You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
PENGALAMAN DALAM PENGGUNAAN RADIO-ISOTOP<br />
CESIUM-137 TERHADAP TUMOR GANAS<br />
Oleh<br />
<strong>Dr</strong>. HIRLAN SAPARNO WIDAGDO<br />
Rumah Sakit Umum Pusat, Surakarta<br />
Di Rontgen paviliyun kami ada tiga macam alat untuk radioterapi, yaitu Cesium_137,<br />
Maxitron 250 don Maximar 250. Ketiganya komi gunakan bersama_sama dengan maksud<br />
untuk membandi ngkan al at manakah yang cocok untuk pemberantasan tumor go nos yang<br />
bermacam_macam itu. Ketiga 01at menghasilkan radiasi yang berlainan.<br />
Seperti kita ketahui Cesium_137 termasuk isotop pemancar gamma generasi medium,<br />
adalah salah satu hasH belahan dari U_235. Waktu paruh adalah 30 tahun. Selama<br />
desintegrasinya kira_kira 92% dari inti Cesium_137 mengeluarkan pertikel beta dengan<br />
enersi maximum 0,523 Mev dan ini berubah menjadi aktip Ba_137. 8% dari inti Cesium_<br />
137 mengeluarkan partikel beta dengan enersi 1.18 Mev don berubah menjadi tak aktip<br />
Ba-137. Waktu paruh dari aktip Ba_137 adalah 2.6 menit berubah menjadi tak aktip<br />
Ba_137 dengan melepaskan gamma_quanta dari 0.662 Mev. Mengingat quanta yang di_<br />
angkut oleh sinor gamma dari Cesium-137 yang dapat dikatakan besar itu, maka dapat<br />
dikatakan pula bahwa kwalitas don intensitasnya pun cukup besar pula.<br />
Seperti kita ketahui, kalau melalui suatu medium, intensitas radiasi sinor_gamma<br />
berkurang berdasarkan atas tiga proces pokok, yaitu :<br />
1. Serap photo_el ectri c<br />
2. Efek Compton<br />
3. Pair production<br />
Karena gamma_quanta yang ditimbulkan oleh Cesium_137 itu berkekuatan 662 Kev.<br />
maka arah photo_electron yang ditimbulkan olehnya didalam jaringan makin mendekati<br />
arah semula sinor gamma, hingga penghamburan tidak besar, hingga jaringan yang sehat,<br />
yang tidak perlu diberi radiasi dapat dibatasi. Juga karena gamma_quanta itu berke_<br />
kuatan agak besar, maka kalau sinar gamma tadi m~lalui jaringan yang densitynya<br />
tinggi misalnya tulang, serap foto_electric merupakan bagian kecil dari serap seluruh_<br />
nyo, hingga tumor yang letaknya terpisah oleh tulang dari permukaan masih mendapat<br />
dosis cukup besar.<br />
Pengurangan intensitas sinor gamma disebabkan pula oleh hamburan :<br />
a. coherent atau classical scattering. Karena gamma_quanta Cs_137 berkekuatan 662<br />
Kev., maka dalam jaringan terang tidak terjadi classical scattering.<br />
b. incoherent atau compton scattering. Karena gamma-quanta Cs_137 berkekuatan 662<br />
Kev, backward_scatteri ng sedikit terjadi, scattered Radiation el ectron mempunyai<br />
arah yang mendekati arah initial sinor gamma. Dengan tidak adanya backward_<br />
180
scattering jaringan dipermukaan tubuh, kulit misalnya, tidak terpengaruh. Build up<br />
effect makin besar. Pun karena arah photo_el ectron semua kedepan don hampir men_<br />
dekati arah initial sinar gamma, maka jaringan diluar primary beam tidak begitu<br />
kena pengaruh.<br />
Intensitas sinar gamma dapat pula berkurang karena adanya pair-production. Tetapi<br />
karena gamma_quanta dari Cs-137 berkekuatan 662 Kev, sedangkan untuk timbul nya<br />
pair_production itu enersi gamma_quanta sekecil_kecil nya harus 1.025 Mev.maka dalam<br />
jarlngan yang diberi radiasi dengan Cs-137 tidak akan terjadi pair-production.<br />
