03.01.2017 Views

Bisnis Surabaya edisi 293

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Terbit Setiap Senin, ECERAN Rp 2.500, HARGA LANGGANAN Rp 10.000 TELEPON : Iklan/Redaksi/Sirkulasi 031-5633456, 5668432, 7317457<br />

Faksimile : 031 - 5675240<br />

www.bisnissurabaya.com<br />

Referensi <strong>Bisnis</strong> Anda EDISI <strong>293</strong>/TAHUN 06, 2 - 8 JANUARI 2017<br />

Obral<br />

Diskon<br />

saat SHF<br />

2016<br />

Batik Pancarkan Aura<br />

<strong>Bisnis</strong> Utama 2<br />

Ekonomi 3<br />

Wisata Kampung Susu<br />

Gerbang Jatim 10<br />

Model : Rindi Andini / Lokasi : D square<br />

Facebook : bisnissurabaya Email : editor_bisnis@yahoo.co.id Twitter : @bisnissby_news Instagram : bisnis_surabaya Website : www.bisnissurabaya.com


2 <strong>Bisnis</strong> Utama<br />

EDISI <strong>293</strong>/TAHUN 06, 2 - 8 JANUARI 2017<br />

Obral Diskon saat SHF 2016<br />

Best deal. Banyak promo menarik dari hotel bintang empat dan lima dalam ajang<br />

<strong>Surabaya</strong> Hotel Festival (SHF) yang berlangsung 23-25 Desember lalu. Bukan cuma<br />

paket tahun baru, juga paket spesial untuk menginap dengan harga fantastis.<br />

Lebih dari sepuluh hotel bintang empat dari<br />

seluruh penjuru tanah air, mulai <strong>Surabaya</strong>,<br />

Sidoarjo, Malang, Solo, Semarang hingga<br />

Bali. Pengenalan brand tentu saja menjadi<br />

alasan utama keterlibatan mereka pada<br />

event perdana gagasan Indonesian Hotel<br />

General Manager Asosiation (IHGMA)<br />

Jawa Timur (Jatim) ini.<br />

Sebut saja Vasa Hotel yang berdiri<br />

megah di kawasan jalan HR Muhammad<br />

<strong>Surabaya</strong>. Hotel bintang lima yang baru<br />

soft opening 5 November 2016 berani<br />

membanderol paket menginap dua hari gratis<br />

satu malam khusus bagi pengunjung SHF. Berlaku<br />

hingga 30 Desember dengan harga publish Rp<br />

1.357.620 /day.<br />

“Alasan kita mengikuti acara ini sekaligus untuk<br />

mengenalkan Vasa Hotel sebagai hotel bintang lima<br />

di Area <strong>Surabaya</strong> Barat,” kata Marketing Vasa Hotel,<br />

Deby, saat dijumpai <strong>Bisnis</strong> <strong>Surabaya</strong>, di pameran<br />

SHF lalu. Sebagai hotel pendatang baru, Vasa membidik<br />

segmen pebisnis yang berkunjung ke <strong>Surabaya</strong><br />

dengan berbagai fasilitas.<br />

“Kita memiliki Vasa Presidential Suite yang<br />

belum ada di hotel lainnya. Selain itu, Vasa juga<br />

memiliki Helypad untuk international company<br />

yang membawa helikopter kesini,” imbuh Debby,<br />

yang optimis, dengan event seperti ini. Vasa semakin<br />

mendapat banyak kesempatan untuk berkembang<br />

merangkul segmen lain.<br />

Sama halnya dengan Java Paragon, Bali Paragon<br />

dan Nomina Villa. Khusus pembelian di SHF,<br />

ketiga hotel dalam satu company ini menyuguhkan<br />

special price dari Januari-Maret hingga 50 persen,<br />

dan special price new year package 10 persen. Target<br />

menjual voucher sebanyak mungkin diharapkan<br />

dapat meningkatkan occupancy pada awal 2017<br />

mendatang.<br />

“Selain sebagai anggota IHGMA, ia berharap<br />

dapat menjual voucher untuk mengantisipasi menurunnya<br />

occupancy saat low season nanti,” tambah<br />

Diah Prawita, Account Executive Bali Paragon<br />

Resort Hotel. Wanita yang akrab dipanggil Wita<br />

ini sedikit menyayangkan acara SHF digelar akhir<br />

tahun.<br />

“Sebenarnya cukup efektif, namun mungkin<br />

tahun depan bisa digelar lebih awal misal bulan Oktober<br />

atau November. Otomatis tidak bentrok dengan<br />

persiapan event Natal dan tahun baru, kalau akhir<br />

tahun seperti ini banyak yang sudah pergi ke luar<br />

kota untuk liburan,” tambahnya tersenyum ramah.<br />

Masukan serupa juga diutarakan oleh Fitri,<br />

Assisten Sales Manager dari Hotel Harris<br />

Malang.”Yaaaaaa……, karena timingnya juga<br />

bertepatan dengan long weekend, mungkin next time<br />

kalau acara lebih maju lagi bulan sebelumnya kita<br />

bisa menjual voucher lebih banyak ya, dan<br />

promonya juga lebih digencarin,” saran<br />

Fitri.<br />

Harris Hotel Malang sendiri merupakan<br />

hotel bintang empat yang menawarkan<br />

diskon 50 persen dalam ajang SHF 2016,<br />

dengan menyiapkan 60 voucher. Tak jauh<br />

beda dengan Sun Hotel Sidoarjo, kedua<br />

hotel dengan rate publish Rp 850.000 - an<br />

ini bisa ditebus dari harga Rp 425.000 atau<br />

bisa dibilang harga setengahnya. Fantastis. Hotel lain<br />

yang memberi penawaran hampir 50 persen adalah<br />

Mercure, dan Raya Padjajaran Bogor dengan potongan<br />

48 persen dari harga publish.<br />

Untuk hotel dengan diskon paling menakjubkan<br />

bisa jadi dipegang Sahid Jaya Solo. Diskon 65<br />

persen diyakini cukup menarik untuk dilewatkan.<br />

Bayangkan saja, pengunjung SHF bisa menebus tiket<br />

menginap cukup dengan Rp 338.000 ++. Jauh dari<br />

harga normalnya yang mencapai Rp 968.000 ++.<br />

Membidik segmen middle up (menengah ke<br />

atas), Sahid Jaya Solo yakin mampu mengejar<br />

kapasitas hunian pada pekan low season mendatang.<br />

Apalagi sebagai hotel bintang empat, target branding<br />

cukup kuat disandang hotel yang juga memberikan<br />

promo buy one get one ini. Ketika ditanya ada tidaknya<br />

kekawatiran kerugian memberikan promo super<br />

tersebut, Okky Rahadian Hutama sebagai Sales<br />

& Marketing Manager mengaku tidak terlalu risau.<br />

“Tidak khawatir ya, karena promo ini kan<br />

cuma mengcounter selama tiga bulan saja. Periode<br />

Januari-Maret,” papar Okky. Crown Prince, Fairfield<br />

by Marriott, dan Best Western Papilio Hotel bisa<br />

dikatakan deretan hotel minim potongan diskon.<br />

Crown Prince masih lumayan, dari harga coorporate<br />

Rp 600.000,- bisa turun sekitar 15 persen menjadi<br />

Rp 500.000.<br />

Diatasnya sedikit yaitu Fairfield by Marriott,<br />

hotel yang baru saja mengantongi gelar bintang<br />

empat ini memberikan voucher 20 persen sebanyak<br />

50 buah untuk masa berlaku hingga 28 Februari<br />

2017. Khusus Best Western Papilio, hotel di kawasan<br />

Jl.A.Yani <strong>Surabaya</strong> ini hanya menggeser harga sebesar<br />

5 persen dari harga publish, itupun khusus untuk<br />

promo tahun baru. Sebagai hotel pendatang baru,<br />

Best Western Papilio yang memiliki ruang out door<br />

dengan konsep sky pool ini memang sedang naik<br />

daun, jadi wajar saja penawaran terbatas 5 persen<br />

tersebut memang telah menjadi pertimbangan dari<br />

manajemen hotel. (lely)<br />

Rachmad Ramadhan :<br />

Ada yang Sold Out pada Hari Pertama<br />

Ada yang menarik saat gelaran<br />

<strong>Surabaya</strong> Hotel Festival (SHF) 2016<br />

lalu. Salah satu hotel bintang lima yang<br />

menjadi peserta SHF sold out (terjual<br />

habis) pada hari pertama. Tak hanya<br />

hotel bintang lima dengan harga yang<br />

laris manis. Tetapi, ada pula yang relatif<br />

bahkan sangat murah. Yaitu, Hotel<br />

My Studio yang pada hari biasa harga<br />

aslinya Rp 150.000/hari, tetapi saat<br />

pesta diskon SHF dijual menjadi Rp<br />

80.000/hari sudah termasuk breakfast.<br />

Meski demikian, potongan harga yang<br />

ditawarkan dalam acara SHF 2016<br />

berkisar 30 persen hingga 50 persen<br />

dari harga asli.<br />

Ketua Pelaksana SHF 2016, Rachmad Ramadhan, mengatakan, gelaran<br />

ini bertujuan mempromosikan pariwisata di Jawa Timur (Jatim) khususnya<br />

<strong>Surabaya</strong>. Setidaknya, setiap Desember para traveler atau hotelier bisa<br />

memperoleh voucher hotel murah di <strong>Surabaya</strong> kendati kota ini hanya sebagai<br />

kota transit. Sembari menunggu even tersebut, para pembeli voucher<br />

bisa menikmati destinasi wisata maupun kuliner khas <strong>Surabaya</strong>.<br />

“SHF 2016 ini memang gelaran perdana bagi insan perhotelan untuk<br />

menyambut momen high season maupun low season. Adapun harga voucher<br />

yang kami tawarkan memang sangat miring dari harga publish. Bahkan,<br />

dengan harga travel agent maupun travel apps pun kami berani memasang<br />

banderol dibawahnya,” ujarnya. SHF lalu sebenarnya menargetkan 400<br />

hingga 500 hotel di Indonesia dari IHGMA dan 200 hotel non anggota IHG-<br />

MA untuk ikut serta dalam gelaran IHGMA Jatim yang pertama ini. (met)<br />

Owner Bidik Lokasi Kawasan Industri<br />

<strong>Surabaya</strong> menjadi surga industri hotel. Tak heran, bila salah satu<br />

daerah industri besar di Indonesia ini menjadi bidikan para pebisnis<br />

hotel. Karena itu, ia juga berperan sebagai pusat aktivitas perekonomian<br />

di timur Indonesia. Sebagai salah satu kota komersial menjanjikan<br />

di Indonesia, <strong>Surabaya</strong> adalah tujuan berbisnis kedua setelah Jakarta.<br />

Meski sempat ada perlambatan ekonomi pada 2015, besarnya<br />

aktivitas bisnis menjadi berkurang saat itu. Hal itu berdasar hasil riset<br />

dari Statistik Bureau Office dan Badan Pusat Statistik (BPS) pada<br />

Oktober 2015 hanya 163.539 pengunjung yang mendarat di Bandara<br />

Juanda. Jumlah itu menunjukkan penurunan sekitar sembilan persen<br />

dibanding tahun lalu dimana pengunjung totalnya 179.783, berdasar<br />

data dari Colliers International Research Indonesia dalam Jakarta<br />

Property Market Report, kuartal IV.<br />

Dengan menilik 2015, pembangunan hotel di <strong>Surabaya</strong> terbilang<br />

melambat jika dibandingkan Jakarta dan Bali. Total terdapat 11 hotel<br />

baru yang terdiri dari hotel bintang tiga (7 unit), bintang empat (2 unit)<br />

dan bintang lima (2 unit). Sedangkan okupansi hotel <strong>Surabaya</strong> pada<br />

2015 juga lebih rendah dibanding tahun sebelumnya. Okupansi hotel<br />

di 2014 tercatat lebih dari 60 persen, sementara di 2015 hanya sekitar<br />

53 persen.<br />

Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi menurunnya aktivitas<br />

perhotelan di <strong>Surabaya</strong> saat itu. “Pertama adanya peraturan pemerintah<br />

yang melarang PNS dan institusi pemerintah melakukan rapat<br />

di hotel. Akibatnya, tiga tahun terakhir performance hotel di <strong>Surabaya</strong><br />

menurun dan menuai protes dari PHRI (Perhimpunan Hotel dan<br />

Restoran Indonesia),” terang Ferry Salanto, Associate Director Konsultan<br />

Properti Colliers International.<br />

Namun, adanya protes dan penolakan itu akhirnya pemerintah<br />

merevisi regulasi tersebut. Hasilnya terlihat pada penghujung 2015, dimana<br />

ada peningkatan volume okupansi secara drastis. “Faktor kedua<br />

yaitu menurunnya harga minyak mentah yang membuat beberapa<br />

perusahaan minyak dan gas membatasi pengeluaran,” ujar Ferry.<br />

Walaupun tahun lalu catatan okupansi hotel kurang prospektif, namun<br />

di tahun 2016, <strong>Surabaya</strong> masih menyimpan potensi besar untuk<br />

menarik para investor tinggal. Jawa Timur (Jatim) dianggap menarik<br />

bagi investor untuk menanamkan investasinya di <strong>Surabaya</strong>. “Faktor<br />

lain yaitu kekayaan alam yang besar serta pembangunan yang tidak<br />

hanya terfokus pada <strong>Surabaya</strong>,” tambah Ferry.<br />

Pertimbangan lain <strong>Surabaya</strong> dianggap sebagai tempat yang aman<br />

dan relatif minim akan konflik agama dan rasialistis. Kota ini diyakini<br />

sebagai lokasi yang nyaman untuk berinvestasi. Hal itu dapat dilihat<br />

dari negara, pengunjung asing yang datang ke <strong>Surabaya</strong> rata-rata didominasi<br />

pasar Asia. Berdasar data BPS dan Statistics Bureau. Persentase<br />

terbesar didominasi Malaysia, Singapura, Tiongkok dan diikuti<br />

oleh India. Dari tahun 2006 hingga 2015, jumlah turis India juga terus<br />

mengalami peningkatan.<br />

Sementara laju pariwisata di <strong>Surabaya</strong> juga semakin meningkat<br />

dengan adanya jalan lingkar timur tengah (Middle East Ring Road)<br />

beroperasi. Jalan yang menghubungkan utara-selatan di sisi Timur<br />

<strong>Surabaya</strong> ini akan bermanfaat untuk mengurai kemacetan dan pemerataan<br />

pembangunan kota. Melihat sektor perhotelan di <strong>Surabaya</strong>,<br />

beberapa pemilik hotel kini lebih banyak membidik lokasi dekat area<br />

industri. Misalnya, area Rungkut dan sekitarnya yang dianggap akan<br />

menjadi area prospektif untuk pembangunan hotel.(ton)


Lies Uwek :<br />

EDISI <strong>293</strong>/TAHUN 06, 2 - 8 JANUARI 2017<br />

Batik Pancarkan Aura<br />

Batik memancarkan auramu. Kalimat itu selalu memotivasi seorang Lies Uwek,<br />

desainer dan pengusaha batik tulis dari Sampang Madura untuk terus berkarya<br />

mengenalkan budaya warisan nenek moyang. Namanya mulai dikenal bersama<br />

ratusan karya terbaik yang pernah ia buat.<br />

Tangan lentiknya<br />

menggambar pola dan<br />

potongan untuk desain<br />

dengan hati-hati. Lies, sangat teliti<br />

memadupadankan desain untuk<br />

setiap busana yang ia ciptakan.<br />

Batik kurik-an, metode pembatikan<br />

berkali-kali dengan pencelupan<br />

warna berulang membuat batik<br />

Sampang terlihat cantik nan khas.<br />

Daerah pesisir mendominasi<br />

batik kurik-an dengan berbagai<br />

motif binatang yang ditampilkan<br />

sedemikian rupa. Seperti naga,<br />

merak, sisik ikan, maupun sisik<br />

ular. “Saya memiliki batik tahunan<br />

yang dibuat setiap satu tahun<br />

sekali, dan itu hanya satu macam,<br />

jadi benar-benar limited edition,”<br />

jelasnya.Keterampilan membuat<br />

batik menurut Lies, hanya dimiliki<br />

oleh orang yang mempunyai keahlian<br />

khusus karena memiliki tingkat<br />

kesulitan tinggi.<br />

“Membuat batik itu perlu keahlian<br />

khusus dan keluar dari jiwa.<br />

Pengrajin batik saya sudah sepuhsepuh.<br />

Jadi mereka membatik itu<br />

hasilnya seperti melukis. Saya sangat<br />

menghargai setiap pola dalam<br />

batik tulis, karena memiliki cerita.<br />

Sayang apabila akhirnya cerita itu<br />

hilang bagiannya karena ada pola<br />

yang terpotong,” jelas perempuan<br />

cantik pemilik Fame Collection di<br />

salah satu tenant Mall Pakuwon<br />

Trade Center (PTC) <strong>Surabaya</strong>.<br />

Lies, merupakan generasi<br />

kelima yang mewarisi keahlian<br />

sang nenek. Kecintaannya<br />

pada batik Kurikan<br />

khas Sampang sudah terlihat<br />

dari kecil. Ia suka menggunting<br />

kain dan membuat<br />

pola-pola sesukanya. Bakat<br />

tersebut membawa seorang<br />

Lies, dewasa menuju<br />

passion sebagai seorang<br />

desainer professional.<br />

Lies Uwek, sempat<br />

kuliah dengan mengambil<br />

Jurusan Hukum di Universitas<br />

<strong>Surabaya</strong> (Ubaya), dan<br />

akhirnya berhenti disemester<br />

kelima. Insting kecil saya<br />

semakin tak terbendung lagi<br />

untuk kembali menekuni<br />

dunia fashion batik dan<br />

sempat kursus di Susan<br />

Budiharjo. Saya sangat<br />

mencintai batik, dan fokus<br />

untuk mengeksplorasi batik<br />

dalam setiap desain yang<br />

saya buat,” papar ibu dua<br />

abak yang nampak masih<br />

terlihat kecantikannya ini.<br />

Keaslian batik selalu ia<br />

pertahankan dalam setiap<br />

desain. Dalam membuat harga<br />

batik koleksi Lies Uwek, boleh<br />

dibilang lumayan mahal. Memang<br />

pantas untuk sebuah harga karya<br />

seni, Lies, mengaku cukup percaya<br />

diri dan tidak takut untuk memasarkan<br />

produknya khusus untuk<br />

para pecinta batik.<br />

Karyanya telah menjadi langganan<br />

para pejabat, instansi pemer-<br />

intahan juga corporation. Desain<br />

khas batik tulis Sampang dengan<br />

corak merak dan naga menjadi ikon<br />

tersendiri bagi pemilik nama lengkap<br />

Lies Madinatul Munawaroh,<br />

ini. Selain dalam negeri, ia juga<br />

sempat bolak-balik ke luar negeri<br />

untuk sesi foto dan fashion show,<br />

seperti Jepang dan Singapura.<br />

“Dalam satu bulan lalu, saya<br />

tiga kali ke luar negeri untuk sesi<br />

foto sebuah majalah. Di Jepang<br />

saya menampilkan karya diantara<br />

panorama Gunung Fujiyama,<br />

tentu saja saya menyesuaikan<br />

desain dengan karakteristik<br />

masyarakat disana. Seperti<br />

membuat batik dengan model<br />

kimono, dan untuk pola atau<br />

corak pun berbeda karena<br />

orang Jepang tidak terlalu<br />

menyukai corak binatang<br />

pada kain atau busana. Saya<br />

menggantinya dengan corak<br />

bulu ayam dengan kombinasi<br />

warna terang,” tuturnya.<br />

Lies, sempat beberapa<br />

kali fashion show tunggal<br />

di tanah air. Diantaranya<br />

di Cibubur Jakarta untuk<br />

pembukaan sebuah hotel, di<br />

Super Mall PTC, dan Apartemen<br />

Praxis untuk tampil<br />

pada kalangan terbatas.<br />

Desain batiknya juga pernah<br />

tampil diajang Colombo<br />

Plan, Ciputra World, Lenmarc,<br />

Hotel Sheraton dan<br />

Four Points Hotel <strong>Surabaya</strong><br />

berkolaborasi dengan Ikatan<br />

Wanita Pengusaha Indonesia<br />

(IWAPI).<br />

Karya Lies, seringkali<br />

menarik perhatian dan<br />

membuat orang penasaran.<br />

Karena ia selalu konsisten tampil<br />

berbatik dalam setiap aktifitas. Tak<br />

ayal penampilan Lies, sering jadi<br />

pusat perhatian orang. “Saya sering<br />

Ekonomi<br />

3<br />

dikejar orang ketika jalan-jalan di<br />

mall. Ternyata mereka penasaran<br />

dengan baju yang saya pakai, serasa<br />

seperti iklan berjalan,” ujarnya<br />

seraya tertawa renyah. Baginya,<br />

batik melepaskan semua stress dan<br />

kepenatan.<br />

“Bahkan di rumah saya, tangga<br />

itu sudah tak berupa tangga lagi.<br />

Penuh batik yang saya bentangkan,<br />

benar-benar merupakan hiburan<br />

yang tiada duanya. Saya juga mengoleksi<br />

beberapa batik kuno yang<br />

tidak akan saya jual, saya menyimpannya<br />

rapi,” imbuh Lies.<br />

Koleksi Lies Uwek, selalu<br />

mengikuti trend tanpa meninggalkan<br />

kualitas batik itu sendiri.<br />

Casual dan multi fungsi, menjadi<br />

kata kunci agar batik rancangan<br />

Lies, bisa dipakai dalam segala<br />

suasana. Potongan asimetris, black<br />

and white collection, merah putih,<br />

adalah contoh beberapa karyanya<br />

yang sudah dikenal.<br />

“Ketika orang memakai batik,<br />

saya selalu mengatakan bahwa<br />

dengan memakai batik aura kalian<br />

akan memancar dengan sendirinya.<br />

Apalagi dengan batik berkualitas,<br />

orang yang melihat tidak perlu<br />

menanyakan label atau merek.<br />

Tanpa disadari, batik yang asli selalu<br />

membuat pemakainya terlihat<br />

elegan dan eksklusif,” terangnya.<br />

Meski sudah mencapai masa<br />

emas, Lies, masih terus berkarya.<br />

Delapan tahun menekuni dan serius<br />

di industri batik belum cukup baginya<br />

untuk berpuas diri. “Tahun depan<br />

pertengahan Januari 2017, saya<br />

akan mengadakan fashion show<br />

di Batam. Temanya untuk malam<br />

amal anak yatim piatu, pertengahan<br />

Desember lalu saya juga<br />

mengadakan fashion show malam<br />

amal untuk janda veteran di Batam<br />

juga, bekerja sama dengan Black<br />

Diamond TV,” katanya. (lely)<br />

Sediakan Layanan Upgrade Sim Card 4G<br />

XL Gandeng Oke Jack<br />

The Bogie Band Iringi Pergantian Tahun<br />

Pergantian malam tahun baru adalah moment yang paling ditunggu.<br />

Misalnya, Hotel Mercure Grand Mirama <strong>Surabaya</strong> menampilkan salah<br />

