04.05.2017 Views

4mei

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

KAMIS, 4 MEI 2017<br />

SAMBUNGAN<br />

..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />

Terkutuk..!! Niat Umroh Digagalkan Maling<br />

PERCUT-M24<br />

Kek gini ceritanya wak..!! Awalnya korban dan istrinya<br />

pergi ke mesjid di belakang rumahnya untuk melaksankan<br />

sholat subuh. Usai sholat, pasangan suami istri (pasutri) ini<br />

32 Ballpress Pakaian<br />

pertama terjadi, Senin pagi. 25 karung ballpress yang diangkut truk<br />

mitsubishi canter BK 9335 YG disopiri Sahran Siregar (44) warga Tanjung<br />

Balai, diamankan pas melintas di jalan umum Desa Pasar Lembu, Kec.<br />

Air Joman. Penangkapan kedua sekira pukul 23.00 WIB. Petugas<br />

mengamankan 7 karung ballpres yang dibawa Muhamad Jumais (31)<br />

dan Bambang Lesmono (33), keduanya warga Kel. Datuk Bandar<br />

Timur, Kodya Tanjung Balai menggunakan mobil Kijang Kapsul BK 1853<br />

GO. Mobil ini diamankan pas melintas di Simpang Katarina Kisaran<br />

Dikonfirmasi M24, Rabu (3/5), Kasat Reskrim Polres Asahan, AKP<br />

Bayu Putra Samara, SIK, membenarkan penangkapan tersebut.<br />

"Betul bro. Siang ini udah kita serahkan ke Bea Cukai Tanjungbalai.<br />

Ketiga pelaku mengaku hanya disuruh membawa ke Medan. Mereka<br />

ngambil barangnya dari Tanjungbalai," beber Bayu melalui pesan<br />

Whatsapp. (indra)<br />

'Si Putih' Antarkan<br />

Mereka adalah Rudi Irawan alias Rudi (21) warga Dusun IV, Desa<br />

Pematang Gunung, Sawaludin alias Awal (27) warga Dusun III, Desa<br />

Pekan Sialang Buah dan Selamat Hariadi alias Selamet (19) warga<br />

Dusun III, Desa Suka Jadi, Kec. Tanjung Beringin, Kab. Sergai. Mereka<br />

diciduk dari dalam kamar Rudi. Sebelumnya, polisi sudah mengetahui<br />

kalau rumah Rudi kerap jadi lapak transaksi sabu. Malam itu, petugas<br />

yang membuntuti Awal dan Selamet, melihat keduanya masuk ke<br />

dalam rumah Rudi. Tak membuang waktu, petugas langsung<br />

menggrebeknya. Petugas menemukan ketiganya di dalam kamar Rudi.<br />

Pas digeledah, disita 1 paket sabu di lantai kamar. Pelaku pun langsung<br />

digelandang ke komando. Kasubag Humas Polres Sergai, AKP Jasmoro,<br />

kepada M24 mengatakan, ketiganya ditangkap saat melakukan transaksi<br />

sabu di rumah Rudi. (darmawan)<br />

Maling Goblok..!!<br />

TEBINGTINGGI-M24<br />

Amiruddin Sani Damanik alias Sani (19) memang goblok. Pulaknya,<br />

usai beraksi dan menjual kreta curian bersama temannya, warga Jln<br />

Gatot Subroto Km 5 Lingk VI, Kel. Lubuk Raya, Kec. Padang Hulu, Kota<br />

Tebingtinggi ini, hanya dikasi Rp 50 ribu alias 'limpul'. Kemarin (2/5)<br />

malam, Sani pun diringkus petugas di rumahnya.<br />

Korbannya adalah Rahardian Bani Hakim (32) warga Jln Diponegoro<br />

Lingk IV, Kel. Rambung, Kec. Tebingtinggi Kota. TKP pencurian di Jln<br />

Tengku Hasyim, Kompleks Perumahan Pilar Mas Abadi, Lingk I, Kel.<br />

Bandar Sono, Kec. Padang Hulu, Kota Tebingtinggi, Senin (17/4) pukul<br />

12:00 WIB. Penangkapan pelaku curanmor ini setelah Hakim melapor<br />

ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Tebingtinggi.<br />

Kata korban, kretanya hilang pas diparkirkan di depan rumah mertuanya<br />

di Jln Tengku Hasyim, kompleks perumahan Pilar Mas Abadi. Padahal<br />

