teknik perkayuan jilid 1 smk

More documents

Recommendations

Info

3. Membuat Gambar Kerja dan Daftar Komponen 3.1. Gambar kerja Gambar kerja adalah sebuah rencana <strong>teknik</strong> sebagai landasan penyelesaian sebuah obyek. Gambar ini harus mencantumkan informasi yang lengkap, baik secara grafis maupun dengan teks. Gambar kerja dapat mengvisualisasi rencana kerja yang memperagakan suatu penetapan dan pembentukan benda kerja / produk. Misalnya tentang: bentuk benda kerjanya; ukuran (ukuran pokok dan detail, ukuran untuk melakukan sesuatu); konstruksi (susunan bagian benda, cara memasang); bahan (jenis kayu, lembaran, engsel, kunci, bahan lain seperti kaca, kain, dsb); penampilan akhir permukaan benda (mentah, politur, vernis, cat duco, dsb),biasanya disebut reka oles atau finishing. Petunjuk mengenai hal di atas harus jelas, sehingga tukang yang menerima gambar tidak perlu bertanya lagi, semua keterangan yang di perlukan secara umum adalah untuk mempermudah penyelesaian pekerjaan. Misalnya, gambar konstruksi yang berkali-kali dipakai, pada lembaran konstruksi khusus, pada lembaran normalisasi harus ada tanda khusus, pada gamba hanya cukup diberi keterangan singkat (bisa juga dengan warna) cara ini bisa dipakai pada pekerjaan job order maupun produksi massal/seri. Gambar kerja yang baik adalah dapat memberi arahan jelas dengan urutan kerja mulai ukuran keseluruhan sampai ukuran rinci, alat yang dipakai, metode pengerjaan dan penyelesaian akhir. Gambar kerja meliputi: tampak, potongan vertikal, potongan horizontal dan gambar detail untuk konstruksi yang dipandang rumit. Bagian-bagian dari gambar kerja adalah gambar keseluruhan, gambar detail, dan gambar satuan. Dalam penggunaannya secara umum gambar dapat dibedakan menjadi : 3.1.1. Gambar sketsa Sumber: Pedoman Gambar Kerja, PIKA,1997. Gb. 2.18. Gambar Sketsa 30
3.1.2. Gambar pesanan Sumber: Pedoman Gambar Kerja, PIKA,1997. Gb. 2.19. Gambar Pesanan 3.1.3. Gambar perspektif / tiga dimensi Sumber: Pedoman Gambar Kerja, VEDC Malang,2008. Gb. 2.20. Gambar Perspektif 31
Page 2 and 3: Budi Martono dkk TEKNIK PERKAYUAN J
Page 5: KATA SAMBUTAN Puji syukur kami panj
Page 9 and 10: DAFTAR ISI Halaman SAMBUTAN DIREKTU
Page 11 and 12: BAB I MELAKSANAKAN KESEHATAN DAN KE
Page 13 and 14: Pintu Masuk Kantor Ruang Ganti Paka
Page 15 and 16: 2.1.5. Golongan Psikologis (a) Pros
Page 17 and 18: Tata - cara pencegahan penyakit aki
Page 19 and 20: Sumber: Fachkunde - Holztechnik, Di
Page 21 and 22: Keadaan lingkungan yang dapat merup
Page 23 and 24: karena tekanan udara yang masuk ke
Page 25 and 26: …. BAHAN …. Gb. 2.1. Skema Desa
Page 27 and 28: KUBUS PENDEK JANGKUNG KURUS Gb. 2.3
Page 29 and 30: 1.3. Mendesain perabot Sebagai bagi
Page 31 and 32: (c) Mebel dari papan Sumber : Holzt
Page 33 and 34: (g) Mebel jenis almari Sumber : Hol
Page 35 and 36: 2. Merencanakan Kebutuhan Bahan 2.1
Page 37 and 38: dikeringkan sampai kadar air kurang
Page 39: (c) Bahan sintetis Dec Decosheet Du
Page 43 and 44: 3.3. Gambar penampang Beberapa kete
Page 45 and 46: Peralatan untuk mengambil ukuran, a
Page 47 and 48: Sumber: Pedoman Gambar Kerja, PIKA,
Page 49 and 50: KERJA KAYU, VEDC MALANG Jl. Teluk M
Page 51 and 52: 1. Melakukan Komunikasi Timbal Bali
Page 53 and 54: 1.3. Pengendalian Pekerjaan Pengend
Page 55 and 56: No Penggunaan Persyaratan teknis ka
Page 57 and 58: 16 Popor senjata 17 Arang (bahan ba
Page 59 and 60: D. aromatica 0,81 ( 0,63 - 0,94 );I
Page 61 and 62: Kayu Teras, adalah kayu yang sudah
Page 63 and 64: menjadi lembaran-lembaran papan ata
Page 65 and 66: 3.2.2. Quarter sawn timber (papan r
Page 67 and 68: Gb. 3.16. Penyusunan Balok dan Lemb
Page 69 and 70: Pada tahun 1930 mulai digunakan bah
Page 71 and 72: 1.2.4. Poly Vinyl Acetate Poly viny
