05.04.2013 Views

PERKAWINAN ADAT SUMBAWA DAN PERMASALAHAN HAK ...

PERKAWINAN ADAT SUMBAWA DAN PERMASALAHAN HAK ...

PERKAWINAN ADAT SUMBAWA DAN PERMASALAHAN HAK ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Soemali, SH., M.Hum.: Perkawinan Adat Sumbawa dan Permasalahan Hak Waris<br />

bila ditinjau menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974<br />

JURNAL FAKULTAS HUKUM VOLUME XX, No. 20, April 2011<br />

Fakultas Hukum Universitas Narotama Surabaya<br />

102<br />

1. Ikatan Lahir Batin<br />

Ikatan lahir batin merupakan yang dapat lihat dan mengungkapkan<br />

adanya hubungan hukum antara seorang pria dan seorang wanita<br />

sebagai suami istri, hal ini disebut sebagai hubungan formal.<br />

2. Antara seorang pria dan seorang wanita<br />

Ikatan perkawinan hanya boleh terjadi antara seorang pria dan seorang<br />

wanita. Perkawinan seorang pria dengan seorang pria atau antara<br />

seorang wanita dengan seorang wanita atau seorang wadam dengan<br />

seorang wadam tidak mungkin terjadi.<br />

3. Sebagai suami-istri<br />

Ikatan perkawinan didasarkan pada suatu perkawinan yang sah, apabila<br />

memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang, baik<br />

syarat-syarat intern maupun syarat eksternnya.<br />

4. Tujuan perkawinan adalah membentuk keluarga (rumah tangga) yang<br />

bahagia dan kekal.<br />

Keluarga adalah kesatuan yang terdiri ayah, ibu, anak selaku sendi dan<br />

dasar susunan masyarakat Indonesia. Membentuk keluarga yang<br />

bahagia erat hubungan dengan keturunan yang merupakan pula tujuan<br />

perkawinan, sedangkan pemeliharaan dan pendidikan anak-anak<br />

menjadi hak dan kewajiban orangtua. Untuk mendapatkan hal ini,<br />

diharapkan kekekalan dalam perkawinan, yaitu bahwa sekali orang<br />

melakukan perkawinan, tidak akan bercerai untuk selama-lamanya,<br />

kecuali cerai karena kematian.<br />

5. Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa<br />

Sebagai Negara yang berdasarkan pancasila, sila pertama Ketuhanan<br />

Yang Maha Esa, maka perkawinan mempunyai hubungan erat dengan<br />

agama, kerohanian, sebagai perkawinan bukan saja mempunyai unsur<br />

lahir batin atau jasmani, akan tetapi unsur batin/rohani juga<br />

mempunyai perananan penting.<br />

Apabila kita ambil makna dari arti perkawinan dalam ketentuan<br />

Undang-Undang hukum perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang<br />

pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk<br />

keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan<br />

Yang Maha Esa, serta bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga<br />

yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.<br />

Berdasarkan uraian di atas, kita telah memiliki pengertian tentang<br />

hukum perkawinan adat Sumbawa serta pengertian perkawian menurut hukum<br />

tertulis, yakni UU Perkawinan.<br />

Rumusan Masalah<br />

1. Bagaimana perkawinan adat Sumbawa dipandang dari segi UU<br />

Perkawinan?<br />

2. Bagaimana cara penyelesaian jika terjadi permasalahan hak waris?<br />

Metode Penulisan<br />

1. Pendekatan Masalah<br />

Penulisan mengenai perkawinan adat sumbawa yang ditinjau dari UU<br />

Perkawinan tentang perkawinan, menggunakan pendekatan Normatif

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!