PUTRI NURAINI.pdf - Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu ...
PUTRI NURAINI.pdf - Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu ...
PUTRI NURAINI.pdf - Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu ...
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
T3 : tumor ukuran apapun meluas ke pleura, dinding dada, diafragma,<br />
perikardium, < 2 cm dari karina, terdapat atelektasis total<br />
T4 : tumor ukuran apapun invasi ke mediastinum atau terdapat efusi<br />
pleura malignan<br />
N0 : tidak ada kelenjar getah bening (KGB) yang terlibat<br />
N1 : metastasis KGB bronkopulmoner atau ipsilateral hilus<br />
N2 : metastasis KGB mediastinal atas sub karina<br />
N3 : metastasis KGB mediastinal kontra lateral atau hilus atau KGB<br />
skaleneus atau supraklavikular<br />
M0 : tidak ada metastasis jinak<br />
M1 : metastasis jinak pada organ (otak, hati, dll)<br />
2.1.1. Manifestasi Klinis<br />
Menurut Amin Z, 2009 <strong>dan</strong> Fujin Chen, dkk 2008 pada fase awal<br />
kebanyakan kanker paru tidak menunjukkan gejala-gejala klinis. Bila sudah<br />
menampakkan gejala berarti pasien dalam stadium lanjut.<br />
Gejala-gejala dapat bersifat:<br />
1) Lokal (tumor tumbuh setempat):<br />
a) Batuk baru atau batuk lebih hebat pada batuk kronis: gejala paling sering<br />
pada kanker paru, umumnya batuk kering iritatif, tanpa sputum atau sedikit<br />
sputum mukoid putih. Batuk sering kali dikarenakan tumor mengenai<br />
berbagai percabangan bronkus.<br />
b) Hemoptisis (batuk berdarah): gejala paling khas kanker paru, umumnya<br />
sputum berserat darah atau bernoda darah. Hemoptisis disebabkan kanker<br />
menginvasi kapiler mukosa bronkial, sering bercampur dengan sel ganas<br />
yang terlepas.<br />
c) Mengi (wheezing, stridor) karena ada obstruksi saluran nafas.<br />
d) Ka<strong>dan</strong>g terdapat kavitas seperti abses paru.<br />
e) Atelektasis.