16.07.2019 Views

Rajamandala: Merintis Cahaya

Buku ini bercerita tentang proses pembangunan PLTA Rajamandala 47 Megawatt yang merupakan PLTA pertama yang menggunakan teknologi run-of-river untuk membangkitkan tenaga listrik. Rajamandala juga menjadi pionir dalam proses pendanaannya. Proyek ini menjadi proyek pembangkit pertama yang didukung oleh pendanaan internasional dan dijamin oleh lembaga-lembaga multinasional.

Buku ini bercerita tentang proses pembangunan PLTA Rajamandala 47 Megawatt yang merupakan PLTA pertama yang menggunakan teknologi run-of-river untuk membangkitkan tenaga listrik.

Rajamandala juga menjadi pionir dalam proses pendanaannya. Proyek ini menjadi proyek pembangkit pertama yang didukung oleh pendanaan internasional dan dijamin oleh lembaga-lembaga multinasional.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

espons dan saran dari masyarakat mengenai<br />

aspirasi dan persyaratan yang harus dipenuhi<br />

perusahaan sebelum proyek pembangunan<br />

pembangkit bisa dimulai.<br />

Perizinan Proyek PLTA <strong>Rajamandala</strong><br />

Selain pendanaan, panjangnya proses<br />

perizinan menjadi tantangan tersendiri untuk<br />

membangun infrastruktur PLTA. Meskipun<br />

terlihat prosedural, soal perizinan ini bisa<br />

memakan waktu lama sekitar 5 (lima) tahun<br />

dan tak jarang menemui kebuntuan pada<br />

regulasi. Tidak jarang, beberapa proyek PLTA<br />

menjadi terlambat dalam pembangunannya<br />

karena persoalan perizinan. Proses<br />

perizinan yang panjang serta skema izin<br />

yang beberapa di antaranya harus diurus<br />

secara berkesinambungan berdampak pada<br />

lambatnya capaian target pertumbuhan<br />

pengembangan pembangkit listrik EBT di<br />

Indonesia. Salah satu perizinan yang biasanya<br />

membutuhkan perhatian besar terjadi pada<br />

izin pinjam kawasan hutan yang menyaratkan<br />

adanya izin usaha dan izin lingkungan. Bagi<br />

pengembang di sektor ketenagalistrikan,<br />

penyederhanaan alir dan waktu perizinan<br />

sangat dibutuhkan karena bisa menghemat<br />

anggaran dari modal yang dikeluarkan.<br />

Untuk PLTA <strong>Rajamandala</strong> sendiri, proses<br />

perizinan pokok sudah mulai dilakukan dan<br />

diselesaikan sebelum proses pembebasan<br />

lahan. Sebuah PLTA atau Perusahaan<br />

Pembangkit Listrik memang idealnya harus<br />

mempunyai beberapa perizinan pokok<br />

yang merupakan salah satu landasan<br />

hukum sebagai kewenangan perusahaan<br />

dalam menyelenggarakan segala bentuk<br />

PERENCANAAN & PERIZINAN PROYEK 27

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!