11.12.2012 Views

Berbagi Kisah & Harapan - Perpustakaan Online - Kementerian ...

Berbagi Kisah & Harapan - Perpustakaan Online - Kementerian ...

Berbagi Kisah & Harapan - Perpustakaan Online - Kementerian ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pertanyaan�yang�sangat�masuk�akal�bukan?�Bagaimana�menjawabnya?�<br />

Aku� teringat� akan� pengalamanku� melaksanakan� Diklat� Sistem� Administrasi�<br />

Modern�(SAM)�di�lingkungan�Kanwil�DJP�D.I.�Yogyakarta�di�bulan�Nopember�<br />

dan�Desember�2007.�Betapa�bersemangatnya�teman�teman�mengikuti�Diklat�<br />

SAM� yang� kami� selenggarakan.� Betapa� dengan� Diklat� SAM,� semangat�<br />

modenisasi� DJP� yang� digariskan� oleh� pimpinan� DJP� diterima� oleh� semua�<br />

pegawai,�dengan�harapan�dapat�diterapkan�dalam�melaksanakan�tugas.��<br />

Dengan� tersenyum� aku� jawab� pertanyaan� rekan� tadi� dengan� sebuah�<br />

perumpamaan.�“Ada�sebuah�rumah�yang�lantainya�sangat�kotor.�Selama�ini�<br />

rumah� tersebut� selalu� disapu� dengan� sebuah� sapu.� Sapu� yang� sama,�<br />

sehingga� sapu� tersebut� lama�lama� menjadi� kotor.� Dapat� dipastikan� bahwa�<br />

hasil� sapuan� tidak� maksimal,� sehingga� ruangan� tersebut� tetap� saja� kotor.�<br />

Suatu� ketika,� pemilik� rumah� berkeinginan� untuk� membersihkan� lantai�<br />

tersebut�sebersih�bersihnya,�karena�akan�datang�tamu�istimewa.�Untuk�itu�<br />

dia�dihadapkan�pada�kenyataan�pembersihan�harus�segera�dilakukan�tetapi�<br />

sapu� yang� tersedia� dan� dapat� digunakan� untuk� tujuan� tersebut� hanyalah�<br />

sapu�yang�masih�baik�dan�berfungsi,�tetapi�dalam�keadaan�kotor.�Tentunya�<br />

dia� juga� memiliki� pilihan� lain,� yaitu� mencari� sapu� lain� yang� masih� bersih.�<br />

Hanya� saja� itu� berarti� harus� ada� upaya� lebih� (extra� effort)� dari� orang�<br />

tersebut,�yaitu�membeli�sapu�terlebih�dahulu,�baru�menggunakannya�untuk�<br />

menyapu� lantai� tersebut.� Tentunya� bila� sapu� baru� sudah� dapat� digunakan,�<br />

maka� sapu� pertama� disingkirkan� saja.� Pilihan� mana� yang� akan� diambil�<br />

pemilik�rumah�tersebut?”�<br />

Rekan�tersebut�berkata,�“Pilihan�kedua�adalah�lebih�baik,�karena�hasil�<br />

akhir� lantai� akan� lebih� bersih� karena� sapunya� masih� bersih”.� “Ya� betul�<br />

sekali”,� jawabku.� Lalu� aku� lanjutkan,� “Hanya� saja� untuk� pilihan� kedua�<br />

dibutuhkan� upaya� lebih,� yaitu� uang� untuk� membeli� sapu� baru� dan� waktu�<br />

serta� tenaga� untuk� mencari� sapu� yang� akan� dibeli� tersebut.� Memang,�<br />

hasilnya� akan� diperoleh� lantai� yang� bersih.� Tetapi� bukan� berarti� pilihan�<br />

pertama� tidak� bisa� dipertimbangkan,� bukan?� Mengingat� sapu� yang� ada�<br />

masih� dapat� digunakan,� bukankah� pemilik� rumah� sebenarnya� dapat� tetap�<br />

menggunakannya?� Tentunya� setelah� terlebih� dahulu� mencuci� sapu� itu�<br />

sebersih� mungkin.� Kemudian� dapat� digunakan� untuk� menyapu� lantai� yang�<br />

kotor.� Mungkin� hasilnya� belum� maksimal.� Untuk� itu� sapu� tersebut� perlu�<br />

dicuci� kembali� setelah� digunakan� menyapu.� Setelah� bersih� gunakan� untuk�<br />

menyapu� lagi.� Dalam� proses� pencucian� tersebut� kerap� dijumpai� beberapa�<br />

helai�ijuk�sapu�yang�terlepas�karena�rusak,�otomatis�ijuk�tersebut�tidak�dapat�<br />

16�<br />

Direktorat Jenderal Pajak - <strong>Berbagi</strong> <strong>Kisah</strong> & <strong>Harapan</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!