuk meningkatkan<br />

kompetensinya<br />

yang akhirnya akan menerima<br />

sertifikasi profesi tersebut,"<br />

ucapnya. (Okz)<br />

Gaji Guru Honorer<br />

Tanggungjawab Pemda<br />

JAKARTA - MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan<br />

(Mendikbud), Anies Baswedan,? menegaskan pertumbuhan jumlah<br />

guru honorer dibandingkan guru PNS dan siswa harus menjadi<br />

perhatian serius untuk ditangani. Di mana guru honorer mengalami<br />

lonjakan dari 84 ribu menjadi 812 ribu atau naik 860 persen.<br />

Anies mengatakan, membeludaknya jumlah guru honorer di<br />

Indonesia lantaran tidak adanya aturan tegas. Selama ini, setiap<br />

kepala daerah, kepala sekola?h, dan kepala dinas semaunya<br />

mengangkat guru honorer. Alhasil, jumlah guru honorer mengalami<br />

lonjakan dari 84 ribu menjadi 812 ribu atau naik 860 persen.?<br />

"Jika persoalan pengangkatan guru honorer tidak diatur dengan<br />

tegas akan terus menjadi masalah berkepanjangan. Karena<br />

pengangkatan honorer ada di tingkat operasional (kepsek dan kadis).<br />

Belum lagi kepentingan kepala daerah dalam suksesi pilkada," kata<br />

Anies di Senayan, Selasa (26/4).<br />

Dia menambahkan, urusan kepegawaian guru bukan kewenangan<br />

Kemendikbud sehingga harus menjadi perhatian bersama.<br />

Sebab, sesuai UU Otda guru merupakan pegawai daerah dan bukan<br />

pusat. Kemendikbud yang memiliki potret komposisi guru tersebut<br />

harus menyampaikan ke publik agar menjadi catatan bersama.<br />

"Bagian kami adalah membantu mereka yang ada dalam sistem<br />

dengan insentif ekstra dan dengan pembelajaran ekstra. Daripada<br />

ngotot minta di-PNS-kan, lebih baik kepada daerah?nya<br />

menaikkan gaji guru honorernya. Saya yakin, kalau gaji dan<br />

tunjangan guru honorer ditingkatkan, tidak ada lagi kisruh seperti<br />

sekarang ini," tandasnya.<br />

Dia menambahkan, pihaknya tidak ingin membuat perbedaan<br />

antara guru PNS dan honorer. Mereka sama-sama di ruang kelas,<br />

hanya status kepegawaiannya saja yang berbeda.<br />

"Pemerintah memandang sama guru PNS dan honorer. Hanya<br />

saja, saat ini guru PNS gajinya memang timpang dibanding guru<br />

honorer. Itu sebabnya, Kemendikbud akan meningkatkan jumlah<br />

guru honorer yang akan menerima tunjangan guru non PNS dan<br />

meningkatkan pelatihan bagi guru honorer," tutur Anies. (Jp)<br />

SMA Perintis Tekuk SMK BPK Penabur<br />

BANDAR LAMPUNG - TIM basket putra SMA Perintis 2<br />

Bandar Lampung menaklukkan tim basket putra SMK BKP Penabur<br />

Bandar Lampung pada hari ketiga Darmajaya Basketball Competition<br />

yang digelar Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Darmajaya<br />

Basketball Association (DBA), Selasa (26/4).<br />

Berlangsung di lapangan basket Institut Informatika dan Bisnis<br />

(IBI) Darmajaya, pertandingan antara SMA Perintis 2 dan SMK<br />

BKP Penabur berjalan seru. Susul-menyusul perolehan angka terjadi<br />

sejak awal pertandingan.<br />

Tim SMK BKP Penabur tampil cukup lincah lewat dribeldribel<br />

para pemainnya. Namun, tim SMA Perintis 2 tidak mau<br />

menyerah begitu saja. Tempo permainan cepat yang diperagakan<br />

tim SMA Perintis 2 tidak bisa diimbangi SMK BKP Penabur.<br />

Akhirnya, tim SMA Perintis 2 menang dengan skor 32-24 atas<br />

tim SMK BKP Penabur.<br />

Pertandingan lainnya di kelompok putri, SMA YP Unila Bandar<br />

Lampung juga berhasil lolos ke babak selanjutnya setelah<br />

menaklukkan MA Diniyyah Putri Pesawaran dengan skor 14-07.<br />

Ketua Pelaksana, Saera Pahlawan, mengungkapkan juara bertahan<br />

putra SMA Negeri 14 Bandar Lampung kembali berkompetisi pada<br />

even ini, Namun mereka telah kandas saat berhadapan dengan SMA<br />

Negeri 1 Kota Agung Tanggamus, Senin lalu (25/4).<br />

“Kompetisi tak sekadar menang atau kalah, yang terpenting<br />

peserta mampu menunjukkan kemampuan terbaik. Selain menjaring<br />

bibit unggul pebasket Lampung, kompetisi ini juga untuk melatih<br />

jiwa sportivitas peserta, memupuk rasa persaudaraan antar pelajar<br />

se-Provinsi Lampung,” harapnya. (Tampan)<br />

BERTANDING - TIM<br />

basket putra SMA<br />

Perintis 2 Bandar<br />

Lampung (putih) saat<br />

berhadapan dengan tim<br />

basket putra SMK BKP<br />

Penabur Bandar<br />

Lampung pada<br />

DarmajayaBasketball<br />

Competition yang<br />

digelar Unit Kegiatan<br />

Mahasiswa (UKM)<br />

DarmajayaBasketball<br />

Association (DBA),<br />

kemarin (26/04).<br />

Foto : Ist


IKLAN 9<br />

Rabu, <strong>27</strong> <strong>April</strong> <strong>2016</strong><br />

PERCETAKAN<br />

PANEL<br />

HOTEL<br />

KOST-KOSAN<br />

RUMAH KONTRAKAN<br />

KONVEKSI<br />

OBAT<br />

PERCETAKAN PRAMESWARI<br />

terima cetak banner, spanduk<br />

foto, cepat bisa ditunggu. Cetak<br />

undangan gratis banner foto.<br />

Gedung baru di Pajaresuk-Pring<br />

sewu. Hub : (0721) 2170, 0813<br />

69016767<br />

PERCETAKAN MEDIA TAN<br />

JUNG KARANG Jl.Duku No.4<br />

Pasir Gintung. Telp: 0721-256 169<br />

Kalender Rp1.000/lembar minimal<br />

1.000 lmr, Kartu Nama Rp 50/ Lmr<br />

Minimal 5.000 Lmr, Stiker Rp 200/<br />

Lmr Minimal 2.500 Lmr,<br />

Undangan, Brosur, Buku, dll. "CP<br />

MAHMUDI" 0721-7553961, 0815<br />

4054469, 0812 79482321<br />

LOWONGAN<br />

DICARI : pria, Acounting/<br />

pembukuan dikomputer, bisa auditbersedia<br />

bekerja pada malam hari,<br />

hubungi iwan : 081379<strong>27</strong>2995<br />

SUMUR BOR<br />

SUKIR BOR terima service/ pem<br />

buatan sumur bor harga nego,<br />

Hub. Mang Sukir (0821 81071091)<br />

CV IDE KREASINDO, mene rima<br />

pekerjaan panel , ACP, Furniture<br />

Interior, dll. Jl. Kelurahan RT.02 LK<br />

II Gunung Mastur Kel. Per wata,<br />

Teluk Be tung Timur, Bandarlam<br />

pung. Hp. 081<strong>27</strong>2031115<br />

SANGGAR BUNGA<br />

SANGGAR BUNGA LAM PUNG<br />

FLORIST. Terima pesanan ucapan<br />

seluruh sumatera, bunga papan<br />

medan/sewa bunga meja, dll. Pst :<br />

Bandar Lampung, Kalianda, Pringsewu,<br />

Gedung Tataan. Alamat Jl.<br />

Imam Bonjol no. 114 Lebak Budi. No.<br />

085<strong>27</strong>9714488<br />

FURNITURE<br />

CV. RAFI JAYA FURNITURE,<br />

spesialis kitchen set menyediakan<br />

pembuatan kamar set, ruang<br />

