KOPERASI SYARI'AH - USU Institutional Repository - Universitas ...
KOPERASI SYARI'AH - USU Institutional Repository - Universitas ...
KOPERASI SYARI'AH - USU Institutional Repository - Universitas ...
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
BAB II<br />
GAMBARAN UMUM<br />
II.1. Sejarah Koperasi Syari’ah di Indonesia<br />
Membicarakan sejarah koperasi syari’ah di Indonesia tentunya tidak bisa<br />
kita lepaskan dari sejarah koperasi konvensioanal di Indonesia, dimana dikatakan<br />
bahwa lahirnya koperasi di Indonesia dilatarbelakangi oleh permasalahan yang<br />
sama yaitu menentang individualisme dan kapitalisme secara fundamental<br />
(Zulkarnain,2008;8). Pada Tahun 1908 Budi Utomo menganjurkan berdirinya<br />
koperasi untuk keperluan rumah tangga, kemudian untuk menggiatkan<br />
pertumbuhan koperasi pada akhir tahun 1930 didirikan jawatan koperasi yang<br />
tugasnya mnerangkan serta menjelaskan seluk beluk mengenai perkoperasian<br />
(Zulkarnain,2008;10).<br />
Setelah berdirinya jawatan koperasi tersebut maka angka pertumbuhan<br />
koperasi menunjukkan peningkatan, jika pada tahun 1930 jumlah koperasi hanya<br />
39 buah dengan jumlah anggota sebanyak 7.848 orang maka pada tahun 1939<br />
jumlahnya menjadi 574 buah dengan jumlah anggotanya mencapai 52.555 orang<br />
(Zulkarnain,2008;11). Tonggak sejarah koperasi berikutnya adalah kongres<br />
koperasi pertama yang dilaksanakan pada tanggal 12 Juli 1947 di Tasikmalaya,<br />
dimana pada kongres terebut terbentuklah Sentra Organisasi Koperasi Rayat<br />
Indonesia (SOKRI). Momen ini juga membuat tanggal 12 Juli sebgai Hari<br />
Koperasi Nasional (Zulkarnain,2008;13).<br />
32<br />
<strong>Universitas</strong> Sumatera Utara
Pada tanggal 15 sampai 17 Juli 1953 dilangsungkan kongres koperasi<br />
Indonesia ke-2 di Bandung. Kongres ini menghasilkan keputusan antara lain<br />
merubah SOKRI menjadi DKI (Dewan Koperasi Indonesia), dan mewajibkan<br />
DKI membentuk lembaga pendidikan koperasi dan sekolah menengah koperasi di<br />
daerah, serta kongres ini juga mengangkat Bung Hatta sebagai Bapak Koperasi<br />
Indonesia (Zulkarnain,2008;13).<br />
Selanjutnya pada tanggal 1 sampai 5 September 1956 diselenggarakan<br />
kongres koperasi yang ke-3 di Jakarta, keputusan kongres membahas mengenai<br />
hubungan Dewan Koperasi Indonesia dengan International Cooperative Alliance<br />
(ICA) dan sejak 9 Februari 1970, setelah beberapa kali berganti nama, Dewan<br />
Koperasi Indonesia yang disingkat Dekopin dinyatakan sebagai organisasi<br />
gerakan koperasi Indonesia yang berbadan hukum dan mempunyai tingkatan<br />
organisasi di tingkat nasional, wilayah, dan tingkat kabupaten /kota<br />
(Zulkarnain,2008;13-14).<br />
Pada masa awal orde baru, pembangunan perkoperasian menitikberatkan<br />
pada investasi pengetahuan dan keterampilan, untuk itu pemerintah membangun<br />
Pusat-Pusat Pendidikan Koperasi (PUSDIKOP) di tingkat pusat dan juga tingkat<br />
propinsi, saat ini PUSDIKOP sudah berubah nama menjadi Pusat Latihan dan<br />
Penataran Perkoperasian (PUSLATPENKOP) di tingkat pusat dan Balai Latihan<br />
Perkoperasian (BALATKOP) di tingkat daerah (Zulkarnain,2008;16).<br />
Memasuki orde reformasi peran koperasi sangat jelas terutama saat krisis<br />