saat itu kreta Honda Revo BK 3557 NAA miliknya dalam kondisi stang<br />

terkunci. Petugas pun melakukan penyelidikan. Hasilnya, tersangka<br />

pelaku mengarah kepada Amiruddin Sani Damanik alias Sani. Sani pun<br />

diringkus di rumahnya, kemarin (2/5) malam.<br />

Pengakuan Sani, dalam aksinya dia bersama temannya R yang<br />

masih buron. “Aku gak tau kawanku itu pergi kemana pak," ujarnya.<br />

Kata Sani, saat beraksi, dia bertugas berjaga-jaga sedangkan temannya<br />

R mengeksekusi kreta korban. "Kreta itu kami seharga Rp 1 juta, tapi<br />

aku hanya dikasi Rp 50 ribu pak," beber Sani.<br />

Kapolres Tebingtinggi, AKBP Ciceu Cahyati D, SH, MH, melalui Kasubag<br />

Humas, Rabu (3/5) membenarkan penangkapan Sani. "Pelaku beraksi<br />

menggunakan kunci T," sebutnya. (agus)<br />

Camat Namorambe<br />

MEDAN-M24<br />

Camat Namorambe, Kab. Deliserdang diingatkan jangan coba-coba<br />

melindungi Kades Batu Gemuk dan perangkatnya yang terduga<br />

menyerobot lahan warganya sendiri, Nehen Sembiring alias Patengok,<br />

yang dibangun jalan rabat beton dari dana desa (APBN) TA 2016.<br />

Peringatan ini disampaikan M Munthe dari LSM Gelora Anak Negeri<br />

(GAN) Kab. Deliserdang, menanggapi ribu-ribut pengunaan dana desa<br />

Batu Gemutk, Rabu (3/5).<br />

Kata Munthe, dalam hal ini camat Namorambe diharapkan bertindak<br />

bijak, jujur dan adil serta berpihak kepada kebenaran sehingga tidak<br />

mengundang pemikiran miring dari masyarakat. Soalnya, sebut Munthe,<br />

tindakan yang terduga dilakukan Kades dan perangkatnya itu sudah<br />

semena-mena terhadap warganya sendiri.<br />

Apalagi, tambah Munthe, sebelum pelaksanaan proyek dana desa<br />

itu, seharusnya pihak desa menggelar musyawarah lebih dulu untuk<br />

menentukan peruntukan dana desa yang bersumber dari APBN<br />

tersebut. "Kalau memang Kades dan perangkatnya jujur, saya kira hal<br />

seperti ini tidak akan pernah terjadi. Sebab semua pihak sudah<br />

diberitahukan sekaligus meminta izin dan persetujuannya lebih dulu. Ini<br />

kan tidak, jadi kesannya Kades semena-mena mentang-mentang sedang<br />

menjabat," ujar Munthe. Karena itulah, Munthe berharap camat<br />

Namorambe jangan coba-coba melindungi oknum kades yang terduga<br />

menyalah itu. "Kalau tidak ingin dituding bersekongkol, maka camat<br />

jangan coba melindunginya,' tukas Munthe. (red)<br />

SOPIR & KERNET<br />

DIAJAK NGOPI,<br />

TRUK HINO DILARIKAN<br />

MEDAN-M24<br />

Dua pencuri 1 unit truk merek Hino warna hijau Nopol B 9013 TYT milik<br />

Dodi Agus Suroto (38) warga Jln Sumber Agung, Kota Lubuk Linggau,<br />

Provinsi Sumatera Selatan, diringkus petugas Poslek Patumbak, Sabtu<br />

(29/4). Keduanya adalah Edi Sah Putra Kaloko (39) warga Jln Menteng<br />

Vll, Gg Kaloko, Kec. Medan Area dan Indra Gunawan (38) warga Jln<br />

Menteng Vll, Kec. Medan Area. Ditangkapnya kedua pelaku itu setelah<br />

korbannya membuat pengaduan ke Polsek Patumbak, dengan Laporan<br />

Polisi No : 384/IV/2017/Sek Patumbak/Restabes Medan/SU, tertanggal,<br />

Jumat (28/4). Kapolsek Patumbak, Kompol Afdhal Junaidi SIK, melalui<br />

Kanit Reskrim, AKP Fery Kusnadi SH, Rabu (3/5) kepada wartawan<br />

menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika supir truck Hino yang membawa<br />

