You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
PERKOTAAN<br />
2 SELASA, <strong>19</strong> <strong>FEBRUARI</strong> 20<strong>19</strong> PERKOTAAN<br />
Radar Depok Update<br />
@radardepok<br />
SELASA, <strong>19</strong> <strong>FEBRUARI</strong> 20<strong>19</strong><br />
2 <strong>RADAR</strong> DEPOK<br />
SUDUT PANDANG<br />
PROGRAM<br />
JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M Hanif<br />
Dhakiri meminta pengusaha dan serikat pekerja / serikat<br />
buruh (SP/SB) agar memperkuat dialog sosial di perusahaan.<br />
Hal ini dibutuhkan untuk menghadapi tantangan<br />
ketenagakerjaan di era revolusi industri 4.0 yang berdampak<br />
pada berubahnya relasi hubungan industrial antara pekerja<br />
dan pemberi kerja.<br />
“Pengusaha dan Serikat pekerja harus memperkuat<br />
dialog sosial. Jadi kalau ada masalah dibahas, didiskusikan,<br />
dan dirembug secara bersama. Dengan cara itu persoalan<br />
hubungan industrial bisa diatasi dengan baik,” kata Hanif<br />
saat menerima perwakilan Serikat Pekerja Cipta Kekar<br />
TPI (MNC TV) di Jakarta, Senin (18/2).<br />
Selain memperkuat dialog sosial, Hanif juga menyarankan<br />
untuk segera membuat Perjanjian Kerja Bersama (PKB)<br />
dengan pihak manajemen perusahaan. Pasalnya, PKB<br />
merupakan sebuah instrumen penegas hak-hak dan<br />
kewajiban pekerja dan pengusaha serta sebagai sarana<br />
untuk menciptakan hubungan industrial yang<br />
harmonis.<br />
“Dengan PKB pekerja dan pengusaha akan lebih memahami<br />
tentang hak dan kewajiban masing–masing. Mengurangi<br />
timbulnya perselisihan hubungan industrial sehingga<br />
dapat menjamin kelancaran proses produksi dan peningkatan<br />
usaha,” ujar Hanif.<br />
Berdasarkan data Kemnaker tahun 2017, target perusahaan<br />
yang membuat PKB sebanyak 13.584 perusahaan dan<br />
tercapai 13.829 perusahaan. Kemudian tahun 2018,<br />
ditargetkan 13.910 perusahaan membuat PKB dan tercapai<br />
14.418 perusahaan. Sedangkan tahun 20<strong>19</strong>, target tersusunnya<br />
PKB sebanyak 14.257 perusahaan. Diharapkan realisasi<br />
tersusunnya PKB dapat kembali melampaui target.<br />
Hanif menambahkan agar SP memiliki kekuatan dalam<br />
melakukan dialog sosial, maka SP perlu membekali<br />
anggotanya keterampilan berunding. SP bisa mengikutsertakan<br />
anggotanya untuk mengikuti Training of Trainers (TOT)<br />
atau upgrading trainers terampil bernegosiasi yang rutin<br />
diadakan Kementerian Ketenagakerjaan setiap tahun.<br />
“Tujuan kegiatan ini adalah menciptakan trainer yang<br />
mampu melakukan kaderisasi terhadap tim perunding<br />
SP yang terampil dalam melakukan dialog sosial. Dengan<br />
begitu SP mempunyai kekuatan dalam bernegosiasi di<br />
forum bipartit,” ungkap Hanif.<br />
Sementara itu, Presiden SP Cipta Kekar TPI, Ronaldo,<br />
mengatakan tujuan kedatangan mereka adalah untuk<br />
memperkenalkan kepengurusan baru SP periode 20<strong>19</strong>-<br />
2022 sekaligus meminta arahan kepada Menteri.<br />
“Kedatangan kami dalam rangka memperkenalkan<br />
kepengurusan baru kepada bapak menteri. Selain itu,<br />
kami juga ingin meminta arahan apa yang harus kami<br />
lakukan untuk memperkuat serikat pekerja di perusahaan,”<br />
kata Ronaldo yang datang didampingi Sekretaris Jenderal<br />
SP Andi Fajar dan Dewan Pertimbangan SP Agus.<br />
(jpnn)<br />
Pengusaha - Pekerja Harus<br />
Perkuat Dialog Sosial<br />
PADA tahun 2015-2018,<br />
pemerintah telah membangun<br />
Rusun sejumlah 728 tower<br />
dengan total 44.893 unit. Untuk<br />
tahun 20<strong>19</strong> ditargetkan<br />
pembangunan sejumlah 137<br />
tower atau 6.873 unit, sehingga<br />
total rumah susun yang<br />
terbangun pada tahun 2015-<br />
20<strong>19</strong> sejumlah 865 tower atau<br />
51.766 unit.<br />
Salah satunya pembangunan<br />
Rusun untuk MBR di perkotaan<br />
yakni Rusun sewa Pasar Rumput<br />
di Jakarta. Rusun yang dibangun<br />
merupakan Rusun tingkat tinggi<br />
dengan 25 lantai sebanyak tiga<br />
tower.<br />
“Kami (Kementerian PUPR)<br />
targetkan pembangunan<br />
Rusunawa Pasar Rumput bisa<br />
selesai tahun 20<strong>19</strong> ini,” ujar<br />
Direktur Jenderal Penyediaan<br />
Perumahan Kementerian PUPR<br />
Khalawi Abdul Hamid saat<br />
meninjau pembangunan<br />
Rusunawa Pasar Rumput, akhir<br />
pekan kemarin.<br />
Khalawi<br />
menjelaskan,<br />
pembangunan Rusunawa Pasar<br />
Rumput yang berlokasi tidak<br />
jauh dari Terminal Manggarai<br />
merupakan bagian dari Program<br />
Satu Juta Rumah untuk<br />
masyarakat di Kawasan Ibukota.<br />
Dengan demikian, MBR di<br />
Provinsi DKI Jakarta yang benarbenar<br />
membutuhkan hunian<br />
yang layak dapat menempati<br />
hunian vertikal tersebut.<br />
Rusunawa, imbuh Khalawi,<br />
merupakan solusi yang tepat<br />
untuk mengatasi masalah<br />
perumahan di kota besar seperti<br />
di DKI Jakarta. Hal itu<br />
dikarenakan semakin mahal<br />
dan terbatasnya lahan untuk<br />
lokasi pembangunan rumah<br />
tapak.<br />
Lebih lanjut, Khalawi<br />
menambahkan, Rusunawa<br />
Pasar Rumput menggunakan<br />
konsep mixed use atau<br />
penggabungan antara hunian,<br />
komersial dan pasar. Untuk<br />
bagian bawah Rusunawa<br />
nantinya akan dimanfaatkan<br />
sebagai pasar, sedangkan di<br />
bagian atas dibangun unit<br />
hunian tempat tinggal beserta<br />
prasarana pendidikan untuk<br />
anak-anak.<br />
Perencanaan pembangunan<br />
Rusunawa Pasar Rumput<br />
dikerjakan oleh PT Adhikakarsa<br />
Pratama dengan kontraktor<br />
pelaksana adalah PT. Waskita<br />
Karya dan konsultan PT. Ciria<br />
Jasa Cipta Mandiri. Nilai kontrak<br />
pembangunan Rusunawa Pasar<br />
Rumput adalah Rp 961,367<br />
Milyar. Rusunawa yang dibangun<br />
sejak tahun 2016 ini akan<br />
memiliki jumlah unit hunian<br />
sebanyak 1.984 unit dan 1.314<br />
kios.<br />
“Saat ini progres pembangunan<br />
Rusunawa Pasar Rumput sudah<br />
mencapai 93 Persen. Setelah<br />
pembangunan Rusunawa Pasar<br />
Rumput selesai akan<br />