Page 73 and 74: 1.4. Keuntungan Menggunakan bahan P
Page 75 and 76: Gb. 4.2. Penggunaan Klem Sisi 3.2.
Page 77 and 78: 3.3.3. Pensortiran Kayu Pensortiran
Page 79 and 80: BAB V MENGGUNAKAN PERALATAN Pada ba
Page 81 and 82: Alat-alat ini dapat digunakan sebag
Page 83 and 84: Sumber: Holztechnik - Fachkunde, Wo
Page 91 and 92:
Sumber: Holztechnik - Fachkunde, Wo
Page 93 and 94:
Baut kupu-kupu Sumber: Holztechnik
Page 95 and 96:
Page 97 and 98:
Page 99 and 100:
Daun kikir (batang kikir) Daun kiki
Page 101 and 102:
Sumber: Teknologi Kayu Bergambar 6,
Page 103 and 104:
Untuk memasukkan palu lebih jauh ke
Page 105 and 106:
Obeng roda gigi spiral (atau otomat
Page 107 and 108:
1.3. Peralatan Untuk Menjepit / Kle
Page 109 and 110:
Page 111 and 112:
Page 113 and 114:
Page 115 and 116:
mengenai peraturan umum keselamatan
Page 117 and 118:
3. Pertolongan pertama jika terjadi
Page 119 and 120:
Page 121 and 122:
Sumber: Teknologi Kayu Bergambar 11
Page 123 and 124:
Hidupkan motor listrik dan borlah l
Page 125 and 126:
Page 127 and 128:
Gb. 5.1.123. Posisi Mengamplas. Gb.
Page 129 and 130:
Gb. 5.1.128. Perawatan 1.7. MESIN A
Page 131 and 132:
Page 133 and 134:
Page 135 and 136:
1.8. Mesin Lamello Sumber: Holztech
Page 137 and 138:
Gb. 5.1.149. Menentukan Titik Pusat
Page 139 and 140:
Gb. 5.1.156. Posisi Mendatar. Gb. 5
Page 141 and 142:
3 mm Sumber: Holztechnik - Fachkund
Page 143 and 144:
Gb. 5.1.169. Mengontrol Tinggi Pisa
Page 145 and 146:
Gb.5.1.175: Mengatur Kedalaman Pisa
Page 147 and 148:
Gb.5.1.181 : Statis Router Gb.5.1.1
Page 149 and 150:
Page 151 and 152:
Gb.5.1.191 : Penyimpanan 1.11. MESI
Page 153 and 154:
Gb.5.1.197: Memotong Dengan Pengant
Page 155 and 156:
Gb.5.1.203: Membersihan Gb.5.1.204:
Page 157 and 158:
Gb.5.1.209: Mesin Jig Saw Gb.5.1.21
Page 159 and 160:
Gb.5.1.215: Memotong Bevel Gb.5.1.2
Page 161 and 162:
Gb.5.1.222: Pentimpanan Mesin 1.13
Page 163 and 164:
Poros Gelang tutup Tebal Diameter l
Page 165 and 166:
Blok kayu dilubangi Sumber; Teknolo
Page 167 and 168:
2. Mesin Stationair/Tetap 2.1 Mesin
Page 169 and 170:
Rol antar atas meja Rol antar bawah
Page 171 and 172:
Meja rol antar gergaji Sumber: Holz
Page 173 and 174:
Page 175 and 176:
Lengan mesin gergaji Box saklar mes
Page 177 and 178:
2.2. Jenis Daun Gergaji Bundar Sumb
Page 179 and 180:
Page 181 and 182:
Page 183 and 184:
Page 185 and 186:
Page 187 and 188:
Page 189 and 190:
2.4. Mesin Spindle Molder / Shaper
Page 191 and 192:
Baut pengunci Ring pengunci Baut an
Page 193 and 194:
Page 195 and 196:
Alat ini dapat digunakan untuk meng
Page 197 and 198:
Page 199 and 200:
Page 201 and 202:
Page 203 and 204:
2.6. Mesin Router Atas e f c d b a
Page 205 and 206:
c e d Sumber: Holztechnik - Fachkun
Page 207 and 208:
Spiral Bor dengan Senter Spiral Bor
Page 209 and 210:
Mata bor dowel dengan alur serbuk S
Page 211 and 212:
Mata bor keras dengan pemotong Mata
Page 213 and 214:
Mata bor pemotong kayu Mata bor pem
Page 215 and 216:
Page 217 and 218:
Page 219 and 220:
Gb.5.1.129: Penyebab Kecelakaan men
Page 221 and 222:
Gb.5.1.135: Memasang Sekrup dengan
Page 223 and 224:
Page 225 and 226:
Gb.5.1.145: Kaca Mata Pengaman Gb.5
Page 227 and 228:
Gb.5.1.151: Membawa Alat yang Salah
Page 229 and 230:
Gb.5.1.157: Tempat Sampah Gb.5.1.15
Page 231 and 232:
Gb.5.1.162: Pakaian Kerja yang Tepa
Page 233 and 234:
Gb.5.1.166: Gunakan Kaca Mata Penga
Page 235 and 236:
Gb.5.1.172: Bram Mesin Bor Gb.5.1.1
Page 237 and 238:
Gb.5.1.178: Pelindung Mata pada Ger
Page 239 and 240:
PENUTUP Setelah membaca dan mempela
Page 241 and 242:
LAMPIRAN B GLOSARIUM Bab I kesehata
Page 243:
LAMPIRAN B Bab VIII membuat pola la
show all

teknik perkayuan jilid 1 smk

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

Delete template?

Save as template?