25.12.2013 Views

Aldan Djalil

Aldan Djalil

Aldan Djalil

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

ISSN 1410.1998<br />

Prosiding Presenlasi IImiall Dour Balian Bakar Nuklir<br />

PEBN-BATAN. Jakarta 18.19 Marel1996<br />

INVENT ARISASI SUMDERDA Y A U SEKTOR KA YUARA HULU<br />

KALIMANTAN DARA T , T AHAP AN PROSPEKSI SISTEMA TIK<br />

Aidan <strong>Djalil</strong>, Rusmadi, Paimin, Priyo Sularto<br />

Plisat Pengembangan Bahan Galian Nuklir<br />

ABSTRAK<br />

INVENTARISASI SUMBERDAYA U SEKTOR KAYUARA HULU KALIMANTAN BARAT, TAHAPAN<br />

PROSPEKSI SISTEMATIK. Bcrdasnrkwl basil pe11elilian BATAN-CEA,IahWl 1976 ditemukan beberapa lokasi<br />

anomali mdiometri singkapan dun bongkah, diduga minemlisnsi berarah N 50~. Tujuan penelitian ini Wltuk<br />

mendapatkan pengelahuan lenlwlg hubllngan pemineralwl U, penyebaran serta kailannya dengan kondisi geologi.<br />

Metoda penelitian adalah pengukuran radiometri .roil, singkapan dan bongkah dengan sistem jaring-jaring pada arab<br />

N 50~ berjarak 25 m daD N 140~ berjarak 10 m, pengarnatan geologi, clemen tektonik, mineraIogi, dan anaIisis<br />

kadar U total. Di beberapa lokasi dikupas dan satu lokasi dibuat parilllji. Peminemlan U dijwnpai berbentuk urat<br />

dengan tebal milimelrik -ceulimelrik yang me11gisi sebagian kekar terbuka pada jalur sesar berarah sekitar N 280~,<br />

N I50~ dan N 5~, dan bebcrapa bongkah aktif di s\mgai,lembah kering daD punggungan bukit. Daerah penelitian<br />

tersusun oleh batuan kllarsil serisil dan filii. Mineml radioaktif adalah berupa uraninit, autonit, gummit dan monasit,<br />

dengan kadar U total pada conloh baluan berkisar antam 36,5 -7190 ppm. Peminemlan U tersebut terdapat spotspot,<br />

kecuali dibagian selatan agak mengclompok dan berasosiasi dengan mineml sulfida, sehingga disarankan<br />

penelitian lanjutan dengan melhoda geofisika IP Unl\lk mengeta11ui penyebamn vertikalnya.<br />

ABSTRACT<br />

"U" RESOURCE INVENTORY ON LIPPER KAYUARA SECTOR, WEST KALIMANTAN, SYSTEMATIC<br />

PROSPECTION. Ba.red on pro.'pection of BATAN-CEA, 1976, \M.r discovered .reveral Ollt crop and bollider<br />

radiometric anomalie.r. The minenllizations w(!re e.rtinlated direction N 5(f'E. The aim of thi.r pro.rpection )M,f to<br />

IIsed<br />

IInder.rtand<br />

soils, Ollt<br />

the interconected<br />

crops and bou/dt!rs<br />

betwet!n<br />

nldiomt!Iric<br />

geological<br />

measurement<br />

condition and<br />

as<br />

mineralization<br />

grid systenl with<br />

distribllte.<br />

25 m<br />

The<br />

interval Pro.rpe and ~ti 0 method<br />

with<br />

direction N 50"E and 10 nl to N 4(f'E, the observation of geological aspect, tectonic elements, mine logy, and<br />

analysi.r of the tolal U grade. Te.'t pit di.,sected out crop \MS nlade at several interesting an lies. The<br />

mineralization of uranium wa.v found inside part of faull zone as vein shope with milimetric -centimetri~ thickne.r.r<br />

with direction N28(f'E, N 15(f'E and N5(f', and also several boulder anonla/ies founded at rivers, mlleys and hill<br />

crests. The area of prospection wer(!.v arranged by serisitic quarzite and fillite. The radioactive minerals were<br />

llraninite, autonite, gumite and nlonazile. Tht! lotal unmium grade at the rock samples were 36,5 ppm -7 J 90 ppm.<br />

