14.01.2015 Views

PEREDARAN OBAT TRADISIONAL TANPA IZIN ... - Badan POM

PEREDARAN OBAT TRADISIONAL TANPA IZIN ... - Badan POM

PEREDARAN OBAT TRADISIONAL TANPA IZIN ... - Badan POM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Hal 1 dari 6<br />

<strong>PEREDARAN</strong> <strong>OBAT</strong> <strong>TRADISIONAL</strong><br />

<strong>TANPA</strong> <strong>IZIN</strong> EDAR YANG MENGANDUNG<br />

BAHAN KIMIA <strong>OBAT</strong> DI JAKARTA<br />

Dari hasil penyelidikan diperoleh keterangan<br />

bahwa tersangka Tjoeng Hermawan adalah<br />

menantu Tek Seng (pemilik PT. IKONG).<br />

TKP<br />

Gudang Pluit Blok B Utara Karang Karya II No.<br />

7-9-11 Muara Karang, Jakarta Utara<br />

Tersangka : Tjoeng Hermawan<br />

Permulaan Kasus<br />

Berdasarkan laporan masyarakat tentang<br />

peredaran obat tradisional (jamu) yang diduga<br />

palsu, <strong>Badan</strong> <strong>POM</strong> bekerja sama dengan Polda<br />

Metro Jaya melakukan operasi gabungan untuk<br />

mengungkap kebenaran laporan tersebut. Dari<br />

operasi tersebut diperoleh tersangka Tjoeng<br />

Hermawan tertangkap tangan menyimpan bahan<br />

baku obat, bahan simplisia, kemasan foil, produk<br />

setengah jadi, produk ruahan dan produk jadi obat<br />

tradisional tanpa izin edar yang diduga kuat<br />

mengandung Bahan Kimia Obat di Gudang Pluit<br />

Blok B Utara Karang Karya II No. 7-9-11 Muara<br />

Karang, Jakarta Utara.<br />

TKP. Gudang Pluit Blok B Karang Karya II No. 7-9-11<br />

Muara Karang, Jakarta Utara<br />

Langkah-langkah Pengamanan<br />

1. Pemeriksaan setempat<br />

Menindaklanjuti hasil penyelidikan,<br />

PPNS <strong>Badan</strong> <strong>POM</strong> kemudian melakukan<br />

pemeriksaan dalam rangka pengawasan<br />

terhadap Gudang Gudang Pluit Blok B Utara<br />

Karang Karya II No. 7-9-11 Muara Karang,<br />

Jakarta Utara, yang diduga kuat terdapat<br />

penyimpanan bahan baku obat, bahan<br />

simplisia dan bahan-bahan berupa raw<br />

material.<br />

PUSAT PENYIDIKAN <strong>OBAT</strong> DAN MAKANAN<br />

Jalan Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat, telp (021) 4244691 Fax: (021) 4200147<br />