Berdasarkan atas sifat_sifat itu maka Ce3ium_137 dibagian kami, kami gunakan ter_<br />
utama untuk memberantas tumor_tumor ganas yang terletak dalam atou yang terpisah dari<br />
permukaan oleh jaringan dengan density yang besar.<br />
Maxitron 250 dan Maximar 250 memproduser sinar X yang berkekuatan maximal 250<br />
Kev. Karena kekuatannya tidak begitu besar, kalau tumor terletak dalam ditubuh kita<br />
dan terpisah oleh jaringan yang densitynya besar, dosis yang diterima oleh tumor itu<br />
tidak begitu efektip. Arah photo-electron kebanyakan tegak lurus pada arah initial dari<br />
sinar X, hingga hambur banyak, hingga jaringan sehat diluar primary beam masih men_<br />
dapat banyak pengaruh. Pun backward_scattering masih terjadi banyak, hingga jaringan<br />
dipermukaan masih mendapat pengaruh besar, hingga tidak jarang terjadi pembakaran<br />
dari jari ngan superfi siiI •<br />
Untuk tumor_tumor yang terletak dalam dan terpisah oleh jaringan yang densitynya<br />
besar, Cs_137 lebih bermanfaat dari pada Maxitron 250 atau Maximar 250.<br />
Kita tahu bahwa berhasil_tidaknya radio_terapi tergantung pada :<br />
1. tercapai_tidaknya tumor oleh radiasi.<br />
2. kalau tumor itu tercapai, apakah radiasi yang mencapai tempat itu<br />
masih mempunyai daya pengobatan cukup besar.<br />
3. natural sensitivity dari jaringan.<br />
ad. 1. Tercapai_tidaknya tumor oleh radiasi tergantung pada kwalitas sinar dan teknik<br />
penyinaran. Sinar gamma yang diproduser oleh Cs_137 mempunyai kekuatan 662<br />
Kev., tentunya dapat mencapai tumor yang terletak dalam ditubuh manusia. Pun X_ray<br />
yang diproduser oleh maxitron 250 dan maxi mar 250 menurut pengalaman kami cukup<br />
kuat untuk mencapai tumor_tumor yang terletak dalam.<br />
ad. 2. Doya pengobatan dari radiasi tidak lain adalah ionisasi. Apakah jumlah ionisasi<br />
per unit ruangan dalam tumor itu atau disebut dosis, cukup besar? Besar dosis<br />
tergantung pada radiasi yang diabsorbir oleh jaringan tumor itu. Inilah yang kita perlu_<br />
kan. Jumlah enersi radiasi yang diabsorbir tergantung pada intensitas sinar. Intensitas<br />
si nar tergantung pada :<br />
a. kwalitas sinar<br />
b. fjltrasi<br />
c. jarak focus_kul it<br />
a. Kwalitas sinar gamma Cs_137 cukup besar. Makin besar kwalitas sinar makin besar<br />
gamma_quanta yang diangkutnya, makin besar intensitas sinar. Intensitas yang men_<br />
capai tumor, setelah melal ui jaringan_jaringan antara permukaan dan tumor, dengan<br />
atomic_numbernya yang bermacam_macam itu, masih cukup besar, hingga menurut peng_<br />
alaman kami efek Cs_137 terhadap tumor yang terletak dalam masih cukup besar.<br />
Kwalitas sinar_X dari maxitron 250 dan maxi mar 250 tidak begitu tinggi. Intensitas yang<br />
samp:Ji tumor yang dalam letaknya, menurut hemat kami kurang efektip, terutama kalau<br />
melalui jaringan_jaringan tulang dengan atomic_numbernya kira_kira 10.<br />
b. Jaringan antara permukaan tubuh dan tumor dapat kita anggap sebagai suatu filter<br />
dimana terjadi absorpsi dari enersi radiasi. Kita tahu bahwa absorpsi tergantung<br />
pada:<br />
1. kwalitas sinar<br />
2. kerapatan bahan<br />
181
3. nomor atom dari bahan<br />
Makin besar kwalitas sinor, makin besar enersi photon yang dibawah, hingga sisa<br />
enersi photon setelah diisap sepanjang jolon, masih cukup efektip untuk memberantas<br />
