Untitled - Departemen Kesehatan Republik Indonesia

BAB I 

PENDAHULUAN 

A. LATAR BELAKANG 

Kebutuhan data dan informasi kesehatan dari hari ke hari 

semakin meningkat. Masyarakat semakin peduli dengan situasi 

kesehatan dan hasil pembangunan kesehatan yang telah dilakukan oleh 

pemerintah terutama terhadap masalah-masalah kesehatan yang 

berhubungan langsung dengan kesehatan mereka, sebab kesehatan 

menyangkut hajat hidup masyarakat luas dan semua orang butuh untuk 

sehat. Kepedulian masyarakat akan informasi kesehatan ini memberikan 

nilai positif bagi pembangunan kesehatan itu sendiri. Untuk itu pihak 

pengelola program harus bisa menyediakan dan memberikan data dan 

informasi yang dibutuhkan masyarakat yang dikemas secara baik, 

sederhana, informatif, dan tepat waktu. 

Profil Kesehatan ini adalah gambaran situasi kesehatan di 

Kabupaten Balangan, yang memuat berbagai data tentang situasi dan 

hasil pembangunan kesehatan selama satu tahun. Masalah kesehatan 

ini timbul sebagai akibat dari dampak pembangunan. Data dan informasi 

yang termuat dalam profil kesehatan ini berupa data tentang kesehatan 

dan data pendukung lainnya yang berhubungan dengan kesehatan 

seperti kependudukan, ekonomi, pendidikan dan keluarga berencana. 

Keberadaan data pendukung tersebut sangat membantu untuk 

menganalisis terhadap situasi/gambaran kesehatan di suatu daerah 

sehingga data yang diperoleh akan lebih akurat. Profil kesehatan ini 

disajikan secara sederhana dan informatif dengan harapan bisa 

dimanfaatkan oleh masyarakat luas. 

Selain untuk menyajikan informasi kesehatan, profil bisa dipakai 

sebagai tolok ukur keberhasilan/kemajuan pembangunan kesehatan 

yang telah dilakukan selama tahun 2009 dibandingkan dengan target 

PROFIL KESEHATAN 2009 

PAGE 1

yang sudah ditetapkan, sekaligus bisa dipakai sebagai bahan evaluasi 

dalam upaya pencapaian Balangan Sehat 2015. 

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 32 

tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang mengatur pembagian 

kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah 

mengandung konsekuensi bahwa masing-masing daerah harus memiliki 

Sistem Kesehatan sendiri, termasuk dukungan sistem informasinya. 

Profil Kesehatan adalah salah satu produk dari sistem informasi 

kesehatan. Untuk itu disusunlah Profil Kesehatan Kabupaten Balangan 

tahun 2009 ini. 

Dengan telah tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Balangan 

tahun 2009 ini, maka profil ini dijadikan sebagai acuan data dan 

informasi resmi. Karena penyusunan profil ini telah melibatkan semua 

pihak dan programmer terkait baik di tingkat Kecamatan / maupun 

Kabupaten. 

B. TUJUAN 

1. Tujuan Umum 

Secara umum tujuan pembuatan Profil Kesehatan ini adalah 

tersedianya data/informasi kesehatan sebagai gambaran derajat 

kesehatan masyarakat dalam rangka meningkatkan kemampuan 

manajemen kesehatan. 

2. Tujuan Khusus 

a. Diperolehnya data gambaran situasi kesehatan Kabupaten 

Balangan Tahun 2009 yang meliputi situasi umum dan gambaran 

derajat kesehatan serta upaya kesehatan. 


PAGE 2

. Tersedianya data yang diharapkan dapat membantu alat 

pembinaan semua program masing-masing bidang dalam upaya 

peningkatan manajemen kesehatan. 

c. Tersedianya data untuk analisa dan informasi subbag tata usaha 

(TU), bidang pelayanan kesehatan (Yankes), pemberantasan 

penyakit menular dan penyehatan lingkungan (P2MPL), 

kesehatan keluarga (Kesga), pengembangan dan promosi 

kesehatan (Promkes) yang terkumpul lewat Pencatatan dan 

Pelaporan dari penyempurnaan data. 

C. SISTEMATIKA PENYAJIAN 

Agar Profil Kesehatan bisa lebih informatif, maka profil ini disusun 

berdasarkan sistematika sebagai berikut : 

BAB I : Pendahuluan 

Bab ini secara ringkas menjelaskan latar belakang dan 

sistematika penulisan. 

BAB II : Gambaran Umum 

Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten 

Balangan. Di dalamnya berisi uraian tentang keadaan 

geografis, administratif dan informasi umum lainnya, 

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan 

faktor-faktor lainnya misal kependudukan, ekonomi, 

pendidikan, sosial budaya dan lingkungan. 

BAB III : Situasi Derajat Kesehatan 

Bab ini berisi tentang data angka kematian, angka 

kesakitan, dan angka status gizi masyarakat. 


PAGE 3

BAB IV : Situasi Upaya Kesehatan 

Bab ini berisi tentang Pelayanan kesehatan dasar, 

pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, 

pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan 

lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi 

masyarakat, pelayanan kefarmasian) 

BAB V : Situasi Sumber Daya Kesehatan 

Pada bab ini berisi tentang sarana kesehatan, tenaga 

kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya 

kesehatan lainnya. 

BAB VI : Kesimpulan 

Pada bab ini berisi tentang hal-hal penting dan perlu 

ditelaah lebih lanjut, keberhasilan-keberhasilan yang 

perlu dicatat, hal-hal yang dianggap masih kurang dalam 

rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan. 


PAGE 4

BAB II 

GAMBARAN UMUM 

A. KONDISI GEOGRAFIS 

Kabupaten Balangan dengan Ibukota Paringin mempunyai luas 

wilayah 1.878,3 km 2 atau hanya 5% dari luas wilayah Propinsi 

Kalimantan Selatan yang terletak pada koordinat 2 o 01’37” sampai 

dengan 2 o 35’58” LS dan 114 0 50’ 24” sampai dengan 115 0 50’ 24” BT 

dan mempunyai iklim tropis dengan 2 (dua) musim yaitu musim hujan 

dan musim kemarau. 

Kabupaten Balangan terdiri dari 8 (delapan) Kecamatan yaitu 

Kacamatan Lampihong dengan luas wilayah 96,96 km 2 , Batu Mandi 

dengan luas wilayah 147,96 km 2 , Awayan dengan luas wilayah 142,57 

km 2 , Tebing Tinggi dengan luas wilayah 257,25 km 2 Paringin dengan 

luas wilayah 100,04 km 2 , Paringin Selatan dengan luas wilayah 86,8 

km 2 , Juai dengan luas wilayah 386,88 km 2 dan Halong dengan luas 

wilayah 659,84 km 2 . 

Adapun batas wilayah kerja Kabupaten Balangan antara lain 

sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tabalong dan Kabupaten 

Pasir Kaltim, Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Pasir Kaltim 

dan Kabupaten Kota Baru, sebelah Selatan berbatasan dengan 

Kabupaten Hulu Sungai Tengah, dan sebelah Barat berbatasan dengan 

Kabupaten Hulu Sungai Utara. 

Keadaan dan struktur tanah/dataran di Kabupaten Balangan 

cukup bervariasi. Luas lereng / kemiringan dapat dilihat dengan rincian 

setiap kecamatan. Persentase kemiringan dibagi dalam enam kelompok 

kemiringan dan hampir semua kecamatan berada pada beberapa 

kelompok kemiringan, kecuali kecamatan Lampihong hanya berada 

pada kelompok 0 - 2 persen seluas 9,696 Ha. Luas wilayah yang berada 

pada kelas kemiringan tertinggi (>40 persen) adalah kecamatan Awayan 


PAGE 5

dan Halong seluas 16.930 Ha dan 13.040 Ha. Luas wilayah Kabupaten 

Balangan menurut kelas ketinggian dari permukaan laut dibagi dalam 

lima kelompok, yaitu 0 - 7 M seluas 3.530 Ha. 7 - 25 M seluas 36.382 

Ha, 25 - 100 M seluas 72.084 Ha, 100 - 500 M seluas 58.882 Ha dan 

ketinggian > 500 M seluas 16.952 Ha. 

Dari segi pengguanaan tanah terlihat bahwa alang-alang seluas 

117.633 Ha, kebun karet seluas 33,882 Ha, hutan rawa seluas 111.672 

Ha, untuk persawahan seluas 10.293 Ha, sedangkan yang digunakan 

untuk perkampungan hanya seluas 4.003 Ha. 

Curah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan 

iklim dan perputaran arus udara. Oleh karena itu, jumlah curah hujan 

beragam menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Di Kabupaten 

Balangan, rata-rata curah hujan berkisar antara 11,00 mm (Agustus) 

sampai 27,85 mm (November) per hari. 

Peta Geografis Kabupaten Balangan 

Dan Pembagian Wilayah Kecamatan 


PAGE 6

Persentase Luas Wilayah Kabupaten Balangan 

Menurut Kecamatan 

Ha lo ng ; 35% 

Ju a i; 21% 

P arin gin; 5% 

L am piho n g; 

5% 

Bat u M an di; Tebing 

8% Tin g gi; 1 4% 

Pa rin gin 

Se lat an ; 5% 

Aw a ya n; 8% 

B. KONDISI DEMOGRAFI 

1. Pertumbuhan & Kepadatan Penduduk 

Berdasarkan data dari 

Badan Pusat Statistik Kabupaten 

Balangan jumlah penduduk di 

Balangan tahun 2009 adalah 

111.705 jiwa yang terdiri dari 

56.380 laki-laki dan 55.325 

perempuan dengan sex ratio 

101,9. Penduduk terbanyak adalah 

Kecamatan Lampihong yaitu 

16.667 jiwa. 

Sebelumnya pada tahun 

2008 penduduk terbanyak berada 

di Kecamatan Halong dikarenakan 

adanya migrasi penduduk dari wilayah Halong serta kepadatan 

penduduk tertinggi di wilayah Lampihong. 


PAGE 7

Kepadatan penduduk yang 

tertinggi adalah Kecamatan 

Lampihong sebesar 172 orang per 

km 2 . Dari urutan kepadatan 

penduduk yang kemudian menyusul 

adalah Kecamatan Paringin dengan 

kepadatan penduduk 159 orang per 

km 2 , Kecamatan Paringin Selatan 

133 orang per km 2 , Kecamatan 

Batu Mandi 105 orang per km 2 , 

Kecamatan Awayan 95 orang per 

km 2 , Kecamatan Juai 42 orang per 

km 2 sedangkan kepadatan 

penduduk terkecil yaitu Kecamatan Halong dan Kecamatan Tebing 

Tinggi dengan 24 orang per km 2 . 

Perkembangan Penduduk Kab.Balangan 

dalam Lima Tahun Terakhir 

58.000 

56.000 

54.000 

52.000 

50.000 

48.000 

46.000 

2005 2006 2007 2008 2009 

Laki-laki 

Perempuan 


PAGE 8

2. Sex Ratio Penduduk 

Perkembangan penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat dari 

perkembangan rasio jenis kelamin, yaitu perbandingan banyaknya 

penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan di suatu 

daerah dalam kurun waktu tertantu. Berdasarkan data Balangan Dalam 

Angka Tahun 2009 yang dikelurkan oleh Badan Pusat Statistik, rasio 

jenis kelamin penduduk Balangan tahun 2009 sebesar 102. Hal ini 

menggambarkan bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih besar 

dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Data rinci mengenai Sex 

Ratio menurut Kabupaten dapat dilihat pada tabel lampiran “ Jumlah 

Penduduk menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur menurut Kabupaten 

se Balangan Tahun 2009”. 


PAGE 9

3. Struktur Penduduk Menurut Golongan Umur 

Struktur Penduduk Balangan menurut golongan umur dapat 

dilihat pada tabel berikut : 

Kelompok 

Jenis Kelamin 

Jumlah 

Rasio Jenis 

Umur 

Laki-laki 

Perempuan 

penduduk 

Kelamin 

0 – 4 4.701 4.577 9.278 103 

5 – 9 4.672 4.416 9.088 106 

10 – 14 5.820 5.028 10.848 116 

15 – 19 5.747 5.405 11.152 106 

20 – 24 4.221 3.433 7.654 123 

25 – 29 4.468 4.317 8.785 103 

30 – 34 4.702 3.998 8.700 118 

35 – 39 3.850 3.829 7.679 101 

40 – 44 3.601 3.525 7.126 102 

45 – 49 3.537 3.368 6.905 105 

50 – 54 

2.756 1.883 4.639 146 

55 – 59 2.271 1.933 4.204 117 

60 – 64 1.050 1.078 2.128 97 

65 + 2.799 3.839 6.638 73 

Jumlah 54.195 50.629 104.824 107 

Sumber : BPS ( Balangan Dalam Angka Tengah Tahun 2009 ) 


PAGE 10

Adapun perbandingan komposisi proporsional penduduk 

Kabupaten Balangan menurut usia produktif pada tahun 2008 dan 2009 

dapat dilihat pada tabel berikut : 

Kelompok Usia Produktif Penduduk Kabupaten Balangan 

Penduduk 

Tahun 2008 - 2009 

2008 2009 

Jumlah % Jumlah % 

Usia Muda (0 - 14) 30.070 29 29.214 28 

Usia Produktif (15 - 64) 67.658 66 68.927 66 

Usia Lanjut ( 65+ ) 4.471 4 6.638 6 

JUMLAH 102.199 100 104.824 100 

Sumber : BPS Kab.Balangan tengah tahun 2009 

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa jumlah penduduk dari 

tahun 2008 ke tahun 2009 kalau dilihat dari kelompok umur, terlihat 

bahwa pada umur dibawah 15 tahun (Usia Muda) mengalami penurunan 

namun Usia Produktif (15–64) dan Usia Lanjut (65+) mengalami 

kenaikan jumlah. 

C. KEADAAN SOSIAL EKONOMI 

1. Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) 

Salah satu tolak 

ukur keberhasilan 

pembangunan di 

bidang ekonomi yang 

diperlukan untuk 

evaluasi 

dan 

perencanaan ekonomi 

makro, biasanya dilihat 

dari pertumbuhan 

Pengenalan dan pelatihan tentang pertanian 

sejak dini dalam upaya peningkatan SDM 


PAGE 11

angka Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ), baik atas dasar harga 

berlaku maupun berdasarkan atas dasar harga konstan. Menurut RPJM 

Kabupaten Balangan Tahun 2006 - 2010, pertumbuhan ekonomi 

Balangan sekitar 9,73 % per tahun (termasuk minyak bumi dan 

pertambangan). Jika tanpa minyak bumi dan pertambangan, 

pertumbuhannya sekitar 3,62% per tahun. Beda pertumbuhan itu 

menunjukkan besarnya andil pertambangan (sekitar 64,30%) pada 

tahun 2008 terhadap perekonomian secara keseluruhan. Kondisi ini 

perlu diwaspadai, sebab pertambangan khususnya batu bara sangat 

rentan terhadap gejolak ekonomi dan merupakan komoditas yang nonrenewable. 

Secara bertahap Kabupaten Balangan perlu memperbaiki 

struktur ekonominya dengan mendorong pertumbuhan sektor sektor 

lainnya, khususnya pertanian yang bersifat renewable. 

Membangn infrastruktur dan sumber daya hayati masih terus 

dibangun untuk menjembatani kesenjanga ekonomi masyarakat 

Meskipun dalam usia yang relatif sangat muda, Kabupaten 

Balangan menunjukkan keberhasilannya menata sendi-sendi kehidupan 

ekonomi kerakyatan. Kegiatan pertanian pangan, perkebunan, 

peternakan dan perikanan terus berkembang, didukung usaha mikro, 

kecil dan menengah yang semuanya itu merupakan sendi-sendi pokok 

perkembangan ekonomi kerakyatan. 

Seiring dengan pesatnya pembangunan di berbagai sektor, 

dihitung tanpa minyak bumi dan pertambangan maka pertanian 


PAGE 12

memberikan sumbangan terbesar terhadap PDRB di Kabupaten 

Balangan. Kontribusinya terhadap PDRB tahun 2008 sekitar 21,17% 

dengan bagian terbesar berasal dari sub sektor pangan. Nilai ini 

menurun dibanding tahun 2007 sekitar 21,46%. 

Sektor lainnya yang memberikan kontribusi cukup besar adalah 

sektor jasa-jasa, yakni sekitar 4,96% pada tahun 2008 yang terus 

meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. 

Dilihat dari kenaikkan Produk Domestik Regional Bruto di atas 

diharapkan peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut dapat pula 

meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan masyarakat. 

2. Pendidikan (Education) 

Salah satu faktor pendukung keberhasilan pembangunan adalah 

sumber daya manusia (Human Resources) yang berkualitas. Jalur 

pendidikan tentunya merupakan wadah untuk mendapatkan sumber 

daya yang memadai, baik itu pendidikan formal maupun pendidikan non 

formal. Peningkatan sumber daya manusia sekarang ini lebih 

diutamakan dengan memberikan kesempatan kepada penduduk untuk 

menempuh pendidikan yang seluas-luasnya. Oleh karena itulah 

tersedianya sarana dan prasarana pendidikan serta tenaga pendidikan 

yang memadai merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan 

sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. 

Pendidikan murah dan berkualitas harus 

selalu ditingkatkan 

Pada tahun ajaran 

2008/2009 , prasarana 

pendidikan baik swasta 

maupun negeri di Kabupaten 

Balangan 

semakin 

meningkat. Tercatat bahwa 

pendidikan pra sekolah (TK) 

berjumlah 61 buah, sekolah 


PAGE 13

dasar (SD) 160 buah, sekolah lanjutan pertama (SLTP) 24 buah dan 

sekolah lanjutan atas (SLTA) sebanyak 9 buah. 

Kualitas sumber daya manusia di balangan relatif mengalami 

peningkatan, hal ini tergamba dari kondisi tahun 2009 proporsi 

penduduk berusia 15 tahun keatas sekitar 81,05%. Sementara itu angka 

buta huruf aksara 

penduduk usia 15 tahun 

keatas adalah 2,52%. 

Peningkatan 

persentase 

kelulusan 

Ujian Nasional (UN) 

untuk tingkat SLTA 

adalah 87,25%, 

sedangkan 

untuk 

tingkat SLTP adalah 

98,36%. 

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu 

indikator keberhasilan pembangunan daerah dalam bidang 

pembangunan manusia yang meliputi pembangguna parameter Usia 

Harapan Hidup (UHH), Angka Melek Huruf (AMH), Rata-Rata Lama 

Sekolah dan Pendapatan per kapita. IPM Kabupaten Balangan pada 

tahun 2009 adalah 65,60% lebih tinggi dibanding dengan keadaan tahun 

2008 yaitu 65,13%. 

Menjaga kebersihan lingkungan merupakan 

tindakan membangun kehidupan yang sehat 


Imunisasi pada anak untuk 

menjaga kesehatan mereka 

PAGE 14

3. Agama ( Religion ) 

Masyarakat di Kabupaten Balangan merupakan masyarakat yang 

mayoritas beragama Islam. Guna mengarahkan kehidupan utamanya 

dalam rangka memupuk keimanan umatnya telah dibangun tempattempat 

ibadah sesuai agama yang dianut penduduk, baik oleh 

pemerintah maupun swadaya masyarakat. 

Dari data yang tercatat di Departemen Agama jumlah sarana 

peribadatan berupa Mesjid sebanyak 127 buah dan Langgar/Mushola 

334 buah, Gereja 2 buah, Vihara ada 5 buah, dan Balai Adat sebanyak 

13 buah. 

Jalin kebersamaan melalui bidang keagamaan 

4. Penduduk Miskin 

Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Balangan pada tahun 

2008 berjumlah 22.924 jiwa dari 102.199 jiwa. Sedangkan penduduk 

miskin pada tahun 2009 mengalami penurunan yaitu berjumlah 22.650 

jiwa dari total penduduk 111.705 jiwa. Penduduk miskin di Kab. 

Balangan yaitu 20,3 % dari total jumlah penduduk. Kondisi ini menjadi 

prioritas pembangunan kesehatan melalui program pemerintah yaitu 

Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) serta Jaminan Kesehatan 

Daerah (Jamkesda) untuk peningkatan status kesehatan masyarakat 

Kab. Balangan. 


PAGE 15

BAB III 

SITUASI DERAJAD KESEHATAN 

I. ANGKA KEMATIAN 

Angka kematian penduduk Balangan pada tahun 2009 yaitu 420 

jiwa dengan Usia Harapan Hidup (UHH) yaitu 61,36 tahun. Angka ini 

lebih tinggi daripada UHH Kab. Balangan tahun 2008 (61,12 tahun) 

tetapi angka ini lebih rendah dibanding UHH Propinsi Kalsel ( 65 tahun). 

Nilai UHH sebagai salah satu indikator yang menentukan nilai Indeks 

Pembangunan Manusia (IPM), sebagai parameter keberhasilan 

pembangunan daerah dalam 

pembangunan 

manusia. 

Indikator penilaian IPM antara 

lain Usia Harapan Hidup (UHH), 

Angka Melek Huruf (AMH), 

Rata-rata Lama Sekolah dan 

Pendapatan Perkapita. UHH 

dipengaruhi oleh derajad 

kesehatan dan pola hidup 

masyarakat. Tingkat kematian 

jenis kelamin perempuan lebih 

banyak dari pada laki-laki. UHH 

waktu lahir menunjukkan ratarata 

tahun hidup yang akan 

dijalani oleh seseorang mulai awal persalinan, sebagai upaya 

peningkatan kesehatan secara keseluruhan. Nilai IPM Kab. Balangan 

pada tahun 2008 (data terakhir) adalah 65,60 (lebih tinggi dibandingkan 

dengan IPM tahun 2007 (65,13). 

Dengan gizi yang cukup menjamin 

usia harapan hidup yang lebih baik 

Angka kematian bayi adalah indikator yang paling peka dalam 

menggambarkan keadaan ekonomi secara umum, keadaan status gizi 


PAGE 16

dan kesehatan bayi, kondisi kesehatan lingkungan serta tingkat 

pelayanan kesehatan bayi. Pada tahun 2009 kematian bayi meningkat 

dibanding kasus kematian tahun 2008 (2 orang), yaitu terdapat kasus 

sebanyak 36 orang (kematian perinatal/neonatal dan bayi / IMR (Infant 

Mortality Rate) atau 15 /1000 kelahiran artinya setiap 1000 kelahiran 

terdapat kasus kematian sebanyak 15 jiwa. 

Angka Kematian Ibu merupakan gambaran keadaan ekonomi 

secara umum, keadaan status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan 

lingkungan serta tingkat pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil, ibu 

melahirkan dan ibu nifas. Jumlah kematian ibu melahirkan pada tahun 

2009 sejumlah 6 orang dikarenakan kasus eklamsi dan pendarahan 

/2.316 kelahiran hidup atau 259 / 100.000 kelahiran hidup artinya setiap 

100.000 kelahiran terdapat kasus 259 kematian ibu. Kematian tertinggi di 

wilayah kerja Puskesmas Halong merupakan daerah terpencil dengan 

topografi dataran tinggi mempengaruhi proses rujukan pasien ke unit 

pelayanan kesehatan rujukan (rumah sakit). 

II. 

ANGKA KESAKITAN 

Angka kesakitan penduduk Balangan pada tahun 2009 

mengalami peningkatan kasus dari pada tahun sebelumnya yaitu 

62.248 orang, nilai Incident Rate (IR) adalah 58,64 %. Sementara pada 

tahun 2008, IR Kab. Balangan yaitu 57,09 % (58.350 kasus). Angka 

kesakitan ini tergolong tinggi. Penyakit terbanyak di Kabupaten Balangan 

pada tahun 2009 yaitu Infeksi Akut Lain pada Saluran Pernapasan 

Bagian Atas dengan 11.893 Kasus (IR = 33 %). Penyakit ini merupakan 

urutan pertama dari sepuluh penyakit terbanyak di Kabupaten Balangan. 

Kasusnya mengalami penurunan dibandingkan kasusnya tahun 2008 

(12.492 kasus, IR = 19 %). Penyakit urutan kedua yaitu Tukak Lambung 

& Usus 12 Jari dengan jumlah 5.455 kasus (IR = 15 %). Urutan ketiga 

adalah Penyakit Tekanan Darah Tinggi yaitu 5.354 kasus (IR = 8 %). 


PAGE 17

Penyakit keempat yaitu radang sendi serupa rematik 5.240 kasus (IR = 

8,4 %). Penyakit tertinggi kelima yaitu penyakit kulit alergi sejumlah 

2.017 kasus (IR =3,2 %). Penyakit keenam yaitu diare dengan jumlah 

kasus 1.730 kasus (IR = 2,8 %). Urutan ketujuh yaitu penyakit pulpa dan 

jaringan periapikal (1.359 kasus atau IR = 2,2 %). Penyakit kedelapan 

adalah penyakit karena virus lain (chikungunya) berjumlah 1.130 kasus 

(IR = 1,8 %). Kasus kesembilan adalah penyakit kulit infeksi dengan 

jumlah kasus 1.115 orang (IR = 1,8 %). Kasus kesepuluh adalah 

penyakit lainnya 1.076 kasus (IR = 1,7 %). 

Pada tahun 2009 angka kesakitan di Kab. Balangan dapat 

dilihat dari beberapa indikator antara lain nilai kecelakaan per 100.000 

penduduk yaitu 210 orang. Nilai ini cukup tingggi karena Balangan 

merupakan jalur lintas antar propinsi. Indikator kesakitan lainnya yaitu 

angka kesakitan jenis AFP / Acute Flacid Paralysis (lumpuh layuh 

mendadak) yaitu 13,69 per 100.000 penduduk artinya pada tahun 2009 


PAGE 18

kasus AFP di Kab. Balangan yaitu terdapat 4 kasus yang harus 

ditangani. Kasus TB Paru yang ditangani dan sembuh sjumlah 81,97 % 

atau 50 kasus. Kasus tertinggi di wilayah kerja Puskesmas Lampihong. 

Angka kesakitan Pneumonia tertinggi di wilayah Puskesmas Halong (73 

kasus). 

Pada tabel 10 terlihat bahwa angka kesakitan demam berdarah 

dengue (DBD) di Kab. Balangan, per 100.000 penduduk yaitu 178 

kasus. Nilai ini cukup tinggi, sehingga diupayakan penurunan kasusnya 

melalui program pencegahan DBD. Angka kejadian DBD tertinggi di 

wilayah kerja Puskesmas Paringin Selatan dikarenakan banyaknya 

kebiasaan menampung air bersih sehingga menjadi perkembangbiakan 

jentik nyamuk Aedes Aegypty serta kurangnya perilaku Pembersihan 

Sarang Nyamuk (PSN). Angka kesakitan diare juga termasuk tinggi yaitu 

25 kasus tiap 100.000 penduduk dengan kasus tertinggi di wilayah kerja 

Puskesmas Halong dikarenakan kurangnya sarana air bersih (air sumur 

gali). Angka kesakitan malaria di wilayah pegunungan Meratus di 

kecamatan Halong cukup tinggi yaitu 319 kasus atau 11 kasus tiap 1000 

jumlah penduduk Kab. Balangan. 

III. 

Kegiatan fogging salah satu cara untuk 

menanggulangi DBD 


PAGE 19

ANGKA STATUS GIZI MASYARAKAT 

Dalam rangka peningkatan status gizi di kab. Balangan, maka 

dilaksanakan kegiatan antara lain penimbangan Bayi dan Balita di 

Posyandu, Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Pemantauan Garam 

Beryodium di masyarakat, Pertemuan Petugas Gizi Puskesmas, 

Distribusi Vitamin A ke Desa, Lomba Tenaga Pelaksana Gizi 

Puskesmas, Lomba Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK), Lomba 

Balita Indonesia Tingkat Kabupaten, Survei Anemia pada Wanita Usia 

Subur, Remaja dan Ibu Hamil. 

• Pemantauan Pertumbuhan Bayi dan Balita 

a. Tingkat Partisipasi Masyarakat (D/S) = 60 % 

b. Tingkat Liputan Program (K/S) = 95 % 

c. Tingkat Pencapaian Program (N/S) = 60 % 

d. Tingkat Kelangsungan Penimbangan (D/K) = 70 % 

e. Tingkat Keberhasilan Penimbangan (N/D) = 80 % 

• Pemantauan Pertumbuhan Bayi dan Balita 

Pemantauan pertumbuhan bayi dan Balita Kab. Balangan 2009 

Pencapaian Program 

Bayi 

(%) 

Balita 

(%) 

Tingkat Partisipasi Masyarakat (D/S) 76 53 

Tingkat Liputan Program (K/S) 100 100 

Tingkat Pencapaian Program (N/S) 57 35 

Tingkat Kelangsungan Penimbangan 

(D/K) 

76 53 

Tingkat Keberhasilan Penimbangan 

(N/D) 

74 66 

Dari tabel di atas diketahui bahwa tingkat keberhasilan penimbangan 

bayi sebesar 74 % dan Balita sebesar 66 %. 