e-mali: penyidikan_om@pom.go.id


Hal 2 dari 6<br />

Setelah dilakukan pemeriksaan setempat<br />

ternyata di TKP ditemukan bahan-bahan<br />

sebagai berikut :<br />

1. Produk jadi, sbb :<br />

No.<br />

Nama Obat<br />

Tradisional<br />

Produsen<br />

1. Bali-Bali kapsul PJ. Madura Sakti<br />

2. Bali-Bali kapsul PJ.Jaya Makmur<br />

Bandung<br />

3. Kuda Mas kapsul PJ. Makmur Abadi<br />

Jatim<br />

4. Vi-Gra PT. Hema Care<br />

5. Pastigra PT. Hema Care<br />

6. Langsing Alami PT. Hema Care<br />

7. Spider (Laba-laba) PJ. Sinar Makmur,<br />

Madura<br />

8. Scorpion kapsul PJ. Sinar Makmur,<br />

Madura<br />

9. Pastirex kapsul PJ. Sinar Makmur,<br />

Indonesia<br />

10. Spontan On PJ. Sinar Wahyu-<br />

Sumbar<br />

11. Pegasus PJ. Alam Sehat, Jabar<br />

12. TOP MEN PT. Karya Mandiri-<br />

Jateng<br />

13. Super Top Men PT. Karya Mandiri-<br />

Jateng<br />

14. Flu Tulang PJ. Sehat Alami,<br />

Madura<br />

2. Bahan Baku Obat Paracetamol<br />

3. Bahan Baku Obat Allupurinol<br />

4. Produk ruahan berupa serbuk<br />

5. Produk setengah jadi berupa kapsul<br />

6. Rol kemasan<br />

Semua kemasan rol dan bahan baku obat<br />

diamankan di tempat sedangkan produk jadi<br />

diambil masing-masing 1 (satu) karton untuk<br />

dilakukan evaluasi keabsahan nomor<br />

pendaftaran dan produsen yang tercantum<br />

pada kemasan.<br />

Setelah dilakukan konformasi mengenai<br />

nomor pendaftaran dan produsen yang<br />

tercantum pada kemasan ke Direktorat<br />

Penilaian Obat Tradisional, Kosmetik dan<br />

Suplemen Makanan, diperoleh hasil seluruh<br />

produk obat tradisional yang ditemukan di<br />

TKP mencantumkan nomor pendaftaran milik<br />

produk lain dan nama produsen adalah fiktif.<br />

2. Penggeledahan dan Penyitaan Barang<br />

Bukti<br />

Setelah dievaluasi bahwa seluruh produk<br />

obat tradisional yang ditemukan adalah<br />

produk illegal, maka kemudian PPNS <strong>Badan</strong><br />

<strong>POM</strong> melakukan penggeledahan terhadap<br />

Gudang Pluit Blok B Utara Karang Karya II<br />

No. 7-9-11 Muara Karang, Jakarta Utara., dan<br />

seluruh bahan baku, kemasan, simplisia dan<br />

produk jadi yang ditemukan di TKP disita<br />

oleh PPNS <strong>Badan</strong> <strong>POM</strong>.<br />

Roll kemasan yang ditemukan di TKP<br />

PUSAT PENYIDIKAN <strong>OBAT</strong> DAN MAKANAN<br />

Jalan Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat, telp (021) 4244691 Fax: (021) 4200147<br />

e-mali: penyidikan_om@pom.go.id


Hal 3 dari 6<br />

Barang Bukti yang disita oleh PPNS <strong>Badan</strong> <strong>POM</strong><br />

Ruang Produksi Obat Tradisional<br />

Proses penggeledahan dan penyitaan<br />

barang bukti tersebut telah memperoleh<br />

Penetapan Persetujuan dari Pengadilan<br />

Jakarta Utara pada tanggal 3 Juni 2005<br />

dengan nomor 615/Pen.Pid/2005/PN.Jkt.Ut.<br />

dan nomor 1112/Pen.Pid/2005/PN.Jkt.Ut.<br />

3. Pemeriksaan Tersangka dan Saksi<br />

Mesin produksi yang ditemukan di TKP<br />

Keterangan Tersangka :<br />

• Barang Bukti berupa bahan baku, produk<br />

setengah jadi dan bahan ruahan diperoleh<br />

dari seseorang yang bernama IMRAN<br />

(Apoteker pabrik HOYEN) yang<br />

berdomisili di Cilacap<br />

• Serbuk dipesan dari Ungaran lalu<br />

dimasukkan ke dalam kapsul oleh Sdr.<br />

IMRAN, kemudian dikemas di Bogor dan<br />

Tangerang.<br />

• Barang bukti berupa bahan baku obat<br />

dibeli dari Free Lancer yang berasal dari<br />

Jakarta atas petunjuk IMRAN<br />

• Tersangka mengaku pernah bekerja di<br />

PT. Indorika Perdana Farma, Jl. Raya<br />

Serang KM 26<br />

4. Penelusuran ke Tangerang<br />

Hasil : tidak ditemukan adanya kegiatan.<br />

5. Pengujian Laboratorium<br />

Dilakukan pengujian laboratorium di<br />

Laboratorium Pusat Pengujian Obat dan<br />

Makanan Nasional terhadap produk jadi obat<br />

tradisional yang ditemukan di TKP dan<br />

diperoleh hasil positif mengandung bahan<br />

kimia obat.<br />

Surat Keterangan Hasil Pengujian<br />

tersebut selanjutnya digunakan sebagai Alat<br />

Bukti.<br />

PUSAT PENYIDIKAN <strong>OBAT</strong> DAN MAKANAN<br />

Jalan Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat, telp (021) 4244691 Fax: (021) 4200147<br />