ekonomi berlangsung. Wacana ekonomi kerakyatan kembali tampil ke<br />
permukaan, namun hal ini harus berhadapan dengan kenyataan bahwa pencitraan<br />
33<br />
<strong>Universitas</strong> Sumatera Utara
koperasi berada di titik nadir. Bulan November 2001 jumlah koperasi di Indonesia<br />
mencapai 103.000 unit, dengan keanggotaan sebanyak 26.000.000 orang. Jumlah<br />
koperasi aktif per November 2001 sebanyak 96.180 unit (Zulkarnain,2008;18).<br />
Sedangkan untuk koperasi syari’ah tidak diketahui secara pasti, kapan mulai<br />
berkembang di Indonesia, namun secara historis model koperasi yang berbasis<br />
nilai Islam di Indonesia telah diprakarsai oleh paguyuban dagang yang dikenal<br />
dengan SDI (Sarikat Dagang Islam) oleh Haji Samanhudi di Solo Jawa Tengah<br />
yang menghimpun para anggotanya dari pedagang batik yang beragama Islam<br />
(Muhammad,2007;97). Keberadaan Sarikat dagang Islam tidak bertahan lama,<br />
karena pada perkembangan selanjutnya Sarikat Dagang Islam berubah menjadi<br />
Sarikat Islam yang haluan pergerakannya cendrung bernuansa politik (Sri Edi<br />
Swasono dalam Muhammad,2007;97).<br />
Setelah SDI (Sarikat Dagang Islam) mengkonsentrasikan perjuangannya di<br />
bidang politik, gaung koperasi syari’ah tidak terdengar lagi di Indonesia. Sekitar<br />
tahun 1990 barulah koperasi syari’ah mulai muncul lagi di Indonesia<br />
(www.pekasejahtera.go.id), Lebih tepatnya lagi pasca reformasi semangat<br />
ekonomi syari’ah dan koperasi syari’ah muncul kembali di negeri ini. Menurut<br />
data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah saat ini ada 3020 koperasi<br />
syari’ah di Indonesia yang bergerak di berbagai macam kelembagaannya<br />
(www.pekasejahtera.go.id). Kelahiran koperasi syari’ah di Indonesia dilandasi<br />
oleh keputusan menteri (Kepmen) Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor<br />
91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tanggal 10 September 2004 Tentang Petunjuk<br />
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah. Keputusan<br />
34<br />
<strong>Universitas</strong> Sumatera Utara
Menteri ini memafasilitas berdirinya koperasi syariah menjadi koperasi jasa<br />
keuangan syariah (KJKS) atau unit jasa keuangan syariah (UJKS), dengan adanya<br />
sistem ini membantu koperasi serba usaha di Indonesia memiliki unit jasa<br />
keuangan syariah.<br />
Dengan demikian dalam rangka mempercepat pertumbuhan dan<br />
perkembangan koperasi syari’ah di Indonesia, ke depannya mutlak diperlukan<br />
adanya Undang-Undang Koperasi Syariah tersendiri yang mampu mengakomodir<br />
percepatan dari Koperasi Syariah itu sendiri (www.pekasejahtera.go.id).<br />
II.2. Sejarah Berdirinya Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri<br />
Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri merupakan salah satu lembaga keuangan<br />
syari’ah yang berdiri pada tanggal 31 Maret 2006. Ide awal pendirian Koperasi<br />
Syari’ah Berkah Mandiri muncul dari pengurus departemen ekonomi Kesatuan<br />
Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat <strong>Universitas</strong> Sumatera<br />
Utara periode kepengurusan 2005-2006.<br />
Kegiatan operasional Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri ini dimulai pada<br />