PAGE 20

• Suplementasi Gizi 

a. Pemberian Kapsul Vitamin A pada bayi = 90 % 

b. Pemberian Kapsul Vitamin A pada balita = 90 % 

c. Pemberian Kapsul Vitamin A pada ibu nifas = 80 % 

d. Pemberian Tablet Fe pada ibu hamil 

- Fe 1 = 90 % 

- Fe 3 = 80 % 

Berdasarkan tabel 16 diketahui bahwa status gizi balita dapat 

diukur dari persentasi bayi ditimbang yaitu 53 %, Persentase berat 

badan yang naik adalah 67 % (nilai ini terdapat peningkatan dibanding 

tahun 2008). Persentase bayi BGM yaitu 19 % dengan persentase gizi 

buruk yaitu 0,2 % artinya nilai ini cukup tinggi. Hal ini berkaitan 

penduduk miskin di Kab. Balangan adalah 20,3 % sehingga dengan 

upaya perbaikan gizi masyarakat (pemberian makanan tambahan/PMT), 

diharapkan kasus ini dapat menurun. 


PAGE 21

BAB IV 

SITUASI UPAYA KESEHATAN 

A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR 

Pelayanan kesehatan dasar Puskesmas meliputi : Pelayanan 

Rawat Jalan, Pelayanan Rawat Inap, Kegiatan Perawatan Kesehatan 

Masyarakat (Perkesmas), Pelayanan Medik Dasar Kesehatan Gigi, 

Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Kesehatan 

Sekolah, Kesehatan Olah Raga, Kegiatan Penyuluhan Kesehatan 

Masyarakat dan Laboratorium . 

Cakupan Kegiatan pelayanan rawat jalan di Kab. Balangan 

adalah 53,9 % (memenuhi standar pelayanan minimal nasional = 15 % 

dari jumlah penduduk). Pelayanan tertinggi yaitu di Puskesmas Paringin 

(12.236 kunjungan). Cakupan kunjungan pelayanan rawat inap adalah 

0,54 % dengan pasien rawat inap tertinggi di RSUD Balangan. Pada 

tahun 2009 persentase kunjungan gangguan jiwa di Puskesmas 

berjumlah 

Selain Jamkesmas di Kabupaten Balangan juga terdapat Jamkesda yang 

pesertanya meliputi seluruh masyarakat Kabupaten Balangan 

0,28 %, kunjungan tertinggi di wilayah kerja Puskesmas 

Halong. Hal ini dikarenakan Paringin merupakan wilayah perkotaan 

(Kabupaten) dengan status sosial yang beragam, banyak pendatang dari 

berbagai suku yang berbeda serta perilaku hidup masyarakat yang 


PAGE 22

ervariasi. Sementara itu pelayanan laboratorium Puskesmas dan 

rumah sakit di Kab. Balangan 100 % memiliki laboratorium spesialis 

dasar. 

Pada tabel 34 dapat diketahui bahwa pelayanan dasar gigi serta 

UKGS (Upaya Kesehatan Gigi Anak Sekolah) Kabupaten balangan 

hanya 32 %. Nilai ini sangat rendah, karena target nasional yaitu 100 %. 

Pelayanan gigi tertinggi di wilayah kerja Puskesmas Paringin (53 %) 

dikarenakan jumlah penduduk terbanyak serta adanya fasilitas 

pelayanan gigi terlengkap. 

Pada tabel 18 dapat dilihat bahwa pelayanan kesehatan sekolah 

yaitu deteksi tumbuh kembang anak balita prasekolah yaitu hanya 4,08 

%, pemeriksaan siswa SD/MI hanya 22 % dan pemeriksaan anak 

sekolah setingkat SMP/SMU sebanyak 36 % artinya nilai ini sangat 

rendah dibanding target nasional penjaringan anak sekolah tahun 2010 

(100 %). Hal ini dikarenakan pada tahun 2009 belum ada alokasi dana 

untuk mengelola kegiatan tersebut serta seksi usaha kesehatan sekolah 

(UKS) baru terbentuk pada pertengahan tahun 2009. 

Kegiatan cakupan penyuluhan kesehatan masyarakat dapat 

dilihat pada tabel 35 yaitu persentase penyuluhan kesehatan secara 

massa di kab. Balangan tahun 2009 adalah 1,2 %. Nilai ini sangat 

rendah dibanding target nasional dalam rangka pencapaian desa siaga 

aktif dan kegiatan promosi kesehatan serta pemberdayaan masyarakat 

minimal 80 %. Frekuensi penyuluhan massa sangat rendah dikarenakan 

pada tahun ini belum ada alokasi dana penyuluhan massa, bidang 

promosi kesehatan baru terbentuk pada pertengahan tahun 2009. 

Pada tabel 17 dapat diketahui bahwa cakupan kunjungan ibu 

hamil K4 yaitu 68 %. Nilai ini tergolong masih rendah berdasarkan 

indikator standar minimal (SPM) tahun 2015 yaitu 95 %. Hal ini 

dikarenakan kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan 

kehamilan masih rendah. Persentase terendah di wilayah kerja 

Puskesmas Lokbatu. 


PAGE 23

Persentase pelayanan nifas pada tahun 2009 yaitu 100 %. Angka 

ini sudah sesui standar SPM. Pelayanan persalinan dengan komplikasi 

/komplikasi kebidanan di Kab. Balangan 48 %, cakupan komplikasinya 

yaitu 48 %. Nilai ini masih rendah dibanding standar SPM tahun 2015 

yaitu 80 %. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki 

kompetensi kebidanan yaitu 85 %. Nilai ini masih kurang dibanding 

target nasional tahun 2015 yaitu 90 %. Oleh karena itu pada tahun 2015 

diharapkan angka ini meningkat sesuai standar nasional. Persentase 

terendah di wilayah kerja Puskesmas Awayan dikarenakan akses 

pelayanan tenaga kesehatan rendah (jumlah tenaga Bidan Di Desa yang 

kurang, kurangnya Komunikasi Informasi dan Edukasi / KIE dapa ibu 

hamil) serta perilaku/kesadaran masyarakat di bidang kesehatan yang 

masih rendah. 

Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah 

neonatus dengan komplikasi disatu wilayah kerja pada kurun waktu 

tertentu yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan 

terlatih di seluruh sarana pelayanan kesehatan. Kunjungan neonatus 

pada tahun 2009 melebihi target 100 %. Kunjungan bayi pada tahun 

2009 menurun 25 %, persentase kunjungannya yaitu 75 %. Nilai ini 

masih kurang dibandingkan target nasional (90 % pada tahun 2010). 

Cakupan pelayanan anak balita berdasarkan indikator pemberian 

Vitamin A selama 2 (dua) kali menurun dibandingkan data tahun 2008 

yaitu 94 % (Nilai ini sudah memenuhi target nasional, 90 % pada tahun 

2010. Angka ini menurun dikarenakan angka kesakitan bayi menurun 

serta kunjungan di Posyandu tidak tercatat dan tidak dilaporkan. 

Berdasarkan tabel 24, diketahui bahwa pelayanan bayi di bawah 

garis merah (BGM) keluarga miskin dengan pemberian makanan 

pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan yaitu 100 % (615 anak). 

Jumlah balita gizi buruk 4 orang dan sudah mendapat perawatan. Nilai 

ini telah memenuhi standar SPM (100 %) tahun 2010. Sementara itu 

pelayanan dasar masyarakat miskin yaitu 100 % (sudah sesuai standar 


PAGE 24

nasional tahun 2015), dengan jumlah cakupan pelayanan rawat jalan 

sebesar 45 % dan rawat inap 0,05 % (tabel 37). 

Pelayanan KB aktif di Kab. Balangan tahun 2009, cakupan 

peserta KB aktif tertinggi yaitu pil (72 %). Angka ini melebihi target 

nasional tahun 2010 (70 %). Persentase peserta KB aktif terendah yaitu 

IUD (2,8 %) serta obat vagina (0 %). Hal ini dikarenakan perilaku 

masyarakat untuk memakai jenis KB ini masih sangat rendah. 

Pelaksanaan Imunisasi di Kabupaten Balangan bertujuan untuk 

memberikan kekebalan pada Balita terhadap penyakit diantaranya 

Tuberculose, Difteri, Pertusis, Tetanus, Poliomielitis, Hepatitis B dan 

Campak guna menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi, anak 

Balita yang disebabkan oleh Penyakit yang dapat Dicegah Dengan 

Imunisasi (PD3I). 

Imunisasi kini masih tetap menjadi pilihan untuk menangkal serangan berbagai penyakit, 

Melalui pos-pos pelayanan terpadu yang ada di masyarakat, profesionalisme petugas 

dituntut untuk mampu berpacu meminimalis angka kematian terhadap ibu dan anak 

1. Sasaran Program Imunisasi/Target 

- Bayi : 2.324 bayi 

- Bumil : 2.556 bumil 

- Anak sekolah : 100 % Anak Sekolah Kelas 1, 2 dan 3 

- WUS : 22.403 


PAGE 25

2. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain 

Imunisasi rutin/dasar 

Imunisasi Bumil (lanjutan) 

Imunisasi Calon Pengantin / WUS (lanjutan) 

UCI (Universal Children Imunization) 

BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) 

3. Hasil Pencapaian Imunisasi 

a. Imunisasi Rutin / Dasar 

Hasil kegiatan imunisasi lengkap antara lain : 

No 

Vaksinasi 

Target 

(%) 

Pencapaian 

(%) 

1. 

BCG 

95 

97,16 

2. 

DPT/HB1 

95 

92,60 

3. 

DPT/HB3 

85 

88,68 

4. 

Polio.1 

95 

98,28 

5. 

Polio.4 

85 

89,29 

6. 

Campak 

85 

90,79 

Dari tabel di atas diketahui bahwa hasil pencapaian DPT/HB 1 tidak 

mencapai target yang ditentukan, sedangkan untuk jenis vaksin lainnya 

sudah memenuhi target. 

b. Hasil Imunisasi Bumil 

No Vaksin Target (%) 

1. TT.1 

90 

2. TT.2 

85 

Pencapaian 

(%) 

75,59 

65,81 

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa angka pencapaian TT I dan TT2 

Bumil belum mencapai target. 


PAGE 26

c. Hasil Imunisasi WUS 

No Vaksinasi Target (%) 

1. TT.1 WUS 

95 

2. TT.2 WUS 

90 

Pencapaian 

(%) 

2,81 

1,03 

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa angka pencapaian 

imunisasi WUS, jenis TT 1 dan TT 2 masih jauh dari target yang 

ditetapkan. 

d. Pencapaian UCI (Universal Children Imunization) 

UCI adalah suatu kondisi dimana semua anak telah mendapatkan 

Imunisasi lengkap (Imunisasi Dasar) dengan indikator BCG (95%), 

DPT/HB1 (95%), DPT./HB3 (85%), Polio.1 (95%), Polio.4 (85%) dan 

Campak (85%). 

Data UCI desa per Puskesmas 

No 

1. 

2. 

3. 

4. 

5. 

6. 

7. 

8. 

9. 

10. 

Puskesmas 

Jumlah Desa Target Pencapaian 

Desa UCI (%) (%) 

Paringin 

16 16 80 100 

Lampihong 

27 20 80 74,07 

Batumandi 

12 12 80 100 

Lok Batu 

6 6 80 100 

Awayan 

23 10 80 43,48 

Tebing Tinggi 

10 8 80 80 

Juai 

19 14 80 73,68 

Pirsus 

2 2 80 100 

Halong 

21 6 80 28,57 

Paringin Selatan 16 5 80 31,25 

Jumlah 152 99 80 65,13 

Dari 10 Puskesmas 5 Puskesmas yang dapat mencapai target UCI 

(85%), sedangkan 5 Puskesmas yang lain masih belum mencapai UCI 

Desa. 


PAGE 27

Data UCI Puskesmas 

INDIKATOR UCI (%) 

NO PKM 

BCG DPT/HB1 DPT/HB3 POLIO1 POLIO4 CAMPAK 

Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian 

1 

2 

3 

4 

5 

6 

7 

8 

9 

10 

Paringin 

Lampihong 

Batumandi 

Lokbatu 

Awayan 

T. Tinggi 

Juai 

Pirsus II 

Halong 

Par-Sel 

95 

95 

95 

95 

95 

95 

95 

95 

95 

95 

117,27 

96,77 

121,13 

97,94 

104,72 

67,99 

135,37 

89,01 

165,85 

70,33 

95 

95 

95 

95 

95 

95 

95 

95 

95 

95 

115,45 

87,1 

111,01 

97,12 

97,17 

70,14 

114,63 

88,28 

143,90 

67,22 

85 

85 

85 

85 

85 

85 

85 

85 

85 

85 

116,97 

76,04 

103,87 

97,53 

91,51 

71,58 

108,54 

88,64 

168,29 

54,55 

95 

95 

95 

95 

95 

95 

95 

95 

95 

95 

118,79 

94,47 

113,69 

96,71 

102,83 

78,2 

157,32 

94,87 

151,22 

76,56 

85 

85 

85 

85 

85 

85 

85 

85 

85 

85 

127,88 

69,12 

99,70 

97,12 

92,45 

71,94 

119,51 

91,21 

165,85 

52,39 

85 

85 

85 

85 

85 

85 

85 

85 

85 

85 

132,73 

67,28 

106,85 

97,12 

103,77 

70,14 

112,2 

89,38 

119,51 

57,66 

Kabupaten 95 97,16 95 92,6 85 88,68 95 98,28 85 89,29 85 90,79 

Dari data di atas dapat diketahui bahwa rata-rata puskesmas 

telah mencapai target UCI untuk semua jenis imunisasi. Cakupan 

Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) tahun 2009 hanya 

65 %. Nilai ini masih kurang dibanding standar SPM Kab. Balangan 

adalah 100% pada Tahun 2010. 

Di kabupaten Balangan masih terjadi kasus PD3I diantaranya 

Campak namun kasus tersebut tidak menjadi wabah / KLB . 

e. Hasil Pelaksanaan BIAS ( Bulan Imunisasi Anak Sekolah) 

Laporan Hasil Pelaksanaan BIAS Campak 

Jumlah Sekolah Jumlah Jumlah Hasil Pelaksanaan 

No Puskesmas 

sasaran Vaksin 

SD MI Total 

Kelas I Diterima 

Cakupan % 

1. Paringin 18 4 22 465 58 429 92% 

2. Lampihong 26 3 29 412 52 404 98% 

3. Batumandi 16 3 19 354 44 354 100% 

4. Lok Batu 6 1 7 112 18 112 100% 

5. Awayan 21 4 25 384 48 382 99% 

6. Tebing Tinggi 10 0 10 194 24 189 97% 

7. Juai 20 11 31 489 61 483 99% 

8. Pirsus 4 0 4 56 7 56 100% 

9. Halong 25 2 27 555 71 540 97% 

10. Paringin Selatan 13 1 14 235 29 214 91% 

Kabupaten 266 40 306 3256 407 3163 97% 


PAGE 28

Dari hasil tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil cakupan 

pelaksanaan BIAS Campak secara umum belum mencapai 100%. 

Diharapkan pelaksanaan yang akan datang dapat mencakup seluruh 

sasaran. 

Laporan Hasil Pelaksanaan BIAS DT/TT 

No 

Puskesmas 

Jumlah Sekolah 

SD MI Total 

Jumlah 

sasaran 

Kelas I 

Jumlah 

sasaran 

Kelas 2 

Jumlah 

sasaran 

Kelas 3 

Hasil Pelaksanaan 

Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 

Cak. Cak. 

Cak. 

% 

% 

DT 

TT 

TT 

% 

1. Paringin 18 4 22 465 464 389 439 94 439 95 374 96 

2. Lampihong 26 3 29 412 364 348 400 97 353 97 339 97 

3. Batumandi 16 3 19 354 251 262 354 100 251 100 262 100 

4. Lok Batu 6 1 7 112 94 104 112 100 94 100 104 100 

5. Awayan 21 4 25 384 326 290 380 99 321 98 288 99 

6. 

Tebing 

Tinggi 

10 0 10 194 195 172 192 99 193 99 171 99 

7. Juai 20 11 31 489 476 453 489 100 476 100 453 100 

8. Pirsus 4 0 4 56 50 47 56 100 50 100 47 100 

9. Halong 25 2 27 555 510 533 555 100 510 100 533 100 

10. 

Paringin 

Selatan 

13 1 14 235 237 212 220 94 221 93 191 90 

Kabupaten 266 40 306 3256 2967 2810 3197 98,2 2908 98 2762 98,3 

Dari hasil tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil cakupan 

pelaksanaan BIAS DT/TT secara umum belum mencapai 100%. 

Diharapkan pelaksanaan yang akan datang dapat mencakup seluruh 

sasaran. 

Permasalahan : 

a. Hasil Pencapaian Imunisasi masih belum merata pada semua desa 

sehingga berdampak pada tidak tercapainya UCI desa dan UCI 

Puskesmas, sehingga dapat menjadikan kantong-kantong penularan 

penyakit PD3I. 

b. Kurangnya tenaga yang terlatih. 

c. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi. 


PAGE 29

d. Daerah geografis yang sulit di jangkau. 

e. Pendataan pelaksanaan BIAS belum optimal sehingga masih ada 

data yang sama. 

Harapan : 

a. Pencapaian Imunisasi dapat merata pada setiap desa sehingga UCI 

desa dan UCI Puskesmas dapat tercapai 

b. Diselenggarakannya pelatihan bagi petugas Imunisasi di Puskesmas. 

c. Peningkatan promosi mengenai pentingnya imunisasi terutama bagi 

Balita 

d. Pendataan yang akan datang lebih tepat sehingga data tidak ada 

yang sama, sehingga pencapaian bisa 100%. 

B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG 

Jumlah pelayanan kesehatan rujukan terbanyak yaitu di wilayah 

kerja Puskesmas Paringin dikarenakan memiliki jumlah kunjungan rawat 

jalan tertinggi.Kasusnya yaitu 381 rujukan antara lain rujukan ASKES 

140 orang, Umum 91 orang, Jamkesda 103 orang, Jamkesmas 47 

orang. Kasus penyakit tertinggi adalah hipertensi, osteoartritis serta 

diare. Pelayanan rujukan terbanyak selanjutnya di wilayah kerja 

Puskesmas Lampihong yaitu 260 kasus, Paringin Selatan 246 kasus, 

batu Mandi 211 kasus, Halong 168 rujukan, Awayan 156 kasus, Juai 135 

rujukan, Lokbatu berjumlah 57 kasus. Rujukan terendah di wilayah kerja 

Puskesmas Pirsus (39 kasus) dikarenakan mempunyai jumlah penduduk 

terendah serta wilayah kerja terkecil. Pelayanan kesehatan rujukan 

masyarakat miskin yaitu 1,7 % atau 382 kasus. Nilai ini masih sangat 

rendah. Menurut standar seharusnya 100 %. 


PAGE 30

terlihat 

pelayanan 

Pada tabel 29 

bahwa 

gawat 

darurat level 1 yang 

diberikan rumah sakit 

di 

Kabupaten/Kota 

yaitu 100 %. Angka 

cakupan 

sesuai 

ini sudah 

dengan 

standar SPM tahun 

Pelayanan KB adalah salah satu program pemerintah untuk 

mensukseskan pemberdayaan masyarakat 

2015. Pelayanan kesehatan penunjang di Kabupaten Balangan hanya 

terdapat di Puskesmas Paringin dan Halong dan RSUD Balangan 

dengan pelayanan UGD (Unit Gawat Darurat) 100 %. Kasus yang 

tertinggi yaitu pelayanan UGD di Puskesmas Paringin karena di wilayah 

perkotaan/jalur propinsi. Pelayanan UGD di Puskesmas Halong yaitu 

434 kasus. Kasus terbanyak yaitu kecelakaan lalu lintas. Pelayanan 

UGD di RSUD Balangan yaitu 933 kasus (tertinggi adalah kasus diare). 

C. PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR 

1. Surveilans Epidemiologi 

Adalah suatu kegiatan pengumpulan , pengolahan, analisa dan 

interpretasi data secara sistematik dan terus menerus serta penyebaran 

informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil 

tindakan. Pada tabel 30 diketahui bahwa cakupan Desa/ Kelurahan 

mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam 

yaitu 100%. Angka ini sudah sesuai standar SPM Depkes tahun 2015. 

a. Kegiatan penyelidikan epidemiologi : 


PAGE 31

1) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan, analisa serta 

menginterpretasikan suatu data. 

2) Pengamatan dan penyelidikan kasus-kasus yang potensial terjadi 

Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh petugas surveillance Kabupaten 

dan Puskesmas 

3) Penemuan dan melaksanakan surveillans AFP (Acute Flacid 

Paralysis) dan melaksanakan surveillans Campak 

4) Pertemuan rutin petugas surveilans puskesmas 

b. Sasaran 

Seluruh kasus / penyakit yang ada di masyarakat dengan 

menitikberatkan pada kasus-kasus yang potensial terjadi KLB atau 

wabah 

c. Hasil Kegiatan 

1) Pada tahun 2009 kasus Acute Flaccid Paralysis ( Lumpuh layuh) 

ditemukan sebanyak 4 kasus dari target 1 kasus penemuan dan 

dilakukan pengambilan spiceimen ( faeces) sebagai sampel untuk 

menentukan penyebab kelumpuhan apakah itu karena Virus Polio 

Liar ( VPL ) atau penyebab lain. 

2) Pelacakan dan penanggulangan kasus gigitan hewan tersangka 

rabies sebanyak 3 kasus berdasarkan data W1 Puskesmas yang 

dikirimkan dalam waktu 24 jam 

3) Pelacakan dan penanggulangan kasus campak sebanyak 26 

kasus. 

4) Berdasarkan sumber data laporan bulanan ( STP ), mingguan 

(W2) dan W1 KLB Puskesmas pada tahun 2009 dengan jumlah 

kasus baru malaria sebanyak 78 kasus termasuk malaria positif 

vivax, falciparum dan mix dan kasus Malaria klinis sebanyak 211 

kasus. 

5) Pelacakan dan penyelidikan serta penanggulangan DBD 

sebanyak 62 kasus. 

6) Pelacakan dan penyelidikan gizi buruk sebanyak 4 kasus.

7) Berdasarkan laporan bulanan (STP) dan Mingguan (W2) 

Puskesmas kasus baru diare ditemukan sebanyak 2.067 kasus, 

namun melalui hasil pemantauan wilayah Setempat (PWS) tidak 

terjadi KLB atau tidak terjadi peningkatan jumlah kasus yang 

signifikan. 

8) Terjadinya penyebaran kasus chikungunya di beberapa 

Kecamatan di Kabupaten Balangan sebanyak 1.611 kasus. 

Dimana pada tahun sebelumnyan kasus tersebut tidak ditemukan, 

maka dalam hal ini kasus tersebut dinyatakan KLB berdasarkan 

Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) tetapi tidak dinyatakan 

oleh kepala Daerah. 

9) Terjadi keracunan makanan sebanyak 2 orang dan dilakukan 

pengambilan dan pemeriksaan sampel makanan dan muntahan 

penderita, dengan hasil positif bakteri Salmonella. 

d. Permasalahan 

1) Kurangnya atau keterlambatan informasi kasus penyakit 

berpotensi wabah sesuai waktu 

2) Kurangnya kelengkapan dan ketepatan Puskesmas dalam 

mengirimkan laporan baik itu laporan mingguan maupun form W1 

KLB 

3) Masih kurangnya data penunjang dalam penegakkan diagnosa 

penyakit berpotensi KLB 

4) Kurangnya peran serta masyarakat dalam dalam pencegahan 

timbulnya penyakit seperti DBD. 

e. Harapan : 

1) Memperluas jejaring koordinasi informasi penyakit berpotensi KLB 

/ Wabah ke tingkat paling rendah. 

2) Melaksanakan check list dan feed back laporan Puskesmas serta 

meningkatkan kinerja surveillance aktif di Puskesmas.

3) Memanfaatkan alat-alat laboratorium Puskesmas sebagai 

pemeriksaan penunjang diagnosa penyakit. 

4) Melaksanakan koordinasi Lintas Program dalam perencanaan 

tindakan pencegahan dan penanggulangan penyakit khususnya 

penyakit yang berpotensi wabah. 

2. Program Demam Berdarah Dengue (DBD) 

Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang ditularkan 

kepada manusia oleh nyamuk Aedes aegypti yang mengandung virus 

Dengue Haemoragic Fever. 

a. Kegiatan 

1) Penyelidikan 

Epidemiologi 

2) Pemeriksaan Jentik 

3) Pemberantasan Sarang 

Nyamuk 

4) Fogging Foccus 

5) Pelaporan dan Evaluasi 

Upaya pemberantasan sarang nyamuk dengan 

menggunakan mesin fogging boleh dikatakan menjadi 

pilihan yang paling ampuh untuk sat ini , akan tetapi cara 

ini harus tetap didukung oleh peranserta aktif masyarakat 

misalnya dengan menerapkan 3 M-plus. 

b. Sasaran Kegiatan : 

Sasaran kegiatan DBD adalah masyarakat dan lingkungan 

sekitarnya, serta penderita DBD dan lingkungan sekitarnya. 


1) Jumlah penderita DBD menurut laporan dari Puskesmas / RS 

adalah sebanyak 62 orang (tanpa ada kematian). 

2) Kegiatan penyelidikan epidemiologi, pemeriksaan jentik dan 

pemberantasan sarang nyamuk dilakukan terhadap 3100 buah 

rumah dan sekitarnya. 

3) Fogging Foccus dilakukan di sekitar wilayah kasus dengan radius 

100 m. 


PAGE 34


1) Kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan 

pemberantasan sarang nyamuk, sehingga dikhawatirkan akan 

terjadi perluasan siklus perkembangbiakan nyamuk Aedes 

aegypti selanjutnya potensial terjadi KLB. 

2) Masih adanya anggapan masyarakat bahwa fogging foccus 

merupakan cara pemberantasan DBD yang paling baik, sehingga 

masyarakat selalu menginginkan daerahnya dilakukan fogging. 

e. Harapan 

Adanya peningkatan penyuluhan tentang pemberantasan 

sarang nyamuk kepada masyarakat, selanjutnya kesadaran masyarakat 

akan pentingnya pemberantasan sarang nyamuk dapat meningkat. 

3. Program Malaria 

Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit 

Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah 

manusia. Penyakit ini secara alami ditularkan melalui gigitan nyamuk 

anopheles betina. 

LABORATOIUM MOBILE 

Untuk mendapatkan gambaran penderita klinis malaria diperlukan peralatan pendukung yang 

cepat saji tanpa mengurangi akurasi data yang diperoleh 


PAGE 35

a. Kegiatan 

1) Penemuan penderita malaria baik klinis maupun positif 

2) Pemeriksaan Laboratorium bagi penderita klinis. 

3) Pengobatan penderita malaria. 

4) Survei jentik dan nyamuk 

5) Pelaporan dan Evaluasi 

b. Sasaran Kegiatan 

1) Masyarakat 

2) Penderita klinis dan positif malaria. 


1) Jumlah kunjungan malaria klinis sebanyak 383 orang. 

2) Dari penderita klinis tersebut didapatkan 325 specimen darah 

untuk diperiksa dengan hasil 99 orang dinyatakan positif 

menderita malaria terdiri dari 59 kasus type Falciparum, 33 

kasus type Vivax dan 7 kasus type Mix / Campuran 

3) Semua penderita malaria positif telah mendapatkan pengobatan 

sesuai prosedur dengan hasil 100% penderita sembuh (tanpa 

ada kematian) 


1) Sebagian besar petugas di puskesmas belum pernah mengikuti 

pelatihan program malaria. 

2) Pemanfaatan laboratorium di puskesmas belum maksimal. 

e. Harapan 

1) Diselenggarakannya pelatihan bagi petugas di puskesmas. 

2) Mengoptimalkan fungsi laboratorium di puskesmas dengan 

memeriksa semua sediaan darah penderita malaria klinis yang 

berkunjung. 


PAGE 36

4. Program Filaria 

Filaria merupakan penyakit yang ditularkan kepada manusia 

melalui nyamuk sebagai vektor. 

a. Kegiatan 

1) Penemuan dan pemantauan kasus filaria 

2) Pelaporan dan evaluasi 


1) Masyarakat 

2) Penderita filaria 

Kunjungan rumah harus dilakukan untuk mendapatkan 

gambaran yang sebenarnya situasi kondisi lingkungan 

penderita 

Pada tahun 2009 tidak ditemukan adanya baru filaria. Penderita 

kasus Filaria kronis terdapat 13 penderita yang tersebar dibeberapa 

kecamatan diantaranya Awayan 1 penderita, Batumandi 6 penderita, 

Lampihong 5 penderita, Halong 1 penderita. 

c. Permasalahan 

Terbatasnya sarana dan prasarana yang mendukung bagi 

petugas puskesmas dalam menemukan dan memantau kasus filaria. 

mendapatkan 

isi lingkungan 

d. Harapan 

Disediakannya sarana dan prasarana yang dapat membantu 

kelancaran pelaksanaan program. 


PAGE 37

5. Program Pemeriksaan Haji tahap II 

Pemeriksaan kesehatan tahap II diselenggarakan oleh Dinas 

Kesehatan Kabupaten Balangan pada bulan Nopember 2009 bertempat 

di Rumah Sakit Balangan. 

a. Kegiatan 

1) Pemeriksaan Fisik dan Psikis. 