tumor yang terletak dalam.<br />
Makin besar density jaringan mokin besar kekuatan menghisap. Tetapi kalau kwalitas<br />
sinor besar, enersi photon yang dibawahnya besar, hi ngga enersi yang sampai ditumor<br />
masih besar.<br />
Makin dense jaringan makin besar nomor atomnya, berarti makin besar enersi_pengikat<br />
electron atomnya. Tetapi karena kwaiitas sinar besar, enersi_photon yang dibowahnya<br />
besar, hingga selisih antara enersi initial gamma_photon dan enersi pengikat electron<br />
atom jaringan masih cukup besar.<br />
Berdasarkan atas faktor_faktor itu, maka dol am pengalaman kami Cs_137 lebih efektip<br />
bagi tumor_tumor yang terletak dalam dari pada maxitron 250 dan maxi mar 250.<br />
c. Jarak kul it_fokus berpengaruh pula didalam menetapkan intensitas radiasi. Telah di_<br />
ketahui bahwa intensitas berbanding terbal ik dengan kwadrat jarak. Jarak fokus_<br />
kulit dari alat Cs_137 yang kita pakai adalah 28 cm sedang dari maxi:ron 250 dan<br />
maximar 250 adalah 50 cm.<br />
ad. 3. Tentang natural sensitivity dari jaringan. Tidak semua jaringan tumor mempunyai<br />
sensitivitas yang sama terhadap gamma radiasi don sinar_X. Maka sebaiknya sebel<br />
um radi asi, harus diadakan joi nt_consul tation antara radioterapis, chirurg don patho_<br />
loog_anatoom, untuk menetapkan macam jaringan tumor.<br />
Pengal aman _ pengal aman yang hendak kami ceritakan dol am menggunakan C5_137<br />
untuk pemberantasan tumor ganas selama kurang lebih tiga tahun, semata_mata berdasar_<br />
kan atas pengamatan klinis saja. Jarang sekali setelah radiasi diadakan kontrole patho_<br />
logisch_anatomisch. Sebagai dasar pengamatan komi pakai :<br />
1. mengenai keadaan umum selama radiasi<br />
2. pemeriksaan laboratorium tentang jumlah butir_butir darah putih don<br />
kadar haemoglobine<br />
3. fI uorescopy don radiography<br />
4. perabaan tumor setel ah diberi radi asi<br />
Suatu team radiologie, chirurgie, pathologie _ anatomie, gynaecologie dan otorhino_<br />
laryngologie dibagian komi belum ada. Alangkah baiknya kalau dalam bagian radiologie<br />
setempat ada team yang lengkap itu, hingga kita dapat menyelidiki efek radiasi sinar_<br />
gamma Cs_137 secara il miah dengan seksama.<br />
Adapun cara pemberian dosis yang komi pakai adalah multiplegractionaldose_method.<br />
Untuk tumor go nos dosis seluruhnya yang kami berikan adalah 6000 r tiap lapangan,<br />
terbagi menjadi tiga serie, dengan interval satu bulan. Serie pertama terbagi atas 12<br />
penyinaran, tiap hari diberikan 200 r skin_dose. Dalam satu minggu diberikan 6 kali.<br />
Penderita_penderita yang kami terima berasal dari Jawa_ Tengah bagian selatan ter_<br />
utama daerah Yogyakarta bagian selatan don Barat, daerah Kebumen dan daerah Purwo_<br />
kerto, Jawa_Timur, Sulawesi don Nusa Tenggara. Selama I:urang lebih 3 tahun komi<br />
menerima kira_kira 2000 penderita dari berbagai macam jenis tumor ganas, yaitu :<br />
182<br />
1. Ca_portio<br />
2. Ca_uteri<br />
3. Ca_ovarii<br />
4. Ca-vaginae<br />
5. Co_mammae<br />
6. Ca_nasopharynx<br />
7. Ca_1eher_anaplastisch<br />
8. Ca-penis<br />
9. Seminoma<br />
10. Co_recti<br />
350 orang.<br />
20 orang.<br />
7 orang.<br />
10 orang.<br />
150 orang.<br />
120 orang.<br />
90 orang.<br />
10 orang.<br />
6 orang.<br />
25 orang.
