Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
6.2.2.7. Warna Bakar<br />
Tanah liat dalam keadaan mentah yang diperoleh dari tempat asalnya<br />
(deposit) memiliki berbagai warna seperti krem, kuning kecoklatan, merah<br />
kecoklatan, abu-abu, dan hitam, perbedaan warna dipengaruhi oleh<br />
perbandingan kadar kandungan bahan tanah liat antara lain campuran atau<br />
kotoran humus (organik), oksida besi (Fe), dll. Setelah mengalami proses<br />
pembakaran warna tanah liat akan muncul yang kadang berbeda dengan<br />
warna dalam keadaan mentah, hal ini dipengaruhi oleh zat/bahan<br />
terkandung didalamnya yang terikat secara kimiawi. Kotoran yang bersifat<br />
organik akan terbakar habis pada waktu proses pembakaran berlangsung,<br />
sedangkan bahan yang terikat secara kimiawi akan menyebabkan tanah liat<br />
menjadi berwarna.<br />
Warna tanah liat disebabkan oleh zat yang mengotorinya, warna abu-abu<br />
sampai hitam mengandung zat arang dan sisa-sisa tumbuhan, warna merah<br />
mengandung oksida besi (Fe) tetapi juga dapat dihasilkan dengan<br />
menambahkan bahan pewarna seperti: cobalt (Co), cupper (Cu), chrom (Cr),<br />
besi (Fe), mangaan (Mn). Pada umumnya jenis tanah liat earthenware paling<br />
banyak mengandung Oksida besi (Fe).<br />
Warna bakar (biskuit suhu 900 o C) tanah liat murni Sukabumi, Pacitan,<br />
Malang, Bojonegoro, dan Singkawang seperti terlihat pada gambar di<br />
bawah.<br />
Gambar 6.16. Perbedaan warna tanah liat setelah dibakar biskuit<br />
suhu 900 o C (sumber: Koleksi studio <strong>keramik</strong>)<br />
6.2.2.8. Daya Suspensi<br />
Daya bersuspensi adalah sifat yang memungkinkan suatu bahan atausuatu<br />
campuran tetap dalam bentuk cairan, sifat ini sangat berkaitan dengan<br />
plastisitas<br />
126<br />
126 Kriya Keramik