PUTRI NURAINI.pdf - Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu ...
PUTRI NURAINI.pdf - Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu ...
PUTRI NURAINI.pdf - Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu ...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
kematian terparah pada kedua jenis gender di Amerika pada tahun 2007, 70.880<br />
kematian pada perempuan, <strong>dan</strong> 89.510 kematian pada laki-laki. 2<br />
Di Indonesia kanker paru menduduki peringkat 3 kanker terbanyak. Kanker<br />
paru menduduki urutan ke-3 sebanyak 113 kasus setelah kanker payudara <strong>dan</strong><br />
kanker serviks di RS kanker Dharmais Jakarta pada tahun 2007. Di Rumah Sakit<br />
Umum Pusat Persahabatan angka kejadian kanker paru terus meningkat,<br />
didapatkan pada tahun 2003 sebanyak 213 kasus, tahun 2004 sebanyak 220 kasus,<br />
tahun 2005 sebanyak 140 kasus, tahun 2006 sebanyak 218 kasus, tahun 2007<br />
sebanyak 282 kasus, tahun 2009 sebanyak 376 kasus, <strong>dan</strong> tahun 2010 sebanyak<br />
550 kasus. Kanker paru merupakan penyakit yang harus diwaspadai pada<br />
kelompok risiko usia lebih dari 40 tahun, laki-laki, terlebih lagi pada perokok<br />
aktif. Karakteristik pasien kanker paru di Indonesia tidak berbeda dengan negara-<br />
negara lain dengan perbandingan 4 : 1 (laki-laki : perempuan). 1,3<br />
Selain jumlah kasus yang semakin meningkat, masalah lain dari kanker paru<br />
adalah banyak angka kejadian dari kanker paru terlambat terdiagnosis, dimana<br />
70% penderita terdiagnosis pada stadium IIIB <strong>dan</strong> IV, sehingga lebih dari 50%<br />
kanker telah menyebar ke seluruh tubuh (metastasis) melalui aliran darah <strong>dan</strong><br />
getah bening, sel kanker dapat menyebar ke tulang, otak, hati <strong>dan</strong> kelenjar<br />
adrenal. Dari kasus tersebut yang diobati, hampir tidak ada satu persen di antara<br />
100 penderita yang sembuh. 4<br />
Secara statistik, sekitar 90% kanker paru terjadi pada perokok aktif atau<br />
mereka yang baru berhenti. Peningkatan risiko menjadi 60 kali lebih besar pada<br />
perokok berat (dua bungkus sehari selama 20 tahun) dibandingkan dengan bukan<br />
perokok. Perokok pasif (berada dekat dengan perokok) meningkatkan risiko<br />
menderita kanker paru hingga mendekati dua kali lipat. Rokok/tembakau dapat<br />
menyebabkan berbagai penyakit tidak menular seperti jantung, gangguan<br />
pembuluh darah, stroke, kanker paru, <strong>dan</strong> kanker mulut. Rokok juga<br />
menyebabkan penurunan kesuburan, peningkatan insidens hamil di luar<br />
kandungan, pertumbuhan janin (fisik <strong>dan</strong> IQ) yang melambat, kejang pada<br />
kehamilan, gangguan imunitas bayi <strong>dan</strong> peningkatan kematian perinatal. Dari<br />
seluruh pasien yang memderita kanker paru, 18% diantaranya gagal untuk<br />
menghentikan kebiasaan merokoknya. 5