04.09.2015 Views

Pembedahan pada anak dengan Diabetes Mellitus Tipe-1

Pembedahan pada anak dengan Diabetes Mellitus Tipe-1

Pembedahan pada anak dengan Diabetes Mellitus Tipe-1

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

insisi dan drainase abses, nekrotomi ganggren, serta segala prosedur pembedahan sebagai<br />

akibat komplikasi mikro atau makro angiopati. Sedangkan <strong>pada</strong> <strong>anak</strong>-<strong>anak</strong> <strong>dengan</strong> diabetes<br />

mellitus, pembedahan biasanya tidak terkait <strong>dengan</strong> penyakit diabetes mellitus itu sendiri,<br />

misalnya: herniotomi, appendiktomi, reposisi fraktur, dan lain-lain (1,2) .<br />

Telah diketahui pula bahwa kontrol glikemik yang baik <strong>pada</strong> penderita diabetes yang<br />

yang mengalami pembedahan akan menurunkan mortalitas dan morbiditasnya (2) . Sedangkan<br />

penderita diabetes <strong>dengan</strong> kadar gula darah yang tidak terkontrol baik akan meningkatkan<br />

morbiditas dan mortalitas paska pembedahan (3) .<br />

Perubahan Metabolik<br />

Proses pembedahan merupakan stres fisik tersendiri yang ditandai proses katabolisme,<br />

peningkatan metabolisme, peningkatan pemecahan protein dan lemak, balans nitrogen negatif,<br />

starvasi, dan intoleransi glukosa. Derajat perubahan metabolik sangat terkait <strong>dengan</strong> prosedur<br />

pembedahannya, lama pembedahan, dan komplikasi yang terjadi. Terjadi juga peningkatan<br />

sekresi hormon-hormon katekolamin, ACTH, kortisol, hormon pertumbuhan ( GH ), dan<br />

glukagon selama operasi sebagai akibat kekacauan metabolisme (1,4) .<br />

Respon stres terhadap pembedahan berupa peningkatan kadar gula darah <strong>pada</strong><br />

penderita non diabetes adalah akibat sekresi dari hormon katabolik dan terdapatnya defisiensi<br />

insulin relatif. Defisiensi relative terjadi akibat kombinasi penurunan sekresi insulin dan<br />

resistensi insulin. Resistensi insulin terjadi akibat meningkatnya sekresi hormon anti insulin (<br />

kortisol, growth hormon, epinefrin, dan katekolamin ) serta tejadinya perubahan <strong>pada</strong> paska<br />

reseptor insulin yang mengakibatkan penurunan transport glukosa transmembran (2,1) .<br />

Jenis anastesi juga mempunyai pengaruh metabolik <strong>pada</strong> penderita non-diabetes.<br />

Anastesi ekstradural dan spinal mempunyai pengaruh yang lebih ringan dibandingkan general.<br />

Obat-obat anastesi seperti eter, chloroform, dan cyclopropane dapat meningkatkan kadar gula<br />

darah, mobilisasi asam lemak, inhibisi sekresi insulin, dan peningkatan sekresi katekolamin dan<br />

ACTH (1) .<br />

Semua efek metabolik pembedahan di atas akan memperberat kondisi <strong>pada</strong> pendeita<br />

diabetes, terutama apa bila terjadi defisiensi insulin endogen ( tipe-1 ). Adanya katabolisme<br />

dapat menyebabkan pelepasan asam lemak, ketogenesis, hiperglikemia, dan bahkan dapat<br />

menyebabkan ketoasidosis. Oleh karena itu tujuan utama dari pengelolaan selama pembedahan<br />

adalah mencegah terjadinya dekompensasi metabolisme bersamaan mencegah terjadinya<br />

hipoglikemia sehingga tercapai kontrol diabetik yang baik selama pembedahan (1,3) .

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!