satu band local yang sudah cukup lama mengudara, The Boogie Band.<br />

Dengan mengusung thema The Great Gatsby, berbagai hiburan mengiringi<br />

pergantian tahun dari 2016 ke 2017. Diantaranya, The Great Gatsby dancer,<br />

sulap dan puluhan hadiah yang menarik berupa voucher menginap dan tiket<br />

pesawat citi link pulang pergi ke Bali.<br />

Menu yang disuguhkan juga sangat menarik dan unik. Salah satu yang<br />

jadi menu utama disini berasal dari Inggris, Beef Wellington. Tampilan dan<br />

rasa menggoda tidak akan membuat bosan menikmati kebersamaan sampai<br />

dengan counting down pukul 24.00 tepat. Tidak selalu menghadirkan<br />

masakan yang mengusung western, tahu campur yang khas Jawa Timur<br />

(Jatim) sebagai salah satu menunya.<br />

“Target kali ini sekitar 400 seats bisa terpenuhi semua. Dengan mengetahui<br />

apa yang sedang happening,” kata Safrudin, FB Director. Harganya<br />

pun sangat terjangkau untuk event gala dinner, hanya Rp 338.000 atau pilih<br />

satu paket dengan kamar hanya Rp 1.276.000. (met)<br />

Ojek merupakan layanan transportasi umum yang<br />

hemat waktu, dan mampu mengatasi kemacetan lalu<br />

lintas. Saat ini, ojek sudah menggunakan aplikasi digital<br />

dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat. Kini, layanan<br />

ojek digital semakin marak dengan munculnya Oke<br />

Jack, salah satu penyedia aplikasi lokal di Malang yang<br />

terus berkembang. Karena itu, PT XL Axiata mendukung<br />

operasional angkutan inovatif ini dari sisi penyediaan<br />

layanan kecepatan XL 4G LTE.<br />

Vice President XL East Region, Desy Sari Dewi, mengatakan,<br />

pihaknya mendukung setiap usaha yang memanfaatkan<br />

layanan digital demi meningkatkan produktivitas<br />

dan kualitas hidup masyarakat, sebagai salah satu<br />

ekosistem 4G. ‘’kami tak ragu untuk bekerjasama dengan<br />

OKE Jack yang inovatif ini,’’ kata Desy, kepada <strong>Bisnis</strong><br />

<strong>Surabaya</strong>, pekan lalu.<br />

Sementara itu penggagas OKE Jack, Yusuf Budiman<br />

Raharjo, menyatakan, aplikasi di play store yang ada di<br />

smart phone pada februari 2016, dan berawal dari situlah<br />

kami ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa<br />

Malang juga mempunyai produk jasa layanan transportasi<br />

online, yang tak kalah dengan aplikasi serupa yang<br />

sudah ada sebelumnya.<br />

Desy menambahkan, XL memberikan paket komunitas<br />

yaitu gratis bicara dan SMS kesesama pengemudi<br />

Oke Jack, yang telah memiliki Driver kurang lebih 150<br />

orang untuk area kota Malang dan Batu. Dengan mendorong<br />

tumbuhnya Start Up Lokal. Dengan menggunakan<br />

aplikasi OKE Jack, dapat melengkapi layanan upgrade<br />

SIM Card 4G melalui channel yang sudah ada, serta lebih<br />

mudah, cepat dan gratis.<br />

Saat ini, layanan XL 4G LTE melayani sekitar 86 kota/<br />

area di seluruh Indonesia. Layanan XL 4G LTE semakin<br />

nyaman dinikmati oleh masyarakat karena sudah didukung<br />

sekitar 6.600 BTS 4G yang tersebar di berbagai<br />

kota/area tersebut. Jumlah ini tentu akan terus bertambah<br />

seiring dengan proses pembangunan yang terus<br />

berlangsung.<br />

Sambil terus memperluas jangkauan serta memastikan<br />

kualitas layanan 4G, XL kini juga mulai mempersiapkan<br />

layanan 4.5G. Secara umum, layanan ini memiliki<br />

keunggulan pada sisi kecepatan dan kestabilan koneksi<br />

internet yang lebih baik., teknologi 4.5G sendiri secara<br />

spesifik memiliki keunggulan terutama dalam kecepatan<br />

dan kestabilan. Sementara itu bagi perusahaan operator,<br />

penerapan teknologi ini juga memiliki keuntungan berupa<br />

efisiensi, di mana kapasitas BTS meningkat berkali<br />

lipat dibandingkan teknologi generasi sebelumnya. Target<br />

kami, pada 2017 nanti 4.5G sudah siap untuk dinikmati<br />

pelanggan. Rencana XL ini sesuai dengan harapan<br />

pemerintah untuk bisa mengimplementasikan layanan<br />

4.5G saat digelarnya event Asian Games 2018 di Jakarta.<br />

(bw)


4 Opini<br />

Kolom Amak Syariffudin<br />

TIDAK disangkal, kalau minat<br />

untuk mengkonsumsi buah-buahan<br />

dan sayuran impor dari beberapa<br />

negara tetangga menjadi trend baru<br />

dalam kehidupan di perkotaan. Mulai<br />

dari apel, peer, kiwi, anggur sampai<br />

dengan durian, lalu daun salad<br />

dan lain-lain, membanjiri terutama<br />

pertokoan (mall) maupun sebagian<br />

memasuki pasar tradisional. Menurut<br />

beberapa kalangan, buah dan<br />

sayuran impor itu mendesak pasaran<br />

lokal. Alasan itu yang menjadikan<br />

pemerintah melakukan kebijakan<br />

untuk membatasi impor komoditas<br />

tersebut.<br />

Australia dan Selandia Baru tidak<br />

terima atas keputusan pemerintah<br />

kita. Keduanya menaikkan permasalahannya<br />

ke World Trade Organisation<br />

(WTO). Organisasi perdagangan<br />

dunia akhirnya memutuskan.<br />

Meluluskan tuntutan kementerian<br />

perdagangan kedua negara tersebut.<br />

Artinya, Australia dan Selandia<br />

Baru bebas mengekspor produk<br />

buah-buahan dan sayur-mayurnya<br />

ke Indonesia seperti semula. Begitulah<br />

kehidupan alam globalisasi dan<br />

Buah & Sayur Kita Lebih Enak Kok<br />

Oleh :<br />

Adig Suwandi<br />

Pemerhati Sosial-Ekonomi<br />

Pergerakan Harga<br />

HARGA produk pangan seputar perayaan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017<br />

beranjak naik. Pergerakannya bahkan sudah terjadi sejak pertengahan Desember.<br />

Secara umum tingkat kenaikan harga rata-rata 5 persen, terjadi secara masif<br />

dan merata di seluruh daerah. Pola kenaikannya pun berbeda dibanding eskalasi<br />

harga pangan pada umumnya. Masalahnya, kenaikan harga justru terjadi<br />

setiap hari meskipun dengan besaran relatif kecil.<br />

Otoritas perdagangan sendiri memang telah menjamin harga pangan tidak<br />

akan melonjak tajam pada kedua event penting tersebut dengan menyebut<br />

meski permintaan naik. Khusus untuk penyediaan daging, akhir tahun<br />

2016 bahkan masuk 48.000 ton daging kerbau impor asal India ke pasar<br />

domestik kita. Inilah alasan pemerintah atas jaminan diberikan setelah<br />

menyiasati kekurangan stok daging di pasaran tidak akan terjadi sehingga<br />

diyakini gejolak harga pun tak muncul. Sejauh ini, daging yang masuk<br />

merupakan bagian dari rencana impor daging kerbau sebanyak 70.000 ton<br />

selama periode Oktober- Desember 2016.<br />

Mekanisme Pasar<br />

Sejak harga barang diserahkan kepada mekanisme pasar, tampaknya hukum<br />

ekonomi berlaku mutlak. Harga dipastikan meroket saat jumah barang<br />

ditawarkan jauh lebih sedikit ketimbang permintaan pasar. Sebaliknya, harga<br />

terpelanting ke bawah atau turun begitu jumlah arang ditawaran bejibun dan<br />

lebih banyak dibanding permintaan. Analogi tersebut berlaku untuk harga<br />

pangan di pasar seluruh Indonesia. Agar tidak terjadi gejolak, tentu ketersediaan<br />

barang harus lebih dari cukup. Seperti stok beras Perum Bulog yang diklaim<br />

aman sampai Mei 2017. Bila diketahui terjadi sedikit pergerakan harga, pemerintah<br />

perlu pun segera mengundang distributor sebagai tindakan preventif<br />

agar tidak sampai muncul spekulasi, selain tindakan tegas terhadap distributor<br />

atau pihak terkait lainnya yang ditemukan melakukan permainan harga.<br />

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia mencatat, pada minggu III/Desember<br />

2016 harga cabai rawit naik menjadi rata-rata Rp 63.000/kg dari sebelumnya<br />

sekitar Rp 50.000, minyak goreng curah dari sebelumnya Rp 11.000/kg menjadi<br />

Rp 12.500 dan diprediksi bisa tembus Rp 15.000 di akhir tahun. Demikian juga,<br />

harga telur naik menjadi Rp 21.500/kg dari sebelumnya Rp 20.800. Harga beras<br />

juga nai dari selama ini harga normalnya mulai dari Rp 9.000-Rp 11.000/kg<br />

menjadi sekitar Rp 10.000-Rp 13.000. Harga daging sapi pun naik dari selama<br />

ini rata-rata Rp 12.000/kg, sudah melonjak ke arah Rp 124.000 untuk paha belakang<br />

dengan catatan masih berpotensi naik lagi.<br />

Pola kenaikan harga pangan setiap menjelang hari besar keagamaan sudah<br />

biasa terjadi setiap tahun. Persoalannya adalah kesiapan pemerintah dalam<br />

menghadapi kenaikan harga pangan seringkali justru minim. Akibatnya, pemerintah<br />

kerap menjadi pemadam kebakaran saat harga sudah melonjak drastis,<br />

padahal kalau Kementerian Pertanian bisa melakukan pemetaan produksi dan<br />

distribusi pangan dari daerah surplus produksi ke yang minus, otomatis pergerakan<br />

harga pangan dapat diatasi. Jangan sampai ketika harga pangan sudah<br />

naik, justru pemerintah menyalahkan pedagang, padahal tak lebih kelalaian<br />

pemerintah sendiri. Komunikasi intensif dan menyeluruh mulai dari hulu sampai<br />

ke hilir dari petani hingga pedagang lagi-lagi sungguh diperlukan. Pemerintah<br />

harus memastikan untuk wilayah minus produksi tertambal daerah surplus.<br />

Bagaimana konteksnya dengan inflasi? Target inflasi tahun 2017 terancam<br />

terlewati. Sudah diakui bahwa risiko inflasi tahun 2017 memang lebih besar<br />

pasar bebas Asean, Asia dan Dunia.<br />

Jadi, kalau bisa, buah-buahan dan sayur<br />

mayur kita menembus ke pasaran<br />

dunia. Meskipun sehari-hari komoditas<br />

tersebut mengisi lapak-lapak di<br />

pasar tradisional dan beberapa mall<br />

di Singapura dan Kuala Lumpur atau<br />

beberapa kota di Malaysia. Komoditas<br />

yang “berdesakan” di lapak-lapak<br />

komoditas sama yang berasal dari<br />

China, Thailand, Australia dan Selandia<br />

Baru.<br />

Lalu, apa yang bisa diperbuat<br />

oleh para produsen buah-buahan<br />

dan sayur mayur kita? Tentu harapan<br />

pada pemerintah, ialah membatasi<br />

jumlah impor komoditas tersebut<br />

yang dating dari Cina, Asutralia dan<br />

Selandia Baru, demi proteksi terhadap<br />

produksi komoditas tersebut<br />

yang berasal dri bumi Indonesia.<br />

Yang kedua, produsen tidak cukup<br />

cuma menuntut atau mengharap<br />

pada pemerintah, akan tetapi terus<br />

berusaha sekuat tenaga mempertahankan<br />

dan memperbaiki buahbuahan<br />

ataupun sayur mayur yang<br />

diproduksinya. Bila terjadi kenaikan<br />

permintaan konsumen, maka produsen<br />

itu dapat memenuhi peningkatan<br />

permintaan tersebut. Sebab, begitu<br />

terjadi peningkatan permintaan namun<br />

tidak bisa dipenuh produsen,<br />

maka konsumen dan penjual akan<br />

mencari penggantinya. Termasuk<br />

pula mencari produk-produk sama<br />

dari hasil impor. Begitu pula dalam<br />

teknik pengemasannya agar menarik<br />

dan cara memasarkannya.<br />

Meskipun demikian, kembali kepada<br />

masyarakat kita dalam memilih<br />

komoditas tersebut. Menyukainya<br />

atau membutuhkan jenis, mutu dan<br />

cita rasa buah-buahan itu atau jenis<br />

sayur-mayur itu, ataukah tidak<br />

menyukainya. Begitu pula perlu<br />

diperhatikan banyaknya keluhan<br />

konsumen, bahwa buah-buahan atau<br />

sayur-mayur bukan saja dari mutu<br />

ataupun kemasannya, namun ternyata<br />

harganya lebih mahal dibanding<br />

yang berasal dari impor.<br />

Memang bermacam alasan dan<br />

keluhan. Namun yang paling penting<br />

dilakukan, adalah semacam gerakan<br />

pendorongan agar konsumen kita<br />

menyukai komoditas tersebut yang<br />

berasal dari dalam negeri ketimbang<br />

EDISI <strong>293</strong>/TAHUN 06, 2 - 8 JANUARI 2017<br />

yang dari luar negeri. Tentu ternyata<br />

jenis-jenis tertentu. Masih sulit untuk<br />

menyaingi jenis buah apel atau anggur.<br />

Juga jenis sayur selada (salad),<br />

caprica dan beberapa jenis sayur lagi.<br />

Para produsen (justru terbanyak<br />

petani tradisional) dan pedagang/<br />

perantara, terbanyak berada di pasarpasar<br />

tradisoonal pula, maka upaya<br />

agar produk mereka tidak terkalahkan<br />

dengan pemasaran komoditas<br />

tersebut yang berasal dari impor,<br />

maka perlu kiranya upaya pihak<br />

pemerintah (terutama di daerah)<br />

memberikan dorongan, rangsangan<br />

dan pengetahuan demi mata pencaharian<br />

mereka. Inovasi baru dalam<br />

teknologi pertanian yang berstandar<br />

seperti komoditias impor perlu<br />

dikembangkan dan menjadi tanggung<br />

jawab pemerintah bersama<br />

universitas/institut yang mempunyai<br />

fakultas pertanian. Buatlah buahbuahan<br />

dan sayuran Indonesia yang<br />

enak.***<br />

dari tahun 2016. Pasalnya, pada tahun 2017 pemerintah menaikan tarif kebutuhan<br />

utilitas seperti listrik dan elpiji. Dari sisi administer price atau harga yang<br />

diatur pemerintah akan terjadi inflasi yang lebih besar mengingat, sepanjang<br />

tahun 2016 pemerintah memang tidak pernah menaikan tarif untuk listrik<br />

maupun elpiji, sehingga, inflasi secara keseluruhan masih bisa di bawah 4<br />

persen.<br />

Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, target inflasi tahun<br />

2017 pada level 4 persen. Jika terjadi kenaikan administer price, praktis inflasi<br />

bisa meningkat. Sebagai catatan, inflasi harga pangan bergejolak pada<br />

tahun kalender 2016, hingga November tercatat -0,76 persen. Bandingkan<br />

dengan tingkat inflasi untuk harga pangan bergejolak yang mencapai 5,42<br />

persen. Kecuali kalau kita bisa menekan dan mengendalikan inflasi dari harga<br />

pangan bergejolak (volatile food), tetapi tampaknya langkah tadi tidak mudah.<br />

Tingkat inflasi untuk harga pangan bergejolak pada tahun 2016 lalu memang<br />

tergolong tinggi.<br />

Kesejahteraan Rakyat<br />

Pemerintah mempunyai tugas pokok melekat mengendalikan komoditas<br />

pangan dalam jumlah cukup dan harga terjangkau di seluruh negeri. Kenaikan<br />

dan gejolak harga komoditas pangan akan menurunkan kesejahteraan rakyat,<br />

terutama kelompok berpendapatan rendah dan juga memicu kenaikan laju inflasi.<br />