tamu, atau ruang keluarga, butik<br />

dll. harga mulai dari 1,2 jt<br />

permeter Hub : 082179176076<br />

atau 081<strong>27</strong>2166609.<br />

MUSIK<br />

SINARTA Musik perni kahan, Saur<br />

matua, Orgen Tunggal, Pesta<br />

Bonataon, Dalam dan Luar Kota.<br />

Hubungin segera : 085216105475.<br />

Drs. Edison E. Sinurat.<br />

ADI MUSIK Jl/bl tkr tmbh : i5(4)<br />

i4(5) i3(6) PA50 (7) PA80, PA500,<br />

PSR900, KN1400, 2400,2600, WK<br />

1800, CTK 811, X50, BETA3, Blazer,<br />

Cora, CS800, DOD, CS1200, PY8CH,<br />

PV16CH Hub : 268983 atau 0813<br />

69139529.<br />

HOTEL LUSY Jln. Diponegoro<br />

No.186 Bandarlampung 100-200<br />

Ribu. Free Wifi. Hub : 0721-<br />

471020<br />

HOTEL GRIYA GATSU 63. 250 rb /<br />

malam dan juga terima kost bulanan.<br />

AC/Non AC. Jl Gatot Subroto No.63<br />

Pahoman. Depan RM Mbok Wito .<br />

Tlp 0721 5600134<br />

KOPERASI<br />

KOPERASI SIMPAN PINJAM<br />

MAK MUR MANDIRI. Anda<br />

seorang Karya wan PT butuh uang<br />

mendadak? segera hubungi kami<br />

!! Syarat Lengkap Langsung<br />

Cair...!!! 1. SK Karyawan (Tetap/<br />

Kontrak) 2. Kartu jamsostek +<br />

Saldo Jamsostek 3. Buku<br />

Tabungan Gaji + ATM 4. Ijazah<br />

Terakhir + Slip Gaji 5. Foto Copy<br />

KTP dan KK. Jl. Soe karno Hatta<br />

No. 52 D Suka bumi Indah, Ban<br />

darlampung. Telp : 0721-709216/<br />

081398800360<br />

KOPERASI SIMPAN PINJAM<br />

MAK MUR MANDIRI. Anda<br />

seorang Karya wan PT butuh uang<br />

mendadak? segera hubungi kami<br />

!! Syarat Lengkap Langsung<br />

Cair...!!! 1. SK Karyawan (Tetap/<br />

Kontrak) 2. Kartu jamsostek +<br />

Saldo Jamsostek 3. Buku Tabungan<br />

Gaji + ATM 4. Ijazah Terakhir + Slip<br />

Gaji 5. Foto Copy KTP dan KK.<br />

Jl.Laksamana Hayati No.21 Teluk<br />

Betung Bandar Lampung (samping<br />

Bank Tripanca) Telp:072147 6220/<br />

HP:081375730872<br />

KOST-KOSTAN hrian/minggu/<br />

Bln, Fas: AC, TV, Kmr mandi<br />

didalam, Parkir Luas & Aman.<br />

Hub. 0853 8456 5777. Jln. P.Antasari<br />

No. 171 B.Lampung, Hrg Mulai<br />

100rb/ Hari.<br />

TERIMA KOST-KOSTAN PUTRA<br />

PUTRI lokasi perum Korpri 5jt/<br />

tahun dan disewakan rumah 2<br />

lantai 3 kt. lokasi pramuka<br />

Rajabasa 20jt/th. Hubungi 0813 6908<br />

8174 / 0822 8013 4567.<br />

MAKANAN<br />

JAYA BAKERY menyediakan aneka<br />

roti isi, roti tawar, cake, pastry,<br />

dengan harga terjangkau mulai dari<br />

Rp. 4.500,- semen tara untuk snack<br />

box Rp. 6.000,- Tersedia juga<br />

brownies, black forest, dll. Mene<br />

rima pesanan untuk acara ulang<br />

tahun, dll. Toko tersebar di Jalan<br />

Kimaja, Jalan Teuku Umar, Natar,<br />

Panjang, Bandar Jaya, dll. No Telp :<br />

081<strong>27</strong>2042166/08218<strong>27</strong>98188<br />

RUMAH MAKAN OM BASIT<br />

menyediakan khas : seperti ikan<br />

bakar tongkol, ikan bakar kembung,<br />

ikan bakar gurame dan mas, juga<br />

menu khusus seperti ikan bakar<br />

baronang, simba dan kakap merah,<br />

serta aneka minuman. Alamat Jl.<br />

Raden Intan Kel. Ranggai Tri<br />

Tunggal Kec. Rangai, Lamsel CP.<br />

085<strong>27</strong>9695260<br />

DIKONTRAKKAN Perum Palem Asri<br />

Way Kandis 1, 2, 3 Kemiling, Labuhan<br />

Dalam, Kedamaian, Tir-tayasa, Kali<br />

anda, Metro, Natar. Hub No Telp Kantor<br />

(0721)486313/ Bapak Boy : 08526922<strong>27</strong>97/<br />

Bapak Ari : 085208466595<br />

PENGISIAN RACUN API<br />

CV CAHAYA ABADI, men jual brbgai<br />

apar+ pengisian ulang. Jl. Yos Sudarso<br />

No.138C (Dpn Budi Wahana Motor)<br />

Hub. 0851 0752 0099/0812 7800 1238<br />

PERLENGKAPAN LAB<br />

"ANIMO CHEMICAL & LAB": men<br />

jual bahan kimia industri dan labora<br />

torium, serta menj ual perlengkapan<br />

safety. hrga terjangkau jln pemuda<br />

126 depan chandra. Hub: 081<strong>27</strong>289997<br />

SEWA MOBIL<br />

MENYEDIAKAN Jasa sewa mobil +<br />

sopir rute Tanah Abang dan seluruh<br />

wilayah Jakarta. Harga flexible,<br />

Hubungi : 087770788319<br />

KOLAM<br />

CV. LAMPUNG POOL kolam renang<br />

special pembuatan kolam renang atau<br />

waterboom, www. lampungpool<br />

.multi ply.com Hub: 0813 69144878,<br />

Pin BB 21810105.<br />

PENJAHIT BINTANG VIRGO<br />

Meneri ma Pesanan: Seragam<br />

Kantor , Seragam Karyawan, JasSfri<br />

Bla zer, Dll.Jl. Hayam Wuruk No. 106,<br />

Keb. Jeruk, Tj. Karang Ti mur, Bandar<br />

lampung Tlp. 081369199918.<br />

PIJAT TRADISIONAL<br />

MB AYU, Pengobatan tradisional<br />

Mases, Turun Berok, Ambeyen, Urat<br />

Belikat, Lemah Syahwat, dll. Alamat<br />

: Jln. Nusa Indah Raya samping<br />

masjid tawakal no. <strong>27</strong> Sukarame<br />

Waydadi. Hub. 0813 6752 6598<br />

TANAH<br />

TANAH 3 HA (Tanah Bukit), 150<br />

m dr Jln Ry Hanura DS. Sk Jaya<br />

Hanura (dkt TPI) Rp 450 Jt. Hp<br />

081<strong>27</strong>212000<br />

JUAL BELI MOBIL<br />

JUAL beli berbagai macam mobil<br />

second, dijamin berkualitas!!!<br />

Langsung datang saja ke “Mora jaya<br />

Motor” atau Hub: 0813 7993 3788.<br />

JUAL BELI BARANG BEKAS<br />

JUAL beli barang bekas, kardus,<br />

koran, plastik,logam, dll. EO Wisata<br />

Paket Kiluan. SMS (0821 8104 9676)<br />

KUNIR PUTIH DAN BENALU<br />

TEH terbukti khasiatnya , efektif<br />

dapat melayukan, menghancur kan<br />

dan me- nyembuhkan : kanker,<br />

tumor, benjolan payudara, kista,<br />

miom, rahim, tiroid, uci2, lipoma,<br />

getah bening dan lain2. banyak<br />

bukti sem-buh tanpa operasi,<br />

diproduksi oleh CV. Tugu Bintang<br />

Sakti Yogyakarta HP. 0813 9266 4200,<br />

Lampung Hubungi. Pak Nyoman<br />

081<strong>27</strong>2863555<br />

SEWA TEMPAT ACARA<br />

BAGAS RAYA LAMPUNG<br />

menyewa- kan tempat untuk acara :<br />

a.Pesta pernikahan Adat/Nasional,<br />

b. Resepsi pernikahan, c.Perayaan<br />

Ulang Tahun/Khitanan, d. Seminar/<br />

Reuni/Loka Karya, e. Perayaan Hari<br />

Raya, f. Dan acara – acara lainnya.<br />

Jl. Soekarno Hatta Way Dadi,<br />

Sukarame Bandar Lampung, tlp<br />

0721 782223, 3541919. Fax 0721 785229.<br />

Untuk info lengkap hub. Nita 0821<br />

7916 5253.<br />

KURSUS<br />

KURSUS tertulis Alkitab Gratis,<br />

berminat?, silahkan sms ke 0853 5752<br />

3502 atau 0813 3199 5731. Pin. 57CA267F.<br />

"Untuk kalangan sendiri"


