Dasar K3_AA
Dasar K3_AA
Dasar K3_AA
Transform your PDFs into Flipbooks and boost your revenue!
Leverage SEO-optimized Flipbooks, powerful backlinks, and multimedia content to professionally showcase your products and significantly increase your reach.
Ir. Haryuti. MM<br />
1
LATAR BELAKANG<br />
• Perkembangan perusahaan di Jawa<br />
Timur<br />
• Banyaknya kecelakaan kerja<br />
• Kurangnya kesadaran tentang <strong>K3</strong><br />
• Keterbatasan Pengawasan<br />
• Tuntutan Industrialisasi<br />
2
DASAR HUKUM<br />
1. UU.No.13 Th.2003 tentang Ketenagakerjaan<br />
2. UU.No.1.Th. 1970 Tentang Keselamatan Kerja<br />
3. UU. Uap 1930 & Peraturan Uap 1930<br />
4. PP.No.7 Th.1973 Tentang Pengawasan atas<br />
peredaran,penyimpanan dan penggunaan pestisida<br />
5. Permenaker No.Per.03/Meb/1986 Tentang Syaratsyarat<br />
<strong>K3</strong> di tempat kerja yang mengelola Pestisida<br />
6. Per.Men./Kep.Men.Naker yang terkait<br />
7. Standart Internasional / Nasional yang diakui<br />
3
Pengertian <strong>Dasar</strong><br />
ILO/WHO Joint Safety and Health Committee<br />
Occupational Health and Safety is the promotion<br />
and maintenance of the highest degree of physical,<br />
mental and social well-being of all workers in all<br />
occupations; the prevention among workers of<br />
departures from health caused by their working<br />
conditions; the protection of workers in their<br />
employment from risks resulting from factors adverse<br />
to health; the placing and maintenance of the worker<br />
in an occupational environment adapted to his<br />
physiological and psychological equipment and to<br />
summarize the adaptation of work to man and each<br />
man to his job.<br />
4
Pengertian <strong>Dasar</strong><br />
• I L O / W H O Panitia Kesehatan Dan Keselamatan<br />
Hubungan Keselamatan Dan Kesehatan Bersifat jabatan<br />
adalah promosi dan pemeliharaan tingkat fisik tertinggi ,<br />
mental dan kesejahteraan / kesehatan sosial dari semua para<br />
pekerja dalam semua jabatan ; pencegahan antar para<br />
pekerja berangkat dari kesehatan disebabkan oleh kondisi<br />
kerja mereka; perlindungan para pekerja di ketenagakerjaan<br />
mereka dari resiko sebagai hasil faktor yang kurang<br />
baik kepada kesehatan; penempatan dan pemeliharaan<br />
pekerja di suatu lingkungan bersifat jabatan menyesuaikan<br />
diri secara psikologis dan fisiologis dengan - peralatannya , dan<br />
untuk beradaptasi dengan lingkungan dan pekerjaannya.<br />
5
ILO dalam resolusinya menyatakan ada 3<br />
prinsip dasar <strong>K3</strong>, yaitu :<br />
1. Work should take place in a safe and<br />
healthy working environment<br />
2. Conditions of work should be consistent with<br />
workers well-being and human dignity<br />
3. Work should offer real possibilities for personal<br />
achievement, self-fulfilment and service to<br />
society<br />
6
ILO dalam resolusinya menyatakan ada 3<br />
prinsip dasar <strong>K3</strong>, yaitu :<br />
1. Pekerjaan berlangsung di suatu lingkungan kerja<br />
yang sehat dan aman.<br />
2. Kondisi-Kondisi pekerjaan harus konsisten dengan<br />
kesejahteraan / kesehatan para pekerja dan<br />
martabat manusia<br />
3. Pekerjaan [perlu] menawarkan berbagai<br />
