Banjarmasin Post Selasa, 13 Januari 2015

More documents

Recommendations

Info

HALAMAN 16 Banjarmasin Post Sporta Banua SELASA 13 JANUARI 2015 BERTUALANG - Komunitas Hobby Trail Adventure (K-Hitna) sedang bertualang di kawasan Gunung Kupang, Banjarbaru, Minggu (11/1). BPOST/M RIFQI IHSANI Patahkan Dominasi Karateka Banjarmasin Juga Jelajah Jawa dan Sulawesi KOMUNITAS trail saat ini sedang menjamur di belahan Banua. Tak hanya menyalurkan hobby berpetualang dengan trail, mereka juga rajin mengikuti berbagai event kejuaraan hingga bakti sosial. Hal ini juga berlaku pada Haning Kilat Trail Club atau yang lebih dikenal dengan HKTC. Klub trail ini terbentuk terbentuk di kota dodol, Kandangan, Hulu Sungai Selatan, sejak 10 Januari 2012. “Tokoh pendiri klub ini ada Abang H Iful, Mambang yang akrab dipanggil Mas Boy dan Fafah. Untuk anggota HKTC sekarang mencapai 40 rider. Kami pun memiliki slogan, yaitu saru kada di saru kami tatap saruan,” ungkap sekretaris HKTC, Hendra Rolly Yanor. Hingga sekarang, HKTC masih eksis di dunia trail. Berbagai petualangan pun telah mereka jalani. Kawasan yang sering mereka jajal adalah daerah Pegunungan Meratus. Menurut pria yang di kalangan petrail akrab Fakta HKTC Nama Klub : Haning Kilat Trail Club (HKTC) Terbentuk : 10 Januari 2012 Asal : Kandangan, Hulu Sungai Selatan Anggota : Sekitar 40 rider Slogan : Saru Kada di Saru Kami Tatap Saruan disapa Awie ini, tidak hanya daerah di Kalimantan Selatan yang pernah dijajal klubnya. Daerah Jawa dan Sulawesi pun pernah mereka arungi menggunakan kuda besi trail. Touring menggunakan motor trail di hutan pastinya bakal menemui banyak hal di perjalanan, termasuk bertemu dengan hewan liar. Hal ini lah yang acapkali dialami para rider HKTC. “Ketika kami menjalur (touring) banyak hal yang ditemui di jalan, termasuk hewan liar seperti babi, bahkan pernah menemukan yang berukuran lumayan besar beserta anak-anaknya,” cerita Awie. Setiap kali menjalur, suasana alam yang masih asri membuat para petrail ini tidak bosan dan betah ISTIMEWA TOURING - Rider Haning Kilat Trail Club (HKTC) Kandangan saat melakukan touring ke satu lokasi. berlama-lama melintas di hutan. “Banyak yang bisa kami saksikan saat touring, seperti melihat pohon kariwaya, perkebunan karet warga, padang ilalang dan anak sungai yang indah dipandang,” ucapnya. Awie mengaku, hal lain yang membuat mereka begitu mencintai aktivitas ini karena jiwa mereka yang memang menyukai alam bebas, tantangan dan pengalaman. Hal serupa pun diutarakan oleh salah seorang anggota HKTC, Munif Sadzali. Menurutnya susana di pegunungan memberikan pengalaman dan kesan luar biasa. “Setiap kali kami melakukan touring, kami selalu berharap agar kegiatan tersebut bisa mempererat tali silaturahmi antarsesama anggota trail, sesama klub maupun bukan yang sering kami temui di jalan,” kata Awie senada dengan Munif Sadzali. Kegiatan bakti sosial pun menjadi bagian aktivitas HKTC ketika melakukan petualangan. Antara lain membagikan sembako buat warga yang membutuhkan di daerah yang menjadi lokasi touring. “Dulu saat kami mengadakan event touring di Kandangan pada 2013 lalu, hasil keuntungan event kami bagikan ke langgar dan sebagian masyarakat di perkampungan yang kami lewati,” ucap Awie.