You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
HUKUM<br />
Rilis penggerebekan pabrik<br />
sabu beberapa waktu lalu.<br />
GRANDY/DETIKCOM<br />
an lembaga yudikatif untuk membahas soal ini<br />
di kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi<br />
Manusia. Rapat diikuti tuan rumah Menteri<br />
Hukum Yasonna Laoly, Menteri Koordinator<br />
Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy<br />
Purdijatno, Jaksa Agung Prasetyo, serta Kepala<br />
Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal<br />
Suhardi Alius.<br />
Dari MA, hadir Hakim Agung Artidjo Alkostar.<br />
Rapat dihadiri pula oleh perwakilan dari MK,<br />
mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie, komisioner<br />
Komisi Nasional HAM Siane Indriyani, dan<br />
Direktur Penuntutan Komisi Pemberantasan<br />
Korupsi Ranu Mihardja.<br />
Pertemuan itu menghasilkan sejumlah keputusan<br />
penting, antara lain eksekusi tetap dilaksanakan<br />
atas terpidana mati yang telah ditolak<br />
grasinya. Adapun soal putusan MK Nomor<br />
34/PU-11/2013 tertanggal 6 Maret 2014, yang<br />
membatalkan aturan PK hanya sekali, diperlukan<br />
peraturan pelaksanaan secepatnya. Yakni<br />
yang terkait bukti baru (novum) serta pembatasan<br />
waktu dan tata cara pengajuan PK.<br />
“Sebelum ada ketentuan pelaksanaan itu,<br />
terpidana belum dapat mengajukan PK berikutnya,”<br />
ujar Yasonna.<br />
Sebelum aturan pelaksanaan itu keluar, UU<br />
Kekuasaan Kehakiman dan UU tentang MAlah<br />
yang jadi pegangan. Dalam kesempatan<br />
terpisah, Tedjo Edhy menilai upaya PK yang<br />
bisa diajukan berkali-kali kerap dijadikan celah<br />
oleh penjahat narkotik. Demi lolos dari hukuman<br />
mati. ■ ADITYA MARDIASTUTI | DEDEN GUNAWAN<br />
MAJALAH DETIK 12 - 18 JANUARI 2015