kemungkinan riil untuk prestasi pribadi,<br />
kecukupan diri dan melayani ke masyarakat<br />
7
Pengertian <strong>Dasar</strong><br />
OSHA (Occupational Safety and Health<br />
Administration, USA)<br />
Occupational Health and Safety concerns the<br />
application of scientific principles in understanding the<br />
nature of risk to the safety of people and property in both<br />
industrial and non industrial environments. It is multidisciplinary<br />
profession based upon physics, chemistry,<br />
biology and the behavioral sciences with applications in<br />
manufacturing, transport, storage, and handling of<br />
hazardous materials and domestic and recreational<br />
activities.<br />
8
Pengertian <strong>Dasar</strong><br />
OSHA ( Administrasi Kesehatan Dan Keselamatan<br />
Bersifat Jabatan, As)<br />
Keselamatan Dan Kesehatan Bersifat Jabatan<br />
berhubungan dengan aplikasi [dari;ttg] prinsip<br />
ilmiah di (dalam) pemahaman sifat alami resiko<br />
kepada keselamatan orang-orang dan properti/milik<br />
lingkungan industri dan bukan industri. Disiplin profesi<br />
berdasar pada ilmu fisika, ilmu kimia, biologi dan ilmu<br />
pengetahuan perilaku dengan aplikasi di (dalam)<br />
memproduksi, pengangkutan, gudang / tempat<br />
penyimpanan penuh resiko dan aktivitas berkenaan<br />
dengan rekreasi dan domestik.<br />
9
Points of concern<br />
1. Penerapan prinsip-prinsip sains (application of scientific<br />
principles)<br />
2. Pemahaman pola risiko (understanding the nature of<br />
risk)<br />
3. Ruang lingkup keilmuan <strong>K3</strong> cukup luas baik didalam<br />
maupun diluar industri<br />
4. <strong>K3</strong> merupakan multidisiplin profesi<br />
5. Ilmu-ilmu dasar yang terlibat dalam keilmuan <strong>K3</strong><br />
adalah fisik, kimia, biologi, dan ilmu-ilmu perilaku<br />
6. Area garapan : industri, transportasi, penyimpanan<br />
dan pengelolaan material, domestik dan kegiatan<br />
lainnya seperti rekreasi<br />
10
Definisi K-3<br />
Filosofi<br />
Pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan<br />
kesempurnaan :<br />
- tenaga kerja dan manusia pada umumnya, baik<br />
jasmani maupun rohani,<br />
- hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil,<br />
makmur dan sejahtera;<br />
Keilmuan<br />
Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya<br />
mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran,<br />
penyakit, dll<br />
(ACCIDENT PREVENTION)<br />
11
Tujuan <strong>K3</strong><br />
• Melindungi para pekerja dan orang lain<br />
di tempat kerja<br />
• Menjamin agar setiap sumber produksi<br />
dapat dipakai secara aman dan efisien<br />
• Menjamin proses produksi berjalan lancar<br />
12
Keselamatan (Safety)<br />
• Mengendalikan kerugian dari kecelakaan<br />
(control of accident loss)<br />
• Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan<br />
menghilangkan (mengontrol) resiko yang<br />
tidak bisa diterima (the ability to identify and<br />
eliminate unacceptable risks)<br />
13
Kesehatan (Health)<br />
Derajat/tingkat keadaan fisik dan<br />
psikologi individu (the degree of physiological<br />
and<br />
psychological well being of the individual)<br />
14
1. Safety Hazard<br />
• Mechanic<br />
• Electric<br />
• Kinetic<br />