11. Co_I idah<br />
12. UIcus_carci nomatosus<br />
13. Ca_pul mones<br />
14. Ca_mandibulae<br />
15. Struma_maligna<br />
16. Leucaemie<br />
17. Melanoma<br />
18. Ca_mulut<br />
19. Retino-blastoma<br />
20. Ca-vesica_urinarioe<br />
21. Ca_gl. Bartholini<br />
12 orang.<br />
8 orang.<br />
15 orang.<br />
6 orang.<br />
6 orang.<br />
10 orang.<br />
15 orang.<br />
5 orang.<br />
10 orang.<br />
2 orang.<br />
1 orang.<br />
Yang paling banyak komi hadapi adalah Co_portio, Co_mammae, Co_nasopharynx don<br />
Co-I eher _anaplastisch.<br />
Terhadap Co_portio efek Cesi um_137 dapat komi katakan memuaskan. Kebanyakan<br />
dari penderita Co_portio datang dengan keadaan umum yang dapat dikatakan jelek,<br />
Iemah, ado rasa sakit didaerah lumbosacral, perut bawah don dengan fIuor, sebel um<br />
radiasi dimulai, diperiksa dahulu jumlah butir_darah_putih don kadar haemoglobine.<br />
Sebagai batas jumlah_butir_darah_putih komi ambil 4000 don kadar haemoglobine 6 gr.<br />
%. Selama radiasi penderita komi beri obat_obat penguat. Co_portio adalah yang pal ing<br />
banyak komi jumpai, kira_kira 30% dari jumlah penderita. 90% antara umur 35..45<br />
tahun don telah melahirkan lebih dari tiga anak. Kira_kira 90% dari jumlah Co_portio<br />
ado pada stadium 2_3. 10% dari penderita Co_portio dikirimkan kepada komi setelah<br />
mendapat Ra_therapie kira_kira 6000 mg/jam. Terhadap mereka efek Cs_137 lebih me_<br />
muaskan. Setelah kira_kira 10 kali penyinaran keadaan umum berangsur baik, rasa sakit<br />
berkurang, fluor berkurang pula. Terhadap mereka yang sebelumnya tidak mendapat Ra_<br />
therapie, efek Cs_137 tidak cepat terl ihat. Baru setelah kira_kira 20_25 penyinaran<br />
keadaan umum mulai berangsur baik, hanya fluor masih lama ado. Kira_kira 20% dari<br />
penderita Co_portio meninggal dunia dol am masa penyinaran, 20% mengakhiri masa<br />
penyinarannya dengan masih adanya fluor dan keadaan umum jelek. Kira_kira 50%<br />
mengakhiri masa penyinarannya dalam keadaan memuaskan, keadaan umum baik, fluor<br />
tidak ada, rasa_rasa sakitpun tidak ado pula. Recurrence yang dapat komi catat kira_<br />
kira 5%.<br />
Penyinaran komi berikan pada tiga lapangan yaitu: perut_bawah kiri, perut _bawah<br />
kanan don perineal atau sacral.<br />
Dengan maxitron 250 don maximar 250 hasH bagi Co_portio tidak memuaskan. Kira_<br />
kira 10% soja mengakhiri masa penyinarannya dalam keadaan memuaskan, yaitu terutama<br />
orang_orang yang berbadan tipis. Sisanya meninggal dunia dol am masa penyinaran atau<br />
mengakhiri masa penyinarannya dalam keadaan soma seperti sebelum mendapat penyinar_<br />
an. Disamping hal itu sering terjadi kelecetan dari kulit, sedangkan pada Cs_137 tidak<br />
pernah terjadi.<br />
Sebagai general ill effect yang kita jumpai pada ketiga alat adalah ringan, yaitu nausea<br />
soja.<br />
Janis tumor ganas yang banyak pula komi jumpai adalah Co_mammae, merupakan kira_<br />
kira 20% dari jumlah semua penderita. Terdapat pada wanita_wanita berumur 25 _ 60<br />
tahun, 75% antara umur 35 _ 45 tahun, jarang terdapat pada wanita berumur lebih dari<br />
60 tahun.<br />
Lokalisasi kanan atau kiri menurut pengalaman komi tidak begitu besar perbedaan_<br />
nya. Kira_kira 60% terletak kiri, sedangkan letak permulaan tumor kira_kira 80% ter_<br />
Ietak dibelahan lateral dari mamma.<br />
50% dari penderita Co_mammae datang setelah mengalami operasi radikal. Sisanya<br />
datang dengan stadium inoperabel, don dengan metastasen. 25% datang dengan ul cus,<br />
30% dengan metastase axil lair, 13% dengan metastase supraclaviculair, 5% dengan me_<br />
183
tastase dileher, 17% dengan metastase dengan subcutan, 2% dengan metastase diculumna<br />
vertebrae, 2% dengan metastase parasternal, 2% dengan metastase dihepar, 5% dengan<br />
