31.10.2014 Views

Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Departemen Kesehatan Republik Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

KATA PENGANTAR<br />

Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar<br />

rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan amanat UUD<br />

1945 pasal 28 ayat 1 dan Undang Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang <strong>Kesehatan</strong>.<br />

DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> merupakan bantuan kepada daerah tertentu untuk mendanai<br />

dukungan pelayanan kesehatan yang merupakan kewenangan dan tanggung jawab<br />

daerah ke arah peningkatan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan.<br />

DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> tahun 2009 difokuskan pada pelayanan kesehatan dasar<br />

(Puskesmas dan jaringannya) khususnya pembangunan Pos <strong>Kesehatan</strong> Desa (Poskesdes)<br />

dalam rangka pencapaian 100% desa menjadi desa siaga pada tahun 2009. Disamping<br />

itu digunakan untuk pelayanan kesehatan rujukan (RS Provinsi/Kabupaten/Kota) dan<br />

kegiatan penunjang terbatas (Instalasi Farmasi, penyedian peralatan pelatihan<br />

bidan/tenaga kesehatan di Dinas <strong>Kesehatan</strong> Kabupaten/Kota).<br />

Pada tahun 2009 telah ditetapkan 431 Dinas <strong>Kesehatan</strong> Kabupaten/Kota, 35 Rumah<br />

Sakit Provinsi dan 240 Rumah Sakit Kabupaten/Kota yang mendapatkan DAK Bidang<br />

<strong>Kesehatan</strong> tahun 2009<br />

Diharapkan Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 ini, dapat<br />

dimanfaatkan secara optimal oleh pemerintah daerah guna terselenggaranya DAK Bidang<br />

<strong>Kesehatan</strong> dengan baik sesuai arah yang ditentukan.<br />

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat dan hidayah serta<br />

memberikan petunjuk dan kekuatan bagi kita dalam melaksanakan pembangunan<br />

kesehatan di <strong>Indonesia</strong> yang kita cintai.<br />

Jakarta, November 2008<br />

Menteri <strong>Kesehatan</strong> <strong>Republik</strong> <strong>Indonesia</strong>,<br />

Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP (K)<br />

i


DAFTAR ISI<br />

KATA PENGANTAR<br />

i<br />

DAFTAR ISI<br />

ii<br />

BAB I PENDAHULUAN<br />

LATAR BELAKANG 1<br />

BAB II KEBIJAKAN<br />

A. KEBIJAKAN UMUM 5<br />

B. KEBIJAKAN KHUSUS 6<br />

C. RUANG LINGKUP 7<br />

D. MEKANISME PENGALOKASIAN 10<br />

E. KRITERIA TEKNIS DAN FORMULASI ANGGARAN 11<br />

BAB III POSKESDES<br />

A. PEMBANGUNAN BARU 13<br />

B. PENINGKATAN 15<br />

BAB IV PUSKESMAS PERAWATAN<br />

A. PEMBANGUNAN BARU 17<br />

B. PENINGKATAN 19<br />

C. REHABILITASI 20<br />

BAB V PUSKESMAS<br />

A. PEMBANGUNAN BARU 22<br />

B. PENINGKATAN 23<br />

C. REHABILITASI 25<br />

D. PERLUASAN 26<br />

BAB VI PUSKESMAS PEMBANTU<br />

A. REHABILITASI 28<br />

BAB VII RUMAH DINAS DOKTER, PERAWAT DAN BIDAN PUSKESMAS<br />

A. PEMBANGUNAN BARU 29<br />

B. REHABILITASI 30<br />

BAB VIII PUSKESMAS KELILING<br />

A. PENGADAAN 32<br />

B. REHABILITASI 34<br />

ii


BAB IX KENDARAAN OPERASIONAL RODA 2 36<br />

BAB X PERALATAN KESEHATAN 37<br />

BAB XI SARANA DAN PRASARANA INSTALASI FARMASI<br />

KABUPATEN/KOTA<br />

A. PEMBANGUNAN BARU 40<br />

B. REHABILITASI 41<br />

C. SARANA PENDUKUNG 42<br />

BAB XII PENGADAAN PERALATAN KESEHATAN INSTALASI 44<br />

GAWAT DARURAT (IGD) RUMAH SAKIT<br />

BAB XIII PENINGKATAN SARANA PRASARANA DAN 49<br />

PENGADAAN PERALATAN KESEHATAN UNTUK<br />

RUMAH SAKIT SIAP PONEK<br />

BAB XIV UNIT TRANSFUSI DARAH RUMAH SAKIT<br />

A. PEMBANGUNAN BARU 57<br />

B. REHABILITASI UTDRS 60<br />

C. PEMENUHAN KEBUTUHAN PERALATAN UTDRS 60<br />

BAB XV BANK DARAH RUMAH SAKIT 64<br />

BAB XVI FASILITAS TEMPAT TIDUR KELAS III RUMAH SAKIT 68<br />

BAB XVII PERALATAN NON KESEHATAN TERBATAS<br />

A. SISTIM INFORMASI KESEHATAN 72<br />

B. PERALATAN PROMOSI KESEHATAN 77<br />

C. PENGADAAN PERALATAN PERAGA PELATIHAN 79<br />

TENAGA KESEHATAN<br />

BAB XVIII PERENCANAAN 81<br />

BAB XIX PELAPORAN 83<br />

BAB XX PEMANTAUAN 84<br />

BAB XXI PENUTUP 86<br />

LAMPIRAN<br />

1. DEFINISI OPERASIONAL 87<br />

2. FORM EVALUASI 1 94<br />

3. FORM EVALUASI 2 95<br />

4. FORM EVALUASI 3 97<br />

5. DAFTAR NAMA PULAU TERLUAR 98<br />

iii


6. DAFTAR 101 PUSKESMAS PRIORITAS 100<br />

7. DATA 199 KABUPATEN TERTINGGAL DAN PPK TERLUAR 104<br />

8. STANDAR PERALATAN & LOGISTIK POSKESDES 106<br />

9. RUANG KONSULTASI GIZI 110<br />

10. DAFTAR PRIORITAS PERALATAN DITJEN PP & PL 111<br />

11. STANDAR FASILITAS MEDIS INSTALASI GAWAT DARURAT 117<br />

12. PERALATAN PONEK 122<br />

13. BAGIAN YANG DAPAT DIHUBUNGI 124<br />

14. ALOKASI DAK KESEHATAN TAHUN 2009 125<br />

15. KEBUTUHAN PERALATAN PELAYANAN KESEHATAN IBU 142<br />

iv


BAB I<br />

PENDAHULUAN<br />

A. Latar Belakang<br />

Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua<br />

komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara.<br />

Pembangunan yang dilaksanakan harus dapat menjamin bahwa<br />

manfaatnya dapat diterima oleh semua pihak, berdampak adil bagi<br />

perempuan dan laki laki (responsif gender).<br />

Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu<br />

hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan<br />

sesuai dengan amanat UUD 1945 pasal 28 ayat 1 dan Undang Undang<br />

Nomor 23 Tahun 1992 tentang <strong>Kesehatan</strong>.<br />

Dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM), indikator status kesehatan<br />

merupakan salah satu komponen utama selain pendidikan dan<br />

pendapatan per kapita. Dengan demikian pembangunan kesehatan<br />

merupakan suatu investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya<br />

manusia dalam mendukung percepatan pembangunan nasional.<br />

Pembangunan bidang kesehatan juga menjadi perhatian penting dalam<br />

komitmen internasional, yang dituangkan dalam Millennium Development<br />

Goals (MDGs). Dalam MDGs terdapat target target yang terkait langsung<br />

dengan bidang kesehatan yaitu target 4 (menurunkan angka kematian<br />

anak), target 5 (meningkatkan kesehatan ibu) dan target 6 (memerangi<br />

HIV dan AIDS, malaria serta penyakit lainnya), serta 2 target lainya yg<br />

tidak terkait langsung yaitu target 1 (memberantas kemiskinan dan<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 1


kelaparan ekstrem) dan target 3 (mendorong kesetaraan gender dan<br />

pemberdayaan perempuan). <strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong> telah menyusun<br />

strategi untuk pencapaian target-target tersebut.<br />

Upaya penjabaran dari pelaksanaan MDGs juga dituangkan dalam<br />

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Arah<br />

kebijakan pembangunan kesehatan dalam RPJMN antara lain diarahkan<br />

pada peningkatan jumlah, jaringan dan kualitas Puskesmas serta<br />

pemerataan dan peningkatan kualitas fasilitas kesehatan dasar. Salah<br />

satu strategi untuk mewujudkan visi <strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong> (Depkes)<br />

adalah meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan<br />

yang berkualitas seperti yang tercantum dalam Rencana Strategis<br />

(Renstra) Depkes Tahun 2005-2009.<br />

Sesuai dengan Undang Undang No 33 Tahun 2004, dalam rangka<br />

pelaksanaan otonomi daerah/desentralisasi, terdapat pembagian peran<br />

dan wewenang antara pemerintah pusat dan daerah. Dalam<br />

pembangunan kesehatan, pemerintah pusat dan daerah menyediakan<br />

pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau dan berkualitas.<br />

Melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), pemerintah pusat memberikan<br />

anggaran pada daerah untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan<br />

urusan daerah dan merupakan prioritas nasional.<br />

DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 difokuskan pada pelayanan kesehatan<br />

dasar (Puskesmas dan jaringannya) khususnya pembangunan Pos<br />

<strong>Kesehatan</strong> Desa (Poskesdes) dalam rangka pencapaian 100% desa<br />

menjadi desa siaga pada tahun 2009. Disamping itu digunakan untuk<br />

pelayanan kesehatan rujukan (Rumah Sakit Provinsi/Kabupaten/Kota) dan<br />

kegiatan penunjang terbatas (Instalasi Farmasi, penyedian peralatan<br />

pelatihan bidan/tenaga kesehatan di Dinas <strong>Kesehatan</strong> Kabupaten/Kota).<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 2


DAK pelayanan kesehatan dasar dimanfaatkan untuk pembangunan,<br />

peningkatan, perbaikan dan pengadaan sarana prasarana serta peralatan<br />

kesehatan Puskesmas dan jaringannya, Poskesdes serta penyediaan<br />

sarana/prasarana penunjang pelayanan kesehatan di kabupaten/kota<br />

DAK pelayanan kesehatan rujukan dimanfaatkan untuk pembangunan,<br />

peningkatan, perbaikan dan pengadaan sarana prasarana serta peralatan<br />

kesehatan RS Provinsi/Kabupaten/Kota serta Unit Transfusi Darah.<br />

DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 juga dapat digunakan untuk<br />

merehabilitasi institusi pelayanan kesehatan dasar paska terjadinya<br />

bencana/kerusuhan atau membangun institusi pelayanan kesehatan dasar<br />

sebagai akibat dari pemekaran suatu daerah maupun untuk dapat<br />

mengatasi suatu permasalahan kesehatan sebagai dampak perubahan<br />

lingkungan/pembangunan dan pertimbangan politik untuk keutuhan dan<br />

integritas negara <strong>Indonesia</strong>.<br />

Buku Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009<br />

berisi penjelasan rinci pemanfaatan DAK, dilengkapi informasi dalam<br />

pelaksanaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> di daerah dan merupakan bagian<br />

yang tidak terpisahkan dengan buku petunjuk teknis/pelaksanaan lainnya.<br />

Apabila dalam pelaksanaannya, daerah akan merubah hal hal yang<br />

tercantum dalam buku ini maka daerah harus mengirimkan surat<br />

permohonan ke <strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong> untuk mendapatkan persetujuan.<br />

Usulan perubahan pelaksanaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009<br />

dikirimkan kepada Menteri <strong>Kesehatan</strong> up. Direktur Jenderal Bina<br />

<strong>Kesehatan</strong> Masyarakat (untuk pelayanan kesehatan dasar) dan Direktur<br />

Jenderal Bina Pelayanan Medik (untuk pelayanan kesehatan rujukan).<br />

Selanjutnya buku petunjuk teknis ini menjadi pedoman pelaksanaan DAK<br />

Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 3


B. Tujuan<br />

1. Umum<br />

Membantu mendanai kegiatan fisik bidang kesehatan yang merupakan<br />

urusan daerah sesuai dengan prioritas pembangunan kesehatan<br />

nasional tahun 2009.<br />

2. Khusus<br />

Meningkatkan pemerataan, jangkauan dan mutu sarana pelayanan<br />

kesehatan dasar, kesehatan rujukan dan pendukungnya, serta Upaya<br />

<strong>Kesehatan</strong> Bersumber-daya Masyarakat (UKBM) di Kabupaten/Kota<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 4


BAB II<br />

KEBIJAKAN<br />

A. Kebijakan Umum<br />

1. DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> merupakan bantuan kepada daerah<br />

tertentu untuk mendanai dukungan pelayanan kesehatan yang<br />

merupakan kewenangan dan tanggung jawab daerah ke arah<br />

peningkatan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan dengan<br />

memperhatikan keadilan dan kesetaraan gender.<br />

2. DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> untuk membantu daerah membiayai<br />

kebutuhan fisik sarana, prasarana dan peralatan kesehatan yang<br />

merupakan urusan daerah dan merupakan prioritas nasional di<br />

bidang kesehatan.<br />

3. DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 difokuskan pada pelayanan<br />

kesehatan dasar (Puskesmas dan jaringannya) khususnya<br />

pembangunan Poskesdes dalam rangka pencapaian 100% desa<br />

menjadi desa siaga pada tahun 2009. Disamping itu digunakan<br />

untuk pelayanan kesehatan rujukan (Rumah Sakit<br />

Provinsi/Kabupaten/Kota) dan kegiatan penunjang terbatas<br />

(Instalasi Farmasi, peralatan pelatihan bidan/tenaga kesehatan).<br />

4. Dalam pelaksanaan kegiatan, Pemerintah Daerah harus<br />

menyediakan pembiayaan yang bersumber dari daerah untuk<br />

biaya operasional, pemeliharaan/perawatan sarana dan peralatan<br />

kesehatan, ketersediaan tenaga pelaksana, serta aspek lainnya<br />

sebagai akibat pelaksanaan kegiatan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong>.<br />

5. Bupati/Walikota diberikan kewenangan mengusulkan kepada<br />

Menteri <strong>Kesehatan</strong> tentang perubahan pemanfaatan ruang lingkup<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 5


kegiatan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> sebagai akibat terjadinya bencana<br />

atau kerusuhan di daerah tersebut atau adanya peraturan/instruksi<br />

Presiden/Menteri <strong>Kesehatan</strong> tentang kebijakan kesehatan yang<br />

alokasi anggarannya belum tertampung di tahun 2009.<br />

Selanjutnya apabila telah disetujui oleh Menteri <strong>Kesehatan</strong> atau<br />

pejabat yang ditunjuk oleh Menteri <strong>Kesehatan</strong>. Proses selanjutnya<br />

akan dibahas dan ditetapkan pemerintah daerah bersama DPRD<br />

Kabupaten/Kota tersebut.<br />

6. Alokasi pagu anggaran DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> terdiri dari<br />

anggaran untuk sarana, prasarana dan peralatan kesehatan<br />

pelayanan kesehatan dasar termasuk penunjang serta sarana<br />

pelayanan kesehatan rujukan di provinsi/kabupaten/kota.<br />

7. Kepala Dinas <strong>Kesehatan</strong> Kabupaten/Kota bertanggung jawab<br />

untuk anggaran sarana pelayanan kesehatan dasar dan Direktur<br />

RS Provinsi/Kabupaten/Kota bertanggung jawab terhadap<br />

anggaran untuk sarana pelayanan kesehatan rujukan.<br />

B. Kebijakan Khusus<br />

Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> diprioritaskan untuk :<br />

1. Mendukung pencapaian target MDGs no 1,3,4,5, 6 (memberantas<br />

kemiskinan dan kelaparan ekstrem, mendorong kesetaraan gender<br />

dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian<br />

anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV dan AIDS,<br />

malaria serta penyakit lainnya).<br />

2. Mendukung pelaksanaan program pengembangan Desa Siaga<br />

melalui pembangunan Poskesdes atau peningkatan Polindes<br />

menjadi Poskesdes sehingga tercapai seluruh desa menjadi desa<br />

siaga pada tahun 2009.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 6


3. Mendukung peningkatan akses, pemerataan dan kualitas<br />

pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan jaringannya serta<br />

mendukung kegiatan penunjang terbatas di Dinas <strong>Kesehatan</strong><br />

Kabupaten/Kota.<br />

4. Menunjang percepatan pembangunan sarana dan prasarana<br />

kesehatan di wilayah terpencil, tertinggal, perbatasan dan<br />

kepulauan termasuk pulau-pulau kecil terluar atau daerah<br />

pemekaran.<br />

5. Mempercepat pelaksanaan rehabilitasi sarana pelayanan kesehatan<br />

dasar akibat terjadinya suatu bencana/kerusuhan/dampak<br />

kerusakan suatu lingkungan di daerah tersebut.<br />

6. Menyediakan penambahan fasilitas rawat inap kelas III RS di<br />

Provinsi/Kabupaten/Kota.<br />

7. Membangun Unit Transfusi Darah Rumah Sakit (UTDRS) dan Bank<br />

Darah Rumah Sakit (BDRS) Provinsi/Kabupaten/Kota serta<br />

peningkatan fasilitas sarana, prasarana dan peralatan RS<br />

Pertolongan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK).<br />

8. Mempercepat RS menjadi safe community center dengan<br />

melengkapi peralatan kesehatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD)<br />

RS.<br />

C. Ruang Lingkup<br />

DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> tahun 2009 diarahkan untuk kegiatan :<br />

1. Penyediaan Sarana Prasarana dan Peralatan <strong>Kesehatan</strong> untuk<br />

Pelayanan <strong>Kesehatan</strong> Dasar di Puskesmas dan jaringannya, Pos<br />

<strong>Kesehatan</strong> Desa dan Penunjang Pelayanan <strong>Kesehatan</strong> terbatas di<br />

Kabupaten/Kota.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 7


Menu Utama<br />

a. Pembangunan Pos <strong>Kesehatan</strong> Desa (Poskesdes) termasuk alat:<br />

1) Pembangunan baru<br />

2) Peningkatan Pondok Bersalin Desa (Polindes) menjadi<br />

Poskesdes<br />

b. Pembangunan Puskesmas Perawatan di pulau pulau terluar<br />

yang berpenduduk (termasuk alat dan rumah dinas)<br />

1) Pembangunan baru<br />

2) Peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas Perawatan<br />

c. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar melalui :<br />

1) Peningkatan Puskesmas Pembantu menjadi Puskesmas<br />

2) Peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas Perawatan<br />

3) Pembangunan Puskesmas baru<br />

d. Melengkapi Puskesmas Perawatan mampu Pertolongan Obstetri<br />

Neonatal Emergency Dasar (PONED) minimal 4 Puskesmas<br />

Perawatan per Kabupaten/Kota melalui pengadaan alat medis :<br />

1) Penyediaan/penggantian kerusakan PONED kit, bidan kit, KB<br />

kit<br />

2) Penyediaan alat deteksi pencegahan komplikasi kebidanan<br />

(protein dan glukosa urine/dip stick,hemoglobin/Hb Sahli,<br />

golongan darah)<br />

3) Alat deteksi khusus (malaria/rapid diagnostik test untuk<br />

daerah malaria dan malaria kit, HIV/rapid test 3 jenis untuk<br />

daerah dengan kasus HIV tinggi, alat diagnostik TB untuk<br />

pemeriksaan sputum/dahak, alat diagnosis leptotex untuk<br />

avian influenza)<br />

4) Alat cold chain untuk vaksin, dengan tenaga surya (daerah<br />

tidak punya listrik).<br />

5) Alat pengolahan limbah cair<br />

e. Pengadaan roda 2 untuk petugas Puskesmas dan Bidan di<br />

desa<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 8


f. Pengadaan Puskesmas Keliling (Pusling) dan Perairan roda 4<br />

g. Pengadaan dan atau penggantian sarana pendukung<br />

penyimpanan vaksin/obat di Instalasi Farmasi<br />

Menu Pilihan<br />

a. Rehabilitas Puskesmas Pembantu, Puskesmas, Puskesmas<br />

Perawatan yang rusak berat.<br />

b. Pembangunan dan rehabilitasi rumah dinas dokter dan<br />

paramedis yang rusak berat.<br />

c. Peningkatan Puskesmas Pembantu menjadi Puskesmas yang<br />

dapat melaksanakan pertolongan persalinan di dalam gedung.<br />

d. Pengadaan alat kesehatan tertentu yang responsif gender<br />

untuk peningkatan pelayanan kesehatan dasar di Poskesdes,<br />

Puskesmas Perawatan, Puskesmas, Puskesmas Pembantu,<br />

Puskesmas Keliling.<br />

e. Pengembangan Sistem Informasi <strong>Kesehatan</strong> sesuai dengan<br />

SIKNAS on line.<br />

f. Pengadaan peralatan peraga pelatihan tenaga kesehatan di<br />

Dinas <strong>Kesehatan</strong> Kabupaten/Kota.<br />

g. Pengadaan paket peralatan penyuluhan untuk Puskesmas.<br />

h. Pembangunan baru Instalasi Farmasi khusus daerah<br />

pemekaran.<br />

i. Pengadaan dan atau penggantian sarana pendukung distribusi<br />

Instalasi Farmasi.<br />

2. Penyediaan Sarana Prasarana dan Peralatan <strong>Kesehatan</strong><br />

untuk Pelayanan <strong>Kesehatan</strong> Rujukan (RS<br />

Provinsi/Kabupaten/Kota)<br />

a. Pemenuhan peralatan IGD RS<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 9


. Pembangunan sarana prasarana dan pemenuhan peralatan<br />

PONEK RS<br />

c. Pembangunan, rehabilitasi dan pemenuhan peralatan UTD RS<br />

dan BDRS<br />

d. Peningkatan fasilitas tempat tidur kelas III RS<br />

1) Pembangunan bangsal rawat inap kelas III<br />

2) Pemenuhan set tempat tidur kelas III dan kelengkapannya<br />

D. Mekanisme Pengalokasian Tahun 2009<br />

Penghitungan alokasi DAK dilakukan melalui 2 (dua) tahapan, yaitu:<br />

1. Penentuan daerah tertentu yang menerima DAK<br />

2. Penentuan besaran alokasi DAK masing masing daerah.<br />

Penentuan daerah tertentu yang mendapatkan alokasi DAK harus<br />

memenuhi kriteria umum, kriteria khusus dan kriteria teknis. Kriteria<br />

umum dan kriteria khusus merupakan kewenangan dari <strong>Departemen</strong><br />

Keuangan, sedangkan kriteria teknis merupakan kewenangan dari<br />

<strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong>.<br />

Besaran alokasi DAK masing masing daerah ditentukan dengan<br />

penghitungan indeks berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus dan<br />

kriteria teknis.<br />

Usulan ruang lingkup kegiatan dan besaran alokasi DAK<br />

dibahas dan diputuskan oleh Panitia Kerja Belanja Daerah DPR RI.<br />

kemudian<br />

Kaidah-kaidah mengenai mekanisme pengalokasian DAK dapat dilihat<br />

pada PP No 55 tahun 2005<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 10


E. Kriteria Teknis dan Formulasi Alokasi Anggaran<br />

1. Penyediaan Sarana Prasarana dan Peralatan <strong>Kesehatan</strong> untuk<br />

Pelayanan <strong>Kesehatan</strong> Dasar, Pos <strong>Kesehatan</strong> Desa dan<br />

Penunjang Pelayanan <strong>Kesehatan</strong> di Kabupaten/Kota<br />

Kriteria teknisnya mempertimbangkan :<br />

a. Indeks Kemiskinan Masyarakat dengan bobot 5%<br />

b. Index jumlah dan kondisi Puskesmas (perawatan dan non<br />

perawatan), Puskesmas Pembantu (Pustu), Pusling (perairan dan<br />

roda 4) yang rusak berat dan rusak total dengan bobot 40 %<br />

c. Index luas wilayah dengan bobot 15 %<br />

d. Index jumlah penduduk dengan bobot 15 %<br />

e. Index kinerja laporan DAK tahun tahun sebelumnya dengan bobot<br />

5 %<br />

f. Index cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga<br />

kesehatan dengan bobot 20 %<br />

2. Penyediaan Sarana Prasarana dan Peralatan <strong>Kesehatan</strong> untuk<br />

Pelayanan <strong>Kesehatan</strong> Rujukan (RS Provinsi/Kabupaten/Kota)<br />

Kriteria teknisnya mempertimbangkan :<br />

a. Bobot IGD RS 30% jika memenuhi persyaratan mendapatkan<br />

peralatan IGD RS maka mendapat bobot 1, jika tidak maka bobot<br />

0.<br />

b. Bobot PONEK 25%, jika memenuhi persyaratan sebagai RS PONEK<br />

maka mendapat bobot 1, jika tidak maka bobot 0.<br />

c. Bobot untuk UTDRS/BDRS 20%<br />

1) Pendirian UTDRS dengan bobot 0,4<br />

2) Renovasi UTDRS dengan bobot 0,4<br />

3) Pendirian BDRS dengan bobot 0,2<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 11


d. Bobot untuk TT kelas III 15%<br />

1) Indeks BOR kelas III dengan bobot 0,6<br />

2) Indeks TT kelas III dengan bobot 0,3<br />

3) Indeks rasio TT kelas III terhadap total TT RS dengan bobot 0,1<br />

e. Indeks jumlah penduduk 5%<br />

f. Indeks Kemiskinan Masyarakat 5%<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 12


BAB III<br />

POS KESEHATAN DESA<br />

A. Pembangunan Baru<br />

Pos <strong>Kesehatan</strong> Desa (Poskesdes) adalah Upaya <strong>Kesehatan</strong> Bersumberdaya<br />

Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka<br />

mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat<br />

desa. Pembangunan Poskesdes adalah sebagai upaya untuk mewujudkan<br />

Desa Siaga dan dibangun dengan mempertimbangkan persyaratan<br />

sebagai berikut :<br />

1. Persyaratan Umum<br />

a. Pembangunan baru Poskesdes pada setiap desa yang belum ada<br />

Poskesdes atau Polindes.<br />

b. Di daerah yang masyarakatnya tidak mampu membangun secara<br />

swadaya.<br />

c. Bentuk lain Poskesdes<br />

Bagi desa yang sudah tersedia sarana pelayanan kesehatan maka<br />

bangunan Poskesdes dapat menumpang di fasilitas desa yang sudah<br />

ada atau dibangunkan dengan tata ruang tanpa tempat pelayanan<br />

kesehatan/hanya ruang administrasi.<br />

d. Lokasi Poskesdes :<br />

1) Mempertimbangkan ketersediaan lahan yang berada di tengah<br />

pemukiman.<br />

2) Mudah dijangkau oleh masyarakat (transportasi).<br />

3) Mempertimbangkan keamanan petugas kesehatan.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 13


4) Mempertimbangkan jarak dari fasilitas pelayanan kesehatan yang<br />

ada.<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

a. Luas bangunan<br />

1) Luas ruangan/bangunan sesuai dengan kondisi setempat dengan<br />

memperhatikan kebutuhan minimal pelayanan/kegiatan dan<br />

kesetaraan gender laki – laki dan perempuan<br />

2) Jumlah sarana dan ruangan tergantung jenis pelayanan/kegiatan<br />

yang dilaksanakan.<br />

3) Pembangunan baru Poskesdes dapat menggunakan bahan<br />

bangunan yang dihasilkan oleh wilayah setempat.<br />

b. Denah tata-ruang<br />

Rancangan tata-ruang/bangunan Poskesdes agar tetap<br />

memperhatikan fungsinya sebagai sarana pelayanan kesehatan dan<br />

juga memperhatikan keadilan dan kesetaraan gender dengan<br />

mempertimbangkan kebutuhan bagi laki-laki dan perempuan<br />

dengan mengacu pada pedoman yang ada.<br />

c. Peralatan kesehatan<br />

Kebutuhan jenis dan jumlah peralatan minimal Poskesdes mengacu<br />

pada buku Petunjuk Teknis Pengembangan dan Penyelenggaraan<br />

Pos <strong>Kesehatan</strong> Desa, Ditjen Bina Kesmas Tahun 2006.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 14


B. Peningkatan Polindes menjadi Poskesdes<br />

Pembangunan Poskesdes yang berasal dari peningkatan Pondok Bersalin<br />

Desa (Polindes) wajib dilakukan, sehingga tahun 2009 seluruh Polindes<br />

menjadi Poskesdes, dengan mempertimbangkan persyaratan berikut ini :<br />

1. Persyaratan Umum<br />

Seluruh Polindes yang sudah ada di desa ditingkatkan menjadi<br />

Poskesdes , dengan catatan Polindes yang dimaksud adalah milik desa.<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

a. Luas lahan dan bangunan<br />

Jumlah sarana dan ruangan tergantung jenis pelayanan/kegiatan<br />

yang dilaksanakan. Guna meningkatkan fungsi pelayanannya, luas<br />

lahan yang diperlukan untuk peningkatan Polindes menjadi<br />

Poskesdes, minimal dengan rincian kebutuhan tata ruangnya adalah<br />

sebagai berikut :<br />

1) Ruang untuk fungsi pelayanan dan atau administrasi.<br />

2) Ruang untuk tempat tinggal tenaga kesehatan.<br />

b. Peningkatan Polindes menjadi Poskesdes<br />

Dapat menggunakan bahan bangunan yang dihasilkan oleh wilayah<br />

setempat.<br />

c. Denah tata-ruang<br />

Rancangan tata-ruang/bangunan Poskesdes agar tetap<br />

memperhatikan fungsinya sebagai sarana pelayanan kesehatan dan<br />

memperhatikan keadilan dan kesetaraan gender. Denah dan tata<br />

ruang mengacu pada buku Petunjuk Teknis Pengembangan dan<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 15


Penyelenggaraan Pos <strong>Kesehatan</strong> Desa, Ditjen Bina Kesmas Tahun<br />

2006.<br />

c. Peralatan kesehatan<br />

Kebutuhan jenis dan jumlah peralatan minimal Poskesdes mengacu<br />

pada buku Petunjuk Teknis Pengembangan dan Penyelenggaraan<br />

Pos <strong>Kesehatan</strong> Desa, Ditjen Bina Kesmas Tahun 2006.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 16


BAB IV<br />

PUSKESMAS PERAWATAN<br />

A. Pembangunan Baru<br />

Pembangunan baru Puskesmas Perawatan dilaksanakan dalam rangka<br />

meningkatkan jangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang<br />

bermutu dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang perlu dirawat.<br />

Pembangunan baru Puskesmas Perawatan terutama diprioritaskan untuk<br />

wilayah tertinggal, terpencil, kepulauan dan perbatasan. Pembangunan<br />

Puskesmas Perawatan tersebut termasuk peralatan kesehatan dan rumah<br />

dinas petugas kesehatan.<br />

1. Persyaratan Umum<br />

Harus memenuhi satu atau lebih persyaratan di bawah ini :<br />

a. Kebutuhan akan adanya Puskesmas Perawatan, diutamakan di<br />

wilayah terpencil, tertinggal, kepulauan dan perbatasan dengan<br />

negara lain (101 Puskesmas terlampir).<br />

b. Lokasi Puskesmas berada dalam waktu tempuh lebih dari 2 jam ke<br />

rumah sakit.<br />

c. Kabupaten pemekaran yang belum memiliki rumah sakit.<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

a. Luas lahan dan bangunan<br />

Jumlah sarana dan ruangan tergantung jenis pelayanan/kegiatan<br />

yang dilaksanakan, dengan luas sesuai ketentuan. Pembangunan<br />

Puskesmas Perawatan, rumah dokter dan rumah petugas kesehatan<br />

harus berada dalam satu lokasi.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 17


. Denah tata-ruang<br />

1) Rancangan tata-ruang/bangunan agar memperhatikan fungsi<br />

sebagai sarana pelayanan kesehatan dan memperhatikan hal-hal<br />

yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan laki-laki dan<br />

perempuan.<br />

2) Setiap Puskesmas Perawatan harus dilengkapi dapur gizi dan<br />

peralatannya yang mengacu pada Buku Pedoman Peralatan<br />

Puskesmas, <strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong>, Tahun 2007.<br />

3) Setiap Puskesmas Perawatan harus dilengkapi ruang konsultasi<br />

gizi (terlampir)<br />

4) Setiap Puskesmas Perawatan harus dilengkapi dengan UGD yang<br />

dapat memberikan pelayanan PONED. Pelayanan PONED<br />

mengacu pada buku acuan Pelatihan Pelayanan Obstetri Neonatal<br />

Emergensi Dasar, Ditjen Bina Kesmas Tahun 2007.<br />

5) Puskesmas Perawatan harus mempertimbangkan nilai – nilai<br />

privasi dari pasien.<br />

6) Khusus wilayah terpencil dan kepulauan, ruang rawat inap<br />

minimal 2 tempat tidur. Denah tata-ruang mengacu pada buku<br />

Pedoman Tata Ruang Puskesmas, Ditjen Bina Kesmas Tahun<br />

2007 serta lampiran pedoman yang disempurnakan dan pedoman<br />

program.<br />

c. Peralatan kesehatan<br />

Kebutuhan minimal peralatan kesehatan mengacu pada buku<br />

Pedoman Peralatan, Ditjen Bina Kesmas Tahun 2007 serta lampiran<br />

pedoman yang disempurnakan.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 18


B. Peningkatan<br />

Peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas Perawatan dilaksanakan<br />

dalam rangka pengembangan pelayanan dan rujukan kesehatan. Setiap<br />

peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas Perawatan dilengkapi dengan<br />

penyediaan alat dan rumah dinas dokter/paramedis (bila belum ada).<br />

1. Persyaratan Umum<br />

a. Kebutuhan akan adanya Puskesmas Perawatan, antara lain pada :<br />

(harus memenuhi satu atau lebih persyaratan di bawah ini)<br />

1) Puskesmas di wilayah terpencil, tertinggal, kepulauan,<br />

perbatasan dengan negara lain, tepi jalan raya atau daerah<br />

pengembangan<br />

2) Kabupaten pemekaran yang belum tersedia rumah sakit<br />

3) Peningkatan kebutuhan akan pelayanan rujukan tetapi daerah<br />

belum mampu membangun rumah sakit.<br />

b. Lokasi Puskesmas :<br />

(harus memenuhi satu atau lebih persyaratan di bawah ini)<br />

1) Wilayah terpencil, tertinggal, perbatasan dan kepulauan<br />

2) Waktu tempuh lebih dari 2 jam dengan menggunakan sarana<br />

transportasi yang tersedia<br />

3) Pada jalur lalu lintas ramai dan rawan kecelakaan, prioritas pada<br />

lintas Sumatera, jalur Pantura, trans Sulawesi, trans Kalimantan<br />

4) Berdekatan dengan embarkasi haji, pelabuhan laut (transito)<br />

5) Daerah pariwisata dan kawasan industri<br />

6) Daerah dengan jumlah kematian ibu dan jumlah kematian bayi<br />

tinggi<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 19


c. Persyaratan Puskesmas :<br />

1) Kunjungan Puskesmas tinggi.<br />

2) Tidak digunakan untuk menjadikan Puskesmas Perawatan pra<br />

rumah sakit.<br />

3) Adanya telaahan kebutuhan Puskesmas.<br />

4) Ketersediaan tenaga kesehatan oleh pemerintah daerah.<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

a. Luas lahan dan bangunan<br />

Jumlah sarana dan ruangan tergantung jenis pelayanan/kegiatan<br />

yang dilaksanakan. Peningkatan dilakukan antara lain dengan :<br />

1) Menambah ruang sesuai dengan jenis pelayanan yang<br />

dibutuhkan dan memperhatikan keadilan dan kesetaraan gender.<br />

2) Membangun rumah dokter dan/atau dokter gigi bila belum ada<br />

3) Membangun rumah petugas kesehatan (perawat, bidan) bila<br />

belum ada.<br />

4) Sedapat mungkin Puskesmas, rumah dokter dan rumah petugas<br />

kesehatan dalam satu lokasi.<br />

b. Denah tata-ruang mengacu pada pembangunan baru Puskesmas<br />

Perawatan.<br />

c. Peralatan kesehatan mengacu pada pembangunan baru Puskesmas<br />

Perawatan.<br />

C. Rehabilitasi<br />

Guna menunjang serta meningkatkan pelayanan secara optimal di<br />

Puskesmas Perawatan, perlu adanya rehabilitasi fisik pada bangunan yang<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 20


mengalami kerusakan. Pelaksanaan rehabilitasi fisik Puskesmas Perawatan<br />

harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :<br />

1. Persyaratan Umum<br />

a. Puskesmas Perawatan dengan kondisi rusak berat.<br />

b. Untuk peningkatan mutu pelayanan.<br />

c. Untuk peningkatan penampilan.<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

a. Denah tata-ruang bangunan mengacu pada buku Pedoman Tata<br />

Ruang Puskesmas, Ditjen Bina Kesmas Tahun 2007.<br />

b. Rehabilitasi dapat menggunakan bahan bangunan yang dihasilkan<br />

oleh wilayah setempat.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 21


BAB V<br />

PUSKESMAS<br />

A. Pembangunan Baru<br />

Pembangunan baru Puskesmas ditujukan untuk peningkatan jangkauan<br />

pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat.<br />

Pembangunan baru Puskesmas tersebut termasuk penyediaan alat<br />

kesehatan dan rumah dinas petugas kesehatan (bila belum ada)<br />

Persyaratan pembangunan baru Puskesmas adalah :<br />

1. Persyaratan Umum<br />

a. Kebutuhan akan adanya Puskesmas, antara lain pada :<br />

(harus memenuhi satu atau lebih persyaratan di bawah ini)<br />

1) Wilayah terpencil, tertinggal, perbatasan dan kepulauan.<br />

2) Kecamatan pemekaran yang tidak mempunyai Puskesmas.<br />

3) Kepadatan penduduk tinggi, jumlah penduduk lebih dari 30.000<br />

penduduk.<br />

4) Wilayah kerja sangat luas.<br />

5) Relokasi Puskesmas yang disebabkan adanya bencana alam, jalur<br />

hijau, perubahan rencana tata ruang/wilayah, atau terjadinya<br />

masalah hukum pada lokasi fisik bangunan.<br />

b. Lokasi Puskesmas :<br />

1) Di area yang mudah terjangkau baik dari segi jarak maupun<br />

sarana transportasi, dari seluruh wilayah kerjanya.<br />

2) Pertimbangan lainnya yang ditetapkan oleh daerah.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 22


c. Persyaratan Puskesmas :<br />

1) Adanya telaahan kebutuhan Puskesmas.<br />

2) Ketersediaan tenaga kesehatan oleh pemerintah daerah.<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

a. Luas lahan dan bangunan<br />

Jumlah sarana dan ruangan tergantung jenis pelayanan/kegiatan<br />

yang dilaksanakan guna memberikan pelayanan yang optimal.<br />

b. Denah tata-ruang<br />

1) Rancangan tata-ruang/bangunan agar memperhatikan fungsi<br />

sebagai sarana pelayanan kesehatan dan memperhatikan<br />

keadilan dan kesetaraan gender dengan mengacu pada Buku<br />

Pedoman Tata Ruang Puskesmas, Ditjen Binakesmas Tahun<br />

2007.<br />

2) Setiap Puskesmas perlu dilengkapi ruang konsultasi gizi<br />

(terlampir)<br />

3) Puskesmas harus mempertimbangkan nilai - nilai privasi dari<br />

pasien<br />

c. Peralatan kesehatan<br />

Kebutuhan minimal peralatan kesehatan mengacu pada buku<br />

Pedoman Peralatan, Ditjen Bina Kesmas Tahun 2007 serta<br />

lampiran pedoman yang disempurnakan.<br />

B. Peningkatan<br />

Peningkatan Puskesmas Pembantu (Pustu) menjadi Puskesmas termasuk<br />

penyediaan alat kesehatan dan rumah dinas petugas kesehatan.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 23