Beras merupakan komoditas pangan utama masyarakat Indonesia sementara<br />

cabai dan bawang merah adalah kelompok bumbu yang digunakan sebagai<br />

penyedap rasa dan sangat dibutuhkan dalam pengolahan makanan. Gejolak<br />

harga yang terjadi pada ketiga komoditas berdampak kepada masyarakat luas<br />

selaku konsumen dan juga para petani selaku produsen. Logis kalau pemerintah<br />

dituntut agar melakukan intervensi untuk menstabilkan harga di pasar.<br />

Hasil empiris penelitian Institut Pertanian Bogor (2015) menunjukkan,<br />

kenaikan jumlah stok dan pasokan potensial menurunkan harga komoditas sejak<br />

bulan pertama dan mulai stabil bulan ketiga. Volume impor dan harga internasional<br />

memiliki porsi semakin meningkat dalam menjelaskan dinamika harga.<br />

Harga referensi impor untuk cabai rawit dan bawang merah belum memperhitungkan<br />

variabel willingness to pay konsumen. Solusinya, pemerintah perlu<br />

mengembangkan pasar lelang, baik di daerah produsen maupun konsumen,<br />

untuk menjaga kelancaran pasokan dan stok. Pemerintah juga perlu mempertimbangkan<br />

willingness to pay konsumen dalam menentukan harga referensi di<br />

pasar. Untuk bisa terlepas dari ketergantungan impor, perlu strategi perencanaan<br />

produksi disesuaikan kebutuhan pasar dan kondisi geografi, serta skema distribusi<br />

dan tata niaga jelas.<br />

Atas dampak kenaikan harga, baik bagi petani maupun produsen, kita<br />

dapat belajar dari fakta kenaikan harga pangan yang rupanya terjadi sejak<br />

awal 2015 hingga awal 2016 lalu yang tergolong tinggi justru ketika inflasi<br />

relatif rendah (3,35 persen) dan merosotnya harga komoditas dunia, termasuk<br />

komoditas pangan. Rata-rata harga beras medium nasional naik 13,2 persen<br />

hampir 4 kali inflasi, telur ayam ras 9,5 persen, daging sapi 6,1 persen, dan<br />

ayam pedaging 3,0 persen. Rata-rata kenaikan harga pangan justru lebih tinggi<br />

dibandingkan tahun 2014 saat inflasi 8,36 persen. Terjadi keanehan di sini lantaran<br />

kenaikan harga pangan ternyata tidak diikuti peningkatan kesejahteraan<br />

petani kecil. Dalam 6 bulan awal pemerintahan tercatat 570.000 petani jatuh<br />

miskin. Harga gabah di tingkat usahatani di musim panen Februari-Maret 2015<br />

di banyak tempat hanya Rp 3.100-Rp 3.300, jauh lebih rendah dibandingkan<br />

harga pembelian pemerintah untuk gabah kering panen sebesar Rp 3.700/kg.<br />

Upaya menjaga keseimbangan bertujuan ganda berupa petani mendapatkan<br />

manfaat ekonomi dari usahataninya tetapi dalam batas-batas keterjangkauan<br />

harga beli oleh konsumen berpendapatan menengah ke bawah memerlukan<br />

langkah konkret yang harus terus dicari formulanya. Tugas semua pihak<br />

terkait pengelolaan harga pangan adalah memastikan bahwa dinamika pasar<br />

terkelola dengan baik sehingg pergerakan harga pada moment tertentu yang<br />

memerlukan tambahan stok masih dalam kewajaran normal.<br />

TABLOID<br />

Pemimpin umum<br />

Nyoman Sudapet<br />

Pemimpin Redaksi/<br />

Penanggung Jawab<br />

Bambang Wiliarto<br />

Redaktur Pelaksana/Korlip<br />

Samudera Ghozuwan<br />

Redaktur<br />

Antonius Andhika<br />

Wartawan Senior<br />

HM Taufiq<br />

Anggota Redaksi<br />

Antonius Andhika, Lely Yuana,<br />

Romadhona, Samudera,<br />

Yenny Noer R<br />

Gresik<br />

Samudera Ghozuwan<br />

Mojokerto<br />

Nyoto Eko Sudarmanto,<br />

Kartiwi,<br />

Machradji Machfud<br />

Malang & Batu<br />

Erno<br />

Lamongan<br />

Samudra<br />

Blitar<br />

Khoirul Abadi<br />

Tuban<br />

Imam Suroso<br />

Madiun<br />

Ajun Ally<br />

Ngawi & Magetan<br />

Eko Setiyowati<br />

Probolinggo<br />

Yusron Fuadi<br />

Fotografer<br />

Romadhona Yulian BW<br />

Marketing<br />

Noor NH<br />

Desain Grafis<br />

M. Hadi Widjaja<br />

Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi<br />

- Raya Darmo Permai III A5-A8<br />

<strong>Surabaya</strong><br />

Telp. 031-7317457 Fax. 031-7315994<br />

- Permata Darmo Bintoro 22 -23 Jalan<br />

Ketampon <strong>Surabaya</strong><br />

Telp. 031 5668432, 5633456. Fax. 031<br />

5675240.<br />

Email<br />

editor_bisnis@yahoo.co.id<br />

Penerbit :<br />

PT <strong>Bisnis</strong> <strong>Surabaya</strong> Pos<br />

Rekening Bank Jatim<br />

075-1004-753<br />

a/n PT Tarukan Media Dharma<br />

Pencetak :<br />

PT Percetakan Bali Post<br />

Jl. Kebo Iwa 63A Denpasar Barat<br />

Perwakilan :<br />

Jalan Kepundung 67 A, Telp. 0361<br />

225764, 225765. Fax. 0361 227418<br />

Denpasar, Jalan Palmerah Barat 21 F,<br />

Telp. 021 5357602. Fax. 021 5357605<br />

Jakarta.<br />

Iklan Peluang Emas Tarif Iklan<br />

Mini/Baris : Rp 11.000 (30 Karakter)<br />

minimum 2 baris, maksimum 10 baris<br />

(bayar dimuka),<br />

Iklan Display Full Colour : Rp<br />

15.000/mmk<br />

Advertorial Colour : Rp 10.000/mmk<br />

Iklan Keluarga/Sosial : Rp 5.000/<br />

mmk<br />

Informasi dan Pemasangan Iklan<br />

Hubungi : 031 5668432/5633456,<br />

Fax. 031 5675240<br />

“ Jika pers merugikan,<br />

jangan main hakim sendiri,<br />

gunakan hak jawab atau<br />

adukan ke Dewan Pers”<br />

( Pesan ini disampaikan <strong>Bisnis</strong><br />

<strong>Surabaya</strong> dan Dewan Pers )<br />

Gedung Dewan Pers, Lantai 7-8, Jl.<br />

Kebon Sirih 34, Jakarta 10110 Tel.<br />

(021) 3521488, 3504874, 3504874 -<br />

75, Fax (021) 3452030,<br />

E-mail : dewanpers@cbn.net.id<br />

Twitter : @dewanpers<br />

Website : www.dewanpers.or.id /<br />

www.presscouncil.or.id<br />

WARTAWAN BISNIS SURABAYA SELALU<br />

MEMBAWA TANDA PENGENAL , DAN<br />

TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/<br />

MEMINTA APAPUN DARI NARASUMBER


EDISI <strong>293</strong>/TAHUN 06, 2 - 8 JANUARI 2017<br />

PERGERAKAN KURS TRANSAKSI BANK INDONESIA SEPEKAN<br />

Bank<br />

5<br />

TANGGAL<br />

AUD EUR HKD JPY SGD USD<br />

Welcome 2017, Bagaimana Ekonomi Jatim?<br />

Ekonomi Jawa Timur pernah menjadi perhatian<br />

nasional di bidang perekonomian, pada Triwulan<br />

II/2016. Pencapaian pertumbuhannya mampu melebihi<br />

nasional dengan mencatatkan angka 5,62 persen, sedangkan<br />

nasional hanya mampu tumbuh 5,18 persen.<br />

Bahkan capaian ekonomi itu merupakan hasil yang baik,<br />

sebab ditengah gejolak ekonomi yang terjadi secara global<br />

imbasnya hampir mengenai seluruh daerah di Indoensia yang<br />

rata-rata hanya mencatatkan pertumbuhan 5 persen saja.<br />

Bila menilik data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa<br />

Timur, pertumbuhan ekonomi pada Triwulan II/2016 itu didominasi<br />

tiga lapangan usaha utama meliputi pengolahan,<br />

perdagangan besar-eceran, reparasi mobil-sepeda, serta sektor<br />

pertanian, kehutanan dan perikanan.<br />

Bahkan pertumbuhan ekonomi Jatim saat itu juga tercatat<br />

lebih besar dibanding tahun 2015 periode yang sama yang<br />

hanya mampu tumbuh sebesar 5,23 persen. Namun, pada<br />

Triwulan III/2016, pertumbuhan ekonomi Jatim menurun<br />

0,01 persen, tercatat angka sebesar 5,61 persen dari Produk<br />

Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku<br />

yang mencapai Rp480,04 triliun, sedangkan PDRB atas dasar<br />

harga konstan mencapai Rp362,48 triliun.<br />

Berdasar data BPS pertumbuhan itu tetap didominasi<br />

tiga lapangan usaha utama, yaitu industri pengolahan dengan<br />

kontribusi sebesar 28,51 persen. Pertanian, Kehutanan<br />

dan Perikanan sebesar 14,10 persen, dan perdagangan besareceran<br />

dan reparasi mobil sepeda motor sebesar 18,10 persen.<br />

Kepala Divisi Advisory Ekonomi dan Keuangan Bank<br />

Indonesia (BI) Jatim Taufik Saleh mengatakan perekonomian<br />

Jatim bisa tumbuh lebih tinggi lagi mencapai 6,1 persen, bila<br />

pemerintah pusat ke wilayah Jatim lancar tanpa adanya kendala,<br />

seperti beberapa program pembangunan dan infrastruktur<br />

jalan saat ini.<br />

Ekonom Universitas 45 Ahmad Daeng memprediksi tantangan<br />

ekonomi di Jatim pada 2017 ini ada pada sektor pertanian.<br />

Sebab minimnya perbankan dalam memberikan kredit<br />

di sektor itu.<br />

Sumber : BI(ton)<br />

Rendahnya kredit di sektor pertanian akan berdampak<br />

pada keberlangsungan beberapa petani dan proses bertani di<br />

Jatim, karena kontribusi sektor pertanian pada PDRB saat ini<br />

masih kecil, yakni sekitar 14 persen.<br />

“Bila tidak segera dibenahi, tahun 2017 ini akan terus merosot.<br />

Sehingga bank enggan memberikan kredit pada sektor<br />

ini,” ujarnya Daeng saat ditemui dikediamannya Jalan Manyar<br />

Kertosari <strong>Surabaya</strong>.<br />

Pria lulusan ekonomi Australia ini kwatir perbankan<br />

dalam menggenjot kredit di sektor pertanian karena trauma<br />

yang terjadi pada 2014, yakni keberadaan kredit macetnya<br />

(NPL) mencapai 8 persen pada 2014 silam. Membuat perbakan<br />

kolab enggan memberikan kredit pada pertanian.<br />

Sehingga penyaluran kredit ke sektor pertanian, menurutnya,<br />

bisa dialihkan kredit pada produk olahan hasil pertanian<br />

berbasis UMK untuk bisa memberikan kontribusi terhadap<br />

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).<br />

“Lebih didorong pada jenis olahan berbasis UKM untuk<br />

bisa meningkatakan pertumbuhan di sektor tersebut,” katanya.<br />

Tentunya, peran serta pemerintah turut memberikan kemudahan<br />

penyaluran kredit pada petani melalui bank terkait.<br />

“Apalagi, sebagian lahan di kawasan Jatim ini adalah lahan<br />

pertanian yang perlu dorongan berupa kebijakan melakukan<br />

upaya perbaikan disektor ini,” pungkasnya. (ton)<br />

Tren Positif Ekonomi Jawa Timur di Akhir 2016<br />

Pertumbuhan Ekonomi Jawa<br />

Timur menunjukkan kinerja yang<br />

membaik didorong oleh akselerasi<br />

konsumsi domestik serta meningkatnya<br />

kinerja ekspor luar negeri<br />

pada triwulan IV 2016. Bank<br />

Indonesia Jawa Timur memperkirakan<br />

pertumbuhan ekonomi<br />

Jawa Timur dapat mencapai level<br />

5,5 – 5,9 persen pada tahun 2016,<br />

lebih tinggi dibandingkan tahun<br />

sebelumnya. Dari sisi permintaan,<br />

konsumsi diperkirakan terakselerasi<br />

seiring dengan peningkatan consumer<br />

confidence yang dipengaruhi<br />

oleh faktor seasonal di akhir tahun<br />

dan terciptanya kondisi stabilitas<br />

perekonomian (nilai tukar yang<br />

stabil dan inflasi yang rendah).<br />

Selain itu, kinerja ekspor diperkirakan<br />

meningkat, didorong oleh<br />

peningkatan ekspor ke USA dan<br />

Tiongkok.<br />

Sedangkan,<br />

investasi<br />

diperkirakan<br />

melambat<br />

namun masih sejalan dengan<br />

perkiraan.<br />

Dari sisi penawaran, kinerja pertanian<br />

diperkirakan meningkat sesuai<br />

pola musiman. Sektor industri<br />

pengolahan diperkirakan terakselerasi<br />

untuk mendukung peningkatan<br />

domestik dan external demand.<br />

Kinerja sektor perdagangan diperkirakan<br />

meningkat sesuai dengan<br />

perkiraan, terutama didorong oleh<br />

perdagangan besar. Sementara itu,<br />

kinerja sektor konstruksi diperkirakan<br />

melambat ditandai perlambatan<br />

konsumsi semen.<br />

Inflasi Jawa Timur pada tahun<br />

2016 diperkirakan pada kisaran<br />

2,6 persen- 2,8 persen (yoy), atau<br />

lebih rendah dibandingkan batas<br />

bawah target inflasi nasional (4±1<br />

persen) Inflasi Jawa Timur yang<br />

relatif stabil sepanjang tahun 2016,<br />

didorong oleh stabilnya inflasi inti,<br />

terjaganya<br />

inflasi<br />

administered<br />

price<br />

dan trend<br />

penurunan<br />

inflasi<br />

volatile<br />

foods.<br />

Rendahnya inflasi<br />

komoditas pangan strategis<br />

didorong oleh upaya<br />

stabilitas harga yang semakin<br />

baik, melalui perbaikan pola<br />

produksi, operasi pasar, maupun<br />

efisiensi rantai distribusi.<br />

Bank Indonesia Jawa Timur<br />

dan TPID Jawa Timur telah<br />

melakukan upaya pengendalian inflasi<br />

dengan mengacu pada 5 (lima)<br />

pilar strategi utama, yaitu pertama<br />

Penguatan Kelembagaan, melalui<br />

penyusunan roadmap pengendalian<br />

inflasi Provinsi Jawa Timur serta<br />

roadmap pengendalian inflasi di<br />

16 Kabupaten/Kota di Jawa Timur<br />

yang bertujuan agar program-program<br />

pengendalian inflasi sejalan<br />

dengan arah dan sasaran inflasi<br />

nasional; kedua Produksi, Distribusi<br />

dan Konektivitas, melalui<br />

penandatanganan Kesepakatan<br />

Bersama Kerjasama Pengembangan<br />

Ekonomi, Pengendalian<br />

Inflasi, dan Pengembangan Produk<br />

Unggulan Daerah antara Gubernur<br />

Jawa Timur dengan 16 Kabupaten/<br />

Kota di Jawa Timur dalam upaya<br />

efisien rantai distribusi pangan;<br />

ketiga Regulasi & Monitoring,<br />

melalui sinergi kebijakan TPID<br />

dalam pengendalian harga, a.l.<br />

melalui 6 (Enam) Paket Kebijakan<br />

(Six Package) dalam rangka memastikan<br />

stabilitas harga menjelang<br />

Ramadhan & Lebaran dan Operasi<br />

Pasar mandiri yang dilakukan oleh<br />

instansi terkait dalam rangka mengawal<br />

terjaganya stabilitas harga<br />

menjelang Natal dan Tahun Baru;<br />

keempat Kajian & Informasi, terus<br />

mengupayakan pengembangan<br />

Sistem Informasi secara terintegrasi<br />

dan komprehensif guna mengoptimalkan<br />

fungsi pemantauan dan<br />

pengendalian Inflasi di Jawa Timur;<br />

serta kelima pengendalian ekspektasi,<br />

melalui sinergi pengendalian<br />

ekspektasi secara massive dan<br />

serentak oleh seluruh TPID di Jawa<br />

Timur, baik melalui media cetak<br />

dan media elektronik.<br />

Kondisi sistem keuangan<br />

Jawa Timur masih ditopang oleh<br />

ketahanan sistem perbankan yang<br />

terjaga. Sampai dengan November<br />

2016, stabilitas sistem keuangan<br />

menunjukkan perbaikan yang<br />

tercermin melalui penurunan rasio<br />

NPL dan peningkatan likuiditas<br />

perbankan. Rasio NPL menurun<br />

dibandingkan bulan sebelumnya<br />

menjadi 2,75 persen namun, perlu<br />

diwaspadai tren peningkatan NPL<br />

korporasi. Kinerja intermediasi<br />

perbankan Jawa Timur pun masih<br />

terjaga dan membaik dibandingkan<br />

periode sebelumnya.<br />

Ketahanan likuiditas Bank-bank<br />

berkantor pusat di Jatim tercatat<br />

relatif baik yang tercermin dari<br />

rasio AL/NCD dan AL/DPK masih<br />

berada dibawah thresholdnya.<br />

Posisi aset perbankan pada bulan<br />

November 2016 tercatat meningkat<br />

dari 6,77 persen (oktober 2016)<br />

menjadi 8,14 persen (yoy) dipengaruhi<br />

peningkatan kredit dari 7,62<br />

persen (oktober 2016) menjadi 8,68<br />

persen (yoy). Peningkatan penyaluran<br />

kredit turut dipengaruhi peningkatan<br />

Dana Pihak Ketiga dari<br />

8,24 persen (oktober 2016) menjadi<br />

10,30 persen (yoy). Ke depan, sejalan<br />

dengan peningkatan aktivitas<br />

ekonomi dan dampak pelonggaran<br />

kebijakan moneter dan makroprudensial<br />

yang telah dilakukan<br />

sebelumnya, pertumbuhan kredit<br />

dan DPK diperkirakan semakin<br />

membaik pada tahun 2017.<br />

Sementara itu, adanya faktor<br />

seasonal di akhir tahun turut mendorong<br />

peningkatan transaksi baik<br />

tunai maupun non tunai. Nainya<br />

kebutuhan uang tunai pada bulan<br />

Desember 2016 tercermin dari peningkatan<br />

proyeksi kebutuhan bankbank<br />

dan juga realisasi transaksi<br />

di masyarakat. Kebutuhan uang<br />

periode menjelang Natal 2016 dan<br />

Tahun Baru 2017 (Desember 2016)<br />

di Jawa Timur diproyeksikan sebesar<br />

Rp11,06 trilyun atau meningkat<br />

28 persen dari realisasi tahun sebelumnya<br />

(tahun 2015) yang sebesar<br />

Rp8,654 trilyun. Peningkatan yang<br />

cukup signifikan ini disebabkan<br />

adanya libur panjang di akhir bulan<br />

Desember 2016 (Libur Natal dan<br />

Tahun Baru), serta potensi peningkatan<br />

pembayaran tunjangan hari<br />

raya maupun akhir tahun oleh perusahaan,<br />

dan peningkatan transaksi<br />

tunai di masyarakat.<br />

Sedangkan untuk kebutuhan uang<br />

NKRI Tahun Emisi 2016 (baru)<br />

di masyarakat, pendistribusian dilakukan<br />

melalui kegiatan Layanan<br />

Kas di luar Kantor (Kas Keliling)<br />

dengan model penukaran per paket<br />

senilai Rp300.000 s/d Rp500.000.<br />

Mengingat persediaan uang NKRI<br />

Tahun Emisi 2016 bersifat terbatas,<br />

serta masih berlakunya uang rupiah<br />

sebelumnya, maka Bank Indonesia<br />

tidak membuka penukaran khusus<br />

uang baru secara masif. Bank<br />

Indonesia Jawa Timur pun secara<br />

bertahap telah mendistribusikan<br />

kepada perbankan agar dapat diedarkan<br />

kepada seluruh masyarakat<br />

di Jawa Timur.