The mineralization of uranium was found spot, except in south of prospection area was accumulated and associated<br />

by sulphate minerals, so it was suggt!sted to continued prospection with IP geophysic method to understand the<br />

vertical extension.<br />

PENDAHULUAN<br />

Daerah Kaytlara, Kalimantan barat(Gambar<br />

1) pernah diteliti pada tingkat detil oleh BATAN-<br />

CEA tahun 1976. Hasil yang diperolch berupa<br />

anomali radiometri singkapan 200 -9000 cps dan<br />

bongkah 250 -5000 cps. pada metapclit dan<br />

metalanau I .<br />

Untuk<br />

mendapatkan pengelahuan tcntang<br />

hubungan, penyebaran pcmineralan U, scrta<br />

kaitannya dengan kondisi gcologi maka perlu<br />

dilakukan penelitian yang lebih rinci yaitu<br />

Prospeksi Sistematik. Ruang lingkup pcnelitian<br />

meliputi pemetaan geologi dengan skala 1:<br />

5.000, pengukuran radiometri soil sistem<br />

berjaring, pengukuran elemcn tektonik dan<br />

pembuatan kupasan (hila perlu). Di bcberapa<br />

lokasi kupasan dilakukan pengamalan geologi.<br />

pengtakurnn clemen tektonik dan radiometrl.<br />

Pengambilan data lapangan dilakukan dengan<br />

peralatan geologi secara konvensional, daD SPP 2<br />

NF untuk mengtlkur radiometri batuan daD soil.<br />

Contoh batllan dianalisis mineralogi secara<br />

petrografi untuk mengetahui jenis, prosentase<br />

mineral daD struktur (bila ada). Analisis<br />

mineragrafi untuk mengetahui jenis daD<br />

prosentase mineral kedap cahaya, dan analisis<br />

kadar U total.<br />

RASIL DAN BARASAN<br />

1. Geologi<br />

1.1. Morfologi<br />

Daerah penelitian mempakan peroukitan<br />

terjal, dengan kelerengan sekitar 40°, elevasi<br />

51


Prosldlng Presenlall Ilmlah DaNr Bahan Bator NlIklIr<br />

PEBN-BATAN. Jakarta J8-J9Marel J996<br />

mencapai 700 m daTi daerah terendah. Benhlk<br />

lembah sungai relatip menyernpai hurnf "V"<br />

dengan aIiran air cukup deras. Di beberapa tempat<br />

dijumpai air terjun, sehingga dikatagorikan stadia<br />

muda.<br />

,~ r..~<br />

."-AWA-<br />

"- ~ ,<br />

r;::RJ~~j--<br />

~<br />

~<br />

).t.<br />

'--"--' ...,c<br />

Gambar 1. Peta lokasi<br />

1.2. Litologi<br />

~-~<br />

~ a: .'<br />

,...<br />

L_.' .or,.<br />

Filii, harga radiometri berkisar antara 100-<br />

200 cps, tersebar selang-seling dengan kuarsit<br />

serisit (Iampiran 1). Struktur sisa perlapisan<br />

kadang-kadang masih dapat dijumpai, jurus<br />

berkisar antara N 55° -97° dan kemiringan 33° -<br />

45°. Di beberapa tempat dijumpai agregat mineral<br />

kuarsa felspatik daD mineral malik, tebal<br />

maksimaJ tiga senti meter. Jurus berkisar an tara N<br />

145° -160° E dengan kemiringan 30°. Agregat<br />

tersebut mengisi sebagian kekar terbuka akibat<br />

tektonik.<br />

Batuan ini termasuk metamorfose tingkat<br />

rendah yang dicirikan oleh fasies sekis hijau dan<br />

munculnya mineral kor dierit (2).<br />

Kuarsit serisit. harga radiomctri bcrkisar<br />

aotara 110 -15.000 cps. Stnlktur perlapisan<br />

kadaog-kadang masih dapat dijumpai dengan<br />

jurus berkisar antara N 45" -90" E dan kemi<br />

riogao 40°.<br />

Dalam batuan ini dijumpai beberapa agregat<br />

kuarsa dan mineral malik, yang sebagian<br />

mengandung mineral radioaktif yang ditunjukkan<br />

oleh nilai radiometri yang relatif tinggi yaitu<br />

antara 200 hingga > 15.000 cps dan<br />

