13.01.2015 Views

Banjarmasin Post Selasa, 13 Januari 2015

NO. 151688 TH XLIII/ ISSN 0215-2987

NO. 151688 TH XLIII/ ISSN 0215-2987

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Banjarmasin</strong> <strong>Post</strong><br />

ribun<br />

SELASA <strong>13</strong> JANUARI <strong>2015</strong><br />

Kronika<br />

15<br />

ISTIMEWA<br />

KAPOLRES Nunukan AKBP Christian Tory menunjukkan barang bukti<br />

narkoba jenis sabu seberat tiga kilogram yang diamankan anggotanya<br />

dari atas KM Catalya, Sabtu (11/1).<br />

Ilyas Memiliki Jaringan di Malaysia<br />

■ Polres Nunukan Amankan 3 Kilogram Sabu<br />

NUNUKAN, BPOST - Satuan Reserse<br />

Narkoba Polres Nunukan, Sabtu (10/<br />

1), berhasil menggagalkan penyelundupan<br />

sabu asal Malaysia seberat tiga<br />

kilogram. Polisi juga menangkap<br />

Ilyas (32), kurir yang akan membawa<br />

sabu tersebut ke Sulawesi Selatan.<br />

Kapolres Nunukan AKBP Christian<br />

Tory menjelaskan, pengungkapan kasus<br />

itu berawal dari informasi yang diterima<br />

Satresnarkoba Polres Nunukan.<br />

Informasi ditindaklanjuti dengan<br />

mengirimkan personel untuk mempertajam<br />

dan memperdalam kebenarannya.<br />

Informasi awal menyebut sabu dikirim<br />

dari Tawau, Sabah, Malaysia pada<br />

pukul <strong>13</strong>.00 Wita dengan menumpang<br />

KM Labuan Ekspres. Kapal tersebut<br />

tiba di Pelabuhan Tunon Taka,<br />

Nunukan pukul 14.00 Wita.<br />

“Barang dikirim duluan. Setelah<br />

yakin barangnya tiba selamat dan<br />

aman di Tunon Taka, kemudian ada<br />

pengurus mengangkat barang tersebut<br />

dan dinaikkan ke KM Catalya,” kata<br />

Kapolres saat menyampaikan keterangan<br />

pers, Senin (12/1) di Mapolres<br />

Nunukan.<br />

Pukul 16.00 Wita, Ilyas lalu menyusul<br />

ke Nunukan dengan menumpang<br />

KM Francis. Ia tiba di Pelabuhan Tunon<br />

Taka Nunukan pukul 17.00 Wita.<br />

Setibanya, calon penumpang yang<br />

sebelumnya menjemput barang lalu<br />

mengantarkannya ke atas kapal KM<br />

Catalya untuk menunjukkan tempat<br />

sabu sabu itu disimpan.<br />

Sekitar pukul 17.00 Wita anggota<br />

Satuan Resnarkoba Polres Nunukan<br />

dipimpin kepala satuan AKP TM Panjaitan<br />

telah menyelidiki Ilyas. Sekitar<br />

pukul 19.00 Wita mereka membuntutinya.<br />

Sekitar pukul 20.30 Wita, polisi<br />

menangkapnya.<br />

“Saat yang bersangkutan berada di<br />

kapal, anggota kami melakukan penangkapan<br />

tersangka,” ujarnya.<br />

Saat digeledah, ditemukan barang<br />

bukti satu paket sabu dari dalam kotak<br />

rokok. Setelah dikembanghkan, polisi<br />

mencurigai dua bal karpet. Setelah dibuka,<br />

ditemukan 12 bungkus plastik<br />

sabu yang setelah ditimbang beratnya<br />

mencapai tiga kilogram.<br />

Selain sabu, polisi juga mengamankan<br />

satu unit telepon seluler Samsung,<br />

satu unit Nokia, paspor Indonesia, sebungkus<br />

rokok yang di dalamnya sabu,<br />

dompet, tas pinggang atau tas selempang<br />