e-mali: penyidikan_om@pom.go.id


Hal 4 dari 6<br />

6. Public Warning<br />

Pada hari Selasa, 31 Mei 2005 Kepala<br />

<strong>Badan</strong> <strong>POM</strong> menggelar Konferensi Pers<br />

sehubungan dengan temuan kasus tersebut.<br />

Langkah ini dilakukan agar masyarakat lebih<br />

waspada terhadap peredaran produk-produk<br />

obat tradisional yang mengandung bahan<br />

kimia obat. Produk Obat Tradisional/Jamu<br />

yang sering dicampur dengan bahan kimia<br />

obat umumnya adalah Jamu Kuat/Seks, Jamu<br />

Pegal Linu dan Jamu pelangsing.<br />

menghindar dengan alasan sakit dan pada saat<br />

pemeriksaan melakukan aksi ‘Tutup Mulut’.<br />

3. Penahanan<br />

Karena tersangka Tjoeng Hermawan<br />

tidak kooperatif dalam proses penyidikan<br />

maka penyidik <strong>Badan</strong> <strong>POM</strong> meminta bantuan<br />

Mabes POLRi untuk melakukan penahanan<br />

tersangka di ruang tahanan Mabes POLRI<br />

sejak tanggal 20 Juni s/d 19 Agustus 2005.<br />

Pada tanggal 19 Agustus 2005 Korwas PPNS<br />

Mabes POLRI melakukan penangguhan<br />

penahan tersangka, dan tersangka dikenai<br />

kewajiban melapor setiap hari Senin dan<br />

Kamis.<br />

4. Sampling<br />

Media massa memuat berita tentang temuan kasus Obat<br />

Tradisional mengandung BKO<br />

Langkah Lanjutan<br />

Setelah dilakukan penahanan tersangka<br />

Tjoeng Hermawan, petugas <strong>Badan</strong> <strong>POM</strong><br />

masih menemukan produk-produk obat<br />

tradisional tersebut di peredaran.<br />

1. Pemeriksaan Saksi<br />

Harry Batuna (karyawan gudang):<br />

Menerangkan bahwa tersangka Tjoeng<br />

Hermawan menyewa gudang (TKP) sejak<br />

sebelum tahun 2003 (sebelum ia bekerja).<br />

2. Pemeriksaan Tersangka<br />

Dilakukan 4 (empat) kali pemanggilan namun<br />

tersangka Tjoeng Hermawan selalu berusaha<br />

TERSANGKA MENGAJUKAN SOMASI<br />

KEPADA BADAN <strong>POM</strong><br />

Pada hari Jumat tanggal 17 Juni 2005<br />

(diterima oleh <strong>Badan</strong> <strong>POM</strong> pada tanggal 20 Juni<br />

2005) Tersangka Tjoeng Hermawan melalui<br />

kuasa hukumnya melakukan Somasi kepada<br />

<strong>Badan</strong> <strong>POM</strong> yang menurutnya melanggar etika<br />

penyidikan.<br />

PUSAT PENYIDIKAN <strong>OBAT</strong> DAN MAKANAN<br />

Jalan Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat, telp (021) 4244691 Fax: (021) 4200147<br />

e-mali: penyidikan_om@pom.go.id


Hal 5 dari 6<br />

Tanggal 25 Mei 2005<br />

PPNS <strong>Badan</strong> <strong>POM</strong> melakukan penyitaan tanpa<br />

menunjukkan Surat Perintah Penyitaan dan tidak<br />

membuat Berita Acara Penyitaan.<br />

Tanggal 27 Mei 2005<br />

Surat Somasi Tersangka melalui Kuasa Hukumnya<br />

kepada <strong>Badan</strong> <strong>POM</strong>RI<br />

1. Tersangka merasa dipaksa untuk<br />

menandatangani Berita Acara<br />

2. Tersangka tidak mengetahui jenis dan jumlah<br />

barang yang disita oleh PPNS <strong>Badan</strong> <strong>POM</strong>.<br />

3. Tersangka tidak menerima salinan Berita<br />

Acara Penggeledahan dan Berita Acara<br />

Penyitaan.<br />

Beberapa hal yang disampaikan dalam Somasi<br />

tersebut adalah :<br />

Tanggal 23 Mei 2005<br />

1. PPNS <strong>Badan</strong> <strong>POM</strong> melakukan penggeledahan<br />

dan penyitaan tanpa dilengkapi Surat Perintah<br />

dan tidak membuatkan Berita Acaranya serta<br />

tidak menyampaikan turunan Berita Acara<br />

tersebut kepada Tersangka.<br />

2. Melakukan penyegelan gudang dan penyitaan<br />

barang yang tidak ada hubungannya dengan<br />

tindak pidana yang dipersangkakan.<br />

Tanggal 3 Juni 2005<br />

Kuasa Hukum tersangka merasa mendapatkan<br />

perlakuan yang tidak menyenangkan dari PPNS<br />

<strong>Badan</strong> <strong>POM</strong>.<br />

FAKTA YANG TERJADI<br />

Tanggal 23 Mei 2005<br />

Tindakan petugas <strong>Badan</strong> <strong>POM</strong> adalah tindakan<br />

