04.05.2017 Views

4mei

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

6<br />

Kamis, 4 Mei 2017<br />

DUGAAN PRAKTIK PUNGLI<br />

Siswa MAN Kabanjahe<br />

Dipaksa Beli Kursi<br />

KABANJAHE-M24<br />

Dunia pendidikan<br />

kembali tercurangi<br />

dengan praktik<br />

pungutan liar (Pungli).<br />

Kali ini dugaan Pungli<br />

dipraktikan Madrasah<br />

Aliyah Negeri (MAN)<br />

Kabanjahe. Berdalih<br />

pembelian kursi, tiap<br />

siswa dikutip Rp100<br />

ribu.<br />

ALAH satu siswa<br />

S<br />

di MAN Kabanjahe<br />

itu menuturkan<br />

kalau uang itu<br />

diminta oleh salah<br />

satu oknum guru.<br />

"Katanya uang<br />

tersebut untuk pembelian kursi pak.<br />

Jadi tiap murid dikutip uang sebesar<br />

Rp100 ribu," ujar siswa yang minta<br />

namanya tak disebut.<br />

Ketika didesak untuk memberitahukan<br />

siapa oknum guru tersebut, dia<br />

enggan menyebut detail oknum guru<br />

yang meminta uang itu. Penasaran<br />

dengan pernyataan para siswa MAN<br />

1 itu, M24 mencoba melakukan<br />

konfirmasi ke MAN Kabanjahe, Sabtu<br />

(29/4) kemarin.<br />

Foto (M24/Ist)<br />

Ketika tiba, M24 disambut Humas<br />

MAN Kabanjahe, Ahmad Yani GDN<br />

Keamanan Komite Nurman. Konfirmasi<br />

pun dilakukan, dari mulut<br />

Nurman meluncur pernyataan yang<br />

menyatakan kalau pihaknya tak ada<br />

memungut uang Rp100 ribu itu.<br />

Hanya saja, katanya, benar ada pembayaran<br />

uang komite sebesar Rp66<br />

ribu per siswa. Disebutkannya kalau<br />

uang itu digunakan untuk kegiatan<br />

siswa extra kurikuler dan gaji guru<br />

Honor MAN.<br />

"Uang komite yang ada sebesar<br />

Rp66 ribu, itupun dibayarakan untuk<br />

kegiatan siswa extra kurikuler dan<br />

gaji guru Honor MAN," bebernya.<br />

Penasaran, M24 kembali mencoba<br />

mengorek informasi dari Ahmad<br />

Yani. Tapi dia membantah kalau<br />

pihaknya ada melakukan praktik<br />

Pungli. Ahmad Yani malah balik<br />

mendesak untuk memberitahukan<br />

asal informasi tersebut.<br />

"Dari siapa informasi tersebut anda<br />

terima , harus terbuka, info tersebut<br />

didapat dari siapa, inikan zaman<br />

keterbukaan informasi, jadi nggak ada<br />

yang perlu disembunyikan," cetusnya.<br />

"Saya juga dulu pernah aktif menulis<br />

di salah satu media, jadi saya faham<br />

tentang UU Keterbukaan Informasi<br />

Publik," pungkasnya. (mag5)<br />

Suasana perpisahan mahasiswa Akbid/Akper dengan masyarakat Desa Paribun<br />

(M24/Ist)<br />

2 MINGGU PBL<br />

Mahasiswa Akbid/Akper Sedih Berpisah<br />

dengan Warga<br />

PARIBUN-M24<br />

Setelah selesai menjalani Praktek Belajar Lapangan (PBL) yang<br />

dilaksanakan dari tanggal 17 s/d 29 April 2017, 21 mahasiswa Akper/Akbid<br />

Arta sedih lantaran harus berpisah dengan warga Desa Paribun Kec<br />

Barusjahe.<br />

Direktur Akbid, Jeanika beru Pinem SST MKn dan Direktur Akper Vera<br />

Karolin SST MPd menyampaikan rasa terimakasihnya kepada pemerintah<br />

kecamatan dan pemerintah desa serta seluruh lapisan masyarakat yang<br />

telah menerima kehadiran para mahasiswa.<br />

Kepala Desa Paribun, Darwin Tarigan menyatakan rasa harunya lantaran<br />

harus berpisah dengan para mahasiswa yang mengikui kegiatan PBL.<br />