10 Rabu, <strong>27</strong> <strong>April</strong> <strong>2016</strong><br />

SAMBUNGAN<br />

50 Persen Usulan Rekrutmen PNS tak Memenuhi Syarat<br />

Jakarta<br />

(Kupas Tuntas)<br />

TAHUN ini hampir 600<br />

instansi pusat dan daerah<br />

mengajukan kebutuhan<br />

pegawai baru. Hanya<br />

saja, dari usulan kebutuhan<br />

yang diajukan<br />

lewat e-formasi, setengahnya<br />

tidak memenuhi<br />

syarat.<br />

"Kami terpaksa menolak<br />

usulan tambahan<br />

formasi yang disampaikan<br />

instansi pusat dan<br />

daerah. Sebab, 50? persen<br />

usulannya bukan menempati<br />

jabatan prioritas<br />

(yang mendukung program<br />

Nawacita)," kata<br />

Deputi SDM Aparatur<br />

Kementerian Pendayagunaan<br />

Aparatur<br />

Negara dan Reformasi<br />

Birokrasi (KemenPAN-RB)<br />

Setiawan Wangsaatmadja<br />

di Jakarta, Selasa (26/4).<br />

Dia mengaku heran<br />

melihat usulan tambahan<br />

formasi yang diajukan<br />

didominasi tenaga<br />

administrasi. Padahal,<br />

KemenPAN-RB sudah<br />

melakukan sosialisasi ke<br />

daerah-daerah terkait<br />

pengadaan CPNS <strong>2016</strong>.<br />

"Kami sudah menginformasikan,<br />

jabatanjabatan<br />

mana yang dibuka<br />

dalam rekrutmen tahun ini.<br />

Tapi kok masih saja<br />

mengajukan jabatan di luar<br />

program utama," ujarnya.<br />

Setiawan menegaskan,<br />

bila instansi ingin merekrut<br />

pegawai baru,<br />

usulan formasinya harus<br />

sesuai dengan 108 jabatan<br />

yang ditentukan pusat.<br />

Yaitu program wajib<br />

yang meliputi kesehatan,<br />

pendidikan (guru dan<br />

dosen), dan penanggulangan<br />

kemiskinan.<br />

Kedua, program<br />

prioritas yaitu pembangunan<br />

infrastruktur,<br />

pembangunan poros<br />

maritim, pembangunan<br />

ketahanan energi dan<br />

pembangunan ketahanan<br />

pangan. Adapun ketiga,<br />

tenaga penegak hukum<br />

dan terakhir SDM untuk<br />

program dukungan<br />

reformasi birokrasi.<br />

"SDM yang mendukung<br />

Nawacita itu paling<br />

penting. Konsep SDM mulai<br />

sekarang harus diperketat<br />

supaya arahnya betul,<br />

Bukan berarti kami<br />

mengunci formasi jabatan<br />

prioritas. Tapi ini yang<br />

kami lakukan dalam dua<br />

tahun ini,” pungkasnya. (jp)<br />

Menteri...<br />

Dari Hal 1<br />

“Untuk pembebasan lahan<br />

itu sudah lebih cepat dari pada<br />

pengerjaan proyeknya. Pembebasan<br />

lahan sudah selesai,<br />

yang belum kan pembayarannya<br />

saja. Dan pembayaran<br />

pun bukan di kami. Jadi kalau<br />

dibilang pembebasan lahan<br />

belum selesai, sebenarnya ya<br />

sudah selesai,” ujarnya.<br />

Menurut Ferry, mengenai<br />

pembebasan lahan untuk<br />

pembangunan jalan tol mulai<br />

dari Lampung sampai ke Sumatera<br />

Selatan, tidak ada<br />

permasalahan yang berarti.<br />

“Karena kan ditempuh dengan<br />

cara persuasif sejak awal.<br />

Prosesnya sesuai dengan<br />

jadwal,” tuturnya.<br />

Apa yang disampaikan<br />

Ferry jelas berbeda dengan<br />

pernyataan Kepala BPN Lampung<br />

Iing Sarkim, beberapa<br />

waktu lalu. Menurut Iing, pembebasan<br />

lahan baru bisa rampung<br />

hingga 100 persen pada<br />

Juli <strong>2016</strong>. Molornya tahapan<br />

Karena ...<br />

Dari Hal 1<br />

dan tidak berbasis teknologi<br />

informatika (TI) tersebut,<br />

menyebabkan ada sekian banyak<br />

PNS yang tidak bisa<br />

mendaftar PUPNS. Mau tidak<br />

mau memang harus dilakukan<br />

pendataan secara manual.<br />

Karena secara sistem<br />

databasenya lemah,” kata<br />

Dedi saat dihubungi, Selasa<br />

(26/4)<br />

Jika sistem data menjadi<br />

lemah, kata Dedi, maka pada<br />

akhirnya pemerintah harus<br />

pro aktif untuk membuat pertemuan<br />

khusus yang lintas<br />

kabupaten/kota.<br />

“Atau BKD provinsi turun<br />

langsung ke kabupaten/kota<br />

untuk mengecek secara langsung<br />

agar bisa diketahui<br />

berapa jumlah PNS yang<br />

belum terdaftar dalam PU-<br />

PNS,” sarannya.<br />

Dedi juga meminta adanya<br />

penelusuran terkait gaji ratusan<br />

PNS tersebut.<br />

“Kalau ternyata selama ini<br />

gajinya lancar setiap bulan,<br />

berarti ada orangnya. Kalaupun<br />

ternyata orangnya sudah<br />

tidak ada dan ternyata<br />

gaji tetap terkirim terus,<br />

berarti ada yang menerimanya.<br />

Ini yang harus segera<br />

ditelusuri,” tukasnya.<br />

Sementara itu, Kepala<br />

BKD Zaini Nurman menyatakan,<br />

masalah PNS misterius<br />

yang berada di daerah<br />

merupakan kewengan dari<br />

pemda setempat. “Karena<br />

kan sesuai otonomi itu dikabupaten/kota.<br />

Tidak ke kami,”<br />

ucap dia.<br />

Terpisah, Badan Kepegawaian<br />

Daerah (BKD) Bandar<br />

Lampung menyatakan ada<br />

misskomunikasi antara BKD<br />

Bandar Lampung dengan<br />

BKN terkait adanya delapan<br />

(8) Pegawai Negara Sipil<br />

(PNS) Bandar Lampung yang<br />

tidak terdaftar pada BKN.<br />

Kepala BKD Bandar Lampung,<br />

M. Umar, menyatakan<br />

8 PNS yang tidak terdaftar di<br />

BKN memang sudah tidak<br />

terdaftar lagi sebagai PNS di<br />

Bandar Lampung. Hanya<br />

saja, terjadi miss komunikasi<br />

dengan pihak BKN.<br />

“Jadi ini hanya terjadi salah<br />

paham saja, karena ke-8<br />

PNS yang tidak terdaftar<br />

tersebut saat ini sudah ada<br />

yang pensiun tapi masih<br />

dimasukan datanya oleh B-<br />

KN. Tapi ada juga PNS yang<br />

sedang dalam proses pengajuan<br />

pensiun dini,” kata Umar.<br />

Kata Umar, sejak pendataan<br />

PUPNS lalu, mengajukan<br />

pensiun dini ini memang<br />

sudah tidak didata lagi.<br />

“Memang sudah nggak kita<br />

data lagi, makanya nggak<br />

terdaftar di BKN, kalau proses<br />

pensiun dininya sedang<br />

kita lakukan. Nanti BKD Bandar<br />

Lampung langsung ke<br />

BKN, dan kebanyakan yang<br />

pensiun dini ini dari Dinas<br />

Kesehatan yakni dokter dan<br />

ada juga yang berprofesi<br />

sebagai guru,” ungkapnya.<br />

Umar memastikan untuk<br />

PNS yang telah pensiun sudah<br />

tidak menerima gaji dari<br />

Pemerintah Kota (Pemkot)<br />

Bandar Lampung. Sedangkan<br />

untuk PNS yang sedang mengajukan<br />

proses pensiun<br />

dini, transfer gajinya baru<br />

akan dihentikan saat menerima<br />

SK pensiun dari Walikota.<br />

”Kalau yang pensiun nggak<br />

nerima gaji lagi, tapi yang<br />

masih proses pensiun dini<br />

masih menerima gaji sampai<br />

SK Walikota tentang penghentian<br />

atau pensiun dini<br />

keluar,” katanya.<br />

Diketahui, BKD Provinsi<br />

Lampung menemukan ada<br />

558 pegawai negeri sipil (PNS)<br />

yang berasal dari 12 Kabupaten/kota<br />

Provinsi Lampung<br />