Peningkatan tersebut perlu mempertimbangkan persyaratan berikut ini :<br />

1. Persyaratan Umum<br />

a. Kebutuhan akan adanya Puskesmas, antara lain pada :<br />

(Harus memenuhi satu atau lebih persyaratan di bawah ini)<br />

1) Kecamatan pemekaran yang tidak mempunyai Puskesmas.<br />

2) Kepadatan penduduk tinggi, jumlah penduduk lebih dari 30.000<br />

penduduk.<br />

3) Wilayah kerja sangat luas.<br />

4) Relokasi Puskesmas yang disebabkan adanya bencana alam, jalur<br />

hijau, perubahan rencana tata ruang/wilayah, atau terjadinya<br />

masalah hukum pada lokasi fisik bangunan.<br />

b. Lokasi Pustu pada wilayah dengan :<br />

1) Pertumbuhan penduduk tinggi, baik dari kelahiran maupun<br />

migrasi, atau;<br />

2) Perkebunan Inti Rakyat atau pemukiman transmigrasi, atau;<br />

3) Berdekatan dengan sentra-sentra ekonomi baru, atau;<br />

4) Wilayah yang akan berkembang.<br />

5) Persyaratan :<br />

a. Adanya telaahan kebutuhan Puskesmas<br />

b. Ketersediaan tenaga kesehatan oleh pemerintah daerah<br />

2) Persyaratan Teknis<br />

Peningkatan Pustu menjadi Puskesmas, diharapkan<br />

mempertimbangkan persyaratan teknis sebagai berikut :<br />

a. Luas lahan dan bangunan<br />

Apabila ketersediaan lahan tidak memungkinkan, dapat<br />

mempertimbangkan untuk peningkatan dengan pembangunan ke<br />

atas (bertingkat). Alternatif lain adalah dengan meningkatkan ruang<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 24


untuk fungsi pelayanan (Puskesmas Induk) seluas 135m 2 , dengan<br />

catatan lokasi rumah dinas dokter dan tenaga kesehatan tetap<br />

berada di wilayah kerja Puskesmas tersebut. Peningkatan Pustu<br />

menjadi Puskesmas dapat menggunakan bahan bangunan yang<br />

dihasilkan oleh wilayah setempat.<br />

b. Denah tata-ruang<br />

Rancangan tata-ruang/bangunan agar memperhatikan fungsi<br />

sebagai sarana pelayanan kesehatan dan memperhatikan keadilan<br />

dan kesetaraan gender. Denah tata ruang mengacu pada buku<br />

Pedoman Tata Ruang Puskesmas, Ditjen. Bina Kesmas Tahun 2007<br />

serta lampiran pedoman yang disempurnakan dan pedoman<br />

program.<br />

c. Peralatan kesehatan<br />

Kebutuhan minimal peralatan kesehatan mengacu pada buku<br />

Pedoman Peralatan, Ditjen Bina Kesmas Tahun 2007 serta lampiran<br />

pedoman yang disempurnakan.<br />

C. Rehabilitasi<br />

Guna menunjang serta meningkatkan pelayanan kesehatan yang<br />

berkualitas di Puskesmas, perlu adanya rehabilitasi fisik pada bangunan<br />

yang mengalami kerusakan. Pelaksanaan rehabilitasi fisik Puskesmas<br />

harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:<br />

1. Persyaratan Umum<br />

a. Puskesmas dengan kondisi rusak berat<br />

b. Untuk peningkatan mutu pelayanan.<br />

c. Untuk peningkatan penampilan.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 25


2. Persyaratan Teknis<br />

a. Denah tata-ruang bangunan mengacu pada buku Pedoman<br />

Peralatan dan Tata Ruang Puskesmas, Ditjen Bina Kesmas Tahun<br />

2007.<br />

b. Rehabilitasi dapat menggunakan bahan bangunan yang dihasilkan<br />

oleh wilayah setempat.<br />

D. Perluasan<br />

Guna menunjang serta meningkatkan pelayanan kesehatan yang<br />

berkualitas di Puskesmas, perlu adanya perluasan fisik. Perluasan<br />

dilaksanakan pada bangunan/sarana yang membutuhkan perluasan.<br />

Persyaratan perluasan fisik, adalah sebagai berikut :<br />

1. Persyaratan Umum<br />

Adanya kebutuhan :<br />

a. Tambahan ruangan untuk meningkatkan pelayanan agar lebih<br />

optimal.<br />

b. Peningkatan pelayanan akan tetapi tidak memungkinkan untuk<br />

peningkatan menjadi Puskesmas Perawatan.<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

a. Luas lahan dan bangunan<br />

Jumlah sarana dan ruangan tergantung jenis pelayanan/kegiatan<br />

yang dibutuhkan. Perluasan sarana fisik bangunan, antara lain<br />

berupa penambahan ruangan untuk :<br />

1) Pelayanan gawat darurat.<br />

2) Pelayanan laboratorium yang dilengkapi dengan kran air serta<br />

pembuangan air kotor.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 26


3) Pelayanan konsultasi yang dibutuhkan sebagai upaya promotif<br />

dan preventif (contoh : ruang laktasi ).<br />

4) Pelayanan penyuluhan dan ruang pertemuan sebagai upaya<br />

promotif dan penggalangan kemitraan dengan berbagai pihak<br />

terkait serta dapat digunakan untuk kegiatan Lokakarya Mini<br />

Puskesmas.<br />

Luas ruangan/bangunan disesuaikan kondisi setempat dengan tetap<br />

memperhatikan kebutuhan minimal pelayanan dan mengacu pada<br />

pedoman yang ada.<br />

b. Denah tata-ruang<br />

Rancangan tata-ruang/bangunan agar memperhatikan fungsi<br />

sebagai sarana pelayanan kesehatan dan memperhatikan keadilan<br />

dan kesetaraan gender mengacu pada buku Pedoman Tata Ruang<br />

Puskesmas, Ditjen. Bina Kesmas Tahun 2007 serta lampiran<br />

pedoman yang disempurnakan dan pedoman program.<br />

c. Peralatan kesehatan<br />

Kebutuhan minimal peralatan kesehatan mengacu pada Buku<br />

Pedoman Peralatan, Ditjen Bina Kesmas Tahun 2007 serta lampiran<br />

pedoman yang disempurnakan.<br />

d. Perluasan dapat menggunakan bahan bangunan yang dihasilkan<br />

oleh wilayah setempat.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 27


BAB VI<br />

PUSKESMAS PEMBANTU<br />

Rehabilitasi<br />

Guna menunjang serta meningkatkan pelayanan secara optimal di<br />

Puskesmas Pembantu, perlu adanya rehabilitasi fisik. Adapun<br />

persyaratannya adalah sebagai berikut :<br />

1. Persyaratan Umum<br />

Rehabilitasi dilaksanakan bagi bangunan dengan kondisi rusak berat.<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

a. Rehabilitasi Pustu dapat pula untuk penyediaan air bersih,<br />

pembuatan sarana pembuangan limbah serta sarana penunjang<br />

lainnya.<br />

b. Denah tata-ruang<br />

Rancangan tata-ruang/bangunan agar memperhatikan fungsi<br />

sebagai sarana pelayanan kesehatan dan memperhatikan keadilan<br />

dan kesetaraan gender. Denah tata ruang mengacu pada buku<br />

Pedoman Tata Ruang Puskesmas, Ditjen. Bina Kesmas tahun 2007<br />

serta lampiran pedoman yang disempurnakan dan pedoman<br />

program.<br />

c. Rehabilitasi dapat menggunakan bahan bangunan yang dihasilkan<br />

oleh wilayah setempat.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 28


BAB VII<br />

RUMAH DINAS DOKTER, PERAWAT<br />

DAN BIDAN PUSKESMAS<br />

A. Pembangunan Baru<br />

Dalam rangka memberikan dukungan fasilitas pada tenaga kesehatan<br />

khususnya tenaga dokter, bidan dan perawat agar dapat memberikan<br />

pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara optimal, maka perlu<br />

dukungan penyediaan fasilitas rumah dinas di areal Puskesmas atau<br />

sekitar Puskesmas. Hal tersebut agar pelayanan di luar jam kerja<br />

khususnya gawat darurat dapat tertangani secara cepat. Pembangunan<br />

rumah dinas merupakan 1 paket pembangunan dengan pembangunan<br />

Puskesmas Perawatan dan Puskesmas baru dengan memperhatikan<br />

persyaratan sebagai berikut:<br />

1. Persyaratan Umum<br />

a. Adanya kebutuhan yang bertujuan untuk :<br />

1) Melengkapi unit Puskesmas yang belum ada rumah dokter,<br />

perawat dan bidan Puskesmas.<br />

2) Melengkapi Puskesmas Pembantu yang statusnya telah<br />

ditingkatkan menjadi Puskesmas.<br />

3) Melengkapi Puskesmas yang statusnya telah ditingkatkan<br />

menjadi Puskesmas Perawatan.<br />

4) Melengkapi pembangunan Puskesmas baru dengan rumah dinas<br />

dokter, perawat dan bidan Puskesmas<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 29


. Lokasi pembangunan rumah dinas dokter, perawat dan bidan<br />

Puskesmas, diusahakan dalam satu halaman dengan Puskesmas.<br />

Jika tidak memungkinkan dapat dibangun di luar halaman<br />

Puskesmas, tetapi berdekatan dengan Puskesmas, sehingga<br />

kelancaran pelayanan dapat terjamin.<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

a. Luas bangunan<br />

Jumlah serta luas ruangan, disesuaikan dengan kebutuhan dan<br />

kemampuan.<br />

b. Rancangan tata-ruang<br />

Rancangan tata-ruang/bangunan agar memperhatikan fungsi<br />

sebagai sarana pelayanan kesehatan dan memperhatikan keadilan<br />

dan kesetaraan gender. Denah dan tata-ruang mengacu pada buku<br />

Pedoman Tata Ruang Puskesmas, Ditjen Bina Kesmas Tahun 2007.<br />

c. Persyaratan teknis pembangunan sesuai peraturan yang berlaku.<br />

B. Rehabilitasi<br />

Guna menunjang pelayanan kesehatan secara optimal, telah dialokasikan<br />

kegiatan rehabilitasi rumah dokter, perawat dan bidan Puskesmas, dengan<br />

persyaratan sebagai berikut :<br />

1. Persyaratan Umum<br />

a. Prioritas rehabilitasi adalah pada wilayah pasca kerusuhan/konflik,<br />

wilayah terpencil, tertinggal, perbatasan dan kepulauan.<br />

b. Rehabilitasi dilaksanakan dengan memperhatikan tingkat kerusakan<br />

bangunan, yaitu :<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 30


1) Kerusakan bertambah parah dan atau<br />

2) Tidak dapat dimanfaatkan<br />

c. Rehabilitasi rumah dinas dokter, perawat dan bidan Puskesmas,<br />

yang berada pada lokasi di luar halaman Puskesmas tetapi masih<br />

dalam wilayah kerja yang sama.<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

a. Persyaratan teknis rehabilitasi sesuai dengan peraturan yang<br />

berlaku.<br />

b. Rencana tata-ruang<br />

Rancangan tata-ruang/bangunan agar memperhatikan fungsi<br />

sebagai sarana pelayanan kesehatan. Tata-ruang dan jenis ruangan<br />

mengacu pada buku Pedoman Tata Ruang Puskesmas, Ditjen Bina<br />

Kesmas Tahun 2007 serta lampiran pedoman yang disempurnakan<br />

dan pedoman program.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 31


BAB VIII<br />

PUSKESMAS KELILING<br />

A. Pengadaan<br />

Dalam rangka memperluas, memperlancar dan meningkatkan jangkauan<br />

pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas serta menunjang<br />

pelaksanaan rujukan medis dan kesehatan, maka perlu diadakan<br />

Puskesmas Keliling baik roda 4 (empat) maupun perairan.<br />

1. Puskesmas Keliling Roda Empat (Pusling R-4)<br />

a. Persyaratan Umum<br />

1) Kebutuhan akan adanya Pusling R-4 diharapkan<br />

mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut :<br />

a) Untuk mendukung pelayanan dan meningkatkan jangkauan<br />

pelayanan Puskesmas.<br />

b) Tersedianya sarana jalan di wilayah kerja Puskesmas yang<br />

dapat dilalui oleh kendaraan roda empat.<br />

c) Pemenuhan ratio 1 Puskesmas memiliki 1 Puskesmas Keliling.<br />

d) Agar memperhatikan spesifikasi teknis dalam pengadaannya.<br />

2) Tidak boleh mengalihfungsikan menjadi kendaraan<br />

penumpang/pribadi.<br />

b. Persyaratan Teknis<br />

1) Jenis kendaraan dapat disesuaikan dengan kebutuhan daerah<br />

dengan mempertimbangkan kondisi geografi dan topografi<br />

wilayah kerja.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 32


2) Dapat mengadakan jenis kendaraan roda empat berpenggerak 2<br />

roda (single gardan) ataupun berpenggerak 4 roda (double<br />

gardan).<br />

3) Ukuran kendaraan dapat memenuhi fungsi :<br />

a) Pelayanan kesehatan dasar.<br />

b) Rujukan.<br />

c) Transportasi petugas.<br />

d) Promosi kesehatan.<br />

e) Pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan.<br />

4) Kendaraan Pusling R-4 harus memenuhi aksesibilitas/<br />

kemudahan bagi pasien.<br />

5) Peralatan kesehatan penunjangnya mengacu pada buku Pedoman<br />

Peralatan Puskesmas, Ditjen Bina Kesmas Tahun 2007.<br />

2. Puskesmas Keliling (Pusling) Perairan<br />

a. Persyaratan Umum<br />

1) Kebutuhan akan adanya Pusling Perairan diharapkan<br />

memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:<br />

a) Untuk mendukung pelayanan dan memperluas jangkauan<br />

pelayanan Puskesmas.<br />

b) Kondisi geografis wilayah kerja Puskesmas terdiri dari perairan<br />

baik kepulauan atau sungai.<br />

2) Pemerintah Daerah setempat agar menyediakan perlindungan<br />

jiwa melalui asuransi, bagi petugas pelaksana.<br />

3) Pusling Perairan yang diadakan agar direncanakan dan<br />

disesuaikan dengan fungsi serta kondisi perairan setempat.<br />

4) Proses persiapan, pengadaannya dilaksanakan dengan kerjasama<br />

lintas sektor terkait, seperti Dinas Perhubungan (ASDP),<br />

Syahbandar dan lain sebagainya.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 33


5) Pusling Perairan agar dilengkapi dengan alat keselamatan<br />

petugas dan alat komunikasi dalam pelayaran.<br />

6) Pemerintah daerah menyediakan biaya operasional dan<br />

pemeliharaan serta dermaga.<br />

b. Persyaratan Teknis :<br />

1) Spesifikasi teknis, disesuaikan dengan kebutuhan wilayah kerja<br />

setempat, setelah mengadakan konsultasi dengan pihak yang<br />

berkompeten.<br />

2) Bentuk, desain, material dan mesin perahu/kapal disesuaikan<br />

dengan peraturan pelayaran dan harus disesuaikan dengan<br />

kondisi daerah.<br />

3) Bentuk, desain perahu/kapal dapat menampung fungsi yang<br />

direncanakan.<br />

4) Kendaraan Pusling Perairan harus memenuhi<br />

aksesibilitas/kemudahan bagi pasien.<br />

5) Peralatan kesehatan sesuai dengan jenis pelayanan yang<br />

direncanakan mengacu pada buku Pedoman Peralatan<br />

Puskesmas, Ditjen Bina Kesmas Tahun 2007.<br />

B. Rehabilitasi<br />

Rehabilitasi fisik Pusling R-4 dan Perairan, agar mempertimbangkan<br />

persyaratan sebagai berikut :<br />

1. Rehabilitasi fisik (perbaikan) Pusling (Roda Empat dan Perairan),<br />

dilaksanakan bagi Pusling yang kondisinya rusak sedang dan berat,<br />

sehingga dapat berfungsi kembali.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 34


2. Rehabilitasi hanya digunakan untuk kendaraan, tidak digunakan untuk<br />

mengadakan bahan habis pakai, seperti pembelian busi, ban, dan lain<br />

sebagainya.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 35


BAB IX<br />

KENDARAAN OPERASIONAL RODA DUA<br />

Tujuan pengadaan kendaraan operasional roda dua adalah untuk<br />

meningkatkan mobilitas petugas dan bidan Puskesmas dalam memberikan<br />

pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pengadaan kendaraan<br />

operasional roda dua harus memperhatikan persyaratan berikut ini :<br />

1. Persyaratan Umum<br />

Alokasi pengadaan, diprioritaskan bagi Puskesmas yang mempunyai<br />

wilayah kerja dengan kondisi geografi/topografi relatif sulit dan tidak<br />

dapat ditempuh oleh sarana Puskesmas Keliling Roda Empat .<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

a. Pengadaan sepeda motor dilaksanakan sesuai dengan peraturan<br />

yang berlaku.<br />

b. Jenis dan spesifikasi teknis serta jumlah sepeda motor, disesuaikan<br />

dengan kebutuhan spesifik wilayah kerja (termasuk dapat<br />

digunakan untuk memenuhi fungsi promosi kesehatan) dan<br />

ketersediaan dana.<br />

c. Mempertimbangkan ketersediaan layanan perawatan dan suku<br />

cadang.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 36


BAB X<br />

PERALATAN KESEHATAN<br />

Pengadaan peralatan kesehatan (medis dan non medis) adalah untuk<br />

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar dan diperuntukkan bagi<br />

Poskesdes/Puskesmas Pembantu/Puskesmas/Puskesmas Perawatan.<br />

Dukungan peralatan kesehatan diperuntukkan bagi pemenuhan kebutuhan<br />

minimal pelayanan Pos <strong>Kesehatan</strong> Desa, pelayanan kesehatan ibu dan<br />

anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), pelayanan bayi dan balita, gizi,<br />

kesehatan kerja, kesehatan lingkungan, penyakit menular, penyakit tidak<br />

menular, keperawatan dan laboratorium.<br />

Pengadaan peralatan kesehatan, harus memperhatikan persyaratan<br />

sebagai berikut :<br />

1. Persyaratan Umum<br />

a. Pengadaan peralatan kesehatan harus mempertimbangkan<br />

kebutuhan dan ketersediaan peralatan yang telah tersedia di sarana<br />

pelayanan kesehatan dasar, masalah kesehatan di wilayah kerja<br />

Puskesmas dan jaringannya serta dapat dimanfaatkan oleh petugas<br />

kesehatan.<br />

b. Diupayakan tersedia dengan mudah penggantian peralatan<br />

kesehatan tersebut.<br />

c. Mutu peralatan kesehatan menjadi pertimbangan utama untuk<br />

pemilihan peralatan tersebut.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 37


2. Persyaratan Teknis<br />

a. Spesifikasi pengadaan peralatan mengacu pada standar peralatan<br />

yang telah ditetapkan oleh <strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong>.<br />

b. Mutu peralatan kesehatan mengacu pada standar yang berlaku.<br />

c. Peralatan kesehatan dapat mengacu pada :<br />

1) Buku Pedoman Standar Peralatan <strong>Kesehatan</strong> Lingkungan di<br />

Daerah, Ditjen PP-PL, Tahun 2006.<br />

2) Buku Kebijakan Dasar Pusat <strong>Kesehatan</strong> Masyarakat<br />

(Puskesmas), SK Menkes No 128/Menkes/SK/II/2004.<br />

3) Buku Acuan Pelatihan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi<br />

Dasar, Ditjen Bina Kesmas, Tahun 2007<br />

4) Buku Pedoman Peralatan, Ditjen. Bina Kesmas, Tahun 2007<br />

5) Buku Petunjuk Teknis Pengembangan dan Penyelenggaraan Pos<br />

<strong>Kesehatan</strong> Desa, Ditjen Bina Kesmas, Tahun 2006<br />

6) Buku Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulose, Depkes RI<br />

Edisi 2 Cet. Pertama, Tahun 2006<br />

7) Buku Pedoman Pemeriksaan Mikroskopis Tuberkulosis, Ditjen PP<br />

& PL, Depkes RI tahun 2008<br />

8) Buku Pedoman Nasional Pemberantasan Penyakit Kusta Ditjen PP<br />

& PL Depkes RI Cet. XVIII, Tahun 2006<br />

9) Buku Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas Ditjen PP &<br />

PL Depkes RI. Tahun 2006, Penerbit:Unicef<br />

10) Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan<br />

Akut, Untuk Penanggulangan Pneumonia pada Balita Direktorat<br />

P2ML, Ditjen PP & PL Depkes RI Cet. XVIII, Tahun 2006<br />

11) Tatalaksana Demam Berdarah Dengue di <strong>Indonesia</strong> Ditjen PP &<br />

PL Depkes RI Cet. XVIII, Tahun 2006<br />

12) Buku Pencegahan dan Pemberantasan Deman Berdarah Dengue<br />

di <strong>Indonesia</strong> Ditjen PP & PL Depkes RI, Tahun 2005<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 38


13) Pedoman Surveilans Epidemiologi Penyakit Jantung dan<br />

Pembuluh Darah, Depkes RI, Tahun 2007<br />

14) Pedoman Teknis Penemuan & Tatalaksana Penyakit Hipertensi,<br />

Depkes RI, Tahun 2006<br />

15) Pedoman Pengendalian Diabetes Melitus & Penyakit Metabolik,<br />

Depkes RI, Tahun 2007<br />

16) Petunjuk Teknis Penemuan & Tatalaksana Akibat Kecelakaan<br />

Lalulintas, Depkes RI, Tahun 2007<br />

17) Pedoman Pengendalian Asma, Depkes RI, Tahun 2007<br />

18) Pedoman Penemuan & Tatalaksana Penyakit Paru Obstruktif<br />

Kronis (PPOK), Depkes RI, Tahun 2007<br />

19) Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi (KB), Dit. Bina<br />

<strong>Kesehatan</strong> Ibu, Ditjen. Bina Kesmas Cetakan Ke 2, Tahun 2006.<br />

20) Buku Pedoman Tata Laksana Anak Gizi Buruk, Dit. Bina Gizi<br />

Masyarakat, Ditjen Bina Kesmas, tahun 2006.<br />

21) Buku Pedoman Pengarus Utamaan Gender bidang <strong>Kesehatan</strong>,<br />

Dit. Bina <strong>Kesehatan</strong> Ibu, Ditjen Bina Kesmas, cetakan ke 5,<br />

Tahun 2007.<br />

22) Pedoman Konseling Menyusui, Dit. Bina Gizi Masyarakat, Ditjen<br />

Bina Kesmas, Tahun 2007.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 39


BAB XI<br />

SARANA DAN PRASARANA<br />

INSTALASI FARMASI KABUPATEN/KOTA<br />

Sesuai dengan tujuan Kebijakan Obat Nasional (KONAS), penggunaan<br />

DAK Program Obat dan Perbekalan <strong>Kesehatan</strong> adalah untuk menjamin<br />

ketersediaan, pemerataan, mutu, keterjangkauan obat essensial generik<br />

dan perbekalan kesehatan rumah tangga di sarana pelayanan kesehatan<br />

dasar. Oleh karena itu dibutuhkan sarana dan prasarana Instalasi Farmasi<br />

yang memadai.<br />

A. Pembangunan Baru<br />

Pembangunan baru Instalasi Farmasi dilaksanakan dalam rangka<br />

menjamin ketersediaan, pemerataan, mutu, keterjangkauan obat<br />

essensial generik dan perbekalan kesehatan.<br />

1. Persyaratan Umum<br />

Pembangunan baru Instalasi Farmasi diprioritaskan pada:<br />

(Harus memenuhi satu atau lebih persyaratan di bawah ini)<br />

a) Daerah pemekaran<br />

b) Perpindahan lokasi/kantor<br />

c) Pemerintah daerah yang belum mempunyai Instalasi Farmasi<br />

d) Relokasi Instalasi Farmasi yang disebabkan bencana alam, jalur<br />

hijau, perubahan rencana tata ruang/wilayah atau terjadinya<br />

masalah hukum pada lokasi fisik bangunan.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 40


2. Persyaratan Teknis<br />

a) Luas lahan dan bangunan yang diperlukan, disesuaikan dengan<br />

kebutuhan daerah berupa volume obat dan perbekalan kesehatan<br />

yang harus disediakan.<br />

b) Denah tata ruang<br />

Rencana tata ruang/bangunan agar memperhatikan fungsi<br />

sebagai sarana penyimpanan obat publik dan perbekalan<br />

kesehatan serta mengacu pada buku Standar Sarana<br />

Penyimpanan Obat Publik dan Perbekalan <strong>Kesehatan</strong>, yang<br />

diterbitkan oleh Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan<br />

<strong>Kesehatan</strong> Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat <strong>Kesehatan</strong><br />

<strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong> tahun 2005.<br />

c) Pemerintah Daerah harus menyediakan peralatan mebeler, biaya<br />

operasional, biaya pemeliharaan pada pembangunan baru<br />

Instalasi Farmasi dari sumber anggaran lainnya.<br />

B. Rehabilitasii/Revitalisasi INSTALASI<br />

1. Persyaratan Umum<br />

Rehabilitasi Instalasi Farmasi diprioritaskan pada Instalasi Farmasi<br />

yang mengalami kerusakan berat.<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

a. Luas lahan dan bangunan disesuaikan dengan kebutuhan daerah<br />

berupa volume obat dan perbekalan kesehatan yang harus<br />

disediakan.<br />

b. Denah tata ruang<br />

Rencana tata ruang/bangunan rehabilitasi agar memperhatikan<br />

fungsi sebagai sarana penyimpanan obat publik dan perbekalan<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 41


kesehatan serta mengacu pada buku Standar Sarana<br />

Penyimpanan Obat Publik dan Perbekalan <strong>Kesehatan</strong>, yang<br />

diterbitkan oleh Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan<br />

<strong>Kesehatan</strong> Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat <strong>Kesehatan</strong><br />

<strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2005<br />

C. Sarana Pendukung<br />

Pengadaan dan atau penggantian sarana pendukung Instalasi Farmasi<br />

ditujukan untuk mendukung pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas.<br />

Sarana pendukung Instalasi Farmasi dapat berupa sarana penyimpanan<br />

produk biologis sistem rantai dingin/cold chain (termasuk pemeliharaan<br />

sistem rantai dingin/cold chain dalam distribusi produk biologis) dan<br />

sarana distribusi (roda empat/roda dua/perahu bermotor)<br />

1. Persyaratan Umum<br />

a. Diprioritaskan pada daerah yang Instalasi Farmasinya belum<br />

memiliki sarana pendukung.<br />

b. Sebagai pengganti sarana pendukung yang rusak berat<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

a) Penggantian sarana pendukung Instalasi Farmasi yang telah<br />

habis masa pakainya (absolete) harus dilakukan dengan<br />

spesifikasi teknis dan kapasitas yang sama<br />

b) Pengadaan atau penggantian sarana distribusi berdasarkan<br />

pertimbangan operasional serta kondisi dan letak<br />

geografis/topografi daerah.<br />

c) Pengadaan sarana pendukung Instalasi Farmasi Kab/Kota<br />

disesuaikan dengan kebutuhan, mengacu pada buku Standar<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 42


Sarana Penyimpanan Obat Publik dan Perbekalan <strong>Kesehatan</strong>,<br />

yang diterbitkan oleh Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan<br />

<strong>Kesehatan</strong> Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat <strong>Kesehatan</strong><br />

<strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2005.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 43


BAB XII<br />

PENGADAAN PERALATAN KESEHATAN<br />

INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)<br />

RUMAH SAKIT<br />

Pengadaan peralatan kesehatan Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah<br />

sakit dimaksudkan untuk mewujudkan rumah sakit sebagai Safe<br />

Community Center yang mendukung Desa Siaga.<br />

Sebagai perwujudan dari konsep Safe Community maka dikembangkan<br />

Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT). Secara umum<br />

SPGDT menyangkut penanganan penderita gawat darurat pra rumah sakit<br />

(di tengah masyarakat, Poskesdes, Puskesmas, selama dalam transport) ,<br />

rumah sakit (Instalasi Gawat Darurat-High Care Unit-Intensive Care Unitkamar<br />

jenazah) dan antar rumah sakit.<br />

Pada fase rumah sakit unsur utama yang perlu dilakukan penguatan<br />

adalah Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebagai ujung tombak pelayanan<br />

pasien di rumah sakit.<br />

Secara umum keberadaan IGD rumah sakit bertujuan untuk :<br />

1. Mencegah kematian dan kecacatan<br />

2. Menerima rujukan atau merujuk pasien baik secara horizontal maupun<br />

vertikal<br />

3. Melakukan penanggulangan korban bencana massal yang terjadi di<br />

dalam dan di luar rumah sakit<br />

4. Melakukan penanganan kasus true dan false emergency selama 24<br />

jam.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 44


5. Mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan penanggulangan<br />

penderita gawat darurat melalui pendidikan serta menyelenggarakan<br />

berbagai kursus yang berhubungan dengan basic dan advanced life<br />

support.<br />

IGD tidak hanya melayani pasien yang datang ke rumah sakit, akan tetapi<br />

juga harus melakukan pembinaan pada masyarakat untuk menyiapkan<br />

kesiapsiagaan dini, hal ini tentunya sangat menunjang untuk<br />

meningkatkan mutu sumber daya manusia dan pelayanan kesehatan<br />

dalam pengembangan desa siaga.<br />

Tujuan dari penguatan IGD rumah sakit adalah menurunkan angka<br />

kematian dan kecacatan akibat kasus gawat darurat melalui :<br />

1. Penguatan kemampuan Instalasi Gawat Darurat rumah sakit sebagai<br />

Safe Community Center bagi Desa Siaga dalam penanggulangan<br />

penderita gawat darurat sehari-hari dan bencana<br />

2. Pengadaan fasilitas Instalasi Gawat Darurat rumah sakit sesuai standar<br />

1. Persyaratan Umum<br />

Pengadaan alat kesehatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah<br />

sakit umum milik pemerintah daerah harus memenuhi salah satu atau<br />

lebih persyaratan di bawah ini :<br />

a. Telah dikembangkan program Desa Siaga di wilayah kerjanya<br />

b. IGD rumah sakit belum memenuhi standar pelayanan IGD level 2<br />

c. Berada di daerah rawan bencana<br />

d. Akan melakukan pengembangan pada jenis kegawat daruratan<br />

tertentu, misalnya : pusat trauma atau penanganan korban<br />

bencana kimia<br />

e. Ada komitmen pihak RSUD dan pemerintah daerah dalam<br />

peningkatan penanggulangan penderita gawat darurat di rumah<br />

sakit<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 45


2. Persyaratan Teknis<br />

1. Pengadaan alat kesehatan untuk Instalasi Gawat Darurat<br />

berdasarkan revisi Standar Pelayanan Gawat Darurat yang telah<br />

disusun oleh Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik bersama<br />

dengan profesi tahun 2007, dan disesuaikan dengan kebutuhan dan<br />

ketersediaan dana dengan prioritas sebagai berikut :<br />

a. Alat kesehatan yang dapat digunakan untuk mendiagnosis,<br />

menangani, memonitor dan mengevakuasi (proses rujukan) serta<br />

alat medis pendukung untuk penanggulangan penderita gawat<br />

darurat :<br />

i. Trauma (Bedah)<br />

ii. Non Trauma<br />

1) Kegawatdaruratan jantung<br />

2) Kegawatdaruratan penyakit dalam<br />

3) Kegawatdaruratan kebidanan<br />

4) Kegawatdaruratan anak dan neonatus<br />

5) Kegawatdaruratan neurologi, psikiatri, dll<br />

b. Penyediaan alat lebih diutamakan pada alat medis yang sifatnya<br />

mobile.<br />

2. Jenis peralatan medis yang harus disediakan adalah sebagai berikut<br />

a. Diagnosis<br />

Umum :<br />

1. Kit pemeriksaan sederhana : 1 set<br />

2. Examination lamp : 1 unit<br />

Khusus :<br />

3. EKG 12 channel : 1 unit<br />

4. Mobile X-ray : 1 unit<br />

5. Doppler : 1 unit<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 46


6. Glukometer with stick : 1 unit<br />

b. Tindakan<br />

Airway :<br />

7. Emergency resuscitation kit : 1 set<br />

8. Suction pump : 1 set<br />

9. Neck collar : 1 unit<br />

Breathing :<br />

10. Oksigen consentrator : 1 unit<br />

11. Nebulizer : 1 unit<br />

12. Ventilator transport : 1 unit<br />

Circulation :<br />

13. Minor surgery set : 2 unit<br />

14. Siringe pump : 1 unit<br />

15. Infusion pump : 1 unit<br />

c. Monitor<br />

16. Pulse oxymeter : 1 unit<br />

17. Vital sign monitor : 1 unit<br />

d. Gawat Darurat Khusus<br />

Jantung :<br />

18. Defibrilator : 1 unit<br />

Anak – Neonatus :<br />

19. Infant warmer : 1 unit<br />

20. Inkubator : 1 unit<br />

Kebidanan :<br />

21. Meja ginekologi : 1 unit<br />

22. Partus set : 1 unit<br />

23. Vacuum set : 1 set<br />

24. Kuret set : 1 set<br />

25. Sectio caesarian set : 1 set<br />

Bedah :<br />

26. Electro surgical cauter : 1 unit<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 47


27. Meja operasi : 1 unit<br />

28. Lampu operasi mobile : 1 unit<br />

29. Mesin anestesia : 1 set<br />

30. Major surgery set : 1 set<br />

Tindakan khusus lainnya :<br />

31. THT set : 1 set<br />

32. Head lamp : 1 unit<br />

e. Peralatan Medis Pendukung<br />

33. Emergency strecher : 1 unit<br />

34. Sterilisator kering : 1 unit<br />

35. Automatic film processor : 1 unit<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 48


BAB XIII<br />

PENINGKATAN SARANA PRASARANA DAN<br />

PENGADAAN PERALATAN KESEHATAN<br />

UNTUK RUMAH SAKIT SIAP PONEK<br />

Saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Neonatal (AKN) di<br />

<strong>Indonesia</strong> tertinggi di antara negara-negara ASEAN dengan penurunan<br />

sangat lambat. Seperti kita ketahui AKI sebesar 307 per 100.000<br />

kelahiran hidup, sedangkan AKN 20 per 100.000 kelahiran hidup (hasil<br />

survey 2002 – 2003). Hal tersebut berarti setiap jam ada 2 ibu yang<br />

meninggal dan setiap jam ada 10 kematian neonatal. Kematian bayi 35<br />

per 1000 kelahiran hidup (SDKI tahun 2002 – 2003) yang artinya setiap<br />

jam ada 18 kematian bayi. Keadaan tersebut diakibatkan oleh penyebab<br />

utama kematian yang sebenarnya dapat dicegah melalui pendekatan<br />

deteksi dini dan penatalaksanaan yang tepat untuk ibu dan bayi.<br />

Di samping itu konferensi tingkat tinggi PBB pada tahun 2000 menetapkan<br />

bahwa 2 dari 8 tujuan pembangunan millennium (Millennium Development<br />

Goals) pada tahun 2015 sangat terkait dengan kesehatan ibu, bayi dan<br />

anak yaitu:<br />

• Mengurangi angka kematian bayi dan balita sebesar dua per tiga dari<br />

AKB pada tahun 1990 menjadi 23 dari 32/1000 kelahiran hidup pada<br />

tahun 2015.<br />

• Mengurangi angka kematian ibu sebesar tiga per empat dari AKI pada<br />

tahun 1990 menjadi 102/100000 kelahiran hidup pada tahun 2015.<br />

Rencana Strategis <strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong> tahun 2005-2009 telah<br />

menetapkan target penurunan AKI dari 307 menjadi 226/ 100.000<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 49


kelahiran hidup dan AKB dari 35 menjadi 26/ 1000 kelahiran hidup pada<br />

tahun 2009. Dalam mencapai target tersebut perlu dilakukan upaya<br />

terobosan yang efisien yaitu melalui program Pelayanan Obstetri Neonatal<br />

Emergensi Komprehensif (PONEK) di rumah sakit (RS).<br />

Di <strong>Indonesia</strong> penyebab kematian ibu adalah perdarahan, infeksi dan<br />

eklampsia, persalinan macet serta komplikasi abortus. Penyebab kematian<br />

utama adalah perdarahan yang sebagian besar disebabkan oleh retensi<br />

plasenta. Hal ini menunjukkan adanya manajemen persalinan kala III<br />

yang kurang adekuat. Sedangkan kematian ibu akibat infeksi merupakan<br />

indikator kurang baiknya upaya pencegahan dan manajemen infeksi.<br />

Program menurunkan angka kematian ibu dan bayi (maternal neonatal)<br />

dan meningkatkan pelayanan ibu dan bayi yang mempunyai masalah<br />

komplikasi persalinan dan kelahiran kurang bulan sangat diperlukan.<br />

Sehubungan dengan hal tersebut perlu diperoleh dukungan faktor<br />

ketrampilan tenaga kesehatan khusus PONEK serta pelayanan kesehatan<br />

ibu dan bayi yang berkualitas di RS.<br />

Mengingat kematian bayi mempunyai hubungan erat dengan mutu<br />

penanganan ibu, maka proses persalinan dan perawatan bayi harus<br />

dilakukan dalam sistem terpadu di tingkat nasional dan regional.<br />

Pelayanan perinatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan<br />

bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk kegiatan<br />

Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergency Komprehensif/ PONEK di rumah<br />

sakit dan Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergency Dasar/PONED di<br />

tingkat Puskesmas.<br />

Program PONEK 24 jam di RS kabupaten/kota merupakan program yang<br />

sangat berperan dalam mengurangi angka kematian ibu dan bayi baru<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 50


lahir. Untuk mencapai kompetensi dalam bidang tertentu tenaga<br />

kesehatan memerlukan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan,<br />

ketrampilan dan perubahan perilaku Tim PONEK dalam pelayanan kepada<br />

pasien. Sedangkan untuk mendukung pelayanan diperlukan peningkatan<br />

sarana, prasarana dan peralatan di RS PONEK.<br />

Untuk memperoleh pelayanan kesehatan ibu dan bayi (maternal neonatal)<br />

yang berkualitas diperlukan ketersediaan tenaga terampil Tim PONEK<br />

dalam penatalaksanaan kesehatan maternal neonatal dan sarana<br />

prasarana serta peralatan PONEK sesuai standar di rumah sakit.<br />

Rumah sakit yang mendapatkan paket peningkatan sarana prasarana dan<br />

pengadaan peralatan kesehatan untuk rumah sakit siap PONEK dapat<br />

memilih paket peningkatan sarana prasarana saja atau pengadaan<br />

peralatan kesehatan saja, disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing<br />

rumah sakit dan ketersediaan dana yang ada.<br />

A. Peningkatan Sarana dan Prasarana<br />

1. Persyaratan Umum<br />

Rumah Sakit Siap PONEK adalah rumah sakit yang menyelenggarakan<br />

pelayanan kedaruratan maternal dan neonatal secara komprehensif<br />

dan terintegrasi selama 24 jam.<br />

Kriteria umum Rumah Sakit Siap PONEK meliputi :<br />

a. Minimal rumah sakit kelas C yang menjadi pusat rujukan regional<br />

di wilayah kerjanya.<br />

b. Adanya dukungan pemerintah daerah dan direktur rumah sakit<br />

mempersiapkan Tim PONEK di rumah sakit (terdiri dari 1 dokter<br />

Sp.OG, 1 dokter Sp.A, 1 dokter, 2 bidan dan 1 perawat) dan<br />

biaya operasional untuk kesinambungan program.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 51


