02.07.2013 Views

teknik mesin industri jilid 1 smk

teknik mesin industri jilid 1 smk

teknik mesin industri jilid 1 smk

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

50<br />

F = τ A = μA<br />

F<br />

A<br />

= τ =<br />

dV<br />

dy<br />

dV<br />

μ<br />

dy<br />

Jadi besar gaya persatuan luas untuk menggeser fluida sebanding<br />

dengan konstanta viskositas dikalikan dengan gradien kecepatannya.<br />

Gaya akan semakin besar apabila kostanta viskositas besar. Jadi dapat<br />

disimpulkan bahwa kostanta tersebut adalah suatu tahanan fluida untuk<br />

mengalir (bergeser kontinyu). Semakin besar tahanan semakin sulit untuk<br />

mengalir, sebaliknya semakin kecil tahanan, akan fluida mudah mengalir.<br />

Apabila nilai viskositas suatu fluida dibagi dengan nilai massa<br />

jenisnya akan ketemu besaran yang sering disebut dengan viskositas<br />

kinematik. Adapun perumusan viskositas kinematik adalah sebagai<br />

μ<br />

berikut : υ =<br />

ρ<br />

E.5. Aliran fluida dalam pipa dan saluran<br />

E.5.1. Persamaan dasar Bernoulli<br />

Fluida cair (takmampumampat) yang mengalir melalui suatu<br />

penampang sebuah pipa dan saluran apabila diabaikan faktor viskositi<br />

(fluida non viskositas) akan memenuhi hukum yang dirumuskan oleh<br />

Bernoulli. Perumusan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :<br />

energi masuk (1)<br />

(1/2mv 2 + mgZ +<br />

pV)1<br />

elemen fluida<br />

Energi berubah<br />

Energi ditambahkan - Energi<br />

hilang -Energi terektrasi<br />

acuan dasar z = 0<br />

Gambar 2.43 Perubahan energi pada penampang pipa<br />

Energi masuk + Energi berubah = Energi ke luar<br />

Energi berubah = Energi ditambahkan - Energi hilang -Energi terektrasi<br />

energi ke luar (2)<br />

(1/2mv 2 + mgZ +<br />

pV)2

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!