belum terdaftar pada<br />

Badan Kepegawaian Nasional<br />

(BKN).<br />

Kepala BKD Lampung,<br />

Zaini Nurman mengatakan,<br />

data tersebut berdasarkan<br />

penelusuran pihaknya ke<br />

BKD Kabupaten/Kota. Namun,<br />

pihaknya tidak mau<br />

mengatakan bahwa PNS tersebut<br />

merupakan data fiktif.<br />

“Belum berani bilang (fiktif),<br />

bisa saja mereka belum<br />

daftar ulang (E-PUPNS) isi<br />

datanya. Karena pensiun<br />

atau dalam proses pindah ke<br />

tempat lain misalnya. Jadi<br />

dari data 57ribu itu 558 PNS<br />

diantaranya dari Lampung.<br />

Tapi kami akan minta terus ke<br />

BKD kabupaten/kota untuk<br />

pembebasan lahan tersebut,<br />

dikarenakan masih ada tanah<br />

warga yang belum diukur.<br />

"Semula kami targetkan<br />

selesai Mei. Ternyata ada<br />

faktor-faktor yang menjadi<br />

penghambat. Misal, pemilik<br />

tidak ada di tempat. Kami tidak<br />

berani ngukur tanah kalau<br />

tidak ada pemiliknya. Nanti<br />

dikomplain. Sampai Mei nanti,<br />

kami perkirakan bisa selesai 40<br />

persen," jelas Iing.<br />

Iing menambahkan, saat ini<br />

pembebasan lahan di Lampung<br />

Selatan sudah memasuki<br />

tahap inventarisasi satuan<br />

tugas (satgas) B. "Jadi satgas<br />

B itu petugas yang menginventarisasi<br />

berkaitan dengan<br />

data yuridis maupun apa yang<br />

ada di atas tanah itu. Tanamannya,<br />

rumah, atau apa<br />

saja," papar Iing.<br />

Di lain pihak, Asisten II<br />

Bidang Ekonomi dan Pembangunan<br />

Adeham memaklumi<br />

adanya pergeseran target<br />

pembebasan lahan tol.<br />

Menurut Adeham, seluruh<br />

jajarannya sudah fokus dan<br />

maksimal dalam bekerja.<br />

“Memang ada yang belum<br />

bebas, dan target bebas pada<br />

Mei nanti agaknya sulit tercapai.<br />

Tapi wajar juga kalau<br />

lihat kondisi lapangan. Karena<br />

hambatan-hambatan yang<br />

terjadi di lapangan tidak bisa<br />

diprediksi,” ungkapnya.<br />

Di sisi lain, Ferry juga mengaku<br />

akan melakukan transformasi<br />

di tubuh BPN, khususnya<br />

soal proses permohonan<br />

sertifikasi tanah yang<br />

bisa dipantau secara online.<br />

"Setelah datang ke loket, masyarakat<br />

memperoleh tanda<br />

terima dan ada barcode serta<br />

pinnya. Nah, pin ini yang bisa<br />

akses data kami. Jadi masyarakat<br />

bisa langsung memantau<br />

via online, sudah sampai<br />

mana proses penerbitan sertifikat<br />

tanahnya," bebernya.<br />

(Bong)<br />

menelusurinya,” kata Zaini.<br />

Terpisah, Kepala BKD<br />

Lampung Tengah (Lamteng),<br />

Yunijar, juga membantah ada<br />

181 pegawai misterius. Menurutnya,<br />

hanya terjadi kesalahan<br />

data antara pemerintah<br />

daerah dan pemerintah pusat<br />

sehingga memunculkan data<br />

yang tidak sama.<br />

“Kita sudah cek. Yang benar,<br />

181 orang itu bukan<br />

misterius. Mereka terdaftar<br />

resmi namun ada yang sudah<br />

pensiun, mutasi, belum registrasi<br />

ke pusat, diberhentikan<br />

dengan hormat, dan beberapa<br />

sebab lainnya,” kata<br />

Yunijar, kemarin.<br />

Menrutnya, jumlah keseluruhan<br />

pegawai di BKN Lamteng<br />

mencapai 13.777 orang,<br />

sementara yang teregistrasi<br />

masih berjumlah 13.596 orang.<br />

Mereka yang hilang<br />

diantaranya, 16 orang karena<br />

diberhentikan, 1 masuk penjara,<br />

1 orang dalam status<br />

DPO, 1 orang hilang, 1 orang<br />

mengajukan proses registrasi,<br />

5 orang sukses registrasi,<br />

2 mengundurkan diri, 19<br />

orang meninggal dunia dan<br />

22 orang mutasi kerja. Ada<br />

juga yang terdata NIP ganda<br />

sebanyak 2 orang, 77 orang<br />

pensiun dini, dan 16 orang<br />

dalam proses hukum, 2 orang<br />

di BKN.<br />

“Berdasarkan data tersebut,<br />

181 orang ini yang<br />

buat data BKN ganjil. Dan<br />

kita juga tidak mungkin<br />

menggaji pegawai bermasalah,<br />

apalagi sudah pensiun,”<br />

pungkasnya.<br />

Diketahui, Berdasarkan<br />

data dari BKD Lampung sampai<br />

dengan 31 Maret <strong>2016</strong>, total<br />

ada 558 PNS yang diduga<br />

fiktif karena belum melakukan<br />

Pendaftaran Ulang<br />

PNS (PUPNS) versi BKN.<br />

PNS dari 12 Kabupaten/<br />

kota tersebut yakni Lampung<br />

Tengah 181 PNS, Lampung<br />

Timur 173 PNS, Way Kanan<br />

74 PNS, Lampung Utara 38<br />

PNS, Tanggamus 34 PNS,<br />

Pesawaran 13 PNS, Mesuji 13<br />

PNS, Tulang Bawang Barat 10<br />

PNS, Bandar Lampung 8 PNS,<br />

Pesisir Barat 7 PNS, Tulang<br />

Bawang 6 PNS, dan Lampung<br />

Selatan 1 PNS. (Bong/Wanda/Towo)<br />

Polda ...<br />

Dari Hal 1<br />

bukit untuk reklamasi pantai,"<br />

tandasnya.<br />

Sementara itu, anggota<br />

Komisi III DPRD Bandar<br />

Lampung, Yuhadi, mendesak<br />

Walikota Bandar Lampung<br />

Herman HN agar memberhentikan<br />

segala jenis reklamasi<br />

yang ada di Bandar<br />

Lampung.<br />

"Kami tau Pak Walikota itu<br />

tegas untuk hal-hal yang<br />

merugikan Bandar Lampung.<br />

Jadi hentikanlah segala<br />

reklamasi yang ada<br />

disini,"ujar Yuhadi.<br />

Dirinya menjelaksan, reklamasi<br />

yang saat ini sedang<br />

di kerjakan membutuhkan<br />

material yang besar sebab<br />

reklamasi tersebut luas. Seperti<br />

contoh reklamasi WTL<br />

yang didekat gunung kunyit<br />

yang memerlukan luas sebanyak<br />

56 hektare.<br />

"Kalau luasnya saja segitu,<br />

enggak mungkin nimbun<br />

reklamasi pakai pasir laut,<br />

pastinya pakai material bukit,"<br />

tandasnya.<br />

Sementara anggota DPRD<br />

Provinsi Lampung Mingrum<br />

Gumay mendorong Wahana<br />

Lingkungan Hidup (Walhi)<br />

dan Mitra Bantala untuk melakukan<br />

class action kepada<br />

perusaan yang telah merusak<br />

lingkungan.<br />

Dikatakan Mingrum, Walhi<br />

harus melakukan advokasi<br />

gugatan class action. Hal ini<br />

dilakukan supaya ada efek<br />

jera agar masalah pengerukan<br />

tidak kembali terulang.<br />

Kata Sekretaris DPD PDIP<br />

ini, selain perusaan juga,<br />

instansi yang memberikan<br />

izin juga harus ditindak tegas.<br />

“Tentu mereka (Walhi<br />

dan Mitra Bantala) harus<br />

sia dengan cara apapun. Dan<br />

ancaman itu saat ini sudah<br />

benar-benar nyata.<br />

Pihak luar, (meski tidak<br />

disebutkan secara spesifik)<br />

saat ini sudah melakukan<br />

perang terhadap Indonesia,<br />

yakni melalui Proxy War, atau<br />

perang yang melemahkan<br />

Indonesia dari dalam melalui<br />

pihak ketiga. Yakni dengan<br />

membeli dan menguasai media<br />

massa untuk melakukan<br />

pembentukan opini dan menciptakan<br />

rekayasa sosial,<br />

sehingga terjadi kegaduhan<br />

di masyarakat.<br />