2. Persyaratan Teknis<br />

a. Rumah sakit telah memiliki minimal 1 dokter Sp.OG dan 1 dokter<br />

Sp.A<br />

b. Tersedia UTDRS atau BDRS atau UTD PMI<br />

c. Tersedia ruang maternal (kamar bersalin) yang mampu<br />

menyiapkan operasi dalam waktu kurang dari 30 menit<br />

d. Tersedia kamar operasi yang siap (siaga 24 jam) dalam<br />

melakukan operasi bila ada kasus emergensi obstetrik<br />

e. Tersedia ruang neonatal untuk perawatan intensif<br />

Luas lahan dan bangunan untuk peningkatan sarana dan prasarana:<br />

a. Ruangan Maternal<br />

1 Tiga Kamar Bersalin (untuk satu tempat tidur @16 m 2 ) = 48 m 2<br />

2 Dua buah kamar mandi (@ 6 m 2 ) = 12 m 2<br />

3 Kamar periksa (3 m x 4 m) = 12 m 2<br />

4 Ruang Perawatan (4 TT @ 8 m 2 ) = 32 m 2<br />

5 Ruang Isolasi untuk kasus Infeksi (2 TT @ 8 m 2 ) = 16 m 2<br />

6 Ruang Perawatan Intensif/Eklampsia/Sepsis (2 TT @ 8 m 2 ) = 16 m 2<br />

7 Ruang Tindakan operasi kecil/darurat/one day care (2 TT @<br />

12 m 2 ) = 24 m 2<br />

8 Nurse Station (4 m x 4 m) = 16 m 2<br />

9 Ruang Jaga Dokter (3 m x 5 m) = 15 m 2<br />

10 Ruang Jaga Bidan (2 TT @ 6 m 2 ) = 12 m 2<br />

11 Dua toilet/kamar mandi staf (@ 2 x 2.25 m 2 ) = 9 m 2<br />

12 Ruang Obat (Depo Farmasi Ruangan) = 6 m 2<br />

13 Gudang Peralatan (2 m x 1 m) = 2 m 2<br />

14 Ruang Kotor (tempat cuci peralatan) (4 m x 2 m) = 8 m 2<br />

15 Pantry (2 m x 2 m) = 4 m 2<br />

Total = 232 m 2<br />

b. Ruang Neonatal<br />

1 Unit Perawatan Khusus = 20 m 2<br />

2 Ruang Laktasi = 6 m 2<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 52


3 Ruang Pencucian Incubator = 6 m 2<br />

4 Nurse Station (4 m x 4 m) = 16 m 2<br />

5 Ruang Jaga Bidan (2 TT @ 6 m 2 ) = 12 m 2<br />

6 Dua toilet/kamar mandi staf (@ 2 x 2.25 m 2 ) = 9 m 2<br />

7 Ruang Obat (Depo Farmasi Ruangan) = 6 m 2<br />

8 Gudang Peralatan (2 m x1 m) = 2 m 2<br />

9 Ruang Kotor (tempat cuci peralatan) (4 m x 2 m) = 8 m 2<br />

10 Ruang Linen bersih = 9 m 2<br />

Total = 94 m 2<br />

Total (a) + (b) = 326 m 2<br />

Bila luas lahan tidak memungkinkan, maka renovasi/pembangunan<br />

disesuaikan dengan kondisi setempat dan tetap memperhatikan<br />

kebutuhan minimal pelayanan.<br />

Denah dan Tata ruang<br />

Rancangan denah dan tata ruang maternal dan neonatal harus<br />

memenuhi beberapa persyaratan teknis sesuai dengan Pedoman<br />

Penyelenggaraan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi<br />

Komprehensif (PONEK) 24 Jam di Rumah Sakit yang dikeluarkan<br />

oleh Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik, <strong>Departemen</strong><br />

<strong>Kesehatan</strong> RI Tahun 2007.<br />

Bila daerah mempunyai keterbatasan untuk mengikuti pedoman<br />

tersebut di atas, maka daerah dapat mengikuti acuan di bawah ini.<br />

1) Ruang Maternal<br />

a. Kamar bersalin<br />

• Lokasi berdekatan dengan kamar operasi dan IGD<br />

• Luas minimal 6 m 2 per orang<br />

• Paling kecil, ruangan berukuran 12 m 2<br />

• Harus ada tempat untuk isolasi ibu di tempat terpisah<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 53


• Tiap ibu bersalin harus punya privasi agar keluarga dapat<br />

hadir<br />

• Ruangan bersalin tidak boleh merupakan tempat lalu lalang<br />

orang<br />

• Bila kamar operasi juga ada dalam lokasi yang sama,<br />

upayakan tidak melintas pada ruang bersalin<br />

• Minimal 2 kamar bersalin terdapat pada setiap rumah sakit<br />

umum<br />

• Kamar bersalin terletak sangat dekat dengan kamar<br />

neonatal, untuk memudahkan transportasi bayi dengan<br />

komplikasi ke ruang rawat<br />

• Idealnya sebuah ruang bersalin merupakan unit<br />

terintegrasi: kala 1, kala 2 dan kala 3 yang berarti setiap<br />

pasien diperlakukan utuh sampai kala 4 bagi ibu bersama<br />

bayinya secara privasi. Bila tidak memungkinkan, maka<br />

diperlukan dua kamar kala 1 dan sebuah kamar kala 2.<br />

• Kamar bersalin harus dekat dengan ruang jaga perawat<br />

(nurse station) agar memudahkan pengawasan ketat<br />

setelah pasien partus sebelum dibawa ke ruang rawat (post<br />

partum). Selanjutnya bila diperlukan operasi, pasien akan<br />

dibawa ke kamar operasi yang berdekatan dengan kamar<br />

bersalin.<br />

• Harus ada kamar mandi/toilet yang berhubungan dengan<br />

kamar bersalin<br />

• Ruang postpartum harus cukup luas, standar 8 m 2 per<br />

tempat tidur (bed)<br />

• Ruang tersebut terpisah dari fasilitas : toilet, kloset, lemari<br />

• Pada ruang dengan banyak tempat tidur, jarak antar<br />

tempat tidur minimal 1 meter<br />

• Jumlah tempat tidur per ruangan maksimum 4 buah<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 54


• Tiap ruangan harus mempunyai jendela sehingga cahaya<br />

dan udara cukup<br />

• Harus ada fasilitas untuk cuci tangan pada tiap ruangan<br />

• Tiap pasien harus punya akses ke kamar mandi privasi<br />

(tanpa ke koridor)<br />

• Kamar periksa/diagnostik harus mempunyai luas sekurangkurangnya<br />

11 m 2 dan berisi : tempat tidur pasien/obsgin,<br />

kursi pemeriksa, lampu sorot, troli alat, lemari obat kecil,<br />

USG mobile dan troli emergensi<br />

• Ada ruang perawat (nurse station)<br />

• Ruang isolasi bagi kasus infeksi perlu disediakan seperti<br />

pada kamar bersalin<br />

• Ruang tindakan operasi/kecil darurat/one day care : untuk<br />

kuret, penjahitan dan sebagainya<br />

• Ruang tunggu bagi keluarga pasien<br />

b. Unit Perawatan Intensif/Eklampsia/Sepsis<br />

• Unit ini harus berada di samping ruang bersalin, atau<br />

setidaknya jauh dari area yang sering dilalui<br />

• Paling kecil, ruangan berukuran 18 m 2<br />

• Di ruang dengan beberapa tempat tidur, sedikitnya ada<br />

jarak antara ranjang satu dengan ranjang lainnya<br />

• Ruangan harus dilengkapi paling sedikit enam steker listrik<br />

yang dipasang dengan tepat untuk peralatan listrik<br />

2) Ruangan Neonatal<br />

a. Unit Perawatan Intensif<br />

• Unit ini harus berada di samping ruang bersalin atau<br />

setidaknya jauh dari area yang sering dilalui<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 55


• Minimal ruangan berukuran 18 m 2<br />

• Di ruangan dengan beberapa tempat tidur sedikitnya ada<br />

jarak antar ranjang<br />

• Harus ada tempat untuk isolasi bayi di area terpisah<br />

• Ruang harus dilengkapi paling sedikit 6 steker yang<br />

dipasang dengan tepat untuk peralatan listrik<br />

b. Unit Perawatan Khusus<br />

• Unit ini harus berada di samping ruang bersalin atau<br />

setidaknya jauh dari area yang sering dilalui<br />

• Minimal ruangan berukuran 12 m 2<br />

• Harus ada tempat untuk isolasi bayi di tempat terpisah<br />

• Paling sedikit harus ada jarak antara inkubator dengan<br />

tempat tidur bayi<br />

c. Area laktasi<br />

Minimal ruangan berukuran 6 m 2<br />

d. Area pencucian inkubator<br />

Minimal ruangan berukuran 6-8 m 2<br />

Dalam rangka penyelenggaraan PONEK, perlu mempertimbangkan<br />

kebutuhan bagi laki-laki dan perempuan, antara lain :<br />

• Adanya pemisahan visual antara ruang bersalin satu dengan<br />

yang lainnya<br />

• Sarana, prasarana dan peralatan yang ada harus<br />

mempertimbangkan ergonomis dan kemudahan aksesibilitas<br />

bagi ibu hamil<br />

B. Pengadaan Peralatan (terlampir)<br />

1. Peralatan Neonatal<br />

2. Peralatan Maternal<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 56


BAB XIV<br />

UNIT TRANSFUSI DARAH RUMAH SAKIT<br />

Unit Transfusi Darah Rumah Sakit (UTDRS) adalah salah satu instalasi di<br />

RS yang mempunyai peran sebagai penyedia darah transfusi yang aman<br />

(lulus skreening Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah/IMLTD) dengan<br />

tugas antara lain melakukan rekruitmen donor sukarela, melakukan<br />

seleksi donor, melakukan penyadapan darah donor, melakukan screening<br />

terhadap penyakit IMLTD, melakukan penyimpanan darah sebagai stock,<br />

melakukan pemeriksaan golongan darah, crossmatch, mengirim darah<br />

transfusi yang telah aman ke bagian lain / ruangan lain yang<br />

membutuhkan, memantau reaksi transfusi yang terjadi serta melakukan<br />

pencatatan dan pelaporan.<br />

A. Pembangunan Baru<br />

Pembangunan baru UTDRS dilaksanakan dalam rangka meningkatkan<br />

mutu pelayanan darah di rumah sakit khususnya dan meningkatkan mutu<br />

pelayanan rumah sakit pada umumnya.<br />

1. Persyaratan Umum<br />

Pembangunan fasilitas UTDRS mengacu pada persyaratan umum<br />

sebagai berikut :<br />

a. Tidak terdapat UTD yang dapat memasok kebutuhan darah aman di<br />

rumah sakit yang bersangkutan<br />

b. Terdapat rumah sakit pemerintah pada wilayah setempat<br />

c. Tidak boleh dijadikan sumber PAD, atau profit center di RS karena<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 57


pelayanan darah harus bersifat nirlaba<br />

d. Dinas <strong>Kesehatan</strong> setempat mempunyai sistem pengawasan dan<br />

pembinaan pelayanan transfusi darah<br />

e. Biaya operasional dan pemeliharaan UTD diusulkan oleh RS<br />

setempat melalui APBD atau sumber lainnya<br />

f. Lokasi berada di tempat yang strategis bagi ruang-ruang perawatan<br />

dan ruang emergensi serta ruang operasi<br />

g. Dalam melaksanakan perannya UTDRS harus berkoordinasi dengan<br />

Dinas <strong>Kesehatan</strong> setempat dalam jejaring pelayanan darah<br />

kabupaten/kota serta merupakan bagian dari jejaring pelayanan<br />

darah propinsinya<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

a. Luas lahan dan bangunan<br />

Luas lahan dan bangunan dari UTDRS didasarkan pada jenis<br />

pelayanan dan kegiatan yang dilaksanakan.<br />

Adapun luasan itu adalah :<br />

1) Ruang pimpinan luas : 9 m 2<br />

2) Ruang tunggu donor sukarela luas : 7.5 m 2<br />

3) Ruang administrasi dan loket luas : 9 m 2<br />

4) Ruang pemeriksaan/seleksi donor luas : 7.5 m 2<br />

5) Ruang AFTAP luas : 10 m 2<br />

6) Ruang pemulihan luas : 6 m 2<br />

7) Ruang laboratorium & R.cuci luas : 16 m 2<br />

8) Ruang penyimpanan darah luas : 6 m 2<br />

9) Kamar mandi / WC (2 buah) luas : 6 m 2<br />

10) Ruang jaga luas : 7.5 m 2<br />

11) Ruang genset/gudang luas : 7.5 m 2<br />

12) Lorong/sirkulasi ruangan luas : 8 m 2<br />

TOTAL 100 m 2<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 58


Bila luas lahan tidak memungkinkan, maka pembangunan disesuaikan<br />

dengan kondisi setempat dengan tetap memperhatikan kebutuhan<br />

minimal pelayanan.<br />

Dalam rangka penyelenggaraan UTDRS, perlu mempertimbangkan<br />

kebutuhan bagi laki-laki dan perempuan, antara lain adanya pemisahan<br />

visual antara ruang penyadapan darah satu dengan yang lainnya.<br />

b. Denah dan tata ruang<br />

Rancangan denah dan tata ruang pada UTDRS harus<br />

mempertimbangkan aksesibilitas dan kemudahan dari kegiatan yang<br />

dilaksanakan. Adapun denah dan tata ruang UTDRS harus memenuhi<br />

beberapa persyaratan teknis dari pelayanan kesehatan yang ada, di<br />

antaranya :<br />

1) Bangunan berada dalam lingkungan/bangunan RS<br />

2) Bangunan minimal memiliki beberapa ruangan antara lain :<br />

• Ruang administrasi<br />

• Ruang penyadapan darah<br />

• Ruang laboratorium<br />

• Ruang penyimpanan darah dan reagen<br />

• ruang cuci<br />

• WC<br />

3) Bangunan memiliki sistem supply air yang cukup<br />

4) Bangunan memiliki sistem limbah sesuai standar/dapat bergabung<br />

dengan limbah RS<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 59


B. Rehabilitasi UTDRS<br />

Rehabilitasi UTDRS ditujukan pada rumah sakit yang memiliki UTD yang<br />

telah berfungsi, khususnya untuk meningkatkan kualitas pelayanan darah<br />

dan pelayanan secara keseluruhan di rumah sakit.<br />

1. Persyaratan Umum<br />

Peningkatan kualitas UTDRS yang telah ada mengacu pada persyaratan<br />

umum sebagai berikut :<br />

• kondisi fisik (rusak ringan, sedang, berat)<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

a. Luas lahan dan bangunan<br />

Luas lahan dan bangunan dari UTDRS mengacu pada<br />

pembangunan baru UTDRS.<br />

b. Denah dan tata ruang<br />

Rancangan denah dan tata ruang pada UTDRS harus<br />

mempertimbangkan aksesibilitas dan kemudahan dari kegiatan<br />

yang dilaksanakan. Denah dan tata ruang UTDRS mengacu pada<br />

pembangunan baru UTDRS.<br />

C. Pemenuhan Kebutuhan Peralatan UTDRS<br />

Agar UTDRS dapat berfungsi dengan optimal, maka perlu didukung<br />

dengan peralatan UTDRS yang berkualitas dan memenuhi standar.<br />

1. Persyaratan Umum<br />

Pemenuhan kebutuhan peralatan UTDRS mengacu pada persyaratan<br />

umum sebagai berikut :<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 60


a. Pembangunan baru dan renovasi UTDRS melalui DAK 2009<br />

b. UTDRS yang didirikan melalui DAK 2008 dan belum mendapat<br />

alokasi peralatan melalui APBN 2008<br />

c. Biaya operasional dan pemeliharaan UTD diusulkan oleh RS<br />

setempat melalui APBD atau sumber lainnya<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

Peralatan dan bahan habis pakai untuk UTDRS adalah sebagai berikut :<br />

a. Peralatan seleksi donor dan IMLTD<br />

• Hemoscale : 1 unit<br />

• Hemoglobinometer : 1 unit<br />

• Hand sealer : 2 unit<br />

• Tempat tidur donor : 2 unit<br />

• Stetoskop dewasa : 2 unit<br />

• Spygmomanometer air raksa : 2 unit<br />

• Timbangan badan : 2 unit<br />

b. Peralatan penunjang laboratorium<br />

• Plasma extractor : 1 unit<br />

• Dry incubator : 1 unit<br />

• Serological centrifuge : 1 unit<br />

• Serological rotator : 1 unit<br />

• Adjustable M/C Micropipete<br />

- Ukuran 5 – 50 µl : 1 unit<br />

- Ukuran 50 – 200 µl : 1 unit<br />

• Mikroskop binokuler elektrik : 1 unit<br />

• Peralatan pemeriksaaan uji saring<br />

metode gel test / microplate<br />

: 1 unit<br />

• Peralatan laboratorium lain : 2 paket<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 61


(Paket terdiri dari : Pasteur pipet plastic, labu semprot, rak<br />

tabung, tabung ukuran 12 x 75 mm, tabung ukuran 5 mm,<br />

hematokrit tube, beker glass, sarung tangan, lab jas, blood<br />

grouping plate, baskom cuci, gunting stainless steel, klem lab,<br />

gelas melamin, object glass, micro pipet yellow type)<br />

c. Distribusi cool box<br />

• untuk mobile unit (25-50 ktg) : 2 unit<br />

• untuk ruangan (2-5 ktg) : 2 unit<br />

d. Penyimpan reagen dan darah<br />

• Blood bank refrigerator : 1 unit<br />

• Medical refrigerator : 1 unit<br />

e. Bahan Habis Pakai<br />

1. Kantong darah<br />

- Single bag 250 ml/350ml : sesuai kebutuhan<br />

- Transfer bag : sesuai kebutuhan<br />

2. Reagen<br />

• Anti-HCV : 1 paket<br />

• HbsAg : 1 paket<br />

• Golongan darah ABO, Rhesus dan<br />

uji silang metode 3 fase dengan bovine<br />

albumin 22% dan coombs serum : 1 paket<br />

• Sifilis : 1 paket<br />

• Reagen untuk pemeriksaan uji saring<br />

metode gel test/microplate<br />

: 1 paket<br />

• HIV/AIDS : 1 paket<br />

• Larutan CuSO4 dengan BJ 1,053 : 1 paket<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 62


• NaCl 0,9 % : 1 paket<br />

• Cairan desinfectant : 1 paket<br />

• Aquabidest : 1 paket<br />

f. Peralatan kantor : 1 paket<br />

(Paket terdiri dari : meja kantor, meja komputer, komputer,<br />

printer, white board, kursi kantor) mempergunakan APBD,<br />

untuk pembangunan baru UTDRS.<br />

kecuali<br />

Mengingat pelayanan darah mempunyai resiko cukup tinggi, maka<br />

peralatan UTDRS harus memiliki kualitas tinggi dengan jaminan purna<br />

jual minimal 3 tahun.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 63


BAB XV<br />

BANK DARAH RUMAH SAKIT<br />

Sejalan dengan kebijakan Depkes dalam peningkatan kualitas dan akses<br />

pelayanan darah seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri<br />

<strong>Kesehatan</strong> No. 423 Tahun 2007 yaitu seluruh rumah sakit memiliki Bank<br />

Darah Rumah Sakit (BDRS), maka perlu dibangun BDRS di setiap RS<br />

Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai pendukung pelaksanaan pelayanan<br />

transfusi darah dengan sistem distribusi tertutup.<br />

BDRS adalah unit kerja di rumah sakit yang melaksanakan manajemen<br />

pelayanan transfusi darah di rumah sakit. Fungsi BDRS adalah sebagai<br />

pelaksana dan penanggung jawab pemenuhan kebutuhan darah di rumah<br />

sakit sebagai bagian dari pelayanan rumah sakit secara keseluruhan<br />

bekerjasama dengan UTD setempat sebagai pemasok darah yang aman.<br />

Pembangunan Baru<br />

1. Persyaratan Umum<br />

Pembangunan fasilitas BDRS mengacu pada persyaratan umum<br />

sebagai berikut :<br />

a. Terdapat UTD PMI yang dapat memasok kebutuhan darah aman di<br />

kabupaten/kota setempat.<br />

b. Terdapat Rumah Sakit Pemerintah di wilayah setempat<br />

c. Dinas <strong>Kesehatan</strong> setempat mempunyai sistem pengawasan dan<br />

pembinaan pelayanan transfusi darah<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 64


d. Ada komitmen daerah untuk membantu operasionalisasi dan<br />

pemeliharaan BDRS melalui APBD.<br />

2. Persyaratan teknis<br />

a. Luas ruang<br />

Luas ruang BDRS didasarkan pada jenis ruang kegiatan yang<br />

dilaksanakan. Adapun luasan itu adalah :<br />

1) Ruang administrasi dan loket penerimaan<br />

sampel darah Luas : 5 m 2<br />

2) Ruang laboratorium Luas : 9 m 2<br />

3) Ruang penyimpanan darah Luas : 6 m 2<br />

4) Ruang kepala BDRS dan ruang rapat Luas : 6 m 2<br />

5) Ruang jaga petugas Luas : 5 m 2<br />

6) Ruang gudang Luas : 3 m 2<br />

7) Ruang kamar mandi Luas : 3 m 2<br />

8) Lorong Luas : 3 m 2<br />

TOTAL 40 m 2<br />

Bila luas lahan tidak memungkinkan, maka pembangunan<br />

disesuaikan dengan kondisi setempat dengan tetap memperhatikan<br />

kebutuhan minimal pelayanan.<br />

b. Denah dan tata ruang<br />

Rancangan denah dan tata ruang pada BDRS harus<br />

mempertimbangkan aksesibilitas dan kemudahan dari kegiatan yang<br />

dilaksanakan. Adapun denah dan tata ruang BDRS harus memenuhi<br />

beberapa persyaratan teknis dan pelayanan kesehatan yang ada, di<br />

antaranya :<br />

1) Bangunan berada di dalam lingkungan/bangunan RS<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 65


2) Lokasi berada di tempat yang strategis dan mudah dijangkau dari<br />

ruang-ruang perawatan dan ruang emergensi serta ruang operasi<br />

3) Luas minimal 40 m 2 dengan cahaya dan ventilasi yang cukup<br />

serta ber-AC termasuk ruang administrasi secara terpisah<br />

4) Fasilitas air mengalir dan listrik yang memadai, genset atau UPS<br />

yang mampu mem-back up refrigerator agar stabilitas suhu tetap<br />

terjaga<br />

5) Tersedia 2 bak cuci yang terdiri dari bak cuci tangan dan bak<br />

cuci alat<br />

6) Lantai ruangan ada tanpa sambungan (vinyl), sudut lantai<br />

melengkung<br />

c. Peralatan dan Bahan Habis Pakai<br />

Peralatan minimal BDRS adalah sebagai berikut :<br />

1) Blood bank refrigerator : 1 unit<br />

2) Serological centrifuge : 2 unit<br />

3) Serological rotator : 1 unit<br />

4) Dry incubator : 1 unit<br />

5) Microskop binoculer : 1 unit<br />

6) Plasma extractor : 1 unit<br />

7) Set peralatan uji silang serasi dengan<br />

metode gel /microplate<br />

: 1 unit<br />

8) Peralatan laboratorium lainnya : 1 paket<br />

(Paket terdiri dari : pasteur pipet plastic, set alat pemeriksaan<br />

uji silang serasi dengan metode gel test, labu semprot, rak<br />

tabung, tabung ukuran 12 x 75 mm, tabung ukuran 5 ml,<br />

hematokrit tube, beker glass, blood grouping plate, baskom<br />

cuci, gelas melamin, gunting stainless steel, klem lab,<br />

korentang, sarung tangan, jas laboratorium dan kacamata<br />

pelindung, object glass, timer, micro pipete yellow type)<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 66


9) Cool box kapasitas 3 – 5 kantong darah : 3 unit<br />

10) Bahan habis pakai<br />

• Coombs control cell : 1 vial<br />

• NaCl 0,9% (@500ml) : 25 vial<br />

• Reagen golongan darah ABO, Rhesus<br />

dan uji silang metode 3 fase dengan<br />

bovine albumin 22% dan coomb serum : 10 vial (@10cc)<br />

• Reagen untuk pemeriksaan uji saring<br />

metode gel test / microplate<br />

: 1 paket<br />

• Cairan desinfectant : 1 paket<br />

11) Perlengkapan administrasi<br />

• Meja tulis dan kursi<br />

• Mesin ketik<br />

• Komputer dan printer<br />

• Lemari arsip<br />

• Telepon dan Faksimili<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 67


BAB XVI<br />

FASILITAS TEMPAT TIDUR<br />

KELAS III RUMAH SAKIT<br />

Rumah sakit yang mendapatkan paket peningkatan fasilitas tempat<br />

tidur kelas III adalah rumah sakit milik pemerintah daerah propinsi<br />

maupun milik pemerintah daerah kabupaten/kota yang melaksanakan<br />

program Jaminan <strong>Kesehatan</strong> Masyarakat (Jamkesmas) dengan BOR<br />

rata-rata kelas III rumah sakit ≥ 85 % dan kecenderungan meningkat<br />

dari tahun ke tahun. Di samping itu, rumah sakit tersebut belum<br />

mendapat alokasi untuk peningkatan fasilitas tempat tidur kelas III<br />

melalui DAK TA 2008.<br />

Peningkatan Fasilitas Tempat Tidur Kelas III RS<br />

1. Persyaratan Umum<br />

Masih tersedianya lahan untuk peningkatan fasilitas ini.<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

a. Luas Lahan dan Tata Ruang Bangunan<br />

Pembangunan ruang rawat inap kelas III RS harus<br />

memperhatikan fungsi sebagai sarana pelayanan kesehatan<br />

serta alur pelayanan untuk kelancaran dalam pelayanan pasien.<br />

Oleh karena itu setiap pembangunan ruang rawat inap kelas III<br />

yang baik, berisi 8 (delapan) set tempat tidur yang dilengkapi<br />

fasilitas penunjang antara lain : selasar, 2 (dua) buah kamar<br />

mandi, 2 (dua) buah wastafel serta 2 (dua) buah ceiling fan.<br />

Bila direncanakan membangun lebih dari 4 (empat) ruang rawat<br />

inap kelas III, pada setiap pembangunan 4 (empat) ruang<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 68


awat inap ( dengan jumlah tempat tidur 32 buah ) atau<br />

kelipatannya, maka perlu dibangun 1 (satu) ruang perawat<br />

(Nurse Station) yang dilengkapi dengan ruang-ruang<br />

pendukungnya.<br />

Adapun contoh ukuran luas ruangan bangunan tersebut di<br />

atas adalah sebagai berikut :<br />

1) Ruang Rawat Inap Kelas III<br />

• Ruang rawat inap kelas III 8 x 9 m 2 = 72 m 2<br />

• 2 buah kamar mandi @ 2 x 3 m 2 = 12 m 2<br />

• Selasar 8 x 2.5 m 2 = 20 m 2<br />

Total luas bangunan yang dibutuhkan = 104 m 2<br />

2) Ruang Perawat (Nurse Station)<br />

• 1 Ruang kerja perawat 3 x 3 m 2 = 9 m 2<br />

• 1 Ruang istirahat petugas 3 x 3 m 2 = 9 m 2<br />

• 1 Kamar mandi petugas 2 x 1.5 m 2 = 3 m 2<br />

Total luas bangunan yang dibutuhkan = 21 m 2<br />

Apabila luas lahan yang dimiliki rumah sakit terbatas, maka<br />

pembangunan disesuaikan dengan kondisi setempat dan tetap<br />

memperhatikan acuan ketentuan pembangunan ruang<br />

pelayanan kesehatan.<br />

b. Spesifikasi Teknis Bangunan<br />

1) Ruang Rawat Inap Kelas III<br />

• Lantai terbuat dari keramik kualitas satu (KW–1)<br />

• Dinding tembok ½ bata berplester dan dicat<br />

• Atap dari genting dengan plafon<br />

• Ruang rawat inap dilengkapi dengan 2 buah wastafel dari<br />

keramik serta 2 buah kran dan saluran pembuangan<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 69


• Kamar mandi berlantai keramik kasar (tidak licin)<br />

dilengkapi 1 bak mandi, 1 closet duduk dan 1 gantungan<br />

infus<br />

2) Ruang Perawat (Nurse Station)<br />

• Lantai terbuat dari keramik kualitas satu (KW–1)<br />

• Dinding tembok ½ bata berplester dan dicat<br />

• Atap dari genting dengan plafon<br />

• Ruang kerja perawat dilengkapi dengan 1 buah wastafel<br />

dari keramik serta 1 buah keran dan saluran pembuangan<br />

• Kamar mandi berlantai keramik kasar (tidak licin)<br />

dilengkapi 1 bak mandi dan 1 closet duduk<br />

c. Peralatan kesehatan<br />

Peralatan kesehatan yang ada pada setiap ruang rawat inap<br />

kelas III RS berisi 8 set tempat tidur, di mana setiap set<br />

tempat tidur terdiri dari :<br />

1) 1 buah tempat tidur dengan kelengkapannya (matras, bantal<br />

dan guling)<br />

2) 1 buah nakas<br />

3) 1 buah tiang infus<br />

Adapun persyaratan teknis peralatan kesehatan tersebut harus<br />

memenuhi seluruh kriteria di bawah ini :<br />

1) Berkualitas<br />

2) Kebutuhan dan pemanfaatannya sesuai dengan situasi dan<br />

kondisi setempat<br />

3) Keamanan<br />

4) Kenyamanan<br />

5) Kemudahan dalam pengoperasionalan/pemakaian<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 70


6) Kemudahan dalam pemeliharaan<br />

7) Kemudahan dalam perbaikan<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 71


BAB XVII<br />

PERALATAN NON KESEHATAN TERBATAS<br />

Pengadaan peralatan non kesehatan terbatas adalah untuk meningkatkan<br />

mutu pelayanan kesehatan dasar dan diperuntukkan bagi<br />

Poskesdes/Pustu/Puskesmas/Puskesmas Perawatan dan Dinas <strong>Kesehatan</strong><br />

Kabupaten/Kota.<br />

Dukungan peralatan kesehatan diperuntukkan bagi<br />

A. Sistem Informasi <strong>Kesehatan</strong><br />

Dalam upaya mewujudkan Sistem Informasi <strong>Kesehatan</strong> yang evidence<br />

based di <strong>Indonesia</strong>, dikembangkan Sistem Informasi <strong>Kesehatan</strong> Daerah<br />

(SIKDA) dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.<br />

Pengadaan peralatan sistem informasi kesehatan melalui DAK bertujuan<br />

untuk memacu Sistem Informasi <strong>Kesehatan</strong> Kabupaten/Kota khususnya di<br />

Puskesmas sehingga mampu menyediakan data/informasi yang cepat,<br />

akurat, dan mutakhir.<br />

Dengan adanya peralatan sistem informasi kesehatan di Puskesmas<br />

diharapkan akan mempercepat pelayanan kesehatan atau manajemen<br />

pasien di Puskesmas, serta mendukung administrasi Puskesmas. Dengan<br />

dukungan ini diharapkan data/informasi yang disampaikan ke Dinas<br />

<strong>Kesehatan</strong> Kabupaten/Kota adalah data yang lengkap, akurat dan<br />

mutakhir.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 72


Pengadaan peralatan Sistem informasi <strong>Kesehatan</strong> di Puskesmas dapat<br />

dilakukan secara bertahap yaitu tahap I dan tahap II.<br />

Berikut ini adalah penjelasan untuk masing-masing tahap:<br />

1. Pengadaan peralatan SIK Puskesmas tahap I<br />

Tahap I ditujukan untuk mendukung administrasi pelayanan Puskesmas,<br />

khususnya dibidang pengelolaan data.<br />

Kriteria Puskesmas untuk tahap I :<br />

a. Di Puskesmas tersedia aliran listrik untuk menghidupkan personal<br />

komputer<br />

b. Di Puskesmas tersedia tenaga atau operator yang akan<br />

mengoperasikan komputer<br />

c. Di Puskesmas tersedia biaya pemeliharaan komputer serta biaya<br />

operasionalnya (kertas, tinta printer, honor petugas, listrik)<br />

d. Merencanakan pengembangan Sistem Informasi <strong>Kesehatan</strong> tahapan<br />

selanjutnya.<br />

Urutan kegiatan tahap I (satu) :<br />

a. Pengadaan komputer beserta printer<br />

b. Pengadaan software pengolah data, pengolah kata dan penyajian<br />

(misalnya microsoft excell, microsoft word dan microsoft power point)<br />

c. Kursus atau pengenalan komputer untuk tenaga pengelola komputer<br />

agar mampu menggunakan paket software tersebut diatas.<br />

d. Data entri laporan sesuai formulir yang telah ditetapkan dengan<br />

menggunakan excel.<br />

e. Mengolah data yang telah di entri dalam bentuk tabel, grafik, peta dan<br />

narasi yang disajikan secara bulanan, triwulan, tahunan.<br />

f. Mengirim laporan ke Dinas <strong>Kesehatan</strong> <strong>Kesehatan</strong> Kabupaten/Kota<br />

dengan disket, flashdisk.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 73


Pengadaan komputer, printer dan software dapat dibiayai dengan<br />

DAK Tahun 2009, sedangkan untuk kegiatan lainnya dialokasikan<br />

dari sumber anggaran lain.<br />

Spesifikasi peralatan tahap I (satu) :<br />

Komputer sebanyak 1 (satu) buah<br />

• Corporate Desktop PC<br />

• Intel Pentium Dual-Core Processor<br />

• Minimum 512 MB Memory DDR-2 SDRAM<br />

• Mimimum 80 harddrive, 7200 RPM<br />

• Integrated 10/100/1000 LAN<br />

• Windows XP Professional, Vista atau Linux<br />

• LCD Monitor 15 inch<br />

• CPU dan Monitor satu merk<br />

• Printer Deksjet/Inkjet<br />

2. Pengadaan peralatan SIK Puskesmas tahap II<br />

Tahap II ditujukan untuk mendukung pelayanan pasien secara langsung,<br />

sehingga pelayanan menjadi lebih cepat dan akurat.<br />

Kriteria Puskesmas tahap II :<br />

a. Adanya komitmen Kepala Puskesmas untuk mengembangkan jaringan<br />

komputer di Puskesmas dalam mendukung pelayanan pasien.<br />

b. Di Puskesmas tersedia aliran listrik yang hidup terus menerus pada jam<br />

kantor (tidak sering putus), untuk menghidupkan jaringan komputer<br />

c. Di Puskesmas tersedia tenaga atau operator terlatih yang akan<br />

mengoperasikan jaringan komputer<br />

d. Di Puskesmas tersedia biaya pemeliharaan jaringan komputer serta<br />

biaya operasionalnya (kertas, tinta printer, honor petugas, listrik)<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 74


