04.12.2017 Views

KUSNADI KARDI - SAUNG SARI PARAHIYANGAN

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Usaha atau bisnis Kusnadi dimulai saat dirinya masih<br />

sebagai penerbang pesawat tempur OV 10 yang bermarkas<br />

di Lanud Abdurrahman Saleh, Malang, Jawa Timur.Setiap<br />

dirinya punya kesempatan dimanfaatkannya untuk membeli<br />

kaos kemudian disablon dengan gambar-gambar daerah di<br />

Timor-Timur (kini Timor Leste). Kusnadi melihat, temantemannya<br />

sesama tentara yang bertugas di Timor-Timur<br />

kala itu sangat senang memakai kaos bergambar daerah di<br />

Timor-Timur, karena sebagai tanda bahwa mereka pernah<br />

bertugas di sana. Bisnisnya terus meningkat. Saat dirinya<br />

menjalani pendidikan sebagai instruktur penerbang di TNI<br />

AU di Yogyakarta dengan pangkat Kapten hingga Mayor<br />

Penerbang TNI AU. Saat itu, Kusnadi tak hanya menjual kaos<br />

melainkan memborong tebu milik penduduk, mulai dari 5<br />

hektar hingga 10 hektar. Bisnisnya sukses, karirnya di<br />

militer pun gemilang hingga ia meraih pangkat jenderal TNI<br />

bintang satu atau Marsekal Pertama pada tahun 2003.<br />

Namun, Kusnadi berkir jika ia hanya mengandalkan<br />

karirnya sebagai Perwira Tinggi TNI AU sangat sulit<br />

menggapai jenderal bintang tiga atau jenderal bintang<br />

empat. Paling-paling hanya bisa mencapai jenderal TNI<br />

bintang dua, sehingga saat ia memasuki masa<br />

purnawirawan ia hanya memperoleh pensiun sekitar Rp 3,5<br />

juta. Untuk itu, ketika ada seseorang pemilik tanah di<br />

Kranggan, Bekasi, menawarkan lahannya seluas 1.200 m2<br />

untuk dijual, Kusnadi membeli separuh lahan yaitu seluas<br />

600 m2. Setahun kemudian di atas lahan miliknya tersebut<br />

didirikan restoran dengan menu Bakso Malang, kuliner khas<br />

dari Kota Malang, Jawa Timur. Lalu di tahun 2005,<br />

bertepatan dengan tanggal lahirnya, 10 Juni, Kusnadi<br />

melakukan soft launching restorannya yang diberi nama<br />

Saung Sari Parahiyangan. Meski pada awal-awal<br />

beroperasinya restoran tersebut mengalami kerugian<br />

namun berbilang hari selanjutnya keuntungan demi<br />

keuntungan mulai diraih Kusnadi. Perkembangan<br />

selanjutnya terus membanggakan, Kusnadi bisa<br />

memperluas lahan restorannya dengan membeli lahan baru<br />

sedikit demi sedikit, hingga akhirnya kini luas restorannya<br />

mencapai 1 hektar. Bisnis restoran memang menjadi<br />

kesibukannya saat ini, namun semangatnya berkarya untuk<br />

Indonesia tak surut. Kusnadi masih mempunyai mimpi jika<br />

ia bisa menjadi duta besar Kanada, dirinya akan bicara<br />

tentang hukum udara. Menurutnya, di Kanada, negara yang<br />

penduduknya cuma 30 juta ada Universitas Hukum Udara<br />

terbesar di dunia. Sementara Indonesia, negara besar<br />

dengan penduduk 250 juta, memiliki wilayah luas tak<br />

mempunyai sekolah seperti itu. Hal ini yang mendorong<br />

obsesinya ingin mendirikan Sekolah Hukum Udara.<br />

Diterangkan Kusnadi, hukum udara itu tentang hukum lalu<br />

lintas udara, peraturan udara satu negara. Kusnadi optimis<br />

sekolahnya nanti akan mendapat respon positif karena dia<br />

melihat dunia penerbangan tanah air tengah booming.<br />

Misal, di tahun 2010 penerbangan di tanah air berkisar<br />

1.000 pesawat, di tahun 2015; meningkat 2.000 pesawat,<br />

sekarang naik menjadi 2.500 pesawat.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!