Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
FOKUS<br />
Salah satu armada Susi Air.<br />
DOK. SUSI AIR<br />
MENTERI Kelautan dan Perikanan<br />
Susi Pudjiastuti marah besar. Kali<br />
ini penyebabnya bukan pencurian<br />
ikan yang masih marak dilakukan<br />
kapal-kapal asing di perairan Indonesia, melainkan<br />
menyangkut maskapai penerbangan Susi<br />
Air.<br />
Maskapai penerbangan perintis yang didirikan<br />
Susi itu tersandung masalah. Susi Air dinyatakan<br />
melanggar izin terbang oleh Kementerian<br />
Perhubungan pada Jumat, 9 Januari 2015. Ada<br />
tiga rute yang izinnya tidak beres, yakni dua<br />
rute Halim Perdanakusuma-Pangandaran dan<br />
satu rute Halim-Cilacap.<br />
Sekretaris Perusahaan PT ASI Pudjiastuti<br />
Aviation, Bey Bambang Subagio, menyebutkan<br />
Susi Air mengantongi izin terbang untuk periode<br />
summer, yang berlaku enam bulan dari April<br />
hingga September 2014. Namun, untuk periode<br />
winter, yakni Oktober 2014 hingga Maret 2015,<br />
pihaknya belum mengajukan izin kembali.<br />
“Izin rute penerbangan ada, tapi kami terlambat<br />
meng-up date di winter,” kata Bey kepada<br />
majalah detik.<br />
Selasa, 6 Januari 2015, menurut Bey, Susi Air<br />
diundang Direktorat Jenderal Perhubungan<br />
Udara Kementerian Perhubungan. Menurut<br />
undangan itu, Kementerian ingin mengadakan<br />
sosialisasi tentang izin rute, penambahan kapasitas<br />
udara, dan kepemilikan pesawat terbang.<br />
Seluruh maskapai penerbangan diundang bergiliran.<br />
Di forum itulah terungkap izin tiga penerbangan<br />
Susi Air kedaluwarsa. Kementerian memberikan<br />
kesempatan kepada maskapai itu untuk<br />
MAJALAH DETIK 12 - 18 JANUARI 2015