07.05.2014 Views

Kunci Kebahagiaan - File-filenya rismaka.wordpress.com

Kunci Kebahagiaan - File-filenya rismaka.wordpress.com

Kunci Kebahagiaan - File-filenya rismaka.wordpress.com

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

demikian juga halnya dengan syariat-Nya, yang meliputi pahala dan siksa. Allah<br />

SWT menunjukkan hal ini pada ayat lain dalam Al-Qur'an, sebagaimana firman-Nya,<br />

"Apakah manusia mengira bahwa ia akan dibiarkan begitu saja tanpa<br />

pertanggungjawaban." (al-Qiyaamah: 36)<br />

Artinya, apakah mereka mengira bahwa mereka tidak dipedulikan, dibiarkan,<br />

tidak diperintah, tidak dilarang, tidak diberi pahala, dan tidak disiksa? Ayat ini<br />

menunjukkan bahwa anggapan tadi bertentangan dengan kesempurnaan hikmah-<br />

Nya. Ketuhanan, keagungan, serta hikmah-Nya menolak hal tersebut. Karena itu,<br />

Allah SWT berfirman dalam bentuk pengingkaran terhadap orang yang memiliki<br />

prasangka di atas. Ini menunjukkan bahwa kebaikan Allah SWT tertanam dalam<br />

fitrah dan akal manusia. Begitu pula buruknya membiarkan kebaikan, juga tertanam<br />

di dalam fitrah manusia. Maka, bagaimana mungkin sesuatu yang keburukannya<br />

tertanam di dalam fitrah dan akal manusia dapat dinisbatkan kepada Tuhan? Allah<br />

SWT berfirman,<br />

"Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu<br />

secara bermain-main saja dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada<br />

Kami?Maka, Maha Tinggi Allah, Raja yang sebenamya. Tidak ada Tuhan selain<br />

Dia, Tuhan yang memiliki Arasy yang mulia." (al-Mu rninuun: 115-116)<br />

Sebagaimana dalam ayat di atas, Allah SWT mensucikan Zat-Nya dari anggapan<br />

batil yang bertentangan dengan nama dan sifat-sifat-Nya serta tidak layak bagi<br />

keagungan-Nya. Dia juga menegaskan bahwa penisbatan anggapan tersebut kepada-<br />

Nya tidaklah benar. Dan, ayat-ayat seperti ini banyak terdapat dalam Al-Qur'an.<br />

Allah SWT menyukai, bagi hamba-hamba-Nya, hal-hal yang perealisasiannya<br />

tergantung pada terwujudnya sebab-sebab yang mereka capai, yang menghantarkan<br />

kepada hal-hal tersebut. Hal-hal tersebut tidak dapat tercapai kecuali dalam tempat<br />

cobaan serta ujian. Maka, Allah SWT mencintai orang-orang yang sabar, orang-orang<br />

yang bersyukur, orang-orang yang bersatu untuk berperang di jalan-Nya, orangorang<br />

yang bertobat, dan orang-orang yang menyucikan diri mereka. Dan merupakan<br />

hal yang sudah jelas, bahwa kecintaan Allah ini tidak akan tercapai tanpa adanya<br />

sebab-sebab, sebagaimana kemustahilan terwujudnya akibat tanpa adanya sebab.<br />

Kegembiraan Allah SWT atas tobat hamba-Nya lebih besar daripada kegembiraan<br />

seseorang yang kehilangan tunggangan beserta seluruh perbekalan di atasnya di<br />

sebuah lembah nan tandus, lalu tiba-tiba ia menemukannya. Hal ini sebagaimana<br />

disebutkan dalam riwayat shahih bahwa Nabi saw. bersabda,<br />

"Sesungguhnya kegembiraan Allah karena tobat seorang mukmin, lebih besar<br />

daripada seseorang yang berada di tanah tandus bersama hewan tunggangannya<br />

yang membawa makanan dan minumannya, lalu ia tertidur. Tatkala terbangun<br />

ia tidak menemukan tunggangannya. Kemudian dia mencarinya hingga dahaga<br />

menyerangnya, sehingga ia putus asa dan berkata, 'Aku akan kembali ke tempat<br />

28 <strong>Kunci</strong> <strong>Kebahagiaan</strong><br />

Tidak untuk tujuan komersil<br />

Maktabah Raudhatul Muhibbin

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!