Sosiologi Kontekstual XI
Sosiologi Kontekstual XI
Sosiologi Kontekstual XI
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Rangkuman<br />
1. Konflik berbau SARA (suku, agama, ras dan antargolongan),<br />
dan konflik bersenjata dibeberapa daerah, teror bom, serta<br />
berbagai bentuk kejahatan lainnya yang mengancam masa<br />
depan bangsa setiap saat dipertontonkan di banyak media massa<br />
(cetak maupun elektronik). Aceh, Ambon, Papua, Poso dan<br />
beberapa daerah lainnya adalah realitas konflik di daerah yang<br />
mengancam integrasi bangsa di satu sisi, namun membutuhkan<br />
solusi konkret dalam penyelesaiannya di sisi lain.<br />
2. Multikulturalisme merupakan pengembangan wacana baru<br />
dalam upaya merajut kembali hubungan antarmanusia yang<br />
belakangan selalu hidup dalam suasana penuh dengan konflik.<br />
Ada sebuah kesadaran yang muncul bahwa diperlukan kepekaan<br />
terhadap kenyataan kemajemukan, pluralitas bangsa, baik<br />
dalam etnis, agama, budaya, hingga orientasi politik. Secara<br />
sederhana, multikuturalisme dapat dipahami sebagi suatu<br />
konsep keanekaragaman budaya dan kompleksitas kehidupan<br />
di dalamnya.<br />
3. Multikulturalisme mengajak masyarakat dalam arus perubahan<br />
sosial, sistem tata nilai kehidupan yang menjunjung tinggi<br />
toleransi, kerukunan dan perdamaian bukan konflik atau<br />
kekerasan meskipun terdapat perbedaan sistem sosial di<br />
dalamnya. Berpijak pada kerangka pemikiran tersebut, wacana<br />
masyarakat multikultural diharapkan menjadi solusi konflik<br />
selama ini. Oleh karena itu, perlunya Indonesia mewujudkan<br />
masyarakat multikultural yang berlandaskan pada demokrasi<br />
untuk tercapainya sebuah masyarakat dalam konteks kehidupan<br />
berbangsa dan bernegara.<br />
86<br />
<strong>Sosiologi</strong> <strong>Kontekstual</strong> <strong>XI</strong> SMA/MA