Download PDF (11 MB) - DhammaCitta
Download PDF (11 MB) - DhammaCitta
Download PDF (11 MB) - DhammaCitta
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Artikel<br />
yang pantas disombongkan karena selain<br />
keberadaannya tidak kekal, juga tidak<br />
menjamin akan menimbulkan kebahagiaan.<br />
Misalnya: si A kaya raya, pintar atau rupawan,<br />
pastikah dia akan bahagia dengan kondisi<br />
ini? Atau akankah kondisi ini permanen<br />
keberadaannya?<br />
7. TIDAK PERCAYA DIRI. Umumnya, orangorang<br />
yang sukses tidak hanya semata-mata<br />
mengandalkan keahlian yang dimiliki, tetapi<br />
juga didukung oleh adanya rasa percaya<br />
diri. Contoh yang paling sederhana adalah<br />
akankah si A, B atau C yang piawai di bidang<br />
komputer meraih sukses karena tidak adanya<br />
percaya diri?<br />
8. MALAS. Salah satu faktor penyebab<br />
kegagalan adalah kemalasan, yang enggan<br />
atau tidak mau mengawali atau berusaha<br />
lebih optimal. Bagaimanapun piawai/<br />
pakarnya diri seseorang, jika penyakit<br />
malas selalu berada di sisinya, maka semua<br />
peluang akan sirna dari kehidupannya. Dia<br />
akan senantiasa berada di jalur gagal/derita.<br />
9. PICIK. Berwawasan sempit, picik dan selalu<br />
berkeyakinan bahwa dirinya adalah yang<br />
terbaik, merupakan salah satu penyebab<br />
hilangnya kesempatan-kesempatan untuk<br />
meraih kesuksesan atau kebahagiaan hidup.<br />
Realitanya, baik tidaknya diri seseorang<br />
sangatlah ditentukan oleh apa yang ia<br />
kontribusikan dan bukan semata-mata<br />
karena penampilan luar.<br />
10. BENCI. Penyakit kronis ini, selain menurunkan<br />
stamina fisik (jantung berdebar, sulit tidur<br />
atau berkonsentrasi, dll), tetapi juga akan<br />
menghilangkan sifat-sifat mulia. Logikanya,<br />
penyakit batin yang sangat destruktif ini,<br />
sudah seharusnya disirnakan sedini mungkin,<br />
karena keberadaannya selain menyusahkan<br />
diri sendiri, juga makhluk hidup lainnya.<br />
Satu-satunya cara yang tepat adalah dengan<br />
senantiasa mengembangkan cinta kasih<br />
yang universal.<br />
Happily indeed do we live not yearning among<br />
those who yearn. Among many yearning men, thus<br />
we dwell unyearning. “Sungguh berbahagia kita<br />
telah melenyapkan noda batin di antara umat<br />
manusia yang bernoda batin. Di antara mereka<br />
yang penuh noda batin, kita hidup tanpa noda<br />
batin.” SUKHA VAGGA XV: 198. Ingin meraih<br />
kebahagiaan yang hakiki maka sirnakanlah<br />
segera sepuluh racun kehidupan ini.<br />
Sabbe satta sabba dukkha pamuccantu. Sabbe<br />
satta bhavantu sukhitata. Semoga semua makhluk<br />
hidup terbebaskan dari derita dan semoga<br />
semuanya senantiasa berbahagia...<br />
Sadhu...Sadhu...Sadhu....<br />
<br />
*Penulis juga merupakan penyuluh Agama<br />
Buddha Kandepag Kotamadya Medan.<br />
14 Lumbini