diserahterimakan kepada<br />
Pemprov DKI Jakarta untuk<br />
dikelola lebih lanjut,” pungkas<br />
Khalawi. (*)<br />
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan<br />
Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal<br />
Penyediaan Perumahan terus meningkatkan<br />
ketersediaan hunian layak khususnya bagi<br />
masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melalui<br />
pembangunan hunian vertikal atau rumah susun<br />
(Rusun).<br />
IST<br />
PROSES: Pembangunan hunian vertikal atau rumah susun (Rusun) yang sedang<br />
dalam proses pembangunan.<br />
Yang Dikejar PUPR di Tahun Ini<br />
Kebut Pembangunan Rusunawa Pasar Rumput<br />
IST<br />
SOLUSI: Menaker M Hanif Dhakiri menerima perwakilan Serikat Pekerja<br />
Cipta Kekar TPI (MNC TV) di Jakarta<br />
JAKARTA - Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian<br />
Keuangan bekerja sama dengan Lembaga Pembiayaan<br />
Ekspor Indonesia (LPEI) dan University Network for<br />
Indonesia Export Development (UNIED) untuk melakukan<br />
survei terhadap fasilitas Kawasan Berikat (KB) dan<br />
Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE).<br />
Direktur Jenderal Bea Cukai Heru Pambudi mengatakan,<br />
dari hasil survei, diketahui dua fasilitas itu memberikan<br />
dampak positif bagi perekonomian Indonesia.<br />
“Rasio ekspor terhadap impor yang menggunakan fasilitas<br />
KB dan KITE sebesar 2,40. Itu artinya setiap nilai USD 1<br />
bahan baku yang diimpor dengan kedua fasilitas itu telah<br />
menghasilkan nilai USD 2,40 produk yang telah diekspor,”<br />
sebut Heru di Jakarta, Senin (18/2).<br />
Kemudian, kontribusi nilai ekspor KB dan KITE mencapai<br />
Rp 780,83 triliun atau setara dengan 34,37 persen nilai<br />
ekspor nasional. Nilai tambah KB dan KITE terhadap<br />
perekonomian mencapai Rp 402,5 triliun.<br />
“Jumlah tenaga kerja yang diserap dari pemanfaatan<br />
fasilitas ini mencapai 1,95 juta orang di mana 97 persen<br />
dari total itu diisi oleh tenaga kerja lokal, nilai penerimaan<br />
dari pajak pusat mencapai Rp 85,49 triliun dan pajak<br />
daerah mencapai Rp 5,11 triliun,” paparnya.<br />
Heru juga mengatakan, nilai investasi yang dihasilkan<br />
dari kedua fasilitas ini mencapai Rp 178,17 triliun, serta<br />
menciptakan aktivitas ekonomi tak langsung di antaranya<br />
tumbuhnya 95.251 jaringan usaha langsung, dan 268.509<br />
usaha tidak langsung yang meliputi usaha akomodasi,<br />
perdagangan, makanan, dan transportasi.<br />
Heru menambahkan, survei kali ini merupakan survei<br />
kedua yang dilakukan oleh Bea Cukai dan hasilnya tidak<br />
jauh berbeda dari survei pertama yang bekerja sama<br />
dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Kebijakan<br />
Fiskal (BKF).<br />
Survei kedua ini dilakukan untuk memastikan bahwa<br />
dampak ekonomi fasilitas KB dan KITE tetap positif, di<br />
samping juga untuk merumuskan penajaman formulasi<br />
kebijakan selanjutnya. “Mengingat berbagai dampak<br />
positif yang telah timbul dari pemanfaatan kedua fasilitas<br />
tersebut, Bea Cukai terus menciptakan berbagai inovasi<br />
untuk meningkatkan ekspor. Kali ini, Bea Cukai telah<br />
memperbarui peraturan KITE Pembebasan dan KITE<br />
Pengembalian,” tandas Heru. (jpnn)<br />
Dampak Positif<br />
Fasilitas KB dan KITE<br />
IST<br />
KEGIATAN: Launching e-KITE di Jakarta.<br />
JAKARTA - Menteri Perhubungan<br />
Budi Karya Sumadi<br />
menargetkan, pada Maret 20<strong>19</strong><br />
kereta bandara sudah dapat<br />
beroperasi di Stasiun Manggarai,<br />
Jakarta.<br />
Sementara itu, untuk kereta<br />
jarak jauh rencananya akan<br />
ditargetkan beroperasi di Stasiun<br />
Manggarai pada akhir 20<strong>19</strong>.<br />
Lalu sudah berapa persen<br />
progres kereta bandara saat<br />
ini?<br />
“Progres pembangunan di<br />
Manggarai sekarang kira-kira<br />
sudah 75 persen. Artinya, fungsi<br />
kedua selain KRL, yaitu kereta<br />
bandara sudah bisa dilaksanakan<br />
pada Maret nanti. Pada akhir<br />
20<strong>19</strong> fungsi untuk kereta jarak<br />
jauh sudah mulai berfungsi,”<br />
tutur Budi.<br />
Selain<br />
mengintegrasikan<br />
moda transportasi kereta yang<br />
ada di Jakarta, konektivitas akan<br />
didukung dengan integrasi<br />
antarmoda yang di dukung<br />
dengan adanya moda<br />
transportasi<br />
bus<br />
Transjakarta.<br />
Dengan konektivitas yang<br />
terjalin ini, diharapkan bisa<br />
memudahkan masyarakat untuk<br />
menuju ke tempat-tempat di<br />
sekitar kota Jakarta, termasuk<br />
bandara.<br />
“Artinya apa yang kami akan<br />
intergrasikan, seperti KRL KA<br />
Bandara dengan Trans<br />
Jakarta semua akan<br />
bertumpu di sini.<br />
Sehingga masyarakat<br />
bisa menggunakan<br />
satu moda dengan<br />
moda yang lain.<br />
Ini bisa dijangkau<br />
oleh masyarakat<br />
banyak,” tandas<br />
Budi. (jpnn)<br />
Maret 20<strong>19</strong>, Kereta Bandara di Stasiun Manggarai<br />
IST<br />
TUJUAN: Ditargetkan Maret 20<strong>19</strong> kereta bandara sudah dapat beroperasi di Stasiun Manggarai, Jakarta.<br />
JAKARTA - Pemerintah Provinsi<br />
(Pemprov) DKI Jakarta telah<br />
mengambil alih pengelolaan<br />
air bersih yang selama ini<br />
dikelola oleh pihak swasta, PT<br />
Aetra Jakarta dan PT Palyja.<br />
Kini, pengelolaan air bersih di<br />
Jakarta diserahkan kepada PAM<br />
Jaya.<br />
Anggota Badan Pemeriksa<br />
Keuangan (BPK) RI Rizal Djalil<br />
mendukung penuh langkah<br />
Pemprov DKI Jakarta<br />
tersebut. Bahkan BPK siap<br />
membantu Gubernur DKI Jakarta<br />
Anies Baswedan dalam proses<br />
pengambilalihan tersebut.<br />
“Sehingga proses pengambilalihan<br />
itu menjadi kredibel,<br />
akuntabel, dan pengelolaannya,”<br />
ujarnya dalam seminar<br />
‘Membedah Citarum dari Hulu<br />
Sampai ke DKI Jakarta’ di<br />
Auditorium BPK, Jalan Gatot<br />
Subroto, Jakarta Pusat, Senin<br />
(18/2).<br />
Tidak sampai di situ, BPK<br />
berharap pengelolaan air bersih<br />
di DKI bisa mencakup seluruh<br />
lapisan masyarakat, termasuk<br />