2) Pemeriksaan Laboratorium. 

3) Pemeriksaan test kehamilan bagi wanita usia subur 

4) Test kebugaran. 

5) Pemeriksaan EKG dan Radiologi bila diperlukan 


Seluruh calon jemaah haji kabupaten Balangan musim haji tahun 

2009/2010. 


1) Berdasarkan Jenis Penyakit Jamaah Calon Haji 

No Jenis Penyakit Jumlah % 

1. Kardiovaskuler 38 35,85 

2. Sal. Pernapasan 

3. Endokrin 9 8,49 

4. Sal. Pencernaan 

5. Sal. Kemih 

6. Neuro Psychiatri 

7. Kebidanan/Kandungan 

8. Otot/Tulang 

9. Gang. Perjalanan 

10. Kulit/Sub Cutan 

11. Lain-lain 

Jumlah 47 44,34 

Dari hasil tabel di atas diketahui penyakit yang banyak di derita oleh 

Jamaah Calon haji adalah Kardiovaskuler. 


PAGE 38

2) Berdasarkan Jamaah Calon Haji Risiko Tinggi 

No Kriteria Jumlah % 

1. Non Risti 48 44,44 

2. Risti 60 55,56 

Jumlah 108 100 

Berdasarkan dari tabel di atas diketahui bahwa Jamaah Calon Haji 

beresiko Tinggi yaitu 55,56%, sehingga pembinaan sebelum 

pemberangkatan perlu ditingkatkan. 

3) Berdasarkan Kelompok Umur 

No Umur(Tahun) Jumlah % 

1. < 50 66 61,11 

2. 50 – 59 29 26,85 

3. 60 – 69 12 11,11 

4. > 70 1 0,93 


Berdasarkan dari tabel di atas diketahui bahwa usia Jamaah Calon 

Haji Kabupaten Balangan yang berangkat ke tanah suci lebih 

banyak pada usia < 50 tahun yaitu 61,11%. 

4) Berdasarkan Jenis Kelamin 

No Jenis Kelamin Jumlah % 

1. Laki-laki 50 46,3 

2. Perempuan 58 53,7 


Berdasarkan dari tabel di atas diketahui bahwa jenis kelamin yang 

lebih banyak adalah perempuan yaitu 53,7%. 

5) Berdasarkan Jenis Pekerjaan 

No Jenis Pekerjaan Jumlah % 

1. Ibu RT 20 18,52 

2. Swasta 23 21,3 

3. Dagang 17 15,74 

4. PNS 26 24,07 

5. Tani 19 17,59 


PAGE 39

6. BUMN 1 0,93 

7. TNI/Polri 2 1,85 

8. Mahasiswa 0 0 

9. Lain-lain 0 0 


Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jenis pekerjaan yang 

terbanyak pada Jamaah calon Haji Kabupaten Balangan adalah 

PNS sebesar 24,07%. 

6) Berdasarkan Jenis Pendidikan 

No Jenis Pendidikan Jumlah % 

1. < SD 48 44,44 

2. SLTP 21 19,44 

3. SLTA 24 22,22 

4. DIII/PT 15 13,89 


Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa pendidikan yang 

tertinggi Jamaah Calon Haji Kabupaten Balangan adalah SLTA 

yaitu sebesar 22,22%. 

7) Berdasarkan Tunda Berangkat 


1. Sakit 0 0 

2. Hamil 1 0,93 

3. Undur Diri 1 0,93 

4. Meninggal Dunia 0 0 

Jumlah 2 1,86 

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa ada Jamaah Calon haji 

kabupaten Balangan yang tunda berangkat yaitu sebesar 1,85%. 

8) Berdasarkan Pernah Berhaji 


1. Belum Pernah 104 96,3 

2. Pernah 4 3,7 



PAGE 40

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Jamaah Calon haji 

Kabupaten Balangan banyak yang belum pernah melaksanakan 

haji yaitu sebesar 96,3%. 


1) Penentuan Jamaah calon haji yang akan berangkat biasanya 

waktunya terlalu pendek sehingga sangat sulit untuk dilakukan 

pembinaan kesehatan sejak dini. 

2) Pencatatan pada buku K3JH oleh Puskesmas kurang lengkap. 

3) Jamaah calon Haji masih banyak yang belum memahami dalam 

hal menjaga kondisi tubuh saat sebelum berangkat dan pada saat 

akan berangkat sehingga banyak ditemui jamaah calon haji yang 

kondisi kesehatannya menurun pada saat keberangkatan. 

e. Harapan 

1) Diharapkan Derpartemen Agama dapat lebih awal memberikan 

daftar jamaah calon haji yang akan diberangkatkan. 

2) Dokter pemeriksa dapat melengkapi pengisian buku K3JH. 

3) Dapat dilakukan penyuluhan kesehatan sejak dini. 

6. Pelacakan Kesehatan Jemaah Haji 14 hari setelah tiba dari Arab 

Saudi 

Kegiatan pelacakan kesehatan jemaah haji 14 hari setibanya dari 

Arab Saudi ini bertujuan untuk mendeteksi adanya penularan penyakit 

Meningitis dan influenza yang dibawa dari Arab Saudi. 

a. Kegiatan 

1) Penyelidikan Epidemiologi 

2) Pencatatan dan Pelaporan 

3) Evaluasi 


PAGE 41

. Sasaran 

Jemaah haji kabupaten Balangan musim haji 2009/2010. 


Pada penyelidikan epidemiologi terhadap 106 orang jemaah Haji 

Balangan tidak ditemukan adanya kasus penyakit Meningitis maupun 

influenza. 


1) Terjadi kesulitan dalam melaksanakan pelacakan karena 

sebagian jama’ah haji tidak berada di tempat atau bepergian ke 

daerah lain. 

2) Masih kurangnya peran serta petugas puskesmas. 

e. Harapan 

Petugas surveillance Puskesmas dapat berperan aktif untuk 

memonitor Jemaah Haji di wilayah kerjanya. 

7. Program TBC 

TBC merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri 

Tubercoluse yang ditularkan melalui percikan dahak penderita TBC aktif 

(BTA positif) kepada orang yang sehat. 

Pengobatan TBC bertujuan untuk memutuskan mata rantai 

penularan dari penderita kepada orang yang sehat. 

a. Kegiatan 

1) Penegakan diagnosa dokter dengan pemeriksaan BTA 

2) Penyuluhan 

3) Pengobatan 

4) Pemeriksaan kontak serumah 

5) Pelacakan penderita mangkir 

6) Supervisi pertribulan 


PAGE 42

7) Cross Check ke BLK propinsi 

8) Validasi data 

9) Monitoring dan Evaluasi 

10) Pencatatan dan Pelaporan 

b. Sasaran 

Sasaran program TBC adalah masyarakat dengan gejala klinis 

TBC, penderita TBC BTA positif maupun BTA negatif rontgen positif dan 

penderita TB anak dengan dasar nilai scoring. 

c. Indikator 

Indikator Nasional yang digunakan dalam program TBC adalah 

Angka Penemuan Kasus TBC BTA(+) / Case Detection Rate (CDR) 

sebesar 80% dari perkiraan kasus TBC BTA(+), Angka Konversi 80%, 

Angka Kesembuhan (CR) 85% dan Angka Kesalahan Laboratorium 

(Error Rate) ≤5%. 

d. Hasil Kegiatan 

Tabel : Kasus TBC per Puskesmas tahun 2009 

No 

1. 

2. 

3. 

4. 

5. 

6. 

7. 

8. 

9. 

10. 

Puskesmas 

Estimasi 

BTA (+) 

Target 

CDR 

(80%) 

24 

25 

17 

7 

19 

9 

20 

6 

29 

17 

Capaian 

Sasaran 

Pencapaian 

(%) 

Paringin 

Lampihong 

Batumandi 

Lok Batu 

Awayan 

Tebing Tinggi 

Juai 

Pirsus 

Halong 

Prg. Selatan 

30 

31 

21 

8 

23 

11 

25 

7 

37 

21 

16 

19 

20 

7 

15 

1 

3 

0 

9 

2 

53% 

61% 

95% 

88% 

65% 

9% 

12% 

0% 

24% 

9% 

Jumlah 215 172 92 43% 

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa dari 10 puskesmas 

yang ada di kabupaten Balangan hanya 2 puskesmas yang dapat 


PAGE 43

mencapai target penemuan kasus TBC BTA (+), sedangkan 8 

puskesmas yang lain masih belum mencapai target. 

Pada kasus tertentu perlu penjelasan medis yang sederhana 

kepada penderita sehingga diharapkan masyarakat benar benar 

memahami tentang penyakit yang dihadapi 

Tabel : Konversi penyakit TBC per Puskesmas tahun 2009 

No Puskesmas Diobati 

1. 

2. 

3. 

4. 

5. 

6. 

7. 

8. 

9. 

10 

. 

Paringin 

Lampihong 

Batumandi 

Lok Batu 

Awayan 

Tebing Tinggi 

Juai 

Pirsus 

Halong 

Prg.Selatan 

4 

7 

3 

3 

0 

1 

1 

0 

2 

0 

Target 

Konversi 

80% 

80% 

80% 

80% 

80% 

80% 

80% 

80% 

80% 

80% 

Capaian 

(Orang) 

3 

7 

3 

2 

0 

1 

1 

0 

2 

0 

Pencapaia 

n 

(%) 

75% 

100% 

100% 

67% 

0% 

100% 

100% 

0% 

100% 

0% 

Jumlah 21 80% 19 90% 

Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa 90% penderita yang 

memulai pengobatan pada triwulan IV tahun 2008 s/d triwulan III tahun 

2009 mengalami konversi pada akhir tahap intensif pengobatan. Hal ini 

menunjukkan bahwa kabupaten Balangan telah mencapai target 

konversi. 

Tabel : Tingkat kesembuhan pasien TBC tahun 2009 


PAGE 44

No 

1. 

2. 

3. 

4. 

5. 

6. 

7. 

8. 

9. 

10 

. 

Puskesmas 

Paringin 

Lampihong 

Batumandi 

Lok Batu 

Awayan 

Tebing Tinggi 

Juai 

Pirsus 

Halong 

Prg.Selatan 

Diobati 

16 

16 

15 

3 

23 

4 

0 

3 

12 

3 

Target 

Sembuh 

85% 

85% 

85% 

85% 

85% 

85% 

85% 

85% 

85% 

85% 

Sembuh 

(Orang) 

6 

16 

12 

3 

23 

3 

0 

3 

11 

1 

Pencapaian 

(%) 

38% 

100% 

80% 

100% 

100% 

75% 

0% 

100% 

92% 

33% 

Jumlah 95 85% 78 82% 

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat kesembuhan 

penderita yang memulai pengobatan di puskesmas pada triwulan I s/d 

IV tahun 2009 masih di bawah target. 

Tabel : Kesalahan dalam pemeriksaan (Error rate) tahun 2009 

No Puskesmas Target (%) Error Rate Mutu 

1. 

2. 

3. 

4. 

5. 

6. 

Paringin 

Lampihong 

Batumandi 

Awayan 

Juai 

Halong 

≤ 5 

≤ 5 

≤ 5 

≤ 5 

≤ 5 

≤ 5 

0% 

2,7% 

0% 

4,2% 

7,1% 

2,9% 

Sangat Baik 

Baik 

Sangat Baik 

Baik 

Kurang 

Baik 

Kabupaten ≤ 5 1,2% Baik 

e. Permasalahan 

Penemuan kasus BTA(+) masih jauh 

dibawah target yang ditentukan, hal ini 

dikarenakan masih kurangnya kesadaran 

masyarakat untuk memeriksakan diri bila 

mengalami gejala mengarah ke TBC 

berhubungan dengan minimnya informasi yang 

diberikan mengenai penyakit TBC. 


PAGE 45

f. Harapan 

1) Lebih ditingkatkannya upaya promosi dan sosialisasi mengenai 

penyakit TBC bagi masyarakat 

2) Penyediaan sarana dan pasarana yang menunjang kelancaran 

pelaksanaan kegiatan program 

3) Peningkatan kerjasama lintas sektoral guna mendukung 

kelancaran pelaksanaan program 

8. Pemberantasan Penyakit Kusta 

Penyakit kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh 

kuman Mycobacterium Leprae yang menyerang saraf tepi, jaringan kulit 

dan jaringan tubuh lainnya ditandai dengan lesi kulit, mati rasa, dapat 

berbentuk bercak keputih putihan atau kemerahan yang mati rasa, 

penebalan saraf tepi disertai gangguan fungsi saraf, adanya kuman / 

bakteri tahan asam dalam kerokan jaringan kulit (BTA) positif. 

Kesabaran dan keuletan petugas sangat berperan dalam 

memotifasi penderita 

a. Kegiatan : 

1) Penemuan penderita baru secara pasif 

2) Penemuan penderita secara aktif 

3) Penemuan penderita melalui kontak survey 

4) Penemuan penderita melalui pemeriksaan anak sekolah 


PAGE 46

. Sasaran : 

Sasaran Program kusta adalah masyarakat dengan gejala klinis 

mengarah pada tanda – tanda penyakit kusta, baik yang sudah 

mendapat pengobatan pada tahun sebelumnya maupun penemuan 

penderita baru. 

c. Hasil Kegiatan : 

1) Provinsi Kalimantan Selatan eliminasi kusta tahun 2009 dengan 

Prevalensi Rate < 1 / 10.000 penduduk. 

2) Pemeriksaan kontak dilakukan pada 301 orang, 3121 siswa 

(survey school) pada SD / MI dan 10 orang sukarelawan. 

3) Jumlah penderita Kusta di kabupaten Balangan tahun 2009 

adalah 8 orang (jenis kusta basah). 

4) Penderita yang mendapatkan pengobatan sampai akhir tahun 

2009 sebanyak 8 orang. 

5) Penderita yang mendapat pengobatan 2008 – 2009 sebanyak 14 

orang 

6) Penemuan penderita baru tahun 2009 sebanyak 8 orang dengan 

prevalensi rate 0,07 / 10.000 penduduk. 

d. Permasalahan : 

1) Masih adanya stigma masyarakat tentang penyakit kusta. 

2) Masih kurangnya pengetahuan petugas kusta puskesmas tentang 

penyakit kusta. 

3) Penemuan penderita lebih banyak bersifat pasif. 

e. Harapan : 

1) Adanya peningkatan upaya promosi kesehatan tentang kusta 

dengan memanfaatkan media yang ada di masyarakat. 

2) Diselenggarakannya pelatihan-pelatihan program kusta bagi 

petugas Puskesmas. 


PAGE 47

3) Adanya peningkatan upaya penemuan penderita secara aktif 

melalui kerjasama lintas sektor dengan melibatkan bidan di desa . 

4) Diupayakannya peningkatan sarana dan prasarana bagi petugas 

kabupaten dan Puskesmas. 

5) Adanya dukungan politis / advokasi dari pemerintah Kabupaten 

Balangan. 

Kebersamaan ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten dengan melakukan 

pembinaan secara langsung di tingkat desa sangat membantu kemajuan dari maju 

mundurnya UKBM 

9. Program Diare 

Diare adalah Berak atau BAB lebih dari 3x atau lebih dengan 

konsistensi cair, berlendir dan kadang-kadang disertai darah. 

a. Kegiatan : 

1) Pengamatan dan pelacakan kasus-kasus Diare. 

2) Kewaspadaan kasus diare ke arah KLB. 

3) Pertemuan rutin petugas program diare. 

b. Sasaran : 

Program diare dengan sasaran masyarakat dengan gejala klinis 

mengarah pada tanda – tanda diare, baik yang sudah mendapat 

pengobatan maupun penemuan penderita baru. 


PAGE 48

c. Hasil Kegiatan : 

Maju terus dengan Posyandu, bersama kita bangun Banua 

menuju masa depan yang lebih baik 

LAPORAN PROGRAM P2 DIARE TAHUN 2009 

PENDERITA 

NO PUSKESMAS 

1 - 4 

JUMLAH 

< 5 Th 

< 1 Th Th 

1 2 3 4 5 6 

1 Paringin 59 96 207 362 

2 Juai 25 67 70 162 

3 Pirsus II 10 44 59 113 

4 Halong 116 225 240 581 

5 Lampihong 23 48 129 200 

6 Batumandi 51 108 185 344 

7 Lok Batu 43 91 137 271 

8 Awayan 8 30 96 134 

9 

10 

Tebing 

Tinggi 

Paringin 

Selatan 

29 121 86 236 

32 76 166 2733 

JUMLAH 396 905 1376 2676 


PAGE 49

Dari tabel di atas diketahui bahwa angka kejadian tertinggi diare berada 

di wilayah kerja Puskesmas Halong dengan penderita terbanyak usia di 

atas 5 tahun sebanyak 240 orang. Sedangkan kasus diare terendah 

terjadi di wilayah kerja Puskesmas Pirsus dengan jumlah kasus 113 

orang. 

d. Permasalahan : 

1) Petugas di beberapa puskesmas masih belum menguasai 

manajemen pelaporan kasus diare. 

2) Pelayanan belum merata terutama di daerah terpencil 

sehubungan dengan keterbatasan sarana dan prasarana di 

lapangan. 

3) Keterlambatan pengumpulan laporan oleh petugas puskesmas 

yang masih sering terjadi. 

4) Kurangnya ketersediaan air bersih dan jamban keluarga 

(terutama di wilayah kerja Puskesmas halong) sehingga kasus 

diare meningkat. 

e. Harapan : 

1) Diselenggarakannya pelatihan bagi petugas puskesmas yang 

belum menguasai manajemen program diare. 

2) Ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang 

pelaksanaan kegiatan di lapangan terutama pada daerah 

terpencil yang sulit dijangkau. 

3) Monitoring oleh pimpinan puskesmas mengenai kelengkapan dan 

ketepatan waktu dalam menanta dan mengumpulkan laporan. 

4) Peningkatan kerja sama lintas sektor dan lintas program dalam 

memberantas kasus diare. 

10. Program ISPA 

ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) merupakan penyakit 

yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran napas mulai 

dari hidung (saluran napas bagian atas) hingga alveoli (saluran napas 


PAGE 50

agian bawah) termasuk jaringan adneksanya, seperti sinus, rongga 

telinga tengah dan pleura. Bila proses ISPA ini terjadi bersamaan 

dengan infeksi akut pada bronchus maka keadaan ini disebut 

Pneumonia. 

a. Sasaran 

Sasaran Program ISPA adalah masyarakat usia Balita dengan 

target penemuan sebesar 10 % dari populasi Balita. 

Target Penemuan Pneumonia Per Puskesmas tahun 2009 

No 

Populasi Balita Target 

Puskesmas 

Penemuan 

1. Paringin 1.442 144 

2. Lampihong 1.472 147 

3. Batumandi 1.005 100 

4. Lok Batu 400 40 

5. Awayan 1.137 113 

6. Tebing Tinggi 552 55 

7. Juai 1.189 118 

8. Pirsus 340 34 

9. Halong 1.739 174 

10. Paringin Selatan 992 99 

Jumlah 10.270 1.027 

Dari tabel di atas diketahui bahwa target penemuan kasus Pneumonia 

tertinggi yaitu Puskesmas Halong karena mempunyai populasi balita 

terbanyak, yaitu sejumlah 1.739 orang. 

b. Hasil Kegiatan 

Dari kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas didapatkan kasus 

ISPA sebagai berikut : 

Penderita ISPA pada Balita di Kab. Balangan tahun 2009 

No Puskesmas Penemuan Penderita ISPA 

< 1 1 – 4 > 4 Komulatif 

tahun tahun tahun 

1. Paringin 115 274 871 1.260 

2. Lampihong 64 267 1308 1639 

3. Batumandi 262 422 1052 1736 

4. Lok Batu 85 258 495 838 

5. Awayan 79 222 999 1300 

6. Tebing Tinggi 132 274 405 811 


PAGE 51

7. Juai 100 128 295 523 

8. Pirsus 22 61 176 259 

9. Halong 166 267 623 1056 

10 Paringin 

62 221 326 609 

Selatan 

Jumlah 1.087 2.347 6.559 9993 

Dari tabel di atas diketahui bahwa penderita ISPA terbanyak yaitu di 

Puskesmas Batumandi dengan jumlah kasus 1736 orang, sedangkan 

penderita ISPA terendah adalah di wilayah kerja Puskesmas Pirsus 

dengan jumlah kasus 259 orang. 

Penemuan kasus Pneumonia di Kab. Balangan tahun 2009 

No 

Puskesmas 

Penemuan Penderita Pneumonia 

< 1 tahun 1 – 4 tahun Komulatif 

1. Paringin 3 3 6 

2. Lampihong 7 9 16 

3. Batumandi 7 3 10 

4. Lok Batu 5 4 9 

5. Awayan 0 0 0 

6. Tebing Tinggi 19 22 41 

7. Juai 16 30 46 

8. Pirsus 0 0 0 

9. Halong 27 46 73 

10 Paringin selatan 2 1 3 

Jumlah 86 118 204 

Dari tabel di atas diketahui bahwa penemuan penderita Pneumonia 

tertinggi yaitu di Puskesmas Halong sebanyak 73 kasus, sedangkan di 

Awayan dan di Pirsus terendah di Puskesmas Pirsus tidak ditemukan 

penderita Pneumonia. 

Penemuan kasus Pneumonia Berat di Kab Balangan tahun 2009 

Pneumonia Berat 

Jumlah 

No Puskesmas Diobati Dirujuk 

< 1 th 1-4 th < 1 th 1-4 th 

Kum % 

1. Paringin 0 1 0 0 0 0 

2. Lampihong 0 0 0 0 0 0 

3. Batumandi 0 0 0 0 0 0 


PAGE 52

4. Lok Batu 0 0 0 0 0 0 

5. Awayan 0 0 0 0 0 0 

6. T. Tinggi 0 0 0 0 0 0 

7. Juai 0 0 0 0 0 10 

8. Pirsus 0 0 0 0 0 0 

9. Halong 0 0 0 0 0 0 

Jumlah 0 0 0 0 0 

Dari tabel di atas diketahui bahwa kasus Pneumonia berat di Kab. 

Balangan ditemukan. 

c. Permasalahan : 

1) Petugas lapangan sebagian besar belum terlatih dalam 

penemuan kasus ISPA dan cara melaporkan kasus ISPA di 

lapangan. 

2) Penemuan dan pelayanan belum merata terutama di desa 

terpencil. 

3) Laporan dari beberapa Puskesmas masih sering terlambat. 

4) Masih kurangnya kerja sama lintas sektor dan lintas program 

dalam penanggulangan kasus ISPA. 

d. Harapan : 

1) Diselenggarakannya pertemuan rutin antara petugas Kabupaten 

dengan petugas Puskesmas. 

2) Tersedianya sarana dan prasarana yang memudahkan petugas 

lapangan dalam melaksanakan pelayanan hingga ke desa 

terpencil. 

3) Pimpinan Puskesmas selalu memonitor laporan bulanan. 

4) Peningkatan kerja sama lintas sektor dan lintas program. 

11. Program P2 Rabies 

Kegiatan program pemberantasan dan penanggulangan Rabies 

pada tahun 2008 meliputi semua kasus gigitan hewan tersangka rabies, 

yang tersebar pada semua puskesmas. 


PAGE 53

a. Kegiatan : 

1) Pelacakan penderita kasus gigitan hewan. 

2) Pemberian Vaksinasi Anti Rabies ( VAR ) pada penderita dengan 

kasus gigitan hewan sebanyak 4 kali pemberian 

3) Penyuluhan tentang penyakit rabies kepada masyarakat. 

4) Meningkatkan kerjasama lintas sektoral dalam penanganan 

hewan penggigit. 

b. Hasil Kegiatan : 

1) Jumlah kasus gigitan yang terjadi adalah 13 kasus yang 

semuanya merupakan kasus gigitan beresiko rabies. 

2) Semua penderita kasus gigitan telah mendapatkan penanganan 

dan penyuntikan VAR. 

3) Semua penderita kasus gigitan telah sembuh dan dinyatakan 

tidak menderita rabies. 

c. Permasalahan : 

1) Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya 

gigitan hewan. 

2) Tidak semua hewan penggigit dapat dibunuh. 

3) Masih kurangnya peran serta dinas terkait dalam penanganan 

kasus rabies. 

4) Masih kurangnya pengetahuan petugas tentang rabies. 

d. Harapan : 

1) Peningkatan usaha promosi mengenai bahaya gigitan hewan. 

2) Penyelenggaraan pelatihan bagi petugas di lapangan guna 

meningkatkan pengetahuan mengenai rabies. 

3) Peningkatan kerjasama lintas sektoral yang dapat mendukung 

keberhasilan pemberantasan penyakit rabies. 


PAGE 54

D. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR 

1. Perumahan 

Jumlah rumah yang ada di Kabupaten Balangan sebanyak 

28.287 buah rumah, dengan jumlah rumah yang yang diperiksa dengan 

target 100 % dan realisasi 13.726 buah rumah (48,52 %). sedangkan 

yang memenuhi syarat kesehatan dari jumlah rumah yang diperiksa 

sebanyak 7345 buah rumah atau 53,51 % dengan target 39 %. 

a. Masalah atau kendala yang dihadapi : 

Rendahnya jumlah rumah yang diperiksa hanya 48,52 % ini 

disebabkan beberapa hal antara lain : tenaga sanitarian di Puskesmas 

masih kurang / belum merata dimana standar untuk tenaga sanitarian 

untuk setiap Puskesmas minimal ada 1 orang dengan pendidikan 

Diploma 3 dan 1 orang Diploma 1 dan juga disebabkan juga minimnya 

pemberdayaan masyarakat / kader kesehatan lingkungan oleh tenaga 

sanitarian Puskesmas. 

b. Alternatif Pemecahan Masalah : 

1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga sanitasi 

puskesmas. 

2) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat / kader dengan 

pelatihan kader khususnya untuk kesehatan lingkungan. 

3) Meningkatkan penyuluhan dan informasi tentang rumah sehat. 

2. Sarana Air Bersih (SAB) 

Jumlah sarana air bersih yang ada di Kabupaten Balangan 

sebanyak 11.520 buah, dengan jumlah cakupan penduduk pemakai 

75.120 orang (71,9 %) sedangkan target cakupan air bersih pedesaan 

60 %. 

Jumlah sarana air bersih (SAB) yang diinfeksi sanitasi target 100 

% dari jumlah SAB yang ada dan realisasi 8.425 buah (73.13 %) dengan 


PAGE 55

tingkat resiko sangat tinggi (AT)/ Tinggi (T) target 0 – 5 % realisasi 

sebanyak 306 buah (3,632 %) untuk tingkat resiko Sedang (S) / 

Rendah (R) target 95 % , realisasi sebanyak 8119 buah (96,37 %). 

Jumlah sarana air bersih (SAB) yang diambil sampel airnya target 

100 % realisasi 3.061 buah (26,57 %) dengan hasil memenuhi syarat 

(MS) target 95 % realisasi 98,27 % atau 3.008 buah dan yang tidak 

memenuhi syarat (TMS) = target 0-5 % realisasi 53 buah (1,73%). 

a. Masalah atau kendala yang dihadapi : 

1) Jumlah SAB yang diinfeksi Sanitasi cukup tinggi (73,13 %) 

dengan tingkat resiko AT / T masih tinggi 3,632 % untuk tingkat 

resiko S / R masih sekitar 96,37 % dan jumlah SAB yang diambil 

sampel airnya hanya 26,57 %. 

2) Masih tingginya angka tingkat resiko hasil infeksi sanitasi AT / T 

ini dapat menggambarkan keadaan sarana air bersih (SAB) dari 

segi konstruksi bangunannya dan jarak dari sumber pencemaran 

yang tidak memenuhi syarat. 

3) Sampel air yang diambil kebanyakan hanya sampel dari segi fisik 

yaitu bau, warna dan kejernihan saja, hal ini dikarenakan 

Laboratorium untuk pemeriksaan sampel air belum ada di 

Kabupaten Balangan sedangkan alatnya sudah ada, tetapi belum 

beroperasi. 


1) Pendidikan dan pelatihan petugas guna menerapkan teknologi 

tepat guna, pembangunan / rehab sarana air bersih (SAB) guna 

menekan angka tingkat resiko hasil infeksi sanitasi AT / T sekecil 

mungkin. 

2) Pembangunan SAB di desa-desa yang angka cakupan air bersih 

rendah. 

3) Pembangunan Laboratorium untuk pemeriksaan air bersih 

sederhana. 


PAGE 56

4) Pembinaan dan bimbingan teknis. 

5) Meningkatkan penyuluhan khususnya tentang syarat-syarat air 

bersih dan juga sarananya. 

3. Jamban Keluarga ( Jaga ) 

Jumlah jamban keluarga (JAGA) yang ada di kabupaten 

Balangan sebanyak 13.164 buah, jumlah cakupan penduduk yang 

menggunakan JAGA target 40 % dengan realisasi 63,7 % atau 66.551 

orang. Sedangkan jumlah JAGA yang diperiksa target 100 % dari jaga 

yang ada, realisasi 9.468 buah (71,92 %) yang memenuhi syarat (MS) 

dari jumlah JAGA yang diperiksa 7.190 buah (75,94 %) yang tidak 

memenuhi syarat (TMS) sebanyak 461 buah (4.869 %). 

