Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Perjalanan sejarah ornament tradisional sudah cukup lama berkembang, berbagai<br />
macam pengaruh lngkungan dan budaya lain justru semakin menambah<br />
perbendaharaan senirupa , khusunya sei ornament atau seni hias., sehngga<br />
akhirnya muncullah berbagai ornament yang bersifat etnisdan memiliki cirri khas<br />
tersendiri. Ornamen Tradisional yang masih hidup dimasyarakat, memiliki ciri khas<br />
tertentu, antara lain:<br />
a. Homogen (ada keseragaman)<br />
b. Kolektif (sekumpulan motif dari beberapa daerah yang membentuk menjadi<br />
satu kesatuan utuh sebagai motif daerah tertrntu)<br />
c. Komunal (motif yang dimiliki oleh daerah tertentu)<br />
d. Koperatif (kemiripan motif yang diapakai oleh masyarakat dalam daearah<br />
tertentu)<br />
e. Konsevatif<br />
f. Intuitif<br />
g. Ekologis<br />
h. Sederhana<br />
Ciri khas tersebut dapat dilihat dari penggunaan istilah motif geometris dan organis<br />
yang diterapkan pada suatu bidang benda., baik dua dimensi maupun tiga dimensi.<br />
Motif-motif tersebut memiliki fungsi sebagai elemen dekorasi dan sebagai simbolsimbol<br />
tertentu. Bentuk seni ornamen dari masa ke masa mengalami perubahan,<br />
seiring dengan tingkat perkembangan pola pikir manusia tentang seni dan budaya.<br />
Dalam hal demikian terjadilah suatu proses seleksi budaya yang dipengaruhi oleh<br />
peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Ornamen yang diminati<br />
akhirnya tetap dilestarikan secara turun-temurun dan mejadi ornamen tradisional,<br />
yaitu seni hias yang dalam teknik maupun pengungkapannya dilaksanakan<br />
menurut peraturan, norma, dan pola yang telah digariskan lebih dahulu dan<br />
menjadi kesepakatan bersama serta telah diwariskan secara turun-temurun.<br />
3.2.2. Ornamen Tradisional dan Klasik yang ada di Indonesia<br />
Bentuk seni ornamen dari masa ke masa mengalami perubahan, seiring dengan<br />
tingkat perkembangan pola pikir manusia mengenai seni dan budaya. Dalam hal<br />
demikian terjadilah suatu proses seleksi budaya,yang dipengaruhi oleh peraturan<br />
dan norma-norma yang berlaku dimasyarakat. Konsekuensinya ialah adanya<br />
bentuk ornamen yang tetap diakui dan diminati oleh masyarakat serta adanya<br />
bentuk ornamen yang tidak diminati oleh masyarakat. Ornamen yang diminati<br />
akhirnya tetap dilestarikan secara turun-temurun dan menjadi ornamen tradisional,<br />
yaitu seni hias yang dalam teknik maupun pengungkapannya dilaksanakan<br />
menurut peraturan, norma, dan pola yang telah digariskan lebih dahulu dan<br />
menjadi kesepakatan bersama serta telah diwariskan secara turun-temurun. Motif<br />
Geometris, merupakan jenis bentuk yang dipakai sebagai titik tolak/gagasan awal<br />
dalam pembuatan ornamen, yang berfungsi untuk menunjukan perhatian,<br />
mengenali, dan memberikan kesan perasaan.<br />
66 Kriya Keramik