"Masyarakat merasa kehadiran mahasiswa ARTA ini membawa suatu<br />

pembaharuan di desa ini, anak-anak telah dibekali hidup sehat dan bersih,<br />

lansia dilatih senam lansia dan dibekali pemahaman akan keropos tulang<br />

dan mengajak Karang Taruna dan bergotong royong dan menjauhi<br />

narkoba, namun kami sadar ini hanya sebuah proses pembelajaran<br />

sehingga harus berakhir," kata Darwin Tarigan.<br />

Atas nama warga desa, sebagai Kades, Darwin meminta maaf bila ada<br />

kesalahan yang kurang berkenan selama para mahasiswa ymelakukan PBL<br />

di desanya. Rasa haru dan isak tangis terlihat pada suasana penyampaian<br />

kesan dan pesan tempat mahasiswa tinggal bersama warga.<br />

Sekcam Barusjahe, Daut Sembiring SSTP MSP menyampaikan<br />

terimakasih kepada masyarakat Paribun yang telah menjadi tuan rumah<br />

yang baik bagi tamu kecamatan ini. (herlin)<br />

Polres Limpahkan Kasus Penggelapan<br />

Bantuan Benih Distan ke Kejari Sidikalang<br />

SIDIKALANG-M24<br />

Kasus penggelapan bantuan<br />

pemerintah berupa, benih jagung dan<br />

obat pertanian untuk kelompok tani<br />

di Siempat Nempu Hilir (Sinehi),<br />

Dairi tahun 2015, Dinas Pertanian<br />

Dairi dilimpahkan ke Seksi Tindak<br />

Pidana Umum Kejari Sidikalang oleh<br />

Satreskrim Polres Dairi.<br />

Kapolres Dairi, AKBP Dedy<br />

Tabrani SIK Msi melalui Kasat<br />

Reskrim, AKP Agus M Butarbutar,<br />

Rabu (3/5) mengatakan penyidik<br />

juga sudah menetapkan, MD (49)<br />

kordinator Petugas Penyuluh<br />

Lapangan (PPL) warga Jl 45<br />

Sidikalang, Dairi sebagai tersangka.<br />

“Kasus ini sudah memasuki tahap<br />

ke II atau P21dengan penyerahan<br />

tersangka dan barang bukti, 7 kotak<br />

jagung pioner masing-masing berisi<br />

5 kilogram, aktivator EM4 sebanyak<br />

8 kotak masing-masing berisi 10<br />

botol. Serta mobil Innova BK 153 RJ<br />

warna silver serta uang tunai<br />

Rp9.270.000 ke pihak Kejari,” terang<br />

Agus.<br />

Selain menetapkan tersangka MD,<br />

penyidik juga masih melakukan<br />

penyidikan terhadap satu orang<br />

berinisial, BM yang diduga sebagai<br />

penadah barang hasil penggelapan<br />

tersebut. “Kita masih melakukan<br />

iklan<br />

MD saat dimintai keterangan di Sat reskrim Polres Dairi (M24/Fajar)<br />

penyidikan terhadap BM yang<br />

merupakan penadah barang bantuan<br />

tersebut, kita tunggu aja nanti<br />

hasilnya,”ucap Agus kepada<br />

wartawan.<br />

Terpisah, Kajari Sidikalang, Johnny<br />

Pardede SH melalui Kasi Pidum<br />

Benny Purba kepada wartawan<br />

membenarkan limpahan berkas dan<br />

tersangka dari satreskrim Polres<br />

Dairi. “Saat ini tersangka dikenakan<br />

status tahanan kota untuk 20 hari<br />

pertama,”ujar Benny.<br />

Perlu diketahui, kasus tersebut<br />

bermula saat tersangka MD menjual<br />

barang bantuan pemerintah untuk<br />

kelompok tani di Kecamatan Sinehi<br />

kepada pengusaha kios pupuk milik<br />

BM pada 22 Desember 2015.<br />

Berkat informasi dari masyarakat<br />

pihak kepolisian kemudian melakukan<br />

penggerebekan yang kemudian<br />

menangkap tersangka beserta barang<br />

bukti. (fajar)<br />

PEDULI LINGKUNGAN<br />

PT Tirta Sibayakindo Bersama Kodim<br />

