buletin edisi pertama
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
SALAM PERSMA!!!<br />
`Puji syukur Kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya, serta<br />
sholawat salam kepada baginda Rasulullah saw, sehingga Kami dapat menerbitkan bulletin Actual <strong>pertama</strong><br />
pada periode ini. Berbagai perjuangan yang tidak mudah dalam membentuk solidaritas serta loyalitas dari<br />
seluruh segenap yang bertugas dalam pembuatan bulletin, serta harus mencocokkan waktu luang diantara<br />
segala kewajiban-kewajiban di kampus, agar dapat berkumpul dan berdiskusi mengenai segala informasi yang<br />
berhubungan dengan penerbitan. Terlepas dari semua problematika yang ada, terdapat sesuatu yang lebih<br />
penting yakni KOMITMEN, yang merupakan sebuah kewajiban bagi kami untuk menjalankan program kerja<br />
yang telah kami sepakati. Sebagai Lembaga Pers Mahasiswa, kami dituntut untuk aktif di dalam menyajikan<br />
rekaman tertulis mengenai kegiatan-kegiatan di lingkungan kampus sehingga dunia kampus bagi aktivis mahasiswa<br />
seperti LPM MEI bukan hanya tempat dalam menimbah ilmu, tetapi juga sebagai wadah dalam menyatukan<br />
kreatifitas dan potensi diri layaknya sebuah cakrawala.<br />
WAKTU demi WAKTU kami satukan, perlahan namun pasti kami melangkah untuk menggali potensi diri.<br />
Kata perkata kami rangkai menjadi sebuah paragraf yang kemudian tersusunlah sebuah Rubrik Buletin Actual.<br />
Bulletin ini mengusung tema “ Pilkada Kota MALANG 2018” dengan mengusung tema ini kami sebagai<br />
Lembaga pers Mahasiswa ikut serta mengawal agenda yang diadakan KPU Kota malang, untuk meningkatkan<br />
partisipasi masyarakat dan khususnya mahasiswa. Selain itu juga ada reportase dari kami dan opini dari<br />
kawan-kawan meirs.<br />
Buletin ini tidak akan terelasisasi tanpa adanya kerja kerja dari seluruh MEIRS dalam berkarya, serta adanya<br />
dukungan dari seluruh keluarga Fakultas Ekonomi yang menjadi semangat bagi kami dan dapat membangun<br />
sebuah hal yang bersifat simbiosis mutualisme, namun kritik dan saran sangat kami harapkan untuk memperbaiki<br />
dan mengevaluasi kinerja yang dapat menjadikan MEI sebagai lembaga aspirasi lingkup kampus yang<br />
independen dan professional. Namun, dari sini kami akan melanjutkan langkah meninggalkan semua yang<br />
TIDAK PASTI, mewujudkan visi dan komitmen menjadi sebuah Realita. Salam dan Jabat Erat MEIR’S!!<br />
Diterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa MEI Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang.<br />
Pimpinan Umum : Roni Rusdian Farqih<br />
Pimpinan Redaksi : Didi Junaidi<br />
Editor<br />
: Nur faiza<br />
Redaksi Pelaksana : Nurul Hilaliyah<br />
Reporter : Zuhrotun Nisa, M.david, Azrin, Shinta, Abdillah, Tamama, Hikmah, Septa, Saefudin,<br />
Hasin<br />
Distributor : Masy, Rudi, Wahyu, Sofi, Faiz, Dila, Vivin, Chica, Sultan, Anis, Mudrika<br />
Layoter : Taufik<br />
Karikatur : Khilma, Tamam<br />
Redaksi menerima ragam tulisan, naskah diketik rapi, kertas A4, ukuran 1,5, font Calibri-10. Kiriman<br />
harap disertai identitas lengkap, redaksi berhak menyunting tulisan tanpa mengurangi esensi tulisan.<br />
ACTUAL Edisi I 2018 1
GORESAN UTAMA<br />
PILKADA SERENTAK KOTA MALANG<br />
{Gak nyoblos, Gak Mbois Kerrr}<br />
“perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan<br />
lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri” soekarno<br />