untuk warga miskin kota.<br />
“Cakupan air minum di DKI<br />
Jakarta semakin luas, semakin<br />
mendekati masyarakat marjinal<br />
yang memang membutuhkan<br />
itu, yang saat ini masih<br />
banyaklah masyarakat kita yang<br />
belum memperoleh air yang<br />
menjadi hak mereka,”<br />
tambahnya.<br />
Di kesempatan yang sama<br />
Anies menjelaskan bahwa<br />
pengambilalihan ini menjadi<br />
prioritas Pemprov DKI dalam<br />
memastikan pemernuhan air<br />
bersih untuk warga ibu kota.<br />
“Memastikan pasokan air<br />
minum untuk seluruh warga<br />
harus menjadi prioritas utama.<br />
Ini sebuah berkah tersendiri,”<br />
kata Anies.<br />
Sementara itu, data yang<br />
dihimpun dari PAM saat ini<br />
sebanyak 40 persen warga DKI<br />
belum merasakan air bersih.<br />
Adapun wilayah krisis air bersih<br />
ini tersebar di Jakarta Barat di<br />
Kamal, Tegal Alur, dan<br />
Pegadungan, serta Jakarta Utara<br />
di Kamal Muara, Muara Angke<br />
dan Muara Baru. (rmol)<br />
BPK Dukung Pemprov DKI<br />
IST<br />
KOMPAK: Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Rizal Djalil.<br />
Ambil Alih Pengelolaan<br />
Air dari Swasta<br />
JAKARTA - Musim hujan datang.<br />
Banjir mengancam. Namun,<br />
pembangunan waduk justru<br />
terhenti. Seperti pembangunan<br />
Waduk Kampung Rambutan.<br />
Lahan bakal Waduk Kampung<br />
Rambutan, berada di Kelurahan<br />
Kampung Rambutan, Kecamatan<br />
Ciracas, Jakarta Timur. Tepatnya,<br />
berada di Jalan Bungur XII, RT<br />
17, RW 6.<br />
Tak sulit menemukannya.<br />
Letaknya tak jauh dari jalan besar,<br />
Jalan Bungur. Jaraknya dari<br />
Terminal Kampung Rambutan,<br />
tak sampai satu kilometer<br />
(Km).<br />
Lahan Waduk Kampung<br />
Rambutan, berada di tengah<br />
pemukiman penduduk. Cukup<br />
padat. Berada di sisi Kali Cipinang.<br />
Akses jalan menuju lahan itu,<br />
tak begitu besar. Tak sampai tiga<br />
meter lebarnya.<br />
Waduk ini terlihat seperti dalam<br />
proses pengerjaan. Di depannya<br />
terdapat plang tak begitu besar,<br />
yang menandakan lahan itu milik<br />
negara. Di balik plang itu, terlihat<br />
kubangan besar yang telah tergali.<br />
Sudah terisi air. Luasnya sekitar<br />
satu hektar.<br />
Hari itu, tak tampak ada<br />
pekerjaan. Padahal, lima buah<br />
ekskavator milik Pemprov DKI<br />
terparkir di lahan itu. Di dekat<br />
ekskavator, sebuah bedeng<br />
berukuran tak begitu besar,<br />
didirikan. Ada beberapa pekerja<br />
yang tampak berada di bedeng<br />
tersebut.<br />
Lahan yang telah terisi air,<br />
dimanfaatkan warga sekitar untuk<br />
berbagai kegiatan. Salah satunya<br />
mancing. Menjelang sore, para<br />
pemancing berdatangan. Lengkap<br />
dengan alat pancing dan umpan.<br />
Tak jauh dari para pemancing,<br />
anak-anak bermain di gundukan<br />
tanah. Warga lainnya, dudukduduk<br />
santai memandangi lahan<br />
waduk. Seperti yang dilakukan<br />
Nani.<br />
Tak jauh dari bibir kubangan<br />
waduk, Nani bersantai. Menikmati<br />
sore sambil duduk di atas kursi<br />
kayu. Rumahnya sangat dekat<br />
dengan lahan waduk. Tapi, dia<br />
tak tahu apakah rumahnya akan<br />
terkena proyek itu atau tidak.<br />
Bagi Nani, pembangunan<br />
waduk itu adalah berkah<br />
tersendiri. Meski belum selesai,<br />
hasilnya sudah mulai tampak.<br />
Rumahnya, dan juga rumah<br />
warga di sekitarnya, tidak lagi<br />
kebanjiran.<br />
Padahal biasanya, pada musim<br />
hujan, rumahnya kerap<br />
terendam. Apalagi, Kali Cipinang<br />
hanya berjarak 30 meter dari<br />
rumahnya. “Tinggi banjirnya,<br />
biasanya lebih dari setengah<br />
meter,” tutur Nani, saat ngobrolngobrol.<br />
Bekas banjir di rumahnya masih<br />
bisa dilihat. Masih tersisa bercak<br />
di dinding pagar rumahnya yang<br />
berkelir putih. “Sudah hampir<br />
setahun aman-lah. Proyek ini<br />
kan sebelum Lebaran tahun lalu,”<br />
ucapnya.<br />
Kembali ke belakang, tadinya<br />
lahan waduk dipenuhi rumah.<br />
Padat. Ada puluhan. Berada di<br />
RT yang sama. RT 17 RW 6.<br />
Sebelum dijadikan pemukiman,<br />
lahan sekitar tadinya sawah. Lalu<br />
berubah fungsi. “Diuruk, dibikin<br />
rumah,” bebernya.<br />
Meski mulai memperlihatkan<br />
hasil, Nani menyayangkan proyek<br />
terhenti. Dia berharap, proyek<br />
segera berlanjut. Soalnya,<br />
kubangan di lahan waduk, dia<br />
nilai cukup berbahaya. Tak ada<br />
pagar pembatas, meski sudah<br />
ada peringatan itu di tanah<br />
negara.<br />
“Takutnya orang nyemplung<br />
ke air atau gimana gitu, kan<br />
bahaya,” ucapnya.<br />
Sepengetahuannya, proyek<br />
berhenti sejak bulan lalu. Alasan<br />
yang didengarnya, terkait<br />
anggaran. Dia malah menduga,<br />
proyek bakal berlanjut usai<br />
gelaran Pemilu nanti. “Mudahmudahan<br />
sebelum Pemilu lanjut<br />
lagi,” harapnya. (rmol)<br />
Waduk Kampung Rambutan Jadi Tempat Warga Mancing<br />
Berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan No. 4 Tahun <strong>19</strong>96, PT. BNI (Persero), Tbk Kanwil Jakarta Kota<br />
beralamat di Jalan Lada No 1 Jakarta Kota akan melaksanakan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan dengan perantaraan<br />
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bekasi, terhadap jaminan debitur sebagai berikut:<br />
1. PT Primanusa Intramas<br />
2 (dua) bidang tanah kosong/sawah beserta segala sesuatu yang berada diatasnya sesuai SHM No 834/Sukahurip<br />
seluas 41.613 m 2 dan SHM No 841/Sukahurip seluas 35.082 m 2 keduanya atas nama Vian Philip Iman Iskandar<br />
terletak di RT 02/RW 01 (sesuai sertifikat) setempat dikenal dengan Kp Sukahurip RT 03/RW 01, Desa Sukahurip,<br />
Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi.<br />
Harga Limit Rp. 5.850.000.000,- dan Uang Jaminan Rp. 1.200.000.000,-<br />
Lelang akan dilaksanakan pada :<br />
Hari/Tanggal : Selasa, 05 Maret 20<strong>19</strong><br />
Batas Akhir Penawaran<br />
: Selasa, 05 Maret 20<strong>19</strong>, Pukul 11.30 Waktu Server sesuai WIB<br />
Penetapan Pemenang<br />
: Setelah Batas Akhir Penawaran<br />