teh pucuk dari Palembang tujuan Medan, singgah makan di Duri, Riau<br />

dan berkenalan dengan laki-laki bernama Edi Sah Putra Kaloko.<br />

"Pada Jumat (28/4) pukul 08.00 WIB, truk sampai di Medan persisnya<br />

di Jln Kapten Sumarsono untuk membongkar muatan di gudang distributor<br />

Mayora. Esoknya, sekira pukul 18.00 WIB, truk ingin balik ke<br />

Palembang. Namun, sebelum berangkat korban singgah di SPBU di Jln<br />

Panglima Denai, Kec. Medan Amplas.<br />

Saat itulah muncul Indra Gunawan teman Edi Sah Putra Kaloko yang<br />

mengajak supir dan kernetnya jalan-jalan sambil minum kopi. Mereka<br />

pun ngopi di sebuah kedai. Ketika itu hujan sedang turun.<br />

"Rupanya tersangka lain yang masih berada di dalam kabin truk,<br />

membawa kabur truk," ujarnya. Sopir dan kernet yang kembali usai<br />

minum kopi terkejut karena truk mereka sudah raib. Korban pun mengadu<br />

ke Polsek Patumbak," ujar Kanit.<br />

Setelah melakukan penyelidikan, petugas meringkus Indra Gunawan<br />

dan menemukan truk di gudang BGR di Jln Letda Sujono, Kec. Percut<br />

Sei Tuan. Tak lama petugas juga meringkus Edi Sah Putra Kaloko di Jln<br />

Cemara, Kec. Percut Sei Tuan, berikut 1 SIM dan 1 STNK milik Dodi Agus<br />

Suroto. (ahmad)<br />

pun pulang ke rumah mereka. Ketika<br />

hendak masuk, korban terkejut<br />

melihat pagar dan pintu rumah<br />

terbuka. Lalu ia bergegas masuk<br />

sembari mengucap subhanallah. Pas<br />

di dalam rumah, korban mendapati<br />

kretanya sudah raib.<br />

Lalu ia bersama istrinya melihat ke<br />

dalam kamar. Kondisinya sudah<br />

berantakan. Uang sebesar Rp5 juta<br />

dan emas seberat 40 gram ikut raib<br />

dari dalam lemari. "Padahal, uang dan<br />

emas itu rencananya buat ongkos<br />

umroh. Kini niatku umroh sudah<br />

pupus. Padahal uang dan perhiasan<br />

itu sengaja kusisihkan untuk<br />

menabung. Tega kali maling itu<br />

mencuri barangku," bilang korabn<br />

dengan wajah sedih.<br />

Sebelumnya, pelaku sudah terduga<br />

mengintai rumah korban. Saat ia dan<br />

istrinya pergi ke masjid, pelaku yang<br />

terduga lebih dari dua orang ini pun<br />

beraksi. Pelaku masuk dari pintu<br />

samping yang dikunci dengan papan.<br />

Korban menduga pelaku bukan orang<br />

luar. "Saat rumah kami tingalkan tidak<br />

ada siapa-siapa. Anak kami tidak<br />

tinggal di rumah dan mengontrak di<br />

luar," ujar korban. Kanit Reskrim<br />

Polsek Percut Sei Tuan, Iptu Philip A<br />

Purba, membenarkan kejadian itu dan<br />

kasusnya tengah dilidik. (wandi)<br />

Nelayan Sergai : Bakar Kapal Trawl Asal Belawan<br />

tradisional dan disaksikan orang<br />

banyak, itu menunjukkan bukti<br />

ketegasan aparat penegak hukum<br />

dalam memberantas kapal trawl yang<br />

merusak laut Sergai,” ucap bapak 2<br />

anak ini.<br />

Sementara itu, Sahrul (43) nelayan<br />

warga yang sama menyebut, saat ini<br />

kapal trawl asal Batubara dan Belawan<br />

semakin menjamur menjarah isi laut<br />

Sergai. "Pun udah ulang kali ditangkap<br />

tapi jumlahnya makin banyak saja,"<br />

bilangnya.<br />

Katanya, dalam sebulan ini Satpol Air<br />

tidak patroli membuat kapal trawl asal<br />

Belawan berukuran besar, terus<br />

menangkap ikan di wliayah Sergai<br />

dengan kedalaman laut sekitar 13<br />

meter.<br />

Sementara itu, Kasi Pidum Kejaksaan<br />

Sergai, Afrizal CM kepada M24<br />

mengatakan, kasus dua unit kapal trawl<br />

asal Belawan masih dalam tahap<br />