autoradiografi positif.<br />

Mineral radioaktif bcrupa uraninit, autonit.<br />

gumit dan monazit. yang berasosiasi dengan<br />

mineral sulfida (pirit. arsenopirit, molibdenit,<br />

pirhotit. dan galena) dan mineral oksida<br />

(magnetit, ilmenit, hematit, mtil).<br />

Lamprofir, batuan ini bempa korok nilai<br />

radiometri berkisar antara SO-80 cps. dengan<br />

tebal maksimal 2 In, mengisi sebagian retakan<br />

terbuka akibat tektonik. Batuan ini dijumpai pada<br />

kuarsit serisit dan filit.<br />

1.3. Struktur Geologi<br />

1.3.1. Li~atan<br />

Hasil analisis struktur sisa perlapisan (So)<br />

dan foliasi (81), daerah penelitian meropakan<br />

puncak dari suatu sayap antifonn yang condong<br />

kearah selatan sebesar 20°.<br />

1.3.3. Sesar<br />

Penentuan jenis sesar didasarkan pada basil<br />

pengukuran fraktur, berupa gejala mikro gores<br />

garis pada bidang kekarl sesar atau dengan<br />

distribusi kekar dan sebagian melalui kanvas WIt/f<br />

hemisfer atas, sehingga sesar di daerah penelitian<br />

dapat dibedakan menjadi sesar mendatar sinistral<br />

dan dekstral serta sesar normal.<br />

Sesar mendatar sinistral yaitu sesar mendatar<br />

berarah N 2800 E relatif lebih tua dan sesar<br />

mendatar N 500 E relatif lebih muda. diduga<br />

sebelumnya kedua sesar ini berpasangan. basil<br />

analisis foto udara kelurusan N 500 E mempunyai<br />

nilai perbandingan antara panjang kumulatif<br />

dengan frekwensi relatif mendekati satu, artinya<br />

sesar N 500 E aktif kembali. Sesar mendatar<br />

dekstral yaitu sesar mendatar berarah N 1500 E<br />

relatif lebih muda berpasangan dengan sesar N<br />

500 E, sedangkan sesar normal yaitu sesar yang<br />

berarah N 30 E.<br />

Sebagian dari kekar-kekar terbuka akibat<br />

pembentukan sesar tersebut terisi oleh agregat<br />

kuarsa felspatik dan mi neral malik, dan<br />

diantaranya mengandung mineral radioaktif,<br />

terutama pada zona sesar N 2800 E dan N 1500 E.<br />

2. Radiometri<br />

2.1. Radiometri Soil Den2an Jarin2-iarin2 llO x<br />

~<br />

Hasil pengllkuran radiometri soil berkisar<br />

antara 40 -200 cps, anornali bempa spot-spot dan<br />

secara umum berarah N 400 -500 E, N 1400 -<br />

1600 E dan N 2700 -2800 E (Lampiran 2). Arabarab<br />

tersebut relatif sarna dengan arab sesar dan<br />

kekar yang sebagian terisi rnineralisasi U.<br />

52


53<br />

ProJiding Presentasi llmiah Dour Bahan Bakar NlIklir<br />

PEBN-BATAN. Jakarta 18-19 Maret 1996<br />

2.2. Radiometri Soil Dengan Jaring-Jaring (Ix I) m<br />

Berdasarkan temuan pengtlkurall radiometri<br />

soil yang relatif tinggi, maka dilakukan<br />

pengukuran dengan jaring- jaring (I x I) m. Hal<br />

ini dirnaksudkan untuk mengetahui pola<br />

penyebaran daD penyebab radiometri tinggi<br />

tersebut.<br />

2.2.1. Radiometri Soil KK.68<br />

Dari basil pengukuran sebanyak 776 titik<br />

pada daerah seluas 875 m2 diperoleh harga<br />

radiometri berkisar antara 110 -500 cps. Pola<br />

penyebaran anomali radiometri berupa spot- spot,<br />

namun secara umum memperlihatkan arah N 500<br />

E dan N I40~, arah ini relatif St1ma dengan arab<br />

radiometri singkapan dan ural mincraliSt1si.<br />

2.2.2. Radiometri Soil AI.63<br />

Dari basil pengtlkuran sebanyak 342 titik<br />

pada daerah seluas 304 m2 diperolch harga<br />

radiometri berkisar antara 80 -350 cps. Anomali<br />