Jumlah JAGA yang diinsfeksi sanitasi target 100 % dari JAGA 

yang ada , realisasi 9.468 buah (71,92 %) dengan angka tingkat resiko 

AT/T sebesar 740 buah (7.816 %) dan S/R sebesar 8728 buah (92.18 

%). 

a. Masalah atau kendala yang ada : 

Jumlah pemeriksaan dan insfeksi sanitasi JAGA masih rendah 

dari target yang ada. 


1) Meningkatkan motivasi petugas sanitasi puskesmas dengan 

adanya reward, penilaian kinerja petugas sanitasi. 


4. Pemeriksaan Tempat-Tempat Umum (TTU) 

Jumlah TTU yang ada / terdaftar sebanyak 934 buah dan yang 

diperiksa dengan target 100 % dari TTU yang ada, realisasi 882 buah 

(94,43 %) serta memenuhi syarat kesehatan (MS) dari TTU yang 

diperiksa target 70 % realisasi berjumlah 725 buah (82,2 %) dan yang 

tidak memenuhi syarat (TMS) berjumlah 157 buah (17,8 %). 


PAGE 57


Jumlah pemeriksaan TTU masih kurang dari target yang ada 





5. Pemeriksaan Tempat Pengolahan Makanan (TPM) 

Jumlah TPM yang ada / terdaftar sebanyak 1.086 buah dan yang 

diperiksa dengan target 100 % dari TPM yang ada, realisasi 973 buah 

(89,59%) serta memenuhi syarat kesehatan (MS) dari TPM yang 

diperiksa target 70 % realisasi berjumlah 725 buah (74,51 %) dan yang 

tidak memenuhi syarat (TMS) berjumlah 248 buah (25,49 %). (lampiran ) 


Jumlah pemeriksaan TPM masih kurang dari target yang ada. 





6. Pengawasan Sampah Dan Pestisida 

Jumlah TPA yang ada di Kabupaten Balangan 1 buah dengan 

target pemeriksaan 2 kali dalam setahun dengan realisasi 100 % (2 kali). 

Sedangkan jumlah TPS yang ada 380 buah target diperiksa 100 % 

realisasi 313 buah (82,37 %) dengan hasil memenuhi syarat (MS) 

sebanyak 213 buah (68,05 %) dan yang tidak memenuhi syarat (TMS) 

sebanyak 100 buah (31,95 %). 


PAGE 58

Untuk TP Pestisida yang ada berjumlah 4 buah, terdapat di 

wilayah kerja Puskesmas Lampihong ( 3 buah ) dan Puskesmas 

Batumandi ( 1 buah ). 


Jumlah pemeriksaan TPS masih kurang dari target yang ada 

yaitu 82,37% sedangkan untuk TP Pestisida sudah sesuai target yaitu 

100 % untuk pemeriksaan TP Pestisida. 


1) Penyuluhan kepada masyarakat akan pentingnya pengelolaan 

sampah yang baik dan benar 

2) Meningkatkan motivasi petugas sanitasi puskesmas agar lebih 

aktif lagi melakukan pembinaan dan pengawasan sampah /TP 

pestisida . 


Memasyarakatkan pemahaman unsur gizi tanaman melalui jalur pendidkan bisa 

dijadikan kajian agar generasi muda tidak saja mengenal secara teoritis 

kekayaan alam dan potensi hayati dilingkungannya 


PAGE 59

E. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT 

1. Pemberian Kapsul Vitamin A pada Bayi 

Pemberian kapsul vit.A pada bayi di Kab. Balangan tahun 2009 

Pemberian Kapsul Vitamin A Bayi (%) 

Bulan Pebruari 79 

Bulan Agustus 99 

Dari tabel di atas diketahui bahwa pemberian kapsul Vit. A pada 

bayi, hasil pencapaian bulan Agustus lebih tinggi dibanding bulan 

Pebruari. Dan dari hasil laporan tersebut diketahui bahwa pencapaian 

bulan Pebruari belum mencapai Target, sedangkan pencapaian bulan 

Agustus sudah bisa mencapai target. Adapun target yang harus dicapai 

untuk pemberian kapsul vitamin bayi adalah sekurangnya 90 %. Hal ini 

dikarenakan pemberian kapsul vit. A pada usia bayi baru lahir (0 – 11 

bulan) masih sangat rendah. Sasaran pemberian kapsul vit. A terbanyak 

pada bayi berumur 6 – 11 bulan. 

2. Pemberian Kapsul Vitamin A pada Balita 

Pemberian kapsul Vit. A pada Balita Kab. Balangan tahun 2009 

Pemberian Kapsul Vitamin A Balita (%) 

Bulan Pebruari 92 

Bulan Agustus 95 

Dari tabel di atas diketahui bahwa pemberian kapsul Vit. A pada Balita, 

hasil pencapaian bulan Agustus lebih besar dari bulan Februari. Dan 

dari 

tersebut 

diketahui 

bahwa 

pancapaian 

Pemberian 

tabel 

kapsul vitamin 

Periksa secara rutin kesehatan bayi anda, bayi 

sehat dambaan keluarga 


PAGE 60

A pada balita (anak usia 1 tahun s/d 5 tahun) pada tahun 2009 sudah 

bisa mancapai target. Adapun target pemberian kapsul vitamin A balita 

tahun 2009 adalah sekurangnya 90 %. 

a. Pemberian Kapsul Vitamin A pada Ibu Nifas 

Pemberian Kapsul Vitamin A pada Ibu Nifas = 91 % 

b. Pemberian Tablet Tambah Darah 

Pemberian tablet tambah darah Kab. Balangan tahun 2009 

Pencapaian 

Pemberian Tablet Tambah Darah 

(%) 

Fe 1 94 

Fe 3 76 

Dari tabel di atas diketahui bahwa pemberian tablet darah jenis 

Fe 1 (94 %) lebih tinggi pencapaiannya dibanding dengan jenis Fe 3 (76 

%). Adapun target pemberian tablet tambah darah untuk ibu hamil pada 

tahun 2009 adalah Fe 1 sekurangnya 90 % sedangkan Fe 3 

sekurangnya 80 %. Pemberian Fe 3 belum mencapai target karena 

frekuensi kunjungan ibu hamil ke petugas kesehatan untuk 

mendapatkan tablet Fe sangat rendah. 

Pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 

bulan yaitu 100 % (615 anak). Nilai ini sudah memenuhi target 

nasional. 

F. PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN 

Pelaporan seksi farmasi meliputi laporan obat / Lembar Pelaporan 

dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) / LB3 atau laporan pemakaian 

10 obat terbanyak di Puskesmas. Obat yang paling banyak dipakai yaitu 

Paracetamol (PCT 500 mg) sebanyak 248.090 tablet dan obat yang 

paling sedikit adalah Antaside tab sebanyak 63.047,5 tablet. 

Penggunaan obat jenis Paracetamol 500 mg tertinggi yaitu Puskesmas 


PAGE 61

Batumandi sebanyak 43.205 tablet dan pemakaian terendah yaitu 

Puskesmas Tebing Tinggi sebanyak 8654 tablet. Pemakaian obat jenis 

Antaside tab. tertinggi adalah Puskesmas Awayan sebanyak 11.390 

tablet dan pemakaian terendah di Puskesmas Pirsus II yaitu 3.625 

tablet. 

DATA 10 PEMAKAIAN OBAT TERBANYAK 

TAHUN 2009 

NO NAMA OBAT JML TOTAL 

1 PCT 500mg Tab 248090 

2 Amox 500 mg Tab 123296 

3 CTM Tab 113601 

4 Vit B Comp Tab 103569 

5 Vit C / As.Asc 50 mg 88947 

6 Dexa 0,5 mg Tab 86830 

7 Thiamin Hcl/ Vit B1 Tab 81068 

8 Asam Mefenamat Tab 72001 

9 GG 100 mg Tab 63705 

10 Antasid Tab 63047.5 


PAGE 62

Mencermati pemakaian obat terbanyak (10 pemakaian obat 

terbanyak) di setiap Puskesmas selama satu tahun, penggunaan obat 

bervariasi karena masing-masing Puskesmas terdapat jenis penyakit 

yang berbeda sehingga mempengaruhi jenis obat yang diberikan. 

Menurut analisa penggunaan obat di semua Puskesmas, urutan tertinggi 

adalah obat dengan indikasi infeksi saluran pernapasan dan infeksi 

saluran cerna. 

Persentase Ketersediaan obat tertinggi yaitu Ketoprofen (tablet 

100 mg) yaitu 9.523,81 %, jumlah kebutuhan obat adalah 105 tablet 

dengan ketersediaan obat 10.000 tablet. Hal ini dikarenakan adanya 

variasi obat antialergi. 

Pelaporan alat kesehatan Dinkes Kab. Balangan tahun 2009 

antara lain pengadaan alat kesehatan terbanyak untuk alat-alat 

kedokteran umum (Puskesmas Lampihong, Juai, TebingTinggi, 

Puskesmas Pembantu Uren, Desa III, Tawahan, Tabuan, Inan, Baruh 

Bahinu Dalam), pengadaan alat-alat kedokteran gigi (Puskesmas 

Lokbatu, Puskesmas Urin), alat-alat kedokteran kebidanan dan penyakit 

kandungan Poskesdes antara lain Poskesdes Desa VII Pirsus, Desa VIII 

Pirsus, Sikontan, Paran, Gunung Batu, Merah, Gunung Pandau, 

Harapan Baru, Baruh Bahinu Dalam, Emergency Lamp, Halogen Lamp, 

Bed Genecology dan Doppler. 


PAGE 63

BAB V 

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 

A. SARANA KESEHATAN 

Sarana kesehatan di Kab. Balangan tahun 2009 terdiri dari : 

sarana pelayanan kesehatan (Yankes) menurut laboratorium kesehatan 

(Labkes) 100 % sudah memiliki 4 (empat) spesialis dasar yaitu 11 buah 

(seluruh Puskesmas dan RSUD Balangan). jumlah Puskesmas rawat 

inap berjumlah 1 

buah 

Halong) 

RSUD 

Puskesmas 

(Puskesmas 

serta 

Balangan). 

rawat 

jalan 9 buah (Juai, 

Pirsus, Lampihong, 

Batu 

Paringin, 

Mandi, 

Lokbatu, 

Dukungan pemerintah di bidang kesehatan patut 

dihargai, pembangunan berbagai infrastruktur 

berikut sarana penunjang telah dibangun dan 

terus dikembangkan 

Awayan, Tebing Tinggi dan Paringin Selatan). Puskesmas Pembantu 

berjumlah 27 buah dan 36 Polindes, antara lain ; (1) Pustu Tanah 

Habang Kanan, (2) Pustu Matang Hanau, (3) Pustu Kusambi (wilayah 

kerja Puskesmas Lampihong), (4) Pustu Mantimin, (5) Pustu 

Hamparaya, (6) Pustu Palajau (wilayah kerja Puskesmas Batu Mandi). 

Wilayah kerja Puskesmas Awayan terdiri dari : (7) Pustu Kadondong, (8) 


PAGE 64

Pustu Bihara, (9) Pustu Tundi, (10) Pustu Ambakiang. Wilayah kerja 

Puskesmas Tebing Tinggi yaitu (11) Pustu Ajung. Puskesmas Paringin 

Selatan terdiri dari (12) Pustu Inan, (13) Baruh Bahinu Dalam. 

Puskesmas Paringin terdiri dari (14) Pustu Kalahiang, (15) Pustu Dahai 

dan (16) Pustu Lok Batung. Puskesmas Juai terdiri dari (17) Pustu 

Muara Ninian, (18) Pustu Tawahan dan (19) Pustu Mihu. Puskesmas 

Pirsus meliputi (20) Pustu desa 8 dan (21) Pustu desa 10. Puskesmas 

Halong meliputi (22) Pustu Binju, (23) Pustu Suryatama, (24) Pustu 

Hawuai, (25) Pustu Tabuan, (26) Pustu Uren dan (27) Pustu Gunung 

Riut. Keterbatasan sarana dan prasarana Polindes berkaitan dengan 

penyebab rendahnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan serta 

adanya kematian ibu dan bayi. Jumlah Polindes 36 buah, terbanyak di 

wilayah Puskesmas Batu Mandi. 

Pada tabel 46 diketahui bahwa pada tahun 2009, jumlah 

posyandu di kab. Balangan 173 buah, persentase tertinggi yaitu 

posyandu Madya, terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Lampihong. 

Persentase posyandu aktif yaitu 28 %. Nilai ini sangat rendah 

dibandingkan dengan target nasional. 

Pada tabel 61 dapat dilihat bahwa jumlah Puskesmas keliling di 

Kab. Balangan yaitu 13 buah, jumlah apotek 2 buah, toko obat 7 buah, 

praktek dokter perorangan 9 orang. Jumlah Poskesdes adalah 44 buah. 

Poskesdes terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Awayan dan Juai. 

Jumalh desa siaga 159 buah, sementara itu desa siaga yang aktif 100 % 

(sudah sesuai standar SPM 2010, nilai minimal 80 %). Hal ini 

dikarenakan sudah ada alokasi data tiap desa. 

B. TENAGA KESEHATAN 

Berdasarkan tabel 53 persebaran tenaga kesehatan menurut 

wilayah kerja yaitu terbanyak perawat dan bidan. Jumlah tenaga 

kesehatan di sarana pelayanan kesehatan terbanyak adalah di RSUD 

Balangan (46 orang). Jumlah tenaga terbanyak di wilayah kerja 


PAGE 65

Puskesmas Halong (38 orang), sedangkan jumlah tenaga medis 

berdasarkan lokasi sarana kesehatan, terbanyak di wilayah kerja 

Puskesmas Paringin. 

Jumlah tenaga medis per 100.000 penduduk 

adalah 65 orang. Angka ini masih sangat rendah. Tenaga farmasi, gizi, 

perawat terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Halong. Angka rasio 

tenaga gizi per 100.000 penduduk yaitu 342 jiwa artinya 1 tenaga 

kesehatan melayani 342 orang. 

Jumlah tenaga bidan terbanyak di wilayah kerja Puskesmas 

Lampihong. Rasio tenaga perawat per 100.000 penduduk yaitu 99 jiwa 

dan rasio bidan adalah 91 jiwa. Tenaga kesehatan masyarakat 

terbanyak di Dinas Kesehatan. Hal ini disesuaikan dengan tugas pokok 

dan fungsinya sebagai penyuluh kesehatan serta adanya peningkatan 

sumber daya manusia. Tenaga sanitasi terbanyak di wilayah kerja 

RSUD Balangan, dengan rasio terhadap 100.000 penduduk adalah 552 

jiwa. Tenaga tehnisi medis terbanyak di wilayah kerja RSUD Balangan 

dengan rasio 43 per 100.000 penduduk. Hal ini disesuaikan tehnisi 

medis sangat diperlukan untuk pelayanan kesehatan di RSUD 

Balangan. 

Adapun keadaan pegawai menurut Dinas Kesehatan serta 

Puskesmas di Kab. Balangan yaitu : 

Formasi Jabatan di Dinas Kesehatan Kab. Balangan tahun 2009 

No. Jabatan Formasi Status Jlh 

Jabatan 

1. Kepala Dinas 1 Defenitif 1 

2. Kepala Seksi 1 Defenitif 1 

3. Kabid 3 Defenitif 3 

4. Kepala Subbagian 3 Defenitif 3 

5. Staf Dinkes 43 43 


PAGE 66

Jumlah Pegawai berdasarkan Puskesmas Tahun 2009 

No Puskesmas PNS PTT TKS Jumlah 

1 Paringin 45 - 4 49 

2 Lampihong 33 2 - 35 

3 Batumandi 32 1 1 34 

4 Lok Batu 14 1 - 15 

5 Awayan 23 2 - 25 

6 Tebing Tinggi 20 1 - 21 

7 Juai 20 2 - 22 

8 Pirsus II 14 1 2 17 

9 Halong 36 3 3 45 

10 Paringin Selatan 22 - - 22 

J u m l a h 259 13 10 282 

Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah tenaga kesehatan di 

Kab. Balangan, terbanyak yaitu di wilayah kerja Puskesmas Paringin 

sebanyak 45 orang karena sebelumnya merupakan Puskesmas rawat 

inap dan berlokasi di ibu kota, Kab. Balangan. Jumlah tenaga kesehatan 

terendah yaitu di Puskesmas Lokbatu dan Pirsus karena sesuai dengan 

luas wilayah kerjanya. Rincian tenaga kesehatan (medis dan nonmedis) 

terlampir. 

Permasalahan dalam ketenagaan yaitu kurangnya jumlah tenaga 

(SDM) yang tersedia baik di bidang Kesehatan khususnya di bidang tata 

usaha/tehnis nonkesehatan (kurangnya jenis tenaga Arsiparis, 

Administrasi publik, tehnik komputer) dan tenaga kesehatan yang masih 

kurang adalah dokter gigi (rasionya 2/100.000 jumlah penduduk), 

sehingga perlu adanya penambahan tenaga (tenaga kesehatan) dan 

peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pelatihan. 

Sarana prasarana termasuk peningkatan sumber daya manusia terus 

dikembangkan, rekruitmen tenaga medis untuk Rumah Sakit adalah 

salah satu contoh yang telah dilakukan 


PAGE 67

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN DAN SUMBER DAYA KESEHATAN 

LAINNYA 

Dalam rangka mendukung kegiatan pembangunan kesehatan di 

Kab. Balangan, Dinas Kesehatan didukung melalui dana APBN/DAK, 

APBD I, dan APBD II. Adapun penggunaan alokasi dana terbanyak 

adalah untuk gaji pegawai dan kegiatan program.Untuk Total Anggaran 

Kesehatan tahun 2009 sebesar Rp. 31.859.216.590 dengan alokasi 

anggaran per 1000 penduduk yaitu 285,21. Anggaran APBD Kab/Kota 

sebesar Rp. 23.426.631.590 (73 % dari total anggaran kesehatan). 

Anggaran ini merupakan anggaran kesehatan tertinggi. Nilai ini 

menurun 10% dibandingkan tahun 2008. APBD Propinsi yaitu Rp. 

749.000. 000 (2,35 % dari total anggaran). APBN sebesar Rp 

7.670.585.000 (24 %). Anggaran ini meningkat 20 % dibanding APBN 

tahun 2008. 


PAGE 68

BAB VI 

PENUTUP 

A. KEBERHASILAN DALAM PEMBANGUNAN KESEHATAN 

1. Tingkat keberhasilan penimbangan bayi sebesar 74 % dan Balita 

sebesar 66 %. Persentase berat badan yang naik adalah 67 % (nilai ini 

terdapat peningkatan dibanding tahun 2008). 

2. Pelayanan laborat Puskesmas dan rumah sakit di Kab. Balangan 100 

% memiliki laborat spesialis dasar. 

3. Persentase pelayanan nifas pada tahun 2009 yaitu 100 % ( sesui 

standar SPM). 

4. Kunjungan neonatus pada tahun 2009 melebihi target 100 %. 

5. Cakupan pelayanan anak balita berdasarkan indikator pemberian 

Vitamin A selama 2 (dua) kali menurun dibandingkan data tahun 2008 

yaitu 94 % (sudah memenuhi target nasional pelayanan bayi) di bawah 

garis merah (BGM) keluarga miskin dengan pemberian makanan 

pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan yaitu 100 % (615 

anak). 

6. Jumlah balita gizi buruk 4 orang dan sudah mendapat perawatan. Nilai 

ini telah memenuhi standar SPM (100 %) tahun 2010. Sementara itu 

pelayanan dasar masyarakat miskin yaitu 100 % (sudah sesuai standar 

nasional tahun 2015), dengan jumlah cakupan pelayanan rawat jalan 

sebesar 45 % dan rawat inap 0,05 % (tabel 37). 

7. Pelayanan KB aktif di Kab. Balangan tahun 2009, cakupan peserta KB 

aktif tertinggi yaitu pil (578 %). Angka ini melebihi target nasional 

tahun 2010 (70 %). 

8. Pelayanan KB aktif di Kab. Balangan tahun 2009, cakupan peserta KB 

aktif tertinggi yaitu pil (72 %). Angka ini melebihi target nasional tahun 

2010 (70 %). 


PAGE 69

9. Pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan oleh rumah sakit 

di Kabupaten/Kota yaitu 100 %. 

10. Cakupan Desa/ Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan 

penyelidikan epidemiologi < 24 jam yaitu 100%. 

11. Pemberian Kapsul Vitamin A pada Ibu Nifas = 91 %. Pemberian 

tablet darah jenis Fe 1 (96 %) lebih tinggi pencapaiannya dibanding 

dengan jenis Fe 3 (77 %). Adapun target pemberian tablet tambah 

darah untuk ibu hamil pada tahun 2009 adalah Fe 1 sekurangnya 90 % 

sedangkan Fe 3 sekurangnya 80 %. 

12. Sarana kesehatan di Kab. Balangan tahun 2009 terdiri dari : sarana 

pelayanan kesehatan (Yankes) menurut laboratorium kesehatan 

(Labkes) 100 % sudah memiliki 4 (empat) spesialis dasar yaitu 11 buah 

(seluruh Puskesmas dan RSUD Balangan). jumlah Puskesmas rawat 

inap berjumlah 2 buah (Puskesmas Halong serta RSUD Balangan). 

Puskesmas Pembantu berjumlah 27 buah dan 36 Polindes. 

13. Jumlah Puskesmas keliling di Kab. Balangan yaitu 13 buah, jumlah 

apotek 2 buah, toko obat 7 buah, praktek dokter perorangan 9 orang. 

Jumlah Poskesdes adalah 44 buah. Poskesdes terbanyak di wilayah 

kerja Puskesmas Awayan dan Juai. Jumalh desa siaga 159 buah, 

sementara itu desa siaga yang aktif 100 % (sudah sesuai standar SPM 

2010, nilai minimal 80 %). 

B. HAL – HAL YANG MASIH KURANG DALAM PEMBANGUNAN 

KESEHATAN 

1. Kurangnya jumlah tenaga (SDM) yang tersedia baik di bidang 

Kesehatan maupun KB, khususnya di bidang TU (kurangnya jenis 

tenaga Arsiparis, Administrasi publik dan lainnya). 


PAGE 70

2. Angka kematian perinatal/neonatal dan bayi / IMR (Infant Matarnity 

Rate) atau 15 /1000 kelahiran artinya setiap 1000 kelahiran terdapat 

kasus kematian sebanyak 15 jiwa. 

3. Jumlah kematian ibu melahirkan pada tahun 2009 sejumlah 6 

orang/2.316 kelahiran atau 259 / 100.000 kelahiran artinya setiap 

100.000 kelahiran terdapat kasus 259 kematian bayi dikarenakan 

kasus eklamsi dan pendarahan. 

4. Angka kesakitan penduduk Balangan pada tahun 2009 mengalami 

peningkatan kasus dari pada tahun sebelumnya yaitu 62.248 

orang, nilai Incident Rate (IR) adalah 58,64 %. 

5. Angka kesakitan jenis jenis AFP / Acute Flacid Paralysis (lumpuh layuh 

mendadak) yaitu 13,69 per 100.000 penduduk artinya pada tahun 2009 

kasus AFP di Kab. Balangan yaitu terdapat 4 kasus yang harus 

ditangani. Kasus TB Paru yang ditangani dan sembuh sjumlah 81,97 % 

atau 50 kasus. 

6. Angka kesakitan demam berdarah dengue (DBD) di Kab. Balangan, 

per 100.000 penduduk yaitu 178 kasus. 

7. Angka kesakitan diare juga termasuk tinggi yaitu 25 kasus tiap 100.000 

penduduk dengan kasus tertinggi di wilayah kerja Puskesmas Halong. 

8. Angka kesakitan malaria di wilayah atas (kecamatan Halong) cukup 

tinggi yaitu 319 kasus atau 11 kasus tiap 1000 jumlah penduduk Kab. 

Balangan. 

9. Persentase bayi BGM yaitu 19 % dengan persentase gizi buruk yaitu 

0,2 %. 

10. Pelayanan dasar gigi serta UKGS (Upaya Kesehatan Gigi Anak 

Sekolah) Kabupaten balangan hanya 32 %. Nilai ini sangat rendah, 

karena target nasional yaitu 100 %. Pelayanan gigi tertinggi di wilayah 

kerja Puskesmas Paringin (53 %). 

11. Pelayanan kesehatan sekolah yaitu deteksi tumbuh kembang anak 

balita prasekolah yaitu hanya 4,08 %, pemeriksaan siswa SD/MI hanya 

22 % dan pemeriksaan anak sekolah setingkat SMP/SMU sebanyak 36 


PAGE 71

% artinya nilai ini sangat rendah dibanding target nasional penjaringan 

anak sekolah tahun 2010 (100 %). 

12. Persentase penyuluhan kesehatan secara massa di Kab. Balangan 

tahun 2009 adalah 1,2 %. 

13. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 yaitu 68 %. Nilai ini tergolong masih 

rendah berdasarkan indikator standar minimal (SPM) tahun 2015 yaitu 

95 %. 

14. Pelayanan persalinan dengan komplikasi /komplikasi kebidanan di 

Kab. Balangan 48 %. 

15. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki 

kompetensi kebidanan yaitu 85 %. Kunjungan bayi pada tahun 2009 

menurun 25 %, persentase kunjungannya yaitu 75 %. 

16. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) tahun 

2009 hanya 65 %. Nilai ini masih kurang dibanding standar SPM Kab. 

Balangan adalah 100% pada Tahun 2010. 

17. Pelayanan kesehatan rujukan masyarakat miskin yaitu 1,7 % atau 382 

kasus. Nilai ini masih sangat rendah. Menurut standar seharusnya 100 

%. 

18. Jumlah penderita Kusta di kabupaten Balangan tahun 2009 adalah 8 

orang (jenis kusta basah). Penemuan penderita baru tahun 2009 

sebanyak 8 orang dengan prevalensi rate 0,07 / 10.000 penduduk. 

19. Rumah yang memenuhi syarat kesehatan dari jumlah rumah yang 

diperiksa sebanyak 7345 buah rumah atau 53,51 % dengan target 39 

%. 

20. Jumlah sarana air bersih (SAB) yang diambil sampel airnya target 100 

% realisasi 3.061 buah (26,57 %) dengan hasil memenuhi syarat (MS) 

target 95 % realisasi 98,27 % atau 3.008 buah dan yang tidak 

memenuhi syarat (TMS) = target 0-5 % realisasi 53 buah (1,73%). 

21. Persentase Ketersediaan obat tertinggi yaitu Ketoprofen (tablet 100 

mg) yaitu 9.523,81 %, jumlah kebutuhan obat adalah 105 tablet 

dengan ketersediaan obat 10.000 tablet. 


PAGE 72

22. Rasio tenaga perawat per 100.000 penduduk yaitu 99 jiwa dan rasio 

bidan adalah 91 jiwa. 

23. Tenaga tehnisi medis terbanyak di wilayah kerja RSUD Balangan 

dengan rasio 43 per 100.000 penduduk. 