Urutan kegiatan untuk tahap II :<br />

a. Pengadaan peralatan jaringan komputer yang terdiri:<br />

1) 1 (satu) buah komputer server ditempatkan di Tata Usaha<br />

2) 5 (lima) buah komputer workstation beserta printer yang dipasang<br />

untuk: loket pendaftaran, poli umum, poli gigi, poli KIA, pelayanan<br />

obat<br />

3) Perkabelan jaringan komputer yang terdiri dari switch/hub, kabel<br />

UTP cat 5 dan pemasangannya.<br />

4) Un Interuptable Power (UPS) sebanyak 1 (satu) buah<br />

b. Pengadaan software aplikasi, yaitu software untuk menjalankan sistem<br />

pelayanan kesehatan di Puskesmas. Dalam hal ini dapat mereplikasi<br />

software yang telah digunakan di Puskesmas yang lain.<br />

c. Kursus atau pelatihan tenaga pengelola komputer yang akan<br />

mengoperasikan komputer di setiap titik layanan agar mampu<br />

menggunakan paket software aplikasi tersebut diatas.<br />

d. Data entri laporan disetiap titik pelayanan sesuai dengan prosedur<br />

pelayanan pasien di Puskesmas.<br />

e. Mencetak data yang telah di entri dalam bentuk laporan yang telah<br />

dibuat oleh software aplikasi dalam tabel, atau grafik selanjutnya<br />

dibuat narasi<br />

f. Mengirim laporan ke Dinas <strong>Kesehatan</strong> <strong>Kesehatan</strong> Kabupaten/Kota<br />

dengan disket, flashdisk.<br />

Pengadaan peralatan jaringan komputer dan software aplikasi termasuk<br />

cara penggunaannya dapat dibiayai dengan DAK Tahun 2009, sedangkan<br />

untuk kegiatan lainnya dialokasikan dari sumber anggaran lain.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 75


Spesifikasi perangkat untuk tahap II adalah:<br />

1. Komputer Server sebanyak 1 (satu) buah<br />

• Intel Xeon Processor<br />

• Minimum 2 GB<br />

• Mimimum 160GB harddrive 7200 RPM<br />

• Integrated 10/100/1000 LAN<br />

• LCD Monitor 15 inch<br />

• CPU dan Monitor satu merk<br />

2. Komputer Workstation sebanyak 5 (lima) buah<br />

• Corporate Desktop PC<br />

• Intel Pentium Dual-Core Processor<br />

• Minimum 512 MB Memory DDR-2 SDRAM<br />

• Mimimum 80 harddrive, 7200 RPM<br />

• Integrated 10/100/1000 LAN<br />

• Windows XP Professional, Vista atau Linux<br />

• LCD Monitor 15 inch<br />

• CPU dan Monitor satu merk<br />

• Printer Deskjet/Inkjet<br />

3. Perangkat untuk perkabelan meliputi<br />

• Switch/hub 10/100, 8 port<br />

• Kabel UTP Category 5<br />

• Pemasangan/instalasi<br />

4. Un Interuptable Power (UPS) sebanyak 1 (satu) buah 1 KVA<br />

5. Software Aplikasi Puskesmas :<br />

• Modul Manajemen Pasien<br />

• Modul Manajemen Program<br />

• Modul Manajemen Unit<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 76


Catatan Tambahan<br />

• Pengadaan peralatan Sistem Informasi <strong>Kesehatan</strong> untuk Puskesmas<br />

ini merujuk pada Buku Pedoman Pengembangan Bank Data<br />

Kabupaten tahun 2008.<br />

B. Peralatan Promosi <strong>Kesehatan</strong><br />

Kegiatan DAK Program Promosi <strong>Kesehatan</strong> tahun 2009 dialokasikan<br />

untuk pengadaan peralatan promosi kesehatan di Puskesmas. Tujuan<br />

kegiatan dimaksudkan untuk meningkatkan dukungan promosi<br />

kesehatan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dasar terutama<br />

dalam rangka pemerataan, jangkauan dan kualitas pelayanan<br />

kesehatan di daerah serta melengkapi kebutuhan sarana/peralatan<br />

para pengelola program Promosi <strong>Kesehatan</strong> di Puskesmas, untuk<br />

meningkatkan dukungan promosi program prioritas pembangunan<br />

kesehatan nasional khususnya terkait upaya menurunkan angka<br />

kematian ibu dan bayi di daerahnya masing – masing.<br />

1. Persyaratan Umum<br />

Sarana/peralatan Promosi <strong>Kesehatan</strong> tidak boleh dialihfungsikan<br />

untuk kegiatan lain.<br />

2. Persyaratan teknis<br />

a. Pengadaan peralatan harus memperhatikan mutu, kemudahan<br />

penggunaan dan pemeliharaan serta perbaikan<br />

b. Standar Peralatan yang diusulkan didalam DAK Tahun 2009<br />

untuk Pengadaan Peralatan Promosi <strong>Kesehatan</strong> di Puskesmas<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 77


Standar peralatan yang harus dimiliki oleh Puskesmas<br />

berdasarkan Keputusan Menteri <strong>Kesehatan</strong> Nomor :<br />

585/MENKES/SK/V/2007 tentang Petunjuk Teknis Promosi<br />

<strong>Kesehatan</strong> di Puskesmas. Adapun rincian sarana / peralatan<br />

yang dialokasikan melalui Dana Alokasi Khusus Tahun 2009,<br />

sebagai berikut :<br />

NO JENIS SARANA / PERALATAN STANDAR<br />

1. Presentation Kit [Laptop, LCD<br />

1 Unit<br />

Projector dan Layar]<br />

2 UHF Meeting Amplifire 1 Unit<br />

3. Public Addres System / Megaphone 1 Unit<br />

C. Pengadaan Peralatan Peraga Pelatihan Tenaga <strong>Kesehatan</strong><br />

Dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka<br />

Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten/Kota, perlu peningkatan jangkauan<br />

pelayanan, peningkatan kualitas sarana dan prasarana pelayanan, dan<br />

peningkatan kualitas SDM kesehatan. Salah satu upaya peningkatan<br />

kualitas SDM <strong>Kesehatan</strong> adalah melalui pelatihan dengan metode<br />

pembelajaran yang interaktif dan partisipatif, serta aplikasinya dari setiap<br />

proses pembelajaran dimaksud.<br />

Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan<br />

mendengar dan melihat hanya mampu menyerap sebanyak 20%,<br />

sedangkan jika peserta melakukan atau mempraktikkannya akan mampu<br />

menyerap hingga 70 % dari apa yang mereka pelajari. Agar tujuan<br />

pembelajaran tersebut tercapai secara tepat guna dan berdaya guna<br />

diperlukan alat bantu peraga pelatihan.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 78


Tujuan pengadaan peralatan ini adalah sebagai alat bantu pelaksanaan<br />

pembelajaran dalam pelatihan. Dengan demikian para peserta pelatihan<br />

dapat melakukan simulasi pelaksanaan pelayanan kesehatan, simulasi<br />

pelayanan kegawatdaruratan, simulasi pelayanan kesehatan kandungan<br />

dan kebidanan dalam rangka menurunkan AKI & AKB.<br />

Pengadaan peralatan peraga pelatihan tersebut harus memperhatikan<br />

persyaratan sebagai berikut :<br />

1. Persyaratan Umum<br />

a. Peralatan peraga pelatihan di kabupaten/kota belum tersedia.<br />

b. Tersedianya Tenaga Pelatih Program <strong>Kesehatan</strong> (TPPK) di<br />

Kabupaten/Kota.<br />

c. Terdapat unit yang bertanggung jawab dalam pengelolaan<br />

pelayanan kesehatan dan/atau kesehatan ibu anak di dinas<br />

kesehatan Kabupaten/Kota.<br />

d. Peralatan peraga pelatihan dapat digunakan oleh seluruh jajaran<br />

kesehatan di Kabupaten/Kota (Rumah Sakit, Dinas <strong>Kesehatan</strong>,<br />

Puskesmas dan jaringannya).<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

a. Pengadaan peralatan peraga pelatihan harus memenuhi mutu,<br />

jenis dan kemudahan penggunaan serta pemeliharaannya.<br />

b. Jenis alat peraga pelatihan:<br />

1. Phantom resusitasi jantung dan paru<br />

2. Phantom alat persalinan normal<br />

3. Phantom panggul untuk pasang IUD<br />

4. Phantom lengan atas untuk pasang infus<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 79


5. Phantom lengan untuk pasang implant<br />

6. Phantom bayi untuk resusitasi/ventilasi<br />

7. Phantom bayi berat lahir rendah<br />

8. Phantom bayi untuk intubasi endotrakheal<br />

9. Phantom lengan/kaki bayi untuk pasang infus<br />

10. Peralatan evakuasi (emergency kit)<br />

c. Kelengkapan alat bantu peraga pelatihan mengacu pada buku<br />

Acuan Kurikulum dan Modul Pelatihan Bidan Poskesdes dalam<br />

Pengembangan Desa Siaga, Depkes RI, Jakarta, 2008.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 80


BAB XVIII<br />

SINKRONISASI PERENCANAAN<br />

PROVINSI – KABUPATEN/KOTA<br />

A. Perencanaan Pemanfaatan tahun 2009<br />

Sesuai dengan UU No 32 tahun 2004 pasal 162, Pemerintah dan<br />

Pemerintah Daerah (provinsi/kabupaten/kota) harus saling berkoordinasi<br />

dalam penyusunan kegiatannya.<br />

Dalam penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) DAK Bidang<br />

<strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009, satuan kerja (satker) yang mendapatkan DAK,<br />

menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan Petunjuk Teknis<br />

Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 dan berkoordinasi<br />

dengan Dinas <strong>Kesehatan</strong> Provinsi. Selain itu, Dinas <strong>Kesehatan</strong> Provinsi<br />

diharapkan ikut aktif dalam evaluasi RAPBD Kabupaten/Kota (khusus<br />

mengenai DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong>).<br />

Salinan RKA yang telah disusun dikirimkan ke Dinas <strong>Kesehatan</strong> Provinsi<br />

dan <strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong> pada Menteri <strong>Kesehatan</strong> up Sekretaris<br />

Jenderal sebagai bahan untuk melakukan perencanaan, monitoring dan<br />

evaluasi.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 81


B. Perencanaan tahun 2010<br />

Untuk perencanaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun Anggaran 2010,<br />

diharapkan Dinas <strong>Kesehatan</strong> Provinsi dapat mengkoordinir serta<br />

melakukan penelaahan secara menyeluruh terhadap usulan serta data<br />

terbaru (sarana prasarana kesehatan) dari RS dan Dinas <strong>Kesehatan</strong><br />

Kabupaten/Kota.<br />

Untuk selanjutnya usulan serta data tersebut dikirimkan pada :<br />

1. Direktorat <strong>Kesehatan</strong> Komunitas dan Sekretaris Ditjen Bina<br />

<strong>Kesehatan</strong> Masyarakat untuk data Sarana Pelayanan <strong>Kesehatan</strong><br />

Dasar dan UKBM.<br />

2. Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medis untuk data<br />

sarana pelayanan kesehatan rujukan.<br />

3. Pusat Data dan Informasi Sekretariat Jenderal untuk seluruh data .<br />

Substansi<br />

Mekanisme<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 82


BAB XIX<br />

PELAPORAN<br />

Kepala SKPD selaku penanggung jawab anggaran sarana pelayanan<br />

kesehatan dasar dan sarana pelayanan kesehatan rujukan pada kegiatan<br />

DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 harus menyampaikan laporan<br />

triwulanan.<br />

Laporan triwulanan yang merupakan laporan tentang status kemajuan<br />

pekerjaan (progres report) kegiatan DAK setiap akhir bulan Maret, Juni,<br />

September dan Desember tahun 2009 disampaikan dan dikoordinasikan<br />

oleh Dinas <strong>Kesehatan</strong> Provinsi untuk selanjutnya dikirimkan kepada<br />

Sekretaris Jenderal Depkes u.p. Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran.<br />

Laporan ini memuat tentang jenis kegiatan, realisasi fisik, realisasi<br />

keuangan dan permasalahan/kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan<br />

DAK tahun 2009 dan disampaikan selambat-lambatnya 2 minggu setelah<br />

waktu triwulan selesai. Selain itu kabupaten/kota juga diminta untuk<br />

mengirimkan data jumlah dan kondisi seluruh sarana kesehatan yang ada<br />

di wilayahnya, pada akhir bulan Maret (format terlampir).<br />

Laporan ini akan dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam<br />

penentuan alokasi DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> tahun berikutnya.<br />

Substansi<br />

Mekanisme<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 83


BAB XX<br />

PEMANTAUAN<br />

Pemantauan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> merupakan suatu kegiatan evaluasi<br />

program untuk mengamati, mengidentifikasi serta mengantisipasi<br />

terhadap pelaksanaan kegiatan di kabupaten/kota.<br />

Pemantauan ini dilaksanakan dalam rangka untuk meningkatkan<br />

efektifitas pemanfaatan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 serta untuk<br />

mengetahui sejauh mana perkembangan pelaksanaan kegiatan.<br />

Keluaran yang diharapkan dari pemantauan ini adalah teridentifikasinya<br />

permasalahan yang timbul dan akan timbul sehingga dapat dilakukan<br />

tindakan sedini mungkin.<br />

Metodologi evaluasi meliputi :<br />

1. Review laporan, adalah merupakan kegiatan untuk penelaahan seluruh<br />

laporan pelaksanaan DAK yang bertujuan untuk mengkaji ulang<br />

kesesuaian antara masukkan (input), proses dan keluaran (output).<br />

2. Melakukan survei, adalah merupakan kegiatan penyebaran dan<br />

pengolahan kuesioner di beberapa daerah sampel yang bertujuan<br />

untuk mengetahui pencapaian hasil (outcome) dan manfaat (benefit)<br />

dari pelaksanaan DAK. Substansi, metodologi dan format kuesioner<br />

ditentukan lebih lanjut.<br />

3. Studi evaluasi dampak (jangka panjang), adalah merupakan kegiatan<br />

meneliti dampak yang ditimbulkan dalam pelaksanaan DAK. Substansi,<br />

metodologi dan indikator dampak ditentukan lebih lanjut.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 84


Pemantauan teknis terhadap pelaksanaan pemanfaatan DAK Bidang<br />

<strong>Kesehatan</strong> tahun 2008 meliputi aspek-aspek:<br />

1. Kesesuaian RKA-SKPD dengan petunjuk teknis DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong><br />

2. Kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan RKA-SKPD.<br />

3. Kesesuaian hasil pelaksanaan fisik dengan spesifikasi teknis yang<br />

ditetapkan.<br />

4. Pencapaian sasaran kegiatan yang dilaksanakan.<br />

5. Dampak dan manfaat pelaksanaan kegiatan.<br />

Pemantauan sebaiknya dilakukan oleh Tim Koordinasi Kabupaten/Kota,<br />

Tim Koordinasi Provinsi dan Tim Koordinasi Pusat (Bappenas, Depkeu,<br />

Depdagri, Dep Teknis).<br />

Substansi<br />

Mekanisme<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 85


BAB XXI<br />

PENUTUP<br />

Kebijakan teknis ini dibuat untuk dijadikan acuan penggunaan DAK Bidang<br />

<strong>Kesehatan</strong> tahun 2009 yang diarahkan untuk kegiatan yang dapat<br />

meningkatkan daya jangkau dan kualitas pelayanan kesehatan<br />

masyarakat di kabupaten/kota, terutama daerah dengan derajat<br />

kesehatan yang belum optimal, sehingga warga masyarakat dapat<br />

memperoleh pelayanan kesehatan bermutu.<br />

Substansi<br />

Mekanisme<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 86


LAMPIRAN 1<br />

DEFINISI OPERASIONAL<br />

1. Bank Darah Rumah Sakit (BDRS)<br />

Unit di rumah sakit yang mempunyai peran dalam mendukung<br />

pelayanan darah yang berkualitas di rumah sakit dengan sistem<br />

satu pintu.<br />

2. BOR (Bed Occupancy Rate) kelas III RS<br />

Persentase pemanfaatan tempat tidur di kelas III untuk pelayanan<br />

rawat inap pasien miskin/tidak mampu di rumah sakit dalam kurun<br />

waktu tertentu.<br />

3. Daerah Kepulauan<br />

Suatu gugusan pulau, termasuk bagian pulau dan perairan di antara<br />

pulau pulau tersebut, dan lain lain wujud alamiah yang<br />

hubungannya satu sama lain demikian eratnya.<br />

4. Daerah Perbatasan<br />

Daerah dalam wilayah Negara Kesatuan <strong>Republik</strong> <strong>Indonesia</strong> yang<br />

berbatasan langsung dengan wilayah kedaulatan negara tetangga,<br />

baik perbatasan darat dan laut.<br />

5. Daerah Terpencil<br />

Kecamatan atau desa yang karena letak dan atau kondisi alam<br />

memiliki kesulitan, kekurangan atau keterbatasan prasarana dan<br />

sarana perhubungan, pelayanan kesehatan, persediaan kebutuhan 9<br />

bahan pokok, SLTP serta kebutuhan sekunder lain, yang<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 87


menimbulkan kesulitan bagi penduduk yang tinggal di wilayah<br />

tersebut.<br />

6. Daerah Tertinggal<br />

Suatu daerah kabupaten yang masyarakat serta wilayahnya relatif<br />

kurang berkembang dibandingkan daerah lain dalam skala nasional.<br />

7. Gender<br />

Pandangan masyarakat tentang perbedaan peran, fungsi dan<br />

tanggungjawab antara perempuan dan laki-laki yang merupakan<br />

hasil konstruksi sosial budaya dan dapat berubah sesuai dengan<br />

perkembangan zaman dan dukungan masyarakat itu sendiri.<br />

8. Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota<br />

Suatu unit pengelola obat dan perbekalan kesehatan di<br />

kabupaten/kota untuk mendukung ketersediaan obat dalam<br />

pelayanan kesehatan dasar.<br />

9. Keadilan Gender<br />

Langkah-langkah yang diperlukan untuk menghentikan berbagai hal<br />

yang secara sosial dan menurut sejarah telah menghambat<br />

perempuan dan laki-laki untuk bisa berperan dan menikmati hasil<br />

dari peran yang dimainkannya. Keadilan gender mengantar ke<br />

kesetaraan gender<br />

10. Kendaraan Roda Dua<br />

Sepeda motor yang digunakan petugas Puskesmas dan bidan desa<br />

untuk kegiatan operasional Puskesmas.<br />

11. Kesetaraan Gender<br />

Perempuan dan laki-laki menikmati status yang sama dan memiliki<br />

kondisi yang sama untuk menggunakan hak-haknya dan<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 88


kemampuannya secara penuh dalam memberikan kontribusinya<br />

kepada pembangunan politik, ekonomi, sosial, dan budaya.<br />

12. Menu Pilihan<br />

Menu yang dapat dipilih oleh daerah/SKPD setelah menu utama<br />

terpenuhi.<br />

13. Menu Utama<br />

Menu yang harus dipilih terlebih dahulu oleh daerah/SKPD sebelum<br />

memilih menu pilihan. Bila menu utama sudah terpenuhi baik dari<br />

anggaran DAK atau anggaran lainnya, baru diperbolehkan untuk<br />

memilih menu pilihan dengan melampirkan data – data pendukung.<br />

14. Peningkatan<br />

Peningkatan status puskesmas, sebagai contoh : pustu menjadi<br />

puskesmas atau puskesmas menjadi puskesmas perawatan.<br />

15. Peralatan kesehatan<br />

Peralatan dasar minimal (medis dan non medis) untuk Puskesmas<br />

dan jaringannya sebagaimana mengacu pada buku Pedoman<br />

Peralatan, Ditjen Bina Kesmas tahun 2007.<br />

16. Perluasan<br />

Penambahan ukuran dan/atau penambahan ruangan untuk<br />

peningkatan fungsi pelayanan, termasuk kelengkapan/sarana<br />

pendukungnya.<br />

17. Pondok Bersalin Desa (Polindes)<br />

Bentuk Upaya <strong>Kesehatan</strong> Bersumber-daya Masyarakat (UKBM) yang<br />

didirikan dengan bantuan pemerintah atau masyarakat atas dasar<br />

musyawarah untuk memberikan pelayanan <strong>Kesehatan</strong> Ibu dan<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 89


Anak/Keluarga Berencana (KIA/KB) serta pelayanan kesehatan<br />

lainnya yang sesuai dengan kemampuan bidan.<br />

18. Pos <strong>Kesehatan</strong> Desa (Poskesdes)<br />

Upaya <strong>Kesehatan</strong> Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang<br />

dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan<br />

pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa.<br />

19. Pulau Terluar<br />

Pulau dengan luas area kurang atau dengan 2000 Km2 (dua ribu<br />

kilometer persegi) yang memiliki titik-titik dasar koordinat geografis<br />

yang menghubungkan garis pangkal laut kepulauan sesuai dengan<br />

hukum internasional dan nasional<br />

20. Puskesmas<br />

Unit pelaksana teknis Dinas <strong>Kesehatan</strong> Kabupaten/Kota yang<br />

bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di<br />

suatu wilayah kerja.<br />

21. Puskesmas Keliling<br />

Unit pelayanan kesehatan keliling berupa kendaraan bermotor roda<br />

empat atau perahu motor, dilengkapi peralatan kesehatan,<br />

peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga yang berasal dari<br />

Puskesmas.<br />

22. Puskesmas Keliling Perairan<br />

Puskesmas Keliling berbentuk perahu bermotor/kapal yang<br />

dilengkapi dengan peralatan kesehatan dan non kesehatan, tenaga<br />

dan pendukung lainnya, yang disesuaikan dengan fungsi<br />

Puskesmas.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 90


23. Puskesmas Pembantu<br />

Unit pelayanan kesehatan sederhana yang merupakan bagian<br />

integral dari Puskesmas yang melaksanakan sebagian tugas<br />

Puskesmas.<br />

24. Puskesmas Perawatan<br />

Puskesmas yang dilengkapi dengan fasilitas perawatan berfungsi<br />

sebagai rujukan antara dan dapat melaksanakan tindakan pra<br />

rujukan (bila diperlukan), sebelum dirujuk ke institusi rujukan.<br />

25. Puskesmas PONED<br />

Puskesmas perawatan yang memiliki kemampuan serta fasilitas<br />

PONED 24 jam untuk memberikan pelayanan terhadap ibu hamil,<br />

bersalin dan nifas dan bayi baru lahir dengan komplikasi baik yang<br />

datang sendiri atau atas rujukan kader dari masyarakat, bidan di<br />

desa, Puskesmas dan melakukan rujukan ke RS PONEK pada kasus<br />

yang tidak mampu ditangani.<br />

26. Rehabilitasi<br />

Upaya perbaikan sarana fisik Puskesmas dan jaringannya untuk<br />

mengembalikan fungsi pelayanan dan meningkatkan penampilan.<br />

27. Responsif Gender<br />

Perhatian yang konsisten dan sistematis terhadap perbedaanperbedaan<br />

perempuan dan laki-laki di dalam masyarakat yang<br />

disertai upaya menghapus hambatan-hambatan struktural dalam<br />

mencapai kesetaraan<br />

28. Rumah Dinas<br />

Rumah yang diperuntukkan untuk Dokter, Perawat dan Bidan yang<br />

bertugas di Puskesmas.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 91


29. Rumah Sakit Siap PONEK (Pelayanan Obstetri, Neonatal,<br />

Emergency dan Komprehensif )<br />

Rumah Sakit yang menyelenggarakan pelayanan kegawat daruratan<br />

maternal neonatal secara komprehensif dan terintegrasi selama 24<br />

jam.<br />

29. Safe Community<br />

Keadaan aman dan sehat dalam seluruh siklus kehidupan sejak<br />

dalam kandungan sampai dengan lanjut usia.<br />

30. Sarana pendukung<br />

Fasilitas/alat-alat untuk mendukung terselenggaranya suatu<br />

kegiatan.<br />

31. Sarana dan Prasarana yang Responsif Gender<br />

Sarana prasarana peralatan kesehatan yang mengakomodasikan<br />

permasalahan, kebutuhan dan aspirasi yang berbeda antara laki-laki<br />

dan perempuan.<br />

32. Sensitif Gender<br />

Kemampuan untuk memberikan perhatian secara konsisten dan<br />

sistematis untuk melihat perbedaan kebutuhan perempuan dan lakilaki<br />

dalam upaya mencapai keadilan gender<br />

33. SPGDT (Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu)<br />

Sistem penanganan penderita gawat darurat pra RS (ditengah<br />

masyarakat, poskesdes, puskesmas, selama dalam transport) ,RS<br />

(Instalasi Gawat Darurat-High Care Unit-Intensive Care Unit-kamar<br />

jenazah) dan antar RS.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 92


34. Unit Transfusi Darah Rumah Sakit (UTD RS)<br />

Salah satu instalasi di RS yang mempunyai peran sebagai penyedia<br />

darah transfusi yang aman (lulus skreening IMLTD/Infeksi Menular<br />

Lewat Transfusi Darah).<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 93


LAMPIRAN 2<br />

FORM EVALUASI 1<br />

DATA DASAR DAN KONDISI PUSKESMAS<br />

DAN JARINGANNYA<br />

Propinsi :<br />

Kabupaten/Kota :<br />

NO<br />

NAMA<br />

SARANA<br />

KESEHATAN<br />

KONDISI<br />

UNIT YANG DIBIAYAI<br />

DAK<br />

NON DAK<br />

KEC BAIK RR RS RB 2006 2007 2008 2006 2007 2008<br />

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13<br />

1 Puskesmas<br />

A. Mawar<br />

B. Melati<br />

DST.<br />

2 Pustu, dst<br />

Petunjuk pengisian :<br />

- Kolom 2 diisi dengan nama Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas<br />

Keliling R-4 dan Perairan, Pondok Bersalin Desa, Rumah Dinas Dokter,<br />

Perawat dan Bidan Puskesmas, Kendaraan Operasional R-2 dan Instalasi<br />

Farmasi.<br />

- Kolom 3 diisi dengan nama kecamatan tempat sarana kesehatan berada<br />

- Kolom 4-6 diisi dengan checklist (v) sesuai dengan kondisi sarana<br />

puskesmas/jaringannya.<br />

- Kolom 7-9 diisi dengan checklist (v) sarana yang dibiayai DAK sesuai dengan<br />

tahunnya.<br />

- Kolom 10-12 diisi dengan checklist (v) sarana yang dibiayai APBD sesuai<br />

dengan tahunnya.<br />

- RR : rusak ringan (fisik bangunan 50% rusak).<br />

..................,..................... 2009<br />

Kepala SKPD<br />

(.............................................)<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 94


LAMPIRAN 3<br />

FORM EVALUASI 2A<br />

REALISASI PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS<br />

BIDANG KESEHATAN TAHUN 2009<br />

SARANA PELAYANAN KESEHATAN DASAR<br />

TRIWULAN I/II/III/IV *)<br />

Propinsi :<br />

Kabupaten/Kota :<br />

No Kegiatan Jmh Satuan Alokasi DAK Realisasi DAK Fisik<br />

%<br />

1 2 3 4 5 6 7<br />

1. Puskesmas Perawatan<br />

a. Pembangunan Baru<br />

b. Peningkatan<br />

c. Rehabilitasi<br />

d. Perluasan<br />

2 Puskesmas<br />

a. Pembangunan Baru<br />

b. Peningkatan<br />

c. Rehabilitasi<br />

d. Perluasan<br />

3 dst nya<br />

Total<br />

Petunjuk pengisian :<br />

Kolom 2 diisi dengan jenis kegiatan sesuai dengan juknis<br />

Kolom 3 diisi dengan jumlah kegiatan pada sarana dan prasarana<br />

kesehatan.<br />

Kolom 4 diisi dengan satuan dari kolom 3.<br />

Kolom 5 diisi dengan besarnya alokasi DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong><br />

(termasuk pendamping) untuk masing-masing kegiatan.<br />

Kolom 6 diisi dengan realisasi penggunaan DAK (termasuk<br />

pendamping) untuk masing-masing kegiatan sampai dengan triwulan<br />

I/II/III/IV *).<br />

Kolom 7 diisi dengan persentase fisik sampai dengan triwulan<br />

I/II/III/IV *).<br />

*) coret yang tidak perlu<br />

.............,...............2009<br />

Kepala SKPD ...................<br />

(......................................................)<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 95


FORM EVALUASI 2b<br />

REALISASI PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS<br />

BIDANG KESEHATAN TAHUN 2009<br />

SARANA PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN<br />

TRIWULAN I/II/III/IV *)<br />

Propinsi :<br />

Kabupaten/Kota :<br />

No Kegiatan Jmh Satuan Alokasi DAK Realisasi DAK Fisik<br />

%<br />

1 2 3 4 5 6 7<br />

1. TT Kelas III RS<br />

a. Pembangunan baru<br />

bangsal rinap<br />

b..Pengadaan Alkes<br />

c. dll<br />

2 Unit Transfusi Darah<br />

a. Pembangunan baru<br />

b. Pengadaan Alkes<br />

c. dll<br />

3 Pengadaan Peralatan<br />

Medik untuk IGD RS<br />

4 RS Siap PONEK<br />

a. dstnya.....<br />

Petunjuk pengisian :<br />

Kolom 2 diisi dengan jenis kegiatan sesuai dengan juknis<br />

Kolom 3 diisi dengan jumlah kegiatan pada sarana dan prasarana<br />

kesehatan.<br />

Kolom 4 diisi dengan satuan dari kolom 3.<br />

Kolom 5 diisi dengan besarnya alokasi DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> untuk<br />

masing-masing kegiatan.<br />

Kolom 6 diisi dengan realisasi penggunaan DAK untuk masing-masing<br />

kegiatan sampai dengan triwulan I/II/III/IV *).<br />

Kolom 7 diisi dengan persentase fisik sampai dengan triwulan<br />

I/II/III/IV *).<br />

*) coret yang tidak perlu<br />

......................,............................ 2009<br />

Kepala SKPD ...................<br />

(......................................................)<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 96


LAMPIRAN 4<br />

FORM EVALUASI 3<br />

PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT<br />

No Kegiatan Permasalahan Upaya Pemecahan Masalah<br />

1 2 3 4<br />

Petunjuk pengisian :<br />

Kolom 2 diisi dengan nama kegiatan<br />

Kolom 3 diisi dengan permasalahan yang dihadapi dalam penyusunan<br />

perencanaan dan pelaksanaan kegiatan<br />

Kolom 4 diisi dengan upaya yang telah dilakukan untuk menyelesaikan<br />

masalah.<br />

......................,........................ 2009<br />

Kepala SKPD<br />

…....................................................................................<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009<br />

97


LAMPIRAN 5<br />

DAFTAR NAMA PULAU-PULAU TERLUAR<br />

BERPENDUDUK RI YANG BERBATASAN DENGAN<br />

NEGARA TETANGGA<br />

NO NAMA KAB NEGARA TITIK PDDK<br />

PULAU /PROV BATAS KOORDINAT Ada Tdk<br />

Sumut<br />

1 Simuk Nias<br />

Selatan<br />

Kep Riau<br />

LAUT LEPAS<br />

00.05.33 LS<br />

97.51.14 BT<br />

2 Karimun<br />

Anak<br />

Karimun MALAYSIA 01.09.59 LU<br />

103.23.20 BT<br />

3 Pelampong Batam SINGAPURA 01.07.41 LU<br />

103.41.58 BT<br />

4 Subi Kecil Natuna MALAYSIA 03.01.51 LU<br />

108.54.52 BT<br />

Bengkulu<br />

5 Enggano Bengkulu<br />

Utara<br />

Jateng<br />

6 Nusa<br />

kambangan<br />

LAUT LEPAS<br />

05.31.13 LS<br />

102.16.00 BT<br />

Cilacap AUSTRALIA 07.47.05 LS<br />

109.02.34 BT<br />

NTT<br />

7 Alor Alor TIMOR<br />

LESTE<br />

Kaltim<br />

08.13.50 LS<br />

125.07.55 BT<br />

8 Maratua Berau MALAYSIA 02.15.12 LU<br />

118.38.41 BT<br />

9 Sebatik Nunukan MALAYSIA 04.10.00 LS<br />

117.50.00 BT<br />

Sulut<br />

10 Mantehage Minahasa<br />

Utara<br />

MALAYSIA 01.45.47 LU<br />

124.43.51 BT<br />

11 Makalehi Sitaro PHILIPINA 02.44.15 LU<br />

125.09.28 BT<br />

12 Kawaluso Sangihe PHILIPINA 04.14.06 LU<br />

125.18.59 BT<br />

13 Kawio Sangihe PHILIPINA 04.40.16 LU<br />

125.25.41 BT<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 98


NO NAMA KAB NEGARA TITIK PDDK<br />

PULAU /PROV BATAS KOORDINAT Ada Tdk<br />

14 Marore Sangihe PHILIPINA 04.44.14 LU<br />

125.28.42 BT<br />

15 Miangas Talaud PHILIPINA 05.34.02. LU<br />

126.34.54 BT<br />

16 Marampit Talaud PHILIPINA 04.46.18 LU<br />

127.08.32 BT<br />

17 Kakarutan Talaud PHILIPINA 04.37.36 LU<br />

127.09.53 BT<br />

Sulteng<br />

18 Lingayan Toli-Toli MALAYSIA 00.59.55 LU<br />

120.12.50 BT<br />

Maluku<br />

19 Asutubun MTB AUSTRALIA 08.03.07 LS<br />

131.18.02 BT<br />

20 Selaru MTB AUSTRALIA 08.10.17 LS<br />

131.07.31 BT<br />

21 Marsela MTB AUSTRALIA 08.13.29 LS<br />

129.49.32 BT<br />

22 Metimarang MTB AUSTRALIA 08.21.09 LS<br />

128.30.52 BT<br />

23 Larat MTB AUSTRALIA 07.14.26 LS<br />

131.58.49 BT<br />

24 Leti MTB TIMOR 08.14.20 LS<br />

LESTE 127.37.50 BT<br />

25 Kisar MTB TIMOR 08.06.10 LS<br />

LESTE 127.08.36 BT<br />

26 Wetar MTB TIMOR 07.56.50 LS 126<br />

LESTE<br />

28.10 BT<br />

27 Liran MTB TIMOR 00.32.08 LU<br />

LESTE 130.43.52 BT<br />

28 Panambulai Kep. Aru AUSTRALIA 06.19.26 LS<br />

134.54.53 BT<br />

29 Kultubai Kep. Aru AUSTRALIA 06.49.54 LS<br />

selatan<br />

134.47.14 BT<br />

Irjabar<br />

30 Fani Raja<br />

Ampat<br />

Papua<br />

PALAU<br />

00.20.16 LS<br />

132.09.34.BT<br />

31 Bras (pp.<br />

Mapia)<br />

Supiori PALAU 00.23.38 LS<br />

135.16.27 BT<br />

32 Bepondi Supiori ZEE.S 01.34.26 LS<br />

.PASIPIK 138.42.57 BT<br />

33 Liki Sarmi PNG 01.34.26 LS<br />

138.42.57 BT<br />

34 Kolepon Merauke AUSTRALIA 08.12.49 LS<br />

137.41.24 BT<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 99


LAMPIRAN 6<br />

DAFTAR 101 PUSKESMAS PRIORITAS PROGRAM YANKES DTPK 2007 - 2009<br />

NO PROPINSI KABUPATEN KECAMATAN<br />

1 SUMUT Nias Selatan<br />

2 KEPRI Natuna<br />

NAMA<br />

PUSKESMAS<br />

STATUS<br />

Non<br />

TT<br />

TT<br />

Jlh<br />

KETERANGAN<br />

Pulau-Pulau<br />

Batu Pulau Tello 1 1 Pulau terluar<br />

Pulau Laut Pulau Laut 1 1 Perbatasan<br />

Subi Subi* 1 1 Pbtsn & PPKT<br />

Serasan Serasan 1 1 Perbatasan<br />

3 BENGKULU<br />

Karimun<br />

Batam<br />

Bengkulu<br />

Utara<br />

Tebing Tebing 1 1 Pulau terluar<br />

Belakang<br />

Padang Blk Padang 1 1 Pulau terluar<br />

Enggano Enggano 1 1 Pulau terluar<br />

4 KALBAR Sambas<br />

Sanggau<br />

Sintang<br />

Kapuas Hulu<br />

Bengkayang<br />

Paloh Paloh 1 1 Perbatasan<br />

Sajingan Besar Sajingan 1 1 Perbatasan<br />

Entikong Entikong 1 1<br />

Balai<br />

Sekayam Karangan 1 1<br />

Ketungan Hulu Senaning 1 1 Perbatasan<br />

Ketungan<br />

Tengah Merakai 1 1 Perbatasan<br />

Na Kantuk Empanang 1 1<br />

Puring<br />

Sei Antu Kencana 1 1 Perbatasan<br />

Badau Badau 1 1 Perbatasan<br />

Desa<br />

Sepandan Lanjak 1 1 Perbatasan<br />

Ba Martinus Embaloh Hulu 1 1 Perbatasan<br />

Seluas Seluas 1 1 Perbatasan<br />

Jagoi Babang Jagoi Babang 1 1 Perbatasan<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 100


NO PROPINSI KABUPATEN KECAMATAN<br />

5 KALTIM Kutai Barat<br />

NAMA STATUS<br />

PUSKESMAS Non TT<br />

TT<br />

Jlh<br />

KETERANGAN<br />

Long Apari Tiong Ohang 1 1 Perbatasan<br />

Long<br />

Long Pahangai Pahangai 1 1 Perbatasan<br />

Malinau<br />

Nunukan<br />

Berau (*)<br />

6 SULUT Kep. Talaud<br />

Minahasa<br />

Utara<br />

Sangihe<br />

Sitaro<br />

7 SULTENG Toli-Toli<br />

8 NTT Kupang<br />

Kayan Hulu Lg.Nawang 1 1 Perbatasan<br />

Kayan hilir Data Dian 1 1 Perbatasan<br />

Pujungan Lg.Pujungan 1 1 Perbatasan<br />

Kayan Selatan Long Ampung 1 1 Perbatasan<br />

Bahau Hulu Long Alango 1 1 Perbatasan<br />

Krayan Long Bawan 1 1 Perbatasan<br />

Krayan Selatan Long Ayu 1 1 Perbatasan<br />

Lumbis Mansalong 1 1 Perbatasan<br />

Nunukan Nunukan 1 1 Perbatasan<br />

Sebatik Setabu (*) 1 1 Pbtsn & PPKT<br />

Sebatik Aji Kuning(*) 1 1 Pbtsn & PPKT<br />

Sebatik<br />

Sei<br />

Nyamuk(*) 1 1 Pbtsn & PPKT<br />

Sebuku Pembeliangan 1 1 Perbatasan<br />

Maratua Maratua 1 1 Pulau terluar<br />

Miangas 1 1 Perbatasan<br />

Karatung(*) 1 1 Pbtsn & PPKT<br />

Dapalan (*) 1 1 Pbtsn & PPKT<br />

Gemeh Gemeh(*) 1 1 Pbtsn & PPKT<br />

Kakorutan 1 1<br />

Wori Wori 1 1 Pulau terluar<br />

Kendahe Kendahe 1 1 Pulau terluar<br />

Tabukan Utara Marore 1 1<br />

Siau Barat Ondong 1 1 Pulau terluar<br />

Dampal Utara Ogutua 1 1 Pulau terluar<br />

Amfoang Utara Naikliu 1 1 Perbatasan<br />

Amfoang Timur Noelpoi 1 1 Perbatasan<br />

Miomafo Barat Eban 1 1 Perbatasan<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 101


