(Transformasi) Keorganisasian Ekonomi Pedesaan - Pusat Sosial ...
(Transformasi) Keorganisasian Ekonomi Pedesaan - Pusat Sosial ...
(Transformasi) Keorganisasian Ekonomi Pedesaan - Pusat Sosial ...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
usaha sendiri, maka keuntungan langsung yang diterima anggota nilainya jauh lebih<br />
tinggi dari Rp 90 ribu per kk per tahun.<br />
Pada KSS antara 1995-1999 merasakan adanya keuntungan yang terus<br />
meningkat. Lebih-lebih pada saat nilai US $ meningkat drastis terhadap rupiah (dari<br />
sekitar Rp 2500,- menjadi Rp 9000,- per US $ 1,-), pendapatan petani rumput laut dalam<br />
bentuk rupiah juga ikut meningkat drastis. Namun peningkatan ini tidak mencerminkan<br />
suatu peningkatan daya saing KSS yang riil. Karena peningkatan keuntungan anggota<br />
KSS lebih banyak ditentukan oleh faktor luar (pasar ekspor dan harga dalam bentuk US<br />
$) dan kemurahan alam. Begitu terjadi gangguan terhadap (misalnya) kemurahan alam,<br />
sistem produksi rumput laut tadi terguncang hebat, dan produksi rumput laut nyaris<br />
musnah. (Suatu kali bisa terjadi faktor pasar yang akan mengguncang kinerja KSS ini).<br />
Keuntungan lain yang bisa dinikmati oleh anggota KPS adalah pelayanan dalam<br />
bentuk jasa simpan pinjam, sebagai kemudahan dalam permodalan usaha (dengan<br />
tingkat bunga 2,5 persen per bulan; jika bukan anggota dikenai tingkat bunga 3 persen<br />
per bulan) dan pelayanan penyediaan kebutuhan sehari-hari (seperti sabun cuci, beras,<br />
pakan ternak, dan lainnya). Pada KSS tingkat kemampuan pelayanannya pada anggota<br />
masih sangat terbatas, terutama pada penyediaan saprodi usaha rumput laut dan<br />
pembayaran sembako secara kredit. Keadaan ini bisa diterima, sebab kondisi keuangan<br />
KSS masih sangat terbatas.<br />
FAKTOR DINAMIKA DAYA SAING<br />
Di muka telah disebutkan bahwa dari dua kelompok tani yang diamati, KSS dan<br />
KPS, menunjukkan gambaran yang berbeda terutama dilihat dari perkembangan daya<br />
saingnya. Dalam rangka membangkitkan daya saing kelompok, ada beberapa faktor<br />
budaya material dan sosio-budaya yang berperan cukup besar. Dari segi budaya<br />
material, daya saing tadi ditentukan oleh faktor-faktor, seperti teknologi, penguasaan<br />
lembaga jasa permodalan, dan pengetahuan teknik produksi. Sedangkan untuk faktor<br />
sosio-budaya yang bisa diinfentarisir adalah orientasi kegiatan kelompok, kepemimpinan<br />
dan legitimasi adat, manajemen kelompok, organisasi produksi, dan kepatuhan terhadap<br />
tata nilai kolektif yang telah disepakati.<br />
Teknologi dan Pengetahuan Teknik Produksi<br />
Penguasaan teknologi dan pengetahuan teknik produksi merupakan dua faktor<br />
dari sekian faktor kunci yang menentukan daya saing usaha atau kelompok tani. Kedua<br />
17