bulan Mei 2006. Saat itu kegiatan yang dijalankan oleh koperasi baru sebatas<br />
pengumpulan simpanan pokok dan simpanan wajib anggota koperasi. Belum<br />
tersedianya kantor menyebabkan para pengurus koperasi harus bergerilya<br />
mengumpulkan simpanan para anggota. Mengatasi hal itu pihak pengurus<br />
memutuskan membuka posko pembayaran uang simpanan koperasi di Musholla<br />
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik <strong>Universitas</strong> Sumatera Utara. Keputusan ini<br />
35<br />
<strong>Universitas</strong> Sumatera Utara
tidak sia-sia dengan adanya posko tersebut tidak hanya mempermudah para<br />
pengurus tetapi juga mempermudah para anggota koperasi untuk mengumpulkan<br />
uang simpanan.<br />
Legalitas koperasi ini Dikeluarkan oleh pihak dinas pada bulan Desember<br />
2007, dengan nomor badan hukum : 518.503/110/BH/II/KUK/2007. Pasca<br />
legalitas tepatnya pada tanggal 17 Februari 2008 Koperasi Syari’ah Berkah<br />
Mandiri mulai membuka kios di Pajak <strong>USU</strong> nomor 17. Berdirinya kios ini<br />
berdampak positif bagi perkembangan koperasi syari’ah, karena hal ini<br />
mempermudah kegiatan pengumpulan dan penyaluran dana oleh koperasi. Secara<br />
tidak langsung kios inilah yang menjadi kantor sementara sekaligus tempat usaha<br />
dari koperasi Syari’ah Berkah Mandiri. Inilah sejarah awal terbentuknya Koperasi<br />
Syari’ah Berkah Mandiri dari mulai terbentuknya sampai akhirnya mendapatkan<br />
izin (legalitas) dari pihak Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sumatera<br />
Utara.<br />
II.3. Lokasi<br />
Koperasi syariah Berkah Mandiri (KSBM) terletak di jln Setia No. 9,<br />
kelurahan tanjung rejo, kecamatan Medan Sunggal, Medan, dan tempat usaha<br />
koperasi yang berupa kios terletak di "Pajak <strong>USU</strong>" Nomor 17 Medan.<br />
II.4. Visi dan Misi Serta Tujuan Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri<br />
Untuk mendukung keberhasilan suatu usaha, biasanya sebuah perusahaan<br />
ataupun organisasi memiliki visi dan misi. Begitu juga dengan Koperasi Syari’ah<br />
36<br />
<strong>Universitas</strong> Sumatera Utara
Berkah Mandiri, dalam menjaga keberlangsungan dan mendukung keberhasilan<br />
usahanya koperasi telah mempersiapkan visi, misi dan juga tujuan yang ingin<br />
dicapai.<br />
II.4.1.Visi Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri<br />
Menjadi salah satu wadah perekonomian bagi anggota khususnya dan<br />
Umat Islam umumnya yang secara profesional dan amanah dengan semangat<br />
Ukhuwah Islamiyah dan berlandaskan Syariat Islam.<br />
II.4.2. Misi Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri<br />
1. Meningkatkan taraf hidup anggota KSBM pada khususnya dan Umat<br />
Islam pada umumnya, baik dibidang ekonomi, pendidikan dan<br />
keagamaan.<br />
2. Menjalin rasa persaudaraan dan persahabatan antar anggota KSBM<br />
dengan semangat Ukhuwah Islamiyah.<br />
3. Senantiasa memperbaruhi diri, selaras dengan aspirasi Umat Islam,<br />
teknologi serta administrasi dibidang perekonomian sesuai Syariat<br />
Islam.<br />
II.5. Keanggotaan Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri<br />
Keanggotaan di Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri menurut anggaran dasar<br />
koperasi dibagi menjadi tiga status keanggotaan, yang pertama adalah anggota<br />
