30.01.2017 Views

Bisnis Surabaya edisi 297

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Terbit Setiap Senin, ECERAN Rp 2.500, HARGA LANGGANAN Rp 10.000 TELEPON : Iklan/Redaksi/Sirkulasi 031-5633456, 5668432, 7317457<br />

Faksimile : 031 - 5675240<br />

www.bisnissurabaya.com<br />

Referensi <strong>Bisnis</strong> Anda EDISI <strong>297</strong>/TAHUN 06, 30 JANUARI - 5 FEBRUARI 2017<br />

DP Turun<br />

Dealer Mesra<br />

dengan Finance<br />

<strong>Bisnis</strong> Utama 2<br />

Wanita Identik dengan<br />

Perhiasan<br />

Ekonomi 3<br />

Berkat Dukungan GM<br />

Sby & Sda 15<br />

Facebook : bisnissurabaya Email : editor_bisnis@yahoo.co.id Twitter : @bisnissby_news Instagram : bisnis_surabaya Website : www.bisnissurabaya.com


2 <strong>Bisnis</strong> Utama<br />

EDISI <strong>297</strong>/TAHUN 06, 30 JANUARI - 5 FEBRUARI 2017<br />

DP Turun<br />

Dealer Mesra dengan Finance<br />

Pasar otomotif 2017 ini mulai bergairah. Kebijakkan<br />

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menurunkan uang muka<br />

atau down payment (DP) untuk kendaraan bermotor<br />

diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan<br />

penjualan kendaraan bermotor. Hal itu guna mendorong<br />

peningkatan ekonomi nasional.<br />

OJK merealisasikan penetapan<br />

penurunan batasan uang muka pembiayaan<br />

kendaraan bermotor disektor<br />

multifinance pada 13 Desember<br />

2016 lalu. Relaksasi DP sendiri<br />

didasarkan pada tingkat kredit<br />

bermasalah atau Non Performing<br />

Finance (NPF) setiap perusahaan<br />

pembiayaan atau rasio asset bermasalah<br />

pada perusahaan atau unit<br />

usaha syariah multifinance.<br />

Jika produsen mobil sedikit<br />

kelabakan dengan kebijakan OJK,<br />

tidak demikian dengan pelaku<br />

industri mobil. Kebijakan itu<br />

disambut baik Dealer Roda 4 (R4)<br />

untuk menggencarkan penjualan.<br />

Meski kebijakan OJK pengaruhnya<br />

lebih besar terhadap proses sistem<br />

financing.<br />

“Mau dibilang berimbas atau<br />

tidak, pasti ada pengaruh. Besar<br />

kecilnya pengaruh yang bisa mengendalikan<br />

adalah kita sendiri,” kata<br />

Area Sales Manager PT United Motors<br />

Centre (UMC), Main Dealer<br />

Suzuki wilayah Jawa Timur (Jatim)<br />

Aloysius Irmawan, kepada <strong>Bisnis</strong><br />

<strong>Surabaya</strong>, pekan lalu.<br />

Ia menambahkan aturan OJK<br />

adalah aturan pemerintah yang mau<br />

atau tidak tetap harus jalan. Namun,<br />

ada sebuah trik yang disiasati agar<br />

benturannya tidak terlalu terasa<br />

pada dealer.<br />

“Kedekatan dengan finance<br />

atau leasing itu sangat penting,<br />

justru itu yang kami tekankan.<br />

Lebih rekat dengan mereka dulu,”<br />

paparnya.<br />

2016 lalu, hampir 70 persen<br />

konsumen Suzuki Jatim memakai<br />

jasa finance dari seluruh tipe yang<br />

ada. Dengan rincian backbone<br />

Suzuki adalah Ertiga, Pick Up,<br />

dan Wagon, disusul tipe lainnya.<br />

Biasanya, konsumen lebih memilih<br />

kredit untuk menjaga flow keuangan<br />

mereka.<br />

“Karena tanpa finance tak<br />

mungkin bagi dealer untuk berkembang.<br />

Apalagi untuk mobil di<br />

segmen komersial seperti Suzuki,”<br />

jelas pria berkacamata ini.<br />

Saat ini, Suzuki menerapkan<br />

minimum DP 20 persen dari harga<br />

on the road (OTR) dengan<br />

tenor 5 tahun. Empat<br />

leasing tertinggi yang<br />

memback up PT UMC<br />

adalah Suzuki Kredit<br />

Finance, Oto Wana Artha,<br />

BCA Finance, dan Indo<br />

Mobil Finance. Empat<br />

perusahaan pembiayaan<br />

ini dua diantaranya mampu mengcover<br />

DP 20 persen dengan proses<br />

cepat. Yakni, Suzuki Kredit Finance<br />

yang juga memegang angka<br />

tertinggi selama tiga bulan terakhir,<br />

dan Oto Wana Artha. Dengan DP<br />

minim tersebut menjadi keuntungan<br />

tersendiri bagi Suzuki untuk bersaing<br />

dengan kompetitornya.<br />

“Data yang dikelola dari tahun<br />

lalu, dari total penjualan 9.036, itu<br />

6.500 nya pembelian secara kredit,”<br />

imbuhnya. Setiap finance, memiliki<br />

kualifikasi dan standar sendiri untuk<br />

menentukan layak atau tidaknya<br />

menjadi nasabah mereka. Finance<br />

akan memilih dealer dengan nasabah<br />

yang minim resiko. Terlebih<br />

dengan DP ringan, tentu menjadi<br />

pertimbangan bagi perusahaan<br />

pembiayaan untuk meloloskan<br />

calon kreditur.<br />

Sebagai bocoran, BCA Finance<br />

memiliki metode baru Fast Track<br />

tanpa ribet. Cukup memberikan<br />

nomor rekening, maka pihak bank<br />

akan langsung menginput lalu<br />

mengecek semua data transaksi customer<br />

untuk menentukan kelayakan.<br />

“Program kami<br />

didukung partner leasing<br />

dan rekan sales di cabang<br />

untuk meningkatkan<br />

penjualan,” tambahnya.<br />

Sebagai Area Sales Manager,<br />

Aloysius, menyadari<br />

bahwa inovasi sangat<br />

dibutuhkan untuk menghadapi<br />

kompetitor. Terlebih persaingan<br />

pasar otomotif tahun ini diprediksi<br />

bakal lebih ketat dengan hadirnya<br />

varian terbaru dari pabrikan lain.<br />

“Tahun ini kami yakin dengan<br />

adanya mobil keluaran terbaru<br />

minimal kami mampu menghadapi<br />

persaingan otomotif R4,” paparnya<br />

optimis.<br />

Hal serupa juga disampaikan<br />

Dharmawan Halim, Area IV<br />

General Manager PT Toyota Astra<br />

Motor (TAM) beberapa waktu lalu.<br />

Toyota berancang-ancang mengukuhkan<br />

diri sebagai market leader di<br />

kelasnya.<br />

“Banyaknya kompetitor<br />

membuat Toyota terus menghadirkan<br />

produk baru dan improvement<br />

model yang mengutamakan local<br />

content yang tinggi,” terang Dharmawan.<br />

Kompetisi di pasar otomotif<br />

yang semakin ketat membuat<br />

Toyota menghadapi tantangan lebih<br />

besar ke depan.<br />

Namun, melalui produk terbaru,<br />

pengusung semangat Let’s Go<br />

Beyond ini berharap dapat membukukan<br />

kinerja yang baik dengan<br />

market share minimal 35 persen.<br />

Berdasarkan pantauan dari <strong>Bisnis</strong><br />

<strong>Surabaya</strong>, Toyota masih nyaman<br />

menetapkan DP minim di angka 30<br />

persen<br />

“Untuk sistem kredit, kami<br />

masih menjual mobil Toyota dengan<br />

minimum DP 30 persen,” ujar salah<br />

satu resepsionis PT TAM Jatim yang<br />

berlokasi di kawasan Basuki Rahmat.<br />

Harga termurah, bunga kompetitif,<br />

cash back gede, serta bonus<br />

dan pelayanan servis menjadi poin<br />

utama para sales untuk memasarkan<br />

produk mereka di tengah persaingan<br />

dengan DP minim. (lely)<br />

OJK tetap Mengkaji<br />

Rencana penurunan uang muka terus<br />

dikaji otoritas jasa keuangan (OJK). Meski<br />

usulan uang muka sebesar 0 persen batal<br />

diterapkan. Bahkan, akan memfinalkan relaksasi<br />

besaran uang muka atau down payment/DP<br />

pembiayaan kendaraan bermotor<br />

perusahaan pembiayaan (multifinance).<br />

Dalam kajian terakhir, OJK membatalkan<br />

rencana DP sebesar 0 persen. Namun, multifinance<br />

dengan kualitas pembiayaan baik<br />

dapat menawarkan besaran DP sebesar 5<br />

persen.<br />

Relaksasi DP multifinance ada besaran<br />

uang muka yang sebelumnya 15 persen<br />

berpotensi menjadi 5 persen. “Besaran<br />

DP yang 0 persen kami putuskan tidak jadi<br />

diterapkan. Saat ini lagi tahap finalisasi (relaksasi),<br />

nanti dilihat (perusahaan) mana<br />

yang mendapat DP 5 persen atau yang<br />

meraih DP 10 persen,” kata Kepala Eksekutif<br />

Pengawas Industri Keuangan Non Bank<br />

(IKNB) OJK Firdaus Djaelani.<br />

Seperti diketahui, ketentuan uang muka<br />

yang berlaku bagi perusahaan pembiayaan<br />

sesuai surat edaran OJK nomor 19/SEO-<br />

JK.05/2015 dan nomor 20/SEOJK.05/2015.<br />

Dengan SE tersebut OJK menyatakan multifinance<br />

dengan non performing financing<br />

(NPF) kurang dari 5 persen dapat memberlakukan<br />

DP kendaraan roda dua dan empat<br />

untuk produktif sebesar 15 persen, serta<br />

uang muka 20 persen untuk pembiayaan<br />

mobil segmen konsumtif.<br />

“Awalnya, DP 0 persen itu merupakan<br />

usulan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan<br />

Indonesia (APPI). Namun, setelah dilakukan<br />

forum group diskusi, ternyata mayoritas<br />

tak mengusulkan hal itu,” ujar Firdaus. Dia<br />

menuturkan sebagian besar multifinance<br />

tak menghendaki usulan tersebut karena<br />

khawatir rasio kredit bermasalah atau nonperforming<br />

financing (NPF) semakin meningkat.<br />

Head of Region PT Adira Dinamika Multifinance<br />

Tbk Jawa Timur (Jatim) Krisdianto,<br />

dalam menanggapi relaksasi aturan Loan<br />

to Value (LTV) kredit kepemilikan rumah<br />

sebelumnya. Saat ini multifinance masih<br />

mengikuti aturan OJK yang melonggarkan<br />

FTV pada 2015. Yakni, 75–80 persen. Dimana<br />

uang muka yang harus dibayarkan<br />

konsumen 20–25 persen. ’’Kalau kendaraan<br />

roda dua, DP-nya 20 persen,’’ terangnya.<br />

Dengan kondisi ini, Adira Jatim mencatat<br />

outstanding pembiayaan sekitar Rp<br />

350 miliar per bulan. Periode Januari - Mei<br />

2016, total outstanding pembiayaan mencapai<br />

Rp 1,75 triliun. Jumlah itu tumbuh<br />

sepuluh persen secara year on year. Angka<br />

pertumbuhan tersebut masih berada<br />

dibawah target perseroan yang mencapai<br />

15 persen.<br />

Jika memungkinkan, tambah Krisdianto,<br />

OJK dapat melonggarkan aturan FTV<br />

setelah lebaran. Ketua APPI Suwandi W<br />

Siahaan, menilai, jika besaran DP dari 15<br />

persen turun jadi 5 persen masih dalam<br />

kategori yang baik bagi multifinance.<br />

APPI memperkirakan total aset industri<br />

multifinance dapat tumbuh maksimal<br />

1 persen secara year on year (yoy) pada<br />

akhir 2016. Sedangkan piutang pembiayaan<br />

dapat naik kisaran 3-5 persen (yoy).<br />

Data statistik menunjukan perusahaan<br />

pembiayaan yang dipublikasikan OJK,<br />

hingga Agustus 2016 piutang pembiayaan<br />

industri multifinance naik 2,97 persen secara<br />

year to date (ytd) menjadi Rp 374,06<br />

triliun. Industri mengalami kenaikan total<br />

aset 1,65 persen (ytd) menjadi Rp 432,74<br />

triliun. Meski demikian, pertumbuhan aset<br />

multifinance secara yoy minus 1,14 persen<br />

dibanding posisi Agustus 2015 yang sebesar<br />

Rp 437,74 triliun. (ton)


EDISI <strong>297</strong>/TAHUN 06, 30 JANUARI - 5 FEBRUARI 2017<br />

Lilik Owner Kampoeng Steak<br />

Ekonomi<br />

3<br />

Menu Bintang Lima Harga Mahasiswa<br />

Steak bukan lagi menu mahal. Banyak orang berpikiran, potongan daging panggang dengan<br />

saus barberque gurih ini adalah menu orang-orang berduit. Di tangan Hermawan Herjuno<br />

Sugondho, dan sang istri Lilik, steak disulap menjadi menu bintang lima harga mahasiswa.<br />

Yaaaaa…., pasangan suami istri (Pasutri) ini adalah owner Kampoeng Steak yang sudah<br />

punya belasan cabang di <strong>Surabaya</strong>.<br />

Berawal dari kegemaran<br />

menyantap<br />

hidangan ala<br />

Western food ini, Herjuno,<br />

bersama Lilik, mulai berpikiran<br />

untuk mengenalkan steak<br />

kepada masyarakat dengan<br />

harga terjangkau. Hobi<br />

masak steak dari ibu mertua,<br />

diadopsi Lilik untuk mencoba<br />

ladang bisnis kuliner.<br />

“Ibu mertua di Solo memang<br />

senang memasak steak untuk<br />

anak-anaknya. Usaha ini awalnya<br />

dari orang tua, yang juga buka<br />

usaha ini,’’ kata Lilik, kepada<br />

<strong>Bisnis</strong> <strong>Surabaya</strong>, pekan lalu.<br />

Lepas dari orang tua di Solo, Lilik<br />

pun mendampingi suami untuk<br />

membuka sendiri bisnis yang sama<br />

di Salatiga.<br />

Namun, karena disana kurang<br />

berkembang, mereka berekspansi<br />

ke <strong>Surabaya</strong> pada 2002. Pengalaman<br />

sebagai mahasiswa membuat<br />

keduanya mencoba peruntungan<br />

kuliner mewah harga murah<br />

meriah.<br />

“Kita ingin mahasiswa bisa<br />

makan steak, nggak cuma makan<br />

telur sama mie,” jelas perempuan<br />

yang tetap telaten merawat putraputranya<br />

di tengah kesibukannya<br />

ini.<br />

Memulai usaha dari nol<br />

memang tidak mudah, apalagi<br />

mengenalkan sesuatu yang baru<br />

untuk bisa dinikmati pelanggan.<br />

Lilik, dengan penuh kesabaran<br />

selalu mendampingi sang suami<br />

hingga usaha ini berkembang pesat<br />

di bulan ketiga. Dan tahun kedua<br />

membuka cabang baru.<br />

“Kita berusaha untuk menembus<br />

steak yang murah meriah,<br />

dengan harga middle kebawah.<br />

Kebetulan di <strong>Surabaya</strong> waktu itu<br />

belum ada steak dengan standar<br />

seperti ini, menu mewah harga<br />

murah,” tambah wanita kelahiran<br />

1974 tersebut.<br />

Hingga kini, Kampoeng Steak<br />

telah membuka 15 cabang di<br />

<strong>Surabaya</strong>, selain Jakarta, Bandung,<br />

dan Bali. Harga murah, pelayanan<br />

lebih menjadi kunci keberhasilan<br />

Hermawan Herjuno, dan Lilik, untuk<br />

terjun dalam bisnis kuliner ini.<br />

“Satu lagi, mengikuti tren<br />

sosial media untuk menambah<br />

market,” pungkasnya ramah. (lely<br />

yuana)<br />

Wanita Identik dengan Perhiasan<br />

The Prince Jewellery Diserbu Pengunjung<br />

Perhiasan menjadi pelengkap kecantikan<br />

wanita. Siapapun pasti menoleh, saat melihat dua<br />

model cantik nan seksi mengenakan satu set perhiasan<br />

paduan gemstone berlian. Mereka melenggak-lenggok<br />

seolah menggoda laki-laki di depan<br />

sebuah counter permata, The Prince Jewellery.<br />

Wanita selalu identik dengan perhiasan untuk melengkapi<br />

keanggunan dan dipercaya mampu meningkatkan<br />

aura maupun rasa percaya diri.<br />

Membidik segmen<br />

wanita dinamis dan<br />

fashionable, toko jewellery<br />

mengusung konsep<br />

spring flower ini<br />

begitu cermat memanjakan<br />

customer dengan<br />

menawarkan berbagai<br />

koleksi berlian berstandar<br />

Gemoological Institute<br />

of America (GIA).<br />

Yakni, berlian dengan<br />

sertifikat internasional<br />

yang tentunya lebih<br />

berkualitas dan akurat.<br />

“Center diamond<br />

kita memang berlian<br />

GIA yang bersertifikat internasional,” kata Board<br />

of Director The Prince Jewellery, Agus Tjokro,<br />

kepada <strong>Bisnis</strong> <strong>Surabaya</strong> saat grand opening The<br />

