13.03.2017 Views

Bisnis Surabaya edisi 303

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

EDISI <strong>303</strong>/TAHUN 06, 13 - 19 MARET 2017<br />

PERGERAKAN KURS TRANSAKSI BANK INDONESIA SEPEKAN<br />

Bank<br />

5<br />

TANGGAL<br />

AUD EUR HKD JPY SGD USD<br />

Jamhadi :<br />

Pembentukan Kadin IORA dan UKM Industri Perlu<br />

untuk Suplai Konsumsi<br />

Sumber : BI(ton)<br />

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)<br />

Asosiasi Negara Lingkar Negara<br />

Samudera Hindia atau Indian<br />

Ocean Rim Association (IORA) sejak 5-7<br />

Maret 2017 itu dilaksanakan di Jakarta Convention<br />

Center (JCC), Jakarta. Menghasilkan<br />

beberapa kesepakatan salah satunya yaitu<br />

mendorong investor swasta di bidang infrastruktur,<br />

seperti jalan, jembatan udara dan<br />

pelabuhan laut, kereta api, listrik, transportasi<br />

dan telekomunikasi.<br />

Sejumlah petinggi negara dan pebisnis dunia<br />

hadir dalam acara tersebut. Mereka diantaranya<br />

Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma,<br />

Menko Perekonomian<br />

Darmin Nasution, dan<br />

Menteri Perdagangan<br />

Enggartiasto Lukita,<br />

dan sejumlah kepala<br />

negara dari 21<br />

negara peserta dan<br />

tujuh negara mitra<br />

wicara, termasuk para<br />

Ketua Kamar Dagang<br />

dan Industri (Kadin) seluruh Indonesia.<br />

Dari Jawa Timur, delegasi yang hadir<br />

ialah Tim Ahli KADIN Jawa Timur, Dr Ir<br />

Jamhadi, MBA. Jamhadi sekaligus Ketua<br />

Kadin <strong>Surabaya</strong> dan Dirut PT Tata Bumi<br />

Raya itu.<br />

Saat sesi pembahasan draft deklarasi<br />

bersama para Ketua Kadin dari 21 negara<br />

anggota IORA menyampaikan ide perlunya<br />

dibentuk Kadin IORA.<br />

Tim Ahli Kadin Jatim Jamhadi mengatakan<br />

tujuannya untuk lebih bisa mempercepat<br />

realisasi poin-poin deklarasi tersebut.<br />

Juga perlu mendukung pelaku UKM agar<br />

bisa produksi massal, sehingga mengisi<br />

kebutuhan konsumsi mereka dengan maksud<br />

mengurangi impor dari luar negaranya.<br />

Dikatakan Jamhadi, dalam deklarasi<br />

bersama ialah pesatnya kemajuan teknologi<br />

informasi. Selain itu dibahas pula Pertumbuhan<br />

Ekonomi Berkelanjutan dan Berkeadilan<br />

sesuai temanya yaitu ”Building Partenership<br />

for a Sustainable and Equitable Economic<br />

Growth”.<br />

“Diakui atau tidak, bahwa<br />

meningkatnya globalisasi dan<br />

pesatnya kemajuan teknologi<br />

informasi dan komunikasi<br />

telah membawa perubahan<br />

yang signifikan dalam<br />

pembangunan ekonomi<br />

dunia saat ini,” katanya.<br />

IORA Business Summit<br />

2017, bahwa dinamika<br />

ekonomi di sektor swasta<br />

memiliki potensi besar<br />

untuk mendorong pertumbuhan<br />

dan pembangunan<br />

berkelanjutan,<br />

serta mempromosikan<br />

ekonomi yang inklusif<br />

dengan mengembangkan<br />

usaha inklusif,<br />

memberdayakan usaha<br />

kecil dan menengah<br />

(UKM), menciptakan<br />

lapangan kerja,<br />

menyediakan barang<br />

dan jasa, menghasilkan<br />

pendapatan dan keuntungan,<br />

dan berkontribusi terhadap kesejahteraan<br />

masyarakat.<br />

Dan yang lebih penting ialah meningkatkan<br />

kedaulatan negara dan mengangkat<br />

kehidupan yang layak bagi masyarakat. Oleh<br />

karena itu, sektor swasta butuh peran penting<br />

dari pemerintah. “Diharapkan, kerjasama<br />

antara sektor swasta dengan pemerintah<br />

bisa dijalin lebih erat lagi dalam berbagai<br />

bidang misalnya bidang investasi, peningkatan<br />

produktivitas, berbagi pengetahuan dan<br />

inovasi,” ujarnya.<br />

Keterlibatan pemerintah, lanjut ia, dalam<br />

mengembangkan lingkungan yang kondusif<br />

untuk entrepreneur, pertumbuhan pasar<br />

domestik, partisipasi dalam perdagangan<br />

internasional, dan mengoptimalkan potensi<br />

dari sumber daya manusia di negara-negara<br />

IORA.<br />

Maka itu, untuk meningkatkan peran sektor<br />

swasta dalam memajukan pertumbuhan<br />

ekonomi dan pembangunan berkelanjutan di<br />

negara-negara anggota IORA, perlu dilakukan<br />

aksi bersama yakni memperkuat kolaborasi<br />

dan kemitraan dalam memperluas dan mendiversifikasi<br />

perdagangan serta arus investasi<br />

di kedua arah dimulai dengan skala prioritas,<br />

dengan fokus pada keterlibatan usaha kecil<br />

dan menengah (UKM).<br />

Kemudian, mempromosikan usaha<br />

perdagangan yang saling menguntungkan<br />

antara negara-negara anggota IORA, dengan<br />