radiometri dijumpai bcrupa spot-spot tanpa pola.<br />

Pada daerah anomali radiomclri linggi dilak\lkan<br />

pengga lian dan dijumpai bongkah kuarsit serisit<br />

dengan harga radio metri 250 -1250 cps,<br />

sehingga tingginya radiomelri soil diduga<br />

disebabkan oleh bongkah tcrscbut.<br />

anornali radiornetri rnernperlihatkan arab N 1400<br />

E dan N 500 E (Larnpiran 3). Kadar U batuan 54<br />

ppm.<br />

2.3.3. Kugasan Anomali 441<br />

Kupasan ini seluas 90 m2 pada batuan<br />

kuarsit serisit yang terkena tektonik, terjadi<br />

bukaan terisi agregat biotit berbentuk ural setebal<br />

17 cm dengan arab umum N 1600 E dan N 500 E.<br />

Pada bukaan kekar tersebut mengandung uranifer,<br />

harga radiometri berkisar antara 3.000 -4000 cps,<br />

berasosiasi dengan pirit. biotit dan turrnalin. Pola<br />

penyebaran anomali radiometri berarah N 1500 E<br />

dan N 500 E (Lampi ran 3).<br />

2.3.4. KuQasan Anomali 438<br />

Kupasan ini seluas 36 m2. Litologi adaJah<br />

berupa kuarsit serisit yang terkena tektonik,<br />

dijumpai agregat mineral mafik mengisi sebagian<br />

kekar terbuka akibat tektonik dengan arab N 400<br />

E dan N 1600 E setebal 4 cm yang mengandung<br />

uranifer. Harga radiometri berkisar antara 100 -<br />

1.600 cps. Mineral uranifer berasosiasi dengan<br />

turmalin, molibdenit, pirit dan kuarsa felspatik.<br />

Hasil pengukuran radiometri kupasan ini<br />

memperlihatkan pola anomali radiometri berarah<br />

N 1500 E dan N 400 E (Lampi ran 3).<br />

Kadar U batuan 101,50 ppm.<br />

2.3. Kupasan Dan Pari! Uji 2.3.5. Parit Uji KK.68<br />

2.3.1. KuQasan Anomali 1.20<br />

Kupasan ini mencakup dacrah seluas 90 m2<br />

pada batuan kuarsit serisit yang mengalami<br />

tektonik, ditunjukkan fraktu rasi dan terjadinya<br />

bukaan, terisi agregat mineral mafik yang<br />

mengandung uranifer. Harga radiometri berkiSc'tr<br />

antara 500 -> 15.000 cps. Isian tcrscbut berupa<br />

urat dengan ketebal3n milimetrik -centimetrik<br />

berarah N 2800 E dan N 500 E. Mineral uranifer<br />

berasosiasi dengan pirit, arsenopirit dan<br />

molibdenit. Pola pcnycbaran anomali pada<br />

kupasan ini berarah N 2800 E dan N 450 E<br />

(lampiran 3). Kadar U batuan 7190 ppm.<br />

2.3.2. KtiRasan Anomali 442<br />

Kupasan ini berada pada batuan kuarsit<br />

serisit yang terkena tektonik. Harga radiometri<br />

berkisar antara 150 -5.500 cps. Anomali<br />

radiometri terdapat pada jalur breksiasi. tcrntama<br />

pada perpotongan kekar antara N 500 E dan N<br />

1400 E. Mineral uranifer dijllmpai bcrnpa ural<br />

ukuran milimetrik yang bcrnsosiasi dengan pirit.<br />

molibdenit. klorit, biotit dan turmalin. Pola<br />

Parit uji berarah N 550 E, panjang 320 cm,<br />

lebar 100 cm dan ke dalam (50 -200) cm pada<br />

radiometri 380 cps. Hasil pengukuran radiometri<br />

rata-rata 340 cps, tertinggi 700 cps. Pola<br />

penyebaran anomali berarah N 500 E, didapatkan<br />

beberapa bongkah dengan harga radiometri<br />

berkisar antara 400 -1.200 cps, berbentuk<br />

mcnyudut tanggtlng. Parit uji tersebut mempu nyai<br />

soil yang Cltkup tebal, sehingga belum dijumpai<br />

singkapan daD didasarkan pada harga radiometri<br />

soil yang meningkat tinggi, maka kemungkinan<br />

dibawah pennltkaan dijumpai batuan<br />

bennineraliSc1si U dengan arab berkisar N 500 E<br />

daD atau N 1600 E.<br />

