Chapter - Boilers and thermic fluid heaters - Energy Efficiency Guide ...
Chapter - Boilers and thermic fluid heaters - Energy Efficiency Guide ...
Chapter - Boilers and thermic fluid heaters - Energy Efficiency Guide ...
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Peralatan Energi Panas: Boiler & Pemanas Fluida Termis<br />
Sistim forced atau induced draft menghasilkan efisiensi pembakaran yang baik.<br />
Sejumlah lintasan/pass menghasilkan perpindahan panas keseluruhan yang lebih baik.<br />
Tingkat efisiensi thermisnya yang lebih tinggi dib<strong>and</strong>ingkan dengan boiler lainnya.<br />
Boiler tersebut dikelompokkan berdasarkan jumlah pass nya – yaitu berapa kali gas<br />
pembakaran melintasi boiler. Ruang pembakaran ditempatkan sebagai lintasan pertama<br />
setelah itu kemudian satu, dua, atau tiga set pipa api. Boiler yang paling umum dalam kelas<br />
ini adalah unit tiga pass/ lintasan dengan dua set fire-tube/ pipa api dan gas buangnya keluar<br />
dari belakang boiler.<br />
2.4 Boiler Pembakaran dengan Fluidized Bed (FBC)<br />
Pembakaran dengan <strong>fluid</strong>ized bed (FBC) muncul sebagai alternatif yang memungkinkan dan<br />
memiliki kelebihan yang cukup berarti dib<strong>and</strong>ing sistim pembakaran yang konvensional dan<br />
memberikan banyak keuntungan – rancangan boiler yang kompak, fleksibel terhadap bahan<br />
bakar, efisiensi pembakaran yang tinggi dan berkurangnya emisi polutan yang merugikan<br />
seperti SOx dan NOx. Bahan bakar yang dapat dibakar dalam boiler ini adalah batubara,<br />
barang tolakan dari tempat pencucian pakaian, sekam padi, bagas & limbah pertanian<br />
lainnya. Boiler <strong>fluid</strong>ized bed memiliki kisaran kapasitas yang luas yaitu antara 0.5 T/jam<br />
sampai lebih dari 100 T/jam.<br />
Bila udara atau gas yang terdistribusi secara merata dilewatkan keatas melalui bed partikel<br />
padat seperti pasir yang disangga oleh saringan halus, partikel tidak akan terganggu pada<br />
kecepatan yang rendah. Begitu kecepatan udaranya berangsur-angsur naik, terbentuklah suatu<br />
keadaan dimana partikel tersuspensi dalam aliran udara – bed tersebut disebut<br />
“ter<strong>fluid</strong>isasikan”.<br />
Dengan kenaikan kecepatan udara selanjutnya, terjadi pembentukan gelembung, turbulensi<br />
yang kuat, pencampuran cepat dan pembentukan permukaan bed yang rapat. Bed partikel<br />
padat menampilkan sifat cairan mendidih dan terlihat seperti <strong>fluid</strong>a - “bed gelembung <strong>fluid</strong>a/<br />
bubbling <strong>fluid</strong>ized bed”.<br />
Jika partikel pasir dalam keadaan ter<strong>fluid</strong>isasikan dipanaskan hingga ke suhu nyala batubara,<br />
dan batubara diinjeksikan secara terus menerus ke bed, batubara akan terbakar dengan cepat<br />
dan bed mencapai suhu yang seragam. Pembakaran dengan <strong>fluid</strong>ized bed (FBC) berlangsung<br />
pada suhu sekitar 840 O C hingga 950 O C. Karena suhu ini jauh berada dibawah suhu fusi abu,<br />
maka pelelehan abu dan permasalahan yang terkait didalamnya dapat dihindari.<br />
Suhu pembakaran yang lebih rendah tercapai disebabkan tingginya koefisien perpindahan<br />
panas sebagai akibat pencampuran cepat dalam <strong>fluid</strong>ized bed dan ekstraksi panas yang efektif<br />
dari bed melalui perpindahan panas pada pipa dan dinding bed. Kecepatan gas dicapai<br />
diantara kecepatan <strong>fluid</strong>isasi minimum dan kecepatan masuk partikel. Hal ini menjamin<br />
operasi bed yang stabil dan menghindari terbawanya partikel dalam jalur gas.<br />
2.5 Atmospheric Fluidized Bed Combustion (AFBC) Boiler<br />
Kebanyakan boiler yang beroperasi untuk jenis ini adalah Atmospheric Fluidized Bed<br />
Combustion (AFBC) Boiler. Alat ini hanya berupa shell boiler konvensional biasa yang<br />
ditambah dengan sebuah <strong>fluid</strong>ized bed combustor. Sistim seperti telah dipasang digabungkan<br />
dengan water tube boiler/ boiler pipa air konvensional.<br />
Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia – www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 4