29.12.2018 Views

E - PAPER RADAR BEKASI EDISI 29 DESEMBER 2018

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

SATELIT <strong>BEKASI</strong> RAYA SABTU, <strong>29</strong> <strong>DESEMBER</strong> <strong>2018</strong> 11<br />

TERENDAM: Sejumlah makam di kampung Bogor Panggarutan, Desa Pusaka Rakyat terendam air. Kondisi ini dikarenakan saluran air yang tidak berfungsi dengan baik.<br />

CR44/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />

Drainase Buruk, Makam Terendam<br />

TARUMA JAYA – Sejumlah makam<br />

di kampung Bogor Panggarutan, Desa<br />

Pusaka Rakyat, Kecamatan Taruma<br />

Jaya, Kabupaten Bekasi, terendam air.<br />

Hal ini akibat sistem drainase di wilayah<br />

setempat kurang optimal. Ironisnya,<br />

kondisi tersebut sudah terjadi berulang<br />

kali setiap musim penghujan.<br />

Pantauan Radar Bekasi, ada sekitar<br />

puluhan makam ditempat tersebut<br />

terendam air dengan kedalaman 5<br />

sentimeter hingga 10 sentimeter. Makam<br />

yang terendam air tersebut berada disisi<br />

jalan yang bersampingan dengan<br />

permukiman warga setempat.<br />

Warga setempat yang rumahnya<br />

bersampingan dengan makam, Ratih<br />

(33) mengatakan kondisi makam yang<br />

kerap terendam air tersebut telah terjadi<br />

bertahun - tahun akibat saluran air yang<br />

berada disampingnya kurang optimal<br />

saat hujan melanda wilayah setempat.<br />

“Saluran airnya kecil jadi kurang optimal<br />

menampung air hujannya jadi limpasan<br />

airnya ke kuburan itu, sejak makam ini<br />

ada saat hujan turun selalu terendam<br />

air, kasian apabila ada sanak keluarganya<br />

berziarah kadang mereka harus melepas<br />

sepatu ataupun sendal,”katanya kepada<br />

Radar Bekasi, Jumat (28/12).<br />

Dikatakan dia, apabila terjadi hujan<br />

deras yang berkepanjangan puluhan<br />

makam tersebut terendam dengan<br />

ketinggian air hampir rata dengan<br />

kuburan bahkan tidak terlihat.<br />

“Kalau hujan deras yang berkepanjangan<br />

pernah terjadi kuburan itu hampir tidak<br />

terlihat kadang saya inisiatif sama suami<br />

saya untuk menguras airnya pakai ember<br />

agar makam itu bisa terlihat untuk mengurangi<br />

air yang merendam puluhan kuburan tersebut,<br />

butuh penanganan mas, kalau kondisi seperti<br />

itu saja kasian, saluran airnya harus di perdalam<br />

dan di perlebar agar me nampung air hujan<br />

lebih ba nyak,”ucapnya.<br />

Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa<br />

Pusaka Rakyat Abdul Wahid mengaku,<br />

pihaknya akan melakukan penyedotan<br />

air dengan pompa yang sifatnya hanya<br />

sementara agar genangan air tidak<br />

terlihat di makam tersebut.<br />

“Ya upaya tidak terlalu berarti hanya sementara<br />

saja agar ahli waris bisa berzi arah<br />

sebab genangan air itu tidak surut - surut<br />

ketinggian air hanya segitu - segitu saja,<br />

mudah - mudahan tahun depan pe merintah<br />

desa akan merencanakan per baikan saluran<br />

air yang berada di wilayah itu, memang<br />

kondisi saluran air disitu memprihatinkan,”tandasnya.<br />

(Cr43)<br />

BUDAYA<br />

Sanggar Wayang<br />

Ajen Diresmikan<br />

<strong>BEKASI</strong> SELATAN - Wakil Wali Kota Bekasi,<br />

Tri Adhianto meresmikan Sanggar Wayang<br />

Ajen di jalan Kusuma Barat, Wisma Jaya,<br />

Bekasi Timur. Tri didampingi oleh Kepala<br />

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Zarkasih,<br />

Sekretaris Camat Bekasi Timur Fitri Widyati,<br />

Lurah Duren Jaya Prabowo.<br />

Pria yang akrab disapa Mas Tri ini juga<br />

berkesempatan memberikan sambutan pada<br />

acara peresmian sanggar wayang tersebut.<br />

Dalam sambutannya Tri berterima kasih<br />

kepada Wawan Gunawan selaku pemilik<br />

Sanggar Wayang Ajen karena telah membantu<br />

mengangkat dan mengenalkan kebudayaan<br />