NO PROPINSI KABUPATEN KECAMATAN<br />

NAMA<br />

STATUS<br />

PUSKESMAS<br />

TT Non<br />

TT<br />

Jlh KETERANGAN<br />

Miomafo Barat Tasinifu 1 1 Perbatasan<br />

Miomafo Timur Nunpene 1 1 Perbatasan<br />

Miomafo Timur Bitefa 1 1 Perbatasan<br />

Miomafo Barat Oeolo 1 1 Perbatasan<br />

Insana Utara Wini 1 1 Perbatasan<br />

Belu<br />

Tasifeto Timur Wedomu 1 1 Perbatasan<br />

Lamaknen Weluli 1 1 Perbatasan<br />

Lamaknen Nualain 1 1 Perbatasan<br />

Tasifeto Barat Halilulik 1 1 Perbatasan<br />

Kobalima Nanvalus 1 1 Perbatasan<br />

Raihat Haekesak 1 1 Perbatasan<br />

Kakuluk Mesak Atapupu 1 1 Perbatasan<br />

Kakuluk Mesak Haliwen 1 1 Perbatasan<br />

Raimanuk Webora 1 1 Perbatasan<br />

Alor<br />

Alor Selatan Padang Alang 1 1 Pulau terluar<br />

Alor Timur Maritaing 1 1 Pulau terluar<br />

Alor Barat<br />

Daya Buraga 1 1 Pulau terluar<br />

Mataru Kalunan 1 1 Pulau terluar<br />

9 MALUKU MTB<br />

10 MALUT<br />

Kepulauan Aru<br />

Halmahera<br />

Utara<br />

11 PAPUA Jayapura(Kota)<br />

Sarmi<br />

Tanimbar<br />

Selatan Saumlaki 1 1 Pulau terluar<br />

Selaru Adaut 1 1 Pulau terluar<br />

Selaru Namtabung 1 1 Pulau terluar<br />

Babar Timur Marsela 1 1 Pulau terluar<br />

Mdona Hiera Lelang 1 1 Pulau terluar<br />

Tanimbar Utara Larat 1 1 Pulau terluar<br />

Lemola Serwaru 1 1 Pulau terluar<br />

Pp. Terselatan Wonreli 1 1 Pulau terluar<br />

Wetar Ilwaki 1 1 Pulau terluar<br />

Wetar Ustutun 1 1 Pulau terluar<br />

Aru Tengah Koijabi 1 1 Pulau terluar<br />

Aru Tengah Meisiang 1 1 Pulau terluar<br />

Daruba 1 1 Perbatasan<br />

Wayabula 1 1 Perbatasan<br />

Bere-bere 1 1 Perbatasan<br />

Koya 1 1 Perbatasan<br />

Sarmi 1 1 Pulau terluar<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 102


NO PROPINSI KABUPATEN KECAMATAN<br />

Merauke<br />

NAMA<br />

PUSKESMAS<br />

STATUS<br />

TT Non<br />

TT<br />

Jlh<br />

KETERANGAN<br />

Ulilin 1 1 Perbatasan<br />

Bupul 1 1 Perbatasan<br />

Sota 1 1 Perbatasan<br />

Rimba Jaya 1 1 Perbatasan<br />

Kimaam 1 1 Pulau terluar<br />

Supiori (*)<br />

Peg. Bintang<br />

Supiori Barat Sabarmiokre 1 1 Pulau terluar<br />

Supiori Timur Sorendoweri 1 1 Pulau terluar<br />

Oksibil 1 1 Perbatasan<br />

Iwur 1 1 Perbatasan<br />

Batom 1 1 Perbatasan<br />

Boven Digoel<br />

Mindiptanah 1 1 Perbatasan<br />

Waropko 1 1 Perbatasan<br />

Keerom<br />

Arso Barat 1 1 Perbatasan<br />

Waris 1 1 Perbatasan<br />

Senggi 1 1 Perbatasan<br />

Ubrub 1 1 Perbatasan<br />

12 IRJABAR Raja Ampat Samate 1 1<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 103


DATA 199 KABUPATEN TERTINGGAL<br />

DAN PULAU PULAU KECIL TERLUAR<br />

LAMPIRAN 7<br />

NO PROPINSI TOTAL TERTINGGAL PERBA PPK TERLUAR<br />

TASAN BERPENDUDUK<br />

KAB KAB KAB PULAU<br />

1 NAD 23 16 0 0 0<br />

2<br />

Sumatera<br />

Utara 26 6 0 1 1<br />

3<br />

Sumatera<br />

Barat 19 9 0 0 0<br />

4 Riau 11 2 0 0 0<br />

5 Jambi 10 2 0 0 0<br />

6<br />

Sumatera<br />

Selatan 15 6 0 0 0<br />

7 Bengkulu 9 8 0 1 1<br />

8 Lampung 10 5 0 0 0<br />

9<br />

Bangka<br />

Belitung 7 3 0 0 0<br />

10<br />

Kepulauan<br />

Riau 6 1 1 3 3<br />

11 DKI 6 0 0 0 0<br />

12 Jawa Barat 26 2 0 0 0<br />

13 Jawa Tangah 35 3 0 1 1<br />

14 Yogyakarta 5 2 0 0 0<br />

15 Jawa Timur 38 8 0 0 0<br />

16 Banten 6 2 0 0 0<br />

17 Bali 9 1 0 0 0<br />

18<br />

Nusa Tanggara<br />

Barat 9 7 0 0 0<br />

19<br />

Nusa Tenggara<br />

Timur 19 15 3 1 1<br />

20<br />

Kalimantan<br />

Barat 13 9 5 0 0<br />

21<br />

Kalimantan<br />

Tengah 14 7 0 0 0<br />

22<br />

Kalimantan<br />

Selatan 13 2 0 0 0<br />

23<br />

Kalimantan<br />

Timur 13 3 3 2 2<br />

24 Sulawesi Utara 13 2 1 4 8<br />

25<br />

Sulawesi<br />

Tengah 10 9 0 1 1<br />

26<br />

Sulawesi<br />

Selatan 23 13 0 0 0<br />

27<br />

Sulawesi<br />

Tenggara 12 8 0 0 0<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 104


NO PROPINSI TOTAL TERTINGGAL PERBA PPK TERLUAR<br />

TASAN BERPENDUDUK<br />

KAB KAB KAB PULAU<br />

28 Gorontalo 6 4 0 0 0<br />

29 Sulawesi Barat 5 5 0 0 0<br />

30 Maluku 8 7 0 2 11<br />

31 Maluku Utara 8 6 1 0 0<br />

32 Papua 21 19 5 3 4<br />

33<br />

Irian Jaya<br />

Barat 9 7 0 1 1<br />

JUMLAH 457 199 19 20 34<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 105


LAMPIRAN 8<br />

STANDAR PERALATAN DAN LOGISTIK<br />

POS KESEHATAN DESA (POSKESDES)<br />

Peralatan dan logistik Pos <strong>Kesehatan</strong> Desa meliputi peralatan medis,<br />

peralatan non medis, obat, bahan habis pakai, dan alat penyuluhan.<br />

Adapun peralatan dan logistik minimal yang harus ada di Pos <strong>Kesehatan</strong><br />

Desa adalah sebagai berikut :<br />

No<br />

Nama Alat<br />

1 Bidan kit<br />

2 Meja gynekologi<br />

3 Meteran<br />

4 Palu pengukur refleks<br />

5 Pelvimeter obstetrik pengukur panggul<br />

6 Spekulum vagina (cocor bebek ukuran besar)<br />

7 Spekulum vagina (cocor bebek ukuran sedang)<br />

8 Spekulum vagina (cocor bebek ukuran kecil)<br />

9 Stetoskop dupleks dewasa<br />

10 Foetal stetoskop pinnard monorial alumunium<br />

11 Sudip lidah panjang<br />

12 Tensimeter<br />

13 Tensimeter manset anak<br />

14 Termometer klinis<br />

15 Termometer bayi<br />

16 ARI timer<br />

17 Pipet tetes 3 ml plastik<br />

18 Alat pengisap lendir bayi baru lahir<br />

19 Alat resusitasi dan sungkup/ resusitator infant<br />

20 Nasogastric tube no. 14 F<br />

21 Alat pemasang IUD<br />

22 Alat pengait IUD<br />

23 Gunting bedah standar lurus<br />

24 Gunting bedah standar lurus ujung tajam/tajam<br />

25 Gunting bedah standar lurus ujung tajam/tumpul<br />

26 Gunting bedah standar lurus ujung tumpul/tumpul<br />

27 Kateter karet No. 10 (Nelathon) steril<br />

28 Kateter karet No. 14 (Nelathon) steril<br />

29 Kateter logam no. 12 untuk wanita<br />

30 Klem tampon uterus 25 cm (bozeman)<br />

31 Klem tampon uterus 25 cm (schroder)<br />

32 Korentang lengkung penjepit alat steril 23 cm (Cheattle)<br />

33 Korentang penjepit sponge (Forester)<br />

34 Pinset anatomis 14,5 cm<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 106


No<br />

Nama Alat<br />

35 Pinset anatomis 18 cm<br />

36 Semprit glycerin 30 cc<br />

37 Surgical hand brush terbuat dari nylon<br />

38 Sonde uterus<br />

39 Sterilisator<br />

40 Celemek plastik (short) panjang 52 inchi<br />

41 Perlak tebal lunak (200x90 cm)<br />

42 Sarung tangan ukuran 5,6,7 & 7,5<br />

43 Sarung tangan sebatas siku ukuran 5,6,7 & 7,5<br />

44 Baki logam tempat alat steril<br />

45 Mangkok untuk larutan<br />

46 Meja instrumen alat<br />

47 Hemoglobin set (Sahli)<br />

48 Silinder korentang steril 17 cm<br />

49 Standart waskom<br />

50 Torniquet karet<br />

51 Waskom bengkok (Nier-bekken) 12 cm<br />

52 Waskom cekung 36 cm<br />

53 Waskom cuci 40 cm<br />

54 Tiang infus<br />

55 Pompa Payudara untuk ASI<br />

56 Doppler<br />

57 Timbangan injak dewasa 136 kg<br />

58 Timbangan dacin 25 kg<br />

59 Timbangan bayi<br />

60 Timbangan dewasa + tinggi badan<br />

61 Alat pengukur panjang badan bayi type caliper<br />

62 Infus set pediatric pak isi 10<br />

63 Vena cateter for infant no. 26 G pak isi 10<br />

64 Spuit disposible 1 cc<br />

65 Spuit disposible 2,5 cc<br />

66 Tempat tidur periksa ditambah meja resusitasi bayi dengan<br />

penghangat<br />

67 Tempat tidur tindakan (persalinan)<br />

68 Tempat tidur pasien rawat inap<br />

69 Boks bayi<br />

70 Selimut bayi<br />

71 Lemari alat<br />

72 Lemari arsip<br />

73 Meja biro<br />

74 Kursi<br />

75 Bangku tunggu<br />

76 Tempat tidur periksa<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 107


Bidan Kit :<br />

No Nama Alat Jumlah<br />

1 Apron plastik tebal 1<br />

2 Alat pengisap lendir bayi baru lahir 2<br />

3 ARI timer untuk bayi standar Unicef 1<br />

4 Autoclik device 1<br />

5 Baby scale 7 kg + celana 1<br />

6 Bak instrumen 509 (21x11x4,5 cm) 1<br />

7 Blood lancet 28 G 1<br />

8 Bowel metal 12 cm 2<br />

9 Catgut plain 2/0, 1,5 cm (expired date 1<br />

minimum 3 tahun)<br />

10 Kateter disposible No. 12 10<br />

11 Duk kain katun 60x60 cm steril 2<br />

12 Funduscope kayu/ foetal stetoscope 1<br />

13 Gunting episiotomi 14 cm 1<br />

14 Gunting operasi lurus 14 cm, tajam/tumpul 1<br />

15 Gunting tali pusat 16 cm 1<br />

16 HB Talquis book 1<br />

17 Hechting Nald, GR 12 1<br />

18 Hechting Nald, GT 12 1<br />

19 Infusion set dewasa 5<br />

20 Infusion set paediatric 5<br />

21 IV catheter no 18 G 5<br />

22 IV catheter no. 26 untuk bayi 5<br />

23 Jarum disposible 23 G, box/ 100 1<br />

24 Kocker lurus 16 cm, stainless 2<br />

25 Meteran/ metline 1,5 m 1<br />

26 Mucous suction (pengisap lendir) 5<br />

27 Nasogastric tube no. 14 F 2<br />

28 Needle holder Mayo 14 cm 2<br />

29 Nelathon catheter no. 12 steril 5<br />

30 Nier-bekken 20 cm stainless 2<br />

31 Pinset anatomi 14 cm stainless 1<br />

32 Pinset bedah 14 cm stainless 1<br />

33 Pinset bedah 18 cm stainless 1<br />

34 Resusitator bayi standart 1<br />

35 Sarung tangan bedah no. 6,5; 7; 7,5 30 ps<br />

36 Selimut bayi 2<br />

37 Senter besar 1<br />

38 Setengah kocker ss 14 cm 1<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 108


No Nama Alat Jumlah<br />

39 Sheet plastik tebal 2<br />

40 Sikat tangan dari nylon halus 1<br />

41 Tensimeter 1<br />

42 Spiritus lamp sumbu 2 1<br />

43 Spuit disposible 1 cc 1 box<br />

44 Spuit disposible 3 cc 1 box<br />

45 Stetoskop duplex dewasa + 1 membran + 1 ps 1<br />

ear loop<br />

46 Stetoskop bayi 1<br />

47 Termometer bayi axilla 1<br />

48 Termometer digital 8 detik 1<br />

49 Timbangan bayi 20 kg 1<br />

50 Timbangan dewasa 130 kg 1<br />

51 Ukuran lengan ibu hamil 1<br />

52 Umbilical cord klem bahan nylon 10<br />

53 Tas bidan kit 1<br />

54 Tas partus kit<br />

55 Selimut bayi<br />

56 Wing Needle No. 23 & 25 G<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 109


Lampiran 9<br />

Ruang Konsultasi Gizi<br />

1. Sarana :<br />

a. Ruang Konseling yang strategis (minimal 2 X 2.5 m 2 )<br />

b. Lemari, kursi , meja<br />

c. Lemari buku<br />

2. Peralatan<br />

a. Komputer dan printer<br />

b. Software Nutriclin<br />

c. Timbangan Injak dan Timbangan Bayi<br />

d. Microtice<br />

e. Length Board<br />

f. Pita LILA<br />

g. Food Model<br />

h. Leaflet<br />

i. Form Anamnesa<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 110


DAFTAR PRIORITAS PERALATAN<br />

DITJEN PENGENDALIAN PENYAKIT &<br />

PENYEHATAN LINGKUNGAN<br />

LAMPIRAN 10<br />

Direktorat Pengendalian Penyakit Menular Langsung<br />

No NAMA ALAT DAFTAR PUSTAKA<br />

1<br />

2<br />

3<br />

Oksigen<br />

Konsentrator<br />

Sound Timer<br />

Nebulizer<br />

Pedoman Pengendalian Penyakit Infeksi<br />

Saluran Pernafasan Akut Untuk<br />

Penanggulangan Pneumonia Pada Balita,<br />

Direktorat P2ML, Ditjen PP & PL, Depkes RI, Cetakan<br />

XVIII tahun 2006 (Lampiran IV : Aspek Logistik<br />

Program P2 ISPA, hal: 53 - 56)<br />

Direktorat Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang<br />

No NAMA ALAT DAFTAR PUSTAKA<br />

1 Mikroskop Tata laksana Demam berdarah Di <strong>Indonesia</strong>,<br />

Ditjen PP & PL, Depkes RI, Cetakan XVIII, tahun<br />

2006 (Bab III : Diagonis Demam Dengue / DBD, hal<br />

: 17 - 22)<br />

2 Mesin Fog<br />

3 Hematrokrit<br />

Centrifuge<br />

Pencegahan & Pemberantasan Demam<br />

Berdarah Dengue Di <strong>Indonesia</strong>, Ditjen P & PL,<br />

Depkes RI tahun 2005 (Buku 1: Bab III :<br />

Pemeriksaan Penderita DBD , hal : 10 - 11, Buku 3<br />

: Bab IV : Cara Memberantas Nyamuk Penular DBD,<br />

hal : 13 - 14)<br />

Direktorat Surveillans Epidemiologi Imunisasi <strong>Kesehatan</strong> Masyarakat<br />

No NAMA ALAT DAFTAR PUSTAKA<br />

1 Lemari Es RCW 50<br />

EK<br />

Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas,<br />

Ditjen PP & PL, Depkes RI, tahun 2006, Penerbit<br />

2 Lemari Es Tenaga<br />

Surya<br />

Unicef ( Bab IV : Penanganan Peralatan Rantai<br />

Vaksin, hal 21 - 35)<br />

3 Vaccine Carrier<br />

Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular<br />

NO NAMA ALAT DAFTAR PUSTAKA<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 111


1 Jantung sehat Kit<br />

-Tensi meter air<br />

raksa<br />

-Stetoskcop<br />

adult<br />

- Pengukur berat<br />

badan dan tinggi<br />

badan<br />

- Pengukuran<br />

Lingkar pinggang<br />

1. Pedoman Surveilans Epidemiologi<br />

Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah,<br />

Jakarta : <strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong> RI, 2007, hal:<br />

37-39<br />

2. Pedoman teknis Penemuan dan Tatalaksana<br />

Penyakit Hipertensi, Jakarta: <strong>Departemen</strong><br />

<strong>Kesehatan</strong> RI, 2006, hal : 18-20<br />

2 ECG Pedoman Surveilans Epidemiologi Peny<br />

Jantung dan Pembuluh Darah, Jakarta :<br />

<strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong> RI, 2007, hal : 13<br />

3 Pemeriksaan<br />

kholesterol, HDL<br />

menggunakan<br />

metode<br />

refraktofotometri<br />

4 Test inspeksi visual<br />

terdiri :<br />

a. lampu sorot<br />

b. speculum<br />

c. meja ginekologi<br />

portable<br />

d. kursi putar<br />

untuk operator<br />

e. tangga untuk<br />

meja ginekology<br />

5 Cyosurgery kit :<br />

1. Pedoman Pengendalian Peny. Jantung&<br />

Pembuluh Darah, Jakarta,Depkes RI 2007, hal<br />

: 12<br />

2. Pedoman Surveilans Epidemiologi Penyakit<br />

Jantung dan Pembuluh Darah, Jakarta :<br />

<strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong> RI, 2007, hal : 9, 10<br />

Pedoman TOT Penyakit Kanker (dalam proses<br />

cetak)<br />

Pedoman TOT Penyakit Kanker (dalam proses<br />

cetak)<br />

a. Kriogun<br />

b. N2O<br />

c. Kolposcopy<br />

d. Spekulum beak<br />

(hitam)<br />

e. meja ginekologi<br />

elektrik<br />

d. kursi putar<br />

untuk operator<br />

NO NAMA ALAT DAFTAR PUSTAKA<br />

e. tangga untuk<br />

meja ginekology<br />

6 Body fat analyser Pedoman Pengendalian Diabetes Melitus &<br />

Penyakit Metabolik, Jakarta : <strong>Departemen</strong><br />

<strong>Kesehatan</strong> RI, 2007, hal : 11<br />

7 Glukosa test Pedoman Pengendalian Diabetes Melitus &<br />

Penyakit Metabolik, Jakarta : <strong>Departemen</strong><br />

<strong>Kesehatan</strong> RI, 2007, hal : 12<br />

8 Trauma kit Petunjuk Teknis Penemuan &Tatalaksana<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 112


Akibat Kecelakaan Lalulintas : Jakarta :<br />

<strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong> RI, 2007, hal : 17<br />

9 Peak Flow Rate<br />

Meter<br />

Pedoman Pengendalian Asma, Jakarta : Depkes<br />

RI, 2007, hal : 18<br />

10 Nebulizer<br />

11 Spirometer 1. Pedoman Pengendalian Asma, Jakarta :<br />

Depkes RI, 2007, hal : 10<br />

2. Pedoman Penemuan dan Tatalaksana PPOK,<br />

Jakarta : Depkes RI, 2007 hal : 9, 23, 25, 26<br />

Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular<br />

NO NAMA ALAT DAFTAR PUSTAKA<br />

1 Jantung sehat Kit<br />

- Tensi meter air raksa<br />

- Stetoskop dewasa<br />

- Pengukur berat badan<br />

dan tinggi badan<br />

- Pengukuran lingkar<br />

pinggang<br />

1. Pedoman Surveilans Epidemiologi<br />

Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah,<br />

<strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong> RI, 2007, hal: 37-39<br />

2. Pedoman teknis Penemuan dan<br />

Tatalaksana Penyakit Hipertensi,<br />

<strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong> RI, 2006, hal : 18-20<br />

2 ECG Pedoman Surveilans Epidemiologi Peny<br />

Jantung dan Pembuluh Darah, Depkes RI<br />

2007, hal 13<br />

3 Pemeriksaan kholesterol,<br />

HDL menggunakan metode<br />

refraktofotometri<br />

1. Pedoman Pengendalian Peny. Jantung<br />

dan Pembuluh Darah, Depkes RI 2007 hal<br />

12<br />

2. Pedoman Surveilans Epidemiologi<br />

Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah,<br />

Depkes RI 2007 hal 9<br />

4 Test inspeksi visual terdiri : Pedoman TOT Penyakit Kanker<br />

a. lampu sorot<br />

b. speculum<br />

c. meja ginekologi portable<br />

d. kursi putar untuk<br />

operator<br />

e. tangga untuk meja<br />

ginekology<br />

5 Cyosurgery kit : Pedoman TOT Penyakit Kanker<br />

a. Kriogun<br />

b. N2O<br />

c. Kolposcopy<br />

d. Spekulum beak (hitam)<br />

e. meja ginekologi elektrik<br />

d. kursi putar untuk<br />

operator<br />

e. tangga untuk meja<br />

ginekology<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 113


NO NAMA ALAT DAFTAR PUSTAKA<br />

6 Body fat analyser<br />

7 Glukosa test<br />

8 Trauma kit<br />

9 Peak Flow Rate Meter<br />

Pedoman Pengendalian Diabetes Melitus<br />

dan Penyakit Metabolik, Depkes RI 2007, hal<br />

11<br />

Petunjuk Teknis Penemuan dan Tatalaksana<br />

Akibat Kecelakaan Lalulintas; Depkes RI<br />

2007 hal 17<br />

10 Nebulizer<br />

11 Spirometer Pedoman Penemuan dan tatalaksana PPOK,<br />

Depkes RI, 2007 hal 9,23,25,26<br />

Direktorat Penyehatan Lingkungan<br />

Pedoman Standar Peralatan <strong>Kesehatan</strong> Lingkungan di Daerah, Depkes RI,<br />

Ditjen Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Tahun<br />

2005, Lampiran 1 – 13<br />

1 Sanitarian Field Kit terdiri dari :<br />

Mosquito Traps (aspirator, paper cup, cidukan plastik, botol larva, lensa<br />

loupe pembesar)<br />

Fly Grill<br />

Thermometer<br />

Hygrometer<br />

Lux meter<br />

Peralatan Penunjang pengambilan sampel terdiri dari :<br />

Pisau stainless steel, Pinset stainless steel, kompas stainless steel, counter,<br />

petridish, media carry & blair, anal rectal swab, sarung tangan karet,<br />

masker, burner, lampur senter, alumunium foil, lampu spiritus stainless<br />

steel, thermos vol. 250 cc, meteran linen 50 mtr, tas tempat peralatan<br />

2 Soil Test Kit terdiri dari :<br />

Sendok, centrifuge, tabung centrifuge, object glass, cover glass, gelas ukur<br />

1000 ml, saringan kawat kasa, Hydrometer, mikroskop, batang pengaduk,<br />

corong, timbangan, rak tabung, pipet<br />

3 Food Contamination Test Kit terdiri dari :<br />

Paddle tester kit,swab tester kit, LT/MUG Broth (single strengt),EC/MUG<br />

(single strengt), filter holder with receiver,mesuring cylinder, erlenmeyer,<br />

chlorine tester, iodine tester, portable coliform incubater panel sawith,<br />

selected operating temperature of 25° to 110°C with pilot lamp, funnel,<br />

innoculating wire, rack coliform tube, portable food blender, pulp stainer,<br />

food basin stainless steel, sterile membran filter (47 mm, 0,45 micron M<br />

pore size), vynil glove, hard carrying box, digital thermometer, digital pH<br />

meter, flash light, syring 25 ml, aquadest bottle,test tube 16 x 60 mm,<br />

vacuum pump nalge, rubber pipet, ultra violet lamp portable, erlarglasglass<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 114


4 Cholinesterase Test Kit<br />

a Tintometer Kit terdiri dari:<br />

pipet, Kurvet, tabung, sumbat karet, tabung volumetrik, spatula, pen steril<br />

(vaccinesteel/autoclic), pipet otomatis, test tube.<br />

b Cholinesterase Kit terdiri dari :<br />

autoclic, botol tempat indikator, botol tempat substrat, botol tempat<br />

aquadest, botol penyemprot, erlenmeyer 500 cc, gelas kimia 100 cc, gelas<br />

ukur 250 cc, gelas takar, holder autoclic, kertas pembanding (kuninghijau),<br />

lampu spiritus + penyangga, pipet otomatis 0,01 ml, rak tabung<br />

reaksi, sikat tabung reaksi, kotak, syringe, botol alkohol, pH meter, botol<br />

aquadest, petridish<br />

5 Water Test Kit<br />

a Pengukuran Kimia, terdiri dari :<br />

Amonium test<br />

Total Hardness test<br />

Mangenese test<br />

Alumunium test<br />

Iron test<br />

Sulfate Test<br />

Chloride test<br />

Nitrate test<br />

Nitrite test<br />

Chlorine test<br />

pH test<br />

b Pengukuran Fisika, terdiri dari :<br />

Turbidity test<br />

Temperature test<br />

6 Alat Pengambilan Sampel Usap Alat Makan/Masak dan Rectal Swab terdiri<br />

dari :<br />

Kapas lidi steril, sarung tangan steril/bersih, gunting kecil, lampu spiritus,<br />

termos es, tas pembawa sampel, sabun desinfeksi<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 115


LAMPIRAN 11<br />

STANDAR FASILITAS MEDIS INSTALASI GAWAT DARURAT<br />

RUMAH SAKIT<br />

Fasilitas dan penunjang yang harus tersedia selain ditentukan oleh kelas<br />

IGD rumah sakit juga ditentukan oleh jumlah kasus yang di tangani.<br />

KELAS BINTANG<br />

NO<br />

/RUANG<br />

4<br />

A. RUANG TRIASE<br />

• Kit<br />

Pemeriksaan<br />

Sederhana<br />

• Brankar<br />

Penerimaan<br />

Pasien<br />

• Pembuatan<br />

rekam medik<br />

khusus<br />

• Label (pada<br />

saat korban<br />

massal)<br />

B. RUANG TINDAKAN<br />

1 Ruang Resusitasi<br />

BINTANG<br />

3<br />

BINTANG<br />

2<br />

BINTANG<br />

1<br />

+ + + +<br />

+ (1 : 3) + (1:3) + (1 : 5) + (1 : 5)<br />

+ + + +<br />

KETERANGAN<br />

Minimal 2<br />

Rasio<br />

(Cross Sectional)<br />

(perlu dibuatkan<br />

form)<br />

PERALATAN MEDIS<br />

• Nasopharingeal + + + + Minimal 1 setiap no<br />

tube<br />

• Oropharingeal + + + + Minimal 1 setiap no<br />

tube<br />

• Laringoscope + + + + Minimal 1 setiap no<br />

set Anak<br />

• Laringoscope + + + + Minimal 1 setiap no<br />

set Dewasa<br />

• Nasotrakheal + + + + Minimal 1 setiap no<br />

tube<br />

• Orotracheal + + + + Minimal 1 setiap no<br />

• Suction + + + + Sesuai jumlah TT<br />

• Tracheostomi + + + + Minimal 1 setiap no<br />

set<br />

• Bag Valve Mask + + + + Minimal 1 setiap no<br />

(Dewasa/Anak)<br />

• Kanul Oksigen + + + + Sesuai jumlah TT<br />

• Oksigen mask + + + + Minimal 1<br />

(D/A)<br />

• Chest Tube + + + + Minimal 1<br />

• Crico / + + + + Minimal 1<br />

Trakheostomi<br />

• Ventilator<br />

+ +<br />

Transport<br />

+/- - Minimal 1<br />

• Vital Sign + +<br />

Sesuai jumlah TT<br />

+/- -<br />

Monitor<br />

• Infusion pump + + +/- -<br />

• Syringe pump + + +/- -<br />

2 s/d 3 tiap TT<br />

• ECG + + + + Minimal 1<br />

• Vena Section + + + + Minimal 1<br />

• Defibririlator + + + + Minimal 1<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 116


NO<br />

KELAS BINTANG BINTANG BINTANG BINTANG<br />

/RUANG<br />

4<br />

3<br />

2<br />

1<br />

KETERANGAN<br />

• Gluko stick + + + + Minimal 1<br />

• Stetoskop + + + + Minimal 1<br />

• Termometer + + + + Minimal 1<br />

• Nebulizer + + + + Minimal 1<br />

• Oksigen Medis / + + + +<br />

Consentrator<br />

Rasio 1:1 TT di UGD<br />

• Warmer + + +/- - Minimal 1<br />

Imobilization Set + + + +<br />

• Neck Collar + + + + Minimal 1<br />

• Splint + + + + Minimal 1 set<br />

• Long Spine + + + +<br />

Board<br />

• Scoop Strecher + + + +<br />

• Kndrik<br />

+ + + +<br />

Extrication<br />

Deviice (KED)<br />

• Urine Bag + + + + Minimal 1 set / TT<br />

• NGT + + + +<br />

• Wound Toilet + + + +<br />

Set<br />

• USG + +/- - - Minimal 1<br />

• Film Viewer + + + +<br />

OBAT – OBATAN DAN ALAT HABIS PAKAI<br />

• Cairan Infus + + + +<br />

Koloid<br />

• Cairan Infus + + + +<br />

Kristaloid<br />

• Cairan Infus + + + +<br />

Dextrose<br />

• Adrenalin + + + +<br />

• Sulphas<br />

+ + + +<br />

Atropin<br />

• Kortikosteroid + + + +<br />

• Lidokain + + + +<br />

• Dextrose 50% + + + +<br />

Selalu<br />

• Aminophilin + + + + tersedia dalam<br />

• Pethidin + + + + jumlah yang cukup<br />

• Morfin + + + + di IGD tanpa harus<br />

• Anti convulsion + + + +<br />

di resepkan<br />

• Dopamin + + + +<br />

• Dobutamin + + + +<br />

• ATS + + + +<br />

• Trombolitik + + + +<br />

• Amiodaron<br />

+ + + +<br />

(inotropik)<br />

• APD : Masker + + + +<br />

• Mannitol + + + +<br />

• Furosemide<br />

• APD : Sarung<br />

Tangan<br />

+ + + +<br />

2 Ruang Tindakan Bedah<br />

• Meja Operasi /<br />

tempat tidur<br />

tindakan<br />

• Dressing set<br />

Minimal<br />

3<br />

Minimal<br />

10<br />

PERALATAN MEDIS<br />

Minimal 3 Minimal Minimal 1<br />

1<br />

Minimal<br />

10<br />

Minimal<br />

10<br />

Minimal<br />

10<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 117


NO<br />

KELAS<br />

/RUANG<br />

• Infusion Set<br />

• Vena Section<br />

set<br />

• Torakosintetis<br />

set<br />

BINTANG<br />

4<br />

Minimal<br />

10<br />

BINTANG<br />

3<br />

Minimal<br />

10<br />

BINTANG<br />

2<br />

Minimal<br />

10<br />

Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

BINTANG<br />

1<br />

Minimal<br />

10<br />

• Metal kauter Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 -<br />

• Film Viewer Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 -<br />

• Tiang infus Minimal 6 Minimal 6 Minimal 2 Minimal 2<br />

• Lampu operasi Minimal 3 Minimal 3 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Thermometer Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Stetoskop Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Suction Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Sterilisator Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Bidai Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Splint Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

OBAT-OBATAN DAN ALAT HABIS PAKAI<br />

• Analgetik + + +<br />

• Antiseptik + + +<br />

• Cairan<br />

+ + +<br />

kristaloid<br />

• Lidokain + + +<br />

• Wound<br />

+ + +<br />

dressing<br />

• BMHP<br />

• Alat-alat anti + + +<br />

septic<br />

• Benang jarum + + +<br />

-<br />

-<br />

KETERANGAN<br />

Selalu<br />

tersedia dalam<br />

jumlah yang cukup<br />

di ruang tindakan<br />

bedah tanpa harus<br />

diresepkan<br />

3 Ruang Tindakan Medical<br />

• Kumbah<br />

Lambung Set<br />

PERALATAN MEDIS<br />

Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• EKG Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Kursi Pe Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Irigatoreriksaan Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Nebulizer Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Suction Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Oksigen Medis Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• NGT Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Syrine Pump Minimal 2 Minimal 2 Minimal 2 -<br />

• Infusion Pump Minimal 2 Minimal 2 Minimal 2 -<br />

• Jarum Spinal Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Lampu Kepala Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Bronchoscopy Minimal 1 Minimal 1 - - Bisa bergabung, bisa<br />

terpisah<br />

• Opthalmoscop Minimal 1 Minimal 1 - -<br />

• Otoscope set Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Slit Lamp Minimal 1 +/- - -<br />

• Tiang Infus Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Tempat Tidur Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 118


NO<br />

KELAS BINTANG BINTANG BINTANG BINTANG<br />

/RUANG<br />

4<br />

3<br />

2<br />

1<br />

• Film Viewer Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

OBAT – OBATAN<br />

• SA + + + +<br />

• Aminophilin + + + +<br />

• Dopamin + + + +<br />

• Kristaloid<br />

• Cairan Infus + + + +<br />

Koloid<br />

• Cairan Infus + + + +<br />

Kristaloid<br />

• Cairan Infus + + + +<br />

Dextrose<br />

• Adrenalin + + + +<br />

• Sulpat Atropin + + + +<br />

• Kortikosteroid + + + +<br />

• Lidokain + + + +<br />

• Dextrose 50% + + + +<br />

• Aminophilin + + + +<br />

• Pethidin + + + +<br />

• Morfin + + + +<br />

• Anti convulsion + + + +<br />

• Dopamin + + + +<br />

• Anti convulsion + + + +<br />

• Dopamin + + + +<br />

• Dobutamin + + + +<br />

• ATS + + + +<br />

• Trombolitik + + + +<br />

• Amiodaron<br />

+ + + +<br />

(inotropik)<br />

• APD : Masker + + + +<br />

• Mannitol + + + +<br />

• Furosemide<br />

• APD : Sarung<br />

+ + + +<br />

Tangan<br />

KETERANGAN<br />

Tersedia dalm jumlah<br />

cukup<br />

Selalu<br />

Tersedia dalam<br />

jumlah yang cukup di<br />

UGD tanpa harus di<br />

resepkan<br />

4 Ruang Tindakan Bayi & Anak<br />

PERALATAN MEDIS<br />

• Inkubator Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Tiang infus Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Tempat tidur Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Film viewer Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Suction Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Oksigen Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

OBAT – OBATAN / BAHAN MEDIS HABIS PAKAI<br />

• Stesolid + + + +<br />

• Mikro drips set + + + +<br />

• Intra Osseus set + + + +<br />

5 Ruang Tindakan Kebidanan<br />

PERALATAN MEDIS<br />

• Kuret set<br />

Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

Minimal 1 /<br />

bergabung<br />

/<br />

bergabung<br />

/<br />

bergabung<br />

• Partus set Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Suction bayi Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Meja ginekologi<br />

