03.01.2017 Views

Bisnis Surabaya edisi 293

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

6<br />

EDISI <strong>293</strong>/TAHUN 06, 2 - 8 JANUARI 2017<br />

Natasha Mannuela Halim<br />

“Aku Nothing to Lose”<br />

Harapan Natasha Mannuela, bisa berprestasi pada ajang<br />

Miss World akhirnya tercapai. Bahkan, di ajang ratu<br />

kecantikan yang diikuti 100 negara ini, Natasha, meraih<br />

prestasi yang baik, tak kalah dari pendahulunya. Ia<br />

bukan saja meraih 2nd runner up Miss World 2016,<br />

tetapi berhasil juga memboyong empat gelar tambahan.<br />

Yakni, Miss World Asia, Beauty a Purpose, first runner<br />

up Top Model, dan top 3 Miss World Multimedia.<br />

Rasa syukur dan bangga<br />

diungkapkan Acha,<br />

begitu gadis cantik ini<br />

akrab disapa, atas capaian yang<br />

diraihnya. Dirinya tak menyangka<br />

bisa meraih prestasi tersebut.<br />

Ia mengaku hanya melakukan<br />

yang terbaik dan berusaha tampil<br />

sebaik-baiknya.<br />

“Aku nothing to lose, tapi<br />

juga berharap agar bisa meraih<br />

yang terbaik. Aku berusaha memberi<br />

yang terbaik bagi Indonesia.<br />

Dan itu semua tidak sia-sia. Jerih<br />

payah terbayar dengan hasil yang<br />

memuaskan,” kata Acha, seraya<br />

berkali-kali menyampaikan pujian<br />

kepada Tuhan atas anugerah<br />

yang didapatnya.<br />

Puji syukur itu juga ditulis<br />

Acha, dalam instagramnya<br />

beberapa saat setelah ia sukses<br />

meraih 2nd runner up Miss<br />

World. “Kemuliaan bagi Allah<br />

yang melalui kekuatan kuasaNya<br />

bekerja di dalam kita untuk mencapai<br />

jauh dari yang kita minta<br />

dan pikirkan,” ujar gadis kelahiran<br />

Belinyu, Bangka 1994, ini.<br />

Ia berterima kasih kepada Tuhan<br />

atas kesempatan yang diberikan<br />

untuk bisa belajar dan bertumbuh<br />

dalam berkatnya.<br />

“Terimakasih untuk selalu<br />

mempercayai saya. Bahkan, ketika<br />

saya tidak percaya pada diri<br />

saya. Saya juga berterima kasih<br />

kepada keluarga, teman-teman<br />

dan rekan-rekan di Indonesia<br />

yang selalu mendukung dalam<br />

doa, suara dan cinta,” ungkapnya<br />

sambil menyampaikan terima<br />

kasih kepada timnya yang telah<br />

mendukung dirinya untuk bisa<br />

meraih capaian ini.<br />

Sebagaimana diketahui<br />

Minggu (18/12) lalu atau Senin<br />

(19/12) waktu Indonesia, Natasha<br />

Mannuela, berhasil meraih juara<br />

ketiga atau 2nd runner up dalam<br />

ajang Miss World 2016 yang<br />

berlangsung di Oxon Hill,<br />

Maryland, AS. Selain gelar<br />

tersebut ia juga memenangkan<br />

empat gelar lainnya.<br />

Sementara Miss World<br />

2016 diraih Stephanie<br />

Del Valle, dari<br />

Puerto Rico dan 1st<br />

runner up adalah<br />

Yaritza Reyes,<br />

dari Republik<br />

Dominika.<br />

Menurut<br />

mahasiwi<br />

STIE Prasetya Mulya ini, banyak<br />

hal didapatnya<br />

selama keikutsertaannya<br />

dalam ajang<br />

bergengsi<br />

tersebut.<br />

“Aku banyak<br />

belajar dan<br />

benar-benar<br />

terinspirasi<br />

dari setiap<br />

wakil negara<br />

lain yang ikut<br />

serta di ajang<br />

ini”.<br />

Kini perhelatan<br />

ak-<br />

bar<br />

tersebut telah usai, dan Acha,<br />

mengaku sebenarnya dirinya<br />

belum siap untuk berpisah dari<br />

teman-temannya dimana mereka<br />

berhubungan sangat dekat selama<br />

ajang tersebut. “Aku sebenarnya<br />

belum siap berpisah dengan mereka.<br />

Aku akan sangat merindukan<br />

kalian. Bagi aku, menang atau<br />

kalah kita berdiri sama tinggi,”<br />

ungkap Acha.<br />

Memeliha-<br />

ra<br />

Ke-<br />

harmonisan<br />

Acha, seperti kata orangtuanya<br />

juga teman-teman di<br />

lingkungannya, memiliki pribadi<br />

yang ramah dan mudah bergaul<br />

dengan siapapun. Karenanya, tak<br />

heran kalau selama ajang Miss<br />

World 2016 ia memiliki banyak<br />

teman. Tentang kepribadiannya<br />

yang mudah bersahabat dengan<br />

orang lain, Acha, dalam<br />

sebuah kesempatan mengakui,<br />

hal itu terbentuk karena didikan<br />

orangtuanya. “Itu sudah dipupuk<br />

dari kecil, didikan<br />

orangtua untuk selalu<br />

menumbuhkan keharmonisan<br />

diantara<br />

kami,” tutur Acha.<br />

Tak terasa didikan<br />

orangtua itulah yang<br />

kemudian membentuk<br />