disabilitas dan budaya, serta mendatangi langsung ke tempat<br />
Tinggal menghitung hari pemilihan kepala daerah<br />
bertemunya bermacam aktivitas masyarakat seperti pasar tradisional,<br />
pasar modern, serta stasiun. Seluruh tahapan terse-<br />
(PILKADA) akan dilaksanakan, tepatnya pada tanggal 27 juni<br />
2018 sebagian masyarakat Indonesia menggunakan kewajibannya<br />
untuk memilih pemimpin daerahnya selama 5 tahun<br />
but dilakukan dengan berbagai macam metode, baik berupa<br />
metode langsung seperti tatap muka melalui pergelaran hiburan,<br />
sharing dan budaya maupun metode tidak langsung den-<br />
kedepan. Ada 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten yang<br />
akan menyelenggarakan pilkada serentak. Salah satu daerah<br />
gan memanfaatkan media sosial seperti instagram, facebook,<br />
yang ikut andil dalam kontestasi 39 kota tersebut adalah Kota<br />
youtube serta media cetak.<br />
Malang, Jawa Timur. Setiap kegiatan pemilu yang melibatkan<br />
segenap masyarakat yang mempunyai hak pilih, masih saja banyak<br />
Namun nyatanya Golput memang tidak bisa dihindari<br />
masyarakat yang tidak menggunakan kewajibannya dalam pada saat pemilihan. kegiatan-kegiatan yang bersifat meng-<br />
pemilihan. Padahal satu suara dari mereka menentukan nasib 5 hibur dan mengedukasi dikemas pada konsep entertainment<br />
tahun kedepan daerahnya. Hal ini dibuktikan dari tingkat partisipasi<br />
dan entrepeneur dengan tujuan untuk meminimalkan GOLPUT<br />
masyarakat pada pilkada terahir. Sebesar 65% masyarakat di kalangan masyarakat. Berbicara mengenai peningkatkan par-<br />
menggunakan hak pilihnya untuk memilih dan 35% masyarakat tisipasi masyarakat dalam memilih, tidak hanya sekedar menjadi<br />
memilih golangan putih (GOLPUT). Maka dari itu, saat ini Komisi<br />
tanggung jawab KPU saja, akan tetapi kita sebagai mahasiswa<br />
Pemilihan Umum (KPU) kota Malang menargetkan partisipasi secara moral mempunyai kewajiban untuk mendorong masyarakat<br />
masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada pemilihan<br />
menggunakan hak pilihnya.<br />
tahun 2018 ini sebesar 70%. Sebagai upaya untuk memenuhi<br />
target tesebut, saat ini KPU kota Malang sedang melakukan<br />
Mahasiswa, tak dapat dipungkiri sejatinya merupakan<br />
berbagai kegiatan.<br />
bagian dari masyarakat itu sendiri. Peran dan fungsi mahasiswa<br />
seharusnya bisa menjadi mediator untuk menyadarkan masyarakat<br />
Salah satu kegiatan yang diadakan KPU adalah dengan<br />
luas pada umumnya. Minimal untuk pribadi dan kelu-<br />
mengadakaan sosialisasi, dimana KPU melakukan kegiatan pendidikan<br />
arga dilingkungannya. Akan tetapi, meninjau dari pemaparan<br />
politik kepada masyarakat yang bekerjasama dengan data KPU diatas, rendahnya partisipan pemilu ada indikasi baharga<br />
perguruan tinggi, sekolah-sekolah, dan organisasi masyarakat. wasanya mahasiswa bersifat apatis dalam menentukan calon<br />
selain itu, KPU juga melakukan sosialisasi dengan kelompok pemimpinnya untuk lima tahun kedepan. Menjadi ironi besar,<br />
ACTUAL Edisi I 2018 2
ketika hal itu terus berlanjut dan dibiarkan. Tak jarang muncul<br />
paradigma “ah, semua pemimpin di negeri ini sama saja. Hanya<br />
mementingkan diri sendiri beserta kroni kalau sudah terpilih”.<br />
Padahal jika di tarik ke belakang, hal tersebut terjadi dikarenakan<br />
acuh tak acuhnya peran mahasiswa pada proses pilkada<br />