Tempat<br />
: Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bekasi<br />
Jalan Sersan Aswan No. 8D, Bekasi Timur, Bekasi<br />
Syarat dan Ketentuan Lelang<br />
Cara Penawaran.<br />
1.<br />
Lelang dilaksanakan dengan penawaran Closed Bidding tanpa kehadiran peserta lelang melalui Aplikasi Lelang<br />
Internet yang di akses pada alamat domain https://www.lelang.go.ig/. Tata cara mengikuti lelang dapat dilihat pada<br />
menu “Tata Cara dan Prosedur” dan “Panduan Penggunaan” pada domain tersebut.<br />
Uang Jaminan Lelang disetorkan ke nomor Virtual Account (VA) PT BNI (Persero) Cabang Bekasi masing-masing<br />
2.<br />
peserta lelang yang dapat di lihat pada menu status lelang paling lambat 1 hari sebelum pelaksanaan lelang.<br />
Penawaran lelang dimulai dari nilai limit. Penawaran lelang dapat diajukan berkali-kali sampai batas akhir waktu<br />
3.<br />
penawaran.<br />
Pemenang lelang harus melunasi harga pembelian dan bea lelang ditujukan ke nomor VA Pemenang Lelang paling<br />
4.<br />
lambat 5 (lima) hari kerja sejak pelaksanaan lelang. Apabila wanprestasi atau tidak melunasi kewajiban pembayaran<br />
sesuai ketentuan di atas, uang jaminan akan disetorkan ke kas negara.<br />
Obyek Lelang di atas, dijual lelang dalam kondisi apa adanya “as is”, dengan segala kekurangan dan konsekuensi<br />
5.<br />
biaya-biaya, tunggakan-tunggakan yang ada pada aset di atas, berikut permasalahan yang akan timbul dikemudian<br />
hari. Peserta dianggap telah mengetahui/memahami kondisi obyek lelang dan bertanggung jawab atas obyek lelang<br />
yang dibeli.<br />
Karena satu dan lain hal, pihak Penjual dan/atau Pejabat Lelang dapat melakukan pembatalan/penundaan lelang<br />
6.<br />
terhadap obyek lelang diatas, dan pihak-pihak yang berkepentingan/peminat lelang tidak dapat melakukan tuntutan/<br />
keberatan dalam bentuk apapun kepada pihak Penjual, Pejabat Lelang, dan/atau KPKNL.<br />
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi PT. BNI (Persero), Tbk 08156160545 cp Columbus Sinaga.<br />
7.<br />
.<br />
8.<br />
Jakarta, <strong>19</strong> Februari 20<strong>19</strong><br />
PT. BNI (Persero), tbk<br />
Berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan No. 4 Tahun <strong>19</strong>96, PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, tbk<br />
berkedudukan Usaha Mikro Kecil dengan perantaraan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bekasi<br />
akan melakukan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan terhadap debitur :<br />
1. Meriana Sianturi<br />
Sebidang tanah berikut segala sesuatu yang berada di atasnya sesuai SHGB No.1343/Satria Jaya seluas 187 m 2 atas<br />
nama Meriana Sianturi, terletak di Graha Prima Blok IC No 88 RT 002/RW 008, Kel/Desa Satria Jaya, Kecamatan Tambun<br />
Utara, Kab Bekasi<br />
Harga Limit Rp. 346.000.000,- dan Uang Jaminan Rp. 70.000.000,-<br />
Lelang akan dilaksanakan pada :<br />
Hari/Tanggal : Selasa, 05 Maret 20<strong>19</strong><br />
Batas Akhir Penawaran<br />
: Selasa, 05 Maret 20<strong>19</strong>, Pukul 13.30 Waktu Server sesuai WIB<br />
Penetapan Pemenang Lelang<br />
: Setelah Batas Akhir Penawaran<br />
Tempat<br />
: Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bekasi<br />
Jalan Sersan Aswan No. 8D, Bekasi Timur, Bekasi<br />
Syarat dan Ketentuan Lelang<br />
1. Cara Penawaran.<br />
Lelang dilaksanakan dengan penawaran Closed Bidding tanpa kehadiran peserta lelang melalui Aplikasi Lelang<br />
Internet yang di akses pada alamat domain https://www.lelang.go.id/.Tata cara mengikuti lelang dapat dilihat pada<br />
menu “Tata Cara dan Prosedur” dan “Panduan Penggunaan” pada domain tersebut.<br />
2. Uang Jaminan Lelang disetorkan ke nomor Virtual Account (VA) PT BNI (Persero) Cabang Bekasi masing-masing<br />
peserta lelang yang dapat di lihat pada menu status lelang setelah berhasil melakukan pendaftaran dan data identitas<br />
dinyatakan sesuai dokumen yang diberikan paling lambat 1 hari kalender sebelum lelang.<br />
3. Penawaran lelang dimulai dari nilai limit. Penawaran lelang dapat diajukan berkali-kali sampai batas akhir waktu<br />
penawaran.<br />
4. Pemenang lelang harus melunasi harga pembelian dan bea lelang ditujukan ke nomor VA Pemenang Lelang paling<br />
lambat 5 (lima) hari kerja sejak pelaksanaan lelang. Apabila wanprestasi atau tidak melunasi kewajiban pembayaran<br />
sesuai ketentuan di atas, uang jaminan akan disetorkan ke kas negara.<br />
5. Obyek Lelang di atas, dijual lelang dalam kondisi apa adanya “as is”, dengan segala kekurangan dan konsekuensi<br />
biaya-biaya, tunggakan-tunggakan yang ada pada aset di atas, berikut permasalahan yang akan timbul dikemudian<br />
hari. Peserta dianggap telah mengetahui/memahami kondisi obyek lelang dan bertanggung jawab atas obyek lelang<br />
yang dibeli.<br />
6. Karena satu dan lain hal, pihak Penjual dan/atau Pejabat Lelang dapat melakukan pembatalan/penundaan lelang<br />
terhadap obyek lelang diatas, dan pihak-pihak yang berkepentingan/peminat lelang tidak dapat melakukan tuntutan/<br />
keberatan dalam bentuk apapun kepada pihak Penjual, Pejabat Lelang, dan/atau KPKNL.<br />
7. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi PT BTPN UMK Cabang Bekasi Telp. 0817161012 Cp Pak Beetmoz.<br />
Bekasi, <strong>19</strong> Februari 20<strong>19</strong><br />
PT. BTPN, TBK<br />
Usaha Mikro Kecil<br />
Berdasarkan pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan No. 4 Th.<strong>19</strong>96, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor<br />
Cabang Tambun yang berkedudukan di Jl. Teuku Umar Nomor 1-4 Bekasi, dengan perantaraan Kantor Pelayanan<br />
Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bekasi akan melakukan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan terhadap debitur :<br />
1. Yanto<br />
Sebidang tanah berikut bangunan diatasnya sesuai SHGB No. 4808/Cimuning, luas tanah 133 m 2 atas nama Yanto yang<br />
terletak di Blok/No Kav D01-12A setempat dikenal dengan Perumahan Bekasi Timur Regensi Jalan Merpati Blok D.1/12 A<br />