6<br />

EDISI <strong>293</strong>/TAHUN 06, 2 - 8 JANUARI 2017<br />

Natasha Mannuela Halim<br />

“Aku Nothing to Lose”<br />

Harapan Natasha Mannuela, bisa berprestasi pada ajang<br />

Miss World akhirnya tercapai. Bahkan, di ajang ratu<br />

kecantikan yang diikuti 100 negara ini, Natasha, meraih<br />

prestasi yang baik, tak kalah dari pendahulunya. Ia<br />

bukan saja meraih 2nd runner up Miss World 2016,<br />

tetapi berhasil juga memboyong empat gelar tambahan.<br />

Yakni, Miss World Asia, Beauty a Purpose, first runner<br />

up Top Model, dan top 3 Miss World Multimedia.<br />

Rasa syukur dan bangga<br />

diungkapkan Acha,<br />

begitu gadis cantik ini<br />

akrab disapa, atas capaian yang<br />

diraihnya. Dirinya tak menyangka<br />

bisa meraih prestasi tersebut.<br />

Ia mengaku hanya melakukan<br />

yang terbaik dan berusaha tampil<br />

sebaik-baiknya.<br />

“Aku nothing to lose, tapi<br />

juga berharap agar bisa meraih<br />

yang terbaik. Aku berusaha memberi<br />

yang terbaik bagi Indonesia.<br />

Dan itu semua tidak sia-sia. Jerih<br />

payah terbayar dengan hasil yang<br />

memuaskan,” kata Acha, seraya<br />

berkali-kali menyampaikan pujian<br />

kepada Tuhan atas anugerah<br />

yang didapatnya.<br />

Puji syukur itu juga ditulis<br />

Acha, dalam instagramnya<br />

beberapa saat setelah ia sukses<br />

meraih 2nd runner up Miss<br />

World. “Kemuliaan bagi Allah<br />

yang melalui kekuatan kuasaNya<br />

bekerja di dalam kita untuk mencapai<br />

jauh dari yang kita minta<br />

dan pikirkan,” ujar gadis kelahiran<br />

Belinyu, Bangka 1994, ini.<br />

Ia berterima kasih kepada Tuhan<br />

atas kesempatan yang diberikan<br />

untuk bisa belajar dan bertumbuh<br />

dalam berkatnya.<br />

“Terimakasih untuk selalu<br />

mempercayai saya. Bahkan, ketika<br />

saya tidak percaya pada diri<br />

saya. Saya juga berterima kasih<br />

kepada keluarga, teman-teman<br />

dan rekan-rekan di Indonesia<br />

yang selalu mendukung dalam<br />

doa, suara dan cinta,” ungkapnya<br />

sambil menyampaikan terima<br />

kasih kepada timnya yang telah<br />

mendukung dirinya untuk bisa<br />

meraih capaian ini.<br />

Sebagaimana diketahui<br />

Minggu (18/12) lalu atau Senin<br />

(19/12) waktu Indonesia, Natasha<br />

Mannuela, berhasil meraih juara<br />

ketiga atau 2nd runner up dalam<br />

ajang Miss World 2016 yang<br />

berlangsung di Oxon Hill,<br />

Maryland, AS. Selain gelar<br />

tersebut ia juga memenangkan<br />

empat gelar lainnya.<br />

Sementara Miss World<br />

2016 diraih Stephanie<br />

Del Valle, dari<br />

Puerto Rico dan 1st<br />

runner up adalah<br />

Yaritza Reyes,<br />

dari Republik<br />

Dominika.<br />

Menurut<br />

mahasiwi<br />

STIE Prasetya Mulya ini, banyak<br />

hal didapatnya<br />

selama keikutsertaannya<br />

dalam ajang<br />

bergengsi<br />

tersebut.<br />

“Aku banyak<br />

belajar dan<br />

benar-benar<br />

terinspirasi<br />

dari setiap<br />

wakil negara<br />

lain yang ikut<br />

serta di ajang<br />

ini”.<br />

Kini perhelatan<br />

ak-<br />

bar<br />

tersebut telah usai, dan Acha,<br />

mengaku sebenarnya dirinya<br />

belum siap untuk berpisah dari<br />

teman-temannya dimana mereka<br />

berhubungan sangat dekat selama<br />

ajang tersebut. “Aku sebenarnya<br />

belum siap berpisah dengan mereka.<br />

Aku akan sangat merindukan<br />

kalian. Bagi aku, menang atau<br />

kalah kita berdiri sama tinggi,”<br />

ungkap Acha.<br />

Memeliha-<br />

ra<br />

Ke-<br />

harmonisan<br />

Acha, seperti kata orangtuanya<br />

juga teman-teman di<br />

lingkungannya, memiliki pribadi<br />

yang ramah dan mudah bergaul<br />

dengan siapapun. Karenanya, tak<br />

heran kalau selama ajang Miss<br />

World 2016 ia memiliki banyak<br />

teman. Tentang kepribadiannya<br />

yang mudah bersahabat dengan<br />

orang lain, Acha, dalam<br />

sebuah kesempatan mengakui,<br />

hal itu terbentuk karena didikan<br />

orangtuanya. “Itu sudah dipupuk<br />

dari kecil, didikan<br />

orangtua untuk selalu<br />

menumbuhkan keharmonisan<br />

diantara<br />

kami,” tutur Acha.<br />

Tak terasa didikan<br />

orangtua itulah yang<br />

kemudian membentuk<br />

pribadinya yang selalu<br />

berusaha memelihara<br />

keharmonisan dengan<br />

lingkungan maupun<br />

teman-temannya.<br />

“Jadi sekalipun aku<br />

sangat sibuk dengan kegiatan<br />

rutin tapi tetap berusaha meluangkan<br />

waktu untuk bisa bertemu<br />

teman-teman, minimal sebulan<br />

sekali untuk mempererat hubungan,”<br />

kata Acha.<br />

Dari pertemuan itu, kata<br />

dia, terkadang ada pengalaman<br />

teman-temannya yang menjadi<br />

inspirasi baginya. Dan ketika<br />

ia membutuhkan dukungan,<br />

teman-temannya selalu siap<br />

mendukung. “Aku bersyukur<br />

memiliki teman yang bisa dipercaya<br />

dan selalu memberi<br />

dukungan dalam hidup aku,”<br />

tambahnya.<br />

Selain teman-teman<br />

yang juga penting bagi<br />

Acha, adalah dukungan<br />

besar dari keluarganya<br />

dalam setiap kiprahnya.<br />

Sebenarnya, kata<br />

Acha, dulu orangtuanya<br />

tidak mengizinkan<br />

ikut kegiatan<br />

modeling. Ia pun<br />

menurut sekalipun<br />

sangat suka menonton<br />

eventevent<br />

modeling.<br />

Suatu ketika ia, menemukan<br />

adanya ajang Miss Indonesia<br />

yang menurutnya sangat berbeda<br />

dengan ajang modeling yang<br />

biasa ditontonnya.<br />

“Aku lihat ajang Miss Indonesia<br />

tidak sepenuhnya modeling.<br />

Yaaaaaaaaaaa, itu sesuatu yang<br />

berbeda dan sangat positif dimana<br />

aku bisa mengembangkan potensi<br />

diri,” tambah Acha yang akhirnya<br />

berhasil meyakinkan pada orangtuanya<br />

untuk mengizinkannya<br />

ikut Miss Indonesia 2016.<br />

Waktu itu, ia tak punya target<br />

apa-apa. Asalkan bisa masuk<br />

karantina saja, dia merasa sudah<br />

capaian yang bagus. Tapi tak<br />

dinyana hasilnya justru melampaui<br />

ekspektasi, mewakili Bangka<br />

Belitung. Dan ia berhasil tampil<br />

sebagai Miss Indonesia 2016 dan<br />

selanjutnya mewakili Indonesia<br />

dalam pentas dunia, Miss World<br />

2016.<br />

Motivasi<br />

Ada rasa bangga dalam diri<br />

Acha, atas prestasi tersebut. Disisi<br />

lain, ia juga merasa perjuangannya<br />

di pentas internasional cukup<br />

berat karena sebelumnya Indonesia<br />

berhasil menorehkan prestasi<br />

luar biasa dalam sejarah keikutsertaan<br />

di ajang Miss World.<br />

Betapa tidak, baru 2015,<br />

Miss Indonesia<br />

berhasil menembus<br />

babak tiga besar<br />

pada babak grand<br />

final dan akhirnya<br />

menempatkan Maria<br />

Harfanti, Miss<br />

Indonesia 2015 asal<br />

Yogyakarta, sebagai<br />

2nd runner up Miss<br />

World 2015. Tidak<br />

hanya itu, Maria<br />

juga berhasil meraih<br />

sejumlah gelar yakni<br />

Miss World Asia,<br />

Beauty with Purpise<br />

dan World Fashion<br />

Design, serta top 13<br />

Miss World Talent.<br />

“Aku berharap<br />

prestasi Maria yang<br />

begitu bagus tak<br />

menjadi beban aku,<br />

sebaliknya menjadi<br />

motivasi,” ungkap<br />

Acha, sebelum<br />

berangkat ke ajang<br />

Miss World. “Aku<br />

banyak sharing dengan<br />

kak Maria, tanya<br />

ini-itu pengalamannya<br />

selama disana. Aku<br />

harus memaksimalkan<br />

potensi aku,” tambah<br />

Acha, yang mengaku<br />

memiliki passion dibidang menari,<br />

fashion dan bisnis.<br />

Dan akhirnya, memang, harapan<br />

Acha, terwujud. Gadis cerdas<br />

ini kembali berhasil mengharumkan<br />

nama Indonesia di ajang itu.<br />

Setelah ajang Miss World ini,<br />

tutur Acha, ada banyak hal yang<br />

harus dia kerjakan.<br />

“Aku memiliki cita-cita untuk<br />

membuat sanggar talent management<br />

untuk anak-anak yang<br />

kurang mampu. Mereka ini, kan,<br />

anak-anak yang kurang mampu<br />

dan memiliki banyak keterbatasan.<br />

Itu membuat mereka tidak<br />

memiliki opportunity dan peluang<br />

untuk berkembang. Padahal,<br />

pastinya anak-anak itu punya<br />

potensi. Jadi nantinya potensi<br />

itu lah yang akan diasah,” papar<br />

Acha yang aktif dalam berbagai<br />

kegiatan sosial.<br />

“Inilah yang aku lihat bahwa<br />

hal tersebut bisa menjadi opportunity<br />

bagi aku untuk masuk<br />

dengan membawa passion aku,<br />

dan berkarya untuk Indonesia<br />

serta menjadi berkat bagi orang<br />

sekitar,” tambahnya. (diana runtu)


Madiun berpesta. Aston<br />

Madiun Hotel &<br />

Conference Center<br />

menyambut tahun baru penuh sukacita<br />

dengan mempersembahkan<br />

“New Year Colour Party”. Bertempat<br />

di Bima Grand Ballroom, satusatunya<br />

gedung indoor termewah<br />

dan terbesar di Kota Madiun yang<br />

mampu menampung 1700 orang.<br />

Acara dikemas dengan fun dan<br />

colourfull dengan konsep nuansa<br />

dekorasi hingga menu makanan<br />

penuh warna.<br />

Acara pesta pergantian tahun<br />

oleh hotel bintang 4 di Madiun ini<br />

menghadirkan penyanyi jebolan<br />

Indonesian Idol, Yusuf Ubay. Selain<br />

itu juga dihibur oleh penampilan<br />

kocak Magic Comedy - Make<br />

me Power dari Jakarta, Lafala<br />

Band, Dancer AMCC dan diakhir<br />

acara ditutup dengan Party oleh<br />

DJ Inyo dengan mix version Om<br />

Telolet Om.<br />

Chef professional Aston Madiun<br />

juga mempersiapkan sajian<br />

spesial untuk makan malam para<br />

tamu yang hadir, ada 30 jenis pilihan<br />

menu bisa dinikmati sepuasnya<br />

sampai berakhirnya acara,<br />

mulai dari berbagai Stall Roasted<br />

Duck & Chicken, Tepanyaki,<br />

Shushi, Cangkonabe, Soup Miso<br />

Shiho, Perut ikan, Grill chicken<br />

thai sauce, Breaded Dori, beef<br />

sesame sauce dan masih banyak<br />

lagi pilhan menu lainnya. Tampilan<br />

makanan dan minuman yang<br />

dibuat dengan nuansa penuh warna<br />

akan membuat acara lebih ceria<br />

dan fun.<br />

“Selain menikmati sederetan<br />

hiburan dan menu para tamu<br />

memiliki kesempatan untuk<br />

EDISI <strong>293</strong>/TAHUN 06, 2 - 8 JANUARI 2017<br />

Aston Hotel Madiun Rayakan<br />

Pergantian Tahun Penuh Warna<br />

membawa pulang hadiah doorprize<br />

voucher menginap di beberapa Hotel<br />

di Group Archipelago International,”<br />

ungkap Leni Liana selaku<br />

Public Relations Aston Madiun.<br />

Keseluruhan sajian di acara<br />

perayaan tahun baru Colour Party<br />

Aston Madiun tersebut dapat dinikmati<br />

hanya dengan merogoh kocek<br />

Rp 225.000,- Net / orang di kelas<br />

Deluxe, dan Rp 300.000,- Net /<br />

orang di kelas Premiere untuk tamu<br />

yang ingin duduk dekat dengan<br />

panggung.(lely)<br />

Warga Madiun Bangga dengan Rupiah<br />

Seorang warga menunjukkan uang rupiah kertas baru yang dikeluarkan Bank Indonesia di salah<br />

satu pusat perbelanjaan di Kota Madiun, Selasa 27 Desember 2016. Pecahan uang kertas itu diperoleh<br />

dengan cara menukarkan uang koin maupun uang kertas yang lama.(jun)<br />

Gerbang Jatim<br />

Bupati Probolinggo Tantriana ketika mengecek saluran irigasi<br />

7<br />

Puskesmas Ranugedang Dinilai<br />

Surveyor Akreditasi<br />

Puskesmas Ranugedang Kecamatan Tiris dimonitor oleh Tim Surveyor<br />

Akreditasi Puskesmas Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Tim Surveyor<br />

Akreditasi Puskesmas sebanyak 3 (tiga) orang ini dipimpin oleh Ni<br />

Made Indra Maharani.<br />

Kedatangan<br />

mereka<br />

disambut oleh<br />

Camat Tiris<br />

Roby Siswanto,<br />

perwakilan<br />

Dinas Kesehatan<br />

(Dinkes)<br />

Kabupaten<br />

Probolinggo<br />

serta Kepala<br />

Puskesmas Ranugedang<br />

Mujoko.<br />

Camat Tiris Roby Siswanto mengaku bersyukur atas kedatangan Tim<br />

Surveyor Akreditasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.<br />

“Kami merasa bersyukur karena Puskesmas Ranugedang diberi<br />

kesempatan untuk memacu lagi kinerja pelayanan kesehatan kepada masyarakat,”<br />

katanya.<br />

Roby merasa bangga karena Puskesmas Ranugedang sudah memberikan<br />

pelayanan kepada masyarakat. Terlebih selama ini sudah ada pendampingan<br />

kepada masyarakat sebagai upaya memberikan pelayanan di berbagai<br />

bidang. (yus)<br />

Hasil Produksi Padi Probolinggo Surplus<br />

Hingga akhir Nopember 2016, produksi padi di Kabupaten<br />

Probolinggo dengan luas tanam 56.779 Ha mencapai 355.422 ton<br />

Gabah Kering Giling (GKG). Jumlah ini melebihi produksi tahun<br />

2015 yang mencapai 354.121 ton, mengingat produktivitas mencapai<br />

5,48 ton/Ha.<br />

“Peningkatan produksi padi ini merupakan prestasi seluruh<br />

petani di Kabupaten Probolinggo. Harapannya ke depan produksi<br />

padi bisa terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,”<br />

kata Ahmad Hasyim Ashari Kepala Dinas Pertanian (Dispertan)<br />

Kabupaten Probolinggo, pekan lalu.<br />

Menurut Hasyim, dengan peningkatan produksi padi yang cukup<br />

signifikan, hingga kini Kabupaten Probolinggo masih surplus beras<br />

dan mampu memenuhi kebutuhan beras daerah lain di Provinsi Jawa<br />

Timur maupun nasional.<br />

“Mohon dukungan dan kerjasama semua pihak, termasuk petani agar<br />

target produksi bisa terealisasi dan Kabupaten Probolinggo bisa terus<br />

surplus beras,” pungkasnya.<br />

Sementara itu Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari SE<br />

mengungkapkan, kunci keberhasilan petani salah satunya tergantung<br />

irigasi. Oleh karena itu harus ada komunikasi antara petani dan juru<br />

air.<br />

Menurut Bupati Tantri, infrastruktur pertanian selama ini sudah<br />

dinikmati petani. Oleh karenanya, petani yang tergabung dalam<br />

kelompok tani harus menguatkan manajemen yang profesional.<br />

Setidaknya bisa meminimalisasi protes petani dari ketidakadilan.<br />

“Saya harapkan dengan teknologi yang berkembang, petani harus<br />

mau membuka diri. Tugasnya memotret mana yang cocok diterapkan<br />

hingga mampu menduplikasi keberhasilan daerah lain,” pungkasnya.<br />

(yus)


8 <strong>Bisnis</strong> Pantura<br />

EDISI <strong>293</strong>/TAHUN 06, 2 - 8 JANUARI 2017<br />

Gagal di Tapen, Pertamina<br />

Eksplorasi di ABP Kenduruhan<br />

Pengeboran sampai Kedalaman 1.725 meter<br />

Masyarakat Gresik dan Pantura<br />

kini tak perlu bersusah payah dalam<br />

mengurus paspor. Kini telah dibuka<br />

Unit Layanan Paspor (ULP) di<br />

Bunder Gresik. Tepatnya di salah<br />

satu ruko kompleks Grosir Pasar<br />

Ikan Modern Ambengambeng<br />

Gresik.<br />

Secara simbolis,<br />

Bupati Sambari didampingi<br />

Komandan<br />

Kodim 0817 Gresik<br />

Letkol. Arm. Hendro<br />

Setyadi, Kapolres<br />

Gresik AKBP. Adex<br />

Yudiswan, Kepala Kantor<br />

Imigrasi Tanjung<br />

Perak Drs. Hasanuddin<br />

dan Kepala Divisi<br />

Keimigrasian Kemenkumham<br />

Jawa Timur<br />

Lucky Agung Binarto<br />

menggunting pita sebagai<br />

tanda bahwa kantor pelayanan tersebut<br />

telah resmi beroperasi, Kamis<br />

(29/12).<br />

Bupati Sambari menyampaikan<br />

terima kasih dan penghargaan kepada<br />

segenap jajaran Kantor Imigrasi<br />

Tanjung Perak yang telah mendukung<br />

semua aktifitas dan program<br />

pemerintah kabupaten Gresik. Khususnya<br />

dalam mengakomodir kebutuhan<br />

masyarakat Gresik terkait<br />

dengan layanan pembuatan paspor.<br />

Dengan diresmikannya kantor<br />

Unit Layanan Paspor oleh Kantor<br />

Imigrasi Kelas 1 Tanjung Perak,<br />

dirinya mengatakan masyarakat<br />

Gresik tidak perlu jauh-jauh ke<br />

<strong>Surabaya</strong> untuk mendapatkan layanan<br />

pembuatan paspor.<br />

“Kami yakin bahwa kantor<br />

ini nantinya cukup representative,<br />

sehingga percepatan pem-<br />

Setelah gagal melakukan eksplorasi sumur minyak<br />

dan gas (migas) di Tapen-2, Desa Sidorejo, Kecamatan<br />

Senori, Kabupaten Tuban, Pertamina Eksplorasi<br />

Produksi (EP) Asset 4 Fild Cepu melakukan pemboran<br />

di Sumur Albatros Putih (ABP-01) di Desa Jamprong,<br />

Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban. Pemboboran<br />

dilakukan untuk membuktikan ada tidaknya kandungan<br />

migas di sumur ABP-01 sebelum dilakukan produksi.<br />

Menurut Sigit Dwi Aryono Legal and Relation<br />

Manager Pertamina EP Asset 4, tajak sudah terpasang<br />

sejak 22 Desember lalu dan kini pemboran sudah<br />

mencapai kedalaman 560 meter dari target kedalaman<br />

1,725 meter. Diperkirakan membutuhkan waktu sekitar<br />

58 hari. Estimasi waktu tersebut termasuk tes awal, dan<br />

untuk pemboran sendiri hanya memakan waktu 27 hari.<br />

“Itu estimasi kita, tapi, bisa saja lebih lama karena<br />

berbagai kendala di lapangan. Kami mohon doa dari<br />

semua pihak agar pemboboran ini menghasilkan demi<br />

kepentingan nasional,” terang Sigid Dwi Aryono Legal<br />

and Relation Manager Pertamina EP Asset 4, pekan<br />

lalu.<br />

Ditambahkan, untuk proses awal penemuan<br />

cadangan Migas di Sumur ABP-1 sendiri diawali tahap<br />

seismik pada tahun 2004 sampai 2007. Selanjutnya<br />

dievaluasi dan baru diajukan kepastiannya pada tahun<br />

2013.<br />

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, Pertamina<br />

EP Asset 4 Field Cepu terus melakukan komunikasi<br />

dengan berbagai pihak. Akhirnya tepat bulan Desember<br />

2016, kegiatan awal berupa pemasangan tajak berhasil<br />

dilakukan.<br />

“Untuk cadangannya sendiri kami belum dapat<br />

menyampaikannya ke rekan media karena masih proses<br />

awal,” imbuhnya.<br />

Untuk melancarkan kegiatan pemboboran, Pertamina<br />

EP menggelar syukuran dan mengundang<br />

sejumlah anak yatim di lokasi ABP-01. Syukuran tajak<br />

dihadiri langsung oleh VP Eksplorasi Safrizal, Pjs Cepu<br />

Field Manager Badarus Syamsi Arifin, Asset 4 L&R<br />

Manager Sigit Dwi Aryono, Camat Kenduruan Hendro,<br />

Kapolsek Kenduruan AKP Subagyo, Danramil 0811/11<br />

Kenduruan Kapten Infanteri Mahmud, dan Ketua Karang<br />

Taruna Desa Jamprong Heri.<br />

“Pemboran ABP-01 ini merupakan salah satu upaya<br />

Pertamina EP untuk terus melakukan peningkatan<br />

produksi dan menambah cadangan migas,” papar VP<br />

Eksplorasi PT Pertamina EP, Safrizal.<br />

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan<br />

santunan kepada anak yatim piatu secara simbolis<br />

sebanyak 46 orang yang berada di desa Jamprong<br />

dan pemotongan tumpeng sebagai salah satu bentuk<br />

syukuran tajak sumur ABP-01.<br />

Lokasi ABP-01 ini ditajak dengan menggunakan<br />

Rig D1000/52 milik PDSI (Pertamina Drilling Service<br />

Indonesia) dan rencananya akan dibor hingga mencapai<br />

kedalaman akhir 1.725 mTVD (meter True Vertical<br />

Deep) dari lantai bor. (oso)<br />

Imigrasi Buka Kantor Layanan Paspor di Gresik<br />

Warga Pantura Tak Perlu ke <strong>Surabaya</strong><br />

buatan paspor lebih terjamin dan<br />

masyarakat lebih mudah, lebih nyaman<br />

dan lebih cepat untuk mendapatkan<br />

pelayanan kebutuhan<br />

paspor,” ujar Bupati Sambari.<br />

Selain itu, dirinya juga mengatakan<br />

40 persen penduduk<br />

di Bawean<br />

adalah para Tenaga<br />

Kerja Indonesia<br />

(TKI) yang bekerja<br />

di luar negeri. Maka<br />

dari itu, sangat tepat<br />

sekali bahwa kantor<br />

Unit Pelayanan<br />

Paspor berdomisili<br />

di Gresik.<br />

Sementara itu,<br />

Kepala Kantor Imigrasi<br />

Tanjung Perak<br />

Drs. Hasanuddin<br />

mengatakan dengan<br />

dibukanya kantor<br />

Unit Pelayanan Paspor di kabupaten<br />

Gresik ini diharapkan dapat mengurangi<br />

berbagai persoalan pelayanan<br />

keimigrasian di wilayah kerja. Lebih<br />

dari itu masyarakat dapat terlayani<br />

dengan mudah dan cepat serta tepat<br />

waktu sesuai kaidah-kaidah pelayanan<br />

publik yang baik. (sam)<br />

Ibu-ibu pegawai Lamongan yang akan pensiun<br />

Lamongan Kekurangan 5.000 PNS<br />

Banyak Pensiun tapi Tak Boleh Nambah<br />

Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lamongan mengklaim Pemkab<br />