yang kemudian tak mampu menjadi sosial control ketika pemimpin<br />
memegang kendali. Oleh sebab itu, mahasiswa dituntun<br />
serta dituntut untuk ambil bagian menjadi aktor dalam kontestasi<br />
pilkada. Agar nantinya mahasiswa mempunyai tanggung<br />
jawab kepada masyarakat di daerahnya serta marwah mahasiswa<br />
di masyarakat yang akhir-akhir ini mengalami dekadensi<br />
kepercayaan kembali memiliki power yang sesungguhnya.<br />
Perlu diingat dan ditanamkan dalam diri, bahwa GOLPUT itu<br />
sendiri merupakan ketidakpedulian kita dalam proses pemilihan,<br />
yang menyebabkan rendahnya partisipasi dalam pilkada.<br />
dari sikap ketidakpedulian ini dapat menyebabkan terpilihnya<br />
calon pemimpin yang tidak dikehendaki oleh rakyat. Maka dari<br />
itu kita sebagai mahasiswa tidak mempunyai alasan untuk tidak<br />
berpartisipasi dalam pemilihan pilkada nanti. Karena dengan<br />
menggunakan hak pilihnya dapat menghadirkan pemimpin terbaik<br />
bagi daerah maupun bangsa Indonesia.<br />
Foto Bersama ketua KPU Kota Malang<br />
Ketua KPU Kota Malang pilkada serentak, Zaenudin ST. M.AP<br />
berharap “<strong>pertama</strong> mengajak masyarakat untuk tetap menggunakan<br />
hak pilihnya, kedua mari bersama-sama menghormati<br />
proses hukum dan mengedepankan praduga tak bersalah. ketiga<br />
harus kita pahami bahwa pilkada ini bukan hannya persoalan<br />
milih memilih tetapi menjadi bagian pendidikan politik<br />
masyarakat terhadap semua proses yang terjadi sehingga nanti<br />
kedepan skema sistem pilkada itu bisa lebih baik daripada sekarang”.<br />
~ MEIRS<br />
ACTUAL Edisi I 2018 3
SEPUTAR UNISMA<br />
Berbekal ketekunan menghasilkan predikat<br />
terbaik<br />
Rosmah Sholichah, wisudawan/wisudawati terbaik Prodi Manajemen<br />
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma. Oca panggilan<br />
akrabnya, lulus pada wisuda Unisma periode ke 59 tahun akedemik<br />
2017/2018 pada 21 April 2018.<br />
Gadis kelahiran Malang, 08 November 1995 ini lulus dengan IPK<br />
3,80 dan masa studi 3,5 tahun dengan judul skripsi “Pengaruh<br />
Struktur Modal, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap<br />
Keputusan Investasi”. Menurutnya mendapat gelar sarjana sebagai<br />
lulusan tebaik bukan hanya sekedar kebanggaan dan kebahagiaan<br />
saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab atas apa yang ia<br />
dapat dari gelar tersebut.<br />
Oca yang bercita-cita menjadi presiden dan menteri keuangan<br />
ini memang sudah memiliki beberapa target yang harus ia capai,<br />
salah satunya adalah dengan menjadi wisudawan terbaik. “jadi<br />
dikamarku itu banyak tempelan kertas kuning yang berisi target-target<br />
yang ingin dicapai” ujarnya. Menurut Oca, orang tua<br />
dan kakaknya yang menjadi motivasi terbesar dalam mencapai<br />
targetnya. Ia juga mempunyai cara belajar sendiri yaitu dengan<br />
review pelajaran yang sudah ia dapat di dalam kelas dan sekaligus<br />
benar-benar menyimak penjelasan yang disampaikan oleh<br />
dosen. Meskipun di dalam proses belajarnya terdapat beberapa<br />
kendala dan masalah, ia jadikan kendala tersebut menjadi pemompa<br />
semangatnya di dalam belajar agar target yang ia buat<br />
dapat tercapai.<br />
Di sela kesibukan kuliahnya Oca juga mengikuti beberapa organisasi<br />
kampus, baik ekstra maumpun intra seperti PMII, Badan<br />
Eksektif Mahasiswa dan FORGANA. Menurutnya kesibukan<br />
