Banjarmasin Post
Banjarmasin Post
Banjarmasin Post
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Nusantara 13<br />
SENIN 11 JUNI 2012<br />
Hari Siap Bagikan Lumpur<br />
Jadi Pebisnis Bukan Khayalan<br />
JAKARTA,BPOST - Maria Astri Alvionita<br />
tak pernah menyangka. Mulanya, siswi<br />
kelas VII SMP Notre Dame ini punya hobi<br />
memelihara hamster. Belakangan, hobi itu<br />
berubah menjadi peluang usaha yang<br />
menjanjikan.<br />
Setahun lalu, ia membeli dua pasang<br />
hamster golden Rp 100 ribu. Karena pandai<br />
merawatnya, berdasar buku panduan,<br />
hamsternya beranak-pinak. Ibunya mengimbau<br />
agar hamsternya dijual saja.<br />
Ia pun mulai menjual hamsternya di<br />
jalanan dan pet shop atau toko hewan<br />
peliharaan. Ternyata, si pemilik menyukai<br />
hamster peliharaan Vio yang lucu lagi<br />
gemuk-gemuk. Satu hamster harganya Rp<br />
60 ribu.<br />
“Ibu itu hanya beli beberapa, tapi<br />
kemudian dia mengontak dan memesan<br />
hamster dari aku, karena hamsternya<br />
cepat laku. Akhirnya, hamsterku<br />
terjual semua,” kata Vio dikutip dari<br />
berani.co.id.<br />
Kini, Vio pun mulai menawarkan<br />
hamster lewat teman-temannya di<br />
sekolah, sampai memanfaatkan layanan<br />
pesan BlackBerry Messenger,<br />
dan pesan pendek.<br />
Lain lagi dengan Marcelline<br />
Tania yang sudah<br />
tidak memiliki ayah dan<br />
ibu. Sejak kelas 1 SMP,<br />
ia sudah bisa menghidupi<br />
dirinya dengan<br />
berjualan kue.<br />
Hasil penjualan kue<br />
ia tabung untuk membayar<br />
sekolah dan<br />
masa depan.<br />
Mulanya, kue buatan<br />
Tania ia tawarkan<br />
kepada guru-guru dan<br />
H Witdarmono<br />
tetangga, ternyata responsnya baik. Promosi<br />
dari mulut ke mulut, membuat kue<br />
Tania semakin terkenal. Sekarang, tak<br />
sedikit ada yang memesan lewat telepon,<br />
pesan pendek dan grup BBM.<br />
Kini, Tania berpenghasilan Rp 2-3 juta per<br />
bulan dari jualan kue. Ia menjual kue<br />
dengan harga antara Rp 80 ribu sampai Rp<br />
150 ribu.<br />
Nah, jika kamu punya pengalaman seperti<br />
Vio dan Tania, bisa mengikuti Kidpreneur<br />
Award 2012. Caranya, kirimkan tulisan<br />
produk usaha kamu sebelum 31 Juli 2012.<br />
Pengumuman finalis Senin 13 Agustus 2012.<br />
10 grup finalis akan dihubungi melalui<br />
telepon dan diumumkan di Koran<br />
Anak Berani, Berani Mag, dan<br />
www.berani.co.id. Syarat bisa<br />
diklik di www.berani.co.id.<br />
Presiden Direktur Koran<br />
Berani H Witdarmono menjelaskan,<br />
tujuan Kidpreneur<br />
Award 2012 untuk membuat<br />
Indonesia makmur dengan<br />
penanaman kewirausahaan<br />
sejak di bangku sekolah.<br />
“Kidpreneur ini membuat<br />
minat anak pada sekolah<br />
dan ilmu pengetahuan<br />
tetap tinggi,” ujar<br />
Witdarmano di kantornya,<br />
Jumat (8/6).<br />
Hadiah yang disediakan<br />
dalam lomba<br />
ini adalah uang tunai<br />
Rp 15 juta plus trip ke<br />
Singapura untuk juara<br />
1, juara II Rp 10 juta,<br />
juara III 5 juta, tiga<br />
juara harapan masing-masing<br />
Rp 2,5<br />
juta. (*/sig)<br />
mrloperkoran @ ScraperOne & Kaskus<br />
NET<br />
■ Nekat Jalan Kaki Sidoarjo-Jakarta<br />
SIDOARJO,BPOST - Korban lumpur lapindo,<br />
Hari Suwandi (44) nekat berjalan kaki<br />
dari Sidoarjo ke Jakarta. Ia akan membagikan<br />
lumpur ke tiap kota yang dilewati.<br />
“Saya bawa 50 botol lumpur.<br />
Akan saya serahkan ke<br />
kantor kabupaten. Terserah<br />
siapa yang mau menerima,”<br />
ujarnya, Minggu (10/6).<br />
Warga Desa Kedungbendo,<br />
Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo,<br />
Jawa Timur itu akan<br />
memulai aksinya mulai Kamis<br />
(14/6) mendatang. Hal itu ia<br />
lakukan untuk mendesak pemerintah<br />
dan pemilik Lapindo<br />
Brantas Inc, agar segera menyelesaikan<br />
