Selamat Hari Natal dan Tahun Baru 2012 Body - PT Sysmex ...

pleura, CSF, dan cairan pada dialisis peritoneal (CAPD).
Teknologi untuk analisis WBC cairan tubuh adalah teknik
flowsitometer dengan laser semikonduktor sedangkan
untuk RBC menggunakan teknik hydrodynamic focusing.
Banyak studi telah dilakukan dalam menganalisis cairan
tubuh, di antaranya adalah studi yang dilakukan di
Belanda. Studi tersebut membandingkan antara analisis
cairan tubuh secara manual dengan otomatik
menggunakan XE-5000. Hasil yang diperoleh adalah
hasil korelasi yang baik antara manual dan otomatik baik
pada parameter WBC maupun RBC. Hanya pada
penghitungan PMN terdapat bias pada kadar yang
rendah, karena pada kadar yang rendah terjadi
kesulitan pemeriksaan manual pada sel yang telah
mengalami sentrifugasi. 1 Korelasi yang baik juga
ditemukan pada penelitian di Perancis yang
membandingkan antara manual dan otomatik, namun
untuk analisis cairan dengan kecurigaan keganasan
darah, disarankan konfirmasi secara manual untuk
memastikan sel lekemik abnormal. 4
Referensi:
1. de Jonge, R. Evaluation of the New Body Fluid Mode on
the Recently Introduced Sysmex XE-5000 to Count
Leukocytes and Erythrocytes in Cerebrospinal Fluid and
Serous Fluids. Clin Chem Lab Med. 2010; 48(5):665-75.
2. Distribution of Body Fluids. (Online PDF). Department of
Molecular Physics, University of Vermont: Burlington.
3. Häusler, R. 2006. Automated measurement of body
fluids on systems of the XE-2100 and XT-class
instruments. (Online PDF). Sysmex Europe /
Deutschland GMBH - Lab Information.
4. Paris, A dkk. Performance Ealuation of the Body Fluid
Mode on the platform Sysmex XE-5000 series
automated hematology analyzer. Int. Jnl. Lab. Hem.
2010; 32:539 - 547.
5. Nesbitt, I. Fluid Balance and Parenteral Nutrition.
(Online PDF). Surgical Talk 2nd Edition. Imperial
College Press.
The Implications of IPF in Clinical
Diagnostic
Di masa lalu, baku emas
hitung trombosit dilakukan
dengan teknik
flowsitometri dengan
menggunakan monoklonal
antibodi spesifik terhadap
petanda permukaan
trombosit. Namun dengan
perkembangan jaman,
teknik ini juga
dikembangkan dalam menghitung trombosit imatur
dengan cara mewarnai asam nukleat pada trombosit
menggunakan suatu zat warna fluoresensi kemudian
ditentukan karakteristik trombosit tersebut melalui
teknik flowsitometri. Teknik pewarnaan ini menyajikan
informasi tentang trombosit dengan intensitas
fluoresensi yang tinggi dibandingkan trombosit matang
sehingga kelompok trombosit dengan intensitas
pewarnaan fluoresensi tinggi ini dinamakan sebagai
trombosit imatur. Namun hingga kini belum ada rujukan
standar tentang prosedur penentuan trombosit imatur. 5
Trombosit imatur merupakan trombosit tidak matang
yang dihasilkan dari proses fragmentasi sitoplasma
megakariosit yang kemudian bersirkulasi selama 1
sampai 2 hari sebelum menjadi trombosit matang dan
masih memiliki sisa-sisa RNA. Oleh karena itu dinamakan
juga sebagai reticulated platelet karena sisa-sisa RNA
trombosit yang diwarnai itu membentuk jejaring
(reticulum) yang terdeposit pada trombosit. 5 Reticulated
platelet pertama kali dijelaskan oleh Ingram dan
Coopersmith pada tahun 1969 di British Journal of
Haematology. 6
Teknik menentukan fraksi trombosit imatur dapat
dilakukan menggunakan alat hematologi analiser
Sysmex XE series dengan adanya perangkat piranti
lunak IPF Master. Fraksi trombosit imatur ini dapat
ditampilkan dan dihitung pada bagian Ret Channel dari
instrumen tersebut. Hasil pelaporan IPF dapat
ditampilkan dalam bentuk prosentase trombosit imatur
terhadap total hitung trombosit. Kini, perhitungan IPF
intensitas fluoresensi tinggi (High IPF) masih dalam
penelitian. 5
Rentang nilai rujukan IPF pada alat XE-2100 telah
ditentukan yaitu melalui penelitian 50 orang dewasa
sehat di Inggris (UK) dengan rentang berkisar 1,1-
http://ptsysmexindonesia.cmail3.com/t/ViewEmail/r/7F1DACDDF2DE933E/7FAA4ECCF704D0DDFE6194DE962A274B Page 2 / 3