milik tersangka.<br />

“Kemudian kita amankan tersangka<br />

dan barang bukti. Kita lakukan penyidikan<br />

dan pengembangan untuk mengungkap<br />

jaringan baik jaringan internasional<br />

maupun jaringan nasional,”<br />

ujarnya.<br />

Polisi telah mengantongi nama-nama<br />

yang diduga yang masuk jaringan.<br />

Mereka berada di Tawau, Malaysia<br />

maupun Parepare, Sulawesi Selatan.<br />

Diakui, Ilyas terlibat dalam jaringan<br />

yang kuat dengan modus yang sangat<br />

rapi dan terorganisir.<br />

“Karena pola dan cara kerjanya dia<br />

ini, dia berusaha supaya menghindari<br />

jangan sampai petugas berhasil menemukan<br />

dan menangkap yang bersangkutan<br />

bersama dengan barang<br />

bukti,” ujarnya. (tk/tbn)<br />

Imran Pernah<br />

Sembunyikan<br />

Santoso<br />

■ Densus 88 Tangkap Terduga Teroris<br />

JAKARTA, BPOST - Detasemen<br />

Khusus 88 Antiteror Polri<br />

bersama tim Polda Sulawesi<br />

Tenggara, Senin (12/1), menangkap<br />

seorang terduga teroris<br />

bernama Imran alias Legenda.<br />

Imran terbukti terlibat<br />

dalam jaringan Mujahidin Indonesia<br />

Timur (MIT) pimpinan<br />

kelompok Santoso.<br />

Kepala Biro Penerangan<br />

Masyarakat, Kombes Pol<br />

Agus Rianto mengatakan, Imran<br />

ditangkap di rumahnya di<br />

Desa Tabalu, Kecamatan Mapane,<br />

Poso. Agus mengatakan,<br />

saat penangkapan berlangsung,<br />

Imran tidak melakukan<br />

tindakan perlawanan.<br />

Agus menjelaskan, Imran<br />

ditangkap karena pernah menyembunyikan<br />

Santoso, dan<br />

menjadi kurir untuk Santoso.<br />

Selain itu, Imran juga menyediakan<br />

tempat tinggal untuk<br />

kelompok Santoso. “Imran<br />

juga memfasilitasi pertemuan<br />

Santoso dengan istrinya,” kata<br />

Agus.<br />

Pada Minggu (11/1) kemarin,<br />

Densus 88 Anti Teror juga<br />

melakukan penangkapan terhadap<br />

tersangka teroris jaringan<br />

MIT pimpinan Santoso<br />

dan Daengkoro atas nama<br />

Amirudin Alias Aco Tabalu<br />

Alias Aco Gula Merah alis Bunga<br />

Desa.<br />

“Amirudin ditangkap di depan<br />

Rumah Sakit Poso,” ujar<br />

Kepala Divisi Humas Mabes<br />

Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie.<br />

Amirudin yang bertempat<br />

tinggal di Desa Tabalu, depan<br />

“Amirudin juga ikut<br />

dalam pelatihan<br />

militer bersama<br />

kelompok MIT.<br />

Amirudin juga<br />

mengetahui<br />

persembunyian DPO<br />

teroris”<br />

IRJEN POL RONNY F SOMPIE<br />

Kepala Divisi Humas Mabes Polri<br />

Kantor Lurah Tabalu, Kecamatan<br />

Mapane, Kabupaten<br />

Poso, terlibat sebagai kurir<br />

dan pendukung logistik untuk<br />

kegiatan sindikat pelaku<br />

kasus teror kelompok MIT.<br />

Amirudin juga ikut dalam<br />

pelatihan militer bersama kelompok<br />

MIT. “(Amirudin) juga<br />

mengetahui persembunyian<br />

DPO teroris,” kata Ronny.<br />

Ronny mengatakan, penangkapan<br />

para teroris ini<br />

adalah bagian dari upaya Polri<br />