persidangan. "Tunggu putusan dulu<br />

baru bisa diajukan pemusnahan barang<br />

buktinya,” bilangnya.<br />

Rem Blong, Truk Tronton Angkut Dolomit<br />

SIBOLANGIT M24<br />

Kecelakaan lalulintas terjadi di Jln<br />

Jamin Ginting Km 49-50 Desa Bandar<br />

Baru, Kec. Sibolangit, Kab. Deliserdang.<br />

Truk tronton bermuatan<br />

dolomit BK 9549 BJ menyorong pantat<br />

truk tronton BK 9280 RK. Akibatnya,<br />

truk yang ada di depan nyungsep ke<br />

parit sedangkan yang menabrak<br />

penyok, Rabu (3/5) pukul 11.30 WIB.<br />

Informasi dihimpun di lapangan,<br />

kedua truk tronton bermuatan batu<br />

dolomit ini datang dari arah Kuta<br />

Aku Numpang di Mobilnya<br />

dengan mengeluarkan jurus empuk<br />

tentunya, dia mengajakku pulang<br />

bersama, karena aku mengaku akan<br />

menunggu angkutan sampai hujan<br />

reda.<br />

Akhirnya, aku pun setuju, dan<br />

segera berangkat bersamanya. Di<br />

dalam mobil, aku tak bisa tenang<br />

karena ketika menyetir, aku bisa<br />

melihat dadanya yang montok dan<br />

paha mulusnya bergerak gesit<br />

menguasai kemudi.<br />

Tapi dia tidak menyadari itu, karena<br />

aku tahu dia tidak akan suka. Hal itu<br />

kusadari dari pembicaraan<br />

sebelumnya. Dia kelihatannya wanita<br />

baik-baik. Tapi konsentrasiku sangat<br />

Buluh, Tanah Karo, menuju Medan.<br />

Tiba di TKP, truk BK 9549 BJ terduga<br />

mengalami rem blong. Lalu truk yang<br />

belum diketahui identitas sopirnya itu<br />

pun menghantam pantat truk tronton<br />

di depannya.<br />

Kuatnya benturan membuat truk<br />

BK 9280 RK langsung nyungsep ke<br />

parit. Sementara truk yang menabrak<br />

mengalami kerusakan cukup<br />

parah di bagian depan.<br />

Usai kejadian kedua supir langsung<br />

melarikan diri meninggalkan<br />

terganggu apalagi jalanan di Kota<br />

Medan yang tidak rata membuat<br />

dada indah yang bersembunyi di balik<br />

bajunya bergoyang-goyang.<br />

Ditambah lagi harum tubuhnya yang<br />

sangat merangsang. Akhirnya timbul<br />

pikiran jahat di otakku.<br />

“Aku pindah ke belakang ya..”<br />

kataku. “Kenapa?” tanyanya. "Aku<br />

ngantuk, mau tiduran, nanti turunkan<br />

aku di Jalan SM Raja," ujarku berpura-pura.<br />

Saat itu sejuta rencana jahat<br />

sudah merasuki otakku.<br />

“Ok, tapi kamu jangan terlalu pulas<br />

ya.. nanti ngebanguninnya susah”,<br />

katanya polos.<br />

i kala otakku sudah kesetanan,<br />

Kedua kapal trawl itu yakni KM New<br />

Usaha GT 28 dan KM Lautan Mas II asal<br />

Belawan.<br />

Keduanya ditangkap petugas dipimpin<br />

langsung Kapolres Sergai, AKBP Eko<br />

Suprihanto.<br />

Kapal KM New Usaha dinahkodai<br />

Nurdin Damanik (38) warga Jln Rumah<br />

Potong Hewan, Pasar 2, Mabar, dan KM<br />

Lautan Mas II dinahkodai Zul Rumainur<br />

(47) warga Jln Selebas Gg 15, Kel.<br />

Belawan, Kec. Medan Belawan.<br />

(darmawan)<br />

kendaraannya di jalan. Warga yang<br />

melihat tabrakan itu langsung melaporkan<br />

ke Mapolsek Pancurbatu.<br />

Petugas pun langsung turun ke lokasi.<br />

Namun karena kedua kendaraan penuh<br />

bermuatan batu dolomit, hingga pukul<br />

20.00 WIB, kedua truk belum bisa<br />

dievakuasi.<br />

Kapolsek Pancurbatu, Kompol Frido<br />

Gultom, membenarkan kecelakaan itu.<br />

"Kedua truk masih di lokasi, belum berhasil<br />

kita evakuasi. Sedangkan kedua supirnya<br />

masih kita cari," ujar Frido. (ali)<br />

tiba-tiba. “Jangan berisik atau pisau<br />