Minimal 1<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Tersedia dlm jumlah<br />

yang cukup<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 119


NO<br />

KELAS<br />

/RUANG<br />

BINTANG<br />

4<br />

BINTANG<br />

3<br />

• Meja Partus Minimal 1 Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

• Vacuum set Minimal 1 Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

• Forcep set Minimal 1 Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

• CTG Minimal 1 Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

• Resusitasi set Minimal 1 Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

• Doppler Minimal 1 Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

• Suction Bayi<br />

baru lahir<br />

Minimal 1 Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

• Laennec Minimal 1 Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

• Tiang infus<br />

Minimal 1<br />

Minimal 1 /<br />

bergabung<br />

• Tempat tidur<br />

Minimal 1<br />

Minimal 1 /<br />

bergabung<br />

• Film viewer<br />

Minimal 1<br />

Minimal 1 /<br />

bergabung<br />

BINTANG<br />

2<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

OBAT-OBATAN<br />

BINTANG<br />

1<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

• Uterotonika + + + +<br />

• Prostaglandin + + + +<br />

KETERANGAN<br />

Tersedia dlm jumlah<br />

yang cukup<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 120


PERALATAN PONEK<br />

LAMPIRAN 12<br />

1) Peralatan Neonatal<br />

No Jenis Peralatan Jmlh<br />

1 Inkubator 2<br />

2 Infant Warmer 2<br />

3 Pulse Oxymeter Neonatus 1<br />

4 Therapy Sinar 1<br />

5 Syringe Pump 2<br />

6 Alat-Alat Resusitasi Neonatus<br />

Laryngoskop Neonatal, Lidah kuku ukuran 0,00<br />

1<br />

7 Balon sungkup bayi (bag mask) 1<br />

8 CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) 1<br />

2) Peralatan Maternal<br />

No Jenis Peralatan Jmlh<br />

1 Kotak Resusitasi berisi : 1<br />

- Bilah Laringoskop 1<br />

- Balon 1<br />

- Bola lampu laringskop ukuran dewasa 1<br />

- Baterai cadangan untuk bilah laringoskop 1<br />

- Bola lampu laringoskop cadangan 1<br />

- Selang reservoar oksigen 1<br />

- Masker oksigen 1<br />

- Pipa endotrakeal 1<br />

- Plester 1<br />

- Gunting 1<br />

- Kateter penghisap 1<br />

- Naso gastric tube 1<br />

- Alat suntik 1, 2 1 / 2 , 3, 5, 10, 20, 50 cc 1<br />

- Ampul Epinefrin / Adrenalin 1<br />

- NaCL 0,9% / larutan Ringer Asetat / RL 1<br />

- MgSO4 1<br />

- Sodium bikarbonat 8,4% 1<br />

- Kateter Vena 1<br />

- Infus Set 1<br />

2 Ekstraktor vakum 1<br />

3 Inkubator 1<br />

4 Penghangat (Radiant Warmer) 1<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 121


No Jenis Peralatan Jmlh<br />

5 Forceps naegele 1<br />

6 AVM (Aspirasi Vakum Manual) 1<br />

7 Pompa vakum listrik 1<br />

8 Monitor denyut jantung / pernapasan 1<br />

9 Foetal Doppler 1<br />

10 Set Sectio Saesaria 1<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 122


LAMPIRAN 13<br />

BAGIAN YANG DAPAT DIHUBUNGI<br />

No Unit Telp Ext Fax<br />

1 Bagian Program & Informasi, Setditjen. Bina 5201590 3302 5227705<br />

Pelayanan Medik<br />

2 Subdit Bina Yanmedik Dasar, Dit. Bina Pelayanan<br />

Medik Dasar, Ditjen Bina Pelayanan Medik<br />

3 Subdit Gawat Darurat & Evakuasi, Dit. Bina<br />

Pelayanan Medik Dasar, Ditjen Bina Pelayanan Medik<br />

4 Subdit Yanmed RSU Pendidikan, Dit. Bina Pelayanan<br />

Medik Spesialistik, Ditjen Bina Pelayanan Medik<br />

5201590 5316 5222430<br />

5201590 5319 5222430<br />

5201590 5301 5274915<br />

5 Subdit Yanmed RSU Non Pendidikan, Dit. Bina<br />

Pelayanan Medik Spesialistik, Ditjen Bina Pelayanan<br />

Medik<br />

6 Subdit Yanmed RSU Khusus, Dit. Bina Pelayanan<br />

Medik Spesialistik, Ditjen Bina Pelayanan Medik<br />

7 Bagian Program & Informasi, Setditjen. Bina<br />

<strong>Kesehatan</strong> Masyarakat<br />

8 Subdit Bina <strong>Kesehatan</strong> Ibu Hamil, Dit. Bina<br />

<strong>Kesehatan</strong> Ibu, Ditjen Bina Kesmas<br />

9 Subdit Bina <strong>Kesehatan</strong> Maternal, Pencegahan<br />

Komplikasi, Dit. Bina <strong>Kesehatan</strong> Ibu, Ditjen Bina<br />

Kesmas<br />

10 Subdit Bina <strong>Kesehatan</strong> Reproduksi, Dit. Bina<br />

<strong>Kesehatan</strong> Ibu, Ditjen Bina Kesmas<br />

11 Subdit Bina <strong>Kesehatan</strong> Bayi, Dit. Bina <strong>Kesehatan</strong><br />

Anak, Ditjen Bina Kesmas<br />

12 Subdit Bina Upaya Kes Daerah Tertinggal Perbatasan<br />

& Kepulauan. Dit. Bina Kes Kom, Ditjen Bina Kesmas<br />

13 Subdit Bina Instansi <strong>Kesehatan</strong> Dasar & UKBM, Dit.<br />

Bina Kes Komunitas, Ditjen Bina Kesmas<br />

14<br />

Bagian Program & Informasi, Setbadan PPSDM<br />

15 Bagian Tata Usaha Pusat Promosi <strong>Kesehatan</strong>,<br />

Setjen<br />

16<br />

Bagian Tata Usaha Pusat Data dan Informasi, Setjen<br />

17 Bagian Program & Informasi, Setditjen. Bina<br />

Farmasi & Alat <strong>Kesehatan</strong><br />

18 Bagian Program & Informasi, Setditjen. PP dan PL,<br />

Ditjen PPPL<br />

19 Bidang Sarana dan Prasarana , Pusat Sarana<br />

Prasarana & Peralatan <strong>Kesehatan</strong>, Setjen<br />

20 Bagian Evaluasi dan Pelaporan, Biro Perencanaaan<br />

dan Anggaran, Setjen<br />

21 Bagian Penyusunan Anggaran, Biro Perencanaan dan<br />

Anggaran, Setjen<br />

5201590 5303 52960450<br />

5201590 5306 5279487<br />

5201590 8203 5279216<br />

5201590 8209 5221227<br />

5201590 1200 5221227<br />

5201590 8211 5265002<br />

5201590 7914 5214891<br />

5201590 7203 5203116<br />

5201590 7205 5203116<br />

7224819 314 7224764<br />

5201590 6908 5203873<br />

5201590 1166 5203874<br />

5201590 8176 5214869<br />

4247537 104 42670283<br />

5201590 6304 5265041<br />

5201590 8004 5214903<br />

5201590 1171 5265402<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 123


LAMPIRAN 14<br />

ALOKASI DAK KESEHATAN TAHUN 2009<br />

NO<br />

NAMA<br />

PROVINSI/KAB/KOTA<br />

YANKESDAS RS KAB/KOTA RS PROV<br />

(Rp. 000.000)<br />

NAD<br />

1 Kab. Aceh Barat<br />

7.391 2.210<br />

RSU Cut Nyak<br />

Dien<br />

4.105<br />

RSU Dr. Zainal Abidin<br />

RSJ Banda Aceh<br />

2 Kab. Aceh Besar<br />

7.844<br />

3 Kab. Aceh Selatan<br />

7.012<br />

4 Kab. Aceh Singkil<br />

8.313<br />

5 Kab. Aceh Tengah<br />

6.429<br />

6 Kab. Aceh Tenggara<br />

6.407 1.267 RSU Kutacane<br />

7 Kab. Aceh Timur<br />

7.407 1.737 RSU ID Rayek<br />

8 Kab. Aceh Utara<br />

7.160 1.525 RSU Cut Meutia<br />

9 Kab. Bireuen<br />

7.271<br />

10 Kab. Pidie<br />

8.664 1.640 RSU Biereuneun<br />

11 Kab. Simeulue<br />

6.740<br />

12 Kota Banda Aceh<br />

6.372 1.211 RSU Meuraxa<br />

13 Kota Sabang<br />

7.571 2.053 RSU Sabang<br />

14 Kota Langsa<br />

6.350<br />

15 Kota Lhokseumawe<br />

6.384<br />

16 Kab. Nagan Raya<br />

7.030 1.435 RSU Nagan Raya<br />

17 Kab. Aceh Jaya<br />

5.699<br />

18 Kab. Aceh Barat Daya<br />

6.225<br />

19 Kab. Gayo Lues<br />

6.603<br />

20 Kab. Aceh Tamiang<br />

6.631 1.200 RSU Tamiang<br />

21 Kab. Bener Meriah<br />

5.886<br />

22 Kab. Pidie Jaya<br />

9.177<br />

23 Kota Subulussalam<br />

8.212<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 124


NO<br />

NAMA<br />

PROVINSI/KAB/KOTA<br />

YANKESDAS RS KAB/KOTA RS PROV<br />

Provinsi Sumatera Utara<br />

RSU Dr. Pirngadi Medan<br />

3.664<br />

RSU Haji Medan<br />

RSU Pematang Siantar<br />

1 Kab. Asahan<br />

2 Kab. Dairi<br />

3 Kab. Deli Serdang<br />

4 Kab. Tanah Karo<br />

5 Kab. Labuhan Batu<br />

6 Kab. Langkat<br />

7 Kab. Mandailing Natal<br />

8 Kab. Nias<br />

9 Kab. Simalungun<br />

10 Kab. Tapanuli Selatan<br />

7.497 1.548 RSU Kisaran<br />

6.456 1.775 RSU Sidikalang<br />

9.059<br />

6.388 1.245 RSU Kaban Jahe<br />

RSU Rantau<br />

9.038 1.953 Parapat<br />

8.246 1.451 RSU Tanjung Pura<br />

6.779<br />

10.681 2.712 RSU Gunung Sitoli<br />

7.490 RSU Parapat<br />

2.334<br />

RSU Simalungun<br />

RSU Padang Sidempuan<br />

11 Kab. Tapanuli Tengah<br />

12 Kab. Tapanuli Utara<br />

13 Kab. Toba Samosir<br />

14 Kota Binjai<br />

15 Kota Medan<br />

16 Kota Pematang Siantar<br />

17 Kota Sibolga<br />

18 Kota Tanjung Balai<br />

19 Kota Tebing Tinggi<br />

20 Kota Padang Sidimpuan<br />

21 Kab. Pakpak Bharat<br />

22 Kab. Nias Selatan<br />

23 Kab. Humbang Hasundutan<br />

24 Kab. Serdang Bedagai<br />

25 Kab. Samosir<br />

26 Kab. Batu Bara<br />

27 Kab. Padang Lawas<br />

28 Kab. Padang Lawas Utara<br />

6.723<br />

7.102<br />

6.338<br />

5.425<br />

9.691<br />

5.906<br />

6.012 1.468 RSU FL. Tobing<br />

5.949 5.891 RSU Tanjung Balai<br />

5.691 1.389 RSU Tebing Tinggi<br />

5.854<br />

5.760<br />

8.026<br />

5.890<br />

8.297<br />

7.032<br />

8.488<br />

1.797 RSU Sibubuhan<br />

7.775 1.799 RSU Gunung Tua<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 125