matada~a dipulmonum dan 2% dengan metastase diotak. Kira_kira 20% dari penderita<br />
datang dengan metastase dibelah dada seberang dari letak tumor primair.<br />
Menurut pengalaman kami Cesium_137 untuk pemberantasan Ca_mammae tidak mem_<br />
beri hasil yang memuaskan. Dosis yang kami berikan adalah 6000 r tiap lapangan,<br />
terbagi atas 3 serie dengan interval satu bulan antara tiap-tiap serie.<br />
Posisi yang lazim kami berikan adalah miring medio_lateral dan miringlatero_medial<br />
dengan maksud supaya jari ngan paru-tJaru semi nimal_minimal nya terkena. Kalau ada<br />
metastase axillair dan supraclaviculair kami berikan posisi supraclaviculair tegak lurus<br />
dari depan. Setel ah sel esai terapi. metastase axil air, supracl avi culair dan Ieher dapat<br />
hilang. Tetapi kalau dengan ul cus, ulcus masih tetap basah dan tidak tertutup. Metas_<br />
tase subcutan masih tetap ada. Kira_kira 10% dari jumlah penderita kembal i dengan<br />
lokal recurrence dan metastase. Kira_kira 10% datang dengan fibrosering dari paru_paru,<br />
penderita bernafas sesak. Mungkin hal ini disebabkan karena kwalitas sinar gamma Cs<br />
137 untuk jaringan superficiel masih terlal u besar, hingga absorpsi superfical kecil.<br />
Karena ini pula kelecetan kulit tidak pernah terjadi.<br />
Hasil maxitron dan maxi mar lebih memuaskan. Metastase subcutan dan ulcus dapat<br />
hilang. Fibrosering dari jaringan paru_paru tidak pernah kami jumpai. Lokal recurence<br />
tidak pernah terjadi. Hanya kadang_kadang terjadi kelecetan dari kul it, ini mungkin<br />
tergantung pada sensitivitas individuil.<br />
Tumor ganas yang banyak kami jumpai pula adalah Ca_nasopharynx, kira_kira 15%<br />
dari jumlah semua penderita. Jumlah penderita laki_laki lebih besar daripada penderita<br />
wanita. Kira_kira 80"10 adalah penderita laki_laki.<br />
Mereka datang dengan keluh kesah kepala sakit, hidung mengeluarkan secreet, ber_<br />
bau, tercampur darah dan keadaan umum yang menggambarkan penderitaan. Kira_kira<br />
80% disertai dengan metastase dileher kanan_kiri. Kira_kira 10% dengan strabismus dan<br />
diplopie dan kira_kira 10% dengan pengurangan pendengaran. Sebelum dan sesudah<br />
radiasi kami buat foto dari sinuus.<br />
Dosis yang kami berikan adalah 6000 r tiap lapangan, terbagi atas tiga serie dengan<br />
interval satu bulan antara tiap-tiap serie.<br />
Posisi yang kita berikan adalah langsung tegaklurus pada sinuus, dengan besar la_<br />
pangan 10 x 15. Kalau ada metastase dileher maka metastase itu langsung kami beri.<br />
Kalau ada strabismus, biasanya strabismus convergens, dan diplopie, maka radiasi kami<br />
arahkan dari lateral tegaklurus pada pertengahan garis antara sudut mata luar dan<br />
lobang telinga luar, dengan maksud menghancurkan jaringan tumor yang menekan n.<br />
abduscens.<br />
Hasil dari Cs_137 bagi Ca_nasopharynx dapat dikatakan memuaskan. Setelah rata_<br />
rata 7_10 kali radiasi 75% dari penderita berangsur baik; sakit kepala j_rang terasa,<br />
hidung hampir kering, pendarahan tillak terjadi. Diplopie hilang pula, walaupun<br />
strabismus masih ada. Metastase dileher mengecil pula. Kalau pada akhir masa penyi_<br />
naran dibuat foto, dibandingkan dengan foto sebelum penyinaran, maka density pada<br />
foto setelah radiasi depat dikatakan lebih kecil. Kira_kira 60% dari jumlah penderita<br />
mengakhiri masa penyinarannya dalam keadaan jauh lebih baik dari pada sebelumnya.<br />
Hasil maxitron dan maximar bagi Ca_nasopharynx dibandingkan dengan hasil Cs_137<br />
jauh kurang memuaskan. Mungkin karena harus melalui tulang_tulang dengan absorpsinya<br />
yang besar, Cs_137 dapat lebih efektip mencapai jaringan tumor dari pada maxitron dan<br />
maxi mar.<br />
Macam tumor ganas yang juga banyak kami jumpai adalah Ca_leher, yang merupa_<br />