ini akan merobek lehermu”, ancamku<br />

seraya menempelkan pisau lipat yang<br />

biasa kubawa. Itu sudah menjadi<br />

kebiasaanku sejak di kampung dulu.<br />

“Don… apa-apaan nihh..?”<br />

teriaknya gugup, karena terkejut.<br />

“Aku peringatkan, diam, jangan<br />

macam-macam!” bentakku sambil<br />

menekan permukaan pisau lebih kuat.<br />

Aku sudah kehilangan keseimbangan<br />

karena nafsu. “Jalankan mobilnya<br />

dengan wajar, bawa ke daerah<br />

Padangbulan… cepat..!” perintahku.<br />

“Ehh.. iiya.. iyahh…” jawabnya<br />

dengan sangat ketakutan.<br />

(bersambung)<br />

Ngakunya Keluarga Mempelai Pria, Ee...Rupanya<br />

Warga Jln Suluh, Pancing, Medan<br />

Tembung ini, kehilangan kreta Beat<br />

BK 6073 AGW. Wanita berhijab ini pun<br />

meradang.<br />

Didampingi keluarganya, korban<br />

yang tercatat tukang jahit baju ini<br />

melapor ke Polsek Percut Sei Tuan,<br />

Rabu (3/5). Korban menceritakan,<br />

peristiwa itu terjadi, Minggu (30/4)<br />

pukul 10.00 WIB.<br />

Saat itu, rumah korban sedang ada<br />

acara pesta pernikahan kakaknya Iin.<br />

Lalu seorang pria berpakaian koko<br />

berwarna putih datang menghadiri<br />

acara tersebut, sembari menyaru<br />

sebagai keluarga mempelai pria.<br />

Korban yang tengah menuju ke<br />

salon sempat berpapasan dengan<br />

pelaku. Di situ korban disapa pria<br />

tersebut. "Kak, apa benar ini acara<br />

Parbetor Ketangkap<br />

TANJUNGBALAI-M24<br />

Rudi Nasution alias Rudi (34)<br />

terpaksa meringkuk di sel tahanan<br />

Polres Tanjungbalai. Pulaknya,<br />

parbetor warga Jln Haji Adlin, Kel.<br />

Sirantau, Kec. Datuk Bandar ini,<br />

kedapatan membawa sabu pas<br />

melintas di Jln Veteran, Kel. Indra<br />

Sakti, Kec. TB Selatan.<br />

Penangkapan Rudi bermula dari<br />

informasi warga kepada petugas Sat<br />

Res Narkoba Polres Tanjungbalai.<br />

Mendapat info penting itu, petugas<br />

gerak cepat turun ke lokasi untuk<br />

melakukan penyelidikan.<br />

Begitu melihat Rudi sedang<br />

melintas membawa betor, petugas<br />

pun menyetopnya. Pas diperiksa,<br />

ditemukan 1 paket sabu seberat 0,2<br />

gram di bawah tempat duduk penumpang<br />

betor. Berselang beberapa jam,<br />

Asyik Main Internet,<br />

PERCUT-M24<br />

Ahmad Alhidayat (17) pusing<br />

tujuh keliling. Pulaknya, pas lagi<br />

asyik main internet di Warnet<br />

Renjet Jln Tuasan, Medan<br />

Tembung, kreta Vario warna merah<br />

BK 504 AFU milik pelajar kelas 2 SMA<br />

Husni Thamrin Jln Mandong Lubis<br />

ini, disorong maling dari lokasi<br />

parkir, Selasa (2/5) malam.<br />

Kek gini ceritanya bro..!! Malam<br />

itu, korban dan temannya pergi ke<br />

Warnet Renjet. Sampai di sana,<br />

kreta yang dua tahun dikredit<br />

orangtuanya diparkirkan di depan<br />

warnet.<br />

Setelah tiga jam main internet,<br />

korban dan temannya beranjak<br />

pernikahan Angga, aku ini keluarganya,"<br />

bilang pelaku kepada<br />

korban.<br />

Wanita ini pun mengangguk sembari<br />

meninggalkan pelaku. Tak lama<br />

pelaku kembali menjumpai korban<br />

untuk menanyakan tempat penjual<br />

pulsa. Lalu korban menunjukannya.<br />

Melihat korban mengendarai kreta,<br />

pelaku minta tolong agar korban<br />

mengantarkannya. Sampai di<br />

simpang Jln Perjuangan, Pancing,<br />

pelaku pun diturunkan korban.<br />

Rupanya pelaku sudah mengatur<br />

siasat.<br />

"Kak, gak jadilah aku isi pulsa.<br />

Soalnya istriku menunggu di Unimed.<br />