2.4. Bongkah radiometri Tin~i<br />

Hasil pengukuran radiometri bongkah<br />

berkisar antara 250 -> 15.000 cps pada batuan<br />

kuarsit serisit. bentuk menyudut tanggung hingga<br />

membundar tanggung dengan diameter (10 -120)<br />

cm. Radiometri tinggi ini terdapat setempatsctempat<br />

dan sebagian pada permukaan bidang<br />

bongkah. dcllgan ketebalan milimetrik -senti metrik,<br />

umumnya berasosiasi dengan mineral sulfida


.<br />

Pro.riding Pre.renlasi Ilmiah Dour Bahan Bakar Nukl/r<br />

PEON-BATAN. Jakarta /8-/9 Marel /996<br />

(pint. molibdenit. dan arsenopirit), baik secara<br />

fisik maupun mikroskopik mempunyai kesamaan<br />

dengan minerali sasi singkapan, maka diduga<br />

bongkah tersebut berasal dari batuan sekitarnya.<br />

Kadar U batuan mencapai 3630 ppm.<br />

3. Mineralisasi U.<br />

Pemineralan U diduga terbenhlk minimal<br />

dua periode pembentukan yang berasal dari<br />

lamtan hidrotermal mengandung U. Periode<br />

pertama terjadi pada Jura Akhir yang terdapat<br />

pada sebagjan zona sesar mendatar sinistral<br />

berarah N 2800 E dan periode kedua terjadi pada<br />

Tersier AwaJ (3) yang terdapat pada sebagian<br />

zona sesar mendat.1r dekstral berarah sekitar N<br />

1500 E. Hasil pengamatan mineragrafi<br />

memperlihatkan bahwa uraninit terbcnluk relatif<br />

lebih awaJ dari pada ilmcnil, arscnopirit dan<br />

galena. hal ini ditultjllkkan oleh kctiga mineral<br />

tersebut menginklusi uraninit, dan relatif lebih<br />

akhir dari pada molibdcnit. Kadar U batuan 36,5<br />

-7190 ppm.<br />

SIMPULAN DAN SARAN<br />

.Litologi terdiri dari kuarsit serisit dan filiI<br />

dengan mineralisasi U terdapat pada batuan<br />

kuarsit serisit berben tuk ural, ukuran tebal<br />

milimetrik -sentimetrik terdapat spot-spot pada<br />

sebagian zona seSc1r berarah N 2800 E dan N<br />

1500 E. Mineral radioaktif adalah berupa<br />

uraninit, autonit, g\lmit. dan monazit, yang<br />

berasosiasi dengan mineral sullida (pirit,<br />

arsenopirit, molibdenit, pirotit, galena) dan<br />

mineral oksida (magnetit, ilmenit, hematit,<br />

natil) dengan kadar U total berkisar amara 36,5<br />

-7190 ppm. Temuan bong kah radioaktif setaro<br />

fisik dan mikroskopik mempllnyai kesa maan<br />

dengan mineralisasi singkapan.<br />

.Dengan mempertimbangkan IIrat mineraliSc1si U<br />

dibagian selatan daerah pcllclitian agak<br />

mengelompok dengan kadar U mencapai 7190<br />

ppm, rnaka disarankan umllk dilakllkan<br />

penelitian lanjutan dcng.1n mctodc gcofisika IP<br />

untuk mengetahlli bcntuk dan penycbaran<br />

pemineralan U bawah permllkaan, sekaligus<br />

kaitannya dengan pcmineralan U disektor<br />

Onsom.<br />

DAFTAR PUSTAKA<br />

I. BATAN-CEA, 1976, Synthesc Prospection<br />

Dctaille HattIe Ka Ian, Kalimantan. Kali 14 -<br />

31 (1976).<br />

BAT AN-CEA, Prospects to Develop Uranium<br />

Deposits in Kalimantan, The Kalan Permit,<br />

Volome II (1977).<br />

2. SASTRA TENA Y A, A. S., Deformation Et<br />

Mobilite Du Megaprisme Tectonique De<br />

Pi noh-Sayan, Kalimantan, Indonesia. These,<br />

Docteur De L 'Universite Louis Pasreur De<br />

Strasbourg (1991).<br />

TANYA-JAWAB<br />

1. Sucipta<br />

.Dengan kondisi geologi, anomali-anomali<br />

radiometri daD mineralisasi Uranium seperti<br />

yang telah dijelaskan, bagaimana gencsa dari<br />

keberadaan Uranium di daerah tersebut .,<br />