Prince Jewellery ke-7, Mall Tunjungan Plaza 3<br />

(TP) <strong>Surabaya</strong>.<br />

Tentang koleksi warna berlian, The Prince Jewellery<br />

mematok F Colour VPPS 1 Clarity sebagai<br />

standar. Sedangkan koleksi perhiasan, kombinasi<br />

dua warna Rose Gold dan emas putih akan menjadi<br />

trend yang diusung The Prince Jewellery 2017 ini.<br />

“Sekarang dikombinasi dua warna antara keduanya,<br />

Rose Gold dan emas,” terang pria yang murah<br />

senyum tersebut. Ia menyatakan, pamor berlian<br />

menjadi andalan The Prince Jewellery untuk<br />

memasarkan produk disegmen middle up. Selain<br />

berlian, blue saphir, emerald, topaz maupun rubi<br />

menjadi pelengkap aneka koleksi batu mulia yang<br />

ditawarkan.<br />

“Kadang-kadang kita padukan. Misalnya, blue<br />

saphir bagian centernya, untuk pinggirnya kita kasih<br />

berlian putih,” imbuhnya. The Jewellery optimis<br />

bisa survive dengan membuka cabang baru.<br />

Terbukti saat grand opening, counter nampak ramai<br />

dikerubuti pengunjung yang ingin melihat atau<br />

membeli koleksi berbagai item menarik.<br />

Di tengah perlambatan ekonomi tahun lalu,<br />

Agus Tjokro, optimis pasar emas akan kembali<br />

bergairah 2017 ini. “Pasti tahun ini ada kenaikan,<br />

karena tempo hari kondisi ekonomi sedang lesu.<br />

Cuma saya yakin tahun ayam api ini adalah saatnya<br />

untuk bangkit,” pungkasnya optimis. (lely)<br />

Oleh : Bagus Supomo<br />

Pangamat Pariwisata dan Perhotelan Jatim<br />

Wae Rebo, Negeri Dongeng di Pedalaman Indonesia<br />

Desa tradisional terindah di Indonesia<br />

menjadi sebutan untuk Wae<br />

Rebo. Sebuah desa yang menjadi<br />

bagian dari Desa Satar Lenda, Kecamatan<br />

Satarmese, Kabupaten Manggarai<br />

Barat, Flores. Sebutan itu sangat<br />

pas jika disematkan pada Desa<br />

Wae Rebo. Bak negeri dongeng,<br />

Wae Rebo dikelilingi pegunungan<br />

dan berselimutkan kabut lembut<br />

yang menyejukkan. Selain letak<br />

yang sangat menyenangkan, desa<br />

ini memiliki bangunan rumah yang<br />

sangat unik, yakni Mbaru Niang.<br />

Rumah adat berbentuk kerucut ini<br />

telah menerima penghargaan dari<br />

UNESCO 2012 lalu. Mbaru Niang<br />

inilah yang melengkapi keunikan<br />

Desa Wae Rebo dan menjadikan<br />

Wae Rebo sebuah tempat di sebuah<br />

negeri khayalan.<br />

Perjalanan menuju desa ini<br />

membutuhkan cukup banyak waktu<br />

dan biaya yang bisa dikatakan tak<br />

murah. Meski begitu, wisatawan masih<br />

saja banyak berdatangan. Kebanyakan<br />

wisatawan yang datang adalah<br />

wisatawan luar negeri. Dari Labuan<br />

Bajo, perjalanan membutuhkan delapan<br />

jam dan harus melewati hutan<br />

asri sepanjang 4 kilometer, mengingat<br />

letak desa yang berada 1.200<br />

mdpl. Perjalanan cukup panjang<br />

tersebut akan terbayar ketika para<br />

wisatawan telah sampai di desa atas<br />

awan ini. Suasana yang damai, jauh<br />

dari hiruk pikuk keduniawian sangat<br />

pas bagi para wisatawan yang pergi<br />

untuk mendapat ketenangan diri. Selain<br />

pemandangan hijau disekeliling<br />

dan Mbaru Niang yang menjulang<br />

dengan dekapan kabut di sekeliling,<br />

wisatawan di Wae Rebo juga bisa<br />

menyaksikan hamparan bintangbintang<br />

dan jika beruntung Galaksi<br />

Bimasakti akan muncul menyapa.<br />

Tersembunyinya desa ini memiliki<br />

hal baik dan buruknya. Ketenangan<br />

ketika berada di desa tersebut<br />

ternyata harus dibayar dengan<br />

susahnya mendapat akses pendidikan<br />

dan kesehatan masyarakat. Untuk<br />

mendapatkan fasilitas kesehatan,<br />

masyarakat harus turun gunung ke<br />

desa tetangga dan untuk bersekolah<br />

anak-anak warga Desa Wae Rebo<br />

biasanya akan tinggal di Denge yang<br />

memiliki sekolah dasar dan setiap<br />

akhir pekan anak-anak tersebut akan<br />

kembali ke Wae Rebo untuk berkumpul<br />

bersama keluarganya.<br />

Kegiatan sehari-hari yang dilakukan<br />

warga desa ini adalah berkebun<br />

kopi dan sebagai pengrajin kain<br />

cura, kain tradisional khas desa ini.<br />

Wisatawan yang datang juga bisa<br />

ikut terkibat dalam kegiatan-kegiatan<br />

yang dilakukan oleh warga. Menyatu<br />

dengan alam dan warga sekitar<br />

menjadikan kunjungan ke desa ini<br />

banyak diminati. Satu hal lain adalah<br />

menginap di Mbaru Niang yang sudah<br />

sangat dikenal di dunia ini. Ingin<br />

menikmati kedamaian suatu tempat<br />

tersembunyi di negeri Indonesia ini?<br />

Masukkan Wae Rebo dalam list kunjunganmu.


4 Opini<br />

Kolom Amak Syariffudin<br />

EDISI <strong>297</strong>/TAHUN 06, 30 JANUARI - 5 FEBRUARI 2017<br />

TABLOID<br />

Bayangan Pajak Progresif Buat ‘Lahan Tidur’<br />

BUKAN ‘pengetahuan baru’<br />

bagi masyarakat, terutama yang ada<br />

di perkotaan maupun daerah yang<br />

dipetakan sebagai kawasan perindustrian,<br />

bahwa lahan tanah merupakan<br />

asset simpanan modal untuk berspekulasi<br />

pada harga jualnya. Bukan rahasia<br />

pula, bahwa banyak spekulan yang<br />

bermodal untuk melakukan pembelian<br />

lahan dari orang-orang pemilik tanah<br />

yang membutuhkan uang segera. Rahasia<br />

umum pula, bahwa di dalam kota<br />

atau kawasan berindustri itu banyak<br />

terlihat lahan-lahan kosong bangunan,<br />

sehingga terdapat beberapa lahan<br />

mangkrak di sepanjang jalan pada di<br />

lokasi demikian. Seolah-olah terdapat<br />

“bolong-bolong” dari deretan bangunan<br />

perumahan atau pertokoan atau<br />

tempat usaha lainnya. Kondisi macam<br />

itu nampaknya lama-lama menjengkelkan<br />

juga. Pajak tanah/lahan kosong<br />

itu semula berlaku sebagaimana yang<br />

telah ditentukan dan mampu dibayar<br />

pemiliknya (terutama pemilik baru<br />

yang menjadi spekulan tanah). Bidangbidang<br />

tanah macam itulah yang dimaksud<br />

sebagai “lahan tidur”. Mereka<br />

‘menahan’ jual tanah mereka, Karena<br />

memaklumi, bahwa harga tanah permeternya<br />

di kawasan itu bertambah<br />

hari bertambah tinggi. Harganya bisa<br />

di atas seratus persen lebih tinggi dari<br />

harga tahun sebelumnya. Tidak heran<br />

bila ada harga lahan permeternya mencapai<br />

jutaan atau puluhan juta rupiah.<br />

Oleh :<br />

Adig Suwandi<br />

Pemerhati Sosial-Ekonomi<br />

Industri Manufaktur<br />

KOMITMEN Indonesia menjadi negara industri tampaknya menghadapi ujian<br />

berat. Bila salah satu ukuran tingkat kemajuan sebuah negara dalam melaksanakan<br />

industrialisasi adalah besarnya kontribusi industri manufaktur terhadap<br />

pertumbuhan Produk Domesik Bruto (PDB), tentulah kita semua perlu melihatnya<br />

secara arif dan kontekstual. Sebaliknya, gejala deindustrialisasi semakin nyata saat<br />

kontribusi sektor manufaktur alias industri pengolahan non-migas terhadap PDB<br />

mengalami tergerus. Bagi Indonesia, gejala deindustrialisasi tadi juga dapat dicermati<br />

dari kian merosotnya pertumbuhan industri manufaktur dan kini berada di<br />

bawah pertumbuhan ekonomi nasional.<br />

Kontribusi sektor industri manufaktur terhadap PDB mengalami trend penurunan<br />

sejak dekade lalu. Pada 2004, sumbangan industri manufaktur terhadap<br />

PDB masih 28,34 persen, tetapi dalam satu dekade terakhir kinerjanya kian<br />

tergelincir. Pada periode 2013-2015, sumbangan industri manufaktur terhadap<br />

PDB masing-masing 21,03 persen (2013), bergerak ke 21,01 persen (2014), dan<br />

20,84 persen (2015), sedangkan dari sisi laju pertumbuhannya masing-masing<br />

4,37 persen (2013), 4,61 persen (2014), dan 4,25 persen (2015) atau di bawah<br />

pertumbuhan ekonomi nasional yang masing-masing mencapai besaran 5,78<br />

persen (2013), 5,02 persen (2014), dan 4,79 persen (2015). Laju pertumbuhan<br />

sektor industri pengolahan juga di bawah sejumlah sektor lainnya. Seperti informasi<br />

dan komunikasi, konstruksi, jasa keuangan dan asuransi, serta jasa perusahaan.<br />

Sekedar komparasi, pada era 1990-an, industri manufaktur Indonesia masih<br />

berjaya dengan pertumbuhan 11 persen per tahun dan menguasai 4,6 persen<br />

industri manufaktur dunia. Tetapi, kejayaan tersebut kian surut dan saat ini industri<br />

manufaktur Indonesia hanya mampu tumbuh sekitar 4-5 persen per tahun.<br />

Gejala Deindustrialisasi<br />

Gejala deindustrialisasi terus berlanjut hingga awal 2016. Pada kuartal pertama<br />

2016, kontribusi industri manufaktur terhadap PDB sebesar 20,80 persen dan<br />

laju pertumbuhannya 4,59 persen atau di bawah laju pertumbuhan ekonomi yang<br />

mencatat angka 4,92 persen. Gejala deindustrialisasi ini juga menyulut gelombang<br />

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang sudah terjadi sejak beberapa tahun belakangan.<br />

Saat ini industri manufaktur Indonesia pun kian tertinggal dari negara<br />

lain. Bank Indonesia (BI) mencatat, hingga kuartal III-2016 kontribusi sektor ini<br />

PDB terhadap PDB baru tercatat 20 persen. Bagaimanapun juga lemahnya industri<br />

manufaktur menyebabkan ketidakmampuan melakukan substitusi penurunan<br />

ekspor komoditas.<br />

Nilai ekspor selama Oktober 2016 tercatat sebesar USD 12,68 miliar atau meningkat<br />

0,88 persen dibanding ekspor September 2016. Demikian juga, dibanding<br />

Oktober 2015 terjadi peningkatan 4,60 persen. Khusus untuk ekspor non-migas<br />

saja selama Oktober 2016 mencapai USD 11,65 miliar atau naik 1,22 persen<br />

dibanding September 2016. Sementara dibanding ekspor Oktober 2015 naik 8,43<br />

persen. Walaupun demikian, secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari−Oktober<br />

2016 mencapai USD 117,09 miliar atau menurun 8,04 persen dibanding<br />

periode sama 2015, juga ekspor non-migas mencapai USD 106,37 miliar atau<br />

menurun 4,65 persen.<br />

Peningkatan terbesar ekspor non-migas Oktober 2016 terhadap September<br />

2016 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar USD 287,1 juta (19,02<br />

persen). Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam<br />

senilai USD 158,8 juta (37,28 persen). Ekspor non-migas ke Tiongkok periode<br />

Malahan di Jakarta, tanah (mungkin<br />

berikut nilai bangunannya) ada yang<br />

dihargai 200 juta rupiah per meternya!<br />

Mulai Februari depan, pemerintah<br />

pusat membahas suatu peraturan<br />

pemerintah (PP) untuk mengharuskan<br />

pemilik ‘lahan tidur’ itu membayar pajak-progresif.<br />

Pajak untuk tanah yang<br />

lebih besar nilainya dari pajak yang<br />

sudah dikenakan, atau pajak rangkap<br />

kepemilikan tanah yang selain dari tanah<br />

yang ditempatinya.<br />

Menurut ketua Tim Ahli Wakil<br />

Presiden, Sofjan Wanandi (24/1) penerapan<br />

pajak-progresif tersebut untuk<br />

mendorong pemanfaatan lahan agar<br />

lebih produktif. Pembahasannya juga<br />

melibatkan para pengusaha agar tidak<br />

mengganggu iklim property. Katanya,<br />

saat ini yang berinvestasi melalui tanah,<br />

tetapi tidak digunakan untuk apapun.<br />

<strong>Bisnis</strong> macam itu membuat harga tanah<br />

semakin tinggi, berakibat masyarakat<br />

kelas bawah kerap kesulitan memiliki<br />

properti. Dikarenakan PP itu nantinya<br />

menyangkut aturan kepemilikan tanah<br />

yang harus diperjelas dan agar tidak<br />

hanya digunakan oleh para spekulan,<br />

maka pembahasannya melibatkan beberapa<br />

kementerian. Antara lain Kementerian<br />

Agraria & Tata Ruang atau<br />

Badan Pertanahan Nasional (BPN).<br />

Kepala Badan Kebijakan Fiskal<br />

(BKF) Kemenkeu Suahasil Nazara<br />

(24/1) juga berpendapat, bahwa penerapan<br />

pajak tersebut disebabkan tingginya<br />

tingkat investasi public yang berupa<br />

pembelian lahan tetapi yang beum<br />

dibarengi dengan peruntukan pemanfaatannya<br />

secara maksimal. Sedangkan<br />

ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin)<br />

Indonesia, Rosan Roeslani (24/1)<br />

menyatakan, pajak progresif terhadap<br />

tanah dapat mencegah para spekulan<br />

(tanah). “Juga bisa mencegah kepemilikan<br />

tanah dalam satu pihak dan<br />

dapat menciptakan sesuatu yang lebih<br />

produktif dan meningkatkan perekonomian.”<br />

Disebabkan PP pajak-progresif untuk<br />

tanah tersebut diberlakukan di seluruh<br />

wilayah negara kita, sudah pasti<br />

ada anggota DPR-RI yang tergelitik,<br />

yang mengusulkan menyidangkan PP<br />

itu atau memanggil pihak pemerintah<br />

untuk memberikan penjelasan dan bisa<br />

dijadikan bulan-bulanan pertanyaan,<br />

kritik atau upaya melemahkan isi PP.<br />

Maklum, di belakang penerapan PP<br />

itu, banyak orang-orang berpengaruh,<br />

politikus, hartawan dan lain-lain yang<br />

memiliki atau sekurang-kurangya bertautan<br />

atau memiliki lahan-lahan tidur<br />

yang luas. Terutama yang ada di daerah<br />

luar Jawa. Para tuan tanah baru di<br />

republik kita, di mana pengaruh yang<br />

dibawa oleh kekuasaan dan kekuatan<br />

sosial/ekonominya dapat memiliki<br />

lahan-lahan yang kemudian dibiarkan<br />

non-produktif. Tujuannya, spekulasi<br />

harga apabila di kawasan tersebut harga<br />

tanah menjadi tinggi Karena dibutuhkan<br />

untuk pelebaran wilayah kota,<br />

industri atau pertambangan. Meskipun<br />

Menteri Koordinator Perekonomian<br />

Darmin Nasution menyatakan (25/1)<br />

masih mencari ‘payung hukum’ untuk<br />

menetapkan PP tersebut, namun bayangan<br />

yang sudah diambang kepastian,<br />

PP itu akan dikeluarkan pada Februari<br />

ini.<br />

Nampaknya pemerintah dalam<br />

melakukan intensifikasi pendapatan<br />

negara melalui pajak, salah satunya<br />

yang bakal mendukung pendapatan<br />

itu adalah dengan pajak progresif untuk<br />

‘lahan tidur’ tersebut. Karena begitu<br />

banyak dan luasnya ‘lahan tidur’<br />

– terutama di seluruh kawasan pulau<br />

Jawa,-- perlu ada aturan untuk membatasi<br />

menjamurnya spekulan tanah.<br />

Sekaligus meredam kecemburuan sosial,<br />

mereka yang tidak memiliki properti<br />

melihat lahan-lahan kosong yang<br />

luas namun tidak ada bangunan rumah<br />

atau lainnya dan seolah pemiliknya tidak<br />

butuh duit. Hanya saja, pihak yang<br />

nantinya menarik pajak-progresif itu<br />

tidak pilih kasih karena takut kepada<br />

pemiliknya yang umpama mantan birokrat<br />

kelas atas, perwira tinggi militer<br />

atau polisi, ataupun pimpinan partai<br />

politik maupun pimpinan organisasi<br />

keagamaan.***<br />

Oktober 2016 mencapai angka terbesar (USD 1,68 miliar), disusul Amerika Serikat<br />

(USD 1,30 miliar) dan Jepang (USD 1,14 miliar), dengan kontribusi ketiganya<br />

mencapai 35,37 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (28 negara) sebesar<br />

USD 1,22 miliar. Sedangkan, bila menurut sektor ekspor non-migas hasil industri<br />

pengolahan Januari−Oktober 2016 turun 2,59 persen dibanding periode sama 2015<br />

serta ekspor hasil tambang lainnya turun 14,30 persen dan ekspor hasil pertanian<br />

turun 13,81 persen.<br />

Untuk meningkatkan kontribusi sektor manufaktur terhadap pertumbuhan<br />

ekonomi, PDB, penyerapan tenaga kerja, sangat mendesak dilakukannya pembenahan<br />

internal melalui berbagai upaya. Salah satunya, meningkatkan kualitas<br />

sumber daya manusia sehingga kompetensi teknis terpenuhi. Masih belum<br />

membaiknya kualitas tenaga kerja di sektor manufaktur, terlihat dari tingkat elastisitas<br />

penyerapan tenaga kerja dari satu persen pertumbuhan ekonomi. Rata-rata<br />

tingkat elastisitas selama 2013-2016 adalah dari satu persen pertumbuhan ekonomi<br />

baru menyerap 400.000 orang. Memang perlu dicermati mengapa terjadi<br />

penurunan tenaga kerja terserap dimaksud.<br />

Tentu saja gejala deindustrialisasi yang sedang terjadi harus segera dihentikan.<br />

Kegagalan menghindari deindustrialisasi hanya akan membuat Indonesia<br />

masuk middle income trap dan menahan Indonesia naik kelas ke level negara<br />

berpendapatan lebih tinggi. Sektor manufaktur menjadi kunci untuk lepas<br />

dari middle income trap. Sektor manufaktur yang kuat menjadi syarat untuk meningkatkan<br />

pendapatan per kapita masyarakat Indonesia. Transformasi struktural<br />

secara alamiah terjadi melalui peningkatkan peran dan kontribusinya, sementara<br />

meski secara persentase peranan sektor pertanian mengecil tetapi relatif besarannya<br />

terus tumbuh.<br />

Iklim Usaha<br />

Sejak Indonesia menganut kebijakan ekonomi terbuka, praktis dampak perubahan<br />

pada perekonomian dunia tak dapat dihindari. Konsekuensi logisnya,<br />

untuk menghadapi ketidapastian besar pada lingkungan strategis Indonesia perlu<br />

memiliki solusi komprehensif dan menyeluruh guna menghindari berlanjutnya<br />

deindustrialisasi. Hilirisasi industri untuk menghasilkan produk bernilai tambah<br />

tinggi, memperkuat struktur industri, menyediakan lapangan kerja serta peluang<br />

usaha di negeri sendiri merupakan sebagian dari solusi dimaksud. Indonesia harus<br />

memiliki pula industri primer (primary industry) kuat guna menopang terus<br />

tumbuhnya sektor jasa dan perdagangan. Kuncinya terletak pada upaya penguatan<br />

industri manufaktur nasional. Kita selama ini terlalu mengandalkan industri<br />

berbasis komoditas yang rentan terhadap gejolak harga di pasar ekspor. Di saat<br />

ekonomi dunia melemah seperti sekarang ini, harga komoditas pun berguguran<br />

dan akhirnya memukul ekspor dan menstimulasi pembengkakan defisit neraca<br />

perdagangan.<br />

Untuk menjadi negara dengan industri yang bertumbuh, kuat, dan maju, kontribusi<br />

industri manufaktur harus setidaknya 40 persen terhadap PDB. Jika angka<br />

tersebut tercapai, Indonesia baru bisa mengaku sebagai negara dengan industri<br />

kuat. Kontribusi tersebut merupakan yang tertinggi di antara sektor lainnya. Presiden<br />