Kalau tidak kupinjam sebentar kreta<br />

kakak untuk menjemput istriku.<br />

Karena dia mau datang ke pesta,"<br />

petugas kembali meringkus seorang<br />

pria yang kedapatan mengantongi 1<br />

paket sabu seberat 0,7 gram.<br />

Pria bernama Sandi Harahap alias<br />

Sandi (31) warga Jln Mulia, Kel. Kuala<br />

Silau Bestari, Kec. TB Utara ini, diciduk<br />

pas melintas menunggangi kreta<br />

Yamaha Vega ZR warna merah tanpa<br />

plat di Jln Suprapto, Kel. Sumber Sari,<br />

Kec. ST Raso.<br />

Kini, keduanya dijebloskan ke sel<br />

tahanan polisi. Kapolres Tanjungbalai<br />

AKBP Tri Setyadi Artono SH SIK MH<br />

melalui Kasat Res Narkoba Polres<br />

Tanjungbalai, AKP M Yunus Tarigan,<br />

SH, membenarkan penangkapan itu.<br />

"Kita harapkan dukungan dan partisipasi<br />

masyarakat untuk<br />

memberantas peredaran narkoba di<br />

daerah ini," ujar AKP M Yunus<br />

Tarigan, SH. (ambon)<br />

pulang. Namun korban terkejut<br />

karena kretanya sudah tidak ada<br />

lagi. Coba dicari di sekitar warnet<br />

tak ketemu.<br />

Cuma, warga saat itu melihat<br />

aksi pelaku. Meski begitu, warga<br />

tak berani berteriak. "Warga<br />

melihat seorang pria mendorong<br />

kretaku. Diduga pelakunya<br />

bernama Erwin. Pelaku sendiri dan<br />

kretaku dibawanya ke arah Jln<br />

Pancing," bilang korban.<br />

Kanit Rekrim Polsek Percut Sei<br />

Tuan, Iptu Philip A Purba, mengaku<br />

telah menerima laporan korban dan<br />

tengah dilakukan penylidikan<br />

dengan mengecek tempat kejadian<br />

perkara. (wandi)<br />

ujar pelaku menyakinkan korban.<br />

Kreta korban pun dibawa pelaku.<br />

Namun pelaku tak kunjung kembali<br />

lagi. "Awalnya aku tidak curiga sama<br />

pelaku. Apalagi ia mengaku keluarga<br />

mempelai pria," ujar korban.<br />

Tak cuma itu, korban mempercayai<br />

pria tersebut, karena ia membantu<br />

mengangkat dan mencuci piring. Selain<br />

itu, korban melihat ada dua tanda<br />

hitam di kening pelaku. Dipikir korban,<br />

pelaku seorang yang soleh. "Terkecoh<br />

aku bang. Dia penjahat. Ia datang ke<br />

pesta pernikahan kakakku, rupanya<br />

untuk mencuri," kesal korban. Kanit<br />

Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, Iptu<br />

Philip A Purba, membenarkan kejadian<br />

itu. (wandi)<br />

iklan<br />

Pinjam Kreta Teman<br />

Kejadian itu bermula saat korban main<br />

ke rumah temannya di daerah<br />

Tembung, Senin (1/5). Di sana,<br />

korban jumpa sama pelaku. Lalu Ardi<br />

pasang siasat untuk beraksi. "Boleh<br />

kupinjam kretamu sebentar pulang<br />

ke rumah untuk mandi," pinta pelaku<br />

kepada korban. Tanpa curiga,<br />

Ridwan menyerahkan kunci kretanya<br />

sama Ardi.<br />

Namun, sampai esok harinya,<br />

pelaku tidak mengembalikan kreta<br />

korban. Orangtua korban yang<br />

mendapat laporan dari putranya,<br />

langsung membuat pengaduan.<br />

Berselang satu hari, ayah korban<br />

sebesar Rp 40 ribu yang hilang dari<br />

dalam dompet, Fanesyah alias<br />

Syah (24) dikeroyok teman satu<br />

kostnya di Jln Gelas, Kec. Medan<br />

Baru, Rabu (3/5). Kasus ini pun<br />

menggelinding ke Mapolsek Medan<br />

Baru.<br />

Diceritakan Fanesyah, awalnya<br />

dia mendapat laporan dari sang<br />

adik Fitri (19) kalau uangnya<br />

sebesar Rp 40 ribu hilang dari<br />

dalam dompet. Korban pun coba<br />

menanyakan kejadian itu pada<br />

teman kosnya.<br />

"Begitu kutanya, teman-teman<br />