(ll) LEMKARI Kotabaru keluar sebagai juara umum di ajang Kejuaraan Karate Lemkari Danlanal BSN Cup VIII 2015, yang digelar sejak Jumat (9/1) hingga Minggu (11/1) di GOR Hasanudin Banjarmasin. Para karateka Kotabaru mematahkan rekor sekaligus menghentikan dominasi Lemkari Banjarmasin yang selalu keluar sebagai juara umum selama tujuh kali berturutturut di ajang yang digelar setiap tahun ini. Lemkari Kotabaru menjadi Takut Ketinggalan Daerah Lain JELANG gelaran Prakualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2015, tim pelatih gulat Kalsel terus mengupayakan latihan maksimal bagi para pegulatnya. Hal ini terlihat dengan dilakukannya Pelatprov (Pelatihan Provinsi) Mandiri bagi para pegulat Kalsel. “Dari KONI Kalsel, untuk Pelatprov 2015 cabang olahraga gulat hingga saat ini belum ada, sehingga kita mengupayakan Pelatprov sendiri,” kata pelatih gulat Kalsel, Zulhaidir. Zulhaidir mengutarakan, jika harus menunggu pelatprov yang diadakan KONI, persiapan pegulat Kalsel bakal tertinggal. “Supaya kita tidak tertinggal dengan daerah lain jadi kita melaksanakan Pelatprov sendiri dengan melakukan yang terbaik setelah berhasil mengumpulkan sebanyak 16 medali emas, 13 medali perak dan 15 medali perunggu. Sedangkan Lemkari Banjarmasin hanya menempati urutan kedua dengan mengumpulkan 16 medali emas, delapan medali perak dan 14 perunggu. Sementara itu urutan ketiga ditempati oleh kontingen Lemkari Kabupaten Banjar dengan raihan enam emas, satu perak dan lima perunggu. “Ya Kotabaru sebagai juara umum dalam ajang kali ini. BANJARMASIN POST GROUP/AYA SUGIANTO PIALA BERGILIR- Danlanal Banjarmasin Kolonel Laut (P) Haris Bima Bayuseto serahkan piala bergilir kepada ketua panitia Kejuaraan Kareta Lemkari Danlanal BSN Cup VIII 2015 di Gor Hasanudin Banjarmasin, Jumat (9/1). latihan rutin setiap pagi dan sore,” ucapnya. Meski begitu, Zulhaidir mengakui, selama latihan yang dilakukan tetap ada rambu atau batasannya. “Latihan mereka tetap ada rambunya, tidak bisa kita genjot maksimal karena suplemen untuk gizi para atlet belum ada,” katanya. Zulhaidir menegaskan, persiapan menghadapi Pra-PON ini mulai dikonsentrasikan setelah mengikuti Kejurnas (Kejuataan nasional) di Jakarta pada akhir November hingga awal Desember 2014 lalu. “Persiapan kita mulai setelah Kejurnas di Jakarta, dua minggu pertama para pegulat, kita berikan waktu istirahat, kemudian dua minggu selanjutnya pemulihan dan pada awal Januari 2015 kita langsung latihan,” katanya. Raihan Tiga Lemkari Terbaik : Lemkari Kotabaru Lemkari Banjarmasin Lemkari Banjar Dia berharap, di Pra-PON nanti bakal ada 25 nomor yang dipertandingkan. “Karena ada 25 nomor yang dipertandingkan, kita menyiapkan atlet lebih daripada itu, sekitar 50 pegulat,” ucapnya. Perbaikan dari berbagai segi pun akan dilakukan tim pelatih gulat Kalsel. Zulhadir mengatakan, hasil evaluasi dari kejurnas tersebut akan menjadi bahan perbaikan bagi