Jokowi juga telah memberikan arahan, peningkatan investasi industri dipacu<br />

untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus mengurangi angka<br />

kemiskinan dan pengangguran melalui penciptaan lapangan kerja. Target petumbuhan<br />

ekonomi sekitar 5,2 persen (2017) dan 7,0 persen (2018), sedangkan investasi<br />

diharapkan mencapai Rp 600 triliun (2017) dan Rp 800 triliun (2018). Bahkan, di<br />

dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035 yang<br />

memuat visi misi, dan strategi pembangunan industri. Pemerintah telah menetapkan<br />

sasaran kuantitatif pembangunan industri secara gradual hingga 2035.<br />

Sekali lagi, industri manufaktur mesti didorong dengan berbagai upaya dan<br />

kebijakan pemerintah yang telah dan akan dilakukan. Antara lain, menciptakan<br />

iklim usaha yang kondusif, melakukan deregulasi, menerbitkan paket kebijakan<br />

ekonomi, pembangunan infrastruktur dan penurunan harga gas industri. Apabila<br />

semua itu berjalan baik, target yang ditetapkan bisa tercapai dengan pertumbuhan<br />

industri sebesar 5,4 persen, di atas pertumbuhan ekonomi 2017.<br />

Pemimpin umum<br />

Nyoman Sudapet<br />

Pemimpin Redaksi/<br />

Penanggung Jawab<br />

Bambang Wiliarto<br />

Redaktur Pelaksana/Korlip<br />

Samudera Ghozuwan<br />

Redaktur<br />

Antonius Andhika<br />

Wartawan Senior<br />

HM Taufiq<br />

Anggota Redaksi<br />

Antonius Andhika, Lely Yuana, Meta<br />

Vabiola, Romadhona, Samudera,<br />

Yenny Noer R<br />

Gresik<br />

Samudera Ghozuwan<br />

Mojokerto<br />

Nyoto Eko Sudarmanto,<br />

Kartiwi,<br />

Machradji Machfud<br />

Malang & Batu<br />

Erno<br />

Lamongan<br />

Samudra<br />

Blitar<br />

Khoirul Abadi<br />

Bojonegoro<br />

Sumali<br />

Tuban<br />

Imam Suroso<br />

Madiun<br />

Ajun Ally<br />

Ngawi & Magetan<br />

Eko Setiyowati<br />

Probolinggo<br />

Yusron Fuadi<br />

Fotografer<br />

Romadhona Yulian BW<br />

Marketing<br />

Noor NH<br />

Desain Grafis<br />

M. Hadi Widjaja<br />

Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi<br />

- Raya Darmo Permai III A5-A8<br />

<strong>Surabaya</strong><br />

Telp. 031-7317457 Fax. 031-7315994<br />

- Permata Darmo Bintoro 22 -23 Jalan<br />

Ketampon <strong>Surabaya</strong><br />

Telp. 031 5668432, 5633456. Fax. 031<br />

5675240.<br />

Email<br />

editor_bisnis@yahoo.co.id<br />

Penerbit :<br />

PT <strong>Bisnis</strong> <strong>Surabaya</strong> Pos<br />

Rekening Bank Jatim<br />

075-1004-753<br />

a/n PT Tarukan Media Dharma<br />

Pencetak :<br />

PT Percetakan Bali Post<br />

Jl. Kebo Iwa 63A Denpasar Barat<br />

Perwakilan :<br />

Jalan Kepundung 67 A, Telp. 0361<br />

225764, 225765. Fax. 0361 227418<br />

Denpasar, Jalan Palmerah Barat 21 F,<br />

Telp. 021 5357602. Fax. 021 5357605<br />

Jakarta.<br />

Iklan Peluang Emas Tarif Iklan<br />

Mini/Baris : Rp 11.000 (30 Karakter)<br />

minimum 2 baris, maksimum 10 baris<br />

(bayar dimuka),<br />

Iklan Display Full Colour : Rp<br />

15.000/mmk<br />

Advertorial Colour : Rp 10.000/mmk<br />

Iklan Keluarga/Sosial : Rp 5.000/<br />

mmk<br />

Informasi dan Pemasangan Iklan<br />

Hubungi : 031 5668432/5633456,<br />

Fax. 031 5675240<br />

“ Jika pers merugikan,<br />

jangan main hakim sendiri,<br />

gunakan hak jawab atau<br />

adukan ke Dewan Pers”<br />

( Pesan ini disampaikan <strong>Bisnis</strong><br />

<strong>Surabaya</strong> dan Dewan Pers )<br />

Gedung Dewan Pers, Lantai 7-8, Jl.<br />

Kebon Sirih 34, Jakarta 10110 Tel.<br />

(021) 3521488, 3504874, 3504874 -<br />

75, Fax (021) 3452030,<br />

E-mail : dewanpers@cbn.net.id<br />

Twitter : @dewanpers<br />

Website : www.dewanpers.or.id /<br />

www.presscouncil.or.id<br />

WARTAWAN BISNIS SURABAYA SELALU<br />

MEMBAWA TANDA PENGENAL , DAN<br />

TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/<br />

MEMINTA APAPUN DARI NARASUMBER


EDISI <strong>297</strong>/TAHUN 06, 30 JANUARI - 5 FEBRUARI 2017<br />

PERGERAKAN KURS TRANSAKSI BANK INDONESIA SEPEKAN<br />

Bank<br />

5<br />

TANGGAL<br />

AUD EUR HKD JPY SGD USD<br />

Sumber : BI(ton)<br />

Diah arfianti dibantu<br />

suaminya, Mochammad<br />

Rofik, melakukan trial<br />

oven convection yang<br />

bari didatangkan dari<br />

Taiwan, Kamis (26/1).<br />

Banjir Order, UKM Pahlawan Ekonomi Beli Mesin Roti dari Taiwan<br />

Tak sia-sia kerja keras Diah Arfianti. Pelaku usaha<br />

Pahlawan Ekonomi <strong>Surabaya</strong> ini, akhirnya<br />

bisa mewujudkan mimpinya membeli mesin<br />

roti yang didatangkan dari Taiwan. Mesin tersebut dipakai<br />

untuk menambah kapasitas produksi. Ini menyusul makin<br />

membanjirnya order yang diterima.<br />

“Saya pesan sejak November 2016 lalu, melalui distributor<br />

di <strong>Surabaya</strong> yang khusus mendatangnya barangbarang<br />

dari Taiwan. Alhamdulillah, barangnya sekarang<br />

lagi trial (uji coba),” kata Diah Arfianti yang ditemui di<br />

rumahnya sekaligus tempat produksi di Jalan Ketandan<br />

Baru II, <strong>Surabaya</strong>, Kamis (26/1).<br />

Mesin roti yang dibeli owner Diah Cookies ini berupa<br />

oven convection 705 dan mixer SM-201 merek Sinmag,<br />

buatan Taiwan tahun 2016. Untuk oven convection yang<br />

berkapasitas lima loyang tersebut dibeli seharga Rp 45<br />

juta. Sedang mixer (pengaduk adonan roti) ukuran 20 liter<br />

dibeli seharga Rp 10 juta. Totalnya Rp 55 juta. Dua mesin<br />

roti ini biasa dipakai toko kue dan pastry yang memiliki<br />

brand ternama.<br />

“Saya belinya cash dari hasil nabung. Itung-itung buat<br />

investasi,” cetus perempuan berjilbab ini, lantas tersipu.<br />

Menurut Diah, untuk satu loyang rata-rata bisa menghasilkan<br />

3-4 toples kue kering. Saat ini, Diah dibantu empat<br />

orang asistennya bisa memproduksi 100 toples per<br />

hari. Dengan mesin baru tersebut, produksinuya dipastikan<br />

naik dua kali lipat, 200 toples per hari.<br />

“Minggu ini saya kejar deadline pesanan untuk perayaan<br />

Imlek. Sekaligus persiapan Lebaran, biasanya<br />

memang empat bulan sebelumnya saya sudah terima<br />

pesanan,” terang Diah yang meraih juara pertama kategori<br />

Home Industry Pahlawan Ekonomi Award 2016 tersebut.<br />

Kata dia, dengan mesin roti baru ini, ia menarget bisa<br />

memproduksi 30 ribu toples di tahun 2017. Jumlah ini<br />

mengalami kenaikan dari tahun 2016, di mana Diah Cookies<br />

telah memproduksi 15 ribu toples.<br />

Untuk memenuhinya, selain menambah kapasitas barang,<br />

mulai Februari mendatang, Diah menambah asisten<br />

dari 4 orang menjadi 20 orang.<br />

“Saya melibatkan warga sekitar kampung membantu<br />

saya. Biar mereka juga bisa merasakan mendapatkan<br />

penghasilan. Saya juga sudah menyewa rumah karena kalau<br />

produksi di rumah sendiri tidak memadai lagi,” tutur<br />

dia.<br />

Dia menambahkan, pengadaan mesin roti ini juga untuk<br />

pengembangan usahanya. Di mana, pada Juni nanti, ia<br />

tak akan melayani pembelian ritel alias ecer.<br />

“Ada 10 agen yang sudah membeli produk saya. Mereka<br />

tersebar di <strong>Surabaya</strong>, Gresik dan Bojonegoro,” ungkapnya.<br />

Untuk menjadi agen, Dia mematok persyaratan harus<br />

uang muka Rp 30 juta. Uang itu dipakai sebagai belanja<br />

produknya. “Jika produknya tidak habis dijual, kami<br />

mengembalikan uangnya dalam jangka waktu yang telah<br />

disepakati,” papar dia.<br />

Saat ini, harga kue yang dijual Diah Cookies bervariasi.<br />

Ada yang dijual Rp 30 ribu, Rp 75 ribu, sampai Rp<br />

90 ribu per toples. Harga itu sesuai varian kemasannya.<br />

Untuk toples paling kecil ukuran 250 gram, ia membandrol<br />

Rp 30 ribu.<br />

Lebaran atau Natalan tahun lalu, Diah Cookies mampu<br />

memproduksi 1.500-2.000 toples setiap harinya. Semua<br />

produknya bisa ludes terjual hanya dalam seminggu. (ton)<br />

Jaga Stabilitas Pangan, BI Jatim Kaji Pembentukan BUMD<br />

Bank Indonesia Perwakilan<br />

Jawa Timur kini mulai mengkaji<br />

pembentukan BUMD Pangan<br />

untuk menekan angka inflasi serta<br />

memperkuat penyediaan pangan<br />

di Jawa Timur.<br />

Kepala BI Perwakilan Jawa<br />

Timur Difi Achmad Johansyah<br />

mengatakan, dibentuknya BUMD<br />

Pangan untuk memberikan<br />

semangat baru untuk para petani<br />

sebab hasil panen nya nanti<br />

diberikan harga yang pantas oleh<br />

BUMD. Sehingga<br />

diharapkan<br />

kebutuhan<br />

pangan seharihari<br />

akan tetap<br />

memenuhi kebutuhan<br />

pasar.<br />

“BUMD saat ini perlu kajian<br />

dulu, mulai penelitian dari akademik,<br />

dan mekanismenya seperti<br />

apa, jika memang gagasan untuk<br />

membentuk BUMD pangan tersebut<br />

terealisasi,<br />

saya siap mendukung<br />

ke arah<br />

pembentukan<br />

itu,” ujar Difi<br />

Johansyah saat<br />

digelar Bincangbincang<br />

Media Rabu, (25/01).<br />

Ditambahkan Difi, bagi daerah-daerah<br />

yang memiliki angka<br />

produksi tinggi namun konsumennya<br />

sedikit, hal ini diperlukan<br />

wadag atau badan yang berperan<br />

menstabilkan harga di beberapa<br />

komoditas tertentu.<br />

“Peran Bulog yang menstabilkan<br />

beras, jagung, kedelai.<br />

Memang di beberapa daerah TPID<br />

menginginkan adanya suatu lembaga<br />

tersebut apakah berbentuk<br />

BUMD pangan untuk bisa menstabilkan<br />

harga pangan,” ujarnya.<br />

Terkait peran Bulog, katanya,<br />

bukan berarti perannya tak terasa<br />

dikarenakan otoritas Bulog hanya<br />

menangani beberapa komoditi<br />

saja.<br />

“Untuk itu,Bulog harus ada<br />

lembaga lain yang juga berperan<br />

menjaga stabilitas harga dan stok<br />

pangan seperti bawang merah,<br />

cabe, dan daging namun bukan<br />

diartikan sebagai tandingannya.”<br />

pungkas Divi.


6<br />

EDISI <strong>297</strong>/TAHUN 06, 30 JANUARI - 5 FEBRUARI 2017<br />

Dwi Vera<br />

Pernah Grogi saat Awal<br />

Siaran di Televisi<br />

Menekuni pekerjaan berdasarkan hobi sangat mengasyikkan. Banyak kegiatan<br />

takkan terasa melelahkan karena dilakoni dengan suka cita. Hal inilah yang<br />

dilakukan Ni Putu Dwi Verayanti Utami yang akrab disapa Dwi Vera atau Veve.<br />

Perempuan kelahiran 20 April 1992 ini berprofesi sebagai MC, presenter TV,<br />

penyiar radio, dan guru les bahasa Inggris.<br />

Veve mengawali<br />

kariernya sebagai MC<br />

di kegiatan SMA N 4<br />

Denpasar. Ia tampil di acara pentas<br />

seni. Kegemarannya cuap-cuap<br />

di depan publik ini ternyata sudah<br />

terlihat sejak SMP. “Waktu SMP<br />

saya sering kirim-kirim pesan di<br />

radio. Saya fans BC FM. Seru juga<br />

ketika bisa ketemu dengan penyiar<br />

dan lagu yang kita pesan diputar,”<br />

kenang alumnus SMP 1 Kuta Utara<br />

yang juga hobi menari ini.<br />

Saat SMA, Veve mencoba<br />

peruntungan dengan ikut BC<br />

Raiders. Ini merupakan ajang<br />

pencarian penyiar. Putri pertama<br />

pasangan I Wayan Suartama-Ni<br />

Nyoman Dwi Widiati ini berhasil<br />

masuk tiga besar. Ia pun direkrut<br />

untuk menjadi penyiar BC FM<br />

tahun 2007-2008. Sejak 2008,<br />

penyiar BC FM dipindahkan ke<br />

Cassanova FM. Hingga kini, Veve<br />

menjadi penyiar di radio tersebut.<br />

Tahun 2009 ada audisi Citra<br />

Prestasi yang dilaksanakan Bali<br />

TV. “Mama menyarankan saya<br />

untuk ikut. Kebetulan mama sering<br />

menjadi MC di tempat kerjanya.<br />

Saya pun belajar dari mama. Hasil<br />

audisi tidak mengecewakan. Saya<br />

masuk 10 besar dan mencapai<br />

kesempatan untuk memandu acara<br />

Dunia Otomotif di Bali TV,” ujar<br />

kakak dari Kadek Dwi Widyantari<br />

Utami dan Komang Bagus Dwi<br />

Widiatama Putra ini.<br />

Dari program Dunia Otomotif,<br />

Veve merambah ke program lain.<br />

Ia menjadi presenter program<br />

Parameter, Yowana, Warna Warni<br />

Pagi, Dialog, hingga Seputar<br />

Bali. Pengalaman sebagai penyiar<br />

radio dan presenter TV menjadi<br />

modal bagi Veve untuk menjajal<br />

kemampuan sebagai MC. Orangtua,<br />

khususnya mama menjadi reviewer<br />

bagi Veve. Orangtuanya siap<br />

menemani Veve jika harus bekerja<br />

di malam hari.<br />

Walaupun sibuk dengan<br />

berbagai kegiatan di dunia<br />

broadcasting, Veve tidak melupakan<br />

pendidikan. Setelah lulus S1 Sastra<br />

Inggris di Universitas Udayana<br />

tahun 2014, ia melanjutkan<br />

pendidikan Magister Linguistik<br />

di Universitas Udayana dan tamat<br />

tahun 2016. “Pendidikan adalah<br />

proses pembelajaran bagi peserta<br />

didik, baik formal/nonformal, soft<br />

skill, dan hard skill. Tidak hanya<br />

ilmu, tetapi sikap dan mental.<br />

Semua orang berhak mendapat<br />

pendidikan untuk generasi penerus<br />

cerdas,” tegas perempuan yang<br />

bercita-cita melanjutkan pendidikan<br />

S3 dan menjadi dosen ini.<br />

Ilmu yang diperoleh di bangku<br />

kuliah kemudian diaplikasikan Veve<br />

dengan membuka les bahasa Inggris<br />

di rumahnya. Ia menjadi guru les<br />

bahasa Inggris. Sekali waktu ia juga<br />

menjadi guru bahasa Indonesia<br />

untuk orang asing yang ingin belajar<br />

bahasa Indonesia.<br />

Dari banyak kegiatan itu, Veve<br />

ternyata bisa membagi waktunya<br />

dengan baik. “Saya menikmati<br />

semua aktivitas yang saya lakukan.<br />

Pagi saya siaran radio, biasanya<br />

dari pukul 09.00-11.00. Siangnya<br />

jadi guru les bahasa Inggris. Sore<br />

jadi presenter di Bali TV, baik<br />

untuk yang live maupun tapping.<br />

Malam jadi MC,” jelas peraih<br />

Runner Up 1 Jegeg Bagus Dies<br />

Natalis Universitas Udayana 2012,<br />

Runner Up 1 Mahasiswa Berprestasi<br />

(Mawapres) Universitas Udayana<br />

2013, Juara 1 Lomba Presenter<br />

MNCTV Campuss Fest 2013, 10<br />

Besar Miss Internet Bali 2013,<br />

Lima Besar Pertukaran Pemuda<br />

Asia Tenggara dan Jepang SSEAYP<br />

(Ship for South East Asia Youth<br />

Program oleh PCMI (Purna Caraka<br />

Muda Indonesia) 2014, dan Runner<br />

Up 1 Lomba Dharma Wacana<br />

Bahasa Inggris Tingkat Provinsi<br />

Bali 2015 ini.<br />

Berteman dengan Arkarna<br />

Banyaknya aktivitas yang<br />

dilakoni Veve sebanding dengan<br />

prestasi yang ia raih. Baginya,<br />

semua itu merupakan buah dari<br />

usaha. Sebagai penyiar radio, ia<br />

bisa wawancara langsung dengan<br />

public figure termasuk para artis<br />

terkenal. Salah satu musisi terkenal<br />

yang masih diajak komunikasi<br />

adalah Arkarna. Mereka berteman di<br />

instagram dan saling berkirim pesan.<br />

Veve sangat memahami<br />

beratnya tugas untuk mewawancari<br />

narasumber apalagi kalau siaran<br />

langsung. Salah satu kiatnya<br />

adalah mencari referensi<br />

tentang narasumber yang akan<br />

diwawancarai. Dengan modal<br />

referensi itu, ia bisa melakukan<br />

wawancara dengan baik.<br />

Di dunia presenter, Veve<br />

juga pernah mengalami<br />

grogi. “Di awal<br />

siaran televisi<br />

saya grogi bahkan<br />

sampai cut<br />

berkali-kali.<br />

Tetapi, belajar<br />

dari pengalaman,<br />

saya pun jadi<br />

terbiasa. Yang penting<br />

semua harus dipersiapkan<br />

dengan baik,” ujar perempuan<br />

yang sering diminta menjadi<br />

narasumber untuk pelatihan<br />

public speaking ini.<br />

Untuk kegiatan MC,<br />

Veve sudah memiliki banyak<br />

pengalaman. Sejak tahun 2010<br />

hingga kini, ratusan kegiatan<br />

sudah ia pandu baik sendiri<br />

maupun duet bersama MC lain.<br />

Dari banyak pengalaman itu,<br />

yang paling berkesan ketika<br />

menjadi MC acara dinner<br />

Yayasan Kebun Raya yang<br />

diketuai Megawati Soekarnoputri<br />

di Grand Bali Beach tahun 2016<br />

lalu. Baginya suatu kehormatan<br />

memandu acara yang dihadiri<br />

Presiden RI ke-5 tersebut. Kesan<br />

Veve sebagai presenter Bali TV<br />

lainnya ketika memandu acara<br />

internasional yang menghadirkan<br />

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani<br />

sebagai pembicara.<br />

“Saya ingin memfokuskan untuk<br />

menjadi MC berbahasa Inggris<br />

namun bukan berarti menolak<br />

kegiatan yang tidak berbahasa<br />

Inggris. Sepanjang waktunya bisa<br />

diatur, saya siap melakoni profesi<br />

sebagai MC,” tegas peraih beasiswa<br />

Supersemar Universitas Udayana<br />

2011 dan beasiswa BMMM<br />

Universitas Udayana 2013 ini.<br />

(ngurahbudi@cybertokoh.com)