“Misalnya dengan beritaberita<br />

kriminal yang disajikan<br />

setiap setiap setengah jam,<br />

itu tanpa kita sadari sudah<br />

membentuk masyarakat jadi<br />

beringas. Karena itu yang<br />

dilihat setiap saat, begitu juga<br />

dengan iklan-iklan. Nah, ini<br />

banyak masyarakat yang<br />

belum sadar,” katanya.<br />

Selain itu dengan mengadu<br />

domba antara TNI-Polri lewat<br />

berbagai cara dan mengganggu<br />

stabilitas negara.<br />

Kemudian investasi besarbesaran<br />

ke Indonesia dan<br />

mengeksploitasi sumber daya<br />

alam dan menjadikan Indonesia<br />

pasar induk untuk<br />

menjual barang.<br />

“Mereka juga memberikan<br />

kita bantuan dan kerjasama,<br />

agar nantinya Indonesia<br />

berhutang. Pihak asing<br />

juga menghancurkan generasi<br />

dengan narkoba, judi<br />

online dan seks bebas,” tambahnya.<br />

Untuk itu, ia meminta agar<br />

mahasiswa bisa menangkal<br />

proxy war tersebut, dengan<br />

memanfaatkan modal demografi<br />

dan geografi.<br />

Geografi yakni dengan<br />

memaksimalkan hasil alam,<br />

baik dari sektor darat (agraris<br />

dan energi) juga laut (permukaan<br />

laut, dasar laut dan<br />

pantai).<br />

“Sementara Demografi<br />

yakni menjaga kearifan lokal<br />

dan budaya bangsa dan memegang<br />

teguh nilai Pancasila<br />

sebagai dasar negara,” tutupnya.<br />

Rektor Unila, Hasriadi Mat<br />

Akin dalam sambutannya<br />

mengatakan Unila sebagai<br />

wadah untuk membentuk<br />

sumber daya manusia siap<br />

menjadi garda terdepan mengawal<br />

kesatuan NKRI yang<br />

saat ini sudah terjun dalam<br />

globalisasi. Dengan ilmu pengetahuan<br />

dan kemampuan<br />

mahasiswa yang terus diasah,<br />

merupakan modal dasar<br />

negara dalam melanjutkan<br />

pembangunan.<br />

“Saat ini, Unila memiliki<br />

sekitar 35 ribu mahasiswa. Ini<br />

merupakan modal dasar<br />

yang akan menggantikan kita<br />

dalam regenerasi. Mereka<br />

lah yang nantinya menggantikan<br />

posisi kita dalam memimpin<br />

negeri ini,” ujarnya.<br />

Menurutnya, kedatangan<br />

Panglima TNI ke Unila merupakan<br />

sebuah keuntungan,<br />

karena para mahasiswa bisa<br />

mengerti bagaimana generasi<br />

muda ini akan diarahkan,<br />

terlebih Unila merupakan<br />

kampus dimana semua suku<br />

di Indonesia menuntut ilmu.<br />

“Unila terdiri dari semua<br />

etnik, dari Sabang sampai<br />

Merauke. Kita berharap kuliah<br />

umum ini jadi mereka di<br />

masa depan,” tutupnya.<br />

Sementara Gubernur<br />

Lampung, M. Ridho Ficardo<br />

dalam kesempatan ini meminta<br />

Panglima TNI agar<br />

lebih memperkuat keamanan<br />

dan perlindungan di wilayah<br />

perairan Lampung,<br />

khususnya di Selat Sunda.<br />

Hal ini karena masih seringnya<br />

terjadi pencurian ikan di<br />

wilayah laut Lampung dan<br />

penrusakan biota laut, dengan<br />

menggunakan bom.<br />

“Kami minta TNI dapat<br />

memperkuat keamanan di<br />

lingkungan laut. Selain<br />

untuk memberantas pencuri<br />

ikan, juga karena Lampung<br />

tengah menggagas pariwisata<br />

berbasis kelautan,”<br />

kata Gubernur.<br />

melakukan investigasi. Atau<br />

legal standing atas nama<br />

rakyat,” kata Mingrum saat<br />

ditemui di ruang kerjanya,<br />

Selasa (26/4).<br />

Pasalnya, tujuan gugatan<br />

dilakukan untuk pembelajaran<br />

bagi perusaan.“Apalagi<br />

reklamasi itu dibuat dengan<br />

menggunakan batu. Bukan<br />

pasir jadi ini sangat disayangkan,”<br />

ucapnya lagi.<br />

Pihaknya juga mengapresiasi<br />

langkah cepat yang<br />

dilakukan oleh Polda Lampung.<br />

Bahkan ia juga sedang<br />

pernah melakukan komunikasi<br />

agar hal ini ada tindakan<br />

tegas.<br />

“Ya, jika memang kalau<br />

tidak ada izin harus ada<br />

tindakan hukum. Jadi harus<br />

ada sanksi hukum tegas,<br />

terhadap siapapun,” tegasnya.<br />

(Bong/wanda/oscar)<br />

Panglima ...<br />

Dari Hal 1<br />

Kebersamaan TNI, Polri<br />

dan Pemda<br />

Sementara itu, dalam lawatan<br />

ke Makorem, Panglima<br />

TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo<br />

menilai Provinsi<br />

Lampung saat ini semakin<br />

aman dan kondusif. Hal itu<br />

tidak terlepas dari kebersamaan<br />

antara TNI, Polri,<br />

dan Pemerintah Daerah.<br />

"Lampung sebelumnya<br />

saya lihat di TV banyak masalah,<br />

tapi sejak Kapolda,<br />

Danrem baru jadi aman.<br />

Tentu ini karena kebersamaan,"<br />

kata Panglima TNI<br />

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo<br />

dalam sambutannya<br />

saat kunjungan ke Makorem<br />

043/Gatam Lampung.<br />

Jenderal bintang empat ini<br />

menilai, kebersamaan antara<br />

TNI, Polri, dan Pemerintah<br />

Daerah di Lampung bisa<br />

menjadi contoh di provinsi<br />

lain. Agar tercipta situasi<br />

yang aman dan kondusif<br />

serta masyarakat yang lebih<br />

sejahtera. "Kenapa saya<br />

sampaikan seperti ini, Lampung<br />

merupakan sandaran<br />

ibukota," kata dia.<br />

Sebagai contoh, lanjutnya,<br />

hasil senjata api rakitan yang<br />

dikumpulkan oleh jajaran<br />

Korem 043/Gatam, ini karena<br />

kebersamaan.<br />

"Melawan senjata canggih<br />

milik Belanda, Indonesia<br />

menggunakan alat tradisional,<br />

bambu runcing,<br />

dan sebagainya. Ini menunjukkan<br />

kita merdeka<br />

karena kebersamaan. Saya<br />

ingatkan, tidak ada institusi<br />

yang hebat, kebersamaan<br />

bangsa Indonesia, itu yang<br />

hebat. Pesan saya lanjutkan<br />

kebersamaan di Lampung,"<br />

ungkap dia.<br />

Menurutnya, penyelesaian<br />

konflik yang terjadi tidak<br />

tuntas sehingga terjadi konflik<br />

yang berkepanjangan.<br />

Hal itu karena penyelesaian<br />

masalahnya tidak sampai<br />

ke akar-akarnya. Aparatur<br />

negara hanya berupaya<br />

meredam konflik yang terjadi<br />

namun tidak menyelesaikannya.<br />

Sehingga dalam penanganan<br />

konflik harus sampai<br />

ke akarnya menggunakan<br />

antropologi budaya.<br />

Hal itu berkesinambungan<br />

dengan program Kapolda<br />

Lampung Brigjen Ike Edwin.<br />

Dalam menyelesaikan konflik<br />

di Lampung, Ike menggunakan<br />

kearifan lokal untuk<br />

menyelesaikan sampai<br />

ke akarnya.<br />

"Konflik sosial yang berkelanjutan<br />

karena aparatur<br />

negara, TNI, Polri serta Pemda<br />

selalu mengatakan dua<br />

kampung berkelahi, lalu salaman<br />

selesai, kan gitu, itu<br />

belum selesai, harus diselesaikan<br />

dengan antropologi<br />

budaya, sampai ke akar akarnya,"<br />

kata dia. (Tampan/Oscar)


POLITIK Rabu, <strong>27</strong> <strong>April</strong> <strong>2016</strong><br />