• Substances <br />
<br />
<br />
<br />
Flammable<br />
Explosive<br />
Combustible<br />
Corrosive<br />
2. Konsekuensi<br />
• Accident Injuries<br />
<br />
Assets<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
• Mendadak, dramatis, bencana<br />
(Sudden Reaction)<br />
Accidental<br />
release<br />
Minor<br />
Mayor<br />
Fatal<br />
Damage<br />
3. Konsentrasi kepedulian<br />
• Process<br />
• Titik berat pd<br />
• Equipment, facilities, kerusakan asset,<br />
tools<br />
fatality<br />
• Working practices • Sepertinya urgen<br />
• Guarding<br />
(bahaya mendadak)<br />
• Pengalaman • Prinsip pendekatan<br />
• Karir lapangan + • Pengkajian resiko<br />
pelatihan<br />
• Utk memperkecil<br />
resiko<br />
1. Health Hazard<br />
• Physic<br />
• Chemical<br />
• Biologic<br />
• Ergonomics<br />
• Psychosocial<br />
2. Konsekuensi<br />
• Terpapar kontak penyakit<br />
mendadak, menahun, kanker dan<br />
dampak terhadap masyarakat umum<br />
(Prolonged Reaction)<br />
3. Konsentrasi kepedulian<br />
• Environment (bahan • Titik berat pd<br />
pencemar)<br />
bahaya tersembunyi<br />
• Exposure<br />
• Sepertinya kurang<br />
• Work hours<br />
urgent (laten)<br />
• PPE<br />
• Prinsip pendekatan<br />
• Pendidikan<br />
• Pengkajian<br />
• Karir jab. Sesuai<br />
kepaparan<br />
pendidikan<br />
• Utk<br />
memperkecil 15<br />
kepaparan
FAKTOR-FAKTOR ANCAMAN<br />
RESIKO KECELAK<strong>AA</strong>N KERJA<br />
TENAGA<br />
KERJA<br />
KESEHATAN<br />
KESELAMATAN<br />
PROSES<br />
BAHAN<br />
ALAT<br />
LINGKUNGAN<br />
16
GUNUNG ES - BIAYA KECELAK<strong>AA</strong>N<br />
$1<br />
$5 HINGGA $50<br />
BIAYA DALAM PEMBUKUAN:<br />
KERUSAKAN PROPERTI<br />
(BIAYA YANG TAK<br />
DIASURANSIKAN)<br />
$1 HINGGA $3<br />
BIAYA LAIN YANG<br />
TAK DIASURANSIKAN<br />
BIAYA KECELAK<strong>AA</strong>N DAN PENYAKIT<br />
• Pengobatan/ Perawatan<br />
• Gaji (Biaya Diasuransikan)<br />
• Kerusakan gangguan<br />
• Kerusakan peralatan dan perkakas<br />
• Kerusakan produk dan material<br />
• Terlambat dan ganguan produksi<br />
• Biaya legal hukum<br />
• Pengeluaran biaya untuk penyediaan<br />
fasilitas dan peralatan gawat darurat<br />
• Sewa peralatan<br />
• Waktu untuk penyelidikan<br />
• Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang<br />
• Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/<br />
atau biaya melatih<br />
• Upah lembur<br />
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi<br />
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari<br />
sikorban<br />
• Hilangnya bisnis dan nama baik<br />
17
KEGAGALAN MANAJEMEN<br />
FAKTOR MANUSIA<br />
FAKTOR SITUASIONAL<br />
FAKTOR LINGKUNGAN<br />
KECELAK<strong>AA</strong>N<br />
KERUGIAN<br />
MATERI<br />
* NEGARA<br />
* MASYARAKAT<br />
* PERUSAH<strong>AA</strong>N<br />
* PEKERJA<br />
NON MATERI<br />
LANGSUNG<br />
* COST<br />
* PROPERTI<br />
* MARKET<br />
TDK LANGSUNG<br />
* SDM<br />
* COMPANY IMAGE<br />
SOSIAL<br />
* KEMATIAN/CACAT<br />
PSIKOLOG<br />
* RASA AMAN<br />
18
1<br />
Fatal<br />
29<br />
Cidera berat<br />
300<br />
Kasus P3K, kerusakan properti<br />
(keadaan hampir celaka / nearmiss<br />
3000<br />
Sumber bahaya, unsafe act, unsafe condition<br />
19
“ H A Z A R D ”<br />
