16.05.2013 Views

Banjarmasin Post

Banjarmasin Post

Banjarmasin Post

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

26<br />

<strong>Banjarmasin</strong> <strong>Post</strong><br />

SENIN 11 JUNI 2012<br />

Bumi Antasari<br />

40 Guru<br />

Agama Resah<br />

BATULICIN, BPOST - Dalam dua bulan terakhir<br />

ini 40 guru pendidikan agama Islam<br />

(PAI) sertifikasi angkatan 2007 hingga 2009<br />

di Tanahbumbu resah. Bukan hanya karena<br />

terancam tidak bisa mendapatkan tunjangan<br />

sertifikasi pada 2012 ini, mereka juga<br />

terancam mengembalikan dana yang sudah<br />

diterima di tahun sebelumnya.<br />

Bagaimana tidak resah,<br />

kalaupun harus mengembalikan<br />

tunjangan yang telah diterima<br />

nilainya sangat besar<br />

bagi mereka yang hanya berstatus<br />

sebagai guru itu. Yakni<br />

antara Rp 40 juta hingga Rp<br />

70 juta.<br />

“Dana tersebut sangat besar<br />

bagi kami. Apalagi tunjangan<br />

yang telah diterima<br />

sudah habis dibelikan keperluan<br />

hidup,” ujar seorang guru<br />

yang sengaja datang ke<br />

kantor redaksi B<strong>Post</strong> di <strong>Banjarmasin</strong>,<br />

Jumat (8/6).<br />

Ia mengaku memilih mengadukan<br />

permasalahan ini<br />

karena sudah tak kuasa lagi<br />

menahan kegelisahannya.<br />

“Bagaimana tidak gelisah.<br />

Permasalahan ini sudah lama<br />

namun tak ada penyelesaian.<br />

Bahkan, di tingkat internal juga<br />

tidak ada solusi,” katanya<br />

sambil meminta namanya dirahasiakan.<br />

Permasalahan yang dihadapi<br />

40 guru PAI di Tanbu itu,<br />

papar dia, karena sampai saat<br />

ini mereka belum mendapatkan<br />

Nomor Registrasi Guru<br />

(NRG) yang dikeluarkan Kementerian<br />

Pendidikan Nasional.<br />

Padahal NRG itu digunakan<br />

sebagai syarat untuk<br />

mendapatkan tunjangan sertifikasi.<br />

Selama ini, 2008-2011, lanjut<br />

dia, mereka mendapatkan tunjangan<br />

menggunakan NRG<br />

sementara yang dikeluarkan<br />

Kantor Kemenag Tanbu.<br />

“<br />

Semua sepakat<br />

mengumpulkan<br />

berkas<br />

sertifikasinya<br />

untuk diusulkan<br />

kembali<br />

mendapatkan<br />

NRG<br />

”<br />

HM ISHAK<br />

Kasi Mapenda Kemenag<br />

Tanbu<br />

Pada rapat koordinasi<br />

yang dilaksanakan Senin (4/<br />

6) di Kemenag Tanbu, ucap<br />

dia, dinyatakan, dana tunjangan<br />

bagi 40 guru itu terancam<br />

tidak bisa dicairkan karena<br />

mereka tidak mengantongi<br />

NRG.<br />

Berdasar rapat koordinasi<br />

antara Kasi Mapenda Kemenag<br />

Tanbu, HM Ishak dengan<br />

para guru, ungkapnya, ditawarkan<br />

dua opsi. Bagi para<br />

guru itu sama-sama sulit.<br />

Opsi pertama tunjangan<br />

sertifikasi 2012 tidak bisa dicairkan<br />

karena tidak mengantongi<br />

NRG. Dan, opsi<br />

kedua tunjangan bisa dicairkan<br />

dengan syarat para guru<br />

membuat pernyataan tertulis.<br />

“Isinya, bilamana di kemudian<br />

hari NRG dipermasalahkan<br />

oleh Kementerian<br />

Pendidikan Nasional, maka<br />

setiap guru harus mengembalikan<br />

sepenuhnya dana<br />

tunjangan yang pernah diterima,”<br />

jelas dia.<br />

Dia mengatakan, bagi guru<br />

yang tidak banyak pertimbangan<br />

tentu memilih opsi<br />

kedua meskipun penuh risiko.<br />

“Kalau hal ini betul-betul<br />

terjadi bahwa gurukan mengembalikan<br />

dana yang telah<br />

diterima mengapa guru yang<br />

dianggap bersalah?” tanya<br />

dia.<br />

Padahal, lanjut dia, kewenangan<br />

menerbitkan NRG<br />

tersebut adalah kewenangan<br />

Kemendiknas melalui usulan<br />

Kemenag.<br />

Dalam rapat itu juga, papar<br />

dia, para guru juga menanyakan<br />

kenapa NRG mereka<br />

tak kunjung terbit. Padalah,<br />

guru sertifikasi angkatan November<br />

2009 hingga 2010 sudah<br />

mendapat NRG.<br />

“Kasi Mapenda (HM Ishak)<br />

mengatakan pengusulan<br />

NRG sudah dilakukan tiga<br />

kali ke Kemendiknas namun<br />

tak kunjung terbit. Kalau<br />