11<br />

Awas, Rekrutmen Panwaslu Rawan Titipan<br />

Proses penyeleksian anggota Panitia Pengawas<br />

Pemilu (Panwaslu) kabupaten/kota se-Lampung<br />

memasuki tahapan verifikasi. Sebelumnya,<br />

Timsel Bawaslu telah melakukan perekrutan<br />

calon Panwaslu untuk lima kabupaten yang<br />

dimulai tanggal 18 hingga 22 <strong>April</strong> lalu.<br />

Bandar Lampung<br />

(Kupas Tuntas)<br />

PRAKTISI hukum yang<br />

juga merupakan mantan Timsel<br />

Bawaslu 2012, Wahyu Sasongko,<br />

berharap penyeleksian<br />

ini dilakukan secara ketat<br />

dan perlu dilakukan uji publik.<br />

Sebab, bukan rahasia lagi jika<br />

proses pemilihan ini masih<br />

rawan titipan dari oknum-<br />

oknum yang berkepentingan.<br />

Terutama mengenai perebutan<br />

kursi di pemilihan kepala<br />

daerah di lima kabupaten/kota<br />

yang direncanakan<br />

berlangsung tahun depan.<br />

“Harus benar-benar matang.<br />

Jangan sampai ada kader-kader<br />

partai yang masuk<br />

menjadi anggota Panwaslu<br />

kabupaten/kota. Sehingga dikhawatirkan<br />

akan berpengaruh<br />

pada independensinya<br />

terhadap hasil pengawasan di<br />

lapangan,” ungkap dosen<br />

hukum Unila ini, Selasa (26/4).<br />

Kata Wahyu, potensi titip<br />

menitip memang sering terjadi.<br />

Yang perlu diwaspadai<br />

adalah jangan sampai terjadi<br />

ada anggota partai yang<br />

terselubung masuk pada proses<br />

perekrutan menjadi anggota<br />

pengawas Pemilu.<br />

“Karena ini sangat berbahaya<br />

bagi proses demokrasi<br />

yang selama ini sudah dibangun.<br />

Maka itu, penelitian<br />

berkas dan proses seleksi<br />

yang lain harus benar-benar<br />

maksimal,” katanya.<br />

Wahyu mengingatkan<br />

proses seleksi dilakukan<br />

secara jujur, adil dan tidak<br />

ada keberpihakan kepada<br />

salah seorang peserta. Dengan<br />

begitu diharapkan proses<br />

seleksi Panwaslu benarbenar<br />

dapat menghasilkan<br />

komisioner yang berkualitas.<br />

“Jadi jangan sampai ada<br />

Panwaslu yang bermain mata<br />

dengan salah satu calon<br />

pada saat Pilkada. Sehingga<br />

proses demokrasi benar-benar<br />

menghasilkan pemimpin<br />

yang berkualitas,” ungkapnya.<br />

ia berharap Timsel yang<br />

saat ini sedang menjabat<br />

dapat menjalankan tugasnya<br />

dengan profesional dan yakin<br />

memiliki kredibilitas.<br />

Terpisah, Sekretaris Timsel<br />

Panwaslu Lampung, Iwan<br />

Satriawan, memastikan pro-<br />

Rincian Pendaftar Panwas 5 Kabupaten<br />

• Kab. Pringsewu<br />

• Kab. Lampung Barat<br />

• Kab. Mesuji<br />

• Kab. Tulangbawang Barat<br />

• Kab. Tulang Bawang<br />

Total<br />

ses seleksi Panwaslu berjalan<br />

maksimal kendati waktu yang<br />

diberikan sangat terbatas.<br />

Terkait adanya titip menitip<br />

calon Panwaslu, ia mengatakan<br />

akan mensiasati dengan<br />

melakukan tes tertulis,<br />

wawancara dan uji publik.<br />

: 18 Pendaftar<br />

: 28 Pendaftar<br />

: 10 Pendaftar<br />

: 12 Pendaftar<br />

: 23 Pendaftar<br />

: 91 pendaftar<br />

“Jika ia mampu dan berintegritas<br />

baik maka orang<br />

tersebut yang akan kita pilih.<br />

Mohon kerjasamanya dan beri<br />

kami kepercayaan untuk melakukan<br />

rekrutmen Panwaslu ini,”<br />

kata Iwan melalui pesan Black-<br />

Berry Messengger (BBM). (Wardi)<br />

• Pilkada Mesuji<br />

Khamamik-Sapli<br />

Ditarget 85 Persen<br />

Bandar Lampung<br />

(Kupas Tuntas)<br />

Foto : ist<br />

PKS SEMINAR RUMAH KELUARGA - RANGKAIAN agenda Tasyakuran Milad PKS ke 18, di akhiri dengan<br />

Seminar Rumah Keluarga Indonesia dengan Tema Mengelola Konflik dalam Rumah Tangga.<br />