untuk mencegah terjadinya<br />

kasus teror di kemudian hari.<br />

“Kegiatan penangkapan lebih<br />

humanis untuk kegiatan deradikalisasi<br />

terhadap para pelaku<br />

kasus teror yang telah tertangkap<br />

penyidik Densus 88 Polri,” kata<br />

Ronny. (kps/tbn)<br />

Kerja Tiga Hari<br />

DALAM tiga hari, Densus 88 Polri berhasil menangkap tujuh<br />

terduga teroris. Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat<br />

Polri Komisaris Besar Polisi Agus Rianto, tujuh orang itu adalah<br />

anggota Kelompok Santoso.<br />

“Sabtu ada lima orang (teroris ditangkap), Minggu ada satu,<br />

dan Senin pagi tadi ada satu,” kata Agus di Mabes Polri, Jakarta,<br />

Senin (12/1).<br />

Sebelum menangkap Imran dan Amirudin. Sehari sebelumnya,<br />

Sabtu (10/1), Densus 88 menangkap lima terduga teroris<br />

dalam proses penyergapan. Satu anggota kelompok itu,<br />

Ilham Syafii, tewas dalam operasi tersebut karena berusaha<br />

melawan menggunakan senjata api.<br />

Sementara Ipul alias Saiful Jambi ditangkap karena diduga terlibat<br />

kasus Tadrib 2010 di daerah Topoyo, Sulawesi Barat. Ia membuat bom<br />

bersama Oca, tersangka yang lebih dulu ditangkap.<br />

Polisi juga menangkap Rustam alias Ape. Ia diduga berperan<br />

mengurus pembelian logistik bagi Kelompok Santoso, mengatur<br />

pendanaan, dan membantu pelarian buron teroris.<br />

Dua orang yang ditangkap Sabtu lalu adalah pasangan suamiisteri<br />

Hasan dan Ros. Mereka diduga terlibat penerimaan dan pengiriman<br />

dana kepada Kelompok Santoso dan mendukung logistik<br />

kelompok tersebut. Dari pasangan tersebut, Densus menemukan<br />

barang bukti berupa uang tunai Rp 23 juta. (kps/tbn/cnn)<br />

Janji Tingkatkan Kualitas Putusan<br />

JAKARTA, BPOST - Ketua<br />

Mahkamah Konstitusi terpilih<br />

Arief Hidayat berjanji akan<br />

meningkatkan kualitas pengambilan<br />

putusan dalam setiap<br />

persidangan di Mahkamah<br />

Konstitusi (MK). Menurut<br />

Arief, segala putusan MK<br />

akan sangat berpengaruh pada<br />

rasa keadilan yang dirasakan<br />

masyarakat.<br />

“Kami akan selalu berusaha<br />

meningkatkan kualitas putusan,<br />

agar memenuhi keadilan<br />

masyarakat, kepastian hukum, serta bermanfaat<br />

untuk masyarakat Indonesia,” ujar<br />

Arief usai memimpin rapat pleno di ruang<br />

sidang utama MK, Senin (12/1).<br />

Arief menjelaskan, selama satu tahun terakhir,<br />

MK di bawah pimpinan Hamdan Zoelva<br />

sebenarnya telah banyak mengalami tantangan<br />

berat, terutama dalam pelaksanaan pemilu<br />

legislatif dan pemilu presiden. Namun, dengan<br />

berbagai tantangan tersebut, MK selalu berusaha<br />

untuk memberikan putusan yang sesuai<br />

dengan konstitusi.<br />

“Tahun lalu kita mengalami ‘tsunami’ yang<br />

luar biasa di bawah kepemimpinan Hamdan<br />

Zoelva. Tapi, kita secara perlahan tapi pasti<br />

telah lahir kembali dengan menjalankan sesuai<br />

dengan konstitusi,” kata Arief.<br />