kan kira_kira 10% dari jumlah penderita. Kira_kira 75% adalah duplex. Penderita<br />
datang dengan rasa sakit dileher, dan kepala. Radiasi kami berikan ventro-dorsal_<br />
medio_1 ateral. Kalau Iangsung dari lateral, kebanyakan penderita setelah beberapa kal i<br />
penyinaran mengeluh akan adanya kesukaran menelan dan rasa sakit menelan, suatu<br />
184
tanda bahwa sel aput Iendir oesophagus mendapat pengaruh dari radiasi.<br />
Hasil dari Cs_137 terhadap Ca_leher memuaskan. Setelah satu serie terlihat pengurang_<br />
an yang nyata. Rasa sakit dileher dan rasa sakit dikepala biasanya telah hilang dan<br />
tumor menjadi lunak dan mengecil. Setelah mendapat tiga serie kira_kira 75% tumor<br />
tidak teraba lagi. Kira_kira 10% datang kembali dengan lokal reccurence dan kira_kira<br />
5% datang kembali dengan metastase, biasanya axillair dan inguinal.<br />
Hasil maxitron 250 dan maxi mar 250 terhadap Ca-Ieher tidak memuaskan. Pada akhir<br />
masa penyinaran kira_kirQ hanya 10% dapat dihilangkan, malahan sering dalam masa<br />
penyinoran terjadi kelecetan dari kulit.<br />
Untuk tumor ganas yang letaknya superficiel, seperti melanoma ulcus rodens, Ca_<br />
lidah, Ca_mulut, ulcuscarsinomatosus hasil Cs_137 tidak memuaskan sarna sekali, se_<br />
dangkan hasil maxitron dan maxi mar terhadap tumor_tumor ganas yang terletak super_<br />
ficiel itu depat dikatakan lebih memuaskan. Perbedaan ini menurut hamat kami karena<br />
peak dose Cs_137 terletak lebih dalam dari pada peak dose dari maxitron dan maxi mar,<br />
hingga pada Cs_137 tumor_tumor superficial itu tidak mendapat desirable dose.<br />
Output Cs_137 lebih besar dari pada maxitorn dan maximar. Misalnya untuk men_<br />
dapat 200 r dengan luas lapangan 10 x 15, pada Cs_137 hanya dibutuhkan 2 menit 19<br />
detik, sedang pada maxitron 250 dibutuhkan 2 menit 33 detik dan pada maximar 250<br />
dibutuhkan 4 menit. Jadi Cs_137 lebih menguntungkan bagi penclerita dan petugas.<br />
Pun pemeliharaan Cs_137 lebih murah dari pada maxitron dan maxi mar. Tentang<br />
health monitoring dari personil sampai sekarang dibagian kami bel urn ada. Selama kami<br />
bekerja kira_kira 3 tahun dengan Cesium 137 belum pernah kami mengetahui berapa<br />
besar dose radiasi yang telah kami terima. Periodical health examination dari personil<br />
kami pun belum pernah kami lakukan. Kami bekerja rata_rata 4 jam sehari, 6 hari<br />
seminggu, tetapi yakin bahwa radiasi dose yang kami terima tiap hari tidak melampaui<br />
maximum permissible radiation dose sebesar 0.05 r tiap hari kerja. Alangkah baiknya<br />
kalau dibagian kami diadakan suatu health monitoring untuk personil kami, hingga kami<br />
bekerja dengan tenang hati. Hingga sekarang kondisi kesehatan kami tetap baik, entah<br />
dikemudian hari.<br />
KESIMPULAN<br />
1. Cesium_137 mempunyai radiasi enersi cukup dan waktu paruh yang lama.<br />
2. Untuk pemberantasan tumor yang terletak dalam ditubuh kita atau terpisah oleh<br />
jaringan yang densitynya tinggi dari permukaan, mempunyai hasil yang cukup me_<br />
muaskan.<br />
3. General ill effect yang timbul pada radiasi dengan Cesium_137 menurut pengalaman<br />
kami tidak mengganggu jalannya terapi.<br />
4. Penggunaan dan pemeliharaan Cesium_137 adalah sederhana.<br />
Berdasarkan atas pengalaman-pengalaman itu, maka perluasan penggunaan Cesium<br />
137 tidak ada jeleknya.<br />
DAFTAR PUSTAKA<br />
1. J. WELTERS and H. MILLER : Short text-book of Radio-therapie for Technicians<br />
and Students.<br />
2. M. KORUNSKY: The atomic nucleus.<br />
3. S. RUMIJANTSEV: The use of Radio-active- isotopes.<br />
4. CHARLE F. BEHRENS: Atomic medicine.<br />
5. JAMES M. CORK: Radio-activity and nuclear physics.<br />
6. Text-book of Radioisotope School, Japan atomi c Energy Research institute.<br />
185