kos ku malah marah. Aku dimakimaki<br />

lalu diserang. Lebih 2 orang<br />

yang menyerangku," beber<br />

7<br />

mendapatkan info dari Rizky (16)<br />

teman anaknya, kalau pelaku sudah<br />

ditangkap warga di kawasan Pasar<br />

III, Desa Bandar Klippa, Percut Sei<br />

Tuan.<br />

"Begitu dapat info aku langsung<br />

ke sana dan memboyong pelaku ke<br />

Polsek Percut Sei Tuan," bilang ayah<br />

korban kepada wartawan.<br />

Di hadapan petugas, Ardi mengaku<br />

kreta korban telah digadaikannya<br />

Rp2 juta kepada orang lain. Kanit<br />

Rekrim Polsek Pecut Sei Tuan, Iptu<br />

Philip A Purba, menyebut pelaku<br />

sedang menjalani pemeriksaan.<br />

(wandi)<br />

Gegara Rp 40 Ribu, Cewek<br />

Pernah Bangkrut<br />

Kehidupan layaknya roda yang<br />

berputar, kadang di atas dan kadang<br />

di bawah. Ungkapan tersebut<br />

agaknya cocok untuk aktris cantik<br />

Shinta Bachir yang pernah mengalami<br />

keterpurukan kondisi ekonomi pasca<br />

bercerai. Ia bahkan mengaku sudah<br />

menjual habis semua aset dan<br />

barang-barang miliknya.<br />

"Wah parah saya cerai nggak ada<br />

kerjaan. Semuanya saya jual, ruko<br />

mobil, properti, ya buat hidupin anak.<br />

Saya bukan orang kaya banyak<br />

menghidupi orang, kayak bayar<br />

sekolah, bayar kuliah kayak gitu,<br />

kayak pas sakit kayak bapa saya sakit<br />

harus beli obat," tutur Shinta Bachir<br />

saat ditemui di bilangan Tendean,<br />

Jakarta Selatan, Selasa (25/4).<br />

"Habis. Alhamdulillah sekarang<br />

belajar katering, usaha, ya buat biaya<br />

lain, makan udah aman dengan<br />

bisnis, buat anak saya sekolah juga.<br />

Bisnis dari diri sendiri ternak hewan<br />

bebek, lele, sapi, tinggal kandangnya.<br />

Pokoknya bisnis apa yang pegang<br />

orang lain, malah habis. Kalau<br />

sekarang yang penting saya ngerti<br />

dikit dan hobi saya. Jadi saya nggak<br />

Gelapkan Kreta,Hendra<br />

petugas Reskrim Polsek Besitang,<br />

Rabu (3/5) pukul 14.00 WIB.<br />

Rupanya, Can telah menggelapkan<br />

kreta Wagiana (44) warga<br />

Dusun II Bukit Harapan, Desa<br />

Bukit Selamat, Kec. Besitang, Kab.<br />

Langkat, pada (23/3) lalu.<br />

Penangkapan Can bermula dari<br />

informasi masyarakat yang diperoleh<br />

petugas Polsek Besitang. Disebut<br />

kalau Can sedang berada di atas Bus<br />

Fanesyah.<br />

Cewek cantik berambut pirang<br />

ini pun tidak terima dan<br />

mengadukannya ke Mapolsek<br />

Medan Baru. "Aku berharap polisi<br />

segera menindak pelakunya.<br />

Lagian aku tidak ada menuduh<br />

hanya menanyakan saja, kok<br />

malah marah dan menyerangku,"<br />

kesal Fanesyah.<br />

Kapolsek Medan Baru, Kompol<br />

Ronni Bonic, saat dikonfirmasi<br />

mengaku belum menerima laporan<br />

korban.<br />

"Mungkin masih di meja penyidik.<br />

Pastinya akan segera kita<br />

tindaklanjuti," tegas Ronni.<br />

(tiopan)<br />

bisa ditipu, kalau pembukuan jadi<br />

enggak bisa ditipu," imbuhnya.<br />

Tak hanya bercerita tentang<br />

pengalaman ditipu rekan bisnisnya,<br />

Shinta juga tak ragu mengungkap titik<br />

terendah dalam hidupnya. Yap,<br />

momen kebangkrutan hingga harus<br />

berjualan di teras rumah demi<br />

menghidupi anak dan orangtua dinilai<br />

sebagai titik terendahnya hingga kini.<br />

"Anak saya, saya mikir pulang<br />

kampung lihat bapak saya butuh biaya<br />

ini, apa-apa saya jualin habis. Anakanak<br />

harus sekolah kasihan juga<br />