RT 004/RW 014, Kelurahan Cimuning, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi.<br />
(Harga Limit Rp. 675.000.000,- ; dan uang jaminan Rp.135.000.000,-)<br />
2. Herman<br />
Sebidang tanah berikut bangunan diatasnya sesuai SHM No. 60/Kertajaya, luas tanah 1.757 m 2 atas nama Lim Cing<br />
Siong/Edy Susanto yang terletak di Kp Teluk Haur RT 011/RW 005, Desa Kertajaya, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten<br />
Bekasi.<br />
(Harga Limit Rp. 850.000.000,- ; dan uang jaminan Rp.170.000.000,-)<br />
Lelang akan dilaksanakan pada :<br />
Hari/Tanggal : Selasa, 05 Maret 20<strong>19</strong><br />
Batas Akhir Penawaran<br />
: Selasa, 05 Maret 20<strong>19</strong>, Pukul 10.00 Waktu Server sesuai WIB<br />
Penetapan Pemenang<br />
: Setelah Batas Akhir Penawaran<br />
Tempat<br />
: Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bekasi<br />
Jalan Sersan Aswan No. 8D, Bekasi Timur, Bekasi<br />
Syarat dan Ketentuan Lelang<br />
1. Cara Penawaran.<br />
Lelang dilaksanakan dengan penawaran Closed Bidding tanpa kehadiran peserta lelang melalui Aplikasi Lelang<br />
Internet yang di akses pada alamat domain https://www.lelang.go.id/.Tata cara mengikuti lelang dapat dilihat pada<br />
menu “Tata Cara dan Prosedur” dan “Panduan Penggunaan” pada domain tersebut.<br />
2. Uang Jaminan Lelang disetorkan ke nomor Virtual Account (VA) PT BNI (Persero) Cabang Bekasi masing-masing<br />
peserta lelang yang dapat di lihat pada menu status lelang setelah berhasil melakukan pendaftaran dan data identitas<br />
dinyatakan sesuai dokumen yang diberikan paling lambat 1 hari kalender sebelum lelang.<br />
3. Penawaran lelang dimulai dari nilai limit. Penawaran lelang dapat diajukan berkali-kali sampai batas akhir waktu<br />
penawaran.<br />
4. Pemenang lelang harus melunasi harga pembelian dan bea lelang ditujukan ke nomor VA Pemenang Lelang paling<br />
lambat 5 (lima) hari kerja sejak pelaksanaan lelang. Apabila wanprestasi atau tidak melunasi kewajiban pembayaran<br />
sesuai ketentuan di atas, uang jaminan akan disetorkan ke kas negara.<br />
5. Obyek Lelang di atas, dijual lelang dalam kondisi apa adanya “as is”, dengan segala kekurangan dan konsekuensi<br />
biaya-biaya, tunggakan-tunggakan yang ada pada aset di atas, berikut permasalahan yang akan timbul dikemudian<br />
hari. Peserta dianggap telah mengetahui/memahami kondisi obyek lelang dan bertanggung jawab atas obyek lelang<br />
yang dibeli.<br />
6. Karena satu dan lain hal, pihak Penjual dan/atau Pejabat Lelang dapat melakukan pembatalan/penundaan lelang<br />
terhadap obyek lelang diatas, dan pihak-pihak yang berkepentingan/peminat lelang tidak dapat melakukan tuntutan/<br />
keberatan dalam bentuk apapun kepada pihak Penjual, Pejabat Lelang, dan/atau KPKNL.<br />
7. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Tambun Bekasi,<br />
Telp. 021-88332523.<br />
Bekasi, <strong>19</strong> Februari 20<strong>19</strong><br />
PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK<br />
KANTOR CABANG TAMBUN <strong>BEKASI</strong><br />
ttd<br />
Pemimpin Cabang<br />
KPKNL Bekasi<br />
2x90mm<br />
2x100mm<br />
2x110mm<br />
ULTAH KLUB: Presiden Lions Club Jakarta Centennial (LCJC) Monas Entrepreneur, Brigjen TNI Bambang Sudono, SE (tengah)<br />
bersama komunitasnya di sela-sela HUT ke-40 LCJC Monas di Hotel SwissBell, Kalibata, Jakarta, Minggu (17/2).<br />
HUT Ke-40 Lions Club Monas<br />
JAKARTA-Lions Club Monas<br />
berulang tahun ke 40 dengan<br />
ditandai berbagai acara yang<br />
digelar secara mandiri.<br />
Acara yang diprakarsai<br />
sesepuh Lions Club, Ibu Dani<br />
Bustanil Arifin itu digelar Hotel<br />
Swissbell, Kalibata, Jakarta<br />
Selatan, Minggu (17/2).<br />
Paduan suara penyandang<br />
disabilitas dari Sanggar Pelita<br />
Monas turut menghibur di<br />
acara tersebut.<br />
Kejutan berupa kue ulang tahun<br />
untuk Presiden Lions Club Jakarta<br />
Centennial (LCJC) Monas<br />
Entrepreneur, Brigjen TNI<br />
Bambang Sudono, SE dibe rikan<br />
para anggota komunitas ini.<br />
LCJC punya jejak panjang dalam<br />
hal kepedulian sosial. Sebab,<br />
kepedulian terhadap kemajuan<br />
sebuah negara harus dimulai<br />
dari diri sendiri dan mengajak<br />
semua masyarakat untuk saling<br />
bergandeng tangan meningkatkan<br />
kepedulian tanpa memandang<br />
status sosial. Apalagi perbedaan<br />
suku ras dan agama terhadap<br />
sesama anak bangsa.<br />
Ini pula yang membuat<br />
Bambang tertarik bergabung<br />
di dalamnya. “Saya tertarik<br />
bergabung dengan organisasi<br />
Lions Clubs International ini<br />
karena sejalan dengan bidang<br />
dan visi saya sebagai anggota<br />
TNI mengabdi untuk negara<br />
dan rakyat. Apa yang kami<br />
lakukan bersama organisasi<br />
adalah satu pengabdian kepada<br />
negara dan masyarakat,” kata<br />
Bambang Sudono.<br />
Lions Clubs International<br />
sudah berdiri lebih dari seratus<br />
tahun dan sudah berkembang<br />
di lebih dari 210 negara di<br />
dunia dan hampir memiliki<br />
satu juta anggota.<br />
Untuk diketahui, Lions Club<br />
Jakarta Centennial Monas<br />
Entrepreneur adalah klub<br />
yang lahir sebagai anak ketujuh<br />
dari Lions Club Jakarta Monas<br />
yang akan berulang tahun<br />
ke-1 pada April 20<strong>19</strong> mendatang.<br />
(zar)<br />
SUDUT PANDANG<br />
JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M Hanif<br />
Dhakiri meminta pengusaha dan serikat pekerja / serikat<br />
buruh (SP/SB) agar memperkuat dialog sosial di perusahaan.<br />
Hal ini dibutuhkan untuk menghadapi tantangan<br />
ketenagakerjaan di era revolusi industri 4.0 yang berdampak<br />
pada berubahnya relasi hubungan industrial antara pekerja<br />
dan pemberi kerja.<br />
“Pengusaha dan Serikat pekerja harus memperkuat<br />
dialog sosial. Jadi kalau ada masalah dibahas, didiskusikan,<br />
dan dirembug secara bersama. Dengan cara itu persoalan<br />
hubungan industrial bisa diatasi dengan baik,” kata Hanif<br />
saat menerima perwakilan Serikat Pekerja Cipta Kekar<br />