Lamongan saat ini kekurangan hingga 5.039 Pegawai Negeri Sipil (PNS).<br />

Disisi lain belu boleh mengadakan tambahan.<br />

Hal itu disampaikan Ismunawan Kepala BKD Lamongan saat pelepasan<br />

PNS Purna Tugas di Pendopo Lokatantra, Selasa (27/12).<br />

Dia menyebut dasar penghitungannya dari eFormasi Kementerian Pendayagunaan<br />

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN dan<br />

RB). Seharusnya, lanjut Ismunawan, formasi ideal untuk Pemkab Lamongan<br />

di tahun 2016 adalah sebanyak 16.467 orang PNS.<br />

“Sementara saat ini, jumlah PNS di Pemkab Lamongan ada sebanyak<br />

11.428 formasi, sehingga kita saat ini kekurangan 5.039 formasi. BKD selama<br />

ini sudah secara rutin menyampaikan kondisi ini kepada KemenPAN<br />

dan RB, namun belum ada rencana penambahan, “ jelasnya.<br />

Kondisi itu menurutnya akan semakin parah pada tahun-tahun mendatang.<br />

Karena setiap tahun ada ratusan PNS yang pensiun. Pada 2016 ada 360<br />

yang pensiun, kemudian 477 pensiun tahun 2017, 544 orang pada 2018, 523<br />

orang 2019 dan sebanyak 572 orang akan pensiun di tahun 2020.<br />

“Tidak terasa, teman-teman saya hari ini banyak yang pensiun. Terima<br />

kasih atas dedikasi dan pengabdiannya selama ini. Insya Allah menjadi amal<br />

ibadah kita bersama, “ ujar Bupati Fadeli dalam sambutannya.<br />

Diantara yang purna tugas pagi itu adalah Sekretaris Badan Penanaman<br />

Modal dan Perijinan Soemaersono.<br />

Dari 360 PNS yang purna tugas tersebut, paling banyak dari tenaga pendidik<br />

sebanyak 239 orang, kemudian pegawai di kecamatan sebanyak 35<br />

orang, tenaga kesehatan sebanyak 19 orang dan sisanya sebanyak 67 orang<br />

dari sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnnya. (sam)<br />

Normalisasi Anak Kali Lamong<br />

di Cerme Tidak Sesuai Standar<br />

Pembangunan proyek pemasangan Sheet Pile (turap beton)<br />

penahan tanah untuk normalisasi anak sungai kali lamong dinilai<br />

tidak sesuai bestek. Proyek yang lokasinya di desa Morowudi Cerme<br />

Gresik itu dikerjakan oleh CV DPK.<br />

Bupati Gresik Sambari menilai proyek normalisasi (Kegiatan<br />

Pemeliharaan Saluran<br />

Pembuang<br />

Morowudi) yang<br />

menghabiskan dana<br />

sebesar Rp. 1,3 miliar<br />

tersebut pengerjaannya<br />

asal-asalan.<br />

Tidak cukup<br />

sampai disitu,<br />

proyek Kegiatan<br />

Pemeliharaan Saluran<br />

Pembuang di<br />

Desa Iker-iker Geger<br />

Cerme yang digarap<br />

oleh kontraktor CV LM dengan nilai kontrak Rp 718 juta juga dinilai<br />

tidak sesuai standard.<br />

Dengan didampingi Kabag Humas Pemkab Gresik Suyono, Bupati<br />

Sambari melakukan sidak ke lokasi proyek yang letaknya di desa<br />

Iker-iker Geger dan desa Morowudi kecamatan Cerme, Gresik, Senin<br />

(26/12).<br />

“Kami turun ke lapangan untuk melihat secara langsung pengerjaan<br />

proyek pemasangan turap tersebut. Dan hasilnya tidak sesuai<br />

dengan teknis atau aturan. Terlihat jelas bahwa penataannya tidak<br />

sesuai sehingga sangat membahayakan,” jelas Bupati Sambari.<br />

Bupati Sambari memandang serius persoalan pembangunan<br />

turap tersebut. Pasalnya, pengerjaannya belum rampung 100 persen,<br />

tetapi penataannya amburadul.<br />

Dirinya meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk<br />

mengambil langkah tegas dan menindaklanjuti sesuai dengan prosedur.<br />

Bila perlu dirinya meminta agar rekanan tersebut diberi sanksi<br />

tegas bahkan sampai di blacklist.(sam)


EDISI <strong>293</strong>/TAHUN 06, 2 - 8 JANUARI 2017<br />

Gerbang Jatim<br />

Roling Ratusan Pejabat Kembali Digelar<br />

Rendra Minta Etos Kerja Digalakkan<br />

9<br />

Roda jabatan kembali<br />

berputar di Pemerintah<br />

Kabupaten (Pemkab)<br />

Malang. Ratusan pegawai dilantik<br />

menempati pos baru.<br />

Pelantikan dan pengambilan<br />

sumpah jabatan digelar bagi Eselon<br />

IV, di pendopo kabupeten,<br />

Jumat (23/12). Bupati Malang H.<br />

Rendra Kresna memimpin langsung<br />

pelantikan tersebut.<br />

Pelantikan berdasar Surat<br />

Keputusan Bupati Malang nomor<br />

821.2/365/35.07.202/2016 tentang<br />

pengangkatan pegawai negeri<br />

sipil. Pejabat yang dilantik kali<br />

ini lebih besar jumlahnya dari<br />

pelantikan sebelumnya. Pasalnya<br />

pelantikan dibagi atas dua tahap,<br />

yakni tahap I sebanyak 360 orang<br />

dan tahap kedua dilaksanakan<br />

pada Jumat siangnya dengan jumlah<br />

465 orang.<br />

“Saya ucapkan selamat kepada<br />

bapak/ibu dimana sebelumnya<br />

sudah dilaksanakan pelantikan<br />

pejabat struktural. Dari kondisi<br />

tersebut tidak sedikit yang dilantik<br />

pada posisi maupun jabatan yang<br />

sama dan pastinya sesuai dasar<br />

hukum yang berlaku,” ungkapnya.<br />

Menurut Rendra, bekerja dengan<br />

etos kerja dan tanggung jawab<br />

yang tinggi perlu digalakkan di<br />

lingkungan kerja, “Kita ingin<br />

mencapai tujuan visi Kabupaten<br />

Malang yang Madep Manteb Manetep<br />

dengan strategi umumnya,”<br />

imbuh Bupati.<br />

Pejabat eselon IV ini merupakan<br />

posisi yang sentral karena<br />

harus mempunyai kemampuan<br />

khusus dan tupoksinya berhubungan<br />

langsung bersama unsur staf.<br />

Pada dasarnya visi misi tersebut<br />

akan bisa dicapai sesuai target<br />

manakala dilakukan dengan sungguh-sungguh.<br />

Sementara itu, beberapa pejabat<br />

yang dilantik diantaranya<br />

Jesajadin Elisabeth Ludji, SE,<br />

MM yang sebelumnya menempati<br />

posisi sebagai Kasubag Publikasi<br />

& Dokumentasi Humas Setda saat<br />

ini mengisi posisi Kasubag Umum<br />

Suasana pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan.<br />

dan Kepegawaian Dinas Komunikasi<br />

dan Informatika. Selain itu<br />

dari Kasubag Ketatalaksanaan<br />

Bagian Organisasi Setda, Safuan,<br />

S,Sos, M.Ap juga berpindah ke<br />

Dinas Kominfo.(er)<br />

Kirab Kebo Ketan Ngawi<br />

Dijadikan Agenda Tahunan<br />

Ribuan warga mengikuti kirab Kebo Ketan untuk memeriahkan peringatan Maulid<br />

Nabi di lapangan Desa Sekarputih, Widodaren, Ngawi, Jawa Timur. Dalam upacara<br />

adat itu ada sejumlah kesenian yang ditampilkan.<br />

Upacara adat dimulai dari Sendang Marga di desa Sekar Putih dengan rombongan<br />

kirab yang terdiri atas berbagai kelompok kesenian itu berjalan menuju ke lapangan<br />

Desa Sekarputih. Rombongan kirab Kebo Ketan itu dimulai dari replika Kebo Ketan,<br />

Reog Ponorogo, pasukan Keraton Yogyakarta, Barongsai Kwan Sing Bio dari Tuban,<br />

Barongan dari Blora, Barong Abang dari Tanggulangin, Dongkrek dari Madiun, dan<br />

kesenian lainnya.<br />

Dengan menyusuri jalan<br />

sepanjang dua kilometer, seluruh<br />

peserta upacara adat terlihat<br />

menikmati suguhan tersebut.<br />

Selesai di lapangan, kelompok<br />

seni itu unjuk gigi dengan menampilkan<br />

berbagai gerakan<br />

indahnya. Kegiatan in dilaksanakan<br />

selama 2 hari dari 17-<br />

18 Desember 2016.<br />

Sementara itu sejak pukul<br />

8 pagi di Lapangan Desa Sekarputih<br />

diselenggarakan pagelaran<br />

musik kinetik Slamet Jenggot, yang membuat alat musik sendiri yang sekaligus<br />

juga merupakan karya seni sculpture, dan juga “Festival Balada”. Disini menampilkan<br />

berbagai musisi dari dalam dan luar negeri, termasuk Sawung Jabo & Sirkus Barock,<br />

Totok Tewel, Joel Tampeng, Ucok Hutabarat & NOS, Guntur T Cunong, Sri Krishna,<br />

Swa Tantu (Kudus), Abdul Rani (Singkawang), Kodok Ibnu Sukodok, dan tamu<br />

khusus berinisial IF sebagai surprise. Malam harinya, ada istighosah, tarian sufi serta<br />

musik dakwah, Ki Ageng Ganjur dan Dr. Zastrouw Al Ngatawi.<br />

Budaya adat upacara Kebo Ketan, mengisahkan kedua anak Mbah Kodok dan Dhanyang<br />

Setyowati yang bernama Jaga Samudra dan Sri Parwati, telah remaja. Oleh<br />

Ratu Kidul, diberi dawuh agar mereka berdua ngenger (mengabdi untuk belajar)<br />

kepada Bagindo Milir, yang merupakan Dhanyang Bengawan Solo, dengan tujuan<br />

mempelajari caranya mengembalikan Bengawan Solo menjadi nadi sosial, budaya dan<br />

ekonomi masyarakat yang mendampaki dan didampaki olehnya.<br />

Semua itu tentunya tidak jauh dari persiapan yang maksimal, tepatnya H-1 persiapan<br />

tersebut terpusat di sendang Marga dengan dihadiri Bupati Ngawi Ir. H. Budi<br />

Sulistyono bersama artis Ngawi Dina Sabun Colek serta pendamping lainnya. Persiapan<br />

tempat ditinjau dari tempat beradanya sendang Marga hingga tempat pembuatan<br />

Kebo Ketan.<br />

Bupati menyampaikan kegiatan ini sangatlah didukung karena selain melestarikan<br />

kebudayaan, kegiatan ini juga dapat menimbulkan rasa kebersamaan semua umat<br />

beragama, menjadi satu tanpa memandang perbedaan. Kegiatan oleh sutradara Bramantyo<br />

ini diharapkan akan diperingati setiap tahun dan menjadi budaya Ngawi seterusnya.(eko)<br />

Tantang LSM Carikan Figur Bakesbangpol<br />

Tawaran Bupati Mojokerto saat Dialog<br />

Untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat<br />

Mojokerto kedepan yang lebih baik,<br />

perlu bekerja sama, bersinergi. Dalam kaitan<br />

ini Bakesbangpol Pemkab Mojokerto mengadakan<br />

kegiatan Forum Komunikasi LSM dan<br />

Orkemas.<br />

Forum yang diadakan<br />

di hotel Sun Palace<br />

Trowulan Mojokerto, Selasa<br />

27 Desember 2016<br />

itu sempat terancam<br />

gagal, karena undangan<br />

yang sudah hadir banyak<br />

yang hendak meninggalkan<br />

tempat. Pasalnya,<br />

acara yang sedianya<br />

dimulai pukul 09.00 Wib<br />

belum juga dimulai sampai<br />

sekitar pukul 13.00<br />

Wib. Saat itulah banyak<br />

peserta yang berkeinginan<br />

pulang.<br />

Panitia lalu menyakinkan undangan, bahwa<br />

Bupati H. Mustofa Kamal Pasa (MKP), SE<br />

dipastikan hadir, hanya saja tertunda karena<br />

bupati harus menghadiri sidang di DPRD yang<br />

berlangsung mendadak. Barulah undangan yag<br />

berniat pulang mengurungkan nitnya.<br />

Dalam sambutannya Bupati MKP mengajak<br />

kepada para Pimpinan LSM dan ORKE-<br />

MAS untuk bekerja sama, bersinergi membangun<br />

Mojokerto kedepan yang lebih baik, dan<br />

mewujudkan kesejahteraan masyarakat Mojokerto.<br />

“Sudah lama rasanya kita tidak pernah<br />

ketemu. Sudah banyak pembangunan jalan, gedung<br />

yang dilakukan pemkab Mojokerto yang<br />

lebih baik dari kabupaten lain dan lebih baik<br />

dari para pendahulu bupati MKP. Kwalitas bagunanpun<br />

lebih baik dan bermutu kwalitasnya.<br />

Lantai bangunan fasilitas umum mengunankan<br />

marmer. Kita berikan yang terbaik untuk masyarakat,<br />

mengapa tidak, la wong uang ada dan<br />

banyak,” papar Bupati Mustofa<br />

Mari kita lakukan pertemuan rutin dua bulanan,<br />

yang tahun lalu sudah kita rencanakan<br />

tapi belum dapat terlaksana. Kita siapkan anggaran<br />

untuk kegiatan LSM dan ORKEMAS.<br />

“Tidak usah ada jarak diantara kita, kita ini<br />

sama, MKP tidak ada apa-apanya,” tandas<br />

MKP.<br />

“Untuk itu dalam mengisi jabatan Kepala<br />

Bakesbangpol yang kosong, karena pak<br />

Nanang Subagyo wafat, saya serahkan kepada<br />

LSM untuk mencari gantinya. Pilih yang dapat<br />

membawa aspirasi LSM dan dapat mengerti<br />

dan bersinergi dengan LSM. Saya tunggu dan<br />

segera saya Skkan,” pinta MKP.<br />

Kekuatan APBD sudah naik tinggi sekali,<br />

dulu pada awal MKP menjabat hanya sekitar<br />

Rp 800 Juta. Tetapi sekarang sudah sampai<br />

pada Rp 2,6 Triliun.<br />

Dalam sesi dialog, dua orang undangan<br />

menyampaikan pendapat dan usulannya.<br />

“Saya minta MKP tidak hanya mengandalkan<br />

bagungan fisik saja, tetapi kasih sayang, dan<br />

menjaga perasaan, jiwa serta hati masyarakat.<br />

Jangan sampai bangunannya bagus dan mewah,<br />

akan tetapi jiwa, rasa dan hatinya sakit,<br />

kan sia-sia jadinya,” ungkap Machradji ketua<br />

LSM LPR.<br />

Adapun Supriyo ketua LSM WANI<br />

menandaskan pembangunan fisik penting, dan<br />

harus terus dilakukan, tetapi non fisik juga tidak<br />

boleh diabaikan.<br />

Turut hadir dalam dihadiri pula oleh Kapolres<br />

Mojokerto AKBP Boro Windu Danandito,<br />

Asisten I H.Ahmad Jazuli dn Susantoso<br />

Plt KaKesbangpol. (mm).


