20.11.2014 Views

Untitled - KPPU

Untitled - KPPU

Untitled - KPPU

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

lapangan pekerjaan, menjadi agregat ekonomi di daerah demikian juga dengan<br />

usaha budidaya (udang, rumput laut, ikan air tawar dan mutiara) dan pengolahan.<br />

b. Rating of investment dari S&P belum beranjak dari BB. Berbagai kebijakan<br />

pemerintah baik membangun prasarana dasar, persediaan berbagai capital serta<br />

berbagai peraturan yang dikeluarkan tidak berhasil mendorong penambahan<br />

investasi.<br />

c. Paket kebijakan penngembangan dalam “Gerbang Mina Bahari” hanya merupakan<br />

retorika yang tidak terimplimentir di lapangan. Faktor yang seharusnya paling tidak<br />

menjadi political will tidak juga mendongkrak investasi. Berbagai usaha Pemerintah<br />

Daerah yang bekerjasama dengan institusi lain untuk mengkampanyekan investasi<br />

di daerahnya tidak berhasil mendongkrak investasi karena di dalamnya terkandung<br />

aneka pungutan dan birokrasi yang membelenggu serta ketidakpastian.<br />

d. Prasyarat makro sesuai komitmen Pemerintah baru terhadap rekomendasi ekonomi<br />

Kadin tidak berfungsi baik. Departemen Kelautan dan Perikanan makin<br />

dikembangkan namun terjadi tumpang tindih urusan dan kewenangan sehingga<br />

kurang efektif dalam misinya, khususnya dalam pengembangan perikanan.<br />

Hubungan kelembagaan di sektor perikanan antara pusat dan daerah kurang<br />

harmonis seperti halnya tujuan pembangunan di daerah yang tidak jelas dan terjadi<br />

rebutan kewenangan.<br />

e. Pemerintah banyak menerbitkan kebijakan namun sering menimbulkan kesulitan<br />

bagi industri dan tidak efektif sebagai contoh dengan timbulnya berbagai draf<br />

Peraturan Menteri Kelautan Perikanan serta sebagai implementasi UU No.31/2004<br />

tentang perikanan.<br />

f. Secara ekonomi, ilegal fishing disebabkan oleh terjadinya kekosongan pada<br />

beberapa kawasan fishing ground oleh kapal-kapal legal Indonesia sehingga<br />

mendorong kapal-kapal ikan di daerah fishing ground tersebut (antara lain kapal<br />

asing) menangkap secara illegal karena tidak diperlukan investasi yang mengikat<br />

dengan Indonesia secara jangka panjang. Ini disebabkan karena iklim investasi<br />

untuk menanam modal di kawasana tersebut serta di daerah lain pada umumnya<br />

kurang kondusif (capital barrier to entry). Ketidakkondusifan tersebut tidak hanya<br />

disebabkan oleh kondisi makro ekonomi tapi juga disebabkan oleh<br />

kerawanan/ketidakpastian/kerumitan/besarnya pungutan yang dilakukan oleh pusat<br />

dan daerah dalam berinvestasi di bidang perikanan.<br />

12

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!