organisasi tidak menjadi penghalang untuk ia tidak berprestasi.<br />
“organisasi itu malah membantu soalnya disitukan pelajarannya<br />
kita bertambah nilai-nilainya malah kita lebih memahami” lanjut<br />
Oca.<br />
Ia berharap kedepannya untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis bisa<br />
lebih maju dan sukses serta banyak mahasiswa yang berprestasi<br />
untuk mengangkat nama baik Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Dan<br />
pesan untuk mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis sendiri<br />
ia berpesan agar jangan pernah menjadikan kuliah itu sebagai<br />
beban atau hannya mencari nilai tukar saja, kegiatan organisasi<br />
dan akademik harus seimbang agar nantinya menjadi bibit yang<br />
bisa disemai dan buahnya bisa dinikmati oleh diri sendiri maupun<br />
orang lain.<br />
~Nurul Hilaliyah<br />
Berusaha Semaksimal<br />
mungkin dengan<br />
hasil yang maksimal,<br />
percayalah dibalik<br />
kesuksesanmu ada<br />
tangis orangtuamu.<br />
~Rosmah sholihah<br />
ACTUAL Edisi I 2018 4
Organisasi tidak menjadi penghalang<br />
untuk tidak berprestasi<br />
SEPUTAR UNISMA<br />
Sudah sebuah kewajiban bagi seorang mahasiswa untuk memanage<br />
waktunya antara akademik dan organisasinya. Hal itulah<br />
yang dilakukan oleh Annisa Zeny Wankhar, lulusan program<br />
studi Akuntansi Unisma angkatan 2018. Karena kepiawaian<br />
dalam memanage waktu inilah yang berhasil membawa dirinya<br />
menjadi lulusan terbaik dengan Indeks Prestasi Kumulatif<br />
(IPK) 3,93 dalam wisuda Unisma periode ke 59 tahun akademik<br />
2017/2018 pada 21 April 2018.<br />
Mulai awal masuk perkuliahan, Zeni panggilan akrabnya sudah<br />
aktif di kegiatan kejurnalistikan yaitu LPM MEI sebagai sekretaris<br />
selama dua periode dan menjadi ketua umum LPM MEI pada<br />
tahun 2017. Organisasi yang ia tekuni pun dapat membantunya<br />
dalam menyelesaikan tugas kuliah. Begitupun dengan materi<br />
yang didapat dari kuliah, ia dapat mengajarkan kepada anggota<br />
yang kesulitan dalam memahami pelajaran. Sehingga antara<br />
kuliah dan organisasi sama-sama berjalan.<br />
“kita harus bisa memanaj waktu, jadi kuliah-kuliah organisasi<br />
-organisasi adakalanya kita fokus dengan kuliah adakalanya juga<br />
organisasi” ujar gadis asal Batam itu.<br />
Gadis yang mengambil judul skripsi “Pengaruh Money Ethics<br />
Terhadap Tax Evasion dengan Religiousity, Gender, dan Materialism<br />
sebagai Variabel Moderating” ini tidak memprioritaskan<br />
mana yang lebih penting antara kuliah dan organisasi. Jika<br />
waktu kuliah maka ia fokus pada materi yang disampaikan oleh<br />
dosen, jika di organisasi ia fokus pada program kerja yang ada<br />
di dalam organisasi tersebut. Jadi, kewajiban dan tugasnya pada<br />
akademik dan organisasi harus tetap sama-sama berjalan.<br />
Selain itu alasan Zeny harus pintar memanage waktu yaitu<br />
karena amanah yang diberikan orangtuanya untuk rajin belajar.<br />
Menurutnya, orang tuanya yang menjadi motivasi terbesar selama<br />
ia menuntut ilmu di Malang. Belajar dengan rajin dan tidak<br />
ada alasan untuk bermalasan di dalam mengerjakan semua<br />
hal menjadikannya mendapatkan predikat lulusan terbaik.<br />
“kalau belajar jangan diniatkan untuk mencari nilai tetapi niatnya<br />
belajar itu mencari ilmu, semisal kita belajar niatnya mencari<br />
ilmu insyaAllah ilmunya lengket terus nilai pasti ngikutin” ujar<br />
