3-isi
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Panduan Praktikum Biologi laut 2015<br />
atas 5‰. Selain itu juga terdapat binatang peralihan yang hanya menghabiskan<br />
sebagian daur hidupnya di estuaria. Sebagaimana dikemukakan oleh Barnes<br />
(1974) dalam Nybakken (1988), pada umumnya jumlah spesies organisme di<br />
estuaria jauh lebih sedikit daripada habitat air tawar atau air laut. Hal ini<br />
disebabkan karena ketidakmampuan organisme air tawar mentolerir kenaikan<br />
salinitas dan organisme air laut mentolerir penurunan salinitas estuaria.<br />
b. Vegetasi Estuaria<br />
Hampir semua estuaria yang terus-menerus terendam terdiri dari substrat<br />
lumpur dan tidak cocok melekatnya makroalga, lapisan bawah estuaria<br />
seringkali tanpa tumbuhan hidup. Dataran lumpur estuaria sering kali banyak<br />
mengandung flora diatom, genera yang umum meliputi Ulva, Enteromorpha,<br />
Chaetomorpha, dan Cladophora. Perairan estuaria yang sangat keruh, vegetasi<br />
yang dominan adalah tumbuhan emerjen (mencuat), genera yang dominan<br />
adalah Spartina dan Salicornia. Komponen terakhir, yaitu baik air maupun<br />
lumpur estuaria sangat kaya akan bakteri, karena banyaknya bahan organik<br />
yang harus diuraikan.<br />
3.1 Adaptasi Organisme Estuaria<br />
1. Adaptasi Morfologis<br />
Adaptasi morfologis dapat dikenali diantara organisme estuaria sebagai<br />
pertanda semata-mata untuk kehidupan pada kond<strong>isi</strong> dengan fluktuasi suhu dan<br />
salinitas. Biasanya mempunyai rumbai-rumbai halus dari rambut atau setae,<br />
ukuran badan lebih kecil.<br />
2. Adaptasi F<strong>isi</strong>ologis<br />
Adaptasi dominan yang diperlukan untuk kelangsungan kehidupan<br />
estuaria, yang berhubungan dengan mempertahankan keseimbangan ion cairan<br />
tubuh menghadapi fluktuasi salinitas eksternal. Kebanyakan organisme estuaria<br />
adalah osmoregulator (organisme yang mempunyai mekanisme f<strong>isi</strong>ologis untuk<br />
mengatur kandungan garam pada cairan internalnya). Misalnya cacing<br />
polichaeta, molusca, krustasea.<br />
8<br />
Pendahuluan