TPI (MNC TV) di Jakarta, Senin (18/2).<br />
Selain memperkuat dialog sosial, Hanif juga menyarankan<br />
untuk segera membuat Perjanjian Kerja Bersama (PKB)<br />
dengan pihak manajemen perusahaan. Pasalnya, PKB<br />
merupakan sebuah instrumen penegas hak-hak dan<br />
kewajiban pekerja dan pengusaha serta sebagai sarana<br />
untuk menciptakan hubungan industrial yang<br />
harmonis.<br />
“Dengan PKB pekerja dan pengusaha akan lebih memahami<br />
tentang hak dan kewajiban masing–masing. Mengurangi<br />
timbulnya perselisihan hubungan industrial sehingga<br />
dapat menjamin kelancaran proses produksi dan peningkatan<br />
usaha,” ujar Hanif.<br />
Berdasarkan data Kemnaker tahun 2017, target perusahaan<br />
yang membuat PKB sebanyak 13.584 perusahaan dan<br />
tercapai 13.829 perusahaan. Kemudian tahun 2018,<br />
ditargetkan 13.910 perusahaan membuat PKB dan tercapai<br />
14.418 perusahaan. Sedangkan tahun 20<strong>19</strong>, target tersusunnya<br />
PKB sebanyak 14.257 perusahaan. Diharapkan realisasi<br />
tersusunnya PKB dapat kembali melampaui target.<br />
Hanif menambahkan agar SP memiliki kekuatan dalam<br />
melakukan dialog sosial, maka SP perlu membekali<br />
anggotanya keterampilan berunding. SP bisa mengikutsertakan<br />
anggotanya untuk mengikuti Training of Trainers (TOT)<br />
atau upgrading trainers terampil bernegosiasi yang rutin<br />
diadakan Kementerian Ketenagakerjaan setiap tahun.<br />
“Tujuan kegiatan ini adalah menciptakan trainer yang<br />
mampu melakukan kaderisasi terhadap tim perunding<br />
SP yang terampil dalam melakukan dialog sosial. Dengan<br />
begitu SP mempunyai kekuatan dalam bernegosiasi di<br />
forum bipartit,” ungkap Hanif.<br />
Sementara itu, Presiden SP Cipta Kekar TPI, Ronaldo,<br />
mengatakan tujuan kedatangan mereka adalah untuk<br />
memperkenalkan kepengurusan baru SP periode 20<strong>19</strong>-<br />
2022 sekaligus meminta arahan kepada Menteri.<br />
“Kedatangan kami dalam rangka memperkenalkan<br />
kepengurusan baru kepada bapak menteri. Selain itu,<br />
kami juga ingin meminta arahan apa yang harus kami<br />
lakukan untuk memperkuat serikat pekerja di perusahaan,”<br />
kata Ronaldo yang datang didampingi Sekretaris Jenderal<br />
SP Andi Fajar dan Dewan Pertimbangan SP Agus.<br />
(jpnn)<br />
Pengusaha - Pekerja Harus<br />
Perkuat Dialog Sosial<br />
PADA tahun 2015-2018,<br />
pemerintah telah membangun<br />
Rusun sejumlah 728 tower<br />
dengan total 44.893 unit. Untuk<br />
tahun 20<strong>19</strong> ditargetkan<br />
pembangunan sejumlah 137<br />
tower atau 6.873 unit, sehingga<br />
total rumah susun yang<br />
terbangun pada tahun 2015-<br />
20<strong>19</strong> sejumlah 865 tower atau<br />
51.766 unit.<br />
Salah satunya pembangunan<br />
Rusun untuk MBR di perkotaan<br />
yakni Rusun sewa Pasar Rumput<br />
di Jakarta. Rusun yang dibangun<br />
merupakan Rusun tingkat tinggi<br />
dengan 25 lantai sebanyak tiga<br />
tower.<br />
“Kami (Kementerian PUPR)<br />
targetkan pembangunan<br />
Rusunawa Pasar Rumput bisa<br />
selesai tahun 20<strong>19</strong> ini,” ujar<br />
Direktur Jenderal Penyediaan<br />
Perumahan Kementerian PUPR<br />
Khalawi Abdul Hamid saat<br />
meninjau pembangunan<br />
Rusunawa Pasar Rumput, akhir<br />
pekan kemarin.<br />
Khalawi<br />
menjelaskan,<br />
pembangunan Rusunawa Pasar<br />
Rumput yang berlokasi tidak<br />
jauh dari Terminal Manggarai<br />
merupakan bagian dari Program<br />
Satu Juta Rumah untuk<br />
masyarakat di Kawasan Ibukota.<br />
Dengan demikian, MBR di<br />
Provinsi DKI Jakarta yang benarbenar<br />
membutuhkan hunian<br />
yang layak dapat menempati<br />
hunian vertikal tersebut.<br />
Rusunawa, imbuh Khalawi,<br />
merupakan solusi yang tepat<br />
untuk mengatasi masalah<br />
perumahan di kota besar seperti<br />
di DKI Jakarta. Hal itu<br />
dikarenakan semakin mahal<br />
dan terbatasnya lahan untuk<br />
lokasi pembangunan rumah<br />
tapak.<br />
Lebih lanjut, Khalawi<br />
menambahkan, Rusunawa<br />
Pasar Rumput menggunakan<br />
konsep mixed use atau<br />
penggabungan antara hunian,<br />
komersial dan pasar. Untuk<br />
bagian bawah Rusunawa<br />
nantinya akan dimanfaatkan<br />
sebagai pasar, sedangkan di<br />
bagian atas dibangun unit<br />
hunian tempat tinggal beserta<br />
prasarana pendidikan untuk<br />
anak-anak.<br />
Perencanaan pembangunan<br />
Rusunawa Pasar Rumput<br />
dikerjakan oleh PT Adhikakarsa<br />
Pratama dengan kontraktor<br />
pelaksana adalah PT. Waskita<br />
Karya dan konsultan PT. Ciria<br />
Jasa Cipta Mandiri. Nilai kontrak<br />
pembangunan Rusunawa Pasar<br />
Rumput adalah Rp 961,367<br />
Milyar. Rusunawa yang dibangun<br />
sejak tahun 2016 ini akan<br />
memiliki jumlah unit hunian<br />
sebanyak 1.984 unit dan 1.314<br />
kios.<br />
“Saat ini progres pembangunan<br />
Rusunawa Pasar Rumput sudah<br />
mencapai 93 Persen. Setelah<br />
pembangunan Rusunawa Pasar<br />
Rumput selesai akan<br />
diserahterimakan kepada<br />
Pemprov DKI Jakarta untuk<br />
dikelola lebih lanjut,” pungkas<br />
Khalawi. (*)<br />
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan<br />
Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal<br />
Penyediaan Perumahan terus meningkatkan<br />
ketersediaan hunian layak khususnya bagi<br />
masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melalui<br />
pembangunan hunian vertikal atau rumah susun<br />
(Rusun).<br />
IST<br />
PROSES: Pembangunan hunian vertikal atau rumah susun (Rusun) yang sedang<br />
dalam proses pembangunan.<br />
Yang Dikejar PUPR di Tahun Ini<br />
Kebut Pembangunan Rusunawa Pasar Rumput<br />
IST<br />
SOLUSI: Menaker M Hanif Dhakiri menerima perwakilan Serikat Pekerja<br />
Cipta Kekar TPI (MNC TV) di Jakarta<br />
JAKARTA - Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian<br />
Keuangan bekerja sama dengan Lembaga Pembiayaan<br />
Ekspor Indonesia (LPEI) dan University Network for<br />
Indonesia Export Development (UNIED) untuk melakukan<br />