Zeny. Menurutnya prestasi tidak hannya sampai di sini karena<br />
ini bukan akhir perjalanan mencari ilmu. Tetapi merupakan awal<br />
bagaimana diri kita bisa bermanfaat bagi diri kita dan orang<br />
lain untuk kedepannya. Zeni berharap kepada Unisma untuk<br />
ke depannya agar tidak hanya mengembangkan infrastruktur<br />
saja, tetapi yang lebih penting adalah mengembangkan dari sisi<br />
keilmuan nantinya Unisma dapat melahirkan mahasiswa yang<br />
benar-benar cerdas dan berintegritas.<br />
~Shinta Lutmila Sari dan Zuhrotun Nisa<br />
ACTUAL Edisi I 2018 5
OPINI<br />
ISLAM DAN APRIL FOOL’S DAY<br />
BY PICTURE: AN-NAJAH.COM<br />
anak-anak balita. Ketika itu tentara salib telah mengepung mereka<br />
Setiap tanggal 1 April kita mengenal istilah April Mop atau biasa<br />
dengan pedang terhunus.<br />
juga disebut April Fool’s Day. Pada hari itu banyak orang Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara Salib itu<br />
melakukan lelucon atau trik menipu untuk mempermalukan membantai dan menghabisi umat Islam Spanyol tanpa ampun.<br />
orang lain. Semua aktivitas itu dianggap sah dan wajar. Padahal Jerit tangis dan takbir membahana. Tentara Salib dengan buasnya<br />
April Mop adalah suatu tindakan yang tidak dapat dibenarkan<br />
membunuh warga sipil yang sama sekali tidak berdaya. Da-<br />
untuk alasan apapun, karena menipu seseorang dalam Islam rah menggenang dimana-mana. Laut yang biru telah berubah<br />
sendiri hukumnya adalah haram.<br />
menjadi merah kehitam-hitaman. Tragedi ini bertepatan dengan<br />
Bila dilihat dari sejarahnya, April Mop mempunyai keterkaitan<br />
tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh dun-<br />
dengan agama Islam. Sejak dibebaskannya Islam di Spanyol ia Kristen setiap tanggal 1 April sebagai April Mop (The Aprils<br />
pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol berangsur-angsur<br />
Fool Day). Bagi umat Islam April Mop tentu merupakan tragedi<br />
tumbuh menjadi sebuah negeri yang makmur. yang sangat memilukan. Hari dimana ribuan saudara-saudara<br />
Karena sikap para penguasa Islam begitu baik dan rendah hati, seimannya disembelih dan dibantai oleh tentara Salib di Spanyol.<br />
maka banyak orang-orang Spanyol yang kemudian dengan suka<br />
Sebab itu, sangat tidak pantas jika ada orang Islam yang<br />
rela memeluk Islam. Hal ini mengakibatkan kecemburuan kaum ikut-ikutan merayakan tradisi ini. Dengan ikut merayakan April<br />
kafir untuk memberangus Islam di bumi Spanyol, namun usaha<br />
Mop, sesungguhnya orang-orang Islam itu ikut bergembira dan<br />
mereka selalu gagal. Di latarbelakangi oleh itu semua, maka tertawa atas tragedi tersebut. Siapa pun orang Islam yang turut<br />
dikirimlah sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan merayakan April Mop, maka ia sesungguhnya tengah merayakan<br />
umat Islam di Spanyol. Akhirnya mereka menemukan cara untuk<br />
tragedi pembunuhan massal ribuan saudara-saudaranya.<br />
menakhlukkan Islam di Spanyol yaitu dengan cara melemahkan Sesuai dengan Sabda Rosulullah SAW “Barang siapa menyerupai<br />
iman umat Islam melalui jalan serangan pemikiran dan budaya. suatu kaum maka ia termasuk bagian dari mereka” (HR. Abu<br />
Mereka mengirimkan alkohol ke wilayah Spanyol dan memperdengarkan<br />
Dawud, hasan).<br />
musik untuk membujuk kaum mudanya agar lebih April Mop diperingati oleh media massa atau online dengan<br />