biasa yang kedua adalah calon anggota, dan yang terakhir adalah anggota luar<br />
37<br />
<strong>Universitas</strong> Sumatera Utara
iasa. Anggota biasa merupakan orang-orang yang sudah melunasi simpanan<br />
pokok dan telah terdaftar di koperasi, calon anggota adalah mereka-mereka yang<br />
belum melunasi simpanan pokok di koperasi namun sudah mendaftar atau<br />
mengajukan diri menjadi anggota koperasi. Sedangkan anggota luar biasa adalah<br />
mereka yang berstatus sebagai Warga Negara Asing (WNA) atau Warga Negara<br />
Indonesia (WNI) bermaksud menjadi anggota dan memiliki kepentingan<br />
kebutuhan dan kegiatan ekonomi yang diusahakan oleh koperasi namun tidak<br />
memenuhi semua persyaratan sebagai anggota.<br />
Sedangkan persyaratan yang harus dipenuhi untuk diterima menjadi anggota<br />
koperasi adalah sebagai berikut:<br />
1. Persyaratan Administrasi<br />
- Mengisi Formulir, Foto Copy KTP dan Pas Photo<br />
2. Persyaratan Material<br />
- Telah melunasi simpanan pokok dan simpanan wajib<br />
- Simpanan pokok Rp. 200.000,-<br />
- Simpanan Wajib Rp. 20.000 / bulan<br />
3. Persyaratan Kegiatan<br />
- Telah mengikuti pendidikan koperasi minimal 3 (tiga) kali,yang<br />
diadakan oleh Pengurus KSBM.<br />
38<br />
<strong>Universitas</strong> Sumatera Utara
II.5.1. Hak dan Kewajiban Anggota Koperasi<br />
Setiap anggota berhak:<br />
1. Memperoleh pelayanan dari koperasi;<br />
2. Menghadiri dan berbicara dalam rapat anggota;<br />
3. Memiliki hak suara yang sama;<br />
4. Mengajukan usul, saran dan pendapat untuk kebaikan dan kemajuan<br />
koperasi;<br />
5. memperoleh bagian sisa hasil usaha (SHU).<br />
Setiap anggota mempunyai kewajiban:<br />
1. membayar simpanan wajib sesuai ketentuan yang ditetapkan dalam<br />
anggaran rumah tangga atau keputusan dalam rapat anggota;<br />
2. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha koperasi;<br />
3. Mentaati ketentuan anggaran dasar, anggaran rumah tangga,<br />
keputusan rapat anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam<br />
koperasi;<br />
4. Memelihara serta menjaga nama baik dan kebersamaan dalam<br />
koperasi.<br />
Untuk calon anggota hak dan kewajibannya hampir sama dengan anggota<br />
koperasi, namun ada beberapa hal yang berbeda. Hak dari calon anggota adalah:<br />
1. Memperoleh pelayan dari koperasi<br />
2. Menghadiri dan berbicara dalam rapat anggota;<br />
3. Mengajukan usul, saran dan pendapat untuk kebaikan dan kemajuan<br />
koperasi;<br />
39<br />
<strong>Universitas</strong> Sumatera Utara
erikut:<br />
Kewajiban calon anggota adalah:<br />
1. Membayar simpanan pokok, simpanan wajib dan sukarela sesuai<br />
ketentuan yang diputuskan dalam rapat anggota;<br />
2. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha koperasi;<br />
3. Mentaati ketentuan anggaran dasar, anggaran rumah tangga,<br />
keputusan rapat anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam<br />
koperasi;<br />
4. Memelihara serta menjaga nama baik dan kebersamaan dalam<br />
koperasi.<br />
Sedangkan bagi anggota luar biasa, hak dan kewajibannya adalah sebagai<br />
Hak anggota luar biasa adalah:<br />
1. Memperoleh pelayanan koperasi;<br />
2. Menghadiri dan berbicara dalam rapat anggota;<br />