survei terhadap fasilitas Kawasan Berikat (KB) dan<br />
Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE).<br />
Direktur Jenderal Bea Cukai Heru Pambudi mengatakan,<br />
dari hasil survei, diketahui dua fasilitas itu memberikan<br />
dampak positif bagi perekonomian Indonesia.<br />
“Rasio ekspor terhadap impor yang menggunakan fasilitas<br />
KB dan KITE sebesar 2,40. Itu artinya setiap nilai USD 1<br />
bahan baku yang diimpor dengan kedua fasilitas itu telah<br />
menghasilkan nilai USD 2,40 produk yang telah diekspor,”<br />
sebut Heru di Jakarta, Senin (18/2).<br />
Kemudian, kontribusi nilai ekspor KB dan KITE mencapai<br />
Rp 780,83 triliun atau setara dengan 34,37 persen nilai<br />
ekspor nasional. Nilai tambah KB dan KITE terhadap<br />
perekonomian mencapai Rp 402,5 triliun.<br />
“Jumlah tenaga kerja yang diserap dari pemanfaatan<br />
fasilitas ini mencapai 1,95 juta orang di mana 97 persen<br />
dari total itu diisi oleh tenaga kerja lokal, nilai penerimaan<br />
dari pajak pusat mencapai Rp 85,49 triliun dan pajak<br />
daerah mencapai Rp 5,11 triliun,” paparnya.<br />
Heru juga mengatakan, nilai investasi yang dihasilkan<br />
dari kedua fasilitas ini mencapai Rp 178,17 triliun, serta<br />
menciptakan aktivitas ekonomi tak langsung di antaranya<br />
tumbuhnya 95.251 jaringan usaha langsung, dan 268.509<br />
usaha tidak langsung yang meliputi usaha akomodasi,<br />
perdagangan, makanan, dan transportasi.<br />
Heru menambahkan, survei kali ini merupakan survei<br />
kedua yang dilakukan oleh Bea Cukai dan hasilnya tidak<br />
jauh berbeda dari survei pertama yang bekerja sama<br />
dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Kebijakan<br />
Fiskal (BKF).<br />
Survei kedua ini dilakukan untuk memastikan bahwa<br />
dampak ekonomi fasilitas KB dan KITE tetap positif, di<br />
samping juga untuk merumuskan penajaman formulasi<br />
kebijakan selanjutnya. “Mengingat berbagai dampak<br />
positif yang telah timbul dari pemanfaatan kedua fasilitas<br />
tersebut, Bea Cukai terus menciptakan berbagai inovasi<br />
untuk meningkatkan ekspor. Kali ini, Bea Cukai telah<br />
memperbarui peraturan KITE Pembebasan dan KITE<br />
Pengembalian,” tandas Heru. (jpnn)<br />
Fasilitas KB dan KITE<br />
IST<br />
KEGIATAN: Launching e-KITE di Jakarta.<br />
JAKARTA - Menteri Perhubungan<br />
Budi Karya Sumadi<br />
menargetkan, pada Maret 20<strong>19</strong><br />
kereta bandara sudah dapat<br />
beroperasi di Stasiun Manggarai,<br />
Jakarta.<br />
Sementara itu, untuk kereta<br />
jarak jauh rencananya akan<br />
ditargetkan beroperasi di Stasiun<br />
Manggarai pada akhir 20<strong>19</strong>.<br />
Lalu sudah berapa persen<br />
progres kereta bandara saat<br />
ini?<br />
“Progres pembangunan di<br />
Manggarai sekarang kira-kira<br />
sudah 75 persen. Artinya, fungsi<br />
kedua selain KRL, yaitu kereta<br />
bandara sudah bisa dilaksanakan<br />
pada Maret nanti. Pada akhir<br />
20<strong>19</strong> fungsi untuk kereta jarak<br />
jauh sudah mulai berfungsi,”<br />
tutur Budi.<br />
Selain<br />
mengintegrasikan<br />
moda transportasi kereta yang<br />
ada di Jakarta, konektivitas akan<br />
didukung dengan integrasi<br />
antarmoda yang di dukung<br />
dengan adanya moda<br />
transportasi<br />
bus<br />
Transjakarta.<br />
Dengan konektivitas yang<br />
terjalin ini, diharapkan bisa<br />
memudahkan masyarakat untuk<br />
menuju ke tempat-tempat di<br />
sekitar kota Jakarta, termasuk<br />
bandara.<br />
“Artinya apa yang kami akan<br />
intergrasikan, seperti KRL KA<br />
Bandara dengan Trans<br />
Jakarta semua akan<br />
bertumpu di sini.<br />
Sehingga masyarakat<br />
bisa menggunakan<br />
satu moda dengan<br />
moda yang lain.<br />
Ini bisa dijangkau<br />
oleh masyarakat<br />
banyak,” tandas<br />
Budi. (jpnn)<br />
IST<br />
TUJUAN: Ditargetkan Maret 20<strong>19</strong> kereta bandara sudah dapat beroperasi di Stasiun Manggarai, Jakarta.<br />
JAKARTA - Pemerintah Provinsi<br />
(Pemprov) DKI Jakarta telah<br />
mengambil alih pengelolaan<br />
air bersih yang selama ini<br />
dikelola oleh pihak swasta, PT<br />
Aetra Jakarta dan PT Palyja.<br />
Kini, pengelolaan air bersih di<br />
Jakarta diserahkan kepada PAM<br />
Jaya.<br />
Anggota Badan Pemeriksa<br />
Keuangan (BPK) RI Rizal Djalil<br />
mendukung penuh langkah<br />
Pemprov DKI Jakarta<br />
tersebut. Bahkan BPK siap<br />
membantu Gubernur DKI Jakarta<br />
Anies Baswedan dalam proses<br />
pengambilalihan tersebut.<br />
“Sehingga proses pengambilalihan<br />
itu menjadi kredibel,<br />
akuntabel, dan pengelolaannya,”<br />
ujarnya dalam seminar<br />
‘Membedah Citarum dari Hulu<br />
Sampai ke DKI Jakarta’ di<br />
Auditorium BPK, Jalan Gatot<br />
Subroto, Jakarta Pusat, Senin<br />
(18/2).<br />
Tidak sampai di situ, BPK<br />
berharap pengelolaan air bersih<br />
di DKI bisa mencakup seluruh<br />
lapisan masyarakat, termasuk<br />
untuk warga miskin kota.<br />
“Cakupan air minum di DKI<br />
Jakarta semakin luas, semakin<br />
mendekati masyarakat marjinal<br />
yang memang membutuhkan<br />
itu, yang saat ini masih<br />
banyaklah masyarakat kita yang<br />
belum memperoleh air yang<br />
menjadi hak mereka,”<br />
tambahnya.<br />
Di kesempatan yang sama<br />
Anies menjelaskan bahwa<br />
pengambilalihan ini menjadi<br />
prioritas Pemprov DKI dalam<br />
memastikan pemernuhan air<br />
bersih untuk warga ibu kota.<br />
“Memastikan pasokan air<br />
minum untuk seluruh warga<br />
harus menjadi prioritas utama.<br />
Ini sebuah berkah tersendiri,”<br />
kata Anies.<br />
Sementara itu, data yang<br />
dihimpun dari PAM saat ini<br />
sebanyak 40 persen warga DKI<br />
belum merasakan air bersih.<br />
Adapun wilayah krisis air bersih<br />
ini tersebar di Jakarta Barat di<br />
Kamal, Tegal Alur, dan<br />
Pegadungan, serta Jakarta Utara<br />
di Kamal Muara, Muara Angke<br />
dan Muara Baru. (rmol)<br />
BPK Dukung Pemprov DKI<br />
IST<br />
KOMPAK: Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Rizal Djalil.<br />
Ambil Alih Pengelolaan<br />