Wakil Bupati Mojokerto,<br />

Pungkasiadi,<br />

menerima rombongan<br />

kunker (kunjungan kerja)<br />

Pemerintah Kabupaten (Pemkab)<br />

Bangli. Rombongan<br />

dipimpin langsung oleh<br />

Bupati Bangli, I Made<br />

Gianyar, di peringgitan<br />

rumah dinas bupati,<br />

Minggu siang pekan<br />

lalu.<br />

I Made Gianyar<br />

memaparkan maksud<br />

dan tujuan kunker, yakni<br />

mempererat silaturahmi<br />

sekaligus napak<br />

tilas ke beberapa situs<br />

wisata religi Kabupaten<br />

Mojokerto yang disucikan<br />

masyarakat Bali.<br />

Dirinya yang datang bersama<br />

dengan kurang lebih 40 orang<br />

Kepala Perangkat Daerah Kabupaten<br />

Bangli dan juga sang istri, Erick<br />

Gianyar, mengungkap kebahagiaan<br />

bisa berkunjung ke Kabupaten Mojokerto<br />

untuk kesekian kalinya.<br />

“Seperti yang telah kita ketahui<br />

bahwa Kabupaten Mojokerto yang<br />

dulunya adalah bumi Majapahit,<br />

merupakan satu nasab (garis lintasan<br />

sejarah) dengan Bali. Hari ini<br />

kami melakukan napak tilas ke situs<br />

EDISI <strong>297</strong>/TAHUN 06, 30 JANUARI - 5 FEBRUARI 2017<br />

Napak Tilas Situs Wisata Religi Mojopahit<br />

Bupati Bangli Kunjungi Mojokerto<br />

Jolotundo dan Siti Inggil. Leluhur<br />

kami ada disini, Kabupaten Mojokerto<br />

akan selalu menjadi jujugan<br />

kami hingga nanti,” tutur Made<br />

Gianyar.<br />

Wakil bupati yang juga didampingi<br />

istri, Yayuk Pungkasiadi,<br />

mempresentasikan secara singkat<br />

dalam sambutannya tentang seluk<br />

beluk Kabupaten Mojokerto beserta<br />

potensinya. “Kami informasikan<br />

bahwa dua tahun berturut-turut,<br />

yakni 2015 kami mendapat predikat<br />

Kabupaten Terbaik se-Jawa dalam<br />

koridor Masterplan Percepatan<br />

Pembangunan Ekonomi Indonesia<br />

(MP3EI) yang dilakukan oleh<br />

Arak–arakan Yee Shang Buka<br />

Perayaan Imlek di Aston Madiun<br />

Gong Xi Fa Cai. Aston Madiun Hotel & Conference Center turut<br />

menyambut datangnya Tahun Ayam Api 2017. Perayaan pergantian<br />

tahun China ini dikemas dalam bentuk acara makan malam dan sajian<br />

hiburan menarik pada 27 Januari 2017 malam di Bima Ballroom<br />

Aston Madiun.<br />

Acara perayaan Imlek<br />

ini diawali dengan<br />

diadakannya arak –<br />

arakan Yee Shang atau<br />

Chinese salad yang<br />

merupakan hidangan<br />

khusus yang wajib ada<br />

pada saat Perayaan Imlek<br />

dalam tradisi Tionghoa.<br />

Arak – arakan Yee<br />

Shang ini akan diikuti<br />

oleh Dewa Uang, Barongsai<br />

dan Pasukan<br />

Lampion dari kanopi<br />

lobby menuju ke area<br />

Ballroom lantai 3 Aston<br />

Madiun.<br />

“Ritual ceremony<br />

Yee Shang akan dilakukan<br />

secara bersama –<br />

sama oleh tamu yang<br />

hadir, hal ini adalah<br />

sebuah bentuk pengharapan<br />

untuk kesuksesan,<br />

kebahagiaan dan<br />

keberhasilan di tahun 2017,” terang Leni Liana Public Relations Aston<br />

Madiun, pekan lalu.<br />

Perayaan Sin Cia yang identik dengan angpao dan makan malam<br />

bersama keluarga dan kerabat ini dikemas menarik dengan berbagai<br />

hiburan khas Sin Cia antara lain Band Mandarin The Ranger. Penampilan<br />

Barongsai dan Fortune Teller.<br />

Executive Chef Subadri dan Team telah mempersiapkan menu<br />

exclusive yang disajikan secara “Set Menu Dinner” yang terdiri dari<br />

hidangan pembuka (appetizer), hidangan utama (main course) dan<br />

hidangan penutup (dessert).<br />

“Kita akan menyajikan antara lain Yee Shang, Empat Combination<br />

of Salad, Sour & Spicy Fish Lip Soup, I Fu Mie, Broccoli topped with<br />

Crab Meat, Shredded Soka Crab, Beef Black Pepper, Lychee & Almond<br />

Pudding,” papar Chef Subadri.<br />

Serangkaian acara Chinese New Year Set Menu Dinner Aston Madiun<br />

ditawarkan dengan harga Rp 2.250.000,- Nett /meja untuk 10<br />

orang.(lely)<br />

Tempo. Tahun 2016 menyusul dengan<br />

raihan Top 3 Investasi-Existing.<br />

Ini bonus yang kami terima atas<br />

upaya-upaya pembangunan termasuk<br />

pembangunan infrastruktur, investasi,<br />

kemudahanan<br />

pelayanan publik dan<br />

juga sektor pariwisata<br />

yang kita genjot di<br />

tiga wilayah utama<br />

yakni Pacet, Trawas<br />

dan Trowulan,” papar<br />

Pungkasiadi.<br />

Wakil Bupati menyambut<br />

baik dan<br />

mempersilahkan bagi<br />

siapapun yang ingin<br />

berkunjung baik berwisata<br />

maupun napak<br />

tilas sejarah panjang<br />

kerajaan Majapahit<br />

yang pernah berpusat di<br />

Kabupaten Mojokerto. “Atas nama<br />

Pemerintah Kabupaten Mojokerto,<br />

kami siap membuka bagi siapa saja<br />

yang ingin berkunjung. Kami berjanji<br />

untuk terus memberikan yang<br />

terbaik, pembangunan infrastruktur<br />

pendukung wisata terus kami genjot,”<br />

tambah Pung di acara yang<br />

juga dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten<br />

Mojokerto, Herry Suwito<br />

dan Kepala Perangkat Daerah Kabupaten<br />

Mojokerto.(nes)<br />

Gallery<br />

Kayu jati berbentuk bulat kecil, botol kaca<br />

putih bekas minuman dan lampu terlihat<br />

menumpuk di rumah Khoirul, pekan lalu.<br />

Siang itu, tangannya sibuk memegang solder listrik. Di<br />

dekatnya, ada adaptor, kabel dan bor mini. Tangannya<br />

cekatan menyusun beberapa bahan tadi menjadi lampu.<br />

Sejak lima bulan lalu, putra pasangan Ahmad Habib<br />

(52) dan Koniah (45), ini memiliki<br />

kesibukan baru, merangkai<br />

lampu hias berbahan dasar botol<br />

bekas. Kegiatan membuat kerajinan<br />

menarik ini dikerjakan di teras<br />

rumah.<br />

Pemuda tamatan SMK<br />

Muhammadiyah Genteng itu<br />

menghabiskan hari-harinya<br />

membuat kerajinan lampu.<br />

Maklum, pesanan terus mengalir.<br />

Di tangannya, sebuah lampu hias<br />

artistik dibuat dengan bahan yang<br />

sederhana. Lampu buatannya<br />

memang menarik. Pancaran sinar<br />

warna warni dari dalam lampu,<br />

memantul ke motif di badan botol.<br />

Motifnya bervariasi, mulai dari<br />

daun, bunga hingga karakter kartun.<br />

Sebelum menekuni kerajinan<br />

ini, Khoirul pernah bekerja menjahit<br />

di Bali. Rupanya, pekerjaan itu membuatnya bosan.<br />

“ Karena jenuh, saya ingin memuat kreasi yang bisa<br />

dikerjakan di rumah,” kenangnya saat berbincang<br />

dengan <strong>Bisnis</strong> Banyuwangi, pekan lalu.<br />

Setelah melalui proses panjang, akhirnya muncul<br />

ide memanfaatkan botol bekas itu. Ternyata, hasilnya<br />

menarik.<br />

Awalnya, kerajinan buatannya dipesan mahasiswa<br />

dari Yogyakarta. Setelah itu, pesanan terus mengalir.<br />

Hingga ke luar Jawa, termasuk Kalimantan. Peminat<br />

lampu karyanya itu sebagian besar remaja dan<br />

mahasiswa.<br />

Gerbang Jatim<br />

7<br />

Tradisi Bersihkan Altar dan Rupang<br />

di Klenteng Madiun<br />

Menjelang Tahun Baru Imlek. Pengurus serta umat Tri Dharma<br />

bersih-bersih klenteng, altar maupun rupang yang ada di<br />

Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hwie Ing Kiong, Kota<br />

Madiun, Minggu 22 Januari 2017. Kegiatan tradisi itu, dilakukan<br />

setiap tahun untuk menyambut perayaan Imlek. (jun)<br />

Unik, Botol Bekas Disulap jadi Lampu Hias<br />

Kreatif, kata ini yang tepat dialamatkan ke Khoirul Anam, asal Dusun Krajan, Desa/<br />

Kecamatan Gambiran. Di tangan pemuda ini, botol bekas disulap menjadi kerajinan<br />

lampu yang unik. Belakangan, hasil kreasinya banyak diburu pembeli. Promosi juga<br />

sederhana, hanya lewat medsos.<br />

Dia menceritakan, perjalanan awal membuat lampu<br />

unik ini tak berjalan mulus. Mulai dari ide hingga<br />

pembuatan pertama kali, dia membutuhkan waktu<br />

hingga dua bulan. “Yang paling sulit itu menentukan<br />

botol dan memotongnya,” jelasnya.<br />

Khoirul mengaku, dalam sehari bisa menyelesaikan<br />

sekitar lima lampu. Proses paling lama adalah membuat<br />

motif di tabung kaca. Semua motif itu dibuat manual<br />

menggunakan mesin gerinda. “Saya menggunakan alat<br />

ukir bor mini untuk mengambar,” ungkapnya.<br />

Proses pemasaran, Khoirul mengandalkan media<br />

sosial dan jual beli on line.<br />

Lampu hias berlabel “Deemer Lamp” ini dibandrol<br />

mulai harga Rp 85.000 hingga Rp 100.000 per biji,<br />

termasuk ongkos kirim. ‘’Harganya relatif, sesuai<br />

jarak,’’ katanya.<br />

Saat ini menurut Khoirul, tantangan terbesar adalah<br />

ancaman pembajakan karya. Tapi, sejak awal sudah dia<br />

sadari. (eko)


8 <strong>Bisnis</strong> Pantura<br />

EDISI <strong>297</strong>/TAHUN 06, 30 JANUARI - 5 FEBRUARI 2017<br />

Dinas Perpusatakaan Gresik Buat Terobosan Baru<br />

Sediakan Buku Bacaan di Halte<br />

Dinas Perpustakaan dan<br />

Kearsipan Kabupaten<br />

Gresik membuat terobosan<br />

baru. Yaitu menyediakan<br />

fasilitas perpustakaan mini di<br />

beberapa halte (tempat tunggu)<br />

kendaraan.<br />

Bahkan tidak hanya di halte<br />

tapi juga di ruang tunggu lain<br />

yang berhubungan dengan publik.<br />

Seperti di ruang tunggu bezuk tahanan,<br />

rumah sakit.<br />

Menurut Kepala Dinas Perpustakaan<br />

dan Kearsipan Gresik<br />

Siti Jaiyaroh terobosan ini tak lain<br />

untuk meningkatkan minat baca<br />

masyarakat. Sehingga dapat memperoleh<br />

pengetahuan dan ilmu<br />

baru dari buku yang dibacanya.<br />

“Hilang gak apa-apa mas,”<br />

ujar Jaiyaroh usai acara peresmian<br />

perpustakaan mini di halte Jl. Veteran<br />

depan SMA Semen Gresik,<br />

Kamis (26/1). Memang resiko<br />

hilang buku itu dikhawatirkan<br />

banyak kalangan. Mengingat halte<br />

merupakan tempat umum.<br />

Tapi untuk mengantisipasi agar<br />

tidak terjadi kehilangan, ada salah<br />

satu cara yang dilakukan. Yaitu<br />

dengan dipampangkan sebuah tulisan<br />

dekat rak “Habis Dibaca Tata<br />

Saat ini sudah dibangun pabrik pengolah pakan ternak<br />

di pantura Lamongan. Dan belum lagi banyak pihak<br />

yang sudah memberikan garansi bisa menampung berapapun<br />

jagung Lamongan. Kekhawatiran petani sulit<br />

menjual jagungnya ketika produksinya melimpah bisa<br />

ditepis.<br />

Muhammad Cholil Mahfud, peneliti utama pada<br />

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa<br />

Timur menyebut kawasan jagung modern itu mustahil<br />

sukses tanpa adanya perhatian penuh dari Fadeli.<br />

“Pak Bupati Fadeli selama kawasan ini terbentuk,<br />

sudah 18 kali kesini, hanya untuk memastikan semuanya<br />

berjalan lancar, “ kata Cholil yang selama ini menjadi<br />

pendamping di kawasan jagung modern itu, di Banyubang<br />

Solokuro, Selasa (24/1)<br />

Sementara terkait banyaknya pemenuhan kebutuhan<br />

benih Hibrida di kawasan jagung modern 10 ribu hektar,<br />

Kementerian Pertanian menjamin bisa memenuhi berapapun<br />

benih Hibrida yang dibutuhkan Lamongan.<br />

Kembali”.<br />

Paling tidak tulisan ini diharap<br />

mampu menekan raibnya bukubuku<br />

itu. Memang tidak boleh<br />

langsung divonis buku itu hilang.<br />

Barangkali orang tersebut belum<br />

selesai membacanya. Ada batas<br />

toleransi 3 hari untuk dipinjam<br />

dan dihimbau agar dikembalikan.<br />

Bagaimana kalau bukunya hilang<br />

sungguhan ?. Ibu yang sebelumnya<br />

menjabat Kepala Bidang<br />

(Kabid) Peningkatan Mutu di<br />

Dinas Pendidikan ini menjelaskan<br />

ya dianggap shodaqoh.<br />

“Kalau memang benar-benar<br />

hilang ya kita niatkan shodaqoh<br />

mas,” papar Jaiyaroh. Dan tentang<br />

resiko ini sudah dipahami oleh<br />

Bupati Gresik Sambari. Bupati<br />

siap mengganti buku-buku yang<br />

raib.<br />

Di Gresik saat ini telah memiliki<br />

perpustakaan di halte<br />

sebanyak 2 unit. Yaitu di halte<br />

Randuagung dekat pintu masuk<br />

ke Randuagung. Dan kedua di Jl.<br />

Veteran Gresik ini. (sam)<br />

Tak Perlu Kuatir Produksi Jagung Melimpah<br />

Dibangun Pabrik Pakan di Lamongan<br />

Perpustakaan mini di halte Jl. Veteran Gresik<br />

Hal itu disampaikan Direktur Serealia pada Dirjen<br />

Tanaman Pangan Kementerian RI Nandang Sunandar<br />

saat Sarasehan Pertanian di lokasi yang sama. Menurut<br />

dia, ada stok benih untuk alokasi 750 ribu hektar yang<br />

bisa dimanfaatkan Lamongan.<br />

“Kami memberi apresiasi pada Pak Bupati Fadeli<br />

yang sukses dengan kawasan jagung modernnya. Ini<br />

bisa menjadi contoh untuk daerah lainnya, “ ujar Nandang.<br />

Sarasehan itu<br />

juga menghadirkan<br />

Bachtiar MS dari<br />

Direktorat Tanaman<br />

Pangan Kementerian<br />

Pertanian, Bambang<br />

Purwantara dari<br />

Komisi Keamanan<br />

Hayati Produk Rekayasa<br />

Genetika,<br />

Ketua Kontak Tani<br />

Nelayan Andalan<br />

Winarno Tohir, Staf<br />

Ahli Wantimpres<br />

Erna Maria Lakollo,<br />

Rektor Universitas<br />

Jember Muhammad<br />

Hasan, Ketua Asosiasi<br />

Petani Jagung<br />

Indonesia Sholahuddin<br />

dan perwakilan<br />

Gabungan Perusahaan Makanan Ternak Komisariat<br />

Jawa Timur Heri Setiawan.<br />

Dalam sarasehan yang dimoderatori mantan Atase<br />

Pertanian RI di Amerika Serikat Achmad Rahman itulah,<br />

Heri Setiawan menjanjikan GPMT Jawa Timur sanggup<br />

membeli berapapun jagung dari Lamongan.<br />

Dia menyebut kebutuhan jagung untuk pembuatan<br />

pakan ternak mencapai 3 juta ton pertahun, atau setara<br />

500 ribu ton setiap bulannya. “Kami lebih senang menggunakan<br />

jagung lokal, karena menghasilkan pakan yang<br />

lebih bermutu, “ katanya. (sam)<br />

Desa Wedi Dijadikan Ikon Salak<br />

Destinasi Baru di Bojonegoro<br />

Gunungan berisi 10<br />

ribu buah salak menandai<br />

digelarnya Festival salak di<br />

Desa Wedi Kecamatan Kapas,<br />

Bojonegoro. Pemerintah<br />

Kabupaten (Pemkab)<br />

Bojonegoro mengagendakan<br />

Desa Wedi, jadi pusat<br />

agroindustri khususnya<br />

buah salak di kabupaten ini.<br />

Total sebanyak 45 ribu<br />

buah salak dibagi-bagikan<br />

gratis para pengunjung<br />

yang memadati Desa Wedi.<br />

Rinciannya, ada 35 ribu<br />

buah salak dibagi-bagi di<br />

pinggir jalan dan sisanya 10<br />

ribu buah salak dibuat gunungan.<br />

Warga menikmati<br />

makan gratis buah salak sepanjang festival berlangsung selama<br />

setengah hari.<br />

Dijadwalkan festival ini akan digelar pada puncak musim panen,<br />

yaitu antara bulan Januari dan Februari. Sedangkan tahun depan,<br />

Festival Salak kedua, akan digelar lebih meriah dan jadi agenda wisata<br />

tahunan.<br />

Nantinya, tidak hanya desa Wedi, tetapi juga daerah sekitarnya.<br />

Seperti Desa Kalianyar, Desa Tapelan dan Tanjungharjo, Kecamatan<br />

Kapas, Bojonegoro. “Ini akan jadi agenda tahunan,” ujar Amir Syahid<br />

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro di lokasi festival,<br />