para atlet. “Saat Kejurnas kita sudah mengamati kekurangan atlet maupun kelebihan lawan, sehingga kita sudah mempunyai bahan untuk perbaikan,” ucap Zulhaidir. (ll) : 16 emas, 13 perak, 15 perunggu : 16 emas, 8 perak, 14 perunggu : 6 emas, 1 perak, 5 perunggu Pembinaan di sana memang lumayan bagus juga. Dan ini menjadi juara baru, karena sebelumnya selalu yang menjadi juaranya Lemkari Banjarmasin,” ujar ketua panitia pelaksana, Kapten Laut (P) Kurniawan Dwi Atmoko, Senin (12/1) siang. Penutupan sekaligus pembagian hadiah dalam kejuaraan ini dilaksanakan, Minggu (11/1) sore. Juara Umum mendapatkan piala tetap dan bergilir serta uang pembinaan Rp 10 juta. Untuk juara II mendapatkan hadiah berupa piala tetap dan uang pembinaan sebesar Rp 7,5, sementara Juara III mendapatkan piala tetap dan uang pembinaan Rp 5 juta. Kejuaraan kali ini tidak hanya diikuti oleh karateka dari Kalsel saja, melainkan juga dari Kalteng. Tercatat pesertanya lebih dari 314 orang. Ada enam kategori dipertandingkan dalam kejuaraan yang digelar selama tiga hari dan memperebutkan piala bergilir Danlanal BSN Cup ini, yakni Usia Dini, Pra Pemula, Pemula, Kadet, Junior dan Senior. Sebelumnya Danlanal Banjarmasin yakni Kolonel Laut (P) Haris Bima Bayuseto menerangkan, agenda ini terus digulir untuk terus menghasilkan atlet berprestasi. “Ini adalah agenda rutin yang digelar setiap tahun untuk menunjukkan pembinaan. Dan ini akan menjadi tolak ukur agar kita bisa mendapatkan atlet yang berprestasi baik di tingkat nasional dan internasional,” jelasnya.(ran) BPOST GROUP/DOK 1301/B16
SELASA 13 JANUARI 2015 ribun Smart HALAMAN 17 Banjarmasin Post ■ Ayo Ikut Terapi Ling Tien Kung di Siring MAU terapi gratis Atau mau sehat tanpa harus meminum obat Kalau ya, datang saja ke Menara Pandang Siring Jalan Pierre Tendean Banjarmasin setiap Sabtu pagi. Sekitar pukul 07.00 Wita, di tempat tersebut digelar terapi Ling Tien Kung. Sabtu (10/1) pagi, Tim Sapa Warga Banjarmasin Post yang dikomandoi Pemimpin Perusahaan, A Wahyu Indriyanta, melihat langsung terapi Ling Tien Kung tersebut. Bahkan semua Tim Sapa Warga mengikuti gerakan-gerakan yang diperagakan para instruktur. LING Tien Kung dalam bahasa Tianghoa artinya titik nol. Titik awal menuju kesehatan dan kehidupan lebih baik lagi. Pencipta gerakan terapi ini adalah Fu Long Swie, mantan atlet s- print dan lompat jauh di era 1960-an yang saat ini berusia 76 tahun. Fu Long Swie, yang kerap dipanggil Laose atau guru kelahiran 25 Oktober 1935, mencari gerakan tersebut ■ Kata Mereka Badan Jadi Enak BAGI saya terapi ini banyak sekali manfaatnya. Meski saya telah olahraga tenis tiga kali seminggu, saya juga rutin mengikuti terapi ini dua kali seminggu. Kesehatan sangatlah penting, hingga harus berusaha atau beriktiar agar sehat. Setelah rutin mengikuti terapi ini badan terasa lebih nyaman dan keluhan kolestrol yang selama ini ia ada mulai mendekati normal. (dwi) Titik Nol “Buka antara kaki belakang dan depan, kaki depan ditekuk, kaki belakang lurus. Begitu sebaliknya,” pinta sang instruktur Ling Tien Kung. Kemudian, sang instruktur memberikan aba-aba lagi, “Tangan kanan di bawah, kiri di atas. Sekali lagi, buka, dorong, tarik, putar, satu dua, tiga empat.” Ratusan orang peserta terapi Ling Tien Kung mengikuti arahan yang diberikan instruktur yang mengenakan kaus orange tersebut. Gerakan terapi Ling Tien Kung ini sangat mudah di- sejak 1961 usai dirinya cedera dalam PON 1961. Kakinya mengalami retak sangat parah dan membuat dirinya pensiun sebagai atlet. 