Indonesia seperti seni Wayang ini.<br />

“Saya mengapresiasi sebesar-besarnya<br />

kepada Pak Wawan Gunawan selaku pemilik<br />

sanggar wayang Ajen ini, karena dari sini kita<br />

sudah mulai bisa mengenalkan dan<br />

melestarikan budaya Indonesia, khususnya di<br />

Kota Bekasi,” jelasnya.<br />

Lebih lanjut, Tri berharap Kota Bekasi lewat<br />

Dinas Pariwisata dan Budaya dapat<br />

mengembangkan potensi-potensi wisata dan<br />

budaya yang ada di Kota Bekasi.<br />

“Kota Bekasi sudah memulai membangun<br />

tempat-tempat wisata tahun ini, seperti contoh<br />

hutan bambu yang ada di margahayu Bekasi<br />

Timur serta taman-taman edukasi yang menjadi<br />

tempat warga berinteraksi sosial,” kata Tri.<br />

Ke depannya Tri dan para seniman budaya<br />

akan menggelar festival budaya akbar pada<br />

april 2019 yang nantinya akan melibatkan<br />

seluruh stakeholder budaya Kota Bekasi.<br />

Acara ditutup dengan menggunting pita dan<br />

penandatangan prasati sebagai tanda<br />

launching Sanggar Wayan Ajen. (lea/<br />

pojokbekasi)<br />

Terapkan Area<br />

Bebas Rokok<br />

BABELAN - Unit Pelaksana Teknis<br />

Dinas (UPTD) Puskesmas Bahagia,<br />

Ke lu rahan Bahagia, Kecamatan Babelan,<br />

Kabupaten Bekasi, menerapkan<br />

Kawasan Tanpa Rokok (KTR) diberbagai<br />

area yang berada di puskesmas. Hal<br />

guna menciptakan lingkungan yang<br />

sehat bebas dari asap rokok.<br />

Kepala Puskesmas Bahagia, Sumiah<br />

mengatakan Kawasan Tanpa Rokok<br />

(KTR) tersebut untuk menunjang<br />

pelaksanaan Peraturan Daerah (Perda)<br />

No 1 Tahun <strong>2018</strong> tentang Kawasan<br />

Tan pa Rokok di Kabupaten Bekasi.<br />

“Puskesmas harus menjadi<br />

percontohan dalam penerapan perilaku<br />

hidup sehat dan bersih karna puskesmas<br />

selain sebagai pusat pelayanan<br />

kesehatan masyarakat juga sebagai<br />

unit pelaksana fungsional yang<br />

berfungsi sebagai pusat pembangunan<br />

kesehatan, seperti setiap ruangan dan<br />

area puskesmas terpasang tanda<br />

dilarang merokok tanpa asap<br />

rokok,”katanya kepada Radar Bekasi,<br />

Jumat (28/12).<br />

Dikatakan dia, Kawasan Tanpa Rokok<br />

(KTR) bisa dilihat dari area lingkungan<br />

puskesmas apakah adanya puntung<br />

rokok dan para pedagang yang menjual<br />

rokok tersebut.<br />

“Coba saja lihat apakah ada puntung<br />

rokok atau pedagang rokok disini, tidak<br />

ada, yang terlihat hanya pedagang<br />

minuman dan roti saja kan. Ya ini terbukti<br />

terhadap penerapan kawasan tanpa<br />

rokok yang dicanangkan oleh pemerintah<br />

daerah melalui Dinas Kesehatan<br />

BEBAS<br />

ASAP ROKOK:<br />

Sebuah spanduk<br />

peringatan bebas<br />

asap rokok<br />

terpampang<br />

di lingkungan<br />

Puskesmas<br />

Bahagia, Kelurahan<br />

Bahagia. Peraturan<br />

ini dilakukan untuk<br />

menciptakan<br />

lingkungan bebas<br />

asap rokok.<br />

Kabupaten Bekasi,”ucapnya.<br />

Dijelaskan dia, selama puskesmas tersebut<br />

berdiri pihaknya tidak pernah menyediakan<br />

tempat khusus merokok apalagi<br />

menyediakan asbak bagi perokok.<br />

“Kalaupun ada staf saya yang merokok<br />

akan saya tegur. tapi alhamdulilah<br />

pegawai saya yang pri tidak merokok<br />

semua sudah saya ajarkan pola hidup<br />

sehat, apabila ada pengunjung yang<br />

merokok jelas saya akan tegur, tegur<br />

secara baik dan sopan, sampai saat itu<br />

tidak pernah terlihat para pengunjung<br />

yang merokok di area lingkungan<br />

puskesmas,”tuturnya. (Cr43)<br />

LIBURAN<br />

Penumpang di Terminal<br />

Cikarang Meningkat<br />

CIKARANG– Jumlah penumpang di<br />

Terminal Cikarang mengalami peningkatan<br />

jika dibanding hari biasa. Peningkatan ini<br />

mulai terlihat sejak 21 Desember <strong>2018</strong><br />

kemarin hingga saat ini.<br />