PAGE 73

RESUME PROFIL KESEHATAN 

KABUPATEN/KOTA BALANGAN 

TAHUN 2009 

NO INDIKATOR ANGKA/NILAI 

No. Lampiran 

A. GAMBARAN UMUM 

1 Luas Wilayah 1,878 Km 2 Tabel 1 

2 Jumlah Desa/Kelurahan 150 Desa/Kel Tabel 1 

3 Jumlah Penduduk 111705 Jiwa Tabel 1 

4 Kepadatan Penduduk /Km 2 59 Jiwa/Km 2 Tabel 1 

5 Jumlah Penduduk Lakilaki 56,380 Jiwa Tabel 2 

6 Jumlah Penduduk Perempuan 55,325 Jiwa Tabel 2 

7 Rasio Beban Tanggungan 42.70648781 Tabel 2 

8 Rasio Jenis Kelamin 101.9 Tabel 2 

9 Pddk 10 th keatas Melek Huruf 3.54 % Tabel 5 

10 Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Lakilaki) 3.66 % Tabel 5 

11 Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Perempuan) 3.45 % Tabel 5 

B. DERAJAT KESEHATAN 

B.1 Angka Kematian 

12 Jumlah Lahir Hidup 2316 Bayi Tabel 6 

13 Jumlah Bayi Mati 36 Bayi Tabel 6 

14 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 16 Tabel 6 

15 Jumlah Balita Mati Balita Tabel 6 

16 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 0 Tabel 6 

17 Jumlah Kematian Ibu Maternal 6 Ibu Tabel 7 

18 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 259.07 Tabel 7 

B.2 Angka Kesakitan 

19 AFP Rate < 15 th 4.00 Tabel 9 

20 TB Paru Sembuh 50.00 % Tabel 9 

21 Pneumonia Balita Ditangani 100 % Tabel 9 

22 HIV/AIDS ditangani % Tabel 10 

23 Infeksi Menular Seksual ditangani #DIV/0! % Tabel 10 

24 Angka Kesakitan DBD 199.00 Tabel 10 

25 DBD ditangani 100.00 % Tabel 10 

26 Angka Kesakitan Diare 2762 Tabel 10 

27 Diare pada Balita ditangani 100 % Tabel 10 

28 Angka Kesakitan Malaria 317.00 Tabel 11 

29 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (PB) #DIV/0! % Tabel 12 

30 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (MB) % Tabel 12 

31 Kasus Penyakit Filariasis ditangani #DIV/0! % Tabel 13 

32 Jumlah Kasus Difteri 0 Kasus Tabel 14 

33 Jumlah Kasus Pertusis 0 Kasus Tabel 14 

34 Jumlah Kasus Tetanus 0 Kasus Tabel 14 

35 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 Kasus Tabel 14 

36 Jumlah Kasus Campak 28 Kasus Tabel 14 

37 Jumlah Kasus Polio 0 Kasus Tabel 14 

38 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 Kasus Tabel 14 

B.3 Status Gizi 

39 Kunjungan Neonatus (KN2) 100.77 % Tabel 15 

40 Kunjungan Bayi 75.87 % Tabel 15 

41 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) #REF! % Tabel 15 

42 BBLR ditangani #REF! % Tabel 15 

43 Balita ditimbang 52.97 % Tabel 16 

44 Balita BB Naik 66.42 % Tabel 16 

45 BGM 18.20 % Tabel 16 

46 Balita Gizi Buruk 0.21 % Tabel 16


No. Lampiran 

C. UPAYA KESEHATAN 

C.1 Pelayanan Kesehatan 

47 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 102.90 % Tabel 17 

48 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 68.23 % Tabel 17 

49 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 85.20 % Tabel 17 

50 Deteksi Dini Tumbang Anak Balita 4.08 % Tabel 18 

51 Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD/MI 22.17 % Tabel 18 

52 Pemeriksaan Kesehatan Siswa SMP/SMU 36.16 % Tabel 18 

53 Peserta KB Baru 77.94 % Tabel 19 

54 Peserta KB Aktif 20.09 % Tabel 19 

55 Peserta KB Aktif (MKJP + Non MKJP) #DIV/0! % Tabel 20 

56 Peserta KB Baru (MKJP + Non MKJP) 800 % Tabel 21 

57 Desa/Kelurahan UCI 65.13 % Tabel 22 

58 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 0.91 % Tabel 23 

59 DropOut Imunisasi DPT1Campak 1.95 % Tabel 23 

60 MPASI Bayi BGM 100 % Tabel 24 

61 Anak Balita Mendapat Vit.A 2x 94.63 % Tabel 24 

62 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100.00 % Tabel 24 

63 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe1 94.17 % Tabel 25 

64 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 76.06 % Tabel 25 

65 WUS dg imunisasi TT5 % Tabel 26 

66 Ketersediaan darah Bumil yg dirujuk #DIV/0! % Tabel 27 

67 Ketersediaan darah Neonatus yg dirujuk 100.00 % Tabel 27 

68 Bumil Risti/Komplikasi 50.47 % Tabel 28 

69 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 51.06 % Tabel 28 

70 Neonatal Risti dirujuk 4.87 % Tabel 28 

71 Neonatal Risti dirujuk dan ditangani 100.00 % Tabel 28 

72 Sarkes dg Kemampuan Yan. Gadar 100.00 % Tabel 29 

73 Desa/Kel. Terkena KLB ditangani < 24 jam 100.00 % Tabel 30 

74 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 2.80 % Tabel 32 

75 Desa/Kel. Dg Garam Beryodium yg baik 12.50 % Tabel 33 

76 Rasio Tambal/Cabut Gigi Tetap 5.80 % Tabel 34 

77 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 32.49 % Tabel 34 

78 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 100.00 % Tabel 34 

79 Peserta Jaminan Kesehatan Pra Bayar 15.74 % Tabel 36 

80 Penduduk Miskin dicakup JPKM 100 % Tabel 37 

81 Penduduk Miskin Mendapat Yankes 45.07 % Tabel 37 

82 Bayi Gakin BGM Mendapat MPASI #DIV/0! % Tabel 37 

83 Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila 20.65 % Tabel 39 

84 WUS yang diberi Kapsul Yodium #DIV/0! % Tabel 40 

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 

85 Sarkes yang memiliki Labkes #DIV/0! % Tabel 43 

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 

86 Rumah Tangga berPHBS 25.59 % Tabel 45 

87 Posyandu Aktif 27.75 % Tabel 46 

C.4 Keadaan Lingkungan 

88 Rumah yang diperiksa kesehatannya 48.52 % Tabel 47 

89 Rumah Sehat 53.51 % Tabel 47 

90 Keluarga yang diperiksa air bersihnya 100.00 % Tabel 48 

91 Keluarga yang memiliki akses air bersih 100 % Tabel 48 

92 KK memiliki Jamban 45.57 % Tabel 49 

93 KK memiliki Jamban Sehat 53.51 % Tabel 49 

94 KK memiliki Tempat Sampah 45.57 % Tabel 49 

95 KK memiliki Tempat Sampah Sehat 53.51 % Tabel 49 

96 KK memiliki Pengelolaan Air Limbah 56288.75 % Tabel 49 

97 KK memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 428.52 % Tabel 49 

98 TUPM Sehat 73.49 % Tabel 50 

99 Institusi dibina Keslingnya 89.28 % Tabel 51 

100 Rmh/Bangn diperiksa Jentik Nyamuk Aedes 48.52 % Tabel 52 

101 Rmh/Bangn bebas Jentik Nyamuk Aedes 53.51 % Tabel 52


No. Lampiran 

D. SUMBERDAYA KESEHATAN 

D.1 Tenaga Kesehatan 

102 Jumlah Tenaga Medis 19 Orang Tabel 53 

103 Jumlah Tenaga Perawat dan Bidan 225 Orang Tabel 53 

104 Jumlah Tenaga Farmasi 22 Orang Tabel 53 

105 Jumlah Tenaga Gizi 13 Orang Tabel 53 

106 Jumlah Tenaga Tehnisi Medis 22 Orang Tabel 53 

107 Jumlah Tenaga Sanitasi 17 Orang Tabel 53 

108 Jumlah Tenaga Kesmas 24 Orang Tabel 53 

109 Jumlah Tenaga Kesehatan 342 Orang Tabel 53 

110 Jumlah Tenaga Dokter Spesialis 0 Orang Tabel 55 

111 Jumlah Tenaga Dokter Umum 17 Orang Tabel 55 

112 Jumlah Tenaga Dokter Gigi 2 Orang Tabel 55 

D.2 Pembiayaan Kesehatan 

113 Total Anggaran Kesehatan 31,859,216,590.00 Rp. Tabel 60 

114 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 73.53 % Tabel 60 

115 Anggaran Kesehatan Perkapita 100.00 % Tabel 60 

D.3 Sarana Kesehatan 

116 Jumlah Desa Siaga 120 Desa Tabel 62 

117 Jumlah Polindes 44 Polindes Tabel 62 

118 Jumlah Posyandu 36 Psyd Tabel 62

TABEL 1 

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, 

DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN 


TAHUN 2009 

LUAS JUMLAH 

JUMLAH JUMLAH RATARATA KEPADATAN 

NO KECAMATAN WILAYAH PENDUDUK RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK 

(km 2 DESA KELURAHAN DESA+KEL. 

) TANGGA (KK) TANGGA (KK) /km 2 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 

1 BATUMANDI 147.96 18 0 18 15,521 4,035 3.8 104.9 

2 AWAYAN 142.57 23 0 23 13,614 3,419 4.0 95 

3 TEBING TINGGI 257.25 10 0 10 6,294 1,616 3.9 24 

4 JUAI 386.88 21 0 21 16,293 4,396 3.7 42 

5 LAMPIHONG 96.96 27 0 27 16,667 4,104 4.1 171.9 

6 PARINGIN 100.04 15 2 17 15,925 4,214 3.8 159 

7 PARINGIN SELATAN 86.8 15 1 16 11,574 2,978 3.9 133 

8 HALONG 659.84 21 0 21 15,817 4,572 3.5 24 

JUMLAH (KAB/KOTA) 1,878 150 3 153 111,705 29,334 3.8 59 

Sumber : Registrasi Penduduk, Badan Pusat Statistik Kab. Balangan Tahun 2009

TABEL 2 

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, 

RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN 


TAHUN 2009 

NO 

KECAMATAN 

JUMLAH 

PENDUDUK 

JUMLAH PENDUDUK 

LAKILAKI (TAHUN) 

PEREMPUAN (TAHUN) 

=65 JML =65 JML 

RASIO 

BEBAN 

TANG 

GUNGAN 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 

RASIO 

JENIS 

KELAMIN 

1 BATUMANDI 15,521 7,836 7,685 #DIV/0! 102.0 

2 AWAYAN 13,614 6,784 6,830 #DIV/0! 99.3 

3 TEBING TINGGI 6,294 3,172 3,122 #DIV/0! 101.6 

4 JUAI 16,293 8,330 7,963 #DIV/0! 104.6 

5 LAMPIHONG 16,667 154 508 1,131 4,002 1,515 473 8,315 178 708 1,142 4,185 2,151 768 8,352 42.7 99.6 

6 PARINGIN 15,925 7,957 7,968 #DIV/0! 99.9 

7 PARINGIN SELATAN 11,574 5,861 5,713 #DIV/0! 102.6 

8 HALONG 15,817 8,125 7,692 #DIV/0! 105.6 

JUMLAH (KAB/KOTA) 111,705 154 508 1,131 4,002 1,515 473 56,380 178 708 1,142 4,185 2,151 768 55,325 42.7 101.9 

Sumber : Registrasi Penduduk, Badan Pusat Statistik Kab. Balangan Tahun 2009 

Hasil Survei Data SIKA Kec. Lampihong 

Catatan : Jumlah kolom 10 + kolom 17 = kolom 3

TABEL 3 

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR 

KABUPATEN BALANGAN 

TAHUN 2009 

NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) 

JUMLAH PENDUDUK 

LAKILAKI PEREMPUAN LAKILAKI+PEREMPUAN 

1 2 3 4 5 

1 < 1 

2 0 4 4,701 4,577 9,278 

3 5 9 4,672 4,416 9,088 

4 10 14 5,820 5,028 10,848 

5 15 19 5,747 5,405 11,152 

6 20 24 4,221 3,433 7,654 

7 25 29 4,468 4,317 8,785 

8 30 34 4,702 3,998 8,700 

9 35 39 3,850 3,829 7,679 

10 40 44 3,601 3,525 7,126 

11 45 49 3,537 3,368 6,905 

12 50 54 2,756 1,883 4,639 

13 55 59 2,271 1,933 4,204 

14 60 64 1,050 1,078 2,128 

15 60 + 2,799 3,839 6,638 

JUMLAH (KAB/KOTA) 54,195 50,629 104,824 

Sumber :Badan Pusat Statistik, Tengah Tahun 2009

TABEL 4 

PERSENTASE PENDUDUK LAKILAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS DIRINCI MENURUT 

TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN 


TAHUN 2009 

LAKILAKI 

PEREMPUAN 

NO 

KECAMATAN 

TIDAK/ 

BELUM 

PERNAH 

SEKOLAH 

TIDAK/ 

BELUM 

TAMAT SD 

SD/MI 

SLTP/ MTs SLTA/ MA 

AK/ DIPLO 

MA 

UNIVERSITA 

S 

JUMLAH 

TIDAK/ 

TIDAK/ 

BELUM 

BELUM 

PERNAH 

TAMAT SD 

SEKOLAH 

SD/MI 

SLTP/ MTs SLTA/ MA 

AK/ DIPLO 

MA 

UNIVERSITA 

S 

JUMLAH 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 

1 BATUMANDI 17 2853 1053 616 119 35 4693 6 3487 1287 753 145 43 5721 

2 AWAYAN 31 1505 598 358 72 34 2598 17 1839 731 437 88 41 3153 

3 TEBING TINGGI 34 2349 247 87 11 2 2730 23 2871 302 106 13 3 3318 

4 JUAI 35 2654 953 469 78 31 4220 14 3244 1165 574 96 38 5131 

5 LAMPIHONG 15 2658 810 544 113 53 4193 7 3248 990 665 138 65 5113 

6 PARINGIN 12 1943 929 929 144 112 4069 10 2375 1136 1135 175 137 4968 

7 PARINGIN SELATAN 1791 710 509 73 44 3127 2189 868 622 89 54 3822 

8 HALONG 63 2229 890 504 120 23 3829 36 2724 1087 616 147 28 4638 

JUMLAH (KAB/KOTA) 207 17,982 6,190 4,016 730 334 29,459 113 21,977 7,566 4,908 891 409 35,864 

Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Balangan Tahun 2009 

Ket : Jumlah siswa SD/MI : 39.959 orang

TABEL 5 

PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF 


TAHUN 2009 

JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS 

NO KECAMATAN 

LAKILAKI PEREMPUAN LAKILAKI + PEREMPUAN 

JUMLAH MELEK HURUF % JUMLAH MELEK HURUF % JUMLAH MELEK HURUF % 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 

1 BATUMANDI 

2 AWAYAN 

3 TEBING TINGGI 

4 JUAI 

5 LAMPIHONG 

6 PARINGIN 

7 PARINGIN SELATAN 

8 HALONG 

7,145 182 2.55 8,732 164 1,88 15,877 346 2.2 

4,468 139 3.11 5,461 328 6,00 9,929 467 4.7 

2,612 79 3.02 3,193 61 1,91 5,805 140 2.4 

6,877 839 12.20 8,406 438 5,21 15,283 1,277 8.4 

7,010 83 1.18 7,644 385 4,50 14,654 468 3.2 

6,254 73 1.17 7,644 264 3,45 13,898 337 2.4 

4,655 34 0.73 5,689 187 3,29 10,344 221 2.1 

7,521 274 3.64 9,193 102 1,11 16,714 376 2.2 

JUMLAH (KAB/KOTA) 

46,542 1,703 3.7 55,962 1,929 3.4 102,504 3,632 3.5 

Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Balangan Tahun 

2009

TABEL 6 

JUMLAH KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT KECAMATAN 


TAHUN 2009 

NO KECAMATAN PUSKESMAS 

LAHIR HIDUP 

JUMLAH 

LAHIR MATI 

LAHIR HIDUP+ 

LAHIR MATI 

JUMLAH BAYI 

MATI 

JUMLAH BALITA 

JUMLAH BALITA 

MATI 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 

1 BATUMANDI BATUMANDI 265 2 267 3 812 0 

LOK BATU 80 1 81 4 335 0 

2 AWAYAN AWAYAN 251 3 254 0 881 0 

3 TEBING TINGGI TEBING TINGGI 89 2 91 3 524 0 

4 JUAI JUAI 234 3 237 2 1,053 0 

PIRSUS 42 0 42 1 240 0 

5 LAMPIHONG LAMPIHONG 379 3 382 6 1,009 0 

6 PARINGIN PARINGIN 304 4 308 7 1,023 0 

7 PARINGIN SELATAN PARINGIN SELATAN 197 3 200 2 713 0 

8 HALONG HALONG 475 5 480 8 1,705 0 

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,316 26 2,342 36 8,295 

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 15.5 

Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga, Seksi KIA, Dinas Kesehatan Kab.Balangan 

Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi

TABEL 7 

JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL MENURUT KECAMATAN 


TAHUN 2009 


JUMLAH LAHIR 

HIDUP 

JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL 

KEMATIAN KEMATIAN KEMATIAN JUMLAH 

IBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS 

1 2 3 4 5 6 7 8 

1 BATUMANDI BATUMANDI 265 

LOK BATU 80 

2 AWAYAN AWAYAN 251 

3 TEBING TINGGI TEBING TINGGI 89 

4 JUAI JUAI 234 

PIRSUS 42 

5 LAMPIHONG LAMPIHONG 379 

6 PARINGIN PARINGIN 304 1 1 

7 PARINGIN SELATAN PARINGIN SELATAN 197 1 1 

8 HALONG HALONG 475 4 4 

 

 


2,316 6 6 

ANGKA KEMATIAN IBU MATERNAL (DILAPORKAN) 259.1 


Keterangan: 

Jumlah kematian ibu maternal = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas

TABEL 8 

JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTAS 

DAN RASIO KORBAN LUKA DAN MENINGGAL TERHADAP JUMLAH PENDUDUK 

DIRINCI MENURUT KECAMATAN 

TAHUN 

2009 

NO 

KECAMATAN 

JUMLAH 

KEJADIAN 

KECELAKAAN 

MATI 

LUKA 

BERAT 

JUMLAH KORBAN 

LUKA 

RINGAN 

JML 

% THD TOTAL 

KORBAN 

MATI 

LUKA BERAT 

% KORBAN 

LUKA 

RINGAN 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 

JML 

1 BATUMANDI 31 3 8 30 41 

2 AWAYAN 14 2 1 16 19 

3 TEBING TINGGI 17 0 0 17 17 

4 JUAI 9 2 1 12 15 

5 LAMPIHONG 7 1 1 8 10 

6 PARINGIN 78 6 2 74 82 

7 PARINGIN SELATAN 5 4 2 8 14 

8 HALONG 34 1 0 36 37 

19 7.32 19.51 73.17 100 

9 10.53 5.26 84.21 100 

8 100.00 100 

7 13.33 6.67 80.00 100 

5 10.00 10.00 80.00 100 

39 7.32 2.44 90.24 100 

7 28.57 14.29 57.14 100 

18 2.70 97.30 100 

JUMLAH (KAB/KOTA) 195 19 15 201 

RASIO PER 100.000 PENDUDUK 

235 112 8.09 6.38 85.53 100 

210.38 

Sumber : Polres Balangan, LB 1 (SIMPUS) 2009

TABEL 9 

AFP RATE, % TB PARU SEMBUH, DAN PNEUMONIA BALITA DITANGANI 

KABUPATEN/KOTA 

TAHUN 

BALANGAN 

2009 

NO KEC. / INSTANSI PUSK./INSTANSI 

AFP < 15 

TH 

TB PARU 

KLINIS (+) DIOBATI SEMBUH % SEMBUH 

JML 

PENDERITA 

PNEUMONIA 

JML PEND 

BALITA 

BALITA 

DITANGANI 

% BALITA 

DITANGANI 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 

1 BATUMANDI BATUMANDI 0 20 3 3 3 100.00 10 10 10 100 

LOK BATU 0 7 3 3 2 66.67 9 9 9 100 

2 AWAYAN AWAYAN 0 15 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 

3 TEBING TINGGI TEBING TINGGI 0 1 1 1 1 100.00 41 41 41 100 

4 JUAI JUAI 2 3 1 1 1 46 46 46 100 

PIRSUS 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 

5 LAMPIHONG LAMPIHONG 1 19 7 7 7 100.00 16 16 16 100 

6 PARINGIN PARINGIN 0 16 4 4 3 75.00 6 6 6 100 

7 PARINGIN SELATAN PARINGIN SELATAN 0 2 0 0 0 #DIV/0! 3 3 3 100 

8 HALONG HALONG 1 9 2 2 2 100.00 73 73 73 100 

9 RUMAH SAKIT RSU BALANGAN 0 40 31 40 31 77.50 9 9 9 100 

JUMLAH (KAB/KOTA) 4 132 52 61 50 81.97 213 213 213 100 

ANGKA KESAKITAN 13.69 118.17 190.68 

Sumber: Bidang P2MPL Dinas Kesehatan Kab. Balangan 

Keterangan: [a] Per penduduk risiko 

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS

TABEL 10 

HIV/AIDS DITANGANI, INFEKSI MENULAR SEKSUAL DIOBATI, DBD DITANGANI DAN DIARE PADA BALITA DITANGANI 


TAHUN 2009 

HIV/AIDS IMS DBD DIARE 


JML KASUS DITANGANI 

% 

DITANGANI 

JML 

KASUS 

DIOBATI 

% DIOBATI 

JML 

KASUS 

DITANGANI 

% 

DITANGANI 

JML DIARE 

PADA BALITA 

DIARE PADA 

BALITA 

DITANGANI 

% DITANGANI 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 15 16 

1 BATUMANDI BATUMANDI 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 1 1 100 344 344 100 

LOK BATU 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 271 271 100 

2 AWAYAN AWAYAN 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 3 3 100 134 134 100 

3 TEBING TINGGI TEBING TINGGI 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 1 1 100 236 236 100 

4 JUAI JUAI 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 8 8 100 162 162 100 

PIRSUS 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 113 113 100 

5 LAMPIHONG LAMPIHONG 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 200 200 100 

6 PARINGIN PARINGIN 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 18 18 100 362 362 100 

7 PARINGIN SELATAN PARINGIN SELATAN 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 20 20 100 273 273 100 

8 HALONG HALONG 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 11 11 100 581 581 100 

9 RUMAH SAKIT RSU BALANGAN 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 137 137 100 86 86 100 

JUMLAH (KAB/KOTA) ` #DIV/0! 199.00 199.00 100 2,762.00 2,762.00 100 

ANGKA KESAKITAN #VALUE! 178.15 24.7258404 


Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS

TABEL 12 

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT 


TAHUN 

BALANGAN 

2009 

KUSTA 

NO KECAMATAN 

PUSKESMAS 

PEND PB RFT PB % RFT PB PEND MB RFT MB % RFT MB 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 

1 BATUMANDI BATUMANDI #DIV/0! #DIV/0! 

LOK BATU #DIV/0! 2 #DIV/0! 

2 AWAYAN AWAYAN #DIV/0! #DIV/0! 

3 TEBING TINGGI TEBING TINGGI #DIV/0! 1 #DIV/0! 

4 JUAI JUAI #DIV/0! #DIV/0! 

PIRSUS #DIV/0! #DIV/0! 

5 LAMPIHONG LAMPIHONG #DIV/0! 1 #DIV/0! 

6 PARINGIN PARINGIN #DIV/0! 2 #DIV/0! 

7 PARINGIN SELATAN PARINGIN SELATAN #DIV/0! 2 #DIV/0! 

8 HALONG HALONG #DIV/0! #DIV/0! 

JUMLAH (KAB/KOTA) #DIV/0! 8 


Keterangan : Penderita PB tahun X 1, Penderita MB tahun X 2 

X = tahun data.

TABEL 11 

PERSENTASE PENDERITA MALARIA DIOBATI 


TAHUN 2009 


MALARIA 

KLINIS POSITIF % POSTIF DIOBATI % DIOBATI 

1 2 3 4 5 6 7 8 

1 BATUMANDI BATUMANDI 6 6 100 6 100 

LOK BATU 10 5 50 10 100 

2 AWAYAN AWAYAN 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 

3 TEBING TINGGI TEBING TINGGI 37 15 41 37 100 

4 JUAI JUAI 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 

PIRSUS 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 

5 LAMPIHONG LAMPIHONG 2 0 0 2 100 

6 PARINGIN PARINGIN 9 0 0 9 100 

7 PARINGIN SELATAN PARINGIN SELATAN 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 

8 HALONG HALONG 319 278 87 319 100 

9 RUMAH SAKIT RSU BALANGAN 13 13 100 13 100 

JUMLAH (KAB/KOTA) 396 317 80 396 100 

ANGKA KESAKITAN (API/AMI) PER 1000 PDDK 3.55 10.81 


Ket : API untuk wilayah Jawa dan Bali (Malaria positif per 1000 penduduk) 

AMI untuk wilayah luar Jawa dan Bali (Malaria klinis per 1000 penduduk)

TABEL 13 

KASUS PENYAKIT FILARIASIS DITANGANI 


TAHUN 2009 

PENDERITA PENY FILARIASIS 


JUMLAH DITANGANI % DITANGANI 

1 2 3 4 5 6 

1 BATUMANDI BATUMANDI #DIV/0! 

LOK BATU #DIV/0! 

2 AWAYAN AWAYAN #DIV/0! 

3 TEBING TINGGI TEBING TINGGI #DIV/0! 

4 JUAI JUAI #DIV/0! 

PIRSUS #DIV/0! 

5 LAMPIHONG LAMPIHONG #DIV/0! 

6 PARINGIN PARINGIN #DIV/0! 

7 PARINGIN SELATAN PARINGIN SELATAN #DIV/0! 

8 HALONG HALONG #DIV/0! 

JUMLAH (KAB/KOTA) #DIV/0! 

Sumber: Bidang P2MPL Dinas Kesehatan Kab. Balangan

TABEL 14 

JUMLAH KASUS DAN ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) 


TAHUN 

BALANGAN 

2009 


JUMLAH KASUS PD3I 

TETANUS 

DIFTERI PERTUSIS TETANUS 

CAMPAK POLIO HEPATITIS B 

NEONATORUM 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 

1 BATUMANDI BATUMANDI 

LOK BATU 


3 TEBING TINGGI TEBING TINGGI 1 


PIRSUS 

5 LAMPIHONG LAMPIHONG 6 

6 PARINGIN PARINGIN 

7 PARINGIN SELATAN PARINGIN SELATAN 2 

8 HALONG HALONG 10 

JUMLAH (KAB/KOTA) 28 


TABEL 15 

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS, BAYI DAN BAYI BBLR YANG DITANGANI 


TAHUN 2009 


NEONATUS BAYI BAYI LAHIR 

JUMLAH KN % JML BAYI KUNJ % 

JML 

LAHIR 

HIDUP 

DITIMBANG 

% 

DITIMBANG 

BBLR 

% BBLR 

BBLR 

DITANGANI 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 

% BBLR 

DITANGANI 

1 BATUMANDI BATUMANDI 243 267 91.01 259 228 113.60 265 265 100 6 2.26 6 100 

LOK BATU 106 81 130.86 70 54 129.63 80 80 100 4 5.00 4 100 

2 AWAYAN AWAYAN 278 254 109.45 224 180 124.44 251 251 100 3 1.20 3 100 

3 TEBING TINGGI TEBING TINGGI 82 91 90.11 86 75 114.67 89 89 100 #DIV/0! 

4 JUAI JUAI 273 237 115.19 270 196 137.76 234 234 100 2 0.85 2 100 

PIRSUS 41 42 97.62 66 49 134.69 42 42 100 #DIV/0! 

5 LAMPIHONG LAMPIHONG 336 382 87.96 307 235 130.64 379 379 100 6 1.58 6 100 

6 PARINGIN PARINGIN 330 308 107.14 305 225 135.56 304 304 100 8 2.63 8 100 

7 PARINGIN SELATAN PARSEL 217 200 108.50 185 150 123.33 197 100 51 #DIV/0! 

8 HALONG HALONG 418 480 87.08 408 262 155.73 475 475 100 27 5.68 28 104 

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,324 2,342 100.77 2,180 1,654 75.87 2,316 2,219 95.81 56 2.42 57 2 


Ket. : Angka cakupan Neonatus di wilayah kerja Pusk. Lokbatu, Awayan, Juai, Paringin, Paringin Selatan melebihi target karena adanya kunjungan dari luar wilayah.

TABEL 16 

STATUS GIZI BALITA DAN JUMLAH KECAMATAN RAWAN GIZI 


TAHUN 

BALANGAN 

2009 


BALITA 

YANG 

ADA 

JUMLAH BALITA 

DITIMBANG BB NAIK BGM 

Gizi 

Buruk 

% BALITA 

DITIMBANG BB NAIK BGM 

Gizi 

Buruk 

KEC 

BEBAS 

RAWAN 

GIZI 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 

1 BATUMANDI BATUMANDI 353 286 229 16 3 81.02 80.07 5.59 1.05 0 

LOK BATU 479 229 141 16 0 47.81 61.57 6.99 0 

2 AWAYAN AWAYAN 413 210 157 88 0 50.85 74.76 41.90 0 

3 TEBING TINGGI TEBING TINGGI 94 55 39 1 0 58.51 70.91 1.82 0 

4 JUAI JUAI 619 274 189 30 0 44.26 68.98 10.95 0 

PIRSUS 232 93 64 7 0 40.09 68.82 7.53 0 

5 LAMPIHONG LAMPIHONG 442 272 153 65 0 61.54 56.25 23.90 0 

6 PARINGIN PARINGIN 455 197 114 77 1 43.30 57.87 39.09 0.51 0 

7 PARINGIN SELATAN PARINGIN SELATAN 322 187 100 14 0 58.07 53.48 7.49 0 

8 HALONG HALONG 138 76 62 28 0 55.07 81.58 36.84 0 

JUMLAH (KAB/KOTA) 3,547 1,879 1,248 342 4 52.97 66.42 18.20 0.21 

Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga, Seksi Gizi, Dinas Kesehatan Kab.Balangan

TABEL 17 

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K1, K4), PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN DAN IBU NIFAS 


TAHUN 

BALANGAN 

2009 

NO 

KECAMATAN 

PUSKESMAS 

IBU HAMIL 

JUMLAH K1 % K4 % JUMLAH 

IBU BERSALIN 

DITOLONG 

NAKES 

% JUMLAH 

IBU NIFAS 

MENDAPAT 

YAN.NIFAS 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 

1 BATUMANDI BATUMANDI 267 274 103 230 86.14 255 262 102.75 243 267 109.88 

LOK BATU 116 120 103 62 53.45 111 76 68.47 106 81 76.415 

2 AWAYAN AWAYAN 305 239 78 188 61.64 292 190 65.07 278 254 91.367 

3 TEBING TINGGI TEBING TINGGI 91 115 126 54 59.34 86 58 67.44 82 91 110.98 

4 JUAI JUAI 300 272 91 191 63.67 286 232 81.12 273 237 86.813 

PIRSUS 45 54 120 27 60.00 43 37 86.05 41 42 102.44 

5 LAMPIHONG LAMPIHONG 370 371 100 288 77.84 353 354 100.28 336 382 113.69 

6 PARINGIN PARINGIN 363 379 104 261 71.90 347 276 79.54 347 308 88.761 

7 PARINGIN SELATAN PARINGIN SELATAN 239 261 109 160 66.95 228 189 82.89 217 200 92.166 

8 HALONG HALONG 460 545 118 283 61.52 439 405 92.26 418 480 114.83 

% 

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,556 2,630 103 1,744 68.23 2,440 2,079 85.20 2,341 2,342 100.04 


Ket : Angka cakupan K1 di Pusk. Batu Mandi, Juai, Paringin, dan Halong, serta K4 di Pusk. Tebing Tinggi, Pirsus, Paringin Selatan 

juga kasus ibu bersalin dan ibu nifas yang ditolong oleh nakes di Pusk. Juai melebihi target disebabkan adanya kunjungan dari luar wilayah setempat.