24 tahun kemudian, pada 1985, Fu Long Swie menemukan gerakan-gerakan dan mulai menyusunnya. Hingga akhirnya pada 2005 mulai dikenalkan ke publik Surabaya dan berkembang pesat saat ini ke seluruh wilayah Indonesia. (dwi) DRS H SUTARNO MM Pensiunan PNS ikuti dan tidak membutuhkan tenaga yang besar untuk melakukannya. Meski demikin, gerakan itu bisa membikin kaki dan tangan sakit, karena dilakukan berulangulang. “Gerakannya sih ringan saja. Karena dilakukan berulang-ulang hingga puluhan kali, kaki dan tangan jadi sakit. Keringat juga keluar,” ucap Hesly Junianto, satu tokoh masyarakat yang ikut bersama Tim Sapa Warga. Seorang peserta terapi, Tio, mengatakan dia sempat kena stroke ringan. Setelah beberapa kali mengikuti terapi Ling Tien Kung ini dia sudah bisa beraktivitas seperti biasa. “Waktu kena strok ringan, saya hampir tidak bisa berbuat apa-apa. Jalan saja susah. Setelah mengikuti terapi Ling Tien Kung ini, Alhamdulillah sekarang kondisi saya sudah sehat,” ucap PNS Disnaker Provinsi ini. Menurut Tio, tidak terlalu sulit mengikuti gerakan terapi Ling Tien Kung. Meksi gerakannya sangat ringan, manfaatnya sangat baik sekali. Di antaranya untuk mengobati asam urat, stroke, 40 Menit USIA 50 ke atas memang rentan terhadap berbagai jenis penyakit. Nah, saya menyarankan mereka yang mempunyai penyakit seperti jantung, asam urat, kolestrol dan lainnya untuk mengikuti terapi ini. Menjaga kesehatan lebih baik daripada mengobati. Terapi ini tak membutuhkan waktu yang lama. Hanya sekitar 40 menit. Gerakannya pun tidak terlalu M ISA ANSARI Instruktur Ling Tien Kung sulit dan setiap gerakan ada instruktur yang memandunya. Bagi peserta terapi, diharapkan sarapan sebelum melakoni terapi ini. Minum teh manis sebelum latihan juga baik. Jika peserta ada keluhan penyakit, sebaiknya rutin tiap hari mempraktikan terapi Ling Tien Kung. Sedangkan untuk menjaga kesehatan 3 kali seminggu. (dwi) kolestrol. “Di luar itu semua yang utama adalah untuk menjaga kesehatan diri,” ujarnya. Terapi ini tak memakan waktu yang lama. Hanya sekitar 45 menit. “Terapi ini tak dipungut biaya alias gratis,” uajrnya. Drs H Sutarno M- M, pensiunan PNS Pemko yang terakhir menjabat Asisten II bidang Ekonomi Pembangunan, mengaku ikut terapi ini sudah beberapa bulan lalu. “Banyak sekali manfaat dari terapi ini. Kesehatan tubuh saya meningkat,” paparnya. Bukan Senam Mardiansyah, seorang instruktur terapi Ling Tien Kung, mengungkapkan Ling Tien Kung bukanlah senam. “Ini adalah terapi kesehatan tanpa obat,” ucap mantan jurnalis ini. Yang datang mengikuti terapi ini, kata Mardiansyah, 20 Lokasi Terapi DI Banjarmasin, terapi Ling Tien Kung