12.05.2013 Views

lailasuhairiipbbab4

lailasuhairiipbbab4

lailasuhairiipbbab4

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Jumlah mikroba sie reuboh selama pemanasan berkisar antara 2,20-4,28<br />

log koloni per ml dan secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 13. Hasil<br />

analisis ragam (Lampiran 34) menunjukkan bahwa perlakuan pemanasan tidak<br />

berpengaruh nyata (α > 0,05) terhadap pertumbuhan jumlah mikroba sie reuboh.<br />

Penelitian yang dilakukan oleh Murhadi (1994) terhadap efektifitas bumbu<br />

rendang terhadap jumlah mikroba menunjukkan bahwa perlakuan pemanasan<br />

dapat menekan perkembangan mikroba selama penyimpanan. Pemanasan<br />

selama 5 menit (70-75°C) setelah waktu penyimpanan dapat menurunkan total<br />

mikroba terutama setelah penyimpanan 12 dan 24 jam. Pemanasan tersebut<br />

sangat efektif menurunkan total mikroba masing-masing dari 3,1x10 3 koloni/g<br />

menjadi berkurang mendekati jumlah 5,0x10 2 koloni/g.<br />

Ketahanan mikroba terhadap panas mempunyai peranan penting dalam<br />

menentukan tipe mikroorganisme mana yang akhirnya banyak terdapat setelah<br />

perlakuan pemanasan (Fardiaz 1992). Kandungan air yang tinggi dalam medium<br />

pemanasan akan mempercepat proses denaturasi protein mikroba yang diduga<br />

akibat terbentuknya gugus sufhidril (-SH) yang mengakibatkan peningkatan<br />

kapasitas mengikat air oleh protein. Adanya air yang terikat pada protein inilah<br />

yang mempermudah pemecahan ikatan-ikatan peptida atau protein sehingga<br />

ketahanan panas mikroba menurun.<br />

Batas aman yang ditetapkan SNI untuk jumlah mikroba dalam bahan<br />

makanan adalah 10 6 atau 6 log koloni/ ml. Jumlah tertinggi mikroba dalam sie<br />

reboh terdapat pada pemanasan ke tiga yaitu sebesar 4,28 log koloni/ ml dan<br />

jumlah ini masih dalam batas aman yang ditetapkan oleh SNI.<br />

Penelitian Edy (1998) diacu dalam Suyasa (2002) menyatakan bahwa<br />

bumbu rendang memiliki aktivitas antimikroba terhadap flora mikroba yang<br />

terdapat pada ekstrak daging, santan serta campuran daging dan santan. Efek<br />

penghambatan bumbu rendang terhadap beberapa bakteri yang diujikan diduga<br />

karena adanya aktivitas antimikroba rempah-rempah dalam bumbu terutama<br />

cabe merah selain dari pengaruh pemanasan itu sendiri. Komponen antimikroba<br />

setelah dipanaskan akan terurai menjadi komponen-komponen yang lebih mudah<br />

berpenetrasi ke dalam sel mikroba, merusak dinding sel, sitoplasma, dan<br />

mengkoagulasi protein sel mikroba sehingga menyebabkan kematian mikroba.<br />

Senyawa alifatik selain kapsaisin seperti senyawa disulfida yang terdapat<br />

pada bawang merah, alisin pada bawang putih, kurkumin pada kunyit, dan<br />

47

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!