sampai akhirnya aku ke pasar beli<br />

panci dan alat dapur habis sepuluh<br />

juta buat beli panci. Bikin emperan di<br />

rumah, jadi dapur Alhamdulilah itu<br />

yang saya bisa makan, buat anak<br />

susu," ungkapnya.<br />

"Jam tangan tas saya lepas. Dari situ<br />

'oh ada properti saya, nggak bisa saya<br />

harus maju kan'. Apartemen saya saya<br />

kosongin saya nyari apa yang murah<br />

cat interior murah, abis itu saya jual apartemennya,<br />

rejeki dari apa ajah. Terus<br />

saya masih punya arisan, bapak saya<br />

sakit saya kan harus menghidupi orang<br />

banyak," pungkasnya. (net)<br />

Jumbo jurusan Medan-Banda Aceh<br />

yang sedang melintas di Dusun II<br />

Bukit Harapan, Desa Bukit Selamat,<br />

Kec. Besitang.<br />

Gak pakek lama petugas pun turun<br />

ke lokasi dan meringkus pelaku dari<br />

atas bus.<br />

Kasubag Humas Polres Langkat<br />

saat dihubungi lewat HP<br />

membenarkan penangkapan itu.<br />

(rudi)<br />

Penerbit : PT Sumatera Jaya Media<br />

Direktur Utama/<br />

Pimpinan Umum : T. Hasyimi, SE<br />

Wakil Pimpinan Umum : Muhammad Azhar<br />

Pimpinan Perusahaan : Muhiddin<br />

Penasehat Hukum : Julheri Sinaga, SH<br />

HARIAN<br />

metro 24<br />

MAKSIMAL DALAM PEMBERITAAN<br />

Pemimpin Redaksi: T. Hasyimi, SE | Wakil Pemimpin Redaksi : Toni Kuswoyo |<br />

Redaktur Pelaksana I : Indra Juli | Redaktur Pelaksana II : Erwin Parinduri | Ass. Redaktur Pelaksana : Akbar Rizki Gutama |Redaktur Senior:<br />

Wiko Sapta Sekretaris Redaksi : Maisarah Mentari |Koordinator Liputan : E.Junedy.GM | Ass. Koordinator Liputan : Chandra Sembiring |<br />

Redaktur : Bambang Sugiarto, Ade Popay, Mulianta GM, Donny, Hendri Suyatno Reporter Medan : Adlansyah Nasution, Suwandi, Tiopan Siagian,<br />

Ahmad Akbar, Mehuli, Budiman Pardede, Sumardiansyah Tarigan,M Faqih (Medan Utara), Ali Sinuhaji (Pancurbatu) | Reporter Daerah : Herry<br />

Kacandra, Herlin Barus (Tanahkaro), Sopian, Solihin (Binjai), Rudi, Sajari (Langkat), Yan Febri, Jasa (Lubukpakam),<br />

Agus Sabono,(Tebing Tinggi) Darmawan (Sergai), Bima Pasaribu (Batubara), Dedi Siregar, Khairul, Indra (Asahan), Ambon irawan, Rimanto,Eko (Tanjungbalai),Rahmad Apriadi Barus,<br />

(Siantar/Simalungun) Fajar Gunawan, Edy Ilva S (Dairi/Pahk-Pak Barat).<br />

Manager Artistik : Budi Iqbal l Kabag Layouter : Wendi l Koordinator Layouter : M. Azmi l Layouter : Dimas Aulia, Ahmad Erwin, Ucok Srg, Tejo, Irfan Nst l Desain Iklan: M Rawi, Zikri<br />

Kepala Keuangan : Maya Siregar. l ADM Iklan : Devi l Kabag Pemasaran: Novi l Kordinator Pengembangan : Riki l Kordinator Distribusi/Ekspedisi: Bustamam l Staf Distribusi/<br />

Ekspedisi : Arminsar, Hendra, Amrizal l ADM Pemasaran: Fivi.<br />

Pemimpin Redaksi : Metro24.co, Wiko Saptanadi - Wakil Peminpin Redaksi Metro24.co : Dedi Suhardi<br />

Tarif Iklan : Hitam/Putih (B/W) Umum Display Rp 10.000/mm kolom, Iklan Keluarga/Ucapan Selamat Rp6.000/mm kolom, Iklan Pengumuman Rp 10.000/mm kolom, Iklan Warna Halaman 1<br />

(Full Colour) Rp 30.000/mm kolom, Iklan Warna Halaman Dalam (Full Colour) Rp 15.000/mm kolom. Harga Iklan Ditambah PPN 10%. Harga Eceran Rp3.000 (dalam kota)<br />

Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi: Jalan Paduan Tenaga No 12 Medan, Telp: 061-7366692, e-mail: redaksimetro24@gmail.com.<br />

WARTAWAN HARIAN METRO 24 DILENGKAPI DENGAN ID CARD ATAU SURAT TUGAS BILA ADA YANG MENCURIGAKAN SILAHKAN HUBUNGI NOMOR : 082167673088

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!