ini berkembang cukup pesat. Hingga saat ini sudah ada 20 lokasi terapi Ling Tien Kung. “Sekarang ada 20 titik. Jika mau ikut, datang saja, gratis tak dipungut biaya,” kata instruktur Ling Tien Kung, Mardiansyah. Lokasi terapi Ling Tien Kung itu di antaranya di Polresta di Jalan A Yani Km 3, Al Jihad Jalan Cempaka Besar, SMP Negeri 7 Jalan Veteran (ketiga setiap Minggu pukul 07.00 Wita), Kompeks DPR Jalan Bandarmasih Gg 1 Al Amin, di Kantor Lurah Benua Ayar Awet Muda BANYAK manfaat mengikuti terapi ini. Yakni sangat baik untuk kesehatan, terapi ini murah dibandingkan berobat, setiap orang dapat melakukan geraknya dan bikin awet muda. Kepada warga Banjarmasin, saya mengimbau untuk meluangkan waktunya dan mengikuti terapi Ling Tien Kung di tempat-tempat yang sudah ditentukan.(dwi) kebanyakan orang yang mempunyai berbagai keluhan penyakit, seperti jantung, kolestrol, dan asam urat. “Namun ada juga yang datang dan mengikuti terapi untuk menjaga kesehatan,” ujarnya. (setiap Senin pukul 07.00 Wita), Koramil Banjar Selatan Jalan KS Tubun, Pasadena Jalan Kayutangi II Jalur 2 (setiap Rabu pagi). “Cukup datang saja. Pakai kaus olahraga dan sepatu,” ujarnya. M Isa Ansari, instruktur Pertama Ling Tien Kung di Banjarmasin, berharap peserta yang mengikuti terapi ini benar-benar mempraktikkan dan mengikuti dengan benar apa kata instrukur. “Seperti misal Jinjit-jinjit, maka harus benar-benar dilakukan , ini agar manfaatnya bisa dirasakan,” ucapnya. (dwi) HESLY JUNIANTO Tokoh Masyarakat Jarang Sakit SAYA ikut terapi ini karena ajak teman. Luar biasa, strok ringan yang pernah menyerang saya sudah tidak berbekas lagi. Saya sudah sehat. Selain stroknya sembuh, setelah beberapa bulan mengikuti terapi ini, badan saya jadi ringan dan jarang sakitsakitan. (dwi) FOTO-FOTO/BANJARMASIN POST GROUP/AYA SUGIANTO Menurut Mardiansyah, di Banjarmasin terapi Ling Tien Kung ini sudah sejak 2010 lalu. “Tempat asalnya Surabaya, sejak 2005 lalu. Pencipta terapi ini Fu Long Swie,” paparnya. Ada beberapa gerakan terapi Ling Tien Kung yang harus dilakukan oleg peserta. Di antaranya gerakan Jinjit-Jinjit (Lik Thi Tien Tien), Buka Jendela Langit (Kha Thien Chung) dan Gerak Legong (Leging Kung). “Gerakannya sangat ringan. Kalau gerakan itu dilakukan serius dan benarbenar sesuai petunjuk instruktur, Insya Allah bisa menyembuhkan dari penyakit atau membuat badan sehat dan bugar,” ujarnya. (dwi) TIO PNS Disnaker Provinsi
Page 1 and 2: SELASA 13 JANUARI 2015 22 RABIUL AW
Page 3 and 4: SELASA 13 JANUARI 2015 Banjarmasin
Page 5 and 6: Banjarmasin Post ribun SELASA 13 JA
Page 7 and 8: Banjarmasin Post SELASA 13 JANUARI
Page 9 and 10: Banjarmasin Post ribun Jual Beli SE
Page 15: Banjarmasin Post ribun SELASA 13 JA
Page 19 and 20: Banjarmasin Post Super SELASA 13 JA
Page 21 and 22: 21 Banjarmasin Post SELASA 13 JANUA
Page 23 and 24: 23 Banjarmasin Post SELASA 13 JANUA
Page 25 and 26: Banjarmasin Post Sport SELASA 13 JA
Page 27 and 28: Banjarmasin Post Smart SELASA 13 JA

Banjarmasin Post Selasa, 13 Januari 2015

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?