10 Gerbang Jatim<br />

EDISI <strong>293</strong>/TAHUN 06, 2 - 8 JANUARI 2017<br />

Dongkrak Harga, Ratusan Ikan Koi Dikonteskan<br />

Penyelenggara Komunitas Pecinta Ikan Blitar<br />

Kontes ikan mas koi<br />

atau ikan koi, memang<br />

bukan yang pertama<br />

kalinya digelar. Tapi sudah berkalikali<br />

diselenggarakan di beberapa<br />

daerah yang ada di Indonesia.<br />

Mulai dari <strong>Surabaya</strong>, Blitar, Yogyakarta,<br />

Semarang, Samarinda, Bali,<br />

dan lain sebagainya.<br />

Komunitas Pecinta Ikan Koi<br />

kembali menggelar kontes ikan koi<br />

skala nasional. Bertempat di Aula<br />

Kantor Balai Benih Ikan, tepatnya<br />

di Kelurahan Rembang, Kecamatan<br />

Sanan Wetan, Kota Blitar, Jawa<br />

Timur, Senin (26/12).<br />

Dalam kontes ini, pengunjung<br />

yang hadir luar biasa banyak. Tidak<br />

hanya dari Blitar Raya, Tetapi<br />

pengunjung dari daerah lain juga<br />

ada. Kontes yang merebutkan tropy<br />

Wali Kota Blitar dan uang pembinaan<br />

ini, diikuti 900 ekor koi dari<br />

berbagai jenis. Mulai dari Kohaku,<br />

Sowa, Gosanke, Asagi dan masih<br />

banyak jenis lainnya.<br />

Kevin Antonio, salah satu hobiis<br />

ikan koi asal Kota Pahlawan,<br />

<strong>Surabaya</strong> mengatakan, dirinya<br />

sudah berkali-kali mengikuti kontes<br />

ikan yang memiliki corak warna<br />

warni ini. Setiap mengikuti kontes,<br />

ia selalu membawa beberapa jenis<br />

ikan koi. ”Kali ini saya membawa<br />

tiga jenis ikan koi. Gosanke, Asagi,<br />

dan Kohaku,” terang Kevin sambil<br />

menunjukkan ikan kesayangannya.<br />

Mengikuti kontes ini, tidak ada<br />

persiapan khusus yang dilakukan<br />

Kevin. Kecuali memberikan pakan<br />

bergizi dan menjaga kwalitas air.<br />

Menurut Kevin, pakan yang diberikan<br />

pada ikan koi itu bisa bersifat<br />

alami atau buatan pabrikan. Yang<br />

penting gizi seimbang sesuai kebutuhan<br />

ikan. Selain itu, pemberian<br />

pakan idealnya dua kali sehari. Pagi<br />

dan sore. “Formula pakan ini penting.<br />

Karerna akan mempengaruhi<br />

pembentukan tubuh dan corak<br />

warna,” beber Kevin.<br />

Selain itu, yang tak kalah pentingnya<br />

adalah menjaga kwalitas<br />

air. Dengan cara memberikan filter<br />

agar air tetap bersih dan terhindar<br />

dari bakteri. Sebab, air yang keruh<br />

mudah sekali mendatangkan virus<br />

atau bakteri yang membuat ikan<br />

mudah sakit yang berujung pada<br />

kematian. Untuk itu, kondisi air<br />

harus benar-benar dijaga. “ Nggak<br />

sulit kok. Sama merawatnya dengan<br />

ikan-ikan lainnya,” paparnya.<br />

Ratusan ikan koi yang dilombakan<br />

ini, dimasukkan ke dalam<br />

Salah satu juri saat melakukan penilain di kontes ikan koi<br />

kantong yang berisi oksigen satu<br />

persatu. Selanjutnya para juri keliling<br />

memberikan penilaian. Yang<br />

menjadi fokus nilai diantaranya<br />

adalah bentuk tubuh ideal, kepala,<br />

dan corak warna. Agus Heriyanto<br />

Ketua Panitia Kontes menjelaskan<br />

tujuan kontes adalah untuk menjalin<br />

hubungan silaturahim antar<br />

hobiis ikan koi yang menyebar di<br />

seluruh tanah air.<br />

Selain itu juga, kontes ini bertujuan<br />

untuk mendongkrak nilai<br />

jual ikan koi itu sendiri. Karena<br />

bagi sang juara, tidak hanya sekedar<br />

mendapatkan tropi dan uang<br />

pembinaan. Tetapi secara otomatis<br />

ikan yang dinobatkan sebagai<br />

pemenang, nilai jualnya semakin<br />

mahal. “Yang jelas jutaan lah. Itu<br />

tergantung masing-masing orang,”<br />

kata Heri. (rul)<br />

Diduga Ada Aktor Dibalik Kemelut<br />

TKD Karangdiyeng Mojokerto Memanas<br />

Kemelut sengketa aset desa memanas<br />

lagi, diduga ada aktor yang ingin menguasai<br />

TKD. Masalah yang sejak dulu menjadi pemicu<br />

konflik, kini terulang kembali. Sepertinya<br />

ada udang di balik batu, demikian bunyi<br />

celoteh warga.<br />

Mengapa sebagai PJ Kades Karangdiyeng,<br />

dan bukan Kades definitif, kok begitu<br />

berani, gegabah dan berkesan terburu-buru<br />

melepas TKD yang masih dalam sengketa?<br />

Dikemanakan larinya penggunaan uang<br />

desa selama ia menjabat PJ? Mengapa Buku<br />

Letter C milik desa sampai dibawa pulang<br />

disembunyikan di rumahnya? Ada apa dengan<br />

semua ini? Jangan-jangan hadirnya PJ<br />

cuma wayang, tapi dalangnya bersembunyi<br />

dibalik layar. Demikianlah rentetan pertanyaan<br />

dan teka-teki pernyataan yang terus<br />

menerus diucap oleh warga desa Karangdiyeng<br />

sejak 6 bulan terakhir.<br />

Agar masalah tidak berlarut-larut, diambil<br />

inisiatif segera diadakan rapat. Akhirnya<br />

warga masyarakat Desa Karangdiyeng Kecamatan<br />

Kutorejo Kabupaten Mojokerto,<br />

yang diprakarsai Ketua BPD (Badan Permusyawaratan<br />

Desa), Sulaiman Afandi, ST,<br />

menggelar rapat darurat, Minggu (25/12).<br />

Tujuan rapat ingin mengklarifikasi Tanah<br />

Kas Desa (TKD) yang disalahgunakan<br />

oleh PJ Kepala Desa Karangdiyeng, Lamat<br />

(65th). Bahwa tindakan PJ dinilai mencederai<br />

tatanan pemerintahan desa, karena memutuskan<br />

masalah penting dan krusial tanpa<br />

melalui musyawarah terlebih dahulu.<br />

Cara sepihak, yang oleh warga dibilang<br />

lancang dan “sak enak udele dewe”<br />

ini dianggap telah meremehkan keberadaan<br />

fungsi BPD dan perangkat desa yang lain.<br />

“Rumangsane awak iki dianggap patung<br />

(arca) opo? ” sahut<br />

peserta rapat dengan<br />

nada geram.<br />

Ketua BPD saat memimpin<br />

rapat menjelaskan<br />

tanah sengketa tersebut<br />

adalah benar-benar<br />

merupakan Tanah Kas<br />

Desa (TKD) dengan beberapa<br />

bukti kuat. Seperti<br />

Surat RESIDEN<br />

SOERABAJA tahun<br />

1946 tentang tanah yang<br />

diberikan kepada Pejabat<br />

Pemerintahan Desa<br />

sebagai Gaji Perangkat<br />

Desa.Juga Buku Letter<br />

C Desa, yakni nomor 1010 atas nama Rasmoen<br />

Hadi. Serta putusan PN Mojokerto<br />

tanggal 17 Maret 2015 No. 36/pdt.G/2014.<br />

PN.MJK bahwa tanah tersebut adalah Tanah<br />

Kas Desa.<br />

Peserta rapat lumayan banyak tak<br />

kurang 200 orang. Sejak awal memang terasa<br />

menghangat. Suasana berubah gaduh memanas<br />

ketika Kades PJ yang diundang dan<br />

ditunggu tunggu ternyata tidak hadir. Hingga<br />

petugas dari Polsek Kutorejo hadir turun<br />

tangan dengan duduk di tengah rapat guna<br />

melerai dan ikut mendinginkan suasana.<br />

Meski PJ tidak hadir, namun rapat yang<br />

dipimpin langsung Ketua BPD berjalan sesuai<br />

agenda. Dan menghasilkan poin-poin<br />

penting, antara lain melaporkan kepada pihak<br />

berwajib tentang tindakan PJ Kepala<br />

Desa yang menyalahgunakan kekuasaannya,<br />

dengan melepas TKD secara sepihak<br />

dan menyalahi aturan hukum. (ktw)<br />

Wisata Kampung Susu Dinasty Tulungagung<br />

Pengunjung Bisa Peras Susu Sapi Sendiri<br />

Menciptakan ide itu,<br />

mudah. Tapi mengimplementasikan<br />

ide itu, yang<br />

sulit. Karena dibutuhkan<br />

keberanian, tekad, dan siap<br />

segala resiko. Kalau tidak<br />

untung ya, rugi.<br />

Perasaan itulah pertama<br />

kali yang dirasakan Ny. Ainis<br />

Sa’adah, sebelum mengambil<br />

keputusan mendirikan<br />

obyek wisata Kampung Susu<br />

Dinasty. Sebuah tempat<br />

wisata edukasi yang menonjolkan<br />

sapi perah dan alam.<br />

“Waktu itu sempat ragu juga, sih. Tapi niat, bismillah akhirnya jalan juga,” jelas Ny. Ainis<br />

Sa’adah pada <strong>Bisnis</strong> <strong>Surabaya</strong> belum lama ini.<br />

Lokasi wisata Kampung Susu Dinasty ini, berada di Desa Sidem, Kecamatan Gondang,<br />

Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Akses menuju lokasi kampung susu ini cukup mudah<br />

dan dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.<br />

Rute menuju Kampung Susu Dinasty dapat dilalui dengan beberapa jalur.<br />

Namun untuk lebih mudahnya, dari Kota Tulungagung menuju arah Kabupaten<br />

Trenggalek. Sebelum memasuki perbatasan Tulungagung-Trenggalek, terdapat Desa Notorejo,<br />

Gondang, terus saja ikuti jalan utamanya sampai tiba di perempatan Balai Desa<br />

Notorejo. Kemudian belok kiri hingga mentok di pertigaan masjid. Setelah itu belok kiri<br />

lagi, lalu lurus hingga tiba di Kampung Susu Dinasty.<br />

Untuk dapat masuk ke dalam lokasi Kampung Susu Dinasty ini, ada tiket masuknya.<br />

Setelah itu, setiap pengunjung dimanjakan dengan berbagai macam fasilitas yang disuguhkan.<br />

Mulai dari memeras susu sapi, mengolah air susu sapi menjadi minuman lezat,<br />

cara mengolah kotoran sapi menjadi biogas, memberi pakan sapi, dan menangani kesehatan<br />

sapi perah. “Namanya saja wisata edukasi. Jadi kalau datang ke sini tidak sekedar<br />

bermain, tapi juga belajar,” terang wanita berhijab ini.<br />

Tidak hanya itu, pengunjung juga dimanjakan dengan menunggang kuda. Dengan<br />

dibantu seorang instruktur, pengunjung diajak keliling menikmati indahnya alam sekitar.<br />

Setelah semuanya puas, pengunjung diberikan suguhan minuman susu sapi yang manis<br />

dan lezat.’ “Semua fasilitas ini sudah paket, jadi tidak perlu bayar-bayar lagi,” terang<br />

wanita murah senyum ini.<br />

Obyek wisata Kampung Susu Dinasty yang dikelola Ny. Ainis ini, boleh dibilang baru<br />

seumur jagung. Meski demikian, keberadaan obyek<br />

wisata cukup dikenal bagi warga masyarakat di Karisidenan<br />

Kediri. Hal ini terbukti pada saat liburan panjang<br />

kemarin, lokasi ini dipenuhi pengunjung. “Alhamdulillah,<br />

jumlah pengunjung lumayan banyak. Apalagi<br />

pada saat liburan,” jawab Ny. Ainis bangga dengan<br />

usahanya ini. (rul)


EDISI <strong>293</strong>/TAHUN 06, 2 - 8 JANUARI 2017<br />

Erny Kusmastuti<br />

Wanita Pertama yang Jabat<br />

GM di Asia Pasifik<br />

Wanita bisa menjadi pemimpin perusahaan.<br />

Setidaknya itulah yang<br />

dibuktikan Erny Kusmastuti,<br />

satu-satunya perempuan di Asia Pasifik dengan<br />

jabatan General Manager (GM) Hotel Fairfield.<br />

Perempuan yang kini memegang tampuk<br />

General Manager (GM) Fairfield Hotel <strong>Surabaya</strong>,<br />

mengaku surprise saat awal ditawari<br />

memegang jabatan tinggi di hotel elite kelas<br />

dunia milik Marriot group.<br />

“Saya sudah 26 tahun berkarir pada<br />

industri pariwisata. Tujuh tahun terakhir saya<br />

menjadi GM di hotel bintang lima di Yogyakarta,<br />

yaitu Eastparc, dari opening project sampai<br />

dengan running menjadi hotel bintang lima di<br />

Yogyakarta. Setelah itu saya bergabung dengan<br />

hotel milik Sultan Hamengku Buwono X atau<br />

keluarga Sultan, dan juga membawahi sebuah<br />

mall di sana,” kata ibu dua orang anak ini.<br />

Saat itu, posisi Erny bukan lagi sebagai GM,<br />

melainkan sudah menjadi owner representative,<br />

dengan membawahi hotel dibawah kepemilikan<br />

Sultan sekaligus membawahi mall terbaik di<br />

Yogyakarta milik keluarga Sultan.<br />

Di luar dugaan, Erny tiba-tiba saja<br />

mendapat panggilan ke Singapura untuk<br />

menerima project di group Marriot. “ Saya<br />

sempat surprise, karena waktu itu saya sudah<br />

tidak mau lagi handle menjadi GM. Karena<br />

bagi saya, saya sudah berada pada posisi di atas<br />

GM. Saya berada pada level merasa sudah cukup.<br />

Saya mau menjadi consultant, tidak mau<br />

lagi menjadi operation,” ucapnya mengingat.<br />

Meski masih ada kebimbangan, kesempatan<br />

emas itu ternyata tidak ia lewatkan begitu saja.<br />

Masuk kedalam Marriot grup adalah impiannya<br />

sejak awal berkiprah di dunia perhotelan<br />

dan pariwisata.<br />

” Tapi karena ini Marriot, menjadi impian<br />

saya dulu banget ketika saya menjadi direktur,<br />

ketika saya menjadi number two setiap saya<br />

melamar di group ini. Ada Ritz Carlton, ada<br />

Four Season, setiap saya melamar itu selalu nggak<br />

pernah lolos. Padahal ketika saya melamar<br />

di group apapun saya selalu diterima,” imbuh<br />

perempuan yang masih nampak cantik di<br />

usianya yang memasuki kepala empat tersebut.<br />

Erny pun semakin tertantang ketika ia<br />

diberitahu bahwa ia akan menjadi satu-satunya<br />

perempuan di Asia Pasifik yang memegang<br />

jabatan GM Fairfield.<br />

“ Tetapi saya penasaran ketika ada kesempatan<br />

ini, President Market saya di Singapura<br />

bilang, kalau kamu ambil kesempatan ini kamu<br />

akan menjadi perempuan pertama di Asia<br />

Pasifik yang menjadi GM di Fairfield. Saya<br />

merasa ada tantangan, saya berani kontak<br />

sama bule, orang Indonesia konsepnya lebih<br />

tau, dekat sama staf karena kita satu gen, saya<br />

merasa tertantang. Apalagi di <strong>Surabaya</strong> ini<br />

saya ingin tahu, apa sih tantangannya jadi GM<br />

di grup ini, akhirnya saya pikir satu setengah<br />

bulan bersama dengan tim. Memang butuh<br />

energi yang luar biasa . Karena ini kan tidak<br />

didesain untuk hotel saja, tapi juga untuk building,<br />

tapi saya sangat yakin di area ini saya akan<br />

menjadi leader,” ucapnya penuh keyakinan.<br />

Saat ini impian Erny telah tercapai. Tetapi, ada<br />

satu hal yang ia rasa masih menjadi tanggung<br />

jawabnya sebagai seorang ibu, yaitu pendidikan<br />

anak-anaknya.<br />

“ Saya memiliki 2 orang putra, 1 kuliah di<br />

UGM Fakultas hukum, Desember ini berangkat<br />

ke Belanda. Saya akan berjauhan dengan anak<br />

saya untuk masa depan mereka juga. Kalau<br />

adiknya di SMA Taruna Magelang, harapan<br />

saya bisa mengikuti kakaknya. Kalau sudah ke<br />

sana saya merasa lega, tanggung jawab saya<br />

sudah selesai. Fokus sekolah, selesaikan, lulus<br />

kuliah dan bekerja,” urainya mantap. (lely<br />

yuana)<br />

Otomotif<br />

Abdul Jalal<br />

Entrepreneur yang<br />

Kuasai Hipnoterapi<br />

11<br />

Abdul Jalal atau biasa dikenal Je Abdul, dikenal seorang entrepreneur.<br />

Lelaki asal Tuban, ini memiliki segudang bisnis. Diantaranya,<br />

eksp<strong>edisi</strong> muatan kapal laut (EMKL), menyewakan truck trailer,<br />

tour travel, outbond, dan lainnya. Ada hal menarik dari lelaki yang<br />

biasa dipanggil Bang Je ini. Yakni, ia mempunyai profesi sebagai<br />

hypnoterapi.<br />

Keahliannya itu, berawal setelah pengusaha muda ini mengikuti<br />

seminar pemberdayaan diri dan workshop hypnoterapi pada 2007.<br />

Setelah itu, Bang Je memulai karirnya sebagai hypnoterapi. “Awalnya<br />

hypnoterapi ini untuk saya pribadi, supaya lebih damai dan tenang.<br />

Tapi lama-lama saya ingin membagikan ilmu yang saya miliki<br />

ke orang-orang. Tujuannya untuk member motivasi,” kata Bang Je,<br />

kepada <strong>Bisnis</strong> <strong>Surabaya</strong>, pekan lalu.<br />

Yang dilakukan saat pertama kali, Bang Je membagikan ilmu<br />

keahliannya dengan melakukan roodshow dari sekolah ke sekolah<br />

dan dari kota ke kota lain. “Yaaaaaa….., awalnya ke sekolah-sekolah<br />

SMA, membuat anak-anak kelas tiga SMA yang akan menghadapi<br />

UNAS. Jadi saya merileksasi mereka, memberikan energi positif dan<br />

memberikan motivasi,” ujar Bang Je. Setelah memasuki sekolahsekolah,<br />

Bang Je, merambah instansi<br />

perusahaan.<br />

Hypnoterapi yang Bang Je,<br />

lakukan dinamakan terapi hati.<br />

“Saya kasih nama terapi hati,<br />

karena semua kan pusatnya dari<br />

hati. Setiap masalah itu yang<br />

bisa memecahkan ya manusia itu<br />

sendiri. Keputusan untuk bahagia<br />

dan damai itu ya manusia itu sendiri.<br />

Jadi semua ya dari<br />

hati,” ujar Bang Je.<br />

Dengan<br />

durasi lima<br />

jam, pasien<br />

hypnoterapi<br />

dibekali materi<br />

pemahaman<br />

tentang konsep<br />

kehidupan,<br />

konsep kebahagiaan,<br />

lalu mempraktekkan<br />

terapi<br />

rilis atau terapi<br />

melepaskan. Hypnoterapi<br />

itu sendiri<br />

yang berguna untuk<br />

penyembuhan. Misalnya,<br />

menyembuhkan<br />

trauma atau phobia.<br />

Dan bisa untuk<br />

memotivasi. (meta)<br />

<strong>Surabaya</strong> Lifestyle<br />

Indahnya Sunset di Selat Madura<br />

Sunset di Selat Madura ternyata<br />

tak kalah dengan Bali. Tenggelamnya<br />

matahari terlihat sangat<br />

indah ketika dilihat dari selat yang<br />

memisahkan Pulau Madura dengan<br />

<strong>Surabaya</strong>. Mengarungi Selat Madura<br />

dengan kapal pesiar Arthama<br />

Pelindo, terutama saat musim<br />

liburan sekolah ini sangat sayang<br />

untuk dilewatkan begitu saja.<br />

Kapal Arthama milik PT Pelindo<br />

Properti Indonesia berkapasitas<br />

30 penumpang ini, disediakan<br />

khusus untuk warga yang ingin<br />

melihat langsung matahari terbenam<br />

dari atas kapal. Selain itu,<br />

Kapal Arthama juga akan berkeliling<br />

kawasan pelabuhan serta<br />

mengajak masyarakat menikmati<br />

sensasi melintas di bawah Jembatan<br />

Suramadu. Pemandangan sunset<br />

yang sangat menakjubkan di Selat<br />

Madura.<br />

Kebetulan, saat itu cuaca cerah<br />

dan cukup bersahabat, sehingga<br />

kapal melaju pelan meninggalkan<br />

pelabuhan. Di tengah kapal pesiar<br />

mini menuju ke laut, pelan-pelan<br />

matahari mulai jingga merona.<br />

‘’Suasananya sangat indah,’’ kata<br />

Publik Relation East Area XL, Ida<br />

Ayu Rossy, saat bersama rombongan<br />

wartawan melihat suset di Selat<br />

Madura, pekan lalu.<br />

Tak melewatkan kesempatan,<br />

berbagai pose foto pun diabadikan.<br />

Mulai dari selfie, foto bareng, sampai<br />

foto alay sebagai kenang-kenangan.<br />

Didalam dek kapal tersedia<br />

aneka menu makan malam untuk<br />

dinikmati, yang rasanya sangat pas<br />

dengan lidah. Selain itu, pengunjung<br />

juga bisa berkaraoke bergantian,<br />

sungguh menyenangkan.<br />

XL sebagai sebuah perusahaan<br />

operator seluler terkemuka<br />

telah lama menjalin kedekatan<br />

bersama awak media <strong>Surabaya</strong>.<br />

Dipenghujung 2016, mengajak<br />

para jurnalis untuk keliling Selat<br />

Madura. “Tujuan acara ini adalah<br />

untuk lebih mendekatkan kita,<br />

mempererat tali silaturahmi antara<br />

XL dengan rekan-rekan wartawan.<br />

Di acara santai ini kita ingin berbagi<br />

kebahagiaan, melalui berbagai<br />

macam games, sembari menikmati<br />

keindahan sunset Selat Madura dan<br />

Jembatan Suramadu di malam hari<br />

dari tengah laut,” terang Rosi. (lely<br />

yuana)


12 Aneka <strong>Bisnis</strong><br />

EDISI <strong>293</strong>/TAHUN 06, 2 - 8 JANUARI 2017<br />

Nonton Gratis Winter Circus Carnival<br />

Bentuk Apresiasi GC Mall kepada Costumer<br />

Super wow. Atraksi kelenturan tubuh,<br />

kelihaian memanah dan bergelantungan di tali<br />

menjadi penampilan spektakuler ajang Winter<br />

Circus Carnival Spectacular Show From<br />

Europe and USA di Atrium Grand City (GC)<br />

Mall <strong>Surabaya</strong>.<br />

Pengunjung dibuat terpesona sekaligus<br />

was-was saat menonton Inna dan Maxim. ‘Duo<br />

Rope’, saat bergelayutan di tali sepanjang 10<br />

meter. Lihai, super cepat, atraktif dan tentu<br />

saja sangat menghibur. Setelah sebelumnya<br />

atraksi memanah Ottavio Gesmundo dengan<br />

sasaran balon yang dibawa sang istri Naomi<br />

Bronkman, dalam ‘Duo Crossbow’ lewat pantulan<br />

kaca kecil membuat hati deg-deg-an.<br />

Bukan hanya itu, pamer kelenturan tubuh<br />

‘duo contortion’ Dana dan Dariya yang cantik<br />

jelita bak tubuh tak bertulang mengundang<br />

decak kagum para penonton.<br />

“Aduh, meliuk-liuk begitu yaaa…., kayak<br />

enggak ada tulangnya, kayak karet aja,”<br />

celutuk Veronica, salah satu pengunjung yang<br />

hadir bersama kedua putrinya di Main Atrium<br />

GC pekan lalu. Aksi-aksi tersebut memang<br />

khusus dihadirkan GC Mall untuk momen<br />

spesial liburan Natal dan Tahun Baru 2017<br />

dengan tema ‘Spirit of Joy’.<br />

Ada enam artis professional dengan port<br />

folio mumpuni siap menghadirkan penampilan<br />

berkelas lewat kategori tersebut. “Kami akan<br />

terus menghadirkan hiburan dengan faktor<br />

wow yang tinggi kedalam GC Mall. Sirkus di<br />

dalam mall ini akan menghadirkan sensasi<br />

hiburan yang berbeda bagi para pengunjung,”<br />

papar Senior Marketing Communication<br />

Grand City <strong>Surabaya</strong>, Yudhi Saharuddin,<br />

kepada <strong>Bisnis</strong> <strong>Surabaya</strong>, pekan lalu.<br />

Event gratis yang diselenggarakan mulai 23<br />

Desember 2016 – 1 Januari 2017 ini juga merupakan<br />

sebuah bentuk apresiasi kepada loyal<br />

customer GC Mall. “<strong>Surabaya</strong> harus menjadi<br />

destinasi wisata yang semakin dicintai publik<br />

dari dalam maupun luar kota. Di GC Mall ini<br />

pengunjung bisa menghabiskan waktu liburan<br />

lebih spesial di <strong>Surabaya</strong> dengan menonton<br />

Winter Circus Carnival secara gratis,” imbuhnya.<br />

(lely)<br />

Nasgor Hitam dengan<br />

Toping Keju<br />

Nasi goreng (Nasgor) jadi makanan universal. Namun, apa jadinya<br />

jika makanan universal ini berwarna hitam dan bertoping keju. Seperti,<br />

menu icon dari Hotel The Square <strong>Surabaya</strong> yang diberi nama nasgor<br />

kluwek.<br />

Kluwek yang biasanya sebagai bahan baku rempah-rempah<br />

dari masakan rawon kini dipadu dengan nasgor. “Berinovasi ingin<br />

mengembangkan masakan budaya Indonesia, saya kombinasi dengan<br />

keju,” kata Cheef The Square Hotel <strong>Surabaya</strong>, Ferry, kepada <strong>Bisnis</strong><br />