segala persoalan<br />
yang menjerat korban lumpur.<br />
Selain lumpur, Hari telah<br />
mempersiapkan bekal pribadi,<br />
antara lain berupa balsem,<br />
dua potong kaus, se-<br />
JAKARTA,BPOST - Pengusaha yang<br />
pernah menjadi orang terkaya Indonesia,<br />
Liem Sioe Liong atau dikenal dengan<br />
nama, Sudono Salim, dikabarkan meninggal<br />
dunia d Rumah Sakit Singapura.<br />
Kabar meninggalnya Sudono Salim<br />
diperoleh dari rekan bisnisnya, Sofyan<br />
Wanandi, yang kini menjabat Ketua<br />
Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia<br />
(Apindo). “Saya sudah cek, betul beliau<br />
meninggal di Singapura,” kata Sofyan,<br />
Minggu (10/6).<br />
Kabar wafatnya Sudono Salim didapat<br />
dari pesan singkat. Walau belum menge-<br />
potong celana, sarung, dan<br />
peralatan mandi. Untuk alas<br />
kaki ia memilih sandal jepit.<br />
“Kalau pakai sepatu saya kuatir<br />
lecet. Nanti kalau sandalnya<br />
putus tinggal beli di jalan,”<br />
tuturnya.<br />
Untuk uang saku, ia membawa<br />
compact disc (CD) tentang<br />
semburan lumpur dan<br />
film fiksi berdasarkan kisah<br />
korban lumpur berjudul “Kupangku<br />
Lumpur”. “CD itu<br />
akan saya jual, terserah mau<br />
dibeli berapa. Uangnya bisa<br />
untuk makan selama di perjalanan,”<br />
tambahnya.<br />
Sebagian besar perbekalan<br />
itu akan dibawa tetangganya,<br />
Harto Wiyono (42), yang mengawal<br />
Hari menggunakan<br />
sepeda motor. “Nanti saya<br />
naik motor pelan-pelan mengimbangi<br />
Pak Hari,” kata<br />
Harto, korban lumpur Lapindo<br />
dari Desa Jatirejo, Kecamatan<br />
Porong.<br />
UNTUK mempersiapkan<br />
kepergiannya, Hari bersama<br />
korban lumpur dari dalam<br />
peta area terdampak melakukan<br />
ritual penyucian diri<br />
dengan mandi lumpur di atas<br />
tanggul lumpur Lapindo<br />
Minggu siang.<br />
Ia akan menempuh perjalanan<br />
sejauh 827 kilometer<br />
dari titik berangkat di tanggul<br />
lumpur Lapindo Kecamatan<br />
Porong ke Jakarta. Perjalanan<br />
itu diperkirakan memakan<br />
<strong>Banjarmasin</strong> <strong>Post</strong><br />
Ia mengatakan, untuk mengawal<br />
dan membawa perbekalan<br />
Hari selama di perjalanan,<br />
ia sudah ambil kredit<br />
sepeda motor. “Motornya<br />
masih baru, kemarin baru<br />
diantar ke rumah,” katanya.<br />
(kps/brj/okz)<br />
Mandi Lumpur<br />
waktu 29 hari. Ia akan menempuh<br />
jalur pantai utara<br />
Pulau Jawa, dengan melewati<br />
17 kota/kabupaten.<br />
Di Jakarta, Hari akan mendatangi<br />
Wisma Bakrie I, Istana<br />
Negara, Bundaran HI, Gedung<br />
DPR RI dan Kantor<br />
Menteri PU.<br />
“Saya akan bertahan di Jakarta<br />
sampai mendapat informasi<br />
kalau korban lumpur<br />
di Sidoarjo sudah dilunasi,”<br />
tambahnya. (kps/brj/okz)<br />
Liem Sioe Liong Tutup Usia<br />
tahui, secara detil penyebab<br />
kematian Sudono Salim, Sofyan<br />
memperkirakan beliau meninggal<br />
akibat sakit. Dugaan itu berdasarkan<br />
pengalamannya ketika<br />
menengok Sudono Salim di<br />
Singapura.<br />
“Memang dia sakit, bahkan<br />
sekarang dia sudah tidak bisa<br />
ngapa-ngapain lagi,” kata Sofyan.<br />
“Dia sudah sakit betul,<br />
sudah setahun yang lalu.<br />
Kerabat almarhum juga mengakui<br />
Sudono Salim meninggal di Singapura.<br />
NET<br />
Liem Sioe Liong<br />
“Betul, Om Liem meninggal<br />
dunia beberapa jam yang lalu di<br />
Singapura,” ucap salah kerabat<br />
almarhum.<br />
Sudono Salim, lahir pada 16<br />
Juli 1916, saat ini memang tinggal<br />
di Singapura. Ia adalah pendiri<br />
Grup Salim, yang meliputi<br />
kepemilikan Indofood, Indomobil,<br />
Indocement, Indosiar,<br />
BCA, hingga waralaba Indomaret.<br />
Saat ini bisnisnya di-<br />
teruskan oleh anaknya, Anthony Salim,<br />
serta menantunya. (vvn/kps)<br />
1106/B13