suka bernyanyi dan menari dibanding membaca Al-Qur’an, menerbitkan berita bohong “Hoax April Mop”. Teori lain menceritakan<br />
serta dikirimkannya sejumlah ulama palsu untuk meniup-niupkan<br />
bahwa tradisi ini dimulai pada jaman Romawi. Saat itu<br />
perpecahan ke dalam tubuh umat Islam Spanyol. Akhirnya<br />
perayaan Dewi Ceres (Dewi Panen). Putri sang dewi yang dicuganpun<br />
Umat Islampun jatuh dan dikuasai tentara Salib. Penyeranlik<br />
oleh Pluto, Dewa Dunia Ghaib. Ceres diceritakan mengikuti<br />
dimulai, ribuan umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa gema suara teriakan anaknya, tapi gema suara tersebut sangat<br />
karena tidak memiliki persenjataan yang lengkap untuk melawan.<br />
sulit dicari sumbernya sehingga dikatakan “a fools errand” atau<br />
Mereka juga kebanyakan terdiri dari para perempuan dan “tugas orang bodoh”. Dari sekian banyak versi munculnya April<br />
ACTUAL Edisi I 2018 6
Moop nyaris tak ditemukan sumber asal usul yang jelas. Terlepas<br />
dari semua persoalan tersebut April Mop pada dasarnya<br />
merugikan orang lain baik disengaja maupun tidak disengaja.<br />
Kembali lagi, sejatinya dalam Islam sendiri menipu dapat dibenarkan<br />
bila memberi manfaat, kebaikan dan kemashalatan. Namun<br />
yang terjadi, April Mop berujung pada kemudhoratan dan<br />
segala sesuatu yang merugikan seseorang dalam bentuk materi<br />
maupun non materi itu tidak dibenarkan. Secara khusus pula<br />
perbuatan menipu dibahas secara terpisah dalam akhlaq mazmumah.<br />
Apabila merambah ke dalam hukum pidana dan akan<br />
mendapatkan sanksi yang setimpal.<br />
Tindakan menipu mempuyai dua kategori dari segi tujuannya,<br />
yang <strong>pertama</strong> untuk menjatuhkan atau mengambil keuntungan<br />
terhadap korbannya. Misalnya, menjatuhkan martabatnya untuk<br />
mengambil alih hartanya dalam persoalan hak waris. Kedua,<br />
untuk mengambil keuntungan terhadap diri sendiri atau untuk<br />
meningkatkan popularitas. Seperti yang sering terjadi saat ini,<br />
para publik figure membuat settingan berpura-pura berpacaran<br />
atau bahkan menikah untuk meningkatkan popularitasnya.<br />
April Mop yang dilakukan banyak orang dengan niat tidak bermaksud<br />
melukai secara sengaja dapat berimbas pada hal buruk<br />
karena setiap informasi kejadian pada tanggal tersebut dianggap<br />
lelucon. Ada beberapa kejadian nyata akibat kelalaian orang<br />
yang menganggap April Mop hanya gurauan, di antaranya:<br />
1. Gempa yang terjadi pada tanggal 1 April 1946 di Aleutian<br />
yang menyebabkan Tsunami di Hawai dan Alaska yang menewaskan<br />
165 orang akibat orang-orang tidak percaya informasi<br />
kedatangan Tsunami yang dianggap April Mop.<br />
2. Hari Republik Iran 1 April 1979 dianggap lelucon hingga<br />
tahun 2009 sejarah politik panjang yang menjadi momentum<br />
revolusi Iran, saat pemerintah Iran menyatakan kemerdekaannya<br />
pada 1 April 1979 hari itu bukanlah hanya perayaan hari<br />
lahirnya Iran tetapi juga hari diresmikannya UU yang menjadikan<br />
Iran Republik Islam. Sayangnya, banyak yang tidak percaya<br />
karna bertepatan dengan April Mop dan itu dianggap sebagai<br />
lelucon hingga 30 tahun lamanya.<br />
3. Diluncurkannya Gmail oleh Google pada tanggal 1<br />
April 2004, surat elektronik yang banyak digunakan masyarakat<br />
modern saat ini. Awalnya orang mengira hanya gurauan apalagi<br />