NO<br />

NAMA<br />

PROVINSI/KAB/KOTA<br />

Provinsi Sumatera Barat<br />

1 Kab. Lima Puluh Kota 7.516<br />

2 Kab. Agam<br />

3 Kab. Kepulauan Mentawai<br />

4 Kab. Padang Pariaman<br />

5 Kab. Pasaman<br />

6 Kab. Pesisir Selatan<br />

7 Kab. Sawahlunto Sijunjung<br />

8 Kab. Solok<br />

9 Kab. Tanah Datar<br />

10 Kota Bukit Tinggi<br />

11 Kota Padang Panjang<br />

12 Kota Padang<br />

13 Kota Payakumbuh<br />

14 Kota Sawahlunto<br />

15 Kota Solok<br />

16 Kota Pariaman<br />

17 Kab. Pasaman Barat<br />

18 Kab. Dharmasraya<br />

19 Kab. Solok Selatan<br />

Provinsi Riau<br />

YANKESDAS RS KAB/KOTA RS PROV<br />

9.404<br />

7.504<br />

6.914<br />

5.337<br />

7.756 2.366 RSU Painan<br />

6.136<br />

6.493<br />

7.215 1.877<br />

6.355<br />

6.458 1.612<br />

RSU Prof.<br />

Hanafiah<br />

RSU Padang<br />

Panjang<br />

7.439 1.913 RSU Sei Sapih<br />

6.036 1.393 RSU Payakumbuh<br />

6.677 1.885 RSU Sawahlunto<br />

6.242<br />

6.306 1.921 RSU Pariaman<br />

RSU Pasaman<br />

7.218 1.292 Barat<br />

5.707<br />

6.449 1.837 RSU Muara Labuh<br />

7.382<br />

RSU Dr. A. Mochtar Bukit<br />

Tinggi<br />

RSJ Prof. HB Saanin<br />

Padang<br />

RSU Solok<br />

RSU Pariaman<br />

1 Kab. Bengkalis<br />

2 Kab. Indragiri Hilir<br />

3 Kab. Indragiri Hulu<br />

4 Kab. Kampar<br />

5 Kab. Kuantan Singingi<br />

6 Kab. Pelalawan<br />

7 Kab. Rokan Hilir<br />

8 Kab. Rokan Hulu<br />

9 Kab. Siak<br />

10 Kota Dumai<br />

11 Kota Pekanbaru<br />

7.834 2.311 RSU Bengkalis<br />

5.737<br />

4.000 RSU Purihusada<br />

RSU Indrasari<br />

2.226 Rengat<br />

6.271 RSU Bangkinang<br />

7.454 1.402 RSU pelalawan<br />

RSU Bagan Siapiapi<br />

2.276<br />

5.875<br />

6.949 2.019 RSU Dumai<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 126


NO<br />

NAMA<br />

PROVINSI/KAB/KOTA<br />

Provinsi Kepulauan Riau<br />

YANKESDAS RS KAB/KOTA RS PROV<br />

1 Kab. Bintan<br />

2 Kab. Natuna<br />

3 Kab. Karimun<br />

4 Kota Batam<br />

5 Kota Tanjung Pinang<br />

6 Kab. Lingga<br />

Provinsi Jambi<br />

1 Kab. Batanghari<br />

2 Kab. Bungo<br />

3 Kab. Kerinci<br />

4 Kab. Merangin<br />

5 Kab. Muaro Jambi<br />

6 Kab. Sarolangun<br />

7 Kab. Tanjung Jabung Barat<br />

8 Kab. Tanjung Jabung Timur<br />

9 Kab. Tebo<br />

10 Kota Jambi<br />

Provinsi Sumatera Selatan<br />

1 Kab. Lahat<br />

2 Kab. Musi Banyuasin<br />

3 Kab. Musi Rawas<br />

4 Kab. Muara Enim<br />

5 Kab. Ogan Komering Ilir<br />

6 Kab. Ogan Komering Ulu<br />

7 Kota Palembang<br />

8 Kota Pagar Alam<br />

9 Kota Lubuk Linggau<br />

10 Kota Prabumulih<br />

11 Kab. Banyuasin<br />

12 Kab. Ogan Ilir<br />

13 Kab. OKU Timur<br />

14 Kab. OKU Selatan<br />

15 Kab. Empat Lawang<br />

6.435<br />

7.222<br />

7.345 2.004 RSUD Kota Batam<br />

RSU Tanjung<br />

6.512 3.650 Pinang<br />

RSU Lapangan<br />

5.723 1.583 Lingga<br />

6.410<br />

5.875 5.818 RSU Muara Bungo<br />

7.005 2.191 RSU Sungai Penuh<br />

8.224 1.643 RSU Bangko<br />

7.573 1.260 RSU Muaro Jambi<br />

6.534<br />

7.008<br />

6.642<br />

6.316<br />

1.875<br />

RSU Kuala<br />

Tungkal<br />

6.273 1.281 RSU Lahat<br />

7.588<br />

2.148 RSU Sekayu<br />

7.225 2.600 RSU HM Rabain<br />

14.118 1.447 RSU Kayu Agung<br />

5.401<br />

5.770 2.131<br />

RSU Lubuk<br />

Linggau<br />

5.577 1.105 RSU Prabumulih<br />

9.002<br />

5.009<br />

6.488<br />

5.845<br />

5.749<br />

1.886 RSJ Jambi<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 127


NO<br />

NAMA<br />

PROVINSI/KAB/KOTA<br />

YANKESDAS RS KAB/KOTA RS PROV<br />

Provinsi Bangka Belitung<br />

1 Kab. Bangka<br />

2 Kab. Belitung<br />

3 Kota Pangkal Pinang<br />

4 Kab. Bangka Selatan<br />

5 Kab. Bangka Tengah<br />

6 Kab. Bangka Barat<br />

7 Kab. Belitung Timur<br />

Provinsi Bengkulu<br />

1 Kab. Bengkulu Selatan<br />

2 Kab. Bengkulu Utara<br />

3 Kab. Rejang Lebong<br />

4 Kota Bengkulu<br />

5 Kab. Kaur<br />

6 Kab. Seluma<br />

7 Kab. Mukomuko<br />

8 Kab. Lebong<br />

9 Kab. Kepahiang<br />

Provinsi Lampung<br />

1 Kab. Lampung Barat<br />

2 Kab. Lampung Selatan<br />

3 Kab. Lampung Tengah<br />

4 Kab. Lampung Utara<br />

5 Kab. Lampung Timur<br />

6 Kab. Tanggamus<br />

7 Kab. Tulang Bawang<br />

8 Kab. Way Kanan<br />

9 Kota Bandar Lampung<br />

10 Kota Metro<br />

11 Kab. Pesawaran<br />

6.969 2.314 RSU Sungai Liat<br />

6.487<br />

6.491 2.398<br />

6.600<br />

6.239<br />

6.696<br />

6.004<br />

RSU Pangkal<br />

Pinang<br />

6.361 1.326 RSU Manna<br />

12.629 6.157 RSU Arga Makmur<br />

7.304 1.534 RSU Curup<br />

7.382<br />

7.695<br />

7.538<br />

7.471<br />

6.405<br />

6.434<br />

7.372 1.244 RSU Liwa<br />

6.863<br />

7.636<br />

7.083<br />

9.342<br />

6.846 1.567 RSU Pringsewu<br />

9.239 1.722 RSU Manggala<br />

5.708<br />

10.581<br />

5.525<br />

6.422<br />

2.692 RSJ Sungai Liat<br />

2.857 RSU Dr. M. Yunus<br />

1.989 RSU H. Abdul Moeloek<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 128


NO<br />

NAMA<br />

PROVINSI/KAB/KOTA<br />

YANKESDAS RS KAB/KOTA RS PROV<br />

Provinsi Jawa Barat<br />

1 Kab. Bandung<br />

2 Kab. Bekasi<br />

3 Kab. Bogor<br />

4 Kab. Ciamis<br />

5 Kab. Cianjur<br />

6 Kab. Cirebon<br />

7 Kab. Garut<br />

8 Kab. Indramayu<br />

9 Kab. Karawang<br />

10 Kab. Kuningan<br />

11 Kab. Majalengka<br />

12 Kab. Purwakarta<br />

13 Kab. Subang<br />

14 Kab. Sukabumi<br />

15 Kab. Sumedang<br />

16 Kab. Tasikmalaya<br />

17 Kota Bandung<br />

18 Kota Bekasi<br />

10.488 3.617 RSU Soreang<br />

RSU Majalaya<br />

7.505 1.769 RSU Kab Bekasi<br />

9.752 2.674 RSU Ciawi<br />

9.695 1.251 RSU Ciamis<br />

8.132 1.389 RSU Cianjur<br />

RSU Cimacan<br />

11.955 4.200 RSU Arjawinangun<br />

RSU Waled<br />

9.715 1.230 RSU Dr. Slamet<br />

9.235 3.184 RSU Indramayu<br />

RSU Patrol<br />

7.720 1.847 RSU Karawang<br />

7.329 2.218 RSU Cideres<br />

5.848 1.158 RSU Bayu Asih<br />

8.106 1.643 RSU Subang<br />

9.502 RSU Sekarwangi<br />

RSU Jampang<br />

3.279 Kulon<br />

RSU Palabuhan<br />

Ratu<br />

7.740<br />

1.616 RSU Sumedang<br />

6.987 1.950 RSU Ujung Berung<br />

19 Kota Bogor<br />

20 Kota Cirebon<br />

21 Kota Depok<br />

22 Kota Sukabumi<br />

23 Kota Cimahi<br />

24 Kota Tasikmalaya<br />

25 Kota Banjar<br />

26 Kab. Bandung Barat<br />

6.859 1.297 RSU Gunung Jati<br />

5.446 1.532 RSU R. Syamsudin<br />

5.511 1.421 RSU Cimahi<br />

5.510<br />

4.934 1.451 RSU Banjar<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 129


NO<br />

NAMA<br />

PROVINSI/KAB/KOTA<br />

YANKESDAS RS KAB/KOTA RS PROV<br />

Provinsi Banten<br />

1 Kab. Lebak<br />

2 Kab. Pandeglang<br />

3 Kab. Serang<br />

4 Kab. Tangerang<br />

5 Kota Cilegon<br />

6 Kota Tangerang<br />

7 Kota Serang<br />

Provinsi Jawa Tengah<br />

1 Kab. Banjarnegara<br />

2 Kab. Banyumas<br />

3 Kab. Batang<br />

4 Kab. Blora<br />

5 Kab. Boyolali<br />

6 Kab. Brebes<br />

7 Kab. Cilacap<br />

8 Kab. Demak<br />

9 Kab. Grobogan<br />

10 Kab. Jepara<br />

11 Kab. Karanganyar<br />

12 Kab. Kebumen<br />

13 Kab. Kendal<br />

14 Kab. Klaten<br />

15 Kab. Kudus<br />

16 Kab. Magelang<br />

17 Kab. Pati<br />

18 Kab. Pekalongan<br />

19 Kab. Pemalang<br />

7.600 1.385 RSU Adjidarmo<br />

8.294<br />

7.070 2.507 RSU Serang<br />

8.228 2.494 RSU Tangerang<br />

5.740<br />

8.463<br />

7.500 RSU Banyumas<br />

2.868<br />

RSU Ajibarang<br />

7.142 1.936 RSU Batang<br />

7.464<br />

7.415 1.480<br />

RSU Pandan<br />

Arang<br />

8.948 2.834 RSU Brebes<br />

8.841 RSU Cilacap<br />

2.620<br />

RSU Majenang<br />

8.111<br />

7.841 2.401<br />

8.021<br />

7.370<br />

7.994<br />

7.335<br />

9.257<br />

7.191<br />

RSU Dr. R.<br />

Soedjati<br />

8.085 2.619 RSU Muntilan<br />

7.831<br />

7.439 RSU Kajen<br />

1.499<br />

RSU Kraton<br />

7.067 3.017 RSU Dr. M. Ashari<br />

3.437<br />

RSU Margono Soekardjo<br />

Purwokerto<br />

RSJ Dr. RM Soedjarwadi<br />

Klaten<br />

RS Tugurejo Semarang<br />

RSU Dr. Moewardi<br />

Surakarta<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 130


NO<br />

NAMA<br />

PROVINSI/KAB/KOTA<br />

YANKESDAS RS KAB/KOTA RS PROV<br />

20 Kab. Purbalingga<br />

21 Kab. Purworejo<br />

22 Kab. Rembang<br />

23 Kab. Semarang<br />

24 Kab. Sragen<br />

25 Kab. Sukoharjo<br />

26 Kab. Tegal<br />

27 Kab. Temanggung<br />

28 Kab. Wonogiri<br />

29 Kab. Wonosobo<br />

30 Kota Magelang<br />

31 Kota Pekalongan<br />

32 Kota Salatiga<br />

33 Kota Semarang<br />

34 Kota Surakarta<br />

35 Kota Tegal<br />

Provinsi DI Yogyakarta<br />

1 Kab. Bantul<br />

2 Kab. Gunung Kidul<br />

3 Kab. Kulon Progo<br />

4 Kab. Sleman<br />

5 Kota Yogyakarta<br />

Provinsi Jawa Timur<br />

1 Kab. Bangkalan<br />

2 Kab. Banyuwangi<br />

3 Kab. Blitar<br />

4 Kab. Bojonegoro<br />

5 Kab. Bondowoso<br />

6 Kab. Gresik<br />

7 Kab. Jember<br />

6.191 1.049 RSU Purbalingga<br />

6.802<br />

6.400 1.578 RSU Rembang<br />

7.525 RSU Ambarawa<br />

2.386<br />

RSU Ungaran<br />

7.375<br />

8.331<br />

8.474 1.656 RSU Dr. Soeselo<br />

6.179<br />

7.369<br />

7.055 1.168 RSU Wonosobo<br />

5.744<br />

6.546<br />

5.614<br />

7.018<br />

6.161<br />

6.290 1.236 RSU Kardinah<br />

8.751 2.497 RSU P. Senopati<br />

7.504<br />

6.964<br />

7.088 1.627 RSU Sleman<br />

RSU Kota<br />

6.801 1.357 Yogyakarta<br />

6.242 1.045 RSU Bangkalan<br />

7.329 RSU Blambangan<br />

8.781<br />

RSU Genteng<br />

6.906<br />

9.706<br />

9.339 0.656<br />

RSU Dr. H.<br />

Koesnadi<br />

7.113 4.000 RSU Gresik<br />

7.271 RSU Balung<br />

8.635<br />

RSU Kalisat<br />

RSU Dr. Soebandi<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 131


NO<br />

NAMA<br />

PROVINSI/KAB/KOTA<br />

YANKESDAS RS KAB/KOTA RS PROV<br />

8 Kab. Jombang<br />

9 Kab. Kediri<br />

10 Kab. Lamongan<br />

11 Kab. Lumajang<br />

12 Kab. Madiun<br />

13 Kab. Magetan<br />

14 Kab. Malang<br />

15 Kab. Mojokerto<br />

16 Kab. Nganjuk<br />

17 Kab. Ngawi<br />

18 Kab. Pacitan<br />

19 Kab. Pamekasan<br />

20 Kab. Pasuruan<br />

21 Kab. Ponorogo<br />

22 Kab. Probolinggo<br />

23 Kab. Sampang<br />

24 Kab. Sidoarjo<br />

25 Kab. Situbondo<br />

26 Kab. Sumenep<br />

27 Kab. Trenggalek<br />

28 Kab. Tuban<br />

29 Kab. Tulungagung<br />

30 Kota Blitar<br />

31 Kota Kediri<br />

32 Kota Madiun<br />

33 Kota Malang<br />

34 Kota Mojokerto<br />

35 Kota Pasuruan<br />

36 Kota Probolinggo<br />

37 Kota Surabaya<br />

38 Kota Batu<br />

4.000 RS Jombang<br />

2.221 RSU Pare<br />

8.017 1.220 RSU Dr. Soegiri<br />

11.214 4.000 RSU Dr Haryoto<br />

7.525 0.978 RSU Panti Waluyo<br />

6.406 0.977 RSU Dr. Sayidiman<br />

7.810<br />

7.544 4.000<br />

RSUD Dr<br />

Soekandar<br />

6.362 1.443 RSU Kertosono<br />

6.899 10.000 RSU Soeroto<br />

7.711<br />

6.680 1.035 RSU Pamekasan<br />

8.109 1.228 RSU Bangil<br />

RSU Prof. M.<br />

7.997 1.129 Harjono<br />

7.912 RSU Waluyo Jati<br />

2.812<br />

RSU Tongas<br />

6.943<br />

17.594 7.000 RSU Sidoarjo<br />

6.940 1.839 RSU Situbondo<br />

4.000 RSU M. Anwar<br />

6.867 1.182 RSU Dr. Soedomo<br />

RSU Dr. R.<br />

8.002 1.751 Koesma<br />

12.848 5.624 RSU Dr. Iskak<br />

6.038 1.164 RSU Mardi Waluyo<br />

5.005 4.700 RSU Gambiran<br />

6.042 1.119 RSU Madiun<br />

5.760 1.038<br />

6.063 2.224<br />

5.792<br />

RSU Dr. Wahidin<br />

SH<br />

RSU Dr.<br />

Soedarsono<br />

7.804 2.077 RSU Tambakrejo<br />

5.766<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 132


NO<br />

NAMA<br />

PROVINSI/KAB/KOTA<br />

YANKESDAS RS KAB/KOTA RS PROV<br />

Provinsi Kalimantan Barat<br />

1 Kab. Bengkayang<br />

2 Kab. Landak<br />

3 Kab. Kapuas Hulu<br />

4 Kab. Ketapang<br />

5 Kab. Pontianak<br />

7.552<br />

6.338 1.394 RSU Landak<br />

RSU Dr. A<br />

9.098 1.696 Diponegoro<br />

RSU Dr. Agus<br />

9.318 1.620 Djam<br />

2.379<br />

RSU Dr. Sudarso<br />

Pontianak<br />

6 Kab. Sambas<br />

7 Kab. Sanggau<br />

8 Kab. Sintang<br />

9 Kota Pontianak<br />

10 Kota Singkawang<br />

11 Kab. Sekadau<br />

12 Kab. Melawi<br />

13 Kab. Kayong Utara<br />

9.052 RSU Sambas<br />

2.319<br />

RSU Pemangkat<br />

7.920 1.800 RSU Sanggau<br />

7.857 1.491 RSU Sintang<br />

7.769<br />

7.242 1.933 RSU Dr. Abdul Azis<br />

6.195<br />

6.847<br />

8.122<br />

14 Kab. Kubu Raya<br />

8.120<br />

Provinsi Kalimantan<br />

Tengah 5.000<br />

RSUD. Dr. Dorris S.<br />

Palangkaraya<br />

1 Kab. Barito Selatan<br />

2 Kab. Barito Utara<br />

3 Kab. Kapuas<br />

4 Kab. Kotawaringin Barat<br />

5 Kab. Kotawaringin Timur<br />

6 Kota Palangkaraya<br />

7 Kab. Barito Timur<br />

8 Kab. Murung Raya<br />

9 Kab. Pulang Pisau<br />

10 Kab. Gunung Mas<br />

11 Kab. Lamandau<br />

12 Kab. Sukamara<br />

13 Kab. Katingan<br />

14 Kab. Seruyan<br />

6.586 5.211 RSU Buntok<br />

7.121 1.743 RSU Muara Teweh<br />

RSUD Dr.<br />

13.072 4.000 Soemarmo<br />

RSU Sultan<br />

8.872 6.281 Imanuddin<br />

8.282<br />

6.512<br />

6.389<br />

6.985 4.000<br />

7.966<br />

7.099<br />

6.286<br />

7.756<br />

8.481<br />

RSUD Pulang<br />

Pisau<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 133


NO<br />

NAMA<br />

PROVINSI/KAB/KOTA<br />

YANKESDAS RS KAB/KOTA RS PROV<br />

Provinsi Kalimantan<br />

Selatan<br />

1 Kab. Banjar<br />

2 Kab. Barito Kuala<br />

3 Kab. Hulu Sungai Selatan<br />

4 Kab. Hulu Sungai Tengah<br />

5 Kab. Hulu Sungai Utara<br />

6 Kab. Kota Baru<br />

7 Kab. Tabalong<br />

8 Kab. Tanah Laut<br />

9 Kab. Tapin<br />

10 Kota Banjar Baru<br />

11 Kota Banjarmasin<br />

12 Kab. Balangan<br />

13 Kab. Tanah Bumbu<br />

7.818 1.642 RSU Ratu Zalekha<br />

7.293 1.547 RSU Marabahan<br />

7.812 1.261 RSU Hasan Basri<br />

6.536 1.831 RSU Damanhuri<br />

RSU Pambalah<br />

6.374 1.297 Batung<br />

7.898<br />

6.666 1.689 RSU Tanjung<br />

RSU Boejasin<br />

6.993 1.413 Pelaihari<br />

RSU Datu Sanggul<br />

6.694 1.300 R.<br />

6.324 1.479 RSU Banjar Baru<br />

6.618<br />

6.262<br />

7.662 3.000 RSU Tanah Bumbu<br />

6.639<br />

RSU Ansari Saleh<br />

Banjarmasin<br />

RSU Ulin Banjarmasin<br />

Provinsi Kalimantan<br />

Timur<br />

1 Kab. Berau<br />

2 Kab. Bulungan<br />

3 Kab. Kutai Kartanegara<br />

4 Kab. Kutai Barat<br />

5 Kab. Kutai Timur<br />

6 Kab. Malinau<br />

7 Kab. Nunukan<br />

8 Kab. Pasir<br />

9 Kota Balikpapan<br />

10 Kota Bontang<br />

11 Kota Samarinda<br />

12 Kota Tarakan<br />

13 Kab. Penajam Paser Utara<br />

14 Kab. Tana Tidung<br />

9.228 4.000 RSU Abdul Rivai<br />

10.533<br />

9.069<br />

10.355<br />

9.137<br />

8.149 1.333 RSU Nunukan<br />

7.482<br />

3.811<br />

RSJ Samarinda<br />

RSU Tarakan<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 134


NO<br />

NAMA<br />

PROVINSI/KAB/KOTA<br />

YANKESDAS RS KAB/KOTA RS PROV<br />

Provinsi Sulawesi Utara<br />

1 Kab. Bolaang Mongondow<br />

2 Kab. Minahasa<br />

3 Kab. Sangihe<br />

4 Kota Bitung<br />

5 Kota Manado<br />

6 Kab. Kepulauan Talaud<br />

7 Kab. Minahasa Selatan<br />

8 Kota Tomohon<br />

9 Kab. Minahasa Utara<br />

7.296 1.439<br />

7.871 2.200<br />

RSU Datoe<br />

Binangkang<br />

RSU dr. Sam<br />

Ratulangi<br />

10.945 7.195 RSU Liun Kendage<br />

6.670 1.975 RSU Bitung<br />

6.934<br />

8.458<br />

8.022<br />

6.799<br />

7.366<br />

10 Kota Kotamobagu<br />

11.829<br />

11<br />

Kab. Bolaang Mongondow<br />

Utara 9.396<br />

12<br />

Kab. Kep. Siau<br />

Tagulandang Biaro 13.415<br />

13 Kab. Minahasa Tenggara<br />

Provinsi Gorontalo<br />

11.000<br />

5.172 RSU Noongan Langowan<br />

1 Kab. Boalemo<br />

2 Kab. Gorontalo<br />

3 Kota Gorontalo<br />

4 Kab. Pohuwato<br />

5 Kab. Bone Bolango<br />

6 Kab. Gorontalo Utara<br />

Provinsi Sulawesi Tengah<br />

1 Kab. Banggai<br />

2 Kab. Banggai Kepulauan<br />

3 Kab. Buol<br />

4 Kab. Toli-Toli<br />

5 Kab. Donggala<br />

6 Kab. Morowali<br />

7 Kab. Poso<br />

8 Kota Palu<br />

9 Kab. Parigi Moutong<br />

10 Kab. Tojo Una Una<br />

6.347 1.410 RSU Boalemo<br />

7.546<br />

7.666 1.845 RSU Aloei Saboe<br />

6.590<br />

7.071<br />

8.496<br />

7.205<br />

6.903<br />

6.981 6.217 RSU Buol<br />

6.282 1.519 RSU Mokopido<br />

7.873<br />

7.351<br />

10.544 4.000 RSU Poso<br />

7.189 1.689 RSU Anutapura<br />

6.636 1.659 RSU Anuntaloka<br />

6.076 1.147 RSU Ampana<br />

7.662 RSU Undata Palu<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 135


NO<br />

NAMA<br />

PROVINSI/KAB/KOTA<br />

YANKESDAS RS KAB/KOTA RS PROV<br />

Provinsi Sulawesi Selatan<br />

1 Kab. Bantaeng<br />

2 Kab. Barru<br />

3 Kab. Bone<br />

4 Kab. Bulukumba<br />

5 Kab. Enrekang<br />

6 Kab. Gowa<br />

7 Kab. Jeneponto<br />

8 Kab. Luwu<br />

9 Kab. Luwu Utara<br />

6.537 1.779 RSU A. Makatutu<br />

6.472 1.336 RSU Barru<br />

8.499 1.234 RSU Tenriawanu<br />

7.878 1.715 RSU Bulukumba<br />

6.586 1.344 RSU Enrekang<br />

RSU<br />

7.301 2.857 Sungguminasa<br />

RSU Lanto D<br />

6.078 1.108 Pasewang<br />

7.750<br />

7.667 1.452<br />

RSU Andi Jemma<br />

M.<br />

10 Kab. Maros<br />

7.263<br />

Kab. Pangkajene<br />

11<br />

Kepulauan 6.864 1.925 RSU Pangkep<br />

12 Kab. Pinrang<br />

13 Kab. Selayar<br />

14 Kab. Sidenreng Rappang<br />

15 Kab. Sinjai<br />

16 Kab. Soppeng<br />

17 Kab. Takalar<br />

18 Kab. Tana Toraja<br />

19 Kab. Wajo<br />

20 Kota Pare-Pare<br />

21 Kota Makassar<br />

22 Kota Palopo<br />

23 Kab. Luwu Timur<br />

Provinsi Sulawesi Barat<br />

6.930 1.399 RSU Lasinrang<br />

7.660 1.651 RSU Selayar<br />

RSU Arifin<br />

6.351 1.546 Nu'mang<br />

6.759 1.356 RSU Sinjai<br />

6.882<br />

7 1.291 RSU Ajapange<br />

6.838 1.723 RSU Lakipadada<br />

7.391<br />

7.126<br />

7.414 1.218<br />

RSU Daya<br />

Makassar<br />

6.364 1.499 RSU Palopo<br />

6.891 1.163 RSU Luwu Timur<br />

3.482 RSU Haji Makassar<br />

1 Kab. Majene<br />

2 Kab. Mamuju<br />

3 Kab. Polewali Mandar<br />

4 Kab. Mamasa<br />

5 Kab. Mamuju Utara<br />

6.759<br />

8.702 1.621 RSU Mamuju<br />

7.553<br />

6.032<br />

6.788<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 136


NO<br />

NAMA<br />

PROVINSI/KAB/KOTA<br />

YANKESDAS RS KAB/KOTA RS PROV<br />

Provinsi Sulawesi<br />

Tenggara<br />

1 Kab. Buton<br />

2 Kab. Konawe<br />

3 Kab. Kolaka<br />

4 Kab. Muna<br />

5 Kota Kendari<br />

6 Kota Bau-Bau<br />

7 Kab. Konawe Selatan<br />

8 Kab. Bombana<br />

9 Kab. Wakatobi<br />

10 Kab. Kolaka Utara<br />

11 Kab. Konawe Utara<br />

12 Kab. Buton Utara<br />

Provinsi Bali<br />

7.978 4.000 RSU Pasar Wajo<br />

9.073<br />

6.830 1.259 RSU Kolaka<br />

7.595 1.531 RSU Raha<br />

6.630 1.787 RSU Abunawas<br />

6.897 1.560 RSU Bau-Bau<br />

7.543<br />

6.885 1.399 RSU Bombana<br />

7.524<br />

6.535<br />

7.516<br />

8.739<br />

4.706<br />

RSU Provinsi Sultra<br />

Kendari<br />

RSJ Soeparto H. Kendari<br />

1 Kab. Badung<br />

2 Kab. Bangli<br />

3 Kab. Buleleng<br />

4 Kab. Gianyar<br />

5 Kab. Jembrana<br />

6 Kab. Karangasem<br />

7 Kab. Klungkung<br />

8 Kab. Tabanan<br />

6.792 1.149 RSU Badung<br />

6.806 1.408 RSU Bangli<br />

7.477<br />

7.359 1.606 RSU Sanjiwani<br />

7.093 5.762 RSU Negara<br />

6.859<br />

7.289 1.973 RSU Klungkung<br />

7.492 1.887 RSU Tabanan<br />

9 Kota Denpasar<br />

6.499 1.195 RSU Wangaya<br />

Provinsi Nusa Tenggara<br />

Barat 2.719 RSU Mataram<br />

1 Kab. Bima<br />

2 Kab. Dompu<br />

3 Kab. Lombok Barat<br />

4 Kab. Lombok Tengah<br />

5 Kab. Lombok Timur<br />

6 Kab. Sumbawa<br />

7 Kota Mataram<br />

8 Kota Bima<br />

9 Kab. Sumbawa Barat<br />

7.198 1.323 RSU Raba<br />

6.616 1.782 RSU Dompu<br />

RSU Patut P.P.<br />

7.117 1.740 Gerung<br />

7.851<br />

7.346 1.641<br />

7.811 1.532<br />

6.513<br />

7.459<br />

6.826 4.000<br />

RSU Dr. R.<br />

Sudjono<br />

RSU Sumbawa<br />

Besar<br />

RSU Sumbawa<br />

Barat<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 137


NO<br />

NAMA<br />

PROVINSI/KAB/KOTA<br />

YANKESDAS RS KAB/KOTA RS PROV<br />

Provinsi Nusa Tenggara<br />

Timur 6.974<br />

1 Kab. Alor<br />

2 Kab. Belu<br />

3 Kab. Ende<br />

4 Kab. Flores Timur<br />

5 Kab. Kupang<br />

6 Kab. Lembata<br />

7 Kab. Manggarai<br />

8 Kab. Ngada<br />

9 Kab. Sikka<br />

10 Kab. Sumba Barat<br />

11 Kab. Sumba Timur<br />

12 Kab. Timor Tengah Selatan<br />

13 Kab. Timor Tengah Utara<br />

14 Kota Kupang<br />

15 Kab. Rote Ndao<br />

16 Kab. Manggarai Barat<br />

17 Kab. Nagekeo<br />

18 Kab. Sumba Barat Daya<br />

19 Kab. Sumba Tengah<br />

20 Kab. Manggarai Timur<br />

1<br />

Provinsi Maluku<br />

7.176<br />

8.094 1.708 RSU Atambua<br />

7.760 1.815 RSU Ende<br />

7.734 1.529 RSU Larantuka<br />

8.280<br />

7.475<br />

7.672 1.380 RSU Ruteng<br />

9.136 2.483 RSU Bajawa<br />

RSU Hillers<br />

8.043 1.748 Maumere<br />

8.837<br />

7.838 1.376<br />

RSU Umbu Rara<br />

Meha<br />

7.813 1.682 RSU Soe<br />

8.161<br />

8.128<br />

6.211<br />

7.151<br />

8.896<br />

7.125<br />

8.481<br />

7.894<br />

Kab. Maluku Tenggara<br />

Barat 10.773<br />

2 Kab. Maluku Tengah<br />

3 Kab. Maluku Tenggara<br />

4 Kab. Pulau Buru<br />

5 Kota Ambon<br />

6 Kab. Seram Bagian Barat<br />

7 Kab. Seram Bagian Timur<br />

8 Kab. Kepulauan Aru<br />

9 Kota Tual<br />

7.259<br />

6.468<br />

7.378<br />

8.323<br />

6.527<br />

7.161<br />

7.822<br />

7.234 4.000 RSU Tual<br />

4.392<br />

RSU Prof Dr. WZ.<br />

Johanes Kupang<br />

RSU Dr. M. Haulussy<br />

Ambon<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 138


NO<br />

NAMA<br />

PROVINSI/KAB/KOTA<br />

YANKESDAS RS KAB/KOTA RS PROV<br />

Provinsi Maluku Utara<br />

1 Kab. Halmahera Tengah<br />

2 Kab. Halmahera Barat<br />

3 Kota Ternate<br />

4 Kab. Halmahera Timur<br />

5 Kota Tidore Kepulauan<br />

6 Kab. Kepulauan Sula<br />

7 Kab. Halmahera Selatan<br />

8 Kab. Halmahera Utara<br />

Provinsi Papua<br />

1 Kab. Biak Numfor<br />

2 Kab. Jayapura<br />

3 Kab. Jayawijaya<br />

4 Kab. Merauke<br />

5 Kab. Mimika<br />

6 Kab. Nabire<br />

7 Kab. Paniai<br />

8 Kab. Puncak Jaya<br />

9 Kab. Kepulauan Yapen<br />

10 Kota Jayapura<br />

11 Kab. Sarmi<br />

12 Kab. Keerom<br />

13 Kab. Yahukimo<br />

14 Kab. Pegunungan Bintang<br />

15 Kab. Tolikara<br />

16 Kab. Boven Digoel<br />

17 Kab. Mappi<br />

18 Kab. Asmat<br />

19 Kab. Waropen<br />

20 Kab. Supiori<br />

21 Kab. Mamberamo Raya<br />

22 Kab. Membramo Tengah<br />

23 Kab. Yalimo<br />

24 Kab. Lanny Jaya<br />

8.225<br />

7.446 4.000 RSU Jailolo<br />

7.791<br />

7.126<br />

7.140 5.692 RSU Soasio<br />

8.168<br />

7.371<br />

9.305 2.224 RSU Tobelo<br />

9.012<br />

9.334 1.397 RSU Sentani<br />

18.696 2.713 RSU Wamena<br />

17.338 3.204 RSU Merauke<br />

10.617 4.000 RSU Mimika<br />

7.521<br />

12.850 4.000 RSUD Enarotali<br />

31.519<br />

12.271<br />

9.169 2.400 RSU Abepura<br />

10.226<br />

8.261<br />

30.997<br />

29.712<br />

17.195<br />

10.218<br />

13.431<br />

15.499<br />

10.178<br />

7.204<br />

9.511<br />

12.948<br />

13.906<br />

14.193<br />

5.442 RSU Ternate<br />

6.610 RSU Prov Jayapura<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 139


NO<br />

NAMA<br />

PROVINSI/KAB/KOTA<br />

YANKESDAS RS KAB/KOTA RS PROV<br />

25 Kab. Nduga<br />

26 Kab. Puncak<br />

27 Kab. Dogiyai<br />

Provinsi Papua Barat<br />

1 Kab. Sorong<br />

2 Kab. Manokwari<br />

3 Kab. Fak Fak<br />

4 Kota Sorong<br />

5 Kab. Sorong Selatan<br />

6 Kab. Raja Ampat<br />

7 Kab. Teluk Bintuni<br />

8 Kab. Teluk Wondama<br />

9 Kab. Kaimana<br />

14.017<br />

33.726<br />

6.455<br />

8.461 5.744 RSU Kab. Sorong<br />

10.989 1.733 RSU Manokwari<br />

7.711 4.889 RSU Fak Fak<br />

8.070<br />

7.829<br />

10.152<br />

9.306<br />

7.162<br />

7.997<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 140


LAMPIRAN 15<br />

KEBUTUHAN PERALATAN<br />

PELAYANAN KESEHATAN IBU<br />

TAHUN 2009<br />

NO<br />

PROPINSI<br />

TARGET<br />

PUSK<br />

TT<br />

MAMPU<br />

PONED<br />

MIN 4<br />

PER<br />

KAB/<br />

KOTA<br />

PONED<br />

KIT<br />

PENGGANTIAN KERUSAKAN<br />

BIDAN<br />

KIT<br />

IMPLAN<br />

T KIT<br />

KB KIT<br />

IUD<br />

KIT<br />

ALAT PENDETEKSI PENCEGAHAN KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN<br />

HB<br />

SAHLI<br />

PROTEIN<br />

URIN/<br />

DIPSTICK<br />

GULA<br />

DARAH<br />

PUASA/<br />

DIPSTICK<br />

GOL.<br />

DAR<br />

AH<br />

ALAT PENDETEKSI<br />

PENCEGAHAN<br />

KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN PADA<br />

DAERAH KHUSUS<br />

MALARIA/<br />

RAPID<br />

DIAGNOSIS<br />

TEST<br />

HIV/<br />

RAPID<br />

TEST 3<br />

JENIS<br />

NAD<br />

1 Kab. Simeulue<br />

2 Kab. Aceh Singkil<br />

4 - 66 66 66 66 2194 2194 2194 - -<br />

2 2 120 120 120 120 4369 4369 4369 - -<br />

3 Kab. Aceh Selatan<br />

3 1 27 27 27 27 4974 4974 4974 - -<br />

Kab. Aceh<br />

4<br />

Tenggara 4 - 43 43 43 43 4714 4714 4714 - -<br />

5 Kab. Aceh Timur<br />

6 Kab. Aceh Tengah<br />

7 Kab. Aceh Barat<br />

8 Kab. Aceh Besar<br />

9 Kab. Pidie<br />

1 3 196 196 196 196 9068 9068 9068 - -<br />

3 1 26 26 26 26 3924 3924 3924 - -<br />

1 3 86 86 86 86 4123 4123 4123 - -<br />

- 6 37 37 37 37 7368 7368 7368 - -<br />

1376<br />

2 2 127 127 127 127 13763 13763 3 - -<br />

10 Kab. Bireuen<br />

- 4 31 31 31 31 9138 9138 9138 - -<br />

11 Kab. Aceh Utara<br />

1259<br />

2 2 27 27 27 27 12595 12595 5 - -<br />

Kab. Aceh Barat<br />

12<br />

Daya 3 1 15 15 15 15 3318 3318 3318 - -<br />

13 Kab. Gayo Lues<br />

3 1 25 25 25 25 2168 2168 2168 - -<br />

Kab. Aceh<br />

14<br />

Tamiang 3 1 68 68 68 68 6008 6008 6008 - -<br />

15 Kab. Nagan Raya<br />

16 Kab. Aceh Jaya<br />

17 Kab. Bener Meriah<br />

18 Kota Banda Aceh<br />

19 Kota Sabang<br />

3 1 31 31 31 31 3089 3089 3089 - -<br />

3 1 21 21 21 21 1713 1713 1713 - -<br />

2 2 55 55 55 55 3554 3554 3554 - -<br />

3 1 13 13 13 13 5324 5324 5324 - -<br />

4 - 44 44 44 44 854 854 854 - -<br />

20 Kota Langsa<br />

4 - 25 25 25 25 3766 3766 3766 - -<br />

Kota<br />

21<br />

Lhokseumawe 3 1 46 46 46 46 4059 4059 4059 - -<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009<br />

141


NO<br />

PROPINSI<br />

TARGET<br />

PUSK<br />

TT<br />

MAMPU<br />

PONED<br />

MIN 4<br />

PER<br />

KAB/<br />

KOTA<br />

PONED<br />

KIT<br />

PENGGANTIAN KERUSAKAN<br />

BIDAN<br />

KIT<br />

IMPLAN<br />

T KIT<br />

KB KIT<br />

IUD<br />

KIT<br />

ALAT PENDETEKSI PENCEGAHAN KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN<br />

HB<br />

SAHLI<br />

PROTEIN<br />

URIN/<br />

DIPSTICK<br />

GULA<br />

DARAH<br />

PUASA/<br />

DIPSTICK<br />

GOL.<br />

DARAH<br />

ALAT PENDETEKSI<br />

PENCEGAHAN<br />

KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN PADA<br />

DAERAH KHUSUS<br />

MALARI<br />

A/<br />

RAPID<br />

DIAGNO<br />

SIS<br />

TEST<br />

HIV/<br />

RAPID<br />

TEST 3<br />

JENIS<br />

SUMATERA<br />

UTARA<br />

1 Kab. Nias<br />

- 4 29 29 29 29 11,789 11,789 11,789 - 11,789<br />

2<br />

Kab. Mandailing<br />

Natal 1 3 62 62 62 62 9,804 9,804 9,804 - 9,804<br />

3<br />

Kab. Tapanuli<br />

Selatan - 9 145 145 145 145 16,686 16,686 16,686 - 16,686<br />

4<br />

Kab. Tapanuli<br />

Tengah 1 3 19 19 19 19 7,232 7,232 7,232 - 7,232<br />

5<br />

Kab. Tapanuli<br />

Utara 1 3 54 54 54 54 7,253 7,253 7,253 - 7,253<br />

6 Kab. Toba Samosir<br />

7 Kab. Labuhan Batu<br />

8 Kab. Asahan<br />

9 Kab. Simalungun<br />

10 Kab. Dairi<br />

11 Kab. Karo<br />

12 Kab. Deli Serdang<br />

13 Kab. Langkat<br />

3 1 23 23 23 23 4,875 4,875 4,875 - 4,875<br />

- 5 92 92 92 92 25,698 25,698 25,698 - 25,698<br />

- 7 62 62 62 62 28,035 28,035 28,035 - 28,035<br />

- 4 89 89 89 89 23,738 23,738 23,738 - 23,738<br />

- 4 27 27 27 27 7,923 7,923 7,923 - 7,923<br />

- 4 76 76 76 76 8,267 8,267 8,267 - 8,267<br />

- 6 46 46 46 46 38,954 38,954 38,954 - 38,954<br />

2 2 30 30 30 30 25,540 25,540 25,540 - 25,540<br />

14 Kab. Nias Selatan<br />

2 2 27 27 27 27 7,354 7,354 7,354 - 7,354<br />

15<br />

Kab. Humbang<br />

Hasundutan 2 2 25 25 25 25 4,190 4,190 4,190 - 4,190<br />

16<br />

Kab. Pakpak<br />

Bharat 1 3 42 42 42 42 985 985 985 - 985<br />

17 Kab. Samosir<br />

1 3 43 43 43 43 16,577 16,577 16,577 - 16,577<br />

Kab. Serdang<br />

18<br />

Bedagai 1 3 31 31 31 31 3,299 3,299 3,299 - 3,299<br />

19 Kota Sibolga<br />

3 1 64 64 64 64 2,208 2,208 2,208 - 2,208<br />

20 Kota Tanjung Balai<br />

4 - 64 64 64 64 4,925 4,925 4,925 - 4,925<br />

Kota Pematang<br />

21<br />

Siantar 4 - 64 64 64 64 6,126 6,126 6,126 - 6,126<br />

22 Kota Tebing Tinggi<br />

23 Kota Medan<br />

4 - 64 64 64 64 3,527 3,527 3,527 - 3,527<br />

3 1 64 64 64 64 51,659 51,659 51,659 - 51,659<br />

24 Kota Binjai<br />

1 3 64 64 64 64 6,591 6,591 6,591 - 6,591<br />

Kota Padang<br />

25<br />

Sidempuan 3 1 73 73 73 73 4,849 4,849 4,849 - 4,849<br />

1<br />

2<br />

SUMATERA<br />

BARAT<br />

Kab. Kepulauan<br />

Mentawai 2 2 7 7 7 7 2,118 2,118 2,118 - 2,118<br />

Kab. Pesisir<br />

Selatan - 8 90 90 90 90 9,664 9,664 9,664 - 9,664<br />

3 Kab. Solok<br />

- 4 44 44 44 44 9,641 9,641 9,641 - 9,641<br />

Kab. Sawahlunto/<br />

4<br />

Sijunjung - 5 55 55 55 55 5,397 5,397 5,397 - 5,397<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009<br />

142


NO<br />

PROPINSI<br />

TARGET<br />

PUSK<br />

TT<br />

MAMPU<br />

PONED<br />

MIN 4<br />

PER<br />

KAB/<br />

KOTA<br />

PONED<br />

KIT<br />

PENGGANTIAN KERUSAKAN<br />

BIDAN<br />

KIT<br />

IMPLAN<br />

T KIT<br />

KB KIT<br />

IUD<br />

KIT<br />

ALAT PENDETEKSI PENCEGAHAN KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN<br />

HB<br />

SAHLI<br />

PROTEIN<br />

URIN/<br />

DIPSTICK<br />

GULA<br />

DARAH<br />

PUASA/<br />

DIPSTICK<br />

GOL.<br />

DARAH<br />

ALAT PENDETEKSI<br />

PENCEGAHAN<br />

KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN PADA<br />

DAERAH KHUSUS<br />

MALARI<br />

A/<br />

RAPID<br />

DIAGNO<br />

SIS<br />

TEST<br />

HIV/<br />

RAPID<br />

TEST 3<br />

JENIS<br />

5 Kab. Tanah Datar<br />

- 7 101 101 101 101 7,084 7,084 7,084 - 7,084<br />

Kab. Padang<br />

6<br />

Pariaman - 6 76 76 76 76 9,161 9,161 9,161 - 9,161<br />

7 Kab. Agam<br />

- 4 42 42 42 42 10,232 10,232 10,232 - 10,232<br />

Kab. Lima Puluh<br />

8<br />

Koto - 4 64 64 64 64 8,000 8,000 8,000 - 8,000<br />

9 Kab. Pasaman<br />

1 3 27 27 27 27 7,784 7,784 7,784 - 7,784<br />

10 Kab. Solok Selatan<br />

2 2 52 52 52 52 3,494 3,494 3,494 - 3,494<br />

11<br />

Kab. Dharmas<br />

Raya 2 2 54 54 54 54 4,311 4,311 4,311 - 4,311<br />

12<br />

Kab. Pasaman<br />

Barat - 6 69 69 69 69 8,037 8,037 8,037 - 8,037<br />

13 Kota Padang<br />

14 Kota Solok<br />

1 3 - - - - 18,772 18,772 18,772 - 18,772<br />

3 1 9 9 9 9 1,394 1,394 1,394 - 1,394<br />

15 Kota Sawah Lunto<br />

2 2 12 12 12 12 1,126 1,126 1,126 - 1,126<br />

Kota Padang<br />

16<br />

Panjang 4 - 4 4 4 4 990 990 990 - 990<br />

17 Kota Bukittinggi<br />

18 Kota Payakumbuh<br />

19 Kota Pariaman<br />

1<br />

RIAU<br />

4 - 6 6 6 6 2,493 2,493 2,493 - 2,493<br />

3 1 1 1 1 1 2,439 2,439 2,439 - 2,439<br />

3 1 31 31 31 31 1,842 1,842 1,842 - 1,842<br />

Kab. Kuantan<br />

Singingi 4 6 192 192 192 192 7,589 7,589 7,589 - 7,589<br />

2 Kab. Indragiri Hulu<br />

3 Kab. Indragiri Hilir<br />

4 Kab. Pelalawan<br />

5 Kab. Siak<br />

6 Kab. Kampar<br />

7 Kab. Rokan Hulu<br />

8 Kab. Bengkalis<br />

9 Kab. Rokan Hilir<br />

10 Kota Pekan Baru<br />

11 Kota Dumai<br />

JAMBI<br />

3 3 172 172 172 172 8,889 8,889 8,889 - 8,889<br />

4 4 118 118 118 118 18,720 18,720 18,720 - 18,720<br />

4 4 137 137 137 137 8,362 8,362 8,362 - 8,362<br />

4 4 101 101 101 101 8,926 8,926 8,926 - 8,926<br />

4 4 216 216 216 216 16,167 16,167 16,167 - 16,167<br />

4 4 152 152 152 152 10,871 10,871 10,871 - 10,871<br />

4 4 190 190 190 190 19,517 19,517 19,517 - 19,517<br />

4 4 192 192 192 192 14,122 14,122 14,122 - 14,122<br />

- 13 58 58 58 58 21,633 21,633 21,633 - 21,633<br />

4 4 60 60 60 60 6,231 6,231 6,231 - 6,231<br />

1 Kab. Kerinci<br />

2 Kab. Merangin<br />

3 Kab. Sarolangun<br />

4 Kab. Batang Hari<br />

1 3 14 14 14 14 8,851 8,851 8,851 - 8,851<br />

1 3 13 13 13 13 8,830 8,830 8,830 - 8,830<br />

1 3 34 34 34 34 6,302 6,302 6,302 - 6,302<br />

1 3 9 9 9 9 5,550 5,550 5,550 - 5,550<br />

143<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009


NO<br />

PROPINSI<br />

TARGET<br />

PUSK<br />

TT<br />

MAMPU<br />

PONED<br />

MIN 4<br />

PER<br />

KAB/<br />

KOTA<br />

PONED<br />

KIT<br />

PENGGANTIAN KERUSAKAN<br />

BIDAN<br />

KIT<br />

IMPLAN<br />

T KIT<br />

KB KIT<br />

IUD<br />

KIT<br />

ALAT PENDETEKSI PENCEGAHAN KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN<br />

HB<br />

SAHLI<br />

PROTEIN<br />

URIN/<br />

DIPSTICK<br />

GULA<br />

DARAH<br />

PUASA/<br />

DIPSTICK<br />

GOL.<br />

DARAH<br />

ALAT PENDETEKSI<br />

PENCEGAHAN<br />

KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN PADA<br />

DAERAH KHUSUS<br />

MALARI<br />

A/<br />

RAPID<br />

DIAGNO<br />

SIS<br />

TEST<br />

HIV/<br />

RAPID<br />

TEST 3<br />

JENIS<br />

5 Kab. Muaro Jambi<br />

1 3 8 8 8 8 7,707 7,707 7,707 - 7,707<br />

6<br />

Kab. Tanjung<br />

Jabung Timur 1 3 3 3 3 3 5,658 5,658 5,658 - 5,658<br />

7<br />

Kab. Tanjung<br />

Jabung Barat 3 1 59 59 59 59 7,036 7,036 7,036 - 7,036<br />

8 Kab. Tebo<br />

9 Kab. Bungo<br />

1 3 31 31 31 31 6,825 6,825 6,825 - 6,825<br />

1 3 60 60 60 60 7,118 7,118 7,118 - 7,118<br />

10 Kota Jambi<br />

3 1 31 31 31 31 12,638 12,638 12,638 - 12,638<br />

SUMATERA<br />

SELATAN<br />

1<br />

Kab. Ogan<br />

Komering Ulu 4 - 18 18 18 18 8,137 8,137 8,137 8,137 -<br />

2<br />

Kab. Ogan<br />

Komering Ilir - 5 15 15 15 15 17,244 17,244 17,244 17,244 -<br />

3 Kab. Muara Enim<br />

4 Kab. Lahat<br />

- 8 122 122 122 122 17,244 17,244 17,244 17,244 -<br />

2 2 20 20 20 20 14,826 14,826 14,826 14,826 -<br />

5 Kab. Musi Rawas<br />

1 3 36 36 36 36 13,223 13,223 13,223 13,223 -<br />

Kab. Musi<br />

6<br />

Banyuasin - 6 47 47 47 47 12,266 12,266 12,266 12,266 -<br />

7 Kab. Banyuasin<br />

4 - 151 151 151 151 19,692 19,692 19,692 19,692 -<br />

8<br />

Kab. Ogan<br />

Komering Ulu<br />

Selatan 4 - 26 26 26 26 8,535 8,535 8,535 8,535 -<br />

9<br />

Kab. Ogan<br />

Komering Ulu<br />

Timur 2 2 34 34 34 34 15,092 15,092 15,092 15,092 -<br />

10 Kab. Ogan Ilir<br />

11 Kota Palembang<br />

12 Kota Prabumulih<br />

4 - 60 60 60 60 9,337 9,337 9,337 9,337 -<br />

3 1 24 24 24 24 35,685 35,685 35,685 35,685 -<br />

3 1 30 30 30 30 3,944 3,944 3,944 3,944 -<br />

13 Kota Pagar Alam<br />

4 - 37 37 37 37 3,163 3,163 3,163 3,163 -<br />

Kota Lubuk<br />

14<br />

Linggau 4 - 53 53 53 53 4,402 4,402 4,402 4,402 -<br />

1<br />

2<br />

3<br />

BENGKULU<br />

Kab. Bengkulu<br />

Selatan 1 3 97 97 97 97 3,937 3,937 3,937 3,937 -<br />

Kab. Rejang<br />

Lebong - 4 46 46 46 46 7,018 7,018 7,018 7,018 -<br />

Kab. Bengkulu<br />

Utara 1 3 58 58 58 58 8,997 8,997 8,997 8,997 -<br />

4 Kab. Kaur<br />

5 Kab. Seluma<br />

6 Kab. Mukomuko<br />

7 Kab. Lebong<br />

8 Kab. Kepahiang<br />

9 Kota Bengkulu<br />

1 3 21 21 21 21 3,303 3,303 3,303 3,303 -<br />

2 2 62 62 62 62 5,004 5,004 5,004 5,004 -<br />

1 3 14 14 14 14 3,998 3,998 3,998 3,998 -<br />

2 2 12 12 12 12 2,996 2,996 2,996 2,996 -<br />

2 2 27 27 27 27 3,338 3,338 3,338 3,338 -<br />

1 3 48 48 48 48 9,230 9,230 9,230 9,230 -<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009<br />

144


NO<br />

PROPINSI<br />

TARGET<br />

PUSK<br />

TT<br />

MAMPU<br />

PONED<br />

MIN 4<br />

PER<br />

KAB/<br />

KOTA<br />

PONED<br />

KIT<br />

PENGGANTIAN KERUSAKAN<br />

BIDAN<br />

KIT<br />

IMPLAN<br />

T KIT<br />

KB KIT<br />

IUD<br />

KIT<br />

ALAT PENDETEKSI PENCEGAHAN KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN<br />

HB<br />

SAHLI<br />

PROTEIN<br />

URIN/<br />

DIPSTICK<br />

GULA<br />

DARAH<br />

PUASA/<br />

DIPSTICK<br />

GOL.<br />

DARAH<br />

ALAT PENDETEKSI<br />

PENCEGAHAN<br />

KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN PADA<br />

DAERAH KHUSUS<br />

MALARI<br />

A/<br />

RAPID<br />

DIAGNO<br />

SIS<br />

TEST<br />

HIV/<br />

RAPID<br />

TEST 3<br />

JENIS<br />

LAMPUNG<br />

1<br />

Kab. Lampung<br />

Barat - 4 7 7 7 7 10,411 10,411 10,411 - 10,411<br />

2 Kab. Tanggamus<br />

- 4 25 25 25 25 21,680 21,680 21,680 - 21,680<br />

3<br />

Kab. Lampung<br />

Selatan 1 3 36 36 36 36 32,989 32,989 32,989 - 32,989<br />

4<br />

Kab. Lampung<br />

Timur - 4 21 21 21 21 23,660 23,660 23,660 - 23,660<br />

5<br />

Kab. Lampung<br />

Tengah - 6 2 2 2 2 28,321 28,321 28,321 - 28,321<br />

6<br />

Kab. Lampung<br />

Utara - 4 8 8 8 8 14,639 14,639 14,639 - 14,639<br />

7 Kab. Way Kanan<br />

- 4 5 5 5 5 9,324 9,324 9,324 - 9,324<br />

8<br />

Kab. Tulang<br />

Bawang - 5 52 52 52 52 19,574 19,574 19,574 - 19,574<br />

9<br />

Kota Bandar<br />

Lampung - 4 89 89 89 89 21,000 21,000 21,000 - 21,000<br />

10 Kota Metro<br />

KEP. BANGKA<br />

BELITUNG<br />

1 Kab. Bangka<br />

2 Kab. Belitung<br />

2 2 46 46 46 46 3,044 3,044 3,044 - 3,044<br />

3 1 10 10 10 10 6,276 6,276 6,276 6,276 -<br />

3 1 5 5 5 5 3,410 3,410 3,410 3,410 -<br />

3 Kab. Bangka Barat<br />

4 - 28 28 28 28 3,751 3,751 3,751 3,751 -<br />

Kab. Bangka<br />

4<br />

Tengah 4 - 17 17 17 17 3,931 3,931 3,931 3,931 -<br />

5<br />

6<br />

7<br />

Kab. Bangka<br />

Selatan<br />

3 1 5 5 5 5 3,893 3,893 3,893 3,893 -<br />

Kab. Belitung<br />

Timur 2 2 3 3 3 3 2,530 2,530 2,530 2,530 -<br />

Kota Pangkal<br />

Pinang 3 1 8 8 8 8 3,812 3,812 3,812 3,812 -<br />

KEPULAUAN<br />

RIAU<br />

1 Kab. Karimun<br />

1 3 31 31 31 31 5,953 5,953 5,953 5,953 5,953<br />

Kab. Kepulauan<br />

2<br />

Riau/Bintan - 4 50 50 50 50 3,572 3,572 3,572 3,572 3,572<br />

3 Kab. Natuna<br />

4 Kab. Lingga<br />

- 4 43 43 43 43 2,803 2,803 2,803 2,803 2,803<br />

1 3 18 18 18 18 2,376 2,376 2,376 2,376 2,376<br />

5 Kota Batam<br />

4 - 27 27 27 27 22,728 22,728 22,728 22,728 22,728<br />

Kota Tanjung<br />

6<br />

Pinang 3 1 32 32 32 32 4,932 4,932 4,932 4,932 4,932<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009<br />

145


NO<br />

PROPINSI<br />

TARGET<br />

PUSK<br />

TT<br />

MAMPU<br />

PONED<br />

MIN 4<br />

PER<br />

KAB/<br />

KOTA<br />

PONED<br />

KIT<br />

PENGGANTIAN KERUSAKAN<br />

BIDAN<br />

KIT<br />

IMPLAN<br />

T KIT<br />

KB KIT<br />

IUD<br />

KIT<br />

ALAT PENDETEKSI PENCEGAHAN KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN<br />

HB<br />

SAHLI<br />

PROTEIN<br />

URIN/<br />

DIPSTICK<br />

GULA<br />

DARAH<br />

PUASA/<br />

DIPSTICK<br />

GOL.<br />

DARAH<br />

ALAT PENDETEKSI<br />

PENCEGAHAN<br />

KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN PADA<br />

DAERAH KHUSUS<br />

MALARI<br />

A/<br />

RAPID<br />

DIAGNO<br />

SIS<br />

TEST<br />

HIV/<br />

RAPID<br />

TEST 3<br />

JENIS<br />

JAWA BARAT<br />

1 Kab. Bogor<br />

2 Kab. Sukabumi<br />

3 Kab. Cianjur<br />

4 Kab. Bandung<br />

5 Kab. Garut<br />

6 Kab. Tasikmalaya<br />

7 Kab. Ciamis<br />

8 Kab. Kuningan<br />

9 Kab. Cirebon<br />

10 Kab. Majalengka<br />

11 Kab. Sumedang<br />

12 Kab. Indramayu<br />

13 Kab. Subang<br />

14 Kab. Purwakarta<br />

15 Kab. Karawang<br />

16 Kab. Bekasi<br />

17 Kota Bogor<br />

18 Kota Sukabumi<br />

19 Kota Bandung<br />

20 Kota Cirebon<br />

21 Kota Bekasi<br />

22 Kota Depok<br />

23 Kota Cimahi<br />

24 Kota Tasikmalaya<br />

25 Kota Banjar<br />

- 6 259 259 259 259 114,822 114,822 114,822 - 114,822<br />

- 4 223 223 223 223 62,572 62,572 62,572 - 62,572<br />

- 5 222 222 222 222 59,763 59,763 59,763 - 59,763<br />

- 4 340 340 340 340 93,708 93,708 93,708 - 93,708<br />

2 2 287 287 287 287 51,678 51,678 51,678 - 51,678<br />

- 4 204 204 204 204 51,885 51,885 51,885 - 51,885<br />

- 6 216 216 216 216 33,584 33,584 33,584 - 33,584<br />

- 5 337 337 337 337 31,680 31,680 31,680 - 31,680<br />

- 4 386 386 386 386 60,933 60,933 60,933 - 60,933<br />

- 9 315 315 315 315 23,478 23,478 23,478 - 23,478<br />

- 6 239 239 239 239 29,566 29,566 29,566 - 29,566<br />

- 4 310 310 310 310 33,219 33,219 33,219 - 33,219<br />

- 5 244 244 244 244 36,734 36,734 36,734 - 36,734<br />

- 4 127 127 127 127 22,111 22,111 22,111 - 22,111<br />

- 5 129 129 129 129 60,287 60,287 60,287 - 60,287<br />

- 4 170 170 170 170 51,895 51,895 51,895 - 51,895<br />

4 - 63 63 63 63 21,032 21,032 21,032 - 21,032<br />

1 3 45 45 45 45 8,223 8,223 8,223 - 8,223<br />

4 - - - - - 45,300 45,300 45,300 - 45,300<br />

2 2 - - - - 6,595 6,595 6,595 - 6,595<br />

2 2 - - - - 47,722 47,722 47,722 - 47,722<br />

3 1 - - - - 27,670 27,670 27,670 - 27,670<br />

3 1 - - - - 11,194 11,194 11,194 - 11,194<br />

2 2 57 57 57 57 14,179 14,179 14,179 - 14,179<br />

4 - 22 22 22 22 4,908 4,908 4,908 - 4,908<br />

JAWA TENGAH<br />

1 Kab. Cilacap<br />

2 Kab. Banyumas<br />

3 Kab. Purbalingga<br />

4 Kab. Banjarnegara<br />

- 8 320 320 320 320 31,598 31,598 31,598 - 31,598<br />

- 8 222 222 222 222 29,769 29,769 29,769 - 29,769<br />

- 10 181 181 181 181 16,902 16,902 16,902 - 16,902<br />

- 8 113 113 113 113 16,860 16,860 16,860 - 16,860<br />

146<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009


NO<br />

PROPINSI<br />

TARGET<br />

PUSK<br />

TT<br />

MAMPU<br />

PONED<br />

MIN 4<br />

PER<br />

KAB/<br />

KOTA<br />

PONED<br />

KIT<br />

PENGGANTIAN KERUSAKAN<br />

BIDAN<br />

KIT<br />

IMPLAN<br />

T KIT<br />

KB KIT<br />

IUD<br />

KIT<br />

ALAT PENDETEKSI PENCEGAHAN KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN<br />

HB<br />

SAHLI<br />

PROTEIN<br />

URIN/<br />

DIPSTICK<br />

GULA<br />

DARAH<br />

PUASA/<br />

DIPSTICK<br />

GOL.<br />

DARAH<br />

ALAT PENDETEKSI<br />

PENCEGAHAN<br />

KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN PADA<br />

DAERAH KHUSUS<br />

MALARI<br />

A/<br />

RAPID<br />

DIAGNO<br />

SIS<br />

TEST<br />

HIV/<br />

RAPID<br />

TEST 3<br />

JENIS<br />

5 Kab. Kebumen<br />

6 Kab. Purworejo<br />

7 Kab. Wonosobo<br />

8 Kab. Magelang<br />

9 Kab. Boyolali<br />

10 Kab. Klaten<br />

11 Kab. Sukoharjo<br />

12 Kab. Wonogiri<br />

13 Kab. Karanganyar<br />

14 Kab. Sragen<br />

15 Kab. Grobogan<br />

16 Kab. Blora<br />

17 Kab. Rembang<br />

18 Kab. Pati<br />

19 Kab. Kudus<br />

20 Kab. Jepara<br />

21 Kab. Demak<br />

22 Kab. Semarang<br />

23 Kab. Temanggung<br />

24 Kab. Kendal<br />

25 Kab. Batang<br />

26 Kab. Pekalongan<br />

27 Kab. Pemalang<br />

28 Kab. Tegal<br />

29 Kab. Brebes<br />

30 Kota Magelang<br />

31 Kota Surakarta<br />

32 Kota Salatiga<br />

33 Kota Semarang<br />

34 Kota Pekalongan<br />

35 Kota Tegal<br />

4 - 239 239 239 239 23,369 23,369 23,369 - 23,369<br />

1 3 212 212 212 212 10,941 10,941 10,941 - 10,941<br />

- 4 128 128 128 128 16,452 16,452 16,452 - 16,452<br />

- 7 291 291 291 291 23,635 23,635 23,635 - 23,635<br />

- 8 257 257 257 257 17,437 17,437 17,437 - 17,437<br />

- 10 150 150 150 150 19,771 19,771 19,771 - 19,771<br />

- 4 133 133 133 133 14,590 14,590 14,590 - 14,590<br />

- 6 301 301 301 301 15,173 15,173 15,173 - 15,173<br />

- 12 83 83 83 83 13,970 13,970 13,970 - 13,970<br />

- 6 188 188 188 188 17,686 17,686 17,686 - 17,686<br />

1 3 262 262 262 262 24,338 24,338 24,338 - 24,338<br />

- 6 95 95 95 95 15,817 15,817 15,817 - 15,817<br />

- 10 154 154 154 154 10,104 10,104 10,104 - 10,104<br />

1 3 214 214 214 214 19,983 19,983 19,983 - 19,983<br />

- 6 100 100 100 100 18,454 18,454 18,454 - 18,454<br />

- 8 183 183 183 183 23,105 23,105 23,105 - 23,105<br />

- 6 75 75 75 75 25,546 25,546 25,546 - 25,546<br />

4 - 189 189 189 189 15,672 15,672 15,672 - 15,672<br />

- 4 167 167 167 167 11,556 11,556 11,556 - 11,556<br />

- 7 234 234 234 234 19,115 19,115 19,115 - 19,115<br />

2 2 147 147 147 147 13,284 13,284 13,284 - 13,284<br />

- 5 143 143 143 143 16,812 16,812 16,812 - 16,812<br />

1 3 193 193 193 193 26,315 26,315 26,315 - 26,315<br />

- 4 200 200 200 200 30,213 30,213 30,213 - 30,213<br />

- 15 165 165 165 165 45,871 45,871 45,871 - 45,871<br />

4 - 19 19 19 19 2,589 2,589 2,589 - 2,589<br />

4 - 30 30 30 30 11,383 11,383 11,383 - 11,383<br />

3 1 10 10 10 10 2,797 2,797 2,797 - 2,797<br />

3 1 60 60 60 60 27,240 27,240 27,240 - 27,240<br />

2 2 20 20 20 20 7,302 7,302 7,302 - 7,302<br />

3 1 16 16 16 16 6,196 6,196 6,196 - 6,196<br />

147<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009


NO<br />

PROPINSI<br />

TARGET<br />

PUSK<br />

TT<br />

MAMPU<br />

PONED<br />

MIN 4<br />

PER<br />

KAB/<br />

KOTA<br />

PONED<br />

KIT<br />

PENGGANTIAN KERUSAKAN<br />

BIDAN<br />

KIT<br />

IMPLAN<br />

T KIT<br />

KB KIT<br />

IUD<br />

KIT<br />

ALAT PENDETEKSI PENCEGAHAN KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN<br />