Arief juga menyatakan kesiapannya untuk<br />

menjalankan tugas baru sebaik-baiknya. Ia<br />

juga berjanji akan taat serta tunduk pada<br />

konstitusi. Hal itu dilakukan agar marwah<br />

konstitusi berjalan dengan sebaik-baiknya.<br />

Sembilan hakim konstitusi telah memilih<br />

Arief Hidayat sebagai Ketua MK dan Anwar<br />

Usman sebagai Wakil Ketua MK. Pengambilan<br />

sumpah jabatan bagi keduanya akan dilakukan<br />

Rabu (14/1) lusa.<br />

Arief Hidayat terpilih secara aklamasi<br />

sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi periode<br />

<strong>2015</strong>-2017. Ia menggantikan Hamdan Zoelva,<br />

yang sudah habis masa jabatannya sebagai<br />

hakim konstitusi.<br />

Arief Hidayat<br />

Arief lahir di Kota Semarang<br />

3 Februari 1956. Sebelum ditunjuk<br />

sebagai Ketua MK, Arief menjabat<br />

sebagai Wakil Ketua Mahkamah<br />

Konstitusi, dengan masa jabatan<br />

pada periode 20<strong>13</strong>-2016.<br />

Arief mendapat gelar sarjana<br />

hukum di Fakultas Hukum<br />

Universitas Diponegoro pada<br />

1980. Ia kemudian melanjutkan<br />

pendidikan S-2 pada Program<br />

Pascasarjana Ilmu Hukum Universitas<br />

Airlangga pada 1984.<br />

Arief melanjutkan pendidikan<br />

S-3 pada Program Doktor Ilmu Hukum Universitas<br />

Diponegoro pada 2006.<br />

Saat ini kekayaan Arief diketahui mencapai<br />

Rp2 miliar. Nilai itu dilaporkan Arief ke KPK<br />

pada 23 <strong>Januari</strong> 20<strong>13</strong>. Pada laporan 2 Juni 2008,<br />

harta dia senilai Rp 751 juta. Dengan demikian,<br />

hartanya mengalami kenaikan.<br />

Adapun rincian harta itu harta bergerak dan<br />

tidak bergerak. Untuk harta tidak bergerak<br />

sebesar Rp 680.352.000. Sedangkan untuk harta<br />

yang bergerak Rp 960.000.000 dan harta bergerak<br />

lainnya Rp 146.250.000.<br />

Arief tidak memiliki keayaan dalam bentuk perkebunan.<br />

Namun, dia punya logam mulia senilai<br />

Rp 146.250. 000 dari hasil perolehan sendiri.<br />

Sedangkan untuk Giro dan Setara Kas<br />

lainnya senilai Rp 408.095.753. Dia juga tercatat<br />

memiliki utang senilai Rp1 68.375.600. (kps)<br />

NET<br />

Karier Arief Hidayat<br />

■ Staf Pengajar Fakultas Hukum Undip<br />

■ Dosen Luar Biasa pada Fakultas Hukum<br />

Program S-2 dan S-3 di berbagai PTN/PTS<br />

di Indonesia<br />

■ Pengajar kursus-kursus Amdal, Audit<br />

Lingkungan PPLH Undip<br />

■ Pengajar kursus-kursus Teknik Perundangundangan<br />

di Undip<br />

■ Anggota Tim Assesor Badan Akreditasi<br />

Nasional Perguruan Tinggi Kemendikbud RI<br />

■ Anggota Tim Penilai Angka Kredit Direktorat<br />

Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI.<br />

ANTARA<br />

RATUSAN warga berebut telur saat perayaan Maudu Adaka Ri Gowa di Istana Kerajaan Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (12/1). Perayaan Maudu<br />

Adaka Ri Gowa tersebut tersebut merupakan puncak perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Gowa.<br />