3. Mengajukan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dan kemajuan<br />
koperasi.<br />
Kewajiban anggota luar biasa:<br />
1. Membayar simpanan pokok sesuai ketentuan di dalam anggaran<br />
dasar dan membayar simpanan wajib sesuai dengan keputusan rapat<br />
anggota;<br />
2. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha koperasi;<br />
40<br />
<strong>Universitas</strong> Sumatera Utara
3. Mentaati ketentuan anggaran dasar, anggaran rumah tangga.<br />
Keputusan rapat anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam<br />
koperasi;<br />
4. Memilihara dan menjaga nama baik dan kebersamaan dalam<br />
koperasi.<br />
II.5.2. Berakhirnya masa keanggotaan<br />
Keanggotaan seseorang berakhir di koperasi apabila:<br />
1. Anggota tersebut meninggal dunia;<br />
2. Koperasi membubarkan diri atau dibubarkan oleh pemerintah;<br />
3. Berhenti atas permintaan sendiri<br />
4. Diberhentikan oleh pengurus karena tidak lagi memenuhi<br />
persyaratan keanggotaan dan atau melanggar ketentuan anggaran<br />
dasar/anggran rumah tangga dan ketentuan lain yang berlaku dalam<br />
koperasi.<br />
II.5.3. Karakteristik Anggota Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri<br />
Saat ini jumlah anggota dan calon anggota Koperasi Syari’ah Berkah<br />
Mandiri adalah 182 orang, yang terdiri dari pengurus sebanyak 4 orang, pengawas<br />
sebanyak 4 orang , pengelola sebanyak 12 orang, anggota sebanyak 162 orang .<br />
untuk lebih jelasnya mari kita lihat tabel berikut ini:<br />
41<br />
<strong>Universitas</strong> Sumatera Utara
No Posisi/Jabatan Frekuensi Persentase<br />
1. Pengurus 4 2,2<br />
2. Pengawas 4 2,2<br />
3. Pengelola 12 6,6<br />
4. Anggota 162 89<br />
Jumlah total 182 100 %<br />
Tabel 1. Jumlah Anggota Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri<br />
Sumber : Buku Anggota KSBM, 2009<br />
Tabel di atas menggambarkan jumlah anggota KSBM, yang berjumlah 182<br />
orang dengan jumlah pengurus sebanyak 4 orang, pengawas 4 orang, pengelola 12<br />
orang dan anggota sebanyak 162 orang. Dari tabel tersebut terlihat bahwa anggota<br />
yang bergabung dengan koperasi sebagai anggota biasa (tidak turut dalam struktur<br />
kepengurusan) lebih banyak dengan persentase 89 % dari pada anggota yang turut<br />
dalam struktur kepengurusan (pengurus,pengawas,pengelola) yakni 11 %.<br />
Kemudian kita akan melihat jumlah anggota Koperasi berdasarkan jenis<br />
kelamin, adapun datanya adalah sebagai berikut:<br />
42<br />
<strong>Universitas</strong> Sumatera Utara
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase<br />
1. Laji – Laki 85 46,7<br />
2. Perempuan 97 53,3<br />
Jumlah Total 182 100 %<br />
Tabel 2. Jumlah Anggota Berdasarkan Jenis Kelamin<br />
Sumber : Buku Anggota KSBM, 2009<br />
Dari tabel 2 di atas menggambarkan jumlah anggota KSBM berdasarkan<br />
jenis kelamin, yakni jumlah anggota laki – laki 85 orang (46,7 %) sedangkan yang<br />
perempuan berjumlah 97 orang (53,3 %).<br />
Setelah itu kita akan kita lihat klasifikasi anggota Koperasi Syari’ah Berkah<br />
Mandiri berdasarkan usia. Adapun pembagianya adalah sebagai berikut:<br />
No Usia Frekuensi Persentase<br />
1 15 – 20 tahun 3 1,6<br />
2 21 – 25 tahun 115 63,2<br />
3 26 - 31 tahun 47 25,8<br />
4 ≥ 32 tahun 17 9,3<br />
Total 182 100 %<br />