HB<br />

SAHLI<br />

PROTEIN<br />

URIN/<br />

DIPSTICK<br />

GULA<br />

DARAH<br />

PUASA/<br />

DIPSTICK<br />

GOL.<br />

DARAH<br />

ALAT PENDETEKSI<br />

PENCEGAHAN<br />

KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN PADA<br />

DAERAH KHUSUS<br />

MALARI<br />

A/<br />

RAPID<br />

DIAGNO<br />

SIS<br />

TEST<br />

HIV/<br />

RAPID<br />

TEST 3<br />

JENIS<br />

D I<br />

YOGYAKARTA<br />

1 Kab. Kulon Progo<br />

2 Kab. Bantul<br />

3 Kab. Gunung Kidul<br />

4 Kab. Sleman<br />

5 Kota Yogyakarta<br />

JAWA TIMUR<br />

1 Kab. Pacitan<br />

2 Kab. Ponorogo<br />

3 Kab. Trenggalek<br />

4 Kab. Tulungagung<br />

5 Kab. Blitar<br />

6 Kab. Kediri<br />

7 Kab. Malang<br />

8 Kab. Lumajang<br />

9 Kab. Jember<br />

10 Kab. Banyuwangi<br />

11 Kab. Bondowoso<br />

12 Kab. Situbondo<br />

13 Kab. Probolinggo<br />

14 Kab. Pasuruan<br />

15 Kab. Sidoarjo<br />

16 Kab. Mojokerto<br />

17 Kab. Jombang<br />

18 Kab. Nganjuk<br />

19 Kab. Madiun<br />

20 Kab. Magetan<br />

21 Kab. Ngawi<br />

22 Kab. Bojonegoro<br />

23 Kab. Tuban<br />

24 Kab. Lamongan<br />

25 Kab. Gresik<br />

- 6 59 59 59 59 6,624 6,624 6,624 - -<br />

- 6 60 60 60 60 13,422 13,422 13,422 - -<br />

- 6 18 18 18 18 10,726 10,726 10,726 - -<br />

- 4 32 32 32 32 13,252 13,252 13,252 - -<br />

1 3 85 85 85 85 5,633 5,633 5,633 - -<br />

- 11 89 89 89 89 8,271 8,271 8,271 - 8,271<br />

- 6 187 187 187 187 13,970 13,970 13,970 - 13,970<br />

- 8 80 80 80 80 10,984 10,984 10,984 - 10,984<br />

- 8 153 153 153 153 16,344 16,344 16,344 - 16,344<br />

- 8 138 138 138 138 18,187 18,187 18,187 - 18,187<br />

- 4 223 223 223 223 29,115 29,115 29,115 - 29,115<br />

- 15 217 217 217 217 47,430 47,430 47,430 - 47,430<br />

- 5 130 130 130 130 18,710 18,710 18,710 - 18,710<br />

- 7 101 101 101 101 43,910 43,910 43,910 - 43,910<br />

- 10 153 153 153 153 27,730 27,730 27,730 - 27,730<br />

- 6 128 128 128 128 11,921 11,921 11,921 - 11,921<br />

- 5 66 66 66 66 10,924 10,924 10,924 - 10,924<br />

- 8 209 209 209 209 21,627 21,627 21,627 - 21,627<br />

- 9 237 237 237 237 29,846 29,846 29,846 - 29,846<br />

- 6 205 205 205 205 33,653 33,653 33,653 - 33,653<br />

- 8 213 213 213 213 19,455 19,455 19,455 - 19,455<br />

- 9 177 177 177 177 23,947 23,947 23,947 - 23,947<br />

- 5 117 117 117 117 18,932 18,932 18,932 - 18,932<br />

- 5 110 110 110 110 10,058 10,058 10,058 - 10,058<br />

- 9 69 69 69 69 8,898 8,898 8,898 - 8,898<br />

- 7 147 147 147 147 13,946 13,946 13,946 - 13,946<br />

- 8 254 254 254 254 21,927 21,927 21,927 - 21,927<br />

- 6 274 274 274 274 21,056 21,056 21,056 - 21,056<br />

- 8 331 331 331 331 22,273 22,273 22,273 - 22,273<br />

- 10 123 123 123 123 23,033 23,033 23,033 - 23,033<br />

148<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009


NO<br />

PROPINSI<br />

TARGET<br />

PUSK<br />

TT<br />

MAMPU<br />

PONED<br />

MIN 4<br />

PER<br />

KAB/<br />

KOTA<br />

PONED<br />

KIT<br />

PENGGANTIAN KERUSAKAN<br />

BIDAN<br />

KIT<br />

IMPLAN<br />

T KIT<br />

KB KIT<br />

IUD<br />

KIT<br />

ALAT PENDETEKSI PENCEGAHAN KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN<br />

HB<br />

SAHLI<br />

PROTEIN<br />

URIN/<br />

DIPSTICK<br />

GULA<br />

DARAH<br />

PUASA/<br />

DIPSTICK<br />

GOL.<br />

DAR<br />

AH<br />

ALAT PENDETEKSI<br />

PENCEGAHAN<br />

KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN PADA<br />

DAERAH KHUSUS<br />

MALARIA/<br />

RAPID<br />

DIAGNOSIS<br />

TEST<br />

HIV/<br />

RAPID<br />

TEST 3<br />

JENIS<br />

26 Kab. Bangkalan<br />

27 Kab. Sampang<br />

28 Kab. Pamekasan<br />

29 Kab. Sumenep<br />

30 Kota Kediri<br />

31 Kota Blitar<br />

32 Kota Malang<br />

33 Kota Probolinggo<br />

34 Kota Pasuruan<br />

35 Kota Mojokerto<br />

36 Kota Madiun<br />

37 Kota Surabaya<br />

38 Kota Batu<br />

BANTEN<br />

1 Kab. Pandeglang<br />

2 Kab. Lebak<br />

3 Kab. Tangerang<br />

4 Kab. Serang<br />

5 Kota Tangerang<br />

6 Kota Cilegon<br />

7 Kota Serang<br />

BALI<br />

1 Kab. Jembrana<br />

2 Kab. Tabanan<br />

3 Kab. Badung<br />

4 Kab. Gianyar<br />

5 Kab. Klungkung<br />

6 Kab. Bangli<br />

7 Kab. Karang Asem<br />

- 7 107 107 107 107 20,065 20,065 20,065 - 20,065<br />

- 5 200 200 200 200 19,918 19,918 19,918 - 19,918<br />

- 5 159 159 159 159 15,224 15,224 15,224 - 15,224<br />

- 8 179 179 179 179 15,594 15,594 15,594 - 15,594<br />

- 8 98 98 98 98 3,790 3,790 3,790 - 3,790<br />

3 1 32 32 32 32 2,111 2,111 2,111 - 2,111<br />

4 1 52 52 52 52 15,787 15,787 15,787 - 15,787<br />

3 0 55 55 55 55 4,255 4,255 4,255 - 4,255<br />

3 1 49 49 49 49 4,069 4,069 4,069 - 4,069<br />

2 1 32 32 32 32 2,044 2,044 2,044 - 2,044<br />

4 2 87 87 87 87 2,737 2,737 2,737 - 2,737<br />

4 0 144 144 144 144 51,011 51,011 51,011 - 51,011<br />

4 0 15 15 15 15 3,625 3,625 3,625 - 3,625<br />

- 4 170 170 170 170 25,782 25,782 25,782 - -<br />

- 5 165 165 165 165 36,190 36,190 36,190 - -<br />

- 10 165 165 165 165 99,145 99,145 99,145 - -<br />

1 3 155 155 155 155 55,995 55,995 55,995 - -<br />

4 - 55 55 55 55 42,400 42,400 42,400 - -<br />

3 1 22 22 22 22 7,717 7,717 7,717 - -<br />

3 1 35 35 35 35 - - - - -<br />

2 2 46 46 46 46 4,587 4,587 4,587 - 4,587<br />

1 3 101 101 101 101 5,861 5,861 5,861 - 5,861<br />

- 4 99 99 99 99 8,178 8,178 8,178 - 8,178<br />

- 4 49 49 49 49 7,476 7,476 7,476 - 7,476<br />

1 3 22 22 22 22 3,222 3,222 3,222 - 3,222<br />

2 2 85 85 85 85 3,952 3,952 3,952 - 3,952<br />

1 3 45 45 45 45 8,190 8,190 8,190 - 8,190<br />

8 Kab. Buleleng<br />

9 Kota Denpasar<br />

2 2 22 22 22 22 12,598 12,598<br />

3 1 34 34 34 34 12,088 12,088<br />

12,59<br />

8 - 12,598<br />

12,08<br />

8 - 12,088<br />

149<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009


NO<br />

PROPINSI<br />

TARGET<br />

PUSK<br />

TT<br />

MAMPU<br />

PONED<br />

MIN 4<br />

PER<br />

KAB/<br />

KOTA<br />

PONED<br />

KIT<br />

PENGGANTIAN KERUSAKAN<br />

BIDAN<br />

KIT<br />

IMPLAN<br />

T KIT<br />

KB KIT<br />

IUD<br />

KIT<br />

ALAT PENDETEKSI PENCEGAHAN KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN<br />

HB<br />

SAHLI<br />

PROTEIN<br />

URIN/<br />

DIPSTICK<br />

GULA<br />

DARAH<br />

PUASA/<br />

DIPSTICK<br />

GOL.<br />

DARAH<br />

ALAT PENDETEKSI<br />

PENCEGAHAN<br />

KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN PADA<br />

DAERAH KHUSUS<br />

MALARI<br />

A/<br />

RAPID<br />

DIAGNO<br />

SIS<br />

TEST<br />

HIV/<br />

RAPID<br />

TEST 3<br />

JENIS<br />

NUSA<br />

TENGGARA<br />

BARAT<br />

1 Kab. Lombok Barat<br />

- 6 46 46 46 46 19,635 19,635 19,635 19,635 -<br />

Kab. Lombok<br />

2<br />

Tengah - 9 101 101 101 101 21,241 21,241 21,241 21,241 -<br />

3 Kab. Lombok Timur<br />

4 Kab. Sumbawa<br />

5 Kab. Dompu<br />

- 20 99 99 99 99 26,783 26,783 26,783 26,783 -<br />

- 6 49 49 49 49 10,267 10,267 10,267 10,267 -<br />

1 3 22 22 22 22 6,523 6,523 6,523 6,523 -<br />

6 Kab. Bima<br />

- 6 85 85 85 85 11,804 11,804 11,804 11,804 -<br />

Kab. Sumbawa<br />

7<br />

Barat 1 3 45 45 45 45 2,765 2,765 2,765 2,765 -<br />

8 Kota Mataram<br />

9 Kota Bima<br />

NUSA<br />

TENGGARA<br />

TIMUR<br />

1 Kab. Sumba Barat<br />

2 Kab. Sumba Timur<br />

3 1 22 22 22 22 9,296 9,296 9,296 9,296 -<br />

3 1 34 34 34 34 3,411 3,411 3,411 3,411 -<br />

4 1 125 125 125 125 11,886 11,886 11,886 11,886 -<br />

3 1 109 109 109 109 5,554 5,554 5,554 5,554 -<br />

3 Kab. Kupang<br />

4 0 29 29 29 29 9,289 9,289 9,289 9,289 -<br />

4<br />

Kab. Timor Tengah<br />

Selatan 3 1 55 55 55 55 12,197 12,197 12,197 12,197 -<br />

5<br />

Kab. Timor Tengah<br />

Utara 2 2 104 104 104 104 6,828 6,828 6,828 6,828 -<br />

6 Kab. Belu<br />

7 Kab. Alor<br />

8 Kab. Lembata<br />

9 Kab. Flores Timur<br />

10 Kab. Sikka<br />

11 Kab. Ende<br />

12 Kab. Ngada<br />

13 Kab. Manggarai<br />

2 2 168 168 168 168 10,170 10,170 10,170 10,170 -<br />

2 2 61 61 61 61 4,739 4,739 4,739 4,739 -<br />

1 3 34 34 34 34 2,643 2,643 2,643 2,643 -<br />

0 4 69 69 69 69 5,849 5,849 5,849 5,849 -<br />

0 4 58 58 58 58 8,229 8,229 8,229 8,229 -<br />

0 5 47 47 47 47 6,746 6,746 6,746 6,746 -<br />

3 1 112 112 112 112 6,968 6,968 6,968 6,968 -<br />

0 5 161 161 161 161 13,280 13,280 13,280 13,280 -<br />

14 Kab. Rote Ndao<br />

4 0 57 57 57 57 3,349 3,349 3,349 3,349 -<br />

Kab. Manggarai<br />

15<br />

Barat 4 0 41 41 41 41 5,802 5,802 5,802 5,802 -<br />

16 Kota Kupang<br />

2 2 19 19 19 19 7,384 7,384 7,384 7,384 -<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009<br />

150


NO<br />

PROPINSI<br />

TARGET<br />

PUSK<br />

TT<br />

MAMPU<br />

PONED<br />

MIN 4<br />

PER<br />

KAB/<br />

KOTA<br />

PONED<br />

KIT<br />

PENGGANTIAN KERUSAKAN<br />

BIDAN<br />

KIT<br />

IMPLAN<br />

T KIT<br />

KB KIT<br />

IUD<br />

KIT<br />

ALAT PENDETEKSI PENCEGAHAN KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN<br />

HB<br />

SAHLI<br />

PROTEIN<br />

URIN/<br />

DIPSTICK<br />

GULA<br />

DARAH<br />

PUASA/<br />

DIPSTICK<br />

GOL.<br />

DAR<br />

AH<br />

ALAT PENDETEKSI<br />

PENCEGAHAN<br />

KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN PADA<br />

DAERAH KHUSUS<br />

MALARIA/<br />

RAPID<br />

DIAGNOSIS<br />

TEST<br />

HIV/<br />

RAPID<br />

TEST 3<br />

JENIS<br />

KALIMANTAN<br />

BARAT<br />

1 Kab. Sambas<br />

2 Kab. Bengkayang<br />

3 Kab. Landak<br />

4 Kab. Pontianak<br />

5 Kab. Sanggau<br />

6 Kab. Ketapang<br />

7 Kab. Sintang<br />

8 Kab. Kapuas Hulu<br />

9 Kab. Sekadau<br />

10 Kab. Melawi<br />

- 4 122 122 122 122 12,960 12,960<br />

12,96<br />

0 12,960 12,960<br />

4 0 43 43 43 43 5,362 5,362 5,362 5,362 5,362<br />

3 1 67 67 67 67 8,796 8,796 8,796 8,796 8,796<br />

4 0 136 136 136 136 15,951 15,951<br />

15,95<br />

1 15,951 15,951<br />

4 0 59 59 59 59 9,637 9,637 9,637 9,637 9,637<br />

2 2 77 77 77 77 13,090 13,090<br />

13,09<br />

0 13,090 13,090<br />

- 6 76 76 76 76 8,889 8,889 8,889 8,889 8,889<br />

4 0 62 62 62 62 7,250 7,250 7,250 7,250 7,250<br />

3 1 37 37 37 37 4,504 4,504 4,504 4,504 4,504<br />

4 0 27 27 27 27 4,050 4,050 4,050 4,050 4,050<br />

11 Kota Pontianak<br />

- 4 49 49 49 49 11,134 11,134<br />

11,13<br />

4 11,134 11,134<br />

12 Kota Singkawang<br />

4 0 20 20 20 20 4,961 4,961 4,961 4,961 4,961<br />

KALIMANTAN<br />

TENGAH<br />

1<br />

Kab. Kotawaringin<br />

Barat 4 - 25 25 25 25 5,744 5,744 5,744 5,744 -<br />

2<br />

Kab. Kotawaringin<br />

Timur 4 - 57 57 57 57 8,842 8,842 8,842 8,842 -<br />

3 Kab. Kapuas<br />

4 Kab. Barito Selatan<br />

5 Kab. Barito Utara<br />

6 Kab. Sukamara<br />

7 Kab. Lamandau<br />

8 Kab. Seruyan<br />

9 Kab. Katingan<br />

10 Kab. Pulang Pisau<br />

11 Kab. Gunung Mas<br />

12 Kab. Barito Timur<br />

- 4 25 25 25 25 10,094 10,094<br />

10,09<br />

4 10,094 -<br />

4 - 29 29 29 29 3,041 3,041 3,041 3,041 -<br />

4 - 25 25 25 25 3,412 3,412 3,412 3,412 -<br />

4 - 14 14 14 14 1,085 1,085 1,085 1,085 -<br />

4 - 29 29 29 29 1,584 1,584 1,584 1,584 -<br />

4 - 17 17 17 17 3,584 3,584 3,584 3,584 -<br />

4 - 30 30 30 30 3,930 3,930 3,930 3,930 -<br />

4 - 3 3 3 3 3,075 3,075 3,075 3,075 -<br />

4 - 36 36 36 36 2,558 2,558 2,558 2,558 -<br />

4 - 13 13 13 13 2,558 2,558 2,558 2,558 -<br />

13 Kab. Murung Raya<br />

4 - 17 17 17 17 2,610 2,610 2,610 2,610 -<br />

Kota Palangka<br />

14<br />

Raya 2 2 1 1 1 1 5,530 5,530 5,530 5,530 -<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009<br />

151


NO<br />

PROPINSI<br />

TARGET<br />

PUSK<br />

TT<br />

MAMPU<br />

PONED<br />

MIN 4<br />

PER<br />

KAB/<br />

KOTA<br />

PONED<br />

KIT<br />

PENGGANTIAN KERUSAKAN<br />

BIDAN<br />

KIT<br />

IMPLAN<br />

T KIT<br />

KB KIT<br />

IUD<br />

KIT<br />

ALAT PENDETEKSI PENCEGAHAN KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN<br />

HB<br />

SAHLI<br />

PROTEIN<br />

URIN/<br />

DIPSTICK<br />

GULA<br />

DARAH<br />

PUASA/<br />

DIPSTICK<br />

GOL.<br />

DAR<br />

AH<br />

ALAT PENDETEKSI<br />

PENCEGAHAN<br />

KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN PADA<br />

DAERAH KHUSUS<br />

MALARIA/<br />

RAPID<br />

DIAGNOSIS<br />

TEST<br />

HIV/<br />

RAPID<br />

TEST 3<br />

JENIS<br />

KALIMANTAN<br />

SELATAN<br />

1 Kab. Tanah Laut<br />

2 Kab. Kota Baru<br />

1 3 117 117 117 117 6,145 6,145 6,145 - -<br />

- 4 75 75 75 75 6,674 6,674 6,674 - -<br />

3 Kab. Banjar<br />

4 Kab. Barito Kuala<br />

- 4 135 135 135 135 10,210 10,210<br />

10,21<br />

0 - -<br />

- 4 116 116 116 116 7,072 7,072 7,072 - -<br />

5 Kab. Tapin<br />

- 4 60 60 60 60 4,053 4,053 4,053 - -<br />

6<br />

Kab. Hulu Sungai<br />

Selatan - 4 63 63 63 63 5,235 5,235 5,235 - -<br />

7<br />

Kab. Hulu Sungai<br />

Tengah 1 3 121 121 121 121 5,877 5,877 5,877 - -<br />

8<br />

Kab. Hulu Sungai<br />

Utara 1 3 74 74 74 74 5,611 5,611 5,611 - -<br />

9 Kab. Tabalong<br />

10 Kab. Tanah Bumbu<br />

11 Kab. Balangan<br />

1 3 102 102 102 102 4,563 4,563 4,563 - -<br />

1 3 25 25 25 25 5,676 5,676 5,676 - -<br />

1 3 42 42 42 42 2,714 2,714 2,714 - -<br />

12 Kota Banjarmasin<br />

13 Kota Banjar Baru<br />

KALIMANTAN<br />

TIMUR<br />

4 0 40 40 40 40 12,471 12,471<br />

12,47<br />

1 - -<br />

3 1 17 17 17 17 3,876 3,876 3,876 - -<br />

1 Kab. Pasir<br />

4 - 48 48 48 48 15,108 15,108<br />

15,10<br />

8 - -<br />

2 Kab. Kutai Barat<br />

3<br />

Kab. Kutai<br />

Kartanegara<br />

4 Kab. Kutai Timur<br />

5 Kab. Berau<br />

6 Kab. Malinau<br />

7 Kab. Bulongan<br />

4 - 35 35 35 35 15,606 15,606<br />

0 9 24 24 24 24 13,893 13,893<br />

15,60<br />

6 - -<br />

13,89<br />

3 - -<br />

3 1 19 19 19 19 4,055 4,055 4,055 - -<br />

3 1 13 13 13 13 4,956 4,956 4,956 - -<br />

4 - 20 20 20 20 3,230 3,230 3,230 - -<br />

3 1 30 30 30 30 4,663 4,663 4,663 - -<br />

8 Kab. Nunukan<br />

3 1 20 20 20 20 3,868 3,868 3,868 - -<br />

Kab. Penajam<br />

9<br />

Paser Utara 3 1 23 23 23 23 2,509 2,509 2,509 - -<br />

10 Kota Balikpapan<br />

11 Kota Samarinda<br />

12 Kota Tarakan<br />

13 Kota Bontang<br />

4 - 15 15 15 15 4,430 4,430 4,430 - -<br />

3 1 15 15 15 15 3,134 3,134 3,134 - -<br />

3 1 29 29 29 29 1,423 1,423 1,423 - -<br />

4 - 13 13 13 13 3,241 3,241 3,241 - -<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009<br />

152


NO<br />

PROPINSI<br />

TARGET<br />

PUSK<br />

TT<br />

MAMPU<br />

PONED<br />

MIN 4<br />

PER<br />

KAB/<br />

KOTA<br />

PONED<br />

KIT<br />

PENGGANTIAN KERUSAKAN<br />

BIDAN<br />

KIT<br />

IMPLAN<br />

T KIT<br />

KB KIT<br />

IUD<br />

KIT<br />

ALAT PENDETEKSI PENCEGAHAN KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN<br />

HB<br />

SAHLI<br />

PROTEIN<br />

URIN/<br />

DIPSTICK<br />

GULA<br />

DARAH<br />

PUASA/<br />

DIPSTICK<br />

GOL.<br />

DARAH<br />

ALAT PENDETEKSI<br />

PENCEGAHAN<br />

KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN PADA<br />

DAERAH KHUSUS<br />

MALARI<br />

A/<br />

RAPID<br />

DIAGNO<br />

SIS<br />

TEST<br />

HIV/<br />

RAPID<br />

TEST 3<br />

JENIS<br />

SULAWESI<br />

UTARA<br />

1<br />

Kab. Bolaang<br />

Mengondow - 5 80 80 80 80 10,799 10,799 10,799 10,799 10,799<br />

2 Kab. Minahasa<br />

- 5 41 41 41 41 7,728 7,728 7,728 7,728 7,728<br />

3<br />

Kab. Sangihe<br />

Talaud - 8 48 48 48 48 4,244 4,244 4,244 4,244 4,244<br />

4<br />

Kab. Kepulauan<br />

Talaud - 4 19 19 19 19 2,094 2,094 2,094 2,094 2,094<br />

5<br />

Kab. Minahasa<br />

Selatan - 8 134 134 134 134 6,780 6,780 6,780 6,780 6,780<br />

6<br />

Kab. Minahasa<br />

Utara 2 2 32 32 32 32 3,898 3,898 3,898 3,898 3,898<br />

7 Kota Manado<br />

8 Kota Bitung<br />

1 3 11 11 11 11 9,670 9,670 9,670 9,670 9,670<br />

- 4 20 20 20 20 4,043 4,043 4,043 4,043 4,043<br />

9 Kota Tomohon<br />

3 1 29 29 29 29 1,975 1,975 1,975 1,975 1,975<br />

SULAWESI<br />

TENGAH<br />

1<br />

Kab. Banggai<br />

Kepulauan - 5 14 14 14 14 3,599 3,599 3,599 3,599 -<br />

2 Kab. Banggai<br />

3 Kab. Morowali<br />

4 Kab. Poso<br />

5 Kab. Donggala<br />

6 Kab. Toli-Toli<br />

- 4 139 139 139 139 6,228 6,228 6,228 6,228 -<br />

- 4 152 152 152 152 3,749 3,749 3,749 3,749 -<br />

- 7 109 109 109 109 4,063 4,063 4,063 4,063 -<br />

- 9 53 53 53 53 10,490 10,490 10,490 10,490 -<br />

- 4 68 68 68 68 5,305 5,305 5,305 5,305 -<br />

7 Kab. Buol<br />

1 3 36 36 36 36 2,834 2,834 2,834 2,834 -<br />

Kab. Parigi<br />

8<br />

Moutong - 10 121 121 121 121 8,928 8,928 8,928 8,928 -<br />

9 Kab. Tojo Una-Una<br />

10 Kota Palu<br />

SULAWESI<br />

SELATAN<br />

1 Kab. Selayar<br />

2 Kab. Bulukumba<br />

3 Kab. Bantaeng<br />

4 Kab. Jeneponto<br />

5 Kab. Takalar<br />

6 Kab. Gowa<br />

7 Kab. Sinjai<br />

- 6 79 79 79 79 3,382 3,382 3,382 3,382 -<br />

3 1 13 13 13 13 6,677 6,677 6,677 6,677 -<br />

2 2 10 10 10 10 2,654 2,654 2,654 - 2,654<br />

2 2 58 58 58 58 9,110 9,110 9,110 - 9,110<br />

2 2 42 42 42 42 4,093 4,093 4,093 - 4,093<br />

2 2 50 50 50 50 8,382 8,382 8,382 - 8,382<br />

0 4 64 64 64 64 6,619 6,619 6,619 - 6,619<br />

2 2 60 60 60 60 13,388 13,388 13,388 - 13,388<br />

2 2 26 26 26 26 5,523 5,523 5,523 - 5,523<br />

8 Kab. Maros<br />

1 3 136 136 136 136 8,006 8,006 8,006 - 8,006<br />

Kab. Pangkajene<br />

9<br />

Kep. 1 3 13 13 13 13 7,814 7,814 7,814 - 7,814<br />

10 Kab. Barru<br />

2 2 64 64 64 64 3,592 3,592 3,592 - 3,592<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009<br />

153


NO<br />

PROPINSI<br />

TARGET<br />

PUSK<br />

TT<br />

MAMPU<br />

PONED<br />

MIN 4<br />

PER<br />

KAB/<br />

KOTA<br />

PONED<br />

KIT<br />

PENGGANTIAN KERUSAKAN<br />

BIDAN<br />

KIT<br />

IMPLAN<br />

T KIT<br />

KB KIT<br />

IUD<br />

KIT<br />

ALAT PENDETEKSI PENCEGAHAN KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN<br />

HB<br />

SAHLI<br />

PROTEIN<br />

URIN/<br />

DIPSTICK<br />

GULA<br />

DARAH<br />

PUASA/<br />

DIPSTICK<br />

GOL.<br />

DARAH<br />

ALAT PENDETEKSI<br />

PENCEGAHAN<br />

KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN PADA<br />

DAERAH KHUSUS<br />

MALARI<br />

A/<br />

RAPID<br />

DIAGNO<br />

SIS<br />

TEST<br />

HIV/<br />

RAPID<br />

TEST 3<br />

JENIS<br />

11 Kab. Bone 2 2 41 41 41 41 18,654 18,654 18,654 - 18,654<br />

12 Kab. Soppeng<br />

2 2 51 51 51 51 3,647 3,647 3,647 - 3,647<br />

13 Kab. Wajo<br />

2 2 50 50 50 50 10,056 10,056 10,056 - 10,056<br />

Kab. Sidenreng<br />

14<br />

Rappang 2 2 70 70 70 70 5,971 5,971 5,971 - 5,971<br />

15 Kab. Pinrang<br />

16 Kab. Enrekang<br />

17 Kab. Luwu<br />

18 Kab. Tana Toraja<br />

19 Kab. Luwu Utara<br />

2 2 37 37 37 37 8,070 8,070 8,070 - 8,070<br />

2 2 45 45 45 45 4,865 4,865 4,865 - 4,865<br />

2 2 68 68 68 68 8,448 8,448 8,448 - 8,448<br />

2 2 62 62 62 62 11,205 11,205 11,205 - 11,205<br />

4 0 127 127 127 127 7,675 7,675 7,675 - 7,675<br />

20 Kab. Luwu Timur<br />

2 2 10 10 10 10 6,040 6,040 6,040 - 6,040<br />

Kota Ujung<br />

21<br />

Pandang 2 2 50 50 50 50 32,967 32,967 32,967 - 32,967<br />

22 Kota Pare-Pare<br />

23 Kota Palopo<br />

SULAWESI<br />

TENGGARA<br />

1 Kab. Buton<br />

2 Kab. Muna<br />

3 Kab. Konawe<br />

2 2 99 99 99 99 3,189 3,189 3,189 - 3,189<br />

2 2 42 42 42 42 3,451 3,451 3,451 - 3,451<br />

3 1 8,068 8,068 8,068 - -<br />

3 1 6,948 6,948 6,948 - -<br />

3 1 8,066 8,066 8,066 - -<br />

4 Kab. Kolaka<br />

3 1 3,227 3,227 3,227 - -<br />

Kab. Konawe<br />

5<br />

Selatan 4 0 8,665 8,665 8,665 - -<br />

6 Kab. Bombana<br />

7 Kab. Wakatobi<br />

8 Kab. Kolaka Utara<br />

9 Kota Kendari<br />

10 Kota Baubau<br />

GORONTALO<br />

2 2 2,229 2,229 2,229 - -<br />

3 1 2,767 2,767 2,767 - -<br />

2 2 9,120 9,120 9,120 - -<br />

4 0 3,634 3,634 3,634 - -<br />

4 0 6,557 6,557 6,557 - -<br />

1<br />

2<br />

3<br />

4<br />

5<br />

6<br />

Kab. Boalemo 2 2 34 34 34 34 3,213 3,213 3,213 3,213 -<br />

Kab. Gorontalo 2 2 68 34 34 34 9,173 9,173 9,173 9,173 -<br />

Kab. Pohuwato 2 2 22 34 34 34 3,213 3,213 3,213 3,213 -<br />

Kab. Bone Bolango 2 2 30 34 34 34 3,564 3,564 3,564 3,564 -<br />

Gorontalo Utara 3 1 17 34 34 34 2,646 2,646 2,646 2,646 -<br />

Kota Gorontalo 3 1 10 34 34 34 4,154 4,154 4,154 4,154 -<br />

154<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009


NO<br />

PROPINSI<br />

TARGET<br />

PUSK<br />

TT<br />

MAMPU<br />

PONED<br />

MIN 4<br />

PER<br />

KAB/<br />

KOTA<br />

PONED<br />

KIT<br />

PENGGANTIAN KERUSAKAN<br />

BIDAN<br />

KIT<br />

IMPLAN<br />

T KIT<br />

KB KIT<br />

IUD<br />

KIT<br />

ALAT PENDETEKSI PENCEGAHAN KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN<br />

HB<br />

SAHLI<br />

PROTEIN<br />

URIN/<br />

DIPSTICK<br />

GULA<br />

DARAH<br />

PUASA/<br />

DIPSTICK<br />

GOL.<br />

DARAH<br />

ALAT PENDETEKSI<br />

PENCEGAHAN<br />

KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN PADA<br />

DAERAH KHUSUS<br />

MALARI<br />

A/<br />

RAPID<br />

DIAGNO<br />

SIS<br />

TEST<br />

HIV/<br />

RAPID<br />

TEST 3<br />

JENIS<br />

SULAWESI<br />

BARAT<br />

1 Kab. Majene<br />

4 0 41 41 41 41 7,652 7,652 7,652 7,652 -<br />

Kab. Polewali<br />

2<br />

Mamasa 4 0 68 68 68 68 3,812 3,812 3,812 3,812 -<br />

3 Kab. Mamasa<br />

4 Kab. Mamuju<br />

5 Kab. Mamuju Utara<br />

1<br />

2<br />

3<br />

MALUKU<br />

0 4 36 36 36 36 9,304 9,304 9,304 9,304 -<br />

3 1 13 13 13 13 3,710 3,710 3,710 3,710 -<br />

4 0 16 16 16 16 2,811 2,811 2,811 2,811 -<br />

Kab. Maluku<br />

Tenggara Barat 1 3 23 23 23 23 3,115 3,115 3,115 3,115 3,115<br />

Kab. Maluku<br />

Tenggara 3 1 57 57 57 57 3,641 3,641 3,641 3,641 3,641<br />

Kab. Maluku<br />

Tengah 2 2 168 168 168 168 7,766 7,766 7,766 7,766 7,766<br />

4 Kab. Buru<br />

2 2 36 36 36 36 3,355 3,355 3,355 3,355 3,355<br />

5<br />

Kab. Kepulauan<br />

Aru 1 3 20 20 20 20 1,761 1,761 1,761 1,761 1,761<br />

6<br />

Kab. Seram Bagian<br />

Barat 3 1 29 29 29 29 2,789 2,789 2,789 2,789 2,789<br />

7<br />

Kab. Seram Bagian<br />

Timur 3 1 12 12 12 12 1,801 1,801 1,801 1,801 1,801<br />

8 Kota Ambon<br />

1<br />

2<br />

3<br />

4<br />

5<br />

6<br />

MALUKU UTARA<br />

3 1 65 65 65 65 6,698 6,698 6,698 6,698 6,698<br />

Kab. Halmahera<br />

Barat 2 2 32 16 16 32 2,593 2,593 2,593 2,593 -<br />

Kab. Halmahera<br />

Tengah 2 2 15 7 7 15 1,106 1,106 1,106 1,106 -<br />

Kab. Kepulauan<br />

Sula 2 2 15 7 7 15 3,240 3,240 3,240 3,240 -<br />

Kab. Halmahera<br />

Selatan - 4 30 15 15 30 4,635 4,635 4,635 4,635 -<br />

Kab. Halmahera<br />

Utara - 4 54 27 27 54 5,674 5,674 5,674 5,674 -<br />

Kab. Halmahera<br />

Timur 2 2 15 7 7 15 1,469 1,469 1,469 1,469 -<br />

7 Kota Ternate<br />

- - 50 25 25 50 4,079 4,079 4,079 4,079 -<br />

Kota Tidore<br />

8<br />

Kepulauan 2 2 40 20 20 40 2,237 2,237 2,237 2,237 -<br />

IRIAN JAYA<br />

BARAT<br />

1 Kab. Fak-Fak<br />

4 - 52 52 52 52 1,811 1,811 1,811 1,811 1,811<br />

2 Kab. Kaimana<br />

4 - 17 17 17 17 1,240 1,240 1,240 1,240 1,240<br />

Kab. Teluk<br />

3<br />

Wondama 4 - 3 3 3 3 629 629 629 629 629<br />

4 Kab. Teluk Bintuni<br />

5 Kab. Manokwari<br />

4 - 10 10 10 10 1,880 1,880 1,880 1,880 1,880<br />

4 - 24 24 24 24 5,085 5,085 5,085 5,085 5,085<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009<br />

155


NO<br />

PROPINSI<br />

TARGET<br />

PUSK<br />

TT<br />

MAMPU<br />

PONED<br />

MIN 4<br />

PER<br />

KAB/<br />

KOTA<br />

PONED<br />

KIT<br />

PENGGANTIAN KERUSAKAN<br />

BIDAN<br />

KIT<br />

IMPLAN<br />

T KIT<br />

KB KIT<br />

IUD<br />

KIT<br />

ALAT PENDETEKSI PENCEGAHAN KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN<br />

HB<br />

SAHLI<br />

PROTEIN<br />

URIN/<br />

DIPSTICK<br />

GULA<br />

DARAH<br />

PUASA/<br />

DIPSTICK<br />

GOL.<br />

DARAH<br />

ALAT PENDETEKSI<br />

PENCEGAHAN<br />

KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN PADA<br />

DAERAH KHUSUS<br />

MALARI<br />

A/<br />

RAPID<br />

DIAGNO<br />

SIS<br />

TEST<br />

HIV/<br />

RAPID<br />

TEST 3<br />

JENIS<br />

6<br />

Kab. Sorong<br />

Selatan 4 - 49 49 49 49 3,223 3,223 3,223 3,223 3,223<br />

7 Kab. Sorong<br />

8 Kab. Raja Ampat<br />

4 - 53 53 53 53 2,463 2,463 2,463 2,463 2,463<br />

4 - 28 28 28 28 1,219 1,219 1,219 1,219 1,219<br />

9 Kota Sorong<br />

4 - 15 15 15 15 4,830 4,830 4,830 4,830 4,830<br />

Kota Ujung<br />

21<br />

Pandang 2 2 50 50 50 50 32,967 32,967 32,967 - 32,967<br />

22 Kota Pare-Pare<br />

23 Kota Palopo<br />

PAPUA<br />

1 Kab. Merauke<br />

2 Kab. Jayawijaya<br />

3 Kab. Jayapura<br />

2 2 99 99 99 99 3,189 3,189 3,189 - 3,189<br />

2 2 42 42 42 42 3,451 3,451 3,451 - 3,451<br />

4 - 89 89 89 89 4,700 4,700 4,700 4,700 4,700<br />

4 - 65 65 65 65 6,356 6,356 6,356 6,356 6,356<br />

4 - 112 112 112 112 2,776 2,776 2,776 2,776 2,776<br />

4 Kab. Nabire<br />

4 - 130 130 130 130 4,873 4,873 4,873 4,873 4,873<br />

Kab. Yapen<br />

5<br />

Waropen 4 - 154 154 154 154 2,134 2,134 2,134 2,134 2,134<br />

6 Kab. Biak Numfor<br />

7 Kab. Paniai<br />

8 Kab. Puncak Jaya<br />

9 Kab. Mimika<br />

10 Kab. Boven Digoel<br />

11<br />

12<br />

13<br />

14<br />

15<br />

16<br />

17<br />

18<br />

19<br />

20<br />

4 - 173 173 173 173 3,006 3,006 3,006 3,006 3,006<br />

4 - 94 94 94 94 3,406 3,406 3,406 3,406 3,406<br />

4 - 162 162 162 162 3,371 3,371 3,371 3,371 3,371<br />

4 - 50 50 50 50 3,815 3,815 3,815 3,815 3,815<br />

4 - 47 47 47 47 948 948 948 948 948<br />

Kab. Mappi 4 - 43 43 43 43 1,998 1,998 1,998 1,998 1,998<br />

Kab. Asmat 4 - 38 38 38 38 1,871 1,871 1,871 1,871 1,871<br />

Kab. Yahukimo 4 - 113 113 113 113 4,141 4,141 4,141 4,141 4,141<br />

Kab. Pegunungan<br />

Bintang 4 - 127 127 127 127 2,671 2,671 2,671 2,671 2,671<br />

Kab. Tolikara 4 - 71 71 71 71 1,333 1,333 1,333 1,333 1,333<br />

Kab. Sarmi 4 - 15 15 15 15 953 953 953 953 953<br />

Kab. Keerom 4 - 45 45 45 45 1,144 1,144 1,144 1,144 1,144<br />

Kab. Waropen 4 - 77 77 77 77 653 653 653 653 653<br />

Kab. Supiori 4 - 25 25 25 25 388 388 388 388 388<br />

Kota Jayapura 4 - 38 38 38 38 6,045 6,045 6,045 6,045 6,045<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009<br />

156

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!