Adalah sumber bahaya potensial yang dapat<br />
menyebabkan kerusakan (harm).<br />
Hazard dapat berupa bahan-bahan<br />
kimia, bagian-bagian mesin, bentuk energi,<br />
metode kerja atau situasi kerja.<br />
20
H A R M<br />
Adalah kerusakan atau bentuk kerugian<br />
berupa kematian, cidera, sakit fisik atau<br />
mental, kerusakan properti, kerugian<br />
produksi, kerusakan lingkungan atau<br />
kombinasi dari kerugian-kerugian tadi.<br />
21
DEFINISI INCIDENT<br />
Suatu kejadian yang tidak<br />
diinginkan, bilamana pada saat<br />
itu sedikit saja ada perubahan<br />
maka dapat mengakibatkan<br />
terjadinya accident.<br />
22
DEFINISI ACCIDENT<br />
Suatu kejadian yang tidak diinginkan<br />
berakibat cedera pada manusia, kerusakan<br />
barang, gangguan terhadap pekerjaan dan<br />
pencemaran lingkungan.<br />
23
D A N G E R<br />
Merupakan tingkat bahaya dari<br />
suatu kondisi dimana atau<br />
kapan muncul sumber bahaya.<br />
Danger adalah lawan dari aman<br />
atau selamat.<br />
24
AMAN (SELAMAT)<br />
Aman (safe) adalah suatu kondisi<br />
dimana atau kapan munculnya sumber<br />
bahaya telah dapat dikendalikan ke<br />
tingkat yang memadai, dan ini adalah<br />
lawan dari bahaya (danger).<br />
25
“ R I S K”<br />
Resiko adalah ukuran kemungkinan kerugian<br />
yang akan timbul dari sumber bahaya (hazard)<br />
tertentu yang terjadi.<br />
Untuk menentukan resiko membutuhkan perhitungan<br />
antara konsekuensi/ dampak yang mungkin timbul<br />
dan probabilitas, yang biasanya disebut sebagai<br />
tingkat resiko (level of risk).<br />
26
PENILAIAN RESIKO<br />
Adalah pelaksanaan metode-metode untuk menganalisa<br />
tingkat resiko, mempertimbang-kan resiko tersebut dalam<br />
tingkat bahaya (danger) dan mengevaluasi apakah<br />
sumber bahaya itu dapat dikendalikan secara memadai<br />
serta mengambil langkah-langkah yang tepat.<br />
27
KEPARAHAN<br />
KEMUNGINAN TERJADI<br />
SULIT TERJADI JARANG SERING<br />
SERIOUS SEDANG TINGGI TINGGI<br />
SEDANG RENDAH SEDANG TINGGI<br />
RINGAN RENDAH RENDAH SEDANG<br />
28
The Three Basic Causes<br />
Poor Management Safety Policy & Decisions<br />
Personal Factors<br />
Environmental Factors<br />
Basic Causes<br />
Unsafe Act<br />
Indirect Causes<br />
Unsafe<br />
Condition<br />
Unplanned release of<br />
Energy and/or<br />
Hazardous material<br />
ACCIDENT<br />
Personal Injury<br />
Property Damage<br />
29
Logika terjadinya kecelakaan<br />
Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan<br />
mata rantai sebab-akibat (Domino Sequent)<br />
LACK OF<br />
CONTROL<br />
BASIC<br />
CAUSES<br />
IMMIDIATE<br />
CAUSES<br />
INCIDENT<br />
LOSSES<br />
30
DOMINO THEORY MODEL<br />
( H.W. HEINRICH, 1931)<br />
ENVIRON<br />
MENT<br />
PERSON HAZARD ACCIDENT INJURY<br />
SOCIAL<br />
ENVIRONME<br />
NT<br />
FAULT OF<br />
PERSON<br />
UNSAFE ACT<br />
/ UNSAFE<br />
CONDITION<br />
31
PERKEMBANGAN<br />
DOMINO THEORY MODEL<br />
1949 : GORDON<br />
1967 : HADDON<br />
1970 : Frank Bird JR<br />
1972 : Wigglesworth<br />
1976 : Bird and Loftus<br />
1978 : Petersen<br />
1980 : Johnson<br />
1985 : Bird and German<br />
32
UP DATED DOMINO THEORY<br />
( FRANK BIRD JR, 1970 )<br />
Lack of<br />
Control<br />
ORIGIN SYMPTOM CONTACT Loss<br />