<strong>Surabaya</strong>, pekan lalu.<br />

Tampilan yang cantik dengan toping keju menjadikan daya tarik<br />

sendiri bagi menu ini. Jika dilihat dari jauh seperti cake brownis yang<br />

diatasnya bertoping keju. Soal rasa, nampaknya tidak kalah. Karena<br />

bukan berarti rasanya kluwek, tetapi masih ada rasa rempah lainnya<br />

yang menjadi bahan baku dari nasgor ini.<br />

Bagaimana cara mengolahnya? Ternyata, proses pengolahannya<br />

tidak teralu sulit. Diantaranya, kluwek direndam sekitar 30 menit. Kemudian<br />

di mix dengan bahan dan rempah-rempah lainnya. Menu ini<br />

akan hadir setiap hari dan dengan <strong>edisi</strong> full packed spesial natal dan<br />

tahun dengan harga Rp 27.200 ++ dapat dinikmati dalam perayaan liburan<br />

keluarga. (met)<br />

Keputusan bisnis yang<br />

mengambil resiko tinggi adalah<br />

keputusan yang berkenaan dengan<br />

lokasi. Bagi orang kebanyakan<br />

pemilihan lokasi adalah suatu hal<br />

yang mudah dan hanya mengikut<br />

naluri saja yaitu berdasarkan Gut<br />

Feeling. Tetapi bagi perusahaan,<br />

pertimbangan lokasi amat penting,<br />

kesalahan pemilihan lokasi<br />

akan menyebabkan keuangan<br />

perusahaan akan terganggu secara<br />

serius karena melibatkan modal<br />

yang relatif besar. Dikaitkan dengan<br />

ilmu ekonomi untuk lokasi usaha<br />

baru diperlukan analisis permintaan<br />

dan penawaran. Permintaan dan<br />

penawaran adalah merupakan suatu<br />

penggambaran atas hubunganhubungan<br />

di pasar, antara para<br />

calon pembeli dan penjual terhadap<br />

suatu barang. Permintaan adalah<br />

sejumlah barang yang dibeli atau<br />

diminta pada suatu harga dan waktu<br />

tertentu. Sedangkan penawaran<br />

adalah sejumlah barang yang dijual<br />

atau ditawarkan pada suatu harga<br />

dan waktu tertentu. Salah satu alat<br />

pendekatan untuk menggambarkan<br />

permintaan dan penawaran pada<br />

lokasi baru usaha adalah Sistem<br />

LOKASI DAN KEPUTUSAN BISNIS<br />

Informasi Geografi.<br />

Sistem Informasi Geografi<br />

merupakan peta digital yang<br />

memvisualisasi seluruh objek<br />

diatas bumi dalam bentuk titik,<br />

garis dan poligon. Beberapa objek<br />

yang keluasan tidak terlalu penting<br />

seperti ATM, Kantor Polisi, Traffik<br />

Light dan lain lain dipresentasikan<br />

dalam bentuk titik, sedangkan jalan,<br />

sungai, kabel PLN, pipa PDAM<br />

dan lain lain dipresentasikan dalam<br />

bentuk garis, adapun lapangan<br />

sepak bola, rumah sakit, kampus<br />

dan objek lain yang keluasannya<br />

adalah penting dipresentasikan<br />

dalam bentuk poligon. Dengan<br />

menganalisis permintaan dalam<br />

penawaran dalam radius 500 meter<br />

atau 1000 meter dari rencana lokasi<br />

baru usaha melalui peta digital<br />

maka akan tergambar tingkat<br />

permintaan dan penawaran dilokasi<br />

Oleh :<br />

Prof. Ir. Hening Widi Oetomo, MM, PhD.<br />

tersebut sehingga dapat ditentukan<br />

apakah calon lokasi baru tersebut<br />

layak atau tidak.<br />

Tingkat permintaan dapat<br />

didekati dengan beberapa objek<br />

yang menggambarkan jumlah<br />

konsumen, seperti jumlah<br />

pusat perbelanjaan, jumlah<br />

pusat pendidikan, jumlah pusat<br />

perkantoran dan lain lain,<br />

sedangkan tingkat penawaran<br />

dapat didekati dengan mengetahui<br />

jumlah usaha sejenis pada radius<br />

tertentu. Beberapa kasus kesalahan<br />

lokasi usaha SPBU di Kecamatan<br />

Gubeng <strong>Surabaya</strong> adalah SPBU<br />

di Jalan Biliton, Jalan Manyar<br />

Kertoarjo (Bonet) dan Jalan Nias.<br />

Bekas SPBU di Jalan Biliton<br />

telah berubah menjadi pusat<br />

perkantoran, bekas SPBU di Jalan<br />

Manyar Kertoarjo berubah menjadi<br />

restoran cepat saji Mac Donald dan<br />

bekas SPBU di Jalan Nias saat ini<br />

terbengkalai sejak terbakar pada<br />

tahun 2008. Disamping tingkat<br />

permintaan dan penawaran, untuk<br />

usaha SPBU pertimbangan lain<br />

adalah aksessibilitas dan keluasan<br />

lahan.<br />

Untuk SPBU di Jalan Biliton<br />

dari sisi penawaran adalah kurang<br />

layak sebab dalam radius 500<br />

meter terdapat 3 SPBU yaitu SPBU<br />

di Jalan Nias, SPBU Jalan Gubeng<br />

dan SPBU di Jalan Sulawesi. Dari<br />

sisi aksesibilitas juga kurang layak<br />

sebab jalan Biliton merupakan<br />

pertemuan jalan lokal primer yaitu<br />

jalan Kalimantan, Jalan Bangka,<br />

Jalan Jawa dan Jalan Bali sehingga<br />

akses keluar SPBU merupakan<br />

jalan yang sangat padat sehingga<br />

menjadi masalah tersendiri. Dari<br />

sisi permintaan adalah layak,<br />

sebab dalam radius 500 meter<br />

banyak pusat perdagangan dan<br />

pendidikan dan juga tingkat<br />

kepadatan lalu lintas yang tinggi.<br />

Tingkat persaingan yang tinggi<br />

dan kurangnya kenyamanan<br />

aksesibilitas pembeli adalah salah<br />

satu faktor yang menyebabkan<br />

SPBU di Jalan Biliton akhirnya<br />

berpindah fungsi menjadi pusat<br />

perkantoran. Bagaimanapun<br />

juga perpindahan fungsi tersebut<br />

memerlukan beaya yang cukup<br />

tinggi. Analisis kegagalan SPBU<br />

di Jalan Nias lebih kurang sama<br />

dengan SPBU di Jalan Biliton,<br />

namun berakhir lebih tragis karena<br />

mengalami kebakaran pada tahun<br />

2008 dan terbengkalai sampai<br />

sekarang.<br />

Untuk SPBU di Jalan Manyar<br />

Kertoarjo (Bonet), dari sisi<br />

penawaran masih layak sebab<br />

dalam radius 500 meter hanya ada<br />

1 SPBU yaitu di Jalan Manyar<br />

Kertoarjo 116 (depan bank BCA).<br />

Dari sisi aksesibilitas juga masih<br />

layak sebab merupakan jalan<br />

kembar dua arah yang belok kearah<br />

supermarket Bonet merupakan jalan<br />

lokal sekunder yang kurang padat.<br />

Dari sisi permintaan masih cukup<br />

layak, sebab dalam radius 500<br />

meter banyak pusat perkantoran,<br />

restoran, pusat perbelanjaan, jadi<br />

kemungkinan ada pertimbangan<br />

bisnis yang lain, sehingga SPBU<br />

Jalan Manyar Kertoarjo (Bonet)<br />

berubah fungsi menjadi restoran<br />

cepat saji Mac Donald.<br />

A.994


EDISI <strong>293</strong>/TAHUN 06, 2 - 8 JANUARI 2017<br />

Uci Flowdea<br />

Wanita Angkasa<br />

Sby & Sda<br />

13<br />

Siapa tak kenal Uci Flowdea ? Bukan saja sebagai pengusaha<br />

wanita yang cukup sukses di bisnis kayu, tapi Uci, juga terkenal<br />

sebagai salah satu sosialita papan atas <strong>Surabaya</strong>. Bahkan, beberapa<br />

waktu lalu Uci, mulai main dalam film layar lebar “Romansa :<br />

Gending Cinta di Tanah Turki” dan juga menjadi produser film<br />

“The Perfect Dream” yang akan mulai tayang pada Januari 2017<br />

nanti.<br />

Dalam menjalankan bisnisnya, Uci Flowdea, tak pernah<br />

setengah-setengah, dan selalu mengerjakannya dengan sungguhsungguh.<br />

Hingga sekarang dia bisa menjadi pengusaha sukses.<br />

“Rasanya sejak kecil saya sudah memiliki ‘give’ atau talenta<br />

sebagai pengusaha. Karena, dalam mengerjakan segala sesuatu<br />

saya tak pernah asal-asalan dan setengah-setengah. Saya selalu<br />

fokus pada apa yang saya kerjakan,” ujarnya, disela private lunch<br />

perayaan Hari Ulang Tahunnya yang dirayakan di Avenue Lounge<br />

Bar Hotel Java paragon <strong>Surabaya</strong>, pekan lalu.<br />

Selain bisnis dan hobby yang sudah dijalankan, akhir-akhir ini<br />

Uci, juga mulai menjalankan bisnis barunya. Yaitu, café dan persewaan<br />

kapal (yacht, speedboat), yang kesemuanya berlokasi di Bali.<br />

“Karena bisnis baru saya ini semua berlokasi di Bali, makanya<br />

saya harus mondar-mandir <strong>Surabaya</strong>-Bali. Makanya sebagian<br />

teman-teman saya menyebut saya sebagai wanita angkasa,” terangnya<br />

sambil tersenyum.<br />

Bagi Uci, menjalankan begitu banyak usaha dan bisnis, tidak<br />

akan membuatnya jenuh, karena dalam bekerja, ia selalu mengerjakan<br />

usahanya sesuai dengan hobi dan kesukaannya.<br />

“Karena saya anggap juga sebagai hobby, makanya saya<br />

senang-senang melakukan pekerjaan itu,” tambah Uci.<br />

Ketika disinggung soal pembagian waktu, antara bisnis dan<br />

keluarga, pengusaha wanita yang juga sosialita ini mengatakan,<br />

apapun yang akan dilakukan harus ada komitmen. Karena tanpa<br />

adanya komitmen, bagi Uci, tak mungkin orang akan sukses, apa<br />

lagi bila punya berbagai kegiatan dan usaha.<br />

“Saya selalu berusaha untuk memegang komitmen pada setiap<br />

pekerjaan yang saya lakukan. Termasuk komitmen dan tanggung<br />

jawab saya sebagai Ibu bagi kedua anak saya. Karena itu, dimanapun<br />

saya berada untuk bekerja, saya selalu mengkontrol dan<br />

memantau keseharian anak-anak,” tambah Uci.<br />

Bagi dirinya, keluarga khususnya anak-anak adalah hal utama<br />

yang selalu menjadi prioritas. “Buat apa saya kerja keras dan<br />

sukses pada banyak hal, tapi saya kehilangan keluarga, khususnya<br />

anak-anak saya. Karena, tidak jarang saya mengajak anak-anak ikut<br />

dalam kegiatanku, supaya anak-anak juga tahu apa yang dilakukan<br />

ibunya,” pungkas Uci Flowdea. (Dona)<br />

Arang Kayu Wringinrejo Diekspor ke Dubai<br />

KERAJINAN tangan asal Banyuwangi ternyata<br />

banyak menembus pasar luar negeri. Salah satunya<br />

arang kayu. Kerajinan ini belakangan diekspor ke<br />

Dubai. Usaha ini ditekuni Mashud, pria asli Desa<br />

Wringinrejo Kecamatan Gambiran. Kini di rumahnya<br />

di Dusun Mulyorejo, menjadi sentra pembuatan arang.<br />

Menariknya proses pembakaran arang ini tak mengganggu<br />

warga sekitar. Proses pembakaran hanya<br />

menghasilkan sedikit asap, layaknya asap memasak<br />

di tungku. Kini, bapak empat anak ini mengolah asap<br />

yang dihasilkan menjadi uap yang diproses menjadi<br />

asam cair multifungsi.<br />

Sebelum menekuni usaha arang kayu, Mashud<br />

dikenal sebagai pembuat kerajinan kerang. Berbagai<br />

produk kerajinan dia buat. Bahkan, dia memiliki usaha<br />

art shop di Bali. Pasca bom Bali II, usaha art shop<br />

miliknya ambruk, menyisakan kerugian ratusan juta<br />

rupiah.<br />

Mashud, sempat merintis usaha agen minyak tanah.<br />

Namun, akibat langkanya minyak tanah, banyak orang<br />

beralih ke arang kayu.<br />

Usaha arang kayu ini dia rintis sejak 2005 silam.<br />

Dia mulai dari bawah, berangkat dari satu jobong.<br />

Jobong merupakan tempat pembakaran arang kayu di<br />

bawah tanah. Biaya membuat satu jobong Rp 35 juta.<br />

Saat itu, Mashud, hanya dibantu satu karyawan.<br />

Awalnya, dia hanya melakukan pembakaran sebatas<br />

lima kubik kayu. Usaha arang kayu ini dia pelajari secara<br />

otodidak. Untuk bisa menghasilkan kualitas arang<br />

kayu yang bagus, Mashud, perlu waktu belajar cukup<br />

lama. “Selama empat bulan saya pelajari ilmu api,”<br />

kisahnya.<br />

Menurut dia, agar menghasilkan arang berkualitas,<br />

perlu teknik khusus dalam pembuatan arang kayu.<br />

Jika tak tahu ilmunya, proses pembakaran jadi tidak<br />

merata. Alhasil, kualitas arang kurang bagus. Proses<br />

pembakaran bagi yang tak tahu ilmu api, tidak akan<br />

menghasilkan arang yang bagus. Jika terlalu panas,<br />

arang menjadi keropos, sementara jika kurang panas,<br />

pembakaran akan banyak mengeluarkan asap dan tidak<br />

matang. Tugas Mashud lah sebagai penyetel api. Untuk<br />

mengecek kondisi dalam jobong, bapak 4 orang anak<br />

ini cukup mengetahui dari warna asap dari jobong.<br />

Menurutnya, arang yang bagus memiliki kadar air rendah.<br />

Kualitas arang yang bagus bisa dicek dari warna<br />

asap, seperti asap hijau, cokelat dan asap putih. Warna<br />

asap bisa menjadi kode kondisi dalam jobong.<br />

Kini proses pembuatan arang kayu ini dibantu 15<br />

karyawan dengan jumlah 5 jobong. Bahan arang kayu<br />

dari kayu keras. Seperti kayu asam, mahoni, lamtoro,<br />

rambutan, kelampis dan kenitu. Untuk 5 jobong,<br />

Mashud bisa membakar 17 truk kayu bakar. Per truk<br />

bisa menampung 12 kubik. Proses pembakaran perlu<br />

waktu 10 hingga 13 hari. Dalam sebulan, dari 5 jobong<br />

bisa menghasilkan 25 ton arang kayu.<br />

Saat ini permintaan arang kayu datang dari berbagai<br />

daerah. Dari Bali, <strong>Surabaya</strong>, Semarang, bahkan melalui<br />

tangan ke II, arang kayu buatan Mashud diekspor ke<br />

Dubai. “Khusus ekspor ke Dubai lewat bos di <strong>Surabaya</strong>,”<br />

ungkapnya. Untuk permintaan ekspor ini, sekali<br />

kirim Mashud mengirim 13 - 18 ton arang kayu. Masa<br />

pengiriman tak tentu, tergantung stok arang.<br />

Permintaan arang ini tidak hanya untuk keperluan<br />

memanggang ikan. Tapi, lebih multifungsi. Arang akyu<br />

juga dipakai pelaku usaha tambak dan pelaku usaha hotel<br />

untuk menetralisir air. Di kawasan Banyuwangi permintaan<br />

arang untuk tambak udang datang secara rutin<br />

dari kawasan Blimbingsari. Sekali kirim bisa 2 truk.<br />

Usaha arang kayu ini tidak ada limbah terbuang.<br />

Sejauh ini kata Mashud, abu arang kayu di kirim ke<br />

pabrik di kawasan Yogyakarta sebagai campuran pupuk<br />

organik. Sekali kirim bisa 12 ton. Sementara limbah<br />

arang kulit di kirim ke pabrik di Tangerang untuk diolah<br />

sebagai arang cetak. “Untuk pengiriman arang kulit ini<br />

3 - 4 bulan sekali. Sekali kirim bisa 12 ton,” ucapnya.<br />

Kini, Mashud mengolah limbah asap menjadi asam cair<br />

yang multifungsi. Selain untuk bahan pupuk, asam cair<br />

ini ampuh memberantas fungisida. Asam cair inipun<br />

ampuh menghilangkan bau.<br />

Kualitas arang juga bergantung pada bahan bakar<br />

kayu yang dipakai. Untuk tambak udang, jenis arang<br />

dipilih dari bahan kayu tertentu. Ada juga jenis kayu<br />

yang menghasilkan arang kayu meletus saat dibakar.<br />

Jenis arang ini tidak cocok untuk usaha bakar-bakar,<br />

tapi lebih cocok untuk usaha tambak. Untuk bahan<br />

kayu bakar, ada pemasok khusus. Harga mulai dari Rp<br />

1,3 juta hingga Rp 1,8 juta per truk, tergantung jenis<br />

kayu. Saat ini, bahan kayu bakar banyak diperolah dari<br />

kawasan Kalibaru, Glenmore, Songgon dan Desa Barurejo,<br />

Bangorejo. (tin)<br />

Golden Memories di Pullman<br />

Malam pergantian tahun, menjadi momentum untuk mengabadikannya.<br />

Banyak orang merayakannya dengan cara yang<br />

berbeda. Ada yang merayakannya di rumah, keluar kota, cafe,<br />

bahkan di hotel. Banyak hotel yang membuat acara tahun baruan<br />

dengan thema yang berbeda-beda.<br />

Salah satunya Hotel Pullman <strong>Surabaya</strong> City Centre. Dengan<br />

thema Golden Memories Hotel Pullman <strong>Surabaya</strong> City Centre<br />

menyuguhkan ‘konsep’, kami memberikan pertunjukan dengan<br />

konten kreatif acara yang memang lagi nge-hitz. Marcom Hotel<br />

Pullman <strong>Surabaya</strong> City Centre, Totok, mengatakan, Golden Memories<br />

sejak awal hingga akhir acara, semua hiburan beserta lagulagu<br />

dibawakan seolah-olah para era1970-an hingga 1990-an.<br />

Bahkan, DJ performance yang mengantarkan 25 menit<br />

menuhu countdown full diisi dengan disco classic yang berjaya<br />

pada zaman dulu. Mixing full version dari beegees sampai John<br />

Travolta bersama DJ kenamaan <strong>Surabaya</strong> dan didukung layar<br />

lebar yang akan mengekpresikan suasana golden memories. Tidak<br />

ketinggalan cabaret zaman dulu dibawakan lima dara dari dengan<br />

dandanan spectacular zaman dulu.<br />

Menu malam tahun baru hadir dengan all you can eat all night<br />

long, fresh dengan pilihan buffet menu pilihan dari cheef dan teamnya<br />

yang berpengalaman dengan tasta hotel bintang lima. Adapun<br />

menu yang dipilih Indonesia dan Chinese yang merupakan signature<br />

food Pulman <strong>Surabaya</strong> City Centre. Acara ditutup dengan<br />

pengundian grand prize ticket return <strong>Surabaya</strong> - Singapore atau<br />