(upaya) itu betul, lalu apa<br />

yang menjadi permasalahannya<br />

sehingga NRG kami tak<br />

kunjung terbit,” ujar dia.<br />

Kepala Seksi Madrasahn<br />

dan Pendidikan Agama Islam<br />

(Mapenda) Kemenag Tanahbumbu,<br />

HM Ishak, Jumat (8/<br />

6), membenarkan pihaknya<br />

tidak mencairkan dana sertifikasi<br />

guru PAI tersebut.<br />

Ishak beralasan tidak ingin<br />

terjerat hukum karena proses<br />

mencairkan dana sertifikasi<br />

itu, sebelumnya para guru<br />

PAI itu harus memiliki NRG<br />

dari Kemendiknas<br />

“Kami sudah mengumpulkan<br />

40 guru PAI awal pekan<br />

tadi. Semua sepakat mengumpulkan<br />

berkas sertifikasinya<br />

untuk diusulkan kembali<br />

mendapatkan NRG,” katanya.<br />

(tar/ofy)<br />

1106/B26<br />

mrloperkoran @ ScraperOne & Kaskus<br />

BANJARMASIN POST GROUP/IDDA ROYANI<br />

BERDEBU - Tiga crosser adu cepat di satu tikungan di Sirkuit Bukit Sabat, Matah, Pelaihari, Minggu (10/6). Sebanyak 151 pembalap dari dan luar<br />

daerah unjuk kebolehan pada event MTC-BMP Tala Grass Track 2012 memperebutkan trofi ketua DPRD Tala.<br />

Karyawan Ramai-ramai Bakti Lingkungan<br />

KOTABARU, BPOST - PT<br />

Sebuku Iron Lateritic Ores<br />

(SILO) berkomitmen menjaga<br />

lingkungan hidup melalui<br />

pelestarian alam dan pengelolaannya.<br />

Perusahaan pertambangan<br />

bijih besi ini, tak hanya me-<br />

lakukan bakti lingkungan<br />

dan outbound pendidikan<br />

lingkungan hidup yang melibatkan<br />

pelajar serta perwakilan<br />

karyawan PT SILO.<br />

Dalam rangkaian peringatan<br />

Hari Lingkungan Hidup<br />

Sedunia, perusahaan juga<br />

BANJARMASIN POST GROUP/HELRIANSYAH<br />

TANAM ULIN - Kepala Teknik Tambang PT SILO, Delly KD (kiri)<br />

menanam bibit pohon ulin, Minggu (10/6). PT SILO melakukan<br />

penanaman pohon ulin di area hutan konservasi perusahaan di Tanjung<br />

Nusantara, Kecamatan Pulau Sebuku.<br />

melakukan penghijauan dengan<br />

menanam 10 jenis pohon.<br />

Seperti tarap, akasia, sengon,<br />

bahkan ada di antaranya<br />

spesies pohon langka<br />

yakni ulin.<br />

Penanaman dilaksanakan<br />

di lahan seluas 23 hektare.<br />

Yakni di hutan konservasi perusahaan<br />

daerah Tanjung<br />

Nusantara, Pulau Sebuku<br />

Kotabaru.<br />

Area hutan konservasi juga<br />

akan menjadi wadah penelitian.<br />

Selain tempat penangkaran<br />

rusa sambar, tanaman<br />

sayuran, penanaman<br />

beberapa jenis anggrek, budidaya<br />

kepiting bakau, pun<br />

area konservasi dijadikan lokasi<br />

outbound.<br />

Lebih penting lagi area hutan<br />

konservasi tersebut, perusahaan<br />

menjadikan area insitu<br />

perlindungan jenis hewan<br />

primata dilindungi, yakni bekantan.<br />

Upaya melindungi<br />

habitat hewan-hewan itu tidak<br />

punah atau migrasi ke<br />

daerah lain. Perusahaan konsekuensi<br />

menjaga kelangsungan<br />

hidupnya.<br />

Kepala Teknik Tambang<br />

PT SILO, Willy KD, mengatakan,<br />

selain penghijauan lingkungan<br />

di area konservasi,<br />

acara dikemas dalam SILO<br />

Go Green sekaligus memberikan<br />

bimbingan kepada peserta<br />

outbound untuk memperhatikan<br />

dan kepedulian kelestarian<br />

lingkungan.<br />

Untuk keberadaan hewan<br />

primata tersebut, PT SILO<br />

akan memerhatikan dan<br />

menjaga puluhan habitatnya<br />

dengan tetap membiarkan hidup<br />

bebas sebagai hewan<br />

langka yang dilindungi.<br />

“Selain menjaga keberadaan<br />

habitatnya, kita juga memberikan<br />

kebebasan. Tetapi kita<br />

tidak membiasakan prilaku<br />

hewan tersebut menjadi ketergantungan<br />

kepada kita. Seperti<br />

memberikan makan setiap<br />

hari,” katanya.<br />

Ia menambahkan, banyak<br />

lagi upaya dilakukan menjaga<br />

lingkungan. Antara lain<br />

efisiensi energi, penurunan<br />

emisi dan gas rumah kaca. Pemanfaatan<br />

limbah B3 dan<br />

limbah padat non B3. (sah/*)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!