Kepala UPT Terminal Cikarang, Lukman<br />

Hakim mengatakan, peningkatan jumlah<br />

penumpang dikarenakan saat ini memasuki<br />

liburan sekolah yang bertepatan dengan<br />

pergantian tahun.“Sejauh ini memang terus<br />

terjadi peningkatan penumpang di Terminal<br />

Cikarang,” katanya.<br />

Peningkatan penumpang, kata Lukman,<br />

dalam sehari bisa mencapai 2 ribu orang.<br />

Jumlah tersebut menurutnya bakal terus<br />

bertambah menjelang pergantian tahun.<br />

“Meskipun ada peningkatan penumpang tapi<br />

tidak terlalu signifikan jika dibandingkan<br />

dengan libur lebaran. Persentase kenaikan<br />

penumpang paling hanya 20 persen,” katanya.<br />

Untuk kesiapan armada, lanjut Lukman,<br />

sudah dikoordinasikan dengan masingmasing<br />

perusahaan otobus.<br />

“Terminal Cikarang bukan satu-satunya titik<br />

keberangkatan penumpang. Karena di<br />

Kabupaten Bekasi terdapat pool perusahaan<br />

otobus seperti Sinarjaya yang<br />

memberangkatkan penumpangnya tidak<br />

melalui terminal,” ungkapnya.(enr/<br />

pojokjabar)<br />

Pemerintah Kota<br />

Bekasi melakukan<br />

normalisasi kali<br />

Unisma. Kali tersebut<br />

sudah mengalami<br />

pendangkalan. Seperti<br />

apa prosesnya?<br />

Laporan:<br />

Surya Bagus<br />

Bekasi Timur<br />

Menggunakan alat berat, pengerukan<br />

di lakukan untuk mengurangi<br />

endapan lumpur kali<br />

yang berasal dari wilayah Rawalumbu<br />

kemudian crossing dijalan<br />

tol dan melewati Univer sitas<br />

Islam ’45 (Unisma) Bekasi. Pendangkalan<br />

kali ini menye babkan<br />

wilayah sekitar kerap mengalami<br />

banjir jika turun hujan.<br />

Selain alat berat, dua buah truk<br />

disiagakan untuk meng angkut<br />

sampah. Akibat dari pe ngerukan<br />

ini pengendara yang melalui<br />

jalan yang berada di samping<br />

Kampus Unisma Bekasi beberapa<br />

kali tersendat karena berpapasan<br />

dengan pengendara lain dari<br />

Menggunakan Alat Berat,<br />

Solusi Banjir di Wilayah Rawalumbu<br />

arah yang berlawanan. Pengendara<br />

tetap melewati jalan<br />

ini meskipun diujung jalan sudah<br />

dipasang peringatan bahwa<br />

sedang ada pengerjaan dari<br />

Dinas Bina Marga dan Sumber<br />

Daya Air (DBMSDA).<br />

Salah seorang petugas lapangan,<br />

Andi Widi menuturkan,<br />

pengerukan dilakukan di<br />

sepanjang kali di samping<br />

unisma, sementara pengerukan<br />

di lakukan kurang labih 2,5<br />

meter dari permukaan air.<br />

“Dibawahnya ini di cor, jadi<br />

terasa kalo dikeruk. Kebanyakan<br />

lumpurnya sih, waktu itu kan<br />

udah pernah juga ditangani<br />

disini nah itu sampah mulu<br />

yang pertama,“ ungkapnya.<br />

Dia mengaku, sebelumnya<br />

petugas sudah terjun dilokasi<br />

untuk mengangkut sampah yang<br />

sebelumnya memenuhi kali.<br />

Sementara pengerjaan pengerukan<br />

kali ini yang dida pati<br />

adalah endapan lumpur mayoritas<br />

di bagian tikungan kali.<br />

Pengerukan ini dilakukan<br />

se jak pukul 09.00 WIB, sementara<br />

untuk petugas yang terjun<br />

dilapangan berjumlah sem bilan<br />

orang dari DBMSDA Kota<br />

Bekasi. Selain kali ini, sepanjang<br />

aliran kali ini diakui oleh Andi<br />

wilayah yang sering dilakukan<br />

penanganan adalah mulai dari<br />

jembatan 7 hingga jembatan<br />

11 Rawalumbu Kota Bekasi.<br />

Untuk pengerjaan di sepanjang<br />

airan kali di jembatan 7 sampai<br />

dengan 11 dilakukan dengan<br />

alat eskavator spider, dimana<br />

alat tersebut dapat membersihkan<br />

kali dari dalam kali,<br />

hal itu didukung juga oleh badan<br />

kali yang lebar.<br />

“ Rawalumbu yang sering dikerjain<br />

dari jembatan tujuh sampai<br />

jembatan sebelas yang sering<br />

lumpur ngendap, abis ini kesana<br />

kayanya, “ imbuhnya. (*)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!