02.11.2014 Views

Filosofi Kopi

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

FilosoFi <strong>Kopi</strong><br />

Ben, dengan kemampuan berbahasa pas-pasan, mengemis-ngemis<br />

agar bisa menyelusup masuk dapur, menyelinap<br />

ke bar saji, mengorek-ngorek rahasia ramuan kopi<br />

dari barista-barista kaliber kakap, demi mengetahui takaran<br />

paling pas untuk membuat cafe latte, cappucino,<br />

espresso, Russian coffee, Irish coffee, macchiato, dan lain-lain.<br />

Sampai tibalah saatnya Ben siap membuka kedai kopinya<br />

sendiri. Kedai kopi idealis.<br />

Setahun lalu, aku resmi menjadi partner kerjanya. Berdasarkan<br />

asas saling percaya antarsahabat ditambah kenekatan<br />

berspekulasi, kuserahkan seluruh tabunganku menjadi<br />

saham di kedainya. Selain modal dalam bentuk uang<br />

dan ilmu administrasi, aku tak tahu apa-apa tentang kopi.<br />

Itu menjadi modal Ben seutuhnya.<br />

Sekarang, boleh dibilang Ben termasuk salah satu peramu<br />

kopi atau barista terandal di Jakarta. Dan dia menikmati<br />

setiap detik kariernya. Di kedai kami ini, Ben<br />

tidak mengambil tempat di pojok, melainkan dalam sebuah<br />

bar yang terletak di tengah-tengah sehingga pengunjung<br />

bisa menonton aksinya membuat kopi. Dengan seleksi<br />

kopi yang kami miliki, kebanyakan pelanggan kedai<br />

memang penggemar kopi sejati yang tak henti-hentinya<br />

mengagumi daftar menu kami. Benar-benar mengagumi<br />

karena mereka mengerti.<br />

Lantai dan sebagian dinding kedai terbuat dari kayu<br />

merbau yang berurat kasar, poster-poster kopi berbagai<br />

macam pose di sepanjang dinding terbingkai rapi dalam<br />

2

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!