Tabel 3. Jumlah Anggota Berdasarkan Usia<br />
Sumber : Buku Anggota KSBM, 2009<br />
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa anggota KSBM mayoritas adalah<br />
kaum muda yang tergolong dalam usia produktif (antara 21-25 tahun).<br />
43<br />
<strong>Universitas</strong> Sumatera Utara
erikut:<br />
Sedangkan berdasarkan tingkat pendidikan pembagiannya adalah sebagai<br />
No Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase<br />
1. SLTA 3 1,6<br />
2. Mahasiswa 105 57,7<br />
3. Perguruan Tinggi 74 40,7<br />
Jumlah Total 182 100 %<br />
Tabel 4. Jumlah Anggota Berdasarkan Tingkat Pendidikan<br />
Sumber : Buku Anggota KSBM, 2009<br />
Anggota Koperasi berdasarkan tingkat pendidikannya terlihat pada tabel 4<br />
yaitu, dari 182 orang yang telah tamat dari perguruan tinggi adalah sebanyak 74<br />
orang, SLTA sebanyak 3 orang dan yang sedang mengikuti pendidikan di<br />
perguruan tinggi (mahasiswa) adalah sebanyak 105 orang.<br />
Untuk pembagian jumlah anggota koperasi berdasarkan jenis pekerjaan<br />
dapat kita lihat pada tabel di bawah ini:<br />
No Pekerjaan Jumlah (orang ) Persentase<br />
1 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 11 6<br />
2 Pegawai Swasta 35 19,2<br />
3 Wiraswasta 80 44<br />
4 Tidak / Belum Bekerja 56 30,8<br />
Jumlah Anggota 182 100 %<br />
Tabel 5. Jumlah Anggota Berdasarkan Jenis Pekerjaan<br />
Sumber : Buku Anggota KSBM, 2009<br />
44<br />
<strong>Universitas</strong> Sumatera Utara
Adapun karakteristik anggota KSBM berdasarkan jenis pekerjaan adalah<br />
Pegawai Negeri Sipil (PNS), pegawai swasta, wiraswasta, dan ada yang belum<br />
bekerja. Anggota yang berwiraswasta merupakan anggota yang jumlahnya paling<br />
banyak yaitu 80 orang (44 %). Diikuti oleh anggota yang belum / tidak bekerja<br />
yaitu sebanyak 56 orang (30,8 %). Hal ini menunjukkan mata pencaharian yang<br />
paling banyak dijalani anggota KSBM adalah wiraswasta.<br />
II.6. Struktur Organisasi Koperasi<br />
Adapun struktur organisasi Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri adalah<br />
sebagai berikut:<br />
PENGAWAS<br />
SYARI’AH<br />
PENGELOLA<br />
usaha simpan<br />
pinjan<br />
1. Rapat Anggota<br />
PENGELOLA<br />
usaha<br />
perdagangan<br />
RAPAT ANGGOTA<br />
PENGURUS PENGAWAS<br />
Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi.<br />
dalam rapat anggota biasanya yang dilakukan adalah menetapkan<br />
45<br />
ADMINISTRASI DAN KEUANGAN<br />
PENGELOLA<br />
usaha privat<br />
less<br />
PENGELOLA<br />
usaha cattering<br />
<strong>Universitas</strong> Sumatera Utara
anggaran dasar dan rumah tangga, memilih, mengangkat dan<br />
memberhentikan pengurus dan pengawas, menentukan kebijakan umum di<br />
bidang organisasi, manajemenusaha serta permodalan koperasi. Selain itu<br />
rapat anggota juga berfungsi untuk menetapkan rencana kerja, rencana<br />
anggaran dan pendapata belanja koperasi, serta pengesahan laporan<br />
keuangan. Mengesahkan laporan pertanggungjawaban pengurus,<br />
pembagian sisa hasil usaha, dan penggabungan, peleburan, ataupun<br />
pembubaran koperasi.<br />
2. Pengurus<br />
Pengurus dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota, dan masa<br />
jabatannya adalah tiga tahun. Pengurus koperasi biasanya berjumlah<br />
