You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
FilosoFi <strong>Kopi</strong><br />
nasi rasa merambati lidahku. Hmmm... ini.... “Ben, kopi<br />
ini....” aku mengangkat wajahku, ”sempurnaaa!”<br />
Kujabat tangan Ben keras-keras sampai badannya terguncang-guncang.<br />
Kami berdua tertawa-tawa. Lama sekali.<br />
Seakan-akan, ada beban berat yang tahu-tahu terangkat.<br />
Seolah-olah, sudah tahunan kami tidak tertawa.<br />
“Ini kopi yang paling enak!” seruku lagi, takjub.<br />
“... di dunia,” sambung Ben. “Aku sudah keliling dunia<br />
dan mencoba semua kopi terenak, tapi belum ada yang<br />
rasanya seperti ini. Akhirnya, aku bisa berkata bahwa ada<br />
ramuan kopi yang rasanya SEMPURNA.”<br />
Aku mengangguk setuju. “Mau diberi nama apa ramuan<br />
ini?”<br />
Ben mematung, sampai akhirnya sebuah senyum mengembang,<br />
senyum bangga seorang ayah yang menyaksikan<br />
bayinya lahir ke dunia. “BEN’s PERFECTO,” tandasnya<br />
mantap.<br />
Pagi-pagi sekali Ben menelepon penantangnya. Tepat pukul<br />
empat sore, orang itu datang lengkap bersama istrinya.<br />
Siapa pun akan mau bertukar nasib dengannya. Dari<br />
langkah pertama dia masuk kedai, auranya menyiarkan<br />
12<br />
2.