konsensus

More documents

Recommendations

Info

Dr. Roy Panusunan Sibarani, SpPD-KEMD Dr. Santi Syafril, SpPD-KEMD Prof. DR. Dr. Sarwono Waspadji, SpPD-KEMD Dr. Sebastianus Jobul, SpPD-KEMD Prof. DR. Dr. Sidartawan Soegondo, SpPD-KEMD, FACE Prof. DR. Dr. Sjafril Sjahbuddin, SpPD-KEMD Prof. Dr. Slamet Suyono, SpPD-KEMD Dr. Soebagijo Adi Soelistijo, SpPD-KEMD Dr. Soesilowati Soerachmad, SpPD-KEMD Dr. Sony Wibisono, SpPD-KEMD Prof. DR. Dr. Sri Hartini Kariadi, SpPD-KEMD Dr. Sri Murtiwi, SpPD-KEMD DR. Dr. Sugiarto, SpPD-KEMD Dr. Suharko Soebardi, SpPD-KEMD Dr. Supriyanto Kaartodarsono, SpPD-KEMD Dr. Surasmo, SpPD-KEMD Dr. Susie Setyowati, SpPD-KEMD Dr. Teddy Ervano, SpPD-KEMD DR. Dr. Tjokorda Gde Dalem Pemayun, SpPD- KEMD Dr. Tony Suhartono, SpPD-KEMD Dr. Tri Juli Edi Tarigan, SpPD-KEMD Dr. Wismandari Wisnu, SpPD-KEMD Dr. Waluyo Dwi Cahyo, SpPD-KEMD Dr. Wira Gotera, SpPD-KEMD DR. Dr. Yuanita Langi, SpPD-KEMD Dr. Yulianto Kusnadi, SpPD-KEMD v
Kata Pengantar Segala puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan dapat diselesaikannya penyusunan buku Konsensus Diabetes Tipe-2 ini. Saat ini prevalensi penyakit tidak menular yang didalamnya termasuk Dibetes Mellitus (DM) semakin meningkat di indonesia. Berdasarkan studi epidemiologi terbaru, Indonesia telah memasuki epidemi DM tipe-2. Perubahan gaya hidup dan urbanisasi nampaknya merupakan penyebab penting timbulnya masalah ini, dan akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang. Diperkirakan masih banyak (sekitar 50%) penyandang diabetes yang belum terdiagnosis di Indonesia. Selain itu hanya dua pertiga saja dari yang terdiagnosis yang menjalani pengobatan, baik non farmakologis maupun farmakologis. Dari yang menjalani pengobatan tersebut hanya sepertiganya saja yang terkendali dengan baik. Bukti-bukti menunjukkan bahwa komplikasi diabetes dapat dicegah dengan kontrol glikemik yang optimal, namun demikian di Indonesia sendiri target pencapaian kontrol glikemik masih belum tercapai secara memuaskan, yang sebagian besar masih di atas target yang diinginkan sebesar 7%. Oleh karena itu diperlukan suatu pedoman pengelolaan yang dapat menjadi acuan penatalaksanaan diabetus melitus. Mengingat sebagian besar penyandang diabetes adalah kelompok DM tipe-2, <strong>konsensus</strong> pengelolaan ini terutama disusun untuk DM tipe-2, sedang untuk DM tipe 1 dan DM gestasional dibicarakan pada buku panduan tersendiri. KONSENSUS PENGELOLAAN DAN PENCEGAHAN DIABETES MELITUS TIPE 2 di Indonesia 2015 yang disiapkan dan diterbitkan oleh PERKENI ini diharapkan dapat memberikan informasi baru yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini dalam rangka pencapian target kontrol glikemik yang optimal. Dalam 4 tahun terakhir setelah diterbitkannya Konsensus Diabetes Melitus Tipe-2 pada tahun 2011, banyak penelitian yang vi
Page 1 and 2: P E R K E N I PERKUMPULAN ENDOKRINO
Page 3 and 4: Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang:
Page 5: Daftar Nama Penandatangan Revisi Ko
Page 9 and 10: Daftar Singkatan A1C ACE ADA ADI AL
Page 11 and 12: Daftar Isi Tim Penyusun Revisi Kons
Page 13 and 14: Data-data diatas menunjukkan bahwa
Page 15 and 16: I.4 Sasaran Dokter yang memiliki ke
Page 17 and 18: II. Definisi, Patogenesis, Klasifik
Page 19 and 20: keadaan basal oleh liver (HGP=hepat
Page 21 and 22: II.3 Klasifikasi Klasifikasi DM dap
Page 23 and 24: Hasil pemeriksaan yang tidak memenu
Page 25 and 26: Tabel-6. Kadar glukosa darah sewakt
Page 27 and 28: 3. Evaluasi Laboratorium § Pemerik
Page 29 and 30: . Materi edukasi pada tingkat lanju
Page 31 and 32: § Memberikan motivasi dengan membe
Page 33 and 34: o o § Natrium Sumber protein yang
Page 35 and 36: (TB dalam cm - 100) x 1 kg. BB Norm
Page 37 and 38: Secara umum, makanan siap saji deng
Page 39 and 40: § Glinid Glinid merupakan obat yan
Page 41 and 42: diberikan dengan dosis kecil. Conto
Page 43 and 44: Tabel 9. Obat antihiperglikemia ora
Page 45 and 46: 2. Obat Antihiperglikemia Suntik Te
Page 47 and 48: Insulin analog kerja ultra panjang
Page 49 and 50: Cara penyuntikan insulin: § Insuli
Page 51 and 52: 3. Terapi Kombinasi Pengaturan diet
Page 53 and 54: Bagan 1 Algoritme Pengelolaan DM Ti
Page 55 and 56: Penghambat SGLT2 - Dapagliflozin -
Page 57 and 58:
tambah dengan obat lain yang mempun
Page 59 and 60:
5. Monitoring Pada praktek sehari-h
Page 61 and 62:
Tabel 12. Prosedur Pemantauan 1. Te
Page 63 and 64:
III.3. Kelainan Komorbid III.3.1 Di
Page 65 and 66:
o Diuretik dosis rendah o Penghamba
Page 67 and 68:
plasma meningkat (300-320 mOs/ml) d
Page 69 and 70:
Hipoglikemia berat dapat ditemui pa
Page 71 and 72:
III.4.2. Penyulit Menahun 1. Makroa
Page 73 and 74:
§ Umur: Risiko untuk menderita int
Page 75 and 76:
memegang peran penting untuk mening
Page 77 and 78:
§ Kulit kaku yang kering, bersisik
Page 79 and 80:
5. Diagnosis nefropati diabetik dit
Page 81 and 82:
§ Pengobatan lini pertama adalah t
Page 83 and 84:
Tabel 15. Kategori Risiko Terkait P
Page 85 and 86:
IV.7. Diabetes pada Pengelolaan Per
Page 87 and 88:
Rekomendasi pengobatan pasien denga
Page 89 and 90:
V. Penutup Diabetes melitus merupak
Page 91 and 92:
14. Geerlings, S.; Hoepelman, A. Im
Page 93:
40. American Diabetes Association,
show all

konsensus

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

Delete template?

Save as template?