Kamis (26/1).<br />

Di acara ini, nampak sejumlah pejabat dari Dinas Kebudayaan<br />

dari Pariwisata, juga Ketua DPRD Bojonegoro, Mitroatin. Para pejabat<br />

dan masyarakat melebur ikut pesta salak. Tak hanya salak saja yang<br />

dibagikan gratis ke masyarakat. Tetapi ada juga asinan salak, kolak<br />

salak juga dodol salak.”Kita olah sedemikian rupa makanan dari<br />

salak,” ujar Sardan, warga Desa Wedi.<br />

Sesuai sejarah, desa ini terkenal dengan kebun salak yang telah<br />

dikembangkan sekitar 60 tahun silam oleh KH Basyir Mjtaba. Salak<br />

Wedi, dikenal berbeda dengan jenis lainnya. Rasanya manis dan<br />

asam dan juga masir. (sum)<br />

Bojonegoro Kembangkan<br />

Sapi Brahman Bantuan Australia<br />

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro kini tengah mengembangkan<br />

sapi jenis Brahman Cross bantuan Pemerintah Australia. Selain<br />

tahan penyakit, sapi Australia dikenal cocok dengan iklim Indonesia.<br />

Bantuan 103 ekor sapi, datang sejak 24 Januari 2017 lalu. Rinciannya<br />

sebanyak 100 ekor berjenis betina dan 3 diantaranya pejantan. Sapi tersebut<br />

kini sudah berada di Sekolah Peternakan Rakyat, Dusun Ngantru, Desa<br />

Tambakromo Kecamatan Kasiman, Bojonegoro.<br />

“Sudah di lokasi,” ujar Dara, Konsultan Indonesia Australia Commercial<br />

Cattle Breeding Program, pekan lalu.<br />

Menurutnya, sapi yang dikirim itu berjenis Brahman Cross. Sapi unggulan<br />

ini, mampu beradaptasi<br />

dengan iklim tropis<br />

di Indonesia. Sebab, memiliki<br />

ketahanan penyakit<br />

yang relatif bagus dan<br />

kuat.<br />

Kondisi seperti itu,<br />

diharapkan dapat berkembang<br />

biak dan mampu<br />

melahirkan bibit sapi<br />

Brahman Cross di Bojonegoro.<br />

Apalagi, sapi<br />

ini termasuk punya ketahanan<br />

fisik bagus, tidak<br />

mudah sakit dan relatif<br />

cepat adaptasi terhadap iklim tropis.<br />

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro Ardiono mengatakan,<br />

sebelum masuk ke Indonesia sapi bantuan dari Australia ini sudah<br />

diperiksa terlebih dahulu. Yaitu, sapi dikirim dari Pelabuhan Australia Barat<br />

dan masuk ke Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Perak <strong>Surabaya</strong>. Selanjutnya,<br />

sapi diwajibkan masuk karantina hewan Tanjung Perak selama<br />

kurang lebih dua pekan. “Prosesnya ketat,” ujarnya.<br />

Selain itu, pemeriksaan juga melibatkan tenaga ahli dari Laboratorium<br />

Balai Besar Veteriner, Wates Yogyakarta, juga dari Balai Besar Peternakan<br />

Songgoriti, Batu, Malang . Sapi impor ini juga diawasi ahli dari Institut Pertanian<br />

Bogor.<br />

Ardiono mengatakan, jika pertumbuhannya normal sapi jenis Brahman<br />

ini, mampu mencapai bobot hingga 800 kilogram. Dengan potensi indukan<br />

seperti itu, diharapkan bisa melahirkan benih berkwalitas. Bantuan sapi<br />

ini diberikan kepada warga dan peternak pemula yang masih belajar soal<br />

peternakan.”Kita optimalkan di Bojonegoro,” pungkasnya. (sum)


EDISI <strong>297</strong>/TAHUN 06, 30 JANUARI - 5 FEBRUARI 2017<br />

Perluas Pasar<br />

ke Mancanegara<br />

Jatim Park mulai Susun Strategi<br />

Gerbang Jatim<br />

9<br />

Setelah sukses menarik minat<br />

masyarakat domestik, kini ingin<br />

memperluas pasar. Kini manajemen<br />

Jawa Timur Park group mulai merintis<br />

untuk merebut hati wisatawan<br />

mancanegara.<br />

Pihak manajemen obyek wisata<br />

tersebut kini mulai menyusun strategi<br />

promosi ke luar negeri. Kota Batu<br />

terkenal dengan obyek wisata kontemporernya<br />

beberapa diantara yang<br />

terkenal adalah obyek wisata yang<br />

berada di bawah bendera Jawa Timur<br />

Park group.<br />

Sejauh ini pihak manajemen<br />

cukup sukses dalam merebut hati<br />

masyarakat Indonesia hingga berduyun<br />

duyun datang ke Kota Batu.<br />

Bahkan membanjirnya wisatawan<br />

kerap membuat Kota Batu dilanda<br />

kemacetan total. Berdasarkan catatan<br />

Dinas Pariwisata Kota Batu tingkat<br />

kunjungan wisata sejak beberapa tahun<br />

terakhir telah menyentuh angka<br />

empat juta jiwa per tahun.<br />

Tak cukup puas dengan menyumbang<br />

tingginya kunjungan<br />

wisata tersebut kini pihak manajemen<br />

Jawa Timur park group mulai bersiap<br />

membidik wisatawan mancanegara.<br />

Marketing and public relation<br />

manager Jawa Timur Park group Titik<br />

S Ariyanto mengungkapkan<br />

pihaknya kini tengah menyusun<br />

strategi promosi ke luar negeri. Untuk<br />

tahap awal kemungkinan target<br />

pasar yang akan dibidik lebih dulu<br />

adalah negara-negara di kawasan<br />

Asia tenggara.<br />

Pihak manajemen JTP group berharap<br />

langkahnya ini bisa mendapatkan<br />

dukungan dari pemerintah<br />

daerah khususnya dinas pariwisata.<br />

Terlebih upaya go internasional ini<br />

juga sejalan dengan visi misi pemerintah<br />

yang tahun ini juga akan mempromosikan<br />

Kota Batu ke tingkat<br />

internasional. (er)<br />

Penghuni Warung Remang Mojosari Tambah Marak<br />

Muspika Galakkan Operasi<br />

Agar terhindar dari salah satu<br />

penyakit masyarakat (Pekat) digelar<br />

razia. Dibawah komando<br />

H.Abdullah, camat Mojosari Kab.<br />

Mojokero digelar operasi Pekat<br />

(Penyakit Masyarakat)<br />

terhadap para<br />

PSK yang mangkal di<br />

beberapa warung remang-remang.<br />

Lokasi<br />

warung sekitar petigaan<br />

Janti wilayah<br />

Desa Awang-Awang<br />

Kec. Mojosari.<br />

Operasi Pekat<br />

kali ini melibatkan<br />

jajaran Muspika Mojosari,<br />

yaitu personil<br />

dari Transtib (Pol<br />

PP), Polsek, Koramil<br />

dan aparatur Desa Awang-Awang.<br />

Mereka datang ke sasaran operasi<br />

jam 21.00 Wib, pada Sabtu (21/1)<br />

lalu. 12 Warung remang-remang<br />

yang ada tampak sepi. Opersasi<br />

ini kelihatannya sudah bocor, tidak<br />

banyak PSK yang nongol.<br />

Padahal pada hari-hari biasa<br />

tampak ramai sekali. Maklum<br />

setelah diakukan penutupan lokalisasi<br />

Jarak, Doly <strong>Surabaya</strong> dan<br />

BC (Balong Cangkring) kota Mojokerto<br />

mantan penghuninya bergeser.<br />

Ditengarai banyak yang menjajakan<br />

dirinya di warung-warung<br />

sekitar pertigaan Janti desa Awang<br />

Awang Mojosari.<br />

“Wah sekarang ini ramai sekali<br />

mas, PSKnya banyak sekali, mereka<br />

datang dari bekas lokalisasi Jarak,<br />

Doly dan BC, sekarang kerja disini,”<br />

kata seorang pengunjug kepada<br />

<strong>Bisnis</strong> <strong>Surabaya</strong>. “Masih mudamuda<br />

dan cantik-cantik mas. Saking<br />

banyaknya supaya tidak tampak terlalu<br />

ramai dan mengganggu jalan,<br />

rupanya diatur oleh perangkat desa<br />

secara bergiliran. Ada yang malam,<br />

pagi dan siang,” lanjutnya.<br />

Ketika awak media<br />

<strong>Bisnis</strong> <strong>Surabaya</strong><br />

bertandang ke kantor<br />

H.Abdullah, Camat<br />

Mojosari, beliau<br />

membenarkan adanya<br />

operasi Pekat.<br />

“ Ya mas, benar ada<br />

operasi Pekat di Janti<br />

Sabtu kemarin itu.<br />

Atas dasar dumas<br />

yang masuk, maka<br />

saya lakukan penertiban<br />

supaya tidak<br />

ada kemaksiatan lagi<br />

di wilayah saya. Sebentar lagi saya<br />

pensiun, saya ingin meninggalkan<br />

kebaikan purna tugas saya mas,”<br />

ucap H.Abdullah.<br />

Mereka para PSK yang tertangkap<br />

diberi pembinaan, ditest<br />

kesehatannya, untuk mengetahui<br />

terjangkit penyakit Aid, Sipilis dan<br />

penyakit kelamin lainnya atau tidak.<br />

Kemudian dilakukan kualifikasi.<br />

Ada yang dipulangkan tetapi tetap<br />

dalam pantaun,ada yang dikirim ke<br />

Panti Rehabilitasi Udi Rahayu di<br />

Kediri milik Dinas Sosial Pemprov<br />

Jawa Timur.<br />

Beberapa Germo (pemilik) warung<br />

mengeluh dengan adanya operasi<br />

pekat ini. “ Yo opo sih, wong<br />

polisi, pamong wis jaluk duwik kok<br />

jik onok operasi ( Bagaimana sih<br />

polisi, perangkat desa sudah minta<br />

uang, masih saja dilakukan operasi),”<br />

keluh Germo.(mm)<br />

Puluhan Kyai dan tokoh ulama<br />

nasional berkumpul di Pondok<br />

Pesantren Riyadlul Jannah, Pacet<br />

Mojokerto. Mereka prihatin melihat<br />

kondisi bangsa yang nyaris ambruk<br />

diambang perpecahan,<br />

Tak hanya kasus<br />

Ahok, tapi sudah merembet<br />

ke arah konflik<br />

horizontal yang berbau<br />

SARA. Jika kondisi<br />

demikian dibiarkan<br />

berlarut larut maka apa<br />

jadinya negeri ini. Terlebih<br />

media massa dan<br />

elektronik belakangan<br />

begitu cepat menyebarluaskan<br />

informasi<br />

yang berkembang di<br />

tengah masyarakat.<br />

Hingga tak jarang timbul<br />

kegaduhan dimana-mana.<br />

“Karena itu kami bertemu disini<br />

bertujuan merumuskan langkahlangkah<br />

kesepakatan bersama agar<br />

bangsa ini menuju kembali utuh,<br />

bersatu, rukun, saling menghormati<br />

Silaturrahmi Kyai di Pacet Mojokerto<br />

Dari Ulama untuk Bangsa<br />

sesama anak bangsa,” papar Ketua<br />

Majelis Ulama Indonesia (MUI)<br />

Pusat, KH. Ma’ruf Amin, saat dicegat<br />

wartawan usai deklarasi para<br />

Kyai, di Pacet, Sabtu (21/1).<br />

Pertemuan para Kyai ini berlangsung<br />

singkat namun gaungnya<br />

menyentuh aspek tatanan kehidupan<br />

berbangsa dan bernegara secara nasional.<br />

Silaturrahmi dikemas seder-<br />

Konsumsi Sayur dan Buah<br />

Ikfina Berharap Gizi Jadi lebih Baik<br />

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto<br />

mengadakan Peringatan Hari Gizi Nasional tanggal<br />

25 Januari lalu. Dengan mengusung tema “Membangun<br />

Gizi Menuju Bangsa Sehat dan Berprestasi” dan<br />

sub tema “Peningkatan Konsumsi Sayur dan Buah”.<br />

Ketua TP PKK Kab. Mojokerto Ikfina berharap gizi<br />

masyarakat menjadi lebih baik dengan konsumsi sayur<br />

dan buah.<br />

Gizi masyarakat harus baik, mereka harus tahu dan<br />

diharapkan senatiasa melek gizi. Karbohidrat, lemak<br />

dan protein dalam kebiasaan masyarakat kita terbilang<br />

sudah cukup, ini harus diimbangi dengan sayur dan<br />

buah.<br />

Pelaksanaan Hari Gizi Kabupaten Mojokerto yang<br />

digelar di Waduk Tanjungan Kemlagi itu melibatkan<br />

anak-anak. Dalam diri mereka harus tertanam mindset<br />

pentingnya konsumsi sayur dan buah untuk menunjang<br />

pertumbuhan.<br />

Sementara itu Ketua DWP Kabupaten Mojokerto,<br />

Diah Ratna Herry Suwito mengucapkan terimakasih<br />

atas peran ibu-ibu yang telah berpartispasi dalam<br />

hana tapi sistematis dalam tajuk Forum<br />

Peduli Bangsa.<br />

Selain dihadiri Ketua MUI, tampak<br />

hadir mantan Menteri Pendidikan,<br />

M. Nuh, dan Mantan Ketua<br />

DPR RI, Marzuki Ali,<br />

juga adik kandung Gus<br />

Dur, KH Sholahudin<br />

Wahid.<br />

Disamping para habaib<br />

kondang, juga dari<br />

kalangan professional<br />

seperti Prof. Dr. H. Ahmad<br />

Zahro, MA, professor<br />

yang kerap mengisi<br />

dakwah akbar di Masjid<br />

Al Akbar <strong>Surabaya</strong> ini,<br />

tampak intens dalam<br />

jamuan bersahabat dengan<br />

para kyai pada pertemuan<br />

istimewa ini.<br />

Butir-butir lain<br />

yang disepakati dalam<br />

deklarasi ulama di Pacet ini adalah<br />

merumuskan kebangkitan ekonomi<br />

nasional lewat konsep pemberdayaan<br />

dan kemandirian ekonomi umat.<br />

(ktw)<br />

lomba-lomba memeriahkan HUT Dharma Wanita Persatuan<br />

ke-17 tahun 2016 yang berjalan dengan lancar.<br />

Di usia 17 tahun, Diah berharap agar DWP<br />

makin aktif dan ikut ambil peran strategis dalam<br />

konstelasi pembangunan nasional. Ia juga ingin agar<br />

organisasi ini berkembang lebih modern, profesional,<br />

berkontribusi terhadap program nasional serta peka<br />

terhadap perkembangan zaman. (nes)


10 Gerbang Jatim<br />

EDISI <strong>297</strong>/TAHUN 06, 30 JANUARI - 5 FEBRUARI 2017<br />

Perayaan Imlek<br />

Pengrajin Wayang Potehi<br />

Kebanjiran Pesanan<br />

Setiap perayaan tahun<br />

baru China (Imlek), kesenian<br />

asli dari daratan<br />

tirai bambu, wayang potehi selalu<br />

dinanti banyak orang. Imbasnya,<br />

salah satu perajin wayang potehi<br />

dan juga budayawan Tulungagung<br />

kebanjiran order.<br />

Pesanannya pun meningkat<br />

hingga 25 persen dibanding hari<br />

biasa. Adalah Liem Giok Bing<br />

atau lebih akrab dipanggil Kuwato,<br />

warga Kelurahan Kutoanyar, Kecamatan/<br />

Kota Tulungagung, Jawa<br />

Timur. ‘’Kalau hari biasa buatnya<br />

rata-rata 50 buah, tapi kalau Imlek<br />

bias buat 75-100 buah,’’ ujar Kuwanto<br />

pada <strong>Bisnis</strong> <strong>Surabaya</strong> pekan<br />

lalu.<br />

Bagi Kuwato, keberadaan wayang<br />

potehi seolah sudah menyatu<br />

dalam hidupnya. Usaha kuwato<br />

pun tak sia-sia, jika dulu wayang<br />

tradisonal dari daratan China ini<br />

ditinggal penggemarnya, kini berkat<br />

tangan dinginnya, wayang potehi<br />

dikenal masyarakat luas. ‘’Dulu<br />

wayang potehi hanya dipentaskan<br />

di klenteng saja. Kini, wayang<br />

potehi sudah biasa main di pelosokpelosok<br />

desa sebagai hiburan masyarakat,”<br />

kata Kuwato.<br />

Dia mengaku pemesan tidak<br />

hanya dari kota di Jawa Timur saja,<br />

melainkan dari kota-kota besar di<br />

Indonesia. Bahkan wayang buatannya<br />

menarik wisatawan mancanegara.<br />

Seperti Korea, Taiwan<br />

dan Australia. Dari pesanan tersebut,<br />

yang paling banyak diminati<br />

adalah jenis tokoh Sun Go Kong,<br />

Sin Jie Kwie, dan Kwan Kong.<br />

Tapi khusus souvenir yang<br />

Liem Gio Bing dan Wayang potehi buatannya<br />

sifatnya pribadi, lebih cenderung<br />

pilih Sin Jie Kwie. Karena tokoh<br />

ini seorang jenderal yang kuat dan<br />

bijaksana.<br />

Menurut Kuwato, membuat<br />

wayang potehi ini dibutuhkan<br />

keahlian khusus. Selain harus<br />

mempunyai ketrampilan mengukir<br />

yang mumpuni, perajin harus hafal<br />

tokoh-tokoh dan karakter wayang<br />

potehi. Umumnya wayang potehi<br />

dibuat dari jenis kayu waru atau<br />

kayu mahoni. Kedua jenis kayu ini<br />

dipilih Kuwato karena mudah diukir<br />

dan dibentuk menjadi berbagai<br />

tokoh wayang potehi.<br />

Awalnya lonjoran kayu waru<br />

atau mahoni dipotong dan diukir<br />

menjadi boneka kepala wayang<br />

setengah jadi. Setelah dihaluskan<br />

dengan amplas, kepala wayang dicat<br />

warna warni sesuai dengan karakter<br />

dan watak tokoh wayang yang<br />

akan dibuat, baru kemudian diberi<br />

baju sesuai dengan peran yang akan<br />

dimainkan.<br />

‘’Intinya harus telaten. Dan<br />

sedikit berani memberikan warna<br />

cerah pada wayang .’’ terang lelaki<br />

yang sudah 25 tahun menggeluti<br />

pembuatan wayang potehi ini.<br />

Wayang potehi buatan Kuwato<br />

ini, bisa dipesan per buah dan satu<br />

set (paket). Satu buah wayang potehi<br />

rata-rata dijual dengan harga<br />

Rp 350 ribu - Rp 1 juta. Sementara<br />

satu set wayang berisi 125 dan 150<br />

wayang, dihargai Rp 50 juta hingga<br />

Rp 75 juta rupiah. ‘’ Yang beli paket<br />

itu biasanya bos perusahaan atau<br />

pembeli dari luar Negeri, ‘’ jelas<br />

Kuwato. (rul)<br />

<strong>Bisnis</strong> Bagus di Tahun Ayam<br />

Yang Miliki Unsur Logam dan Api<br />

Tahun monyet api<br />

dalam penanggalan<br />

Thionghoa (China) sudah<br />

berakhir. Kini tahun<br />

tersebut berganti tahun<br />

ayam api logam. Yang<br />

sama-sama memiliki unsur<br />

api. Sehingga sebagain<br />

orang memprediksi tahun<br />

ini pertumbuhan ekonomi<br />

secara makro tidak terpaut<br />

jauh dengan tahun<br />

sebelumnya. Stagnan.<br />

Lalu, kalau dikaitkan<br />

dengan dunia usaha atau<br />

bisnis, peluang bisnis apa<br />

yang paling bagus di tahun ayam api logam ini? Menurut Tan<br />

Suan Khen, Ketua I Klenteng Poo An Kiong Kota Blitar, Jawa<br />

Timur, bisnis yang paling cocok di tahun ayam api logam ini adalah<br />

yang memiliki dua unsur, api dan logam.<br />

Misal saja pertambangan, industri mesin, bengkel, teknologi<br />

informasi. alat berat, pabrik besi, dekorasi, minyak bumi, gas<br />

alam, bisnis hiburan, kuliner dan lain sebagainya.<br />

‘’ Yang penting semua bisnis berkaitan dengan elemen api dan<br />

logam sangat bagus dijalankan pada tahun ini,’’ ujarnya Tan Suan<br />

Khen pada <strong>Bisnis</strong> <strong>Surabaya</strong> belum lama ini.<br />