Aidan <strong>Djalil</strong><br />

.Terbentuk 2 periode pembentukan dari larotan<br />

hidrotermal. yaitu :<br />

Periode 1 : Pada zona sesor mendatar sinistrol<br />

berarah N 2800 E. berumur Jura akhir.<br />

Periode 2 : Pada zona sesor mendatar<br />

dekstral. berarah N 1600 E. berumur tersiter<br />

Awal.<br />

2. Elma Marcia<br />

.Bagaimanakah caranya untuk mengetahui<br />

kedalaman soil yang harns dikupas agar dapat<br />

diukur dcngan radiometri soil yang optimum?<br />

.Apakah kupasan soil bisa menjadi parameter<br />

percobaan ?<br />

Aidan <strong>Djalil</strong><br />

.Dikllpas atau digali sampai ditemukan<br />

singkapan. kemudian diukllr radiometrinya.<br />

pendataan geologi dan mineralisasinya.<br />

.Bisa letapi harns dilakukan dengan metode<br />

yang Icngkap seperti pengukuran radiometri<br />

dan pendataan geologi yang lengkap, daD<br />

kupas.1nnya harns bersih, sehingga<br />

mineralisasi teramati dengan jelas.<br />

J. Dardjo<br />

Mcngapa menggunakan pant uji? bubo<br />

menggllllakan logging, lalu dideteksi dengan<br />

sllmber S atau netron ?<br />

Dan tahapan prospcksi sistematik, apakah<br />

sektor kayuwara bulu prospcktif atau<br />

ekonomis unhm ditambang tidak? Apakah<br />

ada standarnya untuk menentukan bahwa<br />

54


Pro.!iding Pre.venta.!i Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir<br />

PEEN-BArAN. Jakarta /8-/9 Maret /996<br />

daerah tertentu adalah ckonomis ditambang?<br />

(Misalnya berapa ppm U/m2? bcrapa ppm<br />

U/m3?).<br />

Aidan <strong>Djalil</strong><br />

.Parit uji adalah tahap pcnclitian pcnnukaan<br />

surface, sedangkan logging adalah pcnclitian<br />

bawah pennukaan (sub-slIl:/nce) dari hasil<br />

pemboranjadi bcrbcda tahap pcncliliannya.<br />

.PCIICIitial1 ini barn sampai pada tahap<br />

prospeksi sistematik, belum Sc1mpai pada<br />

tahapan pemboran evaluasi, sehingga bel urn<br />

bisa menentllkan daerah ini ekonomis untuk<br />

ditambang. Belum ada standar tertentu berapa<br />

ppm VIm) ekonomis ditambang, sebab sangat<br />

tergantung pada volume, artinya kalau seluroh<br />

volume terscbut mengandung U maka kadar<br />

ppm kccil pun « 1%) layak ditambang.<br />

ss


Pro.riding Presenlo.r; Ilmiah Daur Bahan BakDr Nukli,<br />

PEBN-BATAN, JakDrla 18-19 Marel 1996<br />

LAMPIRAN 1<br />

-<br />

"'"<br />

...,<br />

4-<br />

-.-<br />

K&Ta~AII<br />

So,a1<br />

IISA.AII IAUIC»tI:rlll<br />

L.._ah k.r1a, CJ < 7).60 ./.<br />

"'.'«8a,aa -7)." -90.99./.<br />

Loka.'1 p..pkur.. rad1_tr1 -9'.00 -108.,8./.<br />

0.,1. 1a.r..1.atr1 -> 108.'9 ./.<br />

KICINOIRUNOAN ARAH AHOMALI RADIOMITRI<br />

../1"<br />

q 100 100 R<br />

-,<br />

'f'j,'.I:t.<br />

'~:<br />

iT:<br />

:; .<br />

! il ~<br />

! If !<br />

':, ,<br />

...<br />

1"4 :<br />

i'I!! i 11<br />

,: ;I.<br />

.<br />

:<br />

,.<br />

PETA ISORADIOMETRI TANAH<br />

56


Pro.riding Presenlas; Ilmiah Daur Bahan Baka, Nukli,<br />

PEBN-BATAN. Jakarta 18-19Marel 1996<br />

LAMPlRAN 2<br />

Peta R.1diomelri Kup;1san Ano 442<br />

S7


~<br />

trtl.siding Presentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir<br />

PEON-BArAN. Jakarta 18-19 Maret 1996<br />

LAMPIRAN 3<br />

PET A GEOLOGI<br />

LAMPlRAN4<br />

SKEMA HUBUNOAN KECENDERtJNGAN ARAH ANOMALI RADIOMETRI-STRUK'nJR-MINERALlSASI<br />

58

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!