Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
ertanya jalan keluar atas apa yang sudah kita<br />
lakukan. Apakah itu relationship? Seolah-olah kita<br />
hanya ingin Tuhan cukup tahu saja apa keputusan<br />
kita, tanpa melibatkan Tuhan lebih jauh dalam<br />
kehidupan kita. Apa keputusan kita, bagaimana<br />
kita merespon atau bertindak, memperlihatkan<br />
secara tidak langsung bagaimana hubungan kita<br />
dengan Tuhan.<br />
1 Corinthians 13:4-7 (ERV)<br />
4 Love is patient and kind. Love is not jealous, it<br />
does not brag, and it is not proud. 5 Love is not rude,<br />
it is not selfish, and it cannot be made angry easily.<br />
Love does not remember wrongs done against it. 6<br />
Love is never happy when others do wrong, but it is<br />
always happy with the truth. 7 Love never gives up<br />
on people. It never stops trusting, never loses hope,<br />
and never quits.<br />
Sebagai DATE leader, saya sadar bahwa peran<br />
saya adalah untuk menjadi seorang pemimpin<br />
yang harus menjadi contoh, terlihat ataupun tidak.<br />
Namun sebagai manusia biasa, saya tidak<br />
bisa 100% selalu menjadi contoh yang baik. Ada<br />
kalanya di mana saya melakukan kesalahan.<br />
Menjadi seorang DATE Leader adalah sebuah<br />
privilege untuk membangun kehidupan orang<br />
lain, dengan nilai yang benar dan didasari oleh<br />
firman Tuhan, suatu hal yang saya syukuri, tapi<br />
di balik itu semua, dibutuhkan hati untuk mau<br />
belajar, berkorban, mementingkan orang lain di<br />
Dengan latar belakang dan pengalaman yang<br />
membuat saya seringkali merasa insecure, secara<br />
tidak sadar ternyata membuat saya banyak me ng -<br />
ambil keputusan yang didasari oleh insecurity. And<br />
the biggest challenge is to love myself, as God loves<br />
me, to see myself as God sees me. Penerimaan terhadap<br />
diri sendiri, demikian juga terhadap orang lain.<br />
atas kepentingan kita, hati yang mau memaafkan,<br />
berani memberikan teguran, being there untuk<br />
memberikan dukungan, menerima mereka apa<br />
adanya namun tidak toleransi terhadap kesalahan<br />
mereka. Tanpa mengharapkan mereka untuk berterima<br />
kasih, atau untuk kembali mengasihi kita<br />
seperti kita mengasihi mereka.<br />
Belajar untuk mengasihi diri sendiri sehingga saya<br />
bisa mengasihi orang lain seperti saya<br />
Itulah yang saya alami dengan Tuhan.<br />
“When you do<br />
mengasihi diri sendiri.<br />
Tidak peduli berapa kali pun kita jatuh<br />
things to bless<br />
dan menjauh, kasih Tuhan tidak pernah<br />
berubah, dan selalu ada buat kita.<br />
other people,<br />
Sampai suatu hari saya terusik dengan<br />
kalimat dari renungan yang saya<br />
Karena Tuhan mengasihi kita terlebih<br />
why do you<br />
baca: “When you do things to bless other do it? Do you dulu, kita jadi mampu mengasihi diri<br />
people, why do you do it? Do you bless<br />
others because you love them, or do you<br />
do it to get them to love you?”<br />
Kalimat tersebut membuat saya me ngambil<br />
waktu untuk berpikir ulang tentang<br />
why I do what I do. Dalam pe ran<br />
bless others<br />
because you<br />
love them, or<br />
do you do it<br />
to get them to<br />
love you?”<br />
kita sendiri, dan mengasihi orang lain<br />
seperti kita mengasihi diri kita sendiri.<br />
Terkadang dalam kehidupan, kita hanya<br />
melihat kasih Tuhan dari sudut<br />
pandang kita sendiri. But the truth is<br />
God’s love is always there for us, and<br />
saya sebagai DATE Leader, dalam membangun<br />
hubungan dengan orang lain. Semakin lama saya<br />
renungkan, semakin jelas jawabannya buat saya,<br />
it never fails. Bahkan untuk itulah Tuhan Yesus<br />
datang ke dalam dunia ini, untuk menyatakan<br />
kasih-Nya sebagai “hadiah terbaik” bagi dunia ini.<br />
bukankah itu yang selama ini Tuhan lakukan<br />
dalam kehidupan saya? Tidak peduli apakah saya<br />
membangun hubungan dengan Tuhan atau tidak,<br />
berkali-kali saya jatuh, melakukan kesalah an<br />
yang saya sendiri sadar bahwa itu hal yang salah,<br />
tapi kasih Tuhan tidak pernah berubah dan selalu<br />
Ephesians 3:19 (NLT)<br />
May you experience the love of Christ, though<br />
it is too great to understand fully. Then you will<br />
be made complete with all the fullness of life and<br />
power that comes from God.<br />
sama buat saya. Kasih Tuhan selalu ada di<br />
situ, menunggu kita untuk kembali membangun<br />
hubungan dengan-Nya.<br />
07<br />
DEC / 16