Air dari Swasta<br />
JAKARTA - Musim hujan datang.<br />
Banjir mengancam. Namun,<br />
pembangunan waduk justru<br />
terhenti. Seperti pembangunan<br />
Waduk Kampung Rambutan.<br />
Lahan bakal Waduk Kampung<br />
Rambutan, berada di Kelurahan<br />
Kampung Rambutan, Kecamatan<br />
Ciracas, Jakarta Timur. Tepatnya,<br />
berada di Jalan Bungur XII, RT<br />
17, RW 6.<br />
Tak sulit menemukannya.<br />
Letaknya tak jauh dari jalan besar,<br />
Jalan Bungur. Jaraknya dari<br />
Terminal Kampung Rambutan,<br />
tak sampai satu kilometer<br />
(Km).<br />
Lahan Waduk Kampung<br />
Rambutan, berada di tengah<br />
pemukiman penduduk. Cukup<br />
padat. Berada di sisi Kali Cipinang.<br />
Akses jalan menuju lahan itu,<br />
tak begitu besar. Tak sampai tiga<br />
meter lebarnya.<br />
Waduk ini terlihat seperti dalam<br />
proses pengerjaan. Di depannya<br />
terdapat plang tak begitu besar,<br />
yang menandakan lahan itu milik<br />
negara. Di balik plang itu, terlihat<br />
kubangan besar yang telah tergali.<br />
Sudah terisi air. Luasnya sekitar<br />
satu hektar.<br />
Hari itu, tak tampak ada<br />
pekerjaan. Padahal, lima buah<br />
ekskavator milik Pemprov DKI<br />
terparkir di lahan itu. Di dekat<br />
ekskavator, sebuah bedeng<br />
berukuran tak begitu besar,<br />
didirikan. Ada beberapa pekerja<br />
yang tampak berada di bedeng<br />
tersebut.<br />
Lahan yang telah terisi air,<br />
dimanfaatkan warga sekitar untuk<br />
berbagai kegiatan. Salah satunya<br />
mancing. Menjelang sore, para<br />
pemancing berdatangan. Lengkap<br />
dengan alat pancing dan umpan.<br />
Tak jauh dari para pemancing,<br />
anak-anak bermain di gundukan<br />
tanah. Warga lainnya, dudukduduk<br />
santai memandangi lahan<br />
waduk. Seperti yang dilakukan<br />
Nani.<br />
Tak jauh dari bibir kubangan<br />
waduk, Nani bersantai. Menikmati<br />
sore sambil duduk di atas kursi<br />
kayu. Rumahnya sangat dekat<br />
dengan lahan waduk. Tapi, dia<br />
tak tahu apakah rumahnya akan<br />
terkena proyek itu atau tidak.<br />
Bagi Nani, pembangunan<br />
waduk itu adalah berkah<br />
tersendiri. Meski belum selesai,<br />
hasilnya sudah mulai tampak.<br />
Rumahnya, dan juga rumah<br />
warga di sekitarnya, tidak lagi<br />
kebanjiran.<br />
Padahal biasanya, pada musim<br />
hujan, rumahnya kerap<br />
terendam. Apalagi, Kali Cipinang<br />
hanya berjarak 30 meter dari<br />
rumahnya. “Tinggi banjirnya,<br />
biasanya lebih dari setengah<br />
meter,” tutur Nani, saat ngobrolngobrol.<br />
Bekas banjir di rumahnya masih<br />
bisa dilihat. Masih tersisa bercak<br />
di dinding pagar rumahnya yang<br />
berkelir putih. “Sudah hampir<br />
setahun aman-lah. Proyek ini<br />
kan sebelum Lebaran tahun lalu,”<br />
ucapnya.<br />
Kembali ke belakang, tadinya<br />
lahan waduk dipenuhi rumah.<br />
Padat. Ada puluhan. Berada di<br />
RT yang sama. RT 17 RW 6.<br />
Sebelum dijadikan pemukiman,<br />
lahan sekitar tadinya sawah. Lalu<br />
berubah fungsi. “Diuruk, dibikin<br />
rumah,” bebernya.<br />
Meski mulai memperlihatkan<br />
hasil, Nani menyayangkan proyek<br />
terhenti. Dia berharap, proyek<br />
segera berlanjut. Soalnya,<br />
kubangan di lahan waduk, dia<br />
nilai cukup berbahaya. Tak ada<br />
pagar pembatas, meski sudah<br />
ada peringatan itu di tanah<br />
negara.<br />
“Takutnya orang nyemplung<br />
ke air atau gimana gitu, kan<br />
bahaya,” ucapnya.<br />
Sepengetahuannya, proyek<br />
berhenti sejak bulan lalu. Alasan<br />
yang didengarnya, terkait<br />
anggaran. Dia malah menduga,<br />
proyek bakal berlanjut usai<br />
gelaran Pemilu nanti. “Mudahmudahan<br />
sebelum Pemilu lanjut<br />
lagi,” harapnya. (rmol)<br />
Waduk Kampung Rambutan Jadi Tempat Warga Mancing<br />
JAKARTA - Musim hujan<br />
datang. Banjir mengancam. Namun,<br />
pembangunan waduk justru<br />
terhenti. Seperti pem bangunan<br />
Waduk Kampung Rambutan.<br />
Lahan bakal Waduk Kampung<br />
Rambutan, berada di Kelurahan<br />
Kampung Rambutan, Kecamatan<br />
Ciracas, Jakarta Timur.<br />
Tepatnya, berada di Jalan<br />
Bungur XII, RT 17, RW 6.<br />
Tak sulit menemukannya.<br />
Letaknya tak jauh dari jalan<br />
besar, Jalan Bungur. Jaraknya<br />
dari Terminal Kampung<br />
Rambutan, tak sampai satu<br />
kilometer (Km).<br />
Lahan Waduk Kampung Rambutan,<br />
berada di tengah pemukiman<br />
penduduk. Cukup padat.<br />
Berada di sisi Kali Cipinang. Akses<br />
jalan menuju lahan itu, tak begitu<br />
besar. Tak sampai tiga meter<br />
Waduk Kampung Rambutan<br />
Jadi Tempat Warga Mancing<br />
lebarnya. Waduk ini terlihat seperti<br />
da lam proses pengerjaan.<br />
Di depan nya terdapat plang tak<br />
begitu besar, yang menandakan<br />
lahan itu milik negara. Di balik<br />
plang itu, terlihat kubangan besar<br />
yang telah tergali. Sudah terisi air.<br />
Luasnya sekitar satu hektar.<br />
Hari itu, tak tampak ada pekerjaan.<br />
Padahal, lima buah ekskavator<br />
milik Pemprov DKI terparkir<br />
di lahan itu. Di dekat ekskavator,<br />
sebuah bedeng berukuran tak<br />
begitu besar, didirikan. Ada<br />
beberapa pe kerja yang tampak<br />
berada di bedeng tersebut.<br />
Lahan yang telah terisi air,<br />
dimanfaatkan warga sekitar<br />
untuk berbagai kegiatan. Salah<br />
satunya mancing. Menjelang<br />
sore, para pemancing berdatangan.<br />
Lengkap dengan alat<br />
pancing dan umpan. Tak jauh<br />
dari para pemancing, anak-anak<br />
bermain di gundukan tanah.<br />
Warga lainnya, duduk-duduk<br />
santai memandangi lahan waduk.<br />
Seperti yang dilakukan Nani.<br />
Tak jauh dari bibir kubangan<br />
waduk, Nani bersantai. Me nikmati<br />
sore sambil duduk di atas kursi<br />
kayu. Rumahnya sangat dekat<br />
dengan lahan waduk. Tapi, dia<br />
tak tahu apakah rumahnya akan<br />
terkena proyek itu atau tidak.<br />
Bagi Nani, pembangunan<br />
waduk itu adalah berkah<br />
tersendiri. Meski belum selesai,<br />
hasilnya sudah mulai tampak.<br />
Rumahnya, dan juga rumah<br />
warga di sekitarnya, tidak lagi<br />
kebanjiran. (jpg)