You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
LiPuTAN Khusus<br />
Mata terpejam khusuk<br />
sementara hio terbakar<br />
dalam genggaman.<br />
Beberapa orang tenggelam dalam khidmat<br />
doa di salah satu sudut Klenteng satya<br />
Budhi, Klenteng tertua yang ada di Kota<br />
Bandung. Bukan hanya sembahyang biasa<br />
yang mereka lakukan pagi hari 10 Februari<br />
2013. Mereka memanjatkan syukur untuk<br />
tahun yang telah dilewati dan memohon<br />
perlindungan kepada yang Maha Kuasa<br />
atas tahun baru menjelang. Menutup<br />
lembaran tahun Naga Air 2563 dan<br />
menapak perjalanan baru di tahun ular<br />
Air 2564.<br />
Walaupun sangat dekat dengan ritual<br />
umat Khong hu Chu, hakekatnya imlek<br />
bukan sekedar ritual keagamaan se<strong>mata</strong>.<br />
imlek adalah perayaan manusia yang<br />
menyatu dengan alam. Berakar pada<br />
budaya masyarakat petani dalam<br />
menyambut datangnya musim semi, ada<br />
nilai-nilai c<strong>int</strong>a kasih universal pada alam,<br />
lingkungan, dan sesama yang sangat<br />
kental dalam perayaannya.<br />
imlek adalah perayaan tahun baru.<br />
Waktunya bersyukur atas rezeki tahun lalu<br />
serta membangkitkan semangat untuk<br />
hal yang lebih baik di tahun baru. Waktu<br />
dimana seluruh keluarga saling bertemu,<br />
saling bermaafan, dan semangat<br />
persaudaraan dikibarkan.<br />
imlek memiliki makna filosofi di balik ragam<br />
tradisinya, misalnya pemberian angpau<br />
merupakan ungkapan simbolik membagi<br />
kesejahteraan dari orang tua kepada<br />
anak-anak atau dari yang mampu kepada<br />
kurang mampu. dengan<br />
semangat berbagi ini setiap orang dapat<br />
turut menikmati perayaan imlek dan tidak<br />
dibatasi pada keturunan Tionghoa saja<br />
tetapi untuk semua orang tanpa melihat<br />
suku dan agamanya.<br />
Begitu pula yang tercermin pada perayaan<br />
imlek di Klenteng Vihara satya Budhi<br />
Bandung. di sini, warga Tionghoa dan<br />
warga Bandung lainnya dapat bersama<br />
terlibat harmonis dalam perayaan<br />
imlek. Ketika umat Khong hu Chu<br />
khidmat menjalankan ritual di dalam<br />
Klenteng, warga lain turut membantu<br />
menjaga keamanan dan ketertiban di luar.<br />
Bahkan ada pula yang turut membantu<br />
menyiapkan peralatan sembahyang di<br />
dalam klenteng. sebaliknya, mereka yang<br />
selesai bersembahyang tidak segan-segan<br />
memberikan angpau kepada mereka yang<br />
menunggu di luar.<br />
MARET 2013 14