TABEL 18 

CAKUPAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA, PEMERIKSAAN KESEHATAN SISWA SD/SMP/SMU 


TAHUN 

BALANGAN 

2009 

ANAK BALITA (PRA SEKOLAH) SISWA SD/MI SISWA SMP/SMU 


JUMLAH DIDETEKSI % JUMLAH DIPERIKSA % JUMLAH DIPERIKSA % 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 

1 BATUMANDI BATU MANDI, LOKBATU 1,147 39 3.40 1,861 378 20.31 462 166 

2 AWAYAN AWAYAN 881 1,452 358 24.66 213 77 

3 TEBING TINGGI TEBING TINGGI 524 79 15.08 966 233 24.12 186 60 

4 JUAI JUAI, PIRSUS 1,293 1,998 451 22.57 586 218 

5 LAMPIHONG LAMPIHONG 1,009 109 10.80 1,936 384 19.83 219 94 

6 PARINGIN PARINGIN 1,033 112 10.84 1,860 439 23.60 1,060 378 35.66 

7 PARINGIN SELATAN PARINGIN SELATAN 713 1,328 280 21.08 174 60 34.48 

8 HALONG HALONG 1,705 2,448 547 22.34 457 161 

JUMLAH (KAB/KOTA) 8,305 339 4.08 13,849 3,070 22.17 3,357 1,214 36.16 

Sumber : Bidang Promkes, Seksi Usaha Kesehatan Sekolah, Dinas Kesehatan Kab. Balangan 

Keterangan : Persentase Deteksi tumbuh kembang (Balita/Prasekolah, SD/MI/SMP/SMU) masih 

sangat rendah, belum mencapai target. 

Hal ini dikarenakan pada tahun 2009 belum ada alokasi dana untuk kegiatan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak

TABEL 19 

JUMLAH PUS, PESERTA KB, PESERTA KB BARU, DAN KB AKTIF 

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS 


TAHUN 

BALANGAN 

2009 

PESERTA KB BARU 

PESERTA KB AKTIF 

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PUS 

JUMLAH % JUMLAH % 

1 2 3 4 5 6 7 8 

1 BATUMANDI BATU MANDI, LOKBATU 3,058 2,280 74.56 616 20.14 

2 AWAYAN AWAYAN 3,480 3,088 88.74 620 17.82 

3 TEBING TINGGI TEBING TINGGI 1,194 850 71.19 249 20.85 

4 JUAI JUAI, PIRSUS 3,556 2,537 71.34 606 17.04 

5 LAMPIHONG LAMPIHONG 3,480 3,088 88.74 620 17.82 

6 PARINGIN PARINGIN 4,042 3,368 83.33 917 22.69 

7 PARINGIN SELATAN PARINGIN SELATAN 2,260 1,821 80.58 459 20.31 

8 HALONG HALONG 4,013 2,518 62.75 953 23.75 

JUMLAH (KAB/KOTA) 25,083 19,550 77.94 5,040 20.09 

Sumber : Kantor Kesbanglinmas, Pemberdayaan Perempuan dan KB

TABEL 20 

JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI 


TAHUN 2009 

NO 

KECAMATAN 

IUD 

MKJP 

MOP/ 

MOW 

IMP 

LANT 

JUMLAH PESERTA KB AKTIF 

NON MKJP 

MKJP + 

MKJP 

SUN TIK PIL 

KONDO OBAT 

M VAGINA LAINNYA NON 

IUD MOP/ 

MKJP 

MOW 

IMP 

LANT 

% PESERTA KB AKTIF 

NON MKJP 

SUN TIK PIL KONDOM 

OBAT 

VAGINA 

LAIN NYA 

MKJP + 

NON 

MKJP 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 

1 BATUMANDI 4 16 183 170 1,840 67 2,280 0.18 0.70 8.03 7.46 80.70 2.94 #DIV/0! #DIV/0! 

2 AWAYAN 1 6 173 246 1,238 30 1,694 0.06 0.35 10.21 14.52 73.08 1.77 #DIV/0! #DIV/0! 

3 TEBING TINGGI 102 121 618 9 850 12.00 14.24 72.71 1.06 #DIV/0! #DIV/0! 

4 JUAI 21 14 172 582 1,724 24 2,537 0.83 0.55 6.78 22.94 67.95 0.95 #DIV/0! #DIV/0! 

5 LAMPIHONG 4 32 126 265 2,631 30 3,088 0.13 1.04 4.08 8.58 85.20 0.97 #DIV/0! #DIV/0! 

6 PARINGIN 22 12 142 1,316 1,852 24 3,368 0.65 0.36 4.22 39.07 54.99 0.71 #DIV/0! #DIV/0! 

7 PARINGIN SELATAN 8 5 55 455 1,260 38 1,821 0.44 0.27 3.02 24.99 69.19 2.09 #DIV/0! #DIV/0! 

8 HALONG 15 12 210 322 1,874 85 2,518 0.60 0.48 8.34 12.79 74.42 3.38 #DIV/0! #DIV/0! 

JUMLAH (KAB/KOTA) 75 97 1,163 3,477 13,037 307 18,156 2.88 3.75 56.68 144.58 578.25 13.86 #DIV/0! #DIV/0! 


Tabel 21 

PELAYANAN KB BARU MENURUT KECAMATAN 


TAHUN 

BALANGAN 

2009 

NO 

KECAMATAN 

IUD 

MKJP 

MOP/ 

MOW 

IMP 

LANT 

JUMLAH PESERTA KB BARU 

NON MKJP 

SUN 

TIK 

PIL 

KOND 

OM 

OBAT 

VAGIN 

A 

LAIN 

NYA 

MKJP 

+ NON 

MKJP 

IUD 

MKJP 

MOP/ 

MOW 

IMP 

LANT 

% PESERTA KB BARU 

NON MKJP 

SUN TIK PIL KONDOM 

OBAT 

VAGINA 

LAIN 

NYA 

MKJP + 

NON 

MKJP 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 

1 BATUMANDI 7 51 217 298 43 616 1.14 8.28 35.23 48.38 6.98 100 

2 AWAYAN 1 6 208 177 21 413 0.24 1.45 50.36 42.86 5.08 100 

3 TEBING TINGGI 1 82 164 2 249 0.40 32.93 65.86 0.80 100 

4 JUAI 28 183 375 20 606 4.62 30.20 61.88 3.30 100 

5 LAMPIHONG 2 22 58 439 99 620 0.32 3.55 9.35 70.81 15.97 100 

6 PARINGIN 4 4 12 303 591 3 917 0.44 0.44 1.31 33.04 64.45 0.33 100 

7 PARINGIN SELATAN 3 11 147 274 24 459 0.65 2.40 32.03 59.69 5.23 100 

8 HALONG 1 11 278 528 135 953 0.10 1.15 29.17 55.40 14.17 100 

JUMLAH (KAB/KOTA) 5 17 142 1,476 2,846 347 4,833 0.68 2.65 23.16 252.31 469.33 51.86 0 0 800 


TABEL 22 

PERSENTASE CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI 

MENURUT KECAMATAN 

KBUPTEN BALANGAN 

TAHUN 2009 

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL 

DESA/KEL UCI 

% DESA/KEL UCI 

1 2 3 4 5 6 

1 BATUMANDI BATUMANDI 12 12 100 

LOK BATU 6 6 100 

2 AWAYAN AWAYAN 23 10 43 

3 TEBING TINGGI TEBING TINGGI 10 8 80 

4 JUAI JUAI 19 14 74 

PIRSUS 2 2 100 

5 LAMPIHONG LAMPIHONG 27 20 74 


7 PARINGIN SELATAN PARINGIN SELATAN 16 5 31 

8 HALONG HALONG 21 6 29 

JUMLAH (KAB/KOTA) 152 99 65 


TABEL 23 

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI BAYI 

MENURUT KECAMATAN 


TAHUN 2009 

IMUNISASI 

DO 

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BCG DPT1+HB1 DPT3+HB3 POLIO3 

CAMPAK HEPATITIS B3 (%) 

BAYI JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 

1 BATUMANDI BATUMANDI 243 238 97.94 236 97.12 237 97.53 233 95.88 236 97.12 0.00 

LOK BATU 106 111 104.72 103 97.17 97 91.51 100 94.34 110 103.77 6.80 

2 AWAYAN AWAYAN 278 189 67.99 195 70.14 199 71.58 204 73.38 195 70.14 0.00 

3 TEBING TINGGI TEBING TINGGI 82 111 135.37 94 114.63 89 108.54 98 119.51 92 112.20 2.13 

4 JUAI JUAI 273 243 89.01 241 88.28 242 88.64 223 81.68 244 89.38 1.24 

PIRSUS 41 68 165.85 59 143.90 69 168.29 60 146.34 49 119.51 16.95 

5 LAMPIHONG LAMPIHONG 336 407 121.13 373 111.01 349 103.87 334 99.40 359 106.85 3.75 

6 PARINGIN PARINGIN 330 387 117.27 381 115.45 386 116.97 389 117.88 438 132.73 14.96 

7 PARINGIN SELATAN PARINGIN SELATAN 217 210 96.77 189 87.10 165 76.04 163 75.12 146 67.28 22.75 

8 HALONG HALONG 418 294 70.33 281 67.22 228 54.55 273 65.31 241 57.66 14.23 

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,324 2,258 0.97 2,152 0.93 2,061 0.89 2,077 0.89 2,110 0.91 1.95 

% BAYI DIIMUNISASI LENGKAP % 


Ket : angka cakupan imunisasi di Pusk. Batu Mandi, Lokbatu, Awayan, Paringin melebihi target (jumlah bayi) dikarenakan adanya kunjungan imunisasi dari luar wilayah Pusk. Setempat.

TABEL 24 

CAKUPAN BAYI, BALITA YANG MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN 



TAHUN 2009 

BAYI BGM GAKIN 

BALITA 

BALITA GIZI BURUK 


JUMLAH MP ASI % JUMLAH 

MENDAPAT 

VIT A 2X 

% JUMLAH 

MENDAPAT 

PERAWATAN 

% 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 

1 BATUMANDI BATUMANDI 70 70 100 783 783 100 3 3 100 

LOK BATU 38 38 100 311 298 95.8 0 0 0 

2 AWAYAN AWAYAN 207 207 100 933 933 100 0 0 0 

3 TEBING TINGGI TEBING TINGGI 50 50 100 521 521 100.0 0 0 0 

4 JUAI JUAI 52 52 100 881 712 80.8 0 0 0 

PIRSUS 5 5 100 244 237 97.1 0 0 0 

5 LAMPIHONG LAMPIHONG 61 61 100 1002 1002 100 0 0 0 

6 PARINGIN PARINGIN 65 65 100 882 882 100 1 1 100 

7 PARINGIN SELATAN PARINGIN SELATAN 31 31 100 697 697 100.0 0 0 0 

8 HALONG HALONG 36 36 100 1311 1094 83.4 0 0 0 

JUMLAH (KAB/KOTA) 615 615 100 7,565 7,159 94.63 4 4 100.00 

Sumber : Bid. Kesehatan Keluarga /Kesga, Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kab. Balangan 

Ket : cakupan Vit.A 2 x pada Balita di wilayah kerja Pusk. Batu Mandi, Lokbatu, Lampihong, Paringin Selatan melebihi angka target Balita karena adanya 

kunjungan pemberian Vit. A dari luar wilayah kerja Puskesmas setempat. 

Angka cakupan Vit.A tertinggi di wilayah Paringin Selatan dan terendah di Pusk. Tebing Tinggi

TABEL 25 

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET Fe1, Fe3 



TAHUN 2009 

JUMLAH 

NO KECAMATAN 

PUSKESMAS 

HAMIL 

IBU 

Fe1 

Fe3 


1 2 3 4 5 6 7 8 

1 BATUMANDI BATUMANDI 267 305 114 303 113.48 

LOK BATU 116 92 79 60 51.72 

2 AWAYAN AWAYAN 305 246 81 201 65.90 

3 TEBING TINGGI TEBING TINGGI 91 100 110 75 82.42 

4 JUAI JUAI 300 247 82 205 68.33 

PIRSUS 45 47 104 35 77.78 

5 LAMPIHONG LAMPIHONG 370 363 98 338 91.35 

6 PARINGIN PARINGIN 363 236 65 204 56.20 

7 PARINGIN SELATAN PARINGIN SELATAN 239 290 121 227 94.98 

8 HALONG HALONG 460 481 105 296 64.35 



Ket : Cakupan pemberian Fe1 di wilayah kerja Puskesmas Halong melebihi jumlah ibu hamil, 

dikarenakan adanya kunjungan ibu hamil dari luar wilayah Pusk. Halong 

Angka cakupan Fe1 tertinggi yaitu di wilayah kerja Pusk. Halong (481 orang), 

cakupan pemberian Fe3 tertinggi di Pusk. Lampihong (338 orang).

TABEL 26 

JUMLAH WANITA USIA SUBUR DENGAN STATUS IMUNISASI TT 



TAHUN 2009 

TT 1 TT 2 TT 3 

TT 4 TT 5 

NO KECAMATAN PUSKESMAS WUS 

JML % JML % JML % JML % JML % 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 

1 BATUMANDI BATUMANDI 2,218 200 9.02 183 8.25 0 

LOK BATU 889 126 14.17 107 12.04 0 

2 AWAYAN AWAYAN 2,433 195 8.01 185 7.60 0 

3 TEBING TINGGI TEBING TINGGI 1,202 69 5.74 72 5.99 0 

4 JUAI JUAI 2,596 233 8.98 194 7.47 0 

PIRSUS 747 60 8.03 46 6.16 0 

5 LAMPIHONG LAMPIHONG 3,198 380 11.88 347 10.85 0 

6 PARINGIN PARINGIN 3,142 359 11.43 282 8.98 0 

7 PARINGIN SELATAN PARINGIN SELATAN 2,162 227 10.50 162 7.49 0 

8 HALONG HALONG 3,816 284 7.44 178 4.66 0 

JUMLAH (KAB/KOTA) 22,403 2,133 9.521 1,756 7.8382 0 


TABEL 27 

PERSENTASE AKSES KETERSEDIAAN DARAH UNTUK BUMIL DAN NEONATUS YG DIRUJUK 


TAHUN 2009 

JUMLAH IBU HAMIL YANG DIRUJUK JUMLAH NEONATUS YANG DIRUJUK 

NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN 

MEMERLUKAN MENDAPAT 

MEMERLUKAN MENDAPAT 

% 

% 

DARAH DARAH 

DARAH DARAH 

1 2 3 4 5 6 7 8 

1 RUMAH SAKIT 0 0 #DIV/0! 8 8 100.00 

2 PUSKESMAS 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 

JUMLAH (KAB/KOTA) #DIV/0! 8 8 100.00 

SUMBER DATA DARI = AUDIT MATERNAL PERINATAL ( AMP ) 

Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga, Seksi KIA, Dinas Kesehatan Kab.Balangan

TABEL 28 

JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI 



TAHUN 

BALANGAN 

2009 

NO 

KECAMATAN 

PUSKESMAS 

JUMLAH 

IBU HAMIL 

NEONATAL RISTI 

BUMIL RISTI/ BUMIL RISTI/KOMPLIKASI 

NEONATAL RISTI 

DIRUJUK DAN 

KOMPLIKASI 

DITANGANI JUMLAH DIRUJUK 

NEONATAL 

DITANGANI 

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 

1 BATUMANDI BATUMANDI 267 25 47 25 100.00 167 11 6.59 11 100.00 

LOK BATU 116 6 26 9 150.00 81 7 8.64 7 100.00 

2 AWAYAN AWAYAN 305 28 46 28 100.00 154 6 3.90 6 100.00 

3 TEBING TINGGI TEBING TINGGI 91 28 154 28 100.00 91 #DIV/0! 

4 JUAI JUAI 300 31 52 31 100.00 273 17 6.23 17 100.00 

PIRSUS 45 20 222 20 100.00 42 7 16.67 7 100.00 

5 LAMPIHONG LAMPIHONG 370 12 16 12 100.00 382 4 1.05 4 100.00 

6 PARINGIN PARINGIN 363 38 52 38 100.00 308 21 6.82 21 100.00 

7 PARINGIN SELATAN PARSEL 239 25 52 25 100.00 200 18 9.00 18 100.00 

8 HALONG HALONG 460 45 49 45 100.00 480 15 3.13 15 100.00 

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,556 258 50 261 51.056338 2,178 106 4.87 106 100.00 


TABEL 29 

PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN GAWAT DARURAT 


TAHUN 

BALANGAN 

2009 

MEMPUNYAI KEMAMPUAN GADAR 

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA 

JUMLAH % 

1 2 3 4 5 

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 

2 RUMAH SAKIT JIWA 

3 RUMAH SAKIT KHUSUS 

4 PUSKESMAS 2 2 100.00 

5 SARANA KES.LAINNYA #DIV/0! 

JUMLAH (KAB/KOTA) 3 3 100.00 

Sumber : Bid. Pelayanan Kesehatan (Yankes), Dinas Kesehatan Kab.Balangan

TABEL 30 

JUMLAH DAN PERSENTASE DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM 



TAHUN 2009 

DESA/KEL TERKENA KLB 

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL 

JUMLAH DITANGANI

TABEL 31 

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN , CFR, KLB 

MENURUT JENIS KLB, JUMLAH KECAMATAN, DAN JUMLAH DESA YANG TERSERANG 


TAHUN 2009 

NO 

JENIS KEJADIAN LUAR 

BIASA 

JUMLAH KEC 

YANG DISERANG 

JUMLAH DESA 

JUMLAH 

PENDUDUK 

TERANCAM 

JUMLAH 

PENDERITA 

JUMLAH 

KEMATIAN 

ATTACK RATE 

(%) 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 

CFR (%) 

1 DBD 7 52 111,705 62 0.06 

2 MALARIA 6 40 111,705 76 0.07 


TABEL 32 

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF 


TAHUN 2009 

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI 

JUMLAH BAYI YANG DIBERI 

ASI EKSKLUSIF 

JUMLAH % 

1 2 3 4 5 6 

1 BATUMANDI BATUMANDI 259 17 6.56 

LOK BATU 70 3 4.29 

2 AWAYAN AWAYAN 224 0 0.00 

3 TEBING TINGGI TEBING TINGGI 86 1 1.16 

4 JUAI JUAI 270 9 3.33 

PIRSUS 66 0 0.00 

5 LAMPIHONG LAMPIHONG 307 3 0.98 

6 PARINGIN PARINGIN 305 17 5.57 

7 PARINGIN SELATAN PARINGIN SELATAN 185 0 0.00 

8 HALONG HALONG 408 11 2.70 

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,180 61 2.80 


TABEL 33 

PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK MENURUT KECAMATAN 


TAHUN 2009 


JUMLAH 

DESA/KEL 

JUMLAH 

DESA/KEL DG 

GARAM 

BERYODIUM YG 

BAIK 

% DESA/KEL DG 

GARAM 

BERYODIUM YG 

BAIK 

1 2 3 4 5 6 

1 BATUMANDI BATUMANDI 12 

LOK BATU 6 4 66.67 




PIRSUS 2 



7 PARINGIN SELATAN PARINGIN SELATAN 16 


JUMLAH (KAB/KOTA) 152 19 12.50 

Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga, Seksi Gizi, Dinas Kesehatan Kab.Balangan

TABEL 34 

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS 


TAHUN 

BALANGAN 

2009 


TUMPATAN 

GIGI TETAP 

PELAYANAN DASAR GIGI 

PENCABUTAN 

GIGI TETAP 

JUMLAH 

RASIO 

TAMBAL/ 

CABUT 

JUMLAH 

MURID SD 

MURID SD/MI DIPERIKSA 

JUMLAH % 

UKGS (PROM + PREV) 

PERLU 

PERAWATAN 

MURID SD/MI 

JUMLAH 

MENDAPAT 

PERAWATAN 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 

% MENDAPAT 

PERAWATAN 

1 BATUMANDI BATUMANDI 81 119 200 0.68 4310 712 16.52 207 207 100.00 

LOK BATU 20 19 39 1.05 2030 543 26.75 65 65 100.00 

2 AWAYAN AWAYAN 18 12 30 1.50 3344 1796 53.71 204 204 100.00 

3 TEBING TINGGI TEBING TINGGI 10 28 38 0.36 5220 982 18.81 21 21 100.00 

4 JUAI JUAI 44 24 68 1.83 5898 2364 40.08 159 159 100.00 

PIRSUS 33 63 96 0.52 1448 375 25.90 154 154 100.00 

5 LAMPIHONG LAMPIHONG 66 36 102 1.83 5906 2334 39.52 201 201 100.00 

6 PARINGIN PARINGIN 407 264 671 1.54 4318 2311 53.52 275 275 100.00 

7 PARINGIN SELATAN PARINGIN SELATAN 0 12 12 3980 1752 44.02 27 27 100.00 

8 HALONG HALONG 5 3 8 1.67 4953 286 5.77 37 37 100.00 

JUMLAH (KAB/ KOTA) 684 580 1,264 1.18 41,407 13,455 32.49 1,350 1,350 100.00 


TABEL 35 

JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN 


TAHUN 

BALANGAN 

2009 


JUMLAH SELURUH 

KEGIATAN 

PENYULUHAN 

KELOMPOK 

JUMLAH KEGIATAN 

PENYULUHAN 

MASSA 

1 2 3 4 5 6 

1 BATUMANDI BATUMANDI 16 1 6.25 

LOK BATU 35 0 0 

2 AWAYAN AWAYAN 12 0 0 


4 JUAI JUAI 16 0 0 

PIRSUS 190 1 0.53 


6 PARINGIN PARINGIN 18 1 5.56 

7 PARINGIN SELATAN PARINGIN SELATAN 19 1 5.26 


SUB JUMLAH I 506 6 1.19 

1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 506 6 1.19 

2 Rumah Sakit 10 0 0.00 


Sumber : Bid. Promkes, Seksi PSM & PL, Dinkes Kab. Balangan 

PENYULUHAN KESEHATAN 

%

TABEL 36 

CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR 


TAHUN 2009 


JUMLAH 

PENDUDUK 

* 

ASKES 

JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR 

BAPEL & 

PRA BAPEL JAMSOSTEK 

JPKM 

KARTU 

SEHAT 

DANA 

SEHAT 

JAMKESMA 

S 

JUMLAH % 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 

1 BATUMANDI BATUMANDI, LOKBATU 15,521 738 2,704 3,442 22.18 

2 AWAYAN AWAYAN 13,614 696 4,840 5,536 40.66 

3 TEBING TINGGI TEBING TINGGI 6,294 631 3,768 4,399 69.89 

4 JUAI JUAI, PIRSUS 16,293 148 2,241 2,389 14.66 

5 LAMPIHONG LAMPIHONG 16,667 1,479 2,972 4,451 26.71 

6 PARINGIN PARINGIN 15,925 45 2,378 2,423 15.22 

7 PARINGIN SELATAN PARINGIN SELATAN 11,574 494 3,417 3,911 33.79 

8 HALONG HALONG 15,817 688 3,723 4,411 27.89 

JUMLAH (KAB/KOTA) 111,705 4,919 14,731 17,585 15.74 

PERSENTASE 13.19 15.74 

Sumber : Dinas Kesehatan Kab.Balangan dan Kantor ASKES Kab. Balangan 

Catatan : Jumlah penduduk menurut puskesmas harus sama dengan jumlah penduduk menurut kecamatan

TABEL 37 

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA MISKIN DAN JPKM GAKIN 


TAHUN 2009 

KK MISKIN 

PELAYANAN BAYI GAKIN 


JUMLAH YANG 

ADA 

DICAKUP JAMKESMAS 

JUMLAH % 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 

1 BATUMANDI BATUMANDI 3713 3713 100 2,113 56.91 0 0 0 0 #DIV/0! 

Rawat 

Jalan 

MENDAPAT YANKES 

JUMLAH BAYI GAKIN BGM 

BAYI MENDAPAT MP ASI 

GAKIN 

% Rawat Inap % BGM JUMLAH % 

LOK BATU 1129 1129 100 1,239 109.74 0 0 0 0 #DIV/0! 

2 AWAYAN AWAYAN 377 377 100 593 157.29 0 0.00 0 0 #DIV/0! 

3 TEBING TINGGI TEBING TINGGI 2237 2237 100 956 42.74 0 0.00 0 0 #DIV/0! 

4 JUAI JUAI 2729 2729 100 293 10.74 0 0.00 0 0 #DIV/0! 

PIRSUS 688 688 100 133 19.33 0 0.00 0 0 #DIV/0! 

5 LAMPIHONG LAMPIHONG 2704 2704 100 1,182 43.71 0 0.00 0 0 #DIV/0! 

6 PARINGIN PARINGIN 2972 2972 100 1,025 34.49 7 0.24 0 0 #DIV/0! 

7 PARINGIN SELATAN PARINGIN SELATAN 2378 2378 100 1,042 43.82 0 0 0 0 #DIV/0! 

8 HALONG HALONG 3723 3723 100 1,632 43.84 4 0.11 0 0 #DIV/0! 1.686534 

JUMLAH (KAB/KOTA) 22,650 22,650 100 10,208 45.07 11 0.05 #DIV/0! 

Sumber : JAMKESMAS Dinas Kesehatan Kab.Balangan

TABEL 38 

PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA FORMAL 


TAHUN 2009 


JUMLAH 

PEKERJA 

FORMAL 

PELAYANAN KESEHATAN KERJA 

JUMLAH YANG 

DILAYANI 

1 2 3 4 5 6 

1 BATUMANDI BATUMANDI 

LOK BATU 

2 AWAYAN AWAYAN 

3 TEBING TINGGI TEBING TINGGI 

4 JUAI JUAI 

PIRSUS 

5 LAMPIHONG LAMPIHONG 

6 PARINGIN PARINGIN 

7 PARINGIN SELATAN PARINGIN SELATAN 

8 HALONG HALONG 

% 

JUMLAH (KAB/KOTA) 

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Balangan

Keterangan : belum terdapat program pelayanan kesehatan kerja dikarenakan belum ada kerja sama pihak perusahaan dengan Puskesmas / 

rumah sakit di Kab. Balangan

TABEL 39 

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PRA USILA DAN USILA 


TAHUN 2009 


PRA USILA (4559 TH) USILA (60TH+) PRA USILA DAN USILA 

JUMLAH DILAYANI 

KES 

% JUMLAH DILAYANI 

KES 

% JUMLAH DILAYANI 

KES 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 

1 BATUMANDI BATUMANDI 1,296 231 17.82 658 167 25.38 1,954 398 20.37 

LOK BATU 708 285 40.25 801 280 34.96 1,509 565 37.44 

2 AWAYAN AWAYAN 2,857 24 0.84 738 402 54.47 3,595 426 11.85 

3 TEBING TINGGI TEBING TINGGI 431 12 2.78 271 2 0.74 702 14 1.99 

4 JUAI JUAI 1,298 351 27.04 675 184 27.26 1,973 535 27.12 

PIRSUS 690 366 53.04 257 137 53.31 947 503 53.12 

5 LAMPIHONG LAMPIHONG 1,279 91 7.11 679 153 22.53 1,958 244 12.46 

6 PARINGIN PARINGIN 1,435 259 18.05 746 235 31.50 2,181 494 22.65 

7 PARINGIN SELATAN PARSEL 708 578 81.64 375 342 91.20 1,083 920 84.95 

8 HALONG HALONG 3,987 170 4.26 1,254 98 7.81 5,241 268 5.11 

JUMLAH (KAB/KOTA) 14,689 2,367 16.11 6,454 2,000 30.99 21,143 4,367 20.65 

% 

Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga, Seksi Usila

TABEL 40 

CAKUPAN WANITA USIA SUBUR MENDAPAT KAPSUL YODIUM 


TAHUN 2009 


JUMLAH 

DESA/KEL 

ENDEMIS 

WUS DI DESA/KEL. ENDEMIS SEDANG & BERAT 

JUMLAH YANG 

% YANG DIBERI 

JUMLAH WUS DIBERI KAPSUL 

KAPSUL YODIUM 

YODIUM 

1 2 3 4 5 6 7 

1 BATUMANDI BATUMANDI #DIV/0! 



3 TEBING TINGGI TEBING TINGGI #DIV/0! 


PIRSUS #DIV/0! 