pribadinya yang selalu<br />

berusaha memelihara<br />

keharmonisan dengan<br />

lingkungan maupun<br />

teman-temannya.<br />

“Jadi sekalipun aku<br />

sangat sibuk dengan kegiatan<br />

rutin tapi tetap berusaha meluangkan<br />

waktu untuk bisa bertemu<br />

teman-teman, minimal sebulan<br />

sekali untuk mempererat hubungan,”<br />

kata Acha.<br />

Dari pertemuan itu, kata<br />

dia, terkadang ada pengalaman<br />

teman-temannya yang menjadi<br />

inspirasi baginya. Dan ketika<br />

ia membutuhkan dukungan,<br />

teman-temannya selalu siap<br />

mendukung. “Aku bersyukur<br />

memiliki teman yang bisa dipercaya<br />

dan selalu memberi<br />

dukungan dalam hidup aku,”<br />

tambahnya.<br />

Selain teman-teman<br />

yang juga penting bagi<br />

Acha, adalah dukungan<br />

besar dari keluarganya<br />

dalam setiap kiprahnya.<br />

Sebenarnya, kata<br />

Acha, dulu orangtuanya<br />

tidak mengizinkan<br />

ikut kegiatan<br />

modeling. Ia pun<br />

menurut sekalipun<br />

sangat suka menonton<br />

eventevent<br />

modeling.<br />

Suatu ketika ia, menemukan<br />

adanya ajang Miss Indonesia<br />

yang menurutnya sangat berbeda<br />

dengan ajang modeling yang<br />

biasa ditontonnya.<br />

“Aku lihat ajang Miss Indonesia<br />

tidak sepenuhnya modeling.<br />

Yaaaaaaaaaaa, itu sesuatu yang<br />

berbeda dan sangat positif dimana<br />

aku bisa mengembangkan potensi<br />

diri,” tambah Acha yang akhirnya<br />

berhasil meyakinkan pada orangtuanya<br />

untuk mengizinkannya<br />

ikut Miss Indonesia 2016.<br />

Waktu itu, ia tak punya target<br />

apa-apa. Asalkan bisa masuk<br />

karantina saja, dia merasa sudah<br />

capaian yang bagus. Tapi tak<br />

dinyana hasilnya justru melampaui<br />

ekspektasi, mewakili Bangka<br />

Belitung. Dan ia berhasil tampil<br />

sebagai Miss Indonesia 2016 dan<br />

selanjutnya mewakili Indonesia<br />

dalam pentas dunia, Miss World<br />

2016.<br />

Motivasi<br />

Ada rasa bangga dalam diri<br />

Acha, atas prestasi tersebut. Disisi<br />

lain, ia juga merasa perjuangannya<br />

di pentas internasional cukup<br />

berat karena sebelumnya Indonesia<br />

berhasil menorehkan prestasi<br />

luar biasa dalam sejarah keikutsertaan<br />

di ajang Miss World.<br />

Betapa tidak, baru 2015,<br />

Miss Indonesia<br />

berhasil menembus<br />

babak tiga besar<br />

pada babak grand<br />

final dan akhirnya<br />

menempatkan Maria<br />

Harfanti, Miss<br />

Indonesia 2015 asal<br />

Yogyakarta, sebagai<br />

2nd runner up Miss<br />

World 2015. Tidak<br />

hanya itu, Maria<br />

juga berhasil meraih<br />

sejumlah gelar yakni<br />

Miss World Asia,<br />

Beauty with Purpise<br />

dan World Fashion<br />

Design, serta top 13<br />

Miss World Talent.<br />

“Aku berharap<br />

prestasi Maria yang<br />

begitu bagus tak<br />

menjadi beban aku,<br />

sebaliknya menjadi<br />

motivasi,” ungkap<br />

Acha, sebelum<br />

berangkat ke ajang<br />

Miss World. “Aku<br />

banyak sharing dengan<br />

kak Maria, tanya<br />

ini-itu pengalamannya<br />

selama disana. Aku<br />

harus memaksimalkan<br />

potensi aku,” tambah<br />

Acha, yang mengaku<br />

memiliki passion dibidang menari,<br />

fashion dan bisnis.<br />

Dan akhirnya, memang, harapan<br />

Acha, terwujud. Gadis cerdas<br />

ini kembali berhasil mengharumkan<br />

nama Indonesia di ajang itu.<br />

Setelah ajang Miss World ini,<br />

tutur Acha, ada banyak hal yang<br />

harus dia kerjakan.<br />

“Aku memiliki cita-cita untuk<br />

membuat sanggar talent management<br />

untuk anak-anak yang<br />

kurang mampu. Mereka ini, kan,<br />

anak-anak yang kurang mampu<br />

dan memiliki banyak keterbatasan.<br />

Itu membuat mereka tidak<br />

memiliki opportunity dan peluang<br />

untuk berkembang. Padahal,<br />

pastinya anak-anak itu punya<br />

potensi. Jadi nantinya potensi<br />

itu lah yang akan diasah,” papar<br />

Acha yang aktif dalam berbagai<br />

kegiatan sosial.<br />

“Inilah yang aku lihat bahwa<br />

hal tersebut bisa menjadi opportunity<br />

bagi aku untuk masuk<br />

dengan membawa passion aku,<br />

dan berkarya untuk Indonesia<br />

serta menjadi berkat bagi orang<br />

sekitar,” tambahnya. (diana runtu)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!