Putra Bakal Gandeng Marzani Lawan Petahana<br />

Bandar Lampung<br />

(Kupas Tuntas)<br />

DOMINASI petahana di<br />

Pilkada Tulangbawang Barat<br />

(Tubaba) memang dirasa sulit<br />

untuk ditandingi. Tapi politik<br />

tetaplah politik, masih saja<br />

ada kemungkinan peta perolehan<br />

suara akan bergeser.<br />

Setidaknya begitu yang<br />

dirasa salah satu kandidat<br />

penantang serius Pilkada 2017,<br />

Putra Jaya Umar. Meski petahana<br />

sudah ‘mengatrol’ sejumlah<br />

partai politik namun celah<br />

masih mungkin dimasuki.<br />

Sejauh ini Putra Jaya Umar<br />

terus bergerak dan secara<br />

diam-diam telah melakukan<br />

komunikasi dengan partai<br />

politik. Misalnya dengan Ketua<br />

Dewan Penasehat DPC<br />

Hanura Tubaba Marzani.<br />

"Memang kita sudah ada<br />

komunikasi dengan beliau,<br />

tapi belum intens. Kita lihat<br />

saja nanti bagaimana perkembangannya,"<br />

ujar Putra,<br />

Senin (25/4).<br />

Pada prinsipnya, Ketua<br />

DPC Partai Gerindra Kabupaten<br />

Tubaba itu mengatakan,<br />

akan tetap tunduk dan patuh<br />

pada perintah partainya.<br />

"Yang pasti saya tidak bisa<br />

melawan kebijakan partai. Tapi<br />

apabila kebijakan partai mengizinkan<br />

saya untuk maju,<br />

maka saya akan coba lakukan<br />

komunikasi intens dengan Pak<br />

Marzani," ungkapnya.<br />

Dikatakan Putra, saat ini<br />

dirinya juga terus melakukan<br />

sosialisasi pergerakan ke masyarakat<br />

yang lebih komprehensif.<br />

Untuk tim pemenangnya,<br />

dirinya tetap memakai tim<br />

yang dulu pernah mendukungnya,<br />

selain dari tim partai.<br />

"Saya dengan tim yang dulu<br />

masih solid dan nanti juga ada<br />

dukungan dari partai. Maka kita<br />

akan lakukan peregerakan yang<br />

lebih komprehensif," tuturnya.<br />

Dengan jumlah empat kursi<br />

Gerindra di Tubaba, menurutnya<br />

masih belum mencukupi<br />

kuota pencalonan 20<br />

persen. Untuk itu, dirinya akan<br />

terus melakukan komunikasi<br />

dengan partai politik lain.<br />

"Dengan PAN, kita sudah<br />

mengembalikan berkas. Dan<br />

nanti kita coba komunikasi<br />

dengan Parpol lainnya,"<br />

tandasnya. (Wardi)<br />

SEJAK direkomendasikan<br />

oleh Partai NasDem, pasangan<br />

Khamamik dan H.Sapli<br />

terus mematangkan strategi<br />

dalam menghadapi Pilkada<br />

2017 mendatang.<br />

Ketua tim pemenangan<br />

Khamamik dan H.Sapli, Budi<br />

Yuhanda, menyambut baik<br />

rekomendasi yang diberikan<br />

kepada pasangan Khamamik<br />

dan H.Sapli.<br />

"Kita sudah mengusulkan<br />

tim yang diberinama KAMI<br />

sebagai bagian dari tim pemenangan.<br />

Saat ini KAMI<br />

sudah bergerak melakukan<br />

sosialisasi tentang program keberhasilan<br />

Kabupaten Mesuji,<br />

tinggal pendeklarasiannya<br />

saja," kata Korwil Mesuji Partai<br />

NasDem ini, Selasa (26/4)<br />

Ia menambahkan, pihaknya<br />

akan mengerahkan seluruh<br />

kekuatan di 105 desa dan<br />

menjaring berbagai elemen<br />

masyarakat, baik OKP, Ormas,<br />

dan relawan.<br />

"Kita sudah siapkan 10 orang<br />

perdesa untuk membantu<br />

mensosialisasikan keberhasilan<br />

dan memenangkan<br />

Pak Khamamik," katanya.<br />

Budi menjelaskan, saat ini<br />

timnya sudah membagikan<br />

Khamamik<br />

berbagai alat sosialisasi, baik<br />

itu kalender, kaos dan topi<br />

untuk disebarkan.<br />

"Kalender sudah kita sebarkan.<br />

Untuk kaos dan topi<br />

masih diproses. Dalam waktu<br />

dekat sudah bisa didistribusikan,"<br />

katanya.<br />

Budi mengklaim, pendukung<br />

NasDem di Mesuji mencapai<br />

35.000 suara dan bahkan<br />

mendapatkan 90 persen<br />

dukungan suara dalam Pileg<br />

lalu. “Sedangkan Tim KAMI<br />

menargetkan 85% untuk kemenangan<br />

pasangan Khamamik<br />

dan H.Sapli,” katanya.<br />

Adapun program unggulan<br />

yang nantinya akan disosialisasikan,<br />

yaitu infrastruktur, air<br />

bersih, listrik, dan pertanian.<br />

Terkait dengan dukungan<br />

Parpol, pihaknya mengatakan<br />

telah melakukan komunikasi<br />

secara intens dengan semua<br />

partai, "Golkar, Gerindra, PAN,<br />

PKS dan semua partai kita<br />

bangun komunikasi secara<br />

intens," tandasnya. (Wardi)<br />

Calon Kada Tanggamus<br />

Harus Punya Visi Lingkungan<br />

TANGGAMUS - SEJUMLAH aktivis lingkungan berharap<br />

kandidat calon bupati Kabupaten Tanggamus lebih memiliki visi<br />

pelestarian lingkungan khususnya terhadap kawasan konservasi Teluk<br />

Kiluan yang kondisinya kian memprihantinkan. Disisi lain, lemahnya<br />

pengetahuan kepala daerah terhadap model pengelolaan kawasan<br />

ekowisata Teluk Kiluan juga membuat kawasan ini kian terhambat<br />

pengembangannya.<br />

Riko Stefanus penggagas ekowisata Teluk Kiluan, menilai<br />

pentingnya calon pemimpin Kabupaten Tanggamus yang memiliki<br />

visi dan mengerti tentang pengembangan kawasan ekowisata Teluk<br />

Kiluan dan pelestarian lingkungan.<br />

"Ini penting agar, tak salah dalam pengembangannya nanti. Di<br />

beberapa daerah, bupatinya bahkan memegang peranan penting dalam<br />

pelestarian lingkungan, dan selayaknya Kabupaten Tanggamus juga<br />

memiliki calon pemimpin yang punya visi tentang lingkungan," tegas<br />

Riko Stefanus. (Yusuf)<br />

KAMPANYE DI MEDSOS -<br />

DR Ulinoha, Kandidat yang<br />

mencalonkan diri melalui<br />

Partai Demokrat dan PDI<br />

Perjuangan tersebut terus<br />

menggelar kampanye terbatas<br />

melalui akun facebook-nya.<br />

Hampir setiap hari ia<br />

mengajak publik untuk selalu<br />

mengikuti pesan-pesan yang<br />

disampaikan. Ini salah satu<br />

gambar dalam fb-nya<br />

PAN Masih Verifikasi Berkas Calon<br />

Partai Amanat Nasional<br />

(PAN) masih terus<br />

melakukan verifikasi<br />

pada seluruh berkas<br />

calon yang mendaftar<br />

Pilkada 2017.<br />

Bandar Lampung<br />

(Kupas Tuntas)<br />

KETUA Tim Pilkada Wilayah<br />

PAN Lampung, A Iswan H.<br />

Cahya, mengatakan saat ini<br />

sedang melakukan verifikasi<br />

berkas para calon yang mendaftarkan<br />

diri ke partainya. "Kita<br />

sedang verifikasi berkas para<br />

calon di DPD PAN lima kabupaten<br />

untuk disampaikan ke<br />

DPW," katanya, Selasa (26/4)<br />

Ia juga melanjutkan, setelah<br />

verifikasi, DPD akan menyerahkan<br />

nama-nama hasil<br />

rekomendasi tersebut ke DP-<br />

W, Jumat (29/4) mendatang.<br />

"Setelah diajukan ke DPP,<br />

kemudian akan dilakukan survei,"<br />

katanya.<br />

Ia menambahkan hasil<br />

survei tersebut akan menjadi<br />

dasar untuk menetapkan bakal<br />

calon yang akan direkomendasikan<br />

partainya dengan<br />

biaya survei sepenuhnya ditanggung<br />

oleh DPP PAN.<br />

"Sesui dengan ketetapan<br />

Rakernas ke-1 PAN No. 3 Tahun<br />

2015 tentang peraturan partai<br />

pemenangan pemilihan kepala<br />

daerah. Soal lembaga<br />

surveinya belum bisa disebutkan,<br />

karena kita tidak mau ada<br />

intervensi terhadap lembaga<br />

survei itu," tuturnya.<br />

Selain itu, DPP juga membentuk<br />

lembaga survei internal<br />

atau menunjuk lembaga<br />

survei independen untuk mengukur<br />

elektabilitas bakal<br />

calon. Hasilnya, akan dilaporkan<br />

ke DPP melalui tim Pilkada.<br />

"Nantinya lembaga survei<br />

dapat menambahkan sebanyak-banyaknya<br />

3 (tiga) nama<br />

bakal calon tambahan sebagai<br />

pembanding yang bukan berasal<br />

dari kader PAN," katanya.<br />

Berperluang Sama<br />

Sementara itu, 19 bakal kandidat<br />

calon bupati dan wakil bupati<br />

yang mendaftar di DPD PAN<br />

Pringsewu memiliki peluang<br />

yang sama. Hal ini disampaikan<br />

Ketua penjaringan calon DPD<br />

PAN Pringsewu, Eko Andriono.<br />

Saat ini, ke-19 nama itu<br />

masih digodok di DPW PAN<br />

Lampung sebelum diserahkan<br />

ke DPP PAN.<br />

“Semua memiliki peluang.<br />

Tapi, tergantung dari elektabilitas<br />

dan popularitas kandidatnya,"<br />

ujarnya.<br />

Eko juga menjelaskan, usai<br />

digodok oleh DPW namanama<br />

bakal calon itu akan<br />

mengerucut menjadi beberapa<br />

bakal calon saja untuk diplenokan<br />

di DPW dan baru diserahkan<br />

ke pusat. Lebih lanjut<br />

Eko menambahkan, adapun<br />

ke-19 kandidat yang berpeluang<br />

diantaranya, untuk bakal<br />

calon bupati ada 6 seperti<br />

Ardian Saputra, Edi Agus Yanto,<br />

Siti Rahma, DR. Ery Setyanegara,<br />

M. Reza Berawi dan<br />

Ririn Kuswantari.<br />

"Kemudian untuk wakil bupatinya,<br />

ada 13 kandidat seperti H.<br />

Bernas Yuniarta, Roy Imam<br />

Nurrachman, Bendahara DPC<br />

PDI-P Pringsewu, Hi. Irwan Saputra,<br />

Bahagia Saputra, Maulana M<br />

Lahudin, Dahlan Anwar, Tri<br />

Prawoto, Donal Andreas , F. Heri<br />

Dian, Asa Attorida El-Hakim, Stiyono,<br />

Mailan Bastari dan Hi.Hartono,"<br />

pungkasnya. (Wardi/Manalu)