Dipuji karena Selamatkan Orang Yahudi<br />

Lassana Bathily<br />

PARIS, BPOST - Lassana Bathily, seorang<br />

pemuda Muslim dipuji sebagai pahlawan<br />

oleh sejumlah koran Perancis dan media<br />

sosial, karena menyelamatkan sandera<br />

Jumat (9/1/),<br />

Lassana Bathily adalah karyawan Supermarket<br />

halal Hyper Cacher di Vincennes.<br />

Dia membantu dalam membimbing<br />

sekelompok sandera ke sebuah ruang<br />

pendingin (freezer) di lantai bawah tanah.<br />

Itu ia lakukan saat pria bersenjata<br />

Amedy Coulibaly diduga sedang bersiap-siap<br />

untuk membunuh mereka.<br />

Bathily, mengatakan, dia masuk ke<br />

freezer bersama sejumlah orang, lalu<br />

mematikan freezer itu serta lampu. Dia<br />

kemudian mengatakan kepada orangorang<br />

itu untuk tetap tenang.<br />

“(Coulibaly) meminta kami semua<br />

untuk naik ke lantai atas, jika tidak, dia<br />

akan membunuh semua orang yang ada<br />

di bawah,” kata Bathily (24 tahun) kepada<br />

BFMTV.<br />

Bahthily keluar dari sebuah lift barang<br />

dan berlari keluar. Pria itu, yang<br />

berasal dari Mali, ditangkap polisi, tetapi<br />

kemudian membantu mereka dengan<br />

menggambarkan lokasi freezer itu.<br />

“Ketika (para sandera) keluar, mereka<br />

berterima kasih kepada saya,” kata<br />

Bathily.<br />

Jumlah pasti sandera yang bersembunyi<br />

di freezer itu tidak diketahui. Namun,<br />

Daily Mail, akhir pekan lalu menyebut<br />

angka 30 orang.<br />

Coulibaly tewas dalam baku tembak<br />

dengan polisi. Pihak berwenang mengatakan,<br />

Coulibaly menewaskan empat<br />

sandera Yahudi dalam tragedi itu.<br />

Rudi Hadad, yang termasuk di antara<br />

mereka yang berada di dalam freezer, mengatakan<br />

bahwa beberapa orang kembali<br />

ke lantai atas saat kejadian itu.<br />

Pujian untuk Bathily disampaikan<br />

melalui Facebook. Gwadelle Edom mengatakan,<br />

“Lass, saya kehabisan kata-kata<br />

untuk mengekspresikan pujian saya kepada<br />

kamu. Kamu menempatkan nyawamu<br />

dalam bahaya demi menyelamatkan<br />

orang lain. Tuhan melihat semua itu,<br />

dan rahmat-Nya akan ganjaran. Anda<br />

diberkati di mata manusia.”<br />

Seorang pria yang mengaku sebagai<br />

sepupu Bathily, Abdoul Bathily, memposting<br />

pesan, “Bravo sepupuku, Lass Bathily,<br />

Anda menunjukkan keberanian<br />

kemarin, seluruh dunia belum melakukan<br />

itu.”<br />

Koran Perancis L’Express menerbitkan<br />

laporan berjudul, “Lassana Bathily, ‘musulman<br />

malien,’ héros de la prise d’otages<br />

de Vincennes (Lassana Bathily, seorang<br />

Muslim asal Mali, pahlawan saat penyanderaan<br />

di Vincennes).” (kps)<br />

Miras Dicampur Empedu Buaya<br />

■ 52 Warga Mozambik Tewas<br />

NET<br />

MAPUTO, BPOST - Sedikitnya<br />

52 orang tewas setelah<br />

mengonsumsi minuman keras<br />

tradisional yang terkontaminasi<br />

di distrik Chitima<br />

Provinsi Tete, Mozambik.<br />

Selain mengakibatkan korban<br />

tewas, minuman tradisional<br />

itu juga membuat 51 orang<br />

lainnya harus dirawat di<br />

rumah-rumah sakit di distrik<br />

Chitima dan Songo.<br />

“Tak hanya itu 146 orang<br />

lainnya juga harus menjalani<br />

pemeriksaan medis karena diduga<br />

keracunan,” kata pejabat<br />

dinas kesehatan setempat<br />

Alex Albertini.<br />

Albertini mengatakan, para<br />

korban diketahui mengonsumsi<br />

minuman tradisional<br />

semacam bir itu saat menghadiri<br />

upacara pemakaman seorang<br />

warga Sabtu (10/1).<br />

Minuman tradisional yang<br />

ditenggak warga itu adalah<br />

pombe yang dibuat dari jawawut<br />

atau tepung jagung. Pemerintah<br />

yakin minuman itu<br />

terkontaminasi empedu buaya<br />

saat para pelayat menghadiri<br />

prosesi pemakaman itu.<br />

Belum jelas benar bagaimana<br />

empedu buaya itu bisa<br />

masuk ke dalam campuran<br />

minuman tersebut. Pemerintah<br />

menduga empedu buaya<br />

itu memang dicampurkan ke<br />

dalam minuman tradisional<br />

tersebut. Namun, kebenaran<br />

atas dugaan ini sulit diketahui<br />

karena perempuan yang mengoplos<br />

minuman itu ada di<br />

antara korban tewas.<br />

“Sampel darah dan minuman<br />

itu dikirim ke ibu kota<br />

Maputo untuk diperiksa, karena<br />

kami di sini tak memiliki<br />

kapasitas untuk melakukan uji<br />

sampel,” kata kepala dinas<br />

kesehatan provinsi Tete, Carle<br />

Mosse.<br />

Pemerintah setempat menambahkan,<br />

para pelayat<br />

yang mengkonsumsi minuman<br />

tradisional itu di pagi hari<br />

tidak mengalami gangguan<br />

kesehatan apapun. Namun,<br />

mereka yang menenggaknya<br />

di siang hari jatuh sakit dan<br />

puluhan di antara mereka<br />

tewas. (kps)<br />

ILUSTRASI:REZA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!