LACK OF<br />
CONTROL<br />
BASIC<br />
CAUSES<br />
IMMEDIATED<br />
CAUSES<br />
INCIDENT /<br />
ACCIDENT<br />
INJURY /<br />
DAMAGE<br />
33
LOSs CAUSATION MODEL<br />
( ILCI model - Bird & German, 1985 )<br />
Lack of<br />
Control<br />
Basic<br />
Causes<br />
Immediate<br />
Causes<br />
Insident<br />
Loss<br />
Inadequate<br />
Program<br />
Inadequate<br />
Standard<br />
Inadequate<br />
Compliance<br />
Personal<br />
Factors<br />
Job<br />
Factors<br />
Substandar<br />
d Acts<br />
Substandar<br />
d<br />
Conditions<br />
Contact<br />
With<br />
Energy or<br />
Substance<br />
People<br />
Property<br />
Process<br />
(Profit)<br />
34
LEMAHNYA<br />
KONTROL<br />
PROGRAM<br />
TAK SESUAI<br />
STANDAR<br />
TAK SESUAI<br />
KEPATUHAN<br />
PELAKSAN<strong>AA</strong>N<br />
SEBAB<br />
DASAR<br />
FAKTOR<br />
PERORANGAN<br />
FAKTOR<br />
KERJA<br />
PENYEBAB<br />
TAK<br />
LANGSUNG<br />
PERBUATAN<br />
TAK AMAN<br />
&<br />
KONDISI<br />
TAK AMAN<br />
INSIDEN<br />
(Kontak)<br />
<br />
KONTAK<br />
DENGAN<br />
ENERGI<br />
ATAU<br />
BAHAN/ ZAT<br />
KERUGIAN<br />
KECELAK<strong>AA</strong>N<br />
ATAU<br />
KERUSAKAN<br />
YANG TAK<br />
DIHARAPKAN<br />
THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL<br />
Bird & German, 1985<br />
35
KERUGIAN<br />
LEMAHNYA<br />
KONTROL<br />
PENYEBAB<br />
DASAR<br />
PENYEBAB TAK<br />
LANGSUNG<br />
INSIDEN<br />
KERUGIAN<br />
• MANUSIA<br />
• PERALATAN<br />
• MATERIAL<br />
• LINGKUNGAN<br />
36
INSIDEN<br />
LEMAHNYA<br />
KONTROL<br />
PENYEBAB<br />
DASAR<br />
PENYEBAB TAK<br />
LANGSUNG<br />
INSIDEN<br />
KERUGIAN<br />
KONTAK<br />
• STRUCK AGAINST menabrak/bentur benda diam/bergerak<br />
• STRUCK BY terpukul/tabrak oleh benda bergerak<br />
• FALL TO jatuh dari tempat yang lebih tinggi<br />
• FALL ON jatuh di tempat yang datar<br />
• CAUGHT IN tusuk, jepit, cubit benda runcing<br />
• CAUGHT ON terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar<br />
• CAUGHT BETWEEN terpotong, hancur, remuk<br />
• CONTACT WITH listrik, kimia, radiasi, panas, dingin<br />
• OVERSTRESS terlalu berat, cepat, tinggi, besar<br />
• EQUIPMENT FAILURE kegagalan mesin, peralatan<br />
• EVIRONMENTAL RELEASE masalah pencemaran<br />
37
SEBAB LANGSUNG<br />
LEMAHNYA<br />
KONTROL<br />
PENYEBAB<br />
DASAR<br />
PENYEBAB TAK<br />
LANGSUNG<br />
INSIDEN<br />
KERUGIAN<br />
PERBUATAN TAK AMAN<br />
• OPERASI TANPA OTORISASI<br />
• GAGAL MEMPERINGATKAN<br />
• GAGAL MENGAMANKAN<br />
• KECEPATAN TIDAK LAYAK<br />
• MEMBUAT ALAT PENGAMAN<br />
TIDAK BERFUNGSI<br />
• PAKAI ALAT RUSAK<br />
• PAKAI APD TIDAK LAYAK<br />
• PEMUATAN TIDAK LAYAK<br />
• PENEMPATAN TIDAK LAYAK<br />
• MENGANGKAT TIDAK LAYAK<br />
• POSISI TIDAK AMAN<br />
• SERVIS ALAT BEROPERASI<br />
• BERCANDA, MAIN-MAIN<br />
• MABOK ALKOHOL, OBAT<br />
• GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR<br />
KONDISI TAK AMAN<br />
• PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK<br />
• APD KURANG, TIDAK LAYAK<br />
• PERALATAN RUSAK<br />
• RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS<br />
• SISTEM PERINGATAN KURANG<br />
• BAHAYA KEBAKARAN<br />
• KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG<br />
• KEBISINGAN<br />
• TERPAPAR RADIASI<br />
