13.01.2014 Views

Download report with cover - Human Rights Watch

Download report with cover - Human Rights Watch

Download report with cover - Human Rights Watch

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

selama ini, mereka yang divonis atas kejahatan terkait bisa dihitung dengan jari tangan. 108<br />

Lebih jauh, bukti-bukti pengadilan menunjukkan bahwa mereka yang paling sering terjerat<br />

operasi ini hanyalah buruh kecil atau orang-orang setempat yang bersusah payah untuk<br />

mendapatkan penghidupan. Sementara orng yang memberikan dukungan ekonomi dan<br />

politik yang ada di belakang kegiatan pembalakan liar –yang paling bertanggung jawab dan<br />

mengeruk keuntungan terbesar–sering lolos dari operasi penertiban di lapangan. ICW<br />

melansir bahwa dari 205 kasus pembalakan yang dipantau antara tahun 2005-2008, 156<br />

tuntutan hukum (76 persen) diajukan kepada buruh rendahan. Dari 49 kasus melawan<br />

pejabat pemerintah atau pebisnis kakap, 35 kasus (71 persen) berujung pada pembebasan.<br />

Dari 14 pelaku kelas kakap yang dinyatakan bersalah, 9 diantaranya hanya dijatuhi<br />

hukuman 2 tahun penjara atau lebih rendah. 109<br />

Ketidakpedulian hukum terus berpihak pada pelaku-pelaku yang paling diuntungkan oleh<br />

pembalakan liar. Telapak mencatat bahwa saat M.S. Kaban memasukkan 19 cukong kelas<br />

kakap sebagai tersangka dalam laporan yang diserahkan ke Kejaksaan Agung pada tahun<br />

2004 (daftar yang kemudian dilaporkan bertambah menjadi 59 orang), lima tahun<br />

selanjutnya tidak satu pun dari mereka yang ditangkap. 110 Ketika seorang bos pembalak liar<br />

mendapat vonis bebas padahal bukti-bukti yang disertakan cukup kuat, Menteri yang<br />

frustrasi melihat kejadian tersebut kemudian menyerukan kepada LSM dan masyarakat<br />

untuk mengawasi pengadilan kasus-kasus pembalak liar karena dia mengamati bahwa<br />

kalaupun sampai ada penuntutan, mereka justru sering divonis bebas. 111<br />

Dalam satu kasus tingkat tinggi di kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, bos kayu Tian<br />

Hartono (alias Bun Tia) telah dicurigai selama bertahun-tahun sebagai pembalak liar,<br />

termasuk atas aksi penebangan di area konservasi. Dinas Kehutanan Kabupaten<br />

melaporkan hasil penyelidikan pada polisi tapi nampaknya tidak ada langkah hukum yang<br />

diambil. Para aktivis menyatakan bahwa hal ini bisa terjadi dikarenakan kedekatan Bun Tia<br />

dengan aparat penegak hukum dan anggota dewan. 112 Akhirnya, LSM setempat melakukan<br />

investigasi sendiri dan menyerahkan temuan-temuan mereka pada Kejaksaan Tinggi, yang<br />

108 Indonesian Center for Environtental Law, “Penegakan Hukum Illegal Logging: Permasalahan dan Solusi,” 2003; ICW,<br />

“Korupsi dalam Pemberantasan Illegal Logging: Analisis Kinerja dan Alternatif Kerangka Hukum,” 11 Agustus 2008;<br />

EIA/Telapak, “Raksasa Dasamuka.”<br />

109 ICW, “Korupsi dalam Pemberantasan Illegal Logging: Analisis Kinerja dan Alternatif Kerangka Hukum,” 11 Agustus hal. 5-6.<br />

110 EIA/ Telapak, ”Raksasa Dasamuka,” hal. 14; komunikasi lewat email <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> dengan direktur kampanye EIA,<br />

Julian Newman, 5 Mei 2009.<br />

111<br />

“Minister Complains of Weak Law Enforcement against Loggers,” Antara, 26 Januari 2006.<br />

112 Wawancara <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> dengan anggota Yaysan Titian (nama dirahasiakan), Pontianak, 3 Juni 2008, dan anggota<br />

Kontak Borneo (nama dirahasiakan), Jakarta, 2 November 2008.<br />

47 <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> | Desember 2009

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!