Berlangganan<br />

& Keluhan<br />

Pelanggan<br />

Hubungi:<br />

0852 0855 3166/0823 7449 4987<br />

WWW.KUPASTUNTAS.CO<br />

Email<br />

redaksi@kupastuntas.co<br />

Rp4000 |<br />

RABU, <strong>27</strong> APRIL <strong>2016</strong><br />

Dispenda Optimis Target Pajak Tercapai<br />

Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Provinsi<br />

Lampung optimis target pajak kendaraan bermotor<br />

(PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor<br />

(BBN-KB) tahun <strong>2016</strong> dapat tercapai.<br />

Bandar Lampung<br />

(Kupas Tuntas)<br />

DIKETAHUI, tahun ini<br />

Dispenda Provinsi Lampung<br />

menargetkan pendapatan<br />

dari PKB sebesar Rp609<br />

miliar dan BBN-KB sebesar<br />

Rp688 miliar.<br />

Kabid Pajak Dispenda Provinsi<br />

Lampung, Evi Rahmalia,<br />

mengatakan realisasi PKB<br />

dan BBN-KB dari 2 Januari<br />

sampai 23 <strong>April</strong> <strong>2016</strong> yaitu,<br />

PKB Rp173,180,716,553 (28,44%)<br />

dan BBN-KB sebesar Rp176,-<br />

269,851,916 (25,62%).<br />

“Sampai dengan 23 <strong>April</strong><br />

capaian kita jika dipersentasekan<br />

yakni 28,44% untuk<br />

PKB dan 25,62% untuk BBN-<br />

KB. Hingga akhir tahun nanti<br />

kita optimis bisa mencapai<br />

target yang telah ditetapkan<br />

yaitu Rp609 miliar (PKB) dan<br />

Rp688 miliar (BBN-KB),” jelasnya,<br />

Selasa (26/4).<br />

Dikatakannya, walaupun<br />

target tahun ini hanya mengalami<br />

kenaikan sekitar 5%<br />

dari tahun lalu (2015), namun<br />

ia dan jajarannya akan bekerja<br />

keras melakukan segala<br />

upaya agar target bisa<br />

tercapai. “Memang tidak<br />

mudah mencapai target itu,<br />

tapi kita akan terus berusaha<br />

dengan segala upaya,” tuturnya.<br />

Ia menyebutkan, terdapat<br />

delapan (8) UPTD Wilayah<br />

sebagai perpanjangan Dispenda<br />

Lampung tempat pembayaran<br />

PKB dan BBN-KB.<br />

Jika dilihat dari trennya,<br />

lanjut Evi, pada triwulan I<br />

tahun 2015 dan triwulan I<br />

tahun <strong>2016</strong> pajak BBN-KB<br />

mengalami penurunan.<br />

“Pada triwulan I 2015<br />

mengalami penurunan Rp-<br />

15.582.516.862 dari tahun<br />

sebelumnya. Dan triwulan I<br />

<strong>2016</strong> juga mengalami penurunan<br />

sebesar Rp-8.874.-<br />

001.321 dibandingkan tahun<br />

2015,” jelasnya.<br />

Kemudian, sambung dia,<br />

untuk realisasi PKB triwulan<br />

1 tahun 2015 mengalami peningkatan<br />

sebesar Rp10.-<br />

520.389.169 dari triwulan I<br />

2014. “Triwulan I <strong>2016</strong> juga<br />

mengalami kenaikan sebesar<br />

Rp2.474.058.172 dari tahun<br />

2015,” ujarnya.<br />

Pihaknya juga, kata Evi,<br />

telah berupaya membenahi<br />

sistem IT yang ada sehingga<br />

proses pembayaran pajak<br />

dapat berlangsung cepat,<br />

aman dan nyaman. “IT-nya<br />

sudah kita benahi, mudahmudahan<br />

tidak ada kebocoran<br />

pajak lagi karena semuanya<br />

sudah tersistem<br />

secara komputerisasi,” tandasnya.<br />

Evi memastikan, pada tahun<br />

ini, tidak ada pemutihan<br />

pembayaran pajak, baik untuk<br />

kendaraan roda dua (motor)<br />

maupun kendaraan roda<br />

empat (mobil). “Saya pastikan<br />

pemutihan nggak ada<br />

dan tidak akan pernah ada,”<br />

tegasnya. (Suhaili)<br />

Tiga Produk Unggulan<br />

MNC Sky Vision<br />

Bandar Lampung<br />

(Kupas Tunata)<br />

PT MNC Sky Vision<br />

memiliki tiga produk<br />

unggulan, yakni Indovision,<br />

Oke Vision dan<br />

Top Televisi.<br />

Branch Manager MNC<br />

Sky Vision Area Lampung,<br />

Muhamad Sulhan, mengatakan<br />

dari tiga produk unggulan<br />

tersebut, saat ini<br />

Indovision menjadi favorit<br />

masyarakat Lampung.<br />

“Sebab Indovision memiliki<br />

fitur chanel televisi<br />

yang lengkap,” kata dia,<br />

Selasa (26/4).<br />

Selain itu, harga berlangganan<br />

Indovision juga<br />

relatif terjangkau. Yakni,<br />

Rp50.000 untuk biaya pemasangan<br />

dan angsuran<br />

Rp169.000/ bulan. “Ada 50<br />

chanel televisi lokal dan<br />

luar. Oke Vision Rp139.000/<br />

bulan dan Top Televisi Rp-<br />

99.000/bulan. Biaya pasangnya<br />

sama yaitu Rp50<br />

ribu,” jelasnya.<br />

Masing-masing produk<br />

tersebut, imbuh dia, Indovision,<br />

Oke Vision dan<br />

Top Televisi, mempunyai<br />

keunggulan gambar tayangan<br />

lebih jelas, tahan<br />

terhadap semua cuaca<br />

dan garansi selama berlangganan<br />

asal kerusakan<br />

tidak disebabkan kelalaian<br />

pemakai.<br />

“Keunggulan lainnya jaringan<br />

Indovision ada di<br />

seluruh Indonesia. Jadi,<br />

apabila pelanggan reguler<br />

pindah ke provinsi lain<br />

akan di pasang baru, tinggal<br />

laporan saja ke kami,”<br />

paparnya.<br />

Tawaran lain, bagi pelanggan<br />

yang tidak ingin<br />

berlangganan secara reguler<br />

(setiap bulan) maka<br />

dapat memanfaatkan program<br />

Jual Putus Soccer<br />

Chanel.<br />

Dalam program ini, pelanggan<br />

cukup membayar<br />

Rp1 juta sudah termasuk<br />

biaya pasang,<br />

hardware, MNC Channels,<br />

Soccer Channel selama<br />

setahun.<br />

“Dan dapat menyaksikan<br />

lebih dari 400 pertandingan<br />

bola secara live<br />

dan gratis 12 TV Nasional<br />

selama peralatan masih<br />

aktif,” tukasnya.<br />

Bagi masyarakat yang<br />

tertarik bisa menghubungi<br />

kantor sales office di Kotabumi<br />

atau kantor Cabang<br />

Lampung di Jalan<br />

Gajah Mada nomor 58 C-D<br />

Bandar Lampung. (Amin)<br />

Foto : Indro/Kupas Tuntas<br />

SUNATAN MASSAL - BUPATI Way Kanan Raden Adipati Surya menghadiri acara Sunatan Massal dalam rangka HUT Kabupaten Way Kanan ke-17 di Islamic Center Way<br />

Kanan, Selasa (26/4).<br />

Unila Sukses Jadi Tuan Rumah<br />

Kuliah Umum Panglima TNI<br />

Universitas Lampung<br />

(Unila) sukses<br />

menggelar kuliah<br />

umum yang dibawakan<br />

oleh Panglima TNI,<br />

Jenderal Gatot<br />

Nurmantyo di GSG<br />

Unila, Selasa (26/4).<br />

Bandar Lampung<br />

(Kupas Tuntas)<br />

KEGIATAN ini dihadiri sekitar<br />

6.000 mahasiswa dari berbagai<br />

Perguruan tinggi di Lampung.<br />

Selain itu juga hadir Gubernur<br />

Lampung, M. Ridho Ficardo,<br />

Forkopimda dan kepala daerah dari<br />

kabupaten/kota. Kuliah umum<br />

dipandu Warek III Unila, Karomani.<br />

Rektor Unila, Hasriadi Mat<br />

Akin, dalam sambutannya mengatakan<br />

Unila sebagai wadah untuk<br />

membentuk Sumber Daya Manusia<br />

(SDM), siap menjadi garda terdepan<br />

mengawal kesatuan NKRI. Terlebih<br />

saat ini sudah masuk dalam era<br />

globalisasi. Dengan ilmu pengetahuan<br />

dan kemampuan mahasiswa<br />

yang terus diasah, merupakan modal<br />

dasar negara dalam melanjutkan<br />

pembangunan dan regenerasi.<br />

“Saat ini, Unila memiliki sekitar<br />

35 ribu mahasiswa. Ini merupakan<br />

modal dasar yang akan menggantikan<br />

kita dalam regenerasi.<br />

Mereka lah yang nantinya menggantikan<br />

posisi kita dalam memimpin<br />

negeri ini,” ujar Hasriadi.<br />

Menurutnya, kedatangan Panglima<br />

TNI ke Unila merupakan sebuah<br />

keuntungan, karena para mahasiswa<br />

bisa mengerti bagaimana generasi<br />

muda ini akan diarahkan, terlebih Unila<br />

merupakan kampus yang mahasiswanya<br />

terdiri dari semua suku di Indonesia.<br />

“Unila terdiri dari semua entik,<br />

dari Sabang sampai Merauke. Kita<br />

berharap kuliah umum ini jadi mereka<br />

di masa depan,” tutupnya.<br />

Jenderal Gatot Nurmantyo, dalam<br />

kuliah umum, mengajak mahasiswa<br />

untuk siap menghadapi tantangan dimasa<br />

yang akan datang. Dimana nantinya, akan<br />

banyak negara yang mencoba menggoyahkan<br />

kesatuan NKRI untuk<br />

menguasai Sumber Daya Alamnya.<br />

“Negara-negara lain yang butuh<br />

bahan pangan akan berusaha menguasai<br />

Indonesia dengan cara apapun.<br />

Dan ancaman itu saat ini sudah benarbenar<br />

nyata. Saat ini pihak asing sudah<br />

melakukan Proxy War, atau perang<br />

yang melemahkan Indonesia dari<br />

dalam melalui pihak ketiga,” katanya.<br />

Untuk itu, ia meminta agar<br />

mahasiswa bisa menangkal proxy war<br />

tersebut, dengan memanfaatkan<br />

modal demografi dan geografi.<br />

“Geografi yakni memaksimalkan<br />

hasil alam, sementara demografi menjaga<br />

kearifan lokal dan budaya bangsa dan<br />

memegang teguh nilai Pancasila sebagai<br />

dasar negara,” tutupnya.<br />

Sementara Gubernur Lampung,<br />

M. Ridho Ficardo mengapresiasi<br />

Unila yang telah berhasil mencetak<br />

SDM yang berkualitas. Bahkan<br />

menjadi universitas terbesar di<br />

Lampung. Ridho berjanji akan terus<br />

mendukung Unila agar kedepan bisa<br />

lebih maju lagi.<br />

“Kita sudah siapkan lahan di<br />

kawasan Kota Baru Lampung Selatan<br />

seluas kurang lebih 250 hektare. Ini<br />

kita harapkan bisa dimanfaatkan<br />

dengan baik untuk kemajuan kita<br />

bersama. Dengan SDM yang mumpuni,<br />

maka regenerasi dan pembangunan<br />

di Lampung akan terwujud,”<br />

pungkasnya. (Adv)<br />

BUKA KULIAH UMUM - REKTOR Unila, Hasriadi Mat Akin, Jenderal Gatot Nurmantyo, Gubernur Lampung, M Ridho Ficardo dan<br />

Warek III Unila, Karomani saat membuka acara Kuliah Umum di GSG Unila, Selasa (26/4).<br />

DISKUSI - JENDERAL Gatot Nurmantyo saat berdiskusi dengan<br />

para mahasiswa.<br />

SAMBUTAN -<br />

REKTOR Unila,<br />

Hasriadi Mat Akin<br />

memberi kata<br />

sambutan dalam acara<br />

Kuliah Umum.<br />

SERAHKAN CINDERAMATA - REKTOR Unila, Hasriadi Mat Akin<br />

menyerahkan cindera mata kepada Jenderal Gatot Nurmantyo.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!