Laporan PBL-1 Kelompok 3 Sidogemah 2011
Laporan PBL-1 Kelompok 3 Sidogemah 2011
Laporan PBL-1 Kelompok 3 Sidogemah 2011
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
penting karena jika tidak mengetahui apa itu gizi kurang maka akan<br />
menganggap bahwa gizi kurang adalah masalah yang tidak serius<br />
sehingga seringkali tidak diperhatikan. Kedua, mengukur tingkat<br />
pengetahuan responden tentang penyebab gizi kurang, apakah<br />
responden mengetahui apa saja penyebab gizi kurang atau tidak. Hal ini<br />
sangat menentukan masalah gizi kurang karena jika sudah mengetahui<br />
penyebabnya maka akan mudah untuk mengantisipasinya. Demikian<br />
sebaliknya jika belum tahu penyebabnya maka hal-hal yang beresiko<br />
akan tetap dilakukan sehingga kemungkinan masalah gizi kurang akan<br />
lebih besar. Ketiga, mengukur tingkat pengetahuan responden tentang<br />
bahaya gizi kurang. Bahaya gizi kurang yang paling fatal adalah<br />
kematian. Jika bahaya gizi kurang tidak diketahui maka masalah gizi<br />
kurang hanya akan dianggap sebagai hal yang biasa saja dan tidak<br />
segera ditangani. Keempat, mengukur tingkat pengetahuan responden<br />
tentang makanan yang bergizi, apakah responden mengetahui tentang<br />
makanan yang bergizi untuk asupan makanan anak. Hasil pengukuran<br />
tingkat pengetahuan tersebut di atas dapat ditampilkan dalam tabel di<br />
bawah ini :<br />
No Varibel<br />
Tabel 3.6. Hasil survey tentang pengetahuan<br />
1 Pengetahuan tentang gizi<br />
kurang<br />
2 Pengetahuan tentang<br />
penyebab gizi kurang<br />
3 Pengetahuan tentang bahaya<br />
gizi kurang<br />
4 Pengetahuan tentang<br />
makanan yang bergizi<br />
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan<br />
responden tentang gizi kurang sebagian besar kurang yaitu hanya<br />
sebesar 21%.<br />
34<br />
Ya Tidak<br />
Frek % Frek %<br />
17 21.0 64 79.0<br />
17 21.0 64 79.0<br />
17 21.0 64 79.0<br />
36 44.4 45 55.6