pemeriksaan dalam rangka pengawasan, bukan<br />

tindakan penyidikan. Proses penyidikan dimulai<br />

sejak tanggal 25 Mei 2005 berdasarkan Laporan<br />

Kejadian No. LK /05 /B<strong>POM</strong> /V /2005 /PPNS<br />

tanggal 25 Mei 2005.<br />

PUSAT PENYIDIKAN <strong>OBAT</strong> DAN MAKANAN<br />

Jalan Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat, telp (021) 4244691 Fax: (021) 4200147<br />

e-mali: penyidikan_om@pom.go.id


Hal 6 dari 6<br />

Tindakan penyegelan gudang maupun<br />

pengaman-an barang yang dilakukan<br />

keseluruhannya berhubungan dengan dugaan<br />

pelanggaran di bidang obat dan makanan.<br />

Tanggal 25 Mei 2005<br />

Pada saat sebelum melakukan<br />

penggeledahan dan penyitaan, petugas <strong>Badan</strong><br />

<strong>POM</strong> terlebih dahulu menunjukkan Surat Perintah<br />

Penggeledahan dan Penyitaan kepada tersangka<br />

dan telah dibuatkan Berita Acara Penggeledahan<br />

dan Penyitaan di tempat yang ditandatangani oleh<br />

tersangka Tjoeng Hermawan sebagai pemilik<br />

barang dan disaksikan oleh 4 (empat) orang saksi.<br />

Tindakan penyitaan terhadap barang bukti telah<br />

diketahui jumlah dan jenisnya secara lengkap<br />

sesuai dengan Surat Tanda Penerimaan Barang<br />

Bukti No. STP/BB/05B<strong>POM</strong>/V/2005/PPNS<br />

tanggal 25 Mei 2005 yang telah ditandatangani<br />

oleh tersangka Tjoeng Hermawan sebagai pemilik<br />

barang.<br />

Tanggal 27 Mei 2005<br />

PPNS <strong>Badan</strong> <strong>POM</strong> melakukan pengetikan<br />

ulang terhadap Berita Acara Penggeledahan dan<br />

Penyitaan yang dibuat dengan tulisan tangan pada<br />

tanggal 25 Mei 2005. Tidak ada alasan bagi PPNS<br />

untuk melakukan tindakan intimidasi terhadap<br />

tersangka Tjoeng Hermawan karena Berita Acara<br />

yang dibuat sama dengan aslinya.<br />

Tanggal 3 Juni 2005<br />

Kuasa Hukum tersangka Tjoeng<br />

Hermawan menyatakan kepada PPNS <strong>Badan</strong><br />

<strong>POM</strong> bahwa dirinya akan mewakili tersangka<br />

dalam pemeriksaan. Oleh karena hal tersebut<br />

tidak dibenarkan dalam KUHAP, maka PPNS<br />

<strong>Badan</strong> <strong>POM</strong> mempersilakan Kuasa Hukum<br />

tersangka untuk duduk di luar ruang pemeriksaan,<br />

dengan kondisi yang bersangkutan tetap dapat<br />

melihat dan mendengar jalannya pemeriksaan.<br />

(Pasal 115 ayat (1) KUHAP). Tidak ada kata-kata<br />

atau perbuatan yang melanggar etika penyidikan.<br />

Hal ini dikuatkan dengan saksi pegawai Pusat<br />

Penyidikan Obat dan Makanan.<br />

PERKEMBANGAN KASUS :<br />

1. Tanggal 19 Agustus 2005, berkas perkara<br />

kasus Tjoeng Hermawan dinyatakan lengkap<br />

oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dengan<br />

diterbitkannya Surat P-21 dengan nomor B-<br />

4215/O.1.4/Epp.2/08/ 2005 perihal<br />

Pemberitahuan hasil penyidikan perkara<br />

tindak pidana an. Tersangka TJOENG<br />

HERMAWAN alias OSCAR sudah lengkap.<br />

2. Pengadilan Negeri Jakarta Utara yang<br />

memeriksa dan mengadili Tjoeng Hermawan<br />

telah menjatuhkan pidana penjara selama 2<br />

(dua) bulan dikurangi selama terdakwa berada<br />

dalam tahanan dan membayar denda sebesar<br />

Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) subsidair 2<br />

(dua) bulan kurungan.<br />

PUSAT PENYIDIKAN <strong>OBAT</strong> DAN MAKANAN<br />

Jalan Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat, telp (021) 4244691 Fax: (021) 4200147<br />

e-mali: penyidikan_om@pom.go.id

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!