mendorong pemerintah untuk menghilangkan<br />

hambatan perdagangan, menahan diri dari<br />

penggunaan hambatan non tarif perdagangan,<br />

meningkatkan perdagangan barang dan<br />

jasa, dan meningkatkan fasilitasi perdagangan<br />

secara umum dalam suatu terbuka, adil<br />

dan berdasarkan aturan sistem perdagangan<br />

internasional.<br />

Ketiga panggilan kepada pemerintah,<br />

kamar dagang dan industri, asosiasi bisnis dan<br />

sektor swasta pada umumnya untuk mengambil<br />

langkah yang diperlukan dan tepat untuk<br />

meningkatkan kerjasama antara negara-negara<br />

di kawasan IORA.<br />

Keempat, terang dia, mendorong negaranegara<br />

IORA untuk bekerja lebih erat untuk<br />

mempromosikan kebijakan dan koordinasi<br />

untuk iklim investasi lebih inklusif dan kondusif.<br />

Kelima membuka peluang investasi<br />

kepada investor asing dan domestik dari<br />

sektor swasta dengan meningkatkan promosi<br />

investasi, mengembangkan model bisnis yang<br />

lebih inklusif, meningkatkan kualitas produk,<br />

pemasaran dan pengembangan keterampilan<br />

yang menjadi faktor penting untuk meningkatkan<br />

investasi dan pertumbuhan yang adil.<br />

Keenam memberikan perhatian khusus<br />

untuk meningkatkan investasi di sektor-sektor<br />

prioritas untuk meningkatkan kehidupan<br />

masyarakat di negara-negara IORA, seperti<br />

pertanian dan agro-bisnis, manufaktur, pembangunan<br />

infrastruktur, maritim, pemberdayaan<br />

perempuan, pariwisata, dan akses ke<br />

perbankan.<br />

Ketujuh mendorong investor swasta di<br />

bidang infrastruktur, seperti jalan, jembatan<br />

udara dan pelabuhan laut, kereta api, listrik,<br />

transportasi dan telekomunikasi.<br />

Kedelapan berkolaborasi dalam bidang<br />

pendidikan, pelatihan dan penelitian dan<br />

pengembangan untuk meningkatkan keterampilan<br />

dan entrepeneurship.<br />

Kesembilan mendukung perempuan<br />

pengusaha, serta UMKM, yang merupakan<br />

bagian yang sulit dipisahkan. Dalam bahasannya,<br />

pemerintah dan negara-negara<br />

membantu UMKM dalam mengakses pasar,<br />

keuangan, teknologi, dan mengidentifikasi.<br />

Penjualan keterampilan yang sesuai dengan<br />

melakukan entrepeneurship , program pendidikan<br />

dan pelatihan dengan sektor swasta dan<br />

pemangku kepentingan lainnya.<br />

Dan kesepuluh, mendukung pengembangan<br />

sektor swasta, khususnya usaha kecil dan<br />

menengah mengimbau pemerintah bekerja<br />

sama dengan pihak terkait untuk meningkatkan<br />

kebijakan programmer dan instrumen<br />

dengan mendorong kebijakan dukungan<br />

publik di berbagai bidang, termasuk promosi<br />

inovasi, dukungan entrepeneurship, pelatihan<br />

kejuruan, kredit dan produktivitas sektor<br />

swasta.<br />

Serta kesebelas yaitu mendorong kemitraan<br />

sektor publik-swasta untuk lebih<br />

meningkatkan kerjasama yang lebih antara<br />

negara-negara IORA atas dasar kesetaraan<br />

dan saling menguntungkan.(ton)<br />

Bank Indonesia Optimis, 2017 Konsumsi Konsumen Meningkat<br />

Survei Konsumen Bank Indonesia<br />

mengindikasikan peningkatan<br />

optimisme konsumen<br />

pada Februari 2017 dibandingkan<br />

bulan sebelumnya. Hal ini<br />

ditunjukkan oleh Indeks Keyakinan<br />

Konsumen (IKK) Februari<br />

2017 sebesar 117,1, lebih tinggi<br />

dibandingkan 115,3 pada bulan sebelumnya.<br />

Peningkatan IKK terutama<br />

bersumber dari peningkatan<br />

Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)<br />

sebesar 2,6 poin.<br />

Konsumen memperkirakan<br />

tekanan harga pada 3 dan 6 bulan<br />

mendatang cenderung menurun.<br />

Hal ini ditunjukkan oleh Indeks<br />

Ekspektasi Harga (IEH) untuk<br />

3 bulan mendatang (Mei 2017)<br />

yang turun 1,0 poin dari bulan sebelumnya<br />

menjadi 170,8. Menurunnya<br />

IEH 3 bulan mendatang dipengaruhi<br />

oleh ekspektasi terhadap terjaganya<br />

pasokan bahan pokok oleh Pemerintah<br />

menjelang bulan puasa. Demikian<br />

halnya dengan IEH untuk 6 bulan<br />

mendatang (Agustus 2017) yang<br />

turun 1,2 poin menjadi 174,8 yang<br />

diperkirakan dipengaruhi oleh ekspektasi<br />

terhadap kembali normalnya<br />

permintaan pasca Idul Fitri.<br />

Di samping itu, hasil survei juga<br />

menunjukkan bahwa konsumen<br />

memperkirakan adanya peningkatan<br />

jumlah tabungan dan posisi pinjaman<br />

pada posisi 6 bulan ke depan<br />

(Agustus 2017) dibandingkan bulan<br />

sebelumnya.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!