Kendati demikian, kata Tan, bukan berarti perjalanan langsung<br />

mulus. Tapi terdapat banyak tantangan. Untuk itu, dalam<br />

tahun ayam api logam ini seseorang dituntut harus bekerja lebih<br />

giat lagi. Lebih kreatif dan pandai membaca peluang. Dan yang<br />

tak dapat disepelekan adalah kejujuran.<br />

Seperti halnya ayam. Yang memiliki usaha keras dalam mencari<br />

makan melalui kedua kakinya.Begitu dapat, langsung dipatok<br />

dengan cepat agar tak kehilangan buruan. Itu artinya, ada usaha<br />

keras yang harus dilakukan. Bahayanya kata, Tan, ayam juga memiliki<br />

karakter yang mudah bertarung.<br />

Ini menunjukkan jika seseorang hanya mengedepankan<br />

kepentinganya sendiri, maka akan mudah menimbulkan persolan<br />

dengan orang lain. Untuk itu diperlukan kesabaran dan kejujuran.<br />

‘’Yang penting usaha sesuai aturan, pasti aman. Jangan<br />

serakah apalagi makan haknya orang,” kata lelaki bermata sipit<br />

ini.<br />

Selain itu, Tan juga mengingatkan bagi mereka yang menjalankan<br />

bisnis di bawah naungan elemen air dan kayu. Tan mengimbau<br />

agar lebih berhati-hati. Karena dua bisnis tersebut akan mengalami<br />

penurunan yang cukup signifikan di tahun ayam api ini.<br />

Agar bisnis di bawah naungan kayu dan api tetap bertahan,<br />

maka jangan mengambil resiko terlalu tinggi. “Sederhana saja, api<br />

dan kayu tidak akan bertemu. Begitu juga dengan air. Jadi, yang<br />

menjalankan bisnis dibidang perikanan dan kehutanan harus berhati-hati,”<br />

katanya. (rul)<br />

Ingin Dekat dengan Petani, Buka Gerai<br />

Sebagai pelengkap dan penyuplai<br />

produk - produk<br />

pengembangan pertanian,<br />

perusahaan pelat merah ini<br />

mendirikan Kios. Kios yang diberi<br />

nama Petromart ini menyediakan<br />

produk non - subsidi ke kios - kios<br />

yang telah ada (existing). Petromart<br />

dalam menjalankan bisnisnya akan<br />

melayani konsumen baik perorangan<br />

maupun kios - kios.<br />

PT Petrokimia Gresik (PG)<br />

kembali membuka gerai pertanian<br />

Petromart di Kota Nganjuk, Jawa<br />

Timur. Petromart merupakan toko<br />

pertanian yang menjual secara retail<br />

produk pupuk non subsidi dan<br />

produk pengembangan PG group.<br />

Produk itu seperti produk hayati,<br />

benih, produk olahan pangan, serta<br />

pestisida.<br />

Direktur Teknik dan Pengembangan<br />

(Dirtekbang) PT Petrokimia<br />

Petromart Hadir di Nganjuk<br />

Gresik Arif Fauzan menyatakan<br />

sejak pertamakali diluncurkan pada<br />

2015 di Gresik, Petromart mendapat<br />

sambutan positif dari masyarakat.<br />

Selain menjawab kebutuhan petani,<br />

Petromart juga menyasar kebutuhan<br />

pertanian dan perkebunan masyarakat<br />

perkotaan (urban farming).<br />

“Berdasarkan analisa usaha atau<br />

feasibility study, Petromart sangat<br />

layak untuk dikembangkan menjadi<br />

suatu entitas bisinis di daerah<br />

- daerah,” tambah Arif Fauzan usai<br />

meresmikan Petromart di Jl. Panglima<br />

Sudirman No. 21 Nganjuk<br />

Jawa Timur, Kamis (26/1).<br />

Untuk memperluas jangkauan<br />

Petromart, lanjut Dirtekbang ini, PG<br />

menggandeng salah satu anak usahanya,<br />

yaitu PT Petrosida Gresik.<br />

Anak perusahaan ini nantinya sebagai<br />

investor yang akan mengelola<br />

Petromart Nganjuk.<br />

Dirtekbang PT Petrokimia Gresik memberi penjelasan produk yang dijual di Petromart<br />

Dengan tagline “Solusi Lengkap<br />

Pertanian”, Petromart tidak<br />

sekedar menjual kebutuhan sarana<br />

produksi pertanian, melainkan juga<br />

menyediakan layanan konsultasi<br />

bagi konsumen.<br />

Dengan demikian, Petromart<br />

merupakan one stop shopping yang<br />

tidak sekedar menjual produk, tetapi<br />

juga memberikan solusi terhadap<br />

berbagai masalah pertanian<br />

“Petromart siap menerima konsultasi<br />

konsumen terkait aplikasi<br />

produk, rekomendasi pemupukan,<br />

pengendalian hama dan penyakit<br />

tanaman, dan sebagainya,” ujar<br />

Arif Fauzan.<br />

Kehadiran Petromart di daerah<br />

tidak dimaksudkan untuk berkompetisi<br />

dengan kios - kios pertanian<br />

yang sudah ada. Kehadirannya dimaksudkan<br />

sebagai pelengkap dan<br />

penyuplai produk - produk pengembangan<br />

dan produk non - subsidi ke<br />

kios - kios yang telah ada (existing).<br />

Gerai Petromart di Nganjuk<br />

merupakan gerai ketiga setelah Petromart<br />

Gresik (Agustus 2015) dan<br />

Petromart Bojonegoro (November<br />

2016). Kedepan, PG akan memperluas<br />

jangkauan Petromart di berbagai<br />

daerah. Potensial lainnya untuk<br />

memberikan layanan yang lebih<br />

baik lagi kepada konsumen.<br />

“Kami akan terus mengevaluasi<br />

kinerja Petromart dan hasil evaluasinya<br />

akan menjadi dasar bagi<br />

kami dalam pengembangan Petromart<br />

ke depan,” tutup Dirtekbang.<br />

(sam)


EDISI <strong>297</strong>/TAHUN 06, 30 JANUARI - 5 FEBRUARI 2017<br />

Suzuki New Carry Pick Up Tampil Elegan<br />

Jangan cuma buat angkut muatan. Pick up (PU) tampilan elegan<br />

dan sentuhan mewah bisa dilirik pengguna mobil barang. PT Suzuki<br />

Indomobil Sales (SIS) rupanya paham betul, bahwa refreshment untuk<br />

memperkuat konsep mobil pu sangat tepat. Terbukti New Carry<br />

Pick Up diluncurkan PT SIS di segmen komersial, menggandeng PT<br />

United Motors Centre (UMC) Main Dealer Suzuki Wilayah Jawa<br />

Timur (Jatim).<br />

PT SIS memberikan sentuhan baru pada kendaraan andalannya.<br />

Penyegaran New Carry Pick Up dilakukan meliputi beberapa<br />

bagian, emblem Carry di bagian eksterior terlihat lebih modern<br />

dengan desain baru. New Front Grille dan logo yang lebih fresh juga<br />

meningkatkan tampilan New Carry Pick Up. Selain itu New Design<br />

Sticker pada bagian bak membuat tampilan sporty.<br />

Kesan tangguh semakin diperkuat dengan penambahan New<br />

Front Under Guard di bagian depan. Mobil ini siap mengarungi<br />

berbagai medan untuk menggerakkan roda perekonomian. “Kami<br />

sangat bangga bisa menghadirkan New Carry Pick Up kepada masyarakat<br />

Indonesia. Kami memberikan berbagai penyegaran untuk<br />

memperkuat konsep New Carry Pick Up,” kata 4W Deputy Managing<br />

Director PT SIS, Setiawan Surya, saat dijumpai dalam peluncuran<br />

New Carry Pick Up di <strong>Surabaya</strong>.<br />

Dibekali mesin G15A berkapasitas 1.493 cc, 4 silinder, 16 valve,<br />

MPI (Multi Poin Injection) New Carry Pick Up mampu menghasilkan<br />

tenaga maksimum 78.8 PS pada putaran 5.500 rpm dan torsi<br />

maksimum 120 Nm/3000 rpm.<br />

Untuk kesan elegan, New Carry Pick Up terbaru telah dirombak<br />

sedemikian rupa, dengan menghadirkan New Door Trim Color dan<br />

New Seat Color.<br />

Selain itu terdapat pilihan warna baru, yaitu silver. Mobil ini akan<br />

dibanderol dengan harga on the road (OTR) Jatim, Rp 130.000.000,<br />

untuk varian Flat Deck dan Rp133.000.000, untuk varian Wide Deck.<br />

Dilihat dari angka penjualan kendaraan komersial selama periode<br />

Januari-Desember 2016 lalu, Suzuki berhasil meraih 42,8 persen<br />

dari total market. Setiawan optimis keluaran terbaru ini akan mendongkrak<br />

penjualan Suzuki di kelasnya. (lely)<br />

<strong>Surabaya</strong> Lifestyle<br />

Tony Susanto :<br />

<strong>Bisnis</strong> lewat Game<br />

Belajar bisnis lewat game simulasi. PT Namira<br />

Arta Teknologi (Natek) merilis The Profit Game,<br />

sebuah game simulasi bisnis yang mengajarkan<br />

user untuk menciptakan serta mengembangkan<br />

bisnis dengan cara baru dan menyenangkan.<br />

The Profit Game cukup revolusioner, karena<br />

game ini digodok hampir satu tahun untuk menemukan<br />

komposisi yang pas dan menjadi game<br />

yang akurat dan riil. “Game ini tercipta untuk<br />

memberikan solusi kepada masyarakat yang ingin<br />

belajar bisnis dengan cara mudah, menyenangkan,<br />

dan murah dibandingkan mengikuti seminar,”<br />

kata Founder The Profit Game, Tony Susanto.<br />

Tak hanya unik, game dengan goal membangun<br />

kerajaan bisnis sendiri ini merupakan game<br />

bisnis pertama dan satu-satunya di dunia yang<br />

menggabungkan kecanggihan teknologi sekaligus<br />

cara belajar bisnis cerdas.<br />

Di dalam game ini terdapat beberapa bidang<br />

bisnis yang bisa dimainkan. Seperti retail melalui<br />

bisnis minimarket, manufaktur diwakili bisnis<br />

toko roti, dan bidang jasa diwakili dengan salon<br />

mobil dan restoran. Gamers akan menemui beberapa<br />

tantangan untuk menyelesaikan permasalahan<br />

bisnis hingga meningkatkan profit.<br />

“Akan ada banyak dan ratusan strategi bisnis,”<br />

imbuh Tony. The Profit Game dikhususkan<br />

bagi penggila bisnis. Namun, para pecandu game<br />

masih bisa memainkan. Tony, berharap game yang<br />

menjadi salah satu startup pilot project Badan<br />

Ekonomi Kreatif (BEKRAF) bisa dijadikan patokan<br />

pembelajaran bagi mahasiswa yang ingin<br />

memulai bisnis. Atau sebuah universitas dengan<br />

Motor premium bagi<br />

pecinta touring.<br />

Predikat ini layak<br />

disandang Versys X 250, keluaran<br />

terbaru pabrikan asal Jepang,<br />

kawasaki. Tak tanggung-tanggung,<br />

disinyalir produk ini menjadi yang<br />

pertama di dunia dengan kapasitas<br />

250 cc, 2 silinder, sekaligus dual<br />

purpose.<br />

Sekali lagi, kawasaki menjadi<br />

pionir di kelas 250 cc touring<br />

adventure Indonesia. Setelah<br />

sebelumnya dilaunching di Bali<br />

dan Lombok, giliran PT Surapita<br />

Unitrans memboyong ‘binatang’<br />

dengan backbone kokoh ini ke<br />

<strong>Surabaya</strong> pekan lalu.<br />

“Ini produk pertama kali di<br />

dunia dengan spesifikasi 250 cc,<br />

2 silinder dan dual purpose,” kata<br />

General Manager Surapita Unitrans<br />

dan Duta Indika Bali, Calvin<br />

Gozali, kepada <strong>Bisnis</strong> <strong>Surabaya</strong>,<br />

saat launching Versys X 250 di<br />

kawasan Jemursari, <strong>Surabaya</strong>.<br />

Para adventure menyebut kendaraan<br />

gres ini adalah ‘motor nakal’<br />

kesayangan. Pasalnya, mesin twin<br />

engine 250 cc berbeda dengan<br />

ninja lain, dengan akselerasi lebih<br />

mumpuni. Body frame terlihat<br />

lebih cantik dan terkesan kokoh<br />

sengaja diciptakan sedemikian<br />

rupa untuk melibas jalanan jarak<br />

jauh.<br />

Belum lagi long travel suspension<br />

lebih panjang dan memberikan<br />

riding excitement diberbagai<br />

situasi berkendara. Seperti kedaaan<br />

bumpy, berlubang, dan jalanan<br />

tidak beraspal. Long travel suspension<br />

membuat motor lebih stabil<br />

dan nyaman.<br />

Beberapa aksesoris juga<br />

diaplikasikan pada motor ini agar<br />

perjalanan jauh semakin nyaman.<br />

Ditambah volume bodyworks lebar<br />

mata kuliah wajib tentang kewirausahaan.<br />

Pengusaha pemula yang masih membutuhkan<br />

pembelajaran kewirausahaan juga bisa memanfaatkan<br />

The Profit Game untuk mengasah<br />

insting bisnis. “Ini game riil, dimana kita diajak<br />

untuk mendiagnosa kondisi bisnis, efisiensi proses<br />

dan biaya operasional, hingga mempelajari alur<br />

birokrasi ketika hendak memulai bisnis,” tambahnya.<br />

CEO Natek, Henry Karya Nugraha, menambahkan,<br />

untuk mendukung user bisa belajar bisnis<br />

lebih efektif, The Profit Game memberikan beberapa<br />

fitur keunggulan seperti Komunitas, yang<br />

menjadi wadah komunikasi antar user jika ingin<br />

bertukar ide sesama pebisnis dan resume yang<br />

merupakan fitur untuk mengevaluasi hasil simulasi<br />

bisnis yang sudah dijalankan.<br />

Meski belum rilis resmi, lebih dari 100 user<br />

mengunduh game buatan arek-arek Suroboyo<br />

ini. Natek menargetkan 1 juta pengunduh selama<br />

setahun mendatang. “Merupakan tanda bahwa<br />

game ini akan diminati banyak orang. Mengingat<br />

pemerintah sedang gencar menggalakkan kewirausahaan,”<br />

terang pria yang akrab disapa Erick<br />

tersebut.<br />

Untuk menikmati ratusan strategi bisnis tidak<br />

gratis. Setiap individu hanya akan menikmati<br />

permainan free hingga akhir tutorial saja. Selanjutnya,<br />

gamers dikenakan pilihan harga paket mulai<br />

dari Rp 23.000 – Rp 249.000. Kabarnya, The<br />

Profit Game akan rilis pada fitur IOS dan segera<br />

dikenalkan pada dunia internasional pada tahun<br />

ini. (lely)<br />

dengan sentuhan adventure style<br />

design mengagumkan. Kombinasi<br />

dari upper crowl design yang tinggi<br />

dan windshield berukuran lebar<br />

memberi proteksi angin superior.<br />

Kapasitas tangki 17 liter dinilai<br />

cukup memuaskan touring dengan<br />

motor irit yang masih mengadopsi<br />

slipper clutch saudara tuanya dikelas<br />

ninja. Dalam heat management<br />

technology, Versys X 250 memiliki<br />

bukaan besar difairing yang membentuk<br />

aliran udara. Yang berguna<br />

untuk mengusir panas mesin saat<br />

berkendara.<br />

“Hal ini membuat tank, frame,<br />

dan part lainnya terlindungi. Pokoknya<br />

teknologi motor kita selalu<br />

canggih,” jelas Calvin.<br />

Ia menyebut motor para youngsters<br />

ini motor mode dua dunia.<br />

Kawasaki Versys X 250 menjadi<br />

terobosan bagi Indonesia dalam<br />

memenuhi kebutuhan para riders<br />

yang suka berpetualang menaklukkan<br />

tantangan jalanan beraspal<br />

maupun jalan mulus dan berbatu.<br />

“Aspal halus santai, jalur<br />

berlubang juga santai,” tambahnya.<br />

Untuk memiliki Kawasaki Versys<br />

X 250 dengan dua warna pilihan<br />

yaitu candy lime green dan<br />

Otomotif<br />

Dukung Tim Futsal Sekolah<br />

11<br />

Kawasaki Pioner Dikelas 250 cc Touring Adventure<br />

metalluc graphity grey, konsumen<br />

sedikitnya harus merogoh kocek<br />

Rp 64.870.000 (on the road/OTR)<br />

di Jawa Timur (Jatim).<br />

Sedangkan tipe Versys – X 250<br />

tourer tersedia dalam warna candy<br />

lime green dan candy burnt orange<br />

dengan harga OTR di Jatim Rp<br />

74.720.000.<br />

PT Surapita Unitrans Jemursari<br />

sebagai main dealer kawasaki<br />

kawasan Jatim, NTT, Ambon dan<br />

Bali tak muluk-muluk menargetkan<br />

penjualan.<br />

Tak pernah ada target khusus,<br />

karena kawasaki barangnya terbatas.<br />

Meski begitu, ia beranganangan<br />

mencapai penjualan 300<br />

unit lebih tahun ini. “Yang penting<br />

kita bisa maintenance customer<br />

dan komunitas dengan baik, sales<br />

nomor dua,” tambah Calvin Gozali<br />

sambil tersenyum. Kawasaki dikenal<br />

memiliki jaringan komunitas<br />

yang cukup loyal. Terbukti saat<br />

launching Versys X 250 dihadiri<br />

ratusan anggota komunitas ninja<br />

dari berbagai kota di Jatim.<br />

Sekaligus menikmati lobster<br />

dan beer party sembari hang out<br />

bersama alunan music Female DJ,<br />

juga ngebul seru di Vape Bar. (lely)<br />

Smekdors Mania Buat Kaos Unstoppable<br />

Suporter tak kalah menariknya dengan tim sepakbola. Sebab, tanpa adanya pendukung,<br />

permainan sebuah kesebelasan di lapangan tak menarik. Sunyi dan hampa.<br />

Karena itu, tak berlebihan jika Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dr Soetomo <strong>Surabaya</strong><br />