8 HALONG HALONG #DIV/0! 

JUMLAH (KAB/KOTA) #DIV/0! 

Sumber : Bid. Kesehatan Keluarga /Kesga, Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kab. Balangan 

Keterangan : belum terdapat program pemberian kapsul Yodium pada wanita usia subur

TABEL 41 

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIVAIDS 


TAHUN 2009 

NO 

UNIT TRANSFUSI DARAH 

JUMLAH 

PENDONOR 

JML SAMPEL 

DARAH 

DIPERIKSA 

DONOR DARAH 

JML POSTIF 

HIV/AIDS 

% POSITIF HIVAIDS 

1 2 3 4 5 6 

#DIV/0! 

1 0 #DIV/0! 

#DIV/0! 

#DIV/0! 

#DIV/0! 

#DIV/0! 

#DIV/0! 

#DIV/0! 

#DIV/0! 

#DIV/0! 

#DIV/0! 

#DIV/0! 

#DIV/0! 

#DIV/0! 

#DIV/0! 

#DIV/0! 

#DIV/0! 

#DIV/0! 

#DIV/0! 

JUMLAH 


Keterangan : di Kab. Balangan belum terdapat Unit Tranfusi Darah

TABEL 42 

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWA 

DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN 


TAHUN 2009 

NO 

SARANA PELAYANAN KESEHATAN 

JUMLAH KUNJUNGAN 

KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA 

RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH JUMLAH % 

1 2 3 4 5 6 7 

1 Puskesmas Lampihong 6,029 0 6,029 

2 Puskesmas Batu Mandi 10,131 0 10,131 55 0.54 

3 Puskesmas Lok Batu 6,638 0 6,638 60 0.90 

4 Puskesmas Awayan 2,340 0 2,340 

5 Puskesmas Tebing Tinggi 3,001 0 3,001 

6 Puskesmas Paringin 12,236 0 12,236 93 0.76 

7 Puskesmas Juai 2,408 0 2,408 

8 Puskesmas Pirsus 2,462 0 2,462 

9 Puskesmas Halong 8,878 173 9,051 59 0.65 

10 Puskesmas Paringin Selatan 7,952 0 7,952 43 0.54 

SUB JUMLAH I 62,075 173 62,248 310 0.50 

1 RSUD Balangan 290 429 719 2 0.28 

SUB JUMLAH II 290 429 719 2 0.28 

1 Sarana Yankes lainnya 

 

 

JUMLAH (KAB/KOTA) 62,365 602 62,967 312 0.50 

JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 111,705 111,705 111,705 111,705 

JUMLAH PELAYANAN 

CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 55.83 0.54 56.37 0.28 

Sumber : Bid. Pelayanan Kesehatan (Yankes), Dinas Kesehatan Kab.Balangan 

 

TABEL 43 

JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEMAMPUAN LABKES DAN 

MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR 


TAHUN 2009 

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH 

JUMLAH YANG MEMILIKI 

LABKES 

4 (EMPAT) 

SPESIALIS 

DASAR 

LABKES 

% YANG MEMILIKI 

4 (EMPAT) 

SPESIALIS 

DASAR 

1 2 3 4 5 6 7 

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 1 100.00 100 

2 RUMAH SAKIT JIWA #DIV/0! #DIV/0! 

3 RUMAH SAKIT KHUSUS #DIV/0! #DIV/0! 

4 PUSKESMAS 10 10 10 100.00 100 

JUMLAH (KAB/KOTA) 11 11 11 #DIV/0! #DIV/0!

TABEL 44 

KETERSEDIAAN OBAT SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR 


TAHUN 2009 

KETERSEDIAAN 

NO NAMA JENIS OBAT KEBUTUHAN 

JUMLAH % 

1 2 3 4 5 

A001 ACT ( Artesunate + Amodiaquin ) - 4,800 #DIV/0! 

A002 ACT ( DIHIDRO ARTEMISIN + PIPERAQUIN ) 24 960 4,000.00 

A003 Air Raksa Dental Use 4 21 525.00 

A004 Albendazol tablet 400 mg 423 6,240 1,475.18 

A005 Albotyl ( Polikresulen ) 56 95 169.64 

A006 Alopurinol tablet 100 mg 16,979 37,300 219.68 

A007 Ambroxol sirup 15 mg/ml 2,490 3,253 130.64 

A008 Ambroxol tablet 30 mg 28,871 79,400 275.02 

A009 Aminofilin injeksi 24 mg/ml 209 2,490 1,191.39 

A010 Aminofilin tablet 200 mg 11,622 48,000 413.01 

A011 Aminovel 600 Infus - 100 #DIV/0! 

A012 Amitriptilin tablet salut 25 mg (HCL) 3,765 5,400 143.43 

A013 Amoksisilin kapsul 250 mg 27,868 25,080 90.00 

A014 Amoksisilin kapsul 500 mg / INAMOX 500 mg 124,225 139,600 112.38 

A015 Amoksisilin serbuk injeksi 1000 mg 38 250 657.89 

A016 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 ml 5,358 3,384 63.16 

A017 Ampisilin kaplet 250 mg 4,463 8,800 197.18 

A018 Ampisilin kaplet 500 mg 6,394 - 0.00 

A019 Ampisilin serbuk injeksi i.m./i.v. 1000 mg/ml 256 90 35.16 

A020 Ampisilin sirup kering 125 mg/5ml 1,003 1,020 101.69 

A021 

A022 

A023 

A024 

A025 

Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi : Alminium 

Hidroksida 200 mg + 

Antasida DOEN II suspensi, kombinasi : 

Aluminium Hidroksida 200 mg/ 5 ml + 

Anti Bakteri DOEN salep kombinasi : 

Basitrasin 500 IU / g + Polimiksin 10.000 IU / g 

Antifungi DOEN Kombinasi : 

Asam Benzoat 6 % + Asam Salisilat 3 % 

Antihemoroid DOEN kombinasi : 

Bismuth Subgalat 150 mg + Heksaklorofen 2,5 mg 

Magnesium 

63,704 86,000 135.00 

2,429 1,628 67.02 

894 7,275 813.76 

342 9,168 2,680.70 

562 400 71.17

A026 

Antimalaria DOEN kombinasi : 

Pirimetamin 25 mg + Sulfadoksin 500 mg 

590 12,100 2,050.85 

A027 

Antimigren : 

Ergotamin Tartrat 1 mg + Koffein 50 mg 

1,124 - 0.00 

A028 

Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : 

Karbidopa 25 mg + Levodopa 250 mg 

50 200 400.00 

A029 Antrain Injeksi - - #DIV/0! 

A030 Aqua pro injeksi steril, bebas pirogen 324 1,505 464.51 

A031 Artemether injeksi 1 ml : 80 mg - 60 #DIV/0! 

A032 Artesunate injeksi, vial 60 mg 8 320 4,000.00 

A033 Asam Asetelsalisilat tablet 100 mg (Asetosal) 1,035 6,000 579.71 

A034 Asam Asetelsalisilat tablet 500 mg (Asetosal) 2,276 15,400 676.63 

A035 Asam Askorbat (Vitamin C) tablet 100 mg 4,180 6,000 143.54 

A036 Asam Askorbat (Vitamin C) tablet 250 mg 453 - 0.00 

A037 Asam Askorbat (Vitamin C) tablet 50 mg 101,655 20,200 19.87 

A038 Asam Mefenamat tablet salut selaput 500 mg 96,663 302,000 312.43 

A039 Asam Traneksamat 500 mg - - #DIV/0! 

A040 Asering Infus - 99 #DIV/0! 

A041 Asiklovir krim 5 % 942 2,225 236.20 

A042 Asiklovir tablet 200 mg 3,525 3,400 96.45 

A043 Asiklovir tablet 400 mg 5,878 6,500 110.58 

A044 Atropin injkesi i.m./i.v./s.k. 0,5 mg/ml (Sulfat) 285 1,920 673.68 

A045 Atropin Sulfat tablet 0.5 mg 594 8,000 1,346.80 

A046 Atropin Sulfat tetes mata 0,5 % 53 312 588.68 

B001 Benzatin Benzil Penisilin 1,2 juta IU/vial - - #DIV/0! 

B002 Benzatin Benzil Penisilin 2,4 juta IU/vial 8 100 1,250.00 

B003 

Besi II Sulfat 200 mg + Asam Folat 0,25 mg tab ( 

Tablet Tambah Darah ) 

124,194 534,000 429.97 

B004 Betahistin Mesilat tablet 6 mg - - #DIV/0! 

B005 Betametason krim 0,1 % 1,795 441 24.57 

B006 Bisoprolol tablet 5 mg 39 990 2,538.46 

B007 Bromheksil tablet 8 mg - - #DIV/0! 

B008 Bundavin Tablet ( Multivitamin ) - - #DIV/0! 

C001 Cetirizine tabalet 10 mg 4,670 232 4.97 

C002 Costan Forte - - #DIV/0! 

D001 Deksametason injeksi i.v. 5 mg/ml 3,858 21,800 565.06

D002 Deksametason tablet 0,5 mg 88,096 191,000 216.81 

D003 Dekstran 70 - larutan infus 6 % steril 9 155 1,722.22 

D004 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) 1,828 4,105 224.56 

D005 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) 28,683 93,000 324.23 

D006 Devitalisasi Pasta (Non Arsen) 9 46 511.11 

D007 Diazepam injeksi 5 mg/ml 301 746 247.84 

D008 Diazepam tablet 2 mg 3,253 38,900 1,195.82 

D009 Diazepam tablet 5 mg 271 7,500 2,767.53 

D010 Dietilkarbamzin Sitrat tablet 100 mg - - #DIV/0! 

D011 Difenhidramin injeksi i.m. 10 mg/ml (HCL) 3,617 2,550 70.50 

D012 Digoksin tablet 0,0625 mg - - #DIV/0! 

D013 Digoksin tablet 0,25 mg 1,427 9,600 672.74 

D014 Domperidon tablet 10 mg 8,022 10,300 128.40 

D015 Dulkolax Tablet 1,083 5,000 461.68 

D016 Doxisiklin Kaps 100 mg 4,708 25,500 541.63 

E001 Efidrin tablet 25 mg (HCL) 24,731 62,000 250.70 

E002 Ekstraks Belladona tablet 10 mg 14,384 9,000 62.57 

E003 Epinefrin (Adrenalis) injeksi 0,1 % (sebagai HCL) 360 1,020 283.33 

E004 Eritromisin kapsul 250 mg 3,857 2,040 52.89 

E005 Eritromisin kapsul 500 mg 5,737 15,800 275.41 

E006 Eritromisin sirup 200 mg/ 5 ml 596 899 150.84 

E007 Etakridin larutan 0,1 % ( RIVANOL ) 170 305 179.41 

E008 Etambutol 500 mg Tab - - #DIV/0! 

E009 Etanol 70 % ( ALKOHOL 70 % ) 196 908 463.27 

E010 Etil Klorida Spray 112 232 207.14 

E011 Eugenal cairan 28 406 1,450.00 

F001 Famotidine tablet 20 mg 463 1,700 367.17 

F002 Famotidine tablet 40 mg 756 2,100 277.78 

F003 Fenilbutason tablet 200 mg 4,233 21,000 496.10 

F004 Fenitoin Natrium injeksi 50 mg/ml - 10 #DIV/0! 

F005 Fenitoin Natrium kapsul 30 mg 255 4,000 1,568.63 

F006 Fenobarbital injeksi i.m./i.v. 50 mg/ml 15 360 2,400.00 

F007 Fenobarbital tablet 30 mg 3,462 34,000 982.09 

F008 Fenol Gliserol tetes telinga 10 % 497 1,368 275.25

F009 Fitomenadion (Vit.K1) inj 2 mg / ml Khusus bayi - - #DIV/0! 

F010 Fitomenadion (Vit.K1) tablet salut gula 10 mg 8,327 17,900 214.96 

F011 Fitomenadion (Vitamin K) injeksi 10 mg/ml 1,044 6,330 606.32 

F012 Flouride tablet 0.5 mg - 36,600 #DIV/0! 

F013 Formaldehid Tab - - #DIV/0! 

F014 Furosemid injeksi i.v./i.m. 10 mg/ml 119 2,725 2,289.92 

F015 Furosemid tablet 40 mg ( ktk 20 x 10 ) 7,237 400 5.53 

F016 Furosemid tablet 40 mg ( ktk 10 x 10 ) 7,237 2,100 29.02 

G001 Gameksan lation 1 % 149 242 162.42 

G002 

Garam Oralit I serbuk, kombinasi : 

Natrium 0,70 g 

13,965 32,200 230.58 

G003 Gemfibrozil kapsul 300 mg kaps 1,653 14,880 900.18 

G004 Gentamisin injeksi 80 mg/2 ml 106 650 613.21 

G005 Gentamisin salep kulit 0,1 % 625 760 121.60 

G006 Gentamisin Sulfat tetes mata 0,3 % 25 50 200.00 

G007 Gentian Violet larutan 1 % 791 1,215 153.60 

G008 Glass ionomer cement ART 27 83 307.41 

G009 Glibenklamida tablet 5mg 12,002 10,400 86.65 

G010 Glimepiride tablet 1 mg 450 5,250 1,166.67 

G011 Glimepiride tablet 2 mg 140 4,700 3,357.14 

G012 Gliquidon tablet 30 mg 370 6,000 1,621.62 

G013 Gliseril gualakolat tabalet 100 mg 80,546 248,000 307.90 

G014 Glukosa larutan infus 5 % 1,186 1,515 127.74 

G015 Glyserin - 25 #DIV/0! 

G016 Griseofulvin tablet 125 mg, Mocronized 8,070 3,800 47.09 

H001 Haloperidol tablet 0,5 mg 2,656 3,500 131.78 

H002 Haloperidol tablet 1,5 mg 2,643 800 30.27 

H003 Haloperidol tablet 5 mg 774 4,500 581.40 

H004 Hidroklorotiazida tablet 25 mg 9,062 17,000 187.60 

H005 Hidrokortison krim 2,5 % 1,591 12,025 755.81 

H006 Hyoscine-N-Butilbromide tablet 10 mg 2,691 3,700 137.50 

I001 Ibuprofen tablet 200 mg 20,892 45,100 215.87 

I002 Ibuprofen tablet 400 mg 36,897 30,100 81.58 

I003 Indo obat asma - 4,680 #DIV/0! 

I004 Indo obat batuk & flu 1,479 4,680 316.43

I005 Indo obat batuk berdahak 2,007 4,320 215.25 

I006 Indo obat batuk cair 901 1,200 133.19 

I007 Indo obat cacing anak 126 1,380 1,095.24 

I008 Indo obat cacing keluarga 35 1,250 3,571.43 

I009 Indo obat flu 3,433 4,680 136.32 

I010 Indo obat maag 1,472 4,320 293.48 

I011 Indo obat penurun panas - 5,280 #DIV/0! 

I012 Indo obat penurun panas anak 1,400 1,350 96.43 

I013 Indo obat sakit kepala 1,713 4,800 280.21 

I014 Indo obat tambah darah - 422,160 #DIV/0! 

I017 Iodiol kapsul lunak 80 2,000 2,500.00 

I018 Isoniazida 300 mg - - #DIV/0! 

I019 Isosorbid Dinitrat tablet sublingual 5 mg 2,626 11,600 441.74 

I020 Itrakonazol kapsul 100 mg - - #DIV/0! 

K001 Kaen 1 B Solution - 99 #DIV/0! 

K002 Kaen 3 B Solution - 99 #DIV/0! 

K003 Kalium Diklofenak tablet 25 mg 1,026 4,050 394.74 

K004 Kalium Diklofenak tablet 50 mg 2,575 1,150 44.66 

K005 Kalnex Injeksi 250 mg 108 500 462.96 

K006 Kalsium Hidroksida Pasta / Hydcal 10 48 480.00 

K007 Kalsium Laktat (kalk) tablet 500 mg 38,353 63,000 164.26 

K008 Kanamisin Injeksi 1 Gr - 500 #DIV/0! 

K009 Kaptopril tablet 12,5 mg 29,831 32,100 107.61 

K010 Kaptopril tablet 25 mg 41,575 27,500 66.15 

K011 Kaptopril tablet 50 mg 5,091 33,500 658.02 

K012 Karbamazepin tablet 200 mg 6,299 6,200 98.43 

K013 Ketamin Injeksi - 150 #DIV/0! 

K014 Ketokonazol krim 2 % 87 272 312.64 

K015 Ketokonazol tablet 200 mg 2,488 4,050 162.78 

K016 Ketoprofen injeksi 100 mg 195 150 76.92 

K017 Ketoprofen tablet100 mg 105 10,000 9,523.81 

K018 Ketorolac injeksi 10 mg 176 312 177.27 

K019 Ketorolac injeksi 30 mg 20 348 1,740.00 

K020 Klindamisin kapsul 150 mg 2,596 5,550 213.79

K021 Klindamisin kapsul 300 mg 1,854 11,500 620.28 

K022 Klonidin tablet 0,15 mg 1,109 10,800 973.85 

K023 Kloramfenikol kapsul 250 mg 18,688 40,000 214.04 

K024 Kloramfenikol salep mata 1 % 1,151 1,974 171.50 

K025 Kloramfenikol suspensi 125 mg/ 5 ml 1,026 499 48.64 

K026 Kloramfenikol tetes mata 0,5 % 688 528 76.74 

K027 Kloramfenikol tetes telinga 3 % 626 1,464 233.87 

K028 Kloramidina injeksi 129 960 744.19 

K029 Klorfeniramina Maleat (CTM) tablet 4 mg 117,664.5 261,000 221.82 

K030 Klorfenol kamper Menthol (CKHM) 9 99 1,100.00 

K031 Klorokuin tablet 150 mg 3,930 20,000 508.91 

K032 Klorokuin tablet 250 mg 830 7,000 843.37 

K033 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) 155 390 251.61 

K034 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml - 2 ml (HCL) - - #DIV/0! 

K035 Klorpromazin tablet salut 100 mg (HCL) 2,799 14,000 500.18 

K036 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) 10,618 17,000 160.11 

K037 Kodein tablet 10 mg - - #DIV/0! 



K040 Kombivent ( Nebulizer ) - 450 #DIV/0! 

K041 

Kotrimaksazol DOEN I (dewasa) kombinasi : 

Sulfametoksazol 400 mg + Trimetoprim 80 mg 

31,573 42,900 135.88 

K042 

Kotrimoksazol DOEN II (pediatrik) kombinasi : 

Sulfametoksazol 100 mg + Trimetoprim 20 mg 

3,592 102,800 2,861.92 

K043 

Kotrimoksazol Suspensi kombinasi : 

Sulfametoksazol 200 mg + Trimetoprim 40 mg / 5 ml 

4,345 1,420 32.68 

K044 Kuinin (Kina) tablet 200 mg 600 4,560 760.00 

K045 Kuinin injeksi i.v. 25 % (sebagai 2 HCL) 5 1,052 21,040.00 

K046 Kuinin tablet 222 mg (H2SO4. 7H2O) - - #DIV/0! 

L001 Lanzoprazol kapsul 30 mg 2,298 2,400 104.44 

L002 Levofloksasin tablet 500 mg, ktk 3 x 10 tab 411 6,000 1,459.85 

L003 Lidokain injeksi 2 % 1,091 400 36.66 

L004 Lidokain injeksi 2 % (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000 - 2ml 2,462 10,680 433.79 

L005 Lisinopril tablet 5 mg - - #DIV/0! 

L006 Loperamid tablet 10 mg / NOVADIUM TAB 2,234 3,600 161.15 

L007 Loratadin Tablet 2,647 2,900 109.56

M001 Magnesium Sulfat inj (IV) 20 % - 25 ml 31 100 322.58 

M002 Magnesium Sulfat inj (IV) 40 % - 25 ml 28 155 553.57 

M003 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram - - #DIV/0! 

M004 Manitol Infus - 100 #DIV/0! 

M005 Martos 10 Infs - 100 #DIV/0! 

M006 MB ANAK - - #DIV/0! 

M007 Mb Dewasa kusta 4 1 25.00 

M008 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml 169 167 98.82 

M009 Mebendazol tablet 100 mg 264 780 295.45 

M010 Meloksikam suppositoria - - #DIV/0! 

M011 Meloksikam tablet 15 mg 9,737 13,450 138.13 

M012 Meloksikam tablet 7,5 mg 9,347 12,900 138.01 

M013 Merkaptopurin tablet 50 mg - - #DIV/0! 

M014 Metampiron injeksi 250 mg ( Antalgin Injeksi ) 1,241 2,250 181.31 

M015 Metampiron tablet 500 mg ( Antalgin Tablet ) 15,864 94,000 592.54 

M016 Metformin HCL tablet 500 mg 2,306 2,500 108.41 

M017 Metformin HCL tablet 850 mg - - #DIV/0! 

M018 

Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 

0,125 mg 

7,923 27,400 345.83 

M019 Metilergometrin Maleat ijneksi 0,200 mg-1 ml 755 2,550 337.75 

M020 Metilprednisolon tablet 16 mg - - #DIV/0! 

M021 Metilprednisolon tablet 4 mg 2,033 1,800 88.54 

M022 Metilprednisolon tablet 8 mg 609 2,000 328.41 

M023 Metoklopramide injeksi 5 mg/ml 141 10 7.09 

M024 Metoklopramide sirup 5 mg/ml 698 579 82.95 

M025 Metoklopramide tablet 10 mg 1,555 - 0.00 

M026 Metoklopramide tablet 5 mg - - #DIV/0! 

M027 Metronidazol infus 500 mg/100 ml 30 45 150.00 

M028 Metronidazol tablet 250 mg 11,305 32,500 287.48 

M029 Metronidazol tablet 500 mg 5,081 500 9.84 

M030 Micobalamin 500 mg - - #DIV/0! 

M031 Mikonazol salep 567 - 0.00 

M032 Mummfying Pasta / Iodoform paste 5 77 1,540.00 

N001 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg 2,311 41,000 1,774.12 

N002 Natrium Diklofenak tablet 25 mg 21,003 54,800 260.92

N003 Natrium Diklofenak tablet 50 mg 18,688 41,250 220.73 

N004 Natrium Flouresein tetes mata 2 % 17 - 0.00 

N005 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % 402 766 190.55 

N006 Natrium Tiosulfat inj I.V 5 % 30 - 0.00 

N007 Neurobion Injeksi 494 1,000 202.43 

N008 Nifedipin tablet 10 mg 9,104 4,900 53.82 

N009 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g 1,690 7,100 420.12 

N010 Nistatin vaginal tablet 100.000 IU/g 80 750 937.50 

O001 Obat Anituberkulosis Kategori 1 dewasa ( FDC ) 89 116 130.34 

O002 Obat Anituberkulosis Kategori 2 dewasa - 5 #DIV/0! 

O003 Obat Anituberkulosis Kategori 3 dewasa ( FDC ) 3 25 833.33 

O004 Obat Anituberkulosis Kategori Anak ( FDC ) 3 12 400.00 

O005 Obat Anituberkulosis sisipan dewasa - 5 #DIV/0! 

O006 Obat Batuk Hitam (O.B.H) cairan 2,425 1,196 49.32 

O007 Obat Suntik KB I : Medroxyprogesteron Acetat 150 mg 51 - 0.00 

O008 

Obat Suntik KB II : Medroxyprogesteron Acetat 25 mg 

+ Estradiol Cypionate 5 mg 

75 - 0.00 

O009 Ofloxacin tablet 200 mg 3,239 14,050 433.78 

O010 Ofloxacin tablet 400 mg 2,885 12,850 445.41 

O011 Oksitetrasiklin HCL inj / Terramycine Inj 321 2,630 819.31 

O012 Oksitetrasiklin HCL salep kulit 3 % 1,117 1,900 170.10 

O013 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % 454 2,165 476.87 

O014 Oksitosin injeksi 10 IU/ml - 1 ml 1,795 27,400 1,526.46 

O015 Omeprazol kapsul 20 mg 2,909 8,160 280.51 

O016 Oseltamivir Capsule 75 mg / Flu burung P2M - 800 #DIV/0! 

P001 Pan Amn G Infus - 100 #DIV/0! 

P002 Papaverin injeksi 40 mg/ml 315 3,000 952.38 

P003 Papaverin tablet 40 mg 10,305 42,000 407.57 

P004 Parasetamol sirup 120 mg/5 ml 8,129 6,397 78.69 

P005 Parasetamol tablet 100 mg 17,113 1,316 7.69 

P006 Parasetamol tablet 500 mg ( Btl 1000 tab ) 252,228 426,000 168.89 

P007 Parasetamol tablet 500 mg ( ktk 10 x 10 ) 252,228 720 0.29 

P008 

Pil KB I : Ethinylestradiol 0,03 mg + Levonorgestrel 0,15 

mg 

547 3,570 652.65 

P009 Pil KB II : Lynestrenol 0,5 mg - - #DIV/0!

P010 

Pil KB III : Desogestrel 0,15 mg + Ethinylestradiol 0.03 

mg 

- - #DIV/0! 

P011 Pilokorpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) 45 36 80.00 

P012 Piracetam injeksi 1 g/ 5 ml 126 200 158.73 

P013 Piracetam injeksi 3 g/ 15 ml 53 220 415.09 

P014 Piracetam tablet 400 mg 310 5,000 1,612.90 

P015 Piracetam tablet 800 mg 1,331 7,300 548.46 

P016 Pirantel sirup 125 mg/5 ml - - #DIV/0! 

P017 Pirantel tablet score (base) 125 mg 1,280 5,760 450.00 

P018 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) 65,490 173,000 264.16 

P019 Piroksikam kapsul 10 mg 16,668 11,100 66.59 

P020 Piroksikam tablet 20 mg 7,345 10,960 149.22 

P021 Povidon Iodida larutan 10 % 30 ml 309 600 194.17 



P024 Povidon Iodida larutan 10 % 1000 ml - 30 #DIV/0! 

P025 Pravastatin tablet 10 mg - - #DIV/0! 

P026 Pravastatin tablet 20 mg 120 600 500.00 

P027 Prednison tablet 5 mg 38,404 111,000 289.03 

P028 Primakuin tablet 15 mg 1,270 55,000 4,330.71 

P029 Propanolol tablet 10 mg (HCL) 190 4,600 2,421.05 

P030 Propanolol tablet 40 mg (HCL) 1,110 600 54.05 

P031 Propilitiourasil tablet 100 mg 1,980 2,600 131.31 

R001 Ranitidin injeksi 25 mg/2 ml 2,084 2,300 110.36 

R002 Ranitidin tablet 150 mg 48,331 75,300 155.80 

R003 Reserpin tablet 0,25 mg 2,185 - 0.00 

R004 Retinol (Vitamin A) 100.000 IU kapsul lunak - - #DIV/0! 

R005 Retinol (Vitamin A) 200.000 IU kapsul lunak - - #DIV/0! 

R006 Retinol (Vitamin A) tablet 50.000 IU - - #DIV/0! 

R007 Ringer Laktat larutan infus 3,986 10,816 271.35 

S001 Salbutamol tablet 2 mg (sebagai Sulfat) 12,405 10,500 84.64 

S002 Salbutamol tablet 4 mg (sebagai Sulfat) 7,412 4,500 60.71 

S003 

Salep 2-4, Kombinasi : Asam Salisilat 2 % + Balerang 

endap 4 % 

554 4,776 862.09 

S004 Salep Lavetran 15 gram - Luka bakar 42 800 1,904.76

S005 Salisi Bedak 2 % 1,287 1,387 107.77 

S006 SCOPAMIN INJEKSI 493 470 95.33 

S007 Sefadroksil kapsul 250 mg 3,000 17,000 566.67 

S008 Sefadroksil kapsul 500 mg 13,279 10,600 79.83 

S009 Sefadroksil sirup kering 125 mg/5ml 1,202 1,275 106.07 

S010 Sefaleksin kapsul 500 mg 1,049 6,400 610.10 

S011 Sefazolin injeksi 1 g - - #DIV/0! 

S012 Sefixim kapsul 90 3,750 4,166.67 

S013 Sefixim Sirup - - #DIV/0! 

S014 Sefotaksim injeksi 0,5 g - #DIV/0! 

S015 Sefotaksim injeksi 1 g 383 200 52.22 

S016 Seftazidim injeksi 1 gr - - #DIV/0! 

S017 Seftriakson injeksi 1 g 280 340 121.43 

S018 Semen Seng Fosfat serbuk dan cairan 10 92 920.00 

S019 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) - 17 #DIV/0! 

S020 Serum Anti Defteri injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S) - 16 #DIV/0! 

S021 Serum Anti Tetatus injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S) - 20 #DIV/0! 

S022 Serum Anti Tetatus injeksi 20.000 IU/ampul (A.T.S) - 18 #DIV/0! 