ditambah Google sering memasang lelucon April Mop pada situsnya.<br />
April Mop dalam Islam dapat dihukumi haram untuk dirayakan.<br />
Karena di dalam April Mop dibungkus oleh dusta. Sedangkan<br />
dusta tidak mencerminkan Akhlaq orang beriman.<br />
Walluhu a’alam bish-shawab<br />
~ Nkohler=<br />
ACTUAL Edisi I 2018 7
PUISI<br />
GEMA PERSMA<br />
Pernahkah terbesit dibenak kita, bagaimana dunia tanpa tulisan yang bertahta?<br />
Tanpa tinta? Tanpa kata yang dinisbatkan menjadi karya?<br />
Bisakah kita menelaah pemikiran Aristoteles dan Plato, tanpa tulisan yang dapat kita baca?<br />
Bisakah kita mengadopsi gubahan kahlil Gibran yang melagenda, tanpa tinta yang menciptakan<br />
keabadian kata?<br />
Atau dapatkah kita menjadikan pedoman nyata ,andai mukjizat megah Al-qur‘an tak bermushaf<br />
dan berbentuk hafalan semata<br />
Nyatanya, hanya menciptakan keraguan yang menjamah raga<br />
Sebatas mana otak manusia menampung milyaran abjad yang berbeda?<br />
Sebatas mana akal sang insan sempurna menolak esensi lupa?<br />
Andai sang aristoteles dan plato kita kenal hanya lewat cerita dari mama dan ayah<br />
mampukah kita mempertahankan ceritanya tanpa mengurangi dan menambah yang telah<br />
ada?<br />
Andai , jeritan syahdu sang Gibran hanya kita dapatkan dari lisan nenek moyang yang telah<br />
tiada<br />
Mampukah kita hanyut dalam buain jelmaan deritanya?<br />
andai sang hafidz zaman rasulullah syahid tanpa menciptakan generasi yang terpercaya ucapannya,<br />
mampukah Al-qur`an terpatri dalam sanubari sekalipun tanpa makna?<br />
Sejenak, kubangan Tanya telah menyadarkan jiwa<br />
Kita telah menciptakan peradaban dunia<br />
Dengan bangganya, kepalan tangan mengangkasa, suara serak menggema, lantangkan semboyan<br />
“SALAM PERSMA!!!”<br />
Kita percaya, sejarah berada ditangan kita<br />
Kita yakin, dunia di pangkuan kita<br />
Kita mengabadikan sejarah lewat kata yang tertata<br />
Kita mengabadikan fenomena dunia dengan tinta yang berbahasa<br />
Masihkah keraguan menyelimuti digda akan keabadian karya tulis yang bertinta?<br />
Jika ada, mari kita buktikan bersama!!<br />
~ DIDI JUNAIDI<br />
ACTUAL Edisi I 2018 8
DINDING MIMPI<br />
Dengan malam aku bergelut<br />
Untaian kata tak mampu ku rajut<br />
Akulah sang penakut<br />
Dari rindu yang terparut<br />
Dengan prosa aku berdansa<br />
Seakan cinta bersamanya<br />
Sedang bahagia tak jua kurasa<br />
Inilah fana dunia<br />
Dengan jarak aku berlari<br />
Mengejar waktu yang menepi<br />
Ku hantam semua benci<br />
Ciptakan cinta yang abadi<br />
Dengan malu aku bertumpu<br />
Terbelenggu dalam semu<br />
Ku serahkan pada jarak dan waktu<br />
Untuk sebuah harap nan jauh bertemu<br />
Dengan angin aku bernyanyi<br />
Dalam kasih yang sunyi<br />
Menghiasi dinding mimpi<br />
Tuk menggapai ridhomu ilahi<br />
~Moh Saefudin<br />
ACTUAL Edisi I 2018 9
ASAH OTAK TAJAMKAN PENA<br />
PENGANTAR<br />
TRADISI<br />
PROFESIONAL<br />
ACTUAL Edisi I 2018 10
SALAM SAYANG DARI KAMI<br />
LPM MEI<br />
Lembaga pers Mahasiswa Media Ekonomi<br />
IKUTI KAMI<br />
LPM MEI<br />
LPM_MEI<br />
HUBUNGI KAMI:<br />
MEIJURNALISTIK@GMAIL.COM<br />
CP: 082288007776/085704442505<br />
VISI LPM MEI<br />
Mengungkapkan kebenaran<br />
dengan<br />
objektivitas masalah sosial guna<br />
mendorong lahirnya kesadaran<br />
demokrasi yang bertanggung jawab.<br />
KUNJUNGI DAN MARI BERKONTRIBUSI DI SITUS WEB<br />
RESMI KAMI SYARAT DAN KETENTUAN LIHAT DI:<br />
LPM Mei.com