(Smekdors) membentuk tim suporter fanatic. Yakni, Smekdors Mania.<br />

Yang menarik, haheho suara dukunganpun tercipta seketika. Misalnya ‘Ayo Smekdors<br />

kami datang mendukungmu selamanya lalalalala….lalalalala…lalalala’. Lirik itu<br />

dinyanyikan berulang-ulang seolah tanpa henti. Sedikitnya, 30 orang dari Smekdors<br />

Mania, gegap gempita melakukan gerakan<br />

yang kompak saat menyaksikan tim futsal<br />

sekolahnya sedang berlaga.<br />

Saat itu, tim futsal Smekdors bertanding<br />

melawan SMA Muhammadiyah<br />

<strong>Surabaya</strong>, untuk memperebutkan tiket<br />

menuju grand final di GOR Kenpark<br />

<strong>Surabaya</strong>. Tanpa dikoordinasikan, Smekdors<br />

Mania, berinisiatif menggalang<br />

dukungan dengan mengajak siswa se<br />

SMK untuk mendatangi gedung olahraga<br />

yang terletak di kawasan wisata <strong>Surabaya</strong><br />

Timur, Kenjeran itu.<br />

Tempat pertandinganpun penuh sesak.<br />

Sebab, masing-masing kesebelasan baik<br />

dari Smekdors maupun SMA Muhammadiyah<br />

<strong>Surabaya</strong> membawa ratusan<br />

suporter fanatiknya. Seperti, Smekdors<br />

Mania dengan mengenakan seragam kebesarannya kaos warna hitam memadati di<br />

GOR tersebut. Mereka juga membuat kaos untuk almamater kebanggaannya dengan<br />

memilih tema unstoppable yang artinya ‘Tak Terhentikan’<br />

“Meski akhirnya kalah pada saat final, kami akan tetap mendukung tim almamater<br />

kebanggaan kami,” kata koordinasi suporter SM (Smekdors Mania), Abril Robbyansyach,<br />

kepada <strong>Bisnis</strong> <strong>Surabaya</strong>, pekan lalu. Ia mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan<br />

43 kaos yang dibuat dalam waktu satu minggu sebelum pertandingan digelar. Selain<br />

membuat kaos/baju sebagai identitas Smekdors Mania, mereka meciptakan yel-yel<br />

setiap timnya tampil. Smekdors Mania juga membuat semboyan suporter yakni, NO<br />

LEADER JUST TOGETHER. (wulandia)


12 Aneka <strong>Bisnis</strong><br />

EDISI <strong>297</strong>/TAHUN 06, 30 JANUARI - 5 FEBRUARI 2017<br />

Peringatan Imlek di Yello Hotel<br />

Peringati Imlek sudah terasa saat pertama kali<br />

memasuki lobby YELLO Hotel Jemursari <strong>Surabaya</strong>.<br />

Sejumlah replika lampion merah dan<br />

beberapa dekorasi<br />

atribut terpasang di lobby hotel dan Wok N Tok Restaurant.<br />

Karena itu, YELLO Hotel Jemursari memberi<br />

penawaran istimewa kepada tamu hotel yang<br />

ingin menginap pada 28 - 29 Januari ini. Gebyar<br />

hadiah angpao dihadirkan dimana para tamu<br />

walk in dapat mengambil undian angpao yang<br />

menggantung di replika pohon sakura.<br />

“Khusus untuk tamu yang menginap pada<br />

28-29 Januari, akan ada kejutan melalui surprise<br />

angpao yang berisi berbagai macam<br />

hadiah dengan hadiah utama gratis menginap<br />

di YELLO Hotel Jemursari dan beberapa<br />

hotel dibawah naungan Tauzia Hotel Management,”<br />

kata Hotel Manager YELLO Hotel<br />

Jemursari, Ita Tania.<br />

Selain itu, pada 28 Januari menghadirkan<br />

menu Mongolian BBQ Dinner dengan<br />

tema imlek, dan tambahan menu spicy<br />

chicken. (meta)<br />

Pot Bunga Berbentuk Becak<br />

Diburu Konsumen<br />

BARANG-BARANG berbau klasik dan antik belakangan banyak<br />

diburu. Seperti furniture dan pernak-pernik bahan baku besi ini.<br />

Sejak empat bulan lalu, Sumaji berinovasi membuat furniture dan<br />

pernak-pernik rumah bergaya klasik, antik. Mulai dari meja, kursi,<br />

pot bunga sampai asbak. Sebelumnya, Sumaji sudah berkecimpung<br />

di bidang kontruksi baja sejak tahun 1988. Suami Ida Purwanti ini<br />

pernah membuka usaha bengkel las di Bali. Dia juga merangkap pekerjaan<br />

sebagai kontaktor. Berbagai proyek pernah dia tangani. Mulai<br />

dari renovasi ruko, hotel, mall, sampai perkantoran. Proyeknya di<br />

berbagai kota. Seperti Jakarta dan Bali.<br />

Tahun 2016, dia bersama sang<br />

istri pulang kampung ke Banyuwangi,<br />

membuka usaha bengkel las<br />

“Meta Jaya” di kawasan Trembelang,<br />

Cluring. Menurutnya, peluang<br />

usaha ini di Banyuwangi cukup<br />

menjanjikan. Permintaan jasa kontruksi<br />

baja cukup banyak. Seperti<br />

pemasangan kanopi baja untuk<br />

perumahan. “Saat ini kanopi baja<br />

tengah tren,” ucapnya kepada <strong>Bisnis</strong><br />

Banyuwangi. Harga per meter<br />

Rp 220.000 hingga Rp 350.000.<br />

Berbekal ilmu seni besi yang<br />

dimiliki, Sumaji berkreasi membuat<br />

furniture dan pernak-pernik berbahan besi. Seperti pot bunga.<br />

Aksesoris rumah bergaya klasik ini, dia buat beragam model. Dari<br />

model sepeda, mobil sampai becak. “Sementara ini ada 10 model,”<br />

ucapnya. Ukurannya juga beragam. Mulai 20 cm hingga 1,5 meter.<br />

Pilihan warnanya klasik, seperti putih, hitam, emas dan tembaga.<br />

Dibantu sang anak, Sumaji bisa membuat ratusan biji kerajinan ini.<br />

Seluruhnya ludes terjual. “Cat belum sampai kering saja sudah ada<br />

yang mau beli,” ucapnya. Tingginya permintaan, membuatnya yakin<br />

bahwa prospek usaha ini sangat menjanjikan.<br />

Harga pernak-pernik cantik ini dibandrol dari Rp 50.000 hingga<br />

Rp 1,5 juta. Selain itu, dia juga membuat furnitur antik berbahan besi.<br />

Mulai dari meja, kursi sampai ranjang tidur. Saat ini permintaan cukup<br />

banyak. Selain antik, furnitur berbahan besi disukai karena awet.<br />

Harga kursi dibandrol mulai Rp 200.000 hingga Rp 750.000, dipan<br />

besi dibandrol Rp 1,5 juta. (tin)<br />

Good Corporate Governance sebagai Langkah Strategis dalam Meningkatkan Kinerja Perusahaan<br />

Sejak pertengahan tahun 1997<br />

Konsep Good Corporate Governance<br />

mulai banyak diperbincangkan<br />

di Indonesia pada, saat krisis<br />

ekonomi melanda Asia Tenggara<br />

termasuk Indonesia. Dampak dari<br />

krisis tersebut banyak perusahaan<br />

berjatuhan, karena tidak mampu<br />

bertahan. Salah satu penyebabnya<br />

adalah pertumbuhan yang dicapai<br />

selama ini tidak dibangun di atas<br />

landasan yang kokoh sesuai prinsip<br />

pengelolaan perusahaan yang sehat.<br />

Good Corporate Governance<br />

(GCG) merupakan mekanisme untuk<br />

mengendalikan, mengatur dan<br />

mengelola bisnis dengan maksud<br />

untuk meningkatkan kemakmuran<br />

dan akuntabilitas, yang tujuan akhirnya<br />

untuk mewujudkan peningkatan<br />

shareholders value . Secara<br />

teoritis GCG dapat meningkatkan<br />

nilai perusahaan, diantaranya meningkatkan<br />

kinerja keuangan, mengurangi<br />

resiko yang mengakibatkan<br />

tindakan pengelola yang cenderung<br />

menguntungkan diri sendiri dan<br />

umumnya dapat meningkatkan kepercayaan<br />

investor. Secara definisi<br />

dalam Khomsiyah (2003) Corporate<br />

Governance yaitu suatu cara<br />

untuk menjamin bahwa manajemen<br />

bertindak yang terbaik untuk<br />

stakeholders dimana pelaksanaannya<br />

menuntut adanya perlindungan<br />

yang kuat antara hak-hak pemegang<br />

saham terutama pemegang saham<br />

minoritas. Corporate governance<br />

merupakan seperangkat tata hubungan<br />

diantara manajemen perseroan,<br />

direksi, komisaris, pemegang saham<br />

dan para pemangku kepentingan<br />

lainnya. (OECD dalam Leo J. Susilo<br />

dan Karlen Simarmata, 2007:17)<br />

Prinsip-prinsip pokok corporate<br />

governance yang perlu diperhatikan<br />

untuk terselenggaranya praktik<br />

good corporate governance yaitu:<br />

keterbukaan, (transparency), akuntabilitas<br />

(accountability), kewajaran<br />

(fairness), independensi (independency)<br />

dan tanggung jawab (responsibility)<br />

(Zarkasy, 2008:38).<br />

Oleh :<br />

Dr. Triyonowati, M.Si<br />

Dosen STIESIA <strong>Surabaya</strong><br />

Keterbukaan (transparency)<br />

Keterbukaan berhubungan dengan<br />

kualitas informasi yang disampaikan<br />

perusahaan, Akuntabilitas<br />

berhubungan dengan adanya sistem<br />

yang mengendalikan hubungan antara<br />

organ-organ yang ada dalam perusahaan.<br />

Kewajaran menekankan<br />

perusahaan harus senantiasa memperhatikan<br />

kepentingan seluruh<br />

stakeholders berdasarkan asas perlakuan<br />

yang setara (equal treatment)<br />

dan asas manfaat yang wajar. Independensi<br />

menekankan bahwa masing-masing<br />

organ perusahaan harus<br />

menghindari terjadinya dominasi<br />

oleh pihak manapun, tidak terpengaruh<br />

oleh pihak manapun, dan tidak<br />

melempar tanggung jawab antara<br />

satu dengan yang lain sehingga terwujud<br />

sistem pengendalian internal<br />

yang efektif. Prinsip terakhir adalah<br />

Responsibilitas yang menekankan<br />

pada adanya sistem yang jelas untuk<br />

mengatur mekanisme pertanggungjawaban<br />

perusahaan kepada pemegang<br />

saham dan pihak-pihak lain<br />

yang berkepentingan. Hal tersebut<br />

untuk merealisasikan tujuan-tujuan<br />

yang hendak dicapai dalam corporate<br />

governance yaitu mengakomodasi<br />

kepentingan pihak-pihak yang<br />

berkaitan dengan perusahaan seperti:<br />

masyarakat, pemerintah, asosiasi<br />

bisnis dan sebagainya.<br />

Mekanisme good corporate<br />

governance merupakan suatu mekanisme<br />

berdasarkan pada aturan<br />

main, prosedur dan hubungan<br />

yang jelas antara pihak-pihak yang<br />

ada dalam suatu perusahaan untuk<br />

menjalankan peran dan tugasnya.<br />

Mekanisme good corporate governance,<br />

terdiri dari tiga elemen penting,<br />

yaitu struktur, sistem dan proses<br />

yang digunakan oleh organ-organ<br />

dalam suatu perusahaan untuk mengarahkan<br />

dan mengendalikan operasional<br />

perusahaan agar berjalan<br />

sesuai dengan apa yang diharapkan<br />

Penerapan good corporate governance<br />

memberikan empat manfaat<br />

(FCGI, 2001), yaitu: (1) Meningkatkan<br />

kinerja perusahaan melalui<br />

terciptanya proses pengambilan<br />

keputusan yang lebih baik, meningkatkan<br />

efisiensi perusahaan, serta<br />

lebih meningkatkan pelayanan kepada<br />

stakeholders. (2) Mempermudah<br />

diperolehnya dana pembiayaan yang<br />

lebih murah dan tidak rigit (karena<br />

faktor kepercayaan) yang pada<br />

akhirnya akan meningkatkan nilai<br />

perusahaan. (3). Mengembalikan<br />

kepercayaan investor untuk menanamkan<br />

modalnya di Indonesia.(4)<br />

Pemegang saham akan merasa puas<br />

dengan kinerja perusahaan karena<br />

sekaligus akan meningkatkan shareholders’s<br />

values dan dividen.<br />

Harapan yang terakhir dengan<br />

adanya GCG, dimana perusahaan<br />

sudah menjadikan prinsip-prinsip<br />

GCG menjadi bagian dari budaya<br />

perusahaan, maka satu ciri kegiatan<br />

penerapan GCG pada tahap ini<br />

adalah pelaksanaan Corporate Social<br />

Responsibility (CSR). Melalui<br />

kegiatan ini perusahaan menjadi<br />

mampu menerapkan GCG dengan<br />

baik dan membuat citra perusahaan<br />

menjadi perusahaan yang etis sekaligus<br />

mempunyai kinerja baik.<br />

A.994


Setahap demi setahap Java Paragon<br />

Hotel dan Residences terus<br />

melakukan pembenahan dan renovasi.<br />

Misalnya, The Café yang dipercantik<br />

dengan mengusung konsep Dutch Colonial<br />

Dining dipadu dengan nuansa warna<br />

black & white serta rose gold ornaments<br />

di setiap sudut ruangan yang menambah<br />

kesan elegan.<br />

Tidak hanya itu, kesan glamor pun<br />

terpancar dari pantulan kristal Chandelier<br />

Odeon 1920 yang mewah dan menjadi<br />

pelengkap suasana classic nan elegan.<br />

Resto yang terletak di Lobby Hotel Java<br />

Paragon ini hadir kembali dengan konsep<br />

International Buffet All You Can Eat yang<br />

menyajikan lebih dari 100 varian menu<br />

mulai dari menu tradisional hingga manca<br />

negara.<br />

Mulai dari menu Chinese, Japanese,<br />

Italian, French, Asian Fusion serta Menu<br />

lndonesia yang thematic. Yaitu, masakan<br />

Padang, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah<br />

serta Jawa Barat. Kesemuanya dapat dicicipi<br />

dari pagi, siang dan malam, dengan<br />

menu yang berbeda-beda para tamu juga<br />

dimanjakan dengan beragam sajian seperti<br />

soup, salad, tepanyaki, aneka grilled & pasta,<br />

buah-buahan, juice & minuman herbal,<br />

EDISI <strong>297</strong>/TAHUN 06, 30 JANUARI - 5 FEBRUARI 2017<br />

The Café Usung Konsep<br />

Dutch Colonial Dining<br />

serta aneka dessert dan hidangan lainnya.<br />

Selain dekorasi yang elegan, nuansa<br />

musik classic jazz di The Cafe seakan<br />

mampu “menyihir“ para tamu. Sehinga betah<br />

berlama-lama. Juga cocok untuk mengadakan<br />

business/social gathering, arisan<br />

ataupun acara ulang tahun. “Suasananya<br />

menyenangkan dan pilihan makannya<br />

banyak, jadi betah lama-lama disini. Tempatnya<br />

juga bagus untuk foto-foto,” ujar<br />

Amanda Kohar, salah satu tamu undangan<br />

dalam soft opening The Cafe ini.<br />

‘’Konsep ini sengaja diusung untuk<br />

memenuhi selera pasar di <strong>Surabaya</strong> akan<br />

tempat hangout, yang tidak hanya menyediakan<br />

makanan berkualitas. Tetapi juga<br />

tempat yang unik untuk berselfie bersama<br />

keluarga dan teman-teman mereka,’’ kata<br />

Joan Casadevall, General Manager Java<br />

Paragon Hotel & Residences, sembari<br />

tersenyum.<br />

Tampak di pintu masukterdapat mural<br />

yang dipadu dengan ornamen classic serta<br />

pilar khas zaman Belanda yang merupakan<br />

spot foto favorit para tamu yang datang.<br />

Pengunjung pun dimanjakan dengan live<br />

cooking station dan dapat leluasa melihat<br />

proses pembuatan pasta serta barbeque<br />

grilled. (meta)<br />

Sby & Sda 13<br />

IFI Gelar Pameran Arsitektur<br />

Perancis Jacques Ferrier<br />

Sensual city yang harmonis. Arsitektur kenamaan<br />

Prancis, Jacques Ferrier untuk pertama<br />

kalinya memamerkan karya-karya design di<br />

<strong>Surabaya</strong> dalam “A Vision for The Sensual City”.<br />

Pameran yang diusung oleh Institut Francais Indonesia<br />

(IFI) <strong>Surabaya</strong> tersebut mengambil tempat<br />

di Visma Art Gallery dengan menampilkan<br />

sepuluh lebih karya dari agency Jacques Ferrier<br />

Architectur dalam bentuk maket dengan konsep<br />

cerita terhubung satu sama lain.<br />

“A Vision for The Sensual<br />

City” telah dipamerkan<br />

sebelumnya berkeliling di<br />

beberapa Negara Asia, seperti<br />

Beijing, Shanghai, Singapura,<br />

dan Manila. <strong>Surabaya</strong><br />

terpilih menjadi kota<br />

pertama di Indonesia yang<br />

disinggahi proyek arsitektur<br />

yang juga memiliki kantor<br />

di Shanghai ini.<br />

“<strong>Surabaya</strong> sangat<br />

berkembang dalam bidang<br />

tata ruang kota dan arsitektur.<br />

Dalam pameran ini kami<br />

sangat senang bisa membuka<br />

dialog tentang tata ruang<br />

kota agar lebih baik lagi,”<br />

ujar Veronique Mathelin,<br />

Direktur IFI <strong>Surabaya</strong>.<br />

Stephano Vigoureux,<br />

Direktur Agensi Jacques Ferrier menambahkan<br />

bahwa konsep art building dari Jacques Ferrier<br />

ialah sebuah kota harmonis, humanis dan sarat<br />

filosofi.<br />

“Kota masa depan adalah kota yang humanis.<br />

Arsitek menemukan hal konseptual sehingga terlihat<br />

unik dan tidak monoton,”terang Stephano.<br />

Desain kota hijau, fungsional, serta memiliki<br />

solusi bagi dunia ke depan, seperti antisipasi pemanasan<br />

global adalah poin yang ingin disampaikan<br />

dalam pameran tanpa meninggalkan nilai<br />

estetika sebuah building, menciptakan sebuah<br />

ekosistem kota yang damai dan rilex untuk dihuni.<br />

“Proyek kita bukanlah proyek generik, selain<br />

memperhatikan kearifan lokal, kita juga memperhatikan<br />

aspek lain. Seperti mencegah pemborosan<br />

energi dan hal detail lainnya,”imbuhnya.<br />

Karya desain yang mereka tampilkan antara<br />

lain Water Park Aqua Lagon di Paris, sebuah<br />

project design waterpark kelas dunia untuk Disney,<br />

Great Heights, Rouen Normand City Hall,<br />

dan International French School of Beijing.<br />

Pameran ini akan dibuka untuk umum pada<br />

7-13 Februari mendatang, sebelum berlanjut ke<br />

Jakarta. Berpindah dari satu tempat ke tempat<br />

lain bukanlah hal yang ribet bagi agensi desain<br />

ini, karena maket disusun ringkas dan simple<br />

tanpa membuang banyak properti.<br />

“Maket ini benar-benar disusun sedemikian<br />

rupa untuk memudahkan sisi logistik yang gampang<br />

untuk dibongkar pasang,”terang Hugo de<br />

Pablo, perancang maket pameran.<br />

Irawan Hadikusumo, dari Visma Art Gallery<br />

sangat antusias dengan hadirnya arsitek kelas dunia<br />

untuk saling bertukar budaya, pengetahuan<br />

dan desain bangunan di tempat yang dikelolanya.<br />

“Mereka adalah arsitektur yang mumpuni<br />

dan telah dikenal di kancah internasional, karyakaryanya<br />

sangat indah dan fungsional. Suatu kebanggaan<br />

tersendiri bagi Visma Art Gallery untuk<br />

mendukung pameran ini,”ucap Irawan.(lely)<br />

Yang Spesial dari Bandar Djakarta<br />

Konsumen dapat Pilih Sendiri Ikan<br />

Ada yang spesial. Sebab, Restaurant Bandar Djakarta, memiliki special<br />

seafood yang bahan bakunya dapat dipilih sendiri di area pasar ikan.<br />

Baik yang masih hidup atau yang segar. Puluhan jenis ikan, kerang,<br />

kepiting, dan udang didatangkan dari berbagai penjuru tanah air dan luar negeri.<br />