S023 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg 7,358 21,400 290.84 

S024 Sianokobalamin (Vitamin B12) tablet 50 mcg 29,592 11,000 37.17 

S025 Silver Amalgam serbuk 65 - 75 % 5 48 960.00 

S026 Simetidin tablet 200 mg 5,954 2,000 33.59 

S027 Simvastatin tablet 10 mg 903 3,150 348.84 

S028 Siprofloksasin Infus 3 100 3,333.33 

S029 

S030 

Siprofloksasin tablet 500 mg (sebagai HCL) ( ktk 5 x 10 

) 

Siprofloksasin tablet 500 mg (sebagai HCL) ( ktk 10 x 

10 ) 

32,572 66,650 204.62 

32,572 50,000 153.51 

S031 Siprofloksasin tetes mata 0,3 % - - #DIV/0! 

S032 Spiramisin tablet 500 mg 80 15,000 18,750.00 

S033 Spons Gelatin cubicle 1 6 600.00 

S034 Streptomisin serbuk injeksi i.v 1500 mg/ml - - #DIV/0! 

S035 Sulfadimidin 249 56,000 22,489.96 

S036 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % 1,043 2,256 216.30 

S037 Susuk KB I : Etonogestrel 68 mg - #DIV/0!

S038 Susuk KB II : Levonogestrel 75 mg 2 4 200.00 

T001 Temprory Stopping Fletcher (Flatcher) serbuk & cairan 10 52 520.00 

T002 Tamiflu - - #DIV/0! 

T003 Tensigard kapsul 3,996 12,480 312.31 

T004 Teofilin tablet 150 mg - - #DIV/0! 

T005 Terbutalin tablet 2,5 mg - - #DIV/0! 

T006 Tetrakain HCL etes mata 0,5 % 124 5,256 4,238.71 

T007 Tetrasiklin kapsul 250 mg 1,135 124,000 10,925.11 

T008 Tetrasiklin kapsul 500 mg 8,955 7,700 85.99 

T009 Tiamfenikol kapsul 250 mg - - #DIV/0! 

T010 Tiamfenikol kapsul 500 mg 9,365 14,100 150.56 

T011 Tiamin (Vitamin B1) injeksi 100 mg/ml 2,674 - 0.00 

T012 Tiamin (Vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) 92,921 220,000 236.76 

T013 Tramadol injeksi 50 mg/ml 546 825 151.10 

T014 Tramadol kapsul 50 mg 2,202 10,950 497.28 

T015 Triheksifenidil tablet 2 mg 7,417 48,800 657.95 

V001 Vaksin Rabies Vero 18 - 0.00 

V002 VENTOLIN ( NEBULIZER ) 18 900 5,000.00 

V003 Vitamin B Komplek tablet 121,580 401,000 329.82 

X001 XILOMIDON INJEKSI 40 500 1,250.00 

Z002 Zinc 20 mg Tab 655 4,900 748.09

TABEL 45 

PERSENTASE RUMAH TANGGA BER PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT 


TAHUN 2009 

RUMAH TANGGA 


JUMLAH 

DIPANTAU 

BER PHBS * % 

1 2 3 4 5 6 

1 BATUMANDI BATUMANDI 1,050 331 31.52 



3 TEBING TINGGI TEBING TINGGI 1,050 177 16.86 


PIRSUS 




8 HALONG HALONG 1,050 298 28.38 



Kegiatan Pemantauan PHBS hanya dilaksanakan di 3 kecamatan 

sesuai alokasi dari Propinsi

TABEL 46 

JUMLAH DAN PERSENTASE POSYANDU MENURUT STRATA DAN KECAMATAN 


TAHUN 

BALANGAN 

2009 


JUMLAH POSYANDU 

PERSENTASE POSYANDU 

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 

1 BATUMANDI BATUMANDI 0 0 16 0 16 100.00 

LOK BATU 0 2 6 0 8 25.00 75.00 

2 AWAYAN AWAYAN 0 23 0 0 23 100.00 

3 TEBING TINGGI TEBING TINGGI 6 4 0 0 10 60.00 40.00 

4 JUAI JUAI 16 5 0 0 21 59.26 18.52 

PIRSUS 3 1 0 0 4 15.00 5.00 

5 LAMPIHONG LAMPIHONG 1 5 21 0 27 25.00 125.00 525.00 

6 PARINGIN PARINGIN 0 17 3 0 20 80.95 14.29 

7 PARINGIN SELATAN PARINGIN SELATAN 0 17 2 0 19 68.00 8.00 

8 HALONG HALONG 3 22 0 0 25 15.79 115.79 


29 96 48 173 16.76 55.49 27.75 


Persentase Posyandu menurut Strata Kabupaten Balangan tahun 2009 sebagian besar masih berada di madya (55,49%) 

Harapan ditahun depan tidak ada lagi Posyandu yang berada di Strata Pratama dengan lebih mengaktifkan kegiatan pembinaan 

ke Posyandu oleh lintas program dan lintas sektor terkait.

% 

JUMLAH 

POSYANDU 

AKTIF 

13 14 

100 100.00 

100 75.00 

100 

100 

78 

20 

675 525.00 

95 14.29 

76 8.00 

132 

100 27.75

TABEL 47 

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN 


TAHUN 2009 

RUMAH 


JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % 

SELURUHNYA DIPERIKSA DIPERIKSA SEHAT SEHAT 

1 2 3 4 5 6 7 8 

1 BATUMANDI BATUMANDI 2,792 2,792 100.00 1,592 57.02 

LOK BATU 1,157 390 33.71 352 90.26 

2 AWAYAN AWAYAN 3,135 505 16.11 365 72.28 


4 JUAI JUAI 3,704 1,532 41.36 178 11.62 

PIRSUS 882 40 4.54 20 50.00 


6 PARINGIN PARINGIN 4,266 922 21.61 873 94.69 

7 PARINGIN SELATAN PARINGIN SELATAN 2,648 2,540 95.92 2,240 88.19 

8 HALONG HALONG 4,187 3,233 77.22 554 17.14 



TABEL 48 

PERSENTASE KELUARGA MEMILIKI AKSES AIR BERSIH 


TAHUN 

BALANGAN 

2009 

AKSES AIR BERSIH 

% AKSES AIR BERSIH 


JUMLAH 

KELUARGA 

YANG ADA 

JUMLAH 

KELUARGA 

DIPERIKSA 

% 

KELUARGA 

DIPERIKSA 

LEDENG 

SPT 

SGL 

PAH 

KEMASAN 

LAINNYA 

JUMLAH 

LEDENG 

SPT 

SGL 

PAH 

KEMASAN 

LAINNYA 

JUMLAH 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 

1 BATUMANDI BATUMANDI 3,113 3,113 100.00 342 225 1,284 2 1,853 18.46 12.14 69.29 0 0.108 0.00 100 

LOK BATU 1,204 1,204 100.00 89 554 87 730 0 12.19 75.89 0 0 11.92 100 

2 AWAYAN AWAYAN 3,407 3,407 100.00 292 146 176 1 615 47.48 23.74 28.62 0 0.163 0.00 100 

3 TEBING TINGGI TEBING TINGGI 1,574 1,574 100.00 6 140 146 0 4.11 95.89 0 0 0.00 100 

4 JUAI JUAI 3,919 3,919 100.00 576 39 506 1 1,122 51.34 3.48 45.10 0 0.089 0.00 100 

PIRSUS 989 989 100.00 210 101 311 0 0.00 67.52 32.48 0 0.00 100 

5 LAMPIHONG LAMPIHONG 4,185 4,185 100.00 328 117 133 578 56.75 20.24 23.01 0 0 0.00 100 

6 PARINGIN PARINGIN 4,283 4,283 100.00 1,694 13 222 7 1,936 87.5 0.67 11.47 0 0.362 0.00 100 

7 PARINGIN SELATAN PARINGIN SELATAN 2,931 2,931 100.00 358 91 306 2 757 47.29 12.02 40.42 0 0.264 0.00 100 

8 HALONG HALONG 4,516 4,516 100.00 292 11 1,196 1 1,500 19.47 0.73 79.73 0 0.067 0.00 100 

JUMLAH (KAB/KOTA) 30,121 30,121 100.00 3,882 737 4,727 101 14 87 9,548 40.658 7.72 49.51 1.0578 0.1466 0.91 100 


TABEL 49 

KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN 


TAHUN 

BALANGAN 

2009 

JAMBAN 

TEMPAT SAMPAH 

PENGELOLAAN AIR LIMBAH 

NO 

KECAMATAN 

PUSKESMAS 

JUMLAH 

KK 

JUMLAH 

KK 

DIPERIKS 

A 

JUMLAH 

KK 

MEMILIKI 

JUMLAH 

SEHAT 

% KK 

MEMILIKI 

% SEHAT 

JUMLAH 

KK 

DIPERIKS 

A 

JUMLAH 

KK 

MEMILIKI 

JUMLAH 

SEHAT 

% KK 

MEMILIKI 

% SEHAT 

JUMLAH 

KK 

DIPERIKS 

A 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 

1 BATUMANDI BATUMANDI 4,185 4,185 2,792 1,592 66.71 57.02 3,113 2,792 1,592 89.69 57.02 3,113 2,792 1,592 5459.48 89.69 

JUMLAH 

KK 

MEMILIKI 

JUMLAH 

SEHAT 

% KK 

MEMILIKI 

% SEHAT 

LOK BATU 3,113 3,113 390 352 12.53 90.26 1,204 390 352 32.39 90.26 1,204 390 352 1333.98 32.39 

2 AWAYAN AWAYAN 1,204 1,204 505 365 41.94 72.28 3,407 505 365 14.82 72.28 3,407 505 365 4713.79 14.82 

3 TEBING TINGGI TEBING TINGGI 3,407 3,407 665 320 19.52 48.12 1,574 665 320 42.25 48.12 1,574 665 320 3270.97 42.25 

4 JUAI JUAI 1,574 1,574 1,532 178 97.33 11.62 3,919 1,532 178 39.09 11.62 3,919 1,532 178 33729.82 39.09 

PIRSUS 4,283 4,283 40 20 0.93 50 989 40 20 4.04 50.00 989 40 20 1978.00 4.04 

5 LAMPIHONG LAMPIHONG 2,931 2,931 1,107 851 37.77 76.87 4,185 1,107 851 26.45 76.87 4,185 1,107 851 5443.94 26.45 

6 PARINGIN PARINGIN 3,919 3,919 922 873 23.53 94.69 4,283 922 873 21.53 94.69 4,283 922 873 4523.40 21.53 

7 PARINGIN SELATAN PARINGIN SELATAN 989 989 2,540 2,240 256.83 88.19 2,931 2,540 2,240 86.66 88.19 2,931 2,540 2,240 3323.54 86.66 

8 HALONG HALONG 4,516 4,516 3,233 554 71.59 17.14 4,516 3,233 554 71.59 17.14 4,516 3,233 554 26354.20 71.59 

JUMLAH (KAB/KOTA) 30,121 30,121 13,726 7,345 45.56954 53.51158 30,121 13,726 7,345 45.57 53.51 30,121 13,726 7,345 56288.75 429 

Sumber: Bid. P2MPL, Seksi Kesehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Kab.Balangan

TABEL 50 

PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN 


TAHUN 

BALANGAN 

2009 

HOTEL/PENGINAPAN 

RESTORAN/RMAKAN PASAR TUPM LAINNYA JUMLAH TUPM 


JUMLAH YG ADA 

JUMLAH 

DIPERIKSA 

JUMLAH SEHAT 

% SEHAT 

JUMLAH YG ADA 

JUMLAH 

DIPERIKSA 

JUMLAH SEHAT 

% SEHAT 

JUMLAH YG ADA 

JUMLAH 

DIPERIKSA 

JUMLAH SEHAT 

% SEHAT 

JUMLAH YG ADA 

JUMLAH 

DIPERIKSA 

JUMLAH SEHAT 

% SEHAT 

JUMLAH YG ADA 

JUMLAH 

DIPERIKSA 

JUMLAH SEHAT 

% SEHAT 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24 

1 BATUMANDI BATUMANDI #DIV/0! 125 121 96 79.34 1 1 #DIV/0! 126 122 96 78.6885 

LOK BATU #DIV/0! 65 65 65 100.00 #DIV/0! #DIV/0! 65 65 65 100 

2 AWAYAN AWAYAN #DIV/0! 165 102 55 53.92 2 2 #DIV/0! 167 104 55 52.8846 

3 TEBING TINGGI TEBING TINGGI #DIV/0! 78 78 57 73.08 3 3 #DIV/0! 81 81 57 70.3704 

4 JUAI JUAI #DIV/0! 124 90 90 100.00 #DIV/0! #DIV/0! 124 90 90 100 

PIRSUS #DIV/0! 45 33 32 96.97 #DIV/0! #DIV/0! 45 33 32 96.9697 

5 LAMPIHONG LAMPIHONG #DIV/0! 122 122 88 72.13 1 1 #DIV/0! 123 123 88 71.54 

6 PARINGIN PARINGIN 3 3 2 66.67 167 167 167 100.00 1 1 #DIV/0! 171 171 169 98.8304 

7 PARINGIN SELATAN PARINGIN SELATAN 2 2 2 100.00 84 84 35 41.67 #DIV/0! #DIV/0! 86 86 37 43.0233 

8 HALONG HALONG #DIV/0! 111 111 40 36.04 6 6 #DIV/0! 117 117 40 34.188 

JUMLAH (KAB/KOTA) 5 5 4 80.00 1,086 973 725 753 14 14 #DIV/0! 1,105 992 729 73.49 


TABEL 51 

PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA 


TAHUN 2009 

NO KECAMAT 

AN 

PUSKESMAS 

SARANA KESEHATAN 

SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH PERKANTORAN SARANA LAIN 

JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 

1 BATUMANDIBATUMANDI 12 11 91.67 31 31 100 46 46 100 6 0 #DIV/0! 94.00 88.00 93.62 

LOK BATU 5 4 80 10 10 100 24 24 100 #DIV/0! #DIV/0! 38.00 38.00 100.00 

2 AWAYAN AWAYAN 10 10 100 35 35 100 68 68 100 5 0 #DIV/0! 118.00 113.00 95.76 

3 TEBING TINGGI TEBING TINGGI 7 7 100 14 14 100 17 17 100 1 0 #DIV/0! 39.00 38.00 97.44 

4 JUAI JUAI 12 12 100 44 44 100 58 58 100 8 0 #DIV/0! 122.00 114.00 93.44 

PIRSUS 6 6 100 8 8 100 29 29 100 #DIV/0! #DIV/0! 43.00 43.00 100.00 

5 LAMPIHONGLAMPIHONG 12 12 100 39 39 100 55 55 100 6 0 #DIV/0! 112.00 106.00 94.64 

6 PARINGIN PARINGIN 15 8 53.33 37 37 100 60 60 100 26 0 #DIV/0! 131.00 105.00 80.15 

7 PARINGIN SELATAN PARINGIN SELATAN 13 11 84.62 26 26 100 49 49 100 25 0 #DIV/0! 111.00 86.00 77.48 

8 HALONG HALONG 17 17 100 46 46 100 64 64 100 26 0 #DIV/0! 153.00 127.00 83.01 

JUMLAH 

JUMLAH (KAB/KOTA) 109 98 89.908 290 290 100 470 470 100 103 0 #DIV/0! 961.00 858.00 89.28 


TABEL 52 

PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN YANG DIPERIKSA JENTIK NYAMUK AEDES 

DAN PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES 



TAHUN 2009 


JUMLAH 

RUMAH/BANGUNAN 

YANG ADA 

RUMAH/BANGUNAN 

DIPERIKSA 

RUMAH/BANGUNAN BEBAS 

JENTIK 


1 2 3 4 5 6 7 8 

1 BATUMANDI BATUMANDI 2,792 2,792 100.00 1,592 57.02 

LOK BATU 1,157 390 33.71 352 90.26 

2 AWAYAN AWAYAN 3,135 505 16.11 365 72.28 


4 JUAI JUAI 3,704 1,532 41.36 178 11.62 

PIRSUS 882 40 4.54 20 50.00 


6 PARINGIN PARINGIN 4,266 922 21.61 873 94.69 

7 PARINGIN SELATAN PARINGIN SELATAN 2,648 2,540 95.92 2,240 88.19 

8 HALONG HALONG 4,187 3,233 77.22 554 17.14 

JUMLAH ( KAB/KOTA) 28,287 13,726 48.52 7,345 53.51 


TABEL 53 

PERSEBARAN TENAGA KESEHATAN MENURUT UNIT KERJA 


TAHUN 

BALANGAN 

2009 

TENAGA KESEHATAN 

NO 

UNIT KERJA MEDIS PERAWAT & BIDAN FARMASI GIZI TEKNISI MEDIS SANITASI KESMAS 

JUMLAH % 

JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML % 

1 2 

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 

PUSKESMAS 

(termasuk 

1 

PUSTU dan POLINDES) 

16 #DIV/0! 197 #DIV/0! 11 #VALUE! 8 #DIV/0! 12 #DIV/0! 12 #DIV/0! 5 #DIV/0! 261 #DIV/0! 

2 RUMAH SAKIT 

3 15.79 16 7.11 7 31.82 4 30.77 10 45.45 3 17.65 4 16.67 47 13.74 

3 INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES 

4 SARANA KESEHATAN LAIN 

5 DINKES KAB/KOTA #DIV/0! 12 #DIV/0! 4 #VALUE! 1 #DIV/0! #DIV/0! 2 #DIV/0! 15 #DIV/0! 34 #DIV/0! 

JUMLAH 19 100.00 225 1,184.21 22 115.79 13 68.42 22 115.79 17 89.47 24 126.32 342 100.00 

Sumber : Sekretariat Dinas Kesehatan Kab.Balangan (Bag. Umum dan Kepegawaian) 

Keterangan: 

Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis Teknisi Medis : Analis, TEM dan Penata Rontgen, Penata Anestesi, Fisioterapi 

Perawat & bidan : termasuk lulusan DIII dan S1 Sanitasi : Lulusan SPPH, APK, dan DIII Kesehatan Lingkungan 

Farmasi : Apoteker, Asisten Apoteker Kesmas : SKM, MPH, dll 

Gizi 

: Lulusan DI, DIII Gizi (SPAG dan AKZI) dan DIV

TABEL 54 

JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN 


TAHUN 

BALANGAN 

2009 

TENAGA KESEHATAN 

NO 

UNIT KERJA 

PERAWAT & 

MEDIS 

FARMASI GIZI TEKNISI MEDIS SANITASI KESMAS JUMLAH 

BIDAN 

1 2 

3 4 5 6 7 8 9 10 

1 Puskesmas Lampihong 2 24 1 1 1 1 0 30 

2 Puskesmas Batu Mandi 2 22 2 0 1 2 1 30 

3 Puskesmas Lokbatu 2 10 1 1 1 2 0 17 

4 Puskesmas Awayan 1 20 1 1 1 1 1 26 

5 Puskesmas Tebing Tinggi 1 16 1 1 1 2 0 22 

6 Puskesmas Paringin 3 26 1 1 2 1 1 35 

7 Puskesmas Juai 1 17 1 1 2 1 0 23 

8 Puskesmas Pirsus 1 14 0 1 1 1 0 18 

9 Puskesmas Halong 2 32 2 1 1 0 0 38 

10 Puskesmas Paringin Selatan 1 15 1 0 1 1 2 21 

11 Dinas Kesehatan 3 16 7 4 1 3 4 35 

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 

19 212 18 12 13 15 9 295 

1 RSUD Balangan 3 16 7 4 9 3 4 46 

 

 

 

 

 

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 

3 16 7 4 9 3 4 46 

 


Keterangan: 

Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis Teknisi Medis : Analis, TEM & Penata Rontgen, Penata Anestesi, dan Fisioterapi 

Perawat : termasuk lulusan DIII dan S1 Sanitasi : Lulusan SPPH, APK dan DIII Kesehatan Lingkungan 

Farmasi : Apoteker, Asisten Apoteker Kesmas : SKM, MPH, dll 

Gizi 

: Lulusan D1 dan DIII Gizi (SPAG dan AKZI)

TABEL 55 

JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN 


TAHUN 2009 

JUMLAH TENAGA MEDIS 

NO 

UNIT KERJA 

DR SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI [a] DOKTER 

JUMLAH 

KELUARGA 

1 2 3 4 5 6 7 

1 Puskesmas Lampihong 0 2 0 2 0 

2 Puskesmas Batu Mandi 0 2 0 2 0 

3 Puskesmas Lokbatu 0 2 0 2 0 

4 Puskesmas Awayan 0 1 0 1 0 

5 Puskesmas Tebing Tinggi 0 1 0 1 0 

6 Puskesmas Paringin 0 2 1 3 0 

7 Puskesmas Juai 0 1 0 1 0 

8 Puskesmas Pirsus 0 1 0 1 0 

9 Puskesmas Halong 0 2 0 2 0 

10 Puskesmas Paringin Selatan 0 1 0 1 0 

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 15 1 16 

1 RSUD Balangan 2 1 3 

 

dst. (mencakup RS Pemerintah 

dan swasta dan termasuk 

pula Rumah Bersalin) 

 

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 1 3 

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 

SARANA KESEHATAN LAIN 

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 

JUMLAH (KAB/KOTA) 17 2 19 

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 15.22 1.79 64.77 

Sumber : Sekretariat Dinas Kesehatan Kab.Balangan (Bag. Umum dan Kepegawaian)

TABEL 56 

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN 


TAHUN 2009 

TENAGA KEFARMASIAN 

TENAGA GIZI 

NO 

UNIT KERJA 

APOTEKER S1 FARMASI DIII FARMASI ASS APOTEKER JUMLAH DIV/S1 GIZI DIII GIZI DI GIZI JUMLAH 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 

1 Puskesmas Lampihong 1 1 1 1 

2 Puskesmas Batu Mandi 2 2 0 

3 Puskesmas Lokbatu 1 1 1 1 

4 Puskesmas Awayan 1 1 1 1 

5 Puskesmas Tebing Tinggi 1 1 1 1 

6 Puskesmas Paringin 1 1 1 1 

7 Puskesmas Juai 1 1 1 1 

8 Puskesmas Pirsus 0 1 1 

9 Puskesmas Halong 2 2 1 1 

10 Puskesmas Paringin Selatan 1 1 0 

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 11 11 8 8 

1 RSUD Balangan 2 5 7 4 4 

 




 

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 5 7 4 4 



DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 2 2 4 1 1 


RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 3.58 30,266.68 #DIV/0! #DIV/0! 11.64 341,383.11 


TABEL 57 

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN 


TAHUN 

BALANGAN 

2009 

NO 

UNIT KERJA 

SARJANA KEPW DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 

1 Puskesmas Lampihong 1 3 4 8 4 12 16 

2 Puskesmas Batu Mandi 0 6 6 12 2 8 10 

3 Puskesmas Lokbatu 0 3 4 7 2 1 3 

4 Puskesmas Awayan 0 7 2 9 2 9 11 

5 Puskesmas Tebing Tinggi 2 10 0 12 3 1 4 

6 Puskesmas Paringin 2 8 5 15 2 10 12 

7 Puskesmas Juai 1 5 1 7 2 7 9 

8 Puskesmas Pirsus 1 5 4 10 2 2 4 

9 Puskesmas Halong 0 11 6 17 10 5 15 

10 Puskesmas Paringin Selatan 1 4 3 8 0 7 7 

 

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 8 62 35 105 29 62 91 

1 RSUD Balangan 3 2 5 6 5 11 

dst. (mencakup RS Pemerintah 

dan swasta dan termasuk 

pula Rumah Bersalin) 

PERAWAT 

TENAGA KEPERAWATAN 

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 2 5 6 5 11 



DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 4 3 0 7 3 0 3 

JUMLAH (KAB/KOTA) 15 67 35 117 38 67 105 

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 10,000.00 2,233,333.33 22,875.82 104.74 129.54 1,759,436.01 94.00 

BIDAN 


TABEL 58 

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN 

DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN 


TAHUN 2009 

TENAGA KESMAS 

TENAGA SANITASI 

NO 

UNIT KERJA 

SARJANA KESMAS [a] DIII KESMAS JUMLAH DIII SANITASI DI SANITASI JUMLAH 

1 2 3 4 5 6 7 8 

1 Puskesmas Lampihong 0 0 1 1 


3 Puskesmas Lokbatu 0 2 0 2 


5 Puskesmas Tebing Tinggi 0 2 0 2 


7 Puskesmas Juai 0 1 0 1 

8 Puskesmas Pirsus 0 1 0 1 

9 Puskesmas Halong 0 0 0 


SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 5 5 9 3 12 

1 RSUD Balangan 4 3 7 

dst. (mencakup RS Pemerintah 

dan swasta dan termasuk 

pula Rumah Bersalin) 

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 3 7 



DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 15 15 2 2 


RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 21.49 525,204.78 12.53 #DIV/0! 551,465.02 


Keterangan: [a] Termasuk S2 dan S3

TABEL 59 

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI SARANA KESEHATAN 


TAHUN 2009 

NO 

UNIT KERJA 

TENAGA TEKNISI MEDIS 

ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI FISIOTERAPIS JUMLAH 

1 2 3 4 5 6 7 

1 Puskesmas Lampihong 1 0 0 0 1 


3 Puskesmas Lokbatu 1 0 0 0 1 


5 Puskesmas Tebing Tinggi 1 0 0 0 1 


7 Puskesmas Juai 2 0 0 0 2 

8 Puskesmas Pirsus 1 0 0 0 1 

9 Puskesmas Halong 1 0 0 0 1 


 

 

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 12 12 

1 RSUD Balangan 4 3 2 9 

 




 

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 3 2 9 

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 9 

SARANA KESEHATAN LAIN 18 

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 

JUMLAH (KAB/KOTA) 16 3 2 48 

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 14.32 2.69 1.79 42.97 


TABEL 60 

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA 


TAHUN 2009 

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN 

NO 

SUMBER BIAYA 

Rupiah % 

1 2 3 4 

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 

1 APBD KAB/KOTA 23,426,631,590 73.53 

2 APBD PROVINSI 749,000,000 2.35 

3 APBN : 7.670.585.000 (24 %) 

Dana Alokasi Khusus (DAK) 5,561,175,000 17.46 

ASKESKIN 1,800,000,000 5.65 

DIPA Program Promkes & Pemberdayaan Masyarakat 115,610,000 0.36 

Bansos Operasional Desa Siaga / Poskesdes 193,800,000 0.61 

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 13,000,000 0.04 

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0 

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 

31,859,216,590 100 

TOTAL APBD KAB/KOTA 

23,426,631,590 

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 

100.00 

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 

285.21 

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Balangan (Keuangan)

TABEL 61 

JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN 


TAHUN 2009 

NO 

FASILITAS KESEHATAN 

PEMILIKAN/PENGELOLA 

PEM.PUSAT PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 

1 RUMAH SAKIT UMUM 0 0 1 0 0 0 1 

2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0 0 0 0 

3 RUMAH SAKIT BERSALIN 0 0 0 0 0 0 

4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 0 0 0 0 0 0 

5 PUSKESMAS 0 0 10 0 0 0 10 

6 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 27 0 0 0 27 

7 PUSKESMAS KELILING 0 0 13 0 0 0 13 

8 POSYANDU 0 0 173 0 0 0 173 

9 POLINDES 0 0 36 0 0 0 36 

10 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 0 

11 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 0 0 0 0 

12 APOTIK 0 0 0 0 0 2 2 

13 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 7 7 

14 GFK 0 0 1 0 0 0 1 

15 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 

16 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 

17 PRAKTEK DOKTER BERSAMA 0 0 0 0 0 0 

18 PRAKTEK DOKTER PERORANGAN 0 0 0 0 0 9 9 


TABEL 62 

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) 


TAHUN 2009 

JUMLAH 

NO KECAMATAN DESA/ 

KELURAHAN 

DESA SIAGA POSKESDES POLINDES POSYANDU 

1 2 3 4 5 6 7 

1 BATUMANDI 18 18 6 8 24 

2 AWAYAN 23 23 7 5 23 

3 TEBNG TINGGI 10 10 4 0 10 

4 JUAI 21 21 7 4 25 

5 LAMPIHONG 27 27 6 6 27 

6 PARINGIN 16 20 * 3 4 20 

7 PARINGIN SELATAN 16 19 * 6 3 19 

8 HALONG 21 21 5 6 25 



Ket. : *) Jumlah desa di kec. Paringin sebelum ada penggabungan menjadi kelurahan adalah 20 desa 

dan desa tersebut telah dibina menjadi desa siaga. 

Hal yang sama terjadi pada kec. Paringin Selatan 

sebelum ada penggabungan menjadi kelurahan ada 19 desa dan telah dibina jadi desa siaga

TABEL 63 

INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKIT 


TAHUN 2009 

JENIS PELAYANAN 

JUMLAH PASIEN 

JUMLAH 

JUMLAH HARI 

NO NAMA RUMAH SAKIT [a] BOR LOS TOI GDR NDR 

TEMPAT TIDUR KELUAR MATI MATI >= 48 JAM PERAWATAN 

UMUM/KHUSUS 

(HIDUP + SELURUHNYA DIRAWAT 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 

1 RSUD BALANGAN UMUM 57 429 22 15 4,681 22.5 10.9 37.6 51.3 35.0 

Sumber : RSUD Balangan

Untitled - Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?