• TEMPERATUR EXTRIM<br />
• PENERANGAN TIDAK LAYAK<br />
• VENTILASI TIDAK LAYAK<br />
• LINGKUNGAN TIDAK AMAN<br />
38
SEBAB DASAR<br />
LEMAHNYA<br />
KONTROL<br />
PENYEBAB<br />
DASAR<br />
PENYEBAB TAK<br />
LANGSUNG<br />
INSIDEN<br />
KERUGIAN<br />
FAKTOR PRIBADI<br />
FAKTOR KERJA<br />
• KEMAMPUAN FISIK ATAU<br />
PHISIOLOGI TIDAK LAYAK<br />
• KEMAMPUAN MENTAL TIDAK<br />
LAYAK<br />
• STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI<br />
• STRESS MENTAL<br />
• KURANG PENGETAHUAN<br />
• KURANG KEAHLIAN<br />
• MOTIVASI TIDAK LAYAK<br />
• PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN<br />
• ENGINEERING<br />
• PENGAD<strong>AA</strong>N (PURCHASING)<br />
• KURANG PERALATAN<br />
• MAINTENANCE<br />
• STANDAR KERJA<br />
• SALAH PAKAI/SALAH<br />
MENGGUNAKAN<br />
39
LACK OF CONTROL<br />
LEMAHNYA<br />
KONTROL<br />
PENYEBAB<br />
DASAR<br />
PENYEBAB TAK<br />
LANGSUNG<br />
INSIDEN<br />
KERUGIAN<br />
LEMAHNYA PENGENDALIAN<br />
• PROGRAM TIDAK SESUAI<br />
• STANDARD TIDAK SESUAI<br />
• KEPATUHAN TERHADAP<br />
• STANDAR<br />
40
PENGENDALIAN KERUGIAN<br />
PRE CONTACT<br />
CONTROL<br />
Pengembangan dan peninjauan sistem<br />
manajemen, pelatihan, penetapan<br />
program dan memeliharanya<br />
CONTACT<br />
CONTROL<br />
Subsitusi &<br />
minimisasi<br />
energi,<br />
barricade,<br />
perbaikan<br />
permukaan objek<br />
penyebab<br />
POST<br />
CONTACT<br />
CONTROL<br />
Menerapkan<br />
Rencana<br />
Penanggulangan<br />
Darurat<br />
41
Langkah Penanggulangan Kecelakaan<br />
Kerja<br />
(Menurut ILO)<br />
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN<br />
• Ketentuan & syarat <strong>K3</strong> mengikuti perkembangan ilmu<br />
pengetahuan, tehnik & teknologi<br />
• Penerapan ketentuan & syarat <strong>K3</strong> sejak tahap rekayasa<br />
• Penyelenggaraan pengawasan & pemantauan pelak <strong>K3</strong><br />
STANDARISASI<br />
• Standar <strong>K3</strong> maju akan menentukan tkt kemajuan pelaksanaan <strong>K3</strong><br />
INSPEKSI / PEMERIKS<strong>AA</strong>N<br />
• Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi tempat kerja<br />
masih memenuhi ketentuan & persyaratan <strong>K3</strong><br />
42
Langkah Penanggulangan Kecelakaan<br />
Kerja<br />
(Menurut ILO)<br />
RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS & STATISTIK<br />
• Riset/penelitian untuk menunjang tkt kemajuan bid <strong>K3</strong> sesuai<br />
perkemb ilmu pengetahuan, tehnik & teknologi<br />
PENDIDIKAN & LATIHAN<br />
• Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan & ketrampilan <strong>K3</strong><br />
bagi Tenaga Kerja<br />
PERSUASI<br />
• Cara penyuluhan & pendekatan di bid <strong>K3</strong>, bukan melalui<br />
penerapan & pemaksaan melalui sanksi-sanksi<br />
43
Langkah Penanggulangan Kecelakaan<br />
Kerja<br />
(Menurut ILO)<br />
ASURANSI<br />
• Insentif finansial utk meningkatkan pencegahan<br />
kecelakaan dgn pembayaran premi yg lebih rendah<br />
terhadap perusahaan yang memenuhi syarat <strong>K3</strong><br />
PENERAPAN <strong>K3</strong> DI TEMPAT KERJA<br />
• Langkah-langkah pengaplikasikan di tempat kerja dlm<br />
upaya memenuhi syarat-syarat <strong>K3</strong> di tempat kerja<br />
44
Change language