Keunikan rumah ikan Bandar Djakarta terletak pada konsep pasar ikan yang<br />

diusungnya. Tak hanya menyediakan ikan segar untuk dijual secara langsung,<br />

produk ikan segar itupun bisa langsung diolah menjadi sederetan makanan lezat<br />

yang bisa dipilih langsung.<br />

“Bandar Djakarta display produk, jadi customer paham kondisi ikan yang<br />

dipilihnya. Kuliner sesuai budget, karena menggunakan timbangan,” kata Bussines<br />

Development Manager Restaurant Bandar Djakarta, Fifi M, kepada <strong>Bisnis</strong><br />

<strong>Surabaya</strong>, pekan lalu.<br />

Untuk perayaan tahun baru China atau disebut Imlek, Bandar Djakarta<br />

menyediakan panggung yang diisi live music spesial menyanyikan lagu-lagu<br />

mandarin. Customer-pun boleh naik ke panggung untuk bernyanyi ria. Saat<br />

Imlek pengunjung dihibur pertunjukkan barongsai. (meta).<br />

Sukiman<br />

Cheef Otodidak<br />

Siapa yang tak mengenal Sukiman? Lelaki asal Lamongan ini<br />

berprofesi sebagai Cheef. Dia awal meniti karir dan bekerja<br />

disalah satu hotel di Solo pada 2003 selama satu setengah tahun.<br />

Dari restaurant, kemudian beralih ke salah satu restoran di Solo<br />

selama lima tahun.<br />

Cukup lama di kota Solo, lelaki yang mempunyai satu anak ini<br />

kemudian hirah ke Kalimantan dan bekerja di restoran selama<br />

dua setengah tahun. Setelah dari Kalimantan, lelaki parubaya<br />

ini pindah ke Maluku juga bekerja di restoran. Tak berselang<br />

lama, Sukiman pindah ke salah satu hotel berbintang di<br />

Setelah merambah luar kota dan luar pulau, lelaki ini<br />

kembali ke <strong>Surabaya</strong> dan bergabung di restoran yang ada<br />

di salah satu mall di <strong>Surabaya</strong>.<br />

Tak berselang lama, Sukiman pindah ke Restoran<br />

Bandar Djakarta yang berada di Malang. Kemudian Sukiman<br />

dipindah tugaskan untuk memegang restoran Bandar<br />

Djakarta yang ada di <strong>Surabaya</strong>.<br />

Meski bukan lulusan sekolah cheef tetapi Sukiman,<br />

tak kalah dengan cheef yang lulusan sekolah khusus cheef.<br />

“Saya jadi cheef secara otodidak. Dulu saya ikut dari<br />

cheef ke cheef lain,” ujar Sukiman. Lelaki asal Lamongan<br />

ini tinggal di mess milik restoran Bandar Djakarta.<br />

Restoran yang terbilang besar dan mewah ini bagai<br />

rumah keduanya Sukiman. “Restoran Bandar Djakarta<br />

ini yang paling tepat dibanding tempat perjalanan singgah<br />

saya menjadi cheef sebelumnya. Disini saya lebih semangat,<br />

perbedaan itu lebih mantap disini,” ujar Sukiman.<br />

(meta)<br />

Bali.


EDISI <strong>297</strong>/TAHUN 06, 30 JANUARI - 5 FEBRUARI 2017<br />

14 <strong>Surabaya</strong> Direktori<br />

: Paket Berlangganan<br />

Perluas pasar bisnis anda disini<br />

Rp. 25.000/ Bulan Rp. 130.000/ 6 Bulan<br />

Rp. 65.000/ 3 Bulan Rp. 275.000/ 1 Tahun<br />

Hubungi : (031)5668432 e-mail : editor_bisnis@yahoo.com / Contact Person : Hanni : 081259118251<br />

Ingin Usaha<br />

Anda Tayang<br />

? di <strong>Surabaya</strong> TV<br />

CELLULER<br />

Kelurahan<br />

Sambikerep<br />

Jl. Sambikerep, <strong>Surabaya</strong><br />

INSTANSI<br />

Satpol PP<br />

Kota <strong>Surabaya</strong><br />

<strong>Surabaya</strong> 2 .Jl. Jaksa Agung Suprapto no<br />

Perpustakaan<br />

)BI (Bank Indonesia<br />

Jl. Raya Darmo,<br />

<strong>Surabaya</strong><br />

ESDM<br />

Dinas Energi dan Sumber<br />

Daya Mineral<br />

<strong>Surabaya</strong> ,123 .Jl. Tidar no<br />

Kelurahan Pakis<br />

Jl. Bintang<br />

Diponggo<br />

RR House of Flower<br />

60 .Jl. Kutai no<br />

Humas<br />

Pemkot <strong>Surabaya</strong><br />

Jl. Jimerto, <strong>Surabaya</strong><br />

Pratama cell<br />

110 jl. Kaliasin<br />

<strong>Surabaya</strong><br />

KULINER<br />

Bank Indonesia<br />

,105.Jl. Pahlawan no<br />

<strong>Surabaya</strong> Timur<br />

ANEKA BISNIS<br />

Rektor Universitas<br />

Widya Kartika<br />

1-Jl. Sutorejo Prima Utara II<br />

TRANSPORTASI<br />

HOTEL


EDISI <strong>297</strong>/TAHUN 06, 30 JANUARI - 5 FEBRUARI 2017<br />

Sby & Sda 15<br />

Regina Aldya Paramitha Winarto :<br />

Berkat Dukungan GM<br />

Tak mudah menghadapi rekan<br />

media. Namun, karena dukungan temanteman<br />

sekaligus general manager (GM),<br />

Regina Aldya Paramitha Winarto, yang<br />

akrab disapa Mbak Regina, ini akhirnya<br />

merani tampil sebagai seorang marketing<br />

communication. Padahal, gadis ayu ini<br />

masih tercatat sebagai mahasiswi sebuah<br />

perguruan tinggi swasta di <strong>Surabaya</strong>.<br />

Yaaaa….., Regina, tidak serta<br />

merta tampil menemui rekan media<br />

bila berkunjung Zoom Hotel. Tetapi,<br />

berkat dorongan atasannya, Triandi<br />

Santya Wibowo, gadis imut ini akhirnya<br />

memberanikan diri untuk menemui setiap<br />

wartawan. Regina, bisa dibilang Marketing<br />

Communication hotel termuda.<br />

Selain muda, juga cantik dan gesit.<br />

Perempuan satu ini juga selalu semangat.<br />

“Dalam hidup saya, selain semangat saya<br />

harus maju. Nggak pinter, tapi harus selalu<br />

berusaha untuk maju,” ujar Regina, kepada<br />

<strong>Bisnis</strong> <strong>Surabaya</strong>, pekan lalu. Sebetulnya,<br />

Regina, mengawali kerja di dunia<br />

perhotelan ketika melakukan praktek kerja<br />

lapangan saat masih sekolah di Mercure<br />

Grand Mirama Hotel.<br />

Karena itu, perempuan asli <strong>Surabaya</strong><br />

ini sudah mengenal situasi kerja di hotel.<br />

Setelah mulai kuliah, perempuan cantik ini<br />

bekerja freelance di Inna Simpang Hotel<br />

sebagai waiters. Tak lama, perempuan imut<br />

ini pindah ke Core Bonet Hotel dengan<br />

posisi yang sama freelance waiters.<br />

Disitu, Regina, juga tak lama. Mahasiwi<br />

jurusan komunikasi ini kemudian bekerja<br />

di The Square Hotel & Apartment sebagai<br />

sales executive. Setelah beberapa lama di<br />

The Square Hotel & Apartment, perempuan<br />

muda ini dipercaya untuk mengisi posisi<br />

sebagai Marketing Communication di Zoom<br />

Hotel. (meta vabiola)<br />

D.999<br />

A.992<br />

Oleh : Panca Daru Widyasto<br />

Anggota IHGMA Jatim/GM The Sun Hotel<br />

Sidoarjo<br />

The Sun Hotel Suguhkan Keunikan Sidoarjo<br />

Selamat datang di Sidoarjo. Kota udang<br />

ini dikenal sebagai kota industri utama di Jawa<br />

Timur (Jatim) setelah <strong>Surabaya</strong>. Disamping itu,<br />

Sidoarjo juga memiliki keunikan tersendiri dan<br />

tempat-tempat menarik yang layak untuk dikunjungi.<br />

Seperti pusat kerajinan tas dan sepatu<br />

di Tanggulangin, pusat Jajanan ikan bandeng,<br />

Kampoeng Batik Jetis, Kampoeng Bebek, Bordir<br />

Variasi, dll. Kota Sidoarjo dapat ditempuh<br />

25 menit dari <strong>Surabaya</strong> dan 20 menit dari Bandara<br />

Internasional Juanda.<br />

The Sun Hotel Sidoarjo dipimpin sosok<br />

figur yang murah senyum dan selalu melayani<br />

dengan penuh empati terhadap para tamu dan<br />

pelanggan hotel adalah Panca Daru Widyasto<br />

/ General Manager sebagai salah satu member<br />

Indonesian Hotel General Manager Association<br />

(IHGMA) Chapter Jatim. Yaitu, wadah<br />

silaturahmi bagi para General Manager Hotel<br />

yang menjunjung tinggi keramah-tamahan, etos<br />

kerja dan profesionalisme.<br />

The Sun Hotel sebagai hotel bintang 3 hadir<br />

di Sidoarjo untuk memberikan kemudahan dan<br />

tempat yang nyaman bagi para pebisnis dengan<br />

berbagai fasilitas dan layanan terbaik yang<br />

membuat bisnis dan waktu luang menjadi lebih<br />

istimewa. The Sun Hotel berada di lokasi yang<br />

strategis tepatnya di pusat bisnis, perkantoran,<br />

perbelanjaan dan pusat rekreasi, Sun City Mall<br />

Sidoarjo.<br />

Dengan senang hati kami menunggu kedatangan<br />

anda yang ingin menginap sambil menikmati<br />

kelezatan kuliner di Tessera Restaurant,<br />

juga kenyamanan tempat ramah-tamah dengan<br />

teman/relasi bisnis di Verona Lounge ataupun<br />

mengadakan rapat juga paket pernikahan/wedding<br />

dengan fasilitas meeting room dan Ballroom<br />

kapasitas lebih dari 1000 undangan dan<br />

tempat parkir yang memadai di The Sun Hotel<br />

Sidoarjo.<br />

B.989


EDISI <strong>297</strong>/TAHUN 06, 30 JANUARI - 5 FEBRUARI 2017<br />

Iklan/Redaksi/Sirkulasi 031-5633456, 5668432 Fax : 031 - 5675240<br />

Buka Kran Investasi Investor di <strong>Surabaya</strong><br />

Pemkot Permudah Pelayanan Perizinan dan Perencanaan Kota dengan Foto Udara dan Lidar<br />

Pelayanan perizinan dan perencanaan<br />

di Kota <strong>Surabaya</strong>, kini<br />

semakin memudahkan masyarakat.<br />

Sebab dengan diluncurkan optimalisasi<br />

foto udara dan peta lidar<br />

yang diterapkan Pemerintah Kota<br />

(Pemkot) <strong>Surabaya</strong> yang menjadi<br />

jaminan kemudahan bagi masyarakat<br />

ketika mengurus perizinan.<br />

Termasuk memberikan kemudahan<br />

dan panduan bagi investor yang<br />

akan berinvestasi di <strong>Surabaya</strong>.<br />

Kepala Dinas Perumahan<br />

Rakyat, Permukiman dan Tata<br />

Ruang Kota <strong>Surabaya</strong>, Eri Cahyadi<br />

mengatakan, foto udara merupakan<br />

teknik pengambilan gambar dari<br />

udara yang digunakan untuk dasar<br />

pembuatan peta rencana tata ruang<br />

wilayah (RTRW) <strong>Surabaya</strong>. Menurutnya,<br />

peta udara ini merupakan<br />

aturan yang dipersyaratkan bahwa<br />

semua peta di seluruh Indonesia harus<br />

disahkan oleh Badan Informasi<br />

Geofisika.<br />

“Salah satu yang paling penting<br />

dalam membuat peta, peta itu harus<br />

valid. Foto udara ini akan lebih<br />

jelas baik ukuran maupun dimensi<br />

nya sehingga kita bisa tahu rencana<br />

existing kota itu seperit apa,” terang<br />

Eri Cahyadi dalam jumpa pers di<br />

Kantor Bagian Humas Kota <strong>Surabaya</strong>,<br />

Kamis (26/1)<br />

Dijelaskan Eri, hasil foto<br />

udara tersebut lebih jelas dan detail<br />

dikarenakan diambil dari ketinggian<br />

750 meter dengan menggunakan<br />

pesawat. Ketinggian tersebut<br />

merupakan jarak ideal untuk<br />

mendapatkan hasil yang jelas dan<br />

teliti. Sebab, lebih tinggi semisal<br />

1000 meter, maka gambarnya akan<br />

kurang jelas. Sedangkan bila lebih<br />

rendah jangkauannya akan terbatas.<br />

Sementara Lidar merupakan<br />

teknik pengambilan data dengan<br />

menggunakan teknologi laser yang<br />

diambil dari udara untuk mengetahui<br />

ketinggian dari permukaan tanah<br />

dan bentuk benda yang ada di permukaan.<br />

Semisal bentuk bangunan<br />

dan kondisi koridor jalan. Untuk<br />

lidar, peta yang dimiliki <strong>Surabaya</strong><br />

yang sudah ditandatangani BIG ini<br />

merupakan yang pertama kali di<br />

Indonesia.<br />

Menurut Eri, lidar ini bentuknya<br />

seperti aplikasi google map. Peta<br />

ini tidak hanya dibutuhkan Pemkot.<br />

Tetapi juga dibutuhkan Badan Pertanahan<br />

Nasional (BPN). Nantinya,<br />

peta ini akan disinkronisasi data<br />

dengan Badan Pertanahan Nasional<br />

(BPN) <strong>Surabaya</strong> I dan II yang akan<br />

menjadi percontohan nasional.<br />

Sehingga, tidak ada lagi perbedaan<br />

antara Pemkot dan BPN. Masyarakat<br />

juga tidak dirugikan. “Peta ini<br />

diminta teman-teman BPN untuk<br />

jadi satu bagian dari peta sertifikat di<br />

BPN. Harapannya ke depan, sertifikat<br />

tidak keluar ada di rencana jalan,<br />

kasihan warga kalau warga punya<br />

sertifikat tapi tidak bisa keluar<br />

izinnya karena ada di rencana jalna<br />

yang dibuat Pemkot,” tandas Eri.<br />

Adanya peta udara dan lidar<br />

ini juga bermanfaat untuk potensi<br />

berkembangnya investasi di <strong>Surabaya</strong>.<br />

Investor yang berniat melakukan<br />

investasi di <strong>Surabaya</strong>, dengan<br />

melihat peta tampilan 3 dimensi ini,<br />

akan langsung tahu potensi investasi<br />

di lokasi yang diinginkan. Semisal<br />

ada calon investor yang akan berinvestasi<br />

di kawasan HR Muhammad,<br />

calon investor akan bisa tahu ada<br />

berapa bangunan dengan ketinggian<br />

berapa di lokasi itu. Semisal ada<br />

apartemen. Ada hotel.<br />

“Jadi dia tahu kalau investasi bukan<br />

lagi hotel atau apartemen, tetapi<br />

rumah makan. Sehingga waktu akan<br />

menata investasi, potensi usaha apa<br />

yang bisa dikembangkan, sudah bisa<br />

diketahui. Intinya, Pemkot bisa lebih<br />

memberikan kepastian investasi<br />

untuk investor,” sambung dia. (ton)<br />

SATU TEKAT MEREBUT 11 KURSI DI PEMILU 2019<br />

Ketua Umum PAN Zulkifli<br />

Hasan akhirnya melantik<br />

ribuan pengurus jajaran<br />

tingkat DPW dan DPD PAN se- Jatim<br />

secara serentak pada Minggu(22/1), selain<br />

disaksikan sekitar 5000 kader PAN yang<br />

membanjiri Convention Expo(Convec)<br />

Grand City Mall, <strong>Surabaya</strong>, pelantikan<br />

1.700 pengurus DPW-DPD, serta 700<br />

pengurus cabang ini juga dihadiri oleh<br />

Gubernur Jatim Soekarwo, Wagub<br />

Saifullah Yusuf, beberapa tokoh nasional<br />

, pejabat daerah, pengurus DPP, DPW<br />

yang lama dan baru serta jajaran pengurus<br />

wilayah Muhammadiyah se Jatim.<br />

SK pengangkatan kepengurusan DPW<br />

PAN Jatim periode 2015-2020. Dengan<br />

nomor PAN/A/KPTS/KU-SJ/007/II/2016<br />

menetapkan H Masfuk SH sebagai ketua<br />

DPW PAN Jatim dengan Sekertaris<br />

Kuswiyanto. Kegiatan yang mengusung<br />

tema Bersama PAN Membangun Jatim<br />

Berkeadilan dimaksutkan mengukuhkan<br />

kembali komitmen perjuangan untuk<br />

memperkecil gap antar kelas masyarakat<br />

di Jatim<br />

“Semangat kerja kami tidak menunggu<br />

legalitas pelantikan, proses dinamisasi<br />

berpartai ini semakin mendewasakan<br />

kami menjadi lebih solid menuju satu<br />

tekat bekerja keras untuk mendongkrak<br />

target suara 11 kursi di Pemilu 2019<br />

masing masing DPR RI maupun DPRD<br />

Jatim ” tutur Agus Maimun SE.M.H.P,<br />

bendahara DPW PAN Jatim usai acara<br />

pelantikan pengurus periode 2015-2020.<br />

(noura)<br />

Ketum PAN Zulkifli Hasan melantik jajaran pengurus DPW PAN Jatim periode 2015-2020<br />

Sesaat Gubernur Jatim Soekarwo memasuki ruang<br />

pelantikan didampingi Ketum PAN dan Ketua DPW<br />

PAN Jatim, H.Masfuk SH beserta jajarannya<br />

Foto bersama Gubernur dan Wagub Jatim usai<br />

pelantikan pengurus DPW PAN JATIM<br />

Agus Maimun SE.M.H.P : Dinamisasi<br />

Partai membuat PAN lebih solid<br />

Agus Maimun bersama anggota Fraksi PAN<br />

DPRD Jatim<br />

A.1000

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!