ganjil, hal ini untuk mempermudah pengambilan keputusan pada saat<br />
musyawarah. Pada Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri pengurus berjumlah<br />
tiga orang yang terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara. Tugas para<br />
pengurus secara umum adalah mengendalikan dan menyelenggarakan<br />
usaha koperasi.<br />
3. Pengawas<br />
Pada Koperasi syari’ah pengawas dibagi menjadi dua yaitu pengawas<br />
syari’ah dan pengawas biasa. Tugas kedua badan ini sebenarnya sama,<br />
yaitu sama-sama mengawasi kebijaksanaan yang dilakukan pengurus<br />
dalam hal pengelolaan koperasi, namun pengawas syari’ah lebih fokus<br />
pengawasannya pada tataran syari’ahnya apakah kebijakan koperasi ada<br />
46<br />
<strong>Universitas</strong> Sumatera Utara
yang bertentangan dengan aturan agama Islam atau tidak. Sedangkan<br />
pengawas biasa mengawasi kebijakan pada permasalahan yang umum.<br />
4. Pengelola Koperasi<br />
Pengelola koperasi merupakan bagian penting di koperasi, karena<br />
pengelola koperasi membantu para pengurus dalam hal menjalankan usaha<br />
yang ada di koperasi. Pengelola koperasi diangkat dan diberhentkan oleh<br />
pengurus koperasi oleh karenanya pertanggungjawabannya juga kepada<br />
pengurus koperasi bukan kepada rapat anggota. Pada Koperasi Syari’ah<br />
Berkah Mandiri pengelola dibagi kepada lima bidang, diantaranya bidang<br />
simpan pinjam, perdagangan, private les, cattering service.<br />
II.7. Susunan kepengurusan Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri (2008-2010)<br />
Pengurus<br />
Ketua : Suyadi<br />
Sekretaris : Desel Vianti, S.E.<br />
Bendahara : Liza Rickiyani, A.Md.<br />
Administrasi dan Keuangan<br />
Dina Fitri Junightifa, S.Km.<br />
Dewan Pengawas<br />
Ketua : Achmad Syahputra, S.T.<br />
Sekretaris : Triana Lily Rahayu Tanjung, S.S.<br />
Anggota : Rajab Polpoke, S.Sos<br />
Pengawas Syari’ah<br />
Junaidi Parapat, S.E.<br />
47<br />
<strong>Universitas</strong> Sumatera Utara
Pengelola<br />
Marketing : - Aqmalia Santika<br />
- Yelmis Fetri Levi<br />
- Zahrina, A.Md<br />
- Dwi Karina Ariadni<br />
- Ivana Widya Sari<br />
Perdagangan : - Dina Fitri Junightifa, S.Km.<br />
Privat Les : - Diki Altrika<br />
- Mukhtata, A.Md<br />
Catering : - Anggi Anggriani, S.E.<br />
Rental Mobil : - Ismail, A.Md<br />
II.8. Bidang Usaha Yang Dijalankan Koperasi<br />
Sampai saat ini Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri sudah melakukan<br />
berbagai macam kegiatan usaha. Namun secara umum dibagi menjadi dua<br />
kategori, kategori yang pertama adalah bidang jasa keuangan syari’ah dan yang<br />
kedua adalah bidang perdagangan. untuk bidang jasa keuangan syari’ah kegiatan<br />
usahanya adalah sebagai berikut:<br />
A. Produk penghimpunan dana:<br />
• Investasi mudharabah umum / tabungan<br />
• Investasi SPP mahasiswa dan pelajar<br />
• Investasi berjangka mudharabah<br />
• Investasi nikah<br />
48<br />
<strong>Universitas</strong> Sumatera Utara
B. Produk penyaluran dana/usaha<br />
• Mudharabah<br />
• Musyarakah<br />
• Murabahah (jual beli)<br />
• Ijarah (sewa)<br />
• Qardh (pinjaman)<br />
• Usaha perdagangan (Penjualan Pulsa, Buku, Majalah, dan parfum)<br />
• Privat less, catering service<br />
49<br />
<strong>Universitas</strong> Sumatera Utara