<strong>Surabaya</strong> - Taipe dan disco time by disco classic. (met)


EDISI <strong>293</strong>/TAHUN 06, 2 - 8 JANUARI 2017<br />

14 <strong>Surabaya</strong> Direktori<br />

: Paket Berlangganan<br />

Perluas pasar bisnis anda disini<br />

Rp. 25.000/ Bulan Rp. 130.000/ 6 Bulan<br />

Rp. 65.000/ 3 Bulan Rp. 275.000/ 1 Tahun<br />

Hubungi : (031)5668432 e-mail : editor_bisnis@yahoo.com / Contact Person : Hanni : 081259118251<br />

Ingin Usaha<br />

Anda Tayang<br />

? di <strong>Surabaya</strong> TV<br />

CELLULER<br />

Kelurahan<br />

Sambikerep<br />

Jl. Sambikerep, <strong>Surabaya</strong><br />

INSTANSI<br />

Satpol PP<br />

Kota <strong>Surabaya</strong><br />

<strong>Surabaya</strong> 2 .Jl. Jaksa Agung Suprapto no<br />

Perpustakaan<br />

)BI (Bank Indonesia<br />

Jl. Raya Darmo,<br />

<strong>Surabaya</strong><br />

ESDM<br />

Dinas Energi dan Sumber<br />

Daya Mineral<br />

<strong>Surabaya</strong> ,123 .Jl. Tidar no<br />

Kelurahan Pakis<br />

Jl. Bintang<br />

Diponggo<br />

RR House of Flower<br />

60 .Jl. Kutai no<br />

Humas<br />

Pemkot <strong>Surabaya</strong><br />

Jl. Jimerto, <strong>Surabaya</strong><br />

Pratama cell<br />

110 jl. Kaliasin<br />

<strong>Surabaya</strong><br />

KULINER<br />

Bank Indonesia<br />

,105.Jl. Pahlawan no<br />

<strong>Surabaya</strong> Timur<br />

UNIVERSITAS<br />

Rektor Universitas<br />

Widya Kartika<br />

1-Jl. Sutorejo Prima Utara II<br />

TRANSPORTASI<br />

HOTEL


Jeany Rumoei<br />

EDISI <strong>293</strong>/TAHUN 06, 2 - 8 JANUARI 2017<br />

Sby & Sda 15<br />

Eksotika Wanita dalam Karya<br />

Klasik dan glamor. Begitulah karya-karya dari sentuhan<br />

Jeany Hanna Rumoei, pemilik sekaligus kreatif desain<br />

dari brand busana miliknya sendiri, Jeany Rumoei.<br />

Perempuan yang malang<br />

melintang di dunia fashion<br />

sejak 2013 silam ini<br />

telah sukses menyita perhatian para<br />

penggemar fashion lewat karakter<br />

natural yang kuat dalam tiap desainnya<br />

yang eksklusif.<br />

Di usianya yang masih muda,<br />

Jeany sudah menancapkan nama di<br />

jajaran desainer yang patut diperhitungkan,<br />

baik di Jakarta, <strong>Surabaya</strong>,<br />

Malaysia maupun Singapura. Namun<br />

lulusan dari Nanyang Academy<br />

of Fine Arts (NAFA) Singapore<br />

dengan gelar sarjana BA (Hons)<br />

Fashion, dan menerima beasiswa<br />

dari University of East London<br />

(UEL) lulus S1 dengan gelar serupa,<br />

mengaku sangat mencintai tanah<br />

kelahirannya Indonesia.<br />

“Semua ini berkat dari Tuhan,<br />

campur tangan Tuhan sungguh luar<br />

biasa bagi saya,”ucap perempuan<br />

cantik tersebut ketika ditanya tentang<br />

kesuksesannya.<br />

Perihal brand nya, Jeany sedikit<br />

memaparkan,“ semua hasil karya<br />

saya terinspirasi dari nature, Jeany<br />

Mie Cetar, Miliki Kepedasan Bertingkat<br />

Siapa yang tak suka makanan berbau<br />

rasa pedas ??? Hal ini sedang marak<br />

di dunia kuliner. Banyaknya, peminat<br />

makanan pedas memberikan inspirasi bagi<br />

restauran atau tempat makan di <strong>Surabaya</strong>. Hal<br />

ini membuat Chef Zoom Smart Hotels <strong>Surabaya</strong><br />

memiliki ide yang cetar dengan membuat<br />

suguhan dengan bercita rasa pedas. Yaitu “Mie<br />

Cetar”. Mie ini dimasak dengan bumbu dan<br />

rempah-rempah khas Indonesia, dengan bumbu<br />

rasa pedas yang menjadi khas dari mie ini .<br />

Mie Cetar, mempunyai level dalam setiap<br />

tingkatan kepedasannya. Dimulai dari level 1-5<br />

, Mie Cetar ini juga ada dua pilihan penyajian.<br />

Yakni, Mie Cetar Goreng Pangsit & Mie Kuah<br />

Cetar. Dua varian mie cetar ini selalu tersedia<br />

di Z-lounge dan untuk harganya hanya 25-35K.<br />

Mie Cetar, ini juga bisa dipesan melalui room<br />

service apabila pelanggan sedang malas keluar<br />

Rumoei adalah sebuah couture<br />

brand yang tidak terlalu berlebihan,<br />

namun juga tidak asal-asalan.<br />

Sebuah karya seni yang dapat<br />

dipakai, baik dari segi potongan,<br />

siluet, semua terlihat<br />

kolaboratif,”terang Jeany.<br />

Setelah sukses mengusung<br />

Couture Dresses, Jeany<br />

yang mengawali karir dari<br />

fotografi dan make up artis<br />

ini melebarkan sayap untuk<br />

desain gaun pengantin dan<br />

busana kerja.<br />

Beberapa busana rancangannya<br />

telah melenggang ke<br />

catwalk Singapura 2013 lalu,<br />

ia juga sempat digandeng<br />

kamar. Hal ini sangat menarik perhatian dari<br />

para pelanggan yang ada di Zoom Smart Hotels<br />

Jemursari. Menu yang kini menjadi menu<br />

favorite untuk para pelanggan ini menjadi menu<br />

andalan Z-Lounge Setwlah Sego Pancal Iwak<br />

Kepetheng. (*)<br />

Agung Podomoro Group dalam<br />

sebuah fashion show di Jakarta.<br />

Untuk pekan ini Jeany Roumei akan<br />

mengeksplorasi keunikan wanita<br />

lewat busana di catwalk Jayanata<br />

Year End Celebration <strong>Surabaya</strong>.<br />

Karya Jeany sendiri banyak<br />

terinspirasi dari sisi feminim perempuan<br />

yang tangguh. Menampilkan<br />

keindahan perempuan lewat potongan<br />

lekuk busana dan perpaduan<br />

brokat. Mengunggah sisi naturali<br />

strong seorang wanita dalam balutan<br />

kemewahan busana nan elegan.<br />

“Karakter karya saya menonjolkan<br />

sisi perempuan yang berjuang,<br />

benar-benar naturali strong. Karena<br />

dalam diri perempuan itu sendiri<br />

tersimpan sesuatu yang benarbenar<br />

kuat. Karena saya termasuk<br />

feminim, saya mengartikan bahwa<br />

perempuan adalah sosok yang hebat,<br />

perempuan itu unik dengan segala<br />

kelebihan dan keindahannya. Entah<br />

itu di bagian pundak, dada, atau<br />

lainnya, semua memiliki keindahan<br />

tersendiri yang saya eksplorasi<br />

dalam busana,” paparnya.<br />

Karena kecintaannya terhadap<br />

Indonesia, Jeany pun telah<br />

siap meluncurkan sentuhan<br />

batik dalam desainnya Januari<br />

mendatang. Wanita energik<br />

tersebut menyiapkan sebuah<br />

koleksi baru, mengusung<br />

Chinoizary Batique. Perpaduan<br />

print Chinese dengan motif<br />

batik Pekalongan, Solo, dan<br />

Madura.<br />

“Untuk busana yang akan<br />

saya tampilkan di Jayanata<br />

nanti, Indonesia dan glamour<br />

westernnya dapet, body perempuan<br />

terlihat bagus, dengan<br />

warna art tone yang membumi.<br />

Dan untuk tahun depan saya<br />

akan menonjolkan batik Indonesia<br />

dengan Chinese print,”ujar<br />

lajang yang mempunyai prinsip<br />

tidak mudah menyerah, yakin<br />

pada diri sendiri, bersemangat<br />

dan yakin pada Tuhan ini.<br />

“Harapan terbesar saya<br />

Jeany Rumoei bisa maju, bisa<br />

lebih banyak lagi mempercantik<br />

wanita Indonesia, membuat<br />

wanita Indonesia lebih percaya<br />

diri dan lebih yakin bahwa<br />

dirinya itu berharga. Seperti itulah<br />

pesan yang ingin saya sampaikan<br />

dalam sebuah karya,”pungkasnya.<br />

(lely)<br />

B.992<br />

Oleh : N. Puri Widjaja<br />

Anggota IHGMA Jatim/GM Hotel Grand<br />

<strong>Surabaya</strong><br />

Tujuan SHF Growth Together<br />

<strong>Surabaya</strong> Hotel Festival (SHF) yang diselenggarakan<br />

pada 23-25 Desember telah berlalu.<br />

Even itu merupakan sumbangsih dan hasil karya<br />

dari para general manager (GM) hotel yang tergabung<br />

dalam Indonesian Hotel General Manager<br />

Asosiation (IHGMA) chapter Jawa Timur<br />

(Jatim). Hal ini menunjukkan dinamika dunia<br />

pariwisata khususnya perhotelan sangat baik.<br />

Yang perlu diperhatikan dalam moment SHF<br />

ini adalah makna dari tujuan terselenggaranya<br />

kegiatan ini adalah growth together. Ditengahtengah<br />

persaingan bisnis perhotelan yang semakin<br />

marak akhirnya ada rasa kebersamaan untuk<br />

membangun bisnis perhotelan di Indonesia. Ini<br />

lebih baik lagi tanpa ada persaingan yang tak<br />

sehat untuk mencapai target penjualan dari masing-masing<br />

hotel. Selain itu imbas positif yang<br />

dirasakan dari hasil kegiatan SHF adalah satu kebanggaan<br />

tersendiri bagi kota <strong>Surabaya</strong> dimana<br />

event yang diselenggarakan ini telah mendapatkan<br />

pengakuan dan apresiasi dari berbagai pihak.<br />

Diantaranya, pemerintahan, asosiasi profesi,<br />

pelaku bisnis perhotelan, pers dan masyarakat<br />

kota <strong>Surabaya</strong> khususnya.<br />

Ini merupakan spirit yang luarbiasa bagi<br />

IHGMA Jatim untuk dapat memberikan support<br />

dalam ikut mensukseskan program pemerintah<br />

yang tujuanya adalah meningkatkan wisman dan<br />

wisnus di <strong>Surabaya</strong>. Bagi Hotel Grand <strong>Surabaya</strong>,<br />

hasil positif yang dirasakan adalah keberadaan<br />

hotel ini semakin dikenal masyarakat dengan<br />

product-product yang menarik. Seperti, paket<br />

weeding mulai dari Rp 125.000 nett/pax yang<br />

dilengkapi dengan fasilitas free honeymoon<br />

room yang didesign secara khusus.<br />

Paket all u can eat hanya dengan harga Rp<br />

90.000 net per pax dapat menikmati hamparan<br />

berbagai macam menu dimsum dan buffet yang<br />

dapat dinikmati setiap hari mulai pukul 12.00<br />

WIB hingga pukul 22.00 WIB. Secara bisnis,<br />

kegiatan SHF sangat membantu promosi Hotel<br />

Grand <strong>Surabaya</strong>. Dalam kesempatan ini kami<br />

management dan staff Hotel Grand <strong>Surabaya</strong><br />

menyampaikan selamat atas terselenggaranya<br />

SHF dan sukses bagi IHGMA chapter Jatim.<br />

Semoga tetap dapat terus berkarya dalam mendukung<br />

program pemerintah guna meningkatkan<br />

kepariwisataan di Jatim dan <strong>Surabaya</strong> khususnya.<br />

B.989


EDISI <strong>293</strong>/TAHUN 06, 2 - 8 JANUARI 2017<br />

Iklan/Redaksi/Sirkulasi 031-5633456, 5668432 Fax : 031 - 5675240<br />

Kresnayana : Properti Bakal jadi<br />

<strong>Bisnis</strong> Paling Prospektif<br />

Perkembangan industri properti di Indonesia<br />

diprediksi akan menjadi sektor investasi ekonomi<br />

paling prospektif pada 2017 dan 2018 mendatang.<br />

Hal ini karena, berbarengan dengan turunnya harga<br />

minyak minyak dunia diprediksi angka tersebut bakal turun<br />

menjadi 25 dolar AS per barel. Selain itu, Tarif Dasar Listrik<br />

(TDL) dan lainnya, diprediksi juga akan turun.<br />

Kresnayana Yahya, Chairperson Enciety Business Consult<br />

dalam Acara Kupas <strong>Bisnis</strong> Property Outlook, di Spazio<br />

<strong>Surabaya</strong>, belum lama ini mengatakan ini merupakan nilai<br />

positif bagi properti nantinya. Dunia properti nasional sangat<br />

dipengaruhi perbankan, dalam arti jika nilai inflasi turun,<br />

maka suku bunga juga ikut turun. Dengan demikian dunia<br />

properti akan terkena imbas positif.<br />

Kresnayana juga meyakini pertumbuhan kredit perbankan<br />

memiliki efek domino pada pertumbuhan properti.<br />

Apalagi saat ini, orang Indonesia jika ingin membeli properti<br />

secara cash hanya sebesar 10 persen.<br />

“Kebanyakan, mereka membeli properti dengan menggunakan<br />

jasa kredit melalui bank. Selain harga properti<br />

makin tahun makin bertambah. Ini akan menjadi pilihan<br />

investasi yang bagus,” terang pasar stastitika ITS tersebut.<br />

<strong>Surabaya</strong>, lanjut ia, memiliki pertumbuhan ekonomi<br />

paling baik di Indonesia. Dengan rata-rata pertumbuhan<br />

ekonomi sebesar 7 persen setiap tahunnya, <strong>Surabaya</strong> akan<br />

terimbas positif dari pertumbuhan positif dibidang properti.<br />

“Perekonomian Provinsi Jawa Timur sangat dipengaruhi<br />

oleh Kota <strong>Surabaya</strong>. Karena hampir 28 persen perekonomian<br />

Jawa Timur sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan<br />

ekonomi di <strong>Surabaya</strong>,” ujarnya.<br />

Dikatakan Kresnayana, pertumbuhan properti di <strong>Surabaya</strong><br />

juga dipengaruhi oleh pembangunan Jalur Lingkar<br />

Luar Barat (JLLB), Pembangunan Jalur Lingkar Luar Timur<br />

(JLLT), Jalur Lingkar Tengah (JLT). Namun, 2016 mendatang,<br />

ada 6 terobosan yang dilakukan Pemerintah Kota<br />

untuk memastikan perkembangan properti di Kota Pahlawan.<br />

\“D iantaranya, pembangunan Middle East Ring Road<br />

Utara, Middle East Ring Road Selatan, Outer East Ring<br />

Road, Outer West Ring Road, Frontage Road hingga Sidoarjo,<br />

Jalan Under Pass di Bundaran Satelit <strong>Surabaya</strong> hingga<br />

menghubungkan jalur ke barat <strong>Surabaya</strong> dan terhubung<br />

dengan jalan tol,” ulas Kresnayana ini.<br />

Ia menambahkan, jika nilai properti yang paling mahal<br />

di <strong>Surabaya</strong> berada di daerah <strong>Surabaya</strong> Barat. “Ke depan,<br />

seperti data yang dihimpun oleh Enciety Business Consult,<br />

Pemerintah Kota berusaha meningkatkan pertumbuhan<br />

properti <strong>Surabaya</strong> Timur dengan membangun beberapa infrastruktur<br />

kota, yaitu dengan membangun akses jalur baru.<br />

Di antaranya Jembatan Kenjeran.<br />

“Dengan adanya pembangunan tersebut, diperkirakan,<br />

harga properti disana akan meningkat signifikan. Kenjeran<br />

yang merupakan sebuah destinasi wisata alam menjadi daya<br />

tarik tersendiri. Ketikan infrastruktur di daerah tersebut rampung<br />

diselesaikan, para pengembang properti akan berlomba<br />

untuk dapat berinvestasi,” tandas dia. (ton)<br />

Pelatihan Pahlawan Ekonomi dan<br />

Pejuang Muda <strong>Surabaya</strong> 2017<br />

Program pelatihan Pahlawan Ekonomi<br />

(PE) dan Pejuang Muda <strong>Surabaya</strong> 2017<br />

akan kembali digelar. Launching ​dua<br />

program tersebut akan dilakukan oleh Wali<br />

Kota <strong>Surabaya</strong> Tri Rismaharini di Kaza<br />

City, Sabtu (31/12).<br />

Steering Committee Pahlawan Ekonomi<br />

Bagus Supomo mengatakan, ​launching ​pelatihan<br />

tersebut menandai eksistensi Pahlawan<br />

Ekonomi dan Pejuang Muda sebagai<br />

gerakan pemberdayaan ekonomi keluarga.<br />

“Kami ingin menunjukkan kerja nyata.<br />

Pasalnya, setelah menyelesaikan program<br />

2016, secepatnya melanjutkan pelatihan<br />

awal 2017 nanti. Ada 1.000 pelaku usaha<br />

Pahlawan Ekonomi dan 500 Pejuang Muda<br />

muda yang dilatih,” kata Bagus Supomo.<br />

Nantinya, terang dia, program pelatihan<br />

2017 untuk Pahlawan Ekonomi akan berbeda<br />

dengan tahun sebelumnya. Di mana dari<br />

tiga ​cluster ​(​creative industry, home industry<br />

dan culinary business​) Kategori pertama<br />

adalah dasar atau ​basic​, yang diperuntukkan<br />

buat para pelaku usaha yang belum memiliki<br />

produk. Untuk kategori pertama ini akan<br />

dilatih secara serius dan insentif dengan<br />

modul atau materi yang disiapkan Pahlawan<br />

Ekonomi.<br />

Kategori kedua adalah ​intermediate​<br />

, yang diperuntuukan buat pelaku usaha<br />

yang telah berproduksi dan produk buatannya<br />

telah laku di pasaran. “Bagi kategori<br />

kedua ini, kami akan mendorong mereka<br />

lebih banyak lagi untuk memproduksi dan<br />

melebarkan jangkauan pasar,” tandas ia.<br />

Tak hanya itu, dalam pgroram<br />

Tatarupa 2017, ada 500 produk<br />

usaha kecil dan menengah (UKM)<br />

yang akan di-​repackaging​. Jumlah<br />

produk yang ikut Tatarupa ini<br />

jauh lebih besar ketimbang tahun<br />

2016 lalu, yakni 200 produk. “Target<br />

ini bukan main-main. Dengan me-​<br />

repackaging ​untuk produk, kami bisa<br />

mendongkrak omzet pelaku usaha.<br />

Nilai jual produk akan jauh lebih<br />

tinggi,” katanya.<br />

Humas Pahlawan Ekonomi Agus<br />

Wahyudi menambahkan, dalam<br />

pelatihan Pahlawan Ekonomi dan<br />

Pejuang Muda <strong>Surabaya</strong> 2017 juga ada A<br />

to Z Small Medium Business (SMB) yang<br />

difasilitasi untuk semua UKM. “Dalam<br />

program tersebut, kami memberikan<br />

konsultasi gratis meliputi legalitas dan<br />

perizinan yang bekerjasama dengan satuan<br />

kerja perangkat dinas (SKPD) Pemerintah<br />

Kota <strong>Surabaya</strong>. Kegiatan ini dilakukan<br />

setiap Sabtu pekan terakhir setiap bulan<br />

yang mempertemukan pelaku UKM dengan<br />

SKPD yang telah ditunjuk,” bebernya.<br />

Yudi melanjutkan, Pahlawan Ekonomi<br />

dan Pejuang Muda <strong>Surabaya</strong> juga membuka<br />

seluas-luasnya untuk pendaftaran<br />

anggota baru. Syaratnya bagi Pejuan Muda<br />

adalah mereka yang berusia 40 tahun.<br />

Sedang Pahlawan Ekonomi adalah bagi<br />

mereka yang berusia 40 tahun ke atas.<br />

“Mereka bisa langsung mendaftar di Kaza<br />

City dengan mengisi formulir dan harus<br />

ber-KTP atau membuktikan diri dengan<br />

identitas yang berdomisili <strong>Surabaya</strong>,”<br />

pungkas dia. (ton)<br />

D.993

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!