Tanam Pohon di Tahura<br />

BERASTAGI-M24<br />

Sebagai bentuk<br />

kepedulian terhadap<br />

lingkungan dan<br />

kelestarian hutan, PT Tirta<br />

Sibayakindo dan Kodim<br />

0205/TK serta melibatkan<br />

Pramuka binaan Kodim<br />

menggelar aksi<br />

penanaman pohon di<br />

Taman Hutan Raya Bukit<br />

Barisan, Tongkoh, Rabu<br />

(3/5).<br />

KEGIATAN ini merupakan bahagian dari<br />

kegiatan BIN Saka Wira Kartika di<br />

wilayah Kodim 0205/TK TA 2017.<br />

Pramuka binaan Kodim 0205/Tanah Karo<br />

sendiri melaksanakan penanaman pohon<br />

di Taman Pendidikan Konservasi Tirta<br />

Sibayakindo yang lokasinya di dalam area<br />

Tahura Bukit Barisan, Tongkoh Kab Karo.<br />

Dari informasi, tercatat peserta<br />

penghijauan yang terdiri dari Pramuka<br />

asal SMA Negeri 2 Kabanjahe, SMK<br />

Foto (M24/Ist)<br />

Foto (M24/Ist)<br />

BERONJONG RUSAK<br />

Desa Kutambelin Terancam Longsor<br />

KARO-M24<br />

Beronjongan (batu penahan longsor) yang berada di Desa Kutambelin<br />

rusak. Keadaan ini sangat mengancam warga, sebab jika suatu saat<br />

amblas, bisa saja menimbun pemukiman dan jalan. Agar tak sampai<br />

memakan korban, warga desa berharap pemerintah segera melakukan<br />

perbaikan.<br />

Kepala Desa Kutambelin, Sopan Tarigan, Rabu (3/5) mengatakan batu<br />

Beronjong yang dipasang pada tahuun 2012 lalu kondisinya sudah mulai<br />

rusak. Bahkan, di sebagian sisi lain, sudah minta dibangun ulang. "Sudah<br />

butuh perhatian mengingat jurang yang selama ini hanya dipasang batu<br />

Beronjong sepanjang lebih kurang 15 m itu sudah mulai rusak. Kalau tak<br />

cepat diperbaiki, bisa amblas Desa Kutambelin ini," katanya.<br />

Hal senada juga dikatakan Amran (46), warga Kutambelin. Dia mengaku<br />

was-was jika melewati jalan tersebut. "Apalagi pada musim hujan, aku<br />

was-was kalau suatu waktu longsor," terangnya.<br />

Dia berharap pemerintah segera ambil langkah. "Oleh sebab itu kami<br />

mengharapkan kepada pemerintah supaya segera diperbaiki. Kami<br />

mengharapkan jika pun nanti diperbaiki jangan lagi di pasang batu<br />

beronjong, kalau bisa tembok penahan karena beronjong akan cepat<br />

runtuh, apalagi jika besi jaringnya mudah berkarat," pungkasnya. (mag5)<br />

Negeri 1 Berastagi, SMA Masehi<br />

Berastagi, menanam sekitar 130<br />

batang pohon. “Pramuka yang hadir<br />

mewakili aksi penanaman pohon ini<br />

adalah wujud dari kepedulian adik-adik<br />

Pramuka terhadap alam dan<br />

lingkungan sekitar, hal itu tertuang<br />

dalam Dasa Darma Pramuka yakni<br />

cinta alam dan kasih sayang sesama<br />

manusia. Ini harus kita ingat,” tegas<br />

Pakkar Tarigan selaku pembina dari<br />

Kodim 0205/TK.<br />

Sementara itu, Staf CSR PT Tirta<br />

Sibayakindo, Darmadi mengharapkan<br />

Pramuka binaan Kodim 0205/TK yang<br />

hadir bisa menjadi duta untuk<br />

kelestarian hutan dan lingkungan di<br />

tingkat lokal maupun nasional. “Mari<br />

Kita berkomitmen untuk menjaga dan<br />

melestarikan hutan, karena satu<br />

pohon cukup berarti sekali bagi<br />

kelangsungan makhluk hidup,